Dokumen tersebut merangkum sejarah permainan bola voli, perkembangannya di Indonesia, organisasi pengatur permainan bola voli secara nasional dan internasional, alat-alat yang digunakan, teknik-teknik dasar bermain, sistem pertandingan, dan kesalahan-kesalahan dalam permainan bola voli.
2. SEJARAH
Permainan bola voli pertama kali muncul Pada tahun 1895 oleh William C.
Morgan, seorang direktur YMCA di Holyke, Massachusetts, menemukan sebuah
permainan bernama mintonette dalam usahanya memenuhi keinginan para
pengusaha lokal yang menganggap permainan bola basket terlalu
menghabiskan tenaga. Permainan aslinya dahulu menggunakan bola yang
terbuat dari karet bagian dalam bola basket. Peraturan awalnya membebaskan
berapa pun jumlah pemain dalam satu tim. Pada tahun 1896 nama permainan ini
diubah oleh Alfred T. Halstead, yang setelah menyaksikan permainan ini,
menganggap bahwa bola voli lebih sesuai menjadi nama permainan ini
mengingat ciri permainan ini yang dimainkan dengan melambungkan bola
sebelum bola tersebut menyentuh tanah (volleying).
3. SEJARAH DI INDONESIA
Permainan bola voli masuk ke Indonesia pada waktu
penjajahan Belanda (sesudah tahun 1928).
Perkembangan permainan bola voli di Indodesia sangat
cepat. Hal ini terbukti pada Pekan Olahraga Nasional
(PON) ke-2 tahun 1952 di jakarta. Sampai
sekarang permainan bola voli termasuk salah satu
cabang olahraga yang resmi dipertandingkan.
4. PBVSI
Persatuan Bola Voli
Seluruh Indonesia (atau
disingkat PBVSI) adalah
induk organisasi olah
raga bola voli di Indonesia.
Organisasi ini didirikan
pada 22 Januari 1955 di
Jakarta.
5. FIVB
Pembentukan di Perancis 12 Februari
1947
Kantor pusat Lausanne, Swiss
Keanggotaan 220 anggota
Presiden Wei Jizhong
7. LAPANGAN
Ukuran lapangan bola voli
yang umum adalah 9 meter
x 18 meter. Garis batas
serang untuk pemain
belakang berjarak 3 meter
dari garis tengah (sejajar
dengan jaring). Garis tepi
lapangan adalah 5 cm.
8. BOLA
Bola tersebut memiliki keliling
lingkaran 65 hingga 67 cm,
dengan berat 260 hingga 280
gram. Tekanan dalam dari bola
tersebut hendaknya sekitar 0.30
hingga 0.325 kg/cm2 atau 4.26-
4.61 psi, 294.3-318.82 mbar.
10. PEMAIN
Dalam 1 regu terdiri atas 6
pemain dengan 4 orang
cadangan. Pemain nomor satu
dinamakan server, pemain kedua
dinamakan spiker, pemain ketiga
dinamakan set upper atau tosser,
pemain nomor empat
dinamakan blocker, pemain
nomor lima dan enam
dinamakan libero.
11. SERVICE ATAS / JUMP SERVE
Service atas adalah service
dengan awalan melemparkan
bola ke atas seperlunya.
Kemudian Server melompat
untuk memukul bola dengan
ayunan tangan dari atas.
12. SERVICE BAWAH
Service bawah. Adalah service
dengan awalan bola berada di
tangan yang tidak memukul bola.
tangan yang memukul bola
bersiap dari belakang badan
untuk memukul bola dengan
ayunan tangan dari bawah.
13. SERVICE MENGAPUNG
Service mengapung. Adalah
service atas dengan awalan dan
cara memukul yang hampir sama.
awalan service mengapung
adalah melemparkan bola ke
atas namun tidak terlalu tinggi
(tidak terlalu tinggi dari kepala).
Tangan yang akan memukul bola
bersiap di dekat bola dengan
ayunan yang sangat pendek.
14. YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM SERVICE
ANTARA LAIN :
Sikap badan dan pandangan.
Lambung keatas harus sesuai dengan
kebutuhan.
Saat kapan harus memukul bola(timing).
15. PASSING BAWAH
Passing Bawah(Pukulan/pengambilan
tangan kebawah)
Sikap badan jongkok, lutut agak
ditekuk.
Tangan dirapatkan, satu dengan yang
lain dirapatkan.
Gerakan tangan disesuaikan dengan
keras/lemahnya kecepatan bola.
16. PASSING ATAS
Passing Ke atas
(Pukulan/pengambilan tangan
ke atas)
Sikap badan jongkok, lutut agak
ditekuk.
Badan sedikit condong kemuka,
siku ditekuk jari-jari terbuka
membentuk lengkungan setengah
bola.
Ibu jari dan jari saling berdekatan
membentuk segitiga.
Penyentuhan pada semua jari-jari
dan gerakannya meluruskan kedua
tangan
Menggunakan gerakan kaki untuk
menambah power
17. SMASH / SPIKE
Teknik Smash atau spike
adalah cara memainkan bola
dengan efisien dan efektif
sesuai dengan peraturan
permainan untuk mencapai
pukulan keras yang biasanya
mematikan ke daerah lawan.
18. JENIS SMASH
1. Open
2. Quick
3. Semi
4. Drive
5. Straight
6. Dummy
7. Bola 3 meter
8. Kijang
9. Double step
10. Step L
19. OPEN
Pemukul melakukan gerak awalan setelah bola
lepas dari tangan pengumpan, bola dipukul
dipuncak loncatan dan jangkauan lengan yang
tertinggi.
20. QUICK
Begitu melihat bola pasing ke pengumpan, maka pemukul
melakukan awalan secepat mungkin, dengan langkah yang
panjang. Timing meloncat sebelum bola diumpan dengan jarak
satu jangkauan lengan pemukul dengan bola yang akan diumpan.
Pemukul melayang dengan tangan siap memukul, pengumpan
menyajikan bola tepat didepan tangan pemukul. Lakukan pukulan
dengan secepat²nya, gerakan pergelangan tangan yang cepat
sangat baik hasilnya. Loncatan smasher vertikal, jagalah
keseimbangan badan pada saat melayang.
21. SEMI
Setelah bola lepas dipasing kearah pengumpan, pemukul harus
mulai bergerak perlahan kedepan dengan langkah tetap menuju
kearah pengumpan. Begitu pengumpan menyajikan bola dengan
ketinggian 1m ditepi atas net maka secepatnya pemukul
meloncat keatas dan memukul bola. Disini kecepatan gerak
harus lebih cepat dari pada smash dengan bola Open
22. STRAIGHT
Smasher sebelum melakukan gerakan awalan, terlebih dahulu bergerak
kearah luar lapangan mendekati tiang net, smasher melakukan awalan
bergerak arah paralel dengan jaring. Begitu bola sampai dibatas tepi jaring
dengan ketinggian optimal bola, segeralah melompat dan langsung memukul
secepatnya. Proses menjalankan teknik ini lebih cepat dibandingkan smash
dengan bola semi.
23. DRIVE
Smash ini biasanya digunakan oleh pemain untuk bola jauh dari net, saat
meloncat smasher agak dekat dibawah bola, berbeda dengan saat meloncat
pada smash normal. Bola yang akan di smash terletak diatas kanan bahu
lengan pemukul. Gerak lecutan tangan dari depan atas badan diputarkan
kearah yang berlawanan dengan arah jarum jam, telapak tangan membentuk
cekungan seperti sendok. Cambukan keras, perkenaan bola dibagian belakang
kearah bagian muka dengan telapak tangan, aktifkan gerakan pergelangan
tangan . Gerakan cambukan harus dibantu oleh otot² perut, samping dan
bahu. Akibat cambukan kurve jalan bola akan panjang dan putaran bola
menjauhi net, bola bergerak dengan cepat dan tajam.
24. DUMMY
Pemain melakukan gerakan sama dengan pada waktu hendak melakukan
smash, tetapi pada waktu kontak dengan bola, bola tidak dipukul melainkan
disentuh saja dengan jari tangan. Lengan pemukul tetap bergerak dan dengan
gerakan jari pemukul mengarahkan bola ketempat yang tidak terjaga ditempat
lawan. Bola dapat dilambungkan pendek atau panjang tergantung pada
situasi.
25. BOLA 3 METER
Smash ini adalah serangan yang dilakukan dari belakang garis serang,
pemukul yang berfungsi sebagai pemain belakang pada saat tolakan
tidak boleh menginjak atau melewati garis serang, tetapi pada saat
mendarat boleh saja jatuh didalam garis serang.
26. KIJANG
Biasanya umpan bola back, pemukul melakukan langkah panjang
dan naik dengan tolakan loncatan menggunakan satu kaki,
pemukul tangan kanan menolak dengan kaki kiri.
27. DOUBLE STEP
Smash dengan menggunakan gerak tipu, disini pemukul
melakukan dua kali gerakan untuk melakukan tolakan meloncat.
Tolakan pertama hanya berupa tipuan untuk mengecoh block,
baru pada tolakan kedua pemukul meloncat dan melakukan
serangan.
28. STEP L
Smash ini hampir sama dengan smash normal, tetapi gerakan
awalan berbeda. Pemukul melangkah kedepan, kemudian
melakukan langkah kesamping sebelum tolakan, baru kemudian
melompat naik untuk melakukan serangan.
29. BLOCK
Block adalah pertahanan di atas net. Untuk
melakukan block yang baik, pemain harus
dapat memperkirakan jatuhnya bola, atau
dapat meramalkan kemana kira-kira lawan
akan memukul bola.
30. DIG
Untuk menyelamatkan bola agar tidak jatuh
setelah di-spike oleh tim lawan, maka biasanya
seorang pemain akan melakukan tehnik Dig.
Tehnik ini biasanya digunakan dalam keadaan
darurat. Ketika posisi jatunya bola sudah berada
dekat dengan lantai dan tidak dapat
diselamatkan lagi dengan menggunakan tehnik
pass, maka tehnik Dig inilah yang akhirnya
digunakan.
31. CARA MELAKUKAN BLOCK
Pemain berdiri dengan kedua kaki sejajar dan kaki ditekuk sedikit,
Kedua tangan didepan dada,
Telapak kedua tangan menghadap net dan jari-jari dikembangkan lebar-lebar.
Sebagai awalan lutut ditekuk lebih dalam,
Posisi badan sedikit condong kedepan kemudian diteruskan dengan tolakan keatas dengan
kedua kaki secara eksplosif serta mengayunkan kedua lengan lurus keatas secara bersamaan
dan jari membuka agar kedua tangan merupakan suatu bidang yang luas.
Pada saat melayang diudara dan ketika bola dipukul oleh lawan, segeralah tangan dihadapkan
kearah datangnya bola dan berusaha menguasai bola itu.
Pada saat perkenaan tangan dengan bola, pergelangan tangan digerakkan secara aktif agar
tangan dapat menekan bola dari arah atas depan kebawah secara tepat.
Jari-jari kedua tangan pada saat perkenaan ditegangkan agar tangan dan jari cukup kuat
untuk menerima tekanan bola yang keras.
Saat perkenaan yang baik adalah saat sebelum bola dipukul, tangan blocker sudah benar-
benar dapat mengurung bola tersebut.
Setelah kontak dengan bola pemain mendarat kembali dengan tumpuan kedua kaki dan
lentur.
32. SISTEM PERTANDINGAN
Jumlah pemain minimum yang boleh bermain di lapangan adalah 4 orang.
Setiap pertandingan berlangsung 3 babak (best of three), kecuali pada 2
babak sudah di pastikan pemenangnya maka babak ke tiga tidak perlu
dilaksanakan.
Sistem hitungan yang digunakan adalah 25 rally point. Bila poin peserta seri
(24-24) maka pertandingan akan ditambah 2 poin. Peserta yg pertama kali
unggul dengan selisih 2 poin akan memenangi pertandingan.
Kemenangan dalam pertandingan penyisihan mendapat nilai 1. Apabila ada
dua tim atau lebih mendapat nilai sama, maka penentuan juara group dan
runner-up akan dilihat dari kualitas angka pada tiap-tiap set yang dimainkan.
Setiap team diwajibkan bertukar sisi lapangan pada saat setiap babak
berakhir. Dan apabila dilakukan babak penetuan (set ke 3) maka tim yang
memiliki nilai terendah boleh meminta bertukar lapangan sesaat setelah tim
lawan mencapai angka 13.
Time out dilakukan hanya 1 kali dalam setiap babak dan berlangsung hanya
1 menit.
33. KESALAHAN
Pemain menyentuh net atau melewati
garis batas tengah lapangan lawan.
Tidak boleh melempar ataupun
menangkap bola. Bola voli harus di
pantulkan tanpa mengenai dasar
lapangan.
Bola yang dipantulkan keluar dari
lapangan belum dihitung sebagai out
sebelum menyentuh permukaan
lapangan.
Pada saat servis bola yang melewati
lapangan dihitung sebagai poin bagi
lawan, begitu juga sebaliknya penerima
servis lawan yang membuat bola keluar
dihitung sebagai poin bagi lawan.
Seluruh pemain harus berada di dalam
lapangan pada saat serve dilakukan.
Para pemain dan lawan mengenai net 2
kali pada saat memainkan bola dihitung
sebagai double faults.
Setiap team diwajibkan bertukar sisi
lapangan pada saat setiap babak
berakhir. Dan apabila dilakukan babak
penetuan (set ke 3) maka tim yang
memiliki nilai terendah boleh meminta
bertukar lapangan sesaat setelah tim
lawan mencapai angka 13.
Time out dilakukan hanya 1 kali dalam
setiap babak dan berlangsung hanya 1
menit.
Pemain melakukan spike di atas
lapangan lawan.
Seluruh bagian tubuh legal untuk
memantulkan bola kecuali dengan cara
menendang.