SlideShare a Scribd company logo
Oleh Kelompok
Tugas Bahasa Indonesia
Imbuhan Berpartikel
Penggunaan Tanda Baca Titik
Penggunaan Tanda Baca Koma
Kata Baku
Imbuhan Berpartikel/
Imbuhan Asing
Dalam pertumbuhan bahasa Indonesia,
banyak imbuhan baru atau serapan dari
bahasa daerah, terutama dari bahasa-bahasa
asing. Imbuhan-imbuhan tersebut sangat
produktif, lebih banyak tampil dalam surat
kabar-surat kabar atau karya ilmiah.
Macam-macam Imbuhan Asing dan
maknanya
(1) Awalan tak = tidak
Contoh: tak sadar,tak aktif,tak sosial,dsb.
(2) Awalan serba = seluruhnya/semuanya
Contoh: serba merah, serba susah,dsb.
A. Imbuhan asing dari bahasa Daerah
(4) Awalan antar = sekitar (dari inter)
Contoh: antar pulau, antar kota, antar daerah, antar bangsa,
dsb.
(3) Awalan tuna = kehilangan sesuatu, ketiadaan, cacad.
Contoh: tuna karya, tuna wisma, tuna
susila, dsb.
B. Imbuhan asing dari bahasa Sanskerta
1. Bentuk awalan sebagai berikut:
Awalan maha = sangat/besar, pra =
sebelum (= pre), swa = sendiri, dan
dwi = dua, dsb., merupakan contoh-
contoh awalan dari bahasa Sanskerta.
Contoh:
(a). Para mahasiswa sedang melakukan
penelitian di Gunung Merapi.
(b). Zaman prasejarah manusia belum
mengenal tulisan.
(c) Pembanguan pertanian
bertujuan menciptakan
swasembada pangan.
(d) Kita harus terus menjaga
agar dwiwarna selalu berkibar
di bumi nusantara.
Selain itu dijumpai pula kata-kata
bilangan lain: eka darma, trimurti,
caturkarya, pancasila, dsb.
2. Bentuk akhiran dari bahasa Asing
a. Akhiran –wan, -man, -wati. Akhiran –wan, -
man, -wati berasal dari bahasa Sanskerta.
Akhiran tersebut menunjukkan jenis kelamin.
Akhiran –wan, dan –man menyatakan jenis
kelamin laki-laki, sedangkan –wati
menunjukkan jenis kelamin wanita. Akhiran
tersebut membentuk kata benda.
Makna akhiran –wan, -man, dan –wati adalah
sebagai berikut:
1. Menyatakan orang yang ahli
Misalnya : ilmuwan, rohaniwan, dan budayawan,
sastrawan, dsb.
2. Menyatakan orang yang mata pencahariannya
dalam bidang tertentu
Misalnya : karyawan, wartawan, dan
industriwan
3. Orang yang memiliki sifat khusus
Misalnya : hartawan dan dermawan
4. Menyatakan jenis kelamin
b. Akhiran –i, -wi, -iah, berfungsi membentuk kata
sifat berasal dari Arab. Terdapat juga akhiran –
in, dan –at yang berfungsi membentuk kata
benda.
Contoh :
1. alami, badani, insani, hewani, artinya
menyatakan ‘bersifat ….’
2. duniawi, manusiawi, dan surgawi,
artinya menyatakan ‘bersifat….’
3. jasmaniah, ilmiah, harfiah, rohaniah,
artinya ‘mempunyai sifat….’
4. Muslimin, mukminin, hadirin, dan muktamirin
merupakan penunjuk jamak tak tentu pria dan
wanita.
5. Muslimat, mukminat, mualimat, dan
sebagainya merupakan bentuk penunjuk
jamak untuk wanita.
14
c. Akhiran –er, -al, -ik, -if, -is, -isme,
-isasi, -logi, dan –or.
Imbuhan asing tersebut berasal dari bahasa
Barat.
Perhatikan contoh-contoh berikut:
1. Tuti bekerja sebagai tenaga honorer
di Bank Mandiri (bersifat honor)
2. Secara materiil, Tini tidak sebanding
dengan Tuti (bersifat materi)
15
3. Cerita Hang Tuah termasuk cerita
yang heroik (bersifat hero atau kisah
kepahlawanan)
4. Kalau berbicara itu harus obyektif
(berdasarkan objek)
5. Indonesia menolak anggapan
Australia bahwa Indonesia tidak
selektif dalam mengimpor barang.
(berdasarkan seleksi)
16
6. Kolonialis Belanda menjajah Indonesia
selama 350 tahun. (bersifat koloni)
7. Kita harus memiliki semangat
nasionalisme. (bersifat nasional atau
kebangsaan)
17
8. Sudah lima tahun Budi Harsono
memimpin organisasi sosial. (hal yang
bersangkut paut dengan)
9. Bu Ida mengajar biologi di sekolah kami.
(ilmu/pengetahuan tentang)
Penggunaan Tanda
Baca Titik
1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang
bukan pertanyaan atau seruan.
Contoh: Saya suka makan nasi.
Apabila dilanjutkan dengan kalimat baru, harus
diberi jarak satu ketukan.
2. Tanda titik dipakai pada akhir singkatan nama
orang.
Contoh:
a. Alno D. Ramadhan
b. George W. Bush
Apabila nama itu ditulis lengkap, tanda titik tidak
dipergunakan.
a. Contoh: Anthony Tumiwa
3. Tanda titik dipakai pada akhir singkatan gelar,
jabatan, pangkat, dan sapaan.
Contoh:
a. Dr. (doktor)
b. S.E. (sarjana ekonomi)
c. Kol. (kolonel)
d. Bpk. (bapak)
4. Tanda titik dipakai pada singkatan kata atau
ungkapan yang sudah sangat umum. Pada singkatan
yang terdiri atas tiga huruf atau lebih hanya dipakai
satu tanda titik.
Contoh:
a. dll. (dan lain-lain)
b. dsb. (dan sebagainya)
c. tgl. (tanggal)
d. hlm. (halaman)
5. Tanda titik dipakai untuk memisahkan
angka jam, menit, dan detik yang
menunjukkan waktu atau jangka waktu.
Contoh:
a. Pukul 7.10.12 (pukul 7 lewat 10 menit
12 detik)
b. 0.20.30 jam (20 menit, 30 detik)
6. Tanda titik dipakai untuk memisahkan
bilangan ribuan atau kelipatannya.
a. Contoh: Kota kecil itu berpenduduk 51.156
orang.
7. Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan
bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak
menunjukkan jumlah.
Contoh:
a. Nama Ivan terdapat pada halaman 1210 dan
dicetak tebal.
b. Nomor Giro 033983 telah saya berikan kepada
Mamat.
8. Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan nama resmi
lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau
organisasi, serta nama dokumen resmi maupun di dalam
akronim yang sudah diterima oleh masyarakat.
Contoh:
a. DPR (Dewan Perwakilan Rakyat)
b. SMA (Sekolah Menengah Atas)
c. PT (Perseroan Terbatas)
d. WHO (World Health Organization)
e. UUD (Undang-Undang Dasar)
f. SIM (Surat Izin Mengemudi)
g. Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional)
9. Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan
lambang kimia, satuan ukuran, takaran,
timbangan, dan mata uang.
Contoh:
a. Cu (tembaga)
b. 52 cm
c. l (liter)
d. Rp350,00
10. Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul
yang merupakan kepala karangan, atau kepala
ilustrasi, tabel, dan sebagainya.
Contoh:
a. Latar Belakang Pembentukan
b. Sistem Acara
11. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam
suatu bagan, ikhtisar, atau daftar.
Contoh :
a. I. Departemen Dalam Negeri
b. A. Direktorat Jendral Pembangunan Masyarakat Desa
c. B. Direktorat Jendral Agraria
Tanda titik tidak dipakai di bellakang angka atau huruf
dalam suatu bagan atau ikhtisar jika angka atau huruf itu
merupakan yang terakhir dalam deretan angka atau huruf.
12. Tanda titik dipakai antara nama penulis,
judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda
Tanya dan tanda seru, dan tempat terbit dalam
daftar pustaka.
Contoh :
a. Johnny, Denpasar. 2010. Jejek Petualang.
Weltervreden: Balai Poestaka.
13. Tanda titik tidak dapat dipakai di belakang
alamat pengirim dan tanggal surat atau nama
dan alamat penerima surat
Contoh :
a. Jalan Diponogoro 12
b. Denpasar
c. 15 Maret 2012
d. Yth. Sdr. Johnny Shagara
Penggunaan Tanda
Baca Koma
1. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur
dalam suatu perincian atau pembilangan.
Misalnya :
a. Saya membeli buku, pensil, dan pena.
b. Surat biasa, surat kilat, ataupun surat khusus
memerlukan prangko.
2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan
kalimat setara yang satu dari kalimat setara
berikutnya yang di dahului oleh kata seperti
tetapi atau melainkan.
Contoh :
a. Saya ingin datang, tetapi hari ini hujan.
b. Dia bukan anak Pak Eko, melainkan anak Pak
Kasim.
3. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak
kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu
mendahului induk kalimatnya.
Contoh :
a. Kalau hari hujan, saya tidak jadi datang ke
kampus.
b. Karena sibuk, saya lupa dengan janji.
4. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan
anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat
itu mengiringi induk kalimatnya.
Misalnya :
a. Saya tidak akan datang jika hari ini hujan.
b. Saya lipa akan janji karena sibuk.
5. Tanda koma dipakai di belakang kata atau
ungkapan penghubung antara kalimat yang
terdapat pada awal kalimat. Termasuk
didalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula,
meskipun begitu, akan tetapi.
Misalnya :
a. Oleh karena itu, kita harus hati-hati.
b. Jadi, soalnya tidak semudah itu.
6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata
seperti kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan
dari kata yang lain yang terdapat pada kalimat.
Misalnya :
a. O, begitu ?
b. Wah, bukan main !
7. Tanda koma dipakai untuk memisahkan
petikan langsung dari bagian lain dari kalimat.
Misalnya :
a. Kata Ibu, “Saya gembira sekali.”
b. “Saya gembira sekali,” kata Ibu, “ karena
kamu lulus.”
8. Tanda koma dipakai di antara nama dan alamat,
bagian-bagian alamat tempat dan tanggal, dan nama
tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
Misalnya :
a. Surat-surat ini harap dialamatkan kepada Dekan
Fakultas Hukum dan Ekonomi, Universitas Udayana ,
Denpasar.
b. Sdr. Johnny, Jalan By Pass Ngurah Rai, Denpasar
c. Denpasar, 15 Maret 2012
d. Bali, Indonesia.
9. Tanda koma dipakau untuk menceraikan
bagian nama yang di balik susunannya dalam
daftar pustaka.
Misalnya :
a. Alisjahbana, Sultan Takdir. 1949. Tatabahasa
Baru Indonesia.
b. Jilid 1 dan 2. Jakarta: PT. Pustaka Rakyat.
10. Tanda koma dipakai di antara nama orang
dan gelar akademik yang mengikutinya untuk
membedakannya dari singkatan nama diri,
keluarga atau marga.
Misalnya :
a. B. Johnny, S.Kom.
b. Ny. Dona, M.A.
11. Tanda koma dipakai untuk mengapit
keterangan tambahan yang sifatnya tidak
membatasi.
Misalnya :
a. Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono,
berkunjung ke Manado.
b. Semua siswa, baik yang laki-laki maupun
yang perempuan, mengikuti latihan paduan
suara.
12. Tanda koma dipakai di muka angka
persepuluh atau di antara rupiah dan sen yang
dinyatakan dengan angka.
Misalnya :
a. 12,5 m
b. Rp 12,50
13. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan
tambahan yang sifatnya tidak membatasi.
Misalnya:
a. Guru saya, Pak Ahmad, pandai sekali.
b. Di daerah kami, misalnya, masih banyak orang laki-
laki yang makan sirih.
c. Semua siswa, baik yang laki-laki maupun yang
perempuan, mengikuti latihan paduan suara.
d. Bandingkan dengan keterangan pembatas yang
pemakaiannya tidak diapit tanda koma:
e. Semua siswa yang lulus ujian mendaftarkan namanya
pada panitia.
Kata Baku
Kata baku adalah kata yang digunakan sesuai
dengan kaidah bahasa Indonesia yang telah
ditentukan. sebagai sumber utama bahasa baku
adalah Kamus Besar Bahasa Indonesia. Kata
baku digunakan dalam kalimat resmi, baik lisan
maupun tertulis dengan pengungkapan gagasan
secara tepat.
Penggunaan kata baku
a. Surat menyurat antarlembaga
b. Karangan ilmiah
c. Lamaran pekerjaan
d. Surat keputusan
e. Perundangan
f. Nota dinas
g. Rapat dinas
h. Pidato resmi
i. Diskusi
j. Penyampaian pendidikan
Kata tidak baku adalah kata yang digunakan
tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia
yang ditentukan. kata tidak baku digunakan
dalam bahasa percakapan sehari-hari, atau
bahasa tutur.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan munculnya
kata atau bahasa yang tidak baku, yaitu sebagai
berikut:
a. Pemakai bahasa tidak mengetahui bentuk
penulisan dari kata-kata yang dimaksud
b. Pemakai terpengaruh oleh orang yang biasa
menggunakan kata tidak baku
c. Pemakai bahasa tidak baku akan selalu ada
karena tidak mau memperbaiki kesalahannya
sendiri
Berikut ini contoh kata baku dan kata tidak baku
Kata Baku Kata Tidak Baku
Apotek Apotik
Fitnah Pitnah
Silakan Silahkan
Nasihat Nasehat
Metode Metoda
Telur Telor
November Nopember
Anggota Anggauta
Lembap Lembab
Cenderamata Cinderamata
Pelanggan Langganan

More Related Content

What's hot

S yuliani
S yulianiS yuliani
S yuliani
taufiq99
 
Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)
Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)
Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)
Nurul Khotimah
 
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
idbloginfo
 
Presentasi tanda baca
Presentasi tanda bacaPresentasi tanda baca
Presentasi tanda baca
Sofyan Argi
 
Tata EYD, dan Diksi
Tata EYD,  dan DiksiTata EYD,  dan Diksi
Tata EYD, dan Diksi
pjj_kemenkes
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
Angelia Tikha
 
Ejaan yang disempurnakan
Ejaan yang disempurnakanEjaan yang disempurnakan
Ejaan yang disempurnakan
Deddy Kurniawan
 
Eyd 3
Eyd 3Eyd 3
Tugas 4 tik_annisa_s.[1]
Tugas 4 tik_annisa_s.[1]Tugas 4 tik_annisa_s.[1]
Tugas 4 tik_annisa_s.[1]
annisa_sholihah
 
3. penerapan kaidah ejaan
3. penerapan kaidah ejaan3. penerapan kaidah ejaan
3. penerapan kaidah ejaanbusitisahara
 
Teori eyd print
Teori eyd printTeori eyd print
Teori eyd print
bbawor aji
 
Bahasa indonesia makalaah
Bahasa indonesia makalaahBahasa indonesia makalaah
Bahasa indonesia makalaah
Sri Fauzia Smrt
 
1 fungsi bahasa dan penggunaan huruf
1 fungsi bahasa dan penggunaan huruf1 fungsi bahasa dan penggunaan huruf
1 fungsi bahasa dan penggunaan huruf
Simon Patabang
 
Pedoman Umum EYD Part 1
Pedoman Umum EYD Part 1Pedoman Umum EYD Part 1
Pedoman Umum EYD Part 1
University of Andalas
 
Ejaan yang di sempurnakan
Ejaan yang di sempurnakanEjaan yang di sempurnakan
Ejaan yang di sempurnakan
Qurrati A'yun
 
97 penggunaan tanda baca menurut eyd berserta contohnya
97 penggunaan tanda baca menurut eyd berserta contohnya97 penggunaan tanda baca menurut eyd berserta contohnya
97 penggunaan tanda baca menurut eyd berserta contohnya
Dede Cubarya
 
Bahasa indonesia penggunaan tanda baca
Bahasa indonesia penggunaan tanda bacaBahasa indonesia penggunaan tanda baca
Bahasa indonesia penggunaan tanda baca
Rizka Supriyanti
 
4. penerapan kaidah ejaan
4. penerapan kaidah ejaan 4. penerapan kaidah ejaan
4. penerapan kaidah ejaan
busitisahara
 

What's hot (20)

S yuliani
S yulianiS yuliani
S yuliani
 
Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)
Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)
Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)
 
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
 
Presentasi tanda baca
Presentasi tanda bacaPresentasi tanda baca
Presentasi tanda baca
 
Pedoman Umum EYD Part 3
Pedoman Umum EYD Part 3Pedoman Umum EYD Part 3
Pedoman Umum EYD Part 3
 
Tata EYD, dan Diksi
Tata EYD,  dan DiksiTata EYD,  dan Diksi
Tata EYD, dan Diksi
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
 
Ejaan yang disempurnakan
Ejaan yang disempurnakanEjaan yang disempurnakan
Ejaan yang disempurnakan
 
Eyd 3
Eyd 3Eyd 3
Eyd 3
 
Tugas 4 tik_annisa_s.[1]
Tugas 4 tik_annisa_s.[1]Tugas 4 tik_annisa_s.[1]
Tugas 4 tik_annisa_s.[1]
 
3. penerapan kaidah ejaan
3. penerapan kaidah ejaan3. penerapan kaidah ejaan
3. penerapan kaidah ejaan
 
Teori eyd print
Teori eyd printTeori eyd print
Teori eyd print
 
Bahasa indonesia makalaah
Bahasa indonesia makalaahBahasa indonesia makalaah
Bahasa indonesia makalaah
 
1 fungsi bahasa dan penggunaan huruf
1 fungsi bahasa dan penggunaan huruf1 fungsi bahasa dan penggunaan huruf
1 fungsi bahasa dan penggunaan huruf
 
Pedoman Umum EYD Part 1
Pedoman Umum EYD Part 1Pedoman Umum EYD Part 1
Pedoman Umum EYD Part 1
 
Ejaan yang di sempurnakan
Ejaan yang di sempurnakanEjaan yang di sempurnakan
Ejaan yang di sempurnakan
 
97 penggunaan tanda baca menurut eyd berserta contohnya
97 penggunaan tanda baca menurut eyd berserta contohnya97 penggunaan tanda baca menurut eyd berserta contohnya
97 penggunaan tanda baca menurut eyd berserta contohnya
 
Bahasa indonesia penggunaan tanda baca
Bahasa indonesia penggunaan tanda bacaBahasa indonesia penggunaan tanda baca
Bahasa indonesia penggunaan tanda baca
 
Materi singkatan & akronim
Materi singkatan & akronimMateri singkatan & akronim
Materi singkatan & akronim
 
4. penerapan kaidah ejaan
4. penerapan kaidah ejaan 4. penerapan kaidah ejaan
4. penerapan kaidah ejaan
 

Viewers also liked

Kata baku dan kata tidak baku
Kata baku dan kata tidak bakuKata baku dan kata tidak baku
Kata baku dan kata tidak baku
Abu Ja'far
 
Daftar Kata Baku dan Tidak Baku
Daftar Kata Baku dan Tidak BakuDaftar Kata Baku dan Tidak Baku
Daftar Kata Baku dan Tidak Baku
Hana Zainab Mukarromah
 
Manajemen Isu & Aksi
Manajemen Isu & AksiManajemen Isu & Aksi
Manajemen Isu & Aksi
Mohamad Khaidir
 
Ringkasan materi ujian akhir semester bahasa indonesia
Ringkasan materi ujian akhir semester bahasa indonesiaRingkasan materi ujian akhir semester bahasa indonesia
Ringkasan materi ujian akhir semester bahasa indonesia
Kandidat guru BK Profesional
 
Kata baku
Kata bakuKata baku
Kata baku
Uciha Slamet
 
Pengantar bisnis 7 manajemen organisasi new
Pengantar bisnis 7  manajemen organisasi newPengantar bisnis 7  manajemen organisasi new
Pengantar bisnis 7 manajemen organisasi newChusnul Nuraeni
 
Kata baku-kata-tdk-baku
Kata baku-kata-tdk-bakuKata baku-kata-tdk-baku
Kata baku-kata-tdk-baku
Kholid Hamdun
 
Kata baku tidak baku
Kata baku  tidak bakuKata baku  tidak baku
Kata baku tidak baku
Phaphy Wahyudhi
 
Pedoman penyusunan penulisan proposal penelitian dan skripsi
Pedoman penyusunan penulisan proposal penelitian dan skripsiPedoman penyusunan penulisan proposal penelitian dan skripsi
Pedoman penyusunan penulisan proposal penelitian dan skripsi
Melwin Syafrizal
 

Viewers also liked (10)

Kata baku dan kata tidak baku
Kata baku dan kata tidak bakuKata baku dan kata tidak baku
Kata baku dan kata tidak baku
 
Daftar Kata Baku dan Tidak Baku
Daftar Kata Baku dan Tidak BakuDaftar Kata Baku dan Tidak Baku
Daftar Kata Baku dan Tidak Baku
 
Manajemen Isu & Aksi
Manajemen Isu & AksiManajemen Isu & Aksi
Manajemen Isu & Aksi
 
Ringkasan materi ujian akhir semester bahasa indonesia
Ringkasan materi ujian akhir semester bahasa indonesiaRingkasan materi ujian akhir semester bahasa indonesia
Ringkasan materi ujian akhir semester bahasa indonesia
 
Kata baku
Kata bakuKata baku
Kata baku
 
Pengantar bisnis 7 manajemen organisasi new
Pengantar bisnis 7  manajemen organisasi newPengantar bisnis 7  manajemen organisasi new
Pengantar bisnis 7 manajemen organisasi new
 
Kata baku-kata-tdk-baku
Kata baku-kata-tdk-bakuKata baku-kata-tdk-baku
Kata baku-kata-tdk-baku
 
Kata Baku dan Kata Tidak Baku
Kata Baku dan Kata Tidak BakuKata Baku dan Kata Tidak Baku
Kata Baku dan Kata Tidak Baku
 
Kata baku tidak baku
Kata baku  tidak bakuKata baku  tidak baku
Kata baku tidak baku
 
Pedoman penyusunan penulisan proposal penelitian dan skripsi
Pedoman penyusunan penulisan proposal penelitian dan skripsiPedoman penyusunan penulisan proposal penelitian dan skripsi
Pedoman penyusunan penulisan proposal penelitian dan skripsi
 

Similar to Bahasa Indonesia Kata baku, ibuhan asing, penggunaan koma dan titik

Tanda baca AKPER MUNA
Tanda baca AKPER MUNA Tanda baca AKPER MUNA
Tanda baca AKPER MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Tanda Baca Jurnalistik.pptx
Tanda Baca Jurnalistik.pptxTanda Baca Jurnalistik.pptx
Tanda Baca Jurnalistik.pptx
MohammadRifai24
 
2-tanda-baca2.pptx
2-tanda-baca2.pptx2-tanda-baca2.pptx
2-tanda-baca2.pptx
MohammadRifai24
 
Materi twk bhs Indonesia.pdf
Materi twk bhs Indonesia.pdfMateri twk bhs Indonesia.pdf
Materi twk bhs Indonesia.pdf
NathaniaPraisyRengku
 
Materi umy-bahasa-indonesia (1)
Materi umy-bahasa-indonesia (1)Materi umy-bahasa-indonesia (1)
Materi umy-bahasa-indonesia (1)
mitaqurrataaini1
 
Materi-bahasa-indonesia
Materi-bahasa-indonesiaMateri-bahasa-indonesia
Materi-bahasa-indonesia
NurFadhila6
 
Materi umy-bahasa-indonesia (1)
Materi umy-bahasa-indonesia (1)Materi umy-bahasa-indonesia (1)
Materi umy-bahasa-indonesia (1)
samsaharsam
 
Materi umy-bahasa-indonesia (1)
Materi umy-bahasa-indonesia (1)Materi umy-bahasa-indonesia (1)
Materi umy-bahasa-indonesia (1)
samsaharsam
 
Materi umy-bahasa-indonesia
Materi umy-bahasa-indonesiaMateri umy-bahasa-indonesia
Materi umy-bahasa-indonesia
samsaharsam
 
Materi umy (bahasa indonesia)
Materi umy (bahasa indonesia)Materi umy (bahasa indonesia)
Materi umy (bahasa indonesia)
Satria Manggala
 
Ejaan bahasa indonesia
Ejaan bahasa indonesiaEjaan bahasa indonesia
Ejaan bahasa indonesia
Bram Agus Leonardo
 
Materi umy-bahasa-indonesia
Materi umy-bahasa-indonesiaMateri umy-bahasa-indonesia
Materi umy-bahasa-indonesia
syahrilical
 
bahasa indonesia
bahasa indonesiabahasa indonesia
bahasa indonesia
atalyataqwa
 
PERMENDIKNAS NO. 46 / 2009 TENTANG EYD
PERMENDIKNAS NO. 46 / 2009 TENTANG EYDPERMENDIKNAS NO. 46 / 2009 TENTANG EYD
PERMENDIKNAS NO. 46 / 2009 TENTANG EYD
Phaphy Wahyudhi
 
Februari 21 - Kaidah Ejaan.pptx
Februari 21 - Kaidah Ejaan.pptxFebruari 21 - Kaidah Ejaan.pptx
Februari 21 - Kaidah Ejaan.pptx
ErwinArnadi
 
ejaan.ppt
ejaan.pptejaan.ppt
ejaan.ppt
Sarif Hidayat
 
Materi kuliah B.Indonesia ke-2.pptx
Materi kuliah B.Indonesia ke-2.pptxMateri kuliah B.Indonesia ke-2.pptx
Materi kuliah B.Indonesia ke-2.pptx
LinggaSitiAnggraeny
 
MKU Bahasa Indonesia Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia By Asep Perdiansyah,...
MKU Bahasa Indonesia Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia By Asep Perdiansyah,...MKU Bahasa Indonesia Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia By Asep Perdiansyah,...
MKU Bahasa Indonesia Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia By Asep Perdiansyah,...
AsepPerdiansyah
 
ejan-dan-tanda-baca (1).ppt
ejan-dan-tanda-baca (1).pptejan-dan-tanda-baca (1).ppt
ejan-dan-tanda-baca (1).ppt
murtilenovo4
 
MKU Bahasa Indonesia Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia By Asep Perdiansyah,...
MKU Bahasa Indonesia Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia By Asep Perdiansyah,...MKU Bahasa Indonesia Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia By Asep Perdiansyah,...
MKU Bahasa Indonesia Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia By Asep Perdiansyah,...
AsepPerdiansyah
 

Similar to Bahasa Indonesia Kata baku, ibuhan asing, penggunaan koma dan titik (20)

Tanda baca AKPER MUNA
Tanda baca AKPER MUNA Tanda baca AKPER MUNA
Tanda baca AKPER MUNA
 
Tanda Baca Jurnalistik.pptx
Tanda Baca Jurnalistik.pptxTanda Baca Jurnalistik.pptx
Tanda Baca Jurnalistik.pptx
 
2-tanda-baca2.pptx
2-tanda-baca2.pptx2-tanda-baca2.pptx
2-tanda-baca2.pptx
 
Materi twk bhs Indonesia.pdf
Materi twk bhs Indonesia.pdfMateri twk bhs Indonesia.pdf
Materi twk bhs Indonesia.pdf
 
Materi umy-bahasa-indonesia (1)
Materi umy-bahasa-indonesia (1)Materi umy-bahasa-indonesia (1)
Materi umy-bahasa-indonesia (1)
 
Materi-bahasa-indonesia
Materi-bahasa-indonesiaMateri-bahasa-indonesia
Materi-bahasa-indonesia
 
Materi umy-bahasa-indonesia (1)
Materi umy-bahasa-indonesia (1)Materi umy-bahasa-indonesia (1)
Materi umy-bahasa-indonesia (1)
 
Materi umy-bahasa-indonesia (1)
Materi umy-bahasa-indonesia (1)Materi umy-bahasa-indonesia (1)
Materi umy-bahasa-indonesia (1)
 
Materi umy-bahasa-indonesia
Materi umy-bahasa-indonesiaMateri umy-bahasa-indonesia
Materi umy-bahasa-indonesia
 
Materi umy (bahasa indonesia)
Materi umy (bahasa indonesia)Materi umy (bahasa indonesia)
Materi umy (bahasa indonesia)
 
Ejaan bahasa indonesia
Ejaan bahasa indonesiaEjaan bahasa indonesia
Ejaan bahasa indonesia
 
Materi umy-bahasa-indonesia
Materi umy-bahasa-indonesiaMateri umy-bahasa-indonesia
Materi umy-bahasa-indonesia
 
bahasa indonesia
bahasa indonesiabahasa indonesia
bahasa indonesia
 
PERMENDIKNAS NO. 46 / 2009 TENTANG EYD
PERMENDIKNAS NO. 46 / 2009 TENTANG EYDPERMENDIKNAS NO. 46 / 2009 TENTANG EYD
PERMENDIKNAS NO. 46 / 2009 TENTANG EYD
 
Februari 21 - Kaidah Ejaan.pptx
Februari 21 - Kaidah Ejaan.pptxFebruari 21 - Kaidah Ejaan.pptx
Februari 21 - Kaidah Ejaan.pptx
 
ejaan.ppt
ejaan.pptejaan.ppt
ejaan.ppt
 
Materi kuliah B.Indonesia ke-2.pptx
Materi kuliah B.Indonesia ke-2.pptxMateri kuliah B.Indonesia ke-2.pptx
Materi kuliah B.Indonesia ke-2.pptx
 
MKU Bahasa Indonesia Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia By Asep Perdiansyah,...
MKU Bahasa Indonesia Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia By Asep Perdiansyah,...MKU Bahasa Indonesia Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia By Asep Perdiansyah,...
MKU Bahasa Indonesia Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia By Asep Perdiansyah,...
 
ejan-dan-tanda-baca (1).ppt
ejan-dan-tanda-baca (1).pptejan-dan-tanda-baca (1).ppt
ejan-dan-tanda-baca (1).ppt
 
MKU Bahasa Indonesia Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia By Asep Perdiansyah,...
MKU Bahasa Indonesia Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia By Asep Perdiansyah,...MKU Bahasa Indonesia Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia By Asep Perdiansyah,...
MKU Bahasa Indonesia Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia By Asep Perdiansyah,...
 

More from Hana Hanifah

Teks negosiasi
Teks negosiasiTeks negosiasi
Teks negosiasi
Hana Hanifah
 
Teks negosiasi
Teks negosiasiTeks negosiasi
Teks negosiasi
Hana Hanifah
 
Pasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurnaPasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurna
Hana Hanifah
 
Pasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurnaPasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurnaHana Hanifah
 
Menentukan pilihan yang tepat (kelompok 1)
Menentukan pilihan yang tepat (kelompok 1)Menentukan pilihan yang tepat (kelompok 1)
Menentukan pilihan yang tepat (kelompok 1)Hana Hanifah
 
Teks prosedur kompleks
Teks prosedur kompleksTeks prosedur kompleks
Teks prosedur kompleksHana Hanifah
 

More from Hana Hanifah (8)

Teks negosiasi
Teks negosiasiTeks negosiasi
Teks negosiasi
 
Teks negosiasi
Teks negosiasiTeks negosiasi
Teks negosiasi
 
Pasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurnaPasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurna
 
Pelaku ekonomi
Pelaku ekonomiPelaku ekonomi
Pelaku ekonomi
 
Pasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurnaPasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurna
 
Teks Eksposisi
Teks EksposisiTeks Eksposisi
Teks Eksposisi
 
Menentukan pilihan yang tepat (kelompok 1)
Menentukan pilihan yang tepat (kelompok 1)Menentukan pilihan yang tepat (kelompok 1)
Menentukan pilihan yang tepat (kelompok 1)
 
Teks prosedur kompleks
Teks prosedur kompleksTeks prosedur kompleks
Teks prosedur kompleks
 

Recently uploaded

GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
DewiInekePuteri
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 

Recently uploaded (20)

GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 

Bahasa Indonesia Kata baku, ibuhan asing, penggunaan koma dan titik

  • 2. Imbuhan Berpartikel Penggunaan Tanda Baca Titik Penggunaan Tanda Baca Koma Kata Baku
  • 4. Dalam pertumbuhan bahasa Indonesia, banyak imbuhan baru atau serapan dari bahasa daerah, terutama dari bahasa-bahasa asing. Imbuhan-imbuhan tersebut sangat produktif, lebih banyak tampil dalam surat kabar-surat kabar atau karya ilmiah.
  • 5. Macam-macam Imbuhan Asing dan maknanya (1) Awalan tak = tidak Contoh: tak sadar,tak aktif,tak sosial,dsb. (2) Awalan serba = seluruhnya/semuanya Contoh: serba merah, serba susah,dsb. A. Imbuhan asing dari bahasa Daerah
  • 6. (4) Awalan antar = sekitar (dari inter) Contoh: antar pulau, antar kota, antar daerah, antar bangsa, dsb. (3) Awalan tuna = kehilangan sesuatu, ketiadaan, cacad. Contoh: tuna karya, tuna wisma, tuna susila, dsb.
  • 7. B. Imbuhan asing dari bahasa Sanskerta 1. Bentuk awalan sebagai berikut: Awalan maha = sangat/besar, pra = sebelum (= pre), swa = sendiri, dan dwi = dua, dsb., merupakan contoh- contoh awalan dari bahasa Sanskerta. Contoh: (a). Para mahasiswa sedang melakukan penelitian di Gunung Merapi. (b). Zaman prasejarah manusia belum mengenal tulisan.
  • 8. (c) Pembanguan pertanian bertujuan menciptakan swasembada pangan. (d) Kita harus terus menjaga agar dwiwarna selalu berkibar di bumi nusantara. Selain itu dijumpai pula kata-kata bilangan lain: eka darma, trimurti, caturkarya, pancasila, dsb.
  • 9. 2. Bentuk akhiran dari bahasa Asing a. Akhiran –wan, -man, -wati. Akhiran –wan, - man, -wati berasal dari bahasa Sanskerta. Akhiran tersebut menunjukkan jenis kelamin. Akhiran –wan, dan –man menyatakan jenis kelamin laki-laki, sedangkan –wati menunjukkan jenis kelamin wanita. Akhiran tersebut membentuk kata benda.
  • 10. Makna akhiran –wan, -man, dan –wati adalah sebagai berikut: 1. Menyatakan orang yang ahli Misalnya : ilmuwan, rohaniwan, dan budayawan, sastrawan, dsb. 2. Menyatakan orang yang mata pencahariannya dalam bidang tertentu Misalnya : karyawan, wartawan, dan industriwan 3. Orang yang memiliki sifat khusus Misalnya : hartawan dan dermawan 4. Menyatakan jenis kelamin
  • 11. b. Akhiran –i, -wi, -iah, berfungsi membentuk kata sifat berasal dari Arab. Terdapat juga akhiran – in, dan –at yang berfungsi membentuk kata benda.
  • 12. Contoh : 1. alami, badani, insani, hewani, artinya menyatakan ‘bersifat ….’ 2. duniawi, manusiawi, dan surgawi, artinya menyatakan ‘bersifat….’ 3. jasmaniah, ilmiah, harfiah, rohaniah, artinya ‘mempunyai sifat….’
  • 13. 4. Muslimin, mukminin, hadirin, dan muktamirin merupakan penunjuk jamak tak tentu pria dan wanita. 5. Muslimat, mukminat, mualimat, dan sebagainya merupakan bentuk penunjuk jamak untuk wanita.
  • 14. 14 c. Akhiran –er, -al, -ik, -if, -is, -isme, -isasi, -logi, dan –or. Imbuhan asing tersebut berasal dari bahasa Barat. Perhatikan contoh-contoh berikut: 1. Tuti bekerja sebagai tenaga honorer di Bank Mandiri (bersifat honor) 2. Secara materiil, Tini tidak sebanding dengan Tuti (bersifat materi)
  • 15. 15 3. Cerita Hang Tuah termasuk cerita yang heroik (bersifat hero atau kisah kepahlawanan) 4. Kalau berbicara itu harus obyektif (berdasarkan objek) 5. Indonesia menolak anggapan Australia bahwa Indonesia tidak selektif dalam mengimpor barang. (berdasarkan seleksi)
  • 16. 16 6. Kolonialis Belanda menjajah Indonesia selama 350 tahun. (bersifat koloni) 7. Kita harus memiliki semangat nasionalisme. (bersifat nasional atau kebangsaan)
  • 17. 17 8. Sudah lima tahun Budi Harsono memimpin organisasi sosial. (hal yang bersangkut paut dengan) 9. Bu Ida mengajar biologi di sekolah kami. (ilmu/pengetahuan tentang)
  • 19. 1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan. Contoh: Saya suka makan nasi. Apabila dilanjutkan dengan kalimat baru, harus diberi jarak satu ketukan.
  • 20. 2. Tanda titik dipakai pada akhir singkatan nama orang. Contoh: a. Alno D. Ramadhan b. George W. Bush Apabila nama itu ditulis lengkap, tanda titik tidak dipergunakan. a. Contoh: Anthony Tumiwa
  • 21. 3. Tanda titik dipakai pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan. Contoh: a. Dr. (doktor) b. S.E. (sarjana ekonomi) c. Kol. (kolonel) d. Bpk. (bapak)
  • 22. 4. Tanda titik dipakai pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum. Pada singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih hanya dipakai satu tanda titik. Contoh: a. dll. (dan lain-lain) b. dsb. (dan sebagainya) c. tgl. (tanggal) d. hlm. (halaman)
  • 23. 5. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu atau jangka waktu. Contoh: a. Pukul 7.10.12 (pukul 7 lewat 10 menit 12 detik) b. 0.20.30 jam (20 menit, 30 detik)
  • 24. 6. Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya. a. Contoh: Kota kecil itu berpenduduk 51.156 orang.
  • 25. 7. Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah. Contoh: a. Nama Ivan terdapat pada halaman 1210 dan dicetak tebal. b. Nomor Giro 033983 telah saya berikan kepada Mamat.
  • 26. 8. Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi maupun di dalam akronim yang sudah diterima oleh masyarakat. Contoh: a. DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) b. SMA (Sekolah Menengah Atas) c. PT (Perseroan Terbatas) d. WHO (World Health Organization) e. UUD (Undang-Undang Dasar) f. SIM (Surat Izin Mengemudi) g. Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional)
  • 27. 9. Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan lambang kimia, satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang. Contoh: a. Cu (tembaga) b. 52 cm c. l (liter) d. Rp350,00
  • 28. 10. Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan, atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya. Contoh: a. Latar Belakang Pembentukan b. Sistem Acara
  • 29. 11. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar. Contoh : a. I. Departemen Dalam Negeri b. A. Direktorat Jendral Pembangunan Masyarakat Desa c. B. Direktorat Jendral Agraria Tanda titik tidak dipakai di bellakang angka atau huruf dalam suatu bagan atau ikhtisar jika angka atau huruf itu merupakan yang terakhir dalam deretan angka atau huruf.
  • 30. 12. Tanda titik dipakai antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda Tanya dan tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar pustaka. Contoh : a. Johnny, Denpasar. 2010. Jejek Petualang. Weltervreden: Balai Poestaka.
  • 31. 13. Tanda titik tidak dapat dipakai di belakang alamat pengirim dan tanggal surat atau nama dan alamat penerima surat Contoh : a. Jalan Diponogoro 12 b. Denpasar c. 15 Maret 2012 d. Yth. Sdr. Johnny Shagara
  • 33. 1. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan. Misalnya : a. Saya membeli buku, pensil, dan pena. b. Surat biasa, surat kilat, ataupun surat khusus memerlukan prangko.
  • 34. 2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang di dahului oleh kata seperti tetapi atau melainkan. Contoh : a. Saya ingin datang, tetapi hari ini hujan. b. Dia bukan anak Pak Eko, melainkan anak Pak Kasim.
  • 35. 3. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya. Contoh : a. Kalau hari hujan, saya tidak jadi datang ke kampus. b. Karena sibuk, saya lupa dengan janji.
  • 36. 4. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mengiringi induk kalimatnya. Misalnya : a. Saya tidak akan datang jika hari ini hujan. b. Saya lipa akan janji karena sibuk.
  • 37. 5. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antara kalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk didalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi. Misalnya : a. Oleh karena itu, kita harus hati-hati. b. Jadi, soalnya tidak semudah itu.
  • 38. 6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seperti kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan dari kata yang lain yang terdapat pada kalimat. Misalnya : a. O, begitu ? b. Wah, bukan main !
  • 39. 7. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dari kalimat. Misalnya : a. Kata Ibu, “Saya gembira sekali.” b. “Saya gembira sekali,” kata Ibu, “ karena kamu lulus.”
  • 40. 8. Tanda koma dipakai di antara nama dan alamat, bagian-bagian alamat tempat dan tanggal, dan nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan. Misalnya : a. Surat-surat ini harap dialamatkan kepada Dekan Fakultas Hukum dan Ekonomi, Universitas Udayana , Denpasar. b. Sdr. Johnny, Jalan By Pass Ngurah Rai, Denpasar c. Denpasar, 15 Maret 2012 d. Bali, Indonesia.
  • 41. 9. Tanda koma dipakau untuk menceraikan bagian nama yang di balik susunannya dalam daftar pustaka. Misalnya : a. Alisjahbana, Sultan Takdir. 1949. Tatabahasa Baru Indonesia. b. Jilid 1 dan 2. Jakarta: PT. Pustaka Rakyat.
  • 42. 10. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga atau marga. Misalnya : a. B. Johnny, S.Kom. b. Ny. Dona, M.A.
  • 43. 11. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi. Misalnya : a. Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, berkunjung ke Manado. b. Semua siswa, baik yang laki-laki maupun yang perempuan, mengikuti latihan paduan suara.
  • 44. 12. Tanda koma dipakai di muka angka persepuluh atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka. Misalnya : a. 12,5 m b. Rp 12,50
  • 45. 13. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi. Misalnya: a. Guru saya, Pak Ahmad, pandai sekali. b. Di daerah kami, misalnya, masih banyak orang laki- laki yang makan sirih. c. Semua siswa, baik yang laki-laki maupun yang perempuan, mengikuti latihan paduan suara. d. Bandingkan dengan keterangan pembatas yang pemakaiannya tidak diapit tanda koma: e. Semua siswa yang lulus ujian mendaftarkan namanya pada panitia.
  • 47. Kata baku adalah kata yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang telah ditentukan. sebagai sumber utama bahasa baku adalah Kamus Besar Bahasa Indonesia. Kata baku digunakan dalam kalimat resmi, baik lisan maupun tertulis dengan pengungkapan gagasan secara tepat.
  • 48. Penggunaan kata baku a. Surat menyurat antarlembaga b. Karangan ilmiah c. Lamaran pekerjaan d. Surat keputusan e. Perundangan f. Nota dinas g. Rapat dinas h. Pidato resmi i. Diskusi j. Penyampaian pendidikan
  • 49. Kata tidak baku adalah kata yang digunakan tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang ditentukan. kata tidak baku digunakan dalam bahasa percakapan sehari-hari, atau bahasa tutur.
  • 50. Ada beberapa faktor yang menyebabkan munculnya kata atau bahasa yang tidak baku, yaitu sebagai berikut: a. Pemakai bahasa tidak mengetahui bentuk penulisan dari kata-kata yang dimaksud b. Pemakai terpengaruh oleh orang yang biasa menggunakan kata tidak baku c. Pemakai bahasa tidak baku akan selalu ada karena tidak mau memperbaiki kesalahannya sendiri
  • 51. Berikut ini contoh kata baku dan kata tidak baku Kata Baku Kata Tidak Baku Apotek Apotik Fitnah Pitnah Silakan Silahkan Nasihat Nasehat Metode Metoda Telur Telor November Nopember Anggota Anggauta Lembap Lembab Cenderamata Cinderamata Pelanggan Langganan