Presentasi ini membahas tentang akidah dan syariat dalam agama Islam. Akidah membahas tentang 6 rukun iman yaitu iman kepada Allah, malaikat, kitab-kitab Allah, rasul-rasul Allah, hari akhir, dan qada dan qadar. Syariat membahas tentang ibadah seperti zakat dan haji, serta muamalah seperti jual beli, sewa menyewa, waqaf, dan larangan riba."
Sebelum Anda "Download" Silahkan "Follow" atau Beri "Like" terlebih dahulu. Thx.
Bagi yang membutuhkan INHOUSE TRAINING, Silahkan Hubungi : 0878-7063-5053 (Fast Response) TARIF PELATIHAN SANGAT MURAH !!!
Bagi Siapa saja yang butuh Jasa Konsultan Sptiritual Bisnis & Training SDM dapat menghubungi Kami : 0878-7063-5053 (Fast Response)
1. PRESENTASI
AGAMA
Aditya Daniswara (0806462395)
Mita Puspitasari (0806345171)
Ovila Nanci Septiawan (0806345322)
Puri Ayu Lestari
Rini Setianingsih
Yudhistira Adi Wicaksana (0806345713)
2. AKIDAH
Menurut istilah akidah berarti iman yang teguh dan pasti, yang
tidak ada keraguan sedikit pun bagi orang yang meyakininya.
Akidah merupakan amalan hati yang berupa keyakinan hati dan
pembenarannya terhadap sesuatu yang diyakini
Akidah dibangun atas 6 dasar keimanan yang disebut dengan
RUKUN IMAN.
3. Iman Kepada Allah
Mempercayai bahwa Dia itu maujud (ada) yang disifati dengan sifat-sifat
keagungan dan kesempurnaan, yang suci dari sifat-sifat kekurangan.
Beriman kepada Allah bisa diartikan berikrar dengan macam-macam
tauhid yang tiga :
1. Mengimani sifat rububiyah Allah
2. Mengimani sifat uluhiyah Allah
3. Mengimani Asma’ dan sifat Allah
2 prinsip dalam meyakini sifat Allah
Allah wajib disucikan dari semua sifat-sifat kurang mutlak
Allah mempunyai nama dan sifat yang sempurna yang tidak ada
kekurangan sedikitpun. Dan tidak ada makhluk yg menyerupai-Nya.
4. Iman Kepada Malaikat
Salah satu dalil untuk mengetahui keberadaan malaikat adalah
melalui berita yang dibawa Nabi Muhammad SAW yaitu Al-Quran.
Dalam Al-Quran masalah malaikat disebutkan >75 kali dan tersebar
dalam 33 surat
“… Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-
kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang
itu telah sesat sejauh-jauhnya.” (An-Nisaa’ :136)
5. Iman Kepada Malaikat
Malaikat-malaikat yang wajib diketahui umat islam dan tugas-tugasnya :
1. Jibril : menyampaikan wahyu kepada para Nabi dan Rasul Allah
2. Mikail : membagi rizki kepada seluruh makhluk
3. Israfil : meniup sangkakala pada hari kiamat
4. Izrail : mencabut nyawa (malaikat maut)
5. Munkar: memeriksa amal perbuatan manusia di dalam kubur
6. Nakir : memeriksa amal perbuatan manusia di dalam kubur
7. Raqib : mencatat amal baik manusia ketika hidup di dunia
8. Atid : mencatat amal buruk manusia ketika hidup di dunia
9. Malik : menjaga neraka
10. Ridwan : menjaga surga
Hikmah manusia sebagai khalifah di bumi harus introspeksi mengenai seberapa besar
ketaatan dan kepatuhan kepada Allah jika dibandingkan malaikat
6. Iman Kepada Kitab Allah
Mempercayai dan meyakini sepenuh hati bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-
kitabnya kepada para nabi atau rasul yang berisi wahyu Allah untuk disampaikan
kepada seluruh umat manusia.
Ada 4 kitab : Taurat, Zabur, Injil, Al-Quran
Dalam surat Al-Maidah ayat 48, dijelaskan tentang keutamaan Al-Quran yang artinya :
"Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Qur'an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa
yang sebelumnya yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya), dan sebagai batu ujian terhadap
kitab-kitab yang lain itu"
Oleh karena itu tidak dibenarkan mengerjakan hukum apapun dari kitab-kitab terdahulu,
kecuali yang benar dan ditetapkan Al Qur'an.
7. Iman Kepada Rasul-Rasul Allah
Nabi secara istilah adalah seorang laki-laki merdeka di mana
Allah mengabarkan syariat sebelumya kepadanya agar dia
menyampaikan kepada orang-orang yang di sekitarnya dari
kalangan pemilik syariat tersebut.
Rasul secara istilah adalah laki-laki merdeka yang diutus oleh
Allah dengan syariat dan Dia memerintahkannya untuk
menyampaikannya kepada orang yang tidak mengetahui
atau menyelisihinya dari kalangan orang-orang di mana dia
diutus kepada mereka.
8. Iman Kepada Rasul-Rasul Allah
Dalil yang menetapkan bahwa kenabian adalah murni anugerah Allah adalah firmanNya :
“Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan
Adam, dan dari orang-orang yang kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan
Israil, dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih.” (Maryam: 58).
FirmanNya kepada Musa,
"Hai Musa, sesungguhnya Aku memilih (melebihkan) kamu dan manusia yang lain (di masamu) untuk
membawa risalahKu dan untuk berbicara langsung denganKu." (Al-A’raf: 144).
FirmanNya tentang ucapan Ya’qub kepada Yusuf,
“Dan demikianlah Tuhanmu, memilih kamu (untuk menjadi Nabi).” (Yusuf: 6).
9. Iman Kepada Rasul-rasul Allah
Nabi-nabi yang namanya disebut di dalam Al-Quran adalah : Nabi Adam a.s,
Nabi Idris a.s, Nabi Nuh a.s, Nabi Hud a.s, Nabi Shaleh a.s, Nabi Ibrahim a.s,
Nabi Isma'il a.s, Nabi Ishaq a.s, Nabi Ya'qub a.s, Nabi Yusuf a.s, Nabi Luth
a.s, Nabi Ayyub a.s, Nabi Syu'aib a.s, Nabi Musa a.s, Nabi Harun a.s, Nabi
Dzulkifli a.s, Nabi Daud a.s, Nabi Sulaimana a.s, Nabi Ilyas a.s, Nabi Ilyasa
a.s, Nabi Yunus a.s, Nabi Zakariya a.s, Nabi Yahya a.s, Nabi Isa a.s dan Nabi
Muhammad SAW.
Nabi Muhammad SAW adalah rasul terakhir sekaigus penutup para nabi,
“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu,
tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha
Mengetahui segala sesuatu.” (Q.S. Al-Azhab [33]: 40)
10. Iman Kepada Hari Akhir
Hari dimana seluruh manusia dibangkitkan pada hari tersebut untuk
dihisab dan dibalas.
Iman kepada hari akhir mengandung 3 unsur :
1. Mengimani ba’ats (kebangkitan) menghidupkan orang ketika
tiupan sangkakala yang kedua kali
2. Mengimani hisab (perhitungan) dan jaza’ (pembalasan)
dengan meyakini semua perbuatan akan dihisab dan dibalas
3. Mengimani surga dan neraka sebagai tempat manusia yang abadi
11. Iman Kepada Qada Dan Qadar
Qada ketetapan Allah sejak zaman azali sesuai dengan
iradat-Nya tentang segala sesuatu yang berkenaan dengan
makhluk. (Sudah pasti terjadi, tak bisa diubah)
Qadar perwujudan atau kenyataan ketetapan Allah terhadap
semua makhluknya dalam kadar dan berbentuk tertentu
sesuai dengan iradat-Nya. (masih bisa diubah sesuai dengan
ikhtiar kita)
12. Implementasi Akidah
Mendorong kita untuk lebih baik karena dengan akidah kita bisa
meninggalkan apa saja yang dianggap dosa dan menjalankan
perintah-perintah Allah dengan lebih baik
13. SYARIAH
Ibadah :
Mengatur perilaku dan tata cara berhubungan antara manusia
dengan Allah SWT
Muamalah:
Mengatur perilaku dan tata cara berhubungan antara manusia
dengan manusia
14. Zakat Sebagai Ibadah
Menurut bahasa berarti tumbuh, berkembang, menyucikan,
membersihkan.
Menurut istilah berarti memberi kekayaan dalam jumlah dan
perhitungan tertentu.
Rukun Islam ke-4, hukumnya fardhu a’in jika telah mencapai
ketentuan tertentu
15. Macam – Macam Zakat
1. Fitrah
Dikeluarkan pada bulan ramadhan menjelang
Idul Fitri. Besarnya adalah 2,5 kg makanan
pokok yg dimakan daerah tsb.
2. Maal
Dikeluarkan jika telah mencapai nisab, pada
sektor perniagaan, pertanian, pertambangan,
hasil laut, ternak, barang temuan, emas dan
perak serta hasil kerja
16. Mustahik
1. Fakir = hampir tidak memiliki apa-apa, dak mampu
memenuhi kebutuhan pokok
2. Miskin = punya harta, namun tidak mencukupi untuk
memenuhi kebutuhan pokok
3. Amil = panitia zakat
4. Muallaf = Orang yang baru masuk Islam
5. Hamba Sahaya
6. Gharim = orang yg berhutang untuk sesuatu yg halal dan
tidak sanggup membayarnya
7. Fisabillillah = orang yg berjuang di jalan Allah
8. Ibnu Sabil = musafir yg kehabisan biaya
17. Haji Sebagai Ibadah
Berarti berkunjung ke Baitullah untuk berziarah
pada suatu waktu tertentu dengan maksud
sengaja melakukan beberapa amalan ibadah
menurut cara-cara serta ketentuan-ketentuan yg
telah ditetapkan.
Merupakan salah satu bentuk jihad fisabillillah,
harta yg dikeluarkan dianggap infaq fisabillillah,
dapat menghapuskan dosa, mendapatkan balasan
surga bagi yang mabrur.
18. Haji
Syarat haji : Islam, Baligh, dewasa, berakal, waras, merdeka,
mampu.
Rukun Haji : Ihram, Wukuf di Arafah, tawaf ifadah, sa’i, tahallul,
tertib
Syarat wajib haji : memulai ihram dan miqat, melontar jumrah,
mabit di Mudzdalifah, mabit di Mina, tawaf wada’
19. Macam – Macam Haji
1. Ifrad = haji dan umrah dikerjakan sendiri-sendiri, namun
masih dalam bulan haji, haji dilakukan lebih dulu
2. Tamattu = melakukan Umrah terlebih dahulu kemudian
haji
3. Qiran = Melakukan umrah dan haji sekaligus
4. Akbar = haji yg wukufnya jatuh pada hari jumat
5. Mabrur= haji yg benar, ikhlas, tidak melakukan dosa,
memakai biaya yg halal, dan menjadi insan yg lebih baik
setelahnya.
20. Jual Beli Sebagai Muamalah
Kesepakatan tukar-menukar benda untuk memiliki benda tsb
selamanya.
Syarat jual beli :
1. Penjual & pemli
2. Uang & barang yg dibeli
3. Ijab QabulKesepakatan tukar-menukar benda untuk memiliki
benda tsb selamanya
21. Waqaf
Menahan untuk tidak dijual, tidak dihadiahkan, atau
diwariskan suatu benda yg dapat diambil manfaatnya.
Syarat waqaf:
1. Untuk selamanya
2. Tunai, diserahkan saat ikrar
3. Jelas, kepada siapa diwakafkan
Rukun waqaf :
Orang yg berwaqaf, barang yg abadi dan dapat diambil
manfaatnya, bertujuan baik, pernyataan berupa lisan
dan tulisan
22. Sewa Menyewa
Kesepakatan dimana penyewa harus membayarkan/
memberikan imbalan / manfaat dari benda yg
dimiliki pemiliknya.
Hukumnya mubah
Syarat sewa-menyewa :
Barang yg disewakan, penyewa, pemberi sewa,
imbalan, dan kesepakatan
Hal-hal yg membuat sewa-menyewa batal :
barangnya rusak, masa sewa habis, barangnya cacat
setelah berada di penyewa
23. Khiyar
Bebas memutuskan apakah akan meneruskan jual
beli/membatalkannya. Macam-macamnya:
1. Majelis = kedua pihak masih berada di tempat
transaksi
2. Syarat = khiyar yg dijadikan sarat, dimana penjual
memberi batas waktu kepada pembeli
3. Aib = pembeli boleh mengembalikan barang, jika
terdapat kerusakan yg mengurangi nilai barang tsb.
24. Riba
Aqad yg terjadi pada pertukaran benda sejenis tanpa diketahui
sama/tidak takarannya. Riba Dilarang agama. Macam-macam
riba :
1. Fadhli : Pertukaran barang sejenis yg tidak sama timbangannya
2. Qardhi : Pinjam meminjam, dg syarat memberi kelebihan saat
mengembalikannya, disebut juga bunga pinjaman.
3. Yad : Jual beli barang sejenis dan sama timbangannya, namun
pembeli dan penjual telah berpisah sebelum serah terima.
4. Nasa’ : Aqad jual beli dengan penyerahannya beberapa waktu
kemudian, bkn saat transaksi
25. Utang Piutang
Memberikan harta & benda kepada seseorang dg catatan akan
dikembalikan pada waktu kemudian dg tidak merubah keadaanya.
Rukun Utang piutang :
1. Yg berhutang dan yg berpiutang
2. Harta & benda
3. Lafadz kesepakatan untuk berhutang piutang
26. Pinjam Meminjam
Sesuatu yg diberikan kepada orang lain, dalam jangka waktu
tertentu, lalu dikembalikan dan tidak menghilangkan nilai dr
barang tsb.
Rukun pinjam meminjam:
1. Yg meminjamkan & yg dipinjamkan
2. Benda yg dipinjamkan
3. Ijab Qabul
27. Luqathah
Menjaga barang yg hampir sia-sia dan tidak
diketahui pemiliknya.
Orang yg menemukan wajib mengenli ciri-ciri dan
jumlah barang tsb, kemudian diberitahukan kepada
orang yg adil, lalu dijaga dan dumumkan kepada
khalayak umum selama setahun. Jika pemiliknya
memintanya, harus dikembalikan, meski sudah lewat
satu tahun. Jika tidak ada yg mengaku bearti
menjadi hak milik penemu.
28. Agunan
Harta yg dijadikan jaminan utang agar bisa dibayar dg harganya
oleh pihak yg wajib membayarnya, jka dia gagal membayar
hutangnya.
Rukun agunan :
1. shigat (ijab qabul),
2. al-’aqidan ( pihak yg mengagunkan & yg menrima agunan )
3. Obyek akad : Barang dan utang
Jika bendanya merupakan barang yg bisa dipindah-pindah, maka
kekuasaan atas barang tsb dapat dipindahkan. Jika barang tsb
tidak dapat berpindah-pindah, maka barang tsb bisa dijual.
29. Hawalah
Akad pemindahan utang/piutang suatu pihak pada pihak
lain.
Rukun hawalah: orang yg berhutang (muhil), orang yg
memberikan hutang(Muhal), dan orang yg berutang
kepada muhil (muhal alih), utang muhil kepada muhal,
utang muhal alaih kepada muhil, sighat.
Syarat sahnya : muhil& muhal harus sudah baligh, adanya
kerelaan muhil&muhal, adanya kesamaan utang,
piutang/utang sudah pasti adanya, utang muhal kepada
muhil dan hutang muhal alih kepada muhil harus sama.
30. Wadiah
Memberikan kekuasaan kepada orang lain untuk menjaga
harta/barangnya dg terang-terangan.
Rukun wadiah : orang yg menitipkan, orang yg dititipi,
barang yg ditipkan, ijab qabul
Jenis-jenis wadiah :
1. Yad Amanah : penerima titipan tidak diperbolehkan
memanfaatkan barang tsb, dan menjamin untuk
mengembalikannya secara utuh jika pemiliknya
membutuhkan barang tsb.
2. Yad Dhomanah : Penerima titipan boleh memanfaatkan
barang tsb, dengan seizin pemiliknya. Namun harus
dikembalikan secara utuh, jika diminta pemiliknya.
31. IMPLEMENTASI
AJARAN ISLAM
DALAM KEHIDUPAN
SEHARI-HARI
32. Muamalah
Perilaku yang mencerminkan kepatuhan terhadap hukum islam
tentang kerjasama ekonomi :
1. Tanggung jawab dalam melaksanakan akad tanggung jawab
yang berkaitan dengan kepercayaan yang diberikan kepada pihak
yang dianggap memenuhi syarat untuk memegang kepercayaan
secara penuh dengan pihak yang masih perlu memenuhi
kewajiban sebagai penjamin harus dipertimbangkan
33. 2. Tolong menolong saling menolong sesama peserta
(nasabah) dengan hanya berhadapan keridaan Allah dan
memberikan santunan perlindungan atas musibah yang akan
datang
3. Saling melindungi Perekonomian Islam yang berdasarkan
Syariah merupakan usaha saling melindungi dan tolong
menolong diantara sejumlah orang atau pihak melalui investasi
34. 4. Adil berbuat adil tanpa memandang bulu dalam transaksi
5. Amanah/jujur dalam kerja sama ekonomi Syriah harus
dipenuhinya ikatan yang telah disepakati
6. Perilaku lain menghormati HAM, menjaga lingkungan
hidup, dll
35. Syahadat
Implementasi syahadat adalah merupakan suatu
tuntutan atas akidah seseorang
Jika sudah melafazkan syahadat, maka orang tersebut
tidak dapat mencintai, membenci, saling memberi wala’,
ataupun saling berseteru karena Allah SWT
36. Zakat
Penerima zakat adalah fakir, miskin, amil, muallaf, hamba sahaya,
gharim, musafir, dan sabilillah
Zakat bertujuan menumbuhkan dan meningkatkan harkat dan
martabat manusia, sehingga tercapai kehidupan yang baik di
dunia dan akhirat
37. Shalat
Shalat telah ditentukan waktu dan tata cara pengerjaannya
terdapat kandungan makna yaitu pembinaan disiplin terhadap
waktu dan tugas sehingga seorang muslim terbiasa hidup teratur
dan tertib
Shalat 5 waktu bisa dijadikan evaluasi diri
38. Puasa
Puasa dapat melatih seorang muslim untuk menjaga
kehormatan diri dari hal-hal yang dilarang oleh Allah
SWT
Hikmah dari puasa dalam bisnis :
1. Kejujuran dengan jujur bisnis yang dijalani akan
mendapatkan keberkahan dari Allah SWT
2. Kepekaan sosial melatih sifat empati dengan
cara berbagi kesuksesan dengan orang sekitar
3. Kesabaran menahan hawa nafsu agar tidak
berbuat curang
39. Haji
Realisasi dan implementasi nilai haji ada di Tanah Air
Umat Islam memerlukan peningkatan kualitas pendidikan,
ekonomi, dan sosial
Dalam menunaikan haji harus saling berbagi, bergandengan
tangan untuk mewujudkan cita-cita besar diri sendiri maupun
lingkungan sekitar
40. Implementasi Akhlak
Diri Sendiri
Keluarga
Tetangga
Masyarakat
Hewan
Tumbuhan
Makhluk Mati (Abiotik)
41. Diri Sendiri
Tidak mencelakakan diri sendiri
Tidak melakukan perbuatan yang tercela
Memiliki sifat-sifat yang terpuji
Pemaaf
42. Diri Sendiri (lanjutan)
Memelihara kesucian jiwa dengan cara:
Mujahadah
= kesungguhan menuju jalan surga
Mu’aqabah
= tidak menunggu hukuman
Muhasabah
= melihat perbuatan kita ke belakang
Muraqabah
= omnipresent
Mu’ahadah
= meneguhkan janji kepada Allah SWT
43. Keluarga
Ihsan sebagai Suami
Mencari nafkah, bekerja keras, menjadi imam keluarga, dll.
Ihsan sebagai Istri
Mengurus keluarga, mentaati suami, mengasuh serta mendidik
anak, dll.
Ihsan sebagai Anak
Berbakti pada orang tua, membantu orang tua, belajar dengan
rajin, dll
44. Tetangga
Tiga macam tetangga
Muslim masih sekeluarga
= Hak Keluarga, Kekerabatan, & Islam.
Muslim saja
= Hak Kekerabatan & Islam
Kafir
= Hak Kekerabatan
Perbuatan lain :
Tidak membuat gaduh
Tidak menyakiti perasaannya
Tidak merugikannya
dll
46. Hewan
Tidak menyiksa atau mempermainkannya
Memberikan makan dan minum
Menyayanginya
Tidak membuat jadi punah
Boleh memeliharanya, asalkan dijaga dengan baik dan
tetap mengingat kepada Allah SWT.
47. Tumbuhan
Memeliharanya dengan baik
Tidak melakukan penggundulan hutan
Tidak mencabut daun, buah yang belum matang, bunga
yang belum mekar karena seperti tidak memberikan
kesempatan untuk mencapai tujuan penciptaannya.
Menjaga keserasian dan kelestarian lingkungan hidup
48. Makhluk Mati (Abiotik)
Menjaga keseimbangan lingkungan Abiotik
Meminimalisir pencemaran-pencemaran yang terjadi
Mengefisienkan penggunaan lingkungan abiotik,
seperti mineral, air, tanah, dll.
Tidak membuang sampah sembarangan
Mencintai lingkungan di sekitar