2. 1. Iman kepada Allah Swt
2. Iman kepada Malaikat
3. Iman kepada kitab Allah
4. Iman kepada Rasul
5. Iman kepada Hari kiamat
6. Iman kepada Qadha dan Qadhar
3. ◦ Beriman kepada rububiyyah Allah Ta’ala,
maksudnya: Allah adalah Tuhan, Pencipta, Pemilik
dan Pengatur segala urusan.
◦ Beriman kepada uluhiyyah Allah Ta’ala,
maksudnya: hanya Allah Ta’ala sajalah Tuhan
yang berhak disembah, dan semua sesembahan
selain-Nya adalah batil.
◦ Beriman kepada nama-nama dan sifat-sifat-Nya
(asma’ wa sifat), maksudnya: bahwasanya Allah
Ta’ala memiliki nama-nama yang mulia, dan
sifat-sifat yang sempurna serta agung sesuai
dengan yang ada dalam Al-Qur’an dan Sunnah
Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wasallam .
4. 1. Mengimani wujud mereka.
2. Mengimani mereka yang kita kenali nama-
namanya, dan tugasnya
3. Mengimani sifat-sifat mereka yang kita kenali,
seperti sifat bentuk Jibril, sebagaimana yang
pernah dilihat Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
yang mempunyai 600 sayap yang menutup
ufuk.[4]. Mengimani tugas-tugas yang
diperintahkan Allah kepada mereka yang sudah
kita ketahui, seperti bacaan tasbih, dan
menyembah Allah Subhanahu wa Ta'ala siang-
malam tanpa merasa lelah.
5. 1. Mengetahui keagungan Allah, kekuatan-Nya,
dan kekuasaan-Nya. Kebesaran makhluk pada
hakikatnya adalah dari keagungan sang
Pencipta.
2. Syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala atas
perhatian-Nya terhadap manusia sehingga
menugasi malaikat untuk memelihara,
mencatat amal-amal dan berbagai
kemashlahatannya yang lain.
3. Cinta kepada para malaikat karena ibadah yang
mereka lakukan kepada Allah Subhanahu wa
Ta'ala.
6. 1. Taurat, diturunkan Allah kepada Nabi Musa, ia
merupakan kitab Bani Israil yang paling agung.
2. Zabur, diturunkan Allah kepada Daud
3. Injil, diturunkan Allah kepada Nabi Isa
4. Al Qur’an yang agung, diturunkan Allah Ta’ala
kepada nabi-Nya Muhammad. Dengannya Allah
telah menasakh (menghapus) semua kitab
sebelumnya. Dan Allah telah menjamin untuk
memelihara dan menjaganya; karena ia akan
tetap menjadi hujjah atas semua makhluk,
sampai hari kiamat.
7. 1. Mengimani bahwa benar-benar diturunkan dari
Allah
2. Mengimani kitab-kitab yang sudah kita kenali
namanya, seperti Al-Qur'an yang diturunkan
kepada nabi Muhammad
3. Membenarkan seluruh beritanya yang benar,
seperti berita-berita yang ada di dalam Al
Qur'an, dan berita-berita kitab-kitab terdahulu
yang belum diganti atau belum diselewengkan
4. Mengerjakan seluruh berita yang belum
dinasakh (dihapus) serta rela dan menyerah
pada hukum itu, baik kita memahami
hikmahnya atau tidak
8. 1. Mengetahui perhatian Allah Subhanahu wa
Ta'ala terhadap hamba-hamba-Nya sehingga
menurunkan kitab yang menjadi hidayah
(petunjuk) bagi setiap kaum.
2. Mengetahui hikmah Allah dalam syara' atau
hukum-Nya sehingga menetapkan hukum yang
sesuai dengan tingkah laku setiap umat, seperti
firman-Nya yang artinya: “Untuk tiap-tiap umat
di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan
yang terang". (QS.Al Maidah: 48). [3].
3. Mensyukuri nikmat Allah
9. Iman kepada rasul mengandung empat unsur:
1. Mengimani bahwa riasalah mereka benar-
benar dari Allah
2. Mengimani para rasul yang sudah kita
kenali nama-namanya, misalnya
Muhammad,Ibrahim, Musa, Isa, dan Nuh
3. Membenarkan berita-berita mereka yang
benar
4. Mengamalkan syariat orang dari merka yang
diutus kepada kita
10. 1. Mengetahui rahmat serta perhatian Allah
kepada hamba-hamba-Nya sehingga mengutus
para rasul untuk menunjuki mereka pada jalan
Allah serta menjelaskan bagaimana seharusnya
mereka menyembah Allah Subhanahu wa Ta'ala,
karena memang akal manusia tidak bisa
mengetahui hal itu dengan sendirinya.
2. Mensyukuri nikmat Allah
3. Mencintai para rasul, mengagungkannya, serta
memujinya karena mereka adalah para rasul
Allah Subhanahu wa Ta'ala, dan karena mereka
hanya menyembah Allah, menyampaikan
risalah-Nya, dan menasihati hamba-Nya
11. Iman kepada hari Akhir mengandung tiga
unsur:
1. Mengimani ba'ts (kebangkitan), yaitu
menghidupkan kembali orang-orang yang
sudah mati
2. Mengimani hisab (perhitungan) dan jaza'
(pembalasan) dengan meyakini bahwa
seluruh perbuatan manusia akan dihisab
dan dibalas
3. Mengimani surga dan neraka sebagai
tempat manusia yang abadi
12. 1. Mencintai ketaatan dengan mengharap
balasan pahala pada hari itu.
2. Membenci perbuatan maksiat dengan rasa
takut akan siksa pada hari itu.
3. Menghibur orang mukmin tentang apa yang
didapatkan di dunia dengan mengharap
kenikmatan serta pahala di akhirat.
13. Iman terhadap qadha' dan qadar mempunyai
empat tingkatan, yaitu
1. Al-'Ilm (pengetahuan), yaitu mengimani dan
meyakini bahwa Allah Mahatahu atas segala
sesuatu. Dia mengetahui apa yang ada di
langit dan di bumi, secara umum maupun
terinci, baik itu termasuk perbuatanNya
sendiri atau perbuatan makhlukNya. Tak
ada sesuatu pun yang tersembunyi bagiNya
14. 2. Al-Kitabah (penulisan), yaitu mengimani
bahwa Allah telah menuliskan ketetapan
segala sesuatu dalam Lauh Mahfuzh yang ada
disisiNya
3. Al-Masyi'ah (kehendak). Artinya, bahwa
segala sesuatu yang terjadi, atau tidak
terjadi, di langit dan di bumi, adalah dengan
kehendak Allah
4. Al-Khalq (penciptaan). Yaitu, mengimani
bahwa Allah Pencipta segala sesuatu
15. 1. Melatih diri untuk banyak bersyukur dan bersabar. Firman Allah,
artinya:“dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari
Allah(datangnya), dan bila ditimpa oleh kemudratan, maka hanya
kepada-Nya lah kamu meminta pertolongan”. (QS. An-Nahl ayat:
53).
2. Menjauhkan diri dari sifat sombong dan putus asa. Firman Allah
SWT,artinya: “Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah
berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus
asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari
rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir”. (QS.Yusuf: 87).
3. Memupuk sifat optimis dan giat bekerja. Firaman Allah: “Dan
carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan
bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi”. (QS. Al- Qashas ayat 77).
4. Menenangkan jiwa. Allah berfirman yang artinya: “Hai jiwa yang
tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang tenang
lagi diridhai-Nya. Maka masuklah kedalam jamaah hamba-
hamba-Ku, dan masuklah kedalam sorga-Ku”.(QS. Al-Fajr: 27-30)