2. Memiliki 27 buah desa dan dua buah Puskesmas yaitu:
1. Puskesmas Lamphong
2. Puskesmas Tanah Habang.
Puskesmas Lampihong merupakan Puskesmas yang ada di
Kecamatan Lampihong, Kabupaten Balangan, dengan wilayah
kerjanya 20 desa.
Adapun batas wilayah kerja Puskesmas Lampihong adalah
✓ Batas sebelah Utara : Wil. kerja Puskesmas Paringin
✓ Batas sebelah Selatan : Wil. kerja Puskesmas Tanah Habang
✓ Batas sebelah Timur : Wil. kerja Puskesmas Batumandi
✓ Batas sebelah Barat : Wil. kerja Puskesmas Amuntai Utara
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Balangan
jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Lampihong tahun
2020 adalah 13.345 jiwa yang terdiri dari 6.761 laki-laki dan
7.034 perempuan
KONDISI GEOGRAFIS
KECAMATAN LAMPIHONG
Luas Wilayah Kec. Lampihong: 96,96 km2
3. VISI DAN MISI PUSKESMAS LAMPIHONG
VISI
Menjadikan Sentral Masyarakat Demi Terwujudnya Masyarakat Sehat Yang Bermutu dan Merata
MISI
• Menyelenggarakan pelayanan tingkat pertama yang bermutu, terjangkau dan merata
• Meningkatkan kualitas SDM, sarana dan prasarana kesehatan sesuai standar
• Meningkatkan kesadaran dan peran aktif Masyarakat untuk berperilaku hidup sehat
TATA NILAI
“GULA HABANG”
Giat, Ulet, Loyalitas, Agamis, Handal, Bangga
MOTTO
“OKE”
Optimis, Kompak, Edukatif
4. JENIS – JENIS PELAYANAN DI PUSKESMAS LAMPIHONG
A. Pelayanan Dalam Gedung / Pelayanan UKP
1. Pelayanan Pemeriksaan Umum
2. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
3. Pelayanan KIA-KB
4. Pelayanan Gizi
5. Pelayanan pemeriksaan Anak (MTBS)
6. Pelayanan SDIDTK (Stimulasi Deteksi & Intervensi Dini Tumbuh Kembang
7. Pelayanan Imunisasi
8. Pelayanan Kesling
9. Pelayanan Pemeriksaan Remaja (PKPR)
10. Pelayanan Pemeriksaan Usia Lanjut (USILA)
11. Pelayanan Konseling
12. Pelayanan Kefarmasian
13. Pelayanan Laboratorium
14. Pelayanan Persalinan
15. Pelayanan Gawat Darurat
16. Pelayanan Tata Usaha
5. B. Pelayanan Luar Gedung / UKM
1. Pelayanan Promosi Kesehatan
2. Pelayanan UKS dan UKGS
3. Pelayanan Kesehatan Lingkungan
4. Pelayanan KIA-KB
5. Pelayanan Gizi
6. Pelayanan Pencegahan dan pengendalian penyakit
7. Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Homecare)
8. Pelayanan Kesehatan Jiwa
9. Pelayanan Kesehatan Olah Raga
10. Pelayanan Kesehatan Indera
11. Pelayanan Kesehatan Remaja
12. Pelayanan Kesehatan Lansia
13. Pelayanan Kesehatan Kerja
14. Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer
15. Pelayanan SDIDTK (Stimulasi Deteksi & Intervensi Dini Tumbuh Kembang)
16. Pelayanan Kesehatan Usia Produktif (PTM)
6. CAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL PUSKESMAS LAMPIHONG
PELAYANAN SPM JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI Agustus JUMLAH PERSENTASE
Pelayanan ibu hamil
* Bumil yg mendapat pelayanan sesuai standar 25 47 17 11 19 15 16 12 162 96%
* Jumlah bumil bulan ini 21 21 21 21 21 21 21 21 168
Pelayanan ibu bersalin
* Jumlah ibu bersalin di fasyankes 25 21 26 12 19 12 24 15 154 101%
* Jumlah iibu bersalin bulan ini 19 19 19 19 19 19 19 19 152
Pelayanan bayi baru lahir
* Jumlah bayi baru lahir dilayani sesuai standar 24 22 30 12 21 12 24 15 160 111%
* Jumlah bayi baru lahir bulan ini 18 18 18 18 18 18 18 18 144
Pelayanan balita (12 - 23 bulan)
* Junlah balita yg mendapat pelayanan sesuaai standar 880 897 976 948 998 1012 1106 1010 7827 87%
* Jumlah balita (12 - 59 bln) 1 bulan yll 1120 1120 1120 1120 1120 1120 1120 1120 8960
Pelayanan kesehatan anak usia SD
* Jumlah anak usia SD yg mendapat pel. Sesuai standar 0 852 318 0 574 0 0 140 1884 145%
* Jumlah anak usia SD 162 162 162 162 162 162 162 162 1296
Pelayanan kesehatan orang usia produktif
* Jumlah orang usia 15-59 thn yg mendapat pel skrining 962 723 619 599 725 730 730 735 5823 97%
* Jumlah orang usia 15-59 thn 752 752 752 752 752 752 752 752 6016
Pelayanan kesehatan usia lanjut
* Jumlah orang usia diatas 60 th yg mendapat skrining 287 242 116 74 117 80 961 39 1916 269%
* Jumlah orang usia diatas 60 th 89 89 89 89 89 89 89 89 712
Pelayanan kesehatan penderita hipertensi
* Jumlah penderita hipertensi ≥ 15th mendapat pel. sesuai standar 299 236 148 128 235 237 237 245 1765 136%
* Jumlah penderrita hipertensi usia ≥ 15 th 162 162 162 162 162 162 162 162 1296
Pelayanan kesehatan penderita diabetes mellitus
* Jumlah penderita DM ≥ 15 tahun mendapat pel. Sesuai standar 107 77 47 27 78 79 79 82 576 167%
* Jumlah penderita DM ≥ 15 tahun 43 43 43 43 43 43 43 43 344
Pelayanan kesehatan ODGJ berat
* Jumlah ODGJ berat yg mendapat pelayanan sesuai standar 2 2 2 2 2 2 2 2 16 100%
* Jumlah proyeksi ODGJ berat 2 2 2 2 2 2 2 2 16
Pelayanan kesehatan orang teduga tuberkulosis
* Jmlh orang terduga tuberkolusis mendapat pemeriksaan penunjang 3 2 4 7 4 7 2 3 32 19%
* Jmlh orang terduga tuberkolusis 21 21 21 21 21 21 21 21 168
Pel kesehatan orang beresiko terinfeksi HIV
* Jumlah orang beresiko terinfeksi HIV yg mendapat pel sesuai standar 26 28 15 15 23 13 26 20 166 74%
* Jumlah orang beresiko terinfeksi HIV 28 28 28 28 28 28 28 28 224
8. SITUASI TBC DUNIA
WHO 2017
oDidunia diperkirakan 10.400.000 kasus TBC.
• 3.700.000 (35%) wanita
• 6.700.000 (65%) pria
• 1.030.000 (9,9%) positif HIV - 374.000 (36%)
meninggal.
• 1.040.000 (10%) TB anak - 140.000
meninggal.
• TB Resisten obat - 240.000 meninggal.
9. INDIA
2.740.000
CINA
889.000
INDONESIA
842.000
FILIPINA
581.000
PAKISTAN
525.000
2
POSISI INDONESIA DALAM PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS
Indonesia merupakan negara
dengan triple burden TB
untuk insiden TB, insiden TB RO,
dan TB HIV
1
3
4
5
INDIA
135.0000
CINA
73.000
RUSIA
5 56.000
PAKISTAN
27.000
FILIPINA
27.000
NIGERIA
24.000
INDONESIA
23.000
UKRAINA
20.000
Pada tahun 2016,
Indonesia peringkat 2
di dunia, tahun 2017
menjadi peringkat 3
6
7
8
5
4
1
2
3
TUBERKULOSIS
TB RO
AFRIKA SELATAN
193.000
INDIA
86.000
MOZAMBIQ
5 66.000
NIGERIA
58.000
TANZANIA
48.000
KENYA
45.000
INDONESIA
36.000
ZAMBIA
36.000
6
7
8
5
4
1
2
3
TB HIV
10. TUJUAN DAN TARGET PENANGGULANGAN TBC
1. Tujuan
Melindungi kesehatan masyarakat dari penularan TBC agar tidak
terjadi kesakitan, kematian dan kecacatan
2. Target
o Target nasional program penanggulangan TBC adalah eliminasi TBC
pada tahun 2030 dan Indonesia bebas TBC tahun 2050.
o Eliminasi TBC adalah tercapainya cakupan TBC <1/100.000
penduduk.
11. STRATEGI PENGENDALIAN TBC
1. Penguatan kepemimpinan program di Kab/Kota
2. Peningkatan akses layanan bermutu
3. Pengendalian faktor risiko
4. Peningkatan kemitraan melalui forum koordinasi TBC
5. Peningkatan kemandirian masyarakat
6. Penguatan manajemen program
12. KEGIATAN PENANGGULANGAN TB
PROMOSI KESEHATAN
SURVEILANS TBC
PENGENDALIAN FAKTOR RESIKO
PENEMUAN DAN PENANGANAN KASUS
TBC
PEMBERIAN KEKEBALAN
PEMBERIAN OBAT PENCEGAHAN
13. PENEMUAN DAN PENANGANAN
KASUS
1. Penemuan kasus
a. Penemuan Kasus TBC aktif
o Investigasi dan pemeriksaan kasus kontak
o Skrining secara massal terutama pada kelompok beresiko
o Skrining pada kondisi situasi khusus
b. Penemuan kasus pasif
o Pemeriksaan pasien yang datang ke fasilitas pelayanan kesehatan
2. Penanganan kasus
Melalui tatalaksana kasus untuk memutus rantai penularan dan pengobatan terdiri atas :
a. Pengobatan dan penangan efek samping
b. Pengawasan kepatuhan menelan obat
c. Pemantauan kemajuan pengobatan dan hasil pengobatan
d. Pelacakan kasus mangkir
14. EVALUASI HASIL CAPAIAN PROGRAM TBC PUSKESMAS LAMPIHONG
Bulan : Januari-Oktober 2023
NO INDIKATOR TARGET CAPAIAN MASALAH ANALISA RTL
1 Jumlah Terduga TBC 100% 19,3% 1. Kurangnya kesadaran
masyarakat untuk
memeriksakan dirinya ke
Puskesmas
2. Skrining TBC belum maksimal
1. Pengetahuan masyarakat tentang
penyakit TB masih kurang
2. Capaian masih kurang dikarenakan
penemuan TBC secara aktif di
masyarakat belum maksimal
1. Akan dilakukan penyuluhan
tentang penyakit TBC di
masyarakat
2. Akan dilakukan skrining TBC
pada setiap kegiatan program
UKM bekerjasama dengan
bidan desa dan profesi lain
seperti pada kegiatan
posyandu, posbindu,
posyandu lansia dan lain-lain.
15. Data Program TBC
(Januari- September 2023)
Nama Desa Terduga TBC Pasien TBC
PANAITAN 1 1
TAMPANG 1 -
LOK PANGINANGAN 1 -
LAMPIHONG SELATAN 3 3
SEI TABUK 1 1
LAMPIHONG KANAN 6 1
BATU MERAH 7 2
SIMPANG TIGA 2 -
HILIR PASAR 1 1
MUNDAR 2 1
MATANG HANAU 5 1
LAMPIHONG KIRI - -
SUNGAI AWANG 1 1
PUPUYUAN - -
LAJAR 1 1
KUPANG 1 -
LOK HAMAWANG 1 2
KUSAMBI HILIR 3 2
KUSAMBI HULU 3 2
JUNGKAL - -
16. PERAN SERTA MASYARAKAT
Melalui cara :
1. Penemuan orang terduga TBC
2. Dukungan pengobatan TBC
3. Pencegahan TBC
4. Mengatasi faktor sosial yang
mempengaruhi
penanggulangan TBC
17. PERAN DAN KEGIATAN MAASYARAKAT DAN ORGANISASI KEMASYARAKATAN
PERAN KEGIATAN
Pencegahan TBC Penyuluhan TBC, pelaksanaan KIE untuk berperilaku hidup
bersih dan sehat, pelatihan kader.
Deteksi dini terduga TBC Membantu pelacakan kontak erat pasien dengan gejala
TBC,pengumpulan dahak terduga TBC, pelatihan kader.
Melakukan rujukan Mendampingi orang terduga TBC untuk memeriksakan diri
kefasilitas layanan kesehatan,
Dukungan/motivasi
Keteraturan pengobatan pasien
TBC
Dukungan motivasi dan sebagai Pengawas Menelan Obat
(PMO), kelompok pasien, diskusi kelompok sebaya.
18. PERAN DAN KEGIATAN MAASYARAKAT DAN ORGANISASI KEMASYARAKATAN
PERAN KEGIATAN
Dukungan sosial ekonomi Dukungan transport pasien TBC, nutrisi dan suplemen pasien
TBC, peningkatan ketrampilan pasien TBC guna
Advokasi
Mengurangi stigma.
meningkatkan penghasilan, memotivasi mantan pasien untuk dapat
mendampingi pasien TBC.
Membantu memberi masukan untuk penyusunan bahan
Advokasi
Diseminasi informasi tentang TBC, membentuk kelompok
pendidik sebaya, testimoni pasien TBC.
19. PENGAWAS MINUM OBAT
Adalah seseorang yang secara sukarela mendampingi
pasien TBC menelan obat.
Tugas :
1. Memastikan pasien menelan obat sesuai aturan
2. Mendampingi dan memberikan dukungan moral
3. Mengingatkan pasien TBC untuk mengambil obat
dan periksa ulang dahak sesuai jadwal
4. Menemukan dan mengenali gejala-gejala efek
samping obat dan merujuk ke Sarana Pelayanan
Kesehatan
5. Memberikan penyuluhan tentang TBC kepada
keluarga pasien atau orang yang tinggal serumah
20. SELESAIKAN MINUM
OBAT
Jika minum obat tidak selesai :
1. Penyakit tidak sembuh dan tetap
menularkan ke orang lain
2. Penyakit bertambah parah dan bisa
berakibat kematian
3. Obat Anti TB (OAT) biasa tidak dapat
membunuh kuman, sehingga pasien
tidak bisa disembuhkan, harus
menggunakan penanganan yang lebih
mahal dan waktu pengobatan lebih
lama.