Pada masa kejayaannya, kerajaan Gowa-Tallo atau Kerajaan Makassar dikenal sebagai sebuah kerajaan maritim, merupakan pusat perdagangan di Nusantara kala itu. Sebagai sebuah kerajaan Maritim yang berpusat di pesisir pantai, kerajaan Makassar membina atau memiliki banyak benteng-benteng pertahanan.
2. Rujukan
1.The Landscape Of The Makassar War, Bulbeck : 1990.
2.Naskah Perjanjian Bungaya.
3.Lontara Patturioloang Gowa-Tallo, naskah asli.
4.Lontara Patturioloang Gowa-Tallo dalam B.F. Matthes 1883.
5.The Makassar Annals, KITLV Press, 2010 , Lontara Bilang Gowa-Tallo
6.W. Schouten 1676: Oostindische Voyagie … . Jacob Meurs,
Amsterdam.
7.Laporan H. Kerckringh atas misinya ke Makassar, 1638,
dalam Heeres, J.E. dan P.A. Heeres dan Tiele (ed.) 1890.
8.A Tale of Two Kingdoms: The historical archaeology of Gowa and
Tallok, South Sulawesi, Indonesia (Bulbeck 1992).
3. Rujukan
10. Adrisijanti, Inajanti (2014). Benteng Dulu, Kini, dan Esok.
11. Backshall, Stephen (2003). Rough Guide Indonesia (illustrated ed.).
Singapore: Rough Guides.
12. Pemugaran benteng Ujung Pandang, Sulawesi Selatan, Marlborought,
Bengkulu, Duurstede, Maluku (in Indonesia). Jakarta :Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Pemugaran dan Pemeliharaan
Peninggalan Sejarah dan Purbakala.
13. Horst Liebner. Bentuk Benteng Somba Opu : Sumber Historis.
4. Kerajaan Gowa-Tallo dalam banyak tulisan disebut
juga Kerajaan Makassar
Kerajaan Gowa-Tallo berdiri pada sekitar abad ke
15 M, mencapai puncak kejayaannya pada abad ke
17 masehi
Kerajaan Gowa-Tallo merupakan salah satu
kerajaan terbesar di Nusantara (di pulau-pulau
Hindia)
Sekilas Tentang Kerajaan Gowa-Tallo
5. Pada abad 17, kerajaan ini menguasai hampir
seluruh wilayah Nusantara bagian timur.
Meliputi : pulau Sulawesi, pulau Sangir,
Talaud, pulau-pulau Mindanao di bagian
utara; Pulau Sula, Dobo, Buru, Kepulauan Aru
[Maluku], Ambon di sebelah timur; pulau
Timor, Sumba, Sumbawa, Lombok di sebelah
selatan; Negeri Kutai dan Pasir di sebelah
Barat.
Sekilas Tentang Kerajaan Gowa-Tallo
6. Kerajaan Gowa Tallo adalah simbol kejayaan Islam
di Indonesia bagian timur
Kerajaan Gowa Tallo adalah negeri asal dari
Pahlawan Nasional : Syeh Yusuf Al-Makassari;
Sultan Hasanuddin; Karaeng Pattingalloang
Kerajaan Gowa Tallo memiliki benteng-benteng
pertahanan
Sekilas Tentang Kerajaan Gowa-Tallo
7. Benteng-Benteng Pertahanan
Kerajaan Gowa-Tallo
Sebagai sebuah kerajaan Maritim yang berpusat di pesisir
pantai, kerajaan Makassar di sebut-sebut banyak membina
atau memiliki benteng-benteng pertahanan. Benteng-benteng
apa saja itu..?
Pada masa kejayaannya, kerajaan Gowa-Tallo atau Kerajaan
Makassar dikenal sebagai sebuah kerajaan maritim,
merupakan pusat perdagangan di Nusantara kala itu.
8. Apa itu Benteng ?
Benteng adalah bangunan untuk
keperluan militer yang dibuat untuk
keperluan pertahanan sewaktu
dalam peperangan.
9. KEGUNAAN BENTENG
Benteng dibuat sebagai upaya sekelompok manusia dalam
mempertahankan diri dari serangan pihak lain. Benteng juga
menjadi bagian dari strategi penyerangan yang bersifat
kependudukan. Benteng selalu dikaitkan dengan peperangan
akibat adanya konflik antar kelompok manusia yang
ditimbulkan oleh berbagai sebab. Pembangunan benteng
digunakan untuk mencegah bahaya yang mengancam
keselamatan harta-benda, jiwa, dan penduduk di dalamnya.
10. Benteng-Benteng Pertahanan
Kerajaan Gowa-Tallo Pra Kolonial, Bulbeck 1990
Fortifications/ Benteng-Benteng Pertahanan Kerajaan Gowa Tallo dalam Bulbeck :1990
1. Benteng Kale Gowa
2. Benteng Somba Opu
3. Benteng Tallok
4. Benteng Bonto Alak
5. Benteng Barombong
6. Tembok pantai dari Barombong ke Tembok Paknakkukang
7. Benteng Paknakkukang
8. Tembok pantai dari Bayoa ke Tembok Garassik
9. Benteng Bayoa
10.Benteng Garassik
11.Tembok pantai di sepanjang punggungan pantai Ujung Pandang
12.Benteng Mariso
13.Benteng Ujung Pandang
14.Benteng Ujung Tana
11. Letak Benteng-Benteng Pertahanan
Kerajaan Gowa-Tallo Pra Kolonial, Bulbeck : 1990
Sumber Gambar :
Bulbeck 1990, The Landscape Of The Makassar War, Canberra
Anthropology, 13 (1) 1990/04
1
2 3
4
5
6
7
8
9
10
11
Keterangan Gambar :
1. Benteng Barombong
2. Benteng Paknakkukang
3. Benteng Bayoa
4. Benteng Garassi
5. Benteng Sombaopu
6. Benteng Anak Gowa
7. Benteng Kale Gowa
8. Benteng Mariso
9. Benteng Ujung Pandang
10. Benteng Ujung Tanah/
Benteng Barokbosok
11. Benteng Tallo
A. Tembok pantai dari
Barombong ke Tembok
Benteng Paknakkukang
B. Tembok pantai dari
Bayoa ke Tembok
Garassik
C. Tembok pantai di
sepanjang punggungan
pantai Ujung Pandang.
A
B
C
13. Bahwa selain benteng-benteng yang ada di Makassar sebagaimana
telah disebutkan sebelumnya, terdapat pula dua benteng Kerajaan
Gowa lainnya yakni satu terletak di Bantaeng, satu lainnya terletak di
wilayah Mandar
Benteng-Benteng Pertahanan Kerajaan Gowa-Tallo lainnya
Berdasarkan Lontara Bilang Gowa-Tallo
Rujukan : The Makassar Annals, KITLV Press, 2010 , Lontara Bilang Gowa-Tallo
1. Tentang Benteng Gowa-Tallo yang terletak di Bantaeng
Tahun 1667
8 Jul (F) Karaengta ri Bontomajannang’s fort in Bantaeng was breached
15 Muh 1078 nanibangka bentenna Karaengta ri Bontomajannang ri Bantaeng
2. Tentang Benteng Gowa-Tallo yang terletak di wilayah Mandar
Tahun 1652
5 Jul (F) Karaeng ri Katapang went down to Mandar to set up fortifications
24 Raj 1062 namanaung ri Mandaraq Karaengta ri Katapang mattannang benteng
14. Benteng-Benteng Pertahanan Kerajaan Gowa-Tallo
Berdasarkan Catatan Belanda (Saksi Mata)
1.Benteng Paknakkukang
2.Benteng Sombaopu
3.Benteng Ujung Pandang
4.Benteng Tallo
Catatan : Keterangan ini berdasarkan situasi Tahun 1660 sebelum
dan ketika Perang Makassar Tahun 1660 terjadi.
15. Keterangan Gambar :
1. Benteng Paknakkukang
2. Benteng Sombaopu
3. Benteng Ujung Pandang
4. Benteng Tallo
A. Kampung Barombong
B. Kampung Bayoa
C. Kampung Garassi
D. Kampung Mariso
E. Kampung Ujung Tanah
Benteng
Kampung
4
3
2
1
C
B
A
D
E
Rujukan :
1. W. Schouten 1676:
Oostindische Voyagie
… . Jacob Meurs,
Amsterdam.
2. Laporan H.
Kerckringh atas
misinya ke Makassar,
1638,
dalam Heeres, J.E.
dan P.A. Heeres dan
Tiele (ed.) 1890.
Benteng-Benteng
Kerajaan Gowa Tallo
Menurut Catatan Belanda
16. Laporan W. Schouten 1676 dalam Oostindische Voyagie … . Jacob Meurs, Amsterdam
Jadi dengan angin sedikit dari laut / dan di bawah layar yang diperkecilkan / kami tiba di benteng
pertama, Panakkukang […] memberikan kastel itu [serangan] yang penuh […]. Bergerak terus
pelan-pelan sedemikian dengan angin sedikit ; sesampai kami melewati pertahanan Panakkukang
[…] terletak di tanjung pertama atau tanjung selatan Makassar. Sambil terus menembak / kami
dengan aturan [berlayar] sebagaimana digambarkan / memasuki teluk ; di situ kami berdiri di
depan kota Makassar. Di sini meriam kami berbicara dengan bukan sedikit api saja / dan banyak
bola meriam / melompat memasuki kelenteng [masjid] / rumah / kediaman orang Makassar ; […]
Banyak kapal / jong / dan perahu kecil orang Makassar, terdapat sepanjang itu / dalam keadaan
ditarik ke atas pantai ; […] Berikutnya dengan api dan asap / di bawah gemuruh meriam yang
kasar itu / kami tiba dekat dengan kraton raja dan pertahanan utama yang besar dan jaya yang
dinamakan Somba Opu / […] di situ kami lagi berapi-api [menembak] dengan sebelas kapal kami
sebagaimana sebelumnya / dengan kekerasan yang sedemikian / bahwa kami tidak dapat
membayangkan sesuatu pun yang lain / daripada bahwa sejumlah besar bola meriam kami / tanpa ragu
mendarat dengan kasar di dalam istana raja yang luas itu.’ [hlm. 88; setelah cukup
lama membombardir Somba Opu, serangan diteruskan ke utara].
17. Laporan W. Schouten 1676 dalam Oostindische Voyagie … . Jacob Meurs,
Amsterdam
Di sebelah utara sekitar satu mil dari Sombaopu terletak sebuah benteng
berdekatan dengan pantai, bernama Ujung Pandang. Benteng itu orang
kita selalu menganggap sebagai Benteng Tello, yang [sebenarnya] terletak
satu mil lagi di sungai besar di utara, terbuat dari batu karang. [tak
terbaca?] Sekitar ¼ mil dari Sombaopu di sebelah selatan terletak sebuah
benteng kecil bernama Grisse atau Pannakukang. [tak terbaca?] Orang
Inggris dan orang Denmark mempunyai [pada jarak] sekitar satu lemparan
tembakan [meriam sejenis] goteling dari sisi utara Benteng Sombaopu
masing-masing sebuah rumah yang nyaman. [tak terbaca?]
21. PENDAPAT HORST LIEBNER MENGENAI LUKISAN-LUKISAN BELANDA
TERKAIT KOTA MAKASSAR PRA KOLONIAL
Dan catatan harian Makassar untuk tahun 1634, yang dikutip Reid dari
terjemahan bahasa Belanda, memang merujuk pada pembangunan
benteng di Ujung Pandang dan pembangunan tembok dari Ujung Tana
sampai Somba Opu (Kamaruddin dkk. 1985/86: 95-96), tetapi (Reid
1983a: 142) mereka tidak menentukan yang pertama sebagai batu bata
dan yang terakhir sebagai tanah. (Tembok yang dibangun pada tahun
1634 antara Ujung Tana dan Somba Opu ini agaknya adalah tembok yang
sama yang disebutkan dalam ayat 124 dari Rahim dan Ridwan 1975.)
Sketsa-sketsa Belanda sangat tidak mencerahkan dalam hal ini karena
tidak ada satupun yang menunjukkan jejak tembok pantai.
23. BENTENG PAKNAKKUKANG
Rujukan :
1. Lontara Patturioloang Gowa-Tallo
iyaminne; karaeng; ……...; ambata buttayi; jungtana; ambatayi; jumpandang; paqnakkukang; ampapparekangi;
timungang; nikaloka; sombopu;
2. The Makassar Annals, KITLV Press, 2010 : Lontara Bilang Gowa-Tallo, Tahun 1634
23 [May] (T) Karaeng Matoaya was shaded with the royal umbrella again; people worked on an earthen wall from
Ujung Tana to Somba Opu
24 [Zulk] 1043 nanilaqlangi pole Karaenga Matoaya namanjama taua bata butta sanggenna Juttana nasanggenna
Somba Opu
3. The Landscape Of The Makassar War, Bulbeck : 1990
4. Naskah Perjanjian Bungaya
Letak Dihancurkan Keterangan lainnya
Kecamatan
Barombong, Kota
Makassar
Sultan Abdullah Sesaat setelah
diadakannya
perjanjian Bungaya
Tgl. 18 Nov. 1667
Dinding tanah yang
diperkuat dengan
batu karang dan bata
liar.
1634
Tahun
Pembangunan
Pembangunan
25. Tahun 1634
29 Jul (S) [Ala’uddin] went over to Paqnakkukang to dwell as its stonework
was rebuilt
3 Saf 1044 nataqle ri Paqnakkukang maballaq-ballaq nibatana pole
Tahun 1660
12 Jun (S) Paqnakkukang advanced on by the Dutch; the karaengs of Batu-
Batu, Tompoqbalang, and Bontomanompoq killed
2 Syaw 1070 nanipanaiki Paqnakkukang ri Balandaya naniposo karae Batu-Batu
Tompoqbalang Bontomanompoq
5 Jul (M) Karaeng ri Popoq sailed overseas to Jakattaraq to ransom Paqnakkukang
26 Syaw 1070 namamise Karaengta ri Popoq kalauq ri Jakattaraq amballi Paqnakkukang
Tahun 1661
18 Apr (M) an earthen wall built high up [around] Paqnakkukang235
18 Syab 1071 nanibata butta ri manaianna Paqnakkukang
Peristiwa terkait dengan Benteng Paknakkukang
(Sumber : The Makassar Annals, KITLV Press, 2010)
28. BENTENG SOMBAOPU
Rujukan :
1. Lontara Patturioloang Gowa :
…..iyatommi karaeng; ambata nideqdeki gowa; siyagang sombaopu; angjo karaeng Tumapakrisik Kallongna ambata
buttai;
2. Lontara Bilang Gowa Tallo
3. The Landscape Of The Makassar War, Bulbeck : 1990
4. C. Speelman, 1670, Notitie, transkrip naskah, unpl., KITLV, Leiden
Letak Dihancurkan Keterangan lainnya
Kecamatan
Barombong,
Kabupaten Gowa
1. Dibangun pertama
kali, oleh Krg.
Tumapakrisik
Kallongna
2. Dibangun dengan
batu bata oleh Krg.
Tunipallannga
1669 1. Dinding tanah
yang diperkuat
dengan batu bata
merah dan batu
karang.
2. Memiliki tiga
bastion di barat
laut
1. Dibangun pertama
kali, sebelum tahun
1547.
2. Dibangun dengan
batu bata, pada
sekitar tahun 1550
Tahun
Pembangunan
Pembangunan
29. NASKAH LONTARA PATTURIOLOANG GOWA
TENTANG PEMBANGUNAN BENTENG SOMBAOPU
…..iyatommi karaeng; ambata nideqdeki gowa; siyagang sombaopu; angjo karaeng
Tumapakrisik Kallongna ambata buttai;
Artinya : Karaeng inilah juga (Karaeng Tunipallangga) yang membangun Gowa dengan batu
bata, dan Sombaopu; Karaeng Tumapakrisik Kallongna yang membangun pertama kali
dengan tembok tanah
32. TENTANG BENTENG SOMBAOPU MENURUT CATATAN SPELLMAN
Di situ sampai hari ini tidak ada sepekerjaan pun yang
dilakukan. Sebagian sisi utaranya terbaring berhambur-
hambur, ketiga bastion laut [sic!] itu sudah diledakkan
terhambur-hambur dengan 12.000 pon mesiu dan, berikutnya,
[tembok] sekeliling [benteng] di sisi timur dan selatan masih
utuh, tetapi dari dalamnya [semuanya] dihancur-hancurkan
oleh orang-orang Buton, Ternate dll.,
Sumber : C. Speelman, 1670, Notitie, transkrip naskah, unpl., KITLV, Leiden
33. View of the City of Makassar, ca. 1640, with Somba Opu in its Centre
Pemandangan Kota Makassar, kira-kira Thn. 1640 , dengan Sombaopu di Pusatnya
35. BEBERAPA PENDAPAT TENTANG BENTUK BENTENG SOMBAOPU
Sejarah bangunan Somba Opu mungkin serumit dan hampir setua sejarah Kale
Gowa (Bulbeck n.d.). Rencana/plan benteng yang diterbitkan pertama kali
adalah sketsa Reid yang tidak akurat (1983a: 147). Baru-baru ini Somba Opu
telah dimasukkan dalam transek tanah yang dipetakan antara saluran utara dan
selatan delta Sungai Jeknekberang saat ini (Suaka 1986/87). Sebagaimana
dicatat oleh Reid (1983a: 149), bagian utara benteng tampaknya telah hanyut
oleh saluran Jeknekberang pasca abad ketujuh belas. Ketika pasukan Arung
Palakka menyerbu Benteng Somba Opu pada tahun 1669, Andaya mencatat
bahwa, 'dinding yang menghadap ke utara dan ke arah laut dan benteng laut
dihancurkan' (hal.134), dan puing-puingnya mungkin telah dipindahkan atau
ditutup oleh Jeknekberang.
39. BENTENG UJUNG PANDANG
Rujukan :
1. Lontara Patturioloang Tallo : iyaminne karaeng (Sultan Abdullah) ambata buttayi; jungtana; ambatayi; jumpandang;
artinya karaeng inilah yang membangun benteng ujung tanah, dan benteng Ujung Pandang
2. The Makassar Annals, KITLV Press, 2010 : Lontara Bilang Gowa-Tallo, Tahun 1634
9 Aug (W) Ujung Pandang first fortified with stone
14 Saf 1044 nauru nibata Ujung Pandang
3. A Tale of Two Kingdoms: The historical archaeology of Gowa and Tallok, South Sulawesi, Indonesia (Bulbeck 1992)
4. Rahim and Ridwan 1975:17. Benteng Ujung Pandang di bangun oleh Sultan Abdullah
Letak Dihancurkan Keterangan lainnya
Kecamatan Ujung
Pandang, Kota
Makassar
Sultan Abdullah - 1. Tembok/dinding
tanah.
2. Berbentuk segi
empat.
1634
Tahun
Pembangunan
Pembangunan
43. Benteng Ujung Pandang termasuk dalam poin perjanjian Bungaya :
pasal 11 Perjanjian Bungaya : Benteng Ujung Pandang harus
diserahkan kepada kompeni dalam keadaan baik, bersama dengan
desa dan tanah yang menjadi wilayahnya.
Benteng Ujung Pandang diduduki oleh Kompeni tiga hari
setelah dilangsungkannya perjanjian Bungaya yakni pada
tanggal 21 November 1667. Sejak saat ini benteng ini
digunakan oleh Kompeni Belanda sebagai benteng pertahanan
sekaligus sebagai komando pertahanan di Sulawesi.
Fakta lain Benteng Ujung Pandang selain sebagai
Benteng Pertahanan Kerajaan Gowa-Tallo
44. 1. Benteng Ujung Pandang diduduki oleh Kompeni Belanda, mereka
membangun benteng ini sepenuhnya diatas area benteng lama
atas prakarsa Cornelis Speelman, selanjutnya mereka menamai
benteng ini Fort Rotterdam, yang konon mengambil nama sesuai
dengan nama kota tempat kelahirannya yakni Rotterdam.
2. Antara tahun 1673 dan 1679 benteng ini memiliki lima bastion
seperti bentuk 'kura-kura' yang masih ada hingga hari ini. Karena
bentuknya yang mirip penyu (kura-kura), maka orang-orang
Makassar menjulukinya "Benteng Pangnyua“.
Benteng Ujung Pandang menjadi Fort Rotterdam
Rujukan :
1. Backshall, Stephen (2003). Rough Guide Indonesia (illustrated ed.). Singapore: Rough
Guides. ISBN 9781858289915
2. Pemugaran benteng Ujung Pandang, Sulawesi Selatan, Marlborough, Bengkulu, Duurstede, Maluku (in
Indonesian). Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Pemugaran dan Pemeliharaan
Peninggalan Sejarah dan Purbakala. OCLC 19769161
45. In 1667 Fort Ujung Pandang was ceded to the Dutch as part of the
Treaty of Bongaya, after the defeat of the Sultanate of Gowa in the
Makassar War. In subsequent years it was entirely rebuilt on the
initiative of Dutch admiral Cornelis Speelman, to become the center of
Dutch colonial power in Sulawesi. Backshall, Stephen (2003)
Terjemahan
Pada tahun 1667 Benteng Ujung Pandang diserahkan kepada Belanda
sebagai bagian dari Perjanjian Bungaya, setelah kekalahan Kesultanan
Gowa dalam Perang Makassar. Pada tahun-tahun berikutnya dibangun
kembali sepenuhnya atas prakarsa Laksamana Belanda Cornelis Speelman,
untuk menjadi pusat kekuasaan kolonial Belanda di Sulawesi. Backshall,
Stephen (2003)
49. BENTENG TALLO
Rujukan :
1. Lontara Patturioloang Tallo : iaminne karaeng (sultan Abdullah) ambata buttai Talloq artinya karaeng inilah yang
membangun benteng Tallo
2. The Makassar Annals, KITLV Press, 2010 : Lontara Bilang Gowa-Tallo, Tahun 1670
2 Jun (M) the walls of Talloq torn down
13 Muh 1081 nanigesaraq bataya ri Talloq
3. A Tale of Two Kingdoms: The historical archaeology of Gowa and Tallok, South Sulawesi, Indonesia (Bulbeck : 1992)
4. The Landscape Of The Makassar War, Bulbeck : 1990
Letak Dihancurkan Keterangan lainnya
Kecamatan Tallo, Kota
Makassar
Sultan Abdullah 1670 1. Dinding tanah,
yang diperkuat
dengan batu
bata.
2. Terdapat bagian
dinding lain, yg
diperkuat dgn
balok batu.
1615
Tahun
Pembangunan
Pembangunan
50. NASKAH LONTARA PATTURIOLOANG TALLO
TENTANG PEMBANGUNAN TALLO
Transliterasi :
…..iyaminne; karayeng; ambatabuttayi; tallo;
Terjemahan :
Karaeng inilah yang membangun benteng Tallo
52. BENTUK BENTENG TALLO
Benteng Tallo di lengkapi dengan :
2 (dua) pintu utama, yang terletak di
bagian timur dan selatan.
9 (sembilan) bastion ,5 diantaranya
disebut :
Bastion Maccini Sombala
Bastion Balang Cidi
Bastion Mangarabombang
Bastion Gampangcaya
Bastion Bayoa
Sumber Gambar : A Tale of Two Kingdoms: The historical
archaeology of Gowa and Tallok, South Sulawesi, Indonesia
(Bulbeck 1992)
53. PENINGGALAN SEJARAH DALAM BENTENG TALLO
Keterangan :
Sumber : A Tale of Two Kingdoms: The historical archaeology of Gowa and Tallok, South Sulawesi, Indonesia (Bulbeck
1992)
54. BENTENG ANAK GOWA
Rujukan :
A Tale of Two Kingdoms: The historical archaeology of Gowa and Tallok, South Sulawesi, Indonesia, (Bulbeck :
1992)
Letak Diruntuhkan Keterangan lainnya
Kecamatan Pallangga,
Kabupaten Gowa
Di perkirakan di bangun
pada masa
pemerintahan Karaeng
Tunipallangga .
- Dinding tanah
yang diperkuat
dengan batu
Sekitar tahun 1550
Tahun
Pembangunan
Pembangunan
60. BENTENG KALE GOWA
Rujukan :
1. Lontara Patturioloang Gowa dalam B.F. Matthes 1883
2. A Tale of Two Kingdoms: The historical archaeology of Gowa and Tallok, South Sulawesi, Indonesia, (Bulbeck
: 1992)
Letak Diruntuhkan Keterangan lainnya
Kecamatan
Sombaopu,
Kabupaten Gowa
1. Karaeng
Tumapakrisik
Kallongna
2. Karaeng
Tunipallangga
3. Sultan Alauddin
- Benteng Pertama
Kerajaan Gowa
Disebut juga
Benteng Tua
1. Pembangunan
pertama kali,
sebelum tahun
1547.
2. Pembangunan
kedua, sekitar
tahun 1550.
3. Pembangunan
ketiga, antara tahun
1615-1618
Tahun
Pembangunan
Pembangunan
(Sponsoring Rulers)
61. NASKAH LONTARA PATTURIOLOANG GOWA
TENTANG PEMBANGUNAN BENTENG KALE GOWA
…..iyatommi karaeng; ambata nideqdeki gowa; siyagang sombaopu; angjo karaeng
Tumapakrisik Kallongna ambata buttai;
Artinya : Karaeng inilah juga (Karaeng Tunipallangga) yang membangun Gowa dengan batu
bata, dan Sombaopu; Karaeng Tumapakrisik Kallongna yang membangun pertama kali
dengan tembok tanah