SlideShare a Scribd company logo
1 of 41
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Definisi Hasil Belajar Matematika
a. Definisi Belajar
“Belajar” pernah dipandang sebagai proses penambahan pengetahuan. Bahkan pandangan
ini mungkin hingga sekarang masih berlaku bagi sebagian orang di negeri ini. Akibatnya,
“mengajar” pun dipandang sebagai proses penyampaian pengetahuan atau keterampilan dari
seorang guru kepada para siswanya.
Stephert dan Ragan dalam Catharina Tri Anni, 2004:3, mengemukakan :”Belajar adalah
suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu pereubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya
dengan lingkungan”;
James O. Whittaker, mengemukakan: “ Belajar dapat didefinisikan sebagai proses yang
menimbulkan atau merubah perilaku melalui latihan atau pengalaman”;
Aaron Quinn Sartain, dkk, mengemukakan : “Belajar dapat didefinisikan sebagai suatu
perubahan perilaku sebagai hasil pengalaman”;
W.S. Winkel, mengemukakan: “Belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis yang
berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan dalam
pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, dan nilai sikap”. (Darsono, 2000: 3- 4).
Dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu
proses usaha perubahan tingkah laku yang melibatkan jiwa dan raga sehingga menghasilkan
perubahan dalam pengetahuan, nilai dan sikap, yang dilakukan oleh seorang individu melalui
latihan dan pengalaman dalam interaksinya dengan lingkungan.
b. Definisi Matematika
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern,
mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia paling
dalam. Mulyono Abdurrahman (2003 : 252) menyatakan bahwa : Matematika adalah suatu cara
untuk menemukan jawaban terhadap masalah yang dihadapi manusia, suatu cara menggunakan
informasi, menggunakan pengetahuan tentang menghitung dan yang paling penting adalh
memikirkan dalam diri manusia itu dalam melihat dan menggunakan hubungan-hubungan.
Menurut Herman Hudojo (2003:123) matematika merupakan suatu ilmu yang
berhubungan atau menelaah bentuk-bentuk atau struktur-struktur yang abstrak dan huungan-
hubungan diantara hal-hal itu. Untuk dapat memahami struktur-struktur serta hubngan-hubungan
tentu saja diperlukan pemahaman tentang konsep-konsep yang terdapat di dalam matematika itu.
Menurut Johnson dan Mykkburt (Abdurahman,2007: 256) mengemukakan bahwa
matematika adalah bahasa simbolis yang tinggi, praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-
hubungan kuantitatif dan keruangan, sedang fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan
berfikir. Dalam proses belajar mengajar matematika juga terjadi proses berpikir, sebab seseorang
dikatakan berpikir apabila orang itu melakukan kegiatan mental dan orang yang belajar
matematika harus melakukan kegiatan normal. Dalam berpikir, orang menyusun hubungan-
hubungan antara bagian-bagian informasi yang telah direkam dalam pikirannya sebagai
pengertian-pengertian.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa matematika adalah
suatu ilmu yang berhubungan tentang konsep-konsep dan struktur-struktur yang abstrak serta
hubungan diantara hal-hal tersebut.
c. Definisi Hasil Belajar
Hasil belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa yang telah mengikuti proses belajar
mengajar. Hasil pada dasarnya merupakan sesuatu yang diperoleh dari suatu aktivitas, sedangkan
belajar merupakan suatu proses yang mengakibatkan perubahan pada individu, yakni perubahan
tingkah laku, baik aspek pengetahuannya, keterampilannya, maupun aspek sikapnya. Hasil
belajar merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan tingkat keberhasilan yang dicapai
oleh seseorang setelah melakukan usaha tertentu. Dalam hal ini hasil belajar yang dicapai siswa
dalam bidang studi tertentu setelah mengikuti proses belajar mengajar.
Menurut Benyamin S. Bloom (Sumarni, 2007:30) menyebutkan ada tiga ranah belajar
yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar merupakan keluaran dari suatu
pemprosesan masukan. Masukan dari sistem tersebut berupa bermacam-macam informasi
sedangkan keluarannya adalah perbuatannya atau kinerja. Perbuatan merupakan petunjuk bahwa
proses belajar telah terjadi dan hasil belajar dapat dikelompokkan kedalam dua macam saja yaitu
pengetahuan dan keterampilan. Masih menurut Sumarni (2007:30), pengetahuan terdiri dari 4
kategori, yaitu (1) pengetahuan tentang fakta, (2) pengetahuan tentang prosedur, (3) pengetahuan
tentang konsep, dan (4) pengetahuan tentang prinsip. Keterampilan juga terdiri atas empat
kategori, yaitu (1) keterampilan untuk berpikir atau keterampilan kognitif, (2) keterampilan
untuk bertindak atau keterampilan motorik, (3) keterampilan bereaksi atau bersikap, dan (4)
keterampilan berinteraksi.
Sudjana (2003:3) menyatakan bahwa: ”Hasil belajar adalah perubahan tinkah laku yang
timbul misalnya dari tidak tahu menjadi tahu”. Perubahan yang terjadi dalam proses belajar
adalah berkat pengalamn atau praktek yang dilakukan dengan sengaja dan disadari atau dengan
kata lain bukan karena kebetulan.tingkat pencapaian hasil belajar oleh siswa disebut hasil belajar.
Adapun Soedijarto (Masnaini, 2003:6) menyatakan bahwa Hasil belajar adalah tingkat
penguasaan yang dicapai oleh pelajar dalam mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan
tujuan pendidikan. Hasil belajar dalam kerangka studi ini meliputi kawasan kognitif, afektif, dan
kemampuan/kecepatan belajar seorang pelajar. Sedangkan Keller (Abdurrahman, 1999:39),
mengemukakan hasil belajar adalah prestasi aktual yang ditampilkan oleh anak, hasil belajar
dipengaruhi oleh besarnya usaha (perbuatan yang terarah pada penyelesaian tugas-tugas belajar)
yang dilakukan oleh anak.
Dengan demikian hasil belajar dapat di simpulkan, sesuatu yang dicapai atau diperoleh
siswa berkat adanya usaha atau fikiran yang mana hal tersebut dinyatakan dalam bentuk
penguasaan, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupa
sehingga nampak pada diri indivdu penggunaan penilaian terhadap sikap, pengetahuan dan
kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan sehingga nampak pada diri
individu perubahan tingkah laku secara kuantitatif
d. Definisi hasil Belajar Matematika
Hasil belajar matematika siswa merupakan suatu indikator untuk mengukur keberhasilan
siswa dalam proses pembelajaran matematika.
Sudjana (2003:3) menyatakan bahwa: ”Hasil belajar adalah perubahan tinkah laku yang
timbul misalnya dari tidak tahu menjadi tahu”. Perubahan yang terjadi dalam proses belajar
adalah berkat pengalamn atau praktek yang dilakukan dengan sengaja dan disadari atau dengan
kata lain bukan karena kebetulan.tingkat pencapaian hasil belajar oleh siswa disebut hasil belajar.
Hasil belajar ini diperoleh siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar. Untuk
mengetahui tingkat pencapaian hasil belajar siswa atau kemampuan siswa dalam suatu pokok
bahasan guru biasanya mengadakan tes hasil belajar.Hasil belajar dinyatakan dalam bentuk skor
yang diperoleh siwa setelah mengikuti suatu tes hasil belajar yang diadakan setelah selesai
program pengajaran.
Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika adalah tingkat keberhasilan dalam
menguasai bidang studi matematika setelah memperoleh pengalaman atau proses belajar
mengajar dalam kurun waktu tertentu yang akan diperlihatkan melalui skor yang diperoleh
dalam tes hasil belajar. Hasil belajar matematika dalam penelitian ini merupakan kecakapan
nyata yang dapat diukur langsung dengan menggunakan tes hasil belajar matematika. Kecakapan
tersebut menyatakan seberapa jauh atau seberapa besar tujuan pembelajaran atau instruksional
yang telah dicapai oleh siswa dalam belajar matematika.
2. Metode Pembelajaran
a. Metode Pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning)
a) Pengertian
Dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran saat ini mulai bermunculan penemuan atau
pengembangan strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran yang saat ini berkembang adalah
strategi pemebelajaran dengan pendekatan kontekstual. Di Belanda pembelajaran ini dikenal
dengan nama Realistic Mathematics Education (RME) sedangkan di Amerika lebih dikenal
dengan sebutan Contextual Teaching and Learning (CTL).
Pendekatam kontekstual adalah pendekatan dengan konsep belajar yang membantu guru
mengaitkan antara materi yang diajukan dengan situasi dunia nyata dan mendorong siswa
membuat hubungan antara yang dimiliki dan penerapannya dalam kehidupan (Nurhadi. 2004:
1)
Menurut Nurhadi (2004: 12) disebutkan tentang beberapa terjemahan definisi pembelajaran
kontekstual sebagai berikut.
1. Sistem CTL merupakan proses pendidikan yang bertujuan membantu siswa melihat makna
dalam bahan pekerjaan yang mereka pelajari dengan cara menghubungkan dengan konteks
kehidupan mereka sehari hari yaitu dengan kontek lingkungan, pribadinya, sosialnya, dan
budayanya. Untuk mencapai tujuan tersebut system CTL akan menuntun siswa melalui
kedelapan komponen utam CTL yaitu melakukan hubungan yang bermakna, menegerjakan
pekerjaan yang berarti, mengatur cara belajar sendiri, bekerja sama, mencapai standar yang
tinggi dan asemen autentif.
2. Ada tujuh yang mencirikan konsep CTL yaitu kebermaknaan, penerapan itensi, berfikir tingkat
tinggi, kurikulum yang digunakan harus standar, berfokus pada budaya, keterlibatan siswa.aktif
dan asetmen autentif.
Kesimpulan dari pembelajaran CTL adalah konsep belajar dimana guru menghadirkan dunia
nyata kedalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara penegetahuan yang
dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari, sementara siswa
memperoleh pengetahuan dan ketrampilan dari konteks yang terbatasi sedikit demi sedikit dan
dari proses mengkonstruksi sendiri sebagai bekal untuk memecahkan masalah dalam
kehidupannya sebagai anggota masyarakat.
b) Penerapan Pembelajaran Kontekstual
Menurut Nurhadi (2004:31) ada tujuh komponen utama yang mendasari penerapan
pembelajaran konteksrual di kelas. Komponen-komponen tersebut yaitu konstruktivisme,
menumukan, bertanya, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi dan penilaian sebenarnya.
Ketujuh komponen tersebut dapat diterapkan tanpa harus mengubah kurikulum yang ada, bidang
studi apa saja dan kelas yang bagaimanapun keadaanya
Secara proposi ketujuh komponen pembelajaran kontekstual sebagai berikut.
1. Konstruktivisme (Contructivism)
Merupakan landasan berpikir yang menjelaskan bahwa pengetahuandibangun sedikit
demi sedikit dan hasilnya diperluas secara terbatas.Pengetahuan bukanlah sebagai fakta atau
konsep yang harus diingatmelainkan harus direkonstruksi agar menciptakan pengalaman
baru.Pendekatan dalam KBM ini dengan merancang pembelajaran agar siswabekerja,
praktikum, demonstrasi dan menciptakan karya.
Pembelajaran menekankan pemahaman sendiri secara aktif, kreatif, dan produktif dari
pengalaman atau pengetahuan terdahulu dan dari pengalaman belajar yang bermakna.
2. Menemukan (Inkuiriy)
Menemukan merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajaran berbasis CTL atau
pembelajaran dengan pendekatan kontekstual. Pengetahuan dan ketrampilan siswa diperoleh
bukan dari hasil mengingat seperangkat fakta tetapi hasil dari penemukan sendiri. Guru selalu
merancang kegiatan yang merujuk pada kegiatan menemukan, apapun materi yang diajarkannya.
Siklus inquiri: merumuskan masalah, observasi, bertanya, mengajukan dugaan (hipotesis),
pengumpulan data dan penyimpulan
3. Bertanya (Questioning)
Questioning atau bertanya adalah salah satu strategi pembentukan pendekatan CTL. Bagi
guru bertanya dipandang sebagai kegiatan untuk mendorong siswa mengetahui sesuatu,
mengarahkan siswa untuk memperoleh informasi, membimbing dan menilai kemampuan siswa.
Bagi siswa bertanya merupakan kegiatan penting dalam melaksanakan pembelajaran yang
berbasis inkuiry, yaitu menggali informasi, mengkonfirmasikan apa yang sudah diketahui,
dan mengarahkan perhatian pada aspek yang belum diketahui.
Pada semua aktivitas belajar questioning dapat diterapkan antara siswa dengan siswa,
antara siswa dengan guru, antara guru dengan siswa, antara siswa dengan orang lain yang
didatangkan ke kelas. Aktifitas bertanya juga dapat ditemukan ketika siswa berdiskusi, bekerja
dalam kelompok, ketika menemukan kesulitan, dan ketika mengamati.
4. Permodelan (Modelling)
Modeling atau permodelan adalah kegiatan pemberian model dengan tujuan untuk
membahasakan gagasan yang kita fikirkan, mendemonstrasikan bagaimana kita menginginkan
para siswa untuk belajar atau melakukan sesuatu yang kita inginkan. Sebuah pembelajaran
ketrampilan atau pengetahuan adalah model yang bisa ditiru. Model itu bisa berupa cara
mengoperasikan sesuatu, cara melempar bola dalam olah raga, contoh surat, cara melafalkan
Inggris, atau guru memberi contoh cara mengerjakan sesuatu sehingga guru menjadi model
tentang bagaimana belajar. Guru bukan satu-satunya perancang model, model dapat dirancang
dengan melibatkan siswa.
5. Masyarakat Belajar (Learning Community)
Masyarakat belajar adalah kegiatan pembelajaran yang difokuskan pada aktivitas
berbicara dan berbagai pengalaman dengan orang lain. Aspek kerjasama dengan orang lain untuk
menciptakan pembelajaran yang lebih baik untuk memberikan ruang seluas-luasnya bagi siswa
untuk membuka wawasan, berani mengemukakan pendapat yang berbeda dengan orang lain pada
umumnya, dan berani berekspresi serta berkomunikasi dengan teman sekelompok atau teman
sekelas. Hal ini berarti hasil pembelajaran diperoleh dengan kerjasama dengan orang lain. Hasil
belajar diperoleh dari “sharing“ antara teman kelompok dan antara yang tahu dengan tidak tahu.
Dalam kelas CTL, guru selalu melaksanakan pembelajaran dalam kelompok-kelompok belajar.
Siswa dibagi dalam kelompok yang anggotanya heterogen, guru juga melakukan kolaborasi
dengan mendatangkan ahli kedalam kelas.
6. Refleksi
Refleksi adalah cara berfikir tentang apa yang baru dipelajari atau berfikir kebelakang
tentang apa yang sudah dilakukan dimasa lalu. Siswa menyimpan apa yang telah dipelajari
sebagai struktur pengetahuan yang baru yang merupakan pengayaan atau revisi dari
pengetahuan sebelumnya. Reflkeksi merupakan respon terhadap kejadian, aktivitas atau
pengetahuan yang baru diterima. Pengetahuan yang diperoleh siswa diperluas melaui konteks
pembelajaran, yang kemudian diperluas sedikit demi sedikit. Guru membantu siswa membuat
hubungan-hubungan antara pengetahuan yang dimiliki sebelumnya dengan pengetahuan yang
baru.
7. Penilaian Yang Sebenarnya (Authentic Assessment)
Penilaian adalah proses pengumpulan berbagai data yang dapat memberi
gambaran pengembangan belajar siswa. Gambaran itu perlu diperoleh guru agar bisa
memastikan bahwa siswa mengalamim proses belajar yang benar. Apabila data yang
dikumpulkan guru untuk mengidentifikasikan bahwa siswa mengalami kemacetan dalam belajar
, maka guru segera mengambil tindakan yang tepat agar siswa tebebas dari kemacetan belajar.
Penilaian dilakukan secara terintegrasi dari kegiatan pembelajaran. Data yang dikumpulkan
harus dari kegiatan yang nyata yang dikerjakan siswa pada proses pembelajaran. Jika guru ingin
mengetahui perkembangan siswa maka guru harus mengumpulkan data dari kegiatan nyata saat
siswa melakukan kegiatan atau percobaan.
Menurut Zahorik (1995) dalam buku Depdiknas (2002: 7) ada lima elemen yang harus
diperhatikan dalam praktek pembelajaran CTL yaitu:
a. Pengaktifan pengetahuan yang sudah ada (Activating Knowledge).
b. Pemerolehan pengetahuan baru (Acquiring Knowledge) dengan cara mempelajari secara
keseluruhan dulu, kemudian memperhatikan detailnya.
c. Pemahaman pengetahuan (Understanding Knowledg), yaitu dengan cara menyusun: hipotesis,
melakukan sharing dengan orang lain agar mendapat tanggapan dan atas dasar tanggapan itu
konsep direvisi dan dikembangkan.
d. Mempraktekan pengetahuan dan pengalaman tersebut (applying knowledg).
e. Melakukan refleksi (relfekting knowledge) terhadap strategi pengembangan pengetahuan
tersebut.
c) Perbedaan Pendekatan Kontekstual Dengan Pendekatan
Tradisional (Behaviorisme/Ekpositori)
No Kontekstual Ekspositori
1 Siswa secara aktif terlibat
dalam proses pembelajaran
Siswa adalah penerima informasi
secara pasif
2 Pembelajaran dikaitkan dengan
kehidupan nyata dari atau
masalah yang disimulasikan
Pembelajaran sangat abstrak dan
teoritis
3 Pemahaman rumus
dikembangkan atas dasar
skema yang sudah ada dalam
diri siswa
Rumus itu ada diluar diri siswa,
yang harus diterangkan, diterima,
di hafalkan, dan dilatih
4 Pemahaman rumus relative
berbeda antara siswa satu
dengan yang lainnya, sesuai
Rumus adalah kebenaran
absolute (sama untuk semua
orang), Hanya ada dua
dengan skema siswa (on going
proess of development)
kemungkinan yaitu pemahaman
rumus yang salah atau
pemahaman rumus yang salah
5 Siswa menggunakan ke
mampuan berfikir kritis,
terlibat penuh dalam
mengupayakan terjadinya
proses pem-belajaran yang
efektif, ikut bertanggung jawab
atas terjadinya proses pem-
belajaran yang efektif, dan
membawa skemta masing-
masing ke dalam proses
pembelajaran.
Siswa secara pasif menriman
rumus atau kaidah (membaca,
mendengarkan, mencatat,
menghafal) tanpa memberikan
kontribusi ide dalam proses
pembelajaran.
6 Siswa diminta bertanggung
jawab memonitor dan
mengembangkan
pembelajaran mereka masing-
masing.
Guru adalah penentujalannya
proses pembelajaran
7 Pembelajaran terjadi diber
bagai tempat, konteks, dan
setting
Pembelajaran hanya terjadi dalam
kelas
b. Metode Ekspositori
Metode ekspositori adalah metode pembelajaran yang digunakan dengan memberikan keterangan terlebih dahulu
definisi, prinsip dan konsep materi pelajaran serta memberikan contoh-contoh latihan pemecahan masalah dalam bentuk
ceramah, demonstrasi, tanya jaw ab dan penugasan. Sisw a mengikuti pola yang ditetapkan oleh guru secara cermat.
Penggunaan metode ekspositori merupakan metode pembelajaran mengarah kepada tersampaikannya isi pelajaran kepada
sisw a secara langsung.
Penggunaan metode ini sisw a tidak perlu mencari dan menemukan sendiri fakta-fakta, konsep dan prinsip karena
telah disajikan secara jelas oleh guru. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode ekspositori cenderung
berpusat kepada guru. Guru aktif memberikan penjelasan atau informasi pembelajaran secara terperinci tentang materi
pembelajaran. Metode ekspositori sering dianalogikan dengan metode ceramah, karena sifatnya sama-sama memberikan
informasi.
Menurut Hasibuan dan Moedjiono (2000 : 13) metode ceramah adalah cara penyampaian bahan pelajara dengan
komunikasi lisan. Metode ceramah lebih efektif dan efisien untuk menyampaikan informasi dan pengertian. Margono (1989 :
30) mengem,ukakan bahw a metode ceramah adalah metode mengajar yang menggunakan penjelasan verbal. Komunikasi
bersifat satu arah dan sering dilengkapi dengan alat bantu audio visual, demonstrasi, tanya jaw ab, diskusi singkat dan
sebagainya. Lebih lanjut Hasibuan dan Moedjiono (2000 : 13) mengemukakan bahw a agar metode ceramah efektif perlu
dipersiapkan langkah-langkah sebagai berikut: a) merumuskan tujuan instruksional khusus yang luas, b) mengidentifikasi
dan memahami karakteristik sisw a, c) menyusun bahan ceramah dengan menggunakan bahan pengait(advance organizer),
d) menyampai-kan bahan dengan memberi keterangan singkat dengan menggunakan papan tulis, memberikan contoh-
contoh yang kongkrit dan memberikan umpan balik (feed back), memberikan rangkuman setiap akhir pembahasan materi,
e) merencanakan evaluasi secara terprogram
Dari beberapa pendapat di atas, bahw a metode ekspositori yang digunakan dalam penelitian ini adalah
mengobinasikan metode ceramah, tanya jaw ab dan pemberian tugas. Pemberian tugas diberikan guru berupa soal-soal
(pekerjaan rumah) yang dikerjakan secara individual atau kelompok. Adapun hasil belajar yang dievaluasi adalah luas dan
jumlah pengetahuan, keterampilan, dan nilai yang dikuasai sisw a. Pada umumnya alat evaluasi hasil belajar yang
digunakan adalah tes yang telah dibakukan atau tes buatan guru.
3. Kerangka Berpikir
Dengan menggunakan model pembelajaran Contexstual Teaching and Learning (CTL) pada pembelajaran
matematika di SMA diharapkan dapat meningkatkan penalaran matematika sisw a. Disini sisw a akan lebih mudah
menangkap konsep. Pemahaman konsep secara logika akan mengurangi kesalahan pengerjaan yang dilakukan. Sehingga
sisw a dapat menggunakan daya nalarnya untuk memecahkan masalah yang ada. Untuk itu seorang guru harus mampu dan
menguasai cara penyampaian materi pembelajaran dengan model pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL).
Apabila seorang guru dalam melakukan persiapan pembelajaran kontekstual sudah opatimal, maka dalam proses
pembelajaran diharapkan hasilnya juga memuaskan karena sisw a telah menguasai konsep dan sisw a dapat menggunakan
daya nalarnya sehingga sisw a mampu mengikuti pembelajaran tersebut. Dengan sisw a diajak untuk mempraktekkan
langsung pada kehidupan sehari-hari akan membuat sisw a merasa senang dan merasa membutuhkan. De ngan demikian
sisw a akan mudah menguasai konsep dan menggunakan daya nalarnya untuk memecahkan masalah-masalah yang
muncul pada kehidupan nyata.
4. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini adalah model pembelajaran CTL lebih efektif darip ada model pembelajaran
ekspositori terhadap penalaran matematika sisw a kelas X SMA N 5 Purw orejo pada pokok bahasan fungsi. Setelah sisw a
mempelajari materi dengan cara model pembelajaran CTL diharapkan sisw a dapat menyelesaikan suatu masalah yang
muncul. Hal ini dapat dilihat bagaimana sisw a menyelesaikan masalah yang ada pada soal tes yang akan dilakukan dalam
penelitian ini. Sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar sisw a disekolah tersebut.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Hasil Belajar
a. PengertianHasil Belajar
Hasil belajardapatdijelaskandenganmemahami
dua kata yangmembentuknya,yaitu“hasil”dan“belajar”.
Pengertianhasil (product) menunjukpadasuatuperolehan
akibatdilakukannyasuatuaktifitasatauprosesyang
mengakibatkanberubahnyainputsecarafungsional.1
Sedangkanbelajardilakukanuntukmengusahakanadanya
perubahanperilakupadaindividuyangbelajar.Perubahan
perilakuitumerupakanperolehanyangmenjadi hasil
belajar,selainhasilbelajarkognitif yangdiperolehpeserta
didik.
Menurutpengertiansecarapsikologis,belajar
merupakansuatuprosesperubahanyaituperubahan
tingkahlakusebagai hasil dari interaksi dengan
lingkungannyadalammemenuhi kebutuhanhidupnya.
Perubahantingkahlakutersebutakan nyatadalamseluruh
aspektingkahlaku.2
1
Purwanto,Evaluasi Hasil Belajar,(Yogyakarta:PustakaPelajar,
2011), hlm.44.
2
Slameto,BelajardanFaktor-faktoryangMempengaruhinya,
(Jakarta:RinekaCipta,2010), hlm.2.9
MenurutMorgan, dalam buku Introductionto
Psychology(1978) mengemukakanbahwabelajaradalah
setiapperubahanyangrelatif menetapdalamtingkahlaku
yang terjadi sebagai suatuhasil dari latihandan
pengalaman.3MenurutRoger,belajaradalahsebuah
prosesinternal yangmenggerakkananakdidikagar
menggunakanseluruhpotensikognitif,afektif dan
psikomotoriknyaagarmemiliki berbagaikapabilitas
intelektual,moral,danketerampilanlainnya.4
Sedangkan
menurutPiaget,belajaradalahsebuahprosesinteraksi
anak didikdenganlingkunganyangselalumengalami
perubahandandilakukansecaraterusmenerus.5
Dari beberapapengertianbelajartersebutdapat
dipahami bahwabelajarmerupakanprosesusahayang
dilakukanolehseseoranguntukmemperolehsuatu
perubahandari interaksi denganlingkungannya.
Pada hakikatnyahasil belajaradalahkemampuan
yang diperolehanaksetelahmelalui kegiatanbelajar.
Belajaritusendiri merupakansuatuprosesdari seseorang
yang berusahauntukmemperolehsuatubentukperilaku
3 NgalimPurwanto,Psikologi Pendidikan,(Bandung:Remaja
Rosdakarya,2000), hlm.84.
4 AbudinNata,Perspektif IslamTentangStrategi Pembelajaran,
(Jakarta:Kencana,2011), hlm.101.
5 AbudinNata,Perspektif Islam……,hlm.99.10
yang relatif menetap.6
Jadi hasil belajarmerupakanhasil
dari suatuinteraksi tindakbelajardantindakmengajar.7
Jadi hasil belajarpadahakikatnyayaituberubahnya
perilakupesertadidikmeliputi kognitif,afektif,serta
psikomotoriknya.Sehinggasetiappendidikpastinyaakan
mengharapkanagarhasil belajarpesertadidiknyaitu
meningkatsetelahmelakukanprosespembelajaran.
b. Faktor-FaktoryangMempengaruhi Hasil Belajar
Setiapkegiatanbelajarmenghasilkansuatu
perubahanyangkhassebagai hasil belajar.Hasil belajar
dapat dicapai pesertadidikmelaluiusaha-usahasebagai
perubahantingkahlakuyangmeliputiranahkognitif,
afektif danpsikomotorik,sehinggatujuanyangtelah
ditetapkantercapai secaraoptimal.Hasil belajaryang
diperolehpesertadidiktidaksamakarenaadabeberapa
faktoryang mempengaruhikeberhasilannyadalamproses
belajar.
MenurutSlameto,faktor-faktoryang
mempengaruhi belajarbanyakjenisnya,tetapi dapat
digolongkanmenjadi duagolonganyaitusaja,yaitufaktor
interndanfaktorekstern.Faktorinternadalahfaktoryang
6 MulyonoAbdurrahman,PendidikanBagi AnakBerkesulitan
Belajar,(Jakarta:PT RinekaCipta,2003), hlm.37-38.
7 Dimyati,Midjiono,BelajardanPembelajaran,(Jakarta:Rineka
Cipta,2006), hlm.3.11
ada dalamdiri individuyangsedangbelajar,sedangkan
faktoreksternadalahfaktoryangada di luarindividu.
1) Faktor intern,meliputi:
a) Faktorjasmani
Yang termasukke dalamfaktorjasmani yaitu
faktorkesehatandancacat tubuh.
b) Faktor psikologis
Sekurang-kurangnyaadatujuhfaktoryang
tergolongdalamfaktorpsikologiyang
mempengaruhi belajar,yaitu:intelegensi,
perhatian,minat,bakat,kematangandan
kesiapan.
c) Faktorkelelahan
Kelelahanpadaseseorangdapatdibedakan
menjadi dua,yaitukelelahanjasmanidan
kelelahanrohani.Kelelahanjasmani terlihat
denganlemahlunglainyatubuhsedangkan
kelelahanrohani dapatdilihatdenganadanya
kelesuandankebosanansehinggaminatdan
doronganuntukmenghasilkansesuatuhilang.8
8
Slameto,BelajardanFaktor……,hlm.54-5912
2) Faktor ekstern,meliputi:
a) Faktorkeluarga
Siswayangbelajarakanmenerimapengaruh
dari keluargaberupacara orangtua mendidik,
relasi antaraanggota keluarga,suasanarumah
tangga,keadaanekonomi keluarga,pengertian
orang tua,dan latar belakangkebudayaan.9
b) Faktor sekolah
Faktor sekolahyangmempengaruhi belajarini
adalahmencakupmetode mengajar,kurikulum,
relasi gurudengansiswa,relasi siswadengan
siswa,disiplinsekolah,alatpelajaran,waktu
sekolah,standarpelajarandiatasukuran,keadaan
gedung,metode belajardantugasrumah.10
c) Faktormasyarakat
Masyarakat sangat berpengaruhterhadap
belajarsiswa.Pengaruhituterjadi karena
keberadaannyasiswadalammasyarakat.Faktor
ini meliputi kegiatansiswadalammasyarakat,
mass media,temanbergaul,danbentuk
kehidupandalammasyarakat.11
9
Slameto,BelajardanFaktor……,hlm.60
10 Slameto,BelajardanFaktor……,hlm.64
11 Slameto,BelajardanFaktor……,hlm.69-7013
Faktor-faktordiatassangatberpengaruhterhadap
prosesbelajarmengajar.Ketikadalamprosesbelajar
pesertadidiktidakmemenuhifaktortersebutdenganbaik,
maka hal tersebutakanberpengaruhterhadaphasil belajar
yang dicapai olehpesertadidik.Olehkarenaitu,untuk
mencapai hasil belajaryangtelahdirencanakan,seorang
guru harusmemperhatikanfaktor-faktordiatasagarhasil
belajaryangdicapai pesertadidikbisamaksimal.
Selainfaktor-faktordiatas,Dalamkitabta`limul
muta`allimjugadijelaskanbahwafaktoryang
mempengaruhi hasil belajarada6 yaitu:
“Tak mampu kaumeraihilmu,tanpadenganenam
perilaku:berikutsayajelaskansemuapadamu.
Cerdas,semangat,sabardan cukupsangu,ada
piwulanggurudansepanjangwaktu.”12
Dalamkitab diatasdisebutkanbahwaseseorang
tidakdapat memperolehilmukecualidenganenam
perilakuyaitucerdas,semangat,sabar,cukupsangu
(saku) artinyamemerlukanbiayayangcukupuntuk
belajar,adapiwulang(pembelajaran)guruartinyaharus
ada prosespembelajarangunauntukmentransferilmu
12 SyekhZarnuji,Ta’limMuta’alim, Terj.AliyAs`ad,(Kudus:Menara
Kudus,2007), hlm.32.14
dari seorangpendidikkepadapesertadidikdansepanjang
waktuartinyauntukmemperolehilmutidakhanya
memerlukanwaktuyangsingkat,tetapi memerlukan
waktuyang lama.
c. Indikator-IndikatorHasil Belajar
Hasil belajardapatdikatakanberhasil apabilatelah
mencapai tujuanpendidikan.Di manatujuanpendidikan
berdasarkanhasil belajarpesertadidiksecaraumumdapat
diklasifikasikanmenjaditigayakni:aspekkognitif,aspek
afektif,danaspekpsikomotorik.
1) Aspekkognitif13
Penggolongantujuanranahkognitif olehBloom,
mengemukakanadanya6(enam) kelas/tingkatyakni:
a) Pengetahuan,dalamhal ini siswadimintauntuk
mengingatkembalisatuataulebihdari fakta-fakta
yang sederhana.
b) Pemahaman,yaitusiswadiharapkanmampu
untukmembuktikanbahwaiamemahami
hubunganyangsederhanadi antara fakta-fakta
atau konsep.
c) Penggunaan/penerapan,disini siswadituntut
untukmemilikikemampuanuntukmenyeleksi
atau memilihgeneralisasi/abstraksitertentu
(konsep,hukum, dalil,aturan,cara) secaratepat
13 Dimyati,Mudjiono,BelajardanPembelajaran…….,hlm202-20415
untukditerapkandalamsuatusituasi barudan
menerapkannyasecarabenar.
d) Analisis,merupakankemampuansiswauntuk
menganalisishubunganatausituasi yang
kompleksataukonsep-konsepdasar.
e) Sintesis,merupakankemampuansiswauntuk
menggabungkanunsur-unsurpokokke dalam
strukturyang baru.
f) Evaluasi,merupakankemampuansiswauntuk
menerapkanpengetahuandankemampuanyang
telahdimiliki untukmenilai suatukasus.
Dalamprosesbelajarmengajar,aspekkognitif
inilahyangpalingmenonjol danbisadilihatlangsung
dari hasil tes.Dimanadisini pendidikdituntutuntuk
melaksanakansemuatujuantersebut.Hal ini bisa
dilakukan olehpendidikdengancaramemasukkan
unsurtersebutke dalampertanyaanyangdiberikan.
Pertanyaanyangdiberikankepadasiswaharus
memenuhi unsurtujuandari segi kognitif,sehingga
pesertadidikdapatmencapai tujuanpembelajaran
yang diharapkan.
2) Aspekafektif
Tujuanranah afektif berhubungandengan
hierarki perhatian,sikap,penghargaan,nilai,
perasaan,danemosi.Kratwohl,Bloom, danMasia16
mengemukakantaksonomi tujuanranahkognitif
meliputi 5kategori yaitumenerima,merespons,
menilai,mengorganisasi,dankarakterisasi.
3) Aspekpsikomotorik
Tujuanranah psikomotorikberhubungandengan
ketrampilanmotorik,manipulasi bendaataukegiatan
yang memerlukankoordinasi saraf dankoordinasi
badan.Kibler,Barket,danMilesmengemukakan
taksonomi ranahpsikomotorikmeliputigerakantubuh
yaang mencolok,ketepatangerakanyang
dikoordinasikan,perangkatkomunikasinonverbal,
dan kemampuanberbicara.14
Dalamprosesbelajarmengajar,tidakhanya
aspekkognitif yangharusdiperhatikan,melainkan
aspekafektif danpsikomotoriknyajuga.Untuk
melihatkeberhasilankeduaaspekini,pendidikdapat
melihatnyadari segi sikapdanketrampilanyang
dilakukanolehpesertadidiksetelahmelakukanproses
belajarmengajar.
2. Teori Belajar
Teori adalahseperangkat konsep-konsepdanprinsipprinsip
yang memberikan,menjelaskan,danmemprediksikan
fenomena.Adaduamacamteori,yaituteori intuitif danteori
ilmiah.
14 Dimyati,Mudjiono,BelajardanPembelajaran…….,hlm205-20817
Guru cenderunglebihseringmenggunakanteori jenis
yang pertamayaituteori intuitif.Teori intuitifadalahteori
yang dibangunberdasarkanpengalamanpraktis.Sedangkan
teori ilmiahadalahteori yangdibangunberdasarkanhasilhasil
penelitian.15
Macam-macam teori belajar:
a. Teori Belajarbehavioristik
Menurutteori belajarbehavioristikatautingkahlaku,
belajardiartikansebagai prosesperubahantingkahlaku
sebagai akibatdari interaksi antarastimulusdanrespons.16
1) Ivan Pavlov
Mempelopori munculnyaproseskondisioning
responden(respondentconditioning)atau
kondisioningklasik(classical conditioning).Dengan
melakukanpercobaanterhadapanjing.Padasaat
anjingdiberi makanandanlampu,keluarlahrespons
anjingituberupaair liur.Demikianjugadalam
pemberianmakananyangdisertai denganbel,airliur
anjingjugakeluar.Setelahberkali-kali dilakukan
perlakuanserupa,makapadasaat hanya bel atau
lampuyangdiberikan,anjingtersebutjuga
15 Muhammad Thobroni danArif Mustafa,Belajardan Pembelajaran
PengembanganWacanadan PraktikPembelajarandalamPembangunan
Nasional,(Jogjakarta:Ar-RuzzMedia,2011), hlm.13.
16 EvelinSiregardanHartini Nara,Teori Belajardan Pembelajaran,
(Bogor:GhaliaIndonesia,2010),hlm.25.18
mengeluarkanairliur.Makananyangdiberikan
disebutperangsangtakbersyarat,sementarabel atau
lampudisebutperangsangbersyarat.17
2) Guthrie
Teori conditioningPavlovkemudiandi
kembangkanolehGuthrie.Guthrieberpendapat
bahwatingkahlakumanusiaitudapat diubah,tingkah
lakubaikdapat diubahmenjadi burukdansebaliknya.
Teori Guthrie berdasarkanatasmodel penggantian
stimulussatuke stimuluslain.18
3) Skiner
Memulai penemuanteori belajarnyadengan
kepercayaanbahwaprinsip-prinsipkondisioning
klasikhanyasebagiankecil dari perilakuyang bisa
dipelajari.Banyakperilakumanusiaadalahoperan,
bukanresponden.
Skinnermendefinisikanbelajarsebagai
prosesperubahanperilaku.Perubahanperilakuyang
dicapai sebagai hasil belajartersebutmelaluiproses
penguatanperilakuyangmuncul,yangbiasanya
17 BaharuddindanNur wahyuni,Teori BelajardanPembelajaran,
(Jogjakarta:Ar- RuzzmediaGroup,2010), hlm.57-58.
18 EvelinSiregardanHartini Nara,Teori Belajar…….,hlm.26.19
disebutdengankondisioningoperan(operan
conditioning).19
b. Teori BelajarKognitif
Teori ini lebihmenekankanprosesbelajardaripada
hasil belajar.Bagi penganutalirankognitivistikbelajar
tidakhanyamelibatkanhubunganantarastimiulusdan
respons.Belajarmelibatkanprosesberpikiryangsangat
kompleks.
20
Menurutteori kognitif,belajaradalahperubahan
persepsi danpemahaman.Belajartidakselaluberbentuk
perubahantingkahlakuyangbisadiamati.Konsep-konsep
terpentingdalamteori kognitif adalahadaptasi intelektual
olehJeanPiaget,DiscoveryLearningolehJeromBrunner,
dan ReseptionLearningolehAusubul.21
1) Piaget
MenurutPiaget, prosesbelajarsebenarnyaterdiri
dari tigatahapan,yakni asimilasi,akomodasi,dan
equilibrasi.Asimilasiadalahprosespengintegrasian
informasi baruke strukturkognitif yangsudahada.
Akomodasi adalahprosespenyesuaianstruktur
kognitif kedalamsituasi yangbaru.Sedangkan
19 BaharuddindanNur wahyuni,Teori Belajar…….,hlm.67-68.
20 EvelinSiregardanHartini Nara,Teori Belajar…….,hlm.30.
21 Muhammad Thobroni danArif Mustafa,Belajardan
Pembelajaran……,hlm.94-95.20
equilibrasi adalahpenyesuaiankesinambunganantara
asimilasi danakomodasi.22
Piagetmenyatakanpentingnyakegiatan
dalamprosesbelajarmengajar.Merekameyakini
bahwapengalamanbelajaraktif cenderung
meningkatkanperkembangankognitif,sedangkan
pengalamanbelajarpasif cenderungmempunyai
akibatyang lebihsedikitdalammeningkatkan
perkembangankognitif anak.23
2) Bruner
Toeri discoverylearningini menjelaskanbahwa
prosesbelajarakanberjalandenganbaikdankreatif
jikaguru memberi kesempatankepadasiswauntuk
menemukansuatuaturan(termasukkonsepdiri,teori,
definisi,dansebagainya).
3) Ausubel
MenurutAusubel,siswaakanbelajardenganbaik
jikaisi pelajaransebelumnyadidefinisikandan
kemudiandipresentasikandenganbaikdantepat
kepadasiswa.Dengandemikianakanmempengaruhi
pengaturankemajuanbelajarsiswa.24
22 EvelinSiregardanHartini Nara,Teori Belajar…….,hlm.32.
23 Muhammad Thobroni dan Arif Mustafa,Belajar……,hlm.98-99.
24 EvelinSiregardanHartini Nara,Teori Belajar………,hlm.33.21
c. Teori Belajarhumanistik
Aliranhumanistikmemandangbelajarbukansekedar
pengembangankualitaskognitif saja,melainkanjuga
sebuahprosesyangterjadi dalamdiri individuyang
melibatkanseluruhbagianataudomainyangada.
Domain-domaintersebutmeliputidomainkognitif,
afektif,danpsikomotorik.Dengankatalain,pendekatan
humanistikdalampembelajaranmenekankanpentingnya
emosi atauperasaan,komunikasi yangterbuka,dannilainilai
yang dimlikiolehsetiapsiswa.25
Teori ini dipelopori olehbeberapapakaryaitu:
1) Bloomdan Krathwohl
Bloomdan krathwohl menunjukkanapayang
dikuasai olehsiswatercakupdalamtigakawasan,
yaitukawasankognitif,afektif danpsikomotorik.26
Ranah kognitif terdiridari enamtingkatanyaitu
pengetahuan,pemahaman,aplikasi,analisis,sintensis,
evaluasi.Ranahpsikomotorikterdiri dari lima
tingkatanyaitupeniruan,penggunaan,ketepatan,
perangkaian,naturalisasi.
Sedangranah afektif terdiridari limatingkatan
yang meliputipengenalan,merespons,penghargaan,
pengorganisasian,pangalaman.Taksonomi Bloomini
25 BaharuddindanNur wahyuni,Teori Belajar..........,hlm.142.
26 EvelinSiregardan Hartini Nara,Teori Belajar…….,hlm.34.22
berhasil menginspirasi pakarlainmengembangkan
teori-teori belajar.27
d. Teori konstruktivistik
Teori ini memahami belajarsebagaiproses
pembentukanpengetahuanolehsiswaitusendiri.
Pengetahuanadadi dalamdiri seseorangtidakdapatdi
pindahkanbegitusajaolehguruterhadapsiswa.
Glaserfeld,BettencourtdanMatthewsmengemukakan
bahwapengetahuanyangdimilikiseseorangmerupakan
hasil bentukanorangitusendiri.SementaraPiaget
berpendapatbahwapengetahuanmerupakanciptaan
manusiayangdibentukorangitusendiri.
Untuk memahami lebihtentangaliranini,perlu
diketahui ciri-ciri belajarberbasiskonstruktivistik.Ciri-ciri
tersebutpernahdikemukakanolehDriverdanOldham.
Ciri-ciri yangdimaksudadalahsebagai berikut:
1). Orientasi,yaitusiswadiberi kesempatan
mengembangkanmotivasi dalammempelajari suatu
topicdenganmemberi kesempatanmelalui observasi
2). Elistasi,yaitusiswamengungkapakanidenya
denganjalanberdiskusimenulis, membuatposter.
27 Muhammad Thobroni danArif Mustafa,Belajardan
Pembelajaran…..,hlm.162-163.23
3). Restrukturisasi ide,yaituklarifikasiide denganide
orang lain,membangunide baru,mengevaluasiide
baru.
4). penggunaanide barudalamberbagai situasi
5). Review,menambahkanataumengubahgagasanyang
perludirevisi.28
3. Model pembelajaran(talkingstick)
Dalampembelajaranadabeberapaistilahyangmemiliki
arti hampersamayaitustrategi,pendekatan,metode,dan
model pembelajaran.Pendekatan adalahsuatuasumsi atau
cara pandangterhadapsesuatuyangdijadikanlandasanuntuk
melaksanakansuatukegiatanatauperbuatan.
Strategi adalahtahapanatau langkah-langkahyangharus
dilakukanuntukmenujusuatutujuan.Metodeadalahsesuatu
langkahyangdimaksudkanuntukmelangsungkanatau
menerapkanstrategi yangtelahditentukan.29
Penggunaanistilahmodel barangkali lebihdikenaldalam
duniafashion.Sebenarnyadalampembelajaranpunistilah
model jugabanyakdipergunakan.Millsberpendapatbahwa
“model adalahbentukrepresentasiakuratsebagai proses
actual yangmemungkinkanseseorangatausekelompokorang
mencobabertindakberdasarkanmodelitu”.
28 EvelinSiregardanHartini Nara,Teori Belajar……..,hlm.39.
29 M. SaekanMuchith,dkk,Cooperative Learning,(Semarang:Rasail
MediaGroup, 2010), hlm.1224
Model pembelajaranialahpolayangdigunakansebagai
pedomandalammerencanakanpembelajarandi kelasmaupun
tutorial.Model pembelajarandapatdiartikanpulasebagaipola
yang digunakanuntuk penyusunankurikulum, mengatur
materi,danmemberi petunjukkepadagurudi kelas.Merajuk
pemikiranJoyce,fungsi modeladalaheachmodel guidesus
as we designinstructiontohelpstudentsachievevarious
objectives.Melaluimodel pembelajarangurudapat membantu
pesertadidikmendapatkaninformasi,ide,ketrampilan,cara
berpikir,danmengekspresikanide.30
Pembelajarankooperatif tidakberjalanefektif,meskipun
guru telahmenerapkanprinsip-prinsippembelajaran
kooperatif.Diskusi sebagaisalahsatumekanisme
membangunkooperatif tidakberjalanefektif karenabanyak
hal,diskusi banyakdidominasi olehseorangpeserta.
Fenomenaini menunjukkanbahwapenggunaanpembelajaran
kooperatif membutuhkanpersiapanmatang.
Pertama,pesertadidikharussudah memilikiskemata
atau pengetahuanawal tentangtopicataumateri yang
dipelajari.Kedua,pesertadidiksudahharusmempunyai
ketrampilanbertanya.Ketrampilanini pentingsebab
30 AgusSuprijono,Cooperative LearningTeori danAplikasi Paikem,
(Yogyakarta:PustakaBelajar,2012), hlm.45-4625
pembelajarankooperatif tidakakanefektif jikapesertadidik
tidakmempunyai kompetensi bertanyajawab.31
Model yang dapatdigunakanuntukmengembangkan
kemampuanbertanyaadalah:
a. Model GivingQuestionsandGettingAnswer
Ini dikembangkanuntukmelatihpesertadidik
memilikikemampuandanketrampilanbertanyadan
menjawab.Dengancaramembagi duapotongankertas
kepadasiswa,kertaspertamaberisi pertanyaandankertas
keduaberisi jawaban.
b. QuestionStudentHave
Ini juga dikembangkanuntukmelatihpesertadidik
agar memiliki kemampuandanketrampilanbertanya.
Diawali denganmembagi kelasmenjadi 4kelompok
masingmenulispertanyaanuntukkemudiandiputarke
kelompokyanglain.Kelompokyangmendapatpertanyaan
memberi tanda( ) jikapertanyaandi anggappenting
kemudiangurumenyeleksi pertanyaandanmengembalikan
pada muriduntukkemudiandijawab.
c. TalkingStick
Pembelajarandenganmodel talkingstickmendorong
pesertadidikuntukmengemukakanpendapat.
Pembelajaranmodel talkingstickdiawali olehpenjelasan
guru mengenai materi pokokyangakandipelajari,
31 AgusSuprijono,Cooperative LearningTeori……,hlm.102-103.26
kemudiansiswadiberi kesempatanuntukmembacadan
mempelajarimateri tersebutdankemudianmenutupbuku.
Guru selanjutnyamengambiltongkatyangtelah
dipersiapkan.Kemudiantongkatakandi berikankepada
siswasecarabergulirdanbagi siswayang mendapatkan
tongkattersebutwajibmenjawabpertanyaandemikian
seterusnya.
Dari beberapamodel yangdapatdigunakanuntuk
mengembangkankemampuanbertanyasiswa,peneliti
memilihmenggunakanmodel talkingstick.Denganalasan
karenamodel ini lebihmenyenangkandanlebihsederhana
pelaksanaannyasehinggasiswatidakmerasaadabebandan
tidakmerasajenuhsaat melakukanprosespembelajaran.
Berikutini langkah-langkahpembelajaranmodel talking
stick:
1). Guru menjelaskanmateri yangakandisampaikankepada
siswa.
2). Guru memberi waktukepadasiswauntukmembacadan
memahami kembalimateri yangtelahdisampaikan.
3). Siswadimintauntukmenutupsemuabukupelajaranyang
berkaitandenganmateri.
4). Guru menyiapkantongkatbesertamusik.
5). Tongkatsiap diputardenganiringanmusik(bisa
dinyanyikanbersama-samaolehsiswa).27
6). Ketikamusik berhenti makatongkatberhenti dansiswa
yang mendapattongkatakandiberi pertanyaanuntuk
selanjutnyamenjawab.
7). Dilakukanbeberapakali sampai dirasacukup.
8). Guru memberi kesempatankepadasiswamelakukan
refleksi terhadapmateri yangdipelajari.
9). Guru memberi ulasanterhadapseluruhjawabanyang
diberikansiswa.
10). Guru bersama-samasiswamerumuskankesimpulan.32
4. TinjauanMateri
a. Fungsi danStruktur JaringanTumbuhan
Tumbuhantersusunatasberbagai jaringan.Jaringan
adalahsekelompoksel denganasal-usul,struktur,dan
fungsi yangsama.Bentuk-bentukperalihanmenimbulkan
kesulitandalampengelompokanjaringan.Percobaan
dengansuatuperlakuandapatmenyebabkansuatutipe sel
berubahmenjadi tipe sel yanglain.
Jaringanpada tumbuhandikelompokkan
berdasarkantempat,tipe sel,fungsi,asal-usul,dantahap
perkembanganya.Berdasarkanjumlahtipesel
penyusunnya,jaringandibedakanmenjadi jaringan
sederhanadanrumit.Jaringansederhanabersifat
homogen,terdiri atassatutipe sel,sedangkanjaringan
32 AgusSuprijono,Cooperative LearningTeori,hlm.107-110. 28
rumitbersifatheterogen,terdiriatasduaatau lebihtipe
sel.
33
Macam-macam jaringantumbuhan
1) JaringanMeristem
Pada perkembanganawal dari embrio,semuasel
membelah.Namun padapertumbuhandan
perkembanganselanjutnya,pembelahandan
penggandaansel terjadi hanyadi beberapabagian
khususpadatumbuhan,yakni di tempatjaringanyang
bersifatembrionik.Jaringanembrionikdalamtubuh
tumbuhansemacamitudinamakanmeristem.34
Pembelahansel dapatjugaterjadi dalamjaringan
selainjaringanmeristem, contohnyadalamkorteks
batang mudadan pada perkembanganjaringan
pembuluh.Pembelahanjaringanini terbatas.
Sementara,sel meristemterus-menerusmembelahdan
menghasilkanselbaruyangmenambahtubuh
tumbuhan.
Pertumbuhandanpengkhususansecara
morfofisiologi sel yangdihasilkanolehmeristem
disebutdiferensiasi.Secarateori,jaringanyang
33 Sri Mulyani E.S,Anatomi Tumbuhan,(Yogyakarta:Kanisius,
2006), hlm.83-84.
34 Estiti B Hidayat,Anatomi TumbuhanBerbiji,( Bandung:Penerbit
ITB, 1995 ),hlm.4529
mengalami diferensiasi sedikitdemi sedikit
kehilangansifatembrionalnyadanmendapatstatus
dewasa.Jaringanyadisebutjaringandewasaatau
jaringanpermanen.35Namun,kini disadari bahwa
istilahjaringanpermanenhanyadapatdipakai pada
sel yangmengalami diferensiasiyangtidakdapat
dibalikkanseperti komponenpembuluhtapisyang
kehilanganintinyaatausel mati seperti trakeiddan
gabus.
Klasifikasi meristemmenurut tempatnyadibedakan
menjadi :
a) meristemapical,terdapatpadaujungbatangdan
ujungakar. Meristemapikal selalumenghasilkan
pemanjanganakardan batangtumbuhan.Dalam
prosespemanjanganmeristemapical,akan
diahsilkantunasapical (tunasujung) yang akan
berkembangmenjadi cabangsamping,daun,dan
bunga.Pertumbuhanyangdiawali olehmeristem
apikal disebutjaringanprimer(Gambar2.1)
b) meristeminterkalar,terdapatdiantarajaringan
dewasa
35 Sri Mulyani E.S,Anatomi Tumbuhan…….,hlm.84-85.30
c) meristemlateral,terdapatsejajardengankeliling
organ tempatjaringanini ditemukan,misalnya
kambiumpembuluhdankambiumgabus.36
Berikutini contohmeristemapical danlateral
Gambar 2.1 Meristemapikal danlateral pada
tumbuhan37
Klasifikasi meristemberdasarkanasal-usulnya:
a) meristemprimer,sel-selnyaberkembangsecara
langsungdari sel embrionik.
b).meristemsekunder,jaringanyangberkembangdari
jaringandewasayangmasihtetapdapat
36 Estiti B Hidayat,Anatomi Tumbuhan…….,hlm.45.
37http://erickbio.wordpress.com/2011/07/09/struktur-dan-fungsijaringan-tumbuhan.2
Januari 201431
berdiferensiasi.
38 Contohmeristemsekunder
adalahkambium.Kambiummerupakanlapisan
sel-sel tumbuhanyangaktif membelahdan
terdapatdi antara xilem(JaringanPengangkutair
dan garam mineral dari akar ke seluruhtubuh
tumbuhan) danfloem(jaringanpengangkuthasil
fotosintesisdari daunke seluruhtubuhtumbuhan)
Contohjaringanmeristemsekunderberupakambium
Gambar 2.2 Kambiummembentukkulitdankayu39
2) Jaringanepidermis
Merupakanlapisanterluardari daun,bunga,buah,
biji,batang,danakar sebelummengalami penebalan
sekunder.40Sebagianbesarepidermisterdiridari sel
38 Sri Mulyani E.S,Anatomi Tumbuhan…….,hlm.85.
39http://fitri-smanda2.blogspot.com/2013/09/bab-2-jaringantumbuhan.html.
2 Januari 2014
40 Sri Mulyani E.S,Anatomi Tumbuhan……,hlm.132.32
yang tidakterspesialisasi.Sel yangterspesialisasi
tersebardidalamnya.
Gambar 2.3 Selapisjaringanepidermis41
Sel epidermismemiliki protoplashidupdandapat
menyimpanberbagai hasilmetabolisme.Sel
mengandungplastidyangmemiliki granasedikit
sehinggatidakmembentukklorofil.Dalamplastid
ditemukanpati danprotein,sedangkandalamvakuola
ditemukanantosian.
Ada banyaksel yangmerupakanturunanatau derivate
dari jaringanepidermis,antaralainsel gabus,sel
kipas,danstomata.42
41http://sainsituscience.blogspot.com/2011/11/jaringantumbuhan.html.
2 Januari 2014
42 Estiti B Hidayat,Anatomi TumbuhanBerbiji…….,hlm.67.33
Gambar 2.4 Derivatjaringanepidermis43
3) Jaringanparenkim
Parenkimmerupakanjaringandasaryangterdapat
di seluruhtubuhtumbuhan.Sel parenkimmasih
mampumembelah,bahkanpadasel dewasa.Dinding
sel parenkimrelative tipisdanfleksibel,dansebagian
besartidakmemilikidindingsekunder.sel sel
parenkimmelaksanakansebagianbesarfungsi
metabolictumbuhan,yaitumensintensisdan
menyimpanberbagai produkorganik.44
43http://sainsituscience.blogspot.com/2011/11/jaringantumbuhan.html.
2 Januari 2014
44 Neil A Campbell,Biologi,(Jakarta:Erlangga,2012), hlm.322.34
Gambar 2.5 Jaringanparenkimmerupakan
jaringandasar tumbuhan45
4) JaringanPenyokong(penguat)
Jaringanpenyokongpadatumbuhanberfungsi
untukmemberi kekuatandanmelindungi secara
mekanikjaringan-jaringandisekitarnya.Jaringan
penyokongpadatumbuhan,yaitukolenkimdan
skelrenkim
a).jaringankolenkim
kolenkimberfungsisebagai jaringanpenyokong
pada organ mudayang sedangtumbuh.Kolenkim
bersifatplastissehinggadapatmeregangsecara
irreversible (tidakkembali ke bentuksemula)
denganadanyapertumbuhanorgan.
Kolenkimdewasaadalahsuatujaringanlentur
yang kuat,terdiri atassel panjangyangtumpang
45http://www.slideshare.net/elmizasubama/ppt-jaringan-parenkimcopy.
2 Januari 201435
tindih(panjangnyadapatmencapai 2mm) dengan
dindingtebal yangtidakberlignin.Kekuatan
meregangsel kolenkimsebandingdengan
serabut.
46
b).Jaringansklerenkim
sklerenkimadalahjaringanyangterdiri dari sel
dengandindingsekunderyangtebal yangdapat
berlignin.Fungsi utamasklerenkimadalah
penyokong.Sel sklerenkimmemilikisifatkenyal
(elastis),tidakseperti kolenkimyangmemiliki
sifatliat(plastis).
Biasanyasklerenkimdibagi menjadiseratdan
sklereid.Seratsklerenkimadalahsel panjang.
Sedangkansklereidadalahsel pendek.Sklereid
dibentukdari sel parenkimyangdindingnya
menjadi tebal,sedangkanalatsel seratsklerenkim
berkembangdari sel meristematik,jadi telah
ditentukan sejakasalnya.47
46 Sri Mulyani E.S,Anatomi Tumbuhan…….,hlm.114-118.
47 Estiti B Hidayat,Anatomi TumbuhanBerbiji……,hlm.62.36
Gambar 2.6 Perbedaanjaringankolenkimdan
sklerenkim48
5) JaringanPengangkut
Sistempembuluhdari tumbuhantingkattinggi
terdiri atasxylemyangfungsi utamanyauntuk
pengangkutanairdanfloemyangterutamauntuk
pengangkutanhasil fotosintesis.
Gambar 2.7 Letakantara xilemdanfloem49
48http://semuamilikbersama.blogspot.com/2010/10/jaringanpenyongkong.html.
2 Januari 2014
49 http://biologiklaten.wordpress.com/bab-13-struktur-tumbuhan-xi.2
Januari 2014/37
a).xilem
xilemberkembangdengandiferensiasi secara
terus-menerusdari unsurbaruyang dihasilkanoleh
prokambium.Xilemyangdihasilkanoleh
prokambiumpadatubuhprimerdisebutxylem
primer.Xilemprimerterdiri atasduabagianyang
mudahdikenali yaituprotoxilemdanmetaxilem.
Xilemyangdibentukolehcambiumpembuluh
disebutxiemsekunder.
b).floem
penyusunfloemadalahunsurtapisanyang
membantupengankutanhasilfotosintesis.Selain
ituada sel pengiringdansel beralbumin,yang
berkaitanfungsinyadenganunsurtapisan.
Floemprimersamadenganxilemprimeryang
berasal dari prokambium.Floemprimer
membentukprotofloemdanmetafloemyang
berkembangdari prokambium.Floemdalam
batang terletakdi sebelahluarxilem.50
50 Sri Mulyani E.S,Anatomi Tumbuhan…….,hlm.157-16438
Gambar 2.8 Perbedaanxilemdanfloem51
e.Integrasi suratAl-An’am
Integrasi dalamkamusilmiahpopularadalah
penyatuansupayamenjadi suatukebulatanataumenjadi
utuh.52 Materi yangterintegrasi dalampeneitianini penulis
mnerapkanketerpaduanayatAl QuranyaitusuratAlAn’an
dalampembelajaranbiologi materifungsi dan
strukturtumbuhan.
51 http://always-biology.blogspot.com/2012/08/jaringan-tumbuhanplant-tissue.html.
2 Januari 2014
52 W.J.SPoerwaDarminto,KamusUmum BahasaIndonesia,(Jakarta:
Balai Pustaka) 39
Dalammateri ini ayat yang di guanakanadalahQ.S.
Al-An’amayat99
Dan dialahyangmenurunkanairdari langit,lalukami
tumbuhkandenganairitusegalamacam tumbuhtumbuhan,
maka kami keluarkandari tumbuhtumbuhan
itutanaman yangmenghijau,kami
keluarkandari tanamanyang menghijauitubutiryang
banyak,dan mayangkurma,mengurai tangkai-tangkai
yang menjulai,dankebun-kebunanggur,dan(kami
keluarkanpula) zaitundandelimayangserupadan
tidakserupa.Perhatikanlahbuahnyapadawaktu
berbuah,danmenjadi masak.Sungguh,padayang
demikianituadatanda-tanda(kekuasaanAllah) bagi
orang-orangyangberiman.(Q.S.al-an’am/140:99)
Para ahli tafsirmengatakanbahwakatakhadiran
memilikiarti sesuatuyanghijau.Ibnual-jauzi mengatakan
bahwaal-khadirbermaknaal-akhdar(sesuatuyanghijau).
Az- Zamakhsyari mengatakanbahwakhadiranadalah
sesuatuyanghijausegar,sama denganakhdar.Para ahli
tafsirlainyajugamengatakandemikian,seperti al-40
baidhawi,al-Khazin,an-Nasafi,Abuas-Sa’ud,asySyaikhan,
al-Alusi,al-Qurthubi,danAbuHayan.
KetikamenafsirkanfirmanAllahSWT,“…..maka
kami keluarkandari timbuh-tumbuhanitutanamanyang
menghijau….,”tentuparaahli tafsiritutidakmengetahui
klorofil,jugatidakmengetahuiperannya.Akantetapi
Lafal-lafal Al Quranmengarahkandanmemberi tahujalan
mereka.53
Ayatini sangat eratkaitannyadenganjaringan
tumbuhan.Klorofilmerupakanpabrikmakananyang
palingunikdi atas permukaanbumi ini. Diaadalahzat
hijauyangmengubahenergi matahari,karbondioksida,
dan air menjadi makananbagi manusiadanhewan.54
Bagianutama helai daunadalahmesofil yangmengandung
banyakkloroplasdanruangantar sel.Mesofil dapat
bersifathomogenatauterbagi menjadijaringantiang
(palisade)danjaringanspons(bungakarang).55
B. KajianPustaka
Hasil penelitianFatchurRochman2011 “Efektifitas
PembelajaranSainsdenganPendekatanKetrampilanprosesTerhadap
53 Masturi Irham,EnsiklopediKemukjizatanIlmiah dalamAl- Qur’an
dan Sunah,(ttp.Kharismailmu,t.t.),hlm.61.
54 Masturi Irham,EnsiklopediKemukjizatanIlmiah……..,hlm.60.
55 Estiti B Hidayat,Anatomi TumbuhanBerbiji……….,hlm.196.41
Hasil BelajarPesertaDidikKelasVIIMTsN 1 semarangpada Materi
PokokKalor”. berdasarkanhasil penelitianyangtelahdilakukan
adalahsebagai berikut:Dari hasil penelitianyangdidapatpadapre
test,bahwanilai hasil belajarpesertadidikadalahhomogenydan
berdistribusi normal setelahdilakukanposttestdidapatkannilairatarata
kelascontrol 55,69. Sedangkannilai rata-ratakelaseksperimen
65,63. Dari hasil ini bisadilihatbahwaadaperbedaanhasil belajar
antar pesertadidikyangdiajarkandenganmodel konvensional dan
model pendekatanketrampilanproses. Kesimpulanberdasarkandari
perhitunganuji perbedaanrata-ratadi peroleh=4.542 dan
= ( )( )
, dengantaraf signifikan,makadikatakanrata-rata
posttest keduakelompokadaperbedaankarena
Artinyahasil belajarkelompokeksperimenlebihbaikdari kelompok
kontrol.Sehinggabisadikatakanbahwa:adaefektifitaspadahasil
belajarpesertadidiksaatditerapkanketrampilanprosesdi MTsN 1
Semarang.
Hasil penelitianDwi IndahYuliani2009 “Efektifitas
PembelajaranKooperatif InvestigationterhadapHasil BelajarSiswa
Materi PokokPencemaranLingkunganKelasVIISMPH.Isriati
BaiturrahmanSemarang”. Berdasarkanhasil penelitianyangtelah
dilakukanadalahsebagai berikut:Datapenelitianyangterkumpul di
analisisdenganmenggunakanstatistikyangterlebihdahuludilakukan
denganuji normalitasdanuji homogenitas.Uji normalitasdenganuji
chi kuadratyaitupre testkelaseksperimendiperoleh
= 3,68
dan kelaskontrol
= 9,2 sedangkanposttestkelaseksperimen42
diperoleh
= 44,7 dan pos testkelaskontrol diperoleh
= 3,68 hasil tersebutdikonsultasikandengan
tabel dimana
= 5% dan dk = n -1(45-1) = 44 diperoleh
tabel = 55,8. Karena
maka tersebutdanberdistribusi normal.Uji
homogenitasdiperolehdenganmenggunakanuji kesamaandua
variansantara kelaseksperimendankelaskontrol.Datapre testantara
kelaseksperimendankelascontrol ( )( ) maka
data tersebutberdistribusihomogen.Pengujianhipotesispenelitian
menggunakaniji tdanmenunjukkanbahwa:hasil belajarkelas
eksperimenlebihbaikdaripadakelaskontrol ditunjukkanolehnilai
kelaseksperimen78,6dan kelascontrol 66,18. Nilai uji tantara kelas
eksperimendankontrol adalah5.1476 dikonsultasikandengan
dimana= 5% dengandk= + - 2(45+45-2) diperoleh
( )( )= 2.00, karena ( )( )
. Berarti
signifikan.Dengandemikianpembelajarankooperatif model Group
Investigationterhadaphasil belajarsiswamateri pokokpencemaran
lingkungankelasVIISMPH.Isriati BaiturrahmanSemarangitu
efektif yaitudenganmeningkatnyahasil belajarkelaseksperimen
dibandingkelaskontrol.Berarti hipotesisditerima43
C. RumusanHipotesis
Hipotesisadalahkesimpulansementaraatautentative tentang
hubunganantara duavariabel ataulebih56
. Dalam hal ini peneliti
mengajukanhipotesisbahwa adaperbedaanhasil belajarantarakelas
eksperimendankelaskontrol.
56 Nurul Zuriah,Metodologi Penelitian,(Jakarta:PTbumi Aksara,
2009), hlm.145.

More Related Content

What's hot

Makalah 3
Makalah 3Makalah 3
Makalah 3ayu01
 
Bahan bahan skripsi
Bahan bahan skripsiBahan bahan skripsi
Bahan bahan skripsiDae Zhun
 
Tugas ETT2017 Internet
Tugas ETT2017 InternetTugas ETT2017 Internet
Tugas ETT2017 Internetiman_hilman
 
Strategi pembelajaran
Strategi pembelajaranStrategi pembelajaran
Strategi pembelajaranNana Citra
 
Pembelajaran mm sd
Pembelajaran mm sdPembelajaran mm sd
Pembelajaran mm sdAzman Jayadi
 
Makalah Psikologi Pendidikan - Teori Belajar dan Pembelajaran Behavioristik
Makalah Psikologi Pendidikan - Teori Belajar dan Pembelajaran BehavioristikMakalah Psikologi Pendidikan - Teori Belajar dan Pembelajaran Behavioristik
Makalah Psikologi Pendidikan - Teori Belajar dan Pembelajaran BehavioristikDedy Wiranto
 
Tes Slide Share
Tes Slide ShareTes Slide Share
Tes Slide Shareputra177
 
TEORI BELAJAR BAHASA
TEORI BELAJAR BAHASATEORI BELAJAR BAHASA
TEORI BELAJAR BAHASAPiobarkah
 
Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)
Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)
Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)WaQhyoe Arryee
 
Tugas jurnal kelar
Tugas jurnal kelarTugas jurnal kelar
Tugas jurnal kelarast_189
 
Laporan wawancara smpn 1 patia
Laporan wawancara smpn 1 patiaLaporan wawancara smpn 1 patia
Laporan wawancara smpn 1 patiaFatmawati Khodijah
 

What's hot (20)

Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Tinjauan Pustaka
Tinjauan PustakaTinjauan Pustaka
Tinjauan Pustaka
 
Makalah 3
Makalah 3Makalah 3
Makalah 3
 
Capter 2 tugs pak mustaji
Capter 2 tugs pak mustajiCapter 2 tugs pak mustaji
Capter 2 tugs pak mustaji
 
Bahan bahan skripsi
Bahan bahan skripsiBahan bahan skripsi
Bahan bahan skripsi
 
Tugas ETT2017 Internet
Tugas ETT2017 InternetTugas ETT2017 Internet
Tugas ETT2017 Internet
 
Bnp
BnpBnp
Bnp
 
Advance organizer
Advance organizerAdvance organizer
Advance organizer
 
Strategi pembelajaran
Strategi pembelajaranStrategi pembelajaran
Strategi pembelajaran
 
Pembelajaran mm sd
Pembelajaran mm sdPembelajaran mm sd
Pembelajaran mm sd
 
teori beljara dan pembelajaran
teori beljara dan pembelajaranteori beljara dan pembelajaran
teori beljara dan pembelajaran
 
Makalah Psikologi Pendidikan - Teori Belajar dan Pembelajaran Behavioristik
Makalah Psikologi Pendidikan - Teori Belajar dan Pembelajaran BehavioristikMakalah Psikologi Pendidikan - Teori Belajar dan Pembelajaran Behavioristik
Makalah Psikologi Pendidikan - Teori Belajar dan Pembelajaran Behavioristik
 
Tes Slide Share
Tes Slide ShareTes Slide Share
Tes Slide Share
 
Tahap dan proses belajar
Tahap dan proses belajarTahap dan proses belajar
Tahap dan proses belajar
 
TEORI BELAJAR BAHASA
TEORI BELAJAR BAHASATEORI BELAJAR BAHASA
TEORI BELAJAR BAHASA
 
Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)
Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)
Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)
 
Bab i prilaku belajar
Bab i prilaku belajarBab i prilaku belajar
Bab i prilaku belajar
 
Ctl
Ctl Ctl
Ctl
 
Tugas jurnal kelar
Tugas jurnal kelarTugas jurnal kelar
Tugas jurnal kelar
 
Laporan wawancara smpn 1 patia
Laporan wawancara smpn 1 patiaLaporan wawancara smpn 1 patia
Laporan wawancara smpn 1 patia
 

Viewers also liked

MSc thesis presentation
MSc thesis presentationMSc thesis presentation
MSc thesis presentationMarco Bosco
 
Asuncion, benyrose a. lesson 1,ppt
Asuncion, benyrose a. lesson 1,pptAsuncion, benyrose a. lesson 1,ppt
Asuncion, benyrose a. lesson 1,pptJustin Bernardo
 
Responsive and Responsible Use of Digital Resources for Research
Responsive and Responsible Use of Digital Resources  for Research Responsive and Responsible Use of Digital Resources  for Research
Responsive and Responsible Use of Digital Resources for Research Shang Genon-Sieras
 
Prometna Učilica - Zakon o sigurnosti prometa na cestama
Prometna Učilica - Zakon o sigurnosti prometa na cestamaPrometna Učilica - Zakon o sigurnosti prometa na cestama
Prometna Učilica - Zakon o sigurnosti prometa na cestamaprometna
 
Zakon o sigurnosti prometa na cestama
Zakon o sigurnosti prometa na cestamaZakon o sigurnosti prometa na cestama
Zakon o sigurnosti prometa na cestamaprometna
 
Técnicas experimentales en síntesis orgánica- Aurelio García Csáky.
Técnicas experimentales en síntesis orgánica- Aurelio García Csáky.Técnicas experimentales en síntesis orgánica- Aurelio García Csáky.
Técnicas experimentales en síntesis orgánica- Aurelio García Csáky.Brayan Alvarado
 
Underwater Rocks of Lifting Certification
Underwater Rocks of Lifting CertificationUnderwater Rocks of Lifting Certification
Underwater Rocks of Lifting CertificationSergey Chernenkov
 
zhengluo undergraduate thesis presentation
zhengluo undergraduate thesis presentationzhengluo undergraduate thesis presentation
zhengluo undergraduate thesis presentationZheng (Zane) Luo
 
Μνημεία παγκόσμιας κληρονομιάς της ΟΥΝΕΣΚΟ
 Μνημεία παγκόσμιας  κληρονομιάς της ΟΥΝΕΣΚΟ Μνημεία παγκόσμιας  κληρονομιάς της ΟΥΝΕΣΚΟ
Μνημεία παγκόσμιας κληρονομιάς της ΟΥΝΕΣΚΟSofia Athanassiadu
 
Los cupones como herramienta publicitaria
Los cupones como herramienta publicitariaLos cupones como herramienta publicitaria
Los cupones como herramienta publicitariapromocupon
 

Viewers also liked (12)

MSc thesis presentation
MSc thesis presentationMSc thesis presentation
MSc thesis presentation
 
Asuncion, benyrose a. lesson 1,ppt
Asuncion, benyrose a. lesson 1,pptAsuncion, benyrose a. lesson 1,ppt
Asuncion, benyrose a. lesson 1,ppt
 
Responsive and Responsible Use of Digital Resources for Research
Responsive and Responsible Use of Digital Resources  for Research Responsive and Responsible Use of Digital Resources  for Research
Responsive and Responsible Use of Digital Resources for Research
 
Prometna Učilica - Zakon o sigurnosti prometa na cestama
Prometna Učilica - Zakon o sigurnosti prometa na cestamaPrometna Učilica - Zakon o sigurnosti prometa na cestama
Prometna Učilica - Zakon o sigurnosti prometa na cestama
 
Kid 7
Kid 7Kid 7
Kid 7
 
Zakon o sigurnosti prometa na cestama
Zakon o sigurnosti prometa na cestamaZakon o sigurnosti prometa na cestama
Zakon o sigurnosti prometa na cestama
 
Técnicas experimentales en síntesis orgánica- Aurelio García Csáky.
Técnicas experimentales en síntesis orgánica- Aurelio García Csáky.Técnicas experimentales en síntesis orgánica- Aurelio García Csáky.
Técnicas experimentales en síntesis orgánica- Aurelio García Csáky.
 
Underwater Rocks of Lifting Certification
Underwater Rocks of Lifting CertificationUnderwater Rocks of Lifting Certification
Underwater Rocks of Lifting Certification
 
Balbastre_PAC2
Balbastre_PAC2Balbastre_PAC2
Balbastre_PAC2
 
zhengluo undergraduate thesis presentation
zhengluo undergraduate thesis presentationzhengluo undergraduate thesis presentation
zhengluo undergraduate thesis presentation
 
Μνημεία παγκόσμιας κληρονομιάς της ΟΥΝΕΣΚΟ
 Μνημεία παγκόσμιας  κληρονομιάς της ΟΥΝΕΣΚΟ Μνημεία παγκόσμιας  κληρονομιάς της ΟΥΝΕΣΚΟ
Μνημεία παγκόσμιας κληρονομιάς της ΟΥΝΕΣΚΟ
 
Los cupones como herramienta publicitaria
Los cupones como herramienta publicitariaLos cupones como herramienta publicitaria
Los cupones como herramienta publicitaria
 

Similar to Bab 2 hasil belajar

Teori hasil belajar Menurut Para Ahli
Teori hasil belajar Menurut Para AhliTeori hasil belajar Menurut Para Ahli
Teori hasil belajar Menurut Para AhliIslamuddin Syam
 
Tajuk 4; konstruktivisme vs latih tubi
Tajuk 4; konstruktivisme vs latih tubiTajuk 4; konstruktivisme vs latih tubi
Tajuk 4; konstruktivisme vs latih tubiArachnis Flosaeris
 
Desain Pembelajaran-pekerti.docx
Desain Pembelajaran-pekerti.docxDesain Pembelajaran-pekerti.docx
Desain Pembelajaran-pekerti.docxYusuf Zaini
 
Makalah microteaching (teori belajar) 4 c_kel 3
Makalah microteaching (teori belajar) 4 c_kel 3Makalah microteaching (teori belajar) 4 c_kel 3
Makalah microteaching (teori belajar) 4 c_kel 3NikenDwi15
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitianantiantika
 
Makalah teori pembelajaran behavioristik
Makalah teori pembelajaran behavioristikMakalah teori pembelajaran behavioristik
Makalah teori pembelajaran behavioristikkhairil kabe
 
Instrumen tes kemampuan pemahaman konsep dan komunikasi matematis
Instrumen tes kemampuan pemahaman konsep dan komunikasi matematisInstrumen tes kemampuan pemahaman konsep dan komunikasi matematis
Instrumen tes kemampuan pemahaman konsep dan komunikasi matematisPreally A
 
Bab ii kajian pustaka penelitian eksperimen murni
Bab ii kajian pustaka penelitian eksperimen murniBab ii kajian pustaka penelitian eksperimen murni
Bab ii kajian pustaka penelitian eksperimen murnisafran hasibuan
 
Logika Matematika
Logika MatematikaLogika Matematika
Logika MatematikaAdeSusanti3
 
Perencanaan pembelajaran tik
Perencanaan pembelajaran tikPerencanaan pembelajaran tik
Perencanaan pembelajaran tikDedi Koswara
 
Kurikulum dan pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaranKurikulum dan pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaranNURHAENI
 
Teori Kognitivistik
Teori KognitivistikTeori Kognitivistik
Teori Kognitivistik3ry21
 
Bahan 1 evaluasi anak usia dini
Bahan 1 evaluasi anak usia diniBahan 1 evaluasi anak usia dini
Bahan 1 evaluasi anak usia diniMuhaimin Abu Faiz
 

Similar to Bab 2 hasil belajar (20)

Teori hasil belajar Menurut Para Ahli
Teori hasil belajar Menurut Para AhliTeori hasil belajar Menurut Para Ahli
Teori hasil belajar Menurut Para Ahli
 
114-189-1-SM.pdf
114-189-1-SM.pdf114-189-1-SM.pdf
114-189-1-SM.pdf
 
Kuis spte
Kuis spteKuis spte
Kuis spte
 
73511013 bab2
73511013 bab273511013 bab2
73511013 bab2
 
Tajuk 4; konstruktivisme vs latih tubi
Tajuk 4; konstruktivisme vs latih tubiTajuk 4; konstruktivisme vs latih tubi
Tajuk 4; konstruktivisme vs latih tubi
 
Model pembelajaran
Model pembelajaranModel pembelajaran
Model pembelajaran
 
Desain Pembelajaran-pekerti.docx
Desain Pembelajaran-pekerti.docxDesain Pembelajaran-pekerti.docx
Desain Pembelajaran-pekerti.docx
 
Makalah microteaching (teori belajar) 4 c_kel 3
Makalah microteaching (teori belajar) 4 c_kel 3Makalah microteaching (teori belajar) 4 c_kel 3
Makalah microteaching (teori belajar) 4 c_kel 3
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
 
Bab i ok
Bab i okBab i ok
Bab i ok
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
 
Makalah teori pembelajaran behavioristik
Makalah teori pembelajaran behavioristikMakalah teori pembelajaran behavioristik
Makalah teori pembelajaran behavioristik
 
Instrumen tes kemampuan pemahaman konsep dan komunikasi matematis
Instrumen tes kemampuan pemahaman konsep dan komunikasi matematisInstrumen tes kemampuan pemahaman konsep dan komunikasi matematis
Instrumen tes kemampuan pemahaman konsep dan komunikasi matematis
 
Bab ii kajian pustaka penelitian eksperimen murni
Bab ii kajian pustaka penelitian eksperimen murniBab ii kajian pustaka penelitian eksperimen murni
Bab ii kajian pustaka penelitian eksperimen murni
 
Logika Matematika
Logika MatematikaLogika Matematika
Logika Matematika
 
Model pembelajaran part I
Model pembelajaran part IModel pembelajaran part I
Model pembelajaran part I
 
Perencanaan pembelajaran tik
Perencanaan pembelajaran tikPerencanaan pembelajaran tik
Perencanaan pembelajaran tik
 
Kurikulum dan pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaranKurikulum dan pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaran
 
Teori Kognitivistik
Teori KognitivistikTeori Kognitivistik
Teori Kognitivistik
 
Bahan 1 evaluasi anak usia dini
Bahan 1 evaluasi anak usia diniBahan 1 evaluasi anak usia dini
Bahan 1 evaluasi anak usia dini
 

More from Candra Wardanie

More from Candra Wardanie (7)

Dokumen 1
Dokumen 1Dokumen 1
Dokumen 1
 
Smk -matematika_smk_bis_-_2002
Smk  -matematika_smk_bis_-_2002Smk  -matematika_smk_bis_-_2002
Smk -matematika_smk_bis_-_2002
 
Buah
BuahBuah
Buah
 
Prota 2014 2015 new
Prota 2014 2015 newProta 2014 2015 new
Prota 2014 2015 new
 
Prota 2014 2015 new
Prota 2014 2015 newProta 2014 2015 new
Prota 2014 2015 new
 
Prota 2014 2015 new
Prota 2014 2015 newProta 2014 2015 new
Prota 2014 2015 new
 
Prota 2014 2015 new
Prota 2014 2015 newProta 2014 2015 new
Prota 2014 2015 new
 

Bab 2 hasil belajar

  • 1. BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Definisi Hasil Belajar Matematika a. Definisi Belajar “Belajar” pernah dipandang sebagai proses penambahan pengetahuan. Bahkan pandangan ini mungkin hingga sekarang masih berlaku bagi sebagian orang di negeri ini. Akibatnya, “mengajar” pun dipandang sebagai proses penyampaian pengetahuan atau keterampilan dari seorang guru kepada para siswanya. Stephert dan Ragan dalam Catharina Tri Anni, 2004:3, mengemukakan :”Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu pereubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan”; James O. Whittaker, mengemukakan: “ Belajar dapat didefinisikan sebagai proses yang menimbulkan atau merubah perilaku melalui latihan atau pengalaman”; Aaron Quinn Sartain, dkk, mengemukakan : “Belajar dapat didefinisikan sebagai suatu perubahan perilaku sebagai hasil pengalaman”; W.S. Winkel, mengemukakan: “Belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, dan nilai sikap”. (Darsono, 2000: 3- 4). Dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses usaha perubahan tingkah laku yang melibatkan jiwa dan raga sehingga menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, nilai dan sikap, yang dilakukan oleh seorang individu melalui latihan dan pengalaman dalam interaksinya dengan lingkungan. b. Definisi Matematika Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia paling dalam. Mulyono Abdurrahman (2003 : 252) menyatakan bahwa : Matematika adalah suatu cara untuk menemukan jawaban terhadap masalah yang dihadapi manusia, suatu cara menggunakan informasi, menggunakan pengetahuan tentang menghitung dan yang paling penting adalh memikirkan dalam diri manusia itu dalam melihat dan menggunakan hubungan-hubungan. Menurut Herman Hudojo (2003:123) matematika merupakan suatu ilmu yang berhubungan atau menelaah bentuk-bentuk atau struktur-struktur yang abstrak dan huungan- hubungan diantara hal-hal itu. Untuk dapat memahami struktur-struktur serta hubngan-hubungan tentu saja diperlukan pemahaman tentang konsep-konsep yang terdapat di dalam matematika itu. Menurut Johnson dan Mykkburt (Abdurahman,2007: 256) mengemukakan bahwa matematika adalah bahasa simbolis yang tinggi, praktisnya untuk mengekspresikan hubungan- hubungan kuantitatif dan keruangan, sedang fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan berfikir. Dalam proses belajar mengajar matematika juga terjadi proses berpikir, sebab seseorang dikatakan berpikir apabila orang itu melakukan kegiatan mental dan orang yang belajar matematika harus melakukan kegiatan normal. Dalam berpikir, orang menyusun hubungan- hubungan antara bagian-bagian informasi yang telah direkam dalam pikirannya sebagai pengertian-pengertian. Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa matematika adalah suatu ilmu yang berhubungan tentang konsep-konsep dan struktur-struktur yang abstrak serta hubungan diantara hal-hal tersebut. c. Definisi Hasil Belajar
  • 2. Hasil belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa yang telah mengikuti proses belajar mengajar. Hasil pada dasarnya merupakan sesuatu yang diperoleh dari suatu aktivitas, sedangkan belajar merupakan suatu proses yang mengakibatkan perubahan pada individu, yakni perubahan tingkah laku, baik aspek pengetahuannya, keterampilannya, maupun aspek sikapnya. Hasil belajar merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan tingkat keberhasilan yang dicapai oleh seseorang setelah melakukan usaha tertentu. Dalam hal ini hasil belajar yang dicapai siswa dalam bidang studi tertentu setelah mengikuti proses belajar mengajar. Menurut Benyamin S. Bloom (Sumarni, 2007:30) menyebutkan ada tiga ranah belajar yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar merupakan keluaran dari suatu pemprosesan masukan. Masukan dari sistem tersebut berupa bermacam-macam informasi sedangkan keluarannya adalah perbuatannya atau kinerja. Perbuatan merupakan petunjuk bahwa proses belajar telah terjadi dan hasil belajar dapat dikelompokkan kedalam dua macam saja yaitu pengetahuan dan keterampilan. Masih menurut Sumarni (2007:30), pengetahuan terdiri dari 4 kategori, yaitu (1) pengetahuan tentang fakta, (2) pengetahuan tentang prosedur, (3) pengetahuan tentang konsep, dan (4) pengetahuan tentang prinsip. Keterampilan juga terdiri atas empat kategori, yaitu (1) keterampilan untuk berpikir atau keterampilan kognitif, (2) keterampilan untuk bertindak atau keterampilan motorik, (3) keterampilan bereaksi atau bersikap, dan (4) keterampilan berinteraksi. Sudjana (2003:3) menyatakan bahwa: ”Hasil belajar adalah perubahan tinkah laku yang timbul misalnya dari tidak tahu menjadi tahu”. Perubahan yang terjadi dalam proses belajar adalah berkat pengalamn atau praktek yang dilakukan dengan sengaja dan disadari atau dengan kata lain bukan karena kebetulan.tingkat pencapaian hasil belajar oleh siswa disebut hasil belajar. Adapun Soedijarto (Masnaini, 2003:6) menyatakan bahwa Hasil belajar adalah tingkat penguasaan yang dicapai oleh pelajar dalam mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan. Hasil belajar dalam kerangka studi ini meliputi kawasan kognitif, afektif, dan kemampuan/kecepatan belajar seorang pelajar. Sedangkan Keller (Abdurrahman, 1999:39), mengemukakan hasil belajar adalah prestasi aktual yang ditampilkan oleh anak, hasil belajar dipengaruhi oleh besarnya usaha (perbuatan yang terarah pada penyelesaian tugas-tugas belajar) yang dilakukan oleh anak. Dengan demikian hasil belajar dapat di simpulkan, sesuatu yang dicapai atau diperoleh siswa berkat adanya usaha atau fikiran yang mana hal tersebut dinyatakan dalam bentuk penguasaan, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupa sehingga nampak pada diri indivdu penggunaan penilaian terhadap sikap, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan sehingga nampak pada diri individu perubahan tingkah laku secara kuantitatif d. Definisi hasil Belajar Matematika Hasil belajar matematika siswa merupakan suatu indikator untuk mengukur keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran matematika. Sudjana (2003:3) menyatakan bahwa: ”Hasil belajar adalah perubahan tinkah laku yang timbul misalnya dari tidak tahu menjadi tahu”. Perubahan yang terjadi dalam proses belajar adalah berkat pengalamn atau praktek yang dilakukan dengan sengaja dan disadari atau dengan kata lain bukan karena kebetulan.tingkat pencapaian hasil belajar oleh siswa disebut hasil belajar. Hasil belajar ini diperoleh siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar. Untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil belajar siswa atau kemampuan siswa dalam suatu pokok bahasan guru biasanya mengadakan tes hasil belajar.Hasil belajar dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh siwa setelah mengikuti suatu tes hasil belajar yang diadakan setelah selesai program pengajaran.
  • 3. Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika adalah tingkat keberhasilan dalam menguasai bidang studi matematika setelah memperoleh pengalaman atau proses belajar mengajar dalam kurun waktu tertentu yang akan diperlihatkan melalui skor yang diperoleh dalam tes hasil belajar. Hasil belajar matematika dalam penelitian ini merupakan kecakapan nyata yang dapat diukur langsung dengan menggunakan tes hasil belajar matematika. Kecakapan tersebut menyatakan seberapa jauh atau seberapa besar tujuan pembelajaran atau instruksional yang telah dicapai oleh siswa dalam belajar matematika. 2. Metode Pembelajaran a. Metode Pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning) a) Pengertian Dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran saat ini mulai bermunculan penemuan atau pengembangan strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran yang saat ini berkembang adalah strategi pemebelajaran dengan pendekatan kontekstual. Di Belanda pembelajaran ini dikenal dengan nama Realistic Mathematics Education (RME) sedangkan di Amerika lebih dikenal dengan sebutan Contextual Teaching and Learning (CTL). Pendekatam kontekstual adalah pendekatan dengan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajukan dengan situasi dunia nyata dan mendorong siswa membuat hubungan antara yang dimiliki dan penerapannya dalam kehidupan (Nurhadi. 2004: 1) Menurut Nurhadi (2004: 12) disebutkan tentang beberapa terjemahan definisi pembelajaran kontekstual sebagai berikut. 1. Sistem CTL merupakan proses pendidikan yang bertujuan membantu siswa melihat makna dalam bahan pekerjaan yang mereka pelajari dengan cara menghubungkan dengan konteks kehidupan mereka sehari hari yaitu dengan kontek lingkungan, pribadinya, sosialnya, dan budayanya. Untuk mencapai tujuan tersebut system CTL akan menuntun siswa melalui kedelapan komponen utam CTL yaitu melakukan hubungan yang bermakna, menegerjakan pekerjaan yang berarti, mengatur cara belajar sendiri, bekerja sama, mencapai standar yang tinggi dan asemen autentif. 2. Ada tujuh yang mencirikan konsep CTL yaitu kebermaknaan, penerapan itensi, berfikir tingkat tinggi, kurikulum yang digunakan harus standar, berfokus pada budaya, keterlibatan siswa.aktif dan asetmen autentif. Kesimpulan dari pembelajaran CTL adalah konsep belajar dimana guru menghadirkan dunia nyata kedalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara penegetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari, sementara siswa memperoleh pengetahuan dan ketrampilan dari konteks yang terbatasi sedikit demi sedikit dan dari proses mengkonstruksi sendiri sebagai bekal untuk memecahkan masalah dalam kehidupannya sebagai anggota masyarakat. b) Penerapan Pembelajaran Kontekstual Menurut Nurhadi (2004:31) ada tujuh komponen utama yang mendasari penerapan pembelajaran konteksrual di kelas. Komponen-komponen tersebut yaitu konstruktivisme, menumukan, bertanya, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi dan penilaian sebenarnya. Ketujuh komponen tersebut dapat diterapkan tanpa harus mengubah kurikulum yang ada, bidang studi apa saja dan kelas yang bagaimanapun keadaanya Secara proposi ketujuh komponen pembelajaran kontekstual sebagai berikut. 1. Konstruktivisme (Contructivism)
  • 4. Merupakan landasan berpikir yang menjelaskan bahwa pengetahuandibangun sedikit demi sedikit dan hasilnya diperluas secara terbatas.Pengetahuan bukanlah sebagai fakta atau konsep yang harus diingatmelainkan harus direkonstruksi agar menciptakan pengalaman baru.Pendekatan dalam KBM ini dengan merancang pembelajaran agar siswabekerja, praktikum, demonstrasi dan menciptakan karya. Pembelajaran menekankan pemahaman sendiri secara aktif, kreatif, dan produktif dari pengalaman atau pengetahuan terdahulu dan dari pengalaman belajar yang bermakna. 2. Menemukan (Inkuiriy) Menemukan merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajaran berbasis CTL atau pembelajaran dengan pendekatan kontekstual. Pengetahuan dan ketrampilan siswa diperoleh bukan dari hasil mengingat seperangkat fakta tetapi hasil dari penemukan sendiri. Guru selalu merancang kegiatan yang merujuk pada kegiatan menemukan, apapun materi yang diajarkannya. Siklus inquiri: merumuskan masalah, observasi, bertanya, mengajukan dugaan (hipotesis), pengumpulan data dan penyimpulan 3. Bertanya (Questioning) Questioning atau bertanya adalah salah satu strategi pembentukan pendekatan CTL. Bagi guru bertanya dipandang sebagai kegiatan untuk mendorong siswa mengetahui sesuatu, mengarahkan siswa untuk memperoleh informasi, membimbing dan menilai kemampuan siswa. Bagi siswa bertanya merupakan kegiatan penting dalam melaksanakan pembelajaran yang berbasis inkuiry, yaitu menggali informasi, mengkonfirmasikan apa yang sudah diketahui, dan mengarahkan perhatian pada aspek yang belum diketahui. Pada semua aktivitas belajar questioning dapat diterapkan antara siswa dengan siswa, antara siswa dengan guru, antara guru dengan siswa, antara siswa dengan orang lain yang didatangkan ke kelas. Aktifitas bertanya juga dapat ditemukan ketika siswa berdiskusi, bekerja dalam kelompok, ketika menemukan kesulitan, dan ketika mengamati. 4. Permodelan (Modelling) Modeling atau permodelan adalah kegiatan pemberian model dengan tujuan untuk membahasakan gagasan yang kita fikirkan, mendemonstrasikan bagaimana kita menginginkan para siswa untuk belajar atau melakukan sesuatu yang kita inginkan. Sebuah pembelajaran ketrampilan atau pengetahuan adalah model yang bisa ditiru. Model itu bisa berupa cara mengoperasikan sesuatu, cara melempar bola dalam olah raga, contoh surat, cara melafalkan Inggris, atau guru memberi contoh cara mengerjakan sesuatu sehingga guru menjadi model tentang bagaimana belajar. Guru bukan satu-satunya perancang model, model dapat dirancang dengan melibatkan siswa. 5. Masyarakat Belajar (Learning Community) Masyarakat belajar adalah kegiatan pembelajaran yang difokuskan pada aktivitas berbicara dan berbagai pengalaman dengan orang lain. Aspek kerjasama dengan orang lain untuk menciptakan pembelajaran yang lebih baik untuk memberikan ruang seluas-luasnya bagi siswa untuk membuka wawasan, berani mengemukakan pendapat yang berbeda dengan orang lain pada umumnya, dan berani berekspresi serta berkomunikasi dengan teman sekelompok atau teman sekelas. Hal ini berarti hasil pembelajaran diperoleh dengan kerjasama dengan orang lain. Hasil belajar diperoleh dari “sharing“ antara teman kelompok dan antara yang tahu dengan tidak tahu. Dalam kelas CTL, guru selalu melaksanakan pembelajaran dalam kelompok-kelompok belajar. Siswa dibagi dalam kelompok yang anggotanya heterogen, guru juga melakukan kolaborasi dengan mendatangkan ahli kedalam kelas. 6. Refleksi
  • 5. Refleksi adalah cara berfikir tentang apa yang baru dipelajari atau berfikir kebelakang tentang apa yang sudah dilakukan dimasa lalu. Siswa menyimpan apa yang telah dipelajari sebagai struktur pengetahuan yang baru yang merupakan pengayaan atau revisi dari pengetahuan sebelumnya. Reflkeksi merupakan respon terhadap kejadian, aktivitas atau pengetahuan yang baru diterima. Pengetahuan yang diperoleh siswa diperluas melaui konteks pembelajaran, yang kemudian diperluas sedikit demi sedikit. Guru membantu siswa membuat hubungan-hubungan antara pengetahuan yang dimiliki sebelumnya dengan pengetahuan yang baru. 7. Penilaian Yang Sebenarnya (Authentic Assessment) Penilaian adalah proses pengumpulan berbagai data yang dapat memberi gambaran pengembangan belajar siswa. Gambaran itu perlu diperoleh guru agar bisa memastikan bahwa siswa mengalamim proses belajar yang benar. Apabila data yang dikumpulkan guru untuk mengidentifikasikan bahwa siswa mengalami kemacetan dalam belajar , maka guru segera mengambil tindakan yang tepat agar siswa tebebas dari kemacetan belajar. Penilaian dilakukan secara terintegrasi dari kegiatan pembelajaran. Data yang dikumpulkan harus dari kegiatan yang nyata yang dikerjakan siswa pada proses pembelajaran. Jika guru ingin mengetahui perkembangan siswa maka guru harus mengumpulkan data dari kegiatan nyata saat siswa melakukan kegiatan atau percobaan. Menurut Zahorik (1995) dalam buku Depdiknas (2002: 7) ada lima elemen yang harus diperhatikan dalam praktek pembelajaran CTL yaitu: a. Pengaktifan pengetahuan yang sudah ada (Activating Knowledge). b. Pemerolehan pengetahuan baru (Acquiring Knowledge) dengan cara mempelajari secara keseluruhan dulu, kemudian memperhatikan detailnya. c. Pemahaman pengetahuan (Understanding Knowledg), yaitu dengan cara menyusun: hipotesis, melakukan sharing dengan orang lain agar mendapat tanggapan dan atas dasar tanggapan itu konsep direvisi dan dikembangkan. d. Mempraktekan pengetahuan dan pengalaman tersebut (applying knowledg). e. Melakukan refleksi (relfekting knowledge) terhadap strategi pengembangan pengetahuan tersebut. c) Perbedaan Pendekatan Kontekstual Dengan Pendekatan Tradisional (Behaviorisme/Ekpositori) No Kontekstual Ekspositori 1 Siswa secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran Siswa adalah penerima informasi secara pasif 2 Pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan nyata dari atau masalah yang disimulasikan Pembelajaran sangat abstrak dan teoritis 3 Pemahaman rumus dikembangkan atas dasar skema yang sudah ada dalam diri siswa Rumus itu ada diluar diri siswa, yang harus diterangkan, diterima, di hafalkan, dan dilatih 4 Pemahaman rumus relative berbeda antara siswa satu dengan yang lainnya, sesuai Rumus adalah kebenaran absolute (sama untuk semua orang), Hanya ada dua
  • 6. dengan skema siswa (on going proess of development) kemungkinan yaitu pemahaman rumus yang salah atau pemahaman rumus yang salah 5 Siswa menggunakan ke mampuan berfikir kritis, terlibat penuh dalam mengupayakan terjadinya proses pem-belajaran yang efektif, ikut bertanggung jawab atas terjadinya proses pem- belajaran yang efektif, dan membawa skemta masing- masing ke dalam proses pembelajaran. Siswa secara pasif menriman rumus atau kaidah (membaca, mendengarkan, mencatat, menghafal) tanpa memberikan kontribusi ide dalam proses pembelajaran. 6 Siswa diminta bertanggung jawab memonitor dan mengembangkan pembelajaran mereka masing- masing. Guru adalah penentujalannya proses pembelajaran 7 Pembelajaran terjadi diber bagai tempat, konteks, dan setting Pembelajaran hanya terjadi dalam kelas b. Metode Ekspositori Metode ekspositori adalah metode pembelajaran yang digunakan dengan memberikan keterangan terlebih dahulu definisi, prinsip dan konsep materi pelajaran serta memberikan contoh-contoh latihan pemecahan masalah dalam bentuk ceramah, demonstrasi, tanya jaw ab dan penugasan. Sisw a mengikuti pola yang ditetapkan oleh guru secara cermat. Penggunaan metode ekspositori merupakan metode pembelajaran mengarah kepada tersampaikannya isi pelajaran kepada sisw a secara langsung. Penggunaan metode ini sisw a tidak perlu mencari dan menemukan sendiri fakta-fakta, konsep dan prinsip karena telah disajikan secara jelas oleh guru. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode ekspositori cenderung berpusat kepada guru. Guru aktif memberikan penjelasan atau informasi pembelajaran secara terperinci tentang materi pembelajaran. Metode ekspositori sering dianalogikan dengan metode ceramah, karena sifatnya sama-sama memberikan informasi. Menurut Hasibuan dan Moedjiono (2000 : 13) metode ceramah adalah cara penyampaian bahan pelajara dengan komunikasi lisan. Metode ceramah lebih efektif dan efisien untuk menyampaikan informasi dan pengertian. Margono (1989 : 30) mengem,ukakan bahw a metode ceramah adalah metode mengajar yang menggunakan penjelasan verbal. Komunikasi bersifat satu arah dan sering dilengkapi dengan alat bantu audio visual, demonstrasi, tanya jaw ab, diskusi singkat dan sebagainya. Lebih lanjut Hasibuan dan Moedjiono (2000 : 13) mengemukakan bahw a agar metode ceramah efektif perlu dipersiapkan langkah-langkah sebagai berikut: a) merumuskan tujuan instruksional khusus yang luas, b) mengidentifikasi dan memahami karakteristik sisw a, c) menyusun bahan ceramah dengan menggunakan bahan pengait(advance organizer), d) menyampai-kan bahan dengan memberi keterangan singkat dengan menggunakan papan tulis, memberikan contoh- contoh yang kongkrit dan memberikan umpan balik (feed back), memberikan rangkuman setiap akhir pembahasan materi, e) merencanakan evaluasi secara terprogram
  • 7. Dari beberapa pendapat di atas, bahw a metode ekspositori yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengobinasikan metode ceramah, tanya jaw ab dan pemberian tugas. Pemberian tugas diberikan guru berupa soal-soal (pekerjaan rumah) yang dikerjakan secara individual atau kelompok. Adapun hasil belajar yang dievaluasi adalah luas dan jumlah pengetahuan, keterampilan, dan nilai yang dikuasai sisw a. Pada umumnya alat evaluasi hasil belajar yang digunakan adalah tes yang telah dibakukan atau tes buatan guru. 3. Kerangka Berpikir Dengan menggunakan model pembelajaran Contexstual Teaching and Learning (CTL) pada pembelajaran matematika di SMA diharapkan dapat meningkatkan penalaran matematika sisw a. Disini sisw a akan lebih mudah menangkap konsep. Pemahaman konsep secara logika akan mengurangi kesalahan pengerjaan yang dilakukan. Sehingga sisw a dapat menggunakan daya nalarnya untuk memecahkan masalah yang ada. Untuk itu seorang guru harus mampu dan menguasai cara penyampaian materi pembelajaran dengan model pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL). Apabila seorang guru dalam melakukan persiapan pembelajaran kontekstual sudah opatimal, maka dalam proses pembelajaran diharapkan hasilnya juga memuaskan karena sisw a telah menguasai konsep dan sisw a dapat menggunakan daya nalarnya sehingga sisw a mampu mengikuti pembelajaran tersebut. Dengan sisw a diajak untuk mempraktekkan langsung pada kehidupan sehari-hari akan membuat sisw a merasa senang dan merasa membutuhkan. De ngan demikian sisw a akan mudah menguasai konsep dan menggunakan daya nalarnya untuk memecahkan masalah-masalah yang muncul pada kehidupan nyata. 4. Hipotesis Penelitian Hipotesis dalam penelitian ini adalah model pembelajaran CTL lebih efektif darip ada model pembelajaran ekspositori terhadap penalaran matematika sisw a kelas X SMA N 5 Purw orejo pada pokok bahasan fungsi. Setelah sisw a mempelajari materi dengan cara model pembelajaran CTL diharapkan sisw a dapat menyelesaikan suatu masalah yang muncul. Hal ini dapat dilihat bagaimana sisw a menyelesaikan masalah yang ada pada soal tes yang akan dilakukan dalam penelitian ini. Sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar sisw a disekolah tersebut.
  • 8. BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Hasil Belajar a. PengertianHasil Belajar Hasil belajardapatdijelaskandenganmemahami dua kata yangmembentuknya,yaitu“hasil”dan“belajar”. Pengertianhasil (product) menunjukpadasuatuperolehan akibatdilakukannyasuatuaktifitasatauprosesyang mengakibatkanberubahnyainputsecarafungsional.1 Sedangkanbelajardilakukanuntukmengusahakanadanya perubahanperilakupadaindividuyangbelajar.Perubahan perilakuitumerupakanperolehanyangmenjadi hasil belajar,selainhasilbelajarkognitif yangdiperolehpeserta didik. Menurutpengertiansecarapsikologis,belajar merupakansuatuprosesperubahanyaituperubahan tingkahlakusebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannyadalammemenuhi kebutuhanhidupnya. Perubahantingkahlakutersebutakan nyatadalamseluruh aspektingkahlaku.2 1 Purwanto,Evaluasi Hasil Belajar,(Yogyakarta:PustakaPelajar,
  • 9. 2011), hlm.44. 2 Slameto,BelajardanFaktor-faktoryangMempengaruhinya, (Jakarta:RinekaCipta,2010), hlm.2.9 MenurutMorgan, dalam buku Introductionto Psychology(1978) mengemukakanbahwabelajaradalah setiapperubahanyangrelatif menetapdalamtingkahlaku yang terjadi sebagai suatuhasil dari latihandan pengalaman.3MenurutRoger,belajaradalahsebuah prosesinternal yangmenggerakkananakdidikagar menggunakanseluruhpotensikognitif,afektif dan psikomotoriknyaagarmemiliki berbagaikapabilitas intelektual,moral,danketerampilanlainnya.4 Sedangkan menurutPiaget,belajaradalahsebuahprosesinteraksi anak didikdenganlingkunganyangselalumengalami perubahandandilakukansecaraterusmenerus.5 Dari beberapapengertianbelajartersebutdapat dipahami bahwabelajarmerupakanprosesusahayang dilakukanolehseseoranguntukmemperolehsuatu perubahandari interaksi denganlingkungannya. Pada hakikatnyahasil belajaradalahkemampuan yang diperolehanaksetelahmelalui kegiatanbelajar. Belajaritusendiri merupakansuatuprosesdari seseorang yang berusahauntukmemperolehsuatubentukperilaku
  • 10. 3 NgalimPurwanto,Psikologi Pendidikan,(Bandung:Remaja Rosdakarya,2000), hlm.84. 4 AbudinNata,Perspektif IslamTentangStrategi Pembelajaran, (Jakarta:Kencana,2011), hlm.101. 5 AbudinNata,Perspektif Islam……,hlm.99.10 yang relatif menetap.6 Jadi hasil belajarmerupakanhasil dari suatuinteraksi tindakbelajardantindakmengajar.7 Jadi hasil belajarpadahakikatnyayaituberubahnya perilakupesertadidikmeliputi kognitif,afektif,serta psikomotoriknya.Sehinggasetiappendidikpastinyaakan mengharapkanagarhasil belajarpesertadidiknyaitu meningkatsetelahmelakukanprosespembelajaran. b. Faktor-FaktoryangMempengaruhi Hasil Belajar Setiapkegiatanbelajarmenghasilkansuatu perubahanyangkhassebagai hasil belajar.Hasil belajar dapat dicapai pesertadidikmelaluiusaha-usahasebagai perubahantingkahlakuyangmeliputiranahkognitif, afektif danpsikomotorik,sehinggatujuanyangtelah ditetapkantercapai secaraoptimal.Hasil belajaryang diperolehpesertadidiktidaksamakarenaadabeberapa faktoryang mempengaruhikeberhasilannyadalamproses belajar. MenurutSlameto,faktor-faktoryang
  • 11. mempengaruhi belajarbanyakjenisnya,tetapi dapat digolongkanmenjadi duagolonganyaitusaja,yaitufaktor interndanfaktorekstern.Faktorinternadalahfaktoryang 6 MulyonoAbdurrahman,PendidikanBagi AnakBerkesulitan Belajar,(Jakarta:PT RinekaCipta,2003), hlm.37-38. 7 Dimyati,Midjiono,BelajardanPembelajaran,(Jakarta:Rineka Cipta,2006), hlm.3.11 ada dalamdiri individuyangsedangbelajar,sedangkan faktoreksternadalahfaktoryangada di luarindividu. 1) Faktor intern,meliputi: a) Faktorjasmani Yang termasukke dalamfaktorjasmani yaitu faktorkesehatandancacat tubuh. b) Faktor psikologis Sekurang-kurangnyaadatujuhfaktoryang tergolongdalamfaktorpsikologiyang mempengaruhi belajar,yaitu:intelegensi, perhatian,minat,bakat,kematangandan kesiapan. c) Faktorkelelahan Kelelahanpadaseseorangdapatdibedakan menjadi dua,yaitukelelahanjasmanidan kelelahanrohani.Kelelahanjasmani terlihat denganlemahlunglainyatubuhsedangkan
  • 12. kelelahanrohani dapatdilihatdenganadanya kelesuandankebosanansehinggaminatdan doronganuntukmenghasilkansesuatuhilang.8 8 Slameto,BelajardanFaktor……,hlm.54-5912 2) Faktor ekstern,meliputi: a) Faktorkeluarga Siswayangbelajarakanmenerimapengaruh dari keluargaberupacara orangtua mendidik, relasi antaraanggota keluarga,suasanarumah tangga,keadaanekonomi keluarga,pengertian orang tua,dan latar belakangkebudayaan.9 b) Faktor sekolah Faktor sekolahyangmempengaruhi belajarini adalahmencakupmetode mengajar,kurikulum, relasi gurudengansiswa,relasi siswadengan siswa,disiplinsekolah,alatpelajaran,waktu sekolah,standarpelajarandiatasukuran,keadaan gedung,metode belajardantugasrumah.10 c) Faktormasyarakat Masyarakat sangat berpengaruhterhadap belajarsiswa.Pengaruhituterjadi karena keberadaannyasiswadalammasyarakat.Faktor ini meliputi kegiatansiswadalammasyarakat,
  • 13. mass media,temanbergaul,danbentuk kehidupandalammasyarakat.11 9 Slameto,BelajardanFaktor……,hlm.60 10 Slameto,BelajardanFaktor……,hlm.64 11 Slameto,BelajardanFaktor……,hlm.69-7013 Faktor-faktordiatassangatberpengaruhterhadap prosesbelajarmengajar.Ketikadalamprosesbelajar pesertadidiktidakmemenuhifaktortersebutdenganbaik, maka hal tersebutakanberpengaruhterhadaphasil belajar yang dicapai olehpesertadidik.Olehkarenaitu,untuk mencapai hasil belajaryangtelahdirencanakan,seorang guru harusmemperhatikanfaktor-faktordiatasagarhasil belajaryangdicapai pesertadidikbisamaksimal. Selainfaktor-faktordiatas,Dalamkitabta`limul muta`allimjugadijelaskanbahwafaktoryang mempengaruhi hasil belajarada6 yaitu: “Tak mampu kaumeraihilmu,tanpadenganenam perilaku:berikutsayajelaskansemuapadamu. Cerdas,semangat,sabardan cukupsangu,ada piwulanggurudansepanjangwaktu.”12 Dalamkitab diatasdisebutkanbahwaseseorang tidakdapat memperolehilmukecualidenganenam perilakuyaitucerdas,semangat,sabar,cukupsangu
  • 14. (saku) artinyamemerlukanbiayayangcukupuntuk belajar,adapiwulang(pembelajaran)guruartinyaharus ada prosespembelajarangunauntukmentransferilmu 12 SyekhZarnuji,Ta’limMuta’alim, Terj.AliyAs`ad,(Kudus:Menara Kudus,2007), hlm.32.14 dari seorangpendidikkepadapesertadidikdansepanjang waktuartinyauntukmemperolehilmutidakhanya memerlukanwaktuyangsingkat,tetapi memerlukan waktuyang lama. c. Indikator-IndikatorHasil Belajar Hasil belajardapatdikatakanberhasil apabilatelah mencapai tujuanpendidikan.Di manatujuanpendidikan berdasarkanhasil belajarpesertadidiksecaraumumdapat diklasifikasikanmenjaditigayakni:aspekkognitif,aspek afektif,danaspekpsikomotorik. 1) Aspekkognitif13 Penggolongantujuanranahkognitif olehBloom, mengemukakanadanya6(enam) kelas/tingkatyakni: a) Pengetahuan,dalamhal ini siswadimintauntuk mengingatkembalisatuataulebihdari fakta-fakta yang sederhana. b) Pemahaman,yaitusiswadiharapkanmampu untukmembuktikanbahwaiamemahami hubunganyangsederhanadi antara fakta-fakta
  • 15. atau konsep. c) Penggunaan/penerapan,disini siswadituntut untukmemilikikemampuanuntukmenyeleksi atau memilihgeneralisasi/abstraksitertentu (konsep,hukum, dalil,aturan,cara) secaratepat 13 Dimyati,Mudjiono,BelajardanPembelajaran…….,hlm202-20415 untukditerapkandalamsuatusituasi barudan menerapkannyasecarabenar. d) Analisis,merupakankemampuansiswauntuk menganalisishubunganatausituasi yang kompleksataukonsep-konsepdasar. e) Sintesis,merupakankemampuansiswauntuk menggabungkanunsur-unsurpokokke dalam strukturyang baru. f) Evaluasi,merupakankemampuansiswauntuk menerapkanpengetahuandankemampuanyang telahdimiliki untukmenilai suatukasus. Dalamprosesbelajarmengajar,aspekkognitif inilahyangpalingmenonjol danbisadilihatlangsung dari hasil tes.Dimanadisini pendidikdituntutuntuk melaksanakansemuatujuantersebut.Hal ini bisa dilakukan olehpendidikdengancaramemasukkan unsurtersebutke dalampertanyaanyangdiberikan. Pertanyaanyangdiberikankepadasiswaharus
  • 16. memenuhi unsurtujuandari segi kognitif,sehingga pesertadidikdapatmencapai tujuanpembelajaran yang diharapkan. 2) Aspekafektif Tujuanranah afektif berhubungandengan hierarki perhatian,sikap,penghargaan,nilai, perasaan,danemosi.Kratwohl,Bloom, danMasia16 mengemukakantaksonomi tujuanranahkognitif meliputi 5kategori yaitumenerima,merespons, menilai,mengorganisasi,dankarakterisasi. 3) Aspekpsikomotorik Tujuanranah psikomotorikberhubungandengan ketrampilanmotorik,manipulasi bendaataukegiatan yang memerlukankoordinasi saraf dankoordinasi badan.Kibler,Barket,danMilesmengemukakan taksonomi ranahpsikomotorikmeliputigerakantubuh yaang mencolok,ketepatangerakanyang dikoordinasikan,perangkatkomunikasinonverbal, dan kemampuanberbicara.14 Dalamprosesbelajarmengajar,tidakhanya aspekkognitif yangharusdiperhatikan,melainkan aspekafektif danpsikomotoriknyajuga.Untuk melihatkeberhasilankeduaaspekini,pendidikdapat melihatnyadari segi sikapdanketrampilanyang dilakukanolehpesertadidiksetelahmelakukanproses
  • 17. belajarmengajar. 2. Teori Belajar Teori adalahseperangkat konsep-konsepdanprinsipprinsip yang memberikan,menjelaskan,danmemprediksikan fenomena.Adaduamacamteori,yaituteori intuitif danteori ilmiah. 14 Dimyati,Mudjiono,BelajardanPembelajaran…….,hlm205-20817 Guru cenderunglebihseringmenggunakanteori jenis yang pertamayaituteori intuitif.Teori intuitifadalahteori yang dibangunberdasarkanpengalamanpraktis.Sedangkan teori ilmiahadalahteori yangdibangunberdasarkanhasilhasil penelitian.15 Macam-macam teori belajar: a. Teori Belajarbehavioristik Menurutteori belajarbehavioristikatautingkahlaku, belajardiartikansebagai prosesperubahantingkahlaku sebagai akibatdari interaksi antarastimulusdanrespons.16 1) Ivan Pavlov Mempelopori munculnyaproseskondisioning responden(respondentconditioning)atau kondisioningklasik(classical conditioning).Dengan melakukanpercobaanterhadapanjing.Padasaat anjingdiberi makanandanlampu,keluarlahrespons anjingituberupaair liur.Demikianjugadalam
  • 18. pemberianmakananyangdisertai denganbel,airliur anjingjugakeluar.Setelahberkali-kali dilakukan perlakuanserupa,makapadasaat hanya bel atau lampuyangdiberikan,anjingtersebutjuga 15 Muhammad Thobroni danArif Mustafa,Belajardan Pembelajaran PengembanganWacanadan PraktikPembelajarandalamPembangunan Nasional,(Jogjakarta:Ar-RuzzMedia,2011), hlm.13. 16 EvelinSiregardanHartini Nara,Teori Belajardan Pembelajaran, (Bogor:GhaliaIndonesia,2010),hlm.25.18 mengeluarkanairliur.Makananyangdiberikan disebutperangsangtakbersyarat,sementarabel atau lampudisebutperangsangbersyarat.17 2) Guthrie Teori conditioningPavlovkemudiandi kembangkanolehGuthrie.Guthrieberpendapat bahwatingkahlakumanusiaitudapat diubah,tingkah lakubaikdapat diubahmenjadi burukdansebaliknya. Teori Guthrie berdasarkanatasmodel penggantian stimulussatuke stimuluslain.18 3) Skiner Memulai penemuanteori belajarnyadengan kepercayaanbahwaprinsip-prinsipkondisioning klasikhanyasebagiankecil dari perilakuyang bisa dipelajari.Banyakperilakumanusiaadalahoperan,
  • 19. bukanresponden. Skinnermendefinisikanbelajarsebagai prosesperubahanperilaku.Perubahanperilakuyang dicapai sebagai hasil belajartersebutmelaluiproses penguatanperilakuyangmuncul,yangbiasanya 17 BaharuddindanNur wahyuni,Teori BelajardanPembelajaran, (Jogjakarta:Ar- RuzzmediaGroup,2010), hlm.57-58. 18 EvelinSiregardanHartini Nara,Teori Belajar…….,hlm.26.19 disebutdengankondisioningoperan(operan conditioning).19 b. Teori BelajarKognitif Teori ini lebihmenekankanprosesbelajardaripada hasil belajar.Bagi penganutalirankognitivistikbelajar tidakhanyamelibatkanhubunganantarastimiulusdan respons.Belajarmelibatkanprosesberpikiryangsangat kompleks. 20 Menurutteori kognitif,belajaradalahperubahan persepsi danpemahaman.Belajartidakselaluberbentuk perubahantingkahlakuyangbisadiamati.Konsep-konsep terpentingdalamteori kognitif adalahadaptasi intelektual olehJeanPiaget,DiscoveryLearningolehJeromBrunner, dan ReseptionLearningolehAusubul.21 1) Piaget
  • 20. MenurutPiaget, prosesbelajarsebenarnyaterdiri dari tigatahapan,yakni asimilasi,akomodasi,dan equilibrasi.Asimilasiadalahprosespengintegrasian informasi baruke strukturkognitif yangsudahada. Akomodasi adalahprosespenyesuaianstruktur kognitif kedalamsituasi yangbaru.Sedangkan 19 BaharuddindanNur wahyuni,Teori Belajar…….,hlm.67-68. 20 EvelinSiregardanHartini Nara,Teori Belajar…….,hlm.30. 21 Muhammad Thobroni danArif Mustafa,Belajardan Pembelajaran……,hlm.94-95.20 equilibrasi adalahpenyesuaiankesinambunganantara asimilasi danakomodasi.22 Piagetmenyatakanpentingnyakegiatan dalamprosesbelajarmengajar.Merekameyakini bahwapengalamanbelajaraktif cenderung meningkatkanperkembangankognitif,sedangkan pengalamanbelajarpasif cenderungmempunyai akibatyang lebihsedikitdalammeningkatkan perkembangankognitif anak.23 2) Bruner Toeri discoverylearningini menjelaskanbahwa prosesbelajarakanberjalandenganbaikdankreatif jikaguru memberi kesempatankepadasiswauntuk menemukansuatuaturan(termasukkonsepdiri,teori,
  • 21. definisi,dansebagainya). 3) Ausubel MenurutAusubel,siswaakanbelajardenganbaik jikaisi pelajaransebelumnyadidefinisikandan kemudiandipresentasikandenganbaikdantepat kepadasiswa.Dengandemikianakanmempengaruhi pengaturankemajuanbelajarsiswa.24 22 EvelinSiregardanHartini Nara,Teori Belajar…….,hlm.32. 23 Muhammad Thobroni dan Arif Mustafa,Belajar……,hlm.98-99. 24 EvelinSiregardanHartini Nara,Teori Belajar………,hlm.33.21 c. Teori Belajarhumanistik Aliranhumanistikmemandangbelajarbukansekedar pengembangankualitaskognitif saja,melainkanjuga sebuahprosesyangterjadi dalamdiri individuyang melibatkanseluruhbagianataudomainyangada. Domain-domaintersebutmeliputidomainkognitif, afektif,danpsikomotorik.Dengankatalain,pendekatan humanistikdalampembelajaranmenekankanpentingnya emosi atauperasaan,komunikasi yangterbuka,dannilainilai yang dimlikiolehsetiapsiswa.25 Teori ini dipelopori olehbeberapapakaryaitu: 1) Bloomdan Krathwohl Bloomdan krathwohl menunjukkanapayang dikuasai olehsiswatercakupdalamtigakawasan,
  • 22. yaitukawasankognitif,afektif danpsikomotorik.26 Ranah kognitif terdiridari enamtingkatanyaitu pengetahuan,pemahaman,aplikasi,analisis,sintensis, evaluasi.Ranahpsikomotorikterdiri dari lima tingkatanyaitupeniruan,penggunaan,ketepatan, perangkaian,naturalisasi. Sedangranah afektif terdiridari limatingkatan yang meliputipengenalan,merespons,penghargaan, pengorganisasian,pangalaman.Taksonomi Bloomini 25 BaharuddindanNur wahyuni,Teori Belajar..........,hlm.142. 26 EvelinSiregardan Hartini Nara,Teori Belajar…….,hlm.34.22 berhasil menginspirasi pakarlainmengembangkan teori-teori belajar.27 d. Teori konstruktivistik Teori ini memahami belajarsebagaiproses pembentukanpengetahuanolehsiswaitusendiri. Pengetahuanadadi dalamdiri seseorangtidakdapatdi pindahkanbegitusajaolehguruterhadapsiswa. Glaserfeld,BettencourtdanMatthewsmengemukakan bahwapengetahuanyangdimilikiseseorangmerupakan hasil bentukanorangitusendiri.SementaraPiaget berpendapatbahwapengetahuanmerupakanciptaan manusiayangdibentukorangitusendiri. Untuk memahami lebihtentangaliranini,perlu
  • 23. diketahui ciri-ciri belajarberbasiskonstruktivistik.Ciri-ciri tersebutpernahdikemukakanolehDriverdanOldham. Ciri-ciri yangdimaksudadalahsebagai berikut: 1). Orientasi,yaitusiswadiberi kesempatan mengembangkanmotivasi dalammempelajari suatu topicdenganmemberi kesempatanmelalui observasi 2). Elistasi,yaitusiswamengungkapakanidenya denganjalanberdiskusimenulis, membuatposter. 27 Muhammad Thobroni danArif Mustafa,Belajardan Pembelajaran…..,hlm.162-163.23 3). Restrukturisasi ide,yaituklarifikasiide denganide orang lain,membangunide baru,mengevaluasiide baru. 4). penggunaanide barudalamberbagai situasi 5). Review,menambahkanataumengubahgagasanyang perludirevisi.28 3. Model pembelajaran(talkingstick) Dalampembelajaranadabeberapaistilahyangmemiliki arti hampersamayaitustrategi,pendekatan,metode,dan model pembelajaran.Pendekatan adalahsuatuasumsi atau cara pandangterhadapsesuatuyangdijadikanlandasanuntuk melaksanakansuatukegiatanatauperbuatan. Strategi adalahtahapanatau langkah-langkahyangharus dilakukanuntukmenujusuatutujuan.Metodeadalahsesuatu
  • 24. langkahyangdimaksudkanuntukmelangsungkanatau menerapkanstrategi yangtelahditentukan.29 Penggunaanistilahmodel barangkali lebihdikenaldalam duniafashion.Sebenarnyadalampembelajaranpunistilah model jugabanyakdipergunakan.Millsberpendapatbahwa “model adalahbentukrepresentasiakuratsebagai proses actual yangmemungkinkanseseorangatausekelompokorang mencobabertindakberdasarkanmodelitu”. 28 EvelinSiregardanHartini Nara,Teori Belajar……..,hlm.39. 29 M. SaekanMuchith,dkk,Cooperative Learning,(Semarang:Rasail MediaGroup, 2010), hlm.1224 Model pembelajaranialahpolayangdigunakansebagai pedomandalammerencanakanpembelajarandi kelasmaupun tutorial.Model pembelajarandapatdiartikanpulasebagaipola yang digunakanuntuk penyusunankurikulum, mengatur materi,danmemberi petunjukkepadagurudi kelas.Merajuk pemikiranJoyce,fungsi modeladalaheachmodel guidesus as we designinstructiontohelpstudentsachievevarious objectives.Melaluimodel pembelajarangurudapat membantu pesertadidikmendapatkaninformasi,ide,ketrampilan,cara berpikir,danmengekspresikanide.30 Pembelajarankooperatif tidakberjalanefektif,meskipun guru telahmenerapkanprinsip-prinsippembelajaran kooperatif.Diskusi sebagaisalahsatumekanisme
  • 25. membangunkooperatif tidakberjalanefektif karenabanyak hal,diskusi banyakdidominasi olehseorangpeserta. Fenomenaini menunjukkanbahwapenggunaanpembelajaran kooperatif membutuhkanpersiapanmatang. Pertama,pesertadidikharussudah memilikiskemata atau pengetahuanawal tentangtopicataumateri yang dipelajari.Kedua,pesertadidiksudahharusmempunyai ketrampilanbertanya.Ketrampilanini pentingsebab 30 AgusSuprijono,Cooperative LearningTeori danAplikasi Paikem, (Yogyakarta:PustakaBelajar,2012), hlm.45-4625 pembelajarankooperatif tidakakanefektif jikapesertadidik tidakmempunyai kompetensi bertanyajawab.31 Model yang dapatdigunakanuntukmengembangkan kemampuanbertanyaadalah: a. Model GivingQuestionsandGettingAnswer Ini dikembangkanuntukmelatihpesertadidik memilikikemampuandanketrampilanbertanyadan menjawab.Dengancaramembagi duapotongankertas kepadasiswa,kertaspertamaberisi pertanyaandankertas keduaberisi jawaban. b. QuestionStudentHave Ini juga dikembangkanuntukmelatihpesertadidik agar memiliki kemampuandanketrampilanbertanya. Diawali denganmembagi kelasmenjadi 4kelompok
  • 26. masingmenulispertanyaanuntukkemudiandiputarke kelompokyanglain.Kelompokyangmendapatpertanyaan memberi tanda( ) jikapertanyaandi anggappenting kemudiangurumenyeleksi pertanyaandanmengembalikan pada muriduntukkemudiandijawab. c. TalkingStick Pembelajarandenganmodel talkingstickmendorong pesertadidikuntukmengemukakanpendapat. Pembelajaranmodel talkingstickdiawali olehpenjelasan guru mengenai materi pokokyangakandipelajari, 31 AgusSuprijono,Cooperative LearningTeori……,hlm.102-103.26 kemudiansiswadiberi kesempatanuntukmembacadan mempelajarimateri tersebutdankemudianmenutupbuku. Guru selanjutnyamengambiltongkatyangtelah dipersiapkan.Kemudiantongkatakandi berikankepada siswasecarabergulirdanbagi siswayang mendapatkan tongkattersebutwajibmenjawabpertanyaandemikian seterusnya. Dari beberapamodel yangdapatdigunakanuntuk mengembangkankemampuanbertanyasiswa,peneliti memilihmenggunakanmodel talkingstick.Denganalasan karenamodel ini lebihmenyenangkandanlebihsederhana pelaksanaannyasehinggasiswatidakmerasaadabebandan tidakmerasajenuhsaat melakukanprosespembelajaran.
  • 27. Berikutini langkah-langkahpembelajaranmodel talking stick: 1). Guru menjelaskanmateri yangakandisampaikankepada siswa. 2). Guru memberi waktukepadasiswauntukmembacadan memahami kembalimateri yangtelahdisampaikan. 3). Siswadimintauntukmenutupsemuabukupelajaranyang berkaitandenganmateri. 4). Guru menyiapkantongkatbesertamusik. 5). Tongkatsiap diputardenganiringanmusik(bisa dinyanyikanbersama-samaolehsiswa).27 6). Ketikamusik berhenti makatongkatberhenti dansiswa yang mendapattongkatakandiberi pertanyaanuntuk selanjutnyamenjawab. 7). Dilakukanbeberapakali sampai dirasacukup. 8). Guru memberi kesempatankepadasiswamelakukan refleksi terhadapmateri yangdipelajari. 9). Guru memberi ulasanterhadapseluruhjawabanyang diberikansiswa. 10). Guru bersama-samasiswamerumuskankesimpulan.32 4. TinjauanMateri a. Fungsi danStruktur JaringanTumbuhan Tumbuhantersusunatasberbagai jaringan.Jaringan adalahsekelompoksel denganasal-usul,struktur,dan fungsi yangsama.Bentuk-bentukperalihanmenimbulkan
  • 28. kesulitandalampengelompokanjaringan.Percobaan dengansuatuperlakuandapatmenyebabkansuatutipe sel berubahmenjadi tipe sel yanglain. Jaringanpada tumbuhandikelompokkan berdasarkantempat,tipe sel,fungsi,asal-usul,dantahap perkembanganya.Berdasarkanjumlahtipesel penyusunnya,jaringandibedakanmenjadi jaringan sederhanadanrumit.Jaringansederhanabersifat homogen,terdiri atassatutipe sel,sedangkanjaringan 32 AgusSuprijono,Cooperative LearningTeori,hlm.107-110. 28 rumitbersifatheterogen,terdiriatasduaatau lebihtipe sel. 33 Macam-macam jaringantumbuhan 1) JaringanMeristem Pada perkembanganawal dari embrio,semuasel membelah.Namun padapertumbuhandan perkembanganselanjutnya,pembelahandan penggandaansel terjadi hanyadi beberapabagian khususpadatumbuhan,yakni di tempatjaringanyang bersifatembrionik.Jaringanembrionikdalamtubuh tumbuhansemacamitudinamakanmeristem.34 Pembelahansel dapatjugaterjadi dalamjaringan selainjaringanmeristem, contohnyadalamkorteks
  • 29. batang mudadan pada perkembanganjaringan pembuluh.Pembelahanjaringanini terbatas. Sementara,sel meristemterus-menerusmembelahdan menghasilkanselbaruyangmenambahtubuh tumbuhan. Pertumbuhandanpengkhususansecara morfofisiologi sel yangdihasilkanolehmeristem disebutdiferensiasi.Secarateori,jaringanyang 33 Sri Mulyani E.S,Anatomi Tumbuhan,(Yogyakarta:Kanisius, 2006), hlm.83-84. 34 Estiti B Hidayat,Anatomi TumbuhanBerbiji,( Bandung:Penerbit ITB, 1995 ),hlm.4529 mengalami diferensiasi sedikitdemi sedikit kehilangansifatembrionalnyadanmendapatstatus dewasa.Jaringanyadisebutjaringandewasaatau jaringanpermanen.35Namun,kini disadari bahwa istilahjaringanpermanenhanyadapatdipakai pada sel yangmengalami diferensiasiyangtidakdapat dibalikkanseperti komponenpembuluhtapisyang kehilanganintinyaatausel mati seperti trakeiddan gabus. Klasifikasi meristemmenurut tempatnyadibedakan menjadi : a) meristemapical,terdapatpadaujungbatangdan
  • 30. ujungakar. Meristemapikal selalumenghasilkan pemanjanganakardan batangtumbuhan.Dalam prosespemanjanganmeristemapical,akan diahsilkantunasapical (tunasujung) yang akan berkembangmenjadi cabangsamping,daun,dan bunga.Pertumbuhanyangdiawali olehmeristem apikal disebutjaringanprimer(Gambar2.1) b) meristeminterkalar,terdapatdiantarajaringan dewasa 35 Sri Mulyani E.S,Anatomi Tumbuhan…….,hlm.84-85.30 c) meristemlateral,terdapatsejajardengankeliling organ tempatjaringanini ditemukan,misalnya kambiumpembuluhdankambiumgabus.36 Berikutini contohmeristemapical danlateral Gambar 2.1 Meristemapikal danlateral pada tumbuhan37 Klasifikasi meristemberdasarkanasal-usulnya: a) meristemprimer,sel-selnyaberkembangsecara langsungdari sel embrionik. b).meristemsekunder,jaringanyangberkembangdari jaringandewasayangmasihtetapdapat 36 Estiti B Hidayat,Anatomi Tumbuhan…….,hlm.45. 37http://erickbio.wordpress.com/2011/07/09/struktur-dan-fungsijaringan-tumbuhan.2
  • 31. Januari 201431 berdiferensiasi. 38 Contohmeristemsekunder adalahkambium.Kambiummerupakanlapisan sel-sel tumbuhanyangaktif membelahdan terdapatdi antara xilem(JaringanPengangkutair dan garam mineral dari akar ke seluruhtubuh tumbuhan) danfloem(jaringanpengangkuthasil fotosintesisdari daunke seluruhtubuhtumbuhan) Contohjaringanmeristemsekunderberupakambium Gambar 2.2 Kambiummembentukkulitdankayu39 2) Jaringanepidermis Merupakanlapisanterluardari daun,bunga,buah, biji,batang,danakar sebelummengalami penebalan sekunder.40Sebagianbesarepidermisterdiridari sel 38 Sri Mulyani E.S,Anatomi Tumbuhan…….,hlm.85. 39http://fitri-smanda2.blogspot.com/2013/09/bab-2-jaringantumbuhan.html. 2 Januari 2014 40 Sri Mulyani E.S,Anatomi Tumbuhan……,hlm.132.32 yang tidakterspesialisasi.Sel yangterspesialisasi tersebardidalamnya. Gambar 2.3 Selapisjaringanepidermis41 Sel epidermismemiliki protoplashidupdandapat menyimpanberbagai hasilmetabolisme.Sel
  • 32. mengandungplastidyangmemiliki granasedikit sehinggatidakmembentukklorofil.Dalamplastid ditemukanpati danprotein,sedangkandalamvakuola ditemukanantosian. Ada banyaksel yangmerupakanturunanatau derivate dari jaringanepidermis,antaralainsel gabus,sel kipas,danstomata.42 41http://sainsituscience.blogspot.com/2011/11/jaringantumbuhan.html. 2 Januari 2014 42 Estiti B Hidayat,Anatomi TumbuhanBerbiji…….,hlm.67.33 Gambar 2.4 Derivatjaringanepidermis43 3) Jaringanparenkim Parenkimmerupakanjaringandasaryangterdapat di seluruhtubuhtumbuhan.Sel parenkimmasih mampumembelah,bahkanpadasel dewasa.Dinding sel parenkimrelative tipisdanfleksibel,dansebagian besartidakmemilikidindingsekunder.sel sel parenkimmelaksanakansebagianbesarfungsi metabolictumbuhan,yaitumensintensisdan menyimpanberbagai produkorganik.44 43http://sainsituscience.blogspot.com/2011/11/jaringantumbuhan.html. 2 Januari 2014 44 Neil A Campbell,Biologi,(Jakarta:Erlangga,2012), hlm.322.34
  • 33. Gambar 2.5 Jaringanparenkimmerupakan jaringandasar tumbuhan45 4) JaringanPenyokong(penguat) Jaringanpenyokongpadatumbuhanberfungsi untukmemberi kekuatandanmelindungi secara mekanikjaringan-jaringandisekitarnya.Jaringan penyokongpadatumbuhan,yaitukolenkimdan skelrenkim a).jaringankolenkim kolenkimberfungsisebagai jaringanpenyokong pada organ mudayang sedangtumbuh.Kolenkim bersifatplastissehinggadapatmeregangsecara irreversible (tidakkembali ke bentuksemula) denganadanyapertumbuhanorgan. Kolenkimdewasaadalahsuatujaringanlentur yang kuat,terdiri atassel panjangyangtumpang 45http://www.slideshare.net/elmizasubama/ppt-jaringan-parenkimcopy. 2 Januari 201435 tindih(panjangnyadapatmencapai 2mm) dengan dindingtebal yangtidakberlignin.Kekuatan meregangsel kolenkimsebandingdengan serabut. 46 b).Jaringansklerenkim
  • 34. sklerenkimadalahjaringanyangterdiri dari sel dengandindingsekunderyangtebal yangdapat berlignin.Fungsi utamasklerenkimadalah penyokong.Sel sklerenkimmemilikisifatkenyal (elastis),tidakseperti kolenkimyangmemiliki sifatliat(plastis). Biasanyasklerenkimdibagi menjadiseratdan sklereid.Seratsklerenkimadalahsel panjang. Sedangkansklereidadalahsel pendek.Sklereid dibentukdari sel parenkimyangdindingnya menjadi tebal,sedangkanalatsel seratsklerenkim berkembangdari sel meristematik,jadi telah ditentukan sejakasalnya.47 46 Sri Mulyani E.S,Anatomi Tumbuhan…….,hlm.114-118. 47 Estiti B Hidayat,Anatomi TumbuhanBerbiji……,hlm.62.36 Gambar 2.6 Perbedaanjaringankolenkimdan sklerenkim48 5) JaringanPengangkut Sistempembuluhdari tumbuhantingkattinggi terdiri atasxylemyangfungsi utamanyauntuk pengangkutanairdanfloemyangterutamauntuk pengangkutanhasil fotosintesis. Gambar 2.7 Letakantara xilemdanfloem49
  • 35. 48http://semuamilikbersama.blogspot.com/2010/10/jaringanpenyongkong.html. 2 Januari 2014 49 http://biologiklaten.wordpress.com/bab-13-struktur-tumbuhan-xi.2 Januari 2014/37 a).xilem xilemberkembangdengandiferensiasi secara terus-menerusdari unsurbaruyang dihasilkanoleh prokambium.Xilemyangdihasilkanoleh prokambiumpadatubuhprimerdisebutxylem primer.Xilemprimerterdiri atasduabagianyang mudahdikenali yaituprotoxilemdanmetaxilem. Xilemyangdibentukolehcambiumpembuluh disebutxiemsekunder. b).floem penyusunfloemadalahunsurtapisanyang membantupengankutanhasilfotosintesis.Selain ituada sel pengiringdansel beralbumin,yang berkaitanfungsinyadenganunsurtapisan. Floemprimersamadenganxilemprimeryang berasal dari prokambium.Floemprimer membentukprotofloemdanmetafloemyang berkembangdari prokambium.Floemdalam batang terletakdi sebelahluarxilem.50 50 Sri Mulyani E.S,Anatomi Tumbuhan…….,hlm.157-16438
  • 36. Gambar 2.8 Perbedaanxilemdanfloem51 e.Integrasi suratAl-An’am Integrasi dalamkamusilmiahpopularadalah penyatuansupayamenjadi suatukebulatanataumenjadi utuh.52 Materi yangterintegrasi dalampeneitianini penulis mnerapkanketerpaduanayatAl QuranyaitusuratAlAn’an dalampembelajaranbiologi materifungsi dan strukturtumbuhan. 51 http://always-biology.blogspot.com/2012/08/jaringan-tumbuhanplant-tissue.html. 2 Januari 2014 52 W.J.SPoerwaDarminto,KamusUmum BahasaIndonesia,(Jakarta: Balai Pustaka) 39 Dalammateri ini ayat yang di guanakanadalahQ.S. Al-An’amayat99 Dan dialahyangmenurunkanairdari langit,lalukami
  • 37. tumbuhkandenganairitusegalamacam tumbuhtumbuhan, maka kami keluarkandari tumbuhtumbuhan itutanaman yangmenghijau,kami keluarkandari tanamanyang menghijauitubutiryang banyak,dan mayangkurma,mengurai tangkai-tangkai yang menjulai,dankebun-kebunanggur,dan(kami keluarkanpula) zaitundandelimayangserupadan tidakserupa.Perhatikanlahbuahnyapadawaktu berbuah,danmenjadi masak.Sungguh,padayang demikianituadatanda-tanda(kekuasaanAllah) bagi orang-orangyangberiman.(Q.S.al-an’am/140:99) Para ahli tafsirmengatakanbahwakatakhadiran memilikiarti sesuatuyanghijau.Ibnual-jauzi mengatakan bahwaal-khadirbermaknaal-akhdar(sesuatuyanghijau). Az- Zamakhsyari mengatakanbahwakhadiranadalah sesuatuyanghijausegar,sama denganakhdar.Para ahli tafsirlainyajugamengatakandemikian,seperti al-40 baidhawi,al-Khazin,an-Nasafi,Abuas-Sa’ud,asySyaikhan, al-Alusi,al-Qurthubi,danAbuHayan. KetikamenafsirkanfirmanAllahSWT,“…..maka kami keluarkandari timbuh-tumbuhanitutanamanyang menghijau….,”tentuparaahli tafsiritutidakmengetahui klorofil,jugatidakmengetahuiperannya.Akantetapi Lafal-lafal Al Quranmengarahkandanmemberi tahujalan mereka.53
  • 38. Ayatini sangat eratkaitannyadenganjaringan tumbuhan.Klorofilmerupakanpabrikmakananyang palingunikdi atas permukaanbumi ini. Diaadalahzat hijauyangmengubahenergi matahari,karbondioksida, dan air menjadi makananbagi manusiadanhewan.54 Bagianutama helai daunadalahmesofil yangmengandung banyakkloroplasdanruangantar sel.Mesofil dapat bersifathomogenatauterbagi menjadijaringantiang (palisade)danjaringanspons(bungakarang).55 B. KajianPustaka Hasil penelitianFatchurRochman2011 “Efektifitas PembelajaranSainsdenganPendekatanKetrampilanprosesTerhadap 53 Masturi Irham,EnsiklopediKemukjizatanIlmiah dalamAl- Qur’an dan Sunah,(ttp.Kharismailmu,t.t.),hlm.61. 54 Masturi Irham,EnsiklopediKemukjizatanIlmiah……..,hlm.60. 55 Estiti B Hidayat,Anatomi TumbuhanBerbiji……….,hlm.196.41 Hasil BelajarPesertaDidikKelasVIIMTsN 1 semarangpada Materi PokokKalor”. berdasarkanhasil penelitianyangtelahdilakukan adalahsebagai berikut:Dari hasil penelitianyangdidapatpadapre test,bahwanilai hasil belajarpesertadidikadalahhomogenydan berdistribusi normal setelahdilakukanposttestdidapatkannilairatarata kelascontrol 55,69. Sedangkannilai rata-ratakelaseksperimen 65,63. Dari hasil ini bisadilihatbahwaadaperbedaanhasil belajar antar pesertadidikyangdiajarkandenganmodel konvensional dan
  • 39. model pendekatanketrampilanproses. Kesimpulanberdasarkandari perhitunganuji perbedaanrata-ratadi peroleh=4.542 dan = ( )( ) , dengantaraf signifikan,makadikatakanrata-rata posttest keduakelompokadaperbedaankarena Artinyahasil belajarkelompokeksperimenlebihbaikdari kelompok kontrol.Sehinggabisadikatakanbahwa:adaefektifitaspadahasil belajarpesertadidiksaatditerapkanketrampilanprosesdi MTsN 1 Semarang. Hasil penelitianDwi IndahYuliani2009 “Efektifitas PembelajaranKooperatif InvestigationterhadapHasil BelajarSiswa Materi PokokPencemaranLingkunganKelasVIISMPH.Isriati BaiturrahmanSemarang”. Berdasarkanhasil penelitianyangtelah dilakukanadalahsebagai berikut:Datapenelitianyangterkumpul di analisisdenganmenggunakanstatistikyangterlebihdahuludilakukan denganuji normalitasdanuji homogenitas.Uji normalitasdenganuji chi kuadratyaitupre testkelaseksperimendiperoleh = 3,68 dan kelaskontrol = 9,2 sedangkanposttestkelaseksperimen42 diperoleh = 44,7 dan pos testkelaskontrol diperoleh
  • 40. = 3,68 hasil tersebutdikonsultasikandengan tabel dimana = 5% dan dk = n -1(45-1) = 44 diperoleh tabel = 55,8. Karena maka tersebutdanberdistribusi normal.Uji homogenitasdiperolehdenganmenggunakanuji kesamaandua variansantara kelaseksperimendankelaskontrol.Datapre testantara kelaseksperimendankelascontrol ( )( ) maka data tersebutberdistribusihomogen.Pengujianhipotesispenelitian menggunakaniji tdanmenunjukkanbahwa:hasil belajarkelas eksperimenlebihbaikdaripadakelaskontrol ditunjukkanolehnilai kelaseksperimen78,6dan kelascontrol 66,18. Nilai uji tantara kelas eksperimendankontrol adalah5.1476 dikonsultasikandengan dimana= 5% dengandk= + - 2(45+45-2) diperoleh ( )( )= 2.00, karena ( )( ) . Berarti signifikan.Dengandemikianpembelajarankooperatif model Group
  • 41. Investigationterhadaphasil belajarsiswamateri pokokpencemaran lingkungankelasVIISMPH.Isriati BaiturrahmanSemarangitu efektif yaitudenganmeningkatnyahasil belajarkelaseksperimen dibandingkelaskontrol.Berarti hipotesisditerima43 C. RumusanHipotesis Hipotesisadalahkesimpulansementaraatautentative tentang hubunganantara duavariabel ataulebih56 . Dalam hal ini peneliti mengajukanhipotesisbahwa adaperbedaanhasil belajarantarakelas eksperimendankelaskontrol. 56 Nurul Zuriah,Metodologi Penelitian,(Jakarta:PTbumi Aksara, 2009), hlm.145.