1. Ketahanan Nasional di Bidang Ekonomi
Dampak Globalisasi EkonomiTerhadap Ketahanan Nasional
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah kewarganegaraan
Dosen pengampu: Lusila Andriani, M.Hum
Oleh:
Wiendi Dwi Nugroho (09104241021)
Fajar Rizki Anggono (09104241023)
Hara Permana (09104241029)
Anggun Budiyawan (09104241033)
Handiko Damar H (09104241036)
Bimbingan dan Konseling
Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Yogyakarta
2011
BAB I
PENDAHULUAN
Konsepsi ketahanan nasional Indonesia adalah konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui
pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang serasi dalam seluruh
aspek kehidupan secara utuh dan menyeluruh berlandaskan Pancasila, UUD 45 dan Wasantara.
Kesejahteraan adalah kemampuan bangsa dalam menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai
nasionalnya demi sebesar-besarnya kemakmuran yang adil dan merata rohani dan jasmani.
Keamanan adalah kemampuan bangsa Indonesia melindungi nilai-nilai nasionalnya terhadap
ancaman dari luar maupun dari dalam.
Sistem perekonomian sebagai usaha bersama berarti setiap warga negara mempunyai hak dan
kesempatan yang sama dalam menjalankan roda perekonomian dengan tujuan untuk
mensejahterakan bangsa. Dalam perekonomian Indonesia tidak dikenal monopoli dan monopsoni
baik oleh pemerintah/swasta. Secara makro sistem perekonomian Indonesia dapat disebut sebagai
sistem perekonomian kerakyatan.
Wujud ketahanan ekonomi tercermin dalam kondisi kehidupan perekonomian bangsa yang
mengandung kemampuan memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta kemampuan
menciptakan kemandirian ekonomi nasional dengan daya saing tinggi dan mewujudkan kemampuan
rakyat.
Era Global saat ini, Indonesia menghadapi dua kondisi yang kurang menguntungkan. Pertama,
dinamika lingkungan yang cepat berubah dan cenderung menggelombang (turbulent). Kedua,
intensitas persaingan yang semakin keras dan tajam. Menghadapi hal ini, konsep ketahanan nasional
yang ada wajib terus dievaluasi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Fenomena Globalisasi Ekonomi Nasional
Dinamika lingkungan yang dipelopori oleh perubahan teknologi, telah membawa implikasi
perubahan yang sangat cepat terutama di bidang ekonomi. Kemudahan yang dihasilkan oleh
perkembangan teknologi memang telah meningkatkan kesejahteraan umat manusia, namun di sisi
lain dapat memberikan ancaman yang cukup serius apabila perkembangan teknologi tersebut tidak
2. dikelola secara baik berdasar moral dan etika. Kemajuan yang sangat pesat di bidang teknologi,
terutama teknologi transportasi dan komunikasi merupakan salah satu sebab terjadinya era
globalisasi ekonomi. Pada era tersebut mobilitas sumberdaya barang dan jasa menjadi semakin
tinggi. Juga pada skala ekonomi, perusahaan dituntut untuk makin efisien dalam penggunaan biaya
dan tuntutan kualitas hasil produksi.
Negara melalui peraturan-peraturannya sering dianggap sebagai penghambat utama mobilitas
sumberdaya barang dan jasa. Negara-negara maju, yang memperoleh rating ekonomi tinggi dari
pesatnya kemajuan teknologi, menuntut berlakunya free trade dalam pengelolaan sistem ekonomi.
Kecenderungan era perdagangan yang mengarah pada free trade menyebabkan tereduksinya peran
negara untuk melindungi penduduk domestik dari upaya persaingan yang tidak sehat. Hal ini
terutama dilakukan ketika penduduk domestik harus berhadapan dan bersaing dengan penduduk
luar negeri. Oleh karena itu, kemandirian masyarakat terus dituntut ketika negara mengurangi
perannya dalam free trade ini. Dengan kata lain, kita memerlukan ketahanan nasional yang prima
dalam menghadapi kondisi yang cenderung mempunyai turbulensi tinggi tersebut.
Globalisasi, termasuk globalisasi ekonomi, telah mewarnai berbagai kegiatan dalam kehidupan
masyarakat. Perubahan yang terjadi juga merubah kecenderungan perilaku masyarakat. Kini, mereka
cenderung sekuler, materialistik, individualistik dan konsumeristik. Globalisasi ekonomi sering
disebut sebagai ekonomi tanpa batas. Kegiatan-kegiatan ekonomi menggunakan media digital yang
tidak mungkin lagi dibatasi oleh administrasi suatu negara. Implikasinya, kemampuan negara dalam
memberikan perlindungan dan mempromosikan pelaku-pelaku bisnis domestik makin berkurang.
Ditambah lagi tuntutan berlakunya sistem free trade berakibat banyak dianutnya kapitalisme.