Coelenterata adalah hewan akuatik radia yang terdiri dari empat kelas, yaitu Hydrozoa, Scyphozoa, Anthozoa, dan Ctenophora. Hewan-hewan ini memiliki tubuh bersel banyak dengan dua lapis sel yang membentuk rongga tubuh. Mereka dapat bereproduksi secara aseksual melalui pembentukan kuncup atau secara seksual melalui pembuahan internal. Beberapa spesies Coelenterata memiliki manfaat sebagai sum
Reptilia adalah kelompok hewan berdarah dingin yang meliputi 4 ordo utama yaitu Chelonia (penyu dan kura-kura), Squamata (kadal dan ular), Rhynchocephalia (tuatara), dan Crocodilia (buaya). Kebanyakan reptil bersifat ovipar dan bertelur, meski beberapa ular dan buaya melahirkan. Mereka memiliki berbagai ukuran dan habitat mulai dari darat, air tawar, hingga laut.
Aves memiliki ciri khas berbulu dan berdarah panas. Habitatnya di darat dengan pembuahan internal dan bertelur. Terbagi atas Archaeornithes purba dan Neornithes modern yang terdiri dari berbagai ordo seperti Struthioniformes, Casuariiformes, Apterygiformes, Pelecaniformes, dan Falconiformes. Burung berperan dalam penyerbukan dan sebagai sumber protein bagi manusia.
Dokumen tersebut membahas tentang adaptasi hewan terhadap lingkungan melalui adaptasi morfologi, fisiologi, dan tingkah laku. Adaptasi tersebut memungkinkan hewan dapat memperoleh makanan, melindungi diri dari musuh, dan bertahan hidup. Beberapa contoh adaptasi pada hewan dijelaskan seperti paruh dan kaki burung yang berbeda sesuai makanannya, kantung air unta, dan perubahan warna kulit bunglon.
Euspongia sp. adalah porifera dari filum Porifera, class Demospongiae, ordo Haploselerida, dan famili Acroporidae. Hewan ini memiliki tubuh multiseluler yang terbuat dari spongin atau campuran spongin dan zat kersik, dengan berbagai bentuk dan warna.
Bab ini membahas tentang Archaebacteria, Eubacteria, dan Cyanobacteria. Memberikan perbedaan antara Archaebacteria dan Eubacteria, contoh organisme, struktur sel, dan reproduksi masing-masing. Juga menjelaskan peran bakteri dalam kehidupan dan beberapa jenis bakteri bermanfaat maupun penyebab penyakit.
Coelenterata adalah hewan akuatik radia yang terdiri dari empat kelas, yaitu Hydrozoa, Scyphozoa, Anthozoa, dan Ctenophora. Hewan-hewan ini memiliki tubuh bersel banyak dengan dua lapis sel yang membentuk rongga tubuh. Mereka dapat bereproduksi secara aseksual melalui pembentukan kuncup atau secara seksual melalui pembuahan internal. Beberapa spesies Coelenterata memiliki manfaat sebagai sum
Reptilia adalah kelompok hewan berdarah dingin yang meliputi 4 ordo utama yaitu Chelonia (penyu dan kura-kura), Squamata (kadal dan ular), Rhynchocephalia (tuatara), dan Crocodilia (buaya). Kebanyakan reptil bersifat ovipar dan bertelur, meski beberapa ular dan buaya melahirkan. Mereka memiliki berbagai ukuran dan habitat mulai dari darat, air tawar, hingga laut.
Aves memiliki ciri khas berbulu dan berdarah panas. Habitatnya di darat dengan pembuahan internal dan bertelur. Terbagi atas Archaeornithes purba dan Neornithes modern yang terdiri dari berbagai ordo seperti Struthioniformes, Casuariiformes, Apterygiformes, Pelecaniformes, dan Falconiformes. Burung berperan dalam penyerbukan dan sebagai sumber protein bagi manusia.
Dokumen tersebut membahas tentang adaptasi hewan terhadap lingkungan melalui adaptasi morfologi, fisiologi, dan tingkah laku. Adaptasi tersebut memungkinkan hewan dapat memperoleh makanan, melindungi diri dari musuh, dan bertahan hidup. Beberapa contoh adaptasi pada hewan dijelaskan seperti paruh dan kaki burung yang berbeda sesuai makanannya, kantung air unta, dan perubahan warna kulit bunglon.
Euspongia sp. adalah porifera dari filum Porifera, class Demospongiae, ordo Haploselerida, dan famili Acroporidae. Hewan ini memiliki tubuh multiseluler yang terbuat dari spongin atau campuran spongin dan zat kersik, dengan berbagai bentuk dan warna.
Bab ini membahas tentang Archaebacteria, Eubacteria, dan Cyanobacteria. Memberikan perbedaan antara Archaebacteria dan Eubacteria, contoh organisme, struktur sel, dan reproduksi masing-masing. Juga menjelaskan peran bakteri dalam kehidupan dan beberapa jenis bakteri bermanfaat maupun penyebab penyakit.
Cnidaria Dan Ctenophora (Ciri-ciri, struktur tubuh, klasifikasi dan contoh, r...Herninda N. Shabrina
Cnidaria dan Ctenophora adalah filum invertebrata laut yang memiliki tubuh berbentuk simetri radial dan menggunakan silia atau tentakel untuk bergerak dan berburu mangsanya. Kedua filum ini dapat bereproduksi secara aseksual maupun seksual dan memainkan peran penting dalam ekosistem laut sebagai konsumen dan sumber makanan.
Dokumen tersebut merangkum tentang buaya, termasuk klasifikasi, karakteristik, habitat, makanan, persebaran, dan upaya konservasi buaya di Indonesia. Empat jenis buaya yang dilindungi di Indonesia adalah buaya irian, buaya muara, buaya siam, dan buaya senyulong.
Dokumen tersebut membahas tentang Platyhelminthes (Cacing Pipih) yang merupakan filum hewan triploblastik yang paling sederhana. Platyhelminthes dibagi menjadi 3 kelas, yaitu Turbellaria, Trematoda, dan Cestoda. Platyhelminthes umumnya bersifat parasit pada manusia dan hewan.
Makalah ini membahas dua jenis teks deskriptif dalam bahasa Inggris, yaitu procedure text dan report text. Procedure text digunakan untuk memberikan instruksi melalui serangkaian langkah-langkah, sedangkan report text bertujuan menyajikan informasi faktual hasil pengamatan sistematis. Kedua jenis teks memiliki struktur generik mencakup klasifikasi umum, deskripsi, dan hasil. Contoh procedure text memberikan cara membuat es krim, sedang
Dokumen tersebut memberikan klasifikasi taksonomi lima jenis hewan yaitu jangkrik, semut, kupu-kupu, laba-laba, dan belalang dengan menyebutkan kerajaan, filum, kelas, ordo, famili, genus, dan spesies masing-masing hewan.
Zaman Paleolitikum (Batu Tua) kelas X SMA sem.1Aulia Safitri
Tugas sejarah Indonesia membahas zaman Paleolitikum atau Zaman Batu Tua antara 50.000-10.000 SM. Manusia Peking dan Jawa telah ada pada masa ini. Dokumen menjelaskan jenis manusia, kebudayaan, dan alat-alat pada zaman tersebut seperti kapak genggam, kapak perimbas, alat dari tulang binatang, dan flakes. Zaman Paleolitikum ditandai dengan gaya hidup berpindah-pindah dan ber
Zaman Paleolitikum ditandai oleh kehidupan berpindah-pindah, berburu, dan menangkap ikan. Manusia pada zaman ini membuat alat-alat sederhana dari batu, tulang, dan tanduk untuk berburu, mengumpulkan makanan, dan kebutuhan lainnya. Dua kebudayaan utama pada zaman ini adalah Kebudayaan Pacitan dan Kebudayaan Ngandong.
Modul Metamorfosis Katak (Cipta Karyani)Ciptakaren
Modul ini membahas proses metamorfosis pada katak, mulai dari tahap telur hingga menjadi katak dewasa. Terdapat empat tahapan utama yakni telur, kecebong, kecebong lanjutan, dan perubahan kedua. Modul ini juga menjelaskan siklus hidup katak dan proses pertumbuhan dan perkembangannya.
Coelenterata memiliki tubuh radial simetris dengan rongga di dalamnya. Ada dua bentuk tubuh, yaitu polip dan medusa. Hidup dengan cara parasit atau predator dengan menggunakan sel-sel racun. Reproduksi secara aseksual dan seksual. Memiliki peranan melindungi pantai dan sebagai habitat berbagai hewan laut.
Laporan ini membahas kunjungan studi lapangan kelompok mahasiswa Biologi ke Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk mempelajari taksonomi vertebrata. Mahasiswa melakukan pengamatan langsung terhadap koleksi herbarium basah dan kering di LIPI.
PPT PKWU KERAJINAN KD. 3.1 KLS XI GANJIL.pptLisstaa
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan usaha kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar sebagai solusi dari masalah lingkungan hidup. Dokumen tersebut menjelaskan kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, contoh kerajinan dari limbah, ide dan peluang usaha, sumber daya yang dibutuhkan, serta administrasi dan pemasaran yang perlu dipersiapkan dalam menjalankan usaha kerajinan dari limbah.
Gastropoda adalah kelas moluska yang terbesar. Hewan dalam kelas ini memiliki tubuh lunak yang dilindungi cangkang tunggal berbentuk spiral. Gastropoda hidup di perairan air tawar, air payau, dan darat, serta memiliki sistem pencernaan, peredaran darah, saraf, dan reproduksi. Kelas ini dibagi menjadi beberapa ordo berdasarkan struktur insang dan sistem pernapasan.
Cnidaria Dan Ctenophora (Ciri-ciri, struktur tubuh, klasifikasi dan contoh, r...Herninda N. Shabrina
Cnidaria dan Ctenophora adalah filum invertebrata laut yang memiliki tubuh berbentuk simetri radial dan menggunakan silia atau tentakel untuk bergerak dan berburu mangsanya. Kedua filum ini dapat bereproduksi secara aseksual maupun seksual dan memainkan peran penting dalam ekosistem laut sebagai konsumen dan sumber makanan.
Dokumen tersebut merangkum tentang buaya, termasuk klasifikasi, karakteristik, habitat, makanan, persebaran, dan upaya konservasi buaya di Indonesia. Empat jenis buaya yang dilindungi di Indonesia adalah buaya irian, buaya muara, buaya siam, dan buaya senyulong.
Dokumen tersebut membahas tentang Platyhelminthes (Cacing Pipih) yang merupakan filum hewan triploblastik yang paling sederhana. Platyhelminthes dibagi menjadi 3 kelas, yaitu Turbellaria, Trematoda, dan Cestoda. Platyhelminthes umumnya bersifat parasit pada manusia dan hewan.
Makalah ini membahas dua jenis teks deskriptif dalam bahasa Inggris, yaitu procedure text dan report text. Procedure text digunakan untuk memberikan instruksi melalui serangkaian langkah-langkah, sedangkan report text bertujuan menyajikan informasi faktual hasil pengamatan sistematis. Kedua jenis teks memiliki struktur generik mencakup klasifikasi umum, deskripsi, dan hasil. Contoh procedure text memberikan cara membuat es krim, sedang
Dokumen tersebut memberikan klasifikasi taksonomi lima jenis hewan yaitu jangkrik, semut, kupu-kupu, laba-laba, dan belalang dengan menyebutkan kerajaan, filum, kelas, ordo, famili, genus, dan spesies masing-masing hewan.
Zaman Paleolitikum (Batu Tua) kelas X SMA sem.1Aulia Safitri
Tugas sejarah Indonesia membahas zaman Paleolitikum atau Zaman Batu Tua antara 50.000-10.000 SM. Manusia Peking dan Jawa telah ada pada masa ini. Dokumen menjelaskan jenis manusia, kebudayaan, dan alat-alat pada zaman tersebut seperti kapak genggam, kapak perimbas, alat dari tulang binatang, dan flakes. Zaman Paleolitikum ditandai dengan gaya hidup berpindah-pindah dan ber
Zaman Paleolitikum ditandai oleh kehidupan berpindah-pindah, berburu, dan menangkap ikan. Manusia pada zaman ini membuat alat-alat sederhana dari batu, tulang, dan tanduk untuk berburu, mengumpulkan makanan, dan kebutuhan lainnya. Dua kebudayaan utama pada zaman ini adalah Kebudayaan Pacitan dan Kebudayaan Ngandong.
Modul Metamorfosis Katak (Cipta Karyani)Ciptakaren
Modul ini membahas proses metamorfosis pada katak, mulai dari tahap telur hingga menjadi katak dewasa. Terdapat empat tahapan utama yakni telur, kecebong, kecebong lanjutan, dan perubahan kedua. Modul ini juga menjelaskan siklus hidup katak dan proses pertumbuhan dan perkembangannya.
Coelenterata memiliki tubuh radial simetris dengan rongga di dalamnya. Ada dua bentuk tubuh, yaitu polip dan medusa. Hidup dengan cara parasit atau predator dengan menggunakan sel-sel racun. Reproduksi secara aseksual dan seksual. Memiliki peranan melindungi pantai dan sebagai habitat berbagai hewan laut.
Laporan ini membahas kunjungan studi lapangan kelompok mahasiswa Biologi ke Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk mempelajari taksonomi vertebrata. Mahasiswa melakukan pengamatan langsung terhadap koleksi herbarium basah dan kering di LIPI.
PPT PKWU KERAJINAN KD. 3.1 KLS XI GANJIL.pptLisstaa
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan usaha kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar sebagai solusi dari masalah lingkungan hidup. Dokumen tersebut menjelaskan kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, contoh kerajinan dari limbah, ide dan peluang usaha, sumber daya yang dibutuhkan, serta administrasi dan pemasaran yang perlu dipersiapkan dalam menjalankan usaha kerajinan dari limbah.
Gastropoda adalah kelas moluska yang terbesar. Hewan dalam kelas ini memiliki tubuh lunak yang dilindungi cangkang tunggal berbentuk spiral. Gastropoda hidup di perairan air tawar, air payau, dan darat, serta memiliki sistem pencernaan, peredaran darah, saraf, dan reproduksi. Kelas ini dibagi menjadi beberapa ordo berdasarkan struktur insang dan sistem pernapasan.
Dokumen tersebut membahas tentang dua filum hewan invertebrata, yaitu Mollusca dan Arthropoda. Mollusca merupakan hewan lunak yang tubuhnya dilindungi cangkang dan memiliki organ seperti kaki, massa viseral, dan mantel. Arthropoda memiliki tubuh beruas-ruas dan kerangka luar dari kitin, seperti udang, belalang, dan laba-laba. Kedua filum ini memiliki peranan penting bagi manusia dan ekosistem.
The document provides information about the phylum Mollusca. It discusses that Mollusca is the second largest phylum and includes animals such as snails, squids, clams, and octopuses. It then summarizes the key characteristics of several mollusc classes, including Bivalvia (clams and mussels), Gastropoda (snails), and Cephalopoda (octopuses and squids). The document also describes some unique adaptations of molluscs and their life cycles.
Molluscs are soft-bodied animals with three main body zones - a foot, visceral mass containing internal organs, and mantle. They have a hard calcium carbonate shell or have lost it through evolution. There are three main types - gastropods with one shell, bivalves with two shells, and cephalopods like octopus and squid. Molluscs serve as food but some are poisonous or venomous.
Dokumen tersebut membahas tentang phylum mollusca. Mollusca memiliki tubuh lunak dan ciri-ciri umum seperti memiliki cangkang, kaki, dan mantel. Terdapat beberapa kelas mollusca seperti bivalvia, gastropoda, dan cephalopoda. Setiap kelas memiliki ciri khas masing-masing."
Bab 8 membahas filum Arthropoda yang memiliki jumlah spesies terbanyak di kingdom Animalia. Arthropoda dibagi menjadi 4 kelas yaitu Insecta, Crustacea, Arachnida, dan Myriapoda. Insecta memiliki ciri seperti tubuh terbagi atas kepala, dada, dan perut serta mengalami metamorfosis.
The phylum Mollusca includes several classes of soft-bodied animals that often have a calcium carbonate shell secreted by a mantle. The body consists of a head, foot, and visceral mass. Molluscs exhibit a range of habitats from terrestrial to marine. Notable classes include Gastropoda (snails and slugs), Bivalvia (clams and oysters), and Cephalopoda (octopuses, squid, and nautiluses), which have complex nervous systems. Molluscs play important ecological roles and some species are economically significant as food sources or decorations.
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Kelompok molluscaFauzan Ardana
Mollusca merupakan filum invertebrata yang beragam dan berperan penting bagi manusia. Mollusca terdiri atas kelas-kelas seperti Bivalvia, Gastropoda, dan Cephalopoda yang memiliki ciri khas masing-masing. Beberapa contoh mollusca memberikan manfaat seperti sumber protein dan mutiara, sementara yang lain dapat merusak bangunan.
Dokumen tersebut membahas tentang filum Mollusca, mencakup definisi, ciri-ciri, kelas, dan peranan Mollusca bagi kehidupan manusia. Secara ringkas, Mollusca adalah hewan bertubuh lunak tanpa tulang belakang yang hidup di laut dan darat, terdiri atas kelas Gastropoda, Bivalvia, Cephalopoda, dan lainnya. Mollusca dapat bermanfaat atau merugikan manusia sebagai sumber makanan, mut
Dokumen tersebut membahas tentang kelompok Mollusca. Mollusca merupakan hewan invertebrata bertubuh lunak yang terdiri dari 150.000 spesies hidup dan ribuan fosil. Mereka telah menyebar ke seluruh habitat air dan darat, serta merupakan jenis yang paling sukses secara geologis. Terdapat 3 kelas utama Mollusca yaitu Bivalvia, Gastropoda, dan Cephalopoda.
Mollusca adalah hewan bertubuh lunak yang dibagi menjadi 5 kelas berdasarkan ciri kaki dan cangkongnya. Kelas utama meliputi Bivalvia (kerang), Gastropoda (siput), dan Cephalopoda (cumi-cumi). Mollusca memiliki peran penting bagi manusia, seperti sumber protein dan mutiara.
Phylum Mollusca terdiri dari 5 kelas utama yaitu Amphineura, Gastropoda, Scaphopoda, Cephalopoda, dan Pelecypoda. Mollusca memiliki ciri khas tubuh lunak yang dilindungi cangkang pada beberapa jenis. Gastropoda misalnya siput menggunakan perutnya untuk bergerak. Cephalopoda seperti cumi-cumi dan gurita memiliki kaki di kepalanya. Pelecypoda seperti kerang memiliki du
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Mollusca memiliki ciri-ciri umum seperti tubuh tidak beruas-ruas, simetri bilateral, tertututup mantel, memiliki cangkang, sistem pencernaan lengkap, sistem ekskresi, reproduksi generatif, sistem peredaran darah terbuka, bernafas menggunakan insang, dan sistem syaraf. Kelas-kelas utama Mollusca adalah Polyplacophora, Scaphopoda, Bivalvia, G
Mollusca dan Echinodermata adalah binatang invertebrata yang tersebar luas di air dan darat. Mollusca terdiri dari kelas Gastropoda, Bivalvia, dan Cephalopoda, sedangkan Echinodermata terdiri dari Asteroidea, Echinoidea, Ophiuroidea, Crinoidea, dan Holoturoidea. Fosil-fosil kedua phylum ini sangat membantu dalam penentuan lingkungan fosil dan kronologi geologi.
Dokumen ini merangkum tentang kelas-kelas hewan Mollusca. Mollusca adalah hewan tripoblastik selomata yang bertubuh lunak dan termasuk di dalamnya berbagai jenis siput, kerang, dan cumi-cumi. Terdiri dari 5 kelas utama yaitu Amphineura, Scaphopoda, Gastropoda, Cephalopoda, dan Bivalvia. Masing-masing kelas memiliki ciri khas tersendiri seperti bentuk tubuh, keberadaan cangkang, dan
Tugas bahan mentah ini membahas tentang mollusca. Mollusca merupakan filum terbesar kedua dari kerajaan binatang setelah arthropoda. Mollusca memiliki ciri-ciri seperti tubuh lunak dan tidak beruas-ruas, serta hidup di air dan darat. Tugas ini juga menjelaskan kelas-kelas mollusca beserta ciri khasnya seperti cephalopoda, gastropoda, bivalvia. Diakhiri dengan pemanfaatan mollusca
Lembar diskusi membahas empat filum hewan yaitu Porifera, Coelenterata, Platyhelminthes, dan Nemathelminthes. Murid dibagi menjadi kelompok untuk menjelaskan karakteristik, klasifikasi, dan contoh dari masing-masing filum serta memberikan penjelasan tambahan sesuai dengan topik yang diberikan.
Filum Arthropoda merupakan hewan invertebrata yang memiliki ciri utama tubuh bersegmen, memiliki eksoskeleton keras, kaki berbuku-buku, dan mengalami metamorfosis. Crustacea adalah salah satu kelas dalam filum ini yang hidup di air, dengan ciri kepala dan dada menyatu dilindungi karapaks. Crustacea memiliki peran penting bagi manusia sebagai sumber protein dan ekologi, meski beberapa juga merusak. Arachnida ad
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
1. Om Swatiastu
Penyusun :
-Kelompok VIII :
1. I Wayan Adi Saputra/02.XA8 (085739020001)
2. I Gede Made Dian Putra Pratama/11.XA8 (081999080272)
3. Diki Candra Ariatna/12.XA8 (081805584816)
4. Sri Harta Dvikaryani/31.XA8 ()
5. I Gede Wira Ranata/39.XA8 ()
6. Ni Putu Widyartini/38.XA8 ()
Filum Mollusca
2. 2
Mollusca A. Ciri-ciri Mollusca
Mollusca berasal dari bahasa latin yaitu molluscus yang artinya lunak. Jadi Filum
Mollusca kelompok hewan invretebrata yang memiliki tubuh lunak. Tubuh lunaknya itu
dilindungi oleh cangkang, meskipun ada juga yang tidak bercangkang. Adapun ciri-ciri
dari Filum Mollusca, yakni :
1. Merupakan hewan multiselular yang tidak mempunyai tulang belakang.
2. Habitatnya di air maupun darat
3. Bereproduksi secara seksual
4. Struktur tubuhnya simetri bilateral.
5. Tubuh terdiri dari kaki, massa viseral, dan mantel.
6. Memiliki sistem syaraf berupa cincin syaraf
7. Organ ekskresi berupa nefridia
8. Memiliki radula (lidah bergigi)
9. Hidup secara heterotroph.
3. 3
Mollusca A. Ciri-ciri Mollusca
A. Cara hidup Mollusca
Mollusca hidup secara heterotrof dengan memakan organisme lain. Misalnya
ganggan, ikan, ataupun mollusca lainnya.
B. Habitat Mollusca
Mollusca hidup di air maupun di darat. Mollusca yang hidup di air contohnya sotong
dan gurita. Sedangkan yang hidup di darat contohnya Siput.
C. Reproduksi Mollusca
Mollusca bereproduksi secara seksual. pada umumnya organ reproduksi jantan dan
betina pada umumnya terpisah pada individu lain (gonokoris). Namun, meski begitu
jenis siput tertentu ada yang bersifat Hermafrodit. Fertilisasi dilakukan secara internal
ataupun eksternal sehingga menghasilkan telur. Telur tersebut berkembang menjadi
larva dan pada akhirnya akan menjadi mollusca dewasa.
4. 4
Mollusca B. Ciri-ciri Mollusca
Mollusca terdiri dari tiga bagian utama, yakni :
1. Kaki
Kaki merupakan perpanjangan/penjuluran dari bagian Ventral
tubuh yang berotot. Kaki berfungsi untuk bergerak. Pada sebagian
mollusca kaki telah termodifikasi menjadi tentakel yang berfungsi
untuk menangkap mangsa.
2. Massa Viseral
Massa viseral adalah bagian tubuh yang lunak dari mollusca. Di
dalam massa viseral terdapat organ-organ seperti organ
pencernaan, ekskresi, dan reproduksi. Massa viseral dilindungi oleh
mantel.
1. Ciri-ciri tubuh mollusca
3. Mantel
Mantel adalah jaringan tebal yang
melindungi massa viseral. Mantel membentuk
suatu rongga yang disebut rongga mantel. Di
dalam rongga mantel berisi cairan. Cairan
tersebut adalah tempat lubang
insang, lubang ekskresi dan anus.
5. 5
Mollusca B. Klasifikasi Mollusca
5
B. Klasifikasi
1. Kelas Gastropoda
2. Kelas Polyplacophora
5. Kelas Bivalvia (Pelecypoda)
3. Kelas Scaphopoda
4. Kelas Cephalopoda
6. 6
Mollusca B. Klasifikasi Mollusca
6
1. Kelas Gastropoda
Gastropoda berasal dari kata
gaster = perut
podos = kaki
Jadi Gastropoda adalah hewan yang bertubuh
lunak, berjalan dengan perut yang dalam hal ini disebut
kaki.
Gastropoda adalah hewan hermafrodit, tetapi
tidak mampu melakukan autofertilisasi. Beberapa contoh
Gastropoda adalah bekicot (Achatina fulica), siput air
tawar (Lemnaea javanica), siput laut (Fissurella sp), dan
siput perantara fasciolosis (Lemnaea trunculata).
Gastropoda
7. 7
Mollusca B. Klasifikasi Mollusca
7
A. Ciri-ciri Gastropoda
1. Pada umumnya, hewan ini bersifat herbivor, sering
memakan sayuran budidaya sehingga merugikan
manusia.
2. Gastropoda ada yang memiliki cangkang
tunggal, ganda, atau tanpa cangkang.Fungsi
cangkang untuk melindungi kepala, kaki, dan alat
dalam.
3. Cangkang umumnya berbentuk spiral asimetri atau
terpilin memanjang.
4. Pada kepala terdapat tentakel dan mulut.
5. Pada ujung tentakel panjang gastropoda darat
terdapat mata.
Gastropoda
6. Hidup di air laut & air payau atau daratan yang
lembab.
7. Rumahnya terdiri dari satu test yang terputar (terpilin)
memanjang melalui satu sumbu.
8. Tubuhnya terdiri dari kepala, kaki dan alat
pencernaan.
9. Kepala dilengkapi dengan alat pengunyah yang
disebut rongga mantel (berfungsi sebagai insang
pada air laut & berfungsi sebagai paru-paru pada
lingkungan darat.
10. Test terdiri dari zat gampingan dan terputar secara
spiral melalui satu garis lurus (putaran involut &
evolut).
11. Arah putaran test gastropoda terdiri dari Dextral
(searah jarum jam) & Sinistral (berlawanan putaran
jarum jam).
9. 9
Mollusca B. Klasifikasi Mollusca
9
C. Ordo
Gastropoda
Gastropoda
Archeogastropoda
Mesogastropoda
Neogastropoda
Archeogastropoda
yaitu berjumlah satu
atau dua buah, tersusun dalam
dua baris filament, jantung
beruang dua. Contoh ordo ini
adalah trochus.
10. 10
Mollusca B. Klasifikasi Mollusca
10
C. Ordo
Gastropoda
Mesogastropoda, yaitu satu buah
tersusun dalam satu baris
filamen, jantung beruang
satu, mulut dilengkapi radula yang
berjumlah tujuh buah dalam satu
baris. Contoh ordo ini adalah
Lambis, Turitella.
Neogastropoda, yaitu insang sebuah
tersusun dalam satu baris
filament, jantung beruang satu, mulut
dilengkapi radula tiga buah dalam satu
baris. Contoh ordo ini adalah Murek.
11. 11
Mollusca B. Klasifikasi Mollusca
11
D. Sistem Reproduksi
Gastropoda
Siput berkembang biak dengan kawin dan
bersifat hemaprodit, tetapi tidak mempu
melakukan autofertilisasi. Alat reproduksinya disebut
ovotestis, yaitu suatu badan penghasil ovum dan
sperma. Sperma yang dihasilkan akan diteruskan ke
saluran sperma ditampung dalam kantung sperma
dan dikeluarkan melalui alat kawin. Sedangkan sel
telur yang dihasilkan akan diteruskan ke saluran
telur, reseptakel seminal, dan akhirnya keluar
melalui lubang kelamin.
12. 12
Mollusca B. Klasifikasi Mollusca
12
2. Kelas Polyplacophora
Polyplacophora
Hewan Mollusca kelas Amphineura ini hidup di laut dekat
pantai atau di pantai. Tubuhnya bilateral simetri, dengan kaki
di bagian perut (ventral) memanjang. Ruang mantel dengan
permukaan dorsal, tertutup oleh 8 papan
berkapur, sedangkan permukaan lateral mengandung
banyak insang
Hewan ini bersifat hermafrodit (berkelamin dua), fertilisasi
eksternal (pertemuan sel teur dan sperma terjadi di luar
tubuh). Contohnya Cryptochiton sp atau kiton. Hewan ini juga
mempunyai fase larva trokoper
13. 13
Mollusca B. Klasifikasi Mollusca
13
A. Ciri-ciri Polyplacophora
Polyplacophora
Ciri-ciri dari Polyplacophora, yakni :
1. Hewan ini memiliki ciri tubuhnya Tubuhnya bilateral simetri, dengan kaki di bagian perut (ventral) memanjang
atau berbentuk pipih memanjang, tidak berkepala, tidak bertentakel, dan pada bagian punggungnya
terdapat cangkang yang tersusun atas beberapa (biasanya belapan) lempeng terlapis yang saling tumpang
tindih seperti genting. Di dalam mulutnya terdapat radula. Contoh kelas Amphineura ialah Chiton.
2. Ruang mantel dengan permukaan dorsal, tertutup oleh 8 papan berkapur, sedangkan permukaan lateral
mengandung banyak insang
3. Hewan ini bersifat hermafrodit (berkelamin dua), fertilisasi eksternal (pertemuan sel teur dan sperma terjadi di
luar tubuh). Contohnya Cryptochiton sp atau kiton.
15. 15
Mollusca B. Klasifikasi Mollusca
15
C. Ordo
Polyplacophora
Polyplacophora
Aplacophora
Monoplacophora
Polyplacophora
Hewan ini memiliki ciri-ciri, yaitu cangkangnya
memiliki susunan yang bertumpuk-tumpuk seperti
susunan genting, hidupnya melekat di dasar
perairan. Pada mulutnya dilengkapi dengan
lidah parut atau radula. Contohnya adalah
Chiton.
16. 16
Mollusca B. Klasifikasi Mollusca
16
D. Sistem Reproduksi
Polyplacophora
Reproduksi secara seksual, yaitudengan pertemuan sel oyum dan sel
sperma yang terdapat pada individu jantan dan betina
17. 17
Mollusca B. Klasifikasi Mollusca
17
3. Kelas Scaphopoda
Scaphopoda
Dentalium vulgare adalah salah satu contoh kelas
Scaphopoda. Jika Anda berjalan-jalan di pantai, hati-hati
dengan cangkang jenis Scaphopoda ini. Karena biasanya
hewan ini tumbuh di batu atau benda laut lainnya yang
berbaris menyerupai taring
Dentalium vulgare hidup di laut dalam pasir atau
lumpur. Hewan ini juga memiliki cangkok yang berbentuk
silinder yang kedua ujungnya terbuka. Panjang tubuhnya
sekitar 2,5 s.d 5 cm. Dekat mulut terdapat tentakel kontraktif
bersilia, yaitu alat peraba. Fungsinya untuk menangkap
mikroflora dan mikrofauna. Sirkulasi air untuk pernafasan
digerakkan oleh gerakan kaki dan silia, sementara itu
pertukaran gas terjadi di mantel. Hewan ini mempunyai
kelamin terpisah
18. 18
Mollusca B. Klasifikasi Mollusca
18
A. Ciri-ciri Scaphopoda
Scaphopoda
Tubuh ramping, memanjang dorsoventral, diselubungi oleh mantel.
1. Panjang tubuhnya biasanya 2,5-5 cm. Ada yang hanya 4 mm, tapi ada pula yang panjangnya 25 cm.
Memiliki cangkang. Cangkangnya terbuka pada kedua ujungnya, berbentuk silinder, dan biasanya
berwarna putih/kekuningan.
2. Dekat mulut terdapat tentakel kontraktif bersilia disebut captula dengan ujung yang menjulur, yaitu alat
peraba. Fungsinya untuk menangkap mikroflora dan mikrofauna.
3. Kaki muncul dari ujung cangkang yang besar, berfungsi untuk menggali di pasir.
4. Sirkulasi air untuk pernafasan digerakkan oleh gerakan kaki dan silia, sementara itu pertukaran gas terjadi di
mantel.
5. Hewan ini memiliki Kelamin terpisah.
Contoh : Siput gading (Dentalium vulgare)
20. 20
Mollusca B. Klasifikasi Mollusca
20
C. Ordo
Scaphopoda
Scaphopoda merupakan bagian Mollusca yang paling sedikit
memiliki anggota. Scaphopoda hidup di laut dan terpendan di
dalam pasir atau lumpur. Hewan ini memiliki cangkang yang
berbentuk silinder yang kedua ujungnya terbuka. Scaphopoda
juga disebut siput gading. Contohnya adalah siput gading
panjang (Fissidentalium vernedel) yang memiliki cangkang
berbentuk seperti gigi yang ditemukan hidup di dasar perairan
teluk jepang yang berpasir. Jai tidak ditemukan ordo untuk kelas
Scaphopoda.
Sumber : books.google.com
21. 21
Mollusca B. Klasifikasi Mollusca
21
D. Sistem Reproduksi
Scaphopoda
Scaphopoda bereproduksi secara
seksual dan masing-masing organ
seksual saling terpisah pada individu
lain. Fertilisasi dilakukan dengan cara
eksternal. Telur dilepaskan secara
terpisah dan sesudah stadium larva
yang singkat hewan-hewan muda
tenggelam di dasar laut.
22. 22
Mollusca B. Klasifikasi Mollusca
22
4. Kelas Cephalopoda
Cephalopoda
Cephalopoda berasal dari kata
ochepalo = kepala
opodos = kaki
Jadi Cephalopoda bergerak dengan kaki yang terletak di bagian
kepala. Aliran air dari sifon masuk ke dalam rongga mantel dan
disemburkan ke luar melalui sifon keluar menyebabkan
pergerakan Cephalopoda. Umumnya Cephalopoda memiliki alat
pertahanan diri berupa kantong tinta. Kepala Cephalopoda
tampak jelas dan memiliki mata yang besar. Tentakel pendek
mempunyai fungsi sebagai alat peraba dan pembau.
Octopus vulgaris
Stauroteuthis syrtensis
23. 23
Mollusca B. Klasifikasi Mollusca
23
A. Ciri-ciri Cephalopoda
Cephalopoda
1. Kaki terdapat dikepala, tidak bercangkok (kecuali nautilus)
2. Bergerak lambat dengan tentakel, sirip, dan cepat dengan
cara menyemprotkan air
3. Warna kulit berubah sesuail lingkungan (karena zat kromator
pada kulitnya)
4. Alat kelamin terpisah
24. 24
Mollusca B. Klasifikasi Mollusca
24
B. Struktur tubuh
Cephalopoda
Argonauta argo
Nautilus pompilius
Satu-satunya Cephalopoda
yang bercangkang
25. 25
Mollusca B. Klasifikasi Mollusca
25
C. Ordo
Cephalopoda
Cephalopoda
Tetrabranchiata
Dibranchiata
Dibranchiata memiliki cangkang dalam
atau tidak sama sekali dengan lengn lebih
sedikit dibandingkan tetrabranchiata.
Hewan ini mempunyai kantung
tinta, sepasang insang, sepasang
nefrida, serta memiliki kromatofora.
Decapoda
Octapoda
26. 26
Mollusca B. Klasifikasi Mollusca
26
C. Ordo
Cephalopoda
Tetrabranchiata meliputi jumlah spesies yang sangat banyak,
diantaranya telah menjadi fosil (kelompok nautiloid dan ammonoids)
yang hidup pada zaman Mesozoik(60 juta tahun yang lalu). Contoh
yang mewakili dari nautiloids adalah genus nautilus yang dapat dijumpai
di lautan pasifik dan lautan Indonesia.
Tetrabranchiata memiliki cangkang luar dari kapur yang membelit
dan memiliki beberapa lengan. Hewan ini mempunyai dua pasang
insangserta dua pasang nefridia dan tidak mempunyai kromatofora dan
kantung tinta. Salah satu famili dari ordo tetrabranchiata adalah famili
nautilidae; cantohnya nautilus pompilus.
27. 27
Mollusca B. Klasifikasi Mollusca
27
D. Sistem Reproduksi
Cephalopoda
Reproduksi terjadi secara seksual dgn cara
fertilisasi internal. Hewan jantan & betina
terpisah (diesis)
28. 28
Mollusca B. Klasifikasi Mollusca
28
4. Kelas Bivalvia
Bivalvia
Bivalvia berasal dari kata
bi = dua
valvus = katup
Jadi Bivalvia memiliki cangkang yang berbentuk seperti sepasang
katup. Disebut juga Pelecypoda karena memiliki kaki yang pipih. Di
bagian tengah dorsal dari cangkang terdapat ligamen yang
menghubungkan kedua cangkang dan berfungsi sebagai engsel.
Cangkang tersusun dari lapisan periostrakum, prismatik dan nakreas.
Benda asing yang masuk ke lapisan nakreas akan dibungkus oleh
lendir yang terbentuk di bagian ini dan lama-kelamaan menjadi
mutiara.
29. 29
Mollusca B. Klasifikasi Mollusca
29
A. Ciri-ciri Bivalvia
Bivalvia
1. Mempunyai kaki berbentuk pipih seperti kapak untuk
membuat lubang.
2. Cangkoknya terdiri atas dua bagian yang
dihubungkan dengan semacam engsel.
3. Pelecypoda (Bivalvia) tidak memiliki kepala.
4. Mulutnya terdapat pada rongga mantel, dilengkapi
dengan labial palpus.
5. Bivalvia tidak memiliki rahang atau radula.
30. 30
Mollusca B. Klasifikasi Mollusca
30
B. Struktur tubuh
Bivalvia
palpus
mulut
otot anterior pedal retraktor
otot anterior pedal
adductor
otot posterior pedal retraktor
otot posterior pedal
adductor
sifon keluar
sifon masuk
lembar insang
mantel
cangkang
kaki
umbo
31. 31
Mollusca B. Klasifikasi Mollusca
31
C. Ordo
Bivalvia
Bivalvia
Protobranchia
Taxodonata
Dysodonta
Pseudolamellibranchia
Klasifikasi berikut adalah berdasarkan klasifikasi
Newel (1965) yang didasarkan pada morfologi.
Hingga sekarang belum tersedia filogeni yang
dapat sepenuhnya dipercaya. Beberapa
kelompok diketahui parafiletik, terutama
Anomalodesmata. Terdapat pula sistematika
alternatif berdasarkan morfologi insang dari
Franc (1960) dan disebutkan bila perlu pada
daftar di bawah. Franc memisahkan
Septibranchia dalam kelompok tersendiri,
meskipun secara molekular malah membuat
Eulamellibranchia menjadi parafiletik.
32. 32
Mollusca B. Klasifikasi Mollusca
32
D. Sistem Reproduksi
Bivalvia
Hewan seperti kerang air tawar ini memiliki kelamin terpisah atau
berumah dua. Umumnya pembuahan dilakukan secara eksternal.
Dalam kerang air tawar, sel telur yang telah matang akan dikeluarkan
dari ovarium. Kemudian masuk ke dalam ruangan suprabranchial. Di sini
terjadi pembuahan oleh sperma yang dilepaskan oleh hewan jantan.
Telur yang telah dibuahi berkembang menjadi larva glochidium. Larva
ini pada beberapa jenis ada yang memiliki alat kait dan ada pula yang
tidak. Selanjutnya larva akan keluar dari induknya dan menempel pada
ikan sebagai parasit, lalu menjadi kista. Setelah beberapa hari kista tadi
akan membuka dan keluarlah Mollusca muda. Akhirnya Mollusca ini
hidup bebas di alam.
33. 33
Mollusca C. Peranan Mollusca
33
Sebagai penghasil mutiara
1. Secara Alami
Di alam, mutiara terbentuk akibat adanya irritant yang masuk ke dalam mantel kerang mutiara.
Fenomena adanya irritant ini sering juga ditafsirkan dengan masuknya pasir atau benda padat ke dalam
mantel kemudian benda ini pada akan terbungkus nacre sehingga jadilah mutiara. Terbentuknya mutiara
alami terbagi atas dua bagian besar, terbentuk akibat irritant dan masuknya partikel padat dalam mantel
moluska. Pada prinsipnya, mutiara terbentuk karena adanya bagian epithelium mantel yang masuk ke dalam
rongga mantel tersebut. Bagian epithelium mantel ini bertugas mengeluarkan/mendeposisikan nacre pada
bagian dalam cangkang kerang disamping membentuk keseluruhan cangkang.
34. 34
Mollusca C. Peranan Mollusca
34
Sebagai penghasil mutiara
2. Secara Buatan
Bentuk rekayasa ini dikenal dengan istilah grafting atau seeding atau juga implantation, yaitu dengan
menyisipkan inti (nucleus) bersama selembar organ mantel (irisan daging kerang mutiara lain yang dikenal
dengan nama ‘saibo’) ke dalam kerang mutiara. Organ mantel ini diambil oleh individu kerang mutiara yang
lain dan berperan sebagai donor. Berdasarkan penelitian, pemilihan donor yang baik akan menentukan
kualitas mutiara yang dihasilkan terutama dari segi warna, bentuk dan kilau mutiara. Inti dan irisan mantel ini
ditempatkan di dalam gonad kerang setelah sebelumnya dibuat irisan kecil pada dinding gonad.
35. 35
Mollusca C. Peranan Mollusca
35
LANJUTAN…….
Irisan daging mantel akan membentuk kantung mutiara (pearl sac) dan nantinya akan memproduksi nacre.
Proses ini dikenal sebagai biomineralisasi, sama halnya dengan proses pembentukan tulang pada manusia
dan hewan bertulang belakang lainnya. Nacre adalah bagian permukaan yang berkilau dari mutiara atau
juga dinding bagian yang berkilau dalam kerang. Pada bagian dalam kerang, nacre diistilahkan sebagai
Mother of Pearl (ibu dari mutiara) sedangkan nacre yang melekat di inti disebut mutiara. Kualitas nacre yang
dihasilkan menjadi penentu kualitas mutiara secara keseluruhan. Proses penyisipan merupakan bagian kecil
dari rangkaian proses budidaya yang panjang sejak penentuan lokasi budidaya sampai pada penanganan
pasca panen. Prinsip proses penyisipan ini didasarkan atas bagaimana terbentuknya mutiara secara alami
dimana kerang akan membungkus irritant yang tidak dapat dihindari dengan nacre. Prinsip kerja ini sama bila
kerang mengalami kerusakan cangkang, mereka akan segera menutup lubangnya dengan nacre sehingga
mencegah tubuh lunaknya terekspos. Namun sejauh ini belum ada bukti bahwa mutiara alami terbentuk
karena masuknya butir pasir ke dalam tubuh kerang. Asumsi kuat yang menunjang terbentuknya lapisan
nacre ini adalah adanya virus seperti yang ditemukan pada beberapa jenis kerang mutiara yang
dibudidayakan.