DASAR-DASAR MESIN eknik Mesin merupakan bidang keilmuan yang mempelajari prinsip dasar fisika untuk analisis, desain, manufaktur, dan memelihara sebuah
Similar to DASAR-DASAR MESIN eknik Mesin merupakan bidang keilmuan yang mempelajari prinsip dasar fisika untuk analisis, desain, manufaktur, dan memelihara sebuah
Similar to DASAR-DASAR MESIN eknik Mesin merupakan bidang keilmuan yang mempelajari prinsip dasar fisika untuk analisis, desain, manufaktur, dan memelihara sebuah (20)
DASAR-DASAR MESIN eknik Mesin merupakan bidang keilmuan yang mempelajari prinsip dasar fisika untuk analisis, desain, manufaktur, dan memelihara sebuah
2. Tujuan Materi :
• Peserta memahami prinsip kerja motor bakar
• Peserta memahami perbedaan motor 4 tak dan 2 tak
• Peserta dapat menjelaskan komponen dasar mesin
• dan fungsinya
• Peserta dapat menyebutkan nama dan fungsi
komponen pada Sistem Bahan Bakar.
• Peserta memahami prinsip kerja karburator, TPFC,
ACV
• dan TSS
3. Pokok Bahasan :
1. Dasar-dasar Mesin
- Asal Mula Tenaga
- Siklus Mesin
- Prinsip Kerja Mesin 4 Langkah
- Prinsip Kerja Mesin 2 Langkah
- Perbandingan Mesin 4 Langkah dengan 2 Langkah
2. Sistem Bahan Bakar
- Fungsi Sistem Bahan Bakar
- Komponen Sistem Bahan Bakar
- Karburator
5. ASAL MULA TENAGA
Tenaga
Panas
Tenaga
Gerak
Motor Bakar
(Mesin)
Hasil Pembakaran
Bahan Bakar
Udara + bbm Kompresi Bakar Gerak
bolak-balik
Gerak
Putar
Sarana untuk mengubah
tenaga panas menjadi
tenaga gerak.
6. Udara , bahan bakar, pembakaran/sumber
panas
Gerak bolak balik & gerak berputar
Kompresi pada campuran udara - bahan bakar
Siklus mesin
Syarat Motor Bakar Menghasilkan Tenaga :
7. KOMPONEN DASAR MESIN 4 TAK :
1. Kepala Silinder (Cylinder Head/
Cylinder Cop), terdiri atas :
Mekanisme Klep & Busi
2. Silinder (Cylinder Comp)
3. Torak (Piston/Seher)
4. Batang penghubung (Connecting
Rod/ Stang Seher)
5. Poros engkol (Crankshaft/ kruk as)
2
1
3
4
5
KOMPONEN DASAR MESIN 2 TAK :
1. Kepala Silinder (Cylinder Head/
Cylinder Cop)
2. Torak (Piston/Seher)
3. Silinder (CylinderComp)
4. Batang penghubung (Connecting Rod/
Stang Seher)
5. Poros engkol (Crankshaft/ kruk as)
1
3
2
4
5
8. 1. Mengisi silinder dengan campuran yang mudah
terbakar Langkah Isap
2. Menekan campuran tersebut sampai pada
volume tertentu Langkah Kompresi
3. Menyalakan campuran sehingga mengembang
dan menghasilkan tenaga Langkah Usaha
4. Mengeluarkan gas - gas yang telah terbakar dari
dalam silinder Langkah Buang
SIKLUS MESIN
9. SIKLUS MESIN :
Proses kerja secara teratur dan terus menerus untuk
menghasilkan tenaga, yang terdiri :
Langkah Isap
(Intake)
Langkah Kompresi
(Compression)
Langkah Usaha
(Power)
Langkah Buang
(Exhaust)
10. Satu siklus terdapat 4 kali langkah
piston , 2 ke atas dan 2 ke bawah.
Sehingga dalam satu siklusnya
tercapai dalam 2 putaran poros
engkol.
Satu siklus terdapat 2 kali langkah
piston , 1 ke atas dan 1 ke bawah,
dicapai dalam 1 putaran poros
engkol.
BERDASARKAN SIKLUSNYA DIBEDAKAN :
1. MESIN 4 LANGKAH (4 TAK/FOUR STROKE)
2. MESIN 2 LANGKAH (2 TAK/TWO STROKE)
11. ISTILAH MESIN
TMA
TMB
TMA : Titik Mati Atas (TDC : Tod Dead Center)
Batas pergerakan piston paling atas
TMB : Titik Mati Bawah (BDC : Bottom Dead Center)
Batas pergerakan piston paling bawah
L : Langkah Piston (S: Stroke)
Langkah pergerakan piston dari TMA ke TMB atau
sebaliknya
12. Langkah Isap
Piston bergerak dari TMA ke TMB
I
Langkah Kompresi
Piston bergerak dari TMB ke TMA
K
Langkah Usaha
Piston bergerak dari TMA ke TMB
U
Langkah Buang
Piston bergerak dari TMB ke TMA
B
PRINSIP KERJA MESIN 4 LANGKAH
13. 1. Pergerakan Piston
Bergerak dari TMA ke TMB
2. Kondisi Katup
Katup in terbuka & Katup ex tertutup
3. Proses yang terjadi
Kevakuman dalam ruang silinder
mengakibatkan udara mengalir ke
dalam silinder dan bercampur bensin
dari karburator.
LANGKAH ISAP
1
14. LANGKAH KOMPRESI
2
1. Pergerakan Piston
Bergerak dari TMB ke TMA
2. Kondisi Katup
Katup in & ex tertutup
3. Proses yang terjadi
- Gas campuran bensin dan udara
dikompresikan hingga mencapai
tekanan dan suhu yang tinggi.
- Beberapa derajat sebelum piston
mencapai TMA busi memercikkan
bunga api.
15. LANGKAH USAHA
3
1. Pergerakan Piston
Bergerak dari TMA ke TMB
2. Kondisi Katup
Katup in & ex tertutup
3. Proses yang terjadi
Gerak bolak-balik piston akan
diteruskan oleh batang penghubung
(stang seher) ke poros engkol untuk
diubah menjadi gerak putar yang
digunakan untuk menggerakkan
kendaraan.
16. LANGKAH BUANG
4
1. Pergerakan Piston
Bergerak dari TMB ke TMA
2. Kondisi Katup
Katup in tertutup & katup ex terbuka
3. Proses yang terjadi
Gas bekas didorong piston keluar
melalui saluran buang dan muffler
menuju ke udara luar.
17. PRINSIP KERJA MESIN 2 LANGKAH
Proses kerja mesin hanya
diselesaikan dalam 1 putaran
engkol, sehingga setiap satu
gerakan piston melakukan 2
proses kerja.
18. Setengah putaran pertama atau 180º ,
piston bergerak dari TMB ke TMA.
Di Atas Piston
Terjadi Langkah Kompresi
Di Bawah Piston
Langkah Hisap/Pengisian ruang
engkol
LANGKAH HISAP DAN KOMPRESI
1
19. Setengah putaran kedua atau 360º ,
piston bergerak dari TMA ke TMB.
Di Atas Piston
Terjadi Langkah Usaha dan
Buang
Di Bawah Piston
Langkah Bilas
LANGKAH USAHA DAN BUANG
2
20. Mesin 4 Langkah
Kerugian :
Konstruksinya lebih rumit
Akselerasi lebih lambat
PERBANDINGAN MESIN
4 LANGKAH DAN 2 LANGKAH
1
Keunggulan :
Hemat bahan bakar & Ramah lingkungan, karena kerugian gas
baru yang terbuang bersama gas buang sangat kecil & sistem
pembakaran yang lebih sempurna
Sistem pelumasan lebih sempurna
Daya tahan mesin pada jarak jauh lebih baik
Jangka waktu overhaul lebih lama
Hemat pemakaian minyak pelumas
Engine brake lebih besar
21. Keunggulan :
Konstruksinya lebih sederhana
Akselerasi lebih baik
Kekurangan :
Sistem pembuangan kurang sempurna
Motor bekerja tidak teratur pada putaran rendah
Pelumasan relatif kurang sempurna
Jadwal perawatan lebih singkat
Mesin 2 Langkah
2
23. 1. Sebagai penyuplai bahan bakar
2. Membersihkan bahan bakar dari kotoran
3. Mengubah bahan bakar cair menjadi bahan
bakar gas
4. Mengatur suplai bahan bakar sesuai kebutuhan
mesin
FUNGSI SISTEM BAHAN BAKAR
24. KOMPONEN SISTEM BAHAN BAKAR
Tangki
Kran Bensin
Saringan Bensin
Saringan Udara
Karburator
Selang Bensin
Tutup Tangki
25. Tangki Bahan Bakar (Type Sport)
1
Ditempatkan di atas mesin
Berfungsi untuk menampung bahan bakar.
Perlengkapan di Tangki Bahan bakar :
1. Tutup Tangki (Fuel Filler Cap)
2. Saringan Bahan bakar dalam tangki (Screen Set Fuel Strainer)
3. Kran Bahan Bakar (Fuel Cock)
4. Selang Bahan Bakar (Fuel Tube)
5. Saringan Bahan Bakar tambahan(Fuel Strainer)
6. Pengukur Bahan Bakar (Fuel Gauge)
1
2
4
3
5
6
26. Tangki Bahan Bakar (Type Cub)
Perlengkapan di Tangki Bahan bakar :
1. Tutup Tangki (Fuel Filler Cap)
2. Selang Bahan Bakar (Fuel Tube)
3. Saringan Bahan Bakar (Fuel Strainer)
4. Auto Cock Fuel -> tipe Karisma
5. Pengukur Bahan Bakar (Fuel Gauge)
1
2
3
4
5
27. Tutup Tangki (Cap Fuel Filler)
Fungsi :
Penutup dan pelindung lubang pemasukan dari
debu dan air
Tempat sirkulasi udara atau pernafasan pada aliran
bahan bakar
Menjaga bensin tidak tumpah.
Tipe Lubang Pernafasan Tutup
Tangki :
a. Motor Cross
b. Cub
c. Sport
28. Tutup Tangki dengan Check Ball
a) Tutup tangki pada posisi
normal, lubang pernafasan
terbuka dan udara dapat
masuk ke dalam tangki.
b) Tutup tangki pada posisi
terbalik, bensin akan
mendorong check ball
menutup lubang pernafasan
dan bensin tidak
tumpah/keluar dari tangki.
Terdapat pada type :
GL Neotech, NSR, Mega Pro, Tiger
29. Kran Bahan Bakar (Fuel Cock)
Kran Bahan Bakar berfungsi
untuk membuka & menutup
aliran bahan bakar dari tangki
ke karburator.
Kran bahan bakar tipe sport
terletak di tangki dan
dilengkapi pengaturan bahan
bakar cadangan.
Cara kerja :
Lever Aliran Bensin
ON ACEF
RES BDEF
OFF ACDB
30. Kran Bensin Otomatis (Auto Cock Fuel)
OFF
ON
Katup bensin otomatis digunakan
pada tipe Karisma, bekerja
berdasarkan kevakuman mesin.
Cara kerja :
Mesin off:
Membran ditekan oleh pegas
untuk menutup saluran.
Mesin hidup :
Kevakuman dari inlet manifold
akan menarik membran dan
membuka saluran bahan bakar.
BBM
BBM
31. Berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ke karburator dan
ruang bakar
Saringan Udara (Air Cleaner)
2
Saringan Udara yang Kotor menyebabkan :
Saluran - saluran karburator tersumbat
Piston dan silinder akan lebih cepat aus
32. 1. Saringan udara jenis busa
(Urethane)
2. Saringan udara jenis kertas
Jenis Saringan Udara (Air Cleaner)
33. Saringan udara jenis busa Saringan udara jenis kertas
Membersihkan Saringan Udara (Air Cleaner)
34. Berfungsi :
1. Merubah bahan bakar cair
menjadi gas/kabut
2. Mencampur bensin dan udara
dengan perbandingan yang tepat
sesuai kebutuhan mesin
3. Menyuplai campuran bahan
bakar + udara ke dalam ruang
bakar
KARBURATOR
35. Kebutuhan campuran bensin dan udara pada mesin
sangat bervariasi sesuai temperatur, beban dan
percepatan mesin.
Putaran stasioner, beban berat dan percepatan tinggi
membutuhkan campuran kaya.
Putaran menengah dan beban ringan membutuhkan
campuran miskin.
Perbandingan Udara dan Bahan Bakar (Air Fuel Ratio/
AFR):
1. Perbandingan Udara dan Bahan Bakar (AFR) teoritis
= 1:15, artinya untuk membakar habis 1 gram
bensin diperlukan 15 gram (kadar Oksigen dalam
udara 35%)
2. Campuran kaya (1:13) menjadikan pemakaian bahan
bakar boros.
3. Campuran miskin (1:17) menjadikan pemakaian
bahan bakar irit
36. Prinsip Kerja Karburator
1
Tekanan Atmosfir
Tekanan udara di sekitar kita.
Udara selalu memenuhi ruang
di sekitar kita dan mengalir ke
tekanan yang lebih rendah
Kevakuman
Hampa/tidak ada udara di
ruang tertutup.
Prinsip Perbedaan Tekanan
Dibuat penyempitan saluran
yang disebut venturi untuk
membentuk tekanan yang lebih
rendah.
37. Prinsip Kerja Karburator
1
Prinsip kerja Karburator sama dengan
penyemprot obat nyamuk
Perubahan Tekanan
Apabila udara mengalir melintasi
venturi B, kecepatan udara akan
bertambah tetapi tekanan udara di B
akan berkurang sehingga bensin akan
terhisap ke atas.
38. Prinsip Kerja Karburator
1
Tipe Katup Gas (Throttle Valve) :
Piston Valve
Katup gas bentuk piston yang naik turun membentuk
venturi dan digerakkan langsung oleh kabel gas.
Digunakan pada hampir semua SMH.
Butterfly Valve
Katup gas bentuk kupu-kupu. Besarnya venturi
ditentukan oleh kevakuman mesin.
Karburator jenis ini disebut Carburator jenis Constant
Velocity. Digunakan pada tipe Sonic dan Phantom
41. Cara Kerja Karburator
3
a. Sistem Pelampung
b. Sistem Choke
c. Putaran Stasioner
d. Kecepatan Menengah
e. Kecepatan Tinggi
42. Volume bensin diatur oleh:
1. Pelampung (Float)
2. Jarum pelampung (Float valve)
Cara kerja :
1. Jika volume bensin turun,
pelampung akan turun
membuka katup jarum
pelampung (float valve),
sehingga bensin akan
mengalir.
2. Jika volume bensin naik,
pelampung ikut naik dan
jarum pelampung menutup
aliran bensin.
a. Sistem Pelampung
43. Berfungsi :
Untuk memperkaya campuran
bensin dan udara pada saat
mesin dalam keadaan dingin
Cara kerja :
1. Jika katup choke ditutup aliran
udara yang masuk berkurang.
2. Mesin akan menyedot bensin
lebih banyak dan membentuk
campuran yang kaya.
b. Sistem Choke
44. Skep (Piston Valve)
tertutup
Udara mengalir melalui
Slow Air Bleed menuju
saluran Spuyer Kecil
(Slow Jet)
Udara bercampur
dengan bensin dari
Spuyer Kecil (Slow Jet)
menuju ruang bakar
c. Putaran Stasioner (Idle Speed)
SLOW
AIR
BLEED
SLOW JET
Putaran Stasioner : 1400 rpm +/- 100 rpm
Bagian yang bekerja :
1. Slow Air Bleed : mensuplai udara ke slow jet
2. Air Screw : mengatur komposisi campuran udara dan
bensin
3. Slow Jet : mensuplai bensin untuk putaran stasioner
4. Trhottle Stop Screw : mengatur putaran stasioner
mesin dengan mengatur posisi skep (piston valve)
JET NEEDLE
45. Pembukaan katup gas
= ¼ - ¾
Udara mengalir melalui
saluran venturi, Slow Air
Bleed dan Main Air
Bleed
Jarum Skep (Jet Needle)
terangkat mengikuti
pergerakan skep (Piston
Valve)
Bensin mengalir melalui
Spuyer Utama (Main Jet)
& Spuyer Kecil (Slow Jet)
d. Putaran Menengah
SLOW JET
MAIN AIR
BLEED
SLOW
AIR
BLEED
Bagian yang bekerja :
1. Ventury
2. Slow Air Bleed
3. Main Air Air Bleed
4. Piston Valve
5. Needle Valve
6. Slow Jet
7. Main Jet
JET NEEDLE
46. Jumlah bensin yang melalui
Main Jet ditentukan celah
(clearance) antara Needle Jet
dan Jet Needle yang berbentul
tirus.
Posisi pemasangan Clip pada
Jet Needle akan menentukan
jumlah bensin yang keluar dari
Spuyer Utama (Main Jet).
47. Pembukaan katup gas
= ¾ - Penuh
Udara mengalir melalui
saluran venturi
Jarum Skep (Jet Needle)
terangkat mengikuti
pergerakan piston valve
Bensin mengalir melalui
Spuyer Utama (Main Jet)
Bagian yang bekerja :
Ventury
Spuyer Utama (Main
Jet)
e. Putaran Tinggi (High Speed)
SLOW JET
MAIN AIR
BLEED
SLOW
AIR
BLEED
48. Diagram Cara Kerja Karburator
Urutan komponen karburator yang bekerja pada
berbagai tingkat pembukaan skep (Piston Valve)
dapat digambarkan sbb :
4
53. AUTO BY STATER
Saat menStart-mesin:
Pada saat menghidupkan mesin, starter
valve akan tertarik ke dalam oleh
thermowax (mesin dalam keadaan
dingin).
Pada saat temperatur mesin sudah panas
(diatas 40oC) thermowax akan
mengembang, dan mendorong starter
valve sehingga saluran choke menutup
sehingga didapatkan campuran bahan
bakar dan udara yang ideal.
DINGIN PANAS
54. PUTARAN LANGSAM/ IDLE Pada putaran langsam supply bahan
bakarberasal dari : slow jet dan auto
by stater
Slow Jet
Udara masuk melalui slow air bleed
menuju slow jet, bahan bakar akan
keluar melalui slow jet. (terjadi
campuran BBM + udara)
Adanya kevakuman pada intake manifold,
campuran BBM + udara tsb akan terhisap
ke Intake Manifold
Auto By Stater
Udara masuk menuju auto by stater
melalui saluran auto by stater
Bensin keluar melalui by stater jet
menuju auto by stater sehingga tejadi
pencampuran BBM + udara di auto by
stater.
Adanya kevakuman pada intake manifold,
Campuran BBM + udara tersebut akan
terhisap ke intake manifold
Setelah Suhu mesin 40 C, auto bys
stater akan menutup by stater jet
s
Udara
Udara
Main
Jet
Slow
Jet
auto
by
stater
Jet
Auto by
stater
Saluran auto by stater
slow
air
bleed
Intake
Manifold
55. PUTARAN MENENGAH
Pada putaran Menengah supply bahan bakar
berasal dari : Slow Jet dan Main Jet
Slow Jet
Udara masuk melalui slow air bleed menuju
slow jet, bahan bakar akan keluar melalui
slow jet. (terjadi campuran BBM + udara)
Adanya kevakuman pada intake manifold,
campuran BBM + udara akan terhisap ke
intake manifold
Main Jet
Udara masuk menuju vakum dan akan
terkumpul di bawah membran vakum
Pada saat putaran menengah skep akan
membuka separuh (seperti pd gbr)
Udara yang berada di atas membran akan
keluar melalui celah piston, krn adanya
kevakuman pada intake manifold
Akibatnya tekanan udara di atas membran
lebih kecil dari tekanan udara di bawah
membran. Pada saat itulah per vakum sudah
tidak bisa menahan tekanan udara di bawah
membran. Sehingga membran terangkat
keatas
Bahan bakar keluar melalui Main jet,
bercampur udara di venturi, kemudian
terhisap ke ruang bakar
s
Udara
Udara
Main
Jet
Slow
Jet
auto
by
stater
Jet
Main Air Bleed
slow
air
bleed
Intake
Manifold
s
56. PUTARAN TINGGI
Pada putaran tinggi supply bahan bakar
berasal dari : Main Jet
Main Jet
Udara masuk menuju vakum dan akan
terkumpul di bawah membran vakum
Pada saat putaran tinggi skep akan membuka
penuh (seperti pd gbr)
Udara yang berada di atas membran akan
keluar seluruhnya melalui celah piston, krn
adanya kevakuman pada intake manifold
Akibatnya tekanan udara di atas sangat
rendah
pada saat itulah per vakum sudah tidak bisa
menahan tekanan udara di bawah membran.
Sehingga membran terangkat keatas penuh
Bahan bakar keluar melalui Main jet,
bercampur udara di venturi, kemudian
terhisap ke intake manifold
Pada putaran tinggi, campuran BBM + udara
sangat cepat bergerak. Namun Bahan bakar
lebih cepat sampai di ruang bakar. Untuk itu
perlu di supply udara tambahan melalui Main
air bleed
s
Udara
Udara Main
Jet
Slow
Jet
auto
by
stater
Jet
Main Air Bleed
Intake
Manifold
s
57. Berfungsi :
Menyuplai bahan bakar tambahan
untuk menghindari penurunan
tenaga mesin, karena campuran
miskin saat skep dibuka tiba-
tiba.
Karburator TPFC
5
58. a. Katup Gas Menutup :
Membran bergerak ke atas,
Inlet Check Ball terbuka dan
Outlet Check Ball tertutup.
Bensin dari ruang pelampung
terhisap ke Ruang Membran.
b. Katup Gas Dibuka :
Membran menekan bensin di
Ruang Membran, Inlet Check
Valve tertutup dan Outlet
Check Valve terbuka. Bensin
akan keluar melalui nozzle
menuju ke Ruang Bakar.
59. Berfungsi :
Untuk mencegah terjadinya ledakan pada
knalpot pada saat putaran mesin turun dari
Rpm Tinggi ke Rpm rendah, karena campuran
udara – bensin terlalu miskin.
Karburator ACV
6
ACV
60. Cara Kerja ACV
Membran ACV selalu ditekan oleh pegas untuk membuka
Saluran Udara (Air Passage), sehingga suplai udara ke Slow
Jet dilakukan oleh ACV dan Slow Air Bleed.
61. Cara Kerja ACV
Saat menurunkan putaran mesin dari RPM tinggi dengan
menutup katup gas, kevakuman yang tinggi di belakang skep
gas akan diteruskan ke membran ACV.
Membran ACV bergerak ke atas dan piston ACV menutup
saluran udara /memotong aliran udara, sehingga campuran
bensin dan udara dari Slow Jet menjadi lebih kaya.
SLOW JET
SLOW AIR BLEED
ACV membuka dan
menutup saluran udara
62. Mekanisme kerja
”Throttle Switch System ”
Pada saat akselerasi, dengan
sensor dipasang pada throttle
karburator memberikan sinyal
ke DC-CDI untuk menepatkan
derajat pengapian agar selaras
dengan putaran mesin pada
saat sensor tersentuh throtle,
kemudian sinyal diteruskan
ke Ignition Coil, agar
pembakaran di ruang bakar
oleh sparkplug menjadi lebih
sempurna, mengakibatkan
penghematan pemakaian bahan
bakar dan mereduksi emisi gas
buang.
SPARK
PLUG
IGNITION
COIL
C D I
THROTTLE
SWICTH
SYSTEM
Fire
Cara Kerja TSS
63. Throtle switch di desain untuk mendorong agar terjadi pembakaran
yang sempurna dan untuk meningkatkan tenaga mesin pada putaran rendah.
Berikut cara kerjanya :
1. Pada posisi normal , dimana karburator tidak dioperasikan maka
kita akan melihat bahwa posisi dari switch akan berada didalam alur dari
throtle valve.
2. Pada putaran rendah, dimana ketinggian angkat dari throtle valve
kurang dari 40 % dari total tinggi angkatnya, "Switch pada posisi ON".
Selanjutnya "ON Signal" ini akan dikirim ke CDI. Pada tingkatan ini CDI
akan melakukan pengapian pada 15- 27 Derajat Sebelum titik mati atas
3. Pada putaran tinggi, dimana ketinggian angkat dari throtle valve
lebih dari 40 % dari total tinggi angkatnya , maka "Switch pada posisi
OFF". Selanjutnya "OFF Signal" akan diterima CDI. Pada Tingkatan ini CDI
akan melakukan pengapian pada 35 Derajat sebelum titik mati atas
CDI di rubah derajat pengapiannya karena:
1. Emisi gas buang akan bisa dikurangi sehubungan dengan pembakaran
yang sempurna - "Emission Purpose".
2. Tenaga mesin akan bertambah sehubungan dengan pembakaran yang
sempurna - "Increase Power Purpose".
Cara Kerja TSS
64. Throttle Body
Fuel Feed Hose Fuel Suction Filter
Fuel Pump Module
Pressure Regulator
FUEL DELIVERY SYSTEM
Sistim aliran bahan bakar yang menggunakan sistim Control
Elektronik yang menjadikan Supra X 125 PGM FI adalah motor type
bebek yang paling irit dan ramah lingkungan di kelasnya.
Injector
65. Sistem Aliran bahan bakar
• Fuel Pump Module
• Pressure Regulator
• Injector
• Throttle Body dg Sensor Unit
• Engine Control Module
ECM Throttle Body
Injector
Pressure Regulator
Fuel Pump
System Flow: