SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
PT. PLN (Persero)
Wilayah Sulsel, Sultra & Sulbar Sektor Tello
Makassar
Teknik Mesin Universitas Hasanuddin 39
BAB IV
SISTEM PEMELIHARAAN MESIN PLTD
IV.1. Defenisi Pemeliharaan
Melakukan segala aktifitas terhadap PLTD, untuk mempertahankan unjuk
kerja semula atau mengembalikan kepada kondisi semula secara optimal, agar aset
fisik (PLTD) tersebut dapat memenuhi syarat fungsinya sesuai tujuan dan
sasarannya.
IV.2. Tujuan Pemeliharaan
Sebagaimana peralatan pada umumnya, maka peralatan yang beroperasi
dalam sistem pembangkit listrik harus dipelihara secara rutin sesuai dengan buku
petunjuk pemeliharaan pabrik. Pemeliharaan PLTD dilakukan untuk
mempertahankan unjuk kerja yang optimal telah ditetapkan atau mengembalikan
pada posisi semula agar PLTD dapat beroperasi dengan efisien, ekonomis dan
handal.
IV.3. Sasaran Pemeliharaan
Sasaran pemeliharaan PLTD diarahkan untuk mencapai :
a. Jam operasi lebih besar dari 6000 jam pertahun.
b. Kapasitas mampu kontinue lebih besar dari 80% dari kapasitas
terpasang.
c. Mempertahankan tingkat efsiensi pemakaian bahan bakar dan pelumas
sesuai spesifikasinya.
d. Biaya pemeliharaan pada batas-batas yang ekonomis.
e. Mempertahankan tingkat keamanan dan keselamatan kerja.
PT. PLN (Persero)
Wilayah Sulsel, Sultra & Sulbar Sektor Tello
Makassar
Teknik Mesin Universitas Hasanuddin 40
IV.4. Jenis-Jenis Pemeliharaan
IV.4.1. Pemeliharaan Terencana
Suatu pemeliharaan yang direncanakan sebelumnya dan jauh
sebelumnya sudah diketahui bahwa pemeliharaan harus dilakukan pada
waktu tertentu yang akan datang dan untuk itu dibuat perencanaannya.
Perencanaannya dibuat berdasarkan buku petunjuk pemeliharaan
mesin, jam operasi mesin serta pengaruh dari kondisi lingkungan
sekitarnya, penggunaan bahan bakar dan pelumasan juga pola operasi
mesin. Perencanaan ini termasuk jadwal dimulainya pelaksanaan
pemeliharaan, jadwal dimulainya unit pembangkit beroperasi kembali,
biaya-biaya yang dibutuhkan untuk suku cadang, material dan jasa.
1. Pemeliharaan Preventif (Preventif Maintenance)
Pada awalnya preventif maintenance adalah perawatan
yang dilakukan secara berkala dalam rangka mencegah terjadinya
kerusakan dengan melakukan pengecekan, penggantian, overhaul
pada sistem interval waktu yang ditentukan. Jenis perawatan ini
mulai dikenal sejak dimulainya era perang dunia kedua yaitu ketika
dunia membutuhkan mekanisasi yang berlebihan pada semua jenis
industri.
Mengingat jenis mesin makin banyak dan kompleks, maka
down time menjadi masalah sehingga industri membutuhkan cara
untuk mencegah kerusakan. Dari sinilah timbul ide overhaul pada
interval waktu yang tetap.
Selain itu disebabkan oleh biaya perawatan asset yang
makin meningkat terhadap produksi maka lahirlah sistem
perencanaan dan kontrol perawatan (maintenance planning and
control system). Sistem ini telah sangat mapan dalam praktek
perawatan.
2. Pemeliharaan Periodik
a. Pemeliharaan Periodik
PT. PLN (Persero)
Wilayah Sulsel, Sultra & Sulbar Sektor Tello
Makassar
Teknik Mesin Universitas Hasanuddin 41
Suatu bentuk pemeliharaan terencana yang berulang-ulang
secara teratur dan telah diketahui sebelumnya bahwa pada jam
kerja mesin tertentu suatu jenis pemeliharaan harus dilakukan.
Pemeliharaan tersebut mempunyai periode waktu tertentu yaitu
dari P6 ( 6000 jam = TO), P7 (12000 jam=SO), dan P8 (18000
jam = MO).
1. Top Overhaul (TO 6000 jam)
Pemeliharaan 6000 jam terhadap bagian atas mesin
(silinder head keatas) yang meliputi pekerjaan pengukuran,
penggantian atau merekonduksi komponen-komponen
yang aus untuk mendapatkan kondisi operasi yang optimal.
Pekerjaan – pekerjaan yang dilakukan pada TOP Overhaul
meliputi pemeriksaan pada seluruh bagian-bagian unit yang
antara lain :
 Pemeriksaan semua kepala silinder dan komponen
yang lainnya.
 Pemeriksaan dan pengukuran satu bantalan dan
bantalan luncuran (metal) atau sesuai buku manual
pabrikan.
 Pembersihan generator
 Pemeriksaan peralatan listrik
 Pemeriksaan perawat pendingin cooler dan inter cooler
 Pemeriksaan cairan peredam getaran (vibration
damper)
 Pemeriksaan Turbocharger (overhaul jika diperlukan
pada saatnya)
 Pengetasan kemampuan mesin
2. Semi Overhaul (SO 12000 jam)
Pemeriksaan 12000 jam terhadap bagian connecting rod
keatas yang meliputi pengukuran, penggantian atau
PT. PLN (Persero)
Wilayah Sulsel, Sultra & Sulbar Sektor Tello
Makassar
Teknik Mesin Universitas Hasanuddin 42
merekonduksi komponen yang aus untuk mendapatkan
operasi yang optimal. pekerjaan yang dilaksanakan pada
Top Overhaul meliputi pemeriksaan pada seluruh bagian
unit antara lain :
 Semi Overhaul untuk putaran < 750 rpm
3. Mayor Overhaul (MO 18000 jam)
Pemeliharaan 18000 jam terhadap bagian mesin yang
meliputi pekerjaan pengukuran, penggantian atau
merekonduksi komponen yang aus untuk mendapatkan
kondisi operasi yang optimal. pekerjaan yang dilaksanakan
pada Top Overhaul meliputi pemeriksaan bagian unit antara
lain :
 Overhaul kepala silinder (silinder head) seluruhnya dan
pemeriksaan komponennya.
 Overhaul piston, silinder, bantalan, turbocharger,
silinder blok
 Pemeriksaan perlengkapan / peralatan bantu, generator
dan panel listrik, pondasi getaran / suara.
 Pengetasan kemampuan mesin.
Untuk memindahkan dalam melaksanakan pekerjaan bagi
pelaksanaan dilihat dari jenis pemeliharaan perlu
ditambahkan kalender pemeliharaan dan jenis kerja
Jenis Pemeliharaan Kalender Jenis Kerja
PO Harian 24
P1 Mingguan 125
P2 2 Minggu 250
P3 Bulanan 500
P4 Triwulan 1500
PT. PLN (Persero)
Wilayah Sulsel, Sultra & Sulbar Sektor Tello
Makassar
Teknik Mesin Universitas Hasanuddin 43
P5 Semester 3000
P6 TO 6000
P7 SO 12000
P8 MO 18000
b. Pemeliharaan Periodik Rutin
Pemeliharaan periodik rutin yaitu pemeliharaan kecil yang
dilakukan dalam tahun anggaran yang bersangkutan.
 Service
Pemeliharaan rutin jangka pendek meliputi pekerjaan
melumasi, membersihkan, mengganti, dan menambah
minyak pelumas atau bahan bakar kimia, dengan kegiatan
sebagai berikut :
PO (8-20) jam
 Melumasi dan menggemuki secara manual
 Membuang air kondesat dan kotoran-kotoran dari
tangki dengan membuka kran.
 Memeriksa dan menambahkan minyak pelumas atau
air pendingin yang kurang.
P1 ( 100-150 ) jam
 Membuka dan membersihkan separator
 Membuka dan membersihkan filter
 Membersihkan peralatan bantu dari debu dan minyak
yang bocor
P2 ( 200-300 ) jam
 Mengganti minyak pelumas dari peralatan tertentu
dengan referensi dari pabrik
 Meminyaki bantalan-bantalan
 Menambah bahan kimia pada air pendingin
PT. PLN (Persero)
Wilayah Sulsel, Sultra & Sulbar Sektor Tello
Makassar
Teknik Mesin Universitas Hasanuddin 44
 Inspeksi
pemeliharaan rutin dengan jangka waktu yang lebih
panjang meliputi pekerjaan pengamatan maupun
pengukuran, penyetelan, perbaikan dan penggantian pada
unit pembangkit tanpa membuka atau melepas bagian-
bagian utama, dengan jenis dan macam kegiatan
pemeliharaan berikut :
P3 (400-600) jam
 Memeriksa peralatan-peralatan, bekerja dengan baik
 Memperbaiki komponen-komponen yang terjadi
kerusakan
 Memeriksa tekanan, temperatur, dan gas asap
 Memeriksa sistem pelumasan bekerja dengan baik
P4 (1200-1800) jam
 Memeriksa fungsi dan bekerjanya alat pengaman
 Memeriksa berfungsinya black star
 Memeriksa berfungsinya governor
 Memeriksa kualitas air pendingin dan unit water
treatment
 Memeriksa viskositas minnya dan battery
P5 ( 2400-3600 ) jam
 Memeriksa dan membersihkan injektor
 Memeriksa sistem timing
 memeriksa kelonggaran baut, mur, roda gigi, dan
bantalan
 Memeriksa filter oli
3. Pemeliharaan Korektif
Pemeliharaan korektif dilakukan apabila terjadi kegagalan
berulang pada suatu mesin atau komponen mesin dalam rangka
mencegah jangan sampai terulang kembali di masa depan dengan
melakukan studi (Reverse Engeneering), merancang ulang,
PT. PLN (Persero)
Wilayah Sulsel, Sultra & Sulbar Sektor Tello
Makassar
Teknik Mesin Universitas Hasanuddin 45
menetapkan kembali spesifikasi material, memasang dan menguji
komponen yang gagal tersebut.
Dengan berjalannya waktu, maka jumlah asset dan biaya
yang digunakan untuk merawat asset makin bertambah besar
menyebabkan manusia mulai mencari-cari perawatan baru dengan
mana mereka dapat memaksimalkan umur peralatan. Pemeriksaan
korektif (tidak periodik) mencakup :
 Perbaikan
Pemeliharaan tidak periodik, meliputi pekerjaan rekondisi dan
perbaikan beberapa komponen dengan mengembalikan kepada
kondisi semula atau maksimal.
 Penggantian
Pemeliharaan ini meliputi pekerjaan rekondisi dan penggantian
sejumlah besar dengan tujuan mengembalikan kepada kondisi
semula maksimal.
 Penyempurnaan
Pemeliharaan ini meliputi pekerjaan perubahan desain dari
komponen dengan tujuan menaikkan kemampuan dan efisiensi.
IV.4.2. Pemeliharaan Tidak Terencana
Pemeliharaan tidak terencana adalah pemeliharaan yang
dilakukan tanpa ada rencana sebelumnya. Hal ini disebabkan adanya
gangguan kerusakan yang tidak terduga, tapi harus dikerjakan pada tahun
yang bersangkutan karena keadaan darurat.
PT. PLN (Persero)
Wilayah Sulsel, Sultra & Sulbar Sektor Tello
Makassar
Teknik Mesin Universitas Hasanuddin 46
BAB V
PEMBAHASAN
“Analisa pelumasan pada pemeliharaan prediktif dari mesin diesel jenis
SWD pada PLTD”.
Analisa pelumas adalah bagian dari kegiatan pemeliharaan prediktif yang
dilakukan secara rutin pada banyak industri termasuk industri otomotif, kereta api,
penerbangan, industri kimia, dan termasuk juga pembangkit listrik. Sifat fisika
kimia pelumas meliputi warna, viskositas, kandungan logam, kandungan
asam/basa dan lain-lain, senantiasa dipantau secara rutin untuk mendapatkan
sinyal atau deteksi dini bila terjadi kerusakan pada mesin atau untuk menemukan
periode penggantian pelumas.
Selain digunakan pada program perawatan, analisa pelumas juga
digunakan sebagai alat bantu pada analisa kerusakan (failure analysis). Dalam hal
ini pelumas dicek untuk mencari penyebab kerusakan mesin seperti overheating
atau kontaminasi zat korosif. Failure analysis biasanya menggunakan metode
analisa spektroskopi infra merah, analisa keausan (AAS atau ICP) dan
ferrography.
Pola pemeliharaan prediktif dianggap lebih efektif dan efisien karena
pemeliharaan dilakukan berdasarkan hasil pengamatan (monitoring) dan analisa
untuk menentukan kondisi dan kapan pemeliharaan akan dilaksanakan. Dengan
pemantauan pelumas diharapkan dapat melakukan diagnose awal agar dapat
mencegah kemungkinan kerusakan lebih dini.
Prinsip dasar analisa pelumas dimulai dengan pengambilan sampel.
Sampling pelumas pada mesin SWD dilakukan pada saat mesin sedang
beroperasi. Hal ini dilakukan untuk menjaga homogenitas sampel.
Pemeliharaan prediktif merupakan bagian yang peting dalam menentukan
kesehatan mesin secara dini sehingga mengurangi timbulnya kerusakan pada
PT. PLN (Persero)
Wilayah Sulsel, Sultra & Sulbar Sektor Tello
Makassar
Teknik Mesin Universitas Hasanuddin 47
peralatan. Pemantauan kondisi minyak pelumas, serta distribusi panas pada titik-
titik kritis serta pengukuran vibrasi suatu mesin sangat mutlak diperlukan pada
suatu pembangkit , untuk menjaga kontinuitas operasional pembangkit.
Monitoring vibrasi serta analisa spectrum vibrasi pada motor, pompa serta turbin
generator dapat dilakukan secara rutin mingguan untuk melihat trend vibrasi yang
terjadi. Disamping itu dengan pemeliharaan prediktif kita dapat merencanakan
perbaikan secara terencana dengan unit-unit lain yang sedang beroperasi tanpa
mengurangi keandalan sistem kelistrikan di masyarakat.
Kesehatan mesin merupakan hal yang penting didalam pengoperasian
suatu peralatan. Agar mesin dalam kondisi yang prima maka perlu dilakukan
pemeliharaan dengan baik dan benar. Pemeliharaan yang rutin serta pemeriksaan
kondisi mesin akan mengurangi terjadinya kerusakan yang fatal. Salah satu bentuk
pemeliharaan preventif adalah dengan melakukan pemeliharaan prediktif.
Pemeliharaan prediktif memerlukan keahlian khusus bagi personil yang
melakukannya. Hal ini untuk memastikan mutu kerja dapat
dipertanggungjawabkan. Pemeliharaan prediktif dapat dilakukan dengan berbagai
cara antara lain:
1. Pemantauan temperatur dengan alat pengukur suhu
Temperatur merupakan salah satu parameter yang menunjukkan adanya
energi panas pada suatu daerah diukur. Kenaikan suhu yang tidak normal
merupakan tanda adanya kelainan, kebocoran atau kerusakan isolasi. Pengukuran
suhu dapat dilakukan dengan termokopel yang sudah terpasang pada peralatan
tersebut atau dapat juga dilakukan dengan infrared thermograp. Dengan infrared
thermograph kita dapat melakukan pegukuran tanpa harus menyentuh sensor ke
peralatan yang akan diukur.
Penggunaan thermograph membantu kita menentukan adanya kebocoran
isolasi pada dinding turbin, boiler sehingga kerugian panas dapat dicegah.
Disamping itu hot spot pada isolator penghantar atau circuit breaker 6 KV
maupun 150 KV dapat dideteksi.
Pemantauan peralatan ini dapat dilakukan dengan mencatat data suhu
tersebut dalam suatu format monitoring. Pengambilan data sebaiknya dilakukan
PT. PLN (Persero)
Wilayah Sulsel, Sultra & Sulbar Sektor Tello
Makassar
Teknik Mesin Universitas Hasanuddin 48
setiap minggu secara rutin. Kemudian dalam satu bulan dibuat kecenderungan
grafik suhu yang diukur. Dengan pemantauan mingguan maka kelaianan yang
terjadi pada peralatan saat operasi dapat diketahui secara cepat. Dengan demikian
hal ini mencegah terjadinya break down maintenance yang memakan waktu lebih
lama serta juga cost yang tinggi.
2. Pemantauan Minyak Pelumas
Minyak pelumas digunakan melumasi bagian-bagian mesin untuk
menghindari kontak langsung antara logam-dengan logam. Pada bantalan turbin,
pelumas membentuk lapisan film yang mampu menahan beban turbin. Selain
digunakan sebagai pelumas turbin, minyak pelumas turbin juga digunakan sebagai
minyak hidrolik untuk menggerakkan governor valve dan tripping valve. Oleh
karenanya persyaratan untuk pelumas tersebut harus teliti dan memenuhi
spesifikasi yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan.
Disamping itu minyak pelumas, minyak trafo juga harus dipantau untuk
mencegah terjadinya short circuit akibat minyak yang sudah tidak memenuhi
standar. Tentunya criteria untuk minyak pelumas berbeda-beda tergantung
penggunaannya.
Pemantauan minyak pelumas untuk mesin-mesin yang berputar seperti
pompa dan turbin, dilakukan secara rutin setiap bulan. Dengan mengambil sedikit
sample minyak maka dilakukan pemeriksaan minyak pelumas seperti kandungan
logam, keasaman, viskositas dan busa. Kemudian pencatatan rekam pelumas
untuk masing-masing peralatan dilakukan dengan rapi dan disimpan dalam file
database. Hal ini untuk memudahkan pemantauan keadaan pelumas setiap bulan.
Dengan memonitor setiap bulan keausan yang terjadi pada mesin dapat diperkecil
bahkan bisa dihindari. Grafik untuk kondisi pelumas suatu mesin membantu kita
untuk mengetahui kecenderungan kapan pelumas tersebut harus diganti.
Sedangkan pada minyak trafo, pemantauannya dilakukan dengan melihat
banyaknya circuit breaker bekerja open dan close. Pemeriksaan minyak dilakukan
saat trafo tidak beroperasi. Pemeriksaan minyak trafo meliputi tegangan tembus,
keasaman, busa. Apabila minyak sudah timbul tegangan saat diberi tegangan
tembusnya, maka minyak pelumas tersebut harus diganti.
PT. PLN (Persero)
Wilayah Sulsel, Sultra & Sulbar Sektor Tello
Makassar
Teknik Mesin Universitas Hasanuddin 49
3. Pemantauan vibrasi
Saat ini pemantauan vibrasi banyak dilakukan untuk memonitor kondisi
peralatan. Dengan melakukan pengukuran vibrasi pada titik titik yang telah
ditentukan maka spectrum vibrasi yang terukur selanjutnya dianalisa untuk
mengetahui adanya kelainan atau kerusakan yang mulai terjadi.
Pengukuran vibrasi peralatan dilakukan setiap minggu. Hasil pengukuran
yang telah dianalisa disimpan menurut nama mesin untuk memudahkan
penelusuran.
Data hasil pengukuran yang diambil setiap minggu dituangkan dalam
bentuk grafik untuk melihat kecenderungan arah kerusakan yang akan terjadi.
Pengukuruan vibrasi pada bearing mesin dilakukan dalam arah radial
maupun aksial. Berikut ini gambaran tentang kelainan yang terjadi dan spectrum
vibrasi yang muncul.
Jadi dengan demikian bahwa
1. Pemeliharaan prediktif ini dapat dilakukan melalui pemantauan analisa
minyak pelumas, distribusi temepratur dan pengukuran vibrasi.
2. Pemantauan dengan pemeliharaan prediktif sangat membantu
manajemen didalam memprediksikan penggantian minyak pelumas, dan
perbaikan insulasi dinding pelindung panas.
3. Pemantauan vibrasi pada peralatan motor-motor dan pompa sangat
penting untuk mengurangi kerugian yang besar.
4. Perlu pelatihan yang memadai pada SDM yang menangani langsung
kegiatan pemeliharaan prediktif agar analisa yang dilakukan menjadi
lebih akurat.
PT. PLN (Persero)
Wilayah Sulsel, Sultra & Sulbar Sektor Tello
Makassar
Teknik Mesin Universitas Hasanuddin 50
BAB VI
PENUTUP
VI.1. Kesimpulan
 Jenis mesin yang digunakan pada unit PLTD PT. PLN (PERSERO)
SEKTOR TELLO adalah mesin diesel empat langah di mana langkah
kerjanya yaitu; langkah isap, langkah kompresi, langkah ekspansi dan
langkah pembuangan gas.
 Sistem-sistem pada PLTD yaitu:
 Sistem pendinginan
 Sistem udara masuk dan gas buang
 Sistem pelumasan
 Sistem bahan bakar
 Sistem starter
 Jenis Pemeliharaan yang dilakukan pada unit PLTD PT. PLN
(PERSERO) SEKTOR TELLO adalah sebagai berikut :
a. Pemeliharaan terencana yang terdiri dari :
1. Pemeliharaan preventif, meliputi ;
a. Pemeliharaan periodik yang mencakup Top Overhoul,
Semi Overhoul, dan Mayor Overhoul.
b. Pemeliharaan periodik rutin yang mencakup service dan
inspeksi.
2. Pemeliharaan korektif, meliputi ;
a. Perbaikan
b. Penggantian
c. Penyempurnaan/modifikasi
b. Pemeliharaan tidak terencana
VI.2. Saran
Setelah melakukan kerja praktek penulis mengajukan beberapa usulan
perbaikan yang telah dipertimbangkan oleh penulis sesuai dengan kondisi yang
PT. PLN (Persero)
Wilayah Sulsel, Sultra & Sulbar Sektor Tello
Makassar
Teknik Mesin Universitas Hasanuddin 51
terjadi pada system maintenance tersebut. Adapun usulan perbaikan dari penulis
yaitu:
 Sebaiknya peserta praktek diberi pengarahan awal mengenai seluk
beluk pekerjaan yang akan dilaksanakan di tempat kerja dimana
peserta ditempatkan.
 Metode-metode perawatan yang telah diterapkan sebaiknya
dijalankan sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan agar mesin
dapat terawat dan awet.
 Sebaiknya pengadaan persediaan material cadangan harus
diperhatikan agar tidak menunda jalannya waktu perbaikan dari
pemeliharaan mesin.
 Untuk mengatasi tingginya viskositas dapat dilakukan dengan
penambahan pelumas baru dengan viskositas yang lebih encer dari
pelumas yang sementara digunakan. Penambahan dilakukan hingga
viskositas turun mendekati pelumas baru yang direkomendasikan
pembuat mesin. Ada baiknya sebelum penambahan pelumas, pelumas
bekas disaring dari endapan hasil oksidasi dan kotoran lain. Filter
pelumas juga harus diganti baru. Jika factor ekonomi tidak kendala,
maka penggantian total akan lebih praktis dan cepat..
DAFTAR PUSTAKA
PT. PLN (Persero)
Wilayah Sulsel, Sultra & Sulbar Sektor Tello
Makassar
Teknik Mesin Universitas Hasanuddin 52
 Laporan Teknis, Pemeliharaan Preventif Pembangkit Listrik, BTMP BPPT,
2001.
 Fajar Rizqon, Modul Training “ Dasar-dasar Analisa Oli”, BTMP BPPT,
2002.
 Keputusan Direksi Perusahaan Umum Listrik Negara, (1994), "Tugas Pokok,
Fungsi dan Susunan Organisasi Sektor Tello Pada Perusahaan Umum
Listrik Negara Wilayah VIII” PT. PLN (Persero) Wilayah VIII, Makassar.
 Arismunandar, W. Penggerak Mula Motor Bakar Torak. ITB Bandung.
1998.
 Suharto Ir., “Manajemen Perawatan Mesin”. 1991. Penerbit Rineka Cipta.
 http://digilib.petra.ac.id/jiunkpe/s1/elkt/2001/jiunkpe-ns-s1-2001-23497101-
220-pltd-chapter2.pdf.
 Arsal, Laporan Praktek Kerja Lapangan pada PT.PLN (Persero)
WILAYAH VIII Sektor Tello. UNHAS, Makassar. 2008.

More Related Content

What's hot

Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Sistem pneumatik
Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Sistem pneumatikBuku Pintar MIGAS INDONESIA - Sistem pneumatik
Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Sistem pneumatikAriyandi Yuda Prahara
 
Asas Sistem pneumatik -123
Asas Sistem pneumatik -123Asas Sistem pneumatik -123
Asas Sistem pneumatik -123KEN KEN
 
Komponen Sistem Hidrolik
Komponen Sistem HidrolikKomponen Sistem Hidrolik
Komponen Sistem HidrolikAhmad Faozi
 
kalibrasi controler
kalibrasi controlerkalibrasi controler
kalibrasi controlersomad79
 
Preventive maintenance slide show
Preventive maintenance slide showPreventive maintenance slide show
Preventive maintenance slide showhannaleyanna
 
Ppt sistem hidrolik dan pneumatik
Ppt sistem hidrolik dan pneumatikPpt sistem hidrolik dan pneumatik
Ppt sistem hidrolik dan pneumatikIrwanWitono
 
Sistem Pneumatik & Hidrolik
Sistem Pneumatik & HidrolikSistem Pneumatik & Hidrolik
Sistem Pneumatik & HidrolikDYA_25
 
Chapter compressors and compressed air systems (bahasa ind
Chapter   compressors and compressed air systems (bahasa indChapter   compressors and compressed air systems (bahasa ind
Chapter compressors and compressed air systems (bahasa ind'Purwanto' Magl
 
Jenis- Jenis Penyelenggaraan
Jenis- Jenis PenyelenggaraanJenis- Jenis Penyelenggaraan
Jenis- Jenis PenyelenggaraanYong Shahriah
 
1 2-2-1-shell-tube
1 2-2-1-shell-tube1 2-2-1-shell-tube
1 2-2-1-shell-tubeBenny Padly
 
Bahan ajar-tmd218-pneumatik-hidrolik
Bahan ajar-tmd218-pneumatik-hidrolikBahan ajar-tmd218-pneumatik-hidrolik
Bahan ajar-tmd218-pneumatik-hidrolikherdwihascaryo
 

What's hot (20)

Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Sistem pneumatik
Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Sistem pneumatikBuku Pintar MIGAS INDONESIA - Sistem pneumatik
Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Sistem pneumatik
 
07.03a
07.03a07.03a
07.03a
 
Asas Sistem pneumatik -123
Asas Sistem pneumatik -123Asas Sistem pneumatik -123
Asas Sistem pneumatik -123
 
Komponen Sistem Hidrolik
Komponen Sistem HidrolikKomponen Sistem Hidrolik
Komponen Sistem Hidrolik
 
kalibrasi controler
kalibrasi controlerkalibrasi controler
kalibrasi controler
 
Preventive maintenance slide show
Preventive maintenance slide showPreventive maintenance slide show
Preventive maintenance slide show
 
Alat Ganti Penyaman Udara
Alat Ganti Penyaman Udara Alat Ganti Penyaman Udara
Alat Ganti Penyaman Udara
 
Ppt sistem hidrolik dan pneumatik
Ppt sistem hidrolik dan pneumatikPpt sistem hidrolik dan pneumatik
Ppt sistem hidrolik dan pneumatik
 
Sistem Pneumatik & Hidrolik
Sistem Pneumatik & HidrolikSistem Pneumatik & Hidrolik
Sistem Pneumatik & Hidrolik
 
Chapter compressors and compressed air systems (bahasa ind
Chapter   compressors and compressed air systems (bahasa indChapter   compressors and compressed air systems (bahasa ind
Chapter compressors and compressed air systems (bahasa ind
 
Jenis- Jenis Penyelenggaraan
Jenis- Jenis PenyelenggaraanJenis- Jenis Penyelenggaraan
Jenis- Jenis Penyelenggaraan
 
hidraulik
hidraulikhidraulik
hidraulik
 
Unit1
Unit1Unit1
Unit1
 
Cara kerja pneumatik
Cara kerja pneumatikCara kerja pneumatik
Cara kerja pneumatik
 
Sistem pneumatik
Sistem pneumatikSistem pneumatik
Sistem pneumatik
 
1 2-2-1-shell-tube
1 2-2-1-shell-tube1 2-2-1-shell-tube
1 2-2-1-shell-tube
 
Bahan ajar-tmd218-pneumatik-hidrolik
Bahan ajar-tmd218-pneumatik-hidrolikBahan ajar-tmd218-pneumatik-hidrolik
Bahan ajar-tmd218-pneumatik-hidrolik
 
J4012 unit2
J4012 unit2 J4012 unit2
J4012 unit2
 
Alat alat ukur
Alat alat ukurAlat alat ukur
Alat alat ukur
 
Isi pneumatik
Isi pneumatikIsi pneumatik
Isi pneumatik
 

Similar to PLTD Pemeliharaan Prediktif

Pemeliharaan motor listrik 6kv trans
Pemeliharaan motor listrik 6kv transPemeliharaan motor listrik 6kv trans
Pemeliharaan motor listrik 6kv transMuhammadFirdaus477
 
Peranan managemen dan filosofi perawatan dalam merawat mesin
Peranan managemen dan filosofi perawatan dalam merawat mesinPeranan managemen dan filosofi perawatan dalam merawat mesin
Peranan managemen dan filosofi perawatan dalam merawat mesinakbarali_
 
work breakdown structure
work breakdown structurework breakdown structure
work breakdown structureNurhadi Nugroho
 
Pemeliharaan-pembangkit-listrik-tenaga-diesel.pdf
Pemeliharaan-pembangkit-listrik-tenaga-diesel.pdfPemeliharaan-pembangkit-listrik-tenaga-diesel.pdf
Pemeliharaan-pembangkit-listrik-tenaga-diesel.pdfyusuf699644
 
adoc.pub_preventive-maintenance.pdf
adoc.pub_preventive-maintenance.pdfadoc.pub_preventive-maintenance.pdf
adoc.pub_preventive-maintenance.pdfarif492169
 
Karya tulis
Karya tulisKarya tulis
Karya tuliskapal04
 
Perawatan Peralatan (Maintenance) - Manajemen Operasional
Perawatan Peralatan (Maintenance) - Manajemen OperasionalPerawatan Peralatan (Maintenance) - Manajemen Operasional
Perawatan Peralatan (Maintenance) - Manajemen Operasionalfredi_umby
 
Implementasi Manajemen Mutu iSO 9001 di Departemen Pemeliharaan (Maintenance)...
Implementasi Manajemen Mutu iSO 9001 di Departemen Pemeliharaan (Maintenance)...Implementasi Manajemen Mutu iSO 9001 di Departemen Pemeliharaan (Maintenance)...
Implementasi Manajemen Mutu iSO 9001 di Departemen Pemeliharaan (Maintenance)...Ir. Duddy Arisandi, ST, MT
 
2d-ppt-perawatan-dan-perbaikan-mesin.ppt
2d-ppt-perawatan-dan-perbaikan-mesin.ppt2d-ppt-perawatan-dan-perbaikan-mesin.ppt
2d-ppt-perawatan-dan-perbaikan-mesin.pptRastraArifPradana
 
Slide pertemuan 14
Slide pertemuan 14Slide pertemuan 14
Slide pertemuan 14Novia Putri
 
4. Man Pemeliharaan Sarana & Prasarana Resort - Pertemuan Terencana Preventif
4. Man Pemeliharaan Sarana & Prasarana Resort - Pertemuan Terencana Preventif4. Man Pemeliharaan Sarana & Prasarana Resort - Pertemuan Terencana Preventif
4. Man Pemeliharaan Sarana & Prasarana Resort - Pertemuan Terencana PreventifIrwan Haribudiman
 
kim192 392-1-pb
kim192 392-1-pbkim192 392-1-pb
kim192 392-1-pbKim Aim
 
Sasaran dan tanggung jawab maintenance (2007)
Sasaran dan tanggung jawab maintenance (2007)Sasaran dan tanggung jawab maintenance (2007)
Sasaran dan tanggung jawab maintenance (2007)namakugilang
 
00. handout perawatan dan perbaikan smk negeri 2 wonogiri
00. handout perawatan dan perbaikan smk negeri 2 wonogiri00. handout perawatan dan perbaikan smk negeri 2 wonogiri
00. handout perawatan dan perbaikan smk negeri 2 wonogiriEdi Sutanto
 
Pemrograman dasar cnc ant. kristjono
Pemrograman dasar cnc ant. kristjonoPemrograman dasar cnc ant. kristjono
Pemrograman dasar cnc ant. kristjonoEko Supriyadi
 
pemeliharaan dan keandalan in Bahasa Makalah
 pemeliharaan dan keandalan in Bahasa Makalah pemeliharaan dan keandalan in Bahasa Makalah
pemeliharaan dan keandalan in Bahasa MakalahYesica Adicondro
 

Similar to PLTD Pemeliharaan Prediktif (20)

Pemeliharaan motor listrik 6kv trans
Pemeliharaan motor listrik 6kv transPemeliharaan motor listrik 6kv trans
Pemeliharaan motor listrik 6kv trans
 
mttr
mttrmttr
mttr
 
Peranan managemen dan filosofi perawatan dalam merawat mesin
Peranan managemen dan filosofi perawatan dalam merawat mesinPeranan managemen dan filosofi perawatan dalam merawat mesin
Peranan managemen dan filosofi perawatan dalam merawat mesin
 
work breakdown structure
work breakdown structurework breakdown structure
work breakdown structure
 
Pemeliharaan-pembangkit-listrik-tenaga-diesel.pdf
Pemeliharaan-pembangkit-listrik-tenaga-diesel.pdfPemeliharaan-pembangkit-listrik-tenaga-diesel.pdf
Pemeliharaan-pembangkit-listrik-tenaga-diesel.pdf
 
adoc.pub_preventive-maintenance.pdf
adoc.pub_preventive-maintenance.pdfadoc.pub_preventive-maintenance.pdf
adoc.pub_preventive-maintenance.pdf
 
Karya tulis
Karya tulisKarya tulis
Karya tulis
 
Perawatan Peralatan (Maintenance) - Manajemen Operasional
Perawatan Peralatan (Maintenance) - Manajemen OperasionalPerawatan Peralatan (Maintenance) - Manajemen Operasional
Perawatan Peralatan (Maintenance) - Manajemen Operasional
 
Implementasi Manajemen Mutu iSO 9001 di Departemen Pemeliharaan (Maintenance)...
Implementasi Manajemen Mutu iSO 9001 di Departemen Pemeliharaan (Maintenance)...Implementasi Manajemen Mutu iSO 9001 di Departemen Pemeliharaan (Maintenance)...
Implementasi Manajemen Mutu iSO 9001 di Departemen Pemeliharaan (Maintenance)...
 
2d-ppt-perawatan-dan-perbaikan-mesin.ppt
2d-ppt-perawatan-dan-perbaikan-mesin.ppt2d-ppt-perawatan-dan-perbaikan-mesin.ppt
2d-ppt-perawatan-dan-perbaikan-mesin.ppt
 
Slide pertemuan 14
Slide pertemuan 14Slide pertemuan 14
Slide pertemuan 14
 
4. Man Pemeliharaan Sarana & Prasarana Resort - Pertemuan Terencana Preventif
4. Man Pemeliharaan Sarana & Prasarana Resort - Pertemuan Terencana Preventif4. Man Pemeliharaan Sarana & Prasarana Resort - Pertemuan Terencana Preventif
4. Man Pemeliharaan Sarana & Prasarana Resort - Pertemuan Terencana Preventif
 
kim192 392-1-pb
kim192 392-1-pbkim192 392-1-pb
kim192 392-1-pb
 
Sasaran dan tanggung jawab maintenance (2007)
Sasaran dan tanggung jawab maintenance (2007)Sasaran dan tanggung jawab maintenance (2007)
Sasaran dan tanggung jawab maintenance (2007)
 
organisasi maintenance
organisasi maintenanceorganisasi maintenance
organisasi maintenance
 
00. handout perawatan dan perbaikan smk negeri 2 wonogiri
00. handout perawatan dan perbaikan smk negeri 2 wonogiri00. handout perawatan dan perbaikan smk negeri 2 wonogiri
00. handout perawatan dan perbaikan smk negeri 2 wonogiri
 
10. perawatan mesin dan peralatan
10. perawatan mesin dan peralatan10. perawatan mesin dan peralatan
10. perawatan mesin dan peralatan
 
Pemrograman dasar cnc ant. kristjono
Pemrograman dasar cnc ant. kristjonoPemrograman dasar cnc ant. kristjono
Pemrograman dasar cnc ant. kristjono
 
pemeliharaan dan keandalan in Bahasa Makalah
 pemeliharaan dan keandalan in Bahasa Makalah pemeliharaan dan keandalan in Bahasa Makalah
pemeliharaan dan keandalan in Bahasa Makalah
 
Manajemen perawatan industri
Manajemen perawatan industriManajemen perawatan industri
Manajemen perawatan industri
 

Recently uploaded

Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxSitiRukmanah5
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxSDN1Wayhalom
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)ratnawijayanti31
 
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptxFisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptxPutriAriatna
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumfebrie2
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 

Recently uploaded (12)

Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
 
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptxFisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 

PLTD Pemeliharaan Prediktif

  • 1. PT. PLN (Persero) Wilayah Sulsel, Sultra & Sulbar Sektor Tello Makassar Teknik Mesin Universitas Hasanuddin 39 BAB IV SISTEM PEMELIHARAAN MESIN PLTD IV.1. Defenisi Pemeliharaan Melakukan segala aktifitas terhadap PLTD, untuk mempertahankan unjuk kerja semula atau mengembalikan kepada kondisi semula secara optimal, agar aset fisik (PLTD) tersebut dapat memenuhi syarat fungsinya sesuai tujuan dan sasarannya. IV.2. Tujuan Pemeliharaan Sebagaimana peralatan pada umumnya, maka peralatan yang beroperasi dalam sistem pembangkit listrik harus dipelihara secara rutin sesuai dengan buku petunjuk pemeliharaan pabrik. Pemeliharaan PLTD dilakukan untuk mempertahankan unjuk kerja yang optimal telah ditetapkan atau mengembalikan pada posisi semula agar PLTD dapat beroperasi dengan efisien, ekonomis dan handal. IV.3. Sasaran Pemeliharaan Sasaran pemeliharaan PLTD diarahkan untuk mencapai : a. Jam operasi lebih besar dari 6000 jam pertahun. b. Kapasitas mampu kontinue lebih besar dari 80% dari kapasitas terpasang. c. Mempertahankan tingkat efsiensi pemakaian bahan bakar dan pelumas sesuai spesifikasinya. d. Biaya pemeliharaan pada batas-batas yang ekonomis. e. Mempertahankan tingkat keamanan dan keselamatan kerja.
  • 2. PT. PLN (Persero) Wilayah Sulsel, Sultra & Sulbar Sektor Tello Makassar Teknik Mesin Universitas Hasanuddin 40 IV.4. Jenis-Jenis Pemeliharaan IV.4.1. Pemeliharaan Terencana Suatu pemeliharaan yang direncanakan sebelumnya dan jauh sebelumnya sudah diketahui bahwa pemeliharaan harus dilakukan pada waktu tertentu yang akan datang dan untuk itu dibuat perencanaannya. Perencanaannya dibuat berdasarkan buku petunjuk pemeliharaan mesin, jam operasi mesin serta pengaruh dari kondisi lingkungan sekitarnya, penggunaan bahan bakar dan pelumasan juga pola operasi mesin. Perencanaan ini termasuk jadwal dimulainya pelaksanaan pemeliharaan, jadwal dimulainya unit pembangkit beroperasi kembali, biaya-biaya yang dibutuhkan untuk suku cadang, material dan jasa. 1. Pemeliharaan Preventif (Preventif Maintenance) Pada awalnya preventif maintenance adalah perawatan yang dilakukan secara berkala dalam rangka mencegah terjadinya kerusakan dengan melakukan pengecekan, penggantian, overhaul pada sistem interval waktu yang ditentukan. Jenis perawatan ini mulai dikenal sejak dimulainya era perang dunia kedua yaitu ketika dunia membutuhkan mekanisasi yang berlebihan pada semua jenis industri. Mengingat jenis mesin makin banyak dan kompleks, maka down time menjadi masalah sehingga industri membutuhkan cara untuk mencegah kerusakan. Dari sinilah timbul ide overhaul pada interval waktu yang tetap. Selain itu disebabkan oleh biaya perawatan asset yang makin meningkat terhadap produksi maka lahirlah sistem perencanaan dan kontrol perawatan (maintenance planning and control system). Sistem ini telah sangat mapan dalam praktek perawatan. 2. Pemeliharaan Periodik a. Pemeliharaan Periodik
  • 3. PT. PLN (Persero) Wilayah Sulsel, Sultra & Sulbar Sektor Tello Makassar Teknik Mesin Universitas Hasanuddin 41 Suatu bentuk pemeliharaan terencana yang berulang-ulang secara teratur dan telah diketahui sebelumnya bahwa pada jam kerja mesin tertentu suatu jenis pemeliharaan harus dilakukan. Pemeliharaan tersebut mempunyai periode waktu tertentu yaitu dari P6 ( 6000 jam = TO), P7 (12000 jam=SO), dan P8 (18000 jam = MO). 1. Top Overhaul (TO 6000 jam) Pemeliharaan 6000 jam terhadap bagian atas mesin (silinder head keatas) yang meliputi pekerjaan pengukuran, penggantian atau merekonduksi komponen-komponen yang aus untuk mendapatkan kondisi operasi yang optimal. Pekerjaan – pekerjaan yang dilakukan pada TOP Overhaul meliputi pemeriksaan pada seluruh bagian-bagian unit yang antara lain :  Pemeriksaan semua kepala silinder dan komponen yang lainnya.  Pemeriksaan dan pengukuran satu bantalan dan bantalan luncuran (metal) atau sesuai buku manual pabrikan.  Pembersihan generator  Pemeriksaan peralatan listrik  Pemeriksaan perawat pendingin cooler dan inter cooler  Pemeriksaan cairan peredam getaran (vibration damper)  Pemeriksaan Turbocharger (overhaul jika diperlukan pada saatnya)  Pengetasan kemampuan mesin 2. Semi Overhaul (SO 12000 jam) Pemeriksaan 12000 jam terhadap bagian connecting rod keatas yang meliputi pengukuran, penggantian atau
  • 4. PT. PLN (Persero) Wilayah Sulsel, Sultra & Sulbar Sektor Tello Makassar Teknik Mesin Universitas Hasanuddin 42 merekonduksi komponen yang aus untuk mendapatkan operasi yang optimal. pekerjaan yang dilaksanakan pada Top Overhaul meliputi pemeriksaan pada seluruh bagian unit antara lain :  Semi Overhaul untuk putaran < 750 rpm 3. Mayor Overhaul (MO 18000 jam) Pemeliharaan 18000 jam terhadap bagian mesin yang meliputi pekerjaan pengukuran, penggantian atau merekonduksi komponen yang aus untuk mendapatkan kondisi operasi yang optimal. pekerjaan yang dilaksanakan pada Top Overhaul meliputi pemeriksaan bagian unit antara lain :  Overhaul kepala silinder (silinder head) seluruhnya dan pemeriksaan komponennya.  Overhaul piston, silinder, bantalan, turbocharger, silinder blok  Pemeriksaan perlengkapan / peralatan bantu, generator dan panel listrik, pondasi getaran / suara.  Pengetasan kemampuan mesin. Untuk memindahkan dalam melaksanakan pekerjaan bagi pelaksanaan dilihat dari jenis pemeliharaan perlu ditambahkan kalender pemeliharaan dan jenis kerja Jenis Pemeliharaan Kalender Jenis Kerja PO Harian 24 P1 Mingguan 125 P2 2 Minggu 250 P3 Bulanan 500 P4 Triwulan 1500
  • 5. PT. PLN (Persero) Wilayah Sulsel, Sultra & Sulbar Sektor Tello Makassar Teknik Mesin Universitas Hasanuddin 43 P5 Semester 3000 P6 TO 6000 P7 SO 12000 P8 MO 18000 b. Pemeliharaan Periodik Rutin Pemeliharaan periodik rutin yaitu pemeliharaan kecil yang dilakukan dalam tahun anggaran yang bersangkutan.  Service Pemeliharaan rutin jangka pendek meliputi pekerjaan melumasi, membersihkan, mengganti, dan menambah minyak pelumas atau bahan bakar kimia, dengan kegiatan sebagai berikut : PO (8-20) jam  Melumasi dan menggemuki secara manual  Membuang air kondesat dan kotoran-kotoran dari tangki dengan membuka kran.  Memeriksa dan menambahkan minyak pelumas atau air pendingin yang kurang. P1 ( 100-150 ) jam  Membuka dan membersihkan separator  Membuka dan membersihkan filter  Membersihkan peralatan bantu dari debu dan minyak yang bocor P2 ( 200-300 ) jam  Mengganti minyak pelumas dari peralatan tertentu dengan referensi dari pabrik  Meminyaki bantalan-bantalan  Menambah bahan kimia pada air pendingin
  • 6. PT. PLN (Persero) Wilayah Sulsel, Sultra & Sulbar Sektor Tello Makassar Teknik Mesin Universitas Hasanuddin 44  Inspeksi pemeliharaan rutin dengan jangka waktu yang lebih panjang meliputi pekerjaan pengamatan maupun pengukuran, penyetelan, perbaikan dan penggantian pada unit pembangkit tanpa membuka atau melepas bagian- bagian utama, dengan jenis dan macam kegiatan pemeliharaan berikut : P3 (400-600) jam  Memeriksa peralatan-peralatan, bekerja dengan baik  Memperbaiki komponen-komponen yang terjadi kerusakan  Memeriksa tekanan, temperatur, dan gas asap  Memeriksa sistem pelumasan bekerja dengan baik P4 (1200-1800) jam  Memeriksa fungsi dan bekerjanya alat pengaman  Memeriksa berfungsinya black star  Memeriksa berfungsinya governor  Memeriksa kualitas air pendingin dan unit water treatment  Memeriksa viskositas minnya dan battery P5 ( 2400-3600 ) jam  Memeriksa dan membersihkan injektor  Memeriksa sistem timing  memeriksa kelonggaran baut, mur, roda gigi, dan bantalan  Memeriksa filter oli 3. Pemeliharaan Korektif Pemeliharaan korektif dilakukan apabila terjadi kegagalan berulang pada suatu mesin atau komponen mesin dalam rangka mencegah jangan sampai terulang kembali di masa depan dengan melakukan studi (Reverse Engeneering), merancang ulang,
  • 7. PT. PLN (Persero) Wilayah Sulsel, Sultra & Sulbar Sektor Tello Makassar Teknik Mesin Universitas Hasanuddin 45 menetapkan kembali spesifikasi material, memasang dan menguji komponen yang gagal tersebut. Dengan berjalannya waktu, maka jumlah asset dan biaya yang digunakan untuk merawat asset makin bertambah besar menyebabkan manusia mulai mencari-cari perawatan baru dengan mana mereka dapat memaksimalkan umur peralatan. Pemeriksaan korektif (tidak periodik) mencakup :  Perbaikan Pemeliharaan tidak periodik, meliputi pekerjaan rekondisi dan perbaikan beberapa komponen dengan mengembalikan kepada kondisi semula atau maksimal.  Penggantian Pemeliharaan ini meliputi pekerjaan rekondisi dan penggantian sejumlah besar dengan tujuan mengembalikan kepada kondisi semula maksimal.  Penyempurnaan Pemeliharaan ini meliputi pekerjaan perubahan desain dari komponen dengan tujuan menaikkan kemampuan dan efisiensi. IV.4.2. Pemeliharaan Tidak Terencana Pemeliharaan tidak terencana adalah pemeliharaan yang dilakukan tanpa ada rencana sebelumnya. Hal ini disebabkan adanya gangguan kerusakan yang tidak terduga, tapi harus dikerjakan pada tahun yang bersangkutan karena keadaan darurat.
  • 8. PT. PLN (Persero) Wilayah Sulsel, Sultra & Sulbar Sektor Tello Makassar Teknik Mesin Universitas Hasanuddin 46 BAB V PEMBAHASAN “Analisa pelumasan pada pemeliharaan prediktif dari mesin diesel jenis SWD pada PLTD”. Analisa pelumas adalah bagian dari kegiatan pemeliharaan prediktif yang dilakukan secara rutin pada banyak industri termasuk industri otomotif, kereta api, penerbangan, industri kimia, dan termasuk juga pembangkit listrik. Sifat fisika kimia pelumas meliputi warna, viskositas, kandungan logam, kandungan asam/basa dan lain-lain, senantiasa dipantau secara rutin untuk mendapatkan sinyal atau deteksi dini bila terjadi kerusakan pada mesin atau untuk menemukan periode penggantian pelumas. Selain digunakan pada program perawatan, analisa pelumas juga digunakan sebagai alat bantu pada analisa kerusakan (failure analysis). Dalam hal ini pelumas dicek untuk mencari penyebab kerusakan mesin seperti overheating atau kontaminasi zat korosif. Failure analysis biasanya menggunakan metode analisa spektroskopi infra merah, analisa keausan (AAS atau ICP) dan ferrography. Pola pemeliharaan prediktif dianggap lebih efektif dan efisien karena pemeliharaan dilakukan berdasarkan hasil pengamatan (monitoring) dan analisa untuk menentukan kondisi dan kapan pemeliharaan akan dilaksanakan. Dengan pemantauan pelumas diharapkan dapat melakukan diagnose awal agar dapat mencegah kemungkinan kerusakan lebih dini. Prinsip dasar analisa pelumas dimulai dengan pengambilan sampel. Sampling pelumas pada mesin SWD dilakukan pada saat mesin sedang beroperasi. Hal ini dilakukan untuk menjaga homogenitas sampel. Pemeliharaan prediktif merupakan bagian yang peting dalam menentukan kesehatan mesin secara dini sehingga mengurangi timbulnya kerusakan pada
  • 9. PT. PLN (Persero) Wilayah Sulsel, Sultra & Sulbar Sektor Tello Makassar Teknik Mesin Universitas Hasanuddin 47 peralatan. Pemantauan kondisi minyak pelumas, serta distribusi panas pada titik- titik kritis serta pengukuran vibrasi suatu mesin sangat mutlak diperlukan pada suatu pembangkit , untuk menjaga kontinuitas operasional pembangkit. Monitoring vibrasi serta analisa spectrum vibrasi pada motor, pompa serta turbin generator dapat dilakukan secara rutin mingguan untuk melihat trend vibrasi yang terjadi. Disamping itu dengan pemeliharaan prediktif kita dapat merencanakan perbaikan secara terencana dengan unit-unit lain yang sedang beroperasi tanpa mengurangi keandalan sistem kelistrikan di masyarakat. Kesehatan mesin merupakan hal yang penting didalam pengoperasian suatu peralatan. Agar mesin dalam kondisi yang prima maka perlu dilakukan pemeliharaan dengan baik dan benar. Pemeliharaan yang rutin serta pemeriksaan kondisi mesin akan mengurangi terjadinya kerusakan yang fatal. Salah satu bentuk pemeliharaan preventif adalah dengan melakukan pemeliharaan prediktif. Pemeliharaan prediktif memerlukan keahlian khusus bagi personil yang melakukannya. Hal ini untuk memastikan mutu kerja dapat dipertanggungjawabkan. Pemeliharaan prediktif dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain: 1. Pemantauan temperatur dengan alat pengukur suhu Temperatur merupakan salah satu parameter yang menunjukkan adanya energi panas pada suatu daerah diukur. Kenaikan suhu yang tidak normal merupakan tanda adanya kelainan, kebocoran atau kerusakan isolasi. Pengukuran suhu dapat dilakukan dengan termokopel yang sudah terpasang pada peralatan tersebut atau dapat juga dilakukan dengan infrared thermograp. Dengan infrared thermograph kita dapat melakukan pegukuran tanpa harus menyentuh sensor ke peralatan yang akan diukur. Penggunaan thermograph membantu kita menentukan adanya kebocoran isolasi pada dinding turbin, boiler sehingga kerugian panas dapat dicegah. Disamping itu hot spot pada isolator penghantar atau circuit breaker 6 KV maupun 150 KV dapat dideteksi. Pemantauan peralatan ini dapat dilakukan dengan mencatat data suhu tersebut dalam suatu format monitoring. Pengambilan data sebaiknya dilakukan
  • 10. PT. PLN (Persero) Wilayah Sulsel, Sultra & Sulbar Sektor Tello Makassar Teknik Mesin Universitas Hasanuddin 48 setiap minggu secara rutin. Kemudian dalam satu bulan dibuat kecenderungan grafik suhu yang diukur. Dengan pemantauan mingguan maka kelaianan yang terjadi pada peralatan saat operasi dapat diketahui secara cepat. Dengan demikian hal ini mencegah terjadinya break down maintenance yang memakan waktu lebih lama serta juga cost yang tinggi. 2. Pemantauan Minyak Pelumas Minyak pelumas digunakan melumasi bagian-bagian mesin untuk menghindari kontak langsung antara logam-dengan logam. Pada bantalan turbin, pelumas membentuk lapisan film yang mampu menahan beban turbin. Selain digunakan sebagai pelumas turbin, minyak pelumas turbin juga digunakan sebagai minyak hidrolik untuk menggerakkan governor valve dan tripping valve. Oleh karenanya persyaratan untuk pelumas tersebut harus teliti dan memenuhi spesifikasi yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan. Disamping itu minyak pelumas, minyak trafo juga harus dipantau untuk mencegah terjadinya short circuit akibat minyak yang sudah tidak memenuhi standar. Tentunya criteria untuk minyak pelumas berbeda-beda tergantung penggunaannya. Pemantauan minyak pelumas untuk mesin-mesin yang berputar seperti pompa dan turbin, dilakukan secara rutin setiap bulan. Dengan mengambil sedikit sample minyak maka dilakukan pemeriksaan minyak pelumas seperti kandungan logam, keasaman, viskositas dan busa. Kemudian pencatatan rekam pelumas untuk masing-masing peralatan dilakukan dengan rapi dan disimpan dalam file database. Hal ini untuk memudahkan pemantauan keadaan pelumas setiap bulan. Dengan memonitor setiap bulan keausan yang terjadi pada mesin dapat diperkecil bahkan bisa dihindari. Grafik untuk kondisi pelumas suatu mesin membantu kita untuk mengetahui kecenderungan kapan pelumas tersebut harus diganti. Sedangkan pada minyak trafo, pemantauannya dilakukan dengan melihat banyaknya circuit breaker bekerja open dan close. Pemeriksaan minyak dilakukan saat trafo tidak beroperasi. Pemeriksaan minyak trafo meliputi tegangan tembus, keasaman, busa. Apabila minyak sudah timbul tegangan saat diberi tegangan tembusnya, maka minyak pelumas tersebut harus diganti.
  • 11. PT. PLN (Persero) Wilayah Sulsel, Sultra & Sulbar Sektor Tello Makassar Teknik Mesin Universitas Hasanuddin 49 3. Pemantauan vibrasi Saat ini pemantauan vibrasi banyak dilakukan untuk memonitor kondisi peralatan. Dengan melakukan pengukuran vibrasi pada titik titik yang telah ditentukan maka spectrum vibrasi yang terukur selanjutnya dianalisa untuk mengetahui adanya kelainan atau kerusakan yang mulai terjadi. Pengukuran vibrasi peralatan dilakukan setiap minggu. Hasil pengukuran yang telah dianalisa disimpan menurut nama mesin untuk memudahkan penelusuran. Data hasil pengukuran yang diambil setiap minggu dituangkan dalam bentuk grafik untuk melihat kecenderungan arah kerusakan yang akan terjadi. Pengukuruan vibrasi pada bearing mesin dilakukan dalam arah radial maupun aksial. Berikut ini gambaran tentang kelainan yang terjadi dan spectrum vibrasi yang muncul. Jadi dengan demikian bahwa 1. Pemeliharaan prediktif ini dapat dilakukan melalui pemantauan analisa minyak pelumas, distribusi temepratur dan pengukuran vibrasi. 2. Pemantauan dengan pemeliharaan prediktif sangat membantu manajemen didalam memprediksikan penggantian minyak pelumas, dan perbaikan insulasi dinding pelindung panas. 3. Pemantauan vibrasi pada peralatan motor-motor dan pompa sangat penting untuk mengurangi kerugian yang besar. 4. Perlu pelatihan yang memadai pada SDM yang menangani langsung kegiatan pemeliharaan prediktif agar analisa yang dilakukan menjadi lebih akurat.
  • 12. PT. PLN (Persero) Wilayah Sulsel, Sultra & Sulbar Sektor Tello Makassar Teknik Mesin Universitas Hasanuddin 50 BAB VI PENUTUP VI.1. Kesimpulan  Jenis mesin yang digunakan pada unit PLTD PT. PLN (PERSERO) SEKTOR TELLO adalah mesin diesel empat langah di mana langkah kerjanya yaitu; langkah isap, langkah kompresi, langkah ekspansi dan langkah pembuangan gas.  Sistem-sistem pada PLTD yaitu:  Sistem pendinginan  Sistem udara masuk dan gas buang  Sistem pelumasan  Sistem bahan bakar  Sistem starter  Jenis Pemeliharaan yang dilakukan pada unit PLTD PT. PLN (PERSERO) SEKTOR TELLO adalah sebagai berikut : a. Pemeliharaan terencana yang terdiri dari : 1. Pemeliharaan preventif, meliputi ; a. Pemeliharaan periodik yang mencakup Top Overhoul, Semi Overhoul, dan Mayor Overhoul. b. Pemeliharaan periodik rutin yang mencakup service dan inspeksi. 2. Pemeliharaan korektif, meliputi ; a. Perbaikan b. Penggantian c. Penyempurnaan/modifikasi b. Pemeliharaan tidak terencana VI.2. Saran Setelah melakukan kerja praktek penulis mengajukan beberapa usulan perbaikan yang telah dipertimbangkan oleh penulis sesuai dengan kondisi yang
  • 13. PT. PLN (Persero) Wilayah Sulsel, Sultra & Sulbar Sektor Tello Makassar Teknik Mesin Universitas Hasanuddin 51 terjadi pada system maintenance tersebut. Adapun usulan perbaikan dari penulis yaitu:  Sebaiknya peserta praktek diberi pengarahan awal mengenai seluk beluk pekerjaan yang akan dilaksanakan di tempat kerja dimana peserta ditempatkan.  Metode-metode perawatan yang telah diterapkan sebaiknya dijalankan sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan agar mesin dapat terawat dan awet.  Sebaiknya pengadaan persediaan material cadangan harus diperhatikan agar tidak menunda jalannya waktu perbaikan dari pemeliharaan mesin.  Untuk mengatasi tingginya viskositas dapat dilakukan dengan penambahan pelumas baru dengan viskositas yang lebih encer dari pelumas yang sementara digunakan. Penambahan dilakukan hingga viskositas turun mendekati pelumas baru yang direkomendasikan pembuat mesin. Ada baiknya sebelum penambahan pelumas, pelumas bekas disaring dari endapan hasil oksidasi dan kotoran lain. Filter pelumas juga harus diganti baru. Jika factor ekonomi tidak kendala, maka penggantian total akan lebih praktis dan cepat.. DAFTAR PUSTAKA
  • 14. PT. PLN (Persero) Wilayah Sulsel, Sultra & Sulbar Sektor Tello Makassar Teknik Mesin Universitas Hasanuddin 52  Laporan Teknis, Pemeliharaan Preventif Pembangkit Listrik, BTMP BPPT, 2001.  Fajar Rizqon, Modul Training “ Dasar-dasar Analisa Oli”, BTMP BPPT, 2002.  Keputusan Direksi Perusahaan Umum Listrik Negara, (1994), "Tugas Pokok, Fungsi dan Susunan Organisasi Sektor Tello Pada Perusahaan Umum Listrik Negara Wilayah VIII” PT. PLN (Persero) Wilayah VIII, Makassar.  Arismunandar, W. Penggerak Mula Motor Bakar Torak. ITB Bandung. 1998.  Suharto Ir., “Manajemen Perawatan Mesin”. 1991. Penerbit Rineka Cipta.  http://digilib.petra.ac.id/jiunkpe/s1/elkt/2001/jiunkpe-ns-s1-2001-23497101- 220-pltd-chapter2.pdf.  Arsal, Laporan Praktek Kerja Lapangan pada PT.PLN (Persero) WILAYAH VIII Sektor Tello. UNHAS, Makassar. 2008.