tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
ANALISIS
1. PENYELIDIKAN PROSES BERPIKIR
(MODEL PROSES KOGNITIF,
TRANSFER BELAJAR)
Oleh Umi Pratiwi
NIM. 0402620016
Pengampu:
Prof. Dr. SARWI, M.Si.
Prof. Dr. MURBANGUN NS., M.Si.
PASCASARJANA S3 PENDIDIKAN IPA UNNES
2. Proses berpikir merupakan urutan proses mental yang terjadi secara
alamiah atau terencana dan sistematis pada konteks ruang, waktu
dan media yang digunakan, serta menghasilkan suatu perubahan
terhadap objek yang mempengaruhinya,
suatu peristiwa mencampur, mencocokkan, menggabungkan,
menukar, dan mengurutkan konsep-konsep persepsi-persepsi, serta
pengalaman sebelumnya
Kegiatan mental BERPIKIR
A. Proses Berpikir
3. Definisi berpikir:
Berpikir adalah gejala jiwa yang dapat menetapkan hubungan-
hubungan antara pengetahuan yang dimiliki.
Berpikir adalah suatu proses dialektis.
Menurut Plato berpikir adalah berbicara dalam hati.
Berpikir adalah proses yang dinamis yang dapat digambarkan
menurut proses atau jalannya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, berpikir artinya
menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan dan
memutuskan sesuatu, menimbang-nimbang dalam ingatan.
A. Proses Berpikir
Berpikir merupakan aktivitas jiwa dalam menggabungkan hubungan-hubungan
dengan pengetahuan yang telah dimiliki sehingga terjadi proses gambaran.
Dimana dalam berpikir itu manusia menggunakan abstraksi atau ideas yang
bersifat ideasional.
4. 1. Proses pembentukan pengertian
2. Pembentukan pendapat.
..... A. Proses Berpikir
Proses Berpikir
3. Pembentukan keputusan
4. Pembentukan kesimpulan
Jenis-jenis proses berpikir
Jean piaget
1. Asimilasi
2. Akomodasi
3. Equilibrum
Marpaung kemampuan
algoritma
1. Prediktif
2. Fungsional
Zuhri
1. Konseptual
2. Semi konseptual
3. Komputasional
5. Berpikir Konseptual Semi konseptual Komputational
3 jenis
proses
berpikir
• Memahami soal,
• Menyusun rencana penyelesaian.
• Melaksanakan rencana
penyelesaian
• Dalam memahami soal peserta didik kurang
mampu mengungkapkan dengan kata-kata
• Kurang mampu menyusun rencana
penyelesaian.
• Peserta didik dengan proses berpikir
semikonseptual dalam melaksanakan
rencana penyelesaian masalah cenderung
menggunakan konsep-konsep tetapi sering
gagal karena konsep tersebut belum
dipahami.
• Memahami soal yakni peserta
didik tidak memahami soal.
• Tidak mampu menyusun rencana
penyelesaian;
• Dalam melaksanakan
penyelesaian, peserta didik
dengan proses berpikir
komputasional akan cenderung
memulai langkah penyelesaian
walaupun ide yang jelas belum
diperoleh,
6. Belajar terdapat cognitive field dengan menaruh
perhatian kepadakepribadian dan psikologi
sosial. Masing-mading individu berada di dalam
suatu medan kekuatan, yang bersifat psikologis.
Medan kekuatan psikologis dimana individu
bereaksi disebut life space. Life space mencakup
perwujudan lingkungan dimana individu bereaksi,
misalnya : orang-orang yang ia jumpai, objek
materiil yang ia hadapi, serta kepribadian.
Teori yang menjelaskan bagaimana anak
beradaptasi dengan dan mengiterprestasikan
obyek dan kejadian-kejadian di sekitarnya,
mempelajari ciri–ciri dan fungsi dari objek–objek,
seperti mainan, perabot dan makanan, serta
objek-objek sosial seperti diri, orang tua, teman.
Bagaimana cara anak belajar mengelompokkan
objek-objek untuk mengetahui persamaan-
persamaan dan perbedaanperbedaannya.
Teori belajar Bruner ialah belajar penemuan
atau discovery learning. Belajar penemuan
dari Jerome Bruner adalah model pengajaran
yang dikembangkan berdasarkan prinsip-
prinsip konstruktivis. Di dalam discovery
learning siswa didorong untuk belajar sendiri
secara mandiri. Siswa terlibat aktif dalam
penemuan konsep-konsep dan prinsip-prinsip
melalaui pemecahan masalah atau hasil
abstraksi sebagai objek budaya.
01. Teori Kognitif Gestalt
02. Teori Belajar Cognitive Field dari Lewin
03. Teori Belajar Cognitive Developmental dari Piaget
04. Jarome Brunner dengan Discovery
Learning
B. Model-Model Teori Kognitif
proses belajar seseorang dimulai dari
mendapatkan informasi, kemudian melihat
strukturnya secara menyeluruh.
Setelah itu, proses dilanjutkan dengan
menyusun kembali informasi yang didapat
dalam struktur yang lebih sederhana
hingga individu tersebut mampu
memahami informasi yang coba
disampaikan.
7. Jadi konsep embelajaran kognitif...
(1) Pembelajaran yang aktif, maksudnya adalah siswa sebagai
subyek belajar menjadi faktor yang paling utama. Siswa
dituntut untuk belajar dengan mandiri secara aktif;
(2) Prinsip pembelajaran dengan interaksi sosial untuk
menambah khasanah perkembangan kognitif siswa dan
menghindari kognitif yang bersifat egosentris;
(3) Belajar dengan menerapkan apa yang dipelajari agar siswa
mempunyai pengalaman dalam mengeksplorasi kognitifnya
lebih dalam. Tidak melulu menggunakan bahasa verbal
dalam berkomunikasi;
(4) Adanya guru yang memberikan arahan agar siswa tidak
melakukan banyak kesalahan dalam menggunakan
kesempatannya untuk memperoleh pengetahuan dan
pengalaman yang positif;
(5) Dalam memberikan materi kepada siswa diperlukan
penstrukturan baik dalam materi yang disampaikan maupun
metode yang digunakan. Karena pengaturan juga sangat
berpengaruh pada tingkat kemampuan pemahaman pada
siswa;
(6) Pemberian reinforcement yang berupa hadiah dan hukuman
pada siswa.
8. Lanjutan...
7) Materi yang diberikan akan sangat bermakna jika saling
berkaitan karena dengan begitu seseorang akan lebih
terlatih untuk mengeksplorasi kemampuan kognitifnya;
8) Pembelajaran dilakukan dari pengenalan umum ke khusus
(Ausable) dan sebaliknya dari khusus ke umum atau dari
konkrit ke abstrak (Piaget);
9) Pembelajaran tidak akan berhenti sampai ditemukan unsur-
unsur baru lagi untuk dipelajari, yang diartikan
pembelajaran dengan orientasi ketuntasan; dan
10) Adanya kesamaan konsep atau istilah dalam suatu konsep
bias sangat mengganggu dalam pembelajaran karena itulah
penyesuaian integratif dibutuhkan.
9. 1
2
3
4
Pengertian Transfer Belajar.
C. Transfer Belajar
Pengetahuan dan keterampilan siswa sebagai hasil belajar pada masa lalu
seringkali mempengaruhi proses belajar yang sedang dialaminya sekarang
Sedangkan Slameto merumuskan bahwa transfer adalah pengaruh hasil belajar
yang telah diperolah pada waktu yang lalu terhadap proses dan hasil belajar yang
dilakukan kemudian.
Menurut W.S Winkel dalam bukunya “Psikologi pengajaran” bahwa transfer
belajar berasal dari bahasa inggris “Transfer of learning” atau “ transfer of
training” yang berarti pemindahan atau pengalihan hasil belajar yang diperoleh
dari bidang studi yang satu ke bidang studi yang lain atau ke kehidupan seharihari
di luar lingkup pendidikan sekolah.
Dari beberapa rumusan transfer belajar yang diajukan oleh para ahli di atas,
meskipun terdapat perbedaan dalam susunan kata-kata dan kalimat, namun intinya
sama yaitu “pemindahan pengaruh” atau pengaruh kemampuan atau keterampilan
melakukan sesuatu yang dikuasai terhadap kemampuan atau keterampilan
melakuakan sesuatu yang lain yang akan dikuasai.