Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas untuk menguji model pembelajaran kooperatif bamboo dancing dan dampaknya terhadap interaksi sosial siswa.
2. Penelitian dilakukan di SMP Setia Budi selama Maret-April 2015 dan menggunakan observasi, wawancara, angket sebagai teknik pengumpulan datanya.
Dokumen tersebut merupakan lembar pengesahan pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Negeri 11 Yogyakarta oleh mahasiswa bernama Yocta Nur Rahman. PPL dilaksanakan selama dua bulan dari Juli hingga September 2012 dan meliputi berbagai kegiatan layanan bimbingan dan konseling sekolah.
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus Materi Hari ke-4 SMP Ibrahimy Program P...ZainulHasan13
Laporan ini membahas strategi pengembangan program kebutuhan khusus untuk peserta didik berkebutuhan khusus di sekolah inklusif. Strategi-strategi tersebut mencakup pengembangan orientasi, mobilitas, komunikasi, persepsi bunyi, interaksi sosial, perilaku, diri, dan gerak sesuai dengan jenis kelainan peserta didiknya. Tujuannya adalah untuk meminimalkan hambatan dan meningkatkan partisipasi peserta didik dalam pembel
Dokumen tersebut merangkum metode penelitian tindakan kelas yang dilakukan untuk meningkatkan pembelajaran tematik dengan menggunakan media realia. Penelitian ini menggunakan desain siklus, meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Data dikumpulkan melalui observasi dan tes untuk menilai aktivitas siswa dan pencapaian belajar.
Standar operasional prosedur kepala sekolahDoem Chareo
Dokumen tersebut berisi standar operasional prosedur bagi kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan beberapa petugas khusus sekolah mengenai fungsi dan tugas masing-masing dalam mengelola sekolah.
Dokumen tersebut merupakan lembar pengesahan pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Negeri 11 Yogyakarta oleh mahasiswa bernama Yocta Nur Rahman. PPL dilaksanakan selama dua bulan dari Juli hingga September 2012 dan meliputi berbagai kegiatan layanan bimbingan dan konseling sekolah.
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus Materi Hari ke-4 SMP Ibrahimy Program P...ZainulHasan13
Laporan ini membahas strategi pengembangan program kebutuhan khusus untuk peserta didik berkebutuhan khusus di sekolah inklusif. Strategi-strategi tersebut mencakup pengembangan orientasi, mobilitas, komunikasi, persepsi bunyi, interaksi sosial, perilaku, diri, dan gerak sesuai dengan jenis kelainan peserta didiknya. Tujuannya adalah untuk meminimalkan hambatan dan meningkatkan partisipasi peserta didik dalam pembel
Dokumen tersebut merangkum metode penelitian tindakan kelas yang dilakukan untuk meningkatkan pembelajaran tematik dengan menggunakan media realia. Penelitian ini menggunakan desain siklus, meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Data dikumpulkan melalui observasi dan tes untuk menilai aktivitas siswa dan pencapaian belajar.
Standar operasional prosedur kepala sekolahDoem Chareo
Dokumen tersebut berisi standar operasional prosedur bagi kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan beberapa petugas khusus sekolah mengenai fungsi dan tugas masing-masing dalam mengelola sekolah.
Modul 1.1 Pemikiran KHD konteks lokal sosial budaya - Muhammad Riyanto.pptxNurilFile
1. Dokumen membahas kekuatan konteks sosio-kultural di Kabupaten Mojokerto yang sejalan dengan pemikiran KHD, seperti nilai gotong royong, kegiatan kekerabatan, bekerja sama dan saling memberi, serta menghormati leluhur.
2. Mata pelajaran di Sekolah Masyarakat meliputi pengenalan kearifan budaya lokal dan sejarah Majapahit.
3. Karakteristik peserta didik mencakup karakter ber
6. Pembelajaran Sosial Emosional (PSE).pptxHeniritaSusila
Pembelajaran sosial emosional saat ini menjadi salah satu materi yang sangat perlu untuk dipelajari dan diterapkan dalam upaya menghilangkan perundungan di lingkungan sekolah
angket untu siswa bagi guru bimbingan konselingachmad hidayat
Instrumen angket ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecemasan siswa menghadapi ujian nasional dan kebiasaan belajar siswa. Angket ini menggunakan skala Likert untuk mengukur sikap siswa terhadap pernyataan-pernyataan tentang kecemasan dan kebiasaan belajar. Angket ini terdiri dari beberapa item pernyataan yang harus dijawab siswa dengan memilih salah satu skala jawaban.
Rangkuman dokumen tersebut adalah rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk tema "Daerah Tempat Tinggalku" di kelas 4 SD. RPP ini mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, tujuan, materi, pendekatan, metode, dan kegiatan pembelajaran untuk beberapa mata pelajaran seperti PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, dan Seni Budaya.
Dokumen tersebut membahas perkembangan penelitian tindakan kelas (PTK) secara umum dan khusus di Indonesia. Secara garis besar, PTK berawal dari penelitian tindakan yang dikembangkan oleh Kurt Lewin pada 1940-an dan mulai diterapkan di bidang pendidikan pada 1970-an. Di Indonesia, PTK mulai dikenal pada akhir 1980-an dan sejak 1990-an mulai dipromosikan untuk perbaikan mutu pendidikan.
Pendampingan individu bertujuan untuk membantu Calon Guru Penggerak menerapkan hasil pembelajaran daring dan lokakarya agar mampu mengembangkan diri dan guru lain, memiliki kematangan moral, dan merencanakan pembelajaran berpusat pada peserta didik. Aktivitas pendampingan meliputi diskusi tentang filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara, refleksi capaian, dan pembuatan portofolio digital.
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilanSurya Eka
Lembar kerja ini berisi tentang penentuan teknik dan bentuk penilaian untuk ketiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Terdapat contoh instrumen penilaian untuk masing-masing ranah beserta cara pengolahan nilainya.
Supervisi akademik dilaksanakan di MTs NU Al-Hidayah Kudus untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Metode supervisi yang digunakan adalah supervisi individual terhadap guru mata pelajaran. Hasilnya adalah supervisor dapat mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan proses pembelajaran guna perbaikan berikutnya.
Modul 2.2. Angkatan 5 Reguler. Pembelajaran Sosial dan Emosional - Final.pdfIrman Ramly
Modul ini membahas pembelajaran sosial dan emosional (PSE) untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi seluruh individu di sekolah agar dapat meningkatkan kompetensi akademik dan kesejahteraan psikologis secara optimal. Modul ini menjelaskan pentingnya PSE dan lima kompetensi sosial dan emosional yaitu kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi
Sosialisasi peran dan fungsi GPK new.pptxssuser05810e
Dokumen tersebut merangkum peran dan fungsi Guru Pembimbing Khusus (GPK) dalam pendidikan inklusif. GPK bertugas membantu siswa berkebutuhan khusus dalam pembelajaran di sekolah inklusif. Tugas GPK terkait dengan kepala sekolah, guru, siswa, orang tua, dan masyarakat dalam hal pendampingan, fasilitasi, konsultasi, sosialisasi, dan pengembangan sumber daya untuk mend
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan disiplin positif yang dimulai dari diri sendiri tanpa adanya hukuman atau hadiah, serta membuat kesepakatan kelas bersama siswa untuk menciptakan pembelajaran yang adil dan berbudaya.
Angket ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi mengenai berpikir kritis siswa dalam pembelajaran sains melalui pendekatan Sains-Teknologi-Masyarakat (S-T-M). Angket ini terdiri dari 39 pernyataan yang harus dinilai oleh siswa sesuai tingkat kesetujuannya. Siswa diharapkan menjawab semua pertanyaan secara jujur.
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi Diri (Wahyu).docxWahyouJuztyn
Lembar kerja tersebut merupakan rencana pengembangan kompetensi diri guru selama enam bulan ke depan dalam bidang pengembangan diri, kepemimpinan pelajaran, kepemimpinan manajemen sekolah, dan kepemimpinan pengembangan sekolah.
1. Dokumen membahas tentang refleksi kesiapan guru dalam merencanakan pembelajaran berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KOSP).
2. Guru melakukan refleksi menggunakan Metode 6 Topi Berpikir untuk menganalisis perencanaan pembelajaran, mencari solusi kreatif, dan menyimpulkan langkah-langkah perencanaan yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
3. Hasil refleksi mengarah p
Modul 1.1 Pemikiran KHD konteks lokal sosial budaya - Muhammad Riyanto.pptxNurilFile
1. Dokumen membahas kekuatan konteks sosio-kultural di Kabupaten Mojokerto yang sejalan dengan pemikiran KHD, seperti nilai gotong royong, kegiatan kekerabatan, bekerja sama dan saling memberi, serta menghormati leluhur.
2. Mata pelajaran di Sekolah Masyarakat meliputi pengenalan kearifan budaya lokal dan sejarah Majapahit.
3. Karakteristik peserta didik mencakup karakter ber
6. Pembelajaran Sosial Emosional (PSE).pptxHeniritaSusila
Pembelajaran sosial emosional saat ini menjadi salah satu materi yang sangat perlu untuk dipelajari dan diterapkan dalam upaya menghilangkan perundungan di lingkungan sekolah
angket untu siswa bagi guru bimbingan konselingachmad hidayat
Instrumen angket ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecemasan siswa menghadapi ujian nasional dan kebiasaan belajar siswa. Angket ini menggunakan skala Likert untuk mengukur sikap siswa terhadap pernyataan-pernyataan tentang kecemasan dan kebiasaan belajar. Angket ini terdiri dari beberapa item pernyataan yang harus dijawab siswa dengan memilih salah satu skala jawaban.
Rangkuman dokumen tersebut adalah rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk tema "Daerah Tempat Tinggalku" di kelas 4 SD. RPP ini mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, tujuan, materi, pendekatan, metode, dan kegiatan pembelajaran untuk beberapa mata pelajaran seperti PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, dan Seni Budaya.
Dokumen tersebut membahas perkembangan penelitian tindakan kelas (PTK) secara umum dan khusus di Indonesia. Secara garis besar, PTK berawal dari penelitian tindakan yang dikembangkan oleh Kurt Lewin pada 1940-an dan mulai diterapkan di bidang pendidikan pada 1970-an. Di Indonesia, PTK mulai dikenal pada akhir 1980-an dan sejak 1990-an mulai dipromosikan untuk perbaikan mutu pendidikan.
Pendampingan individu bertujuan untuk membantu Calon Guru Penggerak menerapkan hasil pembelajaran daring dan lokakarya agar mampu mengembangkan diri dan guru lain, memiliki kematangan moral, dan merencanakan pembelajaran berpusat pada peserta didik. Aktivitas pendampingan meliputi diskusi tentang filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara, refleksi capaian, dan pembuatan portofolio digital.
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilanSurya Eka
Lembar kerja ini berisi tentang penentuan teknik dan bentuk penilaian untuk ketiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Terdapat contoh instrumen penilaian untuk masing-masing ranah beserta cara pengolahan nilainya.
Supervisi akademik dilaksanakan di MTs NU Al-Hidayah Kudus untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Metode supervisi yang digunakan adalah supervisi individual terhadap guru mata pelajaran. Hasilnya adalah supervisor dapat mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan proses pembelajaran guna perbaikan berikutnya.
Modul 2.2. Angkatan 5 Reguler. Pembelajaran Sosial dan Emosional - Final.pdfIrman Ramly
Modul ini membahas pembelajaran sosial dan emosional (PSE) untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi seluruh individu di sekolah agar dapat meningkatkan kompetensi akademik dan kesejahteraan psikologis secara optimal. Modul ini menjelaskan pentingnya PSE dan lima kompetensi sosial dan emosional yaitu kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi
Sosialisasi peran dan fungsi GPK new.pptxssuser05810e
Dokumen tersebut merangkum peran dan fungsi Guru Pembimbing Khusus (GPK) dalam pendidikan inklusif. GPK bertugas membantu siswa berkebutuhan khusus dalam pembelajaran di sekolah inklusif. Tugas GPK terkait dengan kepala sekolah, guru, siswa, orang tua, dan masyarakat dalam hal pendampingan, fasilitasi, konsultasi, sosialisasi, dan pengembangan sumber daya untuk mend
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan disiplin positif yang dimulai dari diri sendiri tanpa adanya hukuman atau hadiah, serta membuat kesepakatan kelas bersama siswa untuk menciptakan pembelajaran yang adil dan berbudaya.
Angket ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi mengenai berpikir kritis siswa dalam pembelajaran sains melalui pendekatan Sains-Teknologi-Masyarakat (S-T-M). Angket ini terdiri dari 39 pernyataan yang harus dinilai oleh siswa sesuai tingkat kesetujuannya. Siswa diharapkan menjawab semua pertanyaan secara jujur.
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi Diri (Wahyu).docxWahyouJuztyn
Lembar kerja tersebut merupakan rencana pengembangan kompetensi diri guru selama enam bulan ke depan dalam bidang pengembangan diri, kepemimpinan pelajaran, kepemimpinan manajemen sekolah, dan kepemimpinan pengembangan sekolah.
1. Dokumen membahas tentang refleksi kesiapan guru dalam merencanakan pembelajaran berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KOSP).
2. Guru melakukan refleksi menggunakan Metode 6 Topi Berpikir untuk menganalisis perencanaan pembelajaran, mencari solusi kreatif, dan menyimpulkan langkah-langkah perencanaan yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
3. Hasil refleksi mengarah p
Dokumen tersebut merangkum metode penelitian tindakan kelas yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika. Penelitian ini menggunakan desain siklus yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi untuk dua kali siklus. Subyek penelitian adalah siswa kelas V di sebuah sekolah dengan menggunakan instrumen tes, observasi, dan Rencana Pelaksana
Ptk jumanah ctl pkn bab iii iv v 6 april 2016Heri Triyono
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Darul Ulum Bungurasih tentang organisasi tingkat pusat melalui metode pembelajaran kooperatif make a match. Penelitian dilakukan selama dua siklus dan menggunakan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi.
Bab ini menjelaskan metode penelitian tindakan kelas yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam materi pembagian wilayah laut Indonesia. Penelitian ini bersifat kualitatif dan menggunakan pendekatan siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Data dikumpulkan melalui observasi dan tes, kemudian dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Dokumen tersebut membahas tentang metode penelitian tindakan kelas yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 24 Kabupaten Tebo dalam pembelajaran seni rupa membuat topeng. Penelitian ini menggunakan desain siklus yang terdiri atas perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Data dikumpulkan melalui observasi dan tes
Proposal ini mengkaji peningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran PAI di SMPN 1 Sungai Loban dengan menggunakan metode presentasi. Penelitian ini bertujuan menemukan metode yang dapat merangsang keaktifan siswa dan mendapatkan cara untuk menunjang keberhasilan belajar. Metode presentasi diharapkan dapat meningkatkan keaktifan siswa karena merasa terpaksa untuk mempersiapkan dan mempresentasikan materi di
Dokumen ini membahas pelaksanaan perbaikan pembelajaran di SDN Bojongsari 1. Pelaksanaan dilakukan pada Juli-Agustus 2010 dengan subjek penelitian di kelas IV. Dokumen ini menjelaskan perencanaan, pelaksanaan pembelajaran per siklus, pengamatan, dan refleksi setelah pelaksanaan. Tujuan perbaikan adalah meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran IPA tentang wujud benda dan sifatnya.
Jurnal pendidikan maret 2011, volume 3 nomor 1sintaroyani
1. Jurnal ini berisi artikel-artikel penelitian tentang peningkatan kualitas pembelajaran mata kuliah IPA di perguruan tinggi melalui berbagai metode seperti eksperimen, diskusi, presentasi, dan lesson study.
2. Salah satu artikel meneliti penerapan metode eksperimen dan diskusi untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang mata kuliah Struktur Hewan melalui lesson study. Metode ini ternyata mampu meningkatkan aktifitas
Apriyanti Arifin makalah proceeding SeNdiMat II PPPPTK Matematika, Kamis 27 N...Apriyanti Arifin
Penelitian ini bertujuan meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XII IPS.3 SMA 1 Sragi pada materi program linear melalui model pembelajaran Think Pair Share. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan aktivitas siswa sebesar 20,90%, respon siswa 6,98%, pengelolaan pembelajaran 21,23%, dan hasil belajar dengan peningkatan rata-rata 14,30% dan ketuntasan 46,65%.
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN K...dina suci
Proposal penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada sub konsep sistem reproduksi manusia melalui model pembelajaran kelompok sindikat. Penelitian dilakukan di kelas IX MTs Sindangsari dengan subjek 40 siswa. Hasil belajar diukur berdasarkan tes kognitif sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan model tersebut.
Dokumen tersebut merangkum hasil penelitian tentang peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran biologi melalui model pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) di SMA Negeri 2 Yogyakarta. Penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi model NHT sesuai prosedur dan meningkatkan aktivitas serta pemahaman konsep siswa.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
1. 49
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindak Kelas (PTK).
Menurut Arikunto (2007:3) menjelaskan Penelitian tindakan kelas atau class room
action research ialah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar, sebuah
tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam kelas secara bersama.
Selanjutnya menurut Pargito (2011: 19 ) menjelaskan secara singkat penelitian
tindakan kelas (PTK) adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif terhadap
pelaku tindakan, untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan
mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-
tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki dimana praktik-praktik pembelajaran
dilaksanakan.
Penelitian ini akan dilakukan untuk menguji cobakan suatu model
pembelajaran yaitu pembelajaran kooperatif tipe bamboo dancing apakah dapat
meningkatkan interaksi sosial pada mata pelajaran IPS Terpadu siswa kelas VII A
SMP Setia Budi Teluk Betung. Dalam penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe bamboo dancing ini, peneliti berusaha mengkaji hubungan sebab akibat dan
mencari pengaruh yang terjadi dalam pelaksanaan model pembelajaran kooperatif
tipe bamboo dancing terhadap peningkatan interaksi sosial siswa.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai
Pebruari 2015, dengan perincian sebagai berikut:
a. Tahap persiapan, minggu pertama Maret 2015
b. Tahap pelaksanaan, minggu ke 2 Maret 2015 sampai April 2015
2. 50
c. Tahap laporan, minggu ke 4 Maret sd. minggu 4 April 2015
2. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di kelas VII A SMP Setia Budi Teluk Betung
C. Operasional Penelitian
Beberapa variabel atau obyek yang akan diteliti serta definisi operasional
dalam rangka peningkatan kemampuan siswa dalam interaksi sosial dengan pokok
bahasan : yaitu sebagai berikut:
1. Aktivitas guru dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe bamboo dancing dalam penelitian ini yaitu sejumlah
keterlibatan guru selama proses belajar mengajar yang diamati dengan
instrumen lembar observasi. Indikator keberhasilan tindakan pembelajaran
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe bamboo dancing dilihat
dari instrument penilaian terhadap aktifitas guru.
Ukuran keberhasilan pembelajaran kooperatif tipe bamboo dancing dilihat dari
kategori penilaian instrument tersebut. Kategori tersebut:
Sangat tepat 5
Tepat 4
Cukup Tepat 3
Kurang Tepat 2
Sangat Tidak Tepat 1
2. Aktivitas siswa dalam pembelajaran kooperatif tipe bamboo dancing adalah
banyaknya aktivitas yang dilakukan siswa selama proses belajar mengajar dan
diamati dengan instrumen lembar observasi aktivitas siswa. Aktivitas yang
dimaksud adalah indikator-indikator yang menunjukan interaksi sosial siswa,
yang meliputi: percakapan, saling menghormati, kerjasama, keterbukaan,
empati, dukungan, rasa positif, kesamaan, arus pesan yang cenderung dua
arah, konteks hubungan tatap muka, tingkat umpan balik yang tinggi, interaksi
3. 51
minimal dua orang, dan adanya akibat baik yang disengaja maupun tidak
disengaja. Dengan kategori atau penilaianya tersebut:
Sangat Baik 5
Baik 4
Cukup Baik 3
Kurang Baik 2
Sangat Tidak Baik 1
D. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII A SMP Setia Budi Teluk
Betung tahun pelajaran 2014 / 2015 sebanyak 24 peserta didik terdiri dari 14
perempuan dan 10 laki-laki.
2. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini terdiri atas 2 (dua) jenis, yaitu
a. Objek atau variabel tindakan adalah pembelajaran kooperatif tipe
bamboo dancing
b. Objek atau variabel dampak adalah interaksi sosial
4. 52
E. Prosedur Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan siklus pembelajaran,
dan tiap-tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan nilai-nilai karakter dan
kompetensi yang dicapai, berdasarkan perencanaan yang telah didesain
sebelumnya. Pengamat melakukan observasi terhadap kegiatan yang dilaksanakan
sebagai bahan diskusi untuk tujuan perbaikan.
Selain itu, juga dilakukan wawancara dengan siswa untuk mengetahui
tanggapan siswa tentang model pembelajaran kooperatif tipe bamboo dancing dan
kekurangan pelaksanaan bamboo dancing dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan kemampuan interaksi sosial (melalui indikator interaksi sosial), hasil
observasi dan wawancara peneliti melakukan diskusi untuk mengkaji kelemahan
guna meningkatkan proses pembelajaran (refleksi).
Secara lebih ringkas prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini
meliputi:
1. Perencanaan
2. Tindakan
3. Observasi
4. Refleksi
Untuk lebih rincinya, dapat dilihat pada gambar berikut:
6. 54
SIKLUS I
1. Perencanaan
Dilaksanakan hari Selasa, 15 maret 2015 pada jam ke 6,7,8 selama 3 x
40 menit. Kegiatan ini meliputi pembuatan skenario pembelajaran kooperatif
tipe bamboo dancing antara lain menetapkan sistematika pembagian kelompok
dan pengaturan kelas yang tepat agar interaksi siswa dapat terbangun dengan
penggunaan pembelajaran bamboo dancing, dengan langkah-langkah sebagai
berikut :
a. Peneliti menyiapkan cerita yang sedang menjadi pembicaraan public
saat itu, misalnya kasus Bullying di sekolah. Ini bertujuan
menumbuhkan rasa ingin tahu dan semangat siswa.
b. Membuat lembar pengamatan untuk mengamati aktivitas siswa
maupun aktivitas guru
2. Pelasksanaan Tindakan
a. Kegiatan Awal
1) Kesiapan kelas dalam pembelajaran (Kebersihan kelas dan absensi
kelas)
2) Penjajakan kesiapan belajar siswa dengan memberikan pertanyaan
materi yang akan diajarkan melalui pretest
3) Informasi tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
4) Guru menginformasikan model pembelajaran yang akan diterapkan
yaitu model pembelajaran kooperatif tipe bamboo dancing.
7. 55
b. Kegiatan Inti
Kegiatan inti dalam pembelajaran ini meliputi:
1) Guru membagi kelas dalam 2 kelompok besar yang masing-masing
terdiri atas 12 siswa secara heterogen.
2) Guru menyajikan atau menayangkan cerita yang berkaitan dengan
masalah sosial yang hangat dibicarakan saat itu.
3) Guru memberikan gambaran singkat tentang apa yang ada dalam
cerita dengan materi pelajaran.
4) Guru membagi topik yang berbeda untuk masing-masing pasangan
untuk disiskusikan.
5) Selesai diskusi, kemudian setiap kelompok besar melakukan
bamboo dancing dengan berdiri berjajar dan bergeser posisi searah
jarum jam untuk berbagi informasi dengan pasangan yang lain,
seterusnya sampai kembali keposisi awal.
6) Setelah semua informasi didapatkan setiap perwakilan kelompok
besar menyajikan hasil diskusi yang telah dilakukan. Dan
kelompok lain menyimak dan bertanya jika adal yang belum
dimengerti.
c. Kegiatan Penutup
1) Guru membimbing peserta didik untuk menyimpulkan materi
pembelajaran
2) Guru melakukan refleksi pembelajaran melalui berbagai cara
seperi Tanya jawab tentang apa yang sudah dipelajari, apa
manfaat pembelajaran, apa perubahan sikap yang perlu dilakukan.
8. 56
3) Guru melakukan tes secara tertulis atau lisan untuk menilai
pengetahuan peserta didik
3. Observasi atau Pengamatan
Tahap observasi atau pengamatan merupakan kegiatan mengamati dan
mencatat terhadap gejala-gejala yang terjadi pada indikator penelitian. Dalam
tahap ini dilakukan observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan
menggunakan lembar observasi atau instrument pengamatan yang telah
dipersiapkan.
Adapun instrumen pengamatan tersebut:
a. Pengamatan terhadap siswa
Pengamatan terhadap siswa dilaksanakan pada saat proses pembelajaran
berlangsung. Aspek yang diamati tentang interaksi sosial meliputi:
1) Percakapan
2) Saling menghormati
3) Kerjasama
4) Keterbukaan
5) Empati
6) Dukungan
7) Rasa positif
8) Kesamaan
9) arus pesan yang cenderung dua arah
10) konteks hubungan tatap muka
11) tingkat umpan balik yang tinggi
9. 57
12) interaksi minimal dua orang
13) adanya akibat baik yang disengaja maupun tidak disengaja.
b. Pengamatan terhadap guru
Pengamatan dilakukan oleh guru mitra untuk mengamati kemampuan guru
dalam mengelola kelas. Aspek yang diamati meliputi:
1) Kegiatan Awal
a) Membuka pelajaran
b) Menumbuhkan motivasi siswa
2) Kegiatan Inti
a) Penguasaan materi
b) Membimbing siswa dalam diskusi
c) Membangkitkan keberanian siswa
d) Membimbing siswa untuk menyampaikan ide-ide
e) Memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya
f) Menarik kesimpulan hasil diskusi
3) Kegiatan Penutup
a) Bersama siswa membuat rangkuman atau kesimpulan materi
pelajaran
b) Melaksanakan post tes / umpan balik
c) Mengakhiri pelajaran.
10. 58
4. Refleksi
Tahap refleksi merupakan tahap dimana peneliti akan dihadapkan data-
data dan fenomena suatu indicator dari suatu variabel. Data-data yang
diperoleh melalui observasi dikumpulkan dan segera dianalisis. Berdasarkan
hasil observasi inilah peneliti dapat melakukan refleksi terhadap pembelajaran
yang telah dilaksanakan. Berdasarkan hasil refleksi ini peneliti dapat
mengetahui titik lemah maupun kelebihan sehingga dapat menentukan upaya
perbaikan pada siklus berikutnya.
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Sumber Data
Siswa dan guru dalam proses pembelajaran
2. Jenis Data
a. Hasil observasi (aktivitas siswa dan guru)
b. Hasil wawancara (Tanggapan tentang model moral reasoning)
c. Hasil Kerja Siswa (Tingkatan perkembangan nilai karakter siswa)
Tabel 2. Tabel Kisi-kisi observasi aktifitas guru
No Jenis Aktivitas
Skor
1 2 3 4 5
A. Kegiatan awal
1. Membuka pelajaran
2. Menumbuhkan motivasi belajar
B. Kegiatan inti
3. Penguasaan materi
4. Membimbing siswa dalam diskusi
5. Membimbing siswa dalam mengajukan pertanyaan
6. Membimbing siswa dalam menjawab pertanyaan
7. Membimbing siswa untuk menyampaikan ide-ide
8. Memberi kesempatan pada siswa
9. Menarik kesimpulan hasil diskusi
11. 59
C. Penutup
10. Bersama siswa membuat rangkuman
11. Melaksanakan pos test / umpan balik
12. Mengakhiri pelajaran
13. Jumlah Pesertasi kerja guru
14. Kategori kerja guru
Keterangan:
1 Sangat Tidak Tepat
2 Kurang Tepat
3 Cukup Tepat
4 Tepat
5 Sangat Tepat
Tabel 3. Tabel kisi-kisi observasi aktifitas belajar siswa
No Nama Siswa
Aspek Yang diamati Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1
Dst.
Keterangan kolom aspek yang dinilai:
1. Percakapan
2. Saling menghormati
3. Kerjasama
4. Keterbukaan
5. Empati
12. 60
6. Dukungan
7. Rasa positif
8. Kesamaan
9. arus pesan yang cenderung dua arah
10. konteks hubungan tatap muka
11. tingkat umpan balik yang tinggi
12. interaksi minimal dua orang
13. adanya akibat baik yang disengaja maupun tidak disengaja
Keterangan Penskoran:
1. Belum tampak
2. Mulai tampak
3. Terbiasa
4. Membudaya
3. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan cara yang sangat penting dalam suatu
kegiatan penelitian. Salah satu cara melengkapi penelitian ini dengan
menggunakan teknik pengumpulan data, hal ini dimaksudkan untuk
mendapatkan data yang lengkap yang nantinya dapat mendukung keberhasilan
penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian ini digunakan teknik sebagai
berikut:
13. 61
a. Observasi
Peneliti melakukan observasi terhadap proses pembelajaran yang
dilakukan berdasarkan skenario model pembelajaran yang telah
disiapkan
b. Wawancara
Pedoman wawancara digunakan untuk memperoleh data tentang
nilai-nilai karakter siswa.Wawancara dilakukan terhadap siswa dan
guru tentang interaksi sosial siswa di sekolah terutama saat
pembelajaran.
c. Angket
Angket digunakan untuk mengetahui pendapat siswa tentang
pembelajaran kooperatif tipe bamboo dancing. Lembar angket ini
diisi oleh siswa pada Saat awal sebelum tindakan dan akhir setelah
tindakan
d. Analisis Dokumen
Digunakan untuk penilaian dokumen RPP
e. Tes
Metode tes ini secara umum bertujuan untuk mengetahui
pencapaian keberhasilan pembelajaran kooperatif tipe bamboo
dancing.
14. 62
G. Teknik Pengolahan Data
1. Validitas Data
Data yang terkumpul dari berbagai sumber, maka sebelum melakukan
Pengolahan data perlu dilakukan proses chek and rechek dengan triangulasi.
Yaitu melakukan konsensus untuk menyamakan persepsi tentang kebenaran
data. Disamping itu juga perlu dilakukan konsensus temuan penelitian, antara
sumber yang satu dan lainnya untuk mengambil keputusan.
a. Member Check
Member check adalah proses pengecekan data yang berasal dari
pemberi data. Apabila data yang ditemukan disepakati oleh pemberi data,
berarti data tersebur valid sehingga semakin kredibel. Namun, jika data
yang diperoleh penieliti tidak disepakati oleh pemberi data, peneliti perlu
melakukan diskusi dengan pemberi data dan atau bila terdapat perbedaan
tajam setelah dilakukan diskusi, peneliti harus mengubah temuannya dan
menyesuaikannya dengan data yang diberikan oleh peneliti.
b. Saturation (Penjenuhan)
Dalam proses ini tidak lagi diperoleh data tambahan atau baru jadi
observasi/interview dilakukan berulang-ulang sampai data “jenuh” (tidak
lagi diperoleh data baru) hipotesis tervalidasi.
2. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik
deskritif integratif dengan tabel analisis reduksi data. Dalam penelitian ini
peneliti menggabungkan berbagai cara atau metode agar mendapatkan data
15. 63
yang relatif konsisten yaitu menggunakan triangulasi metode pengumpulan
data. Peneliti menggabungkan alat pengumpul data misalnya observasi,
angket, tes dan cara lain untuk mendapatkan data sejenis dengan demikian
data yang kurang lengkap dan meragukan dapat dilengkapi dan diyakinkan
dengan data lain dan dengan cara yang lain pula. Setelah itu dapat disimpulkan
pada kolom kecenderungan ( konsensus), seperti tabel di bawah ini:
Tabel 4. Kriteria kecenderungan siswa
Nama
Siswa
Kategori Formulasi Kecenderungan
( Konsensus)Observasi Angket Tes
A
Bamboo
Dancing
Interaksi
Sosial
B
Bamboo
Dancing
Interaksi
Sosial
Keterangan:
a. Dikatakan baik apabila jumlah kecenderungan lebih dari 3
b. Dikatakan tidak baik apabila jumlah kecenderungan kurang
dari 3
H. Kriteria Keberhasilan
Kriteria keberhasilan penelitian ini adalah adanya peningkatan tentang
kemampuan interaksi sosial pada siswa, dimana 75% dari seluruh siswa
mencapai indikator yang ditentukan.