SlideShare a Scribd company logo
LAPORAN PRAKTEK KERJA 
INDUTRI 
DI PT ENERGI PUTRA NUSANTARA JAYA 
DI SUSUN OLEH : 
1. Rifqi Renaldy Deva Saputra ( 1211995 / XII TITL 1 ) 
2. Yonathan Dion Kristianto ( 1212001 / XII TITL 1 ) 
PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI 
TENAGA LISTRIK 
SMK NEGERI 7 SEMARANG 
( STM PEMBANGUNAN ) 
KELOMPOK TEKNOLOGI DAN INDUSTRI 
Jalan Simpang Lima Telp. (024) 8311532 Fax. (024) 8447649 
Semarang 50241 
2014 
Laporan praktek kerja industri Page 1
HALAMAN PENGESAHAN INDUSTRI 
Laporan dengan judul “LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI di PT. ENERGI 
PUTRA NUSANTARA JAYA” disusun guna memenuhi syarat praktek kerja industri pada 
Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 7 (STM PEMBANGUNAN) Semarang yang 
telah dilaksanakan pada 23 Juni – 5 Juli 2014. Dan dengan demikian laporan ini telah 
diperiksa oleh Pimpinan/Direktur dan dapat disahkan oleh PT. ENERGI PUTRA 
NUSANTARA JAYA 
Pembimbing Praktik Kerja Lapangan 
Bapak Khoirul 
( Koordinator Lapangan ) 
Mengetahui, 
Bapak Amung Setiaji 
( Direktur PT. Energi Putra Nusantara Jaya ) 
Laporan praktek kerja industri Page 2
HALAMAN PENGESAHAN SEKOLAH 
Laporan dengan judul “LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI di PT. ENERGI 
PUTRA NUSANTARA JAYA” disusun guna memenuhi syarat praktek kerja industri pada 
Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 7 (STM PEMBANGUNAN) Semarang yang 
telah dilaksanakan pada 23 Juni – 5 Juli 2014. Dan dengan demikian laporan ini telah 
diperiksa dan dapat disahkan oleh SMK Negeri 7 ( STM Pembangungan ) Semarang 
Guru Pembimbing, Ketua Kompetensi 
Keahlian 
Dra. Endang Sri Rahayu Albasori, S.Pd 
NIP. 19730729.200212.1.003 NIP. 
19600222.198803.2.004 
Laporan praktek kerja industri Page 3
KATA PENGANTAR 
Dengan Mengucap syukur Alhamdulillah dan Berkat rahmat Allah atas ridho-Nya 
serta atas kesungguhan dan keuletan kepada saya selaku penulis,sehingga kami dapat 
menyelesaikan laporan hasil pelaksanaan Praktek Kerja Industri yang bertujuan untuk 
menambah ilmu tentang jaringan distribusi listrik 
Maksud dari penyusunan laporan hasil tugas mata diklat adalah sebagai alat 
penyampaian informasi yang berkaitan dengan pelajaran teknik di kejuruan TITL. 
Di dalam pelaksanaan kegiatan dan penyusunan hasil laporan tugas mata diklat ini kami 
selaku penulis mengucapkan terimakasih untuk semua pihak yang telah membantu dalam 
bentuk materiil atau immateriil. Pada kesempatan kali ini saya ucapkan terimakasih ini 
kepada ; 
1. Bapak Kepala SMK Negeri 7 (STM PEMBANGUNAN) Semarang Drs. M. 
Sudarmanto, M.Pd. yang telah mengijinkan kami untuk belajar di PT ENERGI 
PUTRA NUSANTARA JAYA 
2. Kepada Bapak Amung Setiaji yang telah mengijinkan kami untuk melaksanakan 
magang di perusahaan / industri yang Bapak pimpin. 
3. Kepada Guru Pengampu saya Ibu Dra. Endang Sri Rahayu dan Bapak Albasori, 
S.Pd yang telah membimbing dan mengajarkan kepada kami tentang materi yang 
dibahas dalam laporan ini. 
4. Kepada orang tua dan teman-teman yang telah memberikan dukungan, motivasi 
kepada kami untuk menyelesaikan tugas dan laporan magang ini. 
Penulis, 
Laporan praktek kerja industri Page 4
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang Pengenalan Industri 
Pada era sekarang ini, teknologi terus berkembang dengan pesat yang pada dasarnya 
mempermudah kehidupan setiap orang. Untuk itu, diperlukan tenaga ahli yang sangat 
professional, trampil dan memahami teknologi tersebut beserta perkembangannya. Dengan 
SDM yang tinggi selain mampu menciptakan tetapi juga harus mampu memperbaikinya. 
Karena itu, setiap siswa didik diharapkan mampu menguasainya baik secara teoritis maupun 
dalam hal praktiknya. Oleh karena itulah diperlukannya suatu kegiatan yang bermanfaat 
untuk mencapainya yaitu Praktek Kerja Industri 
Praktek Kerja Industri merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan dan 
pelatihan bagi para siswa, yangmemadukan antara pendidikan di Sekolah dengan pendidikan 
di DuniaIndustri yang diperoleh dengan melakukan praktek kerja secara langsungdan terarah 
untuk menambah keahlian tertentu. Tujuan utama pendidikankejuruan adalah mempersiapkan 
lulusan untuk dapat bekerja secaramandiri. 
B. Tujuan Pengenalan Industri 
Praktek Pengenalan Industri merupakan suatu sistem pembelajaran uang dilakukan 
diluar Proses Belajar Mengajar(PBM) yang dilaksanakan padaperusahaan/industri atau 
instansi yang relevan. Secara umum program praktek pengenalan industri ini ditujukan untuk 
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa di bidang teknologi, penyesuaian diri 
yang sebenarnya, mengumpulkan informasi dan menulis laporan yang berkaitan langsung 
dengan tujuan khusus. Setelah siswa melaksanakan program ini diharapkan siswa 
memperoleh pengalaman yang mencakup tinjauan tentang perusahaan dan kegiatan praktek 
yang berhubungan langsung dengan teknologi. Dan mempersiapkan siswa/siswi untuk belajar 
bekerja secara mandiri, bekerja dalam suatu tim, mengembangkan potensi dan keahlian 
sesuai dengan minat dan bakat masing masingnya. 
Adapun Tujuan diadakannya Praktek Pengenalan Industri adalah : 
1. Untuk menghasilkan SDM yang berkualitas dan menguasai IPTEK 
2. Untuk mengenalkan siswa tentang dunia kerja agar siswa nantinya mampu 
menyesuaikan diri dengan lingkungan pekerjaannya. 
Laporan praktek kerja industri Page 5
3. Untuk mendapatkan data-data dan pandangan guna menyelesaikan laporan 
pengenalan industri. 
4. Mengembangkan dan memperluas pengetahuan serta ketrampilan yang didapatkan 
di sekolah untuk di aplikasikan ke dalam dunia industri. 
5. Memperkokoh link dan match antara siswa dengan dunia kerja. 
C. Tujuan Penulisan Laporan 
Penulisan laporan ini sebagai hasil kegiatan program pengenalan industri oleh sekolah 
untuk melatih siswa agar memiliki jiwa disiplin, mandiri, berani dan bertanggung jawab. 
Selain itu, agar siswa dapat mengkaji ilmu terapan antara di lapangan dengan di sekolah. 
Adapun tujuan penulisan laporan adalah : 
 Sebagai bukti bahwa siswa yang bersangkutan telah melaksanakan Praktek 
Pengenalan Industri 
 Siswa mampu menyerap IPTEK yang berasal dari industri dan mampu 
mengembangkannya 
 Siswa mampu mengumpulkan data serta informasi yang berguna bagi diri sendiri 
maupun orang lain 
 Sebagai bukti bahwa siswa telah memperoleh pengetahuan dan ketrampilan di 
industry tempat pelaksaan praktik 
 Untk mengetahui perkembangan siswa selama mengikuti praktek magang. 
Laporan praktek kerja industri Page 6
SMK NEGERI 7 
(STM PEMBANGUNAN) 
SEMARANG 
Pekerjaan hari – 1 dan hari ke – 
4 
Bongkar pasang TRAVO ADB 
150 KVA 
Tanggal: 
23, 26 Juni 2014 
Tempat : Limbangan, 
Boja Kendal dan 
Rorojongrang IV, 
Manyaran 
I. Tujuan 
 Mengetahui cara mengganti TRAVO ADB dengan baik dan benar 
 Mengetahui cara melakukan sistim GROUNDING pada kabel 
 Mengetahui komponen – komponen pelengkap TRAVO ADB 
 Mengetahui fungsi dan tujuan utama dipasangnya TRAVO ADB 
II. Landasan Teori 
 Pengertian Distribusi Tenaga Listrik 
Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik. Sistem distribusi ini berguna 
untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar (Bulk Power Source) sampai ke 
konsumen. Jadi fungsi distribusi tenaga listrik adalah; 1) pembagian atau penyaluran tenaga listrik ke 
beberapa tempat (pelanggan), dan 2) merupakan sub sistem tenaga listrik yang langsung berhubungan 
dengan pelanggan, karena catu daya pada pusat-pusat beban (pelanggan) dilayani langsung melalui 
jaringan distribusi. 
Tenaga listrik yang dihasilkan oleh pembangkit tenaga listrik besar dengan tegangan dari 11 
kV sampai 24 kV dinaikkan tegangannya oleh gardu induk dengan transformator penaik tegangan 
menjadi 70 kV ,154kV, 220kV atau 500kV kemudian disalurkan melalui saluran transmisi. Tujuan 
Laporan praktek kerja industri Page 7
menaikkan tegangan ialah untuk memperkecil kerugian daya listrik pada saluran transmisi, dimana 
dalam hal ini kerugian daya adalah sebanding dengan kuadrat arus yang mengalir (I2.R). Dengan daya 
yang sama bila nilai tegangannya diperbesar, maka arus yang mengalir semakin kecil sehingga 
kerugian daya juga akan kecil pula. Dari saluran transmisi, tegangan diturunkan lagi menjadi 20 kV 
dengan transformator penurun tegangan pada gardu induk distribusi, kemudian dengan sistem 
tegangan tersebut penyaluran tenaga listrik dilakukan oleh saluran distribusi primer. Dari saluran 
distribusi primer inilah gardu-gardu distribusi mengambil tegangan untuk diturunkan tegangannya 
dengan trafo distribusi menjadi sistem tegangan rendah, yaitu 220/380Volt. Selanjutnya disalurkan 
oleh saluran distribusi sekunder ke konsumen-konsumen. Dengan ini jelas bahwa sistem distribusi 
merupakan bagian yang penting dalam system tenaga listrik secara keseluruhan. 
Pada sistem penyaluran daya jarak jauh, selalu digunakan tegangan setinggi mungkin, dengan 
menggunakan trafo-trafo step-up. Nilai tegangan yang sangat tinggi ini (HV,UHV,EHV) 
menimbulkan beberapa konsekuensi antara lain: berbahaya bagi lingkungan dan mahalnya harga 
perlengkapan-perlengkapannya, selain menjadi tidak cocok dengan nilai tegangan yang dibutuhkan 
pada sisi beban. Maka, pada daerah-daerah pusat beban tegangan saluran yang tinggi ini diturunkan 
kembali dengan menggunakan trafo-trafo step-down. Akibatnya, bila ditinjau nilai tegangannya, maka 
mulai dari titik sumber hingga di titik beban, terdapat bagian-bagian saluran yang memiliki nilai 
tegangan berbeda-beda. 
 Transformator/ Transformer / Trafo adalah suatu peralatan listrik yang termasuk dalam 
klasifikasi mesin listrik statis dan berfungsi untuk menyalurkan tenaga/daya listrik dari 
tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya, dengan frekuensi sama. Dalam 
Laporan praktek kerja industri Page 8
pengoperasiannya, transformator-transformator tenaga pada umumnya ditanahkan pada titik 
netral, sesuai dengan kebutuhan untuk sistem pengamanan atau proteksi. Sebagai contoh 
transformator 150/70 kV ditanahkan secara langsung di sisi netral 150 kV, dan transformator 
70/20 kV ditanahkan dengan tahanan di sisi netral 20 kV nya. Transformator yang telah 
diproduksi terlebih dahulu melalui pengujian sesuai standar yang telah ditetapkan. 
Dasar dari teori transformator adalah sebagai berikut : 
“Apabila ada arus listrik bolak-balik yang mengalir mengelilingi suatu inti besi maka inti besi 
itu akan berubah menjadi magnit dan apabila magnit tersebut dikelilingi oleh suatu belitan 
maka pada kedua ujung belitan tersebut akan terjadi beda tegangan mengelilingi magnit, 
sehingga akan timbul gaya gerak listrik (GGL)”. 
Cara Kerja dan Fungsi Bagian-Bagian Transformator 
Suatu transformator terdiri atas beberapa bagian, yaitu: 
• Bagian utama transformator 
• Peralatan Bantu 
• Peralatan Proteksi 
Setiap bagian tersebut memiliki fungsi masing-masing, 
1. Bagian utama transformator, terdiri dari: 
a) Inti besi 
Inti besi berfungsi untuk mempermudah jalan fluks, yang ditimbulkan oleh arus listrik yang 
melalui kumparan. Dibuat dari lempengan-lempengan besi tipis yang berisolasi, untuk 
Laporan praktek kerja industri Page 9
mengurangi panas (sebagai rugi-rugi besi) yang ditimbulkan oleh arus pusar atau arus eddy 
(eddy current). 
b) Kumparan transformator 
Beberapa lilitan kawat berisolasi membentuk suatu kumparan, dan kumparan tersebut diisolasi, 
baik terhadap inti besi maupun terhadap kumparan lain dengan menggunakan isolasi padat 
seperti karton, pertinax dan lain-lain. 
Pada transformator terdapat kumparan primer dan kumparan sekunder. Jika kumparan primer 
dihubungkan dengan tegangan/arus bolak-balik maka pada kumparan tersebut timbul fluks 
yang menimbulkan induksi tegangan, bila pada rangkaian sekunder ditutup (rangkaian beban) 
maka mengalir arus pada kumparan tersebut, sehingga kumparan ini berfungsi sebagai alat 
transformasi tegangan dan arus. 
c) Kumparan tertier 
Fungsi kumparan tertier diperlukan adalah untuk memperoleh tegangan tertier atau untuk 
kebutuhan lain. Untuk kedua keperluan tersebut, kumparan tertier selalu dihubungkan delta 
atau segitiga. Kumparan tertier sering digunakan juga untuk penyambungan peralatan bantu 
seperti kondensator synchrone, kapasitor shunt dan reactor shunt, namun demikian tidak semua 
transformator daya mempunyai kumparan tertier. 
d) Minyak transformator 
Sebagian besar dari transformator tenaga memiliki kumparan-kumparan yang intinya direndam 
dalam minyak transformator, terutama pada transformator-transformator tenaga yang 
berkapasitas besar, karena minyak transformator mempunyai sifat 
sebagai media pemindah panas (disirkulasi) dan juga berfungsi pula sebagai isolasi (memiliki 
Laporan praktek kerja industri Page 10
daya tegangan tembus tinggi) sehingga berfungsi sebagai media pendingin dan isolasi. 
Minyak transformator harus memenuhi persyaratan, yaitu: 
• kekuatan isolasi tinggi 
• penyalur panas yang baik, berat jenis yang kecil, sehingga partikel-partikel dalam minyak 
dapat mengendap dengan cepat 
• viskositas yang rendah, agar lebih mudah bersirkulasi dan memiliki kemampuan pendinginan 
menjadi lebih baik 
• titik nyala yang tinggi dan tidak mudah menguap yang dapat menimbulkan baha 
• tidak merusak bahan isolasi padat 
• sifat kimia yang stabil 
Laporan praktek kerja industri Page 11
Minyak transformator baru harus memiliki spesifikasi seperti tampak pada Tabel 1 di bawah ini. 
Tabel 1. Spesifikasi Minyak Isolasi Baru. 
Laporan praktek kerja industri Page 12
Untuk minyak isolasi pakai berlaku untuk transformator berkapasitas > 1 MVA atau 
bertegangan > 30 kV sifatnya seperti ditunjukkan pada Tabel 2. 
Tabel 2. Spesifikasi Minyak Isolasi Pakai. 
Laporan praktek kerja industri Page 13
e) Bushing 
Hubungan antara kumparan transformator ke jaringan luar melalui sebuah bushing, yaitu 
sebuah konduktor yang diselubungi oleh isolator, yang sekaligus berfungsi sebagai penyekat 
antara konduktor tersebut dengan tangki transformator. 
f) Tangki dan konservator 
Pada umumnya bagian-bagian dari transformator yang terendam minyak transformator 
berada atau (ditempatkan) di dalam tangki. Untuk menampung pemuaian pada minyak 
transformator, pada tangki dilengkapi dengan sebuah konservator. 
III. Alat dan Bahan 
Alat Bahan 
1. Tang Kombinasi 1. Transformator 
2. Obeng - / + 2. Bracket Travo 
3. Tang Potong 3. Plat Vertikal 
4. Gergaji 4. Skun Kabel / Sepatu kabel 
5. Press kabel skun 5. Kabel 
6. Palu 6. Besi Grounding 
7. Meteran 7. Pipa PVC 
8. Tangga 
9. Mobil Kren 
IV. Kesimpulan 
 Transformator/ Transformer / Trafo adalah suatu peralatan listrik yang termasuk 
dalam klasifikasi mesin listrik statis dan berfungsi untuk menyalurkan tenaga/daya 
listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya, dengan frekuensi 
sama 
 Pemeliharaan terhadap transformator yang berada diatas tiang listrik sangatlah 
penting terutama agar transformator tetap bergantung kokoh di tiang listrik agar tidak 
membahayakan pelanggan 
 Pengecekan tranformator secara berkala sangatlah penting hal ini bertujuan agar 
kondisi trafo tetap dalam keadaan baik dan layak pakai 
 Penggunaan trafo juga sangat diperhatikan agar tidak terjadi drop tegangan 
Laporan praktek kerja industri Page 14
V. Gambar 
Laporan praktek kerja industri Page 15
Laporan praktek kerja industri Page 16
SMK NEGERI 7 
(STM PEMBANGUNAN) 
SEMARANG 
Pengampu : Bapak Iwan 
I. Tujuan 
Pekerjaan hari – 2 ke – 7 ,8 , 9 , 
10 , 11 , 12 
Pemasangan Tiang , Konektor 
kabel dan Panel pada 
Penerangan Jalan Umum(PJU) 
Tanggal: 
24, 30 Juni 2014 
Dan 1 – 4 Juli 2014 
Tempat : Jln. Wolter 
Mangunsidi 
 Siswa dapat menetahui cara pemasangan lampu jalan 
 Siswa dapat mengetahui cara membuat rangkaian control untuk panel PJU 
 Siswa dapat menetahui cara penerapan pemasangan lampu jalan yang benar 
 Siswa dapat menerapkan konsep flux pencahayaan 
 Dengan dipasangnya lampu jalan dapat menghasilkan kekontrasan antara obyek dan 
permukaan jalan 
 Dengan dipasangnya lampu jalan maka dapat meningkatkan kenyamanan dan 
keselamatan pengguna jalan khususnya pada malam hari 
II. Landasan Teori 
PENARANGAN LAMPU JALAN 
Lampu penerangan jalan adalah bagian dari bangunan pelengkap jalan yang dapat 
diletakkan/dipasang di kiri/kanan jalan dan atau di tengah (di bagian median jalan) yang 
digunakan untuk menerangi jalan maupun lingkungan disekitar jalan yang diperlukan 
termasuk persimpangan jalan (intersection), jalan layang (interchange, overpass, fly over), 
jembatan dan jalan di bawah tanah (underpass, terowongan) 
A. FUNGSI PENERANGAN JALAN 
Penerangan jalan di kawasan perkotaan mempunyai fungsi antara lain : 
1. Menghasilkan kekontrasan antaraobyek dan permukaan jalan; 
2. Sebagai alat bantu navigasi pengguna jalan; 
Laporan praktek kerja industri Page 17
3. Meningkatkan keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan, khususnya pada malam 
hari 
4. Mendukung keamanan lingkungan; 
5. Memberikan keindahan lingkungan jalan. 
B. DASAR PERENCANAAN PENERANGAN JALAN 
1. Perencanaan penerangan jalan terkait dengan hal-hal berikut ini : 
a) Volume lalu-lintas, baik kendaraan maupun lingkungan yang bersinggungan seperti 
pejalan kaki, pengayuh sepeda, dll; 
b) Tipikal potongan melintang jalan, situasi (lay-out) jalan dan persimpangan jalan; 
c) Geometri jalan, seperti alinyemen horisontal, alinyemen vertikal, dll; 
d) Tekstur perkerasan dan jenis perkerasan yang mempengaruhi pantulan cahaya lampu 
penerangan; 
e) Pemilihan jenis dan kualitas sumber cahaya/lampu, data fotometrik lampu dan lokasi 
sumber listrik; 
f) Tingkat kebutuhan, biaya operasi, biaya pemeliharaan, dan lain-lain, agar perencanaan 
sistem lampu penerangan efektif dan ekonomis; 
g) Rencana jangka panjang pengembangan jalan dan pengembangan daerah sekitarnya; 
h) Data kecelakaan dan kerawanan di lokasi. 
2. Beberapa tempat yang memerlukan perhatian khusus dalam perencanaan 
penerangan jalan antara lain sebagai berikut : 
a) Lebar ruang milik jalan yang bervariasi dalam satu ruas jalan; 
b) Tempat-tempat dimana kondisi lengkung horisontal (tikungan) tajam; 
c) Tempat yang luas seperti persimpangan, interchange, tempat parkir, dll; 
d) Jalan-jalan berpohon; 
e) Jalan-jalan dengan lebar median yang sempit, terutama untuk pemasangan 
lampu di bagian median; 
f) Jembatan sempit/panjang, jalan layang dan jalan bawah tanah (terowongan); 
g) Tempat-tempat lain dimana lingkungan jalan banyak berinterferensi dengan 
jalannya. 
Laporan praktek kerja industri Page 18
C. JENIS LAMPU PENERANGAN JALAN 
Tabel Jenis Lampu Penerangan Jalan Secara Umum 
Menurut Karakteristik dan Penggunaannya 
Laporan praktek kerja industri Page 19
Tabel Kode Indek Perlindungan IP (Index of Protection) 
Laporan praktek kerja industri Page 20
D. KETENTUAN PENCAHAYAAN DAN PENEMPATAN 
a. Pencahayaan Pada Ruas Jalan 
Kualitas pencahayaan pada suatu jalan diukur berdasarkan metoda iluminansi 
atau luminansi. Meskipun demikian lebih mudah menggunakan metoda iluminansi, 
karena dapat diukur langsung di permukaan jalan dengan menggunakan alat 
pengukur kuat cahaya. Kualitas pencahayaan normal menurut jenis/klasifikasi fungsi 
Tabel Kualitas Pencahayaan Normal 
Laporan praktek kerja industri Page 21
E. PENEMPATAN LAMPU PENERANGAN 
1) Penempatan lampu penerangan jalan harus direncanakan sedemikian rupa 
sehingga dapat memberikan : 
a) Kemerataan pencahayaan yang sesuai dengan ketentuan Tabel 
b) Keselamatan dan keamanan bagi pengguna jalan; 
c) Pencahayaan yang lebih tinggi di area tikungan atau persimpangan, dibanding 
pada bagian jalan yang lurus; 
d) Arah dan petunjuk (guide) yang jelas bagi pengguna jalan dan pejalan kaki. 
2) Sistem penempatan lampu penerangan jalan disarankan pada Tabel 2.5. 
3) Pada sistem penempatan parsial, lampu penerangan jalan harus memberikan 
adaptasi yang baik bagi penglihatan pengendara, sehingga efek kesilauan dan 
ketidaknyamanan penglihatan dapat dikurangi. 
Tabel 2.5. Sistem Penempatan Lampu Penerangan Jalan 
INSTALASI LAMPU PENERANGAN JALAN UMUM 
Laporan praktek kerja industri Page 22
Gambar Penempatan Lampu PJU di Kiri/Kanan Jalan di Jalan Dua Arah 
Laporan praktek kerja industri Page 23
Proses Pemasangan Instalasi 
a. Pemasangan Tiang dan Pondasi 
Langkah awal dari pemasangan tiang PJU adalah pemasangan tiang beton. Penggalian lubang 
sedalam 1/6 dari panjang tiang 9m atau sedalam 1,6m untuk tiang beton. Setelah penggalian 
lubang kemudian tiang diberdirikan. Pemasangan tiang dilakukan dengan menggunakan 
tripod(kaki tiga) atau bipod(kaki dua) yang diatasnya sudah dipasang katrol/chainblock. 
Setelah tiang berdiri dengan lurus, lubang tiang diperbesar dan dipondasi. Ukuran pondasi 
adalah tinggi tiang tertanam atau 1,6m ditambah 20 cm dari permukaan tanah. Pondasi 
terbuat dari semen cor dengan perbandingan campuran pasir : split : semen = 4 : 2 : 1. 
b. Penggelaran Kabel dan Penarikan Kabel TIC 
Asesoris TIC yang digunakan antara lain wedge clamp/suspensionlink 25 x 25 dan 
stoping buckle. Pemasangan wedge clamp memakai link 25 x 25 57 dengan pengikat stainless 
steel dan ukuran yang telah disesuaikan. Sisa stainless steelyang ada memakai stoping buckle 
agar rapih. Setelah pemasangan asesoris TIC kemudian dilakukan penarikan kabel TIC yang 
digunakan adalah kabel dari PHB PJU ke titik-titik sambung tiang PJU sepanjang ±200m 
menggunakan kabel TIC 3x10 sqmm dan juga kabel TIC dari titik SUTR yang sudah ada ke 
titik-titik sambung tiang PJU sepanjang ±760m menggunakan kabel TIC 2x10sqmm.Kabel 
TIC yang tergulung di haspel disimpan di atas dongkrak, kemudian penggelaran kabel 
dimulai dari ujung tiang PJU ke tiang PJU lainnya sampai dengan posisi PHB. Hal ini 
dilakukan agar kabel yang digelar tidak terlalu panjang. Untuk mempermudah dalam 
menggelar kabel, ditempatkan beberapa buah rol di tanah agar kabel lebih ringan untuk 
ditarik. Kabel ditarik di atas tiang oleh 1 orang pekerja di atas tiang dan 2 orang pekerja 
dibawah. Kabel ditarik ke tirfit dan dimasukkan ke dalam roll kabel di atas tiang, begitu 
seterusnya sampai dengan ujung tiang PJU. Pada ujung tiang terakhir dipasang fixed deadend 
Setelah kabel ditarik kemudian kabel TIC tersebut dirapikan kembali dari posisi 
haspel agar kabel tidak menggantung terlalu bawah. Setelah kabel sudah ditarik dan rapih 
kemudian kabel dipindahkan ke suspensiondan diikat dengan plastic strap. 
Laporan praktek kerja industri Page 24
c. Pemasangan PHB 
Pemasangan PHB Kotak panel atau panel box dengan ukuran (P x L x T) 40cm x 20cm x 
60cm disimpan di luar dengan letak yang tidak berjauhan dengan tiang-tiang PJU dan SUTR 
agar memudahkan dalam melakukan pemerliharaan atau 58 penanganan gangguan. Oleh 
karena itu diperlukan pembuatan kotak panel yang baik dan kokoh agar bisa melindungi 
kotak tersebut serta perlengkapan PHB yang terdapat didalamnya. Kotak panel diletakkan 
diatas pondasi dengan ketinggian pondasi tidak kurang dari 10cm yang tengahnya diberi 
lubang sebagai jalur kabel, baik kabel dari JTR menuju PHB atau kabel dari PHB menuju 
tiang PJU. Setelah kotak panel terpasang langkah selanjutnya adalah memasangkan 
perlengkapan PHB seperti: Fuse, kWH meter, MCB u 
tama, kontaktor dan Timer sesuai dengan tempat yang sudah disediakan di dalam kotak 
panel. Selanjutnya adalah menyambungkan kabel-kabel yang sudah disiapkan pada jalurnya 
masing-masing. Kabel yang sudah dipasangi sepatu kabel (cable shoe)diujungnya 
disambungkan dengan menggunakan baut/sekrup. 
Laporan praktek kerja industri Page 25
III. Alat dan Bahan 
Alat Bahan 
1. Tang Kombinasi 1. Lampu dan Armatur 
2. Tang Potong 2. Tiang 
3. Obeng - / + 3. Kabel SUTR 
4. Cutter 4. MCB 
5. Tespen 5. TDR 
6. Mobil Kren 6. Kabel NYA 2 x 2,5mm 
7. Kontaktor 
8. Box Panel 
9. Lampu Indikator 
IV. Kesimpulan 
 FUNGSI PENERANGAN JALAN 
Penerangan jalan di kawasan perkotaan mempunyai fungsi antara lain : 
1. Menghasilkan kekontrasan antaraobyek dan permukaan jalan; 
2. Sebagai alat bantu navigasi pengguna jalan; 
3. Meningkatkan keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan, khususnya pada malam hari 
4. Mendukung keamanan lingkungan; 
5. Memberikan keindahan lingkungan jalan 
 Sebelum melakukan conector ke lampu kita harus benar benar menghitung KHA 
kabel yang tepat digunakan agar keamanan terjamin dan biaya lebih ekonomis 
 Dalam pemasangan PJU kita harus menghitung fluks pencahayaan dengan tepat agar 
pencahayaan yang dihasilkan akan lebih maksimal 
 Dalam penggunaan MCB pada panel kita harus mengetahui spesifikasi MCB yang 
tepat 
Laporan praktek kerja industri Page 26
V. Gambar 
Laporan praktek kerja industri Page 27
Laporan praktek kerja industri Page 28
SMK NEGERI 7 
(STM PEMBANGUNAN) 
SEMARANG 
I. Tujuan 
Pekerjaan hari – 3 , 5 , 6 
Perbaikan komponen dan 
pengenalan komponen jaringan 
distribusi listrik 
Tanggal: 
25, 28,,Juni 2014 
Dan 1Juli 2014 
Tempat : Kantor dan 
Bengkel PT Energi 
Putra Nusantara Jaya 
1. Mengetahui nama komponen komponen listrik 
2. Mengatahui fungsi dan kegunaan komponen komponen listrik 
3. Mengetahui cara memperbaiki komponen komponen listrik 
4. Melatih keterampilan siswa dalam memperbaiki dan menangani problem 
5. Mengetahui bahan pembuat komponen komponen listrik 
II. Landasan Teori 
 Transformator/ Transformer / Trafo 
adalah suatu peralatan listrik yang termasuk dalam klasifikasi mesin listrik statis dan 
berfungsi untuk menyalurkan tenaga/daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau 
sebaliknya, dengan frekuensi sama. Dalam pengoperasiannya, transformator-transformator 
tenaga pada umumnya ditanahkan pada titik netral, sesuai dengan kebutuhan untuk sistem 
pengamanan atau proteksi. Sebagai contoh transformator 150/70 kV ditanahkan secara 
langsung di sisi netral 150 kV, dan transformator 70/20 kV ditanahkan dengan tahanan di sisi 
netral 20 kV nya. Transformator yang telah diproduksi terlebih dahulu melalui pengujian 
sesuai standar yang telah ditetapkan. 
Laporan praktek kerja industri Page 29
Dasar dari teori transformator adalah sebagai berikut : 
“Apabila ada arus listrik bolak-balik yang mengalir mengelilingi suatu inti besi maka inti besi 
itu akan berubah menjadi magnit dan apabila magnit tersebut dikelilingi oleh suatu belitan 
maka pada kedua ujung belitan tersebut akan terjadi beda tegangan mengelilingi magnit, 
sehingga akan timbul gaya gerak listrik (GGL)”. 
 Lightning Arrester 
adalah alat proteksi bagi peralatan listrik terhadap tegangan lebih, yang disebabkan oleh petir 
atau surja hubung (switching surge). Alat ini bersifat sebagai by-pass di sekitar isolasi yang 
membentuk jalan dan mudah dilalui oleh arus kilat ke sistem pentanahan sehingga tidak 
menimbulkan tegangan lebih yang tinggi dan tidak merusak isolasi peralatan listrik. By-pass 
ini harus sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu aliran daya sistem frequensi 50 Hz. 
Jadi pada keadaan normal arrester berlaku sebagai isolator, bila timbul tegangan surja alat ini 
bersifat sebagai konduktor yang tahanannya relatif rendah, sehingga dapat mengalirkan arus 
yang tinggi ke tanah. Setelah surja hilang, arrester harus dapat dengan cepat kembali menjadi 
isolasi. By-pass ini harus sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu aliran daya sistem 
frequensi 50 Hz. 
Pada keadaan normal arrester berlaku sebagai isolator, bila timbul tegangan surja alat ini 
bersifat sebagai konduktor yang tahanannya relatif rendah, sehingga dapat mengalirkan arus 
yang tinggi ke tanah. Setelah surja hilang, arrester harus dapat dengan cepat kembali menjadi 
isolasi. Arrester melindungi peralatan listrik pada sistem jaringan terhadap tegangan lebih 
yang disebabkan petir atau surja hubung, maka pada umumnya arrester dipasang pada ujung 
SUTT yang memasuki Gardu Induk. Di Gardu Induk besar adakalanya pada trafo dipasang 
arrester untuk menjamin terlindungnya trafo dan peralatan lainnya dari tegangan lebih 
tersebut. 
Laporan praktek kerja industri Page 30
 Jenis – Jenis Kabel 
Kabel listrik adalah salah satu media untuk menyalurkan arus listrik yang umumnya terbuat 
dari bahan isolator dan konduktor. Konduktor dapat terbuat dari logam tembaga, aluminiun, 
atau logam lain yang berfungsi sebagai media penghantar (conductor) energi listrik, 
sedangkan isolator berfungsi untuk melindungi kabel bersentuhan dengan kabel lain atau 
dengan manusia. Isolator dapat terbuat dari karet atau plastik, tergatung jenis kabel listrik 
dan pabrik pembuatnya. 
Sesuai dengan hukum Fisika, apapun kabel listrik yang digunakan pasti akan terjadi drop 
tegangan pada kabel yang digunakan untuk menghantarkan arus listr ik. Hal ini dikarenakan 
setiap kabel mempunyai tahanan dalam sesuai dengan sifat logam penghantar yang dipakai. 
Semakin besar tahanan dalam akibat bahan kabel yang dipakai atau karena semakin panjang 
kabel listrik yang digunakan, maka drop tegangan pada kabel tersebut akan semakin besar. 
Saat ini ada beberapa jenis kabel listrik yang diproduksi perusahaan-perusahan sesuai dengan 
fungsinya. Jumlah, warna, dan isolator yang digunakan pun cukup beragam. Pemahaman 
dasar tentang jenis kabel listrik ini perlu dikuasai sebelum memperdalam pengetahuan di 
bidang listrik dan elektronika. Ini dimaksudkan agar ketika merancang instalasi perkabelan 
listrik atau membuat wiring rangkaian elektronika, kabel yang digunakan akan tepat guna. 
Tidak terlalu besar, tidak terlalu kecil, dan yang jelas sesuai dengan kebutuhan. Contoh 
sederhana, ketika sahabat memasang antena televisi, tentu kabel yang digunakan adalah kabel 
antena coaxial, jika menggunakan kabel listrik NYY atau NYAF, maka sinyal televisi tidak 
akan tertangkap dengan sempurna meskipun harga kabel tersebut jauh lebih mahal. Contoh 
lain, untuk menjalankan pompa listrik 220 Volt/500 Watt digunakan kabel listrik jenis NYY 
atau NGA karena jika menggunakan kabel LAN (UTP) atau kabel coaxial, kemungkinan 
akan terbakar karena terlalu panas. 
Berikut adalah beberapa jenis kabel listrik yang sering digunakan: 
Kabel Coaxial 
Kabel Coaxial terbuat dari bahan konduktor yang terdiri dari spacer yang berfungsi sebagai 
insulator, penutup konduktor, dan lapisan akhir yang disebut jacket. Kabel coaxial umumnya 
digunakan pada antena atau pada peralatan elektronik yang membutuhkan transmisi data 
Laporan praktek kerja industri Page 31
kecepatan tinggi seperti pada jaringan Local Area Network (LAN) dengan topologi jaringan 
BUS. 
Kelebihan Kabel Coaxial: 
1. Dapat digunakan untuk menyalurkan informasi sampai dengan 900 kanal telepon 
2. Dapat ditanam di dalam tanah sehingga biaya perawatan lebih rendah 
3. Dapat Mengurangi terjadinya interferensi dengan sistem lain karena menggunakan penutup 
isolator. 
Kelemahan Kabel Coaxial: 
1. Kurang baik jika digunakan untuk hubungan jarak jauh sehingga harus menggunakan 
repeater. 
2. Mudah putus karena gangguan fisik seperti terinjak dan lain-lain. 
Kabel NYY 
Kabel NYY memiliki lapisan isolator PVC berwarna abu atau hitam yang terdiri dari 2 
sampai 4 kabel di dalamanya. Kabel NYY dapat digunakan untuk instalasi bawah tanah 
karena mempunyai lapisan isolator yang lebih tebal, lebih kuat dari kabel NYM, dan tidak 
disukai tikus. Itu sebabnya harga kabel ini lebih mahal dari kabel NYM. 
Kabel NYA 
Kable NYA umumnya dipakai pada instalasi perumahan dengan daya menengah ke bawah 
karena harganya reltif murah. Kabel ini disebut juga kabel tunggal karena intinya hanya satu 
yang dilapisi isolator PVC. Warna standar pada kabel ini adalah merah, hitam, biru, kuning, 
dan kuning-hijau. Kabel ini mudah sekali cacat dan mudah digigit tikut, oleh karena itu ketika 
melakukan instalasi perkabelan harus benar-benar diperhatikan cara penyambungan dan jarak 
antara kabel yang berbeda polaritas. Untuk tujuan keamaman biasanya petugas instalatir 
listrik memasang kabel NYA di dalam pipa untuk menghindari gisitan tikus dan gangguan 
fisik lain. 
Laporan praktek kerja industri Page 32
Kabel NYM 
Kabel NYM memiliki lapisan isolator PVC dua lapis berwarna putih dan abu-abu yang 
terdiri dari 2 sampai 4 kabel di dalamnya. Dari segi keamanan kabel ini relatif lebih tahan 
luka/cacat dibanding kabel NYA dan harganya pun lebih mahal dari kabel NYA. Kabel ini 
dapat dipergunakan di lingkungan kering dan basa tetapi tidak dianjurkan untuk ditanam di 
dalam tanah. 
Kabel NYAF 
Kabel NYAF mempunyai isolator tebal dari bahan PVC. Kabel ini cukup lentur karena di 
dalamanya terdiri dari kabel serabut yang disusun per kelompok. Kabel NYAF digunakan 
untuk instalasi perangkat-perangkat elektronik dan listrik yang membutuhkan fleksibilitas 
tinggi. Contoh penggunaan kabel ini dapat dilihat pada panel kontrol telekomunikasi, 
rectifier, inverter, DCPDB, Sentral Telepon Digital, Battery, dan Panel Transmisi. 
Kabel NYFGbY 
Kabel NYFGbY adalah jenis kabel listrik yang sangat kuat karena dilapisi beberapa 
pelindung sekaligus yakni isolator PVC warna hitam dan logam di bagian dalam. Kabel ini 
cukup keras dan tidak lentur dan biasa dipakai untuk instalasi bawah tanah, di dalam ruangan, 
di dalam saluran-saluran, dan di tempat-tempat terbuka yang membutuhkan perlindungan 
ekstra. 
Kabel ASCR 
Kabel ACSR adalah jenis kabel listik yang di dalamnya menggunakan aluminium dengan 
inti baja sebagai penghantar. Kabel ini digunakan untuk saluran-saluran transmisi tegangan 
tinggi dengan jarang cukup jauh sampai mencapai ratusan meter. 
Kabel AAAC 
Kabel AAAC terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam dengan daya 
hantar elektris yang tinggi dan mempunyai magnesium silicide untuk memberi sifat yang 
lebih baik. Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201. AAAC mempunyai suatu 
anti karat dan mempunyai kekuatan yang baik sehingga daya hantarnya lebih baik. 
Laporan praktek kerja industri Page 33
Kabel BC 
Kabel BC adalah jenis kabel listrik yang terbuat dari logam tembaga tanpa pelindung yang 
digunakan untuk grounding. Kabel BC tidak dianjurkan dipakai sebagai penghantar phase 
listrik karena dapat berbahaya jika terkena sentuhan atau terjadi hubung singkat. 
III. Gambar 
Laporan praktek kerja industri Page 34
Laporan praktek kerja industri Page 35
BAB III 
PENUTUP 
1. Kesimpulan 
Praktek Pengenalan Industri ini sebagai salah satu bentuk pendidikan dengan cara memberikan 
pengalaman belajar kepada siswa siswinya untuk hidup ditengah tengah masyarakat (perusahaan atau 
instansi pemerintah atau swasta ) diluar lingkungan sekolah, dan secara langsung mengidentifikasi 
serta menangani masalah masalah yang dihadapi. Kerja praktek ini merupakan salah satu bukti adanya 
interaksi antara industri dengan lembaga pendidikan yang merupakan jembatan bagi peserta didik 
khususnya, yaitu mengenal dan memahami bagaimana dunia industri itu sebenarnya, sebelum nanti 
masuk ke dunia industri tersebut. 
1. Keberadaan Praktek Kerja Industri sangat penting dan tepat bagi siswa yang memiliki 
keahlian professional. 
2. Dengan adanya Praktek Kerja Industri setidaknya siswa lulusan SMK mendapat gambaran 
dunia kerja yang penuh persaingan sekaligus memberikan pengalaman yang berharga yang 
sangat berguna di masa yang akan datang. 
3. Instalasi Listrik adalah suatu system/rangkaian yang digunakan untuk menyalurkan daya 
listrik (electric power) untuk kebutuhan manusia. Instalasi pada garis besarnya dapat dibagi 
dalam : 
a. Instalasi Penerangan Listrik 
b. Instalasi Daya Listrik 
4. Perencanaan Intalasi Listrik rumah adalah perencanaan instalasi atau suatu bayangan untuk 
memulai instalasi agar apa yang di butuhkan dan di perlukan dalam instalasi dapat di penuhi 
untuk memulai instalasi. 
dalam perencanaan instalasi di perlukan. 
Yang dibutuhkan dalam membuat perencanaan instalasi listrik diantara adalah sebagai 
berikut : 
a. Gambar Denah Situasi 
b. Gambar Tata Letak 
c. Diagram Garis Tunggal 
d. Tabel Rekapitulasi Bahan dan Biaya 
e. Diagram Pengawatan 
Laporan praktek kerja industri Page 36
2. Saran : 
1. Kami menyarankan kepada PT. ENERGI PUTRA NUSANTARA JAYA agar tetap 
bersedia menerima siswa dan siswi SMKN 7 SEMARANG untuk melaksanakan praktek 
magang di tempat tersebut. 
2. Pihak perusahaan dimohon dapat memaklumi bila ada kesalahan yang dilakukan oleh siswa 
praktek karena kami masih dalam tahap belajar. Dan kami akan sangat berterima kasih 
apabila pihak perusahaan mau menegur kami dan memberikan pembetulan terhadap 
kesalahan kami. 
3. Pihak perusahaan agar dapat menjaga nama baik dan kerjasama yang erat dengan sekolah. 
3. Penutup 
Kami selaku penyusun yakin bahwa dalam melaksanakan penyusunan laporan praktek 
pengenalan industri ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan, untuk itu kritik dan 
saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan dan pembaca bersedia untuk 
saling bertukar pendapat demi sempurnanya laporan ini. Harapan kami semoga laporan 
ini bermanfaat baik bagi kami maupun keluarga besar SMKN 7 SEMARANG 
khususnya Jurusan TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK dan semua pembaca 
pada umumnya. Demikian laporan ini apabiladalam penyusunan dan penulisan ini ada 
salah ucapan bagi semua pihak kami mohon maaf sebesar-besarnya. Atas perhatiannya 
kami ucapkan terima kasih. 
Laporan praktek kerja industri Page 37

More Related Content

What's hot

PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURANTEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIKPEMBANGKITAN DAN PENGUKURANTEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
Jaringan tegangan menengah
Jaringan tegangan menengahJaringan tegangan menengah
Jaringan tegangan menengah
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
GARDU INDUK
GARDU  INDUK GARDU  INDUK
Makalah generator ac
Makalah generator ac Makalah generator ac
Makalah generator ac
Surya Andika
 
konstruksi jaring jaringan tegangan menengah PLN Distribusi Jawa Timur
konstruksi jaring jaringan tegangan menengah PLN Distribusi Jawa Timurkonstruksi jaring jaringan tegangan menengah PLN Distribusi Jawa Timur
konstruksi jaring jaringan tegangan menengah PLN Distribusi Jawa Timur
DANA KHOIRIL HUDA
 
RL - RANGKAIAN 3 FASA
RL - RANGKAIAN 3 FASARL - RANGKAIAN 3 FASA
RL - RANGKAIAN 3 FASAMuhammad Dany
 
Jaringan distribusi tenaga listrik
Jaringan distribusi tenaga listrikJaringan distribusi tenaga listrik
Jaringan distribusi tenaga listrik
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
GARDU INDUK
GARDU  INDUK GARDU  INDUK
GARDU DISTRIBUSI
GARDU DISTRIBUSIGARDU DISTRIBUSI
L2. instalasi listrik
L2. instalasi listrikL2. instalasi listrik
L2. instalasi listrik
saharudin
 
Satuan internasional (si) untuk kelistrikan
Satuan internasional (si) untuk kelistrikanSatuan internasional (si) untuk kelistrikan
Satuan internasional (si) untuk kelistrikanwenz-pro
 
JARINGAN TEGANGAN RENDAH ( JTR)
JARINGAN TEGANGAN RENDAH ( JTR)JARINGAN TEGANGAN RENDAH ( JTR)
JARINGAN TEGANGAN RENDAH ( JTR)
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
Gardu induk
Gardu indukGardu induk
contoh soal motor dc
contoh soal motor dccontoh soal motor dc
contoh soal motor dc
Zainul Muttaqi
 
Pengaturan tegangan pada generator
Pengaturan tegangan pada generatorPengaturan tegangan pada generator
Pengaturan tegangan pada generatorPutri Berlian Abadi
 
GARDU DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
GARDU DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK GARDU DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
GARDU DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
PEMBANGKIT DAN PENGUKURAN TEGANGAN IMPULS
PEMBANGKIT DAN PENGUKURAN TEGANGAN IMPULS PEMBANGKIT DAN PENGUKURAN TEGANGAN IMPULS
PEMBANGKIT DAN PENGUKURAN TEGANGAN IMPULS
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
Kuliah 3 Dasar Sistem Tenaga Listrik ( Sistem Transmisi dan Distribusi )
Kuliah 3 Dasar Sistem Tenaga Listrik ( Sistem Transmisi dan Distribusi )Kuliah 3 Dasar Sistem Tenaga Listrik ( Sistem Transmisi dan Distribusi )
Kuliah 3 Dasar Sistem Tenaga Listrik ( Sistem Transmisi dan Distribusi )
Fathan Hakim
 
Materi motor listrik dc 1
Materi motor listrik dc 1Materi motor listrik dc 1
Materi motor listrik dc 1Adhi Susanto
 

What's hot (20)

PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURANTEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIKPEMBANGKITAN DAN PENGUKURANTEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK
 
Jaringan tegangan menengah
Jaringan tegangan menengahJaringan tegangan menengah
Jaringan tegangan menengah
 
GARDU INDUK
GARDU  INDUK GARDU  INDUK
GARDU INDUK
 
Makalah generator ac
Makalah generator ac Makalah generator ac
Makalah generator ac
 
konstruksi jaring jaringan tegangan menengah PLN Distribusi Jawa Timur
konstruksi jaring jaringan tegangan menengah PLN Distribusi Jawa Timurkonstruksi jaring jaringan tegangan menengah PLN Distribusi Jawa Timur
konstruksi jaring jaringan tegangan menengah PLN Distribusi Jawa Timur
 
RL - RANGKAIAN 3 FASA
RL - RANGKAIAN 3 FASARL - RANGKAIAN 3 FASA
RL - RANGKAIAN 3 FASA
 
Jaringan distribusi tenaga listrik
Jaringan distribusi tenaga listrikJaringan distribusi tenaga listrik
Jaringan distribusi tenaga listrik
 
GARDU INDUK
GARDU  INDUK GARDU  INDUK
GARDU INDUK
 
GARDU DISTRIBUSI
GARDU DISTRIBUSIGARDU DISTRIBUSI
GARDU DISTRIBUSI
 
L2. instalasi listrik
L2. instalasi listrikL2. instalasi listrik
L2. instalasi listrik
 
Satuan internasional (si) untuk kelistrikan
Satuan internasional (si) untuk kelistrikanSatuan internasional (si) untuk kelistrikan
Satuan internasional (si) untuk kelistrikan
 
JARINGAN TEGANGAN RENDAH ( JTR)
JARINGAN TEGANGAN RENDAH ( JTR)JARINGAN TEGANGAN RENDAH ( JTR)
JARINGAN TEGANGAN RENDAH ( JTR)
 
Gardu induk
Gardu indukGardu induk
Gardu induk
 
contoh soal motor dc
contoh soal motor dccontoh soal motor dc
contoh soal motor dc
 
Pengaturan tegangan pada generator
Pengaturan tegangan pada generatorPengaturan tegangan pada generator
Pengaturan tegangan pada generator
 
GARDU DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
GARDU DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK GARDU DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
GARDU DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
 
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
 
PEMBANGKIT DAN PENGUKURAN TEGANGAN IMPULS
PEMBANGKIT DAN PENGUKURAN TEGANGAN IMPULS PEMBANGKIT DAN PENGUKURAN TEGANGAN IMPULS
PEMBANGKIT DAN PENGUKURAN TEGANGAN IMPULS
 
Kuliah 3 Dasar Sistem Tenaga Listrik ( Sistem Transmisi dan Distribusi )
Kuliah 3 Dasar Sistem Tenaga Listrik ( Sistem Transmisi dan Distribusi )Kuliah 3 Dasar Sistem Tenaga Listrik ( Sistem Transmisi dan Distribusi )
Kuliah 3 Dasar Sistem Tenaga Listrik ( Sistem Transmisi dan Distribusi )
 
Materi motor listrik dc 1
Materi motor listrik dc 1Materi motor listrik dc 1
Materi motor listrik dc 1
 

Viewers also liked

Laporan Prakerin PT PLN (Persero) Area Surabaya Utara
Laporan Prakerin PT PLN (Persero) Area Surabaya UtaraLaporan Prakerin PT PLN (Persero) Area Surabaya Utara
Laporan Prakerin PT PLN (Persero) Area Surabaya Utara
avsai
 
laporan TKJ PT. PLN (persero)
laporan TKJ PT. PLN (persero)laporan TKJ PT. PLN (persero)
laporan TKJ PT. PLN (persero)
Kkoriahttekajee
 
Laporan Pemasangan Penerangan Jalan Umum (PJU)
Laporan Pemasangan Penerangan Jalan Umum (PJU)Laporan Pemasangan Penerangan Jalan Umum (PJU)
Laporan Pemasangan Penerangan Jalan Umum (PJU)
Deva Saputra
 
Spesifikasi lampu penerangan jalan perkotaan
Spesifikasi lampu penerangan jalan perkotaanSpesifikasi lampu penerangan jalan perkotaan
Spesifikasi lampu penerangan jalan perkotaanKetut Swandana
 
Contoh Laporan Prkatek Kerja Industri (PRAKERIN) SMK TKJ
Contoh Laporan Prkatek Kerja Industri (PRAKERIN) SMK TKJContoh Laporan Prkatek Kerja Industri (PRAKERIN) SMK TKJ
Contoh Laporan Prkatek Kerja Industri (PRAKERIN) SMK TKJ
Ariefiandra Ariefiandra
 
Laporan pkl lengkap
Laporan pkl lengkapLaporan pkl lengkap
Laporan pkl lengkapDwi Genjo's
 
laporan praktek kerja lapangan
laporan praktek kerja lapanganlaporan praktek kerja lapangan
laporan praktek kerja lapangan
Restu Budy
 
Laporan kerja praktek sistem informasi monitoring material gudang
Laporan kerja praktek sistem informasi monitoring material gudangLaporan kerja praktek sistem informasi monitoring material gudang
Laporan kerja praktek sistem informasi monitoring material gudangILex Daud Basra
 
Contoh laporan kerja praktek ti
Contoh laporan kerja praktek tiContoh laporan kerja praktek ti
Contoh laporan kerja praktek tialvinsadega
 
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK
SISTEM  OPERASI  TENAGA  LISTRIKSISTEM  OPERASI  TENAGA  LISTRIK
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
Presentasi kerja praktek teknik elektro
Presentasi kerja praktek teknik elektroPresentasi kerja praktek teknik elektro
Presentasi kerja praktek teknik elektro
Susanto -
 
saluran pemasaran internasional
saluran pemasaran internasionalsaluran pemasaran internasional
saluran pemasaran internasional
Somewhere
 
Laporan Prakerin Teknik komputer & jaringan
Laporan Prakerin Teknik komputer & jaringanLaporan Prakerin Teknik komputer & jaringan
Laporan Prakerin Teknik komputer & jaringan
Guntex
 
SISTEM PROTEKSI
SISTEM PROTEKSI SISTEM PROTEKSI
Laporan pkl
Laporan pkl Laporan pkl
Laporan pkl
Hendri Cahyono
 

Viewers also liked (20)

Laporan Prakerin PT PLN (Persero) Area Surabaya Utara
Laporan Prakerin PT PLN (Persero) Area Surabaya UtaraLaporan Prakerin PT PLN (Persero) Area Surabaya Utara
Laporan Prakerin PT PLN (Persero) Area Surabaya Utara
 
2 PLN
2 PLN2 PLN
2 PLN
 
laporan TKJ PT. PLN (persero)
laporan TKJ PT. PLN (persero)laporan TKJ PT. PLN (persero)
laporan TKJ PT. PLN (persero)
 
Laporan Pemasangan Penerangan Jalan Umum (PJU)
Laporan Pemasangan Penerangan Jalan Umum (PJU)Laporan Pemasangan Penerangan Jalan Umum (PJU)
Laporan Pemasangan Penerangan Jalan Umum (PJU)
 
Spesifikasi lampu penerangan jalan perkotaan
Spesifikasi lampu penerangan jalan perkotaanSpesifikasi lampu penerangan jalan perkotaan
Spesifikasi lampu penerangan jalan perkotaan
 
Contoh Laporan Prkatek Kerja Industri (PRAKERIN) SMK TKJ
Contoh Laporan Prkatek Kerja Industri (PRAKERIN) SMK TKJContoh Laporan Prkatek Kerja Industri (PRAKERIN) SMK TKJ
Contoh Laporan Prkatek Kerja Industri (PRAKERIN) SMK TKJ
 
Laporan pkl lengkap
Laporan pkl lengkapLaporan pkl lengkap
Laporan pkl lengkap
 
laporan praktek kerja lapangan
laporan praktek kerja lapanganlaporan praktek kerja lapangan
laporan praktek kerja lapangan
 
Laporan kerja praktek sistem informasi monitoring material gudang
Laporan kerja praktek sistem informasi monitoring material gudangLaporan kerja praktek sistem informasi monitoring material gudang
Laporan kerja praktek sistem informasi monitoring material gudang
 
Contoh laporan kerja praktek ti
Contoh laporan kerja praktek tiContoh laporan kerja praktek ti
Contoh laporan kerja praktek ti
 
Laporan pkl
Laporan pklLaporan pkl
Laporan pkl
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
51586542 pemeliharaan-kubikel
51586542 pemeliharaan-kubikel51586542 pemeliharaan-kubikel
51586542 pemeliharaan-kubikel
 
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK
SISTEM  OPERASI  TENAGA  LISTRIKSISTEM  OPERASI  TENAGA  LISTRIK
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK
 
Presentasi kerja praktek teknik elektro
Presentasi kerja praktek teknik elektroPresentasi kerja praktek teknik elektro
Presentasi kerja praktek teknik elektro
 
saluran pemasaran internasional
saluran pemasaran internasionalsaluran pemasaran internasional
saluran pemasaran internasional
 
Laporan Prakerin Teknik komputer & jaringan
Laporan Prakerin Teknik komputer & jaringanLaporan Prakerin Teknik komputer & jaringan
Laporan Prakerin Teknik komputer & jaringan
 
laporan akhir magang
laporan akhir maganglaporan akhir magang
laporan akhir magang
 
SISTEM PROTEKSI
SISTEM PROTEKSI SISTEM PROTEKSI
SISTEM PROTEKSI
 
Laporan pkl
Laporan pkl Laporan pkl
Laporan pkl
 

Similar to Laporan Magang Jaringan Distribusi

Laporan praktek kerja industri
Laporan praktek kerja industriLaporan praktek kerja industri
Laporan praktek kerja industri
Yusrizal Panjaitan
 
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI REVISI PAK EDY.docx
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI REVISI PAK EDY.docxLAPORAN PRAKTIK INDUSTRI REVISI PAK EDY.docx
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI REVISI PAK EDY.docx
alviann1
 
Proposal(20april11)
Proposal(20april11)Proposal(20april11)
Proposal(20april11)
Sugeng Widodo
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN.pdf
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN.pdfLAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN.pdf
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN.pdf
ferdiankurniawan4
 
Alat ukur dan_teknik_pengukuran_jilid_2_film_by_tio
Alat ukur dan_teknik_pengukuran_jilid_2_film_by_tioAlat ukur dan_teknik_pengukuran_jilid_2_film_by_tio
Alat ukur dan_teknik_pengukuran_jilid_2_film_by_tioRaimondus Tabulagatta
 
Laporan Praktik Industri SMKN Blambangan Umpu
Laporan Praktik Industri SMKN Blambangan UmpuLaporan Praktik Industri SMKN Blambangan Umpu
Laporan Praktik Industri SMKN Blambangan UmpuAtri Yuliansyah
 
Laporan PKL Atri Yuliansyah 2011/2012
Laporan PKL Atri Yuliansyah 2011/2012Laporan PKL Atri Yuliansyah 2011/2012
Laporan PKL Atri Yuliansyah 2011/2012Atri Yuliansyah
 
Fuel system ibnu hajar
Fuel system ibnu hajarFuel system ibnu hajar
Fuel system ibnu hajar
MulianiAni2
 
Proposal pratik industri edit
Proposal pratik industri editProposal pratik industri edit
Proposal pratik industri edit
rahmad93
 
Lprn pkl-mk
Lprn pkl-mkLprn pkl-mk
Lprn pkl-mk
M Fahrudin
 
Bab i
Bab iBab i
Pemelihaaran alat pembatas dan pengukur (APP).pptx
Pemelihaaran alat pembatas dan pengukur (APP).pptxPemelihaaran alat pembatas dan pengukur (APP).pptx
Pemelihaaran alat pembatas dan pengukur (APP).pptx
WAStanleyAng
 
Studi kasus STUDY KASUS PENGGUNAAN JARINGAN (GIS/AM/FM) PADA PERUSAHAAN LISTRIK
Studi kasus STUDY KASUS PENGGUNAAN JARINGAN (GIS/AM/FM) PADA PERUSAHAAN LISTRIKStudi kasus STUDY KASUS PENGGUNAAN JARINGAN (GIS/AM/FM) PADA PERUSAHAAN LISTRIK
Studi kasus STUDY KASUS PENGGUNAAN JARINGAN (GIS/AM/FM) PADA PERUSAHAAN LISTRIK
Hermawan Hermawan
 
Proposal Pengajuan KP Telkom
Proposal Pengajuan KP TelkomProposal Pengajuan KP Telkom
Proposal Pengajuan KP TelkomRidwan Fauzi
 
Proposal kegiatan pkl
Proposal kegiatan pklProposal kegiatan pkl
Proposal kegiatan pkl
Muhammad Erwanto
 
Laporan prakerin
Laporan prakerinLaporan prakerin
Laporan prakerin
Galang Pratama
 
Proposal PKL PDAM Kota Malang.docx
Proposal PKL PDAM Kota Malang.docxProposal PKL PDAM Kota Malang.docx
Proposal PKL PDAM Kota Malang.docx
DavidAdiKarunia
 
Modulpraktikum dasar instalasi listrik
Modulpraktikum dasar instalasi listrikModulpraktikum dasar instalasi listrik
Modulpraktikum dasar instalasi listrik
Simon Patabang
 

Similar to Laporan Magang Jaringan Distribusi (20)

Laporan praktek kerja industri
Laporan praktek kerja industriLaporan praktek kerja industri
Laporan praktek kerja industri
 
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI REVISI PAK EDY.docx
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI REVISI PAK EDY.docxLAPORAN PRAKTIK INDUSTRI REVISI PAK EDY.docx
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI REVISI PAK EDY.docx
 
Proposal(20april11)
Proposal(20april11)Proposal(20april11)
Proposal(20april11)
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN.pdf
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN.pdfLAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN.pdf
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN.pdf
 
Laporan Prakkerin
Laporan PrakkerinLaporan Prakkerin
Laporan Prakkerin
 
Alat ukur dan_teknik_pengukuran_jilid_2_film_by_tio
Alat ukur dan_teknik_pengukuran_jilid_2_film_by_tioAlat ukur dan_teknik_pengukuran_jilid_2_film_by_tio
Alat ukur dan_teknik_pengukuran_jilid_2_film_by_tio
 
Laporan Praktik Industri SMKN Blambangan Umpu
Laporan Praktik Industri SMKN Blambangan UmpuLaporan Praktik Industri SMKN Blambangan Umpu
Laporan Praktik Industri SMKN Blambangan Umpu
 
Laporan PKL Atri Yuliansyah 2011/2012
Laporan PKL Atri Yuliansyah 2011/2012Laporan PKL Atri Yuliansyah 2011/2012
Laporan PKL Atri Yuliansyah 2011/2012
 
Fuel system ibnu hajar
Fuel system ibnu hajarFuel system ibnu hajar
Fuel system ibnu hajar
 
Proposal pratik industri edit
Proposal pratik industri editProposal pratik industri edit
Proposal pratik industri edit
 
Lprn pkl-mk
Lprn pkl-mkLprn pkl-mk
Lprn pkl-mk
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Pemelihaaran alat pembatas dan pengukur (APP).pptx
Pemelihaaran alat pembatas dan pengukur (APP).pptxPemelihaaran alat pembatas dan pengukur (APP).pptx
Pemelihaaran alat pembatas dan pengukur (APP).pptx
 
Studi kasus STUDY KASUS PENGGUNAAN JARINGAN (GIS/AM/FM) PADA PERUSAHAAN LISTRIK
Studi kasus STUDY KASUS PENGGUNAAN JARINGAN (GIS/AM/FM) PADA PERUSAHAAN LISTRIKStudi kasus STUDY KASUS PENGGUNAAN JARINGAN (GIS/AM/FM) PADA PERUSAHAAN LISTRIK
Studi kasus STUDY KASUS PENGGUNAAN JARINGAN (GIS/AM/FM) PADA PERUSAHAAN LISTRIK
 
Proposal Pengajuan KP Telkom
Proposal Pengajuan KP TelkomProposal Pengajuan KP Telkom
Proposal Pengajuan KP Telkom
 
Proposal kegiatan pkl
Proposal kegiatan pklProposal kegiatan pkl
Proposal kegiatan pkl
 
Laporan prakerin
Laporan prakerinLaporan prakerin
Laporan prakerin
 
Proposal PKL PDAM Kota Malang.docx
Proposal PKL PDAM Kota Malang.docxProposal PKL PDAM Kota Malang.docx
Proposal PKL PDAM Kota Malang.docx
 
Modulpraktikum dasar instalasi listrik
Modulpraktikum dasar instalasi listrikModulpraktikum dasar instalasi listrik
Modulpraktikum dasar instalasi listrik
 

Recently uploaded

RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
muhammadiswahyudi12
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
indahrosantiTeknikSi
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Tsabitpattipeilohy
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
rhamset
 
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.pptMatematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
AzrilAld
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
delphijean1
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
HADIANNAS
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
jayakartalumajang1
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
AnandhaAdkhaM1
 
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptxPembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
muhhaekalsn
 

Recently uploaded (10)

RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
 
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.pptMatematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
 
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptxPembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
 

Laporan Magang Jaringan Distribusi

  • 1. LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUTRI DI PT ENERGI PUTRA NUSANTARA JAYA DI SUSUN OLEH : 1. Rifqi Renaldy Deva Saputra ( 1211995 / XII TITL 1 ) 2. Yonathan Dion Kristianto ( 1212001 / XII TITL 1 ) PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK NEGERI 7 SEMARANG ( STM PEMBANGUNAN ) KELOMPOK TEKNOLOGI DAN INDUSTRI Jalan Simpang Lima Telp. (024) 8311532 Fax. (024) 8447649 Semarang 50241 2014 Laporan praktek kerja industri Page 1
  • 2. HALAMAN PENGESAHAN INDUSTRI Laporan dengan judul “LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI di PT. ENERGI PUTRA NUSANTARA JAYA” disusun guna memenuhi syarat praktek kerja industri pada Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 7 (STM PEMBANGUNAN) Semarang yang telah dilaksanakan pada 23 Juni – 5 Juli 2014. Dan dengan demikian laporan ini telah diperiksa oleh Pimpinan/Direktur dan dapat disahkan oleh PT. ENERGI PUTRA NUSANTARA JAYA Pembimbing Praktik Kerja Lapangan Bapak Khoirul ( Koordinator Lapangan ) Mengetahui, Bapak Amung Setiaji ( Direktur PT. Energi Putra Nusantara Jaya ) Laporan praktek kerja industri Page 2
  • 3. HALAMAN PENGESAHAN SEKOLAH Laporan dengan judul “LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI di PT. ENERGI PUTRA NUSANTARA JAYA” disusun guna memenuhi syarat praktek kerja industri pada Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 7 (STM PEMBANGUNAN) Semarang yang telah dilaksanakan pada 23 Juni – 5 Juli 2014. Dan dengan demikian laporan ini telah diperiksa dan dapat disahkan oleh SMK Negeri 7 ( STM Pembangungan ) Semarang Guru Pembimbing, Ketua Kompetensi Keahlian Dra. Endang Sri Rahayu Albasori, S.Pd NIP. 19730729.200212.1.003 NIP. 19600222.198803.2.004 Laporan praktek kerja industri Page 3
  • 4. KATA PENGANTAR Dengan Mengucap syukur Alhamdulillah dan Berkat rahmat Allah atas ridho-Nya serta atas kesungguhan dan keuletan kepada saya selaku penulis,sehingga kami dapat menyelesaikan laporan hasil pelaksanaan Praktek Kerja Industri yang bertujuan untuk menambah ilmu tentang jaringan distribusi listrik Maksud dari penyusunan laporan hasil tugas mata diklat adalah sebagai alat penyampaian informasi yang berkaitan dengan pelajaran teknik di kejuruan TITL. Di dalam pelaksanaan kegiatan dan penyusunan hasil laporan tugas mata diklat ini kami selaku penulis mengucapkan terimakasih untuk semua pihak yang telah membantu dalam bentuk materiil atau immateriil. Pada kesempatan kali ini saya ucapkan terimakasih ini kepada ; 1. Bapak Kepala SMK Negeri 7 (STM PEMBANGUNAN) Semarang Drs. M. Sudarmanto, M.Pd. yang telah mengijinkan kami untuk belajar di PT ENERGI PUTRA NUSANTARA JAYA 2. Kepada Bapak Amung Setiaji yang telah mengijinkan kami untuk melaksanakan magang di perusahaan / industri yang Bapak pimpin. 3. Kepada Guru Pengampu saya Ibu Dra. Endang Sri Rahayu dan Bapak Albasori, S.Pd yang telah membimbing dan mengajarkan kepada kami tentang materi yang dibahas dalam laporan ini. 4. Kepada orang tua dan teman-teman yang telah memberikan dukungan, motivasi kepada kami untuk menyelesaikan tugas dan laporan magang ini. Penulis, Laporan praktek kerja industri Page 4
  • 5. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengenalan Industri Pada era sekarang ini, teknologi terus berkembang dengan pesat yang pada dasarnya mempermudah kehidupan setiap orang. Untuk itu, diperlukan tenaga ahli yang sangat professional, trampil dan memahami teknologi tersebut beserta perkembangannya. Dengan SDM yang tinggi selain mampu menciptakan tetapi juga harus mampu memperbaikinya. Karena itu, setiap siswa didik diharapkan mampu menguasainya baik secara teoritis maupun dalam hal praktiknya. Oleh karena itulah diperlukannya suatu kegiatan yang bermanfaat untuk mencapainya yaitu Praktek Kerja Industri Praktek Kerja Industri merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bagi para siswa, yangmemadukan antara pendidikan di Sekolah dengan pendidikan di DuniaIndustri yang diperoleh dengan melakukan praktek kerja secara langsungdan terarah untuk menambah keahlian tertentu. Tujuan utama pendidikankejuruan adalah mempersiapkan lulusan untuk dapat bekerja secaramandiri. B. Tujuan Pengenalan Industri Praktek Pengenalan Industri merupakan suatu sistem pembelajaran uang dilakukan diluar Proses Belajar Mengajar(PBM) yang dilaksanakan padaperusahaan/industri atau instansi yang relevan. Secara umum program praktek pengenalan industri ini ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa di bidang teknologi, penyesuaian diri yang sebenarnya, mengumpulkan informasi dan menulis laporan yang berkaitan langsung dengan tujuan khusus. Setelah siswa melaksanakan program ini diharapkan siswa memperoleh pengalaman yang mencakup tinjauan tentang perusahaan dan kegiatan praktek yang berhubungan langsung dengan teknologi. Dan mempersiapkan siswa/siswi untuk belajar bekerja secara mandiri, bekerja dalam suatu tim, mengembangkan potensi dan keahlian sesuai dengan minat dan bakat masing masingnya. Adapun Tujuan diadakannya Praktek Pengenalan Industri adalah : 1. Untuk menghasilkan SDM yang berkualitas dan menguasai IPTEK 2. Untuk mengenalkan siswa tentang dunia kerja agar siswa nantinya mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan pekerjaannya. Laporan praktek kerja industri Page 5
  • 6. 3. Untuk mendapatkan data-data dan pandangan guna menyelesaikan laporan pengenalan industri. 4. Mengembangkan dan memperluas pengetahuan serta ketrampilan yang didapatkan di sekolah untuk di aplikasikan ke dalam dunia industri. 5. Memperkokoh link dan match antara siswa dengan dunia kerja. C. Tujuan Penulisan Laporan Penulisan laporan ini sebagai hasil kegiatan program pengenalan industri oleh sekolah untuk melatih siswa agar memiliki jiwa disiplin, mandiri, berani dan bertanggung jawab. Selain itu, agar siswa dapat mengkaji ilmu terapan antara di lapangan dengan di sekolah. Adapun tujuan penulisan laporan adalah :  Sebagai bukti bahwa siswa yang bersangkutan telah melaksanakan Praktek Pengenalan Industri  Siswa mampu menyerap IPTEK yang berasal dari industri dan mampu mengembangkannya  Siswa mampu mengumpulkan data serta informasi yang berguna bagi diri sendiri maupun orang lain  Sebagai bukti bahwa siswa telah memperoleh pengetahuan dan ketrampilan di industry tempat pelaksaan praktik  Untk mengetahui perkembangan siswa selama mengikuti praktek magang. Laporan praktek kerja industri Page 6
  • 7. SMK NEGERI 7 (STM PEMBANGUNAN) SEMARANG Pekerjaan hari – 1 dan hari ke – 4 Bongkar pasang TRAVO ADB 150 KVA Tanggal: 23, 26 Juni 2014 Tempat : Limbangan, Boja Kendal dan Rorojongrang IV, Manyaran I. Tujuan  Mengetahui cara mengganti TRAVO ADB dengan baik dan benar  Mengetahui cara melakukan sistim GROUNDING pada kabel  Mengetahui komponen – komponen pelengkap TRAVO ADB  Mengetahui fungsi dan tujuan utama dipasangnya TRAVO ADB II. Landasan Teori  Pengertian Distribusi Tenaga Listrik Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik. Sistem distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar (Bulk Power Source) sampai ke konsumen. Jadi fungsi distribusi tenaga listrik adalah; 1) pembagian atau penyaluran tenaga listrik ke beberapa tempat (pelanggan), dan 2) merupakan sub sistem tenaga listrik yang langsung berhubungan dengan pelanggan, karena catu daya pada pusat-pusat beban (pelanggan) dilayani langsung melalui jaringan distribusi. Tenaga listrik yang dihasilkan oleh pembangkit tenaga listrik besar dengan tegangan dari 11 kV sampai 24 kV dinaikkan tegangannya oleh gardu induk dengan transformator penaik tegangan menjadi 70 kV ,154kV, 220kV atau 500kV kemudian disalurkan melalui saluran transmisi. Tujuan Laporan praktek kerja industri Page 7
  • 8. menaikkan tegangan ialah untuk memperkecil kerugian daya listrik pada saluran transmisi, dimana dalam hal ini kerugian daya adalah sebanding dengan kuadrat arus yang mengalir (I2.R). Dengan daya yang sama bila nilai tegangannya diperbesar, maka arus yang mengalir semakin kecil sehingga kerugian daya juga akan kecil pula. Dari saluran transmisi, tegangan diturunkan lagi menjadi 20 kV dengan transformator penurun tegangan pada gardu induk distribusi, kemudian dengan sistem tegangan tersebut penyaluran tenaga listrik dilakukan oleh saluran distribusi primer. Dari saluran distribusi primer inilah gardu-gardu distribusi mengambil tegangan untuk diturunkan tegangannya dengan trafo distribusi menjadi sistem tegangan rendah, yaitu 220/380Volt. Selanjutnya disalurkan oleh saluran distribusi sekunder ke konsumen-konsumen. Dengan ini jelas bahwa sistem distribusi merupakan bagian yang penting dalam system tenaga listrik secara keseluruhan. Pada sistem penyaluran daya jarak jauh, selalu digunakan tegangan setinggi mungkin, dengan menggunakan trafo-trafo step-up. Nilai tegangan yang sangat tinggi ini (HV,UHV,EHV) menimbulkan beberapa konsekuensi antara lain: berbahaya bagi lingkungan dan mahalnya harga perlengkapan-perlengkapannya, selain menjadi tidak cocok dengan nilai tegangan yang dibutuhkan pada sisi beban. Maka, pada daerah-daerah pusat beban tegangan saluran yang tinggi ini diturunkan kembali dengan menggunakan trafo-trafo step-down. Akibatnya, bila ditinjau nilai tegangannya, maka mulai dari titik sumber hingga di titik beban, terdapat bagian-bagian saluran yang memiliki nilai tegangan berbeda-beda.  Transformator/ Transformer / Trafo adalah suatu peralatan listrik yang termasuk dalam klasifikasi mesin listrik statis dan berfungsi untuk menyalurkan tenaga/daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya, dengan frekuensi sama. Dalam Laporan praktek kerja industri Page 8
  • 9. pengoperasiannya, transformator-transformator tenaga pada umumnya ditanahkan pada titik netral, sesuai dengan kebutuhan untuk sistem pengamanan atau proteksi. Sebagai contoh transformator 150/70 kV ditanahkan secara langsung di sisi netral 150 kV, dan transformator 70/20 kV ditanahkan dengan tahanan di sisi netral 20 kV nya. Transformator yang telah diproduksi terlebih dahulu melalui pengujian sesuai standar yang telah ditetapkan. Dasar dari teori transformator adalah sebagai berikut : “Apabila ada arus listrik bolak-balik yang mengalir mengelilingi suatu inti besi maka inti besi itu akan berubah menjadi magnit dan apabila magnit tersebut dikelilingi oleh suatu belitan maka pada kedua ujung belitan tersebut akan terjadi beda tegangan mengelilingi magnit, sehingga akan timbul gaya gerak listrik (GGL)”. Cara Kerja dan Fungsi Bagian-Bagian Transformator Suatu transformator terdiri atas beberapa bagian, yaitu: • Bagian utama transformator • Peralatan Bantu • Peralatan Proteksi Setiap bagian tersebut memiliki fungsi masing-masing, 1. Bagian utama transformator, terdiri dari: a) Inti besi Inti besi berfungsi untuk mempermudah jalan fluks, yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melalui kumparan. Dibuat dari lempengan-lempengan besi tipis yang berisolasi, untuk Laporan praktek kerja industri Page 9
  • 10. mengurangi panas (sebagai rugi-rugi besi) yang ditimbulkan oleh arus pusar atau arus eddy (eddy current). b) Kumparan transformator Beberapa lilitan kawat berisolasi membentuk suatu kumparan, dan kumparan tersebut diisolasi, baik terhadap inti besi maupun terhadap kumparan lain dengan menggunakan isolasi padat seperti karton, pertinax dan lain-lain. Pada transformator terdapat kumparan primer dan kumparan sekunder. Jika kumparan primer dihubungkan dengan tegangan/arus bolak-balik maka pada kumparan tersebut timbul fluks yang menimbulkan induksi tegangan, bila pada rangkaian sekunder ditutup (rangkaian beban) maka mengalir arus pada kumparan tersebut, sehingga kumparan ini berfungsi sebagai alat transformasi tegangan dan arus. c) Kumparan tertier Fungsi kumparan tertier diperlukan adalah untuk memperoleh tegangan tertier atau untuk kebutuhan lain. Untuk kedua keperluan tersebut, kumparan tertier selalu dihubungkan delta atau segitiga. Kumparan tertier sering digunakan juga untuk penyambungan peralatan bantu seperti kondensator synchrone, kapasitor shunt dan reactor shunt, namun demikian tidak semua transformator daya mempunyai kumparan tertier. d) Minyak transformator Sebagian besar dari transformator tenaga memiliki kumparan-kumparan yang intinya direndam dalam minyak transformator, terutama pada transformator-transformator tenaga yang berkapasitas besar, karena minyak transformator mempunyai sifat sebagai media pemindah panas (disirkulasi) dan juga berfungsi pula sebagai isolasi (memiliki Laporan praktek kerja industri Page 10
  • 11. daya tegangan tembus tinggi) sehingga berfungsi sebagai media pendingin dan isolasi. Minyak transformator harus memenuhi persyaratan, yaitu: • kekuatan isolasi tinggi • penyalur panas yang baik, berat jenis yang kecil, sehingga partikel-partikel dalam minyak dapat mengendap dengan cepat • viskositas yang rendah, agar lebih mudah bersirkulasi dan memiliki kemampuan pendinginan menjadi lebih baik • titik nyala yang tinggi dan tidak mudah menguap yang dapat menimbulkan baha • tidak merusak bahan isolasi padat • sifat kimia yang stabil Laporan praktek kerja industri Page 11
  • 12. Minyak transformator baru harus memiliki spesifikasi seperti tampak pada Tabel 1 di bawah ini. Tabel 1. Spesifikasi Minyak Isolasi Baru. Laporan praktek kerja industri Page 12
  • 13. Untuk minyak isolasi pakai berlaku untuk transformator berkapasitas > 1 MVA atau bertegangan > 30 kV sifatnya seperti ditunjukkan pada Tabel 2. Tabel 2. Spesifikasi Minyak Isolasi Pakai. Laporan praktek kerja industri Page 13
  • 14. e) Bushing Hubungan antara kumparan transformator ke jaringan luar melalui sebuah bushing, yaitu sebuah konduktor yang diselubungi oleh isolator, yang sekaligus berfungsi sebagai penyekat antara konduktor tersebut dengan tangki transformator. f) Tangki dan konservator Pada umumnya bagian-bagian dari transformator yang terendam minyak transformator berada atau (ditempatkan) di dalam tangki. Untuk menampung pemuaian pada minyak transformator, pada tangki dilengkapi dengan sebuah konservator. III. Alat dan Bahan Alat Bahan 1. Tang Kombinasi 1. Transformator 2. Obeng - / + 2. Bracket Travo 3. Tang Potong 3. Plat Vertikal 4. Gergaji 4. Skun Kabel / Sepatu kabel 5. Press kabel skun 5. Kabel 6. Palu 6. Besi Grounding 7. Meteran 7. Pipa PVC 8. Tangga 9. Mobil Kren IV. Kesimpulan  Transformator/ Transformer / Trafo adalah suatu peralatan listrik yang termasuk dalam klasifikasi mesin listrik statis dan berfungsi untuk menyalurkan tenaga/daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya, dengan frekuensi sama  Pemeliharaan terhadap transformator yang berada diatas tiang listrik sangatlah penting terutama agar transformator tetap bergantung kokoh di tiang listrik agar tidak membahayakan pelanggan  Pengecekan tranformator secara berkala sangatlah penting hal ini bertujuan agar kondisi trafo tetap dalam keadaan baik dan layak pakai  Penggunaan trafo juga sangat diperhatikan agar tidak terjadi drop tegangan Laporan praktek kerja industri Page 14
  • 15. V. Gambar Laporan praktek kerja industri Page 15
  • 16. Laporan praktek kerja industri Page 16
  • 17. SMK NEGERI 7 (STM PEMBANGUNAN) SEMARANG Pengampu : Bapak Iwan I. Tujuan Pekerjaan hari – 2 ke – 7 ,8 , 9 , 10 , 11 , 12 Pemasangan Tiang , Konektor kabel dan Panel pada Penerangan Jalan Umum(PJU) Tanggal: 24, 30 Juni 2014 Dan 1 – 4 Juli 2014 Tempat : Jln. Wolter Mangunsidi  Siswa dapat menetahui cara pemasangan lampu jalan  Siswa dapat mengetahui cara membuat rangkaian control untuk panel PJU  Siswa dapat menetahui cara penerapan pemasangan lampu jalan yang benar  Siswa dapat menerapkan konsep flux pencahayaan  Dengan dipasangnya lampu jalan dapat menghasilkan kekontrasan antara obyek dan permukaan jalan  Dengan dipasangnya lampu jalan maka dapat meningkatkan kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan khususnya pada malam hari II. Landasan Teori PENARANGAN LAMPU JALAN Lampu penerangan jalan adalah bagian dari bangunan pelengkap jalan yang dapat diletakkan/dipasang di kiri/kanan jalan dan atau di tengah (di bagian median jalan) yang digunakan untuk menerangi jalan maupun lingkungan disekitar jalan yang diperlukan termasuk persimpangan jalan (intersection), jalan layang (interchange, overpass, fly over), jembatan dan jalan di bawah tanah (underpass, terowongan) A. FUNGSI PENERANGAN JALAN Penerangan jalan di kawasan perkotaan mempunyai fungsi antara lain : 1. Menghasilkan kekontrasan antaraobyek dan permukaan jalan; 2. Sebagai alat bantu navigasi pengguna jalan; Laporan praktek kerja industri Page 17
  • 18. 3. Meningkatkan keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan, khususnya pada malam hari 4. Mendukung keamanan lingkungan; 5. Memberikan keindahan lingkungan jalan. B. DASAR PERENCANAAN PENERANGAN JALAN 1. Perencanaan penerangan jalan terkait dengan hal-hal berikut ini : a) Volume lalu-lintas, baik kendaraan maupun lingkungan yang bersinggungan seperti pejalan kaki, pengayuh sepeda, dll; b) Tipikal potongan melintang jalan, situasi (lay-out) jalan dan persimpangan jalan; c) Geometri jalan, seperti alinyemen horisontal, alinyemen vertikal, dll; d) Tekstur perkerasan dan jenis perkerasan yang mempengaruhi pantulan cahaya lampu penerangan; e) Pemilihan jenis dan kualitas sumber cahaya/lampu, data fotometrik lampu dan lokasi sumber listrik; f) Tingkat kebutuhan, biaya operasi, biaya pemeliharaan, dan lain-lain, agar perencanaan sistem lampu penerangan efektif dan ekonomis; g) Rencana jangka panjang pengembangan jalan dan pengembangan daerah sekitarnya; h) Data kecelakaan dan kerawanan di lokasi. 2. Beberapa tempat yang memerlukan perhatian khusus dalam perencanaan penerangan jalan antara lain sebagai berikut : a) Lebar ruang milik jalan yang bervariasi dalam satu ruas jalan; b) Tempat-tempat dimana kondisi lengkung horisontal (tikungan) tajam; c) Tempat yang luas seperti persimpangan, interchange, tempat parkir, dll; d) Jalan-jalan berpohon; e) Jalan-jalan dengan lebar median yang sempit, terutama untuk pemasangan lampu di bagian median; f) Jembatan sempit/panjang, jalan layang dan jalan bawah tanah (terowongan); g) Tempat-tempat lain dimana lingkungan jalan banyak berinterferensi dengan jalannya. Laporan praktek kerja industri Page 18
  • 19. C. JENIS LAMPU PENERANGAN JALAN Tabel Jenis Lampu Penerangan Jalan Secara Umum Menurut Karakteristik dan Penggunaannya Laporan praktek kerja industri Page 19
  • 20. Tabel Kode Indek Perlindungan IP (Index of Protection) Laporan praktek kerja industri Page 20
  • 21. D. KETENTUAN PENCAHAYAAN DAN PENEMPATAN a. Pencahayaan Pada Ruas Jalan Kualitas pencahayaan pada suatu jalan diukur berdasarkan metoda iluminansi atau luminansi. Meskipun demikian lebih mudah menggunakan metoda iluminansi, karena dapat diukur langsung di permukaan jalan dengan menggunakan alat pengukur kuat cahaya. Kualitas pencahayaan normal menurut jenis/klasifikasi fungsi Tabel Kualitas Pencahayaan Normal Laporan praktek kerja industri Page 21
  • 22. E. PENEMPATAN LAMPU PENERANGAN 1) Penempatan lampu penerangan jalan harus direncanakan sedemikian rupa sehingga dapat memberikan : a) Kemerataan pencahayaan yang sesuai dengan ketentuan Tabel b) Keselamatan dan keamanan bagi pengguna jalan; c) Pencahayaan yang lebih tinggi di area tikungan atau persimpangan, dibanding pada bagian jalan yang lurus; d) Arah dan petunjuk (guide) yang jelas bagi pengguna jalan dan pejalan kaki. 2) Sistem penempatan lampu penerangan jalan disarankan pada Tabel 2.5. 3) Pada sistem penempatan parsial, lampu penerangan jalan harus memberikan adaptasi yang baik bagi penglihatan pengendara, sehingga efek kesilauan dan ketidaknyamanan penglihatan dapat dikurangi. Tabel 2.5. Sistem Penempatan Lampu Penerangan Jalan INSTALASI LAMPU PENERANGAN JALAN UMUM Laporan praktek kerja industri Page 22
  • 23. Gambar Penempatan Lampu PJU di Kiri/Kanan Jalan di Jalan Dua Arah Laporan praktek kerja industri Page 23
  • 24. Proses Pemasangan Instalasi a. Pemasangan Tiang dan Pondasi Langkah awal dari pemasangan tiang PJU adalah pemasangan tiang beton. Penggalian lubang sedalam 1/6 dari panjang tiang 9m atau sedalam 1,6m untuk tiang beton. Setelah penggalian lubang kemudian tiang diberdirikan. Pemasangan tiang dilakukan dengan menggunakan tripod(kaki tiga) atau bipod(kaki dua) yang diatasnya sudah dipasang katrol/chainblock. Setelah tiang berdiri dengan lurus, lubang tiang diperbesar dan dipondasi. Ukuran pondasi adalah tinggi tiang tertanam atau 1,6m ditambah 20 cm dari permukaan tanah. Pondasi terbuat dari semen cor dengan perbandingan campuran pasir : split : semen = 4 : 2 : 1. b. Penggelaran Kabel dan Penarikan Kabel TIC Asesoris TIC yang digunakan antara lain wedge clamp/suspensionlink 25 x 25 dan stoping buckle. Pemasangan wedge clamp memakai link 25 x 25 57 dengan pengikat stainless steel dan ukuran yang telah disesuaikan. Sisa stainless steelyang ada memakai stoping buckle agar rapih. Setelah pemasangan asesoris TIC kemudian dilakukan penarikan kabel TIC yang digunakan adalah kabel dari PHB PJU ke titik-titik sambung tiang PJU sepanjang ±200m menggunakan kabel TIC 3x10 sqmm dan juga kabel TIC dari titik SUTR yang sudah ada ke titik-titik sambung tiang PJU sepanjang ±760m menggunakan kabel TIC 2x10sqmm.Kabel TIC yang tergulung di haspel disimpan di atas dongkrak, kemudian penggelaran kabel dimulai dari ujung tiang PJU ke tiang PJU lainnya sampai dengan posisi PHB. Hal ini dilakukan agar kabel yang digelar tidak terlalu panjang. Untuk mempermudah dalam menggelar kabel, ditempatkan beberapa buah rol di tanah agar kabel lebih ringan untuk ditarik. Kabel ditarik di atas tiang oleh 1 orang pekerja di atas tiang dan 2 orang pekerja dibawah. Kabel ditarik ke tirfit dan dimasukkan ke dalam roll kabel di atas tiang, begitu seterusnya sampai dengan ujung tiang PJU. Pada ujung tiang terakhir dipasang fixed deadend Setelah kabel ditarik kemudian kabel TIC tersebut dirapikan kembali dari posisi haspel agar kabel tidak menggantung terlalu bawah. Setelah kabel sudah ditarik dan rapih kemudian kabel dipindahkan ke suspensiondan diikat dengan plastic strap. Laporan praktek kerja industri Page 24
  • 25. c. Pemasangan PHB Pemasangan PHB Kotak panel atau panel box dengan ukuran (P x L x T) 40cm x 20cm x 60cm disimpan di luar dengan letak yang tidak berjauhan dengan tiang-tiang PJU dan SUTR agar memudahkan dalam melakukan pemerliharaan atau 58 penanganan gangguan. Oleh karena itu diperlukan pembuatan kotak panel yang baik dan kokoh agar bisa melindungi kotak tersebut serta perlengkapan PHB yang terdapat didalamnya. Kotak panel diletakkan diatas pondasi dengan ketinggian pondasi tidak kurang dari 10cm yang tengahnya diberi lubang sebagai jalur kabel, baik kabel dari JTR menuju PHB atau kabel dari PHB menuju tiang PJU. Setelah kotak panel terpasang langkah selanjutnya adalah memasangkan perlengkapan PHB seperti: Fuse, kWH meter, MCB u tama, kontaktor dan Timer sesuai dengan tempat yang sudah disediakan di dalam kotak panel. Selanjutnya adalah menyambungkan kabel-kabel yang sudah disiapkan pada jalurnya masing-masing. Kabel yang sudah dipasangi sepatu kabel (cable shoe)diujungnya disambungkan dengan menggunakan baut/sekrup. Laporan praktek kerja industri Page 25
  • 26. III. Alat dan Bahan Alat Bahan 1. Tang Kombinasi 1. Lampu dan Armatur 2. Tang Potong 2. Tiang 3. Obeng - / + 3. Kabel SUTR 4. Cutter 4. MCB 5. Tespen 5. TDR 6. Mobil Kren 6. Kabel NYA 2 x 2,5mm 7. Kontaktor 8. Box Panel 9. Lampu Indikator IV. Kesimpulan  FUNGSI PENERANGAN JALAN Penerangan jalan di kawasan perkotaan mempunyai fungsi antara lain : 1. Menghasilkan kekontrasan antaraobyek dan permukaan jalan; 2. Sebagai alat bantu navigasi pengguna jalan; 3. Meningkatkan keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan, khususnya pada malam hari 4. Mendukung keamanan lingkungan; 5. Memberikan keindahan lingkungan jalan  Sebelum melakukan conector ke lampu kita harus benar benar menghitung KHA kabel yang tepat digunakan agar keamanan terjamin dan biaya lebih ekonomis  Dalam pemasangan PJU kita harus menghitung fluks pencahayaan dengan tepat agar pencahayaan yang dihasilkan akan lebih maksimal  Dalam penggunaan MCB pada panel kita harus mengetahui spesifikasi MCB yang tepat Laporan praktek kerja industri Page 26
  • 27. V. Gambar Laporan praktek kerja industri Page 27
  • 28. Laporan praktek kerja industri Page 28
  • 29. SMK NEGERI 7 (STM PEMBANGUNAN) SEMARANG I. Tujuan Pekerjaan hari – 3 , 5 , 6 Perbaikan komponen dan pengenalan komponen jaringan distribusi listrik Tanggal: 25, 28,,Juni 2014 Dan 1Juli 2014 Tempat : Kantor dan Bengkel PT Energi Putra Nusantara Jaya 1. Mengetahui nama komponen komponen listrik 2. Mengatahui fungsi dan kegunaan komponen komponen listrik 3. Mengetahui cara memperbaiki komponen komponen listrik 4. Melatih keterampilan siswa dalam memperbaiki dan menangani problem 5. Mengetahui bahan pembuat komponen komponen listrik II. Landasan Teori  Transformator/ Transformer / Trafo adalah suatu peralatan listrik yang termasuk dalam klasifikasi mesin listrik statis dan berfungsi untuk menyalurkan tenaga/daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya, dengan frekuensi sama. Dalam pengoperasiannya, transformator-transformator tenaga pada umumnya ditanahkan pada titik netral, sesuai dengan kebutuhan untuk sistem pengamanan atau proteksi. Sebagai contoh transformator 150/70 kV ditanahkan secara langsung di sisi netral 150 kV, dan transformator 70/20 kV ditanahkan dengan tahanan di sisi netral 20 kV nya. Transformator yang telah diproduksi terlebih dahulu melalui pengujian sesuai standar yang telah ditetapkan. Laporan praktek kerja industri Page 29
  • 30. Dasar dari teori transformator adalah sebagai berikut : “Apabila ada arus listrik bolak-balik yang mengalir mengelilingi suatu inti besi maka inti besi itu akan berubah menjadi magnit dan apabila magnit tersebut dikelilingi oleh suatu belitan maka pada kedua ujung belitan tersebut akan terjadi beda tegangan mengelilingi magnit, sehingga akan timbul gaya gerak listrik (GGL)”.  Lightning Arrester adalah alat proteksi bagi peralatan listrik terhadap tegangan lebih, yang disebabkan oleh petir atau surja hubung (switching surge). Alat ini bersifat sebagai by-pass di sekitar isolasi yang membentuk jalan dan mudah dilalui oleh arus kilat ke sistem pentanahan sehingga tidak menimbulkan tegangan lebih yang tinggi dan tidak merusak isolasi peralatan listrik. By-pass ini harus sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu aliran daya sistem frequensi 50 Hz. Jadi pada keadaan normal arrester berlaku sebagai isolator, bila timbul tegangan surja alat ini bersifat sebagai konduktor yang tahanannya relatif rendah, sehingga dapat mengalirkan arus yang tinggi ke tanah. Setelah surja hilang, arrester harus dapat dengan cepat kembali menjadi isolasi. By-pass ini harus sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu aliran daya sistem frequensi 50 Hz. Pada keadaan normal arrester berlaku sebagai isolator, bila timbul tegangan surja alat ini bersifat sebagai konduktor yang tahanannya relatif rendah, sehingga dapat mengalirkan arus yang tinggi ke tanah. Setelah surja hilang, arrester harus dapat dengan cepat kembali menjadi isolasi. Arrester melindungi peralatan listrik pada sistem jaringan terhadap tegangan lebih yang disebabkan petir atau surja hubung, maka pada umumnya arrester dipasang pada ujung SUTT yang memasuki Gardu Induk. Di Gardu Induk besar adakalanya pada trafo dipasang arrester untuk menjamin terlindungnya trafo dan peralatan lainnya dari tegangan lebih tersebut. Laporan praktek kerja industri Page 30
  • 31.  Jenis – Jenis Kabel Kabel listrik adalah salah satu media untuk menyalurkan arus listrik yang umumnya terbuat dari bahan isolator dan konduktor. Konduktor dapat terbuat dari logam tembaga, aluminiun, atau logam lain yang berfungsi sebagai media penghantar (conductor) energi listrik, sedangkan isolator berfungsi untuk melindungi kabel bersentuhan dengan kabel lain atau dengan manusia. Isolator dapat terbuat dari karet atau plastik, tergatung jenis kabel listrik dan pabrik pembuatnya. Sesuai dengan hukum Fisika, apapun kabel listrik yang digunakan pasti akan terjadi drop tegangan pada kabel yang digunakan untuk menghantarkan arus listr ik. Hal ini dikarenakan setiap kabel mempunyai tahanan dalam sesuai dengan sifat logam penghantar yang dipakai. Semakin besar tahanan dalam akibat bahan kabel yang dipakai atau karena semakin panjang kabel listrik yang digunakan, maka drop tegangan pada kabel tersebut akan semakin besar. Saat ini ada beberapa jenis kabel listrik yang diproduksi perusahaan-perusahan sesuai dengan fungsinya. Jumlah, warna, dan isolator yang digunakan pun cukup beragam. Pemahaman dasar tentang jenis kabel listrik ini perlu dikuasai sebelum memperdalam pengetahuan di bidang listrik dan elektronika. Ini dimaksudkan agar ketika merancang instalasi perkabelan listrik atau membuat wiring rangkaian elektronika, kabel yang digunakan akan tepat guna. Tidak terlalu besar, tidak terlalu kecil, dan yang jelas sesuai dengan kebutuhan. Contoh sederhana, ketika sahabat memasang antena televisi, tentu kabel yang digunakan adalah kabel antena coaxial, jika menggunakan kabel listrik NYY atau NYAF, maka sinyal televisi tidak akan tertangkap dengan sempurna meskipun harga kabel tersebut jauh lebih mahal. Contoh lain, untuk menjalankan pompa listrik 220 Volt/500 Watt digunakan kabel listrik jenis NYY atau NGA karena jika menggunakan kabel LAN (UTP) atau kabel coaxial, kemungkinan akan terbakar karena terlalu panas. Berikut adalah beberapa jenis kabel listrik yang sering digunakan: Kabel Coaxial Kabel Coaxial terbuat dari bahan konduktor yang terdiri dari spacer yang berfungsi sebagai insulator, penutup konduktor, dan lapisan akhir yang disebut jacket. Kabel coaxial umumnya digunakan pada antena atau pada peralatan elektronik yang membutuhkan transmisi data Laporan praktek kerja industri Page 31
  • 32. kecepatan tinggi seperti pada jaringan Local Area Network (LAN) dengan topologi jaringan BUS. Kelebihan Kabel Coaxial: 1. Dapat digunakan untuk menyalurkan informasi sampai dengan 900 kanal telepon 2. Dapat ditanam di dalam tanah sehingga biaya perawatan lebih rendah 3. Dapat Mengurangi terjadinya interferensi dengan sistem lain karena menggunakan penutup isolator. Kelemahan Kabel Coaxial: 1. Kurang baik jika digunakan untuk hubungan jarak jauh sehingga harus menggunakan repeater. 2. Mudah putus karena gangguan fisik seperti terinjak dan lain-lain. Kabel NYY Kabel NYY memiliki lapisan isolator PVC berwarna abu atau hitam yang terdiri dari 2 sampai 4 kabel di dalamanya. Kabel NYY dapat digunakan untuk instalasi bawah tanah karena mempunyai lapisan isolator yang lebih tebal, lebih kuat dari kabel NYM, dan tidak disukai tikus. Itu sebabnya harga kabel ini lebih mahal dari kabel NYM. Kabel NYA Kable NYA umumnya dipakai pada instalasi perumahan dengan daya menengah ke bawah karena harganya reltif murah. Kabel ini disebut juga kabel tunggal karena intinya hanya satu yang dilapisi isolator PVC. Warna standar pada kabel ini adalah merah, hitam, biru, kuning, dan kuning-hijau. Kabel ini mudah sekali cacat dan mudah digigit tikut, oleh karena itu ketika melakukan instalasi perkabelan harus benar-benar diperhatikan cara penyambungan dan jarak antara kabel yang berbeda polaritas. Untuk tujuan keamaman biasanya petugas instalatir listrik memasang kabel NYA di dalam pipa untuk menghindari gisitan tikus dan gangguan fisik lain. Laporan praktek kerja industri Page 32
  • 33. Kabel NYM Kabel NYM memiliki lapisan isolator PVC dua lapis berwarna putih dan abu-abu yang terdiri dari 2 sampai 4 kabel di dalamnya. Dari segi keamanan kabel ini relatif lebih tahan luka/cacat dibanding kabel NYA dan harganya pun lebih mahal dari kabel NYA. Kabel ini dapat dipergunakan di lingkungan kering dan basa tetapi tidak dianjurkan untuk ditanam di dalam tanah. Kabel NYAF Kabel NYAF mempunyai isolator tebal dari bahan PVC. Kabel ini cukup lentur karena di dalamanya terdiri dari kabel serabut yang disusun per kelompok. Kabel NYAF digunakan untuk instalasi perangkat-perangkat elektronik dan listrik yang membutuhkan fleksibilitas tinggi. Contoh penggunaan kabel ini dapat dilihat pada panel kontrol telekomunikasi, rectifier, inverter, DCPDB, Sentral Telepon Digital, Battery, dan Panel Transmisi. Kabel NYFGbY Kabel NYFGbY adalah jenis kabel listrik yang sangat kuat karena dilapisi beberapa pelindung sekaligus yakni isolator PVC warna hitam dan logam di bagian dalam. Kabel ini cukup keras dan tidak lentur dan biasa dipakai untuk instalasi bawah tanah, di dalam ruangan, di dalam saluran-saluran, dan di tempat-tempat terbuka yang membutuhkan perlindungan ekstra. Kabel ASCR Kabel ACSR adalah jenis kabel listik yang di dalamnya menggunakan aluminium dengan inti baja sebagai penghantar. Kabel ini digunakan untuk saluran-saluran transmisi tegangan tinggi dengan jarang cukup jauh sampai mencapai ratusan meter. Kabel AAAC Kabel AAAC terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam dengan daya hantar elektris yang tinggi dan mempunyai magnesium silicide untuk memberi sifat yang lebih baik. Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201. AAAC mempunyai suatu anti karat dan mempunyai kekuatan yang baik sehingga daya hantarnya lebih baik. Laporan praktek kerja industri Page 33
  • 34. Kabel BC Kabel BC adalah jenis kabel listrik yang terbuat dari logam tembaga tanpa pelindung yang digunakan untuk grounding. Kabel BC tidak dianjurkan dipakai sebagai penghantar phase listrik karena dapat berbahaya jika terkena sentuhan atau terjadi hubung singkat. III. Gambar Laporan praktek kerja industri Page 34
  • 35. Laporan praktek kerja industri Page 35
  • 36. BAB III PENUTUP 1. Kesimpulan Praktek Pengenalan Industri ini sebagai salah satu bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada siswa siswinya untuk hidup ditengah tengah masyarakat (perusahaan atau instansi pemerintah atau swasta ) diluar lingkungan sekolah, dan secara langsung mengidentifikasi serta menangani masalah masalah yang dihadapi. Kerja praktek ini merupakan salah satu bukti adanya interaksi antara industri dengan lembaga pendidikan yang merupakan jembatan bagi peserta didik khususnya, yaitu mengenal dan memahami bagaimana dunia industri itu sebenarnya, sebelum nanti masuk ke dunia industri tersebut. 1. Keberadaan Praktek Kerja Industri sangat penting dan tepat bagi siswa yang memiliki keahlian professional. 2. Dengan adanya Praktek Kerja Industri setidaknya siswa lulusan SMK mendapat gambaran dunia kerja yang penuh persaingan sekaligus memberikan pengalaman yang berharga yang sangat berguna di masa yang akan datang. 3. Instalasi Listrik adalah suatu system/rangkaian yang digunakan untuk menyalurkan daya listrik (electric power) untuk kebutuhan manusia. Instalasi pada garis besarnya dapat dibagi dalam : a. Instalasi Penerangan Listrik b. Instalasi Daya Listrik 4. Perencanaan Intalasi Listrik rumah adalah perencanaan instalasi atau suatu bayangan untuk memulai instalasi agar apa yang di butuhkan dan di perlukan dalam instalasi dapat di penuhi untuk memulai instalasi. dalam perencanaan instalasi di perlukan. Yang dibutuhkan dalam membuat perencanaan instalasi listrik diantara adalah sebagai berikut : a. Gambar Denah Situasi b. Gambar Tata Letak c. Diagram Garis Tunggal d. Tabel Rekapitulasi Bahan dan Biaya e. Diagram Pengawatan Laporan praktek kerja industri Page 36
  • 37. 2. Saran : 1. Kami menyarankan kepada PT. ENERGI PUTRA NUSANTARA JAYA agar tetap bersedia menerima siswa dan siswi SMKN 7 SEMARANG untuk melaksanakan praktek magang di tempat tersebut. 2. Pihak perusahaan dimohon dapat memaklumi bila ada kesalahan yang dilakukan oleh siswa praktek karena kami masih dalam tahap belajar. Dan kami akan sangat berterima kasih apabila pihak perusahaan mau menegur kami dan memberikan pembetulan terhadap kesalahan kami. 3. Pihak perusahaan agar dapat menjaga nama baik dan kerjasama yang erat dengan sekolah. 3. Penutup Kami selaku penyusun yakin bahwa dalam melaksanakan penyusunan laporan praktek pengenalan industri ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan dan pembaca bersedia untuk saling bertukar pendapat demi sempurnanya laporan ini. Harapan kami semoga laporan ini bermanfaat baik bagi kami maupun keluarga besar SMKN 7 SEMARANG khususnya Jurusan TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK dan semua pembaca pada umumnya. Demikian laporan ini apabiladalam penyusunan dan penulisan ini ada salah ucapan bagi semua pihak kami mohon maaf sebesar-besarnya. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Laporan praktek kerja industri Page 37