PERMASALAHAN POKOK DAN CARA PENYELESAIAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR.docxFLORENCIACAROLINEAUR
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Dokumen tersebut membahas permasalahan dan cara penyelesaian dalam proses belajar mengajar, termasuk strategi guru dalam meningkatkan partisipasi siswa dan mengatasi kesulitan belajar siswa. (2) Dibahas pula peranan guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dan mengatur kelompok belajar. (3) Juga disebutkan beberapa faktor penyebab kesulitan belajar
PERMASALAHAN POKOK DAN CARA PENYELESAIAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR.docxFLORENCIACAROLINEAUR
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Dokumen tersebut membahas permasalahan dan cara penyelesaian dalam proses belajar mengajar, termasuk strategi guru dalam meningkatkan partisipasi siswa dan mengatasi kesulitan belajar siswa. (2) Dibahas pula peranan guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dan mengatur kelompok belajar. (3) Juga disebutkan beberapa faktor penyebab kesulitan belajar
Dokumen ini membahas perubahan paradigma pembelajaran dari yang berpusat pada guru menjadi berpusat pada siswa. Dokumen ini menjelaskan kritik terhadap pembelajaran lama yang hanya mentransfer pengetahuan dan kurang melibatkan siswa secara aktif. Dokumen ini juga menjelaskan bahwa pembelajaran baru harus mengaktifkan siswa secara mental dan fisik untuk mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang penerapan model pembelajaran berdiferensiasi berbasis AKIK untuk meningkatkan minat belajar dan antusiasme siswa di SMP Negeri 2 Wonosalam.
2. Model pembelajaran ini diterapkan pada materi bangun ruang dan mampu meningkatkan aktifitas, kreatifitas, inovasi, dan kolaborasi siswa.
3. Pembelajaran ini juga meningkatkan minat
Evaluasi diri guru untuk rencana pengembangan keprofesionalan berkelanjutan mencakup penilaian kompetensi inti pedagogik, pengembangan kurikulum, kegiatan belajar yang mendidik, dan pengembangan potensi peserta didik. Guru menilai kemampuannya dalam menguasai karakteristik peserta didik, menerapkan teori belajar, menyusun silabus dan rencana pembelajaran, melaksanakan pembelajaran yang bervariasi dan
Makalah ini membahas tentang keterampilan dasar mengajar, termasuk pengelolaan kelas. Pembahasan mencakup aplikasi pendekatan pengelolaan kelas, pengefektifan penggunaan papan tulis dan posisi duduk siswa, serta masalah yang mungkin terjadi dalam pengelolaan kelas beserta cara menyelesaikannya."
3. Perangkat Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka.pptxssuserbac0e5
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Kurikulum Merdeka Belajar memberikan kebebasan bagi siswa untuk belajar sesuai minat dan kemampuan mereka. Guru perlu memetakan profil belajar masing-masing siswa untuk mendesain pembelajaran yang berdiferensiasi dan memenuhi kebutuhan belajar individu.
Dokumen tersebut membahas tentang model-model pembelajaran yang efektif dan peran guru dalam pembelajaran. Guru memainkan peran sebagai sumber belajar, pengelola kelas, fasilitator, pembimbing, motivator, demonstrator, dan evaluator. Beberapa strategi pembelajaran yang dijelaskan adalah pembelajaran berbasis masalah, diskusi kelompok, dan metode mencari pasangan.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Dokumen ini membahas perubahan paradigma pembelajaran dari yang berpusat pada guru menjadi berpusat pada siswa. Dokumen ini menjelaskan kritik terhadap pembelajaran lama yang hanya mentransfer pengetahuan dan kurang melibatkan siswa secara aktif. Dokumen ini juga menjelaskan bahwa pembelajaran baru harus mengaktifkan siswa secara mental dan fisik untuk mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang penerapan model pembelajaran berdiferensiasi berbasis AKIK untuk meningkatkan minat belajar dan antusiasme siswa di SMP Negeri 2 Wonosalam.
2. Model pembelajaran ini diterapkan pada materi bangun ruang dan mampu meningkatkan aktifitas, kreatifitas, inovasi, dan kolaborasi siswa.
3. Pembelajaran ini juga meningkatkan minat
Evaluasi diri guru untuk rencana pengembangan keprofesionalan berkelanjutan mencakup penilaian kompetensi inti pedagogik, pengembangan kurikulum, kegiatan belajar yang mendidik, dan pengembangan potensi peserta didik. Guru menilai kemampuannya dalam menguasai karakteristik peserta didik, menerapkan teori belajar, menyusun silabus dan rencana pembelajaran, melaksanakan pembelajaran yang bervariasi dan
Makalah ini membahas tentang keterampilan dasar mengajar, termasuk pengelolaan kelas. Pembahasan mencakup aplikasi pendekatan pengelolaan kelas, pengefektifan penggunaan papan tulis dan posisi duduk siswa, serta masalah yang mungkin terjadi dalam pengelolaan kelas beserta cara menyelesaikannya."
3. Perangkat Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka.pptxssuserbac0e5
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Kurikulum Merdeka Belajar memberikan kebebasan bagi siswa untuk belajar sesuai minat dan kemampuan mereka. Guru perlu memetakan profil belajar masing-masing siswa untuk mendesain pembelajaran yang berdiferensiasi dan memenuhi kebutuhan belajar individu.
Dokumen tersebut membahas tentang model-model pembelajaran yang efektif dan peran guru dalam pembelajaran. Guru memainkan peran sebagai sumber belajar, pengelola kelas, fasilitator, pembimbing, motivator, demonstrator, dan evaluator. Beberapa strategi pembelajaran yang dijelaskan adalah pembelajaran berbasis masalah, diskusi kelompok, dan metode mencari pasangan.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
3. KESEPAKATAN
BELAJAR
01 Masuk dan Keluar Ruangan Tepat
Waktu
02
Seluruh peserta memiliki
kesempatan untuk bertanya
03
Berpikiran terbuka dan saling
menghormati
04 Jika satu orang berbicara maka
peserta lain mendengarkan
05 Berpendapat setelah dipersilakan
06 Berpartisipasi penuh
07 Mengikuti sesi kelas dengan
perasaan gembira
08 Bagi bapak yang merokok harap
berada di area yang boleh merokok.
4. PENGANTAR
Bayangkanlah kelas yang Anda ajar saat ini.
Ingatlah satu persatu murid di kelas Anda.
Bagaimanakah karakteristik setiap anak di kelas Anda? Tahukah
Anda apa kekuatan mereka? Bagaimana gaya belajar mereka? Apa
minat mereka? Siapakah yang memiliki keterampilan menghitung
paling baik di kelas Anda? Siapakah yang sebaliknya? Siapakah
yang paling menyukai kegiatan kelompok? Siapakah yang justru
selalu menghindar saat bekerja kelompok? Siapakah yang level
membacanya paling tinggi? Siapakah murid yang masih perlu
dibantu untuk meningkatkan keterampilan memahami bacaan
mereka? Siapakah yang paling senang menulis dan siapakah yang
senang berbicara?
Setiap harinya, tanpa disadari, guru dihadapkan pada keberagaman
yang banyak sekali bentuknya, sehingga seringkali mereka harus
melakukan banyak pekerjaan atau membuat keputusan dalam satu
waktu.
Misalnya, saat mengajar di kelas, seorang guru mungkin harus
membantu satu muridnya yang kesulitan, namun di saat yang sama
harus mengatur cara bagaimana agar saat ia membantu murid
tersebut, kelasnya tetap dapat berlangsung dengan kondusif.
Dalam kesehariannya, guru akan senantiasa melakukan hal ini,
sehingga kemampuan untuk multitasking ini secara natural
sebenarnya dimiliki oleh guru. Kemampuan ini banyak yang tidak
disadari oleh para guru, karena begitu alaminya hal ini terjadi di
kelas dan betapa terbiasanya guru menghadapi tantangan ini.
Semua usaha tersebut tentunya dilakukan oleh guru dengan tujuan
untuk memastikan setiap murid di kelasnya sukses dalam proses
pembelajarannya.
5. R A K T I K B A I K
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
P
6. PERTANYAAN PEMANTIK
Ibu Renjana adalah guru kelas 3 SD dengan jumlah murid sebanyak 32 orang. Saat ini ia sedang mengajarkan
materi tentang perkalian. Saat diberikan tugas menyelesaikan soal-soal perkalian, di antara 32 murid di kelasnya
tersebut, Bu Renjana melihat ada 3 murid yang selesai lebih dahulu. Karena dia tidak ingin ketiga anak ini tidak ada
pekerjaan dan malah mengganggu murid lainnya, akhirnya ia memberikan lembar kerja tambahan untuk 3 anak
tersebut. Jadi jika anak-anak lain mengerjakan 15 soal perkalian, maka untuk 3 anak tersebut, Bu Renjana
memberikan 25 soal perkalian
BUKAN berarti bahwa guru harus
mengajar dengan 32 cara yang
berbeda untuk mengajar 32 orang
murid/ memberikan tugas yang
berbeda untuk setiap anak
BUKAN pula berarti bahwa
guru harus memperbanyak
jumlah soal untuk murid yang
lebih cepat bekerja
dibandingkan yang lain
BUKAN sebuah proses
pembelajaran yang semrawut
(chaotic), yang gurunya kemudian
harus membuat beberapa
perencanaan pembelajaran sekaligus.
BUKAN berarti guru harus
mengelompokkan yang pintar
dengan yang pintar dan yang
kurang dengan yang kurang
Keputusan Ibu Renjana memberikan soal yang sama kepada ketiga murid
yang selesai lebih dahulu tidak dapat disebut sebagai pembelajaran
berdiferensiasi.
1. Karena tambahan soal diberikan dengan tujuan agar ketiga anak tersebut
tidak mengganggu temannya yang belum selesai.
2. Ketiga murid tersebut kemungkinan membutuhkan tingkat kompleksitas
yang lebih tinggi untuk memenuhi kebutuhan belajarnya.
3. Ibu Renjana belum memperhatikan kebutuhan belajar murid-muridnya
dengan lebih komprehensif, sehingga belum dapat merespon dengan tepat
terhadap kebutuhan belajar murid-muridnya tersebut.
7. Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi
kepada kebutuhan murid. Keputusan-keputusan yang dibuat tersebut adalah yang terkait dengan:
1. Kurikulum yang memiliki tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas. Bukan hanya guru yang perlu jelas dengan
tujuan pembelajaran, namun juga murid-muridnya.
2. Bagaimana guru menanggapi atau merespon kebutuhan belajar muridnya. Bagaimana guru akan menyesuaikan rencana
pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar murid tersebut. Misalnya, apakah ia perlu menggunakan sumber yang
berbeda, cara yang berbeda, dan penugasan serta penilaian yang berbeda.
3. Bagaimana guru menciptakan lingkungan belajar yang “mengundang’ murid untuk belajar dan bekerja keras untuk mencapai
tujuan belajar yang tinggi. Bagaimana guru memastikan setiap murid di kelasnya tahu bahwa akan selalu ada dukungan untuk
mereka di sepanjang proses belajar mereka.
4. Manajemen kelas yang efektif. Bagaimana guru menciptakan prosedur, rutinitas, metode yang memungkinkan adanya
fleksibilitas, namun juga struktur yang jelas, sehingga walaupun murid melakukan kegiatan yang mungkin berbeda-beda,
namun kelas tetap dapat berjalan secara efektif.
5. Penilaian berkelanjutan. Bagaimana guru menggunakan informasi yang didapatkan dari proses penilaian formatif yang telah
dilakukan, untuk dapat menentukan murid mana yang masih ketinggalan, atau sebaliknya, murid mana yang sudah lebih dulu
mencapai tujuan belajar yang ditetapkan, dan kemudian menyesuaikan rencana dan proses pembelajaran.
PEMBELAJARAN
BERDIFERENSIASI ADALAH...
Menurut Tomlinson (1999:14)
Pembelajaran Berdiferensiasi adalah usaha
guru untuk menyesuaikan proses
pembelajaran di kelas untuk memenuhi
kebutuhan belajar individu murid
8. 3 ASPEK KEBUTUHAN BELAJAR MURID
KESIAPAN BELAJAR
MINAT BELAJAR
PROFIL BELAJAR MURID
3 STRATEGI PEMBELAJARAN
BERDIFERENSIASI:
KONTEN, PROSES, PRODUK
ASPEK DAN STRATEGI
PEMBELAJARAN
BERDIFERENSIASI