SlideShare a Scribd company logo
BANTUAN HIDUP
DASAR
BASIC LIFE SUPPORT
dr Maria Novilina
Basso
TUJUAN
PEMBELAJARAN
1. Mengerti dan dapat menerangkan kembali
apa itu Bantuan Hidup Dasar
2. Mengerti dan dapat melakukan Bantuan
hidup dasar secara baik dan benar
Bila menemui seseorang yang tampak hilang
kesadaran, penolong harus melakukan :
 Menilai Respon Penderita
 Meminta Pertolongan
 Memeriksa Napas dan nadi
• BHD adalah upaya atau tindakan resusitasi
kardiopulmonal yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
atau orang awam yang terlatih dan terampil untuk
membantu dan memberikan pertolongan cepat dan
tepat pada pasien yang sedang terancam kematian
akibat henti jantung atau henti nafas sambil menunggu
bantuan atau memindahkan ke tempat yang lebih
layak dan memadai.
TUJUAN BHD
1. Mencegah berhentinya sirkulasi atau berhentinya
pernafasan
2. Memberikan bantuan eksternal terhadap sirkulasi
dan ventilasi dari pasien yang mengalami henti
jantung atau henti nafas melalui resusitasi jantung
paru (RJP).
6
Pastikan keamanan
✔Aman Penolong
✔Aman Pasien
✔Aman Lingkungan
Menggunakan sarung tangan
dan alat pelindung diri lainnya
(jika tersedia)
A
V
P
U
• Alert
• Verbal
• Pain
• Unresponsiv
e
Cek Respon Korban
Teriak “Bangun Pak/Bu!” atau
“Buka mata Pak/Bu!” dan tepuk
bahu dan/atau beri stimulus nyeri.
Hati-hati kemungkinan trauma leher !!!
• Tetap bersama korban,
gunakan handphone untuk
panggil bantuan, aktifkan
speaker untuk
berkomunikasi dan
mendengarkan instruksi
tenaga kesehatan
Atau
• Jika sendirian tanpa
handphone, berteriak
meminta tolong dan ambil
AED (jika dapat tersedia
segera) sebelum memulai
RJP
Meminta bantuan, sambil tetap
bersama korban
Cek napas dan nadi
bersamaan kurang
dari 10 detik
Jika nadi tidak teraba
→ Beri 30 kompresi dan 2 ventilasi
Jika nadi teraba
→ Beri 1 ventilasi tiap 6 detik (10
kali/menit)
Meraba nadi karotis, 2-3 cm dari
samping trakhea
• Pemeriksaan pada arteri besar pada bayi
tidak dilakukan pada arteri karotis,
melainkan pada arteri brakialis atau arteri
femoralis.
• Sedangkan untuk anak berumur lebih dari
satu tahun dapat dilakukan seperti orang
dewasa.
• Jika dalam 10 detik, nadi tidak teraba, atau
penolong tidak yakin dengan adanya nadi,
maka segera lakukan kompresi jantung.
Penolong Awam Tidak
Terlatih
(Untrained Lay Rescuer)
• Tidak dianjurkan
mengecek nadi
• Dianjurkan kompresi
tanpa kombinasi
bantuan napas
→ Hands-Only CPR
(Compression-Only
CPR)
Kombinasi kompresi dan
ventilasi dapat membingungkan
penolong awam
• Pasien telentang di atas
permukaan yang keras dan
datar
• Posisi penolong :
Berlutut disamping pasien
Berdiri disamping tempat
tidur pasien
Letakkan tumit telapak tangan
pada pertengahan dada
(seperdua bawah sternum)
dengan telapak tangan
ditumpuk dengan jari ditautkan
Atur
Posisi
Posisi tangan pada
lower half of sternum
Lakukan kompresi
• Kedalaman minimal 5 cm
(tapi tidak lebih dari 6 cm)
• Kecepatan 100 – 120
kali/menit
“Push fast but not too hard”
“Complete Recoil”
“Minimal Interruption”
Kompresi dengan
lengan lurus
Rekomendasi AHA
2015
Kompresi Pada Bayi dan Anak
Terdiri atas 2 tahap.
1. Membersihkan
Jalan Napas
Silang jari
Cross Fingers
Sapuan jari
Fingers Sweep
Hisap lendir
Suction
Pada pasien curiga
trauma servikal
gunakan teknik
Jaw Thrust
Head Tilt
Chin Lift
Open Mouth Oropharing
Airways
2.Membuka jalan
napas
• Penolong awam lebih
direkomendasikan
manual immobilization
dibandingkan
menggunakan
immobilization device
• Risiko cedera
servikal meningkat
jika terdapat cedera
pada kepala dan
wajah atau GCS <8
• Pernapasan korban: berhenti, cepat, lambat,
tidak teratur.
• Amati korban:
- Lihat cuping hidung
- Gerakan dada
- Dengar hembusan napas
- Rasakan hembusan udara pernapasan
melalui pipi atau punggung tangan
BREATHING (Periksa Pernapasan Korban)
TEKNIK DAN CARA MENGELUARKAN BENDA ASING YANG
MENYUMBAT SALURAN NAPAS BAGIAN ATAS:
Membersihkan dengan jari
Memukul Punggung
Menekan Perut
Beri Pernapasan Buatan
• Mulut ke mulut
• Mulut ke hidung
Tidak lebih dari 10 detik
• Evaluasi dilakukan tiap 2 menit
• AHA 2015 tidak menyebutkan evaluasi tiap 5
siklus
•Jika napas (-) dan nadi (-) → Kompresi dan Ventilasi
30 : 2
•Jika napas (-) dan nadi (+) → Ventilasi 10 kali/menit
•Jika napas (+) dan nadi (+) → Recovery Position
• CPR berhasil
• Penolong sudah melakukan bantuan
secara optimal mengalami kelelahan
• Petugas terlatih sudah tiba di tempat
kejadian
• Adanya tanda – tanda kematian pasti
• Pasien tidak menunjukan respon sama
sekali setelah dilakukan RJP lanjutan
minimal 20 menit
Kapan CPR
dihentikan ?
Beberapa keadaan yang mengakibatkan
RJP tidak perlu dilaksanakan seperti :
1. Tanda tanda klinis kematian yang
ireversibel, seperti kaku mayat, lebam
mayat atau pembusukan
2. Upaya RJP dengan risiko membahayan
penolong
3. Penderita dengan trauma yang tidak bisa
diselamatkan, seperti hangus terbakar.
• Patah tulang iga
• Pneumothoraks
• Hemothoraks
• Luka dan memar pada paru-
paru
• Luka pada hati dan limfa
• Distensi abdomen
Komplikasi
CPR
KESIMPULAN
Hal – hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan P3K
1. Jangan panic
2. Jauhkan atau hindarkan korban dari kecelakaan berikutnya
3. Perhatikan pernapasan dan denyut jantung korban
4. Jika terjadi henti jantung lakukan RJP
5. Lakukan penanganan pertama pada luka sesuai dengan
jenis luka
6. Pindahkan korban dengan hati-hati dan tidak tergesa-gesa
7. Segera bawa korban ke fasilitas kesehatan terdekat
SNAKE BITE
PERBEDAAN ULAR BERBISA DAN TIDAK BERBISA
ULAR TIDAK BERBISA
BEKAS GIGITAN ULAR TIDAK BERBISA
ULAR BERBISA
BEKAS GIGITAN ULAR BERBISA
APA YANG KITA LAKUKAN BILA TERGIGIT ULAR?
 Tetap tenang, dan usahakan untuk mengingat
tempat kejadian, jenis, warna, serta ukuran ular.
 Penderita diharapkan untuk beristirahat dan
meminimalisir gerakan.
 Memasang bidai.
 Segera cari pertolongan medis.
APA YANG DILAKUKAN JIKA DIGIGIT ULAR
IMOBILISASI
APA YANG KITA LAKUKAN BILA TERGIGIT ULAR?
IMOBILISASI
APA YANG TIDAK BOLEH
DILAKUKAN?
 Memanipulasi luka, baik dengan cara menyedot
bisa ular dari tempat gigitan, atau menyayat kulit
agar bisa keluar bersama darah.
 Menggosok dengan zat kimia, atau herbal
 Mengikat atau memberi torniket
 Minum minuman alkohol atau kopi.
 Mencoba mengejar dan menangkap ular.
GEJALA NEUROTOXIN
GEJALA NEUROTOXIN
JENIS – JENIS ULAR DI PAPUA
Micropechis ikaheka Acanthophis laevis Pseudoechis Papuanus
Pseudonaja textilis Oxyuranus scutellatus Pseudoechis rossignolii
DI PAPUA BARAT
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to BANTUAN HIDUP DASAR (BHD)30 Maret.pptx

Materi Training FIRST AID and CPR Presented by Jamaludin
Materi Training FIRST AID and CPR Presented by JamaludinMateri Training FIRST AID and CPR Presented by Jamaludin
Materi Training FIRST AID and CPR Presented by Jamaludin
Jamaludin S.Pd
 
BHD_bantuan_hidup_dasar_keperawatan.pptx
BHD_bantuan_hidup_dasar_keperawatan.pptxBHD_bantuan_hidup_dasar_keperawatan.pptx
BHD_bantuan_hidup_dasar_keperawatan.pptx
ReginaClaudia10
 
Basic Life Supoort
Basic Life SupoortBasic Life Supoort
Basic Life Supoort
tandangsusanto
 
Materi MGR : First Aid
Materi MGR : First AidMateri MGR : First Aid
Materi MGR : First Aid
VandyJP1
 
Cardio Pulmonari Resuscitation (CPR) - Kaedah Permulihan Keatas Jantung dan P...
Cardio Pulmonari Resuscitation (CPR) - Kaedah Permulihan Keatas Jantung dan P...Cardio Pulmonari Resuscitation (CPR) - Kaedah Permulihan Keatas Jantung dan P...
Cardio Pulmonari Resuscitation (CPR) - Kaedah Permulihan Keatas Jantung dan P...
Muhammad Nasrullah
 
Initial assessment-1226161246301415-8
Initial assessment-1226161246301415-8Initial assessment-1226161246301415-8
Initial assessment-1226161246301415-8
rsd kol abundjani
 
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K).pptx
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K).pptxPERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K).pptx
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K).pptx
ctrcrk
 
ppt prest.pptx
ppt prest.pptxppt prest.pptx
ppt prest.pptx
ssuser76328d
 
BASIC LIFE SUPPOR REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU.ppt
BASIC LIFE SUPPOR REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU.pptBASIC LIFE SUPPOR REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU.ppt
BASIC LIFE SUPPOR REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU.ppt
EvaRosdiana19
 
BANTUAN HIDUP DASAR 2019.pdf
BANTUAN HIDUP DASAR 2019.pdfBANTUAN HIDUP DASAR 2019.pdf
BANTUAN HIDUP DASAR 2019.pdf
RiaMarselaSuki
 
Materi 1 Pengenalan Batuan Hidup dasar
Materi 1 Pengenalan Batuan Hidup dasarMateri 1 Pengenalan Batuan Hidup dasar
Materi 1 Pengenalan Batuan Hidup dasar
meiliyana2
 
27994363 pengenalan-pertolongan-cemas
27994363 pengenalan-pertolongan-cemas27994363 pengenalan-pertolongan-cemas
27994363 pengenalan-pertolongan-cemas
Auroral Flame
 
MATERI BHD NON MEDIS.pptx
MATERI BHD NON MEDIS.pptxMATERI BHD NON MEDIS.pptx
MATERI BHD NON MEDIS.pptx
HanifPrasetyoKusumo
 
1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...
1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...
1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...
MAKSIPUASA1
 
BANTUAN HIDUP DASAR UNTUK UMUM DAN ENCEP
BANTUAN HIDUP DASAR UNTUK UMUM DAN ENCEPBANTUAN HIDUP DASAR UNTUK UMUM DAN ENCEP
BANTUAN HIDUP DASAR UNTUK UMUM DAN ENCEP
EncepYayatS
 
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalu Lintas.pptx
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalu Lintas.pptxPertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalu Lintas.pptx
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalu Lintas.pptx
TriyasSinggihPambudi
 
BHD.pptx
BHD.pptxBHD.pptx
BHD.pptx
AnnisaZaririma1
 
Bls & chain of survival
Bls & chain of survivalBls & chain of survival
Bls & chain of survival
Lee Oi Wah
 
1. BHD review and case discussion.pptx
1. BHD review and case discussion.pptx1. BHD review and case discussion.pptx
1. BHD review and case discussion.pptx
SiscaMetasari1
 

Similar to BANTUAN HIDUP DASAR (BHD)30 Maret.pptx (20)

Materi Training FIRST AID and CPR Presented by Jamaludin
Materi Training FIRST AID and CPR Presented by JamaludinMateri Training FIRST AID and CPR Presented by Jamaludin
Materi Training FIRST AID and CPR Presented by Jamaludin
 
BHD_bantuan_hidup_dasar_keperawatan.pptx
BHD_bantuan_hidup_dasar_keperawatan.pptxBHD_bantuan_hidup_dasar_keperawatan.pptx
BHD_bantuan_hidup_dasar_keperawatan.pptx
 
Basic Life Supoort
Basic Life SupoortBasic Life Supoort
Basic Life Supoort
 
Materi MGR : First Aid
Materi MGR : First AidMateri MGR : First Aid
Materi MGR : First Aid
 
Cardio Pulmonari Resuscitation (CPR) - Kaedah Permulihan Keatas Jantung dan P...
Cardio Pulmonari Resuscitation (CPR) - Kaedah Permulihan Keatas Jantung dan P...Cardio Pulmonari Resuscitation (CPR) - Kaedah Permulihan Keatas Jantung dan P...
Cardio Pulmonari Resuscitation (CPR) - Kaedah Permulihan Keatas Jantung dan P...
 
Initial assessment-1226161246301415-8
Initial assessment-1226161246301415-8Initial assessment-1226161246301415-8
Initial assessment-1226161246301415-8
 
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K).pptx
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K).pptxPERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K).pptx
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K).pptx
 
ppt prest.pptx
ppt prest.pptxppt prest.pptx
ppt prest.pptx
 
BASIC LIFE SUPPOR REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU.ppt
BASIC LIFE SUPPOR REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU.pptBASIC LIFE SUPPOR REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU.ppt
BASIC LIFE SUPPOR REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU.ppt
 
BANTUAN HIDUP DASAR 2019.pdf
BANTUAN HIDUP DASAR 2019.pdfBANTUAN HIDUP DASAR 2019.pdf
BANTUAN HIDUP DASAR 2019.pdf
 
Materi 1 Pengenalan Batuan Hidup dasar
Materi 1 Pengenalan Batuan Hidup dasarMateri 1 Pengenalan Batuan Hidup dasar
Materi 1 Pengenalan Batuan Hidup dasar
 
27994363 pengenalan-pertolongan-cemas
27994363 pengenalan-pertolongan-cemas27994363 pengenalan-pertolongan-cemas
27994363 pengenalan-pertolongan-cemas
 
MATERI BHD NON MEDIS.pptx
MATERI BHD NON MEDIS.pptxMATERI BHD NON MEDIS.pptx
MATERI BHD NON MEDIS.pptx
 
1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...
1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...
1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...
 
Pengsan
PengsanPengsan
Pengsan
 
BANTUAN HIDUP DASAR UNTUK UMUM DAN ENCEP
BANTUAN HIDUP DASAR UNTUK UMUM DAN ENCEPBANTUAN HIDUP DASAR UNTUK UMUM DAN ENCEP
BANTUAN HIDUP DASAR UNTUK UMUM DAN ENCEP
 
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalu Lintas.pptx
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalu Lintas.pptxPertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalu Lintas.pptx
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalu Lintas.pptx
 
BHD.pptx
BHD.pptxBHD.pptx
BHD.pptx
 
Bls & chain of survival
Bls & chain of survivalBls & chain of survival
Bls & chain of survival
 
1. BHD review and case discussion.pptx
1. BHD review and case discussion.pptx1. BHD review and case discussion.pptx
1. BHD review and case discussion.pptx
 

Recently uploaded

Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
arikiskandar
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
nurulkarunia4
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
adevindhamebrina
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
ortopedifk
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
adhiwargamandiriseja
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
FiikFiik
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 

Recently uploaded (20)

Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 

BANTUAN HIDUP DASAR (BHD)30 Maret.pptx

  • 1. BANTUAN HIDUP DASAR BASIC LIFE SUPPORT dr Maria Novilina Basso
  • 2. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Mengerti dan dapat menerangkan kembali apa itu Bantuan Hidup Dasar 2. Mengerti dan dapat melakukan Bantuan hidup dasar secara baik dan benar
  • 3. Bila menemui seseorang yang tampak hilang kesadaran, penolong harus melakukan :  Menilai Respon Penderita  Meminta Pertolongan  Memeriksa Napas dan nadi
  • 4. • BHD adalah upaya atau tindakan resusitasi kardiopulmonal yang dilakukan oleh tenaga kesehatan atau orang awam yang terlatih dan terampil untuk membantu dan memberikan pertolongan cepat dan tepat pada pasien yang sedang terancam kematian akibat henti jantung atau henti nafas sambil menunggu bantuan atau memindahkan ke tempat yang lebih layak dan memadai.
  • 5. TUJUAN BHD 1. Mencegah berhentinya sirkulasi atau berhentinya pernafasan 2. Memberikan bantuan eksternal terhadap sirkulasi dan ventilasi dari pasien yang mengalami henti jantung atau henti nafas melalui resusitasi jantung paru (RJP). 6
  • 6. Pastikan keamanan ✔Aman Penolong ✔Aman Pasien ✔Aman Lingkungan Menggunakan sarung tangan dan alat pelindung diri lainnya (jika tersedia)
  • 7. A V P U • Alert • Verbal • Pain • Unresponsiv e Cek Respon Korban Teriak “Bangun Pak/Bu!” atau “Buka mata Pak/Bu!” dan tepuk bahu dan/atau beri stimulus nyeri. Hati-hati kemungkinan trauma leher !!!
  • 8. • Tetap bersama korban, gunakan handphone untuk panggil bantuan, aktifkan speaker untuk berkomunikasi dan mendengarkan instruksi tenaga kesehatan Atau • Jika sendirian tanpa handphone, berteriak meminta tolong dan ambil AED (jika dapat tersedia segera) sebelum memulai RJP Meminta bantuan, sambil tetap bersama korban
  • 9. Cek napas dan nadi bersamaan kurang dari 10 detik Jika nadi tidak teraba → Beri 30 kompresi dan 2 ventilasi Jika nadi teraba → Beri 1 ventilasi tiap 6 detik (10 kali/menit) Meraba nadi karotis, 2-3 cm dari samping trakhea
  • 10. • Pemeriksaan pada arteri besar pada bayi tidak dilakukan pada arteri karotis, melainkan pada arteri brakialis atau arteri femoralis. • Sedangkan untuk anak berumur lebih dari satu tahun dapat dilakukan seperti orang dewasa. • Jika dalam 10 detik, nadi tidak teraba, atau penolong tidak yakin dengan adanya nadi, maka segera lakukan kompresi jantung.
  • 11.
  • 12. Penolong Awam Tidak Terlatih (Untrained Lay Rescuer) • Tidak dianjurkan mengecek nadi • Dianjurkan kompresi tanpa kombinasi bantuan napas → Hands-Only CPR (Compression-Only CPR) Kombinasi kompresi dan ventilasi dapat membingungkan penolong awam
  • 13. • Pasien telentang di atas permukaan yang keras dan datar • Posisi penolong : Berlutut disamping pasien Berdiri disamping tempat tidur pasien Letakkan tumit telapak tangan pada pertengahan dada (seperdua bawah sternum) dengan telapak tangan ditumpuk dengan jari ditautkan Atur Posisi Posisi tangan pada lower half of sternum
  • 14. Lakukan kompresi • Kedalaman minimal 5 cm (tapi tidak lebih dari 6 cm) • Kecepatan 100 – 120 kali/menit “Push fast but not too hard” “Complete Recoil” “Minimal Interruption” Kompresi dengan lengan lurus
  • 16. Kompresi Pada Bayi dan Anak
  • 17. Terdiri atas 2 tahap. 1. Membersihkan Jalan Napas Silang jari Cross Fingers Sapuan jari Fingers Sweep Hisap lendir Suction
  • 18. Pada pasien curiga trauma servikal gunakan teknik Jaw Thrust Head Tilt Chin Lift Open Mouth Oropharing Airways 2.Membuka jalan napas
  • 19. • Penolong awam lebih direkomendasikan manual immobilization dibandingkan menggunakan immobilization device • Risiko cedera servikal meningkat jika terdapat cedera pada kepala dan wajah atau GCS <8
  • 20. • Pernapasan korban: berhenti, cepat, lambat, tidak teratur. • Amati korban: - Lihat cuping hidung - Gerakan dada - Dengar hembusan napas - Rasakan hembusan udara pernapasan melalui pipi atau punggung tangan BREATHING (Periksa Pernapasan Korban)
  • 21. TEKNIK DAN CARA MENGELUARKAN BENDA ASING YANG MENYUMBAT SALURAN NAPAS BAGIAN ATAS: Membersihkan dengan jari Memukul Punggung Menekan Perut
  • 22. Beri Pernapasan Buatan • Mulut ke mulut • Mulut ke hidung Tidak lebih dari 10 detik
  • 23. • Evaluasi dilakukan tiap 2 menit • AHA 2015 tidak menyebutkan evaluasi tiap 5 siklus •Jika napas (-) dan nadi (-) → Kompresi dan Ventilasi 30 : 2 •Jika napas (-) dan nadi (+) → Ventilasi 10 kali/menit •Jika napas (+) dan nadi (+) → Recovery Position
  • 24. • CPR berhasil • Penolong sudah melakukan bantuan secara optimal mengalami kelelahan • Petugas terlatih sudah tiba di tempat kejadian • Adanya tanda – tanda kematian pasti • Pasien tidak menunjukan respon sama sekali setelah dilakukan RJP lanjutan minimal 20 menit Kapan CPR dihentikan ?
  • 25. Beberapa keadaan yang mengakibatkan RJP tidak perlu dilaksanakan seperti : 1. Tanda tanda klinis kematian yang ireversibel, seperti kaku mayat, lebam mayat atau pembusukan 2. Upaya RJP dengan risiko membahayan penolong 3. Penderita dengan trauma yang tidak bisa diselamatkan, seperti hangus terbakar.
  • 26. • Patah tulang iga • Pneumothoraks • Hemothoraks • Luka dan memar pada paru- paru • Luka pada hati dan limfa • Distensi abdomen Komplikasi CPR
  • 27. KESIMPULAN Hal – hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan P3K 1. Jangan panic 2. Jauhkan atau hindarkan korban dari kecelakaan berikutnya 3. Perhatikan pernapasan dan denyut jantung korban 4. Jika terjadi henti jantung lakukan RJP 5. Lakukan penanganan pertama pada luka sesuai dengan jenis luka 6. Pindahkan korban dengan hati-hati dan tidak tergesa-gesa 7. Segera bawa korban ke fasilitas kesehatan terdekat
  • 29. PERBEDAAN ULAR BERBISA DAN TIDAK BERBISA
  • 31. BEKAS GIGITAN ULAR TIDAK BERBISA
  • 34. APA YANG KITA LAKUKAN BILA TERGIGIT ULAR?  Tetap tenang, dan usahakan untuk mengingat tempat kejadian, jenis, warna, serta ukuran ular.  Penderita diharapkan untuk beristirahat dan meminimalisir gerakan.  Memasang bidai.  Segera cari pertolongan medis.
  • 35. APA YANG DILAKUKAN JIKA DIGIGIT ULAR IMOBILISASI
  • 36. APA YANG KITA LAKUKAN BILA TERGIGIT ULAR? IMOBILISASI
  • 37. APA YANG TIDAK BOLEH DILAKUKAN?  Memanipulasi luka, baik dengan cara menyedot bisa ular dari tempat gigitan, atau menyayat kulit agar bisa keluar bersama darah.  Menggosok dengan zat kimia, atau herbal  Mengikat atau memberi torniket  Minum minuman alkohol atau kopi.  Mencoba mengejar dan menangkap ular.
  • 40. JENIS – JENIS ULAR DI PAPUA Micropechis ikaheka Acanthophis laevis Pseudoechis Papuanus Pseudonaja textilis Oxyuranus scutellatus Pseudoechis rossignolii