Dokumen tersebut membahas tentang imbuhan berpartikel dari bahasa asing yang produktif dalam bahasa Indonesia, penggunaan tanda baca titik dan koma, serta pengertian kata baku."
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai penggunaan huruf kapital dan huruf miring dalam penulisan bahasa Indonesia, serta penulisan kata turunan, gabungan kata, partikel, dan singkatan.
Dokumen tersebut membahas tentang hakikat, fungsi, dan ragam bahasa Indonesia serta penggunaan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dalam penulisan bahasa Indonesia meliputi penulisan huruf, gabungan kata, angka, tanda baca, dan pembentukan kata.
Disini Saya Akan Menjelaskan Bagaimana Menggunakan Huruf Sesuai Dengan EYS
File/Materi/Slide Ini Bebas Pakai Dan Ubah Tanpa Kecuali.
File Ini Adalah Bekas Presentasi Kuliah Saya.
Semoga Bermanffat Untuk Kalian.
SeeYa..!
Dokumen tersebut membahas kesalahan-kesalahan dalam penggunaan tanda baca, termasuk titik, koma, titik koma, hubung dan garis miring. Beberapa kesalahan yang dijelaskan adalah penggunaan titik setelah penulisan nominal uang dan ketiadaan titik di akhir kalimat. Dokumen ini juga menjelaskan fungsi dan penggunaan tanda baca secara teoritis beserta contoh-contohnya.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang penggunaan tanda baca dalam bahasa Indonesia, termasuk tanda koma, titik koma, titik dua, hubung, dan pisah beserta contoh-contoh penggunaannya.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai penggunaan tanda baca dalam bahasa Indonesia, mulai dari titik, koma, titik koma, titik dua, hubung, pisah, elipsis, tanya, seru, kurung, kurung siku, petik, petik tunggal, dan garis miring beserta contoh-contoh penggunaannya.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai penggunaan huruf kapital dan huruf miring dalam penulisan bahasa Indonesia, serta penulisan kata turunan, gabungan kata, partikel, dan singkatan.
Dokumen tersebut membahas tentang hakikat, fungsi, dan ragam bahasa Indonesia serta penggunaan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dalam penulisan bahasa Indonesia meliputi penulisan huruf, gabungan kata, angka, tanda baca, dan pembentukan kata.
Disini Saya Akan Menjelaskan Bagaimana Menggunakan Huruf Sesuai Dengan EYS
File/Materi/Slide Ini Bebas Pakai Dan Ubah Tanpa Kecuali.
File Ini Adalah Bekas Presentasi Kuliah Saya.
Semoga Bermanffat Untuk Kalian.
SeeYa..!
Dokumen tersebut membahas kesalahan-kesalahan dalam penggunaan tanda baca, termasuk titik, koma, titik koma, hubung dan garis miring. Beberapa kesalahan yang dijelaskan adalah penggunaan titik setelah penulisan nominal uang dan ketiadaan titik di akhir kalimat. Dokumen ini juga menjelaskan fungsi dan penggunaan tanda baca secara teoritis beserta contoh-contohnya.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang penggunaan tanda baca dalam bahasa Indonesia, termasuk tanda koma, titik koma, titik dua, hubung, dan pisah beserta contoh-contoh penggunaannya.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai penggunaan tanda baca dalam bahasa Indonesia, mulai dari titik, koma, titik koma, titik dua, hubung, pisah, elipsis, tanya, seru, kurung, kurung siku, petik, petik tunggal, dan garis miring beserta contoh-contoh penggunaannya.
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan tanda baca dalam bahasa Indonesia, termasuk penjelasan tentang penggunaan titik, koma, titik dua, titik koma, hubung, pisah, dan elipsis."
Teks tersebut memberikan penjelasan singkat tentang penggunaan tanda baca dalam bahasa Indonesia, meliputi tanda titik, koma, titik koma, titik dua, hubung, pisah, tanya, elipsis, seru, kurung, petik tunggal, dan garis miring beserta contoh-contoh penggunaannya.
Modul ini membahas tentang tujuan pembelajaran umum dan khusus serta kegiatan belajar untuk memahami tata ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan dan diksi/pilihan kata. Materi yang dibahas mencakup penjelasan tentang tata ejaan bahasa Indonesia dan diksi/pilihan kata beserta contoh-contoh penerapannya.
Teks tersebut membahas tentang analisis penggunaan tanda baca dalam penulisan karya tulis ilmiah. Teks tersebut menjelaskan berbagai jenis tanda baca beserta fungsinya seperti titik, koma, titik koma, titik dua, hubung, pisah, elipsis, tanya dan seru. Teks tersebut juga menjelaskan aturan penggunaan masing-masing tanda baca sesuai Ejaan Yang Disempurnakan.
Dokumen tersebut memberikan panduan penggunaan tanda baca seperti tanda petik, tanda petik tunggal, tanda kurung, tanda kurung siku, tanda garis miring, dan tanda apostrof beserta contoh-contoh penggunaannya dalam kalimat.
Makalah ini membahas penggunaan kata dan tanda baca yang benar menurut EBI, mencakup pengertian bahasa baku, penggunaan tanda baca seperti titik, koma, titik koma, titik dua, dan hubung, serta penulisan awalan "di-" dan penggunaan kata ambigu. Makalah ini bertujuan untuk memahami penulisan kata dan kalimat yang sesuai dengan pedoman EBI.
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan huruf kapital dan huruf tebal dalam penulisan bahasa Indonesia. Huruf kapital digunakan pada awal kalimat, nama orang, gelar, dan berbagai entitas lain seperti nama negara dan organisasi. Sedangkan huruf tebal digunakan untuk menegaskan bagian tulisan yang ditebalkan atau sebagai judul bab. Dokumen ini juga membahas tentang penulisan kata dasar, imbuhan, gabungan k
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan huruf kapital atau huruf besar dalam penulisan bahasa Indonesia. Terdapat beberapa aturan penggunaan huruf kapital seperti untuk huruf pertama kalimat, nama orang, tempat, dan organisasi. Dokumen ini juga menjelaskan pengecualian-pengecualian dalam penggunaan huruf kapital.
Pedoman umum EYD membahas tentang penggunaan huruf dalam bahasa Indonesia meliputi huruf abjad, vokal, konsonan, diftong, gabungan huruf konsonan, dan penggunaan huruf kapital, miring, serta tebal.
Teks tersebut membahas tentang penggunaan huruf kapital, huruf miring, dan huruf tebal dalam penulisan bahasa Indonesia. Secara singkat, teks tersebut menjelaskan bahwa:
1) Huruf kapital digunakan pada awal kalimat dan nama diri.
2) Huruf miring digunakan untuk judul dan penekanan kata.
3) Huruf tebal digunakan untuk judul bagian teks.
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan berbagai tanda baca dalam bahasa Indonesia, termasuk tanda seru, kurung, kurung siku, petik, petik tunggal, garis miring, dan apostrof. Tanda-tanda baca tersebut digunakan untuk menyertai ekspresi, keterangan tambahan, koreksi, petikan langsung, terjemahan, penyingkatan kata, dan pemisahan tahun.
Dokumen membahas tentang penerapan kaidah ejaan bahasa Indonesia menurut Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Terdapat penjelasan mengenai penulisan huruf, kata, angka, dan singkatan sesuai aturan EYD. Juga ada contoh penulisan yang benar dan salah beserta latihan soal untuk mempelajari penerapan aturan ejaan.
Dokumen tersebut membahas tentang kata baku, kata tidak baku, kata serapan, dan contoh-contohnya. Terdapat penjelasan tentang pengertian masing-masing, kaidah bahasa Indonesia, contoh penulisan, dan soal latihan.
Dokumen berisi daftar 90 pasangan kata baku dan tidak baku dalam bahasa Indonesia yang disusun secara alfabetis. Kata baku merupakan kata yang benar menurut pedoman Ejaan Yang Disempurnakan, sedangkan kata tidak baku adalah ejaan atau bentuk lain dari kata baku yang belum sesuai dengan pedoman tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan tanda baca dalam bahasa Indonesia, termasuk penjelasan tentang penggunaan titik, koma, titik dua, titik koma, hubung, pisah, dan elipsis."
Teks tersebut memberikan penjelasan singkat tentang penggunaan tanda baca dalam bahasa Indonesia, meliputi tanda titik, koma, titik koma, titik dua, hubung, pisah, tanya, elipsis, seru, kurung, petik tunggal, dan garis miring beserta contoh-contoh penggunaannya.
Modul ini membahas tentang tujuan pembelajaran umum dan khusus serta kegiatan belajar untuk memahami tata ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan dan diksi/pilihan kata. Materi yang dibahas mencakup penjelasan tentang tata ejaan bahasa Indonesia dan diksi/pilihan kata beserta contoh-contoh penerapannya.
Teks tersebut membahas tentang analisis penggunaan tanda baca dalam penulisan karya tulis ilmiah. Teks tersebut menjelaskan berbagai jenis tanda baca beserta fungsinya seperti titik, koma, titik koma, titik dua, hubung, pisah, elipsis, tanya dan seru. Teks tersebut juga menjelaskan aturan penggunaan masing-masing tanda baca sesuai Ejaan Yang Disempurnakan.
Dokumen tersebut memberikan panduan penggunaan tanda baca seperti tanda petik, tanda petik tunggal, tanda kurung, tanda kurung siku, tanda garis miring, dan tanda apostrof beserta contoh-contoh penggunaannya dalam kalimat.
Makalah ini membahas penggunaan kata dan tanda baca yang benar menurut EBI, mencakup pengertian bahasa baku, penggunaan tanda baca seperti titik, koma, titik koma, titik dua, dan hubung, serta penulisan awalan "di-" dan penggunaan kata ambigu. Makalah ini bertujuan untuk memahami penulisan kata dan kalimat yang sesuai dengan pedoman EBI.
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan huruf kapital dan huruf tebal dalam penulisan bahasa Indonesia. Huruf kapital digunakan pada awal kalimat, nama orang, gelar, dan berbagai entitas lain seperti nama negara dan organisasi. Sedangkan huruf tebal digunakan untuk menegaskan bagian tulisan yang ditebalkan atau sebagai judul bab. Dokumen ini juga membahas tentang penulisan kata dasar, imbuhan, gabungan k
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan huruf kapital atau huruf besar dalam penulisan bahasa Indonesia. Terdapat beberapa aturan penggunaan huruf kapital seperti untuk huruf pertama kalimat, nama orang, tempat, dan organisasi. Dokumen ini juga menjelaskan pengecualian-pengecualian dalam penggunaan huruf kapital.
Pedoman umum EYD membahas tentang penggunaan huruf dalam bahasa Indonesia meliputi huruf abjad, vokal, konsonan, diftong, gabungan huruf konsonan, dan penggunaan huruf kapital, miring, serta tebal.
Teks tersebut membahas tentang penggunaan huruf kapital, huruf miring, dan huruf tebal dalam penulisan bahasa Indonesia. Secara singkat, teks tersebut menjelaskan bahwa:
1) Huruf kapital digunakan pada awal kalimat dan nama diri.
2) Huruf miring digunakan untuk judul dan penekanan kata.
3) Huruf tebal digunakan untuk judul bagian teks.
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan berbagai tanda baca dalam bahasa Indonesia, termasuk tanda seru, kurung, kurung siku, petik, petik tunggal, garis miring, dan apostrof. Tanda-tanda baca tersebut digunakan untuk menyertai ekspresi, keterangan tambahan, koreksi, petikan langsung, terjemahan, penyingkatan kata, dan pemisahan tahun.
Dokumen membahas tentang penerapan kaidah ejaan bahasa Indonesia menurut Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Terdapat penjelasan mengenai penulisan huruf, kata, angka, dan singkatan sesuai aturan EYD. Juga ada contoh penulisan yang benar dan salah beserta latihan soal untuk mempelajari penerapan aturan ejaan.
Dokumen tersebut membahas tentang kata baku, kata tidak baku, kata serapan, dan contoh-contohnya. Terdapat penjelasan tentang pengertian masing-masing, kaidah bahasa Indonesia, contoh penulisan, dan soal latihan.
Dokumen berisi daftar 90 pasangan kata baku dan tidak baku dalam bahasa Indonesia yang disusun secara alfabetis. Kata baku merupakan kata yang benar menurut pedoman Ejaan Yang Disempurnakan, sedangkan kata tidak baku adalah ejaan atau bentuk lain dari kata baku yang belum sesuai dengan pedoman tersebut.
Dokumen tersebut merupakan riwayat hidup seseorang yang aktif dalam organisasi kemahasiswaan dan keagamaan. Riwayat hidup tersebut mencakup pengalaman intern sebagai anggota organisasi kemahasiswaan dan staf lembaga pendidikan, serta pengalaman ekstern sebagai pelatih dan peserta kegiatan kepemudaan.
1. Ringkasan materi ujian akhir semester berkaitan dengan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan negara serta pemakaian huruf kapital dan beberapa kesalahan umum dalam pemakaian bahasa Indonesia seperti penulisan di, ke, dan pun.
Dokumen tersebut memberikan daftar kata-kata baku dan tidak baku dalam bahasa Indonesia beserta contoh-contohnya. Kata-kata tidak baku umumnya merupakan ejaan non-standar dari kata-kata baku. Dokumen ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang penggunaan kata-kata baku dalam bahasa Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang kata baku, tidak baku, dan serapan dalam bahasa Indonesia. Secara garis besar dibahas tentang definisi kata baku dan tidak baku beserta contoh-contohnya. Kemudian dibahas pula tentang kata serapan, asal-usul dan contoh penggunaan kata serapan dari berbagai bahasa asing dan daerah ke dalam bahasa Indonesia. Diakhir diberikan contoh soal untuk latihan mengenali
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang perbedaan antara kata baku dan tidak baku dalam bahasa Indonesia. Kata baku adalah kata yang ejaannya sesuai dengan kaidah Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), sedangkan kata tidak baku ejaannya tidak sesuai dengan EYD. Dokumen ini juga memberikan contoh kata baku dan tidak baku beserta pembetulannya.
Pedoman penyusunan penulisan proposal penelitian dan skripsiMelwin Syafrizal
Buku pedoman ini membahas tentang pedoman penyusunan proposal penelitian dan skripsi bagi mahasiswa program studi S1 Sistem Informasi dan Teknik Informatika di STMIK AMIKOM Yogyakarta. Buku ini memberikan panduan mengenai definisi skripsi, tujuan, sasaran penilaian, syarat-syarat, topik, alur penyusunan, dan tahapan penyusunan proposal hingga penulisan skripsi mulai dari bagian awal, bagian utama, hingga bagian akhir
Makalah ini membahas penggunaan tanda baca dalam bahasa Indonesia. Ia menjelaskan penggunaan tanda titik, koma, titik koma, titik dua, dan tanda baca lainnya beserta contoh-contohnya."
Mata kuliah Bahasa Indonesia di Jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Yogyakarta membahas tujuan dan perkembangan bahasa Indonesia serta tanda baca.
Mata kuliah Bahasa Indonesia di Jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Yogyakarta membahas tujuan dan perkembangan bahasa Indonesia serta tanda baca.
Teks tersebut membahas tentang mata kuliah Bahasa Indonesia untuk jurusan Teknik di suatu perguruan tinggi. Teks tersebut menjelaskan tujuan umum dan khusus mata kuliah tersebut, perkembangan bahasa Indonesia dari bahasa Melayu, serta kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia.
Teks tersebut membahas tentang mata kuliah Bahasa Indonesia untuk jurusan Teknik di suatu perguruan tinggi. Tujuan umum mata kuliah tersebut adalah membentuk sikap positif mahasiswa terhadap bahasa Indonesia dan tujuan khususnya adalah meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia lisan dan tertulis. Teks tersebut juga menjelaskan perkembangan bahasa Indonesia dari bahasa Melayu hingga ditetapkan sebagai bahasa nas
Mata kuliah bahasa Indonesia bertujuan agar mahasiswa memiliki kemampuan berbahasa Indonesia yang baik secara lisan dan tertulis, serta memiliki sikap positif terhadap bahasa Indonesia. Dokumen ini juga membahas perkembangan bahasa Indonesia dari bahasa Melayu, serta pengaturan ejaan dan tanda baca dalam bahasa Indonesia.
[Ringkasan]
Mata kuliah bahasa Indonesia di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta membahas tujuan dan perkembangan bahasa Indonesia serta tanda baca dan ejaan baku. Tujuannya agar mahasiswa mampu menggunakan bahasa Indonesia dengan baik secara lisan dan tertulis. Dibahas pula asal usul, peresmian nama, dan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan negara.
Dokumen tersebut membahas tentang ejaan bahasa Indonesia dan penggunaannya dalam tulisan. Terdapat penjelasan mengenai penulisan kata dasar, berimbuhan, gabung, dan serapan serta kaidah penyesuaian ejaannya. Juga dijelaskan mengenai penggunaan huruf kapital, miring, dan tanda baca seperti titik, koma, titik koma, dan titik dua.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian ejaan yang disempurnakan (EYD) dan aturannya, meliputi penggunaan huruf, tanda baca, penulisan kata, angka, dan unsur serapan dalam bahasa Indonesia.
Materi ini berbentuk WORD. Ada beberapa beberapa perubahan dalam sistem EYD. Hasil sosialisasi pendalaman materi UN bahasa Indonesia SMP di MGMP bahasa Indonesia Kabupaten Lumajang, Selasa, 22 Maret 2016
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan ejaan bahasa Indonesia secara umum dan pedoman ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan secara khusus, termasuk aturan penggunaan huruf besar, huruf miring, dan penulisan kata."
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai penggunaan berbagai tanda baca dalam bahasa Indonesia, termasuk titik, koma, titik koma, titik dua, hubung, pisah, elipsis, dan tanya. Secara garis besar, dibahas tentang konteks penggunaan masing-masing tanda baca dan contoh-contoh penerapannya dalam kalimat.
MKU Bahasa Indonesia Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia By Asep Perdiansyah,...AsepPerdiansyah
Dokumen tersebut membahas tiga ejaan bahasa Indonesia yang pernah berlaku yaitu Ejaan van Ophuijsen, Ejaan Republik, dan Ejaan yang Disempurnakan beserta perubahan-perubahan huruf yang terjadi."
Similar to Bahasa Indonesia Kata baku, ibuhan asing, penggunaan koma dan titik (20)
Negosiasi adalah interaksi sosial antara pihak-pihak yang berusaha mencapai kesepakatan atas tujuan yang berbeda melalui diskusi. Tujuan negosiasi antara lain mencapai kesepakatan yang menguntungkan bagi semua pihak. Proses negosiasi melibatkan orientasi, permintaan, penawaran, persetujuan dan penutupan kesepakatan.
1. Negosiasi adalah bentuk interaksi sosial antara dua pihak atau lebih untuk mencapai kesepakatan melalui diskusi ketika ada kepentingan yang berbeda.
2. Terdapat beberapa tujuan negosiasi yaitu mendapatkan kesepakatan, penyelesaian masalah bersama, dan solusi yang menguntungkan kedua belah pihak.
3. Negosiasi melibatkan proses pertukaran pandangan antara para pihak untuk menc
Pasar persaingan sempurna merupakan pasar di mana perusahaan tidak dapat mempengaruhi harga dan bertindak sebagai pengambil harga, terdapat banyak perusahaan kecil yang menghasilkan barang serupa, dan pembeli memiliki informasi yang sempurna. Keuntungan pasar ini adalah penggunaan sumber daya secara efisien, namun kerugian adalah inovasi dan pilihan konsumen terbatas.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
4. Dalam pertumbuhan bahasa Indonesia,
banyak imbuhan baru atau serapan dari
bahasa daerah, terutama dari bahasa-bahasa
asing. Imbuhan-imbuhan tersebut sangat
produktif, lebih banyak tampil dalam surat
kabar-surat kabar atau karya ilmiah.
5. Macam-macam Imbuhan Asing dan
maknanya
(1) Awalan tak = tidak
Contoh: tak sadar,tak aktif,tak sosial,dsb.
(2) Awalan serba = seluruhnya/semuanya
Contoh: serba merah, serba susah,dsb.
A. Imbuhan asing dari bahasa Daerah
7. B. Imbuhan asing dari bahasa Sanskerta
1. Bentuk awalan sebagai berikut:
Awalan maha = sangat/besar, pra =
sebelum (= pre), swa = sendiri, dan
dwi = dua, dsb., merupakan contoh-
contoh awalan dari bahasa Sanskerta.
Contoh:
(a). Para mahasiswa sedang melakukan
penelitian di Gunung Merapi.
(b). Zaman prasejarah manusia belum
mengenal tulisan.
8. (c) Pembanguan pertanian
bertujuan menciptakan
swasembada pangan.
(d) Kita harus terus menjaga
agar dwiwarna selalu berkibar
di bumi nusantara.
Selain itu dijumpai pula kata-kata
bilangan lain: eka darma, trimurti,
caturkarya, pancasila, dsb.
9. 2. Bentuk akhiran dari bahasa Asing
a. Akhiran –wan, -man, -wati. Akhiran –wan, -
man, -wati berasal dari bahasa Sanskerta.
Akhiran tersebut menunjukkan jenis kelamin.
Akhiran –wan, dan –man menyatakan jenis
kelamin laki-laki, sedangkan –wati
menunjukkan jenis kelamin wanita. Akhiran
tersebut membentuk kata benda.
10. Makna akhiran –wan, -man, dan –wati adalah
sebagai berikut:
1. Menyatakan orang yang ahli
Misalnya : ilmuwan, rohaniwan, dan budayawan,
sastrawan, dsb.
2. Menyatakan orang yang mata pencahariannya
dalam bidang tertentu
Misalnya : karyawan, wartawan, dan
industriwan
3. Orang yang memiliki sifat khusus
Misalnya : hartawan dan dermawan
4. Menyatakan jenis kelamin
11. b. Akhiran –i, -wi, -iah, berfungsi membentuk kata
sifat berasal dari Arab. Terdapat juga akhiran –
in, dan –at yang berfungsi membentuk kata
benda.
12. Contoh :
1. alami, badani, insani, hewani, artinya
menyatakan ‘bersifat ….’
2. duniawi, manusiawi, dan surgawi,
artinya menyatakan ‘bersifat….’
3. jasmaniah, ilmiah, harfiah, rohaniah,
artinya ‘mempunyai sifat….’
13. 4. Muslimin, mukminin, hadirin, dan muktamirin
merupakan penunjuk jamak tak tentu pria dan
wanita.
5. Muslimat, mukminat, mualimat, dan
sebagainya merupakan bentuk penunjuk
jamak untuk wanita.
14. 14
c. Akhiran –er, -al, -ik, -if, -is, -isme,
-isasi, -logi, dan –or.
Imbuhan asing tersebut berasal dari bahasa
Barat.
Perhatikan contoh-contoh berikut:
1. Tuti bekerja sebagai tenaga honorer
di Bank Mandiri (bersifat honor)
2. Secara materiil, Tini tidak sebanding
dengan Tuti (bersifat materi)
15. 15
3. Cerita Hang Tuah termasuk cerita
yang heroik (bersifat hero atau kisah
kepahlawanan)
4. Kalau berbicara itu harus obyektif
(berdasarkan objek)
5. Indonesia menolak anggapan
Australia bahwa Indonesia tidak
selektif dalam mengimpor barang.
(berdasarkan seleksi)
16. 16
6. Kolonialis Belanda menjajah Indonesia
selama 350 tahun. (bersifat koloni)
7. Kita harus memiliki semangat
nasionalisme. (bersifat nasional atau
kebangsaan)
17. 17
8. Sudah lima tahun Budi Harsono
memimpin organisasi sosial. (hal yang
bersangkut paut dengan)
9. Bu Ida mengajar biologi di sekolah kami.
(ilmu/pengetahuan tentang)
19. 1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang
bukan pertanyaan atau seruan.
Contoh: Saya suka makan nasi.
Apabila dilanjutkan dengan kalimat baru, harus
diberi jarak satu ketukan.
20. 2. Tanda titik dipakai pada akhir singkatan nama
orang.
Contoh:
a. Alno D. Ramadhan
b. George W. Bush
Apabila nama itu ditulis lengkap, tanda titik tidak
dipergunakan.
a. Contoh: Anthony Tumiwa
21. 3. Tanda titik dipakai pada akhir singkatan gelar,
jabatan, pangkat, dan sapaan.
Contoh:
a. Dr. (doktor)
b. S.E. (sarjana ekonomi)
c. Kol. (kolonel)
d. Bpk. (bapak)
22. 4. Tanda titik dipakai pada singkatan kata atau
ungkapan yang sudah sangat umum. Pada singkatan
yang terdiri atas tiga huruf atau lebih hanya dipakai
satu tanda titik.
Contoh:
a. dll. (dan lain-lain)
b. dsb. (dan sebagainya)
c. tgl. (tanggal)
d. hlm. (halaman)
23. 5. Tanda titik dipakai untuk memisahkan
angka jam, menit, dan detik yang
menunjukkan waktu atau jangka waktu.
Contoh:
a. Pukul 7.10.12 (pukul 7 lewat 10 menit
12 detik)
b. 0.20.30 jam (20 menit, 30 detik)
24. 6. Tanda titik dipakai untuk memisahkan
bilangan ribuan atau kelipatannya.
a. Contoh: Kota kecil itu berpenduduk 51.156
orang.
25. 7. Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan
bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak
menunjukkan jumlah.
Contoh:
a. Nama Ivan terdapat pada halaman 1210 dan
dicetak tebal.
b. Nomor Giro 033983 telah saya berikan kepada
Mamat.
26. 8. Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan nama resmi
lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau
organisasi, serta nama dokumen resmi maupun di dalam
akronim yang sudah diterima oleh masyarakat.
Contoh:
a. DPR (Dewan Perwakilan Rakyat)
b. SMA (Sekolah Menengah Atas)
c. PT (Perseroan Terbatas)
d. WHO (World Health Organization)
e. UUD (Undang-Undang Dasar)
f. SIM (Surat Izin Mengemudi)
g. Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional)
27. 9. Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan
lambang kimia, satuan ukuran, takaran,
timbangan, dan mata uang.
Contoh:
a. Cu (tembaga)
b. 52 cm
c. l (liter)
d. Rp350,00
28. 10. Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul
yang merupakan kepala karangan, atau kepala
ilustrasi, tabel, dan sebagainya.
Contoh:
a. Latar Belakang Pembentukan
b. Sistem Acara
29. 11. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam
suatu bagan, ikhtisar, atau daftar.
Contoh :
a. I. Departemen Dalam Negeri
b. A. Direktorat Jendral Pembangunan Masyarakat Desa
c. B. Direktorat Jendral Agraria
Tanda titik tidak dipakai di bellakang angka atau huruf
dalam suatu bagan atau ikhtisar jika angka atau huruf itu
merupakan yang terakhir dalam deretan angka atau huruf.
30. 12. Tanda titik dipakai antara nama penulis,
judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda
Tanya dan tanda seru, dan tempat terbit dalam
daftar pustaka.
Contoh :
a. Johnny, Denpasar. 2010. Jejek Petualang.
Weltervreden: Balai Poestaka.
31. 13. Tanda titik tidak dapat dipakai di belakang
alamat pengirim dan tanggal surat atau nama
dan alamat penerima surat
Contoh :
a. Jalan Diponogoro 12
b. Denpasar
c. 15 Maret 2012
d. Yth. Sdr. Johnny Shagara
33. 1. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur
dalam suatu perincian atau pembilangan.
Misalnya :
a. Saya membeli buku, pensil, dan pena.
b. Surat biasa, surat kilat, ataupun surat khusus
memerlukan prangko.
34. 2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan
kalimat setara yang satu dari kalimat setara
berikutnya yang di dahului oleh kata seperti
tetapi atau melainkan.
Contoh :
a. Saya ingin datang, tetapi hari ini hujan.
b. Dia bukan anak Pak Eko, melainkan anak Pak
Kasim.
35. 3. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak
kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu
mendahului induk kalimatnya.
Contoh :
a. Kalau hari hujan, saya tidak jadi datang ke
kampus.
b. Karena sibuk, saya lupa dengan janji.
36. 4. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan
anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat
itu mengiringi induk kalimatnya.
Misalnya :
a. Saya tidak akan datang jika hari ini hujan.
b. Saya lipa akan janji karena sibuk.
37. 5. Tanda koma dipakai di belakang kata atau
ungkapan penghubung antara kalimat yang
terdapat pada awal kalimat. Termasuk
didalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula,
meskipun begitu, akan tetapi.
Misalnya :
a. Oleh karena itu, kita harus hati-hati.
b. Jadi, soalnya tidak semudah itu.
38. 6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata
seperti kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan
dari kata yang lain yang terdapat pada kalimat.
Misalnya :
a. O, begitu ?
b. Wah, bukan main !
39. 7. Tanda koma dipakai untuk memisahkan
petikan langsung dari bagian lain dari kalimat.
Misalnya :
a. Kata Ibu, “Saya gembira sekali.”
b. “Saya gembira sekali,” kata Ibu, “ karena
kamu lulus.”
40. 8. Tanda koma dipakai di antara nama dan alamat,
bagian-bagian alamat tempat dan tanggal, dan nama
tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
Misalnya :
a. Surat-surat ini harap dialamatkan kepada Dekan
Fakultas Hukum dan Ekonomi, Universitas Udayana ,
Denpasar.
b. Sdr. Johnny, Jalan By Pass Ngurah Rai, Denpasar
c. Denpasar, 15 Maret 2012
d. Bali, Indonesia.
41. 9. Tanda koma dipakau untuk menceraikan
bagian nama yang di balik susunannya dalam
daftar pustaka.
Misalnya :
a. Alisjahbana, Sultan Takdir. 1949. Tatabahasa
Baru Indonesia.
b. Jilid 1 dan 2. Jakarta: PT. Pustaka Rakyat.
42. 10. Tanda koma dipakai di antara nama orang
dan gelar akademik yang mengikutinya untuk
membedakannya dari singkatan nama diri,
keluarga atau marga.
Misalnya :
a. B. Johnny, S.Kom.
b. Ny. Dona, M.A.
43. 11. Tanda koma dipakai untuk mengapit
keterangan tambahan yang sifatnya tidak
membatasi.
Misalnya :
a. Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono,
berkunjung ke Manado.
b. Semua siswa, baik yang laki-laki maupun
yang perempuan, mengikuti latihan paduan
suara.
44. 12. Tanda koma dipakai di muka angka
persepuluh atau di antara rupiah dan sen yang
dinyatakan dengan angka.
Misalnya :
a. 12,5 m
b. Rp 12,50
45. 13. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan
tambahan yang sifatnya tidak membatasi.
Misalnya:
a. Guru saya, Pak Ahmad, pandai sekali.
b. Di daerah kami, misalnya, masih banyak orang laki-
laki yang makan sirih.
c. Semua siswa, baik yang laki-laki maupun yang
perempuan, mengikuti latihan paduan suara.
d. Bandingkan dengan keterangan pembatas yang
pemakaiannya tidak diapit tanda koma:
e. Semua siswa yang lulus ujian mendaftarkan namanya
pada panitia.
47. Kata baku adalah kata yang digunakan sesuai
dengan kaidah bahasa Indonesia yang telah
ditentukan. sebagai sumber utama bahasa baku
adalah Kamus Besar Bahasa Indonesia. Kata
baku digunakan dalam kalimat resmi, baik lisan
maupun tertulis dengan pengungkapan gagasan
secara tepat.
48. Penggunaan kata baku
a. Surat menyurat antarlembaga
b. Karangan ilmiah
c. Lamaran pekerjaan
d. Surat keputusan
e. Perundangan
f. Nota dinas
g. Rapat dinas
h. Pidato resmi
i. Diskusi
j. Penyampaian pendidikan
49. Kata tidak baku adalah kata yang digunakan
tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia
yang ditentukan. kata tidak baku digunakan
dalam bahasa percakapan sehari-hari, atau
bahasa tutur.
50. Ada beberapa faktor yang menyebabkan munculnya
kata atau bahasa yang tidak baku, yaitu sebagai
berikut:
a. Pemakai bahasa tidak mengetahui bentuk
penulisan dari kata-kata yang dimaksud
b. Pemakai terpengaruh oleh orang yang biasa
menggunakan kata tidak baku
c. Pemakai bahasa tidak baku akan selalu ada
karena tidak mau memperbaiki kesalahannya
sendiri
51. Berikut ini contoh kata baku dan kata tidak baku
Kata Baku Kata Tidak Baku
Apotek Apotik
Fitnah Pitnah
Silakan Silahkan
Nasihat Nasehat
Metode Metoda
Telur Telor
November Nopember
Anggota Anggauta
Lembap Lembab
Cenderamata Cinderamata
Pelanggan Langganan