SlideShare a Scribd company logo
“Karakterisasi Tumbuhan
Spermatophyta”
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2014
Oleh:
Kelompok 2-Farmasi C
M. Syultonil Ikhsan 201210410311111
Indah Kusuma Wardani 201210410311204
Andan sari Nurbaty 201210410311094
Novi Arifani 201210410311022
Ester 201210410311219
Izzatul 201210410311005
Umi nurul 201210410311250
Septia alfionika 201210410311045
Novi fachrunisa 201210410311051
Intan yunindiska 201210410311161
Tumbuhan Biji (Spermatophyta)
Sub divisi
 Habitus : terna, semak, perdu, pohon
 Akar : Sistem akar serabut dan Tunggang
 Batang : bermacam-macam, bercabang-cabang atau tidak
 Daun : Tunggal atau majemuk dengan komposisi yang beraneka ragam,
sistem pertulangan beraneka ragam
 Bunga : ada tersusun dari sporofil, makrosporofil (daun buah)
membentuk bdn yang disebut “putik” dgn bakal biji di dlmnya (tdk tmpk)
Angiospermae
Gymnospermae
Gymnospermae
Sub divisi
1. Coniferospermae
- Coniferinae  pinales  Pinaceae
2. Chlamydospermae
- Gnetopsida  Ephedrales 
Ephedraceae
Kelas Coniferopsida
 Habitus berupa semak-semak
atau pohon-pohon dengan tajuk
yang kebanyakan kerucut.
 Daun berbentuk jarum
Bangsa PINALES-Pinaceae
 Habitus : Pohon, jarang semak
 Daun :Berbentuk jarum
 Cone perempuan besar dan biasanya
berkayu dan cone laki-laki kecil
 Bunga betina tersusun secara spiral
 Contoh tanaman : Pinus merkusii
( Habitusnya pohon, batannya memiliki
ciri warna teras yang sukar dibedakan
dengan glubalnya, kecuali pada pohon
yang berumur tua, terasnya berwarna
kuning dengan glubalnya, sedangkan
glubalnya berwarna putih krem, Daun
berbentuk jarum. Bunga berkelamin
tunggal, Biji berbentuk pipih)
Bangsa Ephedrales-
Ephedraceae
 Habitus : semak pohon kecil dengan
tinggi sekitar 2 m yang tumbuh tegak,
menjalar, atau meramb at dengan
percabangan banyak.
Kebanyakan hidup di daerah tropis
dan subtropis di belahan bumi utara
Contoh tanaman : Ephedra fragilis
(habitus semak, tumbuh 1.8 m dan
bunga berkelamin satu yang dapat
ditemukan pada setiap satu tanaman)
Angiospermae
(biji tertutup)
Monocotyledone
Dycotyledone
Monochlamydae
Dialypetalea
Sympetalae
Spermatophyta
Ciri Pembeda Monokotil Dikotil
Akar Serabut Tunggang
Batang Tidak berkambium Berkambium dan
bercabang-cabang
Daun Daun berbentuk pita
dan panjang
Bertulang daun sejajar atau
melengkung
Daun lebar-lebar, dengan
bentuk
beraneka ragam. Bertulang
daun
menyirip atau menjari
Bunga Umumnya bagian-bagian
bunga
berjumlah 3 atau
kelipatannya
Umumnya bagian bunga
berjumlah
2, 4 dan 5 atau
kelipatannya
Berkas pengangkut pada
batang
Pembuluh kayu dan
pembuluh
tapis letaknya tersebar
pada
batang
Pembuluh kayu dan
pembuluh tapis
letaknya teratur. Pembuluh
kayu
sebelah dalam dari
pembuluh tapis
Dycotyledone
Monochlamydae
 Fagales
 Fagaceae
 Salicales
 Salicaceae
 Piperales
 Piperaceae
 Urticales
 Cannabinaceae
 Moracaea
 Euphorbiales
 Euphorbiaceae
 Santales
 Santalaceae
 Caryophyllales
 Caryophyllaceae
Lanjutan Dycotyledone…
Dialypetalea
 Ranunculales
1. Ranunculaceae
2. Berberidaceae
3. Menispermaceae
4. Myristacecae
5. Lauraceae
 Rosales
1. Rosaceae
2. Mimosaceae
3. Caesalpiniaceae
4. Papilionacae
 Myrtales
1. Myrtaceae
 Rhoeodales
1. Papaveraceae
 Parietales
1. Caricaceae
Lanjutan Dialypetalae…
 Guttiferales
 Theaceae
 Guttifera
 Malvales
1. Sterculiaceae
2. Malvaceae
 Gruinales
 Erythroxylaceae
 Polygalales
 Polygonacae
 Rutales
1. Rutaceae
2. Simgroubaceae
 Sapindales
1. Anacardiacae
2. Sapindaceae
3. Arecaceae
 Apiales
1. Apiaceae
Sympetalae
 Contortae
1. Loganiaceae
2. Apocynaceae
 Solanales
1. Convolvulaceae
2. Solanaceae
3. Labiatae
4. Scrophulaniaceae
 Rubiales
1. Rubiaceae
2. valerianaceae
 Cucurbitales
 Cucurbitaceae
 Synandrae
 Asteraceae
Monocotyledone
Ada beberapa bangsa dari tumbuhan monocotyledone :
Liliales
 Liliaceae
 Iridaceae Famili
Cyperales
 Cyperaceae
Poales
 Poaceae
Zingiberales
 Zingeberacea
 Cannaceae Famili
 Marantaceae
Arecales
 Araceae
 Arecaceae Famili
Dycotyledone-Sub Kelas Monochlamydeae
• Habitus : Pohon, semak-semak, dan sebagian
rumput.
• Batang : Batangnya berkayu
• Daun : letak daun berselang seling, bentuk daun
majemuk atau tunggal dan
pertulangan daun menyirip atau menjari
• Bunga : Hiasan bunga tidak ada, jika ada hanya
tunggal
• Buah : -
• Biji : memiliki keping lembaga sebanyak 2 buah
• Akar : Akar tunggang
Bangsa Fagales
 Habitus : semak atau pohon
 Batang : berbatang kayu
 Daun : tipe penumpu yang
lekas runtuh
 Bunga :Bunga berkelamin
tunggal
 Buah :Buahnya buah keras
yang berisi 1 biji
 Biji : tanpa endosperm
dengan lembaga yang lurus
 Akar : -
Famili Fagaceae
 Habitus : semak dan pohon
 Batang : -
 Daun :daun-daun
tunggal yang
kedudukannya ,
tersebar dan
daun penumpu
yang lekas gugur.
 Bunga :Bunga
berkelamin
tunggal dan
berumah satu
 Contoh tanaman : Castanopsis
argentea ( habitus berupa pohon,
daunnya bertepi rata, lanset dan
berwarna hijau. Buahnya berduri san
sulit dibuka dan didalmanya ada 2 biji.
Bangsa Salicales
 Habitus : pohon
 Daun : tunggal yang duduknya
tersebar dan
mempunyai daun penumpu.
 Bunga : berkelamin tunggal tanpa
tenda bunga
 Buah : kendaga yang pecah dengan
katup-katup
 Penyerbukan secara anemogami
Famili Salicaceae
 Habitus : perdu atau pohon
 Daun : tunggal dengan stipula yang
persisitent, letak tersebar.
 Bunga : dalam karangan berbentuk
amentum jantan dan betina.
 Buah : kapsula yang pecah menjadi 2-4
bagian
 Biji : kecil dan berambut, embrio tehak
dan nyaris tidak ada endosperm.
 Contoh tanaman : Salix Babylonica L.
 (Habitus berupa pohon kecil, berdahan
rendah dengan batang silinder dan tinggi
batangnya berjuntai, daunny panjang
ujungnya berbulu tunggal, bergerigi.
Bunganya inconspicuous berwarna hijau
kekuningan . Manfaat sebagai tanaman
Bangsa Piperales
 Habitus : kebanyakan
berupa terna, hanya kadang-
kadang berupa tumbuh-
tumbuhan
 Batangnya : berkayu
 Daun : tunggal
 Bunga : berkelamin
tunggal
Famili Piperaceae
 Habitu : terna
 Batang : berkas pengangkutannya yang pada
penamapang melintang tersebar atau tersusun dalam
lingkaran.
 Daun : tunggal yang duduknya tersebar dan
tidak ada daun penumpu
 Bunga : majemuk
 Buah : buah batu atau buah buni
 Biji : di alamnya terdapat sel-sel minyak atsiri
 Contoh tanaman : Piper bettle
 ( habitusnya perdu, merambat ang batangnya berkayu
dan berbuku-buku, beralur, warna hijau keabu-abuan.
Daun tunggal, buat panjang, warna hijau. Perbungaan
bulir, warna hijau kekuningan. Bunga berbentuk bulir.
Biji membentuk lingkaran)
Bangsa Urticales
 Habitus : terna, semak-semak,
maupun pohon-pohon
 Daun : tunggal yang tersebar dan
mempunyai daun penumpu
 Bunga : kebanyakan berkelamin
tunggal
 Buah : buah keras atau buah
batu
 Biji : bakal biji terdapat dalam
bakal buah
 Penyerbukan secara anemogami
dan pembuahan secara kalazogami
Famili Cannabaceae
Ganja-ganjaan (Cannabis sativa)
Habitus : Ganja atau mariyuana (Cannabis sativa) merupakan golongan tanaman
perdu. Cannabis sativa termasuk dalam suku cannabinaceae(ganja-
ganjaan).
Batang : Tanaman semusim ini bisa setinggi dua meter dengan batang bercabang-
cabang dan merupakan penghasil bahan narkotik yang sangat terkenal.
Daun : Daunnya majemuk menjari atau berbagi. Daunnya mempunyai
tangkai dan jumlah helai daunnya selalu dalam bilangan ganjil antara 5-7 dan
9 helai. Helai daunnya menjari dengan bagian pinggirnya yang bergerigi dan
ujungnya lancip.
Bunga : Umur Cannabis Sativa antara 1-2 tahun dan pada umur 6 bulan sudah
mulai berbunga. Ukuran bunga jantan dan betina ada di tanaman
berbeda, berumah dua. Ukuran bunga jantannya kecil-kecil dan tersusun
dalam tandan
Buah : Buahnya berbiji satu, yang berwarana hitam kecokelatan dan mengkilat
bulat agak menggepeng serta mengandung minyak.
Biji : Unilateral, albumen sedikit dan berdaging, embrio besar, bentuk seperti
Famili Moraceae
Ciri-ciri morfologi contoh tanamannya
Murberry (Morus alba L.)
Habitus : Pohon besar dengan tinggi dapat mencapai 9m
Batang : Bentuk batang bulat, dengan diameter 4cm
Daun : Daun berbentuk bulat telur, dengan ujung-ujung yang bergerigi,
pertulangan menyirip, tangkai daun panjang, dan warna
daun hijua. Panjang daunnya dapat mencapai 30 cm
dan terdapat banyak lobus sedangkan pada saat
dewasa, panjang daunnya hanya mencapai 5-15 cm serta
tidak memiliki lobus. Daunnya selalu gugur di musim
gugur serta selalu hijau di daerah beriklim tropis.
Bunga : Majemuk bentuk tandan, keluar dari ketiak daun, warna putih.
Buah : Buah berwarna hijau sampai hitam, bergerombol
Biji : Kecil-kecil menyatu dalam satu buah
Akar : Tunggang
Bangsa Euphorbiales-
Euphorbiaceae
1. Habitus : Pohon besar dengan tinggi dapat
mencapai 9m
2. Batang : Bentuk batang bulat, dengan
diameter 4cm
3. Daun : Daun berbentuk bulat telur, dengan
ujung-ujung yang bergerigi, pertulangan menyirip,
tangkai daun panjang, dan warna daun hijua.
Panjang daunnya dapat mencapai 30 cm dan
terdapat banyak lobus sedangkan pada saat
dewasa, panjang daunnya hanya mencapai 5-15
cm serta tidak memiliki lobus. Daunnya selalu
gugur di musim gugur serta selalu hijau di daerah
beriklim tropis.
4. Bunga : Majemuk bentuk tandan, keluar dari
ketiak daun, warna putih.
5. Buah : Buah berwarna hijau sampai hitam,
bergerombol
6. Biji : Kecil-kecil menyatu dalam satu
buah
7. Akar : Tunggang
Bangsa Santalales
 Habitus : Bangsa tumbuhan berbunga
 Batang : Batang berkayu atau terna permukaan berbulu
 Daun : Daun tunggal yang tersebar atau berhadapan,
tanpa daun penumpu, tanpa stipula.
Beberapa spesies daun permukaannya
berbulu.
 Bunga : Mempunyai tenda bunga dengan benang-
benang sari yang berhadapan dengan daun-
daun tenda bunga.
 Buah : Ovarium sebagian besar lebih rendah.
Sejumlah kecil ovula. Olacaceae Divisi memproduksi
kacang yang besar, berbentuk buah Balanophoraceae
kecil.
 Biji : Bijinya mengandung endosperm.
 Akar : Tunggang
Famili Santalaceae
 Habitus : Perdu dan pohon-pohon
 Batang : Batangnya berkayu,kayunya harum,hidup
parasit pada pohon inangnya
 Daun : Daun tunggal yang duduknya tersebar atau
berhadapan
 Bunga : Bungan amat kecil, berkelamin tunggal,
terpisah- pisah atau berkelompok dalam
ketiak-ketiak daun
 Buah : Buah keras atau buah batu
 Biji : Dengan 1 biji tanpa kulit biji, endosperm besar
berdaging, lembaga kecil.
 Akar : Tunggang
Contoh tanaman : Santalum album
 Habitus : Pohon
 Batang : Kayu berbentuk kepingan dengan ukuran sangat
bervariasi, pajang sampai 1m, tebal 15cm sampai 20cm, keras, berat, padat, mudah
dibelah, warna kekuning-kuningan, cokelat muda pada potongan melintang tampak
lingkaran berwarna gelap berseling dengan lingkaranberwarna lebih muda, berpori, jari-jari
empulur sempit, banyak dan berdekatan.
 Daun : Daun cendana berhadap-hadapan, bentuknya elips hingga lanset (bulat
telur) dengan dua ujungnya lancip.
 Bunga : Bunga cendana kecil berbentuk jumbai pada ujung ranting dan
ketiak daun. Bunga cendana berbau tidak sedap, berwarna putih - kuning kehijau – hijauan
hingga lembayung dan segera berubah menjadi coklat.
 Buah : Buah batu dan bulat, waktu masak warnanya kehitaman
 Biji : Mengandung 60% minyak, merah kehitaman
 Akar : Tunggang
Bangsa Caryophyllales
 Habitus : Berupa terna
 Batang : Jarang sekali tumbuh-tumbuhan yang berkayu
 Daun : Daun tunggal, biasanya tanpadaun penumpu
 Bunga : Bunga berkelamin ganda atau karena adanya reduksi
menjadi berkelamin tunggal, aktinomorf,
dengan tenda bunga yang rangkap atau tunggal,
atau jelas dengan kelopak dan mahkota. Benang
sari dalam 1 lingkaran berhadapan
dengan tenda bunga atau dalam 2
lingkaran
 Buah : Bakal buah tenggelam atau menumpang, kebanyakan
beruang 1
 Biji : 1 bakal biji yang kampilotrop, yang hampir selalu
mempunyai 2 selaput biji, terletak pada tembuni
yang sentral. Biji dengan lembaga yang bengkok
mengelilingi perispermnya.
 Akar : -
Famili Caryophyllaceae
 Habitus : Semak-semak kecil
 Batang : -
 Daun : daun sempit, duduk tersebar, tanpa daun
penumpu
 Bunga : Bunga tersusun atas bunga majemuk
yang simos, berkelamin tunggal atau
ganda
 Buah : buah kendaga atau buah buni
 Biji : biji dengan perisperm dengan
kendaga yang bengkok
 Akar :-
Dianthus caryophyllus
(Anyelir)
 Habitus : Terna, menahun, tinggi 30-100 cm
 Batang : Bulat, beruas-ruas, licin, permukaan berlilin, hijau
kebiruan
 Daun : Tunggal, tersebar, duduk berkarang, tanpa tangkai
daun,pangkal memeluk batang, bentuk lanset, ujung runcing, tepirata,
panjang 5-10 cm, lebar 5-10 mm, pertulangan sejajar,permukaan licin,
tebal, hijau
 Bunga : Majemuk, bentuk malai, terletak di ujung batang atau di
ketiak daun, bunga sempuma, berkelamin ganda, dasar kelopak
berlekatan membentuk tabung, ujung bergerigi, panjang 2-3 cm, benang
sari dan putik tidak tampak, mahkota berlepasan, bentuk asimetris,
panjang 3-5 cm, halus, warna merah muda, berbau harum.
 Buah : Bentuk elips, kecil, coklat.
 Biji : Bentuk elips, kecil, lunak, putih
 Akar : Serabut,berwarna putih kehitaman
Sub Kelas Dialypetalae
 Habitus : Terna, semak, perdu dan pohon-pohon
 Batang : -
 Daun : mahkotanya bebas satu dari yang lain
 Bunga : umumnya menunjukkan adanya hiasan
bunga ganda, jadi jelas dapat
dibedakan dalam kelopak dan
mahkota.
 Buah : -
 Biji :
 Akar :
Bangsa Ranunculales
 Habitus : Berupa terna
 Batang : Batang berkayu, kadang-kadang dalam kayunya belum
terdapat trakea
 Daun : Adanya daun-daun yang duduk berseling
 Bunga : Kedudukan primitifnya terlihat dari dimilikinya bunga
yang bagian-bagiannya selain bebas satu dengan yang lain juga
karena duduknya yang mengikuti spiral dan adanya bentuk-bentuk peralihan
antara bagian-bagian utama bunga. Bagian-bagian bunga berbilangan tiga
(trimer)
 Buah : Ciri utama bangsa ini ialah terdapatnya daun buah
yang bebas pada bunganya, sehingga dari satu bunga dapat kemudian
terbentuk banyak buah. Sifat inilah yang menyebabkan kelompok tumbuhan
ini diberi nama Polycarpicae.
 Biji : Bagian-bagian bunga (terutama daun-daun buahnya)
kadang-kadang masih jelas sifatnya sebagai sporofil dengan bakal-
bakal biji (makrosporangium) yang terletak pada tepinya (marginal).
 Akar : -
Famili Ranunculaceae
 Habitus : Suku ini meliputi terna annual maupun
perennial.
 Batang : Tumbuhan berkayu.
 Daun : Daun-daun tunggal atau majemuk yang
duduknya tersebar atau berhadapan.
 Bunga : Bagian-bagain bunga jarang tersusun
berkarang, kebanyakan mempunyai
bagian-bagian bunga yang masih duduk
dalam spiral. Bunga dengan tenda bunga
atau hiasan bunga yang telah jelas dapat
dibedakan dalam kelopak dan mahkota.
 Buah : Buahnya buah kurung, buah keras, atau buah
buni.
 Biji : Biji dengan endosperm yang besar dan lembaga
yang kecil.
Nigella sativa
 Habitus : Tanaman terna berbatang semu dengan tinggi hingga lebih dari 1m tetapi
kurang dari 2m, berwarna hijau atau coklat gelap.
 Batang : memiliki batang tegak, berkayu dan berbentuk bulat menusuk
 Daun : Daun berbentuk bundar memanjang sampai bangun lanset, warna daun
hijau atau coklat keunguan terang sampai gelap,panjang daun 31 – 84cm dan lebar 10 –
18cm, panjang tangkai daun termasuk helaian 43 – 80cm.
 Bunga : Perbungaan lateral, tangkai ramping dan sisik berbentuk garis, panjang
tangkai 9 – 23cm dan lebar- 6cm, berdaun pelindung banyak yang panjangnya melebihi
atau sebanding dengan mahkota bunga. Kelopak bunga berwarna putih berbulu, panjang 8
– 13mm, mahkota bunga berbentuk tabung dengan panjang keseluruhan 4.5cm, helaian
bunga berbentuk bundar memanjang berwarna putih dengan ujung yang berwarna merah
dadu atau merah, panjang 1.25 – 2cm dan lebar 1cm
 Buah : Memiliki buah yang keras seperti buah buni yang bentuknya kecil
berwarna biru tua hampir keunguan, bila dimakan akan meninggalkan warna atau noda
pada gigi berwarna biru tua
 Biji : Warna biji hitam pekat, yang tersimpan pada bagian bunga
 Akar : Akar rimpang terbentuk dengan sempurna dan
bercabang kuat, berwarna hijau gelap
Famili Berberidaceae
 Habitus : Terna perennial
 Batang : Tumbuhan berkayu
 Daun : Daun tunggal atau majemuk tanpa daun
penumpu.
 Bunga : Bunga terpisah-pisah atau tersusun dalam
rangkaian yang bersifat rasemos; hiasan bunga
berupa tenda bunga atau jelas dapat
dibedakan dalam kelopak dan mahkotanya,
berbilangan 2 atau 3, banci, aktinomorf. Hiasan
bunga tersusun dalam 2-4 lingkaran, sering kali
disuse dengan 2 lingkaran daun-daun madu dan 2
lingkarang benang-benang sari. Kepala sari membuka
dengan celah atau katup
 Buah : Bakal buah dengan 1 sampai banyak bakal biji,
masing-masing bakal biji dengan 2
integumen. Buahnya buah buni.
Berberis
vulgaris
Ciri-ciri
 Habitus : Dapat tumbuh di hutan, pinggiran hutan, pada
ketinggian 1200-3000meter. Tanaman
Barberry berupa pohon kecil 1-7 m
 Batang : -
 Daun : Daun berwarna hijau kekuningan dengan gerigi
pada tiap sisi, berbentuk elips hingga oval
 Bunga : Memiliki bunga berwarna kekuningan dengan
aroma lembut
 Buah : Buah bulat berdiameter 5-7 mm, berwarna
marun (USDA, 1929), memiliki rasa manis
dengan sedikit asam (Kenfern, 2012)
 Biji : -
 Akar : -
Famili Menispermaceae
 Habitus : Kebanyakan berupa liana
 Batang : Sering terdapat pertumbuhan menebal sekunder
yang abnormal
 Daun : Daun tunggal berlekuk atau berbagi menjari.
 Bunga : Bunga yang kecil-kecil. Bunga dengan tenda bunga
tunggal atau ganda, berbilangan 3 atau 2,
berkelamin tunggal, berumah 2, aktinomorf.
Hiasan bunga, bila dapat dibedakan dalam kelopak dan
mahkota masing-masing membentuk 2
lingkaran, mahkotanya kecil tidak lekas menarik
perhatian
 Buah : Bakal buah 3 atau banyak (kadang-kadang hanya 1),
tidak berlekatan satu sama lain, masing-
masing berisi 1 bakal biji yang
mempunyai 2 integumen. Buah berupa
buah batu yang bengkok
 Biji : Biji tanpa endosperm
 Akar : Sering terdapat pertumbuhan menebal sekunder
yang abnormal
Menispermum
canadense
Habitus : liana
Daun : kadang-kadang bulat
Bunga : Letaknya bertipe terminalis
Buah : biasanya matang sekitar bulan september-
oktober.
Famili Myristaceae
 Habitus : tumbuhan berkayu
 Daun tunggal : duduknya tersebar atau berseling.
 Bunga : kecil dengan tenda bunga tunggal
yang berbilangan 3, selalu berkelamin tunggal,
aktinomorf, berumah 2. Tenda bunga berlekatan,
benang sari banyak (sampai 20), tangkai sari
berlekatan berbentuk buluh, kepala sari menghadap
keluar.
 Bakal buah : tunggal dengan 1 bakal biji
yang anatrop dan terletak pada dasar bakal buah,
mempunyai 2 integumen. Buahnya buah yang
berdaging, bila masak membuka dengan 2 katup.
 Biji : dengan salut biji yang disebut
“macis”, endosperm dan perisperm yang berbelah,
lembaga hanya kecil.
Contoh tanaman-Eucalyptus alba
Rein
 Habitus : pohon,tinggi ±10 m.
• Batangnya :berkayu, bulat, kulit mudah
mengelupas, bercabang, kuning
kecoklatan.
• Daun : tunggal, lanset, ujung dan
pangkal runcing, tepi rata, permukaan
berbulu, pertulangan sejajar, hijau.
 Berbunga : majemuk, bentuk
bulir,panjang 7-7, 5cm, benang sari
banyak, tangkai sari putih, kepala sari
kuning, putik satu, mahkota 5 helai, putih.
 Buah : kotak, beruang tiga, tiap
ruang terdapat biji.
 Biji : biji tanaman ini kecil, banyak,
coklat. Sedangkan akarnya tunggang,
berwarna putih.
Famili Lauraceae
 Habitus : tumbuh-tumbuhan berkayu
 Daun: daun-daun tunggal (yang kadang-kadang bertulang
melengkung) yang duduknya tersebar, kadang-kadang berhadapan,
tidak mempunyai daun penumpu.
 Bunga : banci atau berkelamin tunggal, dengan tenda bunga
berbilangan 2 sampai 5, biasanya berbilangan 3, tertanam pada tepi
sumbu bunga yang berbentuk mangkuk atau piala dan tersusun
dalam 2 lingkaran. Benang sari tersusun dalam 3 sampai 4
lingkaran, tiap lingkaran terdiri atas sejumlah benang sari yang
sama dengan jumlah daun-daun tenda bunga dalam lingkarannya,
yang pada lingkaran dalam sering bersifat mandul sebagai
staminodium. Kepala sari membuka dengan katup.
 Buah : Bakal buah menumpang atau terdapat dalam
lekukan dasar bunganya, mempunyai 1 bakal biji yang anatrop
dengan 2 integumen. Buah untuk sebagian terbalut oleh sumbu
bunganya yang membesar, berupa buah buni atau menyerupai buah
batu.
 Biji : tanpa endosperm, lembaga dengan daun lembaga
yang besar. Dalam daun dan kulit batang (gelam) terdapat sel-sel
yang mengandung minyak atsiri.
Contoh tanaman- Cinnamonum
zeylanicum
 habitus : pohon berkayu denagn daun
tunggal.
 Kulit batang pokok, cabang dan ranting mengandung
minyak atsiri yang merupakan komoditas ekspor.
 Daun : kayu manis duduknya berseling
atau dalam rangkaian spiral dan bersifat liat. Panjang
daun sekitar 9-12 cm dan lebar 3,4-5,4 cm (tergantung
jenisnya), warna pucuk kemerahan dan daun tuanya
bewarna hijaua tua.
 Bunga : Warna bunga kuning,
berkelamin dua atau sempurna dengan ukuran kecil.
Bunga tidak bertajuk, benangsari berjumlah 12 helai
yang terangkai dalam 4 kelompok. Kelompok
benangsari yang berada didalam umumnya mandul.
Kotak sari beruang empat, persarian berlangsung
dengan bantuan serangga (sejenis lalat).
 Buah : buah buni berbiji satu
dan berdaging, berbentuk bulat memanjang (panjang
buah sekitar 1,3-1,6 cm dengan diameter 0,35-0,75),
buah muda berwarna hijau tua dan bila sudah tua
berwarna.
Bangsa Rosales
Habitusnya : terna, semak, atau pohon
Daun :daun-daun tunggal atau majemuk yang
duduknya tersebar atau berhadapan, dengan atau tanpa
daun penumpu.
Bunga : bunga banci, karena reduksi dapat
menjadi berkelamin tunggal, jelas mempunyai hiasan bunga
yang dapat dibedakan antara kelopak dan mahkotanya,
mahkota berdaun mahkota bebas, kebanyakan berbilangan
5. Jumlah benang sari sama dengan jumlah daun mahkota,
ada yang 2x lipat atau banyak, jarang lebih sedikit daripada
jumlah daun mahkotanya.
Buah : Bakal buah sama dengan
jumlah daun mahkota atau kurang, bebas, dapat berupa
bakal buah beruang banyak dengan tembuni sentral. Dasar
bunga berbentuk cakram, melebar atau cekung dengan
bagian-bagian bunga (mulai kelopak sampai benang-benang
sari) pada tepinya. Bakal buah seringkali terdapat dalam
cekungan dasar bunga dan diselubungi dasar bunga itu,
hingga letak bakal buah menjadi tenggelam.
Famili Rosaceae
habitus : terna atau tumbuh berkayu
Daun : daun tunggal atau majemuk, duduk tersebar atau
berkarang, mempunyai sepasang daun penumpu, kadang-kadang melekat
pada pangkal tangkai daun.
Bunga : Bunga banci, aktinomorf, jarang sekali zigomorf,
hiasan bunga biasanya berbilangan 5, ada yang berbilangan 3, 4, 6 atau 8,
kadang-kadang jelas dapat dibedakan dalam kelopakdan mahkotanya,
kadang-kadang mahkota tidak terdapat. Dasar bunga rata, berbentuk cawan,
atau piala, di bagian tengah kadang-kadang cembung. Hiasan bunga dan
benang sari biasanya terdapat pada tepi dasar bunga. Benang sari
berjumlah 24 x lipat jumlah daun kelopak atau sangat banyak, jarang hanya
15, dalam kuncup seringkali bengkok ke dalam. Tangkai sari bebas,
kepala sari beruang 2, membuka dengan celah membujur.
Buah : Bakal buah 1banyak, bebas atau berlekatan satu sama
lain, kadang-kadang berlekatan dengan sumbu bunga, sehingga merupaka
bakal buah yang tenggelam. Dalam tiap bakal buah atau tiap ruang terdapat
2 bakal biji. Buah bermacam-macam,dapat berupa buah keras, buah kurung,
buah bumbung, atau buah apel, kadang-kadang pada dasar bunga yang
membesar dan tebal berdaging.
Biji : Biji degan sedikit atau tanpa endosperm. Suku ini tergolong
Contoh tanaman : Pyrus malus L. Apel
 Habitus : Perdu, tinggi 3-5 m
 Batang : Berkayu, buiat, bercabang, putih kehijauan
 Daun : Tunggal, bulat telur, ujung dan pangkal runcing,
bergerigi, berbulu, berseling, di ujung cabang, panjang
3- 15 cm, lebar tepi 2-6 cm, pertulangan menyirip, hijau
 Bunga : Majemuk, bentuk malai, di ujung cabang, kelopak hijau,
berbulu, berbagi lima, benang sari banyak, putih, kepala
sari kuning kecoklatan, putik satu, putih kekuningan, putih
 Buah : Buni, bulat, ujung dan pangkal berlekuk, hijau keunguan.
 Biji : Kecil, pipih, coklat kehitaman
 Akar : Tunggang, putih kecoklatan
 Khasiat : Buah Pyrus malus berkhasiat sebagai obat tekanan darah
tinggi. Untuk obat tekanan darah tinggi dipakai ± 50
gram buah segar Pyrus malus, dikukus sampai malang,
setelah dingin dimakan sekaligus
 Kandungan kimia
Buah dan daun Pyrus malus mengandung saponin dan tlavonoida,
disamping itu buahnya juga mengandung polifenol
Habitus : terna, perdu, pohon, kadang-kadang
berduri
Bunga :bunga banci yang aktinomorf,
mempunyai kelopak berbilangan 45 yang
berlekatan dan mahkota terdiri atas daun-daun
mahkota yang sama jumlahnya dan bebas satu
sama lain, benang sari 2 x lipat jumlah daun
mahkota atau banyak, tangkai sari bebas atau
berlekatan. Bunga-bunga itu kebanyakan
terangkai dalam bunga majemuk berbentuk
bongkol yang seringkali tampak seperti satu
bunga saja.
Buah : Bakal buah menumpang, beruang 1,
bakal biji dalam 2 baris pada dinding bakal buah.
Buah merupakan polong yang bila masak menjadi
Mimosacaeae
Contoh tanaman-Mimosa invisa
Habitus : berupa semak, menjalar.
Batang : Bersegi empat, bercabang,berambut, berduri ternpel,
berwarna ungu kehijauan
Daun : majemuk, anak daun panjang 3-8 mm, lebar 1-1,5mm
dengan tepi rata, ujung runcing, pertulangan tidak jelas, berwarna hijau.
Bunga : Bunganya bunga bongkol, panjang ± 5 mm,di ketiak daun,
berjumlah satu sampai tiga, benang sari delapan,mahkota bentuk tabung, dan
berwarna ungu.Buah polong, berambut,panjang 1,5-5 cm, lebar 5 mm, saat
masih muda berwarna hijausetelah tua berwarna coklat.
Biji : Biji bulat, permukaan licin, keras, berwarna kuning
kecoklatan. Akar tunggang dan berwarna putih.
Famili Caesalpiniaceae
habitus : perdu atau pohon, boleh dikatakan tidak
ada yang berupa terna
Daun : daun hampir selalu majemuk menyirip
atau menyirip ganda, jarang sekali tunggal atau beranak
daun 1.
Bunga : Suku ini bunga memang sering masih
mempunyai mahkota yang nyata berbentu seperti kupu-
kupu pula, tetapi ke 5 daun mahkota bebas tidak ada yang
berlekatan atau dapat pula jumlah daun mahkota kurang
dari 5,bahkan sampai tidak ada. Benang sari 10, jarang
lebih, biasanya bebas atau berlekatan dengan bermacam-
macam cara.
Buah : Buahnya buah polong yang jika masak
menjadi kering kemudian pecah, atau berdaging dan tidak
membuka, seringkali bersayap.
Biji : Biji dengan endosperm tipis atau tanpa
endosperm, lembaga besar.
 Habitus : perdu atau pohon
 Daun : majemuk menyirip atau menyirip ganda jarang
yang tunggal dan beranak daun 1
 Buah : polong yang jika masak menjadi kering
kemudian pecah, atau
berdaging dan tidak membuka, seringkali bersayap
 Biji : endosperm tipis atau tanpa endosperm
 Bunga : merah, muncul ketika pohon tidak
memiliki daun, dan cluster disusun di sisi
Setiap bunga ukuran 10-12 cm dan
memiliki kelopak berbulu
dengan 5 sepal, mahkota dengan 5 kelopak yang
tidak setara dan androecium dengan 10 benang
sari panjang, ramping, merah. Kacang-kacangan yang
sangat kasar, 40-50 cm, datar, coklatpada saat jatuh tempo
 Akar : -
Contoh tanaman : Delonix
rega
 Habitus : terna, semak, perdu, atau pohon
 Daun : daun tunggal atau majemuk.
 Bunga : Bunga banci, zigomorf, kelopak
berbilangan 5, pada pangkal berlekatan, mahkota
berbentuk kupu-kupu terdiriatas 5 daun mahkota
dengan susunan yang khas, 1 paling besar disebut
bendera (vexillum), 2 di samping sama besar disebut
sayap (ala), 2 lagi sempit berlekatan disebut lunas
(carina). Benang sari biasanya 10, berbekas 2, 1
bebas, yang 9 lainnya dengan tangkai sari yang
berlekatan, kepala sari membuka dengan celah
membujur.
 Buah : Buahnya berupa polong yang bila masak
menjadi kering dan pecah, tetapi ada pula yang tidak
pecah, melainkan terputus-putus dalam bagian yang
berisi 1 biji.
 Biji : Biji tanpa atau dengan sedikit endosperm.
Cadangan makanan untuk lembaga terutama tersimpan
dalam daun lembaganya.
Famili
Papilionaceae
 Habitus : Semak, semusim, tinggi ± 60 cm.
 Batang : Tegak, bercabang, hijau keputih-putihan.
 Daun: Majemuk, menyirip, lonjong, tepi rata, ujung runcing, pangkal tumpul,
berbulu, hijau.
 Bunga : Tunggal, di ketiak daun, tabung kelopak berbentuk lanset,
mahkota bentuk kupu-kupu, kuning.
 Buah : Polong, terdiri dari 1 – 3 biji, putih kotor.
 Biji : Lonjong, pangkal dan ujung tumpul, putih.
 Akar : Tunggang, putih kecoklatan.
 Khasiat :
Biji Arachis hypogaea berkhasiat untuk pencahar, memperkuat sperma laki-
laki, dan obat sakit sendi.
Pencahar : dipakai ± 15 gram biji mentah Arachis hypogaea, dicuci bersih
dan dimakan.
 Kandungan Kimia
Biji, batang, dan daun Arachis hypogaea mengandung saponin, flavonoida,
dan polifenol; di samping itu bijinya mengandung minyak lemak.
Contoh tanaman-Arachis
hypogaea L.
Famili Myrtaceae
 Habitus : pohon atau perdu
 Daun: daun tunggal, bersilang berhadapan, pada cabng-cabang
mendatar seakan-akan tersusun dalam 2 baris pada 1 bidang,
kebanyakan tanpa daun penumpu.
 Bunga : Bunga kebanyakan banci, karena adanya basorbsi
kadang-kadang poligam, aktinomorf. Kelopak dan mahkota masing-
masing terdiri atas 45 daun kelopak dan sejumlah daun mahkota
yang sama yang kadang-kadang berlekatan atau tidak
terdapat.benang sari banyak, kadang-kadang berkelompok
berhadapan dengan daun-daun mahkota, mempunyai tangkai sari
dengan warna cerah, yang kadang-kadang menjadi bagian bunga
yang paling menarik.
 Buah : Bakal buah tenggelam, mempunyai 1 tangkai putik,
beruang 1 sampai banyak dengan 18 bakal biji dalam tiap ruang.
Buah bermacam-macam,pada ujungnya masih jelas tampak kelopak
yang tidak gugur, sisa tangkai putik dan sisa-sisa benang sari yang
tertinggal di dalam kelopak.
 Biji : Biji dengan sedikit atau tanpa endosperm, lembaga
lurus, bengkok dan melingkar, ada pula yang terpuntir seperti spiral.
Suku ini tergolong suku yang besar, meliputi hampir 3.000 jenis
yang terbagi dalam ± 80 marga.
 Habitus : Pohon, tinggi ± 10 m
 Batang : Berkayu, bulat, kulit mudah mengelupas, bercabang,
kuning kecoklatan
 Daun : Tunggal, lanset, tepi rata, permukaan berbulu,
pertulangan sejajar, hijau.
 Bunga : Majemuk, bentuk bulir, panjang 7-7,5 cm, benang sari
banyak, tangkai sari putih, kepala sari kuning, putik
satu, putih, mahkota 5 helai, putih
 Buah : Kotak, beruang tiga, tiap ruang terdapat
banyak biji.
 Biji : Kecil, banyak, coklat.
 Akar : Tunggang, putih
 Khasiat : Buah Eucalyptus alba berkhasiat sebagai pelega
perut. Minyak dari daun dapat digunakan unluk obat gosok dan obat
batuk. Untuk pelega perut dipakai ± 10 gram buah Eucalyptus alba,
dicuci dan direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit. Hasil
rebusan diminum sekaligus.
 Kandungan kimia : Daun Eucalyptus alba mengandung saponin,
flavonoida, tanin di samping minyak atsiri.
Eucalyptus alba Reinw
Bangsa Rhoeodales
 Habitus : terna
 Daun : daun-daun yang duduknya tersebar,
tanpa daun penumpu.
 Bunga : Bunga umumnya banci, aktinomorf,
hiasan bunga berupa kelopakdan mahkota yang
berdaun lepas, berbilangan 24, kadang-
kadang 35. Benang sari sama banyaknya
dengan jumlah daun mahkota atau lebih banyak.
 Buah : Bakal buah biasanya menunmpang
dengan 2 tembuni atau lebih yang terdapat pada
dinding buah, kadang-kadang menjadi beruang
banyak karena adanya pembentukan sekat-
sekat. Dari segi anatomi ada sifat-sifat yang
berkarakteristik yaitu adanya buluh-buluh getah
dan sel-sel yang mengandung mirosin.
Papaveraceae
Habitus : terna annual atau perinaial, jrg berupa
semak atau pohon
Daun : Tersebar, daun penumpu tdk terdpt, daun
kelopak 2 & daun mahkota 4
Bunga : terpisah-pisah, aktinomorf, benang sari
banyak bebas, kepala sari beruang , bakal
buah menumpang
Buah : kendaga, jrg berupa buah keras
Biji : kecil, kampuh licin atau bergirigi, kdng-kdng
bersalut, lembaga kecil dlm
endosper yang mengandung minyak atau
berdaging
Contoh tanaman-Papaver somniferum linne
 Habitus : herba tahunan, kadang
berkayu, biasanya bergetah.
 Buah : Buahnya kapsul dan terbuka
pada katub atau celah.
 Biji : Biji banyak dan kecil-kecil,
berwarna hitam kebiruan atau putih
kekuningan, bentuk reniform, diameter
0,5-1mm, berbagi, mempunyai hilum,
endosperma putih dan berminyak,
embrio berlipat, berminyak dan tidak
berasa.
Bangsa Parietales-Famili
Caricaceae“Carica papaya”
 Habitus : Perdu
 Batang : Tidak berkayu, silidris, berongga, putih kotor
 Daun : Tunggal, bulat, ujung runcing, pangkal
bertoreh, tepi, bergerigi, diameter 25-27 cm,
pertulangan menjari, pangkal tangkai 25-100 cm, hijau
 Bunga : Tunggal, bentuk bintang, di ketiak daun, berkelamin 1
atau 2, bunga jantan terletak pada landan yang
serupa malai, kelopak kecil, kepala sari berlangkai pendek
atau duduk, kuning, mahkota bentuk terompet, tepi bertajuk 5,
bertabung panjang, putih kekuningan,
sedangkan bunga betina berdiri sendiri, mahkota lepas, kepala putik
lima, duduk, bakal buah beruang satu, putih kekuningan
 Buah : Buni, bulat memanjang, berdaging
 Biji : Bulat atau bulat panjang, kecil, bagian luar dibungkus,
selaput yang berisi cairan, masih muda putih setelah tua hitam
 Akar : Tunggang
 Khasiat : akar dan buah muda sebagai antibakteri
Bangsa Guttiferales-Famili
Theaceae
“Tea camellia sinensis”
Habitus : Perdu atau pohon kecil
Batang : Bercabang
Daun : tebal, kaku berbentuk sudip melebar
sampai sudip memanjang, panjangnya tdk lebih
dari 5 cm, bertangkai panjang, permukaan daun
bagian atas mengkilat
Bunga : berwarna kuning atau putih
Buah : bulat, berwarna hijau
Biji : -
Akar : Tunggang
Khasiat : sebagai antioksidan karena mengandung
Polifenol berupa katekin dan flavanol
Bangsa Guttiferales-Famili Guttifera
“Garcinia Mangostana”
 Habitus : Pohon
 Batang : bercabang, bulat, percabangan
monopodial
 Daun : Tunggal, warna hijau, tekstur atas
licin dan bawah halus
 Bunga : berwarna merah keunguan,
Aktinomorf,
 Buah : tipe Partenokarpi, Kulit ungu, buah
putih, dan bulat
 Biji : terdapat didalam buah
 Akar : Tunggang
 Khasiat : Antiinflamasi dan antioksidan
Bangsa Malvales-Sterculiaceae
“Sterculia foetida”
“kepuh atau kelumpang”
 Habitus : pohon
 Batang : bercabang
 Daun : majemuk menjari
 Bunga : majemuk dalam malai dekat ujung ranting,
panjang 10–15 cm, hijau atau ungu pudar
 Buah : besar, lonjong gemuk, 7,6–9 x 5 cm; berkulit
tebal, merah terang, akhirnya mengayu;
berkumpul dalam karangan berbentuk
bintang
 Biji : 10-15 butir per buah, kehitaman, 1,5–1,8 cm
panjangnya
 Akar : Tunggang
 Khasiat : sebagai obat demam, mencuci rambut, dan
meringankan sakit pada kaki dan tangan
yang terkilir atau patah tulang, kulit kayunya
diseduh sebagai obat penggugur kandungan
(abortivum)
Bangsa Malvales-Malvaceae
“Hibiscus schizopetalus (Mast.) Hook.f.
“ wora-wari gantung”
 Habitus : Perdu
 Batang : Bulat, diameter 5-10 cm, percabangan rapat,
permukaan kasar, warna coklat
kehitaman
 Daun : Tunggal, duduk tersebar, berseling, mempunyai
daun penumpu, tangkai silindris, panjang 3-5 cm, warna
coklat keunguan, helaian daun bentuk
oval sampai lonjong, panjang 5-8 cm, lebar 3-5 cm,
ujung dan pangkal runcing, tepi bergelombang,
berlekuk 2, pertulangan daun menyirip, permukaan
kasar, warna hijau
 Bunga : Tunggal, di ketiak daun, berkelamin ganda,
kelopak bentuk tabung, ujung bercangap 5,
hijau, benangsari dan putik menjuntai, tersusun
dalam tangkai yang panjangnya 5-8 cm, warna
merah, duduk di tengah cawan, bakal buah
menumpang, mahkota berlepasan, bentuk tidak
simetris, halus, panjang 5-10 cm, warna merah
 Buah : Kendaga, beruang 5, bentuk bulat telur dengan
ujung yang runcing, permukaan kasar, panjang 1-2 cm,
Bangsa Gruinales atau Geraniales-
famili Erythroxylaceae
Erythroxylon
coca
Habitus : semak, perdu, atau pohon
Daun : duduknya tersebar
Bunga : berkelamin ganda, daun
mahkota tersusun seperti
genting
Buah : bakal buah tersusun atas 3
daun buah
Bangsa Polygalales
 Habitus : Tumbuhan berbatang berkayu,
kadang-kadang habitusnya berupa terna
 Daun : daun tunggal yang duduknya
tersebar, jarang berhadapan, dengan atau tanpa
daun penumpu.
 Bunga : Bunga dengan daun-daun kelopak
dan daun-daun mahkota 8yang bebas,
kebanyakan zygomorf. Benang sari 1 sampai 10,
tersusun dalam 1 sampai 2 lingkaran yang tidak
sempurna. Tangkai sari sering berdekatan.
Cakram ada atau tidak.
 Buah : Bakal buah beruang 1 sampai
3,jarang sampai 4, tiap ruang dengan 1 sampai
banyak bakal biji yang epitrop.

Family Polyganaceae
 Habitus : terna, sebagian semak, jarangberupa
pohon, kadang- kadang merupakan tumbuhan
memanjat, ada jugayang hidup sebagai
saprofit.
 Batang : -
 Daun : Daunnya kebanyakan tunggal, bertepi rata,
duduknya tersebar atau jarang sekali
berhadapan, tanpa daun penumpu.
 Bunga : Bunga terpisah-pisah atau terangkai berupa
tandan atau malai, banci, zigomorf.
 Buah : Buahnya buah kendaga atau menyerupai
buah batu, kadang-kadangbersayap.
 Biji : Biji seringkali berambut, dengan atau tanpa
endosperm, lembaga lurus.
 Akar : wangi, manis, hangat dan menenangkan.
Polygala paniculata
 Habitus : tumbuh tegak yang ketinggiannya
bisa mencapai1 hingga 2.5 cm.
 Batang memiliki tekstur lunak,berwarna putih
dengan ruas-ruas di sekeliling batang.
 Daun berbentuk pita dengan warna
kelabu,kaku,panjang bisa mencapai 100 cm
dan tidak mengandung minyak.
 Bentuk bunga menyerupai padi,memiliki duri
dn berwana putih kotor, bunga tumbuh
diujung batang dan memiliki bentuk bulir.
 Akar dari akar wangi berbentuk serabut dan
memiliki warna kuning serta mengeluarkan
aroma pekat.
Bangsa Rutales – Family
Rutaceae
 Habitus : Hampir selalu berupa pohon atau semak dan jarang
berbentuk terma
 Batang : batang bulat berlekuk tidak berduri dan berwarna
cokelat.
 Daun : Daunnya tunggal atau majemuk dengan duduk daun
tersebar atau berhadapan dan tidak memiliki daun penumpu.
Daun dan kulit batangnya mengandung kelenjar-kelenjar minyak.
 Bunga :bunganya bunga banci, aktinomorf atau sigomorf
berbilangan 4-5. Kelopak terdiri dari 4-5 daun kelopak yang
berlekatan dengan susunan seperti gunting atau kelopaknya
lepas. Benang sarinya berjumlah sama dengan daun
mahkota atau 2 kali lipat dari daun mahkota jarang lebih. Kepala
benang sari menghadap ke dalam dan beruang 2. Bakal buah
menumpang,
 Buah : Buahnya mempunyai bentuk dan susunan bermacam-
macam, ada yang seperti buah buni atauberkulit tebal seperti
kulit (belulang) dan jarang berujud buah kendaga.
 Biji : Biji dengan atau tanpa endosperm, lembaga besar, lurus
atau bengkok
Contoh tanaman-Citrus maxima (jeruk besar, bali, adas)
• Habitus : pohon kecil bercabang lebat, tetapi
tak beraturan.
• Daun : Daunnya selalu hijau dan tinggi pohonnya
berkisar antara 1,5 sampai dengan 5 meter. Rantingnya berduri
pendek, kaku dan tajam. Daunnya selang-seling, berbentuk
jorong sampai bundar. Pada bagian pinggir daunnya bergerigi
kecil dan tangkai daunnya bersayap sempit.
•Buah : Buah jeruk nipis bentuknya bulat sampai bulat
telur dengan diameter sekitar 3-6 cm dan buah jeruk nipis kalau
masak berwarna kuning, jika masih hijau pertanda belum masak.
Permukaan buah jeruk nipis memiliki kelenjar yang banyak sekali.
Bangsa Rutales -- Family
Simaroubaceae
 Habitus : Semak atau pohon, sering dengan kulit
batang yang pait.
 Batang : Tegak, bulal, berkayu, permukaan kasar,
percabangan simpodial, putih kotor.
 Daun : Daunnya majemuk menyirip, jarang tunggal,
duduknya tersebar, jarang berhadapan,
tanpadaun penumpu, tanpa kelenjar-kelenjar
minyak.
 Bunga : Bunga kecil,berkelamintunggal atau poligam,
jarang banci, aktinomorf, tersusun dalam
bulir,tandan atau malai.
 Buah : Buah tidak pecah, kadang-kadang berupa
samara.
 Biji : Biji dengan atau tanpa endosperm, lembaga
lurus atau bengkok.
Buah Makasar / Kwalot (Brucea
javanica [L.] Merr)
 Habitus : perdu
 Daun : Daunnya berupa daun majemuk menyirip
ganjil, jumlah anak daun 5-13, bertangkai, letak
berhadapan. Helaian anak daun berbentuk lanset
memanjang, ujung meruncing, pangkal berbentuk baji,
tepi bergerigi kasar, permukaan atas berwarna hijau,
permukaan bawah berwarna hijau muda, panjang 5-10
cm, lebar 2-4 cm.
 Bunga : Bunga majemuk berkumpul dalam
rangkaian berupa malai padat yang keluar dari ketiak
daun, warna ungu kehijauan. Buahnya buah batu
berbentuk bulat telur, panjang sekitar 8 mm, jika sudah
masak berwarna hitam.
 Biji : Bijinya bulat, berwarna putih.
 Salah satu manfaatnya adalah daunnya digunakan
sebagai penawar racun lipan, demam, kudis, dan bisul.
Bangsa Sapindales
 Habitus : kebanyakan berupa
semak atau pohon
 Daun : daun-daun majemuk
atau tunggal, jarang mempunyai daun
penumpu. Bunga : Bunga banci,
seringkali berkelamin tunggal, kelopak
dan mahkota berbilangan 5, daun-
daun kelopak dan mahkota bebas,
biasanya zigomorf.
Family Anacardiaceae
 Habitus: Pohon atau semak dengan kulit batang yang
mengandung resin yang dapat merusak kulit, kadang-
kadang mengandung zat semak.
 Batang : Batang melengkung, berkayu, bergetah,
percabangan mulai dari bagian pangkalnya
 Daun : Daunnya tunggal, menyirip gasal atau menyirip
beranak daun 3, dengan duduk daun hampir selalu
tersebar dan tidak berdaun penumpu.
 Bunga : Bunganya kecil dalam karangan malai kelopak
berbilangan 5, berbagi dengan bermacam-macam
cara. Daun mahkota 3-7, biasanya 5 atau kadang-
kadang tidak bermahkota. Benang sari sama
banyaknya dengan mahkota atau 2 kalilipat.
 Buah : Buahnya buah batu.
 Biji : Biji dengan atautanpa endosperm yang tipis,
lembaga dengan daun lembaga yang tebal berdaging.
 Akar : Akarnya berupa akar tunggang dan berwarna coklat.
Anacardium occidentale (jambu monyet)
Famili Anacardinaceae
Bangsa Sapindales-Family
Sapindaceae
 Habitus: Pohon, perdu atau semak, kadang-kadang liana dengan alat
pembelit
 Batang : batang berwarna coklat dengan bercak-bercak putih,
percabangan simpodial
 Daun : Daunnya tunggal, daun majemuk menyirip atau majemuk
menyirip ganda dengan duduk daun tersebar, jarang
berhadapan dan mempunyai atau tidak mempunyai daun
penumpu.
 Bunga : Bunganya bunga banci, berkelamin tunggal atau poligam.
Daun kelopak 5, mahkota 3-5, atau tak mempunyai mahkota. Benang
sari 8, kadang-kadang 5, 10 atau banyak yang bertangkai
benangsari bebas.Kepala benang sari beruang 2. Bakal buah
menumpang, beruang 3 atau seringberuang 2 dengan tiap ruang
berbakal biji 1
 Buah : Buahnya buah kendaga, buah keras, buah batu atau terbagi.
Bijinya mempunyai salut.
 Biji : Biji mempunyai salut, tanpa endosperm, lembaga terlipat
Nephelium lappaceum (rambutan)
Contoh Tanaman
Family Arecaceae
 Habitus : Perdu atau pohon dengan daun tunggal,
berlekuk, atau majemuk menyirip, duduknya
berhadapan, tanpa daun penumpu
 Batang : -
 Daun : Daunnya tunggal, menyirip gasal atau
menyirip beranak daun 3, dengan duduk daun
hampir selalu tersebar dan tidak berdaun penumpu.
 Bunga : Bunga tersusundalam bulir, tandan atau
malai, banci atau berkelamin tunggal,aktinomorf,
dengan cakram pipih atau cekung.
 Buah : Buahnya buah batu.
 Biji : Biji tanpa endosperm, lembaga denganakar
lembaga memanjang dan daun lembaga yang
rata atau terlipat.
 Akar : -
Habitus : Pohon yang tumbuh sampai 10-45 meter
tingginya.
Daunnya berurat atau unlobed menyirip.
Acer saccharum
Bangsa Apiales
 Habitus : Terna
 Batang : Batang beralur
 Daun : Daun tunggal atau majemuk, pangkal tangkai
sering melebar seperti upih, duduknya tersebar,
tanpa daun penumpuh.
 Bunga : Bunga majemuk berupa payung tunggal atau
atau berganda, jarang berupa tongkol,
bekelamin ganda, aktinomorf, berbilangan 4-5 dengan
kelopak kecil dan mahkota yang berdaun
mahkota bebas
 Buah : Bakal buah tenggelam, sering beruang 2, tiap
ruang dengan 1-2 bakal biji, masing-masing
mempunyai 1 integumen.
 Biji : Dengan endosperm dan lembaga yang kecil
 Akar : -
Famili Apiaceae
 Habitus : terna annual atau perenial dengan saluran minyak
dalam akar
 Batang : Batang berkayu, berongga, permukaan beralur
 Daun : Daun majemuk berganda, pangkal tangkai melebar
menjadi upih, duduknya tersebar, jarang
berhadapan, tanpa daun penumpu
 Bunga : Bunga majemuk berupa payung, payung majemuk,
atau bongkol, kebanyakan berkelamin tunggal
aktinomorf
 Buah : Buahnya buah berbagi, berusuk, bila masak terpisah
menjadi 2 bagian berisi 1 biji dan tetap
bergantungan pada suatu karporf
 Biji : Biji dengan endosperm seperti tanduk
 Akar : -
Apium
graveolwns
 Habitus : Terna kecil, tinggi kurang dari 1m rumput atau semak
 Batang : Batang sangat pendek, persegi, beralur, tidak
berambut, bercabang banyak, berwarna hijau pucat
 Daun : Daun tersusun gemuk dengan tangkai pendek, menyirip ganjil
dengan anak daun 3-7 helai, helai daun tipis dan rapuh,
pangkal dan ujung runcing, pertulangan menyirip dan
berwarna keputihan
 Bunga : Tersusun majemuk berkarang, berbentuk payung, 8-12 buah,
kecil-kecil berwarna putih, mekar secara bertahap
 Buah :buah kotak berbentuk kerucut, panjang,1-1,5 mm, berwarna hijau
kekuningan
 Biji : -
 Akar : Akar tanaman seledri (Apium graveolens L.) yaitu
akar tunggang dan memiliki serabut akar yang menyebar
kesamping dengan radius sekitar 5-9 cm dari pangkal batang dan
akar dapat menembus tanah sampai kedalaman 30 cm,
berwarna putih kotor
sub kelas Sympetalae
 Tumbuhan yang tergolong dalam sub
kelas ini mempunyai ciri utama
adanya bunga dengan hiasan bunga
yang lengkap, terdiri atas kelopak dan
mahkota dengan daun-daun mahkota
yang berlekatan menjadi satu.
Bangsa contortae
 Habitus : Terna, semak, atau pohon
 Batang : seringkali mempunyai floem intraxiler, dengan daun
tunggal yang duduk berhadapan atau berkarang,
kebanyakan tanpa daun penumpu.
 Daun : Daun tunggal, berhadapan, pangkal daun menyatu oleh
rusuk melintang
 Bunga :Bunga banci, jarang berkelamin tunggal, aktinomorf,
berbilangan 4-5, dengan daun – daun mahkota yang
berlekatan. Benang sari sama banyak dengan tajuk – tajuk
mahkota, dan berseling dengan taujuk – tajuk
tersebut.bakal buah menumpang, tembuni pada dinding.
Ada kalanya terdapat 2 bakal buah yang menjadi satu
karena pelekatan tangkai putiknya. Tiap ruang berisi
sedikitnya sampai banyak bakal biji, masing – masing
dengan 1 integumen.
 Buah :Buahnya buah buni, buah kurung atau serupa buah batu
 Biji :Biji sering bersayap atau berambut dengan endosperm
yang terbentuk secara nuclear, lembaga lurus.
contortae – Loganiaceae
• Habitus : pohon hijau melilit.
Tanaman ini jelas tidak berbau,
bunga kuning terompet,
• Daun : daunnya hijau tua,
berbentuk tombak, dengan
bentuk bulat, daun akan berubah
kuning muda pada musim gugur
• Batang ; batangnya bergalur.
Kemudian buahnya panjang,
berbentuk kapsul.
Spigelia genuvlexa
contortae – apocynaceae
Habitus : Pohon, perdu atau semak, sering memanjat,
sering begetah
Batang : batang berkayu
Daun : Daun tunggal, seluruhnya berhadapan, tanpa
daun penumpu,bertepi rata.
Bunga : Bunga dalam anak payung,malai rata, jarang
berdiri sendiri, beraturan, berkelamin 2,
kebanyakan berbilangan 5. Kelopak
kebanyakan berbagi 5, mahkota berdaun
lekat, dengan letak yang terputar. Benang sari
tertancap pada tabung mahkota berseling
dengan lekukan. Kepala sari beruang 2,
tonjolan dasar bunga tidak ada, sering
terdiri dari sisik. Bakal buah kebanyakan 2,
terpisah, tetapi di hubungkan dengan tangkai
putik, beruang 1, jarang berlekatan sampai
satu bakal buah Tangkai putik 1, kepala
putik bergigi 2
Buah : Buah batu atau buah bumbung 1 atau
kadang- kadang buah kotak yang berkatup 2
Allamanda cathartica
Ciri-ciri bangsa solanales
 Habitus : herba atau perdu, jarang pohon.
 Daun : daun tersebar atau berpasangan (tetapi tidak
berhadapan), tunggal atau menyirip.
 Batang : berkayu
 Bunga : beraturan ,kadang-kadang zygomorph, berkelamin
2, kadang-kadang berkelamin 1, kebanyakan
berbilangan 5, dengan kelopak dan mahkota berdaun
lekat, mahkota berbentuk corong bentuk terompet, bentuk
piring atau bentuk roda, benang sari 5 jarang 4, kepala sari
sering menggantung, atau saling menutup, beruang 2, bakal
buah menumpang, kebanyakan beruang 2, bakal biji
banyak tiap ruangnya, tangkai putik 1, bentuk benang.
Ovarium suferum, placenta axillaris.
 Buah : buah buni atau buah kotak.
 Akar : tunggang
solanales – convolvulaceae
Habitus : Terna, herba atau semak, kadang-kadang dengan lateks,
biasanya twining atau bersujud, lebih jarang tegak, kadang-
kadang parasit dengan daun dikurangi untuk
skala
Batang : batang berair dan berongga
Daun : Daun alternatif. Ada yang bentuk tombak dan ada juga yang
membulat
Bunga : Bunga berbentuk terompet, benang sari kadang ada 6 buah, 3
panjang dan 3 pendek. Bunga sering besar dan mencolok,
biasanya bracteate, 5-merous, actinomorfik, biseksual. Sepal
5. Corolla menyatu, seluruh atau sedikit 4-5-
lobed, biasanya lonceng atau berbentuk corong, lebih jarang
cylindric. Ada 5 benang sari menempel di dasar tabung bunga.
Styles 1-2, sebagian besar terminal; stigma 14. Ovarium unggul,
seluruh atau 2-4-lobed. Ini terdiri dari 2 (kadang-kadang 3
sampai 5) karpel bersatu (syncarpous) dengan
dinding partisi ini, membentuk jumlah yang sama
ruang. Jatuh tempo sebagai kapsul dengan 1 sampai 2
biji per carpel
Buah : biasanya kapsul loculicidal kering, kadang-kadang tidak
merekah atau pecah dan baccate atau kacang.
Biji : Benih 1-4 (jarang 6 atau 10). Sebuah Nectary disk yang
melingkar menonjol adalah biasanya hadir sekitar
solanales – solanaceae
Habitus : herba atau perdu, jarang pohon.
Batang : Memiliki struktur batang yang keras dan berkayu,
berbentuk bulat, halus, dan bercabang banyak
Daun : Daun tersebar atau berpasangan, (tetapi tidak
berhadapan), tunggal atau menyirip
Bunga : Bunga beraturan, kadang-kadang zygomorph,
berkelamin 2, kadang-kadang berkelamin
1, kebanyakan berbilangan 5 dengan kelopak
dan mahkota yang berdaun lekat;
mahkota berbentuk corong bentuk terompet , bentuk
piring atau bentuk roda; benang sari 5, jarang 4;
kepala sari sering menggantung atau
saling menutup, beruang 2; bakal buah
menumpang, kebanyakan beruang 2; bakal biji
banyak tiap ruangnya; tangkai putik 1, bentuk benang.
Buah : Buah buni atau buah kotak
Biji : Berries atau kapsul, endosperm yang kaya,
berdaging, membungkuk embrio ke hook, cincin atau
spiral curl O. Solanum
solanales – labiatae
Habitus : herba atau semak-semak dalam berbagai ukuran, jarang berupa
pohon
Batang : Batang biasanya persegi, terutama ketika muda, tegak atau
berbaring di tanah
Daun : Daun berhadapan atau melingkar, decussatus dan kelenjar-
bertitik. kadang-kadang berkarang. Daun tanpa daun
penumpu. Sering daun sangat aromatik karena minyak
ethereal yang terletak di rambut kelenjar
Bunga : Bunga zygomorphic (tidak teratur)merupakan karakteristik famili
Lamiaceae. Namun, actinomorfik (teratur), 4 atau5 lekuk
bunga terjadi pada beberapa genus. Corolla
berbentuk tabung dan biasanya berbibir
dua dengan bibir atas berlekuk 2 dan bibir bawah
berlekuk 3,dengan berbagai warna dan sering berbulu.
Bunganya biseksual, jarang berkelamin tunggal. Benang sari
biasanya ada 4 (2 panjang dan 2 yang pendek)
Buah : Buah terdiri dari 4 nutlets, meskipun beberapa dari nutlets tersebut
tidak dewasa,masing-masing dengan biji tunggal
Biji :Biji terletak di dalam ruangan buah dan melekat pada plasenta
Akar : Akar tunggang yang terdiri dari akar utama dan akar lateral
Pogostemon
heyneanus
(nilam Jawa)
solanales –
scrophulariaceae
Habitus : Herba, semusim
Batang : Lunak, bulat, hijau
kekuningan, Percabangan
Simpodial
Daun : Tunggal, bulat telur,adakala tepi bergerigi,
ujung tumpul,pangkal meruncing,
pertulangan menyirip, kadang
permukaan atas dan permukaan
bawah berambut, berwarna hijau
Bunga : Majemuk, bentuk tandan, kelopak terdiri
dari lima daun kelopak, hijau,
mahkota putih keunguan, bentuk
seperti terompet, benang sari
empat, tangkai sari putih, kepala sari
bebintik ungu, kepala putik putih kekuningan,
putih keunguan
Buah : Kotak, bentuk kerucut, beruang dua,
berbulu halus
Biji : Bulat pipih, kecil, kadang masih muda
Digitalis purpurea
Bangsa Rubiales
 Habitus : terna atau tumbuhan berkayu
 Batang : Bercabang
 Daun : Tunggal atau majemuk dengan daun yang
berhadapan, dengan atau tanpa daun
penumpu
 Bunga : berupa bunga berkelamin ganda, aktinomorf atau
zigomorf, berbilangan 4-5, biasanya membentuk
bunga majemuk yang simos. Daun mahkota
berlekatan, pada bunga yang aktinomorf benang
sari sama banyaknya dengan daun mahkota, pada
bunga yang zigomorf jumlah benang sari lebih sedikit,
duduknya berseling dengan daun-daun mahkota.
 Buah : Bakal buah tenggelam beruang 1-5, tiap ruang
berisi 1- banyak bakal biji masing-masing dengan
1 integumen
 Biji : Mempunyai endosperm
 Akar : Tunggang
Familia Rubiaceae
1. Habitus : berupa semak, perdu, atu pohon
jarang berupa terna
2. Batang : Bercabang
3. Daun : tunggal berhadapan atu berkarang
dengan daun penumpu
4. Bunga : Dalam bunga biasanya terdapat
cakram
5. Buah : Bakal buah tenggelam, beruang-
ruang, jarang 1 sampai banyak, tiap
ruang dengan 1 sampai banyak
bakal biji
6. Biji : biji kebanyakan mempunyai
endosperm, lembaga lurus atau
bengkok
7. Akar : Tunggang
Contoh tanaman-Coffe arabica
Habitus : Perdu, tinggi 2-3 m.
Batang : Tegak, bulat, percabangan monopodial,
permukaan kasar, kuning kotor.
Daun : Tunggal, berhadapan, lonjong, tepi rata, ujung
meruncing, pangkat tumpul, panjang 8-15 cm, lebar 4-7 cm,
bertangkai pendek, hijau, pertulangan menyirip, hijau.
Bunga : Majemuk, bentuk payung, di ketiak daun, kelopak
lonjong. lima helai, panjang × 3 mm, hijau, tangkai benang sari
berlekatan membentuk tabung, panjang + 8 mm, putih, tangkai putik
menjulang keluar tabung, putih, mahkota bentuk bintang, lima helai,
panjang 7-9 mm, putih.
Buah : Batu, bulat telur, diameter 0,5-1 cm, masih muda
hijau setelah tua merah. Bentuk 1/2 bola, salah satu permukaan
beralur, panjang 0,5-1 cm, putih kehijauan. Tunggang, kuning muda.
Khasiat Daun dan biji Coffea arabica berkhasiat untuk penyegar
badan. Untuk penyegar badan dipakai + 15 gram daun muda Coffea
arabica, dicuci dan dimakan sebagai lalapan atau urapan. Kandungan
kimia Daun, buah dan akar Coffea arabica mengandung saponin,
flavonoida dan polifenol, di samping itu buahnya juga mengandung
Familia Valerianaceae
1. Habitus : berupa terna, jarang berupa semak
atau perdu
2. Batang : bulat, lunak, tegak, berwarna hijau
pucat dengan permukaan yang licin.
3. Daun : majemuk, lonjong, tepi berkuncup,
ujung dan pangkal runcing,
permukaan berkerut dan
berwarna hijau
4. Bunga : Dalam bunga biasanya terdapat
cakram
5. Buah : buah keras dengan 1 bakal biji
6. Biji : endosperm, lembaga lurus
7. Akar : tunggang berwarna coklat
Contoh tanaman- V. officinalis
Bangsa Cucurbitales
1. Habitus : terna berumur 1 tahun
2. Batang : beralur dan berigi, mempunyai rambut-rambut kasar, liana
dengan alat belit yang keluar dari ketiak daun
3. Daun : tunggal, sparsa, bertepi rata sampai berbagi dalam atau
majemuk menjari, tanpa stipula. Stipula telah
berubah menjadi alat pembelit yang dapat berasal dari
daun, daun penumpu atau kuncup ketiak
4. Bunga : aktinomorf, hampir selalu berkelamin tunggal, berumah
satu atau berumah dua, berbilangan 5, terkumpul
dalam suatu bunga majemuk “cymeus” atau berupa tandan
atau bulir.
5. Buah : buah keras dengan 1 bakal biji
6. Biji : endosperm, lembaga lurus
7. Akar : buah yang mempunyai kulit yang kuat dan berbiji banyak
(buah pepo)
Familia Cucurbitaceae
1. Habitus : berupa terna annual, jarang sekali
berupa semak atau perdu.
2. Batang : segi lima, berkas pengangkutan
bikolateral (batang, cabang-cabang
dan tangkai daun).
3. Daun : daun tunggal, berlekuk, berbagi,
sampai majemuk menjari tanpa daun penumpu,
biasanya duduk tersebar
4. Bunga : uniseksual, ovarium inferior.
5. Buah : buah keras dengan 1 bakal biji
6. Biji : endosperm, lembaga lurus
7. Akar : -
Contoh tanaman
Cucurbita moschata
Bangsa Synandrae
1. Habitus : terna, jarang berupa tumbuhanberkayu, sering mempunyai
saluran-saluran getah (kelenjar-kelenjarminyak).
2. Batang : tumbuh tegak, berbentuk bulat dengan sedikit bercabang.
Permukaan kasar dan berwarna hijau.
3. Daun : tunggal, duduk berhadapan atau tersebar, kebanyakan
tanpa daun penumpu.
4. Bunga : dalam rangkaian bersifat rasemos, dengan
kecenderunganuntuk pembentukan bunga cawan atau
bongkol, sebagian besar berbilanganlima dengan
daun-daun mahkota yang berlekatan aktinomorf atau
zigomorf dengan lima benang sari atau kurang dari lima,
yang seringkali berlekatansatu dengan yang lainnya
5. Buah : Bakal buah hampir selalu tenggelam, beruang satu sampai
lima, tiap ruang dengan banyak atau satu bakal biji,
masing-masing dengan satuintegumen.
6. Biji : Biji dengan endosperm seluler.
7. Akar : Perakaran serabut
Familia Asteraceae
1. Habitus : Kebanyakan berupa terna, semak, atau perdu, jarang
sekali berupa pohon
2. Batang : Bercabang
3. Daun : tunggal, kadang-kadang berbagi sangat dalam
hingga menyerupai daun majemuk, duduknya
berhadapan, jarang tersebar, kebanyakan
tanpa daun penumpu
4. Bunga : berkelamin tunggal atau berkelamin ganda,
aktinomorf atau zigomorf, berbilangan 5, biasanya
kelopak tidak jelas dan sebagai pengganti terdapat
rambut-rambut atau sisik- sisik
5. Buah : berupa buah kurung atau buah batu, biji berlekatan
dengan dinding buah, tanpa endosperm
6. Biji : biji berlekatan dengan dinding buah, tanpa
endosperm
7. Akar : Tunggang
Contoh tanaman
Chrysanthemum indicum
Bangsa liliales
1. Habitus : berupa terna perenial, mempunyai rimpang, umbi
sisik atau umbi lapis, kadang-kadang juga
semak atau perdu, bahkan berupa pohon, ada pula
yang merupakan tumbuhan
memanjat
2. Batang : -
3. Daun : Daun tersebar pada batang atau merupakan rozet
akar
4. Bunga : Bunga berkelamin ganda atau karena adanya
reduksi salah satu alat kelaminnya menjadi
berkelamin tunggal, aktinomorf atau zigomorf,
biasanya tersusun dalam rangkaian yang bersifat
rasemos
5. Buah : buah kendaga atau buah buni
6. Biji : Kebanyakan beruang 3 dengan bakal biji
yang anotrop.
7. Akar : Serabut
Familia Liliaceae
1. Habitus : Terna dengan rimpang atau umbi lapis, kadang-
kadang semak atau perdu berupa tumbuhan
memanjat
2. Batang : -
3. Daun : tunggal, tersebar pada batang atau
terkumpulsebagai rozet akar, ada
kalanya tereduksi cabang-cabang
berubah menjadi kladodium
4. Bunga : Bunga kecil sampai sangat besar dan amat
menarik, kebanyakan berkelamin ganda,
aktinomorf atau sedikit zigomorf
5. Buah : Biji dengan banyak sekali endosperm, lembaga
lurus atau bengkok
6. Biji : -
7. Akar : serabut
Contoh tanaman
Lilium longiflorum
Bangsa liliales
1. Habitus : berupa terna perenial, mempunyai rimpang, umbi
sisik atau umbi lapis, kadang-kadang juga
semak atau perdu, bahkan berupa pohon, ada pula
yang merupakan tumbuhan
memanjat.
2. Batang : -
3. Daun : Daun tersebar pada batang atau merupakan rozet
akar.
4. Bunga : Bunga berkelamin ganda atau karena adanya
reduksi salah satu alat kelaminnya menjadi
berkelamin tunggal, aktinomorf atau zigomorf,
biasanya tersusun dalam rangkaian yang bersifat
rasemos
5. Buah : -
6. Biji : Kebanyakan beruang 3 dengan bakal biji
yang anotrop.
Familia Iridaceae
1. Habitus : Terna perenial dengan akar-akar yang tumbuh
dari rimpang, umbi sisik, atau umbi lapis.
2. Batang : -
3. Daun : memanjang, tersusun sebagai rozet akar atau
bertuggangan pada batang dalam 2
baris, berupih pada pangkalnya
4. Bunga : Bunga berkelamin ganda aktinomorf atau
zigomorf, kebanyakan tersusun dalm
rangkaian yang bersifat rasemos, seringkali
tampak indah dan menarik
5. Buah : buah kendaga yang membuka dengan katup-
katup, pada ujung terdapt bekas luka yang
berbentuk lingkaran
6. Biji : Biji dengan endosperm dan lembaga yang kecil.
7. Akar : -
Contoh tanaman
Gladiolus hybridus
Bangsa Cyperales – Family
Cyperaceae
Cyperus rotundus L (rumput teki)
 Habitus : -
 Batang :Tinggi : 10-75cm.
 Daun :Berbentuk pita, berwarna
mengkilat, terdiri dari 4-10 helai
 Bunga :Berwarna hijau kecoklatan,
terletak di ujung tangkai
dengan 3 tunas kepala
benangsari berwarna kuning
jernih, membentuk bunga-bunga
berbulir mengelompok
 Buah : berbentuk kerucut besar pada
pangkalnya
berwarna coklat, dengan panjang
1.5-4.5cm dengan diameter
5-10mm.
 Biji : Berbentuk kecil bulat dan memiliki
sayap seperti bulu yang
digunakan untuk proses
penyerbukan
Bangsa Poales
Family
PoaceaeZea mays (jagung)
 Habitus : terna annual atau parenial,
 Kadang-kadang berupa semak atau pohon yang tinggi.
 Batang : Batang beruas-ruas . ruas tebungkus pelepah daun yang
muncul dari buku batang jagung cukup kokoh namun
tidak mengandung lignin
 Daun : Daun jagung daun sempurna, bentuknya memanjang
antara pelepah dan helai daun terdapat ligula, tulang daun sejajar
dengan ibu tulang daun permukaan daun ada yang licindan
ada yang berambut
 Bunga : Bunga jantan dan bunga betina terpisah (diklin) dalam satu
tanaman (monocious)
 Buah : Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah
daun. Pada umumnya , satu tanaman hanya dapat menghasilkan
satu tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah bunga betina.
 Biji : -
 Akar : Serabut, yang dapat mencapai kedalaman 8m meskipun
Bangsa Zingiberales – Family
ngiberaceae
Elettaria cardamomum(L) (kapulaga seberang)
 Habitus : Semak tinggi 2-4 M
 Batang : Semu, bulat , beruas, masif, batang di
dalam tanah, membentuk rimpang , hijau pucat
 Daun : Tunggal, berseling, lanset, tepi rata,
ujung runcing, pangkal meruncing, panjang 50-
100cm, pertulangan melengkung , halus, hijau
 Bunga : Pipih, panjang 20-30cm, putih kelopak
bentuk corong, halus, kuning, benang sari
silindris, panjang 5-7mm, putih, kepala sari bulat ,
kuning tangkai putik silindris panjang 0.5-1cm,
coklat, mahkota berbagi putih.
 Buah : Buni, bulat, diameter 1-1.5cm, putih
 Biji : Bulat, diameter 2-3 mm, hitam
 Akar : Serabut putih kotor
Bangsa
Zingiberales
Family Cannaceae
Canna indica L
 Habitus : terna besar-besar, perenial, dalam
tanah mempunyai rimpang yang tebal seperti
umbi.
 Batang : Batang semu, terdiri atas
kumpulan pelepah daun, tinggi
0.9-1.8 m
 Daun : Elips, pnjang 15-60 inci, lebar 7-20
inci, hijau muda atau hijau semu
ungu, bergantung pada kultivar
 Bunga : Berwarna jingga, pangkal
kekuningan, 3 helai kelopak
masing-masing 5 inci
 Buah : Buah kotak beruang 3 yang
masing-masing berisi 5 butir biji
 Biji : Kecil hitam
 Akar : Rimpang ditutupi sisk kecoklatan
Bangsa Zingiberales
Family Marantaceae
Maranta arundinacea
 Habitus : Semak, semusim, tinggi 75-90 cm
 Batang : Semu bulat, batangnya membentuk
rimpang hijau.
 Daun : Tunggal, bulat, batangnya membentuk
rimpang, hijau, membulat, tepi rata, pertulangan
menyirip, panjang 10-27 cm, lebar 4-5cm, berpelepah,
berbulu, hijau.
 Bunga : Bunga majemuk, bentuk tandan, kelopak
bunga hijau muda, tangkai sari dan tangkai putik
berlekatan, putih, kepala sari kunig, putih.
 Buah : Kotak, bulat, hijau
 Biji : Biji dengan banyak endosperm, sering
beralut pada bagian pangkal, lembaga bengkok atau
terlipat.
 Akar : Serabut, putih kotor
Bangsa
Arecales Family
Araceae
Amorpophallus variabilis BI
 Habitus : Herba dengan umbi, tinggi (0.3-1.5m)
 Batang : Tegak bulat lunak
 Daun : Jenis daun : tunggal atau majemuk Bentuk
& ukuran : obovatus & panjangnya (15-
100cm) Warna daun atas dan bawah
:hijau muda, Tekstur atas dan bawah :
licin (laevis), tepi rata
 Bunga : Bentuk bunga : aktinomorf, Jumlah stamen
: banyak, Kedudukan ovarium : superior,
Infloresensi: spadi (tongkol) + spatha
(braktea)
 Buah : Tipe buah : buah buni, Bentuk dan ukuran
:berbiji 1-2, diameter 4-8mm, Warna :
merah orange
 Biji : -
 Akar : Serabut
Bangsa Arecales – Family
Aracaceae
Metroxylon sagu
 Habitus : Pohon
 Batang : Pada umur 3-11 tahun tinggi batang bebas
daun sekitar 3-16m, bahkan dapat mencapai 20m
 Daun :Sagu memiliki daun menyirip, menyerupai
daun kelapa yang tumbuh pada tangkai daun,
tangkai daun panjangnya sekitar 5-
7m. Dalam setiap tangkai terdapat 50 pasang
daun yang panjangnya bervariasi antara 60-180cm,
dan lebarnya sekitar 5cm
 Bunga : Bunga sagu merupakan bunga majemuk,
berwarna merah kecoklat- coklatan seperti
karat. Bunga sagu bercabang banyak seperti tanduk
rusa yang trdiri dari cabang-cabang
primer, sekunder, dan tersier
 Buah : Buah sagu berbentuk bulat menyerupai buah
salak dan mengandung biji fertil. Waktu antara
bunga mulai muncul sampai fase pembentukan buah
diduga berlangsung sekitar 2 tahun.
 Biji : -
 Akar : Serabut

More Related Content

What's hot

PPT Morfologi Tumbuhan - Daun dan Bangun Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Daun dan Bangun DaunPPT Morfologi Tumbuhan - Daun dan Bangun Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Daun dan Bangun Daun
Agustin Dian Kartikasari
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Bunga Majemuk
PPT Morfologi Tumbuhan - Bunga MajemukPPT Morfologi Tumbuhan - Bunga Majemuk
PPT Morfologi Tumbuhan - Bunga Majemuk
Agustin Dian Kartikasari
 
Morfologi bunga, biji, buah
Morfologi bunga, biji, buahMorfologi bunga, biji, buah
Morfologi bunga, biji, buah
Indah Asrida
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram BungaPPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
Agustin Dian Kartikasari
 
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
Maedy Ripani
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian BungaPPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian Bunga
Agustin Dian Kartikasari
 
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 3 sub classis hamamelidae dan caryop...
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 3 sub classis hamamelidae dan caryop...Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 3 sub classis hamamelidae dan caryop...
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 3 sub classis hamamelidae dan caryop...
Maedy Ripani
 
Pertemuan 9 (hormon tumbuhan)
Pertemuan 9 (hormon tumbuhan)Pertemuan 9 (hormon tumbuhan)
Pertemuan 9 (hormon tumbuhan)f' yagami
 
Botani 1 Pendahuluan
Botani 1 PendahuluanBotani 1 Pendahuluan
Botani 1 Pendahuluan
Sinergi Inspiration
 
Laporan praktikum kompetensi dan allelopati
Laporan praktikum kompetensi dan allelopatiLaporan praktikum kompetensi dan allelopati
Laporan praktikum kompetensi dan allelopati
Google
 
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Maedy Ripani
 
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
Agustin Dian Kartikasari
 
Family Moraceae - Botani Tumbuhan Tinggi
Family Moraceae - Botani Tumbuhan TinggiFamily Moraceae - Botani Tumbuhan Tinggi
Family Moraceae - Botani Tumbuhan Tinggi
Michu OH
 
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Maedy Ripani
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Biji
PPT Morfologi Tumbuhan - BijiPPT Morfologi Tumbuhan - Biji
PPT Morfologi Tumbuhan - Biji
Agustin Dian Kartikasari
 
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Maedy Ripani
 
Laporan Praktikum Non-Embedding Citrus sp_Dewi Setiyana
Laporan Praktikum Non-Embedding Citrus sp_Dewi SetiyanaLaporan Praktikum Non-Embedding Citrus sp_Dewi Setiyana
Laporan Praktikum Non-Embedding Citrus sp_Dewi Setiyana
dewisetiyana52
 
PPT Biologi SMA Kelas X Spermatophyta-fix
PPT Biologi SMA Kelas X Spermatophyta-fixPPT Biologi SMA Kelas X Spermatophyta-fix
PPT Biologi SMA Kelas X Spermatophyta-fixRian Maulana
 
05 divisi-magnoliophyta-01
05 divisi-magnoliophyta-0105 divisi-magnoliophyta-01
05 divisi-magnoliophyta-01Hasti29
 
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...
Lana Karyatna
 

What's hot (20)

PPT Morfologi Tumbuhan - Daun dan Bangun Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Daun dan Bangun DaunPPT Morfologi Tumbuhan - Daun dan Bangun Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Daun dan Bangun Daun
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Bunga Majemuk
PPT Morfologi Tumbuhan - Bunga MajemukPPT Morfologi Tumbuhan - Bunga Majemuk
PPT Morfologi Tumbuhan - Bunga Majemuk
 
Morfologi bunga, biji, buah
Morfologi bunga, biji, buahMorfologi bunga, biji, buah
Morfologi bunga, biji, buah
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram BungaPPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
 
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian BungaPPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian Bunga
 
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 3 sub classis hamamelidae dan caryop...
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 3 sub classis hamamelidae dan caryop...Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 3 sub classis hamamelidae dan caryop...
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 3 sub classis hamamelidae dan caryop...
 
Pertemuan 9 (hormon tumbuhan)
Pertemuan 9 (hormon tumbuhan)Pertemuan 9 (hormon tumbuhan)
Pertemuan 9 (hormon tumbuhan)
 
Botani 1 Pendahuluan
Botani 1 PendahuluanBotani 1 Pendahuluan
Botani 1 Pendahuluan
 
Laporan praktikum kompetensi dan allelopati
Laporan praktikum kompetensi dan allelopatiLaporan praktikum kompetensi dan allelopati
Laporan praktikum kompetensi dan allelopati
 
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
 
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
 
Family Moraceae - Botani Tumbuhan Tinggi
Family Moraceae - Botani Tumbuhan TinggiFamily Moraceae - Botani Tumbuhan Tinggi
Family Moraceae - Botani Tumbuhan Tinggi
 
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Biji
PPT Morfologi Tumbuhan - BijiPPT Morfologi Tumbuhan - Biji
PPT Morfologi Tumbuhan - Biji
 
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
 
Laporan Praktikum Non-Embedding Citrus sp_Dewi Setiyana
Laporan Praktikum Non-Embedding Citrus sp_Dewi SetiyanaLaporan Praktikum Non-Embedding Citrus sp_Dewi Setiyana
Laporan Praktikum Non-Embedding Citrus sp_Dewi Setiyana
 
PPT Biologi SMA Kelas X Spermatophyta-fix
PPT Biologi SMA Kelas X Spermatophyta-fixPPT Biologi SMA Kelas X Spermatophyta-fix
PPT Biologi SMA Kelas X Spermatophyta-fix
 
05 divisi-magnoliophyta-01
05 divisi-magnoliophyta-0105 divisi-magnoliophyta-01
05 divisi-magnoliophyta-01
 
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...
 

Similar to Botani

Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
fricillyasuciakobis
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
fricillyasuciakobis
 
Identifikasi bunga Kencana (Ruellia tuberrosa) dan Bunga Kenop (Gomphrena glo...
Identifikasi bunga Kencana (Ruellia tuberrosa) dan Bunga Kenop (Gomphrena glo...Identifikasi bunga Kencana (Ruellia tuberrosa) dan Bunga Kenop (Gomphrena glo...
Identifikasi bunga Kencana (Ruellia tuberrosa) dan Bunga Kenop (Gomphrena glo...
Rina Riannur
 
Taksonomi tumbuhan persentasi kelompok 2
Taksonomi tumbuhan persentasi kelompok 2Taksonomi tumbuhan persentasi kelompok 2
Taksonomi tumbuhan persentasi kelompok 2Wiwin Novianingsih
 
Avicennia alba
Avicennia albaAvicennia alba
Avicennia alba
Jefry Rujumara
 
Angios gymnos
Angios gymnosAngios gymnos
Angios gymnos
Faudina Permatasari
 
Subclass dialypetalae
Subclass dialypetalaeSubclass dialypetalae
Subclass dialypetalae
Universitas Negeri Padang
 
monokotil dan dikotil hidupybc_pptx.pptx
monokotil dan dikotil hidupybc_pptx.pptxmonokotil dan dikotil hidupybc_pptx.pptx
monokotil dan dikotil hidupybc_pptx.pptx
roraadesefta
 
FAMILY THEACEA
FAMILY THEACEAFAMILY THEACEA
FAMILY THEACEA
EDIS BLOG
 
About plants
About plantsAbout plants
About plants
Nurul Ramadhania
 
Klasifikasi tumbuhan
Klasifikasi tumbuhanKlasifikasi tumbuhan
Klasifikasi tumbuhan
Arina Eska
 
Tumbuhan paku dan lumut
Tumbuhan paku dan lumutTumbuhan paku dan lumut
Tumbuhan paku dan lumut
rivharamadhanty
 
bab-3-magnoliophyta-1.pptx
bab-3-magnoliophyta-1.pptxbab-3-magnoliophyta-1.pptx
bab-3-magnoliophyta-1.pptx
JiHyunSeo10
 
bangsa rhamnales
bangsa rhamnalesbangsa rhamnales
bangsa rhamnales
derizwande
 
376010178-Pemanfaatan-Labu-Kuning-Edit.pptx
376010178-Pemanfaatan-Labu-Kuning-Edit.pptx376010178-Pemanfaatan-Labu-Kuning-Edit.pptx
376010178-Pemanfaatan-Labu-Kuning-Edit.pptx
LiliWardani1
 
Elaeis guineensis
Elaeis guineensisElaeis guineensis
Elaeis guineensis
Al-kimia Esencias Florales
 

Similar to Botani (20)

Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Identifikasi bunga Kencana (Ruellia tuberrosa) dan Bunga Kenop (Gomphrena glo...
Identifikasi bunga Kencana (Ruellia tuberrosa) dan Bunga Kenop (Gomphrena glo...Identifikasi bunga Kencana (Ruellia tuberrosa) dan Bunga Kenop (Gomphrena glo...
Identifikasi bunga Kencana (Ruellia tuberrosa) dan Bunga Kenop (Gomphrena glo...
 
Taksonomi tumbuhan persentasi kelompok 2
Taksonomi tumbuhan persentasi kelompok 2Taksonomi tumbuhan persentasi kelompok 2
Taksonomi tumbuhan persentasi kelompok 2
 
Avicennia alba
Avicennia albaAvicennia alba
Avicennia alba
 
Angios gymnos
Angios gymnosAngios gymnos
Angios gymnos
 
Subclass dialypetalae
Subclass dialypetalaeSubclass dialypetalae
Subclass dialypetalae
 
monokotil dan dikotil hidupybc_pptx.pptx
monokotil dan dikotil hidupybc_pptx.pptxmonokotil dan dikotil hidupybc_pptx.pptx
monokotil dan dikotil hidupybc_pptx.pptx
 
FAMILY THEACEA
FAMILY THEACEAFAMILY THEACEA
FAMILY THEACEA
 
About plants
About plantsAbout plants
About plants
 
Lauracea1
Lauracea1Lauracea1
Lauracea1
 
Klasifikasi tumbuhan
Klasifikasi tumbuhanKlasifikasi tumbuhan
Klasifikasi tumbuhan
 
Tumbuhan paku dan lumut
Tumbuhan paku dan lumutTumbuhan paku dan lumut
Tumbuhan paku dan lumut
 
Lauraceae
LauraceaeLauraceae
Lauraceae
 
bab-3-magnoliophyta-1.pptx
bab-3-magnoliophyta-1.pptxbab-3-magnoliophyta-1.pptx
bab-3-magnoliophyta-1.pptx
 
bangsa rhamnales
bangsa rhamnalesbangsa rhamnales
bangsa rhamnales
 
376010178-Pemanfaatan-Labu-Kuning-Edit.pptx
376010178-Pemanfaatan-Labu-Kuning-Edit.pptx376010178-Pemanfaatan-Labu-Kuning-Edit.pptx
376010178-Pemanfaatan-Labu-Kuning-Edit.pptx
 
Elaeis guineensis
Elaeis guineensisElaeis guineensis
Elaeis guineensis
 
Bunga sawit
Bunga sawitBunga sawit
Bunga sawit
 
Spermatophyta
SpermatophytaSpermatophyta
Spermatophyta
 

More from Novi Fachrunnisa

Kasus di ICCU
Kasus di ICCUKasus di ICCU
Kasus di ICCU
Novi Fachrunnisa
 
Brain abscess ec sinusitis
Brain abscess ec sinusitisBrain abscess ec sinusitis
Brain abscess ec sinusitis
Novi Fachrunnisa
 
Catatan
CatatanCatatan
Laporan tetap pratikum Kimia (Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi)
Laporan  tetap pratikum  Kimia (Penentuan  Perubahan  Entalpi  Reaksi)Laporan  tetap pratikum  Kimia (Penentuan  Perubahan  Entalpi  Reaksi)
Laporan tetap pratikum Kimia (Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi)Novi Fachrunnisa
 
Laporan tetap pratikum Kimia (Larutan Asam Basa)
Laporan  tetap pratikum  Kimia (Larutan Asam Basa)Laporan  tetap pratikum  Kimia (Larutan Asam Basa)
Laporan tetap pratikum Kimia (Larutan Asam Basa)Novi Fachrunnisa
 
Denah Kelas 3A SMP Negeri 1 Dompu, Th 2008/2009
Denah Kelas 3A SMP Negeri 1 Dompu, Th 2008/2009Denah Kelas 3A SMP Negeri 1 Dompu, Th 2008/2009
Denah Kelas 3A SMP Negeri 1 Dompu, Th 2008/2009Novi Fachrunnisa
 
Jadwal Piket Penjualan di Kopsis
Jadwal Piket Penjualan di KopsisJadwal Piket Penjualan di Kopsis
Jadwal Piket Penjualan di KopsisNovi Fachrunnisa
 
Nilai Anggota PIK-KRR Melati
Nilai Anggota PIK-KRR MelatiNilai Anggota PIK-KRR Melati
Nilai Anggota PIK-KRR MelatiNovi Fachrunnisa
 
Makalah Keracunan Bisa Ular
Makalah Keracunan Bisa UlarMakalah Keracunan Bisa Ular
Makalah Keracunan Bisa UlarNovi Fachrunnisa
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-CLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-CNovi Fachrunnisa
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolNovi Fachrunnisa
 

More from Novi Fachrunnisa (20)

Kasus di ICCU
Kasus di ICCUKasus di ICCU
Kasus di ICCU
 
Brain abscess ec sinusitis
Brain abscess ec sinusitisBrain abscess ec sinusitis
Brain abscess ec sinusitis
 
Catatan
CatatanCatatan
Catatan
 
Laporan tetap pratikum Kimia (Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi)
Laporan  tetap pratikum  Kimia (Penentuan  Perubahan  Entalpi  Reaksi)Laporan  tetap pratikum  Kimia (Penentuan  Perubahan  Entalpi  Reaksi)
Laporan tetap pratikum Kimia (Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi)
 
Laporan tetap pratikum Kimia (Larutan Asam Basa)
Laporan  tetap pratikum  Kimia (Larutan Asam Basa)Laporan  tetap pratikum  Kimia (Larutan Asam Basa)
Laporan tetap pratikum Kimia (Larutan Asam Basa)
 
Denah Kelas 3A SMP Negeri 1 Dompu, Th 2008/2009
Denah Kelas 3A SMP Negeri 1 Dompu, Th 2008/2009Denah Kelas 3A SMP Negeri 1 Dompu, Th 2008/2009
Denah Kelas 3A SMP Negeri 1 Dompu, Th 2008/2009
 
Nama-Nama Paduka FC
Nama-Nama Paduka FCNama-Nama Paduka FC
Nama-Nama Paduka FC
 
Jadwal Piket Penjualan di Kopsis
Jadwal Piket Penjualan di KopsisJadwal Piket Penjualan di Kopsis
Jadwal Piket Penjualan di Kopsis
 
Jacked kelas paduka
Jacked kelas padukaJacked kelas paduka
Jacked kelas paduka
 
Nilai Anggota PIK-KRR Melati
Nilai Anggota PIK-KRR MelatiNilai Anggota PIK-KRR Melati
Nilai Anggota PIK-KRR Melati
 
Daftar Komisaris X2
Daftar Komisaris X2Daftar Komisaris X2
Daftar Komisaris X2
 
Daftar Komisaris
Daftar KomisarisDaftar Komisaris
Daftar Komisaris
 
Baju Kelas Paduka1012
Baju Kelas Paduka1012Baju Kelas Paduka1012
Baju Kelas Paduka1012
 
Absent Siswa Baru 2011
Absent Siswa Baru 2011Absent Siswa Baru 2011
Absent Siswa Baru 2011
 
Tabel Langkah Catur
Tabel Langkah CaturTabel Langkah Catur
Tabel Langkah Catur
 
Keracunan Bisa Ular
Keracunan Bisa UlarKeracunan Bisa Ular
Keracunan Bisa Ular
 
Praktikum Botani Farmasi
Praktikum Botani FarmasiPraktikum Botani Farmasi
Praktikum Botani Farmasi
 
Makalah Keracunan Bisa Ular
Makalah Keracunan Bisa UlarMakalah Keracunan Bisa Ular
Makalah Keracunan Bisa Ular
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-CLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
 

Recently uploaded

LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
WILDANREYkun
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 

Recently uploaded (20)

LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 

Botani

  • 1. “Karakterisasi Tumbuhan Spermatophyta” PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2014 Oleh: Kelompok 2-Farmasi C M. Syultonil Ikhsan 201210410311111 Indah Kusuma Wardani 201210410311204 Andan sari Nurbaty 201210410311094 Novi Arifani 201210410311022 Ester 201210410311219 Izzatul 201210410311005 Umi nurul 201210410311250 Septia alfionika 201210410311045 Novi fachrunisa 201210410311051 Intan yunindiska 201210410311161
  • 2. Tumbuhan Biji (Spermatophyta) Sub divisi  Habitus : terna, semak, perdu, pohon  Akar : Sistem akar serabut dan Tunggang  Batang : bermacam-macam, bercabang-cabang atau tidak  Daun : Tunggal atau majemuk dengan komposisi yang beraneka ragam, sistem pertulangan beraneka ragam  Bunga : ada tersusun dari sporofil, makrosporofil (daun buah) membentuk bdn yang disebut “putik” dgn bakal biji di dlmnya (tdk tmpk) Angiospermae Gymnospermae
  • 3. Gymnospermae Sub divisi 1. Coniferospermae - Coniferinae  pinales  Pinaceae 2. Chlamydospermae - Gnetopsida  Ephedrales  Ephedraceae
  • 4. Kelas Coniferopsida  Habitus berupa semak-semak atau pohon-pohon dengan tajuk yang kebanyakan kerucut.  Daun berbentuk jarum
  • 5. Bangsa PINALES-Pinaceae  Habitus : Pohon, jarang semak  Daun :Berbentuk jarum  Cone perempuan besar dan biasanya berkayu dan cone laki-laki kecil  Bunga betina tersusun secara spiral  Contoh tanaman : Pinus merkusii ( Habitusnya pohon, batannya memiliki ciri warna teras yang sukar dibedakan dengan glubalnya, kecuali pada pohon yang berumur tua, terasnya berwarna kuning dengan glubalnya, sedangkan glubalnya berwarna putih krem, Daun berbentuk jarum. Bunga berkelamin tunggal, Biji berbentuk pipih)
  • 6. Bangsa Ephedrales- Ephedraceae  Habitus : semak pohon kecil dengan tinggi sekitar 2 m yang tumbuh tegak, menjalar, atau meramb at dengan percabangan banyak. Kebanyakan hidup di daerah tropis dan subtropis di belahan bumi utara Contoh tanaman : Ephedra fragilis (habitus semak, tumbuh 1.8 m dan bunga berkelamin satu yang dapat ditemukan pada setiap satu tanaman)
  • 8. Ciri Pembeda Monokotil Dikotil Akar Serabut Tunggang Batang Tidak berkambium Berkambium dan bercabang-cabang Daun Daun berbentuk pita dan panjang Bertulang daun sejajar atau melengkung Daun lebar-lebar, dengan bentuk beraneka ragam. Bertulang daun menyirip atau menjari Bunga Umumnya bagian-bagian bunga berjumlah 3 atau kelipatannya Umumnya bagian bunga berjumlah 2, 4 dan 5 atau kelipatannya Berkas pengangkut pada batang Pembuluh kayu dan pembuluh tapis letaknya tersebar pada batang Pembuluh kayu dan pembuluh tapis letaknya teratur. Pembuluh kayu sebelah dalam dari pembuluh tapis
  • 9. Dycotyledone Monochlamydae  Fagales  Fagaceae  Salicales  Salicaceae  Piperales  Piperaceae  Urticales  Cannabinaceae  Moracaea  Euphorbiales  Euphorbiaceae  Santales  Santalaceae  Caryophyllales  Caryophyllaceae
  • 10. Lanjutan Dycotyledone… Dialypetalea  Ranunculales 1. Ranunculaceae 2. Berberidaceae 3. Menispermaceae 4. Myristacecae 5. Lauraceae  Rosales 1. Rosaceae 2. Mimosaceae 3. Caesalpiniaceae 4. Papilionacae  Myrtales 1. Myrtaceae  Rhoeodales 1. Papaveraceae  Parietales 1. Caricaceae
  • 11. Lanjutan Dialypetalae…  Guttiferales  Theaceae  Guttifera  Malvales 1. Sterculiaceae 2. Malvaceae  Gruinales  Erythroxylaceae  Polygalales  Polygonacae  Rutales 1. Rutaceae 2. Simgroubaceae  Sapindales 1. Anacardiacae 2. Sapindaceae 3. Arecaceae  Apiales 1. Apiaceae
  • 12. Sympetalae  Contortae 1. Loganiaceae 2. Apocynaceae  Solanales 1. Convolvulaceae 2. Solanaceae 3. Labiatae 4. Scrophulaniaceae  Rubiales 1. Rubiaceae 2. valerianaceae  Cucurbitales  Cucurbitaceae  Synandrae  Asteraceae
  • 13. Monocotyledone Ada beberapa bangsa dari tumbuhan monocotyledone : Liliales  Liliaceae  Iridaceae Famili Cyperales  Cyperaceae Poales  Poaceae Zingiberales  Zingeberacea  Cannaceae Famili  Marantaceae Arecales  Araceae  Arecaceae Famili
  • 14. Dycotyledone-Sub Kelas Monochlamydeae • Habitus : Pohon, semak-semak, dan sebagian rumput. • Batang : Batangnya berkayu • Daun : letak daun berselang seling, bentuk daun majemuk atau tunggal dan pertulangan daun menyirip atau menjari • Bunga : Hiasan bunga tidak ada, jika ada hanya tunggal • Buah : - • Biji : memiliki keping lembaga sebanyak 2 buah • Akar : Akar tunggang
  • 15. Bangsa Fagales  Habitus : semak atau pohon  Batang : berbatang kayu  Daun : tipe penumpu yang lekas runtuh  Bunga :Bunga berkelamin tunggal  Buah :Buahnya buah keras yang berisi 1 biji  Biji : tanpa endosperm dengan lembaga yang lurus  Akar : -
  • 16. Famili Fagaceae  Habitus : semak dan pohon  Batang : -  Daun :daun-daun tunggal yang kedudukannya , tersebar dan daun penumpu yang lekas gugur.  Bunga :Bunga berkelamin tunggal dan berumah satu  Contoh tanaman : Castanopsis argentea ( habitus berupa pohon, daunnya bertepi rata, lanset dan berwarna hijau. Buahnya berduri san sulit dibuka dan didalmanya ada 2 biji.
  • 17. Bangsa Salicales  Habitus : pohon  Daun : tunggal yang duduknya tersebar dan mempunyai daun penumpu.  Bunga : berkelamin tunggal tanpa tenda bunga  Buah : kendaga yang pecah dengan katup-katup  Penyerbukan secara anemogami
  • 18. Famili Salicaceae  Habitus : perdu atau pohon  Daun : tunggal dengan stipula yang persisitent, letak tersebar.  Bunga : dalam karangan berbentuk amentum jantan dan betina.  Buah : kapsula yang pecah menjadi 2-4 bagian  Biji : kecil dan berambut, embrio tehak dan nyaris tidak ada endosperm.  Contoh tanaman : Salix Babylonica L.  (Habitus berupa pohon kecil, berdahan rendah dengan batang silinder dan tinggi batangnya berjuntai, daunny panjang ujungnya berbulu tunggal, bergerigi. Bunganya inconspicuous berwarna hijau kekuningan . Manfaat sebagai tanaman
  • 19. Bangsa Piperales  Habitus : kebanyakan berupa terna, hanya kadang- kadang berupa tumbuh- tumbuhan  Batangnya : berkayu  Daun : tunggal  Bunga : berkelamin tunggal
  • 20. Famili Piperaceae  Habitu : terna  Batang : berkas pengangkutannya yang pada penamapang melintang tersebar atau tersusun dalam lingkaran.  Daun : tunggal yang duduknya tersebar dan tidak ada daun penumpu  Bunga : majemuk  Buah : buah batu atau buah buni  Biji : di alamnya terdapat sel-sel minyak atsiri  Contoh tanaman : Piper bettle  ( habitusnya perdu, merambat ang batangnya berkayu dan berbuku-buku, beralur, warna hijau keabu-abuan. Daun tunggal, buat panjang, warna hijau. Perbungaan bulir, warna hijau kekuningan. Bunga berbentuk bulir. Biji membentuk lingkaran)
  • 21. Bangsa Urticales  Habitus : terna, semak-semak, maupun pohon-pohon  Daun : tunggal yang tersebar dan mempunyai daun penumpu  Bunga : kebanyakan berkelamin tunggal  Buah : buah keras atau buah batu  Biji : bakal biji terdapat dalam bakal buah  Penyerbukan secara anemogami dan pembuahan secara kalazogami
  • 22. Famili Cannabaceae Ganja-ganjaan (Cannabis sativa) Habitus : Ganja atau mariyuana (Cannabis sativa) merupakan golongan tanaman perdu. Cannabis sativa termasuk dalam suku cannabinaceae(ganja- ganjaan). Batang : Tanaman semusim ini bisa setinggi dua meter dengan batang bercabang- cabang dan merupakan penghasil bahan narkotik yang sangat terkenal. Daun : Daunnya majemuk menjari atau berbagi. Daunnya mempunyai tangkai dan jumlah helai daunnya selalu dalam bilangan ganjil antara 5-7 dan 9 helai. Helai daunnya menjari dengan bagian pinggirnya yang bergerigi dan ujungnya lancip. Bunga : Umur Cannabis Sativa antara 1-2 tahun dan pada umur 6 bulan sudah mulai berbunga. Ukuran bunga jantan dan betina ada di tanaman berbeda, berumah dua. Ukuran bunga jantannya kecil-kecil dan tersusun dalam tandan Buah : Buahnya berbiji satu, yang berwarana hitam kecokelatan dan mengkilat bulat agak menggepeng serta mengandung minyak. Biji : Unilateral, albumen sedikit dan berdaging, embrio besar, bentuk seperti
  • 23. Famili Moraceae Ciri-ciri morfologi contoh tanamannya Murberry (Morus alba L.) Habitus : Pohon besar dengan tinggi dapat mencapai 9m Batang : Bentuk batang bulat, dengan diameter 4cm Daun : Daun berbentuk bulat telur, dengan ujung-ujung yang bergerigi, pertulangan menyirip, tangkai daun panjang, dan warna daun hijua. Panjang daunnya dapat mencapai 30 cm dan terdapat banyak lobus sedangkan pada saat dewasa, panjang daunnya hanya mencapai 5-15 cm serta tidak memiliki lobus. Daunnya selalu gugur di musim gugur serta selalu hijau di daerah beriklim tropis. Bunga : Majemuk bentuk tandan, keluar dari ketiak daun, warna putih. Buah : Buah berwarna hijau sampai hitam, bergerombol Biji : Kecil-kecil menyatu dalam satu buah Akar : Tunggang
  • 24. Bangsa Euphorbiales- Euphorbiaceae 1. Habitus : Pohon besar dengan tinggi dapat mencapai 9m 2. Batang : Bentuk batang bulat, dengan diameter 4cm 3. Daun : Daun berbentuk bulat telur, dengan ujung-ujung yang bergerigi, pertulangan menyirip, tangkai daun panjang, dan warna daun hijua. Panjang daunnya dapat mencapai 30 cm dan terdapat banyak lobus sedangkan pada saat dewasa, panjang daunnya hanya mencapai 5-15 cm serta tidak memiliki lobus. Daunnya selalu gugur di musim gugur serta selalu hijau di daerah beriklim tropis. 4. Bunga : Majemuk bentuk tandan, keluar dari ketiak daun, warna putih. 5. Buah : Buah berwarna hijau sampai hitam, bergerombol 6. Biji : Kecil-kecil menyatu dalam satu buah 7. Akar : Tunggang
  • 25. Bangsa Santalales  Habitus : Bangsa tumbuhan berbunga  Batang : Batang berkayu atau terna permukaan berbulu  Daun : Daun tunggal yang tersebar atau berhadapan, tanpa daun penumpu, tanpa stipula. Beberapa spesies daun permukaannya berbulu.  Bunga : Mempunyai tenda bunga dengan benang- benang sari yang berhadapan dengan daun- daun tenda bunga.  Buah : Ovarium sebagian besar lebih rendah. Sejumlah kecil ovula. Olacaceae Divisi memproduksi kacang yang besar, berbentuk buah Balanophoraceae kecil.  Biji : Bijinya mengandung endosperm.  Akar : Tunggang
  • 26. Famili Santalaceae  Habitus : Perdu dan pohon-pohon  Batang : Batangnya berkayu,kayunya harum,hidup parasit pada pohon inangnya  Daun : Daun tunggal yang duduknya tersebar atau berhadapan  Bunga : Bungan amat kecil, berkelamin tunggal, terpisah- pisah atau berkelompok dalam ketiak-ketiak daun  Buah : Buah keras atau buah batu  Biji : Dengan 1 biji tanpa kulit biji, endosperm besar berdaging, lembaga kecil.  Akar : Tunggang
  • 27. Contoh tanaman : Santalum album  Habitus : Pohon  Batang : Kayu berbentuk kepingan dengan ukuran sangat bervariasi, pajang sampai 1m, tebal 15cm sampai 20cm, keras, berat, padat, mudah dibelah, warna kekuning-kuningan, cokelat muda pada potongan melintang tampak lingkaran berwarna gelap berseling dengan lingkaranberwarna lebih muda, berpori, jari-jari empulur sempit, banyak dan berdekatan.  Daun : Daun cendana berhadap-hadapan, bentuknya elips hingga lanset (bulat telur) dengan dua ujungnya lancip.  Bunga : Bunga cendana kecil berbentuk jumbai pada ujung ranting dan ketiak daun. Bunga cendana berbau tidak sedap, berwarna putih - kuning kehijau – hijauan hingga lembayung dan segera berubah menjadi coklat.  Buah : Buah batu dan bulat, waktu masak warnanya kehitaman  Biji : Mengandung 60% minyak, merah kehitaman  Akar : Tunggang
  • 28. Bangsa Caryophyllales  Habitus : Berupa terna  Batang : Jarang sekali tumbuh-tumbuhan yang berkayu  Daun : Daun tunggal, biasanya tanpadaun penumpu  Bunga : Bunga berkelamin ganda atau karena adanya reduksi menjadi berkelamin tunggal, aktinomorf, dengan tenda bunga yang rangkap atau tunggal, atau jelas dengan kelopak dan mahkota. Benang sari dalam 1 lingkaran berhadapan dengan tenda bunga atau dalam 2 lingkaran  Buah : Bakal buah tenggelam atau menumpang, kebanyakan beruang 1  Biji : 1 bakal biji yang kampilotrop, yang hampir selalu mempunyai 2 selaput biji, terletak pada tembuni yang sentral. Biji dengan lembaga yang bengkok mengelilingi perispermnya.  Akar : -
  • 29. Famili Caryophyllaceae  Habitus : Semak-semak kecil  Batang : -  Daun : daun sempit, duduk tersebar, tanpa daun penumpu  Bunga : Bunga tersusun atas bunga majemuk yang simos, berkelamin tunggal atau ganda  Buah : buah kendaga atau buah buni  Biji : biji dengan perisperm dengan kendaga yang bengkok  Akar :-
  • 30. Dianthus caryophyllus (Anyelir)  Habitus : Terna, menahun, tinggi 30-100 cm  Batang : Bulat, beruas-ruas, licin, permukaan berlilin, hijau kebiruan  Daun : Tunggal, tersebar, duduk berkarang, tanpa tangkai daun,pangkal memeluk batang, bentuk lanset, ujung runcing, tepirata, panjang 5-10 cm, lebar 5-10 mm, pertulangan sejajar,permukaan licin, tebal, hijau  Bunga : Majemuk, bentuk malai, terletak di ujung batang atau di ketiak daun, bunga sempuma, berkelamin ganda, dasar kelopak berlekatan membentuk tabung, ujung bergerigi, panjang 2-3 cm, benang sari dan putik tidak tampak, mahkota berlepasan, bentuk asimetris, panjang 3-5 cm, halus, warna merah muda, berbau harum.  Buah : Bentuk elips, kecil, coklat.  Biji : Bentuk elips, kecil, lunak, putih  Akar : Serabut,berwarna putih kehitaman
  • 31. Sub Kelas Dialypetalae  Habitus : Terna, semak, perdu dan pohon-pohon  Batang : -  Daun : mahkotanya bebas satu dari yang lain  Bunga : umumnya menunjukkan adanya hiasan bunga ganda, jadi jelas dapat dibedakan dalam kelopak dan mahkota.  Buah : -  Biji :  Akar :
  • 32. Bangsa Ranunculales  Habitus : Berupa terna  Batang : Batang berkayu, kadang-kadang dalam kayunya belum terdapat trakea  Daun : Adanya daun-daun yang duduk berseling  Bunga : Kedudukan primitifnya terlihat dari dimilikinya bunga yang bagian-bagiannya selain bebas satu dengan yang lain juga karena duduknya yang mengikuti spiral dan adanya bentuk-bentuk peralihan antara bagian-bagian utama bunga. Bagian-bagian bunga berbilangan tiga (trimer)  Buah : Ciri utama bangsa ini ialah terdapatnya daun buah yang bebas pada bunganya, sehingga dari satu bunga dapat kemudian terbentuk banyak buah. Sifat inilah yang menyebabkan kelompok tumbuhan ini diberi nama Polycarpicae.  Biji : Bagian-bagian bunga (terutama daun-daun buahnya) kadang-kadang masih jelas sifatnya sebagai sporofil dengan bakal- bakal biji (makrosporangium) yang terletak pada tepinya (marginal).  Akar : -
  • 33. Famili Ranunculaceae  Habitus : Suku ini meliputi terna annual maupun perennial.  Batang : Tumbuhan berkayu.  Daun : Daun-daun tunggal atau majemuk yang duduknya tersebar atau berhadapan.  Bunga : Bagian-bagain bunga jarang tersusun berkarang, kebanyakan mempunyai bagian-bagian bunga yang masih duduk dalam spiral. Bunga dengan tenda bunga atau hiasan bunga yang telah jelas dapat dibedakan dalam kelopak dan mahkota.  Buah : Buahnya buah kurung, buah keras, atau buah buni.  Biji : Biji dengan endosperm yang besar dan lembaga yang kecil.
  • 34. Nigella sativa  Habitus : Tanaman terna berbatang semu dengan tinggi hingga lebih dari 1m tetapi kurang dari 2m, berwarna hijau atau coklat gelap.  Batang : memiliki batang tegak, berkayu dan berbentuk bulat menusuk  Daun : Daun berbentuk bundar memanjang sampai bangun lanset, warna daun hijau atau coklat keunguan terang sampai gelap,panjang daun 31 – 84cm dan lebar 10 – 18cm, panjang tangkai daun termasuk helaian 43 – 80cm.  Bunga : Perbungaan lateral, tangkai ramping dan sisik berbentuk garis, panjang tangkai 9 – 23cm dan lebar- 6cm, berdaun pelindung banyak yang panjangnya melebihi atau sebanding dengan mahkota bunga. Kelopak bunga berwarna putih berbulu, panjang 8 – 13mm, mahkota bunga berbentuk tabung dengan panjang keseluruhan 4.5cm, helaian bunga berbentuk bundar memanjang berwarna putih dengan ujung yang berwarna merah dadu atau merah, panjang 1.25 – 2cm dan lebar 1cm  Buah : Memiliki buah yang keras seperti buah buni yang bentuknya kecil berwarna biru tua hampir keunguan, bila dimakan akan meninggalkan warna atau noda pada gigi berwarna biru tua  Biji : Warna biji hitam pekat, yang tersimpan pada bagian bunga  Akar : Akar rimpang terbentuk dengan sempurna dan bercabang kuat, berwarna hijau gelap
  • 35. Famili Berberidaceae  Habitus : Terna perennial  Batang : Tumbuhan berkayu  Daun : Daun tunggal atau majemuk tanpa daun penumpu.  Bunga : Bunga terpisah-pisah atau tersusun dalam rangkaian yang bersifat rasemos; hiasan bunga berupa tenda bunga atau jelas dapat dibedakan dalam kelopak dan mahkotanya, berbilangan 2 atau 3, banci, aktinomorf. Hiasan bunga tersusun dalam 2-4 lingkaran, sering kali disuse dengan 2 lingkaran daun-daun madu dan 2 lingkarang benang-benang sari. Kepala sari membuka dengan celah atau katup  Buah : Bakal buah dengan 1 sampai banyak bakal biji, masing-masing bakal biji dengan 2 integumen. Buahnya buah buni.
  • 36. Berberis vulgaris Ciri-ciri  Habitus : Dapat tumbuh di hutan, pinggiran hutan, pada ketinggian 1200-3000meter. Tanaman Barberry berupa pohon kecil 1-7 m  Batang : -  Daun : Daun berwarna hijau kekuningan dengan gerigi pada tiap sisi, berbentuk elips hingga oval  Bunga : Memiliki bunga berwarna kekuningan dengan aroma lembut  Buah : Buah bulat berdiameter 5-7 mm, berwarna marun (USDA, 1929), memiliki rasa manis dengan sedikit asam (Kenfern, 2012)  Biji : -  Akar : -
  • 37. Famili Menispermaceae  Habitus : Kebanyakan berupa liana  Batang : Sering terdapat pertumbuhan menebal sekunder yang abnormal  Daun : Daun tunggal berlekuk atau berbagi menjari.  Bunga : Bunga yang kecil-kecil. Bunga dengan tenda bunga tunggal atau ganda, berbilangan 3 atau 2, berkelamin tunggal, berumah 2, aktinomorf. Hiasan bunga, bila dapat dibedakan dalam kelopak dan mahkota masing-masing membentuk 2 lingkaran, mahkotanya kecil tidak lekas menarik perhatian  Buah : Bakal buah 3 atau banyak (kadang-kadang hanya 1), tidak berlekatan satu sama lain, masing- masing berisi 1 bakal biji yang mempunyai 2 integumen. Buah berupa buah batu yang bengkok  Biji : Biji tanpa endosperm  Akar : Sering terdapat pertumbuhan menebal sekunder yang abnormal
  • 38. Menispermum canadense Habitus : liana Daun : kadang-kadang bulat Bunga : Letaknya bertipe terminalis Buah : biasanya matang sekitar bulan september- oktober.
  • 39. Famili Myristaceae  Habitus : tumbuhan berkayu  Daun tunggal : duduknya tersebar atau berseling.  Bunga : kecil dengan tenda bunga tunggal yang berbilangan 3, selalu berkelamin tunggal, aktinomorf, berumah 2. Tenda bunga berlekatan, benang sari banyak (sampai 20), tangkai sari berlekatan berbentuk buluh, kepala sari menghadap keluar.  Bakal buah : tunggal dengan 1 bakal biji yang anatrop dan terletak pada dasar bakal buah, mempunyai 2 integumen. Buahnya buah yang berdaging, bila masak membuka dengan 2 katup.  Biji : dengan salut biji yang disebut “macis”, endosperm dan perisperm yang berbelah, lembaga hanya kecil.
  • 40. Contoh tanaman-Eucalyptus alba Rein  Habitus : pohon,tinggi ±10 m. • Batangnya :berkayu, bulat, kulit mudah mengelupas, bercabang, kuning kecoklatan. • Daun : tunggal, lanset, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, permukaan berbulu, pertulangan sejajar, hijau.  Berbunga : majemuk, bentuk bulir,panjang 7-7, 5cm, benang sari banyak, tangkai sari putih, kepala sari kuning, putik satu, mahkota 5 helai, putih.  Buah : kotak, beruang tiga, tiap ruang terdapat biji.  Biji : biji tanaman ini kecil, banyak, coklat. Sedangkan akarnya tunggang, berwarna putih.
  • 41. Famili Lauraceae  Habitus : tumbuh-tumbuhan berkayu  Daun: daun-daun tunggal (yang kadang-kadang bertulang melengkung) yang duduknya tersebar, kadang-kadang berhadapan, tidak mempunyai daun penumpu.  Bunga : banci atau berkelamin tunggal, dengan tenda bunga berbilangan 2 sampai 5, biasanya berbilangan 3, tertanam pada tepi sumbu bunga yang berbentuk mangkuk atau piala dan tersusun dalam 2 lingkaran. Benang sari tersusun dalam 3 sampai 4 lingkaran, tiap lingkaran terdiri atas sejumlah benang sari yang sama dengan jumlah daun-daun tenda bunga dalam lingkarannya, yang pada lingkaran dalam sering bersifat mandul sebagai staminodium. Kepala sari membuka dengan katup.  Buah : Bakal buah menumpang atau terdapat dalam lekukan dasar bunganya, mempunyai 1 bakal biji yang anatrop dengan 2 integumen. Buah untuk sebagian terbalut oleh sumbu bunganya yang membesar, berupa buah buni atau menyerupai buah batu.  Biji : tanpa endosperm, lembaga dengan daun lembaga yang besar. Dalam daun dan kulit batang (gelam) terdapat sel-sel yang mengandung minyak atsiri.
  • 42. Contoh tanaman- Cinnamonum zeylanicum  habitus : pohon berkayu denagn daun tunggal.  Kulit batang pokok, cabang dan ranting mengandung minyak atsiri yang merupakan komoditas ekspor.  Daun : kayu manis duduknya berseling atau dalam rangkaian spiral dan bersifat liat. Panjang daun sekitar 9-12 cm dan lebar 3,4-5,4 cm (tergantung jenisnya), warna pucuk kemerahan dan daun tuanya bewarna hijaua tua.  Bunga : Warna bunga kuning, berkelamin dua atau sempurna dengan ukuran kecil. Bunga tidak bertajuk, benangsari berjumlah 12 helai yang terangkai dalam 4 kelompok. Kelompok benangsari yang berada didalam umumnya mandul. Kotak sari beruang empat, persarian berlangsung dengan bantuan serangga (sejenis lalat).  Buah : buah buni berbiji satu dan berdaging, berbentuk bulat memanjang (panjang buah sekitar 1,3-1,6 cm dengan diameter 0,35-0,75), buah muda berwarna hijau tua dan bila sudah tua berwarna.
  • 43. Bangsa Rosales Habitusnya : terna, semak, atau pohon Daun :daun-daun tunggal atau majemuk yang duduknya tersebar atau berhadapan, dengan atau tanpa daun penumpu. Bunga : bunga banci, karena reduksi dapat menjadi berkelamin tunggal, jelas mempunyai hiasan bunga yang dapat dibedakan antara kelopak dan mahkotanya, mahkota berdaun mahkota bebas, kebanyakan berbilangan 5. Jumlah benang sari sama dengan jumlah daun mahkota, ada yang 2x lipat atau banyak, jarang lebih sedikit daripada jumlah daun mahkotanya. Buah : Bakal buah sama dengan jumlah daun mahkota atau kurang, bebas, dapat berupa bakal buah beruang banyak dengan tembuni sentral. Dasar bunga berbentuk cakram, melebar atau cekung dengan bagian-bagian bunga (mulai kelopak sampai benang-benang sari) pada tepinya. Bakal buah seringkali terdapat dalam cekungan dasar bunga dan diselubungi dasar bunga itu, hingga letak bakal buah menjadi tenggelam.
  • 44. Famili Rosaceae habitus : terna atau tumbuh berkayu Daun : daun tunggal atau majemuk, duduk tersebar atau berkarang, mempunyai sepasang daun penumpu, kadang-kadang melekat pada pangkal tangkai daun. Bunga : Bunga banci, aktinomorf, jarang sekali zigomorf, hiasan bunga biasanya berbilangan 5, ada yang berbilangan 3, 4, 6 atau 8, kadang-kadang jelas dapat dibedakan dalam kelopakdan mahkotanya, kadang-kadang mahkota tidak terdapat. Dasar bunga rata, berbentuk cawan, atau piala, di bagian tengah kadang-kadang cembung. Hiasan bunga dan benang sari biasanya terdapat pada tepi dasar bunga. Benang sari berjumlah 24 x lipat jumlah daun kelopak atau sangat banyak, jarang hanya 15, dalam kuncup seringkali bengkok ke dalam. Tangkai sari bebas, kepala sari beruang 2, membuka dengan celah membujur. Buah : Bakal buah 1banyak, bebas atau berlekatan satu sama lain, kadang-kadang berlekatan dengan sumbu bunga, sehingga merupaka bakal buah yang tenggelam. Dalam tiap bakal buah atau tiap ruang terdapat 2 bakal biji. Buah bermacam-macam,dapat berupa buah keras, buah kurung, buah bumbung, atau buah apel, kadang-kadang pada dasar bunga yang membesar dan tebal berdaging. Biji : Biji degan sedikit atau tanpa endosperm. Suku ini tergolong
  • 45. Contoh tanaman : Pyrus malus L. Apel  Habitus : Perdu, tinggi 3-5 m  Batang : Berkayu, buiat, bercabang, putih kehijauan  Daun : Tunggal, bulat telur, ujung dan pangkal runcing, bergerigi, berbulu, berseling, di ujung cabang, panjang 3- 15 cm, lebar tepi 2-6 cm, pertulangan menyirip, hijau  Bunga : Majemuk, bentuk malai, di ujung cabang, kelopak hijau, berbulu, berbagi lima, benang sari banyak, putih, kepala sari kuning kecoklatan, putik satu, putih kekuningan, putih  Buah : Buni, bulat, ujung dan pangkal berlekuk, hijau keunguan.  Biji : Kecil, pipih, coklat kehitaman  Akar : Tunggang, putih kecoklatan  Khasiat : Buah Pyrus malus berkhasiat sebagai obat tekanan darah tinggi. Untuk obat tekanan darah tinggi dipakai ± 50 gram buah segar Pyrus malus, dikukus sampai malang, setelah dingin dimakan sekaligus  Kandungan kimia Buah dan daun Pyrus malus mengandung saponin dan tlavonoida, disamping itu buahnya juga mengandung polifenol
  • 46. Habitus : terna, perdu, pohon, kadang-kadang berduri Bunga :bunga banci yang aktinomorf, mempunyai kelopak berbilangan 45 yang berlekatan dan mahkota terdiri atas daun-daun mahkota yang sama jumlahnya dan bebas satu sama lain, benang sari 2 x lipat jumlah daun mahkota atau banyak, tangkai sari bebas atau berlekatan. Bunga-bunga itu kebanyakan terangkai dalam bunga majemuk berbentuk bongkol yang seringkali tampak seperti satu bunga saja. Buah : Bakal buah menumpang, beruang 1, bakal biji dalam 2 baris pada dinding bakal buah. Buah merupakan polong yang bila masak menjadi Mimosacaeae
  • 47. Contoh tanaman-Mimosa invisa Habitus : berupa semak, menjalar. Batang : Bersegi empat, bercabang,berambut, berduri ternpel, berwarna ungu kehijauan Daun : majemuk, anak daun panjang 3-8 mm, lebar 1-1,5mm dengan tepi rata, ujung runcing, pertulangan tidak jelas, berwarna hijau. Bunga : Bunganya bunga bongkol, panjang ± 5 mm,di ketiak daun, berjumlah satu sampai tiga, benang sari delapan,mahkota bentuk tabung, dan berwarna ungu.Buah polong, berambut,panjang 1,5-5 cm, lebar 5 mm, saat masih muda berwarna hijausetelah tua berwarna coklat. Biji : Biji bulat, permukaan licin, keras, berwarna kuning kecoklatan. Akar tunggang dan berwarna putih.
  • 48. Famili Caesalpiniaceae habitus : perdu atau pohon, boleh dikatakan tidak ada yang berupa terna Daun : daun hampir selalu majemuk menyirip atau menyirip ganda, jarang sekali tunggal atau beranak daun 1. Bunga : Suku ini bunga memang sering masih mempunyai mahkota yang nyata berbentu seperti kupu- kupu pula, tetapi ke 5 daun mahkota bebas tidak ada yang berlekatan atau dapat pula jumlah daun mahkota kurang dari 5,bahkan sampai tidak ada. Benang sari 10, jarang lebih, biasanya bebas atau berlekatan dengan bermacam- macam cara. Buah : Buahnya buah polong yang jika masak menjadi kering kemudian pecah, atau berdaging dan tidak membuka, seringkali bersayap. Biji : Biji dengan endosperm tipis atau tanpa endosperm, lembaga besar.
  • 49.  Habitus : perdu atau pohon  Daun : majemuk menyirip atau menyirip ganda jarang yang tunggal dan beranak daun 1  Buah : polong yang jika masak menjadi kering kemudian pecah, atau berdaging dan tidak membuka, seringkali bersayap  Biji : endosperm tipis atau tanpa endosperm  Bunga : merah, muncul ketika pohon tidak memiliki daun, dan cluster disusun di sisi Setiap bunga ukuran 10-12 cm dan memiliki kelopak berbulu dengan 5 sepal, mahkota dengan 5 kelopak yang tidak setara dan androecium dengan 10 benang sari panjang, ramping, merah. Kacang-kacangan yang sangat kasar, 40-50 cm, datar, coklatpada saat jatuh tempo  Akar : - Contoh tanaman : Delonix rega
  • 50.  Habitus : terna, semak, perdu, atau pohon  Daun : daun tunggal atau majemuk.  Bunga : Bunga banci, zigomorf, kelopak berbilangan 5, pada pangkal berlekatan, mahkota berbentuk kupu-kupu terdiriatas 5 daun mahkota dengan susunan yang khas, 1 paling besar disebut bendera (vexillum), 2 di samping sama besar disebut sayap (ala), 2 lagi sempit berlekatan disebut lunas (carina). Benang sari biasanya 10, berbekas 2, 1 bebas, yang 9 lainnya dengan tangkai sari yang berlekatan, kepala sari membuka dengan celah membujur.  Buah : Buahnya berupa polong yang bila masak menjadi kering dan pecah, tetapi ada pula yang tidak pecah, melainkan terputus-putus dalam bagian yang berisi 1 biji.  Biji : Biji tanpa atau dengan sedikit endosperm. Cadangan makanan untuk lembaga terutama tersimpan dalam daun lembaganya. Famili Papilionaceae
  • 51.  Habitus : Semak, semusim, tinggi ± 60 cm.  Batang : Tegak, bercabang, hijau keputih-putihan.  Daun: Majemuk, menyirip, lonjong, tepi rata, ujung runcing, pangkal tumpul, berbulu, hijau.  Bunga : Tunggal, di ketiak daun, tabung kelopak berbentuk lanset, mahkota bentuk kupu-kupu, kuning.  Buah : Polong, terdiri dari 1 – 3 biji, putih kotor.  Biji : Lonjong, pangkal dan ujung tumpul, putih.  Akar : Tunggang, putih kecoklatan.  Khasiat : Biji Arachis hypogaea berkhasiat untuk pencahar, memperkuat sperma laki- laki, dan obat sakit sendi. Pencahar : dipakai ± 15 gram biji mentah Arachis hypogaea, dicuci bersih dan dimakan.  Kandungan Kimia Biji, batang, dan daun Arachis hypogaea mengandung saponin, flavonoida, dan polifenol; di samping itu bijinya mengandung minyak lemak. Contoh tanaman-Arachis hypogaea L.
  • 52. Famili Myrtaceae  Habitus : pohon atau perdu  Daun: daun tunggal, bersilang berhadapan, pada cabng-cabang mendatar seakan-akan tersusun dalam 2 baris pada 1 bidang, kebanyakan tanpa daun penumpu.  Bunga : Bunga kebanyakan banci, karena adanya basorbsi kadang-kadang poligam, aktinomorf. Kelopak dan mahkota masing- masing terdiri atas 45 daun kelopak dan sejumlah daun mahkota yang sama yang kadang-kadang berlekatan atau tidak terdapat.benang sari banyak, kadang-kadang berkelompok berhadapan dengan daun-daun mahkota, mempunyai tangkai sari dengan warna cerah, yang kadang-kadang menjadi bagian bunga yang paling menarik.  Buah : Bakal buah tenggelam, mempunyai 1 tangkai putik, beruang 1 sampai banyak dengan 18 bakal biji dalam tiap ruang. Buah bermacam-macam,pada ujungnya masih jelas tampak kelopak yang tidak gugur, sisa tangkai putik dan sisa-sisa benang sari yang tertinggal di dalam kelopak.  Biji : Biji dengan sedikit atau tanpa endosperm, lembaga lurus, bengkok dan melingkar, ada pula yang terpuntir seperti spiral. Suku ini tergolong suku yang besar, meliputi hampir 3.000 jenis yang terbagi dalam ± 80 marga.
  • 53.  Habitus : Pohon, tinggi ± 10 m  Batang : Berkayu, bulat, kulit mudah mengelupas, bercabang, kuning kecoklatan  Daun : Tunggal, lanset, tepi rata, permukaan berbulu, pertulangan sejajar, hijau.  Bunga : Majemuk, bentuk bulir, panjang 7-7,5 cm, benang sari banyak, tangkai sari putih, kepala sari kuning, putik satu, putih, mahkota 5 helai, putih  Buah : Kotak, beruang tiga, tiap ruang terdapat banyak biji.  Biji : Kecil, banyak, coklat.  Akar : Tunggang, putih  Khasiat : Buah Eucalyptus alba berkhasiat sebagai pelega perut. Minyak dari daun dapat digunakan unluk obat gosok dan obat batuk. Untuk pelega perut dipakai ± 10 gram buah Eucalyptus alba, dicuci dan direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit. Hasil rebusan diminum sekaligus.  Kandungan kimia : Daun Eucalyptus alba mengandung saponin, flavonoida, tanin di samping minyak atsiri. Eucalyptus alba Reinw
  • 54. Bangsa Rhoeodales  Habitus : terna  Daun : daun-daun yang duduknya tersebar, tanpa daun penumpu.  Bunga : Bunga umumnya banci, aktinomorf, hiasan bunga berupa kelopakdan mahkota yang berdaun lepas, berbilangan 24, kadang- kadang 35. Benang sari sama banyaknya dengan jumlah daun mahkota atau lebih banyak.  Buah : Bakal buah biasanya menunmpang dengan 2 tembuni atau lebih yang terdapat pada dinding buah, kadang-kadang menjadi beruang banyak karena adanya pembentukan sekat- sekat. Dari segi anatomi ada sifat-sifat yang berkarakteristik yaitu adanya buluh-buluh getah dan sel-sel yang mengandung mirosin.
  • 55. Papaveraceae Habitus : terna annual atau perinaial, jrg berupa semak atau pohon Daun : Tersebar, daun penumpu tdk terdpt, daun kelopak 2 & daun mahkota 4 Bunga : terpisah-pisah, aktinomorf, benang sari banyak bebas, kepala sari beruang , bakal buah menumpang Buah : kendaga, jrg berupa buah keras Biji : kecil, kampuh licin atau bergirigi, kdng-kdng bersalut, lembaga kecil dlm endosper yang mengandung minyak atau berdaging
  • 56. Contoh tanaman-Papaver somniferum linne  Habitus : herba tahunan, kadang berkayu, biasanya bergetah.  Buah : Buahnya kapsul dan terbuka pada katub atau celah.  Biji : Biji banyak dan kecil-kecil, berwarna hitam kebiruan atau putih kekuningan, bentuk reniform, diameter 0,5-1mm, berbagi, mempunyai hilum, endosperma putih dan berminyak, embrio berlipat, berminyak dan tidak berasa.
  • 57. Bangsa Parietales-Famili Caricaceae“Carica papaya”  Habitus : Perdu  Batang : Tidak berkayu, silidris, berongga, putih kotor  Daun : Tunggal, bulat, ujung runcing, pangkal bertoreh, tepi, bergerigi, diameter 25-27 cm, pertulangan menjari, pangkal tangkai 25-100 cm, hijau  Bunga : Tunggal, bentuk bintang, di ketiak daun, berkelamin 1 atau 2, bunga jantan terletak pada landan yang serupa malai, kelopak kecil, kepala sari berlangkai pendek atau duduk, kuning, mahkota bentuk terompet, tepi bertajuk 5, bertabung panjang, putih kekuningan, sedangkan bunga betina berdiri sendiri, mahkota lepas, kepala putik lima, duduk, bakal buah beruang satu, putih kekuningan  Buah : Buni, bulat memanjang, berdaging  Biji : Bulat atau bulat panjang, kecil, bagian luar dibungkus, selaput yang berisi cairan, masih muda putih setelah tua hitam  Akar : Tunggang  Khasiat : akar dan buah muda sebagai antibakteri
  • 58. Bangsa Guttiferales-Famili Theaceae “Tea camellia sinensis” Habitus : Perdu atau pohon kecil Batang : Bercabang Daun : tebal, kaku berbentuk sudip melebar sampai sudip memanjang, panjangnya tdk lebih dari 5 cm, bertangkai panjang, permukaan daun bagian atas mengkilat Bunga : berwarna kuning atau putih Buah : bulat, berwarna hijau Biji : - Akar : Tunggang Khasiat : sebagai antioksidan karena mengandung Polifenol berupa katekin dan flavanol
  • 59. Bangsa Guttiferales-Famili Guttifera “Garcinia Mangostana”  Habitus : Pohon  Batang : bercabang, bulat, percabangan monopodial  Daun : Tunggal, warna hijau, tekstur atas licin dan bawah halus  Bunga : berwarna merah keunguan, Aktinomorf,  Buah : tipe Partenokarpi, Kulit ungu, buah putih, dan bulat  Biji : terdapat didalam buah  Akar : Tunggang  Khasiat : Antiinflamasi dan antioksidan
  • 60. Bangsa Malvales-Sterculiaceae “Sterculia foetida” “kepuh atau kelumpang”  Habitus : pohon  Batang : bercabang  Daun : majemuk menjari  Bunga : majemuk dalam malai dekat ujung ranting, panjang 10–15 cm, hijau atau ungu pudar  Buah : besar, lonjong gemuk, 7,6–9 x 5 cm; berkulit tebal, merah terang, akhirnya mengayu; berkumpul dalam karangan berbentuk bintang  Biji : 10-15 butir per buah, kehitaman, 1,5–1,8 cm panjangnya  Akar : Tunggang  Khasiat : sebagai obat demam, mencuci rambut, dan meringankan sakit pada kaki dan tangan yang terkilir atau patah tulang, kulit kayunya diseduh sebagai obat penggugur kandungan (abortivum)
  • 61. Bangsa Malvales-Malvaceae “Hibiscus schizopetalus (Mast.) Hook.f. “ wora-wari gantung”  Habitus : Perdu  Batang : Bulat, diameter 5-10 cm, percabangan rapat, permukaan kasar, warna coklat kehitaman  Daun : Tunggal, duduk tersebar, berseling, mempunyai daun penumpu, tangkai silindris, panjang 3-5 cm, warna coklat keunguan, helaian daun bentuk oval sampai lonjong, panjang 5-8 cm, lebar 3-5 cm, ujung dan pangkal runcing, tepi bergelombang, berlekuk 2, pertulangan daun menyirip, permukaan kasar, warna hijau  Bunga : Tunggal, di ketiak daun, berkelamin ganda, kelopak bentuk tabung, ujung bercangap 5, hijau, benangsari dan putik menjuntai, tersusun dalam tangkai yang panjangnya 5-8 cm, warna merah, duduk di tengah cawan, bakal buah menumpang, mahkota berlepasan, bentuk tidak simetris, halus, panjang 5-10 cm, warna merah  Buah : Kendaga, beruang 5, bentuk bulat telur dengan ujung yang runcing, permukaan kasar, panjang 1-2 cm,
  • 62. Bangsa Gruinales atau Geraniales- famili Erythroxylaceae Erythroxylon coca Habitus : semak, perdu, atau pohon Daun : duduknya tersebar Bunga : berkelamin ganda, daun mahkota tersusun seperti genting Buah : bakal buah tersusun atas 3 daun buah
  • 63. Bangsa Polygalales  Habitus : Tumbuhan berbatang berkayu, kadang-kadang habitusnya berupa terna  Daun : daun tunggal yang duduknya tersebar, jarang berhadapan, dengan atau tanpa daun penumpu.  Bunga : Bunga dengan daun-daun kelopak dan daun-daun mahkota 8yang bebas, kebanyakan zygomorf. Benang sari 1 sampai 10, tersusun dalam 1 sampai 2 lingkaran yang tidak sempurna. Tangkai sari sering berdekatan. Cakram ada atau tidak.  Buah : Bakal buah beruang 1 sampai 3,jarang sampai 4, tiap ruang dengan 1 sampai banyak bakal biji yang epitrop. 
  • 64. Family Polyganaceae  Habitus : terna, sebagian semak, jarangberupa pohon, kadang- kadang merupakan tumbuhan memanjat, ada jugayang hidup sebagai saprofit.  Batang : -  Daun : Daunnya kebanyakan tunggal, bertepi rata, duduknya tersebar atau jarang sekali berhadapan, tanpa daun penumpu.  Bunga : Bunga terpisah-pisah atau terangkai berupa tandan atau malai, banci, zigomorf.  Buah : Buahnya buah kendaga atau menyerupai buah batu, kadang-kadangbersayap.  Biji : Biji seringkali berambut, dengan atau tanpa endosperm, lembaga lurus.  Akar : wangi, manis, hangat dan menenangkan.
  • 65. Polygala paniculata  Habitus : tumbuh tegak yang ketinggiannya bisa mencapai1 hingga 2.5 cm.  Batang memiliki tekstur lunak,berwarna putih dengan ruas-ruas di sekeliling batang.  Daun berbentuk pita dengan warna kelabu,kaku,panjang bisa mencapai 100 cm dan tidak mengandung minyak.  Bentuk bunga menyerupai padi,memiliki duri dn berwana putih kotor, bunga tumbuh diujung batang dan memiliki bentuk bulir.  Akar dari akar wangi berbentuk serabut dan memiliki warna kuning serta mengeluarkan aroma pekat.
  • 66. Bangsa Rutales – Family Rutaceae  Habitus : Hampir selalu berupa pohon atau semak dan jarang berbentuk terma  Batang : batang bulat berlekuk tidak berduri dan berwarna cokelat.  Daun : Daunnya tunggal atau majemuk dengan duduk daun tersebar atau berhadapan dan tidak memiliki daun penumpu. Daun dan kulit batangnya mengandung kelenjar-kelenjar minyak.  Bunga :bunganya bunga banci, aktinomorf atau sigomorf berbilangan 4-5. Kelopak terdiri dari 4-5 daun kelopak yang berlekatan dengan susunan seperti gunting atau kelopaknya lepas. Benang sarinya berjumlah sama dengan daun mahkota atau 2 kali lipat dari daun mahkota jarang lebih. Kepala benang sari menghadap ke dalam dan beruang 2. Bakal buah menumpang,  Buah : Buahnya mempunyai bentuk dan susunan bermacam- macam, ada yang seperti buah buni atauberkulit tebal seperti kulit (belulang) dan jarang berujud buah kendaga.  Biji : Biji dengan atau tanpa endosperm, lembaga besar, lurus atau bengkok
  • 67. Contoh tanaman-Citrus maxima (jeruk besar, bali, adas) • Habitus : pohon kecil bercabang lebat, tetapi tak beraturan. • Daun : Daunnya selalu hijau dan tinggi pohonnya berkisar antara 1,5 sampai dengan 5 meter. Rantingnya berduri pendek, kaku dan tajam. Daunnya selang-seling, berbentuk jorong sampai bundar. Pada bagian pinggir daunnya bergerigi kecil dan tangkai daunnya bersayap sempit. •Buah : Buah jeruk nipis bentuknya bulat sampai bulat telur dengan diameter sekitar 3-6 cm dan buah jeruk nipis kalau masak berwarna kuning, jika masih hijau pertanda belum masak. Permukaan buah jeruk nipis memiliki kelenjar yang banyak sekali.
  • 68. Bangsa Rutales -- Family Simaroubaceae  Habitus : Semak atau pohon, sering dengan kulit batang yang pait.  Batang : Tegak, bulal, berkayu, permukaan kasar, percabangan simpodial, putih kotor.  Daun : Daunnya majemuk menyirip, jarang tunggal, duduknya tersebar, jarang berhadapan, tanpadaun penumpu, tanpa kelenjar-kelenjar minyak.  Bunga : Bunga kecil,berkelamintunggal atau poligam, jarang banci, aktinomorf, tersusun dalam bulir,tandan atau malai.  Buah : Buah tidak pecah, kadang-kadang berupa samara.  Biji : Biji dengan atau tanpa endosperm, lembaga lurus atau bengkok.
  • 69. Buah Makasar / Kwalot (Brucea javanica [L.] Merr)  Habitus : perdu  Daun : Daunnya berupa daun majemuk menyirip ganjil, jumlah anak daun 5-13, bertangkai, letak berhadapan. Helaian anak daun berbentuk lanset memanjang, ujung meruncing, pangkal berbentuk baji, tepi bergerigi kasar, permukaan atas berwarna hijau, permukaan bawah berwarna hijau muda, panjang 5-10 cm, lebar 2-4 cm.  Bunga : Bunga majemuk berkumpul dalam rangkaian berupa malai padat yang keluar dari ketiak daun, warna ungu kehijauan. Buahnya buah batu berbentuk bulat telur, panjang sekitar 8 mm, jika sudah masak berwarna hitam.  Biji : Bijinya bulat, berwarna putih.  Salah satu manfaatnya adalah daunnya digunakan sebagai penawar racun lipan, demam, kudis, dan bisul.
  • 70. Bangsa Sapindales  Habitus : kebanyakan berupa semak atau pohon  Daun : daun-daun majemuk atau tunggal, jarang mempunyai daun penumpu. Bunga : Bunga banci, seringkali berkelamin tunggal, kelopak dan mahkota berbilangan 5, daun- daun kelopak dan mahkota bebas, biasanya zigomorf.
  • 71. Family Anacardiaceae  Habitus: Pohon atau semak dengan kulit batang yang mengandung resin yang dapat merusak kulit, kadang- kadang mengandung zat semak.  Batang : Batang melengkung, berkayu, bergetah, percabangan mulai dari bagian pangkalnya  Daun : Daunnya tunggal, menyirip gasal atau menyirip beranak daun 3, dengan duduk daun hampir selalu tersebar dan tidak berdaun penumpu.  Bunga : Bunganya kecil dalam karangan malai kelopak berbilangan 5, berbagi dengan bermacam-macam cara. Daun mahkota 3-7, biasanya 5 atau kadang- kadang tidak bermahkota. Benang sari sama banyaknya dengan mahkota atau 2 kalilipat.  Buah : Buahnya buah batu.  Biji : Biji dengan atautanpa endosperm yang tipis, lembaga dengan daun lembaga yang tebal berdaging.  Akar : Akarnya berupa akar tunggang dan berwarna coklat.
  • 72. Anacardium occidentale (jambu monyet) Famili Anacardinaceae
  • 73. Bangsa Sapindales-Family Sapindaceae  Habitus: Pohon, perdu atau semak, kadang-kadang liana dengan alat pembelit  Batang : batang berwarna coklat dengan bercak-bercak putih, percabangan simpodial  Daun : Daunnya tunggal, daun majemuk menyirip atau majemuk menyirip ganda dengan duduk daun tersebar, jarang berhadapan dan mempunyai atau tidak mempunyai daun penumpu.  Bunga : Bunganya bunga banci, berkelamin tunggal atau poligam. Daun kelopak 5, mahkota 3-5, atau tak mempunyai mahkota. Benang sari 8, kadang-kadang 5, 10 atau banyak yang bertangkai benangsari bebas.Kepala benang sari beruang 2. Bakal buah menumpang, beruang 3 atau seringberuang 2 dengan tiap ruang berbakal biji 1  Buah : Buahnya buah kendaga, buah keras, buah batu atau terbagi. Bijinya mempunyai salut.  Biji : Biji mempunyai salut, tanpa endosperm, lembaga terlipat
  • 75. Family Arecaceae  Habitus : Perdu atau pohon dengan daun tunggal, berlekuk, atau majemuk menyirip, duduknya berhadapan, tanpa daun penumpu  Batang : -  Daun : Daunnya tunggal, menyirip gasal atau menyirip beranak daun 3, dengan duduk daun hampir selalu tersebar dan tidak berdaun penumpu.  Bunga : Bunga tersusundalam bulir, tandan atau malai, banci atau berkelamin tunggal,aktinomorf, dengan cakram pipih atau cekung.  Buah : Buahnya buah batu.  Biji : Biji tanpa endosperm, lembaga denganakar lembaga memanjang dan daun lembaga yang rata atau terlipat.  Akar : -
  • 76. Habitus : Pohon yang tumbuh sampai 10-45 meter tingginya. Daunnya berurat atau unlobed menyirip. Acer saccharum
  • 77. Bangsa Apiales  Habitus : Terna  Batang : Batang beralur  Daun : Daun tunggal atau majemuk, pangkal tangkai sering melebar seperti upih, duduknya tersebar, tanpa daun penumpuh.  Bunga : Bunga majemuk berupa payung tunggal atau atau berganda, jarang berupa tongkol, bekelamin ganda, aktinomorf, berbilangan 4-5 dengan kelopak kecil dan mahkota yang berdaun mahkota bebas  Buah : Bakal buah tenggelam, sering beruang 2, tiap ruang dengan 1-2 bakal biji, masing-masing mempunyai 1 integumen.  Biji : Dengan endosperm dan lembaga yang kecil  Akar : -
  • 78. Famili Apiaceae  Habitus : terna annual atau perenial dengan saluran minyak dalam akar  Batang : Batang berkayu, berongga, permukaan beralur  Daun : Daun majemuk berganda, pangkal tangkai melebar menjadi upih, duduknya tersebar, jarang berhadapan, tanpa daun penumpu  Bunga : Bunga majemuk berupa payung, payung majemuk, atau bongkol, kebanyakan berkelamin tunggal aktinomorf  Buah : Buahnya buah berbagi, berusuk, bila masak terpisah menjadi 2 bagian berisi 1 biji dan tetap bergantungan pada suatu karporf  Biji : Biji dengan endosperm seperti tanduk  Akar : -
  • 79. Apium graveolwns  Habitus : Terna kecil, tinggi kurang dari 1m rumput atau semak  Batang : Batang sangat pendek, persegi, beralur, tidak berambut, bercabang banyak, berwarna hijau pucat  Daun : Daun tersusun gemuk dengan tangkai pendek, menyirip ganjil dengan anak daun 3-7 helai, helai daun tipis dan rapuh, pangkal dan ujung runcing, pertulangan menyirip dan berwarna keputihan  Bunga : Tersusun majemuk berkarang, berbentuk payung, 8-12 buah, kecil-kecil berwarna putih, mekar secara bertahap  Buah :buah kotak berbentuk kerucut, panjang,1-1,5 mm, berwarna hijau kekuningan  Biji : -  Akar : Akar tanaman seledri (Apium graveolens L.) yaitu akar tunggang dan memiliki serabut akar yang menyebar kesamping dengan radius sekitar 5-9 cm dari pangkal batang dan akar dapat menembus tanah sampai kedalaman 30 cm, berwarna putih kotor
  • 80. sub kelas Sympetalae  Tumbuhan yang tergolong dalam sub kelas ini mempunyai ciri utama adanya bunga dengan hiasan bunga yang lengkap, terdiri atas kelopak dan mahkota dengan daun-daun mahkota yang berlekatan menjadi satu.
  • 81. Bangsa contortae  Habitus : Terna, semak, atau pohon  Batang : seringkali mempunyai floem intraxiler, dengan daun tunggal yang duduk berhadapan atau berkarang, kebanyakan tanpa daun penumpu.  Daun : Daun tunggal, berhadapan, pangkal daun menyatu oleh rusuk melintang  Bunga :Bunga banci, jarang berkelamin tunggal, aktinomorf, berbilangan 4-5, dengan daun – daun mahkota yang berlekatan. Benang sari sama banyak dengan tajuk – tajuk mahkota, dan berseling dengan taujuk – tajuk tersebut.bakal buah menumpang, tembuni pada dinding. Ada kalanya terdapat 2 bakal buah yang menjadi satu karena pelekatan tangkai putiknya. Tiap ruang berisi sedikitnya sampai banyak bakal biji, masing – masing dengan 1 integumen.  Buah :Buahnya buah buni, buah kurung atau serupa buah batu  Biji :Biji sering bersayap atau berambut dengan endosperm yang terbentuk secara nuclear, lembaga lurus.
  • 82. contortae – Loganiaceae • Habitus : pohon hijau melilit. Tanaman ini jelas tidak berbau, bunga kuning terompet, • Daun : daunnya hijau tua, berbentuk tombak, dengan bentuk bulat, daun akan berubah kuning muda pada musim gugur • Batang ; batangnya bergalur. Kemudian buahnya panjang, berbentuk kapsul. Spigelia genuvlexa
  • 83. contortae – apocynaceae Habitus : Pohon, perdu atau semak, sering memanjat, sering begetah Batang : batang berkayu Daun : Daun tunggal, seluruhnya berhadapan, tanpa daun penumpu,bertepi rata. Bunga : Bunga dalam anak payung,malai rata, jarang berdiri sendiri, beraturan, berkelamin 2, kebanyakan berbilangan 5. Kelopak kebanyakan berbagi 5, mahkota berdaun lekat, dengan letak yang terputar. Benang sari tertancap pada tabung mahkota berseling dengan lekukan. Kepala sari beruang 2, tonjolan dasar bunga tidak ada, sering terdiri dari sisik. Bakal buah kebanyakan 2, terpisah, tetapi di hubungkan dengan tangkai putik, beruang 1, jarang berlekatan sampai satu bakal buah Tangkai putik 1, kepala putik bergigi 2 Buah : Buah batu atau buah bumbung 1 atau kadang- kadang buah kotak yang berkatup 2 Allamanda cathartica
  • 84. Ciri-ciri bangsa solanales  Habitus : herba atau perdu, jarang pohon.  Daun : daun tersebar atau berpasangan (tetapi tidak berhadapan), tunggal atau menyirip.  Batang : berkayu  Bunga : beraturan ,kadang-kadang zygomorph, berkelamin 2, kadang-kadang berkelamin 1, kebanyakan berbilangan 5, dengan kelopak dan mahkota berdaun lekat, mahkota berbentuk corong bentuk terompet, bentuk piring atau bentuk roda, benang sari 5 jarang 4, kepala sari sering menggantung, atau saling menutup, beruang 2, bakal buah menumpang, kebanyakan beruang 2, bakal biji banyak tiap ruangnya, tangkai putik 1, bentuk benang. Ovarium suferum, placenta axillaris.  Buah : buah buni atau buah kotak.  Akar : tunggang
  • 85. solanales – convolvulaceae Habitus : Terna, herba atau semak, kadang-kadang dengan lateks, biasanya twining atau bersujud, lebih jarang tegak, kadang- kadang parasit dengan daun dikurangi untuk skala Batang : batang berair dan berongga Daun : Daun alternatif. Ada yang bentuk tombak dan ada juga yang membulat Bunga : Bunga berbentuk terompet, benang sari kadang ada 6 buah, 3 panjang dan 3 pendek. Bunga sering besar dan mencolok, biasanya bracteate, 5-merous, actinomorfik, biseksual. Sepal 5. Corolla menyatu, seluruh atau sedikit 4-5- lobed, biasanya lonceng atau berbentuk corong, lebih jarang cylindric. Ada 5 benang sari menempel di dasar tabung bunga. Styles 1-2, sebagian besar terminal; stigma 14. Ovarium unggul, seluruh atau 2-4-lobed. Ini terdiri dari 2 (kadang-kadang 3 sampai 5) karpel bersatu (syncarpous) dengan dinding partisi ini, membentuk jumlah yang sama ruang. Jatuh tempo sebagai kapsul dengan 1 sampai 2 biji per carpel Buah : biasanya kapsul loculicidal kering, kadang-kadang tidak merekah atau pecah dan baccate atau kacang. Biji : Benih 1-4 (jarang 6 atau 10). Sebuah Nectary disk yang melingkar menonjol adalah biasanya hadir sekitar
  • 86. solanales – solanaceae Habitus : herba atau perdu, jarang pohon. Batang : Memiliki struktur batang yang keras dan berkayu, berbentuk bulat, halus, dan bercabang banyak Daun : Daun tersebar atau berpasangan, (tetapi tidak berhadapan), tunggal atau menyirip Bunga : Bunga beraturan, kadang-kadang zygomorph, berkelamin 2, kadang-kadang berkelamin 1, kebanyakan berbilangan 5 dengan kelopak dan mahkota yang berdaun lekat; mahkota berbentuk corong bentuk terompet , bentuk piring atau bentuk roda; benang sari 5, jarang 4; kepala sari sering menggantung atau saling menutup, beruang 2; bakal buah menumpang, kebanyakan beruang 2; bakal biji banyak tiap ruangnya; tangkai putik 1, bentuk benang. Buah : Buah buni atau buah kotak Biji : Berries atau kapsul, endosperm yang kaya, berdaging, membungkuk embrio ke hook, cincin atau spiral curl O. Solanum
  • 87. solanales – labiatae Habitus : herba atau semak-semak dalam berbagai ukuran, jarang berupa pohon Batang : Batang biasanya persegi, terutama ketika muda, tegak atau berbaring di tanah Daun : Daun berhadapan atau melingkar, decussatus dan kelenjar- bertitik. kadang-kadang berkarang. Daun tanpa daun penumpu. Sering daun sangat aromatik karena minyak ethereal yang terletak di rambut kelenjar Bunga : Bunga zygomorphic (tidak teratur)merupakan karakteristik famili Lamiaceae. Namun, actinomorfik (teratur), 4 atau5 lekuk bunga terjadi pada beberapa genus. Corolla berbentuk tabung dan biasanya berbibir dua dengan bibir atas berlekuk 2 dan bibir bawah berlekuk 3,dengan berbagai warna dan sering berbulu. Bunganya biseksual, jarang berkelamin tunggal. Benang sari biasanya ada 4 (2 panjang dan 2 yang pendek) Buah : Buah terdiri dari 4 nutlets, meskipun beberapa dari nutlets tersebut tidak dewasa,masing-masing dengan biji tunggal Biji :Biji terletak di dalam ruangan buah dan melekat pada plasenta Akar : Akar tunggang yang terdiri dari akar utama dan akar lateral Pogostemon heyneanus (nilam Jawa)
  • 88. solanales – scrophulariaceae Habitus : Herba, semusim Batang : Lunak, bulat, hijau kekuningan, Percabangan Simpodial Daun : Tunggal, bulat telur,adakala tepi bergerigi, ujung tumpul,pangkal meruncing, pertulangan menyirip, kadang permukaan atas dan permukaan bawah berambut, berwarna hijau Bunga : Majemuk, bentuk tandan, kelopak terdiri dari lima daun kelopak, hijau, mahkota putih keunguan, bentuk seperti terompet, benang sari empat, tangkai sari putih, kepala sari bebintik ungu, kepala putik putih kekuningan, putih keunguan Buah : Kotak, bentuk kerucut, beruang dua, berbulu halus Biji : Bulat pipih, kecil, kadang masih muda Digitalis purpurea
  • 89. Bangsa Rubiales  Habitus : terna atau tumbuhan berkayu  Batang : Bercabang  Daun : Tunggal atau majemuk dengan daun yang berhadapan, dengan atau tanpa daun penumpu  Bunga : berupa bunga berkelamin ganda, aktinomorf atau zigomorf, berbilangan 4-5, biasanya membentuk bunga majemuk yang simos. Daun mahkota berlekatan, pada bunga yang aktinomorf benang sari sama banyaknya dengan daun mahkota, pada bunga yang zigomorf jumlah benang sari lebih sedikit, duduknya berseling dengan daun-daun mahkota.  Buah : Bakal buah tenggelam beruang 1-5, tiap ruang berisi 1- banyak bakal biji masing-masing dengan 1 integumen  Biji : Mempunyai endosperm  Akar : Tunggang
  • 90. Familia Rubiaceae 1. Habitus : berupa semak, perdu, atu pohon jarang berupa terna 2. Batang : Bercabang 3. Daun : tunggal berhadapan atu berkarang dengan daun penumpu 4. Bunga : Dalam bunga biasanya terdapat cakram 5. Buah : Bakal buah tenggelam, beruang- ruang, jarang 1 sampai banyak, tiap ruang dengan 1 sampai banyak bakal biji 6. Biji : biji kebanyakan mempunyai endosperm, lembaga lurus atau bengkok 7. Akar : Tunggang
  • 91. Contoh tanaman-Coffe arabica Habitus : Perdu, tinggi 2-3 m. Batang : Tegak, bulat, percabangan monopodial, permukaan kasar, kuning kotor. Daun : Tunggal, berhadapan, lonjong, tepi rata, ujung meruncing, pangkat tumpul, panjang 8-15 cm, lebar 4-7 cm, bertangkai pendek, hijau, pertulangan menyirip, hijau. Bunga : Majemuk, bentuk payung, di ketiak daun, kelopak lonjong. lima helai, panjang × 3 mm, hijau, tangkai benang sari berlekatan membentuk tabung, panjang + 8 mm, putih, tangkai putik menjulang keluar tabung, putih, mahkota bentuk bintang, lima helai, panjang 7-9 mm, putih. Buah : Batu, bulat telur, diameter 0,5-1 cm, masih muda hijau setelah tua merah. Bentuk 1/2 bola, salah satu permukaan beralur, panjang 0,5-1 cm, putih kehijauan. Tunggang, kuning muda. Khasiat Daun dan biji Coffea arabica berkhasiat untuk penyegar badan. Untuk penyegar badan dipakai + 15 gram daun muda Coffea arabica, dicuci dan dimakan sebagai lalapan atau urapan. Kandungan kimia Daun, buah dan akar Coffea arabica mengandung saponin, flavonoida dan polifenol, di samping itu buahnya juga mengandung
  • 92. Familia Valerianaceae 1. Habitus : berupa terna, jarang berupa semak atau perdu 2. Batang : bulat, lunak, tegak, berwarna hijau pucat dengan permukaan yang licin. 3. Daun : majemuk, lonjong, tepi berkuncup, ujung dan pangkal runcing, permukaan berkerut dan berwarna hijau 4. Bunga : Dalam bunga biasanya terdapat cakram 5. Buah : buah keras dengan 1 bakal biji 6. Biji : endosperm, lembaga lurus 7. Akar : tunggang berwarna coklat
  • 93. Contoh tanaman- V. officinalis
  • 94. Bangsa Cucurbitales 1. Habitus : terna berumur 1 tahun 2. Batang : beralur dan berigi, mempunyai rambut-rambut kasar, liana dengan alat belit yang keluar dari ketiak daun 3. Daun : tunggal, sparsa, bertepi rata sampai berbagi dalam atau majemuk menjari, tanpa stipula. Stipula telah berubah menjadi alat pembelit yang dapat berasal dari daun, daun penumpu atau kuncup ketiak 4. Bunga : aktinomorf, hampir selalu berkelamin tunggal, berumah satu atau berumah dua, berbilangan 5, terkumpul dalam suatu bunga majemuk “cymeus” atau berupa tandan atau bulir. 5. Buah : buah keras dengan 1 bakal biji 6. Biji : endosperm, lembaga lurus 7. Akar : buah yang mempunyai kulit yang kuat dan berbiji banyak (buah pepo)
  • 95. Familia Cucurbitaceae 1. Habitus : berupa terna annual, jarang sekali berupa semak atau perdu. 2. Batang : segi lima, berkas pengangkutan bikolateral (batang, cabang-cabang dan tangkai daun). 3. Daun : daun tunggal, berlekuk, berbagi, sampai majemuk menjari tanpa daun penumpu, biasanya duduk tersebar 4. Bunga : uniseksual, ovarium inferior. 5. Buah : buah keras dengan 1 bakal biji 6. Biji : endosperm, lembaga lurus 7. Akar : -
  • 97. Bangsa Synandrae 1. Habitus : terna, jarang berupa tumbuhanberkayu, sering mempunyai saluran-saluran getah (kelenjar-kelenjarminyak). 2. Batang : tumbuh tegak, berbentuk bulat dengan sedikit bercabang. Permukaan kasar dan berwarna hijau. 3. Daun : tunggal, duduk berhadapan atau tersebar, kebanyakan tanpa daun penumpu. 4. Bunga : dalam rangkaian bersifat rasemos, dengan kecenderunganuntuk pembentukan bunga cawan atau bongkol, sebagian besar berbilanganlima dengan daun-daun mahkota yang berlekatan aktinomorf atau zigomorf dengan lima benang sari atau kurang dari lima, yang seringkali berlekatansatu dengan yang lainnya 5. Buah : Bakal buah hampir selalu tenggelam, beruang satu sampai lima, tiap ruang dengan banyak atau satu bakal biji, masing-masing dengan satuintegumen. 6. Biji : Biji dengan endosperm seluler. 7. Akar : Perakaran serabut
  • 98. Familia Asteraceae 1. Habitus : Kebanyakan berupa terna, semak, atau perdu, jarang sekali berupa pohon 2. Batang : Bercabang 3. Daun : tunggal, kadang-kadang berbagi sangat dalam hingga menyerupai daun majemuk, duduknya berhadapan, jarang tersebar, kebanyakan tanpa daun penumpu 4. Bunga : berkelamin tunggal atau berkelamin ganda, aktinomorf atau zigomorf, berbilangan 5, biasanya kelopak tidak jelas dan sebagai pengganti terdapat rambut-rambut atau sisik- sisik 5. Buah : berupa buah kurung atau buah batu, biji berlekatan dengan dinding buah, tanpa endosperm 6. Biji : biji berlekatan dengan dinding buah, tanpa endosperm 7. Akar : Tunggang
  • 100. Bangsa liliales 1. Habitus : berupa terna perenial, mempunyai rimpang, umbi sisik atau umbi lapis, kadang-kadang juga semak atau perdu, bahkan berupa pohon, ada pula yang merupakan tumbuhan memanjat 2. Batang : - 3. Daun : Daun tersebar pada batang atau merupakan rozet akar 4. Bunga : Bunga berkelamin ganda atau karena adanya reduksi salah satu alat kelaminnya menjadi berkelamin tunggal, aktinomorf atau zigomorf, biasanya tersusun dalam rangkaian yang bersifat rasemos 5. Buah : buah kendaga atau buah buni 6. Biji : Kebanyakan beruang 3 dengan bakal biji yang anotrop. 7. Akar : Serabut
  • 101. Familia Liliaceae 1. Habitus : Terna dengan rimpang atau umbi lapis, kadang- kadang semak atau perdu berupa tumbuhan memanjat 2. Batang : - 3. Daun : tunggal, tersebar pada batang atau terkumpulsebagai rozet akar, ada kalanya tereduksi cabang-cabang berubah menjadi kladodium 4. Bunga : Bunga kecil sampai sangat besar dan amat menarik, kebanyakan berkelamin ganda, aktinomorf atau sedikit zigomorf 5. Buah : Biji dengan banyak sekali endosperm, lembaga lurus atau bengkok 6. Biji : - 7. Akar : serabut
  • 103. Bangsa liliales 1. Habitus : berupa terna perenial, mempunyai rimpang, umbi sisik atau umbi lapis, kadang-kadang juga semak atau perdu, bahkan berupa pohon, ada pula yang merupakan tumbuhan memanjat. 2. Batang : - 3. Daun : Daun tersebar pada batang atau merupakan rozet akar. 4. Bunga : Bunga berkelamin ganda atau karena adanya reduksi salah satu alat kelaminnya menjadi berkelamin tunggal, aktinomorf atau zigomorf, biasanya tersusun dalam rangkaian yang bersifat rasemos 5. Buah : - 6. Biji : Kebanyakan beruang 3 dengan bakal biji yang anotrop.
  • 104. Familia Iridaceae 1. Habitus : Terna perenial dengan akar-akar yang tumbuh dari rimpang, umbi sisik, atau umbi lapis. 2. Batang : - 3. Daun : memanjang, tersusun sebagai rozet akar atau bertuggangan pada batang dalam 2 baris, berupih pada pangkalnya 4. Bunga : Bunga berkelamin ganda aktinomorf atau zigomorf, kebanyakan tersusun dalm rangkaian yang bersifat rasemos, seringkali tampak indah dan menarik 5. Buah : buah kendaga yang membuka dengan katup- katup, pada ujung terdapt bekas luka yang berbentuk lingkaran 6. Biji : Biji dengan endosperm dan lembaga yang kecil. 7. Akar : -
  • 106. Bangsa Cyperales – Family Cyperaceae Cyperus rotundus L (rumput teki)  Habitus : -  Batang :Tinggi : 10-75cm.  Daun :Berbentuk pita, berwarna mengkilat, terdiri dari 4-10 helai  Bunga :Berwarna hijau kecoklatan, terletak di ujung tangkai dengan 3 tunas kepala benangsari berwarna kuning jernih, membentuk bunga-bunga berbulir mengelompok  Buah : berbentuk kerucut besar pada pangkalnya berwarna coklat, dengan panjang 1.5-4.5cm dengan diameter 5-10mm.  Biji : Berbentuk kecil bulat dan memiliki sayap seperti bulu yang digunakan untuk proses penyerbukan
  • 107. Bangsa Poales Family PoaceaeZea mays (jagung)  Habitus : terna annual atau parenial,  Kadang-kadang berupa semak atau pohon yang tinggi.  Batang : Batang beruas-ruas . ruas tebungkus pelepah daun yang muncul dari buku batang jagung cukup kokoh namun tidak mengandung lignin  Daun : Daun jagung daun sempurna, bentuknya memanjang antara pelepah dan helai daun terdapat ligula, tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun permukaan daun ada yang licindan ada yang berambut  Bunga : Bunga jantan dan bunga betina terpisah (diklin) dalam satu tanaman (monocious)  Buah : Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun. Pada umumnya , satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah bunga betina.  Biji : -  Akar : Serabut, yang dapat mencapai kedalaman 8m meskipun
  • 108. Bangsa Zingiberales – Family ngiberaceae Elettaria cardamomum(L) (kapulaga seberang)  Habitus : Semak tinggi 2-4 M  Batang : Semu, bulat , beruas, masif, batang di dalam tanah, membentuk rimpang , hijau pucat  Daun : Tunggal, berseling, lanset, tepi rata, ujung runcing, pangkal meruncing, panjang 50- 100cm, pertulangan melengkung , halus, hijau  Bunga : Pipih, panjang 20-30cm, putih kelopak bentuk corong, halus, kuning, benang sari silindris, panjang 5-7mm, putih, kepala sari bulat , kuning tangkai putik silindris panjang 0.5-1cm, coklat, mahkota berbagi putih.  Buah : Buni, bulat, diameter 1-1.5cm, putih  Biji : Bulat, diameter 2-3 mm, hitam  Akar : Serabut putih kotor
  • 109. Bangsa Zingiberales Family Cannaceae Canna indica L  Habitus : terna besar-besar, perenial, dalam tanah mempunyai rimpang yang tebal seperti umbi.  Batang : Batang semu, terdiri atas kumpulan pelepah daun, tinggi 0.9-1.8 m  Daun : Elips, pnjang 15-60 inci, lebar 7-20 inci, hijau muda atau hijau semu ungu, bergantung pada kultivar  Bunga : Berwarna jingga, pangkal kekuningan, 3 helai kelopak masing-masing 5 inci  Buah : Buah kotak beruang 3 yang masing-masing berisi 5 butir biji  Biji : Kecil hitam  Akar : Rimpang ditutupi sisk kecoklatan
  • 110. Bangsa Zingiberales Family Marantaceae Maranta arundinacea  Habitus : Semak, semusim, tinggi 75-90 cm  Batang : Semu bulat, batangnya membentuk rimpang hijau.  Daun : Tunggal, bulat, batangnya membentuk rimpang, hijau, membulat, tepi rata, pertulangan menyirip, panjang 10-27 cm, lebar 4-5cm, berpelepah, berbulu, hijau.  Bunga : Bunga majemuk, bentuk tandan, kelopak bunga hijau muda, tangkai sari dan tangkai putik berlekatan, putih, kepala sari kunig, putih.  Buah : Kotak, bulat, hijau  Biji : Biji dengan banyak endosperm, sering beralut pada bagian pangkal, lembaga bengkok atau terlipat.  Akar : Serabut, putih kotor
  • 111. Bangsa Arecales Family Araceae Amorpophallus variabilis BI  Habitus : Herba dengan umbi, tinggi (0.3-1.5m)  Batang : Tegak bulat lunak  Daun : Jenis daun : tunggal atau majemuk Bentuk & ukuran : obovatus & panjangnya (15- 100cm) Warna daun atas dan bawah :hijau muda, Tekstur atas dan bawah : licin (laevis), tepi rata  Bunga : Bentuk bunga : aktinomorf, Jumlah stamen : banyak, Kedudukan ovarium : superior, Infloresensi: spadi (tongkol) + spatha (braktea)  Buah : Tipe buah : buah buni, Bentuk dan ukuran :berbiji 1-2, diameter 4-8mm, Warna : merah orange  Biji : -  Akar : Serabut
  • 112. Bangsa Arecales – Family Aracaceae Metroxylon sagu  Habitus : Pohon  Batang : Pada umur 3-11 tahun tinggi batang bebas daun sekitar 3-16m, bahkan dapat mencapai 20m  Daun :Sagu memiliki daun menyirip, menyerupai daun kelapa yang tumbuh pada tangkai daun, tangkai daun panjangnya sekitar 5- 7m. Dalam setiap tangkai terdapat 50 pasang daun yang panjangnya bervariasi antara 60-180cm, dan lebarnya sekitar 5cm  Bunga : Bunga sagu merupakan bunga majemuk, berwarna merah kecoklat- coklatan seperti karat. Bunga sagu bercabang banyak seperti tanduk rusa yang trdiri dari cabang-cabang primer, sekunder, dan tersier  Buah : Buah sagu berbentuk bulat menyerupai buah salak dan mengandung biji fertil. Waktu antara bunga mulai muncul sampai fase pembentukan buah diduga berlangsung sekitar 2 tahun.  Biji : -  Akar : Serabut