Gambar menggambarkan seorang penari Bali sedang melakukan tarian tradisional. Dokumen ini membahas tentang karya pelukis Nyoman Gunarsa yang kerap menggambarkan kesenian, cerita rakyat, dan legenda Bali dalam lukisan-lukisannya. Juga menyinggung tentang latar belakang pendidikan dan penghargaan yang pernah diterima Nyoman Gunarsa.
Ide dan Peluang Usaha Makanan Internasional
Hal yang perlu diperhatikan dalam memulai usaha makanan Internasional :
1) Menentukan jenis makanan
Ditentukan dari banyaknya turis yang berkunjung
Ketersediaan bahan makanan di lingkungan sekitar
2) Mengolah makanan dengan tepat
Mempelajarinya dari negara asalnya
3) Menggunakan bumbu yang tepat
Menggunakan bumbu asli atau bumbu yang mirip, sehingga cita rasanya akan sama dengan yang aslinya
Menyesuaikan dengan lidah manyarakat sekitar, sehingga dibutuhkan inovasi
Ide dan Peluang Usaha Makanan Internasional
Hal yang perlu diperhatikan dalam memulai usaha makanan Internasional :
1) Menentukan jenis makanan
Ditentukan dari banyaknya turis yang berkunjung
Ketersediaan bahan makanan di lingkungan sekitar
2) Mengolah makanan dengan tepat
Mempelajarinya dari negara asalnya
3) Menggunakan bumbu yang tepat
Menggunakan bumbu asli atau bumbu yang mirip, sehingga cita rasanya akan sama dengan yang aslinya
Menyesuaikan dengan lidah manyarakat sekitar, sehingga dibutuhkan inovasi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Efusi pleura adalah akumulasi cairan yang berlebihan pada rongga pleura, cairan tersebut mengisi ruangan yang mengelilingi paru. Cairan dalam jumlah yang berlebihan dapat mengganggu pernapasan dengan membatasi peregangan paru selama inhalasi.
Efusi pleura adalah suatu keadaan dimana terdapatnya cairan pleura dalam jumlah yang berlebihan di dalam rongga pleura, yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara pembentukan dan pengeluaran cairan pleura. Dalam keadaan normal, jumlah cairan dalam rongga pleura sekitar 10-200 ml. Cairan pleura komposisinya sama dengan cairan plasma, kecuali pada cairan pleura mempunyai kadar protein lebih rendah yaitu <1,5 />< 30mm.
Diantara celah-celah sel ini terdapat sel limfosit
Di bawah sel-sel mesothelial ini terdapat endopleura yang berisi fibrosit dan histiosit
Di bawahnya terdapat lapisan tengah berupa jaringan kolagen dan serat-serat elastik
Lapisan terbawah terdapat jaringan interstitial subpleura yang banyak mengandung pembuluh darah kapiler dari a. Pulmonalis dan a. Brakhialis serta pembuluh limfe
Menempel kuat pada jaringanparu
Fungsinya. untuk mengabsorbsi cairan. Pleura
• Pleura parietalis
Jaringan lebih tebal terdiri dari sel-sel mesothelial dan jaringan ikat (kolagen dan elastis)
Dalam jaringan ikat tersebut banyak mengandung kapiler dari a. Intercostalis dan a. Mamaria interna, pembuluh limfe, dan banyak reseptor saraf sensoris yang peka terhadap rasa sakit dan perbedaan temperatur. Keseluruhan berasal n. Intercostalis dinding dada dan alirannya sesuai dengan dermatom dada
Mudah menempel dan lepas dari dinding dada di atasnya
Fungsinya untuk memproduksi cairan pleura
B. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini mengenai gangguan pernapasan yang berjudul` EFUSI PLEURA`.adalah mengetahui patofisiologi dari penyakit pernapasan tersebut.
C. Rumusan Permasalahan
• Untuk mengetahui pengertian efusi pleura
• Untuk mengetahui etiologi efusi pleura
• Untuk mengetahui manifestasi efusi pleura
• Untuk mengetahui patofisiologi efusi pleura
• Untuk mengetahui diagnosis efusi pleura
• Untuk mengetahui pengobatan(penatalaksaan) efusi pleura
• Untuk meng
Artikel tugas seni budaya tentang Bagong, Semar, Pak Raden, Gatotkaca dan Dewi Srikandi. Dalam tugas yang saya buat itu terdapat sejarah-sejarahnya atau pembahasan tokoh tersebut, gambar atau tampilan visual tokoh dan sumber.
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
Apresiasi Karya Seni - I nyoman gunarsa
1.
2. Amanda Noviyanti
Clarissa Juliana
Fisca Meidyasari
Gemi Kusmeinizy
Lisa Tri Setiawati
Rizkiyanita Bintang
3.
4.
5. Judul : Penari Bali.
Tema : Cerita rakyat,
legenda dan kesenian Bali.
Melukiskan tentang
seorang penari Bali yang
sedang lincah melakukan
gerakan tarian .
6. Objek utama yang digambar adalah
seseorang penari Bali. Pada karya Nyoman Gunarsa
pada umumnya adalah menggambarkan berbagai
realita dan kehidupan cerita rakyat bali dan legenda
hindu dharma. Dan berdasarkan eksplorasinya dari
cerita rakyat Bali, Legenda Bali, kekhasan atau
bahkan kesenian Bali, seperti tarian tradisional,
musik tradisional, upacara keagaman, dan
keanekaragaman lingkungan yang mempengaruhi
banyak seniman yang berasal dari Bali dan
Indonesia.
7. Nilai keunikan atau keindahan
Dalam gambar I Nyoman Gunarsa mungkin
sulit ditemukan keberadaan titik keindahannya,
melainkan unsur kebebasan dan keberanian dalam
melukis. Keberanian dalam melukis adalah salah
satu pemberontakan yang kreatif. Ketika
keberanian muncul, maka akan timbul sebuah
keunikan dengan sendirinya.
8. Muatan pesan moral yang ingin
disampaikan
Bahwa gaya lukisan / aliran sangatlah penting
dan wajib dimiliki oleh setiap pelukis. Unsur
kebebasan dan keberanian dalam melukis juga harus
ditanamkan didalam diri pelukis. Karena dari kedua
unsur tersebut mampu menumbuhkan kesan
kreatif yang lebih dalam.
Teknik dan bahan yang digunakan Nyoman
Gunarsa dalam melukis adalah teknik basah yg
menggunakan media kanvas serta menggunakan
cat minyak atau cat air.
9. Aliran atau gaya lukisan yang Nyoman
Gunarsa terapkan adalah Ekspresionis.
Aliran atau gaya lukisan ekspresionis atau
ekspresionisme adalah kecenderungan seorang
seniman untuk mendistorsi kenyataan dengan
efek-efek emosional. Istilah emosi ini biasanya
lebih menuju kepada jenis emosi kemarahan dan
depresi daripada emosi bahagia. Dan ekspresionisme
adalah aliran yang mengutamakan curahan batin
secara bebas.
10. Biografi
Nyoman Gunarso
Nama :
I Nyoman Gunarsa
Lahir
Banda Klungkung, Bali,
15 April 1944
Pendidikan :
ASRI, Yogyakarta
Profesi :
Pelukis,
Dosen ASRI Yogyakarta
Penghargaan :
1. Pratisara Affandi Adi
Karya Award 1976,
2. Best Painting pada
Bienalle III dari DKJ
1978,
3. Best Painting pada
Bienalle IV 1980,
4. Lempad Prize 1980,
5. Mendapat Medali
Perak pada Bienalle I
di Yogyakarta 1988,
6. Penghargaan Dharma
Kusuma dari
Pemerintah Daerah
Bali 1994,
7. Bali Etos
Award Jakarta 1994
Ayah Nyoman Rudana adalah
seorang petani, yang juga mahir
menabuh gamelan Bali dan ibunya
pandai membuat Banten, rangkaian
sesajen untuk berbagai upacara
keagamaan Hindu Bali. Masa kecilnya
dihabiskan di kampung dengan suasana
keagamaan serta berkesenian yang kental
dari keluarga serta lingkungan sekitar.
Rudana juga senang mengunjungi Puri
Lukisan, yang merupakan museum
lukisan yang terkenal di Bali saat itu dan
menghabiskan waktu luangnya selepas
sekolah untuk mengunjungi para pelukis
di daerah Ubud.
Di SMA Rudana tergabung dalam
kelompok sendratari Bali dan
berpasangan dengan Ni Wayan
Olasthini, yang kemudian menjadi
istrinya.
Selesai masa SMA di Denpasar
tahun 1968, Rudana melamar masuk
AKABRI Darat di Lembang, Jawa Barat,
namun gagal dalam tes sebagai
penerbang. Lalu ia memutuskan untuk
mengambil sekolah guru PGSLP Negeri
di Madiun, Jawa Timur antara tahun
1969-1970. Setelah lulus ia kembali ke
Bali dan bekerja sebagai guru magang di
sebuah SMP selama setahun. Ia
kemudian menjadi pemandu wisata
hingga tahun 1973.
11.
12. Alunan Seruling Memanggil Burung Walet
- Oil on Canvas - 150 x 200 cm (2010)
Rama dan Shinta
-Oil on Canvas-175x150cm (2008)
13. Legong Dancers
-Water Color-114x160cm (2010)
Kasih Ibu
-Oil on Canvas-175x125cm (2009)
14. Guardian of The Villages
-Oil on Canvas-150x200
Barong
-WaterColor-117x152cm (2010)
15. Kendang Dancers
-Oil on Canvas-145x145cm (2009)
Pendet Dancer
-Oil on Canvas-95x95cm (2010)
16. Berhias
-Oil on Canvas-150x175cm (2005)
Gadis Penari Tenun
-Oil on Canvas-145x145cm (2009)