Lembar/Gambar Kerja untuk Pembuatan Prototype Produk Barang/Jasa Aisyah Safitri Hayati
Lembar kerja dan prototipe produk dipresentasikan oleh kelompok 3. Lembar kerja digunakan sebagai acuan untuk membuat prototype produk baru berdasarkan desain, tujuannya adalah mendapatkan umpan balik dari calon konsumen untuk meningkatkan produk. Tahapan pembuatan prototipe meliputi pendefinisian produk, model kerja, prototipe rekayasa, prototipe produksi, hingga produk kualifikasi.
Teks tersebut membahas tentang pemasaran dan kewirausahaan. Secara umum membahas definisi pemasaran, fungsi dan orientasi pemasaran, strategi pemasaran yang terdiri dari segmentasi pasar, penetapan pasar sasaran, dan penetapan posisi pasar. Juga membahas manfaat penetapan pasar sasaran dan arti pentingnya positioning dalam strategi pemasaran.
Design packaging atau desain kemasan adalah barang yang digunakan untuk membungkus, guna melindungi kualitas sebuah produk. Tak hanya itu, desain kemasan juga mengacu harus pada rancangan yang telah dibuat. Mulai dari pemilihan bahan dasar, grafik, warna, jenis font, dan segala elemen desain grafis yang tertera di bagian kemasan.
Lembar kerja peserta didik ini memberikan informasi tentang analisis dan pelaksanaan pemasaran online. Dokumen ini berisi penjelasan mengenai pengertian media promosi dan pemasaran online, jenis-jenis media promosi dan pemasaran online, serta tujuan dan soal-soal untuk mengetahui pemahaman siswa.
desain kemasan atau desain produk ialah bagian terpenting dalam suatu penjualan produk yang berisi beberapa elemen-elemen pada desain maupun seni yang terdiri dari typografi, warna dan bentuk hingga penyesuaian dengan gambar yang selanjutnya akan mempengaruhi daya tarik konsumen. tidak hanya itu desain produk juga meliputi informasi komposisi, identitas produsen produk, informasi nilai gizi hingga deskripsi produk.
Lembar/Gambar Kerja untuk Pembuatan Prototype Produk Barang/Jasa Aisyah Safitri Hayati
Lembar kerja dan prototipe produk dipresentasikan oleh kelompok 3. Lembar kerja digunakan sebagai acuan untuk membuat prototype produk baru berdasarkan desain, tujuannya adalah mendapatkan umpan balik dari calon konsumen untuk meningkatkan produk. Tahapan pembuatan prototipe meliputi pendefinisian produk, model kerja, prototipe rekayasa, prototipe produksi, hingga produk kualifikasi.
Teks tersebut membahas tentang pemasaran dan kewirausahaan. Secara umum membahas definisi pemasaran, fungsi dan orientasi pemasaran, strategi pemasaran yang terdiri dari segmentasi pasar, penetapan pasar sasaran, dan penetapan posisi pasar. Juga membahas manfaat penetapan pasar sasaran dan arti pentingnya positioning dalam strategi pemasaran.
Design packaging atau desain kemasan adalah barang yang digunakan untuk membungkus, guna melindungi kualitas sebuah produk. Tak hanya itu, desain kemasan juga mengacu harus pada rancangan yang telah dibuat. Mulai dari pemilihan bahan dasar, grafik, warna, jenis font, dan segala elemen desain grafis yang tertera di bagian kemasan.
Lembar kerja peserta didik ini memberikan informasi tentang analisis dan pelaksanaan pemasaran online. Dokumen ini berisi penjelasan mengenai pengertian media promosi dan pemasaran online, jenis-jenis media promosi dan pemasaran online, serta tujuan dan soal-soal untuk mengetahui pemahaman siswa.
desain kemasan atau desain produk ialah bagian terpenting dalam suatu penjualan produk yang berisi beberapa elemen-elemen pada desain maupun seni yang terdiri dari typografi, warna dan bentuk hingga penyesuaian dengan gambar yang selanjutnya akan mempengaruhi daya tarik konsumen. tidak hanya itu desain produk juga meliputi informasi komposisi, identitas produsen produk, informasi nilai gizi hingga deskripsi produk.
Dokumen ini memberikan informasi tentang Kopita, sebuah coffe shop yang didirikan oleh Mas Yusuf di Desa Pahonjean, Majenang, Cilacap. Kopita menyajikan berbagai kopi khas nusantara yang diracik secara profesional oleh peracik berpengalaman. Tempatnya yang nyaman dengan suasana khas Jawa Tengah ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para penikmat kopi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas konsep strategi merek dan brand equity, termasuk pelopor teori, definisi, elemen, interpretasi, keputusan branding, hierarki merek, dan manfaat merek.
2. Dibahas pula pengukuran brand equity dan pengembang teori brand equity dalam berbagai bidang pemasaran.
3. Dokumen tersebut memberikan penjelasan mendetail mengenai berbagai aspek strategi merek.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan dan pelaksanaan produksi massal. Proses produksi massal meliputi perencanaan produksi, pembelian bahan baku, pengolahan bahan baku, pemeriksaan kualitas, pengemasan produk, dan distribusi produk guna memproduksi barang atau jasa dalam jumlah besar dengan biaya rendah.
Dokumen tersebut membahas tentang bisnis model canvas untuk UMKM dalam masa new normal. Terdapat delapan komponen utama dalam bisnis model canvas yaitu segmentasi pelanggan, proposisi nilai, saluran, hubungan pelanggan, aliran pendapatan, sumber daya kunci, kegiatan kunci, dan struktur biaya. Dokumen ini memberikan contoh penerapan bisnis model canvas untuk bisnis makanan beku.
Dokumen tersebut membahas tentang visual merchandising dan display efektif. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain manfaat visual merchandising untuk meningkatkan penjualan dan profit, prinsip-prinsip keberhasilan visual merchandising seperti distribusi, kedalaman stok dan tampilan produk, serta teknik-teknik visual merchandising seperti facing, posisi, pola dan lokasi display produk.
Merchandising adalah proses memajang produk dan bahan POS di toko agar menarik minat konsumen untuk membeli. Hal ini berguna untuk produsen, konsumen, dan toko dengan cara meningkatkan kesadaran merek, loyalitas konsumen, volume penjualan, dan keuntungan secara keseluruhan.
Dokumen ini memberikan informasi tentang Kopita, sebuah coffe shop yang didirikan oleh Mas Yusuf di Desa Pahonjean, Majenang, Cilacap. Kopita menyajikan berbagai kopi khas nusantara yang diracik secara profesional oleh peracik berpengalaman. Tempatnya yang nyaman dengan suasana khas Jawa Tengah ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para penikmat kopi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas konsep strategi merek dan brand equity, termasuk pelopor teori, definisi, elemen, interpretasi, keputusan branding, hierarki merek, dan manfaat merek.
2. Dibahas pula pengukuran brand equity dan pengembang teori brand equity dalam berbagai bidang pemasaran.
3. Dokumen tersebut memberikan penjelasan mendetail mengenai berbagai aspek strategi merek.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan dan pelaksanaan produksi massal. Proses produksi massal meliputi perencanaan produksi, pembelian bahan baku, pengolahan bahan baku, pemeriksaan kualitas, pengemasan produk, dan distribusi produk guna memproduksi barang atau jasa dalam jumlah besar dengan biaya rendah.
Dokumen tersebut membahas tentang bisnis model canvas untuk UMKM dalam masa new normal. Terdapat delapan komponen utama dalam bisnis model canvas yaitu segmentasi pelanggan, proposisi nilai, saluran, hubungan pelanggan, aliran pendapatan, sumber daya kunci, kegiatan kunci, dan struktur biaya. Dokumen ini memberikan contoh penerapan bisnis model canvas untuk bisnis makanan beku.
Dokumen tersebut membahas tentang visual merchandising dan display efektif. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain manfaat visual merchandising untuk meningkatkan penjualan dan profit, prinsip-prinsip keberhasilan visual merchandising seperti distribusi, kedalaman stok dan tampilan produk, serta teknik-teknik visual merchandising seperti facing, posisi, pola dan lokasi display produk.
Merchandising adalah proses memajang produk dan bahan POS di toko agar menarik minat konsumen untuk membeli. Hal ini berguna untuk produsen, konsumen, dan toko dengan cara meningkatkan kesadaran merek, loyalitas konsumen, volume penjualan, dan keuntungan secara keseluruhan.
Here's a Visual Merchandising booklet from Visplay for both the young student and the "old pro".
Excellent guide to either refresh your knowledge or to spark your creativity.
Enjoy.
Visual merchandising is the art of product presentation and store design. It aims to educate customers and encourage purchases. Key elements include lighting, props, backgrounds, and creative displays. Historically, stores like Selfridges revolutionized visual merchandising in the early 20th century. Effective visual merchandising requires skills in creativity, lighting, color selection, and changing displays frequently to maintain customer interest. Common window and interior styles are closed windows, open back windows, and showcases. The overall goal is to attract customers and increase sales through strategic merchandising.
Visual merchandising is the practice of coordinating physical elements in a store to project the right image to customers. This includes elements like storefront, interior design, lighting, signage, and merchandise displays. The goal is to attract customers, engage them in the store environment, and motivate them to make purchases. Effective visual merchandising techniques include using mannequins, fixtures, and props to creatively display merchandise in a way that tells a story and highlights product features. Regularly changing interior displays is also important to keep the store looking fresh and interesting to customers.
Visual merchandising experts provide their visions for the future of visual merchandising in 2020. Many experts believe that visual merchandising will become more integrated with technology, using things like augmented reality, QR codes, and interactive displays. However, some hope that stores will take a more handcrafted approach and value the in-person shopping experience. Overall, visual merchandising is expected to marry old techniques with new technologies to excite customers in an increasingly digital world.
The document discusses various aspects of visual merchandising and store displays including the importance of visual merchandising, types of store layouts, merchandise presentation techniques, interior displays, window displays, and display evaluation. It provides details on selling areas versus support areas, hanging techniques, common fixture types, wall arrangements, display locations, grouping strategies, props, signage, and window display types.
Visual Merchandising is about grabbing customers' attention and enticing them to try and feel the product within moments of seeing it. The purpose is to organize displays to sell by reaching out to customers and making a statement about the product and brand by showcasing the product in the best possible manner and highlighting its functions and aesthetics. The course covers topics like window display styling, merchandise presentation, material exploration, luxury retailing, and design management principles through exercises involving mood boards, signage identification, mock shops, and window displays of various products and brands.
Merchandising memainkan peran penting dalam retail sebagai jantung bisnis. Tugas utama merchandiser adalah membeli dan mengelola produk agar tetap laku di toko, tidak menjadi persediaan yang tidak terjual. Idealnya, seorang merchandiser harus memiliki jiwa seperti pedagang dengan rasa memiliki produk seperti pemilik toko.
teori display sebagai bagian dan usaha bisnis retail. sangat penting karena mempengaruhi sukses tidaknya sebuah bisnis yang dibangun para enterpreneur retail
This document provides an overview of different buying systems and inventory management techniques used by retailers. It discusses staple and fashion merchandise buying systems, considerations for determining order quantities, forecasting demand, calculating order points, open-to-buy planning, allocating merchandise to stores, vendor evaluation, and the retail inventory method. Key aspects covered include basic stock lists, buffer stock, exponential smoothing, ABC analysis, sell-through analysis, weighted vendor evaluations, and the steps to use the retail inventory method to determine inventory value.
Pemerintah Indonesia berencana mengembangkan industri halal untuk meningkatkan ekspor dan pariwisata. Industri halal diharapkan menjadi andalan baru untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Berbagai kebijakan dan regulasi sedang disiapkan untuk mendukung pengembangan industri halal di Tanah Air.
The document discusses store layout, design, and visual merchandising. It covers objectives of store design like being consistent with the retailer's image. It describes common layout types like grid, racetrack, and free-form and provides examples. It also discusses space planning, prime locations for merchandise, visual merchandising techniques, and creating an overall store environment through elements like lighting, color, scent, and music.
The document outlines plans and strategies for sales management and general trade. It includes:
1. Developing more distribution areas and converting them to business units.
2. Providing assistance programs to support business unit development, build competitive marketing and sales edges, and enhance sales management systems and skills.
3. Setting targets to develop 35 business units by year's end and strengthen market expansion through key account management and multi-line product approaches.
Retail store layout,design and displayPrithvi Ghag
The document discusses store layout and design. It describes the objectives of store design as implementing strategy, influencing customer behavior, providing flexibility and controlling costs. The key layout types are grid, racetrack and free form. Space must be efficiently allocated to merchandise categories based on factors like sales productivity. Location of departments and impulse items impacts how customers navigate the store. Planograms are used to optimize product placement within categories.
Signage digunakan untuk memberikan informasi kepada pengunjung. Ada beberapa jenis signage seperti signage informasi, signage petunjuk, dan signage promosi yang digunakan untuk berbagai tujuan seperti memberitahu lokasi, mengarahkan pengunjung, atau mempromosikan produk.
Program Management Trainee bertujuan untuk mencetak calon pemimpin masa depan bagi PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk dengan memberikan pelatihan selama 18 bulan yang mencakup orientasi toko, pelatihan kelas, shadowing, dan evaluasi berkala.
Dokumen tersebut membahas tentang visual merchandising dan display efektif. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain tujuan utama visual merchandising untuk meningkatkan daya tarik produk tertentu, prinsip-prinsip keberhasilan visual merchandising seperti distribusi, kedalaman stok, dan tampilan produk, serta teknik-teknik visual merchandising seperti facing, posisi, pola, dan lokasi tampilan produk.
Dokumen tersebut membahas berbagai aspek pemasaran mulai dari definisi pemasaran, strategi pemasaran, seni menjual, promosi, iklan, display, negosiasi, kepuasan pelanggan, pelayanan prima, saluran distribusi, perantara perdagangan, dan hak perantara. Secara garis besar dokumen tersebut menjelaskan konsep-konsep dasar dalam pemasaran dan penjualan.
Sebagian besar shopper mengambil keputusan untuk membeli setelah berada di outlet, karena ia tertarik untuk membeli barang yang sebenarnya tidak direncanakan untuk dibeli
Tertarik untuk membeli hanya akan muncul bila produk ditata rapi, bisa dilihat dan dijangkau (visible dan accessible oleh pembeli)
Guna membuat konsumen tertarik dan memutuskan untuk membeli maka Sales Person wajib memiliki pengetahuan & keterampilan tentang tehnik menata dan menampilkan produk di outlet, baik di Traditional Channel maupun di Modern Channel.
Dokumen tersebut membahas tentang strategi menjual dan ilmu menjual, termasuk teknik-teknik dasar menjual, peran promosi seperti iklan, dan pengukuran efektivitas iklan."
materi sismansar, mengelola komunikasi massahening123
ppt ini berisi materi tentang mengelola komunikasi massa
untuk memnuhi tugas sistem manajeman pemasaran, oleh Sayyidina Ganesha Heningputri + Rizki Ananda Nur Amalia + Aldrid Mochammad
RPP SMK Penataan Barang Dagangan ( Menata Produk) Kelas 12 Diva Pendidikan
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata pelajaran Penataan Barang Dagangan membahas pengertian dan jenis-jenis penataan produk seperti window display, interior display, dan eksterior display. Pembelajaran ini bertujuan agar siswa memahami konsep penataan produk dan dapat menerapkannya dalam kegiatan perdagangan. Materi akan disampaikan selama 3 pertemuan dengan metode pembelajaran sintak model dan diskusi kelompok.
Powerpoint Desain nterior visual merchandishing
Manfaat dari Merchandising
Sering terjadi seorang anak/ibu yang awalnya datang ketoko untuk membeli snack merek tertentu, ternyata pada Rak yang sama terdapat merek lain yang lebih murah/tampilan produk lebih menarik. Melihat pada rak sebelah terdapat deretan snack lain dengan kemasan menarik serta tambahan/ hadiah.
Sehingga pada akhirnya anak/ibu tersebut pulang dengan membawa berbagai snack yang sebenarnya tidak ada dalam rencana belanjanya. Hal tersebut terjadi karena konsumen tersebut melihat penampilan visual yang menarik sehingga terdorong untuk melakukan impulse buying yakni pembelian seketika.
Here's a Visual Merchandising booklet from Visplay for both the young student and the "old pro".
Excellent guide to either refresh your knowledge or to spark your creativity.
Enjoy.
Dokumen tersebut membahas konsep pemasaran untuk usaha kecil, termasuk definisi pemasaran, faktor yang mempengaruhi kemampuan perusahaan, jenis produk, harga, promosi, dan saluran distribusi.
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep penting dalam pemasaran dan studi kelayakan bisnis, termasuk segmen pasar, estimasi pasar sasaran, dan merancang produk, merek, harga, dan saluran distribusi untuk memenangkan persaingan.
Marketing mix terdiri dari 4P yaitu produk, harga, tempat, dan promosi. Studi kasus Indofood menerapkan 4P dengan menawarkan berbagai produk makanan, menerapkan strategi harga dan distribusi luas, serta melakukan berbagai promosi seperti iklan dan event.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
2. Apa Visual Merchandising itu?
VM adalah Kegiatan mem-promosikan penjualan barang,
terutama dengan presentasi mereka di gerai ritel.
Kegiatan VM disebut juga “salesman diam” karena
menitikberatkan pada tampilan barang pajangan sebagai
sebuah presentasi.
3. Tujuan VM (out door)
• Menunjukkan dan mempromosikan produk.
• Koneksi emosional dengan calon
pelanggan.
• Dapatkan pelanggan untuk berhenti
sejenak di depan lantai penjualan.
• Mendorong pembelanja untuk memasuki
toko.
• Menetapkan, mempromosikan, dan
meningkatkan citra toko secara visual.
• Memperkenalkan dan menjelaskan produk-
produk baru.
4. • Memberikan tampilan ritel yang memberikan pengalaman
berbelanja yang nyaman dan mengesankan.
• Memberikan informasi tentang produk yang dipajang/dijual
(ukuran/warna/harga).
• Memudahkan pembelanja menemukan kategori barang
dagangan yang diinginkan.
• Menarik perhatian pelanggan untuk segera mengambil
keputusan pembelian dalam waktu sesingkat mungkin, dan
dengan demikian meningkatkan proses Penjualan.
Tujuan VM (indoor)
5. VM membantu dalam:
• Mendidik pelanggan tentang produk / jasa dengan
cara yang efektif dan kreatif.
• Mendirikan media kreatif untuk menyajikan barang
dagangan dalam lingkungan 3Dimensi, sehingga
memungkinkan dampaknya dalam jangka panjang
dan meningkatkan nilai ingat para pelanggan.
• Managemen /pengaturan dalam perusahaan yang
terpisah (dalam posisi eksklusif).
• Membangun hubungan antara desain (produk),
produk dan pemasaran dengan menjaga citra
produk sebagai fokus utama.
• Menggabungkan aspek kreatif, teknis dan
operasional dari suatu produk dan bisnis.
6. Sejarah VM
• Pada abad 19. ketika perusahaan raksasa barang kering
seperti Marshall Field & Co bergeser bisnis mereka dari
grosir untuk eceran, maka dibutuhkan tampilan visual yang
menarik pelanggan.
• Jendela toko yang semula hanya untuk memenuhi
kebutuhan pencahayaan ruang, diubah menjadi tempat
pajang barang dagangan yang akan dijual (ritel).
• Kegiatan ini membutuhkan sentuhan desain khususnya dari
para desainer interior.
• Dalam perkembangannya kegiatan VM dimasuki pula oleh
desain grafis yaitu dalam hal pencitraan image produk
barang melalui tampilan desain grafisnya.
7. PENDEKATAN ILMU
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
Konsentrasi pada produk
yang dipajang.
Pendekatan promotif.
Ciri: menonjolkan nilai
grafis, logo, merk, dll.
Creative design: nilai
kreatifitas bentuk media
VM (freestand display,
hanging display, window
display, dll)
DESAIN INTERIOR
Konsentrasi pada ruang.
Pendekatan kenyamanan,
konsumen merasa nyaman
dalam berbelanja.
Ciri: menonjolkan tehnik
penataan produk.
Creative design: ergonomi
produk, nilai fungsi, estetis,
dll)
9. • Special Display Stand, membuat stand yang
diciptakan secara khusus dan unik. Terkesan
semarak. Biasanya untuk kampanye produk
baru
• Floor Display, metode display dengan menata
dan mendekor produk di lantai secara
menarik, Floor display kadang dilakukan
dengan cara memperluas alas khusus untuk
mencegah produk menjadi lembab atau rusak.
Floor display biasa digunakan untuk in-store
promotion antara lain, package sales,
peluncuran produk baru, dan lain-lain
10. Mini Display Stand,
menciptakan mini display yang
bentuknya mini dan mungil.
Biasanya digunakan di
supermarket, minimarket, dan
ruangan yang terbatas.
11. Vending Machine, Display
dengan menggunakan mesin
khusus, misalnya mesin kopi,
mesin minuman kaleng,
Biasanya dipajang di taman,
hotel, rumah sakit, dan lain-
lain. Vending machine
membutuhkan perawatan dan
penanganan khusus.
Seseorang harus
memperhatikan kesediaan
barangnya
19. PRINSIP DASAR PERANCANGAN VM
KESATUAN
Prinsip kesatuan diperoleh dengan:
• Tema.
Tema disesuaikan dengan moment baik internal
(launching produk baru, HUT) atau eksternal
(hari raya, dsb).
• Prinsip kesatuan desain.
Warna, bentuk, menyesuaikan produk.
20. PRINSIP DASAR PERANCANGAN VM
• Dominasi
Prinsip dominasi penting untuk
menunjukkan produk unggulan atau
produk pendukung.
• Eye cathching.
Penataan produk mampu menarik
perhatian orang.
21. Filosofi Segitiga Berlubang
• Desain tidak mandeg / sudah selesai.
• Desain mampu memberikan ruang imajinasi bagi
penggunanya.
• Desain interaktif, yaitu mampu memberikan ruang
komunikasi bagi penggunanya.
• Dengan adanya sesuatu yang ‘kurang’ dapat
memberikan tempat bagi pengguna ‘melengkapinya’.
22. DISPLAY PRODUK
Product Display : pemajangan/ penataan produk di
rak. Presentasi Produk biasanya sama dengan
penataan.
Display produk perlu memperhatikan:
1. Sistem grid / sistem free low
2. Klasifikasi jenis produk barang (->harga/trend/dll)
3. Kapasitas ruang / tempat pajang
4. Produk utama (baru) dan produk lama.
5. Sistem pencahayaan.
6. Kebersihan dan kerapian lingkungan dan produk
yang dipajang.
23. PRESENTASI PRODUK
Presentasi produk menyangkut 7 faktor
penting:
Values /nilai
Functional value dan emotional values
Verbal, menyampaikan produk dengan kata-
kata
Visual, menampilkan efek visual yang
menarik perhatian
Attractive
Appealing ( penampilan yang unik dan
berbeda)
Assuming (meyakinkan akan kualitas
produk yang prima)
Activate ( menimbulkan dorongan membeli)
25. Elemen Penting dalam VM
1.Display
Display terdiri atas 2 unsur penting:
Basic display: perencanaan facing (muka). Bagian mana dari
produk yang akan dipajang sesuai dengan pola display
(planogram) yang telah ditentukan
Visual Presentation: display dengan menggunakan metode
dan prinsip sehingga display dapat efektif meningkatkan citra
produk dan penjualan
26. Elemen Penting dalam VM
Beberapa elemen display:
• Planning (produk yang akan dijual)
• Placement (produk yang mudah dicari, dipilih dan
diambil)
• Availiability (volume stok produk yang cukup baik
jenis dan jumlahnya)
• Presentation (metode display)
• Persuation (POP, instore promotion, sales promotion
girl)
27. Elemen Penting dalam VM
2. Singage
Singage terkait dengan tampilan
gambar (logo), warna, tulisan dan
pencahayaan. Singage
menampilkan nama perusahaan
atau brand produk yang ingin
ditampilkan dan dijual
28. Elemen Penting dalam VM
3. Graphic
grafis bermanfaat agar suatu
brand lebih mudah dan cepat
diingat. Disain grafis harus
memiliki kekuatan visual yang
memikat dan informatif. Disain
juga menampilkan tema dan gaya
tertentu sesuai dengan brand
yang disandangnya.
29. Elemen Penting dalam VM
4. Merchandise Process, adalah
pengeloaan barang dagangan. Bagaimana
menyusun berbagai barang yang dijual,
keunikan, kekhususan akan sangat
mempengaruhi konsep visual
merchandising
30. Metode Visual Merchandising
Aspek visual yang harus diperhatikan dalam visual
merchandising:
1. Visualisasi fokus pada produk
2. Tema kampanye
3. Visualilasi brand personality ( desain POP, color, dll)
4. Visualilsasi dan komunikasikan manfaat produk
dengan flier, tester produk, in store TV/ radio
5. Visualisasi program sales promotion (display hadiah
khususnya jika ada program in-store event)
31. Audio visual Merchandising
Alat-alat yang biasa dipakai:
– End Gondola bisa berbentuk neon Sign
– TV Plasma lengkap dengan sound system
– DVD yang memainkan trailer/ film iklan
dan program promosi
– Komputer touch screen
– Product tester atau samples
– Product information card atau mini Flier
34. Pengertian Pameran
• Pameran merupakan salah bentuk kegiatan usaha
yang mempertemukan antara produsen dan
pembeli.
• Suatu kegiatan promosi yang dilakukan oleh
suatu produsen, kelompok, organisasi,
perkumpulan tertentu dalam bentuk
menampilkan display produk kepada calon relasi
atau pembeli. Adapun macam pameran itu
adalah : show, exhibition, expo, pekan raya, fair,
bazaar, pasar murah.
35. Jenis-jenis Pameran
• Pameran Tetap (Permanent Exhibition)
Pameran yang menyajikan karya-karya koleksi dan secara periodik ditata
berdasarkan konsep kuratorial dan diselenggarakan oleh Pengelola. Waktu
penyelenggraan Pameran Tetap berlangsung minimal 1 kali dalam satu
tahun
• Pameran Temporer (Temporary Exhibition)
Pameran tunggal atau pameran bersama yang menyajikan karya-karya seni
rupa / visual dalam jangka waktu tertentu yang diselenggarakan oleh
pengelola ruang pameran atau kerjasama dengan pihak lain. Waktu
penyelenggaraan Pameran Temporer berlangsung minimal selama 10 hari,
maksimal berlangsung selama 30 hari.
• Pameran Keliling (Traveling Exhibition)
Pameran yang menyajikan karya-karya koleksi maupun karya di luar koleksi
Galeri Nasional Indonesia ke berbagai daerah di Indonesia dan atau di luar
negeri yang diselenggarakan oleh Galeri Nasional Indonesia atau
kerjasama dengan pihak lain. Waktu penyelenggaraan Pameran Keliling
minimal berlangsung selama 10 hari.