Perbandingan Pemerintahan - Sistem Pemerintahan Trias Politica di Indonesia
bab 1 pengmas kelompok.docx
1. BAB I
ANALISIS MASALAH
1. Profil Puskesmas
UPTD Puskesmas Puspahiang berada di Kecamatan Puspahiang dengan status TTP Poned.
Wilayah Kerja mencakup 8 desa yaitu Desa Puspahiang, Desa Puspajaya, Desa Puspasari,
Desa Mandalasari, Desa Sukasari, Desa Pusparahayu, Desa Luyubakti dan Desa Cimanggu.
Wilayah Kecamatan Puspahiang terdiri dari tanah darat, tanah sawah, hutan, sungai serta
pegunungan.
A. Kondisi Demografis
Tabel 1.1. Jumlah Penduduk Kecamatan Puspahiang Tahun 2022
No Desa
Jumlah
Penduduk
Jumlah Rumah
Tangga
Kelompok Umur
0-14 15 - 59 60+ Total
1 Mandalasari 4.813 1.659 505 2.599 1.709 4.813
2 Sukasari 4.326 1.321 454 2.336 1.536 4.326
3 Puspasari 6.427 2.085 675 3.471 2.282 6.427
4 Puspahiang 4.871 1.677 511 2.630 1.729 4.871
5 Luyubakti 3.665 1.325 385 1.979 1.301 3.665
6 Pusparahayu 3.912 1.391 411 2.112 1.389 3.912
7 Cimangu 4.016 1.487 422 2.169 1.426 4.016
8 Puspajaya 2.988 835 314 1.614 1.061 2.988
Total 35.018 11.780 3.677 18.910 12.431 35.018
Sumber : Laporan Tahunan Program Promkes Tahun 2022.
Berdasarkan tabel 1 di atas menunjukkan bahwa, dari total penduduk dari 8 desa
binaan Penduduk yang paling banyak yakni Desa Puspasari sebanyak 6.427 dan yang paling
sedikit adalah Desa Puspajaya sebanyak 2.988 jiwa.
B. Profil Instansi
1. Visi dan Misi UPTD Puskesmas Puspahiang
a. Visi
Terwujudnya Masyarakat Puspahiang yang Sehat dan Mandiri di Bidang
Kesehatan tahun 2022.
b. Misi
1) Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada semua lapisan
masyarakat
2) Mendorong kemandirian masyarakat dan keluarga untuk hidup sehat
3) Menjalin kemitraan dengan lintas sektor dalam upaya peningkatan derajat
kesehatan masyarakat
4) Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga, masyarakat dan
lingkungan
5) Meningkatkan kualitas sumber daya kesehatan yang profesional.
c. Tata Nilai Organisasi
UPTD Puskesmas Puspahiang memiliki motto DIHATI dalam pelaksanaan
pelayanan kesehatannya.
D : Dipercaya, menjadi tempat pilihan utama bagi masyarakat untuk memperoleh
pelayanan kesehatan
I : Integritas, komitmen dan konsistensi dari petugas untuk memberikan pelayanan
kesehatan yang sebaik–baiknya dan menjaga nama baik instansi
2. H : Handal, dalam memberikan pelayanan yaitu, memberikan pelayanan sesuai yang
dijanjikan akurat dan sesuai prosedur
A : Amanah, dalam mengemban tugas dan bertanggung jawab dalam
penyelenggaraa kegiatan Puskesmas
T : Tanggap, dalam pelayanan dan terhadap masalah kesehatan masyarakat, yaitu
kemauan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat dan tepat
I : Inovatif, dalam menyikapi dan memecahkan masalah kesehatan di masyarakat dan
lingkungan.
d. Tugas dan Fungsi
Memberikan pelayanan yang berkualitas dan profesional dengan sepenuh hati
sehingga dapat mewujudkan masyarakat di wilayah Kecamatan Puspahiang yang sehat
dan mandiri di bidang kesehatan dengan penduduknya yang mempunyai kesadaran,
kemauan, dan kemampuan untuk hidup sehat dan mandiri. Dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud, Puskesmas menyelenggarakan fungsi sebagai :
1) Penyelenggara Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP)
(a) Pelayanan pendaftaran dan rekam medik
(b) Pelayanan pemeriksaan umum
(c) Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
(d) Pelayanan KIA–KB yang bersifat UKP
(e) Pelayanan Manajemen Terpadu balita sakit (MTBS)
(f) Pelayanan unit gawat darurat
(g) Pelayanan Poned
(h) Pelayanan TB
(i) Pelayanan kefarmasian
(j) Pelayanan laboratorium
(k) Pelayanan gizi yang bersifat UKP
(l) Pelayanan unit penunjang Pustu dan Bidan Desa
2) Penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) meliputi UKM Esensial dan
UKM Pengembangan.
a) Penanggungjawab UKM Esensial yang membawahi :
(1) Pelayanan promosi kesehatan
(2) Pelayanan kesehatan lingkungan
(3) Pelayanan KIA–KB yang bersifat UKM
(4) Pelayanan gizi yang bersifat UKM
(5) Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit menular (P2M)
b) Penanggungjawab UKM Pengembangan yang membawahi upaya
pengembangan yang dilakukan Puskesmas sesuai dengan kondisi dan potensi
yang ada, antara lain :
(1) Pelayanan kesehatan lansia
(2) Pelayanan UKS
(3) Pelayanan indera
(4) Pelayanan UKGS/UKGMD
(5) Pelayanan Jiwa
(6) Pelayanan kesehatan olahraga
(7) Pelayanan K3
(8) Pelayanan Haji
3. A. Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons
Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR) merupakan sebuah sistem yang
memiliki kemampuan untuk melakukan deteksi dini terhadap ancaman KLB penyakit
menular. Kelengkapan laporan SKDR UPTD Puskesmas Puspahiang yang dilaporkan rutin
setiap minggunya (minggu ke-1 sampai minggu ke-52) melalui SMS pada tahun 2022adalah
100%.
Sumber: Dinas Kesehatan Kab. Tasikmalaya Tahun 2022.
Gambar 1.1 Kelengkapan Laporan SKDR Puskesmas Kab. Tasikmalaya Tahun 2022
Penyakit menular yang masuk ke dalam laporan SKDR terdiri atas 23 penyakit
yaitu diare, malaria, tersangka demam dengue, pneumonia, disentri, tersangka demam
tifoid, sindrom jaundice akut, tersangka chikungunya, tersangka flu burung, tersangka
campak, tersangka difteri, tersangka pertusis, AFP (Acute Flacid Paralysis), kasus GHPR
(gigitan hewan penular rabies), tersangka antraks, tersangka leptospirosis, tersangka
kolera, klaster penyakit yang tidak lazim, tersangka meningitis/ensefalitis, tersangka
tetanus neonatorum, tersangka tetanus, ILI (Influenza Like Illnes), dan tersangka HFMD
(Hand, Foot, and Mouth Disease).
1. Diare
Tren kasus diare di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Puspahiang dapat dilihat pada
gambar berikut :
Sumber: Laporan Tahunan Surveilans UPTD Puskesmas Puspahiang
2022.
Gambar 1.2 Tren Kasus Diare di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Puspahiang
Tahun 2022
4. 6
Berdasarkan gambar di atas, diketahui bahwa jumlah kasus diare terbanyak selama
tahun 2022 terjadi pada minggu ke-28 yaitu 12 kasus sedangkan kasus diare paling rendah
yaitu 0 kasus pada minggu ke-25 dan minggu ke-49.
2. Malaria
Selama tahun 2022 tidak terdapat kasus malaria di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
Puspahiang.
3. Tersangka Demam Dengue
Tren tersangka demam dengue selama tahun 2022 dapat dilihat pada gambar
berikut :
Sumber: Laporan Tahunan Surveilans UPTD Puskesmas Puspahiang 2022.
Gambar 1.3Tren Tersangka Demam Dengue di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
Puspahiang Tahun 2022
Berdasarkan gambar di atas, diketahui bahwa jumlah tersangka demam dengue
selama tahun 2022 terdapat pada minggu ke-25 dan minggu ke-39 dan minggu ke-43 yaitu
masing-masing 1 kasus.
4. Pneumonia
Tren tersangka pneumonia selama tahun 2022 dapat dilihat pada gambar berikut :
Sumber: Laporan Tahunan Surveilans UPTD Puskesmas Puspahiang 2022.
Gambar 1.4 Tren Pneumonia di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Puspahiang Tahun 2022
Berdasarkan gambar di atas, diketahui bahwa selama tahun 2022 sebanyak 1
kasus Pneumonia pada minggu ke-34.
5. 7
5. Diare Berdarah atau Disentri
Tren tersangka Diare Berdarah atau Disentri selama tahun 2022 dapat dilihat pada
gambar berikut :
Sumber: Laporan Tahunan Surveilans UPTD Puskesmas Puspahiang 2022.
Gambar 1.5 Tren Diare Berdarah atau Disentri di Wilayah Kerja
UPTD Puskesmas Puspahiang Tahun 2022
Berdasarkan gambar di atas, diketahui bahwa selama tahun 2022 terdapat 6 kasus
Diare Berdarah atau Disentri dan kasus tertinggi sebanyak masing-masing 2 kasus pada
minggu ke 44 dan 52 dan masing-masing 1 kasus pada minggu ke 49 dan 51.
6. Tersangka Demam Tifoid
Tren tersangka demam tifoid selama tahun 2022 dapat dilihat pada gambar berikut :
Sumber: Laporan Tahunan Surveilans UPTD Puskesmas Puspahiang 2022.
Gambar 1.6 Tren Tersangka Demam Tifoid di Wilayah
KerjaUPTD Puskesmas Puspahiang Tahun 2022
Berdasarkan gambar di atas, diketahui bahwa jumlah tersangka demam tifoid
selama tahun 2022 kasus tertinggi terdapat pada minggu ke-34 sebanyak 5 kasus.
7. Sindrom Jaundis Akut
Selama tahun 2022 tidak terdapat kasus sindrom jaundis akut di Wilayah KerjaUPTD
Puskesmas Puspahiang.
8. Tersangka Chikungunya
Selama tahun 2022 tidak terdapat kasus chikungunya di Wilayah Kerja UPTDPuskesmas
Puspahiang.
9. Tersangka Flu Burung pada Manusia
Selama tahun 2022 tidak terdapat tersangka flu burung pada manusia di WilayahKerja
UPTD Puskesmas Puspahiang.
6. 8
10. Tersangka Campak
Tren tersangka campak selama tahun 2022 dapat dilihat pada Gambar berikut :
Sumber: Laporan Tahunan Surveilans UPTD Puskesmas Puspahiang 2022.
Gambar 1.7 Tren Tersangka Campak di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Puspahiang
Tahun 2022
Berdasarkan gambar di atas, diketahui bahwa jumlah tersangka campak selama tahun2022
kasus tertinggi terdapat pada minggu ke-46 sebanyak 1 kasus.
11. Tersangka Difteri
Selama tahun 2022 tidak terdapat tersangka difteri di Wilayah Kerja UPTDPuskesmas
Puspahiang.
12. Tersangka Pertusis
Selama tahun 2022 tidak terdapat tersangka pertusis di Wilayah Kerja UPTDPuskesmas
Puspahiang.
13. Tersangka AFP
Selama tahun 2022 tidak terdapat tersangka AFP di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
Puspahiang.
14. Tersangka Gigitan Hewan Penular Rabies
Selama tahun 2022 tidak terdapat tersangka AFP di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
Puspahiang.
15. Tersangka Antraks
Selama tahun 2022 tidak terdapat tersangka antraks di Wilayah Kerja UPTDPuskesmas
Puspahiang.
16. Tersangka Leptospirosis
Selama tahun 2022 tidak terdapat tersangka leptospirosis di Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Puspahiang.
17. Tersangka Kolera
Selama tahun 2022 tidak terdapat tersangka kolera di Wilayah Kerja UPTDPuskesmas
Puspahiang.
18. Klaster Penyakit Tidak Lazim
Selama tahun 2022 tidak terdapat kasus klaster penyakit tidak lazim di WilayahKerja
UPTD Puskesmas Puspahiang.
19. Tersangka Meningitis atau Ensefalitis
Selama tahun 2022 tidak terdapat tersangka meningitis atau ensefalitis di WilayahKerja
UPTD Puskesmas Puspahiang.
20. Tersangka Tetanus Neonatorum
Selama tahun 2022 tidak terdapat kasus tetanus neonatorum di Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Puspahiang.
7. 9
21. Tersangka Tetanus
Selama tahun 2022 tidak terdapat kasus tetanus di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
Puspahiang.
22. Influenza Like Illness
Tren tersangka ILI selama tahun 2022 dapat dilihat pada gambar berikut :
Sumber: Laporan Tahunan Surveilans UPTD Puskesmas Puspahiang 2022.
Gambar 1.8 Tren Tersangka ILI di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas PuspahiangTahun
2022
Berdasarkan gambar di atas, diketahui bahwa jumlah tersangka ILI selama tahun 2022
kasus tertinggi terdapat pada minggu ke-6 sebanyak 82 kasus dan terendah sebanyak 13 kasus
pada minggu ke-28.
23. Tersangka HFMD
Selama tahun 2022 tidak terdapat kasus HFMD di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
Puspahiang.
B. Surveilans Terpadu Penyakit Berbasis Puskesmas
Jenis penyakit yang menjadi fokus dalam pelaksanaan surveilans terpadu yaitu:
1. Kolera
Selama tahun 2022 tidak terdapat kasus kolera di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
Puspahiang.
2. Diare
Distribusi dan frekuensi kasus diare di Wilayah Kerja UPTD PuskesmasPuspahiang tahun
2022 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1.2 Distribusi Frekuensi Kasus Diare Tahun 2022
Karakteristik Jumlah Kasus
Kelompok umur:
- 0 – 7 hari
- 8 – 28 hari
- < 1 tahun
- 1 – 4 tahun
- 5 – 9 tahun
- 10 – 14 tahun
- 15 – 19 tahun
- 20 – 44 tahun
- 45 – 54 tahun
- 55 – 59 tahun
- 60 – 69 tahun
- 70 +
0
0
8
41
21
14
22
44
10
6
14
9
8. 10
Jenis kelamin
- Laki-laki
- Perempuan
78
104
Total 182
Sumber: Laporan Tahunan Surveilans UPTD Puskesmas Puspahiang 2022
Berdasarkan tabel 2 di atas, diketahui bahwa jumlah kasus diare sebanyak 192,
terbanyak terjadi pada kelompok umur 20-44 tahun sebanyak 44 kasus, sedangkan kelompok
usia 0-7 hari dan 8-28 hari tidak ditemukan kasus. Berdasarkan jenis kelamin perempuan lebih
banyak menderita diare dibandingkan laki-laki.
3. Diare Berdarah atau Disentri
Distribusi dan frekuensi kasus Diare Berdarah atau Disentri di Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Puspahiang tahun 2022 dapat dilihat pada Tabel berikut :
Tabel 1. 3 Distribusi Frekuensi Kasus Diare Berdarah atau Disentri Tahun 2022
Karakteristik Jumlah
Kasus
Kelompok umur:
- 0 – 7 hari
- 8 – 28 hari
- < 1 tahun
- 1 – 4 tahun
- 5 – 9 tahun
- 10 – 14 tahun
- 15 – 19 tahun
- 20 – 44 tahun
- 45 – 54 tahun
- 55 – 59 tahun
- 60 – 69 tahun
- 70 +
0
0
0
0
0
0
0
5
1
0
0
0
Jenis kelamin
- Laki-laki
- Perempuan
0
6
Total 6
Sumber: Laporan Tahunan Surveilans UPTD Puskesmas Puspahiang 2022.
Berdasarkan tabel 3 di atas, diketahui bahwa jumlah kasus diare berdarah ataudisentri
sebanyak 6 orang, paling banyak diderita kelompok umur 20-44 tahun sebanyak
5 kasus dan kelompok umur 45-54 ditemukan 1 kasus, yang mana diderita olehperempuan.
4. Tifus Perut Klinis
Distribusi dan frekuensi kasus tifus klinis di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
Puspahiang tahun 2022 dapat dilihat pada Tabel berikut :
9. 11
Tabel 1.4 Distribusi Frekuensi Kasus Tifus Perut Klinis Tahun 2022
Karakteristik Jumlah
Kasus
Kelompok umur:
- 0 – 7 hari
- 8 – 28 hari
- < 1 tahun
- 1 – 4 tahun
- 5 – 9 tahun
- 10 – 14 tahun
- 15 – 19 tahun
- 20 – 44 tahun
- 45 – 54 tahun
- 55 – 59 tahun
- 60 – 69 tahun
- 70 +
0
0
1
3
10
7
4
13
8
2
1
1
Jenis kelamin
- Laki-laki 26
- Perempuan 25
Total 51
Sumber: Laporan Tahunan Surveilans UPTD Puskesmas Puspahiang 2022.
Berdasarkan tabel 4 di atas, diketahui bahwa jumlah kasus tifus klinis sebanyak 51 orang,
paling banyak diderita kelompok umur 20-44 tahun sebanyak 13 kasus dan kelompok umur 0-7
hari dan 8-28 hari tidak ditemukan kasus, yang mana lebih banyak diderita oleh laki-laki
dibandingkan perempuan.
5. TBC Paru BTA (+)
Distribusi dan frekuensi kasus TBC Paru BTA (+) di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
Puspahiang tahun 2022 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1.5 Distribusi Frekuensi Kasus TBC Paru BTA (+) Tahun 2022
Karakteristik Jumlah Kasus
Kelompok umur:
- 0 – 7 hari
- 8 – 28 hari
- < 1 tahun
- 1 – 4 tahun
- 5 – 9 tahun
- 10 – 14 tahun
- 15 – 19 tahun
- 20 – 44 tahun
- 45 – 54 tahun
- 55 – 59 tahun
- 60 – 69 tahun
- 70 +
0
0
0
5
5
2
12
33
21
1
6
2
Jenis kelamin
- Laki-laki
- Perempuan
49
39
Total 88
Sumber: Laporan Tahunan Surveilans UPTD Puskesmas Puspahiang 2022.
Berdasarkan tabel 5 di atas, diketahui bahwa jumlah kasus TBC Paru BTA (+) paling banyak
pada kelompok umur 20-44 tahun terdapat 33 kasus dan menyerang lebih banyak pada laki-laki
dibandingkan perempuan.
10. 12
5. Tersangka TBC Paru
Distribusi dan frekuensi kasus tersangka TBC Paru di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
Puspahiang tahun 2022 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1.6 Distribusi Frekuensi Kasus Tersangka TBC Paru Tahun 2022
Karakteristik Jumlah Kasus
Kelompok umur:
- 0 – 7 hari
- 8 – 28 hari
- < 1 tahun
- 1 – 4 tahun
- 5 – 9 tahun
- 10 – 14 tahun
- 15 – 19 tahun
- 20 – 44 tahun
- 45 – 54 tahun
- 55 – 59 tahun
- 60 – 69 tahun
- 70 +
0
0
0
1
23
18
30
155
81
42
40
30
Jenis Kelamin
- Laki-laki
- Perempuan
178
251
Total 429
Sumber: Laporan Tahunan Surveilans UPTD Puskesmas Puspahiang 2022.
Berdasarkan tabel 6 di atas, diketahui bahwa jumlah kasus tersangka TBC Paru paling
banyak pada kelompok umur 20-44 tahun terdapat 155 kasus dan pemeriksaan lebih banyak pada
perempuan dibandingkan laki-laki.
6. Kusta PB dan MB
Selama tahun 2022 tidak terdapat kasus kusta di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
Puspahiang.
7. Campak
Selama tahun 2022 tidak terdapat kasus campak di Wilayah Kerja PuskesmasPuspahiang.
8. Difteri
Selama tahun 2022 tidak terdapat kasus difteri di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
Puspahiang.
9. Pertusis
Selama tahun 2022 tidak terdapat kasus pertusis di Wilayah Kerja UPTDPuskesmas
Puspahiang.
10. Tetanus
Selama tahun 2022 tidak terdapat kasus tetanus di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
Puspahiang.
11. Hepatitis Klinis
Distribusi dan frekuensi kasus Hepatitis Klinis di Wilayah Kerja UPTDPuskesmas Puspahiang tahun 2022
dapat dilihat pada tabel berikut :
11. 13
Tabel 1.7 Distribusi Frekuensi Kasus Hepatitis Klinis Tahun 2022
Karakteristik Jumlah Kasus
Kelompok umur:
- 0 – 7 hari
- 8 – 28 hari
- < 1 tahun
- 1 – 4 tahun
- 5 – 9 tahun
- 10 – 14 tahun
- 15 – 19 tahun
- 20 – 44 tahun
- 45 – 54 tahun
- 55 – 59 tahun
- 60 – 69 tahun
- 70 +
0
0
0
0
0
0
0
9
0
0
0
0
Jenis Kelamin
- Laki-laki
- Perempuan
0
9
Total 9
Sumber: Laporan Tahunan Surveilans UPTD Puskesmas Puspahiang 2022.
Berdasarkan tabel 7 di atas, diketahui bahwa jumlah kasus tersangka TBC Paru paling
banyak pada kelompok umur 20-44 tahun terdapat 9 kasus dari hasil pemeriksaan ibu hamil.
12. Malaria
Selama tahun 2022 tidak terdapat kasus malaria di Wilayah Kerja UPTDPuskesmas
Puspahiang.
13. Demam Berdarah Dengue
Distribusi dan frekuensi kasus demam berdarah dengue di Wilayah Kerja UPTDPuskesmas
Puspahiang tahun 2022 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1.8Distribusi Frekuensi Kasus DBD Tahun 2022
Karakteristik Jumlah Kasus
Kelompok umur:
- 0 – 7 hari
- 8 – 28 hari
- < 1 tahun
- 1 – 4 tahun
- 5 – 9 tahun
- 10 – 14 tahun
- 15 – 19 tahun
- 20 – 44 tahun
- 46 – 54 tahun
- 55 – 59 tahun
- 60 – 69 tahun
- 70 +
0
0
0
0
0
0
3
0
0
0
0
0
Jenis kelamin
- Laki-laki
- Perempuan
2
1
Total 3
Sumber: Laporan Tahunan Surveilans UPTD Puskesmas Puspahiang 2022.
Berdasarkan tabel 8 di atas, diketahui bahwa jumlah kasus DBD terdapat 3 kasus pada
kelompok umur 15-19 tahun dan menyerang lebih banyak laki-laki dibandingkan perempuan.
12. 14
14. Demam Dengue
Selama tahun 2022 terdapat 3 kasus demam dengue dan di konfirmasi sebagai penderita
DBD di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Puspahiang (terlampir pada tabel 6).
15. Pneumonia
Distribusi dan frekuensi kasus pneumonia di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Puspahiang
tahun 2022 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1.9 Distribusi Frekuensi Kasus Pneumonia Tahun 2022
Karakteristik Jumlah Kasus
Kelompok umur:
- 0 – 7 hari 0
- 8 – 28 hari 0
- < 1 tahun 0
- 1 – 4 tahun 0
- 5 – 9 tahun 0
- 10 – 14 tahun 0
- 15 – 19 tahun 0
- 20 – 44 tahun 0
- 46 – 54 tahun 0
- 55 – 59 tahun 0
- 60 – 69 tahun 1
- 70 + 0
Jenis kelamin
- Laki-laki
- Perempuan
1
0
Total 1
Sumber: Laporan Tahunan Surveilans UPTD Puskesmas Puspahiang 2022.
Berdasarkan tabel 9 di atas, diketahui bahwa jumlah kasus Pneumonia sebanyak 1kasus
terdapat pada kelompok umur 60-69 tahun dan berjenis kelamin laki-laki.
16. Sifilis
Selama tahun 2022 tidak terdapat kasus sifilis di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
Puspahiang.
17. Gonorrhoe
Selama tahun 2022 tidak terdapat kasus gonorrhoe di Wilayah Kerja UPTDPuskesmas
Puspahiang.
18. Frambusia
Selama tahun 2022 tidak terdapat kasus frambusia di Wilayah Kerja UPTDPuskesmas
Puspahiang.
19. Filariasis
Selama tahun 2022 tidak terdapat kasus filariasis di Wilayah Kerja UPTDPuskesmas
Puspahiang.
13. 20. Influenza/ILI
Distribusi dan frekuensi kasus Influenza/ILI di Wilayah Kerja UPTD
PuskesmasPuspahiang tahun 2022 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1.10 Distribusi Frekuensi Kasus Influenza/ILI Tahun 2022
Karakteristik Jumlah Kasus
Kelompok umur:
- 0 – 7 hari
- 8 – 28 hari
- < 1 tahun
- 1 – 4 tahun
- 5 – 9 tahun
- 10 – 14 tahun
- 15 – 19 tahun
- 20 – 44 tahun
- 46 – 54 tahun
- 55 – 59 tahun
- 60 – 69 tahun
- 70 +
0
0
133
428
317
140
126
514
235
112
135
74
Jenis kelamin
- Laki-laki
- Perempuan
923
1293
Total 2216
Sumber: Laporan Tahunan Surveilans UPTD Puskesmas Puspahiang 2022.
Berdasarkan tabel 10 di atas, diketahui bahwa jumlah kasus Influenza/ILI
sebanyak 2383, terdapat pada kelompok umur 20-44 tahun sebanyak 514 kasus
dan didominasi perempuan dibandingkan laki-laki.
14. 2. Target Dari Pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas
Puspahiang
a. Capaian Indeksi Kepuasan Masyarakat (IKM)
Tabel 1.11
Pencapaian Indeksi Kepuasan Masyarakat (IKM)
UPTD Puskesmas Puspahiang
Tahun 2022
Sumber : Hasil Survey Kepuasan Masyarakat, 2022
Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat yang dicapai UPTD Puskesmas
Puspahiang adalah 78,89 dengan nila mutu pelayanan B dan kinerja unit
pelayanan termasuk kategori Baik.
b. Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan
Hasil pencapaian target SPM bidang kesehatan di UPTD
Puskesmas Puspahiang pada tahun 2022, ada pada tabel
dibawah ini, yang menunjukan jika masih ada pelayanan yang
No.
Unsur
Pelayanan
Nilai Unsur
Pelayanan
Nilai Indeks
Pelayanan
Nilai Survei Pelayanan
Nilai
SKM
Mutu
Pelayanan
Kinerja
unit
pelayanan
1. Persyaratan
pelayanan
3,06
3,20
78,66
(76,61
-
88,30)
B Baik
2. Prosedur
Pelayanan
2,91
3. Kecepatan waktu
pelayanan
2,97
4. Kewajaran Biaya
dan Tarif
3,09
5. Kesesuaian
produk standar
pelayanan
3,05
6. Kompetensi
petugas dalam
pelayanan
3,14
7. Prilaku petugas
dalam pelayanan
3,58
8. Kwalitas sarana
dan Prasarana
3,10
9. Penanganan
pengaduan saran
dan masukan
2,60
15. masih kurang dari 100% pencapaianya, beikut ini hasil yang
dapatkan adalah sebagai berikut :
Tabel 1.12
Pencapaian Target Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Bidang Kesehatan UPTD Puskesmas Puspahiang
Tahun 2022
No. Indikator Target Capaian
1. Pelayanan Kesehatan pada usia
produktif
100% 72,13%
2. Pelayanan Kesehatan penderita
diabetes melitus
100% 65,81%
3. Pelayanan Kesehatan orang
dengan gangguan jiwa berat
100% 98 %
4. Pelayanan Kesehatan orang
terduga tuberkulosis
100% 84 %
5. Pelayanan Kesehatan orang
dengan resiko terinfeksi virus HIV
100% 79 %
6. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil 100% 94 %
7. Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin 100% 55,79%
8. Pelayanan Kesehatan Bayi baru
Lahir
100% 60,42%
9 Pelayanan Balita 100 % 64 %
10 Pelayanan pada anak usia SD 100% 90%
11 Pelayanan pada usia lanjut 100% 46 %
12 Pelayanan Pada pasien Diabetes
Melitus
100 % 25%
Sumber : Laporan Tahunan UPTD Puskesmas Puspahiang, 2022
Berdasarkan pencapaian target SPM bidang kesehatan di
UPTD Puskesmas Puspahiang pada tahun 2022 tersebut, penulis
mengambil topik Penanggulangan Penyakit Kesehatan Jiwa , karena
cakupannya masih rendah. Adapun hasil capaian target Pelayanan
dan Pencegahan Penyakit Kesehatan Jiwa UPTD Puskesmas
Puspahiang tahun 2022 sebagai berikut :
16. Tabel 1.13
Hasil Capaian Target Pelayanan dan Pencegahan Penyakit
Kesehatan Jiwa di UPTD Puskesmas Puspahiang
Tahun 2022
Sumber : Laporan Tahunan UPTD Puskesmas Puspahiang,2022
PROFIL PESANTREN DAARUSSAADAH
A. IDENTITAS PESANTREN
Table 1.14
1 Nama Pesantren Daarussaadah
2 Alamat Kp. Curug hawu RT/RW 05/02
Desa Puspajaya Kecamatan Puspahiang
Kabupaten tasikmalaya Propinsi jawa barat
HP 085321480185
3 Pendiri Yayasan 1. YUSUP PERMANA
2. H. Noor Makky
4 Tanggal Pendirian Yayasan Tanggal 08 AGUSTUS 1997
5 Tempat / Bangunan yang
digunakan
Yayasan
6 Status Bangunan Milik Yayasan
7 Status Tanah Wakaf
B.MANAJEMEN PESANTREN
No Jenis Kegiatan Satuan Target
Hasil
(%)
Kinerja
1. Pelaksanaan Skrinning
Maslaah Kesehatan
Jiwa di Lembaga (
Lapas, Panti,
Pesantren Sekolah)
Persen
(%)
70 0 % 0 %
2. Kunjungan rumah
edukasi keluarga untuk
perawatan dan berobat
teratur pada orang
dengan ganguan jiwa
(ODGJ)
Persen
(%)
100 90 90
17. Tabel 1.15
8 Pengelola Yayasan Daarussaadah Azzahry
9 Akta Notaris
Heri Hendriana SH.MH
Nomor 399 Tanggal 21 Oktober 20015
10 Pengelola/ pengurus Yayasan
Ketua/Pimpinan : Yusup Permana
Sekretaris : M.RIza Nur asyifa
Bendahara : NY.Popon.D
11 Rekening Bank
No.Rekening : 0097373469100
Nama bank : BANK BJB KK SALAWU
Atas Nama : PONDOK PESANTREN Daarussadah
Alamat : Kp.Curughawu Rt 05 RW 02
Ds.Puspajaya Kec.Puspahiang
Kab.Tasikmalaya
12 Administrasi Pesantren yang
dimiliki
Struktur Organisasi
Rincian tugas Pengelola / Pengurus
AD/ART
DAftar Susunan Pengurus/Pengelola
Rencana Kegiatan
Papan Nama Pesantren
Laporan Pelaksanaan Kegiatan
Jadwal Kegiatan/pembelajaran
18. C.SARANA DAN PRASARANA
Table 1.16
13 Luas Luas Tanah : 881 m²
Luas Bangunan : 334 m²
14 Sarana yang dimiliki - Asrama Putera : 2 Ruksak berat
- Asrama puteri : 2 Ruksak ringan
- Aula : -
- masjid : 1
- Kantor : 1
- Madrasah : 1
- MCK : 2 Ruksak Berat
15 Sarana keterampilan Keterampilan Komputer
Alat Kesenian
C. TENAGA PENGAJAR USTADZ/USTADZAH / PELATIH
KETERAMPILAN
16 Tenaga ustadz/ustadzah 1. Yusup Permana
2. Abdul Latip
3. Suherman
4. Depi
5. Tatang
6. Dadan
7. Tati Nurlelawati
8. Dede Hernia
9. Titin Nurhayati
10. Munawatul Puadah
11. Nurcahyawati
12. Nia
13. Enung
C. PROGRAM
Tabel 1.17
17. Program Kegiatan Yang Sedang Berlangsung Saat Ini
Pendidikan Anak Usia Dini
Diniyah takmiliyah
Santri SMP IT
Santri SMK
Majelis ta’lim
20 orang
120 orang
97 orang
30 orang
100 orang
Jumlah keseluruhan 367 orang
18. Daftar Instansi/Lembaga/Organisasi Sebagai Mitra Kerja Pesantren
19. Table 1.18
No Nama
Instansi/lembaga/organisasi
Bentuk kerja
sama/kemitraan
Tahun
pelaksanaan
1 Pemerintah Desa Sosialisasi Sejak berdiri
2 Kecamatan Pasilitator Sejak berdiri
3 Disdik Magang Tahun 2008
4 Depag Pendanaan Wajar
Dikdas
Tahun 2004
5 Pemda Bantuan – bantuan
Dana
Sejak berdiri
6 Disduknaker Pelatihan - pelatihan Tahun 2005
19.Pelatihan / Kursus yang pernah diikuti [pengelola]
Tabel 1.19
No Jenis pelatihan Penyenggalara
pelatihan
Lama
pelatihan
Tahun
pelaksanaan
1 Senam Santri Depag 2 hari 2007
2 Managemen Pesantren Depag 2hari 2007
3 Paelatihan PAUD Disdik 4 hari 2009
4 Processing BLK 28 hari 2008
5 Tata Rias Depsos 4 bulan 2006
B. Permasalahan Yang Dihadapi Di Desa
Permasalahan yang dihadapi di Lingkungan Kerja Puskesmas Puspahahiang
khususnya untuk program Kesehatan Jiwa yaitu belum terlaksananya kegiatan
skrinning Kesehatan Jiwa Ke Lembaga (pesantren, sekolah). Programmer
melakukan upaya agar kegiatan skrrining ke sekolah, atau pesantren dapat
terlaksana, karena capaiannya masih 0 %. Programer bersama lintas secktor
bekerja sama untuk melakukan deteksi dini pada semua lapisan masyrakat. Salah
satu upaya yang dilakukan adalah melakukan penjaringan dengan dokter,
pemegang program AUSREM untuk melakukan deteksi dini ke pesantren atau ke
sekolah. Karena Pesantren Daarussaadah belum pernah dilakukan skrrining
gangguan jiwa, maka kami berinisiatif untuk melakukan pelayanan skrrining ke
pesantren tersebut. Penulis memilih pesantren Daarusaadah dikarenkan
pesantren tersebut berupa pesantren campuran yaitu pesantren dan panti asuhan.
Disana banyak siswa pesantren yang merupakan korban broken home dan yatim
piatu. Banyak dari siswa yang mengalami depresi ringan yang berobat ke
puskesmas. Oleh karena itu kami mengangkat tema untuk pengabdian masyakat
kali ini adalah PELUK KETAWA ( Penyuluhan dan Deteksi Dini Gangguan Jiwa
pada siswa SMP-SMA di Pesantren Daarussadah )
20. D. Potensi Solusi/Daya Dukung Solusi/Inovasi yang Memungkinkan
Dilaksanakan
Potensi solusi untuk meningkatkan capaian target Pelayanan
dan Pencegahan Penyakit Kesehatan Jiwa di UPTD Puskesmas
Puspahiang yaitu dengan adanya kolaborasi antara prpgramer
Keswa, dengan dokter, dan petugas AUSREM. Kegiatan yang
dilaksanakan yaitu ::
a. Penyuluhan pada siswa SMP- SMA di pesantreen Daarussadah
b. Penjaringan melalui skrrining orang dengan gangguan jiwa melalui
pembagian kuesioner SRQ ( deteksi dini) ke siswa SMP-SMA di
pesantren Daarussaadah
Implementasi didukung oleh seluruh lintas secto dan
programmer yang terlibat. Pemangku kepentingan memfasilitasi
masyarakat menjalankan inovasi ini. Jadi dalam inovasi ini
masyarakat merupakan target sekaligus pelaku penentu
keberhasilannya.
Daya dukung solusi pelaksanaan Inovasi terdiri dari :
a. Sumber Daya Manusia: Petugas Kesehatan, dan jajaran lintas
sektor yang terkait dengan inovasi ini.
b. Keuangan : Anggaran BOK Puskesmas
c. Sumber Daya Teknis: ketersediaan sarana pendukung berupa
lembar kuesioner SRQ ke siswa SMP-SMA Daarussaadah Ketika
berlangsungnya penjaringan ke sekolah. Puskesmas juga
menyediakan data sasaran/wilayah dan penjadwalan agar
kegiatan lebih efektif dan tepat sasaran yang terintegrasi dengan
pemegang BOK puskesmas dan
d. Media informasi antara Dinas Kesehatan, Puskesmas, Lintas
Sektor, Kader Peduli jiwa , dan Masyarakat melalui Whatapps
grup.
E. Tujuan akhir yang Diharapkan
Tujuan akhir yang diharapkan dari inovasi yang akan
dilaksanakan adalah meningkatkan cakupan skrrining pemeriksaan
21. deteksi dini gangguan jiwa pada Lembaga salah satunya yaitu
pesantre yang belum terlaksana di triwulan 1 tahun 2023.
Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan cakupan pelayanan Kesehatan Jiwa di UPTD
Puskesmas Puspahiang Kabupaten Tasikmalaya.
2. Tujuan Khusus
a. Menentukan inovasi untuk menganalisis masalah
b. Menentukan indikator keberhasilan inovasi
c. Menerapkan inovasi/menguji yang dilaksanakan
d. Melaksanakan evaluasi inovasi yang dilaksanakan
1. Manfaat
1. Manfaat bagi UPTD Puskesmas Puspahiang
a. Dapat memberikan gagasan dan ide dalam mengatasi
permasalahan pada program pengendalian Kesehatan Jiwa
b. Inovasi ini diharapkan dapat meningkatkan capaian program
Kesehatan Jiwa , terutama meningkatkan penemuan kasus baru
Kesehatan Jiwa
2. Manfaat bagi Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat
STIKes Kuningan
a. Diharapkan pendapat dan hasil pelaksanaan inovasi dapat
dijadikan salah satu sumber referensi oleh pihak kampus sebagai
sumber referensi ilmiah lebih lanjut.
b. Diharapkan pengalaman selama pelaksanaan inovasi akan
mendukung pembentukan sikap professional yang sangat
dibutuhkan saat terjun ke dunia kerja nantinya.
c. Sebagai bahan masukan untuk mendorong mahasiswa menjadi
kreatif dan inovatif dalam keterlibatan secara langsung di dalam
pekerjaan.
d. Menjalin hubungan dan kerjasama yang baik antara Program
Pascarjana Kesehatan Masyarakat STIKES Kuningan dengan