SlideShare a Scribd company logo
Bom Waktu Hubungan Indonesia-Malaysia
                 Oleh Musni Umar
  Anggota EPG Indonesia/Pakar Hubungan Indonesia-Malaysia
Hubungan Indonesia-Malaysia
Pengantar
Sejak Indonesia merdeka 1945 dan Malaysia merdeka 1957
hubungan dua negara serumpun selalu mengalami pasang surut.
Tahun 1963-1966, terjadi perang antara dua negara, sehingga
muncul semboyan "Ganyang Malaysia" yang digelorakan Presiden
Sukarno, dalam rangka memobilisasi dukungan masyarakat
Indonesia dalam perang melawan Malaysia.
Semboyan ganyang Malaysia, walaupun sudah sangat lama, tetapi
tidak lekang karena panas dan tidak lapuk karena hujan, ia selalu
diingat ketika muncul persoalan dengan Malaysia. Ganyang
Malaysia telah berada dibawah sadar sebagian masyarakat
Indonesia, dan seketika bisa muncul jika ada masalah dalam
hubungan Indonesia-Malaysia. Ungkapan "ganyang Malaysia"
telah menjadi bagian dari pembentuk heroik bangsa Indonesia
dalam menghadapi Malaysia.
Konflik Indonesia-Malaysia
Bulan Madu hubungan dua negara
Hubungan mesra antara Indonesia-Malaysia terjadi
setelah Presiden Soeharto mengambil alih
pemerintahan di Indonesia sesudah terjadi peristiwa
Gerakan 30 September 1965 yang didalangi PKI. Upaya
normalisasi hubungan dua negara berlangsung setelah
Presiden Sukarno "lengser" dan Soeharto menjadi
Presiden RI.

Pada masa pemerintahan Soeharto dan Perdana
Menteri Malaysia Tun Abdul Razak, hubungan
Indonesia-Malaysia sangat mesra, bagaikan hubungan
kakak dan adik. Pada masa itu, hubungan kedua negara
sangat indah dan mesra.
Bulan Madu Hubungan
Akan tetapi, hubungan itu tidak berlangsung lama karena
masa pemerintahan PM Malaysia Tun Abdul Razak hanya
berlangsung sekitar enam tahun (1970-1976), lalu digantikan
oleh Tun Hussein On dan kemudian Tun Mahathir
Mohamad, yang secara perlahan tapi pasti, terjadi
perubahan dalam hubungan Indonesia-Malaysia, sehubungan
pesatnya kemajuan ekonomi Malaysia di masa pemerintahan
Dr Mahathir Mohamad.
Lambat laun pamor Indonesia sebagai kakak meredup
terutama setelah terjadi krisis perbankan yang melanda Asia
Tenggara pertengahan 1997 yang berlanjut dengan
krisis ekonomi, yang menyebabkan terjadi tergantian rezim di
Indonesia.
Kondisi sosial ekonomi Indonesia yang
terpuruk, telah memberi dampak negatif bagi Indonesia.
Apalagi, berlanjut dengan krisis multi dimensi dalam
waktu yang panjang, telah mengakibatkan Indonesia
mengalami penurunan pengaruh dalam percaturan global.
Sementara Malaysia, walaupun terkena krisis
perbankan dan krisis ekonomi, tetapi dalam waktu
yang tidak lama, ekonominya bisa recovery dan
bangkit, sehingga tidak terjadi pergantian rezim.
Dampak dari itu, generasi baru yang lahir di Malaysia,
secara psikologis melihat Indonesia dibawah Malaysia,
karena setiap hari melihat para TKI Penata Rumah
Tangga, buruh bangunan, buruh perkebunan kelapa
sawit, dan buruh di industri (kilang).
Sementara sebagian masyarakat Indonesia masih
bernostagia hubungan kedua negara pada masa
pemerintahan Presiden Soeharto dan Tun Abdul Razak,
sehingga perubahan yang terjadi dalam hubungan
People-to-people (P-to-P) sulit difahami apalagi
diterima.
Konflik Budaya
Indonesia dan Malaysia jauh sebelum keduanya merdeka sebagai negara
yang berdaulat, merupakan satu kesatuan wilayah, budaya, sosial, politik
dan ekonomi.
Penjajah telah memisahkan keduanya, paling tidak bermula dari Perjanjian
(Traktat) London 17 Maret 1824 antara Belanda dan Inggris yang membagi
wilayah " Nusantra" yang disebut di Malaysia "Dunia Melayu". Isi perjanjian
London itu antara lain bahwa kawasan yang dikuasai Inggris,
pentadbirannya diberikan kepada Inggris dan yang dikuasai Belanda,
diserahkan kepada Belanda.
Malaysia merupakan salah satu wilayah yang dikuasai Inggris, sedang
Indonesia dikuasai oleh Belanda. Kedua wilayah yang dipisahkan oleh
penjajah untuk kepentingan penjajahan, berabad lamanya budaya warisan
nenek moyang tetap dilestarikan dan diwariskan dari satu generasi kepada
generasi berikutnya. Bahkan hubungan kekerabatan dan darah tetap terjaga
melalui perkawinan.
Sejarawan Malaysia Muhammad Takari bin Jijin Syahrial
(2009:445) mengatakan bahwa adanya hubungan kekerabatan
dan darah antara Indonesia dan Malaysia. Dia menunjukkan
di Kedah, Perlis, dan Pulau Pinang, banyak migran berasal dari
Aceh dan Sumatera Utara.
Sebaliknya dibeberapa kawasan di pulau Sumatera terdapat
kelompok-kelompok masyarakat Melayu yang migrasi dari
Semenanjung Malaysia, misalnya di pulau Jaring Halus
Sumatera Utara, mayoritas penduduknya ialah keturunan
Kedah. Begitu juga dengan Kampung Pahang, Kampung
Perlis, Kampung Perak yang membuktikan adanya hubungan
darah. P. Ramlee, seniman besar Malaysia adalah keturunan
Aceh. Begitu juga Ahmad Jais, nenek moyangnya berasal dari
Labuhan Batu, Sumatera Utara.
Hubungan darah, kekerabatan dan migrasi penduduk, telah
menyebabkan tumbuh dan berkembangnya budaya yang
sama di dua negara.
Tun Abdul Razak dalam Kongres Kebudayaan Kebangsaan pada 16
Agustus 1971 menegaskan bahwa "..... nenek moyang bangsa kita
yang mendiami rantau Nusantara ini meninggalkan pusaka
kebudayaan yang kaya-raya dan tinggi mutunya. Maka itu, sudah
sewajarnya kita menerima gagasan bahawa kebudayaan yang
sedang dibentuk dan dicorakkan itu hendaklah berlandaskan
kebudayaan rakyat asal rantau ini. Bagaimanapun, patutlah juga
kita mengambil unsur-unsur kebudayaan yang datang ke rantau ini
dan membawa pengaruh-pengaruh ke atas semenjak beberapa
lama supaya pengaruh-pengaruh yang bermanfaat dapat
menyegarkan dan menentukan corak kebudayaan Malaysia bagi
masa hadapan. Namun, haruslah diingat, dalam mencari bentuk
dan menentukan corak kebudayaan, kita tidaklah melupakan
hakikat masyarakat kita yang berbilang kaum "the reality of our
multiracial society." Kita hendaklah senantiasa berpadu kepada
cita-cita membentuk suatu negara di mana rakyatnya dari pelbagai
kaum dan golongan dapat dijalin dalam satu ikatan yang padu.
Saya percaya selagi kita sedar dan insaf akan hakikat ini, kita tidak
akan melencong dari matlamat mendirikan bangsa yang bersatu.
Membaranya Ketidak-sukaan
Hasil survei Lembaga Survei Nasional di 33 Provinsi dari 20-29
Agustus 2009 dengan metode multi stage random sampling
terhadap 2.178 responden dan margin error 2,1 persen
dengan tingkat kepercayaan 95 persen, menyebutkan
sebanyak 32 persen masyarakat Indonesia menginginkan
putus hubungan dengan Malaysia. 40 persen mendesak
pemerintah bersikap lebih tegas kepada Malaysia. Hanya 16
persen yang mendesak supaya hubungan dengan Malaysia
ditingkatkan.

Selain itu, hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) dengan
metode multi stage random sampling dengan 1,000
responden, sebanyak 67,5 persen publik Indonesia
mempersepsikan hubungan Indonesia selama ini sangat
buruk. Sangat baik 21,9 persen, tidak jawab 10,5 persen.
Hasil survei Sydney's Lowy Institute tahun 2012, yang
dilakukan seluruh Indonesia kecuali Maluku, Papua dan Papua
Barat. Usia responden 17 ke atas, negara yang dianggap
ancaman adalah Malaysia (63 persen), Amerika Serikat (19
persen), China, Australia, dan Singapura 12 persen.

Terakhir, hasil survei Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Indonesia tahun 2010 bahwa dari 250 mahasiswa,
menyebutkan bahwa sebanyak 69 persen menempatkan
Malaysia sebagai ancaman utama Indonesia di era globalisasi

Dari hasil berbagai survei tersebut dapat dikemukakan bahwa
tingkat ketidak-sukaan sebagian besar masyarakat Indonesia
terhadap Malaysia sangat tinggi. Besarnya tingkat ketidak-
sukaan terhadap Malaysia merupakan bom waktu karena
pada umumnya yang tidak suka kepada Malaysia adalah dari
kalangan muda Indonesia.
Pemecahan Masalah
Besarnya perasaan tidak suka terhadap Malaysia dan adanya
perasaan terancam dari Malaysia, tidak boleh dianggap
sebagai angin lalu dan dibiarkan seperti selama ini.
Menurut saya, diperlukan upaya yang serius dan terus-
menerus untuk memecahkan masalah yang
mengancam hubungan kedua negara. Pertama, mencari akar
masalah yang membuat sebagian bangsa Indonesia tidak suka
terhadap Malaysia. Akar masalahnya memang kompleks
tetapi harus ada upaya untuk memecahkannya melalui
dialog seperti sengketa budaya harus ada dialog untuk
menemukan titik persamaan pandangan antara P-to-P, dan G-
to-G supaya masalah ini tidak menjadi bola liar yang merusak
hubungan kedua bangsa. Begitu juga masalah TKI, harus ada
upaya untuk mencegah dan mengurangi perlakuan kurang
manusiawi terhadap TKI, misalnya dengan membentuk
Lembaga Monitoring TKI dan Majikan di Malaysia.
Kedua, lakukan pendekatan dengan masyarakat
kampus, NGO, budayawan, dan kelompok-
kelompok kritis terhadap Malaysia melalui berbagai
program kegiatan. Maka, sebaiknya pemerintah
Malaysia menyediakan dana yang cukup untuk
membiayai kegiatan tersebut.
Untuk menghilangkan kecurigaan, maka para
alumni dari Malaysia dapat memainkan peran yang
konstruktif untuk meluruskan persepsi negatif
terhadap Malaysia. Selain itu, para mahasiswa
Indonesia yang sedang belajar di Malaysia, dapat
dilatih untuk menjadi duta untuk mengharmoniskan
hubungan P-to-P dan P-to-G Malaysia.
Ketiga, pemerintah Malaysia, harus lebih aktif lagi
membangun hubungan dengan media di Indonesia. Lakukan
kegiatan yang bisa mendekatkan hubungan harmonis dengan
wartawan seperti coffee morning sebulan sekali untuk
membangun komunikasi dan keakraban.

Keempat, pemerintah Malaysia sebaiknya semakin
meningkatkan lobby dengan para pimpinan partai politik dan
para anggota parlemen Indonesia khususnya Komisi l DPR RI.
Hubungan yang dibangun tidak hanya formal, tetapi akan
lebih baik jika bersifat kekeluargaan.

Kelima, manfaatkan para alumni dari Malaysia menjadi duta
Indonesia-Malaysia untuk mengurangi dan menghilangkan
ketidak-sukaan terhadap Malaysia. Selain itu, partisipasikan
para alumni dari Malaysia dalam investasi Malaysia di
Indonesia. Begitu juga dalam membangun kerjasama
dibidang ekonomi, budaya, sosial dan lain sebagainya.
Kesimpulan
Sejarah seakan lalu terulang, jika manusia tidak mau
belajar dari sejarah. Indonesia pernah berperang
dengan Malaysia, dan sejarah itu bisa terulang.

Untuk mencegah terulangnya sejarah kelam dalam
hubungan Indonesia-Malaysia, jangan memandang
remeh dan menganggap sepele bahwa tidak apa-apa
dalam hubungan kedua bangsa ini. Menurut saya
sangat serius karena yang membenci dan menganggap
Malaysia sebagai ancaman, pada umumnya adalah dari
kalangan muda Indonesia yang berpendidikan.
Oleh karena itu, berbagai persoalan yang selalu
menimbulkan masalah dalam hubungan kedua negara
harus dipecahkan. Selain itu, sudah saatnya dilakukan
perubahan paradigma dalam menjalankan diplomasi
dengan lebih menukik kepada soft power approah pada
P-to-P dengan mendayagunakan seluruh potensi
alumni dari Malaysia untuk membangun new approah
dalam bidang ekonomi, budaya, sosial, politik dan
pertahanan dalam upaya mewujudkan hubungan dua
bangsa yang mesra, saling menghormati, tolong-
menolong, saling melindungi dan saling memajukan
dalam berbagai bidang.
Akhirnya saya sampaikan "jika ada jarum yang patah
jangan disimpan dalam almari, jika ada kata yang salah
jangan simpan di dalam hati".
* Makalah singkat ini dipresentasikan dalam Seminar Hubungan Indonesia-
Malaysia, pada 6 Juli 2012 di Universitas Trisakti, Jakarta.
Bom waktu dalam hubungan indonesia malaysia

More Related Content

What's hot

13 perpaduan asas kestabilan & cabaran
13 perpaduan asas kestabilan & cabaran13 perpaduan asas kestabilan & cabaran
13 perpaduan asas kestabilan & cabaran
Zahratul Jannah
 
Wawan A_Buku Aksi Pemuda untuk Penanggulangan Bencana YP2SU-Kemenpora RI
Wawan A_Buku Aksi Pemuda untuk Penanggulangan Bencana YP2SU-Kemenpora RIWawan A_Buku Aksi Pemuda untuk Penanggulangan Bencana YP2SU-Kemenpora RI
Wawan A_Buku Aksi Pemuda untuk Penanggulangan Bencana YP2SU-Kemenpora RI
Wawan Andriyanto
 
topik 5
topik 5topik 5
Bab 7 cabaran terhadap he di malaysia
Bab 7 cabaran terhadap he di malaysiaBab 7 cabaran terhadap he di malaysia
Bab 7 cabaran terhadap he di malaysia
Dhani Ahmad
 
Perpaduan kaum
Perpaduan kaumPerpaduan kaum
Perpaduan kaum
As Nuurien Najma
 
Master buku-pendidikan-anti-korupsi-untuk-perguruan-tinggi-2012 1
Master buku-pendidikan-anti-korupsi-untuk-perguruan-tinggi-2012 1Master buku-pendidikan-anti-korupsi-untuk-perguruan-tinggi-2012 1
Master buku-pendidikan-anti-korupsi-untuk-perguruan-tinggi-2012 1Toto Dwiarso
 
Pentingnya rasa nasionalisme bagi remaja
Pentingnya rasa  nasionalisme bagi remajaPentingnya rasa  nasionalisme bagi remaja
Pentingnya rasa nasionalisme bagi remaja
Khomsha Sholikhah
 
Peran bk di sekolah dalam menyikapi westernisasi
Peran bk di sekolah dalam menyikapi westernisasiPeran bk di sekolah dalam menyikapi westernisasi
Peran bk di sekolah dalam menyikapi westernisasi
Muhammad Musakkir
 
Karya Tulis Ilmiah (Rahma Mahmudah)
Karya Tulis Ilmiah (Rahma Mahmudah)Karya Tulis Ilmiah (Rahma Mahmudah)
Karya Tulis Ilmiah (Rahma Mahmudah)
Rahma Mahmudah
 
Pendidikan indonesia tahun 2045
Pendidikan indonesia tahun 2045Pendidikan indonesia tahun 2045
Pendidikan indonesia tahun 2045
Fitri Dwi Hartati
 
Cabaran dan pemupukan hubungan etnik di malaysia
Cabaran dan pemupukan hubungan etnik di malaysiaCabaran dan pemupukan hubungan etnik di malaysia
Cabaran dan pemupukan hubungan etnik di malaysia
Sherly Jewinly
 
Revisi makalah perekonomian di indonesia kel. 9
Revisi makalah perekonomian di indonesia kel. 9Revisi makalah perekonomian di indonesia kel. 9
Revisi makalah perekonomian di indonesia kel. 9
SalwaElhaya
 

What's hot (13)

13 perpaduan asas kestabilan & cabaran
13 perpaduan asas kestabilan & cabaran13 perpaduan asas kestabilan & cabaran
13 perpaduan asas kestabilan & cabaran
 
Wawan A_Buku Aksi Pemuda untuk Penanggulangan Bencana YP2SU-Kemenpora RI
Wawan A_Buku Aksi Pemuda untuk Penanggulangan Bencana YP2SU-Kemenpora RIWawan A_Buku Aksi Pemuda untuk Penanggulangan Bencana YP2SU-Kemenpora RI
Wawan A_Buku Aksi Pemuda untuk Penanggulangan Bencana YP2SU-Kemenpora RI
 
topik 5
topik 5topik 5
topik 5
 
Bab 7 cabaran terhadap he di malaysia
Bab 7 cabaran terhadap he di malaysiaBab 7 cabaran terhadap he di malaysia
Bab 7 cabaran terhadap he di malaysia
 
26499208 contoh-karangan-1
26499208 contoh-karangan-126499208 contoh-karangan-1
26499208 contoh-karangan-1
 
Perpaduan kaum
Perpaduan kaumPerpaduan kaum
Perpaduan kaum
 
Master buku-pendidikan-anti-korupsi-untuk-perguruan-tinggi-2012 1
Master buku-pendidikan-anti-korupsi-untuk-perguruan-tinggi-2012 1Master buku-pendidikan-anti-korupsi-untuk-perguruan-tinggi-2012 1
Master buku-pendidikan-anti-korupsi-untuk-perguruan-tinggi-2012 1
 
Pentingnya rasa nasionalisme bagi remaja
Pentingnya rasa  nasionalisme bagi remajaPentingnya rasa  nasionalisme bagi remaja
Pentingnya rasa nasionalisme bagi remaja
 
Peran bk di sekolah dalam menyikapi westernisasi
Peran bk di sekolah dalam menyikapi westernisasiPeran bk di sekolah dalam menyikapi westernisasi
Peran bk di sekolah dalam menyikapi westernisasi
 
Karya Tulis Ilmiah (Rahma Mahmudah)
Karya Tulis Ilmiah (Rahma Mahmudah)Karya Tulis Ilmiah (Rahma Mahmudah)
Karya Tulis Ilmiah (Rahma Mahmudah)
 
Pendidikan indonesia tahun 2045
Pendidikan indonesia tahun 2045Pendidikan indonesia tahun 2045
Pendidikan indonesia tahun 2045
 
Cabaran dan pemupukan hubungan etnik di malaysia
Cabaran dan pemupukan hubungan etnik di malaysiaCabaran dan pemupukan hubungan etnik di malaysia
Cabaran dan pemupukan hubungan etnik di malaysia
 
Revisi makalah perekonomian di indonesia kel. 9
Revisi makalah perekonomian di indonesia kel. 9Revisi makalah perekonomian di indonesia kel. 9
Revisi makalah perekonomian di indonesia kel. 9
 

Viewers also liked

Education Democracy and Economic Democracy: ASEAN the Way Forward
Education Democracy and Economic Democracy: ASEAN the Way ForwardEducation Democracy and Economic Democracy: ASEAN the Way Forward
Education Democracy and Economic Democracy: ASEAN the Way Forward
musniumar
 
Partisipasi Masyarakat DKI Dalam Menyukseskan Pemilu Gubernur -16 mei 2012
Partisipasi Masyarakat  DKI Dalam Menyukseskan Pemilu Gubernur -16 mei 2012 Partisipasi Masyarakat  DKI Dalam Menyukseskan Pemilu Gubernur -16 mei 2012
Partisipasi Masyarakat DKI Dalam Menyukseskan Pemilu Gubernur -16 mei 2012
musniumar
 
Partisipasi Politik Perempuan
Partisipasi Politik PerempuanPartisipasi Politik Perempuan
Partisipasi Politik Perempuan
musniumar
 
Musni Umar: Membangun Dki Jakarta
Musni Umar: Membangun Dki JakartaMusni Umar: Membangun Dki Jakarta
Musni Umar: Membangun Dki Jakartamusniumar
 
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit IndonesiaMusnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
musniumar
 
Musni Umar: Malari, Demo Anti Modal Asing dan Perlawanan Terhadap Penjajah Ek...
Musni Umar: Malari, Demo Anti Modal Asing dan Perlawanan Terhadap Penjajah Ek...Musni Umar: Malari, Demo Anti Modal Asing dan Perlawanan Terhadap Penjajah Ek...
Musni Umar: Malari, Demo Anti Modal Asing dan Perlawanan Terhadap Penjajah Ek...musniumar
 
Musni Umar: Partisipasi masyarakat terhadap keamanan lingkungan di dki jakarta
Musni Umar: Partisipasi masyarakat terhadap keamanan lingkungan di dki jakartaMusni Umar: Partisipasi masyarakat terhadap keamanan lingkungan di dki jakarta
Musni Umar: Partisipasi masyarakat terhadap keamanan lingkungan di dki jakarta
musniumar
 
Partisipasi Politik Perempuan
Partisipasi Politik PerempuanPartisipasi Politik Perempuan
Partisipasi Politik Perempuan
musniumar
 
Regulamento do concurso cultural inverno
Regulamento do concurso cultural invernoRegulamento do concurso cultural inverno
Regulamento do concurso cultural inverno
imperagourmet
 
Ataq corazón
Ataq corazónAtaq corazón
Ataq corazón
Paulina Glez Cstllo
 
Introdução ao Processamento Paralelo (3)
Introdução ao Processamento Paralelo (3)Introdução ao Processamento Paralelo (3)
Introdução ao Processamento Paralelo (3)
Grupo de Geofísica Computacional, UNICAMP
 
César reglero xerrada 2013
César reglero xerrada 2013César reglero xerrada 2013
César reglero xerrada 2013
mercebesso
 
Apresentação 01
Apresentação 01Apresentação 01
Apresentação 01
cdigital
 
Balkonu renovācija. Latvijas pieredze
Balkonu renovācija. Latvijas pieredze Balkonu renovācija. Latvijas pieredze
Balkonu renovācija. Latvijas pieredze
Ekonomikas ministrija/ Dzīvo siltāk
 
Galicia...
Galicia...Galicia...
Galicia...
UlisesYo
 
ABP reproducció
ABP reproduccióABP reproducció
ABP reproducció
Pep Paunero Rodríguez
 
Cartilha do candidato
Cartilha do candidatoCartilha do candidato
Cartilha do candidato
moreiraneto27888
 
2 em 1mat_41e
2 em 1mat_41e2 em 1mat_41e
2 em 1mat_41e
Paulo André Melo
 
repeticions
repeticionsrepeticions
repeticionsmonguko
 
Gerenciamento estrategico
Gerenciamento estrategicoGerenciamento estrategico
Gerenciamento estrategico
Plinio_gandrade
 

Viewers also liked (20)

Education Democracy and Economic Democracy: ASEAN the Way Forward
Education Democracy and Economic Democracy: ASEAN the Way ForwardEducation Democracy and Economic Democracy: ASEAN the Way Forward
Education Democracy and Economic Democracy: ASEAN the Way Forward
 
Partisipasi Masyarakat DKI Dalam Menyukseskan Pemilu Gubernur -16 mei 2012
Partisipasi Masyarakat  DKI Dalam Menyukseskan Pemilu Gubernur -16 mei 2012 Partisipasi Masyarakat  DKI Dalam Menyukseskan Pemilu Gubernur -16 mei 2012
Partisipasi Masyarakat DKI Dalam Menyukseskan Pemilu Gubernur -16 mei 2012
 
Partisipasi Politik Perempuan
Partisipasi Politik PerempuanPartisipasi Politik Perempuan
Partisipasi Politik Perempuan
 
Musni Umar: Membangun Dki Jakarta
Musni Umar: Membangun Dki JakartaMusni Umar: Membangun Dki Jakarta
Musni Umar: Membangun Dki Jakarta
 
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit IndonesiaMusnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
 
Musni Umar: Malari, Demo Anti Modal Asing dan Perlawanan Terhadap Penjajah Ek...
Musni Umar: Malari, Demo Anti Modal Asing dan Perlawanan Terhadap Penjajah Ek...Musni Umar: Malari, Demo Anti Modal Asing dan Perlawanan Terhadap Penjajah Ek...
Musni Umar: Malari, Demo Anti Modal Asing dan Perlawanan Terhadap Penjajah Ek...
 
Musni Umar: Partisipasi masyarakat terhadap keamanan lingkungan di dki jakarta
Musni Umar: Partisipasi masyarakat terhadap keamanan lingkungan di dki jakartaMusni Umar: Partisipasi masyarakat terhadap keamanan lingkungan di dki jakarta
Musni Umar: Partisipasi masyarakat terhadap keamanan lingkungan di dki jakarta
 
Partisipasi Politik Perempuan
Partisipasi Politik PerempuanPartisipasi Politik Perempuan
Partisipasi Politik Perempuan
 
Regulamento do concurso cultural inverno
Regulamento do concurso cultural invernoRegulamento do concurso cultural inverno
Regulamento do concurso cultural inverno
 
Ataq corazón
Ataq corazónAtaq corazón
Ataq corazón
 
Introdução ao Processamento Paralelo (3)
Introdução ao Processamento Paralelo (3)Introdução ao Processamento Paralelo (3)
Introdução ao Processamento Paralelo (3)
 
César reglero xerrada 2013
César reglero xerrada 2013César reglero xerrada 2013
César reglero xerrada 2013
 
Apresentação 01
Apresentação 01Apresentação 01
Apresentação 01
 
Balkonu renovācija. Latvijas pieredze
Balkonu renovācija. Latvijas pieredze Balkonu renovācija. Latvijas pieredze
Balkonu renovācija. Latvijas pieredze
 
Galicia...
Galicia...Galicia...
Galicia...
 
ABP reproducció
ABP reproduccióABP reproducció
ABP reproducció
 
Cartilha do candidato
Cartilha do candidatoCartilha do candidato
Cartilha do candidato
 
2 em 1mat_41e
2 em 1mat_41e2 em 1mat_41e
2 em 1mat_41e
 
repeticions
repeticionsrepeticions
repeticions
 
Gerenciamento estrategico
Gerenciamento estrategicoGerenciamento estrategico
Gerenciamento estrategico
 

Similar to Bom waktu dalam hubungan indonesia malaysia

Indonesia and Malaysia
Indonesia and MalaysiaIndonesia and Malaysia
Indonesia and Malaysia
musniumar
 
Membangun landasan hubungan indo malaysia
Membangun landasan hubungan indo malaysiaMembangun landasan hubungan indo malaysia
Membangun landasan hubungan indo malaysiaPEMPROP JABAR
 
10 contoh konflik_di_indonesia
10 contoh konflik_di_indonesia10 contoh konflik_di_indonesia
10 contoh konflik_di_indonesia
Sutri Destemi Elsi
 
Hubungan etnik presentation bab1
Hubungan etnik presentation bab1Hubungan etnik presentation bab1
Hubungan etnik presentation bab1
Erwina Masir
 
Peranan Mahasiswa Dalam Meningkatkan
Peranan Mahasiswa Dalam MeningkatkanPeranan Mahasiswa Dalam Meningkatkan
Peranan Mahasiswa Dalam Meningkatkan
dianaists
 
Peranan Mahasiswa Dalam Meningkatkan
Peranan Mahasiswa Dalam MeningkatkanPeranan Mahasiswa Dalam Meningkatkan
Peranan Mahasiswa Dalam Meningkatkan
guest242dc5
 
Musni Umar: Happy Chinese New Year dan Pentingnya Membangun Kemajuan Bersama ...
Musni Umar: Happy Chinese New Year dan Pentingnya Membangun Kemajuan Bersama ...Musni Umar: Happy Chinese New Year dan Pentingnya Membangun Kemajuan Bersama ...
Musni Umar: Happy Chinese New Year dan Pentingnya Membangun Kemajuan Bersama ...
musniumar
 
MALAYSIA : KESEPADUAN DAN KEPELBAGAIAN
MALAYSIA : KESEPADUAN DAN KEPELBAGAIANMALAYSIA : KESEPADUAN DAN KEPELBAGAIAN
MALAYSIA : KESEPADUAN DAN KEPELBAGAIAN
wan izzati
 
Islam indonesia (tugas mata kuliah dakwah multikultural)
Islam indonesia (tugas mata kuliah dakwah multikultural)Islam indonesia (tugas mata kuliah dakwah multikultural)
Islam indonesia (tugas mata kuliah dakwah multikultural)
Muhyidin Abdillah
 
Lembar Jawaban UTS.docx
Lembar Jawaban UTS.docxLembar Jawaban UTS.docx
Lembar Jawaban UTS.docx
HendroGunawan8
 
sosiologi Interseksi
sosiologi Interseksisosiologi Interseksi
sosiologi Interseksi
Surya Ardi
 
Buku Pendidikan Menuju Manusia Mandiri
Buku    Pendidikan Menuju Manusia MandiriBuku    Pendidikan Menuju Manusia Mandiri
Buku Pendidikan Menuju Manusia Mandirirobby chandra
 
SEJARAH SOSIAL PENGARUH PERADABAN DUNIA DALAM PEMBINAAN NEGARA BANGSA
SEJARAH SOSIAL PENGARUH PERADABAN DUNIA DALAM PEMBINAAN NEGARA BANGSASEJARAH SOSIAL PENGARUH PERADABAN DUNIA DALAM PEMBINAAN NEGARA BANGSA
SEJARAH SOSIAL PENGARUH PERADABAN DUNIA DALAM PEMBINAAN NEGARA BANGSA
AdeebFarhan2
 
PKM PENELITIAN FANDI.docx
PKM PENELITIAN FANDI.docxPKM PENELITIAN FANDI.docx
PKM PENELITIAN FANDI.docx
AbdulAzis497509
 
1 & 2 KESEPADUAN DALAM KEPELBAGAIAN.pptx
1 & 2  KESEPADUAN DALAM KEPELBAGAIAN.pptx1 & 2  KESEPADUAN DALAM KEPELBAGAIAN.pptx
1 & 2 KESEPADUAN DALAM KEPELBAGAIAN.pptx
AhmadKamalSaidin1
 
makalah PKN
makalah PKNmakalah PKN
makalah PKN
Manchester United
 
Dinamika sistem sosial budaya indonesia
Dinamika sistem sosial budaya indonesiaDinamika sistem sosial budaya indonesia
Dinamika sistem sosial budaya indonesia
Muchlis Soleiman
 
Krisis Multidimensional
Krisis MultidimensionalKrisis Multidimensional
Krisis Multidimensional
Nabilla Aulia
 
Terbentuknya kesadaran nasional
Terbentuknya kesadaran nasionalTerbentuknya kesadaran nasional
Terbentuknya kesadaran nasional
WandarizkiFadillah
 

Similar to Bom waktu dalam hubungan indonesia malaysia (20)

Indonesia and Malaysia
Indonesia and MalaysiaIndonesia and Malaysia
Indonesia and Malaysia
 
Membangun landasan hubungan indo malaysia
Membangun landasan hubungan indo malaysiaMembangun landasan hubungan indo malaysia
Membangun landasan hubungan indo malaysia
 
10 contoh konflik_di_indonesia
10 contoh konflik_di_indonesia10 contoh konflik_di_indonesia
10 contoh konflik_di_indonesia
 
Hubungan etnik presentation bab1
Hubungan etnik presentation bab1Hubungan etnik presentation bab1
Hubungan etnik presentation bab1
 
Peranan Mahasiswa Dalam Meningkatkan
Peranan Mahasiswa Dalam MeningkatkanPeranan Mahasiswa Dalam Meningkatkan
Peranan Mahasiswa Dalam Meningkatkan
 
Peranan Mahasiswa Dalam Meningkatkan
Peranan Mahasiswa Dalam MeningkatkanPeranan Mahasiswa Dalam Meningkatkan
Peranan Mahasiswa Dalam Meningkatkan
 
Musni Umar: Happy Chinese New Year dan Pentingnya Membangun Kemajuan Bersama ...
Musni Umar: Happy Chinese New Year dan Pentingnya Membangun Kemajuan Bersama ...Musni Umar: Happy Chinese New Year dan Pentingnya Membangun Kemajuan Bersama ...
Musni Umar: Happy Chinese New Year dan Pentingnya Membangun Kemajuan Bersama ...
 
MALAYSIA : KESEPADUAN DAN KEPELBAGAIAN
MALAYSIA : KESEPADUAN DAN KEPELBAGAIANMALAYSIA : KESEPADUAN DAN KEPELBAGAIAN
MALAYSIA : KESEPADUAN DAN KEPELBAGAIAN
 
Esemen aku
Esemen akuEsemen aku
Esemen aku
 
Islam indonesia (tugas mata kuliah dakwah multikultural)
Islam indonesia (tugas mata kuliah dakwah multikultural)Islam indonesia (tugas mata kuliah dakwah multikultural)
Islam indonesia (tugas mata kuliah dakwah multikultural)
 
Lembar Jawaban UTS.docx
Lembar Jawaban UTS.docxLembar Jawaban UTS.docx
Lembar Jawaban UTS.docx
 
sosiologi Interseksi
sosiologi Interseksisosiologi Interseksi
sosiologi Interseksi
 
Buku Pendidikan Menuju Manusia Mandiri
Buku    Pendidikan Menuju Manusia MandiriBuku    Pendidikan Menuju Manusia Mandiri
Buku Pendidikan Menuju Manusia Mandiri
 
SEJARAH SOSIAL PENGARUH PERADABAN DUNIA DALAM PEMBINAAN NEGARA BANGSA
SEJARAH SOSIAL PENGARUH PERADABAN DUNIA DALAM PEMBINAAN NEGARA BANGSASEJARAH SOSIAL PENGARUH PERADABAN DUNIA DALAM PEMBINAAN NEGARA BANGSA
SEJARAH SOSIAL PENGARUH PERADABAN DUNIA DALAM PEMBINAAN NEGARA BANGSA
 
PKM PENELITIAN FANDI.docx
PKM PENELITIAN FANDI.docxPKM PENELITIAN FANDI.docx
PKM PENELITIAN FANDI.docx
 
1 & 2 KESEPADUAN DALAM KEPELBAGAIAN.pptx
1 & 2  KESEPADUAN DALAM KEPELBAGAIAN.pptx1 & 2  KESEPADUAN DALAM KEPELBAGAIAN.pptx
1 & 2 KESEPADUAN DALAM KEPELBAGAIAN.pptx
 
makalah PKN
makalah PKNmakalah PKN
makalah PKN
 
Dinamika sistem sosial budaya indonesia
Dinamika sistem sosial budaya indonesiaDinamika sistem sosial budaya indonesia
Dinamika sistem sosial budaya indonesia
 
Krisis Multidimensional
Krisis MultidimensionalKrisis Multidimensional
Krisis Multidimensional
 
Terbentuknya kesadaran nasional
Terbentuknya kesadaran nasionalTerbentuknya kesadaran nasional
Terbentuknya kesadaran nasional
 

More from musniumar

Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial
Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan SosialRevolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial
Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial
musniumar
 
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
musniumar
 
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI JakartaMusni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
musniumar
 
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
musniumar
 
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan PancasilaMembangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasilamusniumar
 
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi KitaMusni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
musniumar
 
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi KitaMusni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
musniumar
 
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsa
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan BangsaMusni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsa
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsa
musniumar
 
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuan
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan PersatuanMusni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuan
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuan
musniumar
 
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"musniumar
 
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI JakartaMusni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
musniumar
 
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI JakartaMusni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakartamusniumar
 
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
musniumar
 
Musni Umar: Demokrasi dan HAM Dalam Praktik
Musni Umar: Demokrasi dan HAM  Dalam PraktikMusni Umar: Demokrasi dan HAM  Dalam Praktik
Musni Umar: Demokrasi dan HAM Dalam Praktik
musniumar
 
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"musniumar
 
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara MencegahnyaMusni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
musniumar
 
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
musniumar
 
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat MadaniMusni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
musniumar
 
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Kecurangan Pileg dan Harapan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi,  Kecurangan Pileg dan Harapan Pilpres  2014Musni Umar: Budaya Demokrasi,  Kecurangan Pileg dan Harapan Pilpres  2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Kecurangan Pileg dan Harapan Pilpres 2014
musniumar
 
Musni Umar Tugas Pemimpin dan Pentingan Membangun Masyarakat Madani di Indonesia
Musni Umar Tugas Pemimpin dan Pentingan Membangun Masyarakat Madani di IndonesiaMusni Umar Tugas Pemimpin dan Pentingan Membangun Masyarakat Madani di Indonesia
Musni Umar Tugas Pemimpin dan Pentingan Membangun Masyarakat Madani di Indonesiamusniumar
 

More from musniumar (20)

Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial
Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan SosialRevolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial
Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial
 
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
 
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI JakartaMusni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
 
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
 
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan PancasilaMembangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
 
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi KitaMusni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
 
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi KitaMusni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
 
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsa
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan BangsaMusni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsa
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsa
 
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuan
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan PersatuanMusni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuan
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuan
 
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
 
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI JakartaMusni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
 
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI JakartaMusni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
 
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
 
Musni Umar: Demokrasi dan HAM Dalam Praktik
Musni Umar: Demokrasi dan HAM  Dalam PraktikMusni Umar: Demokrasi dan HAM  Dalam Praktik
Musni Umar: Demokrasi dan HAM Dalam Praktik
 
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
 
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara MencegahnyaMusni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
 
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
 
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat MadaniMusni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
 
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Kecurangan Pileg dan Harapan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi,  Kecurangan Pileg dan Harapan Pilpres  2014Musni Umar: Budaya Demokrasi,  Kecurangan Pileg dan Harapan Pilpres  2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Kecurangan Pileg dan Harapan Pilpres 2014
 
Musni Umar Tugas Pemimpin dan Pentingan Membangun Masyarakat Madani di Indonesia
Musni Umar Tugas Pemimpin dan Pentingan Membangun Masyarakat Madani di IndonesiaMusni Umar Tugas Pemimpin dan Pentingan Membangun Masyarakat Madani di Indonesia
Musni Umar Tugas Pemimpin dan Pentingan Membangun Masyarakat Madani di Indonesia
 

Bom waktu dalam hubungan indonesia malaysia

  • 1. Bom Waktu Hubungan Indonesia-Malaysia Oleh Musni Umar Anggota EPG Indonesia/Pakar Hubungan Indonesia-Malaysia
  • 3. Pengantar Sejak Indonesia merdeka 1945 dan Malaysia merdeka 1957 hubungan dua negara serumpun selalu mengalami pasang surut. Tahun 1963-1966, terjadi perang antara dua negara, sehingga muncul semboyan "Ganyang Malaysia" yang digelorakan Presiden Sukarno, dalam rangka memobilisasi dukungan masyarakat Indonesia dalam perang melawan Malaysia. Semboyan ganyang Malaysia, walaupun sudah sangat lama, tetapi tidak lekang karena panas dan tidak lapuk karena hujan, ia selalu diingat ketika muncul persoalan dengan Malaysia. Ganyang Malaysia telah berada dibawah sadar sebagian masyarakat Indonesia, dan seketika bisa muncul jika ada masalah dalam hubungan Indonesia-Malaysia. Ungkapan "ganyang Malaysia" telah menjadi bagian dari pembentuk heroik bangsa Indonesia dalam menghadapi Malaysia.
  • 5. Bulan Madu hubungan dua negara Hubungan mesra antara Indonesia-Malaysia terjadi setelah Presiden Soeharto mengambil alih pemerintahan di Indonesia sesudah terjadi peristiwa Gerakan 30 September 1965 yang didalangi PKI. Upaya normalisasi hubungan dua negara berlangsung setelah Presiden Sukarno "lengser" dan Soeharto menjadi Presiden RI. Pada masa pemerintahan Soeharto dan Perdana Menteri Malaysia Tun Abdul Razak, hubungan Indonesia-Malaysia sangat mesra, bagaikan hubungan kakak dan adik. Pada masa itu, hubungan kedua negara sangat indah dan mesra.
  • 7. Akan tetapi, hubungan itu tidak berlangsung lama karena masa pemerintahan PM Malaysia Tun Abdul Razak hanya berlangsung sekitar enam tahun (1970-1976), lalu digantikan oleh Tun Hussein On dan kemudian Tun Mahathir Mohamad, yang secara perlahan tapi pasti, terjadi perubahan dalam hubungan Indonesia-Malaysia, sehubungan pesatnya kemajuan ekonomi Malaysia di masa pemerintahan Dr Mahathir Mohamad. Lambat laun pamor Indonesia sebagai kakak meredup terutama setelah terjadi krisis perbankan yang melanda Asia Tenggara pertengahan 1997 yang berlanjut dengan krisis ekonomi, yang menyebabkan terjadi tergantian rezim di Indonesia. Kondisi sosial ekonomi Indonesia yang terpuruk, telah memberi dampak negatif bagi Indonesia. Apalagi, berlanjut dengan krisis multi dimensi dalam waktu yang panjang, telah mengakibatkan Indonesia mengalami penurunan pengaruh dalam percaturan global.
  • 8. Sementara Malaysia, walaupun terkena krisis perbankan dan krisis ekonomi, tetapi dalam waktu yang tidak lama, ekonominya bisa recovery dan bangkit, sehingga tidak terjadi pergantian rezim. Dampak dari itu, generasi baru yang lahir di Malaysia, secara psikologis melihat Indonesia dibawah Malaysia, karena setiap hari melihat para TKI Penata Rumah Tangga, buruh bangunan, buruh perkebunan kelapa sawit, dan buruh di industri (kilang). Sementara sebagian masyarakat Indonesia masih bernostagia hubungan kedua negara pada masa pemerintahan Presiden Soeharto dan Tun Abdul Razak, sehingga perubahan yang terjadi dalam hubungan People-to-people (P-to-P) sulit difahami apalagi diterima.
  • 9. Konflik Budaya Indonesia dan Malaysia jauh sebelum keduanya merdeka sebagai negara yang berdaulat, merupakan satu kesatuan wilayah, budaya, sosial, politik dan ekonomi. Penjajah telah memisahkan keduanya, paling tidak bermula dari Perjanjian (Traktat) London 17 Maret 1824 antara Belanda dan Inggris yang membagi wilayah " Nusantra" yang disebut di Malaysia "Dunia Melayu". Isi perjanjian London itu antara lain bahwa kawasan yang dikuasai Inggris, pentadbirannya diberikan kepada Inggris dan yang dikuasai Belanda, diserahkan kepada Belanda. Malaysia merupakan salah satu wilayah yang dikuasai Inggris, sedang Indonesia dikuasai oleh Belanda. Kedua wilayah yang dipisahkan oleh penjajah untuk kepentingan penjajahan, berabad lamanya budaya warisan nenek moyang tetap dilestarikan dan diwariskan dari satu generasi kepada generasi berikutnya. Bahkan hubungan kekerabatan dan darah tetap terjaga melalui perkawinan.
  • 10. Sejarawan Malaysia Muhammad Takari bin Jijin Syahrial (2009:445) mengatakan bahwa adanya hubungan kekerabatan dan darah antara Indonesia dan Malaysia. Dia menunjukkan di Kedah, Perlis, dan Pulau Pinang, banyak migran berasal dari Aceh dan Sumatera Utara. Sebaliknya dibeberapa kawasan di pulau Sumatera terdapat kelompok-kelompok masyarakat Melayu yang migrasi dari Semenanjung Malaysia, misalnya di pulau Jaring Halus Sumatera Utara, mayoritas penduduknya ialah keturunan Kedah. Begitu juga dengan Kampung Pahang, Kampung Perlis, Kampung Perak yang membuktikan adanya hubungan darah. P. Ramlee, seniman besar Malaysia adalah keturunan Aceh. Begitu juga Ahmad Jais, nenek moyangnya berasal dari Labuhan Batu, Sumatera Utara. Hubungan darah, kekerabatan dan migrasi penduduk, telah menyebabkan tumbuh dan berkembangnya budaya yang sama di dua negara.
  • 11. Tun Abdul Razak dalam Kongres Kebudayaan Kebangsaan pada 16 Agustus 1971 menegaskan bahwa "..... nenek moyang bangsa kita yang mendiami rantau Nusantara ini meninggalkan pusaka kebudayaan yang kaya-raya dan tinggi mutunya. Maka itu, sudah sewajarnya kita menerima gagasan bahawa kebudayaan yang sedang dibentuk dan dicorakkan itu hendaklah berlandaskan kebudayaan rakyat asal rantau ini. Bagaimanapun, patutlah juga kita mengambil unsur-unsur kebudayaan yang datang ke rantau ini dan membawa pengaruh-pengaruh ke atas semenjak beberapa lama supaya pengaruh-pengaruh yang bermanfaat dapat menyegarkan dan menentukan corak kebudayaan Malaysia bagi masa hadapan. Namun, haruslah diingat, dalam mencari bentuk dan menentukan corak kebudayaan, kita tidaklah melupakan hakikat masyarakat kita yang berbilang kaum "the reality of our multiracial society." Kita hendaklah senantiasa berpadu kepada cita-cita membentuk suatu negara di mana rakyatnya dari pelbagai kaum dan golongan dapat dijalin dalam satu ikatan yang padu. Saya percaya selagi kita sedar dan insaf akan hakikat ini, kita tidak akan melencong dari matlamat mendirikan bangsa yang bersatu.
  • 12. Membaranya Ketidak-sukaan Hasil survei Lembaga Survei Nasional di 33 Provinsi dari 20-29 Agustus 2009 dengan metode multi stage random sampling terhadap 2.178 responden dan margin error 2,1 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen, menyebutkan sebanyak 32 persen masyarakat Indonesia menginginkan putus hubungan dengan Malaysia. 40 persen mendesak pemerintah bersikap lebih tegas kepada Malaysia. Hanya 16 persen yang mendesak supaya hubungan dengan Malaysia ditingkatkan. Selain itu, hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) dengan metode multi stage random sampling dengan 1,000 responden, sebanyak 67,5 persen publik Indonesia mempersepsikan hubungan Indonesia selama ini sangat buruk. Sangat baik 21,9 persen, tidak jawab 10,5 persen.
  • 13. Hasil survei Sydney's Lowy Institute tahun 2012, yang dilakukan seluruh Indonesia kecuali Maluku, Papua dan Papua Barat. Usia responden 17 ke atas, negara yang dianggap ancaman adalah Malaysia (63 persen), Amerika Serikat (19 persen), China, Australia, dan Singapura 12 persen. Terakhir, hasil survei Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia tahun 2010 bahwa dari 250 mahasiswa, menyebutkan bahwa sebanyak 69 persen menempatkan Malaysia sebagai ancaman utama Indonesia di era globalisasi Dari hasil berbagai survei tersebut dapat dikemukakan bahwa tingkat ketidak-sukaan sebagian besar masyarakat Indonesia terhadap Malaysia sangat tinggi. Besarnya tingkat ketidak- sukaan terhadap Malaysia merupakan bom waktu karena pada umumnya yang tidak suka kepada Malaysia adalah dari kalangan muda Indonesia.
  • 14. Pemecahan Masalah Besarnya perasaan tidak suka terhadap Malaysia dan adanya perasaan terancam dari Malaysia, tidak boleh dianggap sebagai angin lalu dan dibiarkan seperti selama ini. Menurut saya, diperlukan upaya yang serius dan terus- menerus untuk memecahkan masalah yang mengancam hubungan kedua negara. Pertama, mencari akar masalah yang membuat sebagian bangsa Indonesia tidak suka terhadap Malaysia. Akar masalahnya memang kompleks tetapi harus ada upaya untuk memecahkannya melalui dialog seperti sengketa budaya harus ada dialog untuk menemukan titik persamaan pandangan antara P-to-P, dan G- to-G supaya masalah ini tidak menjadi bola liar yang merusak hubungan kedua bangsa. Begitu juga masalah TKI, harus ada upaya untuk mencegah dan mengurangi perlakuan kurang manusiawi terhadap TKI, misalnya dengan membentuk Lembaga Monitoring TKI dan Majikan di Malaysia.
  • 15. Kedua, lakukan pendekatan dengan masyarakat kampus, NGO, budayawan, dan kelompok- kelompok kritis terhadap Malaysia melalui berbagai program kegiatan. Maka, sebaiknya pemerintah Malaysia menyediakan dana yang cukup untuk membiayai kegiatan tersebut. Untuk menghilangkan kecurigaan, maka para alumni dari Malaysia dapat memainkan peran yang konstruktif untuk meluruskan persepsi negatif terhadap Malaysia. Selain itu, para mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di Malaysia, dapat dilatih untuk menjadi duta untuk mengharmoniskan hubungan P-to-P dan P-to-G Malaysia.
  • 16. Ketiga, pemerintah Malaysia, harus lebih aktif lagi membangun hubungan dengan media di Indonesia. Lakukan kegiatan yang bisa mendekatkan hubungan harmonis dengan wartawan seperti coffee morning sebulan sekali untuk membangun komunikasi dan keakraban. Keempat, pemerintah Malaysia sebaiknya semakin meningkatkan lobby dengan para pimpinan partai politik dan para anggota parlemen Indonesia khususnya Komisi l DPR RI. Hubungan yang dibangun tidak hanya formal, tetapi akan lebih baik jika bersifat kekeluargaan. Kelima, manfaatkan para alumni dari Malaysia menjadi duta Indonesia-Malaysia untuk mengurangi dan menghilangkan ketidak-sukaan terhadap Malaysia. Selain itu, partisipasikan para alumni dari Malaysia dalam investasi Malaysia di Indonesia. Begitu juga dalam membangun kerjasama dibidang ekonomi, budaya, sosial dan lain sebagainya.
  • 17. Kesimpulan Sejarah seakan lalu terulang, jika manusia tidak mau belajar dari sejarah. Indonesia pernah berperang dengan Malaysia, dan sejarah itu bisa terulang. Untuk mencegah terulangnya sejarah kelam dalam hubungan Indonesia-Malaysia, jangan memandang remeh dan menganggap sepele bahwa tidak apa-apa dalam hubungan kedua bangsa ini. Menurut saya sangat serius karena yang membenci dan menganggap Malaysia sebagai ancaman, pada umumnya adalah dari kalangan muda Indonesia yang berpendidikan.
  • 18. Oleh karena itu, berbagai persoalan yang selalu menimbulkan masalah dalam hubungan kedua negara harus dipecahkan. Selain itu, sudah saatnya dilakukan perubahan paradigma dalam menjalankan diplomasi dengan lebih menukik kepada soft power approah pada P-to-P dengan mendayagunakan seluruh potensi alumni dari Malaysia untuk membangun new approah dalam bidang ekonomi, budaya, sosial, politik dan pertahanan dalam upaya mewujudkan hubungan dua bangsa yang mesra, saling menghormati, tolong- menolong, saling melindungi dan saling memajukan dalam berbagai bidang. Akhirnya saya sampaikan "jika ada jarum yang patah jangan disimpan dalam almari, jika ada kata yang salah jangan simpan di dalam hati". * Makalah singkat ini dipresentasikan dalam Seminar Hubungan Indonesia- Malaysia, pada 6 Juli 2012 di Universitas Trisakti, Jakarta.