Angkatan sastra mulai dari angkatan pujangga lama sampai angkatan 2000-an memiliki ciri-ciri atau karakteristik yang berbeda dalam setiap angkatan. setiap
Angkatan sastra mulai dari angkatan pujangga lama sampai angkatan 2000-an memiliki ciri-ciri atau karakteristik yang berbeda dalam setiap angkatan. setiap
Sejak Sutan Takdir Alisjahbana (STA) menyatakan gagasannya untuk memberikan sekat antara sejarah kebudayaan pre-Indonesia (masa sebelum akhir abad ke-19) dengan kebudayaan Indonesia (awal abad ke-20 hingga kini), dengan sendirinya menjadikan keterputusan sejarah antara dua masa kesusastraan tersebut. Bagi generasi muda yang menerima pengajaran sastra di lingkungan sekolah, seakan ada gambaran bahwa kebudayaan (sastra) Indonesia baru lahir di tahun 1900 sehingga mengubur-tenggelamkan perjalanan sejarah kebudayaan (sastra) Indonesia yang telah berproses dan bermutasi selama ratusan tahun.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
2. Awal Mula
Angkatan 20 disebut juga angkatan Balai Pustaka. Balai Pustaka
merupakan nama badan yang didirikan oleh Pemerintah Belanda pada tahun
1908. Badan tersebut sebagai penjelmaan dari Commissie voor De Volkslectuur
atau Komisi Bacaan Rakyat.Commissie voor De Volkslectuur dibentuk pada
tanggal 14 April 1903. Komisi ini bertugas menyediakan bahan-bahan bacaan
bagi rakyat Indonesia pada saat itu.
Lahirnya Balai Pustaka sangat menguntungkan kehidupan dan
perkembangan sastra di tanah air baik bidang prosa, puisi, dan drama.
Peristiwa- peristiwa sosial, kehidupan adat-istiadat, kehidupan agama, ataupun
peristiwa kehidupan masyarakat lainnya banyak yang direkam dalam buku-buku
sastra yang terbit pada masa itu.
3. Karakteristik Angkatan ‘20 (Balai Pustaka)
Tema
Tema yang sering diangkat menjadi tema pada novel angkatan 20-an
adalah kawin paksa, pertentangan adat, pertentangan antara kaum tua
dan kaum muda.
Bahasa
Bahasanya mengutamakan keindahan bahasa daripada isi ,
menggunakan ejaan lama, pepatah, pribahasa sehingga pembaca
sukar untuk mengerti isi dari cerita tersebut.
4. Ciri – Ciri Angkatan ‘20 (Balai Pustaka)
1. Menggambarkan tema pertentangan paham antara kaum tua dan kaum muda,
soal pertentangan adat, soal kawin paksa, permaduan, dlll.
2. Soal kebangsaan belum mengemuka, masih bersifat kedaerahan
3. Gaya bahasanya masih menggunakan perumpamaan yang klise, pepatah,
peribahasa, tapi menggunakan bahasa percakapan sehari-hari lain dengan
bahasa hikayat sastra lama
4. Puisinya berupa syair dan pantun
5. Isi karya sastranya bersifat didaktis
6. Alirannya bercorak romantik
5. Contoh karya – karya pada angkatan ‘20
Oleh Abdul Muis :
- Salah Asuhan
- Pertemuan Jodoh
- Suropati
Oleh Marah Rusli :
- Siti Nurbaya
- Memang Jodoh – La Harni
Oleh Muhammad Kasim :
- Muda Terung
- Pengeran Hindi
- Niki Bahtera
Oleh Merari Siregar :
- Azab dan Saengsara