Dokumen tersebut membahas latar belakang sistem pembiayaan kesehatan di Indonesia sebelum JKN dan masalah yang mungkin muncul dalam pelaksanaan JKN seperti ketimpangan layanan antar daerah akibat perbedaan ketersediaan fasilitas kesehatan dan SDM serta kemungkinan tidak terpenuhinya tujuan JKN untuk memberikan layanan kesehatan yang merata bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Dokumen tersebut membahas potensi kesenjangan akses dan manfaat pelayanan kesehatan di Indonesia melalui program JKN. Ada kemungkinan perbedaan yang besar antara daerah maju dan daerah sulit. Hal ini disebabkan oleh kekurangan investasi di daerah sulit, peningkatan fasilitas kesehatan lebih banyak di daerah maju, serta adanya koordinasi manfaat antara BPJS dengan asuransi swasta yang dapat meningkatkan penggunaan klaim
Penelitian ini menggunakan data sekunder dan primer dari 12 provinsi untuk menganalisis sumber daya kesehatan dan fasilitas kesehatan saat ini dan memproyeksikan pencapaian jaminan kesehatan universal pada 2019. Para peneliti menulis skenario di setiap provinsi dan melakukan analisis kebijakan nasional untuk memberikan rekomendasi kebijakan dan memantau perkembangannya pada 2015 dan tahun-tahun berikutnya.
IMPLEMENTASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN)enars
JKN atau Jaminan Kesehatan Nasional yang baru diluncurkan tanggal 1 Januari 2014, masih menyisakan banyak pertanyaan bagi banyak orang. Agar kita paham tentang JKN, sebaiknya kita banyak menggali berbagai sumber yang menerangkan tentang detil JKN ini. File ini sedikit memberi penjelasan secara ringkas tentang implementasi JKN.
Dokumen tersebut membahas potensi kesenjangan akses dan manfaat pelayanan kesehatan di Indonesia melalui program JKN. Ada kemungkinan perbedaan yang besar antara daerah maju dan daerah sulit. Hal ini disebabkan oleh kekurangan investasi di daerah sulit, peningkatan fasilitas kesehatan lebih banyak di daerah maju, serta adanya koordinasi manfaat antara BPJS dengan asuransi swasta yang dapat meningkatkan penggunaan klaim
Penelitian ini menggunakan data sekunder dan primer dari 12 provinsi untuk menganalisis sumber daya kesehatan dan fasilitas kesehatan saat ini dan memproyeksikan pencapaian jaminan kesehatan universal pada 2019. Para peneliti menulis skenario di setiap provinsi dan melakukan analisis kebijakan nasional untuk memberikan rekomendasi kebijakan dan memantau perkembangannya pada 2015 dan tahun-tahun berikutnya.
IMPLEMENTASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN)enars
JKN atau Jaminan Kesehatan Nasional yang baru diluncurkan tanggal 1 Januari 2014, masih menyisakan banyak pertanyaan bagi banyak orang. Agar kita paham tentang JKN, sebaiknya kita banyak menggali berbagai sumber yang menerangkan tentang detil JKN ini. File ini sedikit memberi penjelasan secara ringkas tentang implementasi JKN.
Tantangan Kesehatan Kabinet Jokowi 02 - KIS adalah BPJS yang Dipercepat 5 Tahun?Suprijanto Rijadi
Dokumen tersebut membahas perbandingan program Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang diusung Jokowi dengan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. KIS dianggap hanya akan mempercepat pelaksanaan BPJS lima tahun ke depan tanpa memperhatikan ketersediaan anggaran dan fasilitas kesehatan. Dokumen ini menganjurkan pemerintah lebih fokus p
1.050
Fasilitas Kesehatan tk
Sekunder/Lanjutan:
• RS Pratama: 1.050
• RS Kelas C: 1.000
Fasilitas Kesehatan tk
Tersier/Ujung:
• RS Kelas B: 300
• RS Kelas A: 100
• Rujukan Nasional: 20
28
Perjanjian Kerja Sama (PKS)
SISTEM RUJUKAN
- Rujukan dari faskes primer ke lanjutan
- Rujukan dari lanjutan ke ujung
-
Modul inti 10 penganggaran dan pembiayaan kesehatan daerahmreyrasa
Dokumen tersebut membahas tentang penganggaran dan pembiayaan kesehatan daerah. Sumber dana kesehatan berasal dari APBN, APBD, dan sumber swasta. Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada tahun 2014 menjadi momentum reformasi sistem pembiayaan kesehatan. Perencanaan dan penganggaran bidang kesehatan di daerah harus mengikuti peraturan dan siklus yang telah ditetapkan.
Dokumen tersebut membahas perjalanan panjang PT Askes (Persero) menuju transformasinya menjadi BPJS Kesehatan sesuai UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Dokumen ini menjelaskan langkah-langkah persiapan sistem dan prosedur yang dilakukan PT Askes (Persero) untuk memastikan kesiapan beroperasinya BPJS Kesehatan pada tahun 2014.
Dokumen tersebut membahas tentang Jaminan Kesehatan Nasional dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan tentang dasar hukum pembentukan JKN, mekanisme asuransi kesehatan sosial, aspek penyelenggaraan JKN termasuk kepesertaan, pembiayaan, pelayanan kesehatan, pengawasan, dan penyelesaian sengketa.
IMPLEMENTASI BPJS KESEHATAN DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN N...Cut Ampon Lambiheue
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di provinsi Aceh. Dokumen ini menjelaskan landasan hukum, jumlah peserta, kebijakan penggunaan kartu, akses informasi, sistem antrian, manajemen manfaat, fasilitas kesehatan, dan pelayanan kesehatan tingkat pertama dan lanjutan dalam kerangka JKN di Aceh
1. Dokumen ini membahas tentang dukungan program kefarmasian dan alat kesehatan (alkes) dalam mendukung Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), mulai dari dasar hukum, prinsip-prinsip, peta jalan kepesertaan, paket manfaat dan iuran, hingga peran program kefarmasian dan alkes.
Puskesmas memainkan peran penting dalam pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) 2014 sebagai fasilitas kesehatan primer tempat masyarakat melakukan pemeriksaan awal sebelum dirujuk ke rumah sakit. Puskesmas memberikan berbagai layanan kesehatan dasar seperti konsultasi medis, pengobatan, dan pemeriksaan diagnostik sesuai dengan aturan JKN 2014.
Materi pemanfaatan dana jkn & bok di puskesmas ( bapelkes cikarang)Tini Wartini
Dokumen tersebut membahas tentang Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Indonesia. JKN dibangun untuk mencapai cakupan kesehatan universal guna menjamin hak konstitusional setiap orang akan akses layanan kesehatan yang berkualitas. Namun demikian, program JKN masih menghadapi tantangan defisit keuangan dan ketidakseimbangan antara pendapatan iuran dan pengeluaran klaim. Diperlukan upaya restrukturisasi untuk menjamin keberlanj
Tantangan Kesehatan Kabinet Jokowi 02 - KIS adalah BPJS yang Dipercepat 5 Tahun?Suprijanto Rijadi
Dokumen tersebut membahas perbandingan program Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang diusung Jokowi dengan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. KIS dianggap hanya akan mempercepat pelaksanaan BPJS lima tahun ke depan tanpa memperhatikan ketersediaan anggaran dan fasilitas kesehatan. Dokumen ini menganjurkan pemerintah lebih fokus p
1.050
Fasilitas Kesehatan tk
Sekunder/Lanjutan:
• RS Pratama: 1.050
• RS Kelas C: 1.000
Fasilitas Kesehatan tk
Tersier/Ujung:
• RS Kelas B: 300
• RS Kelas A: 100
• Rujukan Nasional: 20
28
Perjanjian Kerja Sama (PKS)
SISTEM RUJUKAN
- Rujukan dari faskes primer ke lanjutan
- Rujukan dari lanjutan ke ujung
-
Modul inti 10 penganggaran dan pembiayaan kesehatan daerahmreyrasa
Dokumen tersebut membahas tentang penganggaran dan pembiayaan kesehatan daerah. Sumber dana kesehatan berasal dari APBN, APBD, dan sumber swasta. Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada tahun 2014 menjadi momentum reformasi sistem pembiayaan kesehatan. Perencanaan dan penganggaran bidang kesehatan di daerah harus mengikuti peraturan dan siklus yang telah ditetapkan.
Dokumen tersebut membahas perjalanan panjang PT Askes (Persero) menuju transformasinya menjadi BPJS Kesehatan sesuai UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Dokumen ini menjelaskan langkah-langkah persiapan sistem dan prosedur yang dilakukan PT Askes (Persero) untuk memastikan kesiapan beroperasinya BPJS Kesehatan pada tahun 2014.
Dokumen tersebut membahas tentang Jaminan Kesehatan Nasional dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan tentang dasar hukum pembentukan JKN, mekanisme asuransi kesehatan sosial, aspek penyelenggaraan JKN termasuk kepesertaan, pembiayaan, pelayanan kesehatan, pengawasan, dan penyelesaian sengketa.
IMPLEMENTASI BPJS KESEHATAN DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN N...Cut Ampon Lambiheue
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di provinsi Aceh. Dokumen ini menjelaskan landasan hukum, jumlah peserta, kebijakan penggunaan kartu, akses informasi, sistem antrian, manajemen manfaat, fasilitas kesehatan, dan pelayanan kesehatan tingkat pertama dan lanjutan dalam kerangka JKN di Aceh
1. Dokumen ini membahas tentang dukungan program kefarmasian dan alat kesehatan (alkes) dalam mendukung Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), mulai dari dasar hukum, prinsip-prinsip, peta jalan kepesertaan, paket manfaat dan iuran, hingga peran program kefarmasian dan alkes.
Puskesmas memainkan peran penting dalam pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) 2014 sebagai fasilitas kesehatan primer tempat masyarakat melakukan pemeriksaan awal sebelum dirujuk ke rumah sakit. Puskesmas memberikan berbagai layanan kesehatan dasar seperti konsultasi medis, pengobatan, dan pemeriksaan diagnostik sesuai dengan aturan JKN 2014.
Materi pemanfaatan dana jkn & bok di puskesmas ( bapelkes cikarang)Tini Wartini
Dokumen tersebut membahas tentang Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Indonesia. JKN dibangun untuk mencapai cakupan kesehatan universal guna menjamin hak konstitusional setiap orang akan akses layanan kesehatan yang berkualitas. Namun demikian, program JKN masih menghadapi tantangan defisit keuangan dan ketidakseimbangan antara pendapatan iuran dan pengeluaran klaim. Diperlukan upaya restrukturisasi untuk menjamin keberlanj
Dokumen tersebut membahas tentang alokasi anggaran kesehatan di Provinsi Sulawesi Barat dan kabupaten-kabupaten di provinsi tersebut pada tahun 2012. Secara umum menunjukkan bahwa alokasi untuk belanja langsung masih lebih kecil dibandingkan belanja tidak langsung di sebagian besar kabupaten, meskipun secara total mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang kenaikan tarif BPJS Kesehatan dan dampak sosialnya terhadap masyarakat berdasarkan perspektif akuntansi sosial 2) Kenaikan tarif BPJS dianggap tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan dapat menurunkan partisipasi masyarakat 3) Pemerintah perlu melakukan kajian mendalam terkait dampak sosial kebijakan
Tantangan Kesehatan Kabinet Jokowi 01 - Paradigma Sakit Sebagai Dasar Pembang...Suprijanto Rijadi
Dokumen tersebut membahas tentang paradigma kesehatan di Indonesia yang saat ini masih berfokus pada pengobatan (paradigma sakit), bukan pada promosi kesehatan dan pencegahan penyakit (paradigma sehat). Alokasi anggaran kesehatan pemerintah juga masih didominasi untuk layanan kesehatan perorangan (82%) dan rumah sakit (50%), bukan untuk program kesehatan masyarakat (hanya 8-10%). Dokumen ini menganalisis bah
Buku pedoman ini membahas penanggulangan daerah bermasalah kesehatan di Indonesia dengan menggunakan Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat sebagai tolak ukur. Buku ini menjelaskan latar belakang, tujuan, dan sasaran dari program penanggulangan daerah bermasalah kesehatan beserta pembahasan mengenai indeks dan kriteria daerah bermasalah kesehatan.
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Indonesia yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan). BPJS Kesehatan dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 untuk menyelenggarakan jaminan kesehatan bagi seluruh penduduk Indonesia. Pelaksanaannya dimulai pada Januari 2014 meskipun menghadapi tantangan infrastruktur
PARADIGMA BARU KESEHATAN MASYARAKAT.docxagus sugianto
Dokumen tersebut membahas tentang paradigma baru kesehatan masyarakat yang lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif dibanding kuratif. Dokumen menyebutkan bahwa faktor lingkungan dan perilaku berkontribusi besar terhadap kesehatan, namun anggaran kesehatan saat ini masih difokuskan pada layanan kuratif. Dokumen juga mendorong pemanfaatan teknologi digital untuk layanan kesehatan masyarakat di era industri
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan kesehatan ibu dan anak di Pusat Kesehatan Masyarakat Kecamatan Mare Kabupaten Bone. Tiga poin utama dalam ringkasan ini adalah: (1) masih tingginya angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Bone, (2) pelayanan kesehatan ibu dan anak di Puskesmas Mare belum optimal karena kurangnya tenaga medis, sarana prasarana, dan waktu pelayanan yang singkat, (3) dip
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdfDenysErlanders
Buku non teks yang bermutu dapat memperkaya pengalaman
belajar siswa. Buku-buku ini menawarkan konten yang inspiratif,
inovatif, dan mendorong pengembangan karakter siswa.
Pemanfaatan buku non teks bermutu membutuhkan peran aktif
guru untuk memilih dan
mengintegrasikannya ke dalam pembelajaran
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
1. Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK UGM | Hasil Sementara Penelitian, Juli 2014
1
Skenario Pelaksanaan JKN : Sebuah Studi Awal untuk Monitoring
Bagian 1
A. Latar Belakang
Sumber pembiayaan di Indonesia (2005 – 2011) yang dicatat melalui data NHA 2013 mengalami dinamika yang sangat menarik (Soewondo et al., 2013). Pada kurun waktu ini, terjadi peningkatan sumber anggaran dari pajak (General tax revenue financing) dan Pendapatan Negara Bukan Pajak. APBN semakin memberikan dana untuk kesehatan. Pemerintahan Susilo Bambang Yudoyono sedikit banyak memberi perhatian pada pelayanan kesehatan. Terjadi kenaikan secara absolut anggaran kesehatan yang dikelola Kementerian Kesehatan. Akan tetap,i akibat meningkatnya APBN secara keseluruhan, persentase anggaran kesehatan dibandingkan dengan keseluruhan APBN justru mengalami penurunan.
Dalam kurun waktu ini, peran serta pemerintah daerah semakin meningkat. Sumber pembiayaan dari pemerintah daerah yang meningkat, banyak digunakan untuk Jaminan Kesehatan daerah. Penelitian di berbagai propinsi menunjukkan bahwa pembiayaan untuk pelayanan kesehatan preventif dan promotif masih rendah (data dari HETS dan Investment Case). Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa pemerintah daerah menganggap bahwa pelayanan kesehatan preventif dan promotif di primer merupakan tanggung jawab pusat. Akibatnya di berbagai daerah, APBD untuk operasional Puskesmas tidak ada, seperti kasus yang terjadi di 8 kabupaten di Jawa Timur dan NTT (Trisnantoro, 2014).
Sumber anggaran dari Asuransi Kesehatan Sosial (non PBI) juga meningkat. Asuransi Kesehatan Swasta mengalami peningkatan. Pembayaran sendiri (Self pay, include user fees) dalam data NHA digambarkan menurun secara relatif. Dalam usaha meningkatkan mobilisasi sumber dana untuk kesehatan, berbagai kebijakan pemerintah seperti Askeskin, Jamkesmas, dan saat ini BPJS memberikan dampak meningkatan sumber dana untuk kesehatan.
Dalam situasi pembiayaan kesehatan yang dinamis ini, Jaminan Kesehatan Nasional di Indonesia dimulai sejak 1 Januari tahun 2014. JKN diharapkan secara bertahap menjadi tulang punggung untuk mencapai Universal Health Coverage di tahun 2019 sebagaimana diamanatkan Undang Undang. Perubahan sistem pembiayaan untuk mencapai Universal Coverage adalah hal yang harus dilakukan pemerintah namun tidak bisa terlepas dari situasi sistem kesehatan yang ada di Indonesia saat ini.
JKN mempunyai tujuan yang terkait keadilan kesehatan. UU SJSN (2014) Pasal 2 menyatakan bahwa kebijakan ini mempunyai tujuan untuk meningkatkan keadilan sosial bagi rakyat Indonesia. Dengan demikian, prinsip keadilan harus dipergunakan dalam kebijakan JKN. Namun apakah kebijakan ini akan meningkatkan keadilan pelayanan kesehatan di Indonesia? Jika ya maka kebijakan JKN sudah sesuai dengan UUD 1945. Jika tidak berjalan maka kebijakan JKN dan pelaksanaannya tidak sesuai dengan UUD 1945 dan perlu diajukan perbaikan kebijakan.
Tidak meratanya ketersediaan fasilitas kesehatan serta tenaga kesehatan dan kondisi geografis yang sangat bervariasi, menimbulkan potensi melebarnya ketidakadilan kesehatan di dalam masyarakat. Sebagai gambaran adalah ketimpangan infrastruktur, fasilitas dan sumber daya manusia (SDM) antara Indonesia bagian barat dan timur. Di daerah kawasan timur jumlah fasilitas dan SDM kesehatan terbatas, akibatnya
2. Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK UGM | Hasil Sementara Penelitian, Juli 2014 2
Skenario Pelaksanaan JKN : Sebuah Studi Awal untuk Monitoring
masyarakat di wilayah tersebut tidak memiliki banyak pilihan untuk berobat. Sementara di wilayah Indonesia bagian barat dengan jumlah PPK yang memadai, masyarakat dapat memanfaatkan layanan yang lebih banyak dan tidak terbatas. Tanpa adanya peningkatan ketersediaan (supply) fasilitas dan SDM di Indonesia bagian timur, dana BPJS Kesehatan akan banyak dimanfaatkan di daerah-daerah perkotaan dan wilayah Indonesia barat.
Akses pelayanan kesehatan juga tergantung pada infrastruktur lain dalam masyarakat. Tanpa ada perbaikan infrastruktur di pedesaan atau daerah terpencil maka pemerataan pelayanan kesehatan menjadi hal yang sulit dicapai dan tujuan jaminan kesehatan sosial ini menjadi hal yang tidak riil. Pada tahap awal, diduga, yang akan mendaftar menjadi anggota BPJS adalah kelompok yang sakit dan membutuhkan pelayanan kesehatan yang mahal. Di samping itu, kelompok masyarakat menengah atas (kaya) mempunyai kemampuan memanfaatkan portabilitas JKN apabila di daerahnya tidak ada pelayanan kesehatan. Kelompok menengah atas yang menjadi peserta non PBI mandiri dan mendaftar pada paket bulanan Rp 59.500,- (kelas 1) diduga akan cenderung naik kelas ke VIP hanya dengan membayar tambahan sewa kamar atau kekurangan berdasar paket INA CBG.
Selain itu, sangat mungkin terjadi ketimpangan manfaat jaminan kesehatan nasional pada tingkat layanan rumah sakit dengan skema INA-CBG sesuai Peraturan Menteri Kesehatan terkait. Ketersediaan penyedia layanan kesehatan sebagaimana dibahas di atas merupakan potensi melebarnya ketimpangan manfaat yang bisa diterima masyarakat di regional I sampai V. Kelompok masyarakat menengah ke atas di semua regional mempunyai kemampuan keuangan yang lebih baik untuk membiayai transportasi dan biaya kesempatan lainnya sehingga mereka akan memiliki kesempatan lebih besar untuk memanfaatkan layanan kesehatan sampai pada tingkat rujukan yang tertinggi, yang umumnya berada di regional I sampai III.
Pembiayaan kesehatan secara menyeluruh berhubungan erat dengan strategi kebijakan pembiayaan di luar skema BPJS. Seperti diketahui saat ini anggaran kesehatan pemerintah pusat terbagi atas 3 kelompok besar: (1) anggaran yang berada di BPJS; (2) anggaran yang berada di Kementerian Kesehatan; dan (3) anggaran yang berada di berbagai Kementerian dan badan di luar Kemenkes.
Penggunaan anggaran BPJS tergantung pada klaim yang tidak memperhitungkan alokasi perencanaan. Sementara itu, anggaran Kemenkes dan yang lain ditentukan melalui proses perencanaan yang teknokratis dan mempunyai berbagai kriteria dengan landasan ideologi. Artinya kedua jenis alokasi penggunaaan anggaran tersebut berbeda pola.
Hal yang menarik adalah anggaran pemerintah pusat dari tahun ke tahun rawan mendapat potongan karena keterbatasan celah fiskal pemerintah. Apabila terjadi pengurangan pendapatan negara, ataupun peningkatan kurs dollar, APBN dapat dipotong dari rencana awal.
B. Permasalahan
Dengan sistem klaim JKN, maka ada berbagai isu penting yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah:
- Apakah masyarakat di daerah dengan ketersediaan fasilitas kesehatan dan SDM dokter dan dokter spesialis yang tidak memadai akan mendapatkan manfaat JKN seperti daerah lain yang lebih baik?
3. Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK UGM | Hasil Sementara Penelitian, Juli 2014 3
Skenario Pelaksanaan JKN : Sebuah Studi Awal untuk Monitoring
- Apakah akan ada anggaran investasi dari Kementerian Kesehatan dan sumber lain untuk menyeimbangkan ketersediaan fasilitas dan SDM kesehatan di daerah dengan geografis sulit di seluruh wilayah Indonesia.
Dalam hal ini, pembiayaan investasi dan berbagai tindakan medik yang belum tercakup oleh BPJS menjadi tanggung-jawab Kementerian Kesehatan. Pemerintah Daerah diharapkan mengalokasikan investasi lainnya yang belum dicakup oleh pemerintah pusat. Namun apakah harapan ini akan bisa dipenuhi. Apabila terjadi kegagalan penyeimbangan fasilitas dan SDM kesehatan, dikhawatirkan tujuan JKN untuk pemberian pelayanan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia akan gagal tercapai.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian ini adalah menyusun skenario kemungkinan di masa mendatang dalam pelaksanaan JKN di berbagai propinsi. Penelitian ini merupakan awal dari penelitian monitoring yang akan berjalan dari tahun 2014 sampai dengan 2019.