Dokumen tersebut membahas tentang landasan teori yang meliputi definisi belajar, matematika, hasil belajar, dan hasil belajar matematika. Juga dibahas metode pembelajaran CTL yang mencakup tujuh komponen utama yaitu konstruktivisme, menemukan, bertanya, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi dan penilaian autentik.
1. BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Definisi Hasil Belajar Matematika
a. Definisi Belajar
“Belajar” pernah dipandang sebagai proses penambahan pengetahuan. Bahkan pandangan
ini mungkin hingga sekarang masih berlaku bagi sebagian orang di negeri ini. Akibatnya,
“mengajar” pun dipandang sebagai proses penyampaian pengetahuan atau keterampilan dari
seorang guru kepada para siswanya.
Stephert dan Ragan dalam Catharina Tri Anni, 2004:3, mengemukakan :”Belajar adalah
suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu pereubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya
dengan lingkungan”;
James O. Whittaker, mengemukakan: “ Belajar dapat didefinisikan sebagai proses yang
menimbulkan atau merubah perilaku melalui latihan atau pengalaman”;
Aaron Quinn Sartain, dkk, mengemukakan : “Belajar dapat didefinisikan sebagai suatu
perubahan perilaku sebagai hasil pengalaman”;
W.S. Winkel, mengemukakan: “Belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis yang
berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan dalam
pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, dan nilai sikap”. (Darsono, 2000: 3- 4).
Dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu
proses usaha perubahan tingkah laku yang melibatkan jiwa dan raga sehingga menghasilkan
perubahan dalam pengetahuan, nilai dan sikap, yang dilakukan oleh seorang individu melalui
latihan dan pengalaman dalam interaksinya dengan lingkungan.
b. Definisi Matematika
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern,
mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia paling
dalam. Mulyono Abdurrahman (2003 : 252) menyatakan bahwa : Matematika adalah suatu cara
untuk menemukan jawaban terhadap masalah yang dihadapi manusia, suatu cara menggunakan
informasi, menggunakan pengetahuan tentang menghitung dan yang paling penting adalh
memikirkan dalam diri manusia itu dalam melihat dan menggunakan hubungan-hubungan.
Menurut Herman Hudojo (2003:123) matematika merupakan suatu ilmu yang
berhubungan atau menelaah bentuk-bentuk atau struktur-struktur yang abstrak dan huungan-
hubungan diantara hal-hal itu. Untuk dapat memahami struktur-struktur serta hubngan-hubungan
tentu saja diperlukan pemahaman tentang konsep-konsep yang terdapat di dalam matematika itu.
Menurut Johnson dan Mykkburt (Abdurahman,2007: 256) mengemukakan bahwa
matematika adalah bahasa simbolis yang tinggi, praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-
hubungan kuantitatif dan keruangan, sedang fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan
berfikir. Dalam proses belajar mengajar matematika juga terjadi proses berpikir, sebab seseorang
dikatakan berpikir apabila orang itu melakukan kegiatan mental dan orang yang belajar
matematika harus melakukan kegiatan normal. Dalam berpikir, orang menyusun hubungan-
hubungan antara bagian-bagian informasi yang telah direkam dalam pikirannya sebagai
pengertian-pengertian.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa matematika adalah
suatu ilmu yang berhubungan tentang konsep-konsep dan struktur-struktur yang abstrak serta
hubungan diantara hal-hal tersebut.
c. Definisi Hasil Belajar
2. Hasil belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa yang telah mengikuti proses belajar
mengajar. Hasil pada dasarnya merupakan sesuatu yang diperoleh dari suatu aktivitas, sedangkan
belajar merupakan suatu proses yang mengakibatkan perubahan pada individu, yakni perubahan
tingkah laku, baik aspek pengetahuannya, keterampilannya, maupun aspek sikapnya. Hasil
belajar merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan tingkat keberhasilan yang dicapai
oleh seseorang setelah melakukan usaha tertentu. Dalam hal ini hasil belajar yang dicapai siswa
dalam bidang studi tertentu setelah mengikuti proses belajar mengajar.
Menurut Benyamin S. Bloom (Sumarni, 2007:30) menyebutkan ada tiga ranah belajar
yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar merupakan keluaran dari suatu
pemprosesan masukan. Masukan dari sistem tersebut berupa bermacam-macam informasi
sedangkan keluarannya adalah perbuatannya atau kinerja. Perbuatan merupakan petunjuk bahwa
proses belajar telah terjadi dan hasil belajar dapat dikelompokkan kedalam dua macam saja yaitu
pengetahuan dan keterampilan. Masih menurut Sumarni (2007:30), pengetahuan terdiri dari 4
kategori, yaitu (1) pengetahuan tentang fakta, (2) pengetahuan tentang prosedur, (3) pengetahuan
tentang konsep, dan (4) pengetahuan tentang prinsip. Keterampilan juga terdiri atas empat
kategori, yaitu (1) keterampilan untuk berpikir atau keterampilan kognitif, (2) keterampilan
untuk bertindak atau keterampilan motorik, (3) keterampilan bereaksi atau bersikap, dan (4)
keterampilan berinteraksi.
Sudjana (2003:3) menyatakan bahwa: ”Hasil belajar adalah perubahan tinkah laku yang
timbul misalnya dari tidak tahu menjadi tahu”. Perubahan yang terjadi dalam proses belajar
adalah berkat pengalamn atau praktek yang dilakukan dengan sengaja dan disadari atau dengan
kata lain bukan karena kebetulan.tingkat pencapaian hasil belajar oleh siswa disebut hasil belajar.
Adapun Soedijarto (Masnaini, 2003:6) menyatakan bahwa Hasil belajar adalah tingkat
penguasaan yang dicapai oleh pelajar dalam mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan
tujuan pendidikan. Hasil belajar dalam kerangka studi ini meliputi kawasan kognitif, afektif, dan
kemampuan/kecepatan belajar seorang pelajar. Sedangkan Keller (Abdurrahman, 1999:39),
mengemukakan hasil belajar adalah prestasi aktual yang ditampilkan oleh anak, hasil belajar
dipengaruhi oleh besarnya usaha (perbuatan yang terarah pada penyelesaian tugas-tugas belajar)
yang dilakukan oleh anak.
Dengan demikian hasil belajar dapat di simpulkan, sesuatu yang dicapai atau diperoleh
siswa berkat adanya usaha atau fikiran yang mana hal tersebut dinyatakan dalam bentuk
penguasaan, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupa
sehingga nampak pada diri indivdu penggunaan penilaian terhadap sikap, pengetahuan dan
kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan sehingga nampak pada diri
individu perubahan tingkah laku secara kuantitatif
d. Definisi hasil Belajar Matematika
Hasil belajar matematika siswa merupakan suatu indikator untuk mengukur keberhasilan
siswa dalam proses pembelajaran matematika.
Sudjana (2003:3) menyatakan bahwa: ”Hasil belajar adalah perubahan tinkah laku yang
timbul misalnya dari tidak tahu menjadi tahu”. Perubahan yang terjadi dalam proses belajar
adalah berkat pengalamn atau praktek yang dilakukan dengan sengaja dan disadari atau dengan
kata lain bukan karena kebetulan.tingkat pencapaian hasil belajar oleh siswa disebut hasil belajar.
Hasil belajar ini diperoleh siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar. Untuk
mengetahui tingkat pencapaian hasil belajar siswa atau kemampuan siswa dalam suatu pokok
bahasan guru biasanya mengadakan tes hasil belajar.Hasil belajar dinyatakan dalam bentuk skor
yang diperoleh siwa setelah mengikuti suatu tes hasil belajar yang diadakan setelah selesai
program pengajaran.
3. Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika adalah tingkat keberhasilan dalam
menguasai bidang studi matematika setelah memperoleh pengalaman atau proses belajar
mengajar dalam kurun waktu tertentu yang akan diperlihatkan melalui skor yang diperoleh
dalam tes hasil belajar. Hasil belajar matematika dalam penelitian ini merupakan kecakapan
nyata yang dapat diukur langsung dengan menggunakan tes hasil belajar matematika. Kecakapan
tersebut menyatakan seberapa jauh atau seberapa besar tujuan pembelajaran atau instruksional
yang telah dicapai oleh siswa dalam belajar matematika.
2. Metode Pembelajaran
a. Metode Pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning)
a) Pengertian
Dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran saat ini mulai bermunculan penemuan atau
pengembangan strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran yang saat ini berkembang adalah
strategi pemebelajaran dengan pendekatan kontekstual. Di Belanda pembelajaran ini dikenal
dengan nama Realistic Mathematics Education (RME) sedangkan di Amerika lebih dikenal
dengan sebutan Contextual Teaching and Learning (CTL).
Pendekatam kontekstual adalah pendekatan dengan konsep belajar yang membantu guru
mengaitkan antara materi yang diajukan dengan situasi dunia nyata dan mendorong siswa
membuat hubungan antara yang dimiliki dan penerapannya dalam kehidupan (Nurhadi. 2004:
1)
Menurut Nurhadi (2004: 12) disebutkan tentang beberapa terjemahan definisi pembelajaran
kontekstual sebagai berikut.
1. Sistem CTL merupakan proses pendidikan yang bertujuan membantu siswa melihat makna
dalam bahan pekerjaan yang mereka pelajari dengan cara menghubungkan dengan konteks
kehidupan mereka sehari hari yaitu dengan kontek lingkungan, pribadinya, sosialnya, dan
budayanya. Untuk mencapai tujuan tersebut system CTL akan menuntun siswa melalui
kedelapan komponen utam CTL yaitu melakukan hubungan yang bermakna, menegerjakan
pekerjaan yang berarti, mengatur cara belajar sendiri, bekerja sama, mencapai standar yang
tinggi dan asemen autentif.
2. Ada tujuh yang mencirikan konsep CTL yaitu kebermaknaan, penerapan itensi, berfikir tingkat
tinggi, kurikulum yang digunakan harus standar, berfokus pada budaya, keterlibatan siswa.aktif
dan asetmen autentif.
Kesimpulan dari pembelajaran CTL adalah konsep belajar dimana guru menghadirkan dunia
nyata kedalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara penegetahuan yang
dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari, sementara siswa
memperoleh pengetahuan dan ketrampilan dari konteks yang terbatasi sedikit demi sedikit dan
dari proses mengkonstruksi sendiri sebagai bekal untuk memecahkan masalah dalam
kehidupannya sebagai anggota masyarakat.
b) Penerapan Pembelajaran Kontekstual
Menurut Nurhadi (2004:31) ada tujuh komponen utama yang mendasari penerapan
pembelajaran konteksrual di kelas. Komponen-komponen tersebut yaitu konstruktivisme,
menumukan, bertanya, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi dan penilaian sebenarnya.
Ketujuh komponen tersebut dapat diterapkan tanpa harus mengubah kurikulum yang ada, bidang
studi apa saja dan kelas yang bagaimanapun keadaanya
Secara proposi ketujuh komponen pembelajaran kontekstual sebagai berikut.
1. Konstruktivisme (Contructivism)
4. Merupakan landasan berpikir yang menjelaskan bahwa pengetahuandibangun sedikit
demi sedikit dan hasilnya diperluas secara terbatas.Pengetahuan bukanlah sebagai fakta atau
konsep yang harus diingatmelainkan harus direkonstruksi agar menciptakan pengalaman
baru.Pendekatan dalam KBM ini dengan merancang pembelajaran agar siswabekerja,
praktikum, demonstrasi dan menciptakan karya.
Pembelajaran menekankan pemahaman sendiri secara aktif, kreatif, dan produktif dari
pengalaman atau pengetahuan terdahulu dan dari pengalaman belajar yang bermakna.
2. Menemukan (Inkuiriy)
Menemukan merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajaran berbasis CTL atau
pembelajaran dengan pendekatan kontekstual. Pengetahuan dan ketrampilan siswa diperoleh
bukan dari hasil mengingat seperangkat fakta tetapi hasil dari penemukan sendiri. Guru selalu
merancang kegiatan yang merujuk pada kegiatan menemukan, apapun materi yang diajarkannya.
Siklus inquiri: merumuskan masalah, observasi, bertanya, mengajukan dugaan (hipotesis),
pengumpulan data dan penyimpulan
3. Bertanya (Questioning)
Questioning atau bertanya adalah salah satu strategi pembentukan pendekatan CTL. Bagi
guru bertanya dipandang sebagai kegiatan untuk mendorong siswa mengetahui sesuatu,
mengarahkan siswa untuk memperoleh informasi, membimbing dan menilai kemampuan siswa.
Bagi siswa bertanya merupakan kegiatan penting dalam melaksanakan pembelajaran yang
berbasis inkuiry, yaitu menggali informasi, mengkonfirmasikan apa yang sudah diketahui,
dan mengarahkan perhatian pada aspek yang belum diketahui.
Pada semua aktivitas belajar questioning dapat diterapkan antara siswa dengan siswa,
antara siswa dengan guru, antara guru dengan siswa, antara siswa dengan orang lain yang
didatangkan ke kelas. Aktifitas bertanya juga dapat ditemukan ketika siswa berdiskusi, bekerja
dalam kelompok, ketika menemukan kesulitan, dan ketika mengamati.
4. Permodelan (Modelling)
Modeling atau permodelan adalah kegiatan pemberian model dengan tujuan untuk
membahasakan gagasan yang kita fikirkan, mendemonstrasikan bagaimana kita menginginkan
para siswa untuk belajar atau melakukan sesuatu yang kita inginkan. Sebuah pembelajaran
ketrampilan atau pengetahuan adalah model yang bisa ditiru. Model itu bisa berupa cara
mengoperasikan sesuatu, cara melempar bola dalam olah raga, contoh surat, cara melafalkan
Inggris, atau guru memberi contoh cara mengerjakan sesuatu sehingga guru menjadi model
tentang bagaimana belajar. Guru bukan satu-satunya perancang model, model dapat dirancang
dengan melibatkan siswa.
5. Masyarakat Belajar (Learning Community)
Masyarakat belajar adalah kegiatan pembelajaran yang difokuskan pada aktivitas
berbicara dan berbagai pengalaman dengan orang lain. Aspek kerjasama dengan orang lain untuk
menciptakan pembelajaran yang lebih baik untuk memberikan ruang seluas-luasnya bagi siswa
untuk membuka wawasan, berani mengemukakan pendapat yang berbeda dengan orang lain pada
umumnya, dan berani berekspresi serta berkomunikasi dengan teman sekelompok atau teman
sekelas. Hal ini berarti hasil pembelajaran diperoleh dengan kerjasama dengan orang lain. Hasil
belajar diperoleh dari “sharing“ antara teman kelompok dan antara yang tahu dengan tidak tahu.
Dalam kelas CTL, guru selalu melaksanakan pembelajaran dalam kelompok-kelompok belajar.
Siswa dibagi dalam kelompok yang anggotanya heterogen, guru juga melakukan kolaborasi
dengan mendatangkan ahli kedalam kelas.
6. Refleksi
5. Refleksi adalah cara berfikir tentang apa yang baru dipelajari atau berfikir kebelakang
tentang apa yang sudah dilakukan dimasa lalu. Siswa menyimpan apa yang telah dipelajari
sebagai struktur pengetahuan yang baru yang merupakan pengayaan atau revisi dari
pengetahuan sebelumnya. Reflkeksi merupakan respon terhadap kejadian, aktivitas atau
pengetahuan yang baru diterima. Pengetahuan yang diperoleh siswa diperluas melaui konteks
pembelajaran, yang kemudian diperluas sedikit demi sedikit. Guru membantu siswa membuat
hubungan-hubungan antara pengetahuan yang dimiliki sebelumnya dengan pengetahuan yang
baru.
7. Penilaian Yang Sebenarnya (Authentic Assessment)
Penilaian adalah proses pengumpulan berbagai data yang dapat memberi
gambaran pengembangan belajar siswa. Gambaran itu perlu diperoleh guru agar bisa
memastikan bahwa siswa mengalamim proses belajar yang benar. Apabila data yang
dikumpulkan guru untuk mengidentifikasikan bahwa siswa mengalami kemacetan dalam belajar
, maka guru segera mengambil tindakan yang tepat agar siswa tebebas dari kemacetan belajar.
Penilaian dilakukan secara terintegrasi dari kegiatan pembelajaran. Data yang dikumpulkan
harus dari kegiatan yang nyata yang dikerjakan siswa pada proses pembelajaran. Jika guru ingin
mengetahui perkembangan siswa maka guru harus mengumpulkan data dari kegiatan nyata saat
siswa melakukan kegiatan atau percobaan.
Menurut Zahorik (1995) dalam buku Depdiknas (2002: 7) ada lima elemen yang harus
diperhatikan dalam praktek pembelajaran CTL yaitu:
a. Pengaktifan pengetahuan yang sudah ada (Activating Knowledge).
b. Pemerolehan pengetahuan baru (Acquiring Knowledge) dengan cara mempelajari secara
keseluruhan dulu, kemudian memperhatikan detailnya.
c. Pemahaman pengetahuan (Understanding Knowledg), yaitu dengan cara menyusun: hipotesis,
melakukan sharing dengan orang lain agar mendapat tanggapan dan atas dasar tanggapan itu
konsep direvisi dan dikembangkan.
d. Mempraktekan pengetahuan dan pengalaman tersebut (applying knowledg).
e. Melakukan refleksi (relfekting knowledge) terhadap strategi pengembangan pengetahuan
tersebut.
c) Perbedaan Pendekatan Kontekstual Dengan Pendekatan
Tradisional (Behaviorisme/Ekpositori)
No Kontekstual Ekspositori
1 Siswa secara aktif terlibat
dalam proses pembelajaran
Siswa adalah penerima informasi
secara pasif
2 Pembelajaran dikaitkan dengan
kehidupan nyata dari atau
masalah yang disimulasikan
Pembelajaran sangat abstrak dan
teoritis
3 Pemahaman rumus
dikembangkan atas dasar
skema yang sudah ada dalam
diri siswa
Rumus itu ada diluar diri siswa,
yang harus diterangkan, diterima,
di hafalkan, dan dilatih
4 Pemahaman rumus relative
berbeda antara siswa satu
dengan yang lainnya, sesuai
Rumus adalah kebenaran
absolute (sama untuk semua
orang), Hanya ada dua
6. dengan skema siswa (on going
proess of development)
kemungkinan yaitu pemahaman
rumus yang salah atau
pemahaman rumus yang salah
5 Siswa menggunakan ke
mampuan berfikir kritis,
terlibat penuh dalam
mengupayakan terjadinya
proses pem-belajaran yang
efektif, ikut bertanggung jawab
atas terjadinya proses pem-
belajaran yang efektif, dan
membawa skemta masing-
masing ke dalam proses
pembelajaran.
Siswa secara pasif menriman
rumus atau kaidah (membaca,
mendengarkan, mencatat,
menghafal) tanpa memberikan
kontribusi ide dalam proses
pembelajaran.
6 Siswa diminta bertanggung
jawab memonitor dan
mengembangkan
pembelajaran mereka masing-
masing.
Guru adalah penentujalannya
proses pembelajaran
7 Pembelajaran terjadi diber
bagai tempat, konteks, dan
setting
Pembelajaran hanya terjadi dalam
kelas
b. Metode Ekspositori
Metode ekspositori adalah metode pembelajaran yang digunakan dengan memberikan keterangan terlebih dahulu
definisi, prinsip dan konsep materi pelajaran serta memberikan contoh-contoh latihan pemecahan masalah dalam bentuk
ceramah, demonstrasi, tanya jaw ab dan penugasan. Sisw a mengikuti pola yang ditetapkan oleh guru secara cermat.
Penggunaan metode ekspositori merupakan metode pembelajaran mengarah kepada tersampaikannya isi pelajaran kepada
sisw a secara langsung.
Penggunaan metode ini sisw a tidak perlu mencari dan menemukan sendiri fakta-fakta, konsep dan prinsip karena
telah disajikan secara jelas oleh guru. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode ekspositori cenderung
berpusat kepada guru. Guru aktif memberikan penjelasan atau informasi pembelajaran secara terperinci tentang materi
pembelajaran. Metode ekspositori sering dianalogikan dengan metode ceramah, karena sifatnya sama-sama memberikan
informasi.
Menurut Hasibuan dan Moedjiono (2000 : 13) metode ceramah adalah cara penyampaian bahan pelajara dengan
komunikasi lisan. Metode ceramah lebih efektif dan efisien untuk menyampaikan informasi dan pengertian. Margono (1989 :
30) mengem,ukakan bahw a metode ceramah adalah metode mengajar yang menggunakan penjelasan verbal. Komunikasi
bersifat satu arah dan sering dilengkapi dengan alat bantu audio visual, demonstrasi, tanya jaw ab, diskusi singkat dan
sebagainya. Lebih lanjut Hasibuan dan Moedjiono (2000 : 13) mengemukakan bahw a agar metode ceramah efektif perlu
dipersiapkan langkah-langkah sebagai berikut: a) merumuskan tujuan instruksional khusus yang luas, b) mengidentifikasi
dan memahami karakteristik sisw a, c) menyusun bahan ceramah dengan menggunakan bahan pengait(advance organizer),
d) menyampai-kan bahan dengan memberi keterangan singkat dengan menggunakan papan tulis, memberikan contoh-
contoh yang kongkrit dan memberikan umpan balik (feed back), memberikan rangkuman setiap akhir pembahasan materi,
e) merencanakan evaluasi secara terprogram
7. Dari beberapa pendapat di atas, bahw a metode ekspositori yang digunakan dalam penelitian ini adalah
mengobinasikan metode ceramah, tanya jaw ab dan pemberian tugas. Pemberian tugas diberikan guru berupa soal-soal
(pekerjaan rumah) yang dikerjakan secara individual atau kelompok. Adapun hasil belajar yang dievaluasi adalah luas dan
jumlah pengetahuan, keterampilan, dan nilai yang dikuasai sisw a. Pada umumnya alat evaluasi hasil belajar yang
digunakan adalah tes yang telah dibakukan atau tes buatan guru.
3. Kerangka Berpikir
Dengan menggunakan model pembelajaran Contexstual Teaching and Learning (CTL) pada pembelajaran
matematika di SMA diharapkan dapat meningkatkan penalaran matematika sisw a. Disini sisw a akan lebih mudah
menangkap konsep. Pemahaman konsep secara logika akan mengurangi kesalahan pengerjaan yang dilakukan. Sehingga
sisw a dapat menggunakan daya nalarnya untuk memecahkan masalah yang ada. Untuk itu seorang guru harus mampu dan
menguasai cara penyampaian materi pembelajaran dengan model pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL).
Apabila seorang guru dalam melakukan persiapan pembelajaran kontekstual sudah opatimal, maka dalam proses
pembelajaran diharapkan hasilnya juga memuaskan karena sisw a telah menguasai konsep dan sisw a dapat menggunakan
daya nalarnya sehingga sisw a mampu mengikuti pembelajaran tersebut. Dengan sisw a diajak untuk mempraktekkan
langsung pada kehidupan sehari-hari akan membuat sisw a merasa senang dan merasa membutuhkan. De ngan demikian
sisw a akan mudah menguasai konsep dan menggunakan daya nalarnya untuk memecahkan masalah-masalah yang
muncul pada kehidupan nyata.
4. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini adalah model pembelajaran CTL lebih efektif darip ada model pembelajaran
ekspositori terhadap penalaran matematika sisw a kelas X SMA N 5 Purw orejo pada pokok bahasan fungsi. Setelah sisw a
mempelajari materi dengan cara model pembelajaran CTL diharapkan sisw a dapat menyelesaikan suatu masalah yang
muncul. Hal ini dapat dilihat bagaimana sisw a menyelesaikan masalah yang ada pada soal tes yang akan dilakukan dalam
penelitian ini. Sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar sisw a disekolah tersebut.
8. BAB II
LANDASAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Hasil Belajar
a. PengertianHasil Belajar
Hasil belajardapatdijelaskandenganmemahami
dua kata yangmembentuknya,yaitu“hasil”dan“belajar”.
Pengertianhasil (product) menunjukpadasuatuperolehan
akibatdilakukannyasuatuaktifitasatauprosesyang
mengakibatkanberubahnyainputsecarafungsional.1
Sedangkanbelajardilakukanuntukmengusahakanadanya
perubahanperilakupadaindividuyangbelajar.Perubahan
perilakuitumerupakanperolehanyangmenjadi hasil
belajar,selainhasilbelajarkognitif yangdiperolehpeserta
didik.
Menurutpengertiansecarapsikologis,belajar
merupakansuatuprosesperubahanyaituperubahan
tingkahlakusebagai hasil dari interaksi dengan
lingkungannyadalammemenuhi kebutuhanhidupnya.
Perubahantingkahlakutersebutakan nyatadalamseluruh
aspektingkahlaku.2
1
Purwanto,Evaluasi Hasil Belajar,(Yogyakarta:PustakaPelajar,
9. 2011), hlm.44.
2
Slameto,BelajardanFaktor-faktoryangMempengaruhinya,
(Jakarta:RinekaCipta,2010), hlm.2.9
MenurutMorgan, dalam buku Introductionto
Psychology(1978) mengemukakanbahwabelajaradalah
setiapperubahanyangrelatif menetapdalamtingkahlaku
yang terjadi sebagai suatuhasil dari latihandan
pengalaman.3MenurutRoger,belajaradalahsebuah
prosesinternal yangmenggerakkananakdidikagar
menggunakanseluruhpotensikognitif,afektif dan
psikomotoriknyaagarmemiliki berbagaikapabilitas
intelektual,moral,danketerampilanlainnya.4
Sedangkan
menurutPiaget,belajaradalahsebuahprosesinteraksi
anak didikdenganlingkunganyangselalumengalami
perubahandandilakukansecaraterusmenerus.5
Dari beberapapengertianbelajartersebutdapat
dipahami bahwabelajarmerupakanprosesusahayang
dilakukanolehseseoranguntukmemperolehsuatu
perubahandari interaksi denganlingkungannya.
Pada hakikatnyahasil belajaradalahkemampuan
yang diperolehanaksetelahmelalui kegiatanbelajar.
Belajaritusendiri merupakansuatuprosesdari seseorang
yang berusahauntukmemperolehsuatubentukperilaku
10. 3 NgalimPurwanto,Psikologi Pendidikan,(Bandung:Remaja
Rosdakarya,2000), hlm.84.
4 AbudinNata,Perspektif IslamTentangStrategi Pembelajaran,
(Jakarta:Kencana,2011), hlm.101.
5 AbudinNata,Perspektif Islam……,hlm.99.10
yang relatif menetap.6
Jadi hasil belajarmerupakanhasil
dari suatuinteraksi tindakbelajardantindakmengajar.7
Jadi hasil belajarpadahakikatnyayaituberubahnya
perilakupesertadidikmeliputi kognitif,afektif,serta
psikomotoriknya.Sehinggasetiappendidikpastinyaakan
mengharapkanagarhasil belajarpesertadidiknyaitu
meningkatsetelahmelakukanprosespembelajaran.
b. Faktor-FaktoryangMempengaruhi Hasil Belajar
Setiapkegiatanbelajarmenghasilkansuatu
perubahanyangkhassebagai hasil belajar.Hasil belajar
dapat dicapai pesertadidikmelaluiusaha-usahasebagai
perubahantingkahlakuyangmeliputiranahkognitif,
afektif danpsikomotorik,sehinggatujuanyangtelah
ditetapkantercapai secaraoptimal.Hasil belajaryang
diperolehpesertadidiktidaksamakarenaadabeberapa
faktoryang mempengaruhikeberhasilannyadalamproses
belajar.
MenurutSlameto,faktor-faktoryang
11. mempengaruhi belajarbanyakjenisnya,tetapi dapat
digolongkanmenjadi duagolonganyaitusaja,yaitufaktor
interndanfaktorekstern.Faktorinternadalahfaktoryang
6 MulyonoAbdurrahman,PendidikanBagi AnakBerkesulitan
Belajar,(Jakarta:PT RinekaCipta,2003), hlm.37-38.
7 Dimyati,Midjiono,BelajardanPembelajaran,(Jakarta:Rineka
Cipta,2006), hlm.3.11
ada dalamdiri individuyangsedangbelajar,sedangkan
faktoreksternadalahfaktoryangada di luarindividu.
1) Faktor intern,meliputi:
a) Faktorjasmani
Yang termasukke dalamfaktorjasmani yaitu
faktorkesehatandancacat tubuh.
b) Faktor psikologis
Sekurang-kurangnyaadatujuhfaktoryang
tergolongdalamfaktorpsikologiyang
mempengaruhi belajar,yaitu:intelegensi,
perhatian,minat,bakat,kematangandan
kesiapan.
c) Faktorkelelahan
Kelelahanpadaseseorangdapatdibedakan
menjadi dua,yaitukelelahanjasmanidan
kelelahanrohani.Kelelahanjasmani terlihat
denganlemahlunglainyatubuhsedangkan
12. kelelahanrohani dapatdilihatdenganadanya
kelesuandankebosanansehinggaminatdan
doronganuntukmenghasilkansesuatuhilang.8
8
Slameto,BelajardanFaktor……,hlm.54-5912
2) Faktor ekstern,meliputi:
a) Faktorkeluarga
Siswayangbelajarakanmenerimapengaruh
dari keluargaberupacara orangtua mendidik,
relasi antaraanggota keluarga,suasanarumah
tangga,keadaanekonomi keluarga,pengertian
orang tua,dan latar belakangkebudayaan.9
b) Faktor sekolah
Faktor sekolahyangmempengaruhi belajarini
adalahmencakupmetode mengajar,kurikulum,
relasi gurudengansiswa,relasi siswadengan
siswa,disiplinsekolah,alatpelajaran,waktu
sekolah,standarpelajarandiatasukuran,keadaan
gedung,metode belajardantugasrumah.10
c) Faktormasyarakat
Masyarakat sangat berpengaruhterhadap
belajarsiswa.Pengaruhituterjadi karena
keberadaannyasiswadalammasyarakat.Faktor
ini meliputi kegiatansiswadalammasyarakat,
13. mass media,temanbergaul,danbentuk
kehidupandalammasyarakat.11
9
Slameto,BelajardanFaktor……,hlm.60
10 Slameto,BelajardanFaktor……,hlm.64
11 Slameto,BelajardanFaktor……,hlm.69-7013
Faktor-faktordiatassangatberpengaruhterhadap
prosesbelajarmengajar.Ketikadalamprosesbelajar
pesertadidiktidakmemenuhifaktortersebutdenganbaik,
maka hal tersebutakanberpengaruhterhadaphasil belajar
yang dicapai olehpesertadidik.Olehkarenaitu,untuk
mencapai hasil belajaryangtelahdirencanakan,seorang
guru harusmemperhatikanfaktor-faktordiatasagarhasil
belajaryangdicapai pesertadidikbisamaksimal.
Selainfaktor-faktordiatas,Dalamkitabta`limul
muta`allimjugadijelaskanbahwafaktoryang
mempengaruhi hasil belajarada6 yaitu:
“Tak mampu kaumeraihilmu,tanpadenganenam
perilaku:berikutsayajelaskansemuapadamu.
Cerdas,semangat,sabardan cukupsangu,ada
piwulanggurudansepanjangwaktu.”12
Dalamkitab diatasdisebutkanbahwaseseorang
tidakdapat memperolehilmukecualidenganenam
perilakuyaitucerdas,semangat,sabar,cukupsangu
14. (saku) artinyamemerlukanbiayayangcukupuntuk
belajar,adapiwulang(pembelajaran)guruartinyaharus
ada prosespembelajarangunauntukmentransferilmu
12 SyekhZarnuji,Ta’limMuta’alim, Terj.AliyAs`ad,(Kudus:Menara
Kudus,2007), hlm.32.14
dari seorangpendidikkepadapesertadidikdansepanjang
waktuartinyauntukmemperolehilmutidakhanya
memerlukanwaktuyangsingkat,tetapi memerlukan
waktuyang lama.
c. Indikator-IndikatorHasil Belajar
Hasil belajardapatdikatakanberhasil apabilatelah
mencapai tujuanpendidikan.Di manatujuanpendidikan
berdasarkanhasil belajarpesertadidiksecaraumumdapat
diklasifikasikanmenjaditigayakni:aspekkognitif,aspek
afektif,danaspekpsikomotorik.
1) Aspekkognitif13
Penggolongantujuanranahkognitif olehBloom,
mengemukakanadanya6(enam) kelas/tingkatyakni:
a) Pengetahuan,dalamhal ini siswadimintauntuk
mengingatkembalisatuataulebihdari fakta-fakta
yang sederhana.
b) Pemahaman,yaitusiswadiharapkanmampu
untukmembuktikanbahwaiamemahami
hubunganyangsederhanadi antara fakta-fakta
15. atau konsep.
c) Penggunaan/penerapan,disini siswadituntut
untukmemilikikemampuanuntukmenyeleksi
atau memilihgeneralisasi/abstraksitertentu
(konsep,hukum, dalil,aturan,cara) secaratepat
13 Dimyati,Mudjiono,BelajardanPembelajaran…….,hlm202-20415
untukditerapkandalamsuatusituasi barudan
menerapkannyasecarabenar.
d) Analisis,merupakankemampuansiswauntuk
menganalisishubunganatausituasi yang
kompleksataukonsep-konsepdasar.
e) Sintesis,merupakankemampuansiswauntuk
menggabungkanunsur-unsurpokokke dalam
strukturyang baru.
f) Evaluasi,merupakankemampuansiswauntuk
menerapkanpengetahuandankemampuanyang
telahdimiliki untukmenilai suatukasus.
Dalamprosesbelajarmengajar,aspekkognitif
inilahyangpalingmenonjol danbisadilihatlangsung
dari hasil tes.Dimanadisini pendidikdituntutuntuk
melaksanakansemuatujuantersebut.Hal ini bisa
dilakukan olehpendidikdengancaramemasukkan
unsurtersebutke dalampertanyaanyangdiberikan.
Pertanyaanyangdiberikankepadasiswaharus
16. memenuhi unsurtujuandari segi kognitif,sehingga
pesertadidikdapatmencapai tujuanpembelajaran
yang diharapkan.
2) Aspekafektif
Tujuanranah afektif berhubungandengan
hierarki perhatian,sikap,penghargaan,nilai,
perasaan,danemosi.Kratwohl,Bloom, danMasia16
mengemukakantaksonomi tujuanranahkognitif
meliputi 5kategori yaitumenerima,merespons,
menilai,mengorganisasi,dankarakterisasi.
3) Aspekpsikomotorik
Tujuanranah psikomotorikberhubungandengan
ketrampilanmotorik,manipulasi bendaataukegiatan
yang memerlukankoordinasi saraf dankoordinasi
badan.Kibler,Barket,danMilesmengemukakan
taksonomi ranahpsikomotorikmeliputigerakantubuh
yaang mencolok,ketepatangerakanyang
dikoordinasikan,perangkatkomunikasinonverbal,
dan kemampuanberbicara.14
Dalamprosesbelajarmengajar,tidakhanya
aspekkognitif yangharusdiperhatikan,melainkan
aspekafektif danpsikomotoriknyajuga.Untuk
melihatkeberhasilankeduaaspekini,pendidikdapat
melihatnyadari segi sikapdanketrampilanyang
dilakukanolehpesertadidiksetelahmelakukanproses
17. belajarmengajar.
2. Teori Belajar
Teori adalahseperangkat konsep-konsepdanprinsipprinsip
yang memberikan,menjelaskan,danmemprediksikan
fenomena.Adaduamacamteori,yaituteori intuitif danteori
ilmiah.
14 Dimyati,Mudjiono,BelajardanPembelajaran…….,hlm205-20817
Guru cenderunglebihseringmenggunakanteori jenis
yang pertamayaituteori intuitif.Teori intuitifadalahteori
yang dibangunberdasarkanpengalamanpraktis.Sedangkan
teori ilmiahadalahteori yangdibangunberdasarkanhasilhasil
penelitian.15
Macam-macam teori belajar:
a. Teori Belajarbehavioristik
Menurutteori belajarbehavioristikatautingkahlaku,
belajardiartikansebagai prosesperubahantingkahlaku
sebagai akibatdari interaksi antarastimulusdanrespons.16
1) Ivan Pavlov
Mempelopori munculnyaproseskondisioning
responden(respondentconditioning)atau
kondisioningklasik(classical conditioning).Dengan
melakukanpercobaanterhadapanjing.Padasaat
anjingdiberi makanandanlampu,keluarlahrespons
anjingituberupaair liur.Demikianjugadalam
18. pemberianmakananyangdisertai denganbel,airliur
anjingjugakeluar.Setelahberkali-kali dilakukan
perlakuanserupa,makapadasaat hanya bel atau
lampuyangdiberikan,anjingtersebutjuga
15 Muhammad Thobroni danArif Mustafa,Belajardan Pembelajaran
PengembanganWacanadan PraktikPembelajarandalamPembangunan
Nasional,(Jogjakarta:Ar-RuzzMedia,2011), hlm.13.
16 EvelinSiregardanHartini Nara,Teori Belajardan Pembelajaran,
(Bogor:GhaliaIndonesia,2010),hlm.25.18
mengeluarkanairliur.Makananyangdiberikan
disebutperangsangtakbersyarat,sementarabel atau
lampudisebutperangsangbersyarat.17
2) Guthrie
Teori conditioningPavlovkemudiandi
kembangkanolehGuthrie.Guthrieberpendapat
bahwatingkahlakumanusiaitudapat diubah,tingkah
lakubaikdapat diubahmenjadi burukdansebaliknya.
Teori Guthrie berdasarkanatasmodel penggantian
stimulussatuke stimuluslain.18
3) Skiner
Memulai penemuanteori belajarnyadengan
kepercayaanbahwaprinsip-prinsipkondisioning
klasikhanyasebagiankecil dari perilakuyang bisa
dipelajari.Banyakperilakumanusiaadalahoperan,
19. bukanresponden.
Skinnermendefinisikanbelajarsebagai
prosesperubahanperilaku.Perubahanperilakuyang
dicapai sebagai hasil belajartersebutmelaluiproses
penguatanperilakuyangmuncul,yangbiasanya
17 BaharuddindanNur wahyuni,Teori BelajardanPembelajaran,
(Jogjakarta:Ar- RuzzmediaGroup,2010), hlm.57-58.
18 EvelinSiregardanHartini Nara,Teori Belajar…….,hlm.26.19
disebutdengankondisioningoperan(operan
conditioning).19
b. Teori BelajarKognitif
Teori ini lebihmenekankanprosesbelajardaripada
hasil belajar.Bagi penganutalirankognitivistikbelajar
tidakhanyamelibatkanhubunganantarastimiulusdan
respons.Belajarmelibatkanprosesberpikiryangsangat
kompleks.
20
Menurutteori kognitif,belajaradalahperubahan
persepsi danpemahaman.Belajartidakselaluberbentuk
perubahantingkahlakuyangbisadiamati.Konsep-konsep
terpentingdalamteori kognitif adalahadaptasi intelektual
olehJeanPiaget,DiscoveryLearningolehJeromBrunner,
dan ReseptionLearningolehAusubul.21
1) Piaget
21. definisi,dansebagainya).
3) Ausubel
MenurutAusubel,siswaakanbelajardenganbaik
jikaisi pelajaransebelumnyadidefinisikandan
kemudiandipresentasikandenganbaikdantepat
kepadasiswa.Dengandemikianakanmempengaruhi
pengaturankemajuanbelajarsiswa.24
22 EvelinSiregardanHartini Nara,Teori Belajar…….,hlm.32.
23 Muhammad Thobroni dan Arif Mustafa,Belajar……,hlm.98-99.
24 EvelinSiregardanHartini Nara,Teori Belajar………,hlm.33.21
c. Teori Belajarhumanistik
Aliranhumanistikmemandangbelajarbukansekedar
pengembangankualitaskognitif saja,melainkanjuga
sebuahprosesyangterjadi dalamdiri individuyang
melibatkanseluruhbagianataudomainyangada.
Domain-domaintersebutmeliputidomainkognitif,
afektif,danpsikomotorik.Dengankatalain,pendekatan
humanistikdalampembelajaranmenekankanpentingnya
emosi atauperasaan,komunikasi yangterbuka,dannilainilai
yang dimlikiolehsetiapsiswa.25
Teori ini dipelopori olehbeberapapakaryaitu:
1) Bloomdan Krathwohl
Bloomdan krathwohl menunjukkanapayang
dikuasai olehsiswatercakupdalamtigakawasan,
22. yaitukawasankognitif,afektif danpsikomotorik.26
Ranah kognitif terdiridari enamtingkatanyaitu
pengetahuan,pemahaman,aplikasi,analisis,sintensis,
evaluasi.Ranahpsikomotorikterdiri dari lima
tingkatanyaitupeniruan,penggunaan,ketepatan,
perangkaian,naturalisasi.
Sedangranah afektif terdiridari limatingkatan
yang meliputipengenalan,merespons,penghargaan,
pengorganisasian,pangalaman.Taksonomi Bloomini
25 BaharuddindanNur wahyuni,Teori Belajar..........,hlm.142.
26 EvelinSiregardan Hartini Nara,Teori Belajar…….,hlm.34.22
berhasil menginspirasi pakarlainmengembangkan
teori-teori belajar.27
d. Teori konstruktivistik
Teori ini memahami belajarsebagaiproses
pembentukanpengetahuanolehsiswaitusendiri.
Pengetahuanadadi dalamdiri seseorangtidakdapatdi
pindahkanbegitusajaolehguruterhadapsiswa.
Glaserfeld,BettencourtdanMatthewsmengemukakan
bahwapengetahuanyangdimilikiseseorangmerupakan
hasil bentukanorangitusendiri.SementaraPiaget
berpendapatbahwapengetahuanmerupakanciptaan
manusiayangdibentukorangitusendiri.
Untuk memahami lebihtentangaliranini,perlu
23. diketahui ciri-ciri belajarberbasiskonstruktivistik.Ciri-ciri
tersebutpernahdikemukakanolehDriverdanOldham.
Ciri-ciri yangdimaksudadalahsebagai berikut:
1). Orientasi,yaitusiswadiberi kesempatan
mengembangkanmotivasi dalammempelajari suatu
topicdenganmemberi kesempatanmelalui observasi
2). Elistasi,yaitusiswamengungkapakanidenya
denganjalanberdiskusimenulis, membuatposter.
27 Muhammad Thobroni danArif Mustafa,Belajardan
Pembelajaran…..,hlm.162-163.23
3). Restrukturisasi ide,yaituklarifikasiide denganide
orang lain,membangunide baru,mengevaluasiide
baru.
4). penggunaanide barudalamberbagai situasi
5). Review,menambahkanataumengubahgagasanyang
perludirevisi.28
3. Model pembelajaran(talkingstick)
Dalampembelajaranadabeberapaistilahyangmemiliki
arti hampersamayaitustrategi,pendekatan,metode,dan
model pembelajaran.Pendekatan adalahsuatuasumsi atau
cara pandangterhadapsesuatuyangdijadikanlandasanuntuk
melaksanakansuatukegiatanatauperbuatan.
Strategi adalahtahapanatau langkah-langkahyangharus
dilakukanuntukmenujusuatutujuan.Metodeadalahsesuatu
24. langkahyangdimaksudkanuntukmelangsungkanatau
menerapkanstrategi yangtelahditentukan.29
Penggunaanistilahmodel barangkali lebihdikenaldalam
duniafashion.Sebenarnyadalampembelajaranpunistilah
model jugabanyakdipergunakan.Millsberpendapatbahwa
“model adalahbentukrepresentasiakuratsebagai proses
actual yangmemungkinkanseseorangatausekelompokorang
mencobabertindakberdasarkanmodelitu”.
28 EvelinSiregardanHartini Nara,Teori Belajar……..,hlm.39.
29 M. SaekanMuchith,dkk,Cooperative Learning,(Semarang:Rasail
MediaGroup, 2010), hlm.1224
Model pembelajaranialahpolayangdigunakansebagai
pedomandalammerencanakanpembelajarandi kelasmaupun
tutorial.Model pembelajarandapatdiartikanpulasebagaipola
yang digunakanuntuk penyusunankurikulum, mengatur
materi,danmemberi petunjukkepadagurudi kelas.Merajuk
pemikiranJoyce,fungsi modeladalaheachmodel guidesus
as we designinstructiontohelpstudentsachievevarious
objectives.Melaluimodel pembelajarangurudapat membantu
pesertadidikmendapatkaninformasi,ide,ketrampilan,cara
berpikir,danmengekspresikanide.30
Pembelajarankooperatif tidakberjalanefektif,meskipun
guru telahmenerapkanprinsip-prinsippembelajaran
kooperatif.Diskusi sebagaisalahsatumekanisme
25. membangunkooperatif tidakberjalanefektif karenabanyak
hal,diskusi banyakdidominasi olehseorangpeserta.
Fenomenaini menunjukkanbahwapenggunaanpembelajaran
kooperatif membutuhkanpersiapanmatang.
Pertama,pesertadidikharussudah memilikiskemata
atau pengetahuanawal tentangtopicataumateri yang
dipelajari.Kedua,pesertadidiksudahharusmempunyai
ketrampilanbertanya.Ketrampilanini pentingsebab
30 AgusSuprijono,Cooperative LearningTeori danAplikasi Paikem,
(Yogyakarta:PustakaBelajar,2012), hlm.45-4625
pembelajarankooperatif tidakakanefektif jikapesertadidik
tidakmempunyai kompetensi bertanyajawab.31
Model yang dapatdigunakanuntukmengembangkan
kemampuanbertanyaadalah:
a. Model GivingQuestionsandGettingAnswer
Ini dikembangkanuntukmelatihpesertadidik
memilikikemampuandanketrampilanbertanyadan
menjawab.Dengancaramembagi duapotongankertas
kepadasiswa,kertaspertamaberisi pertanyaandankertas
keduaberisi jawaban.
b. QuestionStudentHave
Ini juga dikembangkanuntukmelatihpesertadidik
agar memiliki kemampuandanketrampilanbertanya.
Diawali denganmembagi kelasmenjadi 4kelompok
26. masingmenulispertanyaanuntukkemudiandiputarke
kelompokyanglain.Kelompokyangmendapatpertanyaan
memberi tanda( ) jikapertanyaandi anggappenting
kemudiangurumenyeleksi pertanyaandanmengembalikan
pada muriduntukkemudiandijawab.
c. TalkingStick
Pembelajarandenganmodel talkingstickmendorong
pesertadidikuntukmengemukakanpendapat.
Pembelajaranmodel talkingstickdiawali olehpenjelasan
guru mengenai materi pokokyangakandipelajari,
31 AgusSuprijono,Cooperative LearningTeori……,hlm.102-103.26
kemudiansiswadiberi kesempatanuntukmembacadan
mempelajarimateri tersebutdankemudianmenutupbuku.
Guru selanjutnyamengambiltongkatyangtelah
dipersiapkan.Kemudiantongkatakandi berikankepada
siswasecarabergulirdanbagi siswayang mendapatkan
tongkattersebutwajibmenjawabpertanyaandemikian
seterusnya.
Dari beberapamodel yangdapatdigunakanuntuk
mengembangkankemampuanbertanyasiswa,peneliti
memilihmenggunakanmodel talkingstick.Denganalasan
karenamodel ini lebihmenyenangkandanlebihsederhana
pelaksanaannyasehinggasiswatidakmerasaadabebandan
tidakmerasajenuhsaat melakukanprosespembelajaran.
27. Berikutini langkah-langkahpembelajaranmodel talking
stick:
1). Guru menjelaskanmateri yangakandisampaikankepada
siswa.
2). Guru memberi waktukepadasiswauntukmembacadan
memahami kembalimateri yangtelahdisampaikan.
3). Siswadimintauntukmenutupsemuabukupelajaranyang
berkaitandenganmateri.
4). Guru menyiapkantongkatbesertamusik.
5). Tongkatsiap diputardenganiringanmusik(bisa
dinyanyikanbersama-samaolehsiswa).27
6). Ketikamusik berhenti makatongkatberhenti dansiswa
yang mendapattongkatakandiberi pertanyaanuntuk
selanjutnyamenjawab.
7). Dilakukanbeberapakali sampai dirasacukup.
8). Guru memberi kesempatankepadasiswamelakukan
refleksi terhadapmateri yangdipelajari.
9). Guru memberi ulasanterhadapseluruhjawabanyang
diberikansiswa.
10). Guru bersama-samasiswamerumuskankesimpulan.32
4. TinjauanMateri
a. Fungsi danStruktur JaringanTumbuhan
Tumbuhantersusunatasberbagai jaringan.Jaringan
adalahsekelompoksel denganasal-usul,struktur,dan
fungsi yangsama.Bentuk-bentukperalihanmenimbulkan
28. kesulitandalampengelompokanjaringan.Percobaan
dengansuatuperlakuandapatmenyebabkansuatutipe sel
berubahmenjadi tipe sel yanglain.
Jaringanpada tumbuhandikelompokkan
berdasarkantempat,tipe sel,fungsi,asal-usul,dantahap
perkembanganya.Berdasarkanjumlahtipesel
penyusunnya,jaringandibedakanmenjadi jaringan
sederhanadanrumit.Jaringansederhanabersifat
homogen,terdiri atassatutipe sel,sedangkanjaringan
32 AgusSuprijono,Cooperative LearningTeori,hlm.107-110. 28
rumitbersifatheterogen,terdiriatasduaatau lebihtipe
sel.
33
Macam-macam jaringantumbuhan
1) JaringanMeristem
Pada perkembanganawal dari embrio,semuasel
membelah.Namun padapertumbuhandan
perkembanganselanjutnya,pembelahandan
penggandaansel terjadi hanyadi beberapabagian
khususpadatumbuhan,yakni di tempatjaringanyang
bersifatembrionik.Jaringanembrionikdalamtubuh
tumbuhansemacamitudinamakanmeristem.34
Pembelahansel dapatjugaterjadi dalamjaringan
selainjaringanmeristem, contohnyadalamkorteks
29. batang mudadan pada perkembanganjaringan
pembuluh.Pembelahanjaringanini terbatas.
Sementara,sel meristemterus-menerusmembelahdan
menghasilkanselbaruyangmenambahtubuh
tumbuhan.
Pertumbuhandanpengkhususansecara
morfofisiologi sel yangdihasilkanolehmeristem
disebutdiferensiasi.Secarateori,jaringanyang
33 Sri Mulyani E.S,Anatomi Tumbuhan,(Yogyakarta:Kanisius,
2006), hlm.83-84.
34 Estiti B Hidayat,Anatomi TumbuhanBerbiji,( Bandung:Penerbit
ITB, 1995 ),hlm.4529
mengalami diferensiasi sedikitdemi sedikit
kehilangansifatembrionalnyadanmendapatstatus
dewasa.Jaringanyadisebutjaringandewasaatau
jaringanpermanen.35Namun,kini disadari bahwa
istilahjaringanpermanenhanyadapatdipakai pada
sel yangmengalami diferensiasiyangtidakdapat
dibalikkanseperti komponenpembuluhtapisyang
kehilanganintinyaatausel mati seperti trakeiddan
gabus.
Klasifikasi meristemmenurut tempatnyadibedakan
menjadi :
a) meristemapical,terdapatpadaujungbatangdan
30. ujungakar. Meristemapikal selalumenghasilkan
pemanjanganakardan batangtumbuhan.Dalam
prosespemanjanganmeristemapical,akan
diahsilkantunasapical (tunasujung) yang akan
berkembangmenjadi cabangsamping,daun,dan
bunga.Pertumbuhanyangdiawali olehmeristem
apikal disebutjaringanprimer(Gambar2.1)
b) meristeminterkalar,terdapatdiantarajaringan
dewasa
35 Sri Mulyani E.S,Anatomi Tumbuhan…….,hlm.84-85.30
c) meristemlateral,terdapatsejajardengankeliling
organ tempatjaringanini ditemukan,misalnya
kambiumpembuluhdankambiumgabus.36
Berikutini contohmeristemapical danlateral
Gambar 2.1 Meristemapikal danlateral pada
tumbuhan37
Klasifikasi meristemberdasarkanasal-usulnya:
a) meristemprimer,sel-selnyaberkembangsecara
langsungdari sel embrionik.
b).meristemsekunder,jaringanyangberkembangdari
jaringandewasayangmasihtetapdapat
36 Estiti B Hidayat,Anatomi Tumbuhan…….,hlm.45.
37http://erickbio.wordpress.com/2011/07/09/struktur-dan-fungsijaringan-tumbuhan.2
31. Januari 201431
berdiferensiasi.
38 Contohmeristemsekunder
adalahkambium.Kambiummerupakanlapisan
sel-sel tumbuhanyangaktif membelahdan
terdapatdi antara xilem(JaringanPengangkutair
dan garam mineral dari akar ke seluruhtubuh
tumbuhan) danfloem(jaringanpengangkuthasil
fotosintesisdari daunke seluruhtubuhtumbuhan)
Contohjaringanmeristemsekunderberupakambium
Gambar 2.2 Kambiummembentukkulitdankayu39
2) Jaringanepidermis
Merupakanlapisanterluardari daun,bunga,buah,
biji,batang,danakar sebelummengalami penebalan
sekunder.40Sebagianbesarepidermisterdiridari sel
38 Sri Mulyani E.S,Anatomi Tumbuhan…….,hlm.85.
39http://fitri-smanda2.blogspot.com/2013/09/bab-2-jaringantumbuhan.html.
2 Januari 2014
40 Sri Mulyani E.S,Anatomi Tumbuhan……,hlm.132.32
yang tidakterspesialisasi.Sel yangterspesialisasi
tersebardidalamnya.
Gambar 2.3 Selapisjaringanepidermis41
Sel epidermismemiliki protoplashidupdandapat
menyimpanberbagai hasilmetabolisme.Sel
32. mengandungplastidyangmemiliki granasedikit
sehinggatidakmembentukklorofil.Dalamplastid
ditemukanpati danprotein,sedangkandalamvakuola
ditemukanantosian.
Ada banyaksel yangmerupakanturunanatau derivate
dari jaringanepidermis,antaralainsel gabus,sel
kipas,danstomata.42
41http://sainsituscience.blogspot.com/2011/11/jaringantumbuhan.html.
2 Januari 2014
42 Estiti B Hidayat,Anatomi TumbuhanBerbiji…….,hlm.67.33
Gambar 2.4 Derivatjaringanepidermis43
3) Jaringanparenkim
Parenkimmerupakanjaringandasaryangterdapat
di seluruhtubuhtumbuhan.Sel parenkimmasih
mampumembelah,bahkanpadasel dewasa.Dinding
sel parenkimrelative tipisdanfleksibel,dansebagian
besartidakmemilikidindingsekunder.sel sel
parenkimmelaksanakansebagianbesarfungsi
metabolictumbuhan,yaitumensintensisdan
menyimpanberbagai produkorganik.44
43http://sainsituscience.blogspot.com/2011/11/jaringantumbuhan.html.
2 Januari 2014
44 Neil A Campbell,Biologi,(Jakarta:Erlangga,2012), hlm.322.34
33. Gambar 2.5 Jaringanparenkimmerupakan
jaringandasar tumbuhan45
4) JaringanPenyokong(penguat)
Jaringanpenyokongpadatumbuhanberfungsi
untukmemberi kekuatandanmelindungi secara
mekanikjaringan-jaringandisekitarnya.Jaringan
penyokongpadatumbuhan,yaitukolenkimdan
skelrenkim
a).jaringankolenkim
kolenkimberfungsisebagai jaringanpenyokong
pada organ mudayang sedangtumbuh.Kolenkim
bersifatplastissehinggadapatmeregangsecara
irreversible (tidakkembali ke bentuksemula)
denganadanyapertumbuhanorgan.
Kolenkimdewasaadalahsuatujaringanlentur
yang kuat,terdiri atassel panjangyangtumpang
45http://www.slideshare.net/elmizasubama/ppt-jaringan-parenkimcopy.
2 Januari 201435
tindih(panjangnyadapatmencapai 2mm) dengan
dindingtebal yangtidakberlignin.Kekuatan
meregangsel kolenkimsebandingdengan
serabut.
46
b).Jaringansklerenkim
34. sklerenkimadalahjaringanyangterdiri dari sel
dengandindingsekunderyangtebal yangdapat
berlignin.Fungsi utamasklerenkimadalah
penyokong.Sel sklerenkimmemilikisifatkenyal
(elastis),tidakseperti kolenkimyangmemiliki
sifatliat(plastis).
Biasanyasklerenkimdibagi menjadiseratdan
sklereid.Seratsklerenkimadalahsel panjang.
Sedangkansklereidadalahsel pendek.Sklereid
dibentukdari sel parenkimyangdindingnya
menjadi tebal,sedangkanalatsel seratsklerenkim
berkembangdari sel meristematik,jadi telah
ditentukan sejakasalnya.47
46 Sri Mulyani E.S,Anatomi Tumbuhan…….,hlm.114-118.
47 Estiti B Hidayat,Anatomi TumbuhanBerbiji……,hlm.62.36
Gambar 2.6 Perbedaanjaringankolenkimdan
sklerenkim48
5) JaringanPengangkut
Sistempembuluhdari tumbuhantingkattinggi
terdiri atasxylemyangfungsi utamanyauntuk
pengangkutanairdanfloemyangterutamauntuk
pengangkutanhasil fotosintesis.
Gambar 2.7 Letakantara xilemdanfloem49
35. 48http://semuamilikbersama.blogspot.com/2010/10/jaringanpenyongkong.html.
2 Januari 2014
49 http://biologiklaten.wordpress.com/bab-13-struktur-tumbuhan-xi.2
Januari 2014/37
a).xilem
xilemberkembangdengandiferensiasi secara
terus-menerusdari unsurbaruyang dihasilkanoleh
prokambium.Xilemyangdihasilkanoleh
prokambiumpadatubuhprimerdisebutxylem
primer.Xilemprimerterdiri atasduabagianyang
mudahdikenali yaituprotoxilemdanmetaxilem.
Xilemyangdibentukolehcambiumpembuluh
disebutxiemsekunder.
b).floem
penyusunfloemadalahunsurtapisanyang
membantupengankutanhasilfotosintesis.Selain
ituada sel pengiringdansel beralbumin,yang
berkaitanfungsinyadenganunsurtapisan.
Floemprimersamadenganxilemprimeryang
berasal dari prokambium.Floemprimer
membentukprotofloemdanmetafloemyang
berkembangdari prokambium.Floemdalam
batang terletakdi sebelahluarxilem.50
50 Sri Mulyani E.S,Anatomi Tumbuhan…….,hlm.157-16438
36. Gambar 2.8 Perbedaanxilemdanfloem51
e.Integrasi suratAl-An’am
Integrasi dalamkamusilmiahpopularadalah
penyatuansupayamenjadi suatukebulatanataumenjadi
utuh.52 Materi yangterintegrasi dalampeneitianini penulis
mnerapkanketerpaduanayatAl QuranyaitusuratAlAn’an
dalampembelajaranbiologi materifungsi dan
strukturtumbuhan.
51 http://always-biology.blogspot.com/2012/08/jaringan-tumbuhanplant-tissue.html.
2 Januari 2014
52 W.J.SPoerwaDarminto,KamusUmum BahasaIndonesia,(Jakarta:
Balai Pustaka) 39
Dalammateri ini ayat yang di guanakanadalahQ.S.
Al-An’amayat99
Dan dialahyangmenurunkanairdari langit,lalukami
37. tumbuhkandenganairitusegalamacam tumbuhtumbuhan,
maka kami keluarkandari tumbuhtumbuhan
itutanaman yangmenghijau,kami
keluarkandari tanamanyang menghijauitubutiryang
banyak,dan mayangkurma,mengurai tangkai-tangkai
yang menjulai,dankebun-kebunanggur,dan(kami
keluarkanpula) zaitundandelimayangserupadan
tidakserupa.Perhatikanlahbuahnyapadawaktu
berbuah,danmenjadi masak.Sungguh,padayang
demikianituadatanda-tanda(kekuasaanAllah) bagi
orang-orangyangberiman.(Q.S.al-an’am/140:99)
Para ahli tafsirmengatakanbahwakatakhadiran
memilikiarti sesuatuyanghijau.Ibnual-jauzi mengatakan
bahwaal-khadirbermaknaal-akhdar(sesuatuyanghijau).
Az- Zamakhsyari mengatakanbahwakhadiranadalah
sesuatuyanghijausegar,sama denganakhdar.Para ahli
tafsirlainyajugamengatakandemikian,seperti al-40
baidhawi,al-Khazin,an-Nasafi,Abuas-Sa’ud,asySyaikhan,
al-Alusi,al-Qurthubi,danAbuHayan.
KetikamenafsirkanfirmanAllahSWT,“…..maka
kami keluarkandari timbuh-tumbuhanitutanamanyang
menghijau….,”tentuparaahli tafsiritutidakmengetahui
klorofil,jugatidakmengetahuiperannya.Akantetapi
Lafal-lafal Al Quranmengarahkandanmemberi tahujalan
mereka.53
38. Ayatini sangat eratkaitannyadenganjaringan
tumbuhan.Klorofilmerupakanpabrikmakananyang
palingunikdi atas permukaanbumi ini. Diaadalahzat
hijauyangmengubahenergi matahari,karbondioksida,
dan air menjadi makananbagi manusiadanhewan.54
Bagianutama helai daunadalahmesofil yangmengandung
banyakkloroplasdanruangantar sel.Mesofil dapat
bersifathomogenatauterbagi menjadijaringantiang
(palisade)danjaringanspons(bungakarang).55
B. KajianPustaka
Hasil penelitianFatchurRochman2011 “Efektifitas
PembelajaranSainsdenganPendekatanKetrampilanprosesTerhadap
53 Masturi Irham,EnsiklopediKemukjizatanIlmiah dalamAl- Qur’an
dan Sunah,(ttp.Kharismailmu,t.t.),hlm.61.
54 Masturi Irham,EnsiklopediKemukjizatanIlmiah……..,hlm.60.
55 Estiti B Hidayat,Anatomi TumbuhanBerbiji……….,hlm.196.41
Hasil BelajarPesertaDidikKelasVIIMTsN 1 semarangpada Materi
PokokKalor”. berdasarkanhasil penelitianyangtelahdilakukan
adalahsebagai berikut:Dari hasil penelitianyangdidapatpadapre
test,bahwanilai hasil belajarpesertadidikadalahhomogenydan
berdistribusi normal setelahdilakukanposttestdidapatkannilairatarata
kelascontrol 55,69. Sedangkannilai rata-ratakelaseksperimen
65,63. Dari hasil ini bisadilihatbahwaadaperbedaanhasil belajar
antar pesertadidikyangdiajarkandenganmodel konvensional dan
39. model pendekatanketrampilanproses. Kesimpulanberdasarkandari
perhitunganuji perbedaanrata-ratadi peroleh=4.542 dan
= ( )( )
, dengantaraf signifikan,makadikatakanrata-rata
posttest keduakelompokadaperbedaankarena
Artinyahasil belajarkelompokeksperimenlebihbaikdari kelompok
kontrol.Sehinggabisadikatakanbahwa:adaefektifitaspadahasil
belajarpesertadidiksaatditerapkanketrampilanprosesdi MTsN 1
Semarang.
Hasil penelitianDwi IndahYuliani2009 “Efektifitas
PembelajaranKooperatif InvestigationterhadapHasil BelajarSiswa
Materi PokokPencemaranLingkunganKelasVIISMPH.Isriati
BaiturrahmanSemarang”. Berdasarkanhasil penelitianyangtelah
dilakukanadalahsebagai berikut:Datapenelitianyangterkumpul di
analisisdenganmenggunakanstatistikyangterlebihdahuludilakukan
denganuji normalitasdanuji homogenitas.Uji normalitasdenganuji
chi kuadratyaitupre testkelaseksperimendiperoleh
= 3,68
dan kelaskontrol
= 9,2 sedangkanposttestkelaseksperimen42
diperoleh
= 44,7 dan pos testkelaskontrol diperoleh
40. = 3,68 hasil tersebutdikonsultasikandengan
tabel dimana
= 5% dan dk = n -1(45-1) = 44 diperoleh
tabel = 55,8. Karena
maka tersebutdanberdistribusi normal.Uji
homogenitasdiperolehdenganmenggunakanuji kesamaandua
variansantara kelaseksperimendankelaskontrol.Datapre testantara
kelaseksperimendankelascontrol ( )( ) maka
data tersebutberdistribusihomogen.Pengujianhipotesispenelitian
menggunakaniji tdanmenunjukkanbahwa:hasil belajarkelas
eksperimenlebihbaikdaripadakelaskontrol ditunjukkanolehnilai
kelaseksperimen78,6dan kelascontrol 66,18. Nilai uji tantara kelas
eksperimendankontrol adalah5.1476 dikonsultasikandengan
dimana= 5% dengandk= + - 2(45+45-2) diperoleh
( )( )= 2.00, karena ( )( )
. Berarti
signifikan.Dengandemikianpembelajarankooperatif model Group
41. Investigationterhadaphasil belajarsiswamateri pokokpencemaran
lingkungankelasVIISMPH.Isriati BaiturrahmanSemarangitu
efektif yaitudenganmeningkatnyahasil belajarkelaseksperimen
dibandingkelaskontrol.Berarti hipotesisditerima43
C. RumusanHipotesis
Hipotesisadalahkesimpulansementaraatautentative tentang
hubunganantara duavariabel ataulebih56
. Dalam hal ini peneliti
mengajukanhipotesisbahwa adaperbedaanhasil belajarantarakelas
eksperimendankelaskontrol.
56 Nurul Zuriah,Metodologi Penelitian,(Jakarta:PTbumi Aksara,
2009), hlm.145.