Dokumen tersebut menjelaskan tentang cara menghitung Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) dengan mengalikan tarif pajak terhadap Dasar Pengenaan Pajak (DPP). Tarif PPN 10% sedangkan tarif PPnBM berkisar antara 10%-200% tergantung jenis barangnya. DPP dapat berupa harga jual, penggantian, nilai impor, ekspor, atau nilai l
Dokumen tersebut membahas tentang Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) di Indonesia. Ia menjelaskan definisi, subjek, objek, tarif dan mekanisme pengenaan kedua jenis pajak tersebut. Dokumen ini juga memberikan contoh perhitungan PPN untuk beberapa kasus penjualan barang dan jasa oleh pengusaha kena pajak.
Dokumen tersebut membahas tentang objek Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang terdiri dari barang kena pajak dan jasa kena pajak, serta pengecualian-pengecualian tertentu seperti barang-barang yang tidak dikenakan PPN dan jenis-jenis jasa yang tidak dikenakan PPN.
Pajak Penghasilan Pasal 23 dan Pajak Penghasilan Final Pasal 4 Ayat 2 diatur dalam dokumen tersebut. PPh Pasal 23 dikenakan pada penghasilan dari modal, jasa, dan hadiah dengan tarif 15% dan 2%, sedangkan PPh Final Pasal 4 Ayat 2 dikenakan pada penghasilan tertentu seperti sewa tanah dan bangunan.
Akt_Pajak,PPH Pasal 23 dan PPH Pasal 4 (2),Romi,Suryanih,Stiamiromi romi
Dokumen tersebut membahas tentang Pajak Penghasilan Pasal 23 dan Pajak Penghasilan Pasal 4(2) Final. PPh Pasal 23 dikenakan pada penghasilan dari modal, jasa, hadiah, dan penghargaan dengan tarif 15% dan 2% tergantung jenis penghasilannya. Sedangkan PPh Pasal 4(2) bersifat final untuk beberapa penghasilan seperti sewa tanah dan bangunan, bunga deposito, dan dividen.
Dokumen tersebut membahas tentang Pajak Penghasilan Pasal 23 dan Pajak Penghasilan Pasal 4(2) Final. PPh Pasal 23 dikenakan pada penghasilan dari modal, jasa, hadiah, dan penghargaan dengan tarif 15% dan 2% tergantung jenisnya. Sedangkan PPh Pasal 4(2) bersifat final untuk beberapa penghasilan seperti sewa tanah dan bangunan, bunga deposito, dan dividen.
Direktorat Jenderal Pajak menjelaskan tentang pemotongan dan pemungutan pajak atas penggunaan dana desa, termasuk jenis-jenis pajak yang terkait, contoh perhitungan pajak, dan ketentuan khususnya.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang cara menghitung Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) dengan mengalikan tarif pajak terhadap Dasar Pengenaan Pajak (DPP). Tarif PPN 10% sedangkan tarif PPnBM berkisar antara 10%-200% tergantung jenis barangnya. DPP dapat berupa harga jual, penggantian, nilai impor, ekspor, atau nilai l
Dokumen tersebut membahas tentang Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) di Indonesia. Ia menjelaskan definisi, subjek, objek, tarif dan mekanisme pengenaan kedua jenis pajak tersebut. Dokumen ini juga memberikan contoh perhitungan PPN untuk beberapa kasus penjualan barang dan jasa oleh pengusaha kena pajak.
Dokumen tersebut membahas tentang objek Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang terdiri dari barang kena pajak dan jasa kena pajak, serta pengecualian-pengecualian tertentu seperti barang-barang yang tidak dikenakan PPN dan jenis-jenis jasa yang tidak dikenakan PPN.
Pajak Penghasilan Pasal 23 dan Pajak Penghasilan Final Pasal 4 Ayat 2 diatur dalam dokumen tersebut. PPh Pasal 23 dikenakan pada penghasilan dari modal, jasa, dan hadiah dengan tarif 15% dan 2%, sedangkan PPh Final Pasal 4 Ayat 2 dikenakan pada penghasilan tertentu seperti sewa tanah dan bangunan.
Akt_Pajak,PPH Pasal 23 dan PPH Pasal 4 (2),Romi,Suryanih,Stiamiromi romi
Dokumen tersebut membahas tentang Pajak Penghasilan Pasal 23 dan Pajak Penghasilan Pasal 4(2) Final. PPh Pasal 23 dikenakan pada penghasilan dari modal, jasa, hadiah, dan penghargaan dengan tarif 15% dan 2% tergantung jenis penghasilannya. Sedangkan PPh Pasal 4(2) bersifat final untuk beberapa penghasilan seperti sewa tanah dan bangunan, bunga deposito, dan dividen.
Dokumen tersebut membahas tentang Pajak Penghasilan Pasal 23 dan Pajak Penghasilan Pasal 4(2) Final. PPh Pasal 23 dikenakan pada penghasilan dari modal, jasa, hadiah, dan penghargaan dengan tarif 15% dan 2% tergantung jenisnya. Sedangkan PPh Pasal 4(2) bersifat final untuk beberapa penghasilan seperti sewa tanah dan bangunan, bunga deposito, dan dividen.
Direktorat Jenderal Pajak menjelaskan tentang pemotongan dan pemungutan pajak atas penggunaan dana desa, termasuk jenis-jenis pajak yang terkait, contoh perhitungan pajak, dan ketentuan khususnya.
Ketentuan Umum dan Tata cara perpajakan PPh 4 ayat 2 PPh 21 PPh 22 PPh 23Kartika Lukitasari
Dokumen tersebut membahas peraturan perpajakan yang mengatur ketentuan umum dan tata cara perpajakan di Indonesia serta hak dan kewajiban wajib pajak berdasarkan UU No. 6 tahun 1983 dan perubahannya."
ppt Ppn pajak pertambahan nilai dan cara menghitungnyaRayse Aulia
Dokumen tersebut membahas tentang Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) berdasarkan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009, meliputi pengertian, objek yang dikenakan pajak, jenis barang yang dikenakan PPnBM, serta cara perhitungan PPN dan PPnBM.
Dokumen tersebut membahas tentang kewajiban perpajakan bagi bendaharawan pemerintah dalam memotong dan memungut pajak, termasuk PPh Pasal 21, 22, 23, dan PPN. Bendaharawan wajib memotong dan memungut pajak sesuai dengan sumber dana dan jenis pengadaan barang atau jasa, serta batas waktu pelaporan dan pembayaran pajak.
Dokumen tersebut berisi soal-soal teori dan praktek mengenai pajak, meliputi pengertian, unsur-unsur, subjek dan objek pajak, jenis faktur pajak, perhitungan PPH pasal 21, 25, dan 23, serta penghitungan pajak masukan dan keluaran.
Berikut perhitungan pajak penghasilan yang harus dibayar Pak Lutfi:
- PTKP setahun:
- Wajib pajak: Rp 24.300.000
- Wajib pajak kawin: Rp 2.025.000
- Tambahan 3 anak: Rp 6.075.000
- Total PTKP: Rp 32.400.000
- Penghasilan setahun: Rp 96.800.000
- Penghasilan kena pajak: Rp 96.800.000 - Rp 32.400.000 = Rp 64.
Dokumen tersebut membahas tentang penagihan pajak, mulai dari pengertian, dasar hukum, subjek dan objek, tindakan penagihan seperti surat tegoran, surat paksa, penyitaan, dan pelelangan, serta hak mendahulu negara untuk utang pajak."
Bendahara memiliki peran penting dalam pelaksanaan pembangunan nasional melalui pemungutan pajak. Bendahara berwenang memungut beberapa jenis pajak negara seperti PPh, PPN, PBB, dan beberapa jenis pajak daerah seperti pajak hotel, restoran, dan reklame. Pemungutan pajak harus berdasarkan UU dan sistem yang sederhana agar tidak mengganggu perekonomian serta dapat dilakukan secara ef
Fasilitas PPN dan PPnBM memberikan fasilitas berupa pembebasan atau penanggungan PPN dan PPnBM untuk mendorong ekspor, pengembangan industri strategis, dan kesejahteraan masyarakat. Fasilitas ini berlaku untuk impor dan penyerahan barang tertentu oleh instansi pemerintah, KAPET, serta rumah dan jasa kebutuhan rakyat. Ketentuan pelaksanaan fasilitas ini diatur dalam peraturan perundang-undangan terkait.
Dokumen tersebut membahas tentang fasilitas pajak pertambahan nilai (PPN), khususnya fasilitas yang diberikan untuk kegiatan di kawasan berikat. Dijelaskan bahwa barang dan jasa yang berasal dari kegiatan di kawasan berikat dibebaskan dari pengenaan PPN, sehingga pajak masukan yang terkait dapat dikreditkan."
Modul ini membahas tentang PPN (Pajak Pertambahan Nilai) di Indonesia. PPN dikenakan untuk barang dan jasa yang dikonsumsi di dalam negeri dengan tarif 10%. Barang dan jasa yang dikenakan PPN meliputi penyerahan barang kena pajak dan jasa kena pajak di dalam negeri oleh subjek pajak yaitu Pengusaha Kena Pajak. Terdapat pengecualian untuk beberapa barang dan jasa seperti bahan pokok, kesehat
Understand all minimum requirements before beginning to write the proposal. Research and comply with all criteria like pass/fail questions otherwise the proposal risks being ignored. Introduce your company in a clear, concise, and relevant way without assuming prior knowledge of who you are. Follow instructions like word limits for ease of understanding and to allow for timely review of multiple submissions, which can lead to a faster response.
Dokumen tersebut membahas tentang asam dan basa, termasuk definisi, sejarah penemuan, contoh dalam kehidupan sehari-hari, serta cara mengidentifikasi sifat asam dan basa menggunakan indikator alami maupun buatan seperti kertas lakmus dan pH meter.
Ketentuan Umum dan Tata cara perpajakan PPh 4 ayat 2 PPh 21 PPh 22 PPh 23Kartika Lukitasari
Dokumen tersebut membahas peraturan perpajakan yang mengatur ketentuan umum dan tata cara perpajakan di Indonesia serta hak dan kewajiban wajib pajak berdasarkan UU No. 6 tahun 1983 dan perubahannya."
ppt Ppn pajak pertambahan nilai dan cara menghitungnyaRayse Aulia
Dokumen tersebut membahas tentang Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) berdasarkan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009, meliputi pengertian, objek yang dikenakan pajak, jenis barang yang dikenakan PPnBM, serta cara perhitungan PPN dan PPnBM.
Dokumen tersebut membahas tentang kewajiban perpajakan bagi bendaharawan pemerintah dalam memotong dan memungut pajak, termasuk PPh Pasal 21, 22, 23, dan PPN. Bendaharawan wajib memotong dan memungut pajak sesuai dengan sumber dana dan jenis pengadaan barang atau jasa, serta batas waktu pelaporan dan pembayaran pajak.
Dokumen tersebut berisi soal-soal teori dan praktek mengenai pajak, meliputi pengertian, unsur-unsur, subjek dan objek pajak, jenis faktur pajak, perhitungan PPH pasal 21, 25, dan 23, serta penghitungan pajak masukan dan keluaran.
Berikut perhitungan pajak penghasilan yang harus dibayar Pak Lutfi:
- PTKP setahun:
- Wajib pajak: Rp 24.300.000
- Wajib pajak kawin: Rp 2.025.000
- Tambahan 3 anak: Rp 6.075.000
- Total PTKP: Rp 32.400.000
- Penghasilan setahun: Rp 96.800.000
- Penghasilan kena pajak: Rp 96.800.000 - Rp 32.400.000 = Rp 64.
Dokumen tersebut membahas tentang penagihan pajak, mulai dari pengertian, dasar hukum, subjek dan objek, tindakan penagihan seperti surat tegoran, surat paksa, penyitaan, dan pelelangan, serta hak mendahulu negara untuk utang pajak."
Bendahara memiliki peran penting dalam pelaksanaan pembangunan nasional melalui pemungutan pajak. Bendahara berwenang memungut beberapa jenis pajak negara seperti PPh, PPN, PBB, dan beberapa jenis pajak daerah seperti pajak hotel, restoran, dan reklame. Pemungutan pajak harus berdasarkan UU dan sistem yang sederhana agar tidak mengganggu perekonomian serta dapat dilakukan secara ef
Fasilitas PPN dan PPnBM memberikan fasilitas berupa pembebasan atau penanggungan PPN dan PPnBM untuk mendorong ekspor, pengembangan industri strategis, dan kesejahteraan masyarakat. Fasilitas ini berlaku untuk impor dan penyerahan barang tertentu oleh instansi pemerintah, KAPET, serta rumah dan jasa kebutuhan rakyat. Ketentuan pelaksanaan fasilitas ini diatur dalam peraturan perundang-undangan terkait.
Dokumen tersebut membahas tentang fasilitas pajak pertambahan nilai (PPN), khususnya fasilitas yang diberikan untuk kegiatan di kawasan berikat. Dijelaskan bahwa barang dan jasa yang berasal dari kegiatan di kawasan berikat dibebaskan dari pengenaan PPN, sehingga pajak masukan yang terkait dapat dikreditkan."
Modul ini membahas tentang PPN (Pajak Pertambahan Nilai) di Indonesia. PPN dikenakan untuk barang dan jasa yang dikonsumsi di dalam negeri dengan tarif 10%. Barang dan jasa yang dikenakan PPN meliputi penyerahan barang kena pajak dan jasa kena pajak di dalam negeri oleh subjek pajak yaitu Pengusaha Kena Pajak. Terdapat pengecualian untuk beberapa barang dan jasa seperti bahan pokok, kesehat
Understand all minimum requirements before beginning to write the proposal. Research and comply with all criteria like pass/fail questions otherwise the proposal risks being ignored. Introduce your company in a clear, concise, and relevant way without assuming prior knowledge of who you are. Follow instructions like word limits for ease of understanding and to allow for timely review of multiple submissions, which can lead to a faster response.
Dokumen tersebut membahas tentang asam dan basa, termasuk definisi, sejarah penemuan, contoh dalam kehidupan sehari-hari, serta cara mengidentifikasi sifat asam dan basa menggunakan indikator alami maupun buatan seperti kertas lakmus dan pH meter.
The document discusses the benefits of exercise for mental health. Regular physical activity can help reduce anxiety and depression and improve mood and cognitive function. Exercise causes chemical changes in the brain that may help protect against mental illness and improve symptoms.
Welcome to this issue of the Rewir Trend Review where we will give you the latest on the food industry. Yummy! Subscribe today for your monthly brand and business update by sending an email to rewir@rewir.com.
The document discusses drafting and writing tenders and proposals. It provides contact information for Darlo Technical Writing, including their phone number, office hours, and head office location in Southbank, Victoria, Australia. Darlo Technical Writing can be contacted to assist with drafting and writing tenders and proposals.
This document provides an introduction to computers over 16 pages. It covers topics such as computer hardware, software, types of computers, computer networks, and computer peripherals. The document is from a session on November 5th, 2014 about the basics of computers, with the goal of explaining computer components and their functions to users.
This document discusses the growing field of wearable technology and its implications. It explores how wearables will transform data collection and use, requiring companies to utilize prescriptive insights from massive amounts of personal data. Examples are provided of current wearables and their applications in healthcare, education, intimacy, and more. The document concludes that wearable technology offers brands opportunities to differentiate themselves, but also raises issues around privacy that require honest consideration.
The document discusses the findings of a study on innovation among Swedish companies. It finds that while companies see innovation as important to future success, many handle it through informal processes rather than structured tools and methods. Innovation pioneers are differentiated from laggards in that pioneers use their brand to drive innovation, have higher management focus on innovation, know how to measure innovation efforts, and have more effective processes. The document provides tips for companies to improve their innovation capabilities, such as using the brand to guide innovation and interacting more with customers through prototyping.
This document provides a summary of a report on the fashion accessories industry in Nepal. It includes profiles of 29 verified Nepalese suppliers of fashion accessories, with details on their location, employees, and export capabilities. The report also gives an overview of the industry in Nepal, key findings on production, exports, challenges, and trends. Product galleries with images and specifications are provided for different categories of fashion accessories.
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPn) by Nella Resty DianaIndah Mawarni
Dokumen tersebut membahas tentang Pajak Pertambahan Nilai (PPN) di Indonesia. PPN adalah pajak tidak langsung yang dikenakan pada setiap pertambahan nilai barang atau jasa, dengan tarif tunggal 10% di Indonesia. Dokumen tersebut juga menjelaskan prinsip-prinsip dan pengecualian PPN serta dasar hukum yang berlaku di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPn-BM), termasuk pengertian, objek, tarif, dan mekanisme pemungutannya. "
Dokumen tersebut membahas konsep dasar Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) termasuk objek, subjek, dasar pengenaan pajak, dan administrasi PPN/PPnBM.
Dokumen tersebut membahas tentang Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dengan menjelaskan:
1) Objek yang dikenakan PPN antara lain penyerahan barang dan jasa serta impor barang.
2) Unsur-unsur pengenaan PPN yaitu penyerahan, barang kena pajak, dilakukan pengusaha kena pajak di Indonesia.
3) Mekanisme pembayaran PPN dapat dilakukan dengan menitipkan ke penjual atau langsung
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian Pengusaha Kena Pajak, Barang Kena Pajak, dan Jasa Kena Pajak dalam sistem Pajak Pertambahan Nilai di Indonesia. Secara garis besar dijelaskan bahwa semua barang dan jasa pada prinsipnya dikenakan PPN kecuali yang dikecualikan secara khusus dalam undang-undang.
Dokumen tersebut membahas tentang Value Added Tax (PPN) di Indonesia. Ringkasannya adalah bahwa PPN diperkenalkan untuk mengatasi kelemahan pajak penjualan (PPn), dengan kelebihan antara lain mencegah pajak berganda dan netral dalam perdagangan. Dokumen ini juga menjelaskan objek, subjek, tarif, dan kewajiban PKP (pengusaha kena pajak) dalam sistem PPN di Indonesia.
Pajak pertambahan nilai dan pajak penjualan atas barang mewahraSinduaji
Teks tersebut membahas tentang Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPn-BM) di Indonesia. Teks tersebut menjelaskan karakteristik PPN, mekanisme pengenaan PPN, obyek yang dikenakan dan tidak dikenakan PPN, tarif PPN, dan fasilitas yang tersedia di bidang PPN.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
1. LOGO
BARANG KENA PAJAK & JASA KENA PAJAK
kelompok 3
Maulana yusuf, hidayat, eka,
nabilla rizkia, nurimas.
2. Kelompok Barang Tidak Kena Pajak1
barang hasil pertambangan atau hasil pengeboran
yang diambil langsung dari sumbernya
barang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan
oleh rakyat banyak
makanan dan minuman yang disajikan di hotel,
restoran, rumah makan, warung, dan sejenisnya,
meliputi makanan dan minuman baik yang
dikonsumsi di tempat maupun tidak, termasuk
makanan dan minuman yang diserahkan oleh
usaha jasa boga atau katering; dan
uang, emas batangan, dan surat berharga
Pajak pertambahan nilai
3. Jenis Barang Tidak Kena Pajak
minyak mentah (crude oil)
gas bumi, tidak termasuk gas bumi seperti elpiji yang siap
dikonsumsi langsung oleh masyarakat
panas bumi
asbes, batu tulis, batu setengah permata, batu kapur, batu
apung, batu permata, bentonit, dolomit, felspar (feldspar),
garam batu (halite), grafit, granit/andesit, gips, kalsit,
kaolin, leusit, magnesit, mika, marmer, nitrat, opsidien,
oker, pasir dan kerikil, pasir kuarsa, perlit, fosfat (phospat),
talk, tanah serap (fullers earth), tanah diatome, tanah liat,
tawas (alum), tras, yarosif, zeolit, basal, dan trakkit
batubara sebelum diproses menjadi briket batubara
bijih besi, bijih timah, bijih emas, bijih tembaga, bijih nikel,
bijih perak, serta bijih bauksit
Pajak pertambahan nilai
4. Jenis Barang Tidak Kena Pajak
beras
gabah
jagung
sagu
kedelai
garam, baik yang beryodium maupun yang tidak
beryodium
daging, yaitu daging segar yang tanpa diolah, tetapi telah
melalui proses disembelih, dikuliti, dipotong, didinginkan,
dibekukan, dikemas atau tidak dikemas, digarami, dikapur,
diasamkan, diawetkan dengan cara lain, dan/atau direbus
Pajak pertambahan nilai
5. Jenis Barang Tidak Kena Pajak
telur, yaitu telur yang tidak diolah, termasuk telur yang
dibersihkan, diasinkan, atau dikemas
susu, yaitu susu perah baik yang telah melalui proses
didinginkan maupun dipanaskan, tidak mengandung
tambahan gula atau bahan lainnya, dan/atau dikemas atau
tidak dikemas
buah-buahan, yaitu buah-buahan segar yang dipetik, baik
yang telah melalui proses dicuci, disortasi, dikupas,
dipotong, diiris, di-grading, dan/atau dikemas atau tidak
dikemas
sayur-sayuran, yaitu sayuran segar yang dipetik, dicuci,
ditiriskan, dan/atau disimpan pada suhu rendah, termasuk
sayuran segar yang dicacah
Pajak pertambahan nilai
6. Kelompok Jasa Tidak Kena Pajak1
jasa pelayanan kesehatan medik
jasa pelayanan sosial
jasa pengiriman surat dengan perangko
jasa keuangan
jasa asuransi
jasa keagamaan
jasa pendidikan
jasa kesenian dan hiburan
jasa penyiaran yang tidak bersifat iklan
Pajak pertambahan nilai
7. Kelompok Jasa Tidak Kena Pajak1
jasa angkutan umum di darat dan di air serta jasa angkutan
udara dalam negeri yang menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari jasa angkutan udara luar negeri
Jasa tenaga kerja
Jasa perhotelan
jasa yang disediakan oleh Pemerintah dalam rangka
menjalankan pemerintahan secara umum
jasa penyediaan tempat parkir
jasa telepon umum dengan menggunakan uang logam
jasa pengiriman uang dengan wesel pos
jasa boga atau katering
Pajak pertambahan nilai
8. Jasa Pelayanan Kesehatan Medik
jasa dokter umum, dokter spesialis, dan dokter gigi
jasa dokter hewan
jasa ahli kesehatan seperti ahli akupunktur, ahli gigi, ahli
gizi, dan ahli fisioterapi
jasa kebidanan dan dukun bayi;
jasa paramedis dan perawat;
jasa rumah sakit, rumah bersalin, klinik kesehatan,
laboratorium kesehatan, dan sanatorium
jasa psikolog dan psikiater
jasa pengobatan alternatif, termasuk yang dilakukan
oleh paranormal
Pajak pertambahan nilai
9. Jasa Pelayanan Sosial
jasa pelayanan panti asuhan dan panti jompo
jasa pemadam kebakaran
jasa pemberian pertolongan pada kecelakaan
jasa lembaga rehabilitasi
jasa penyediaan rumah duka atau jasa
pemakaman, termasuk krematorium
jasa di bidang olah raga kecuali yang bersifat
komersial
Pajak pertambahan nilai
10. Jasa Pengiriman Surat Dengan Perangko
jasa pengiriman surat dengan
menggunakan perangko tempel
jasa pengiriman surat menggunakan
cara lain pengganti perangko tempel
Pajak pertambahan nilai
11. Jasa Keuangan
jasa menghimpun dana dari masyarakat berupa
giro, deposito berjangka, sertifikat deposito,
tabungan, dan/atau bentuk lain yang
dipersamakan dengan itu
jasa menempatkan dana, meminjam dana, atau
meminjamkan dana kepada pihak lain dengan
menggunakan surat, sarana telekomunikasi
maupun dengan wesel unjuk, cek, atau sarana
lainnya
Pajak pertambahan nilai
12. Jasa Keuangan
jasa pembiayaan, termasuk pembiayaan
berdasarkan prinsip syariah, berupa:
sewa guna usaha dengan hak opsi
anjak piutang
usaha kartu kredit
pembiayaan konsumen
jasa penyaluran pinjaman atas dasar hukum
gadai, termasuk gadai syariah dan fidusia
jasa penjaminan
Pajak pertambahan nilai
13. Jasa Asuransi
jasa pertanggungan yang meliputi asuransi
kerugian, asuransi jiwa, dan reasuransi
yang dilakukan oleh perusahaan asuransi
kepada pemegang polis asuransi
tidak termasuk jasa penunjang asuransi seperti
agen asuransi, penilai kerugian asuransi, dan
konsultan asuransi
Pajak pertambahan nilai
14. Jasa Keagamaan
jasa pelayanan rumah ibadah
jasa pemberian khotbah atau dakwah
jasa penyelenggaraan kegiatan keagamaan
jasa lainnya di bidang keagamaan
Pajak pertambahan nilai
15. Jasa Pendidikan
jasa penyelenggaraan pendidikan sekolah,
seperti jasa penyelenggaraan pendidikan umum,
pendidikan kejuruan, pendidikan luar biasa,
pendidikan kedinasan, pendidikan keagamaan,
pendidikan akademik, dan pendidikan
profesional
jasa penyelenggaraan pendidikan luar sekolah
Pajak pertambahan nilai
16. Jasa Kesenian dan Hiburan
meliputi semua jenis jasa yang
dilakukan oleh pekerja seni dan
hiburan
Pajak pertambahan nilai
17. Jasa Penyiaran Yang Tidak Bersifat Iklan
meliputi jasa penyiaran radio atau
televisi yang dilakukan oleh instansi
pemerintah atau swasta yang tidak
bersifat iklan dan tidak dibiayai oleh
sponsor yang bertujuan komersial
Pajak pertambahan nilai
18. Jasa Tenaga Kerja
jasa tenaga kerja
jasa penyediaan tenaga kerja sepanjang
pengusaha penyedia tenaga kerja tidak
bertanggung jawab atas hasil kerja dari tenaga
kerja tersebut
jasa penyelenggaraan pelatihan bagi tenaga
kerja
Pajak pertambahan nilai
19. Jasa Perhotelan
jasa penyewaan kamar, termasuk tambahannya
di hotel, rumah penginapan, motel, losmen,
hostel, serta fasilitas yang terkait dengan
kegiatan perhotelan untuk tamu yang menginap
jasa penyewaan ruangan untuk kegiatan acara
atau pertemuan di hotel, rumah penginapan,
motel, losmen, dan hostel
Pajak pertambahan nilai
20. Jasa Pemerintahan
meliputi jenis-jenis jasa yang
dilaksanakan oleh instansi
pemerintah, antara lain pemberian
IMB, pemberian lzin Usaha
Perdagangan, pemberian NPWP, dan
pembuatan KTP
Pajak pertambahan nilai
21. Jasa Penyediaan Tempat Parkir
Yang dimaksud dengan “jasa penyediaan tempat
parkir” adalah jasa penyediaan tempat parkir
yang dilakukan oleh pemilik tempat parkir
dan/atau pengusaha kepada pengguna tempat
parkir dengan dipungut bayaran
Pajak pertambahan nilai
22. Jasa Telepon Umum Coin Box
Yang dimaksud dengan “jasa telepon umum
dengan menggunakan uang logam” adalah jasa
telepon umum dengan menggunakan uang
logam atau koin, yang diselenggarakan oleh
pemerintah maupun swasta
Pajak pertambahan nilai
24. Objek PPN Yang Harus Dibuatkan
Faktur Pajak
a. penyerahan BKP di dalam Daerah Pabean
yang dilakukan oleh Pengusaha
b. penyerahan JKP di dalam Daerah Pabean
yang dilakukan oleh Pengusaha
c. ekspor BKP Berwujud oleh Pengusaha Kena
Pajak
d. ekspor BKP Tidak Berwujud oleh Pengusaha
Kena Pajak
e. ekspor JKP oleh Pengusaha Kena Pajak
f. penyerahan aktiva Pasal 16D
PPN KEL.3
25. Faktur Pajak Gabungan
Pengusaha Kena Pajak dapat membuat 1
Faktur Pajak meliputi seluruh penyerahan
yang dilakukan
kepada pembeli Barang Kena Pajak atau
penerima Jasa Kena Pajak yang sama
selama 1 bulan kalender
Faktur Pajak Gabungan harus dibuat paling
lama pada akhir bulan penyerahan
PPN KEL.3
27. Persyaratan Formal
Faktur Pajak
Paling sedikit harus memuat :
o nama, alamat, dan NPWP penjual BKP/JKP
o nama, alamat, dan NPWP pembeli BKP/JKP
o jenis barang atau jasa, jumlah Harga Jual atau
Penggantian, dan potongan harga
o PPN yang dipungut
o PPnBM yang dipungut;
o kode, nomor seri, dan tanggal pembuatan Faktur
Pajak, dan
o nama dan tanda tangan yang berhak
menandatangani Faktur Pajak
PPN KEL.3
28. Persyaratan Material
Faktur Pajak
Faktur Pajak atau dokumen tertentu yang
kedudukannya dipersamakan dengan Faktur
Pajak memenuhi persyaratan material
apabila berisi keterangan yang sebenarnya
atau sesungguhnya mengenai
o penyerahan BKP/JKP
o ekspor BKP Berwujud,
o ekspor BKP Tidak Berwujud,
o ekspor JKP,
o impor BKP,
o atau pemanfaatan JKP dan pemanfaatan BKP
Tidak Berwujud dari luar Daerah Pabean di dalam
Daerah Pabean
PPN KEL.3
29. Dokumen Tertentu
Dirjen Pajak dapat menetapkan dokumen
tertentu yang kedudukannya dipersamakan
dengan Faktur Pajak
Alasan :
dokumen sudah dikenal luas
penjual BKP/JKP berada di luar daerah pabean
terdapat dokumen tertentu dalam hal impor dan
ekspor BKP Berwujud
Ketentuan Pelaksanaan : Per Dirjen No.
10/PJ/2010
PPN KEL.3
30. Jenis Dokumen Tertentu
Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) yang telah diberikan
persetujuan ekspor oleh pejabat yang berwenang dari Ditjen
Bea dan Cukai dan dilampiri dengan invoice yang merupakan
satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan PEB tersebut;
Surat Perintah Penyerahan Barang (SPPB) yang
dibuat/dikeluarkan oleh Bulog/DOLOG untuk penyaluran tepung
terigu;
Paktur Nota Bon Penyerahan (PNBP) yang dibuatkan/
dikeluarkan oleh PERTAMINA untuk penyerahan BBM/Non
BBM
Tanda pembayaran atau kuitansi untuk penyerahan jasa
telekomunikasi;
Tiket, tagihan Surat Muatan Udara (Airway Bill), atau Delivery
Bill, yang dibuat/dikeluarkan untuk penyerahan jasa angkutan
udara dalam negeri;
PPN KEL.3
31. Jenis Dokumen Tertentu
Nota Penjualan Jasa yang dibuat/dikeluarkan untuk
penyerahan jasa kepelabuhanan,
Tanda pembayaran atau kuitansi listrik,
Pemberitahuan Ekspor JKP/BKP Tidak Berwujud
yang dilampiri dengan invoice yang merupakan satu
kesatuan yang tidak terpisahkan dengan
Pemberitahuan Ekspor JKP/BKP Tidak Berwujud,
untuk ekspor JKP/BKP Pajak Tidak Berwujud,
Pemberitahuan Impor Barang (PIB) dan dilampiri
dengan SSP, SSPCP, dan/atau bukti pungutan pajak
oleh Ditjen Bea dan Cukai yang merupakan satu
kesatuan yang tidak terpisahkan dengan PIB
tersebut, untuk impor BKP, dan
SSP untuk pembayaran PPN atas pemanfaatan BKP
tidak berwujud atau JKP dari luar daerah PabeanPPN KEL.3
32. Peraturan Pelaksanaan
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara
pembuatan Faktur Pajak dan tata cara
pembetulan atau penggantian Faktur Pajak
diatur dengan atau berdasarkan Peraturan
Menteri Keuangan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor
38/PMK.03/2010
PPN KEL.3
33. Bentuk, Ukuran dan Pengadaan
Faktur Pajak
Bentuk dan ukuran formulir Faktur Pajak
disesuaikan dengan kepentingan PKP dan
dalam hal diperlukan dapat ditambahkan
keterangan lain
Pengadaan formulir Faktur Pajak dilakukan
oleh Pengusaha Kena Pajak
Faktur Penjualan yang memuat keterangan
sesuai Pasal 13 Ayat (5) UU PPN, dan
pengisiannya sesuai ketentuan,
dipersamakan dengan Faktur Pajak
PPN KEL.3
34. Faktur Pajak Pengganti, Hilang dan
Pembatalan Faktur Pajak
Atas Faktur Pajak yang cacat, rusak, salah
dalam pengisian, atau salah dalam
penulisan, PKP dapat menerbitkan Faktur
Pajak pengganti
Atas Faktur Pajak yang hilang, PKP dapat
membuat copy dari Faktur Pajak dan
dibubuhi stempel dari KPP
Dalam hal terdapat pembatalan transaksi
penyerahan BKP dan/atau JKP yang Faktur
Pajak-nya telah diterbitkan, PKP penerbit
harus melakukan pembatalan Faktur Pajak
PPN KEL.3
35. Ketentuan Lebih Lanjut
Diatur oleh Peraturan Dirjen Pajak :
bentuk dan ukuran formulir Faktur Pajak
tata cara pengisian keterangan pada Faktur Pajak
prosedur pemberitahuan dalam rangka
pembuatan Faktur Pajak
tata cara pembetulan atau penggantian Faktur
Pajak, dan
tata cara pembatalan Faktur Pajak
Peraturan Dirjen Pajak Nomor 13/PJ/2010
PPN KEL.3
36. Peruntukan Faktur Pajak
Paling sedikit dibuat 2 rangkap :
Lembar 1 untuk pembeli BKP/JKP
Lembar 2 untuk penjual BKP/JKP
Dalam hal Faktur Pajak dibuat lebih dari yang
ditetapkan maka harus dinyatakan secara
jelas peruntukannya dalam lembar Faktur
Pajak yang bersangkutan
PPN KEL.3
37. Pengisian Faktur Pajak
Faktur Pajak harus diisi secara lengkap, jelas
dan benar sesuai Pasal 13 ayat (5) UU PPN,
serta ditandatangani oleh pejabat/kuasa yang
ditunjuk
PKP dapat menambahkan keterangan lain
Faktur Pajak yang tidak diisi secara lengkap,
jelas, benar, dan/atau tidak ditandatangani
merupakan Faktur Pajak cacat
Faktur Pajak cacat tidak dapat dikreditkan
Tata cara pengisian keterangan pada Faktur
Pajak ditetapkan dalam Lampiran II Per
Dirjen Pajak No. 13/PJ/2010
PPN KEL.3
40. 0 0 0 . 0 0 0 – 0 0 . 0 0 0 0 0 0 0 0
Kode Transaksi
Kode Status
Tahun Penerbitan
Nomor Urut
Nomor Seri FP StandarKode FP Standar
Kode Cabang
Kode dan Nomor Seri Faktur Pajak
PPN KEL.3
41. Kode Transaksi
KodeKode PenyerahanPenyerahan
0101 penyerahan dilakukan kepada selain Pemungut PPN dan bukanpenyerahan dilakukan kepada selain Pemungut PPN dan bukan
merupakan jenis penyerahan sebagaimana dimaksud pada kode 04merupakan jenis penyerahan sebagaimana dimaksud pada kode 04
sampai dengan kode 09sampai dengan kode 09
0202 penyerahan kepada Pemungut PPN Bendahara Pemerintahpenyerahan kepada Pemungut PPN Bendahara Pemerintah
0303 penyerahan kepada Pemungut PPN Lainnyapenyerahan kepada Pemungut PPN Lainnya
0404 penyerahan yang menggunakan DPP Nilai Lain kepada selain Pemungutpenyerahan yang menggunakan DPP Nilai Lain kepada selain Pemungut
PPNPPN
0505 Kode ini tidak dapat digunakan lagi sejak 1 April 2010Kode ini tidak dapat digunakan lagi sejak 1 April 2010
0606 penyerahan Lainnya kepada selain Pemungut PPN, dan penyerahanpenyerahan Lainnya kepada selain Pemungut PPN, dan penyerahan
kepada orang pribadi pemegang paspor luar negeri (turis asing)kepada orang pribadi pemegang paspor luar negeri (turis asing)
0707 penyerahan yang PPN atau PPN dan PPn BM-nya Tidak Dipungut,penyerahan yang PPN atau PPN dan PPn BM-nya Tidak Dipungut,
Ditanggung Pemerintah (DTP), dan penyerahan ke KawasanDitanggung Pemerintah (DTP), dan penyerahan ke Kawasan
Bebas/Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) kepada selain Pemungut PPNBebas/Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) kepada selain Pemungut PPN
0808 penyerahan yang Dibebaskan dari pengenaan PPN atau PPN dan PPnpenyerahan yang Dibebaskan dari pengenaan PPN atau PPN dan PPn
BM kepada selain Pemungut PPNBM kepada selain Pemungut PPN
0909 penyerahan Aktiva Pasal 16D kepada selain Pemungut PPNpenyerahan Aktiva Pasal 16D kepada selain Pemungut PPN
42. Kode Status
0 (nol) untuk status normal
1 (satu) untuk status penggantian
PPN KEL.3
43. Nomor Urut
Nomor Urut pada Nomor Seri Faktur Pajak dan tanggal
Faktur Pajak harus dibuat secara berurutan, tanpa perlu
dibedakan antara Kode Transaksi, Kode Status Faktur
Pajak, Faktur Pajak yang tidak diisi dengan keterangan
identitas pembeli BKP/JKP, atau mata uang yang
digunakan dalam transaksi
Penerbitan Faktur Pajak dimulai dari Nomor Urut
00000001 pada setiap awal tahun takwim, yaitu mulai
Masa Pajak Januari dan secara berurutan, kecuali bagi
PKP yang baru dikukuhkan, Nomor Urut 00000001
dimulai sejak Masa Pajak Pengusaha Kena Pajak
dikukuhkan
PPN KEL.3
44. Dianggap Tidak Menerbitkan Faktur
Pajak
PKP yang menerbitkan Faktur Pajak setelah
melewati jangka waktu 3 bulan sejak saat
Faktur Pajak seharusnya dibuat, dianggap
tidak menerbitkan Faktur Pajak
PKP yang menerima Faktur Pajak tidak dapat
mengkreditkan PPN yang tercantum di
dalamnya
PPN KEL.3
45. Sanksi Administrasi
PKP dikenai sanksi administrasi Pasal 14
ayat (4) KUP dalam hal :
menerbitkan Faktur Pajak tidak sesuai
ketentuan Pasal 13 ayat (5) UU PPN atau
tidak ditandatangani oleh pejabat/kuasa yang
ditunjuk oleh PKP untuk menandatanganinya,
dan/atau
menerbitkan Faktur Pajak tidak sesuai dengan
batas waktu
PPN KEL.3
46. Tidak Dikenakan Sanksi
Administrasi
Dalam hal Faktur Pajak tidak memuat
keterangan mengenai :
Nama, alamat, dan NPWP pembeli BKP/JKP,
atau
Nama, alamat, dan NPWP pembeli BKP/JKP
dan nama dan tandatangan yang berhak
menandatangani Faktur Pajak untuk PKP
Pedagang Eceran
PPN KEL.3