3. PENGERTIAN
Engine adalah sebuah alat pengubah energi panas
(heat energy) menjadi energi gerak
(mechanical energy).
Yaitu dengan melalui proses pembakaran
(combustion process).
Heat Energy Mechanical Energy
5. KLASIFIKASI ENGINE
E N G IN E
IN T E R N A L EXTER N AL
C O M B U S T IO N C O M B U S T IO N
E N G IN E E N G IN E
J E T E N G IN E R E C IP R O C A T IN G R O TAR Y T U R B IN E U A P T U R B IN E G A S M E S IN U A P
(P IS T O N ) (W A N K E L )
D IE S E L G A S O L IN E /
G AS
2 STR O KES 4 STO KES 2 STR O KES 4 STRO KES
6. PERBEDAAN GASOLINE & DIESEL
Tabel Perbedaan antara Gasoline & Diesel Engine
I T EM GASOLINE DIESEL
Siklus Pembakaran Siklus OTTO Siklus SABATHE
Perbandingan Kompresi Rendah (6:1 – 10:1) Tinggi (12:1 – 23:1)
Metode Pemasukan Fuel + Udara Udara
Bahan Bakar Bensin Solar
Metode Penyalaan Busi (spark plug) Kompresi
Sistem Bahan Bakar Karburator Pompa Injeksi + Injektor
Konstruksi Ringan Berat
Efisiensi Panas Rendah (25 – 30%) Tinggi (30 – 37%)
Getaran & Suara Kecil Besar
7. PERBEDAAN ENGINE 2 & 4 LANGKAH
Prinsip kerja engine 2 & 4 langkah adalah sama, yakni:
pengisapan, kompresi, power (kerja), dan pembuangan.
Sedangkan perbedaannya pada jumlah putaran crank-
shaft per siklus yang menghasilkan kerja.
• 2 Langkah: Dua kali langkah piston - satu kali
putaran crankshaft - menghasilkan satu kali
langkah kerja.
• 4 Langkah: Empat kali langkah piston - dua kali
putaran crankshaft - menghasilkan satu kali
langkah kerja.
11. Syarat Udara
Udara yang dibutuhkan dalam pembakaran pada
engine adalah yang mempunyai kerapatan (density)
yang tinggi, sehingga banyak mengandung O2..
Faktor yang mempengaruhi density udara:
• Sejuk/kelembaban
• Temperatur
16. PANAS (HEAT)
• Gasoline,
Panas pada engine gasoline diperoleh
dari letikan bunga api spark plug.
• Diesel
Panas pada engine diesel diperoleh dari
udara yang dikompresikan dalam ruang
bakar.
17.
18. Proses Terjadinya Panas
Udara yang dihisap oleh ruang bakar
kemudian dikompresikan,
karena adanya penyempitan ruang
maka molekul-molekul udara saling bergesekan
yang akan menimbulkan panas.
19.
20. SIKLUS KERJA
Siklus kerja engine empat langkah
adalah:
• Intake stroke
• Compression stroke
• Power stroke
• Exhaust stroke
21. Intake
• Piston bergerak dari TDC ke BDC
• Intake valve membuka & exhaust valve
menutup
• Udara luar terhisap
(karena di dalam ruang bakar kevakumannya lebih tinggi)
26. PENGISAPAN
• Gasoline Engine
Pada gasoline engine yang dihisap
adalah Udara + Bahan bakar.
• Diesel Engine
Pada diesel engine yang dihisap adalah
Udara murni.
27. Compression
• Piston bergerak dari BDC ke TDC
• Kedua valve menutup
• Udara dikompresikan Panas
(karena ruangnya dipersempit)
28.
29.
30. Power
• Gas sisa pembakaran mengembang
(ekspansi karena panas, yang menyebabkan gaya dorong)
• Kedua valve menutup
• Piston terdorong turun ke BDC
31.
32.
33. Exhaust
• Piston bergerak dari BDC ke TDC
• Exhaust valve membuka
• Gas sisa pembakaran terbuang
(melalui exhaust valve & exhaust manifold)
34.
35. Over-lapping
Over-lapping adalah kondisi kedua valve
(intake & exhaust) membuka secara
bersama-sama (simultan).
Fungsi Over-lapping:
a. Proses pembilasan ruang bakar
b. Membuka intake port lebih awal,
sehingga pemasukan udara lebih
banyak.
38. Kemampuan (performance) engine dipengaruhi
oleh beberapa faktor, antara lain:
1. Displacement (volume langkah total)
2. Compression ratio
3. Efisiensi panas
39. • Volume Langkah Total
Volume langkah total besarnya sudah ditentukan (fix)
dari manufacturer.
Volume langkah adalah volume yang terjadi
bila piston bergerak dari TDC sampai BDC.
Sedangkan volume total sebuah engine
adalah volume langkah dikalikan dengan
jumlah keseluruhan silindernya.
40. • Compression Ratio
Perbandingan Kompresi (Compression ratio)
adalah perbandingan volume antara
pada saat posisi BDC dan TDC.
41.
42. Yang mempengaruhi besarnya perbandingan
kompresi adalah:
a. Panjang langkah piston
b. Bentuk cylinder head
c. Design bentuk piston crown
43. Heat generated
A : Exhaust loss 30%
B : Cooling loss 30%
C : Mechanicals loss 7%
A
Losses
Heat
B
C
Effective Heat
44. Penjelasan
• Effective Work
Jumlah panas yang efektif menjadi tenaga putar pada crankshaft
• Exhaust Loss
Jumlah panas yang hilang bersama gas buang
• Cooling Loss
Engine harus memberikan panas yang terus-menerus, dan untuk
mencegah over-heating engine harus didinginkan dengan coolant &
oil. Panas yang hilang akibat pendinginan disebut cooling loss.
• Mechanical Loss
Panas yang hilang akibat untuk menggerakkan aksesoris, seperti:
pompa-2, valve dan kerugian gesekan.
45. Firing Order
Untuk engine yang jumlah cylinder lebih dari 2
mempunyai urutan penyalaan tertentu
yang disebut firing order.