SlideShare a Scribd company logo
1 of 50
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL FISIOLOGIS TRIMESTER III
DI PUSKESMAS BANJARSARI
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik
Stase Asuhan Kebidanan Holistik Kehamilan Fisiologis
Disusun Oleh:
RAHMA SASMITA INDRANI
P1337424823271
PRODI PROFESI BIDAN JURUSAN KEBIDANAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
TAHUN 2023
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan ilmiah ini disusun oleh :
Nama : Rahma Sasmita Indrani
NIM : P1337424823271
Prodi : Profesi Bidan
Judul laporan “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Fisiologis Pada Ny. S Umur 27
Tahun G2P1A0, Umur Kehamilan 37 Minggu Di Puskesmas Banjarsari Kabupaten
Temanggung”. Telah disahkan dan disetujui untuk memenuhi Laporan Praktek hamil
di Puskesmas Banjarsari Kabupaten Temanggung.
Temanggung, Oktober 2023
Pembimbing Klinik
Dewi Ermawati, S.ST., M.M.
NIP 197704262007012008
Praktikan
Rahma Sasmita Indrani
NIM P1337424823271
Mengetahui
Pembimbing Institusi
Siti Maryani, S.ST, MPH
NIP 198905252019022002
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kehamilan merupakan hal yang sangat dinantikan oleh sebagian besar
perempuan yang telah mengarungi bahtera rumah tangga. Perempuan yang
mengalami kehamilan pasti mengalami kekhawatiran yang disebabkan oleh
perubahan yang terjadi dalam kurun waktu sembilan bulan. Pada masa kehamilan
seiring dengan membesarnya uterus maka pusat gravitasi akan berpindah kearah
depan sehingga ibu hamil harus menyesuaikan posisi berdirinya. Postur tubuh yang
tidak tepat dimasa kehamilan dapat berakibat peregangan tambahan dan kelelahan
pada tubuh, terutama pada tulang belakang, pelvis dan sendi, sehingga hal ini dapat
menyebabkan nyeri pinggang pada masa kehamilan (Anugrah, 2020). Kehamilan
trimester III yaitu periode 3 bulan terakhir kehamilan yang dimulai pada minggu
ke-28 sampai minggu ke-40 (Manuaba, 2018).
Selama proses pertumbuhan janin akan terjadi perubahan pada
susunan anatomi dan fisiologi pada tubuh ibu. Keadaan ini meliputi
bertambahnya berat badan ibu, perubahan pada uterus, serviks, ovarium,vagina
dan perineum, kulit, payudara, metabolik, kardiovaskuler,
traktusdigestivus, traktus urinarius, sistem endokrin dan sistem muskuloskeletal
(Sarwono Prawirohardjo, 2017).
Pada wanita hamil trimester III akan mengalami perubahan fisiologis
dan psikologis yang disebut sebagai periode penantian. Menanti kehadiran
bayinya sebagai bagian dari dirinya, wanita hamil tidak sabar untuk segeramelihat
bayinya. Saat ini juga merupakan waktu untuk mempersiapkan kelahiran dan
kedudukan sebagai orang tua seperti terpusatnya perhatian pada kelahiran bayi
(Manuaba, 2018).
B. Rumusan masalah
Bagaimana aplikasi asuhan kehamilan fisiologis trimester III secara holistik di
Puskesmas Banjarsari Kabupaten Temanggung ?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mendapatkan gambaran secara nyata dan mengembangkan pola pikir ilmiah
dalam memberikan asuhan kebidanan pada kasus kehamilan melalui
penerapan manajemen kebidanan.
2. Tujuan Khusus
Memenuhi tugas target praktik fisiologis Program Studi Sarjana Terapan
Kebidanan Magelang, Poltekkes Kemenkes Semarang dan agar mahasiswa
mampu:
a. Melakukan pengkajian kepada ibu hamil
b. Melakukan interpretasi data
c. Merumuskan diagnosa kebidanan sesuai hasil pengkajian
d. Mengidentifikasi identifikasi dan antisipasi diagnosa potensial
e. Mengidentifikasi tindakan segera
f. Menyusun perencanaan sesuai diagnosa yang dirumuskan
g. Melaksanakan tindakan sesuai rencana yang sudah disusun
h. Melakukan evaluasi tindakan
i. Melakukan pendokumentasian
j. Melakukan pemantauan ibu dan janin dengan menggunakan buku KIA
D. Manfaat
1. Bagi Pasien
Pasien mendapatkan asuhan kebidanan kehamilan fisiologis secara holistik
Pasien dapat mengetahui pentingnya ibu hamil melakukan ANC rutin
2. Bagi Petugas kesehatan
Bidan dan mahasiswa kebidanan mampu menerapkan asuhan berdasarkan
teori dan evidence based.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Institusi dapat menjadikan laporan ini sebagai bahan referensi
BAB II
TINJAUAN TEORI
I. TINJAUAN TEORI MEDIS
A. Pengertian Kehamilan Trimester III
Kehamilan trimester III berlngsung dalam 13 minggu (minggu ke 28-40).
Trimester ketiga sering kali disebut periode menunggu atau waspada sebab pada
saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya, menunggu tanda-
tanda persalinan. Perhatian ibu berfokus pada bayinya, gerakan janin dan
membesarnya uterus mengingatkan pada bayinya. Sehingga ibu selalu waspada
untuk melindungi bayinya dari bahaya, cedera dan akan menghindari
orang/hal/benda yang dianggapnya membahayakan bayinya. (Widatiningsih,
2017)
B. Fisiologi pada Kehamilan Trimester III
1. Uterus
Uterus semakin membesar pada bulan-bulan ini. Pada trimester III
karena semakin membesar, fundus uteri menekan kandung kemih
menyebabkan wanita mengalami urinary frequeny (sering berkemih); dan
pada minggu ke-38 s.d. ke-40 tinggi fundus turun karena janin sudah masuk
PAP.
Kontraksi semakin jelas dan kuat setelah minggu ke-28 sampai akhir
kehamilan. Aliran darah cepat seiring pembesaran uterus, pada kehamilan
cukup bulan yang normal 1/6 volume darah total ibu berada dalam sistem
pendarahan uterus. (Marmi, 2017)
2. Kenaikan berat badan
Pada trimester ke-3 pada perempuan dengan gizi baik dianjurkan
menabah berat badan per-minggu sebesar 0,4 kg, sementara pada perempuan
dengan gizi kurang atau berlebih dianjurkan menambah berat badan per
minggu masing-masing sebesar 0,5 kg dan 0,3 kg (Prawirohardjo, 2014)
3. Sistem Kardiovaskuler
Curah jantung meningkat 30-50% pada minggu ke-32 gestasi,
kemudian menurun sampai sekitar 20% pada minggu ke-40. Peningkatan
terutama disebabkan oleh peningkatan volume sekuncup (stroke volume) dan
merupakan respons terhadap peningkatan kebutuhan oksigen jaringan. (nilai
N 5-5,5L/menit).
Curah jantung tahap lanjut lebih meningkat saat posisi ibu hamil rekumben
lateral daripada dalam posisi terlentang. Pada posisi terlentang, uterus yang
besar dan berat seringkali menghambat aliran balik vena. Setiap kali terdapat
pengerahan tenaga, curah jantung meningkat, misalnya pada persalinan
(Marmi, 2017)
4. Sistem Muskuloskeletal
Perubahan tubuh secara bertahap dan peningkatan berat bumil menyebabkan
postur dan cara berjalan wanita berubah mencolok. (Marmi, 2017)
5. Sistem Pencernaan
Seiring dengan makin besarnya uterus, lambung dan usus akan
tergeser. Demikian juga dengan yang lainnya seperti apendiks yang akan
bergeser ke arah atas dan lateral. Perubahan yang nyata akan terjadi pada
penurunan motilitas otot polos dan traktus digestivus dan penurunan sekresi
asam hidrokloroid dan peptin di lambung sehingga akan menimbukan gejala
pyoris(heartburn) yang disebabkan oleh refleks asam lambung ke esofagus
bawah sehingga akibat perubahan posisi lambung dan menurunnya tonus
sfingter esofagus bagian bawah. Mual terjadi akibat penurunan asam
hidroklorid dan penurunan motilitas, serta konstipasi sebagai akibat
penurunan motilitas usus besar. (Prawirohardjo, 2014)
6. Sistem integumen
Striae gravidarum terjadi pada bulan-bulan terakhir kehamilan, garis-
garis sedikit cekung kemerahan umumnya timbul pada kulit abdomen ,
kadang pada kulit paha dan payudara. Pada wanita multipara seringkali
ditemukan bersamaan dengan striae kehamilan sebelumnya. (Rukiyah, 2013)
C. Pertumbuhan dan Perkembangan Janin Trimester III
Pertumbuhan dan Perkembangan Janin Kehamilan Trimester III
1. Minggu ke 29
Beratnya sekitar 1250 gram, panjang rata-rata 37 cm.
2. Minggu ke 30
Beratnya mencapai 1400 gram, kisaran panjang 38 cm. Puncak Rahim yang
berada sekitar 10 cm diatas pusar memperbesar rasa tak nyaman. Mulai
denyutan halus, sikutan/ tendangan sampai gerak cepat meliuk- liuk yang
menimbulkan rasa nyeri
3. Minggu ke 31
Berat bayi sekitar 1600 gram, taksiran panjang 40 cm.
4. Minggu ke 32
Pada usia ini berat bayi harus berkisar 1800-2000 gram, panjang tubuh 42
cm.
5. Minggu ke 34
Berat bayi hampir 2775 gram, taksiran panjang sekitar 44 cm
6. Minggu ke 35
Secara fisik bayi berukuran sekitar 45 cm, berat 2450 gram. Mulai minggu
ini bayi umumnya sudah matang fungsi paru-paru. Ini sangat penting karena
kematangan paru-paru sangat menentukan life viabilitas atau kemampuan si
bayi untuk bertahan hidup.
7. Minggu ke 38
Seluruh uterus terisi oleh bayi sehingga tidak bisa bergerak atau berputar
banyak, antibody ibu di transfer ke bayi. Hal ini akan memberikan kekebalan
untuk 6 bulan pertama sampai sistem kekebalan bayi bekerja sendiri.
(Nurhayati, 2019)
D. Psikologi Ibu Trimester III
1. Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak
menarik
2. Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu
3. Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan,
khawatir akan keselamatannya
4. Khawatir bayi yang akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi
yang mencerminkan perhatian dan kekhawatirannya
5. Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya
6. Merasa kehilangan perhatian
7. Perasaan mudah terluka (sensitif)
8. Libido menurun (Sulistyawati, 2013)
E. Ketidaknyamanan Trimester III (Widatiningsih, 2017)
KETIDAKNYAMANAN DASAR
FISIOLOGI
MENGATASINYA
Nafas pendek (60%
bumil)
Pengembangan
diafragma terhalang
oleh pembesaran
uterus; diafragma
terdorong ke atas
(±4 cm). dapat
mereda setelah
bagian terbawah
janin masuk PAP.
 Postur tubuh yang
benar
 Tidur dengan
bantal ekstra
 Hindari makan
porsi besar
 Jangan
merokok/hirup asap
 Anjurkan berdiri
secara periodik & angkat
tangan di atas kepala,
menarik nafas panjang
 Laporkan jika
gejala memburuk
Insomnia Gerakan janin,
kejang otot,
peningkatan
frekuensi miksi,
nafas pendek, atau
ketidaknyamanan
lain yang dialami
 Relaksasi
 Masase puggung,
atau menggosok perut
dengan lembut dan
ritmik secara melingkar
 Gunakan bantal
untuk menyangga
bagian tubuh saat
istirahat
 Mandi air hangat
 Jika suka; minum
susu hangat sebelum
tidur (tidak banyak)
Peningkatan frekuensi
miksi
Penekanan kandung
kencing oleh bagian
terendah janin
 Kosongkan
kandung kencing secara
teratur
 Lakukan Kegel’s
exercises
 Batasi munum
pada malam hari
 Pakai pembalut
wanita, ganti segera
setelah basah
 Segera laporkan
jika mengalami
nyeri/rasa panas saat
BAK
Kontraksi Braxton Hicks Peningkatan
intensitas kontraksi
uterus sebagai
persiapan persalinan
 Istirahat
 Ganti posisi
 Relaksasi dengan
bernafas dalam
 Menggosok perut
dengan lembut dan
ritmik
Kram kaki Penekanan pada
saraf kaki oleh
pembesaran uterus;
rendahnya level
kalsium yang larut
dalam serum atau
peningkatan fosfor
dalam serum. Dapat
dicetuskan oleh
kelelahan, sirkulasi
yang buruk, posisi
jari ekstensi saat
meregangkan kaki
atau berjalan,
munum >1 liter susu
perhari
 Dorsofleksikan
kaki hingga spasme
hilang
 Suplementasi
tablet kalsium karbonat
atau kalsium laktat
Edema pada kaki Dapat disebabkan
oleh bendungan
sirkulasi pada
ekstremitas bawah;
atau karena
berdiri/duduk lama,
postur yang buruk,
kurang latihan fisik,
pakaian yang ketat,
atau cuaca yang
panas
 Minum air yang
cukup untuk
memberikan efek
diuretik alami
 Istirahat dengan
kaki dan paha
ditinggikan
 Cukup latihan
fisik
 Hubungi petugas
kesehatan jika edema
bertambah
F. Kebutuhan ibu hamil trimester III
1. Makanan
Kebutuhan makanan pada ibu hamil mutlak harus dipenuhi. Kekurangan
nutrisi dapat menyebabkan anemia, abortus, IUGR, inersia uteri, perdarahan
pasca-persalinan, sepsis puerperalis, dan lain-lain.
2. Senam hamil
Kegunaan senam hamil adalah melancarkan sirkulasi darah, nafsu makan
bertambah, pencernaan menjadi lebih baik, dan tidur menjadi lebih nyenyak.
3. Pakaian
Meskipun pakaian bukan merupakan hal yang berakibat langsung terhadap
kesejahteraan ibu dan janin, namun perlu kiranya jika tetap dipertimbangkan
beberapa aspek kenyamanan dalam berpakaian. Pakaian harus longgar,
bersih, dan tidak ada ikatan yang ketat pada daerah perut. Bahan pakaian
usahakan yang mudah menyerap keringat. Memakai bra yang menyokong
payudara, memakai sepatu dengan hak yang rendah. Memakai pakaian dalan
yang selalu bersih.
4. Istirahat dan rekreasi
Dengan adanya perubahan fisik pada ibu hamil, salah satunya beban berat
pada perut sehingga terjadi perubahan sikap tubuh, tidak jarang ibu akan
mengalami kelelahan, oleh karena itu istirahat dan tidur sangat penting
untuk ibu hamil.
5. Perawatan payudara
Payudara merupakan aset yang sangat penting sebagai persiapan menyambut
kelahiran sang bayi dalam proses menyusui.
6. Seksual
Hubungan seksual selama kehamilan tidak dilarang selama tidak ada riwayat
penyakit:
a) Sering abortus dan kelahiran prematur
b) Perdarahan per vaginam
c) Koitus harus dilakukan dengan hati-hati terutama pada minggu terakhir
kehamilan
d) Bila ketuban sudah pecah, koitus dilarang karena dapat menyebabkan
infeksi janin intrauteri
7. Sikap tubuh yang baik
Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, tubuh akan mengadakan
penyesuaian fisik dengan pertambahan ukuran janin. Perubahan tubuh yang
paling jelas adalah tulang punggung vertambah lordosis karena tumpuan
tubuh bergeser lebih ke belakang dibandingkan sikap tubuh ketika tidak
hamil. Untuk mencegah dan mengurangi keluhan ini perlu adanya sikap
tubuh yang baik. (Sulistyawati, 2013)
G. Tanda bahaya kehamilan trimester III
1. Penglihatan kabur
Yaitu masalah visual yang mengindikasikan keadaan yang mengancam jiwa,
adanya perubahan visual yang mendadak, misalnya pandangan kabur atau
ada bayangan. Perubahan penglihatan ini mungkin disertai dengan sakit
kepala yang hebat dan mungkin suatu tanda dari pre-eklamsia.
2. Bengkak pada wajah dan jari tangan
Bengkak biasanya menunjukkan adanya masalah serius jika muncul pada
muka dan tangan. Hal ini dapat disebabkan adanya pertanda anemia, gagal
jantunng, dan preeklamsia.
3. Keluar cairan per vaginam
Cairan pervaginam dalam kehamilan normal apabila tidak berupa perdarahan
banyak, air ketuban maupun leukhore yang patologis. Penyebabnya adalah
serviks inkompeten, ketegangan rahim berlebihan, kelainan bawaan dari
selaput ketuban, infeksi.
4. Gerakan janin kurang
Ibu hamil mulai dapat merasakan gerakan bayinya pada usia kehamilan 16-
18 minggu (multigravida, sudah pernah hamil dan melahirkan sebelumnya)
dan 18-20 minggu (primigravida, baru pertama kali hamil). Jika bayi tidur,
gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam
periode 3 jam (10 gerakan dalam 12 jam). Gerakan janin berkurang dapat
disebabkan oleh aktifitas ibu yang berlebihan sehingga gerak janin tidak
dirasakan, kematian janin, perut tegang akibat kontraksi berlebihan ataupun
kepala sudah masuk panggul pada kehamilan aterm.
5. Nyeri perut yang hebat
Hal ini bisa berarti appendicitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang
panggul, persalinan preterm, gastritis, penyakit kantong empedu, solutio
plasenta, penyakit menular seksual, infeksi saluran kemih atau infeksi lain.
(Retnaningtyas, 2021)
H. Kunjuangan ANC Trimester III
Untuk menghindari risiko komplikasi pada kehamilan dan persalinan,
anjurkan setiap ibu hamil unuk melakukan kunjungan antenatal komprehensif
yang berkualitas minimal 4 kali, termasuk minimal 1 kali kunjungan diantar
suami/pasangan atau anggota keluarga. (Widatiningsih, 2017)
Setiap wanita hamil menghadapi resiko komplikasi yang bisa mengancam
jiwanya. Oleh karena itu, wanita hamil trimester pertama sebelum 14 minggu
memerlukan antenatal untuk mendapatkan informasi yang penting, sebagai
berikut
Untuk mendapatkan semua informasi yang diperlukan, sehubungan
dengan hal-hal diatas, petugas kesehatan akan memberikan asuhan antenatal
yang baik dengan langkah-langkah seperti berikut :
1. Sapa ibu beserta keluarganya dan membuatnya merasa nyaman
2. Mendapatkan riwayat kehamilan ibu dan mendengarkan dengan teliti apa
yang diceritakan ibu
3. Melakukan pemeriksaan fisik
4. Melakukan pemeriksaan laboratorium
5. Melakukan anamnesis, pemeriksaan laboratorium untuk menilai apakah
kehamilannya normal
Kunjungan Waktu Alasan
Trimester
Pertama
Sebelum
minggu ke
14
- Mendeteksi masalah yang dapat ditangani
sebelum membahayakan jiwa
- Mencegah masalah, missal tetanus neonatal,
anemia, kebiasaan tradisional yang
berbahaya
- Membangun hubungan saling percaya
- Memulai persiapan kelahiran dan kesiapan
untuk menghadapi komplikasi.
- Mendorong perilaku yang sehat (nutrisi,
kebersihan, olahraga, istiraha, seks, dan
sebagainya)
Trimester II 14-28
minggu
Sama dengan TM I ditambah : kewaspadaan
khusus terhadap hipertensi kehamilan
Trimester III 28-36
minggu
Sama, ditambah deteksi kehamilan ganda
Setelah 36
minggu
Sama, ditambah deteksi kelainan letak atau
kondisi yang memerlukan persalinan di RS
6. Membantu ibu dan keluarganya untuk mempersiapkan kelahiran dan
kemungkinan keadaan darurat :
a. Bekerja sama dengan ibu, keluarganya, serta masyarakat untuk
mempersiapkan rencana kelahiran termasuk mengidentifikasi penolong
dan tempat persalinan, serta perencanaan tabungan untuk
mempersiapkan biaya persalinan.
b. Bekerja sama dengan ibu, keluarganya, serta masyarakat untuk
mempersiapkan rencana jika terjadi komplikasi, termasuk :
1) Mengidentifikasi ke mana harus pergi dan transportasi untuk
mencapai tempat tersebut.
2) Mempersiapkan donor darah
3) Mengadakan persiapan finansial
4) Mengidentifikasi pembuatan keputusan kedua jika pembuat
keputusan pertama tidak ada ditempat.
I. Kebutuhan nutrisi ibu hamil trimester III:
Di trimester ke III, ibu hamil butuh bekal eneegi yang memadai. Selain
untuk mengatasi beban yang kian berat, juga sebagai cadangan energi untuk
persalinan kelak. Itulah sebabnya pemenuhan gizi seimbang tidak boleh
dikesampingkan baik secara kualitas maupun kuantitas. Pertumbuhan otak janin
akan terjadi cepat sekali pada dua bulan terakhir menjelang persalinan. Karena
itu, jangan sampai kekurangan gizi.
Berikut ini sederet zat gizi yang sebaiknya lebih diperhatikan pada
kehamilan trimester ke III ini, tentu tanpa mengabaikan zat gizi lainnya: kalori,
vitamin B6 (piridoksin), yodium, tiamin (vitamin B1), riboflavin (B2), niasin
(B3), dan air (Retnaningtyas, 2021)
2. EVIDENCE BASED
Senam hamil merupakan suatu gerakan tubuh berbentuk latihan-latihan
dengan aturan, sistematika, dan prinsip-prinsip gerakan khusus yang
disesuaikan dengan kondisi ibu hamil, bertujuan agar ibu hamil siap mental
dan jasmani dalam menghadapi proses persalinan. Senam hamil merupakan
suatu bentuk olah raga atau latihan yang terstruktur. Senam hamil dapat
membantu ibu hamil untuk merasakan ketidaknyamanan yang dialami, salah
satunya gangguan tidur.
Menurut Prawirohardjo (2020) petunjuk senam hamil berupa
konsultasi/pemeriksaan kesehatan, dilakukan mulai umur kehamilan 28
minggu, membutuhkan ruangan yang nyaman dan pakaian yang sesuai,
minum yang cukup baik sebelum, selama dan setelah melakukan senam,
melakukan senam 3x seminggu/teratur, melakukan pemanasan dan
pendinginan, tidak menahan nafas selama latian, hentikan bila timbul keluhan,
bila dilakukan di rumah sakit senam hamil dipandu dan terdapat sosialisasi.
Penelitian Aliyah (2021) menunjukkan bahwa senam hamil
berpengaruh dalam meningkatkan durasi tidur ibu hamil trimester III.
Penelitian dilakukan pada 22 da ibu hamil trimester II dan III dengan jumlah
pertemuan adalah 6 kali pertemuan, 2 kali dalam seminggu. Penelitian ini juga
menyatakan bahwa senam hamil memberikan efek relaksasi pada ibu hamil
yang bisa berpengaruh terhadap durasi tidur bagi ibu hamil.
Berdasarkan penelitian (Wahyuni & Ni’mah, 2019) maka dapat
disimpulkan bahwa senam hamil ber- manfaat terhadap peningkatan durasi
tidur ibu hamil pada trimester kedua ketiga, dengan nilai p = 0,004 (< 0,05).
Ibu hamil hendaknya memper- hatikan durasi tidur untuk menjaga keseha- tan
bayi dan dirinya. Apabila terjadi kesulitan dalam tidur, maka perlu melakukan
gerakan- gerakan olah raga atau senam yang mampu merelaksasikan otot-otot.
Sejalan dengan penelitian (Yunitasari et al., 2021) didapatkan hasil bahwa dari
30 responden tingkat kualitas tidur sesudah intervensi kurang dari pada
sebelum intervensi berjumlah 1 responden dengan rata-rata 1.00. Tingkat
kualitas tidur sesudah lebih dari sebelum intervensi berjumlah 29 responden
dengan rata-rata 16.00. hasil nilai signifikansi (p = 0.000) tingkat kecemasan
adalah< α = 0.005 sehingga ada pengaruh sebelum dan sesudah dilakukan
intervensi terhadap tingkat kualitas tidur ibu.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Puspitasari (2020) tentang
hubungan senam hamil dengan nyeri pinggang pada ibu hamil di RS
Kendangsari Surabaya dengan hasil Pvalue = 0,000 yang artinya Ho ditolak
artinya ada hubungan yang bermakna antara ibu hamil yang melakukan senam
hamil dengan nyeri pinggang. Semakin teratur mengikuti senam hamil maka
hal ini dapat meminimalkan nyeri pinggang yang dirasakan oleh ibu hamil
II. Tinjauan Teori Asuhan Kebidanan
A. Pengkajian Data
1) Menanyakan identitas, meliputi :
a) Nama istri/ suami
Mengetahui nama klien dan suami berguna untuk memperlancar
komunikasi dalam asuhan sehingga tidak terlihat kaku dan lebih akrab
(Retnaningtyas, 2021).
b) Umur
Umur perlu diketahui guna mengetahui apakah klien dalam kehamilan
yang beresiko atau tidak. Usia dibawah 20 tahun dan di atas 35 tahun
merupakan umur-umur yang beresiko tinggi untuk hamil. Umur yang
baik untuk kehamilan atau persalinan adalah 20-35 tahun
(Retnaningtyas, 2021).
c) Suku/ Bangsa
Ras, etnis, dan keturunan harus diidentifikasi dalam rangka
memberikan perawatan yang peka budaya kepada klien dan
mengidentifikasi wanita atau keluarga yang memiliki kondisi resesif
otosom dengan insiden yang tinggi (Retnaningtyas, 2021).
d) Pendidikan
Untuk mengetahui tingkat intelektualnya, karena tingkat pendidikan
mempengaruhi sikap perilaku seseorang
e) Agama
Informasi ini dapat menuntun ke suatu diskusi tentang pentingnya
agama dalam kehidupan klien, tradisi keagamaan dalam kehamilan
dan kelahiran, perasaan tentang jenis kelamin tenaga kesehatan
(Retnaningtyas, 2021).
f) Pekerjaan
Mengetahui pekerjaan klien adalah penting untuk mengetahui apakah
klien berada dalam keadaan utuh dan untuk mengkaji potensi
kelahiran, prematur, dan pajanan terhadap bahaya lingkungan kerja
yang dapat merusak janin (Retnaningtyas, 2021). Untuk mengetahui
taraf hidup dan sosial ekonomi penderita agar nasehat yang diberikan
sesuai. Dan untuk mengetahui pekerjaan ibu mengganggu kehamilan
atau tidak.
g) Alamat
Untuk mengetahui dimana ibu menetap, mencegah kekeliruan bila ada
nama yang sama, memudahkan menghubungi keluarga, petunjuk saat
kunjungan rumah.
B. Data Subyektif
Pada langkah ini di lakukan pengkajian dengan mengumpulkan semua data /
informasi yang akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan
kondisi klien. Dilakukan untuk mendapatkan biodata, riwayat menstruasi,
riwayat kesehatan, riwayat kehamilan, persalinan dan nifas, bio-psiko-sosial-
spritual, serta pengetahauan kilen (Hatijar et al., 2020).
a) Alasan datang
Alasan wanita datang ke tempat bidan/klinik, yang diungkapkan dengan
kata-katanya sendiri
b) Keluhan utama
Keluhan utama adalah alasan kenapa klien datang ke tempat bidan. Hal
ini disebut tanda atau gejala. Dituliskan sesuai dengan yang diungkapkan
oleh klien serta tanyakan juga sejak kapan hal tersebut dirasakan
(Retnaningtyas, 2021). Keluhan yang sering dijumpai pada TM I
diantaranya mual dan muntah, rasa lemah dan lelah, sering buang air
kecil, ketidaknyamanan pada payudara, hidung tersumbat, epulis,
pengeluaran air liur berlebih, dan keputihan.
c) Riwayat kesehatan
1) Riwayat kesehatan yang lalu
Untuk mengetahui apakah ibu pernah menderita penyakit
salah satu faktor predisposisi. Misalnya hipertensi, jantung, kencing
manis, asma, TBC dll, pernah opersai atau tidak, pernah opname atau
tidak
2) Riwayat kesehatan sekarang
Untuk mengetahui apakah penyakit yang diderita oleh ibu
saat hamil yang mempengaruhi kehamilan. Misalnya hipertensi,
jantung, diabetes melitus
a) Jantung: Curah jantung (cardiac output) meningkat 30-50%
selama hamil dan akan meningkat secara maksimal pada
pertengahan kehamilan. Curah jantung dalam posisi terbaring
lateral meningkat 43% akibat meningkatnya frekuensi nadi.
Wanita dengan disfungsi jantung yang parah mungkin
mengalami perburukan gagal jantung
b) Hipertensi: Wanita hipertensi yang dinyatakan hamil perlu
mendiskusikan dengan dokter tentang pengobatan mana yang
aman digunakan selama mengandung. Selain itu, wanita dengan
hipertensi yang sudah ada sebelumnya mengalami peningkatan
resiko terjadinya preeklampsia selama kehamilan. (Varney,
2010)
c) Diabetes militus: Faktor resiko utama diabetes maternal ini
adalah berat badan berlebih, peningkatan berat badan, dan
kurangnya aktivitas fisik. Jelas hal ini menjadi pertimbangan
bagi semua bidan dalam menganjurkan pola hidup sehat kepada
wanita. Diabetes juga merupakan permasalahan yang terus
meningkat pada wanita usia subur. Oleh sebab itu, penapisan
diabetes harus dilakukan pada semua wanita hamil. (Varney,
2010)
d) Asma : umumnya perubahan fisiologis kehamilan tidak
mencetuskan serangan asma. Kehamilan dapat berlangsung
tanpa gangguan kecuali apabila sering kambuh. Studi tentang
asma dalam kehamilan menunjukan bahwa serangan asma berat
selama kehamilan berhubungan dengan peningkatan insiden
abortus, BBLR, kelahiran prematur, dan IUFD akibat hipoksia
dalam kandungan (Widatiningsih & Hiyana, 2017).
e) Sifilis : Sifilis merupakan penyakit infeksi sistemik disebabkan
oleh Treponema pallidum yang dapat mengenai seluruh organ
tubuh, mulai dari kulit, mukosa, jantung hingga susunan saraf
pusat, dan juga dapat tanpa manifestasi lesi di tubuh. Sifilis pada
umumnya ditularkan lewat kontak seksual, namun juga dapat
secara vertikal pada masa kehamilan. Pada kehamilan gejala
klinik tidak banyak berbeda dengan keadaan tidak hamil, hanya
perlu diwaspadai hasil tes serologi sifilis pada kehamilan normal
bisa memberikan hasil positif palsu (Prawirohardjo, 2016).
f) HIV/penyakit menular seksual: Hasil konsepsi yang tidak sehat
sering kali terjadi akibat PMS, misalnya kematian janin (abortus
spontan atau lahir mati). Bayi berat lahir rendah (akibat
prematuritas atau retardasi pertumbuhan janin dalam rahim) dan
infeksi congenital atau perinatal (kebutaan, pneumonia neonatus,
dan retardasi mental) (Prawirohardjo, 2010)
3) Riwayat kesehatan keluarga
Jika ada anggota dalam keluarga yang menderita penyakit yang
bersifat menurun seperti hipertensi, penyakit jantung, diabetes,
kelainan/cacat bawaan, penyakit jiwa, kembar, preeklamsi-eklamsi
pada ibu/kakak/adik kandung, maka klien akan berpotensi
mengalaminya sehingga membahayakan kehamilan. Begitu juga jika
ada anggota keluarga yang menderita penyakit menular seperti TBC,
hepatitis, typhoid, herpes maka akan berisiko menularkannya pada
ibu hamil. Selain itu jika suami menderita penyakit kelamin seperti
sifilis, GO, HIV/AIDS dapat menular ke klien dan membahayakan
kehamilan ini (Widatiningsih & Hiyana, 2017).
d) Riwayat obstetri
1) Riwayat haid
Menarche (usia pertama kali haid) : antara usia 12-16 tahun, hal ini
dipengaruhi oleh keturunan, keadaan gizi, bangsa, lingkungan, iklim,
dan keadaan umum
Siklus haid terhitung mulai hari pertama haid hingga hari berikutnya.
Siklus haid perlu ditanyakan untuk mengetahui apakah klien
mempunyai kelainan siklus haid atau tidak. Siklus normal haid yaitu
28-30 hari.
Lamanya haid normal biasanya 7 hari. Apabila lebih dari 15 hari
kemungkinan terdapat keadaan yang abnormal.
Banyaknya haid yaitu 2-3 kali ganti pembalut dalam sehari.
Dismenorhoe (nyeri haid) perlu ditanyakan untuk mengetahui apakah
klien mengalaminya atau tidak. Nyeri haid juga menjadi tanda bahwa
uterus klien begitu hebat hingga menimbulkan nyeri. (Retnaningtyas,
2021)
2) Riwayat kehamilan sekarang
a) HPHT
Mengetahui hari pertama haid terakhir untuk memperkirakan
umur kehamilan dan memperkirakan waktu persalinan.
b) Imunisasi
Imunisasi tetanus toxoid diperlukan untuk memberikan
perlindungan pada bayi terhadap penyakit tetanus neonatorum,
imunisasi dapat dilakukan pada trimester I-II.
(Retnaningtyas, 2021)
3) Riwayat kehamilan yang lalu
a) Jumlah kehamilan (Gravida)
Untuk mengetahui seberapa besar pengalaman ibu mengenai
kehamilan dan untuk dilakukan penapisan mengenai faktor
risiko.
b) Jumlah persalinan
Untuk mengidentifikasi berapa kali persalinan yang dilakukan
baik yanng preterm dan aterm, untuk diketahui faktor risiko
yang akan terjadi dan dilakukan tindakan yang akan dilakukan.
c) Jumlah aborsi
Apabila pernah mengalami keguguran dikehamilan
sebelumnya tidak menutup kemungkinan akan terjadi pada
kehamilan selanjutnya.
(Retnaningtyas, 2021)
4) Riwayat KB
KB terakhir yang digunakan jika pada kehamilan perlu juga
ditanyakan rencana KB setelah melahirkan. Riwayat kontrasepsi
hormonal juga dapat mempengaruhi HPHT, riwayat ini perlu
dikaji apakah kehamilan ini termasuk kehamilan yang diinginkan
atau tidak.
5) Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari
a) Pola nutrisi
Nafsu makan dengan menu gizi seimbang (termasuk
sayur berkuah) 3-4 kali/hari. Minum air putih sehari 8
gelas/hari. Pola nutrisi dikaji untuk mengetahui bagaimana
pasien mencakupi asupan gizinya. Peningkatan kalori
selama hamil hanya 300 kkal, ibu harus menambah 2 porsi
susu dan 1 porsi daging.
b) Pola eliminasi
BAB : Berkaitan dengan adaptasi gastroinstestinal sehingga
menurunkan tonus dan motiliti lambung dan usus
terjadi reabsorbsi zat makanan peristaltik usus lebih
lambat sehingga menyebabkan konstipasi.
BAK : Penekanan kandung kemih karena pengaruh hormon
estrogen dan progesteron sehingga menyebabkan
sering buang air kecil. Terjadi pengeluaran keringat.
c) Pola hygiene
Kebersihan jasmani sangat penting karena saat hamil
banyak berkeringat terutama didaerah lipatan kulit. Mandi
2-3x sehari membantu kebersihan badan dan mengurangi
infeksi
d) Pola hubungan seksual
Dikaji pola hubungan seksual, frekuensi
berhubungan,kelainan, dan masalah seksual dan lain-lain.
e) Pola istirahat dan tidur
Jadwal istirahat perlu diperhatikan karena istirahat dan
tidur yang teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani
dan rohani untuk perkembangan dan pertumbuhan janin
f) Pola aktivitas fisik dan olahraga
Berhubungan dengan system muskuloskeletal:
persendian sakro-iliaka, sakro koksigia dan pubik yang akan
meyebabkan adanya keretakan, pusat graviasi berubah
sehingga postur tubuh berubah, terjadi perubahan postur
tubuh menjadi lordosi fisiologis. Penekanan pada ligamen
dan pelvic, cara berbaring, duduk, berjalan, berdiri dihindari
jangan sampai mengakibatkan injuri karena jatuh. Wanita
hamil boleh bekerja, tetapi jangan terlampau berat.
g) Pola kebiasaan yang merugikan
Ibu hamil yang merokok akan sangat merugikan dirinya
dan bayinya. Bayi akan kekurangan oksigen dan racun yang
diisap melalui rokok dapat ditransfer lewat plasenta ke
dalam tubuh bayi. Pada ibu hamil dengan merokok berat
harus diwaspadai akan risiko keguguran, kelahiran
premature, BBLR, bahkan kematian janin.
Sangat dianjurkan pada ibu hamil terutama selama
trimester I untuk menghindari rokok, minuman beralkohol
dan obat-obatan yang tidak dianjurkan oleh dokter atau
bidan.
h) Riwayat psikososial – spiritual
− Riwayat perkawinan
Sah tidaknya perkawinan, usia pertama kali menikah,
perkawinan ke berapa, pertanyaan tersebut berkaitan
dengan psikologis ibu.
− Riwayat psikososial
Riwayat psikososial meliputi : pengetahuan dan respon
ibu terhadap kehamilan dan kondisi yang dihadapi saat
ini, jumlah keluarga di rumah, respon keluarga terhadap
kehamilan, dukungan keluarga, pengambilan keputusan
dalam keluarga, tempat melahirkan dan penolong yang
diinginkan ibu.
i) Data Pengetahuan
Mengetahui seberapa jauh pengetahuan ibu yang dapat
menguntungkan ibu.
C. Data Obyektif
1. Pemeriksaan fisik
a) Pemeriksaan umum
1) Keadaan Umum
Jika pasien memperlihatkan responsi yang baik terhadap
lingkungan dan orang lain serta secara fisik pasien tidak mengalami
ketergantungan saat berjalan, maka keadaan umumnya baik.
2) Kesadaran
Kesadaran dilihat untuk mendapatkan gambaran tentang
kesadaran pasien. Perhatikan tanda-tanda sehat untuk memeriksa
kesadaran umum dengan skor GCS yang dapat diklasifikasikan
sebagai composmentis, apatis, somnolen, stupor, koma.
(Retnaningtyas, 2021)
3) BB Sebelum hamil pada saat pemeriksaan
Kenaikan berat badan ibu hamil dianjurkan sekitar 1-2,5 kg
pada trimester pertama
4) Tinggi badan (TB)
Tinggi badan kurang dari rata- rata merupakan faktor resiko
bagi ibu hamil/ibu bersalin, jika tinggi badan kurang dari 145 cm
kemungkinan ibu memiliki panggul sempit.
Tubuh yang pendek dapat menjadi indikator gangguan
genetik. Karena tinggi yang pasti sering kali tidak diketahui dan
tinggi badan berubah seiring peningkatan usai wanita, tinggi
badan harus diukur saar kunjungan awal.
5) IMT
IMT normal adalah 19,5 sampai 26.
6) LILA
Standar minimal untuk ukuran LILA pada wanita dewasa atau
usia reproduksi adalah 23,5 cm.
7) Tanda Vital
− Tekanan darah
Tekanan darah pada ibu hamil tidak boleh mencapai 140
mmHg sistolik atau 90 mmHg diastolik.
− Suhu
Peningkatan suhu menunjukkan proses infeksi atau dehidrasi.
Normalnya sekitar 36 – 37.5 o
C. Suhu maternal dapat
meningkat 0,5o
C.
− Nadi
Peningkatan denyut nadi dapat menunjukkan infeksi, syok ,
ansietas, atau dehidrasi. Normalnya 50 – 100 kali per menit.
− Pernapasan
Peningkatan frekuensi pernapasan dapat menunjukkan syok
atau ansietas. Normalnya 16 – 24 kali per menit.
b) Status present
1) Kepala : bentuknya mesochepal, tidak ada benjolan.
2) Rambut : warna hitam, bersih, tidak rontok, kulit kepala tidak
ketombe.
3) Muka : bersih, tidak sianosis/pucat.
4) Mata : simetris, kelopak mata yang tidak bengkak,
konjungtiva merah muda, sklera putih, tidak ada secret, ataupun
gangguan penglihatan.
5) Telinga : simetris, bersih, tidak ada gangguan pendengaran
tidak ada massa.
6) Hidung : simetris, bersihm tidak ada cairan atau polip.
7) Mulut : basah/lembab, merah muda kecoklatan, bersih
termasuk lidah dan gerahamnya, tidak ada karies, dan stomatitis.
8) Leher : mengkaji tiroid, kemungkinan agak membesar
selama kehamilan; tandai bila ada pembesaran, nodul dan
seterusnya yang dapat mengindikasikan hipertiroidisme atau
goiter dan dikaji lebih jauh adanya gangguan.
9) Dada : inspeksi, palpasi, dan auskultasi harus didapati
normal tanpa suara tambahan.
10) Payudara : melakukan inspeksi dan palpasi. Dapat dicatat
perubahan normal kehamilan, kulit tampak kekuningan dan
terabanya nodul memberi kesan kemungkinan karsinoma;
warna kemerehan mengindikasi mastitis.
11) Ekstremitas atas : bentuk yang normal, tidak ada pembesaran
kelenjar getah bening, tangan dan kuku bersih, ujung jari tidak
pucat.
12) Ekstremitas bawah : kuku bersih dan tidak pucat, tidak ada
oedema maupun varises.
13) Abdomen : tidak ada bekas luka operasi, terdengar bising
usus.
14) Genetalia : luka, varises, kondiloma, cairan, (warna,
konsistensi, jumlah, bau, keluhan gatal/panas), keadaan kelenjar
bartholini (pembengkakan,cairan,kista), nyeri tekan, hemoroid
dan kelainan lain
15) Punggung : ada kelainan bentuk atau tidak
c) Status obstetrik
1) Inspeksi
a) Muka : Dilihat ada atau tidaknya edema dan chloasma
gravidarum
b) Mammae : Hiperpigmentasi areola dan puting susu,
glandula
montgomery menonjol dan tidak teraba massa kolustrum
keluar setelah 32 minggu
c) Abdomen : Dilihat pada perut tampak membesar, ada
tidaknya
linea nigra, linea alba, striae gravidarum
d) Vulva : Hipertrofi kelenjar serviks menyebabkan
munculnya Tanda chadwick goodell dan hegar
2) Palpasi
Palpasi Abdomen menggunakan cara leopold dengan langkah
sebagai berikut :
a) Leopold I
Tujuannya untuk menentukan umur kehamilan (berdasarkan
TFU) dan untuk menentukan bagian apa yang terdapat di fundus
b) Leopold II
Tujuannya untuk menentukan bagian apa yang ada di bagian
kanan dan kiri perut ibu
c) Leopold III
Tujuannya untuk menentukan bagian apa yang terdapat di
bawah dan apakah bagian bawah janin sudah atau belum
terpegang oleh pintu atas panggul
d) Leopold IV
Untuk menentukan seberapa jauh bagian terendah janin sudah
masuk pintu atas panggul. Jari-jari tangan penolong masih dapat
bertemu berarti konvergen, bila tidak dapat bertemu maka
divergen.
(Yulizawati et al., 2019)
3) Auskultasi
Auskultasi untuk mendengar bising usus diseluruh kuadran.
Setelah 12 minggu, auskultasi denyut jantung janin (DJJ), perhatikan
lokasi. Setelah 20 minggu, tentukan posisi janin dengan
menggunakan perasat leopold untuk menentukan lokasi DJJ dengan
fetoskop untuk mengonfirmasi tanggal, perhatikan kondisi uterus
apakah lembut, lunak, mudah dirangsang atau berkontraksi.
Obeservasi adanya gerakan nonverteks, keadaan ini harus ditangani.
Pada usia cukup bulan, perkiraan janin. (Retnaningtyas, 2021)
2. Pemeriksaan penunjang
a) Pemeriksaan haemoglobin
Pemeriksaan haemoglobin adalah pengambilan darah melalui
jaringan perifer, untuk mengetahui kadar hemoglobin dalam darah.
Tujuan dilakukan pemeriksaan haemoglobin pemriksaan Hb secara
rutin selama kehamilan merupakan kegiatan rutin untuk mendeteksi
anemia, namun ada kecenderungan bahwa kegiatan ini tidak
dilakukan secara optimal selama kehamilan
Hasil pemriksaan Hb sahli dapat diklasifikasikan sebagi berikut Hb
11 gr% dikatakan tidak anemia, 9-10 gr% anemia ringan, 7-8 gr%
anemia sedang,<7 gr% anemia berat.
b) Pemeriksaan protein urine
Pemeriksaan protein dalam urine ini bertujuan untuk mengetahui
komplikasi adanya preeklamsi pada ibu hamil yang sering kali
menyebabkan masalah dalam kehamilan maupun persalinan dan
terkadang menyebabkan kesakitan dan kematian ibu dan bayi bila
tidak segera diantisipasi. Pemeriksaan protein urine adalah
pemeriksaan protein dengan menggunakan asam asetat 5 % dan
apabila setelah dipanaskan urine menjadi keruh berarti ada protein di
dalam urine.
Standar kadar kekeruhan protein urine adalah :
1. Negatif : urine jernih
2. Positif 1 : ada kekeruhan
3. Positif 2 : kekeruhan mudah dilihat dan ada endapan
4. Positif 3 : urine lebih keruh dan endapan yang lebih jelas
5. Positif 4 :urine sangat keruh dan disertai endapan yang
menggumpal.
c) Pemeriksaan urine reduksi
Pemeriksaan urine reduksi bertujuan untuk melihat adanya glukosa
dalam urine. Urine normal biasanya tidak mengandung gkukosa.
Dalam kasus tertentu urine mengandung glukosa seperti pada ibu
yang mempunyai riwayat penyakit DM.
Cara membaca hasil pemeriksaan urine reduksi :
Negatif: hijau/biru
+1 : hijau/kuning
+2 : kuning kehijauan
+3 : jingga
+3 >2% : merah bata.
D. Assesment
1. Diagnosa kebidanan
Diagnosis kebidanan adalah diagnosis yang ditegakkan bidan dalam
lingkup praktik kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur diagnosis
kebidanan. Standar nomenklatur daignosis kebidanan adalah sebagai
berikut. Beberapa cara penulisan diagnosis kehamilan :
G(1-3), P(1-3), A(0),UK (13-27 minggu) dengan...(kehamilan
normal/dengan penyulit dan komplikasi)
G(gravida) : jumlah kehamilan yang dialami wanita. Diikuti
dengan jumlah seluruh kehamilan termasuk kehamilan ini.
P(para) : jumlah kehamilan yang diakhiri dengan kelahiran
janin yang memenuhi syarat untuk melangsungkan kehidupan(28 minggu
atau 1000 gram).
A(abortus) : jumlah kelahiran yang diakhiri dengan aborsi spontan atau
terinduksi pada usia kehamilan sebelum 20 minggu atau memiliki berat
kurang dari 500 gram.
2. Masalah
Masalah adalah hal-hal yang berkitan dengan pengalaman klien yang
ditemukan dari hasil pengkajian atau yang menyertai diagnosis. Masalah
yang dituliskan biasanya sesuai dengan keluhan utama.
1) Kontraksi palsu
Braxton-Hicks atau kontraksi palsu ini berupa rasa sakit dibagian
perut yang ringan, tidak teratur, dan akan hilang bila ibu hamil
duduk atau istirahat. Sebagian ibu hamil mengalami kontraksi palsu
pada kehamilan trimester tiga. Braxton Hicks biasanya tidak begitu
terasa sakit dan mirip dengan kram menstruasi. Kontraksi ini terjadi
sewaktu rahim ibu mengencang lalu mengendor lagi dan terjadi
tidak beraturan. Menjelang akhir kehamilan Ibu, kontraksi ini
terasa sedikit lebih sakit, terutama bila janin sedang berubah posisi
dengan kepala di bawah.
2) Gatal dan kaku pada jari
Gatal – gatal dapat terjadi pada ibu hamil sepanjang kehamilan
artinya bisa terjadi pada kehamilan trimester I, trimester II maupun
trimester III. Hal ini menimbulkan ketidaknyamanan pada ibu
hamil sehingga bisa mengganggu istirahat dan aktifitas ibu sehari –
hari. Beberapa faktor penyebabnya adalah :
− Penyebab gatal – gatal ini belum diketahui secara pasti,
kemungkinan penyebabnya adalah hypersensitive terhadap
antigen placenta.
− Perubahan gaya berat yang disebabkan karena pembesaran
rahim membuat berubahnya postur wanita dimana posisi bahu
dan kepala lebih kebelakang. Hal ini untuk menyeimbangkan
lengkungan punggung dan berat tubuh yang cenderung
condong ke depan.Hal ini dapat menekan syarat di lengan
sehingga mengakibatkan rasa gatal dan kaku pada jari
3) Edema
Kadang-kadang kita temui edema pada ibu hamil trimester II.
Edema ini biasa terjadi pada kehamilan trimester II dan III. Faktor
penyebab :
− Pembesaran uterus pada ibu hamil mengakibatkan tekanan
pada vena pelvik sehingga menimbulkan gangguan sirkulasi.
Hal ini terjadi terutama pada waktu ibu hamil duduk atau
berdiri dalam waktu yang lama.
− Tekanan pada vena cava inferior pada saat ibu berbaring
terlentang. Kongesti sirkulasi pada ekstremitas bawah
− Kadar sodium(Natrium) meningkat karena pengaruh dari
hormonal. Natrium bersifat retensi cairan.
− Pakaian ketat.
4) Kram kaki atau tangan
Kram kaki ini timbul karena sirkulasi darah yang menurun atau
karena kekurangan kalsium.
5) Sakit punggung
Hal ini disebabkan oleh faktor pembesaran payudara dapat
berakibat ketegangan otot, keletihan, posisi tubuh membungkuk
ketika mengangkat barang, kadar hormon yang meningkat
menyebabkan cartilage pada sendi besar menjadi lembek, posisi
tulang belakang hiperlordosis.
(Tyastuti & Wahyuningsih, 2016).
3. Diagnosa potensial
Pada langkah ini, kita mengidentifikasi masalah potensial atau diagnosis
potensial berdasarkan diagnosis/masalah yang sudah diidentifikasi.
Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan, dilakukan
pencegahan. Bidan diharapkan waspada dan bersiap-siap mencegah
diagnosis/masalah potensial ini menjadi benar-benar terjadi. Langkah ini
penting dalam melakukan asuhan yang aman.
4. Identifikasi kebutuhan segera
Pada langkah ini, bidan menetapkan terhadap tindakan segera, melakukan
konsultasi, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain berdasarkan
kondisi klien. Selain itu, juga mengidentifikasi perlunya tindakan segera
oleh bidan atau dokter dan/untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama
dengn anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien.
E. Penatalaksanaan
Tanggal / jam:
1) Memberitahu ibu mengenai hasil pemeriksaan bahwa kondisi ibu dan
janin baik
Hasil : ibu senang mengetahui hasil pemeriksaan dalam kondisi baik
2) Memberikan KIE tentang ketidaknyamanan yang mungkin muncul serta
cara mengatasinya.
a. Pusing
Rasa pusing sering menjadikan keluhan ibu hamil trimester II dan
trimester III. Hal ini menimbulkan rasa ketidaknyamanan pada ibu
hamil, kalau tidak ditangani penyebabnya maka dapat
mengakibatkan tekanan darah rendah dan sampai meninggal.
Sebaiknya ibu hamil posisi tidur posisi berbaring terlentang, karena
penambahan berat badan dan pembesaran uterus maka
menyebabkan menekan pada vena cava inferior sehingga
menghambat dan mengurangi jumlah darah yang menuju ke hati
dan jantung. Rasa pusing pada ibu hamil pada trimester II dan III,
kemungkinan disebabkan karena hypoglycemia. Agar ibu hamil
terhindar dari rasa pusing, saat bangun tidur secara perlahan–lahan,
menghindari berdiri terlalu lama dalam lingkunagn yang panas dan
sesak.dan juga diupayakan untuk tidak berbaring dalam posisi
terlentang. (Tyastuti & Wahyuningsih, 2016)
b. Gusi berdarah
Keluhan gusi berdarah pada ibu hamil sering terjadi pada
kehamilan trimester II dan trimester III, kejadian ini paling parah
terjadi pada kehamilan trimester II. Pada ibu hamil sering terjadi
gusi bengkak yang disebut epulis kehamilan. Gusi yang hiperemik
dan lunak cenderung menimbulkan gusi menjadi mudah berdarah
terutama pada saat menyikat gigi. Gusi berdarah disebabkan oleh
peningkatan hormon estrogen yang berpengaruh terhadap
peningkatan aliran darah ke rongga mulut dan pergantian sel–sel
pelapis ephitel gusi lebih cepat.Terjadi hipervaskularisasi pada gusi
dan penyebaran pembuluh darah halus sangat tinggi.Gusi yang
sering berdarah juga disebabkan berkurangnya ketebalan
permukaan epithelial sehingga mengakibatkan jaringan gusi
menjadi rapuh dan mudah berdarah.Cara mengurangi atau
mencegah, ibu hamil dianjurkan minum suplemen vitamin C,
berkumur dengan air hangat, air garam, menjaga kebersihan gigi,
secara teratur memeriksa gigi ke dokter gigi. (Tyastuti &
Wahyuningsih, 2016)
c. Gatal dan kaku pada jari
Gatal – gatal dapat terjadi pada ibu hamil sepanjang kehamilan
artinya bisa terjadi pada kehamilan trimester I, trimester II maupun
trimester III. Hal ini menimbulkan ketidaknyamanan pada ibu
hamil sehingga bisa mengganggu istirahat dan aktifitas ibu sehari –
hari. Beberapa faktor penyebabnya adalah :
− Penyebab gatal – gatal ini belum diketahui secara pasti,
kemungkinan penyebabnya adalah hypersensitive terhadap
antigen placenta.
− Perubahan gaya berat yang disebabkan karena pembesaran
rahim membuat berubahnya postur wanita dimana posisi bahu
dan kepala lebih kebelakang. Hal ini untuk menyeimbangkan
lengkungan punggung dan berat tubuh yang cenderung condong
ke depan.Hal ini dapat menekan syarat di lengan sehingga
mengakibatkan rasa gatal dan kaku pada jari (Tyastuti &
Wahyuningsih, 2016)
Ada beberapa cara yang dilakukan untuk meringankan dan
mencegah antara lain dengan mengkompres dengan air dingin
atau mandi berendam atau dengan menggunakan shower. Ibu
d. Konstipasi
Konstipasi adalah BAB keras atau susah BAB biasa terjadi pada
ibu hamil trimester II dan III. Penyebabnya adalah gerakan
peristaltik usus lambat oleh karena meningkatnya hormon
progesterone. Konstipasi dapat juga disebabkan oleh karena
motilitas usus besar lambat sehingga menyebabkan penyerapan air
pada usus meningkat. Di samping itu konstipasi dapat terjadi bila
ibu hamil banyak mengkonsumsi suplemen zat besi, atau tekanan
uterus yang membesar pada usus. Cara meringankan atau
mencegah, dapat dilakukan dengan olah raga secara teratur,
meningkatkan asupan cairan minimal 8 gelas sehari, minum cairan
panas atau sangat dingin pada saat perut kosong, makan sayur
segar, makan bekatul 3 sendok makan sehari, nasi beras merah.
Konstipasi dapat dicegah dengan membiasakan BAB secara teratur,
jangan menahan BAB, segera BAB ketika ada dorongan, dan tidak
mengkonsumsi buah apel segar,buahkopi karena dapat
meningkatkan konstipasi. (Tyastuti & Wahyuningsih, 2016)
e. Haemorroid
Haemorroid disebut juga wasir biasa terjadi pada ibu hamil
trimester II dan trimester III, semakin bertambah parah dengan
bertambahnya umur kehamilan karena pembesaran uterus semakin
meningkat. Haemorroid dapat terjadi oleh karena adanya
konstipasi. Hal ini berhubungan dengan meningkatnya progesteron
yang menyebabkan peristaltik usus lambat dan juga oleh vena
haemorroid tertekan karena pembesaran uterus. Haemorroid dapat
dicegah atau meringankan efeknya dapat dilakukan dengan
menghindari hal yang menyebabkan konstipasi, atau menghindari
mengejan pada saat defikasi. Ibu hamil harus membiasakan defikasi
yang baik, jangan duduk terlalu lama di toilet. Membiasakan senam
kegel secara teratur, dan saat duduk pada bak yang berisi air hangat
selama 15 – 20 menit, dilakukan sebanyak 3 sampai 4 kali sehari.
(Tyastuti & Wahyuningsih, 2016)
f. Sering BAK
Pembesaran rahim ketika kepala bayi turun ke rongga panggul akan
makin menekan kandung kencing ibu hamil. Sering buang air
(BAK) sering disebabkan oleh karena uterus membesar, yang
disebabkan karena terjadi penurunan bagian bawah janin sehingga
menekan kandung kemih. BAK juga berhubungan dengan ekskresi
sodium (unsur Na) yang meningkatdan perubahan fisiologis ginjal
sehingga produksi urine meningkat. Upaya untuk meringankan dan
mencegah sering BAK, ibu hamil dilarang untuk menahan BAK,
upayakan untuk mengosongkan kandung kencing pada saat terasa
ingin BAK. Perbanyak minum pada siang hari untuk menjaga
keseimbangan hidrasi.Apabila BAK pada malam hari tidak
mengganggu tidur maka tidak dianjurkan mengurangi minum
dimalam hari, tetapi bila ya, batasi minum setelah makan malam, di
samping itu ibu hamil harus membatasi minum yang mengandung
diuretic seperti teh, kopi, cola dengan coffeine. Saat tidur ibu hamil
dianjurkan menggunakan posisi berbaring miring ke kiri dengan
kaki ditinggikan, dan untuk mencegah infeksi saluran kemih selesai
BAK alat kelamin di bersihkan dan dikeringkan (Tyastuti &
Wahyuningsih, 2016)
g. Gusi berdarah
Pada ibu hamil sering terjadi gusi bengkak yang disebut epulis
kehamilan. Gusi yang hiperemik dan lunak cenderung
menimbulkan gusi menjadi mudah berdarah terutama pada saat
menuikat gigi. Gusi berdarah ini paling parah terjadi pada
kehamilan trimester II. Beberapa faktor penyebab gusi berdarah
adalah :
− Estrogen berpengaruh terhadap peningkatan aliran darah ke
rongga mulut dan pergantian sel – sel pelapis ephitel gusi lebih
cepat.
− Terjadi hipervaskularisasi pada gusi dan penyebaran pembuluh
darah halus sangat tinggi.
− Ketebalan permukaan epithelial berkurang sehingga
mengakibatkan jaringan gusi menjadi rapuh dan mudah
berdarah.
(Tyastuti & Wahyuningsih, 2016)
h. Keputihan
Ibu hamil sering mengeluh mengeluarkan lendir dari vagina yang
lebih banyak sehingga membuat perasaan tidak nyaman karena
celana dalam sering menjadi basah sehingga harus sering ganti
celana dalam. Kejadian keputihan ini bisa terjadi pada ibu hamil
trimester pertama, kedua maupun ketiga. Penyebab utama adalah
meningkatnya kadar hormon estrogen pada ibu hamil trimester I
dapat menimbulkan produksi lendir servix meningkat.Pada ibu
hamil terjadi hyperplasia pada mukosa. (Tyastuti & Wahyuningsih,
2016). Sekresi vagina meningkat (tetapi normal jika tidak
gatal,iritasi atau berau busuk) (Tyastuti & Wahyuningsih, 2016).
i. Kontraksi perut
Braxton-Hicks atau kontraksi palsu ini berupa rasa sakit dibagian
perut yang ringan, tidak teratur, dan akan hilang bila ibu hamil
duduk atau istirahat. Sebagian ibu hamil mengalami kontraksi palsu
pada kehamilan trimester tiga. Braxton Hicks biasanya tidak begitu
terasa sakit dan mirip dengan kram menstruasi. Kontraksi ini terjadi
sewaktu rahim ibu mengencang lalu mengendor lagi dan terjadi
tidak beraturan. Menjelang akhir kehamilan Ibu, kontraksi ini
terasa sedikit lebih sakit, terutama bila janin sedang berubah posisi
dengan kepala di bawah.
j. Sesak nafas
Sesak nafas ini biasanya mulai terjadi pada awal trimester II sampai
pada akhir kehamilan. Keadaan ini disebabkan oleh pembesaran
uterus dan pergeseran organ–organ abdomen, pembesaran uterus
membuat pergeseran diafragma naik sekitar 4 cm. Peningkatan
hormon progesterone membuat hyperventilasi. Cara meringankan
atau mencegah dengan melatih ibu hamil untuk membiasakan
dengan pernapasan normal,berdiri tegak dengan kedua tangan
direntangkan diatas kepala kemudian menarik nafas panjang, dan
selalu menjaga sikap tubuh yang baik. Agar ibu hamil tenang para
bidan dapat juga menjelaskan penyebab fisiologisyang dapat
menyebabkan sesak napas
k. Nyeri ulu hati
Nyeri ulu hati biasanya mulai terasa pada kehamilan trimester II
dan semakin bertambah umur kehamilan biasanya semakin
bertambah pula nyeri ulu hati. Nyeri ulu hati dapat disebabkan oleh
karena meningkatnya produksi progesteron. Nyeri juga dapat
disebabkan oleh adanya pergeseran lambung karena pembesaran
uterus. Apendiks bergeser kearah lateral dan keatas sehingga
menimbulkan refluks lambung yang dapat mengakibatkan rasa
nyeri pada ulu hati. Cara meringankannya yaitu hindari makan
gorengan berlebihan, hindari makanan yang berbumbu
merangsang, makan sedikit tapi sering, hindari kopi dan rokok,
minum 6-8 gelas per hari, kunyah permen karet.
l. Perut kembung
Tidak jarang ibu hamil mengeluh perut terasa kembung, hal ini
sering terjadi pada kehamilan trimester kedua dan ketiga. Faktor
penyebabnya adalah :
− Peningkatan hormon progesterone membuat motilitas usus
turun sehingga pengosongan usus lambat.
− Uterus yang membesar menekan usus besar
Cara meringankan : Menghindari makan makanan yang
mengandung gas, Mengunyah makanan secara sempurna, Lakukan
senam secara teratur, Biasakan BAB teratur, Tekuk lutut kedada
untuk mengurangi rasa tidak nyaman.
m.Insomnia
Insomnia dapat terjadi pada wanita hamil maupun wanita yang
tidak hamil. Insomnia pada ibu hamil ini biasanya dapat terjadi
mulai pada pertengahan masa kehamilan sampai akhir kehamilan.
Semakin bertambahnya umur kehamilan maka insomnia semakin
meningkat karena kecuali faktor fisik, faktor psikologis juga ikut
menjadi penyebab insomnia pada ibu hamil.
Insomnia dapat disebabkan oleh perubahan fisik yaitu pembesaran
uterus. Di samping itu insomnia dapat juga disebabkan perubahan
psikologis misalnya perasaan takut, gelisah atau khawatir karena
menghadapi kelahiran. Sering BAK dimalam hari/nochturia, dapat
juga menjadi penyebab terjadinya insomniapada ibu hamil.
Cara meringankan insomnia dengan mandi air hangat sebelum
tidur, minum minuman hangat sebelum tidur, sebelum tidur jangan
melakukan aktifitas yang dapat membuat sulit tidur, jangan makan
porsi besar 2-3 jam sebelum tidur, kurangi kebisingan dan cahaya,
tidur dengan posisi relaks, lakukan relaksasi
n. Mati rasa (baal) dan nyeri pada jari tangan dan kaki
Mati rasa ini dapat terjadi pada kehamilan trimester II dan trimester
III. Makin bertambah umur kahamilan sehingga uterus juga
semakin besar maka rasa baal ini semakin bertambah. Faktor
penyebab baal antar lain,pembesaran uterus membuat sikap/postur
ibu hamil mengalami perubahan pada titik pusat gaya berat
sehingga karena postur tersebut dapat menekan syaraf ulna.
Hyperventilasi dapat juga menjadi penyebab rasa baal pada jari,
namun hal ini jarang terjadi. Cara meringankan atau mencegah baal
dapat dilakukan bila pada saat tidur berbaring miring kekiri, dengan
postur tubuh yang benar.
o. Sakit punggung
Hal ini disebabkan oleh faktor pembesaran payudara dapat
berakibat ketegangan otot, keletihan, posisi tubuh membungkuk
ketika mengangkat barang, kadar hormon yang meningkat
menyebabkan cartilage pada sendi besar menjadi lembek, posisi
tulang belakang hiperlordosis.
p. Edema
Kadang-kadang kita temui edema pada ibu hamil trimester II.
Edema ini biasa terjadi pada kehamilan trimester II dan III. Faktor
penyebab :
− Pembesaran uterus pada ibu hamil mengakibatkan tekanan
pada vena pelvik sehingga menimbulkan gangguan sirkulasi.
Hal ini terjadi terutama pada waktu ibu hamil duduk atau
berdiri dalam waktu yang lama.
− Tekanan pada vena cava inferior pada saat ibu berbaring
terlentang. Kongesti sirkulasi pada ekstremitas bawah
− Kadar sodium(Natrium) meningkat karena pengaruh dari
hormonal. Natrium bersifat retensi cairan.
− Pakaian ketat.
Untuk meringankan atau mencegah edema, sebaiknya ibu hamil
menghindari menggunakan pakaian ketat, mengkonsumsi makanan
yang berkadar garam tinggi sangat tidak dianjurkan. Saat bekerja
atau istirahat hindari duduk atau berdiri dalam jangka waktu lama.
Saat istirahat, naikkan tungkai selama 20 menit berulang –ulang.
Sebaiknya ibu hamil makan makanan tinggi protein
q. Nyeri ligamentum rotundum
Nyeri ligamentum rotundum ini biasa terjadi pada trimester kedua
dan ketiga. Faktor penyebab nyeri pada ibu hamil adalah terjadi
hypertropi dan peregangan pada ligamentum.dan juga terjadi
penekanan pada ligamentum karena uterus yang membesar.
r. Varises
Varises pada kaki menyebabkan perasaan tidak nyaman pada ibu
hamil, biasa terjadi pada kehamilan trimester II dan Trimester III.
Varises dapat terjadi oleh karena bawaan keluarga (turunan), atau
oleh karena peningkatan hormon estrogen sehinggajaringan elastic
menjadi rapuh. Varises juga terjadi oleh meningkatnya jumlah
darah pada vena bagian bawah.
Cara meringakannya :
− Lakukan olahraga secara teratur.
− Hindari duduk atau berdiri dalam jangka waktu lama
− Pakai sepatu dengan telapak yang berisi bantalan.
− Hindari memakai pakaian ketat
− Berbaring dengan kaki ditinggikan.
− Berbaring dengan kaki bersandar di dinding
s. Kram kaki
Kram kaki ini timbul karena sirkulasi darah yang menurun atau
karena kekurangan kalsium. Kram pada kaki biasanya timbul pada
ibu hamil mulai kehamilan 24 minggu. Kram ini dirasakan oleh ibu
hamil sangat sakit. Kadang kala masih terjadi pada saat persalinan
sehingga sangat mengganggu ibu dalam proses persalinan. Faktor
penyebab belum pasti, namun ada beberapa kemungkinan
diantaranya adalah kadar kalsium dalam darah rendah, uterus
membesar sehingga menekan pembuluh darah pelvic, keletihan dan
sirkulasi darah ke tungkai bagian bawah kurang.
Cara meringankan :
− Penuhi asuhan kasium yang cukup ( susu, sayuran berwarna
hijau gelap). Olahraga secara teratur.
− Jaga kaki selalu dalam keadaan hangat
− Mandi air hangat sebelum tidur
− Meluruskan kaki dan lutut (dorsofleksi)
− Duduk dengan meluruskan kaki, tarik jari kaki kearah lutut.
− Pijat otot – otot yang kram Rendam kaki yang kram dalam air
hangat atau gunakan bantal pemanas.
Hasil : ibu paham dan mengerti mengenai pendidikan kesehatan yang
disampaikan. Ibu bersedia untuk mengikuti saran yang diberikan.
3) Memberikan informasi ibu mengenai tanda bahaya kehamilan yaitu
perdarahan dari vagina, pusing berkepanjangan, hebat dan menetap,
pandangan mata kabur, kaki, tangan dan wajah edema, sesak nafas yang
tidak berkurang saat istirahat, demam tinggi dan gerakan janin kurang
dari 10 kali dalam 12 jam.
Hasil : ibu mengerti mengenai apa saja tanda bahaya kehamilan
trimester III.
4) Mengajarkan ibu senam hamil, bertujuan agar ibu hamil siap mental
dan jasmani dalam menghadapi proses persalinan. Senam hamil
merupakan suatu bentuk olah raga atau latihan yang terstruktur. Senam
hamil dapat membantu ibu hamil untuk merasakan ketidaknyamanan
yang dialami, salah satunya gangguan tidur.
Hasil : ibu paham dan mengerti mengenai senam hamil, dan bersedia
mengikuti gerakan pada senam hamil
5) Memberikan informasi mengenai persiapan persalinan, antara lain yang
berhubungan dengan hal-hal berikut: tanda-tanda persalinan, tempat
persalinan yang disepakati ibu, suami dan keluarga, biaya persalinan,
perlengkapan persalinan, surat-surat yang dibutuhkan, kendaraan yang
akan digunakan menuju tempat persalinan, pendamping persalinan,
pengambil keputusan jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Hasil : ibu paham dan mengerti mengenai tanda-tanda persalinan. Ibu
dan keluarga juga sudah mempersiapkan segala hal yang berkaitan
dengan persalinan
6) Berikan terapi yang dibutuhkan seperti imunisasi TT dan tablet Fe
dengan dosis 1x1 @60 mg yang dikonsumsi minimal 90 tablet selama
kehamilan. Tidak diminum bersamaan dengan kopi, teh, susu, soda dan
dianjurkan diminum bersamaan dengan air jeruk atau yang mengandung
vitamin C.
Hasil : vitamin telah diberikan sesuai dosis
7) Menganjurkan klien untuk melakukan kunjungan ulang setiap 1 minggu
sejak usia kehamilan 36 minggu sampai terjadi persalinan atau bila ada
keluhan
Hasil : ibu bersedia untuk melakukan kunjungan ulang
8) Melakukan pendokumentasian di buku KIA, register, dan rekam medis
Hasil : telah dilakukan pendokumentasian
(Sulistyowati, 2013)
F. Evaluasi
Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan asuhan yang kita berikan kepada
pasien, meliputi apakah pemenuhan kebutuhan telah terpenuhi sesuai diagnosis
dan masalah (Sulistyowati, 2013)
1) Ibu dalam kondisi baik dengan kriteria:
a) Tidak mengalami anemia (Hb >11g/dL)
b) Tanda vital dalam batas normal
c) Kenaikan BB sesuai IMT
d) Memahami dan tidak mengalami tanda bahaya
e) Memahami dan dapat mengatasi ketidaknyamanan yang dialami
2) Janin dalam kondisi baik, kriteria:
a) TFU sesuai usia kehamilan
b) DJJ dalam batas normal (120 kali per menit sampai 160 kali per menit)
c) Gerak janin aktif
d) Presentasi kepala
e) TBJ sesuai usia kehamilan
3) Telah mempersiapkan persalinan, yaitu ibu sudah memutuskan tempat
bersalin, biaya persalinan, perlengkpaan persalinan, surat-surat yang
dibutuhkan, kendaraan yang akan digunakan untuk ke tempat bersalin.
4) Sudah mendapatkan imunisasi TT sesuai kebutuhan,
5) Ibu mengonsumsi tablet zat besi sesuai anjuran
6) Melakukan ANC sesuai program (minimal sudah 4x sesuai jadwal)
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL FISIOLOGIS TRIMESTER III
PADA NY S USIA 27 TAHUN G2P1A0 HAMIL 37 MINGGU
DI PUSKESMAS BANJARSARI
I. PENGKAJIAN
Tanggal : 25 September 2023
Jam : 08.30 WIB
Tempat : Ruang KIA, Puskesmas Banjarsari
II. IDENTITAS PASIEN
Identitas Pasien Penanggungjawab
Nama : Ny. S Nama : Tn S
Umur : 27 Tahun Umur : 30 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Petani
Suku bangsa : Jawa, Indonesia Suku bangsa : Jawa, Indonesia
Alamat : Banjarsari 2/4 Alamat : Banjarsari 2/4
III. DATA SUBJEKTIF
1. Alasan Datang
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan susah tidur
3. Riwayat Kesehatan Ibu
a) Riwayat Kesehatan Dulu dan Sekarang
Ibu mengatakan tidak pernah dan tidak sedang menderita penyakit :
(1) Sistem Kardiovaskuler : Jantung, hipertensi, anemia
(2) Sistem Pernafasan : Asma, TBC
(3) Sistem Endokrin : DM, hipertyroid
(4) Sistem Reproduksi : Kista ovarium, mioma uteri
(5) Penyakit Menular : HIV, hepatitis B, sifilis, gonorhoe
b) Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan dari keluarga ibu maupun suami tidak ada yang
menderita penyakit menurun seperti jantung, hipertensi, dan DM. Tidak
ada yang mempunyai penyakit menular : TBC, Hepatitis, HIV/AIDS.
Tidak ada riwayat kelainan cacat bawaan dari keluarga ibu maupun
suami.
4. Riwayat Obstetri
1. Riwayat Haid
Menarche : 12 Tahun
Siklus : 31 hari, teratur
Lamanya : 7 hari
Warna darah : Merah
Nyeri haid : Tidak ada
Banyaknya : Hari 1-3 ganti pembalut 3-4x ¾ penuh
Hari 4-5 ganti pembalut 3x ½ penuh
Hari 6-7 ganti pembalut 2x perhari
2. Riwayat Kehamilan Sekarang
G2P1A0 : Hamil 37 minggu ANC : 6x
HPHT : 10 Januari 2023 Pemberian Fe : 30 tablet
HPL : 17 Oktober 2023 Tanda bahaya : Tidak ada
Gerak janin : >10x dalam 12 jam Kekhawatiran
Khusus
: Tidak ada
TT : lengkap
Konsumsi jamu/obat selain vitamin : Ibu mengatakan selama hamil
tidak mengonsumsi jamu atau
obat selain yang diberikan oleh
dokter atau bidan.
ANC
ke
Tanggal Tempat Suplemen dan fe
(jenis dan jmlh)
Masalah Tindakan/pendkes
1 21-02-
2023
Uk 6
minggu
Puskesmas Asam folat (x)
B6 (x)
Mual
muntah dan
pusing
KIE ketidaknyamanan
TM I, tanda bahaya
TM I, ANC integrasi,
cek laborat lengkap
2 30-03-
2023
Uk 11+2
minggu
Puskesmas Fe (xxx)
Vit C (x)
Kalk (xx)
Tidak ada
keluhan
KIE nutrisi selama
kehamilan dan
konsumsi tablet Fe
secara rutin
3 6-05-
2023
Uk 16+4
minggu
Puskesmas FE (xxx)
Vit C (xx)
Kalk (xx)
Tidak ada
keluhan
KIE nutrisi selama
Trimester 2.
4 31-05- Puskesmas FE (x) Tidak ada KIE cara menghitung
2023
Uk 20+1
minggu
Vit C (x) gerakan janin
5 18-07-
2023
Uk 27
minggu
Puskesmas FE (xx)
Vit C (xx)
Kalk (x)
Tidak ada KIE pola istirahat
selama kehamilan
6 22-08-
2023
Uk 32
minggu
Puskesmas Fe (x)
Vit C (x)
Kalk (x)
Nyeri
punggung
KIE ketidaknyamanan
TM II
3. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu
Thn Kehamilan Persalinan Nifas
Kondisi
anak
ANC
(ya/tdk)
Masalah UK Jenis
persalinan
Penolong L/P
BB/PB
Peny
ulit
2018 Ya Tidak
ada
39
mgg
Spontan Bidan ♀/300
0gr/48
cm
Tidak
ada
Fisiol
ogis
Sehat,
Hidup
4. Riwayat Perkawinan
Ibu mengatakan ibu dan suami menikah sah secara agama dan negara,
lama menikah 5 tahun. Hubungan ibu dan suami baik, ibu tinggal
bersama dengan suami dan mertua.
5. Riwayat KB
6. Pola Pemenuhan Nutrisi Sehari-hari
a.Pola Pemenuhan Nutrisi
Sebelum
hamil
: Ibu mengatakan makan 2-3x sehari, jenis nasi, lauk,
sayuran, kombinasi. Minum 6-7 gelas perhari, jenis air
putih.
Selama
hamil
: Ibu mengatakan akan 2x sehari, jenis nasi, lauk, sayur,
buah. Minum 8 gelas perhari. Jenis air putih.
b. Pola Eliminasi
Jenis
Kontrasepsi
Lama Masalah Alasan lepas
Implan 3 tahun
2018-2021
Tidak ada Karena ingin
punya anak
Sebelum
Hamil
: Ibu mengatakan BAB 1x perhari, tekstur lembek, warna
kecoklatan, dan berbau khas.
BAK 5-6x perhari, berwarna kuning jernih, berbau khas.
Selama
hamil
: Ibu mengatakan ada perubahan pada pola eliminasi
selama hamil, yaitu BAK lebih sering yaitu 7-8x perhari,
untuk BAB tidak ada perubahan yaitu 1x perhari.
c. Pola Aktivitas
Sebelum
hamil
: Ibu mengatakan sebelum hamil ibu mengerjakan
pekerjaan rumah seperti mencuci piring, menyapu rumah,
mengepal, dan mencuci baju dilakukan sendiri.
Selama
hamil
: Ibu mengatakan selama hamil pekerjaan rumah dibantu
suami sedkit-sedikit, dan ibu juga mengurangi aktivitas
berat.
d. Pola Istirahat tidur
Sebelum
hamil
: Ibu mengatakan tidur malam 7-8 jam perhari, dan tidur
siang 1 jam perhari.
Selama
hamil
: Ibu mengatakan tidur malam 5 jam perhari, dan tidak
pernah tidur siang.
e. Pola Hubungan Seksual
Sebelum
hamil
: Ibu mengatakan berhubungan seksual dengan suami 2-3x
setiap minggu.
Selama
hamil
: Ibu mengatakan selama hamil sudah pernah melakukan
hubungan seksual dengan suami dengan hati-hati.
f. Pola Hygiene
Sebelum
hamil
: Ibu mengatakan sebelum hamil mandi sehari 2x, gosok
gigi 2-3x sehari, keramas 1x perhari, dang anti baju 2x
setelah mandi.
Selama
hamil
: Ibu mengatakan selama hamil ini ibu mandi tetap 2x
sehari, gosok gigi 2-3x sehari, keramas 2 hari sekali, dang
anti baju 2-3x sehari.
g. Pola Hidup Sehat
Ibu mengatakan baik sebelum maupun selama hamil ini ibu tidak
pernah mengkonsumsi obat-obatan terlarang, mengkonsumsi
minuman beralkohol, maupun merokok.
7. Psikososial Spiritual
Kehamilan ini : Ibu mengatakan baik ibu dan suami beserta keluarga
menantikan kehamilan ini.
Perasaan : Ibu megatakan sangat bahagia atas kehamilannya
sekarang, dan keluarga turut menjaga ibu dan janin yang
sedang dikandung.
Pengambil
keputusan
: Ibu mengatakan pengambil keputusan utama adalah
suami, tetapi jika dalam keadaan mendesak ibu bisa
mengambil keputusan sendiri.
Spiritual : Ibu mengatakan tetap melakukan ibadah seperti biasa,
yaitu sholat karena ibu beragama islam.
Penghasil
perbulan
: Ibu mengatakan penghasilan suami perbulan, cukup
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
8. Tingkat Pengetahuan
Ibu mengatakan sudah mengetahui ketidaknyamanan TM III
IV. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik Nadi : 80x/menit
Kesadaran : Composmentis RR : 22x/menit
BB sebelum/selama : 46/57 kg Suhu : 36,5o
C
TB : 148 cm TD : 120/76 mmHg
LILA : 27 cm IMT : ((57:(1,48)2
) = 26 kg2
2. Status Present
Kepala : Rambut bersih, lurus, warna hitam, rambut tidak mudah
rontok
Mata : Bersih, sklera putih, konjungtiva merah muda, fungsi
penglihatan baik
Hidung : Bersih, tidak ada secret, tidak ada polip
Telinga : Bibir lemab, bibir warna merah kecoklatan, gigi bersih
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada
pembesaran limfe
Dada : Simetris, tak ada retraksi dinding dada, payudara simetris,
bersih, puting susu menonjol,
Perut : Bentuk bulat, tidak ada luka bekas operasi
Vulva : Tidak dilakukan karena tak ada indikasi
Ekstremitas : Atas : tidak oedema, kuku bersih
Bawah : tidak ada oedema, tidak ada varicess
Reflex
patella
: +2/+2
Punggung : Tidak ada benjolan
Anus : Bersih, tidak ada hemoroid.
3. Status Obstetrik
a. Inspeksi
Muka : Tidak ada oedema, tidak ada cloasma gravidarum.
Mammae : Simetris, puting susu menonjol, ada hiperpigmentasi
areola
Abdomen : Ada striae, ada linea nigra, tidak ada bekas operasi
Vulva : Tidak ada pengeluaran pervaginam
b. Palpasi
Leopold I : Teraba lunak, bulat, tidak melenting (bokong).
TFU 29 cm
Leopold II : Pada bagian kanan teraba bagian kecil-kecil,
terputus-putus (ekstremitas), pada bagian kiri
teraba panjang seperti ada tahanan (punggung)
Leopold III : Teraba keras, bulat, melenting, masih bisa
digoyangkan (kepala)
Leopold IV : Sudah masuk panggul (divergen)
TBJ : 2.790 gram
DJJ : 150x/m teratur, punctum maksimum perut bagian
kiri bawah
Reflex patella : +/+
4. Pemeriksaan Penunjang
Belum dilakukan
V. ANALISA
Diagnosa Kebidanan : Ny. S usia 26 tahun G2P0A0 hamil 37 minggu, puki,
janin tunggal, intrauteri, puka, presentasi kepala, kepala belum masuk PAP
dengan kehamilan fisiologis.
Masalah : Sering BAK
Kebutuhan Tindakan Segera : Tidak ada
VI. PENATALAKSANAAN
Tanggal : 25 September 2023 Jam : 08.35 WIB
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan, keadaan ibu dan bayi sehat. Umur
kehamilan ibu 37 minggu
Keadaan umum : Baik Nadi : 80x/menit
Kesadaran : Composmentis RR : 22x/menit
BB sebelum/selama : 46/57 kg Suhu : 36,5o
C
TB : 148 cm TD : 120/76 mmHg
LILA : 27 cm IMT : ((57:(1,48)2
) = 26 kg2
Hasil : ibu mengetahui hasil pemeriksaan
2. Memberikan pendidikan kesehatan mengenai perawatan payudara dengan
senantiasa membersihkan area putting untuk persiapan menyusui
Hasil: ibu mengerti tentang perawatan payudara dan dapat mempraktikkan
penjelasan bidan
3. Menjelaskan kepada ibu bahwa salah satu tanda ketidaknyamanan pada TM
III yaitu sulit tidut atau insomnia. Untuk mengatasi masalah tersebut ibu
dapat melakukan rileksasi dulu sebelum tidur, mengurangi banyak minum
dan aktifitas sebelum tidur agar tidur ibu lebih berkualitas.
Hasil : ibu mengerti dan mengatakan akan melaksanakan apa yang
disarankan oleh bidan
4. Menjelaskan kepada ibu mengenai pemeriksaan lab ulang dimana wajib
pemeriksaan tersebut wajib dilakukan oleh ibu hamil trimester 3. Dan
meminta ibu untuk pergi ke ruang lab
Hasil : ibu bersedia melakukan cek lab. Dan didapatkan hasil Hb : 12 gr%,
Proteiun Urine : -
5. Memberikan terapi Tablet Fe 1x1 60mg diminum di malam hari dengan vit
C atau air putih, Vit C 1x1, kalk 1x1 500mg
Hasil : ibu mengatakan bersedia mengkonsumsi sesuai dengan anjuran
bidan.
6. Memberitahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 minggu lagi atau bila
ada keluhan
Hasil : ibu mengerti dan bersedia melakukan kunjungan ulang
7. Melakukan dokumentasi dibuku KIA, register
Hasil : pemeriksaan telah di dokumentasikan di buku KIA dan buku register
ibu hamil.
CATATAN PERKEMBANGAN
KUNJUNGAN I
Tanggal
dan Jam
CATATAN PERKEMBANGAN (SOAP) Nama dan Paraf
3 Oktober
2023 jam
08.30
WIB
S :
1. Ibu mengatakan sudah lebih bisa tidur
O :
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
UK : 38+1
minggu
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 82 x/mnt
BB : 58 kg
Palpasi :
Leopold I:
teraba satu bagian bulat, besar, lunak, tidak
melenting. TFU : 29 cm
Leopold II:
sebelah kiri: terapa tahanan memanjang
seperti papan dan sebelah kanan : teraba
bagian bagian kecil dan menonjol.
Leopold III: teraba satu bagian bulat,
melinting, keras, dan sudah masuk PAP.
Leopold IV : kedua tangan sudah
tidak dapat bertemu (konvergen)
Djj : 145 x/menit
Tbj : 2.790 gram
Frekuensi : teratur
Inspeksi :
Mata : konjungtiva tidak kelihatan anemi,
sklera tidak ikterik
Muka : tidak oedem
Extremitas : tangan tidak oedem, kaki
oedem, kaki tidak ada varises
A :
Diagnosa Kebidanan :
Ny. S umur 27 tahun, G2P1A0, umur
kehamilan 38+1
minggu, janin hidup,
tunggal, pungung kiri, presentasi kepala,
sudah masuk panggul, intra uterin, hamil
fisiologis
Masalah :
Tidak ada
Diagnosa Potensial :
Tidak ada
P :
1. Menyampaikan kepada ibu hasil dari
pemeriksaan bahwa kondisi ibu dan
janin dalam keadaan sehat,
Hasil : ibu mengerti dengan
penjelasan yang disampaikan.
2. Memberikan pendidikan kesehatan
mengenai tanda-tanda persalinan
diantaranya yaitu kontraksi yang
semakin meningkat, ketuban pecah,
keluar lender darah
Hasil: ibu mengerti dan mengatakan
akan segera datang ke puskesmas
jika mendapati tanda-tanda
persalinan seperti yang sudah bidan
jelaskan
3. Mengingatkan ibu untuk rutin
mengkonsumsi mutivitamin yang
telah diberikan dan kunjungan ulang
1 minggu lagi atau jika ada keluhan
Hasil : ibu mengerti dan bersedia
melakukan saran-saran yang
diberikan.
4. Mendokumentasikan hasil
pemeriksaan
Hasil : tindakan telah
didokumentasikan
BAB IV
PEMBAHASAN
Ny. S datang ke Puskesmas ingin memeriksakan kehamilannya saat ini. Ny. S
berumur 27 tahun. Menurut (Walyani, Elisabeth, 2015: 118) usia dibawah 16 tahun dan di
atas 35 tahun merupakan umur-umur yang beresiko tinggi untuk hamil. Umur yang baik
untuk kehamilan maupun persalinan adalah 19-25 tahun. Dalam kasus Ny. S usia Ny. S
tidak termasuk dalam resiko tinggi dan diharapkan Ibu dalam kondisi kehamilan normal.
Keluhan Ny. S yaitu sering BAK.
Menurut Varney (2013) riwayat kesehatan dikaji untuk membantu bidan
mengidentifikasi kondisi kesehatan yang dapat mempengaruhi kehamilan atau bayi baru
lahir. Riwayat kesehatan meliputi penyakit menular (TBC, Hepatitis, Malaria, HIV/AIDS),
penyakit menurun (Jantung, Hipertensi, diabetes Mellitus, Asma) dan riwayat kesehatan
atau penyakit keluarga. Dalam kasus Ny. S memiliki kondisi kesehatan yang baik dan tidak
menderita penyakit menular maupun menurun. Menurut (Retnaningtyas, 2021) HPHT
dikaji untuk menentukan HPL. Dalam kasus Ny. S ditemukan HPHT pada 10 Januari 2023.
Maka HPL Ny. S adalah 17 Oktober 2023. Itu berarti bahwa kehamilan Ny. S termasuk
dalam kehamilan Trimester III dengan usia kehamilan 37 minggu.
Pada data objektif dilakukan pemeriksaan umum dan pemeriksaan fisik.
Pemeriksaan tersebut untuk mengetahui apakah Ibu dalam kondisi fisiologis atau terdapat
hal-hal yang dapat menyebabkan keadaan Ibu menjadi patologis dan membutuhkan
tindakan segera. Pada pemeriksaan obstetric didapatkan hasil untuk leopold I yaitu teraba
lunak, bulat, tidak melenting yang berarti posisi bokong berada di bagian atas dan TFU 29
cm yang berarti sesuai dengan usia kehamilan. Pada bagian kanan teraba bagian kecil-
kecil, terputus-putus yaitu ekstremitas, pada bagian kiri teraba panjang seperti ada tahanan
yang berarti bagian punggung. Setelah dilakukan pemeriksaan leopold III didapatkan hasil
posisi kepala. Dan hasil dari leopold IV kepala sudah masuk PAP (divergen). Untuk TBJ
yaitu 2.790 gram dan DJJ 150x/menit teratur, punctum maksimum perut bagian kiri bawah.
Hasil dari pemeriksaan masih dalam batas normal karena denyut jantung janin masih di
antara 120 – 160 dpm.(Saifuddin, 2017:222)
Penatalaksanaan umumnya dilakukan sesuai dengan teori. Dalam kasus ini
dituliskan pada hari pemeriksaan diberikan penkes mengenai ketidaknyamanan pada ibu
hamil trimester 3 salah satunya yaitu insomnia. Menurut (Mardliyana dkk, 2022) insomnia
dapat terjadi pada wanita hamil maupun wanita yang tidak hamil. Insomnia ini biasanya
dapat terjadi mulai pada pertengahan masa kehamilan. Insomnia dapat disebabkan oleh
perubahan fisik yaitu pembesaran uterus, dapat juga disebabkan oleh karena perubahan
psikologis misalnya perasaan takut, gelisal atau khawatir karena menghadapi kelahiran.
Adakalanya ditambahi dengan sering BAK di malam hari / nocturia. Untuk meringankan
hal tersebut, upayakan untuk mandi air hangat sebelum tidur, minum minuman hangat
(susu hangat, the hangat) sebelum tidur, sebelum tidur jangan melakukan aktivitas yang
dapat memberi susah tidur, tidur dengan posisi relaks, dan melakukan relaksasi.
Pemberian suplemen seperti Tablet Fe, Kalsium, dan Vit.C. Tujuan pemberian
tablet Fe untuk menambah asupan nutrisi pada janin, mencegah anemia defisiensi zat besi,
mencegah pendarahan saat masa persalinan. Kalsium berfungsi untuk mencegah atau
mengatasi kadar kalsium yang rendah dalam tubuh. Sedangkan Vitamin C bertujuan untuk
melindungi dan menjaga kesehatan sel tubuh serta membentuk kolagen di dalam tulang,
otot, kulit, dan pembuluh darah. Disamping itu vitamin C juga berguna dalam penyerapan
lemak untuk meningkatkan kadar hemoglobin jika diminum bersamaan dengan tablet Fe.
Juga meminta Ibu untuk datang ANC 2 minggu lagi dan mendokumentasikan seluruh
asuhan serta hasilnya.
DAFTAR PUSTAKA
Azis, M., Alza, N., Triananinsi, N., Dian Pertiwi, A.Y. & Kamaruddin, M. 2020. Efektivitas
Senam Hamil Terhadap Kelancaran Persalinan Kala Ii Pada Ibu Inpartu Di Puskesmas
Bulupoddo Kabupaten Sinjai. Medika Alkhairaat : Jurnal Penelitian Kedokteran dan
Kesehatan, 2(2): 70–74.
Aliyah, J. (2016). Pengaruh Pemberian Senam Hamil Terhadap Tingkat Kecemasan Dan
Kualitas Tidur Ibu Hamil Di Puskesmas Samata Kabupaten Gowa Makassar
:Skripsi.Program Studi Fisioterapi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.
repository.unhas.ac.id/handle/123456789/19340
Fitrahadi, E. 2017. Buku Ajar: Asuhan Kehamilan Disertai Daftar Tilik. Sleman: Universitas
’Aisyiyah Yogyakarta.
Haslan, H. 2015. Asuhan Kebidanan Kehamilan Terintegrasi. Syria Studies, Solok: CV. Insan
Cendekia Mandiri. Tersedia di
https://www.researchgate.net/publication/269107473_What_is_governance/link/548173090
cf22525dcb61443/download%0Ahttp://www.econ.upf.edu/~reynal/Civil
wars_12December2010.pdf%0Ahttps://think-
asia.org/handle/11540/8282%0Ahttps://www.jstor.org/stable/41857625.
Hatijar, Saleh, I.S. & Yanti, L.C. 2020. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. CV.
Cahaya Bintang Cermelang. Gowa: CV. Cahaya Bintang Cemerlang.
Inding, Ilmiati. 2016. Pengaruh Senam Hamil terhadap Perubahan Derajat Nyeri Pada Ibu Hamil
yang Menderita Nyeri Pinggang Bawah (NPB).Skripsi.Fakultas Kedokteran Universitas
Hasanuddin Makassar.
Kemenkes RI 2020. Pedoman Pelayanan Antenatal, Persalinan, Nifas, dan Bayi Baru Lahir di
Era Adaptasi Baru. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
Prawirohardjo, S. 2010. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Ed.4 ed. Jakarta: Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Prawirohardjo, Sarwono. 2014. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Prawirohardjo, S. 2016. ILMU KEBIDANAN SARWONO PRAWIROHARDJO. Edisi keem ed.
Jakarta: PT BINA PUSTAKA SARWONO PRAWIROHARDJO.
Retnaningtyas, E. 2021. Kehamilan dan Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil. Kediri: Strada
Press.
Semmaga, N. & Fausyah, aryani nur 2021. Hubungan Senam Hamil Dengan Kelancaran Proses
Persalinan Normal Di Puskesmas Wara. Jurnal Sistem Kesehatan, 6(1): 7–13. Tersedia di
http://jurnal.unpad.ac.id/jsk_ikm/article/view/35634.
Sulistyowati, A. 2013. Asuahan Kebidanan pada Masa Kehamilan Edisi Revisi. Jakarta:
Salemba Medika.
Sukini, T. 2020. Ketidaknyamanan Masa Kehamilan. Magelang: Pustaka Rumah C1nta.
Tyastuti, S. & Wahyuningsih, heni puji 2016. Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta Selatan:
Kementrian Kesehatan RI.
Varney, H. 2010. Buku Saku Asuhan Kebidanan Varney. Jakarta: EGC.
Wahyuni & Ni’mah, L. 2013. Manfaat Senam Hamil Untuk Meningkatkan Durasi Tidur Ibu
Hamil. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 02(2): 128–136.
Widatiningsih, S. & Hiyana, C. 2017. Praktik Terbaik Asuhan Kebidanan Kehamilan.
Yogyakarta: Trans Medika.
Yulizawati, Iryani, D.D., Bustami, L.E., Insani, A.A. & Andriani, F. 2019. Asuhan Kebidanan
Pada Kehamilan. Padang: CV. Rumah Kayu Pustaka Utama.
Yunitasari, I., Suwanti, S. & Halimatusyaadiah, S. 2021. Pengaruh Senam Hamil Terhadap
Kecemasan Dan Kualitas Tidur Ibu Hamil Trimester Ii Dan Iii. Jurnal Midwifery Update
(MU), 3(2): 107.

More Related Content

Similar to ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL TRIMESTER 3 NY. K DI PUSKESMAS .....

Similar to ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL TRIMESTER 3 NY. K DI PUSKESMAS ..... (20)

Proposal wa ida
Proposal wa idaProposal wa ida
Proposal wa ida
 
Kti wa ida 2
Kti wa ida 2Kti wa ida 2
Kti wa ida 2
 
PPT POST PARTUM keperawatan A [Autosaved].pptx
PPT POST PARTUM keperawatan A [Autosaved].pptxPPT POST PARTUM keperawatan A [Autosaved].pptx
PPT POST PARTUM keperawatan A [Autosaved].pptx
 
KB 1 Lingkup Kebidanan
KB 1 Lingkup KebidananKB 1 Lingkup Kebidanan
KB 1 Lingkup Kebidanan
 
Konsep dasar ibu hamil normal dan komplikasi
Konsep dasar ibu hamil normal dan komplikasiKonsep dasar ibu hamil normal dan komplikasi
Konsep dasar ibu hamil normal dan komplikasi
 
Konsep dasar ibu hamil normal dan komplikasi
Konsep dasar ibu hamil normal dan komplikasiKonsep dasar ibu hamil normal dan komplikasi
Konsep dasar ibu hamil normal dan komplikasi
 
Deteksi
DeteksiDeteksi
Deteksi
 
120262739 anc-fisiologis
120262739 anc-fisiologis120262739 anc-fisiologis
120262739 anc-fisiologis
 
Bersalin
BersalinBersalin
Bersalin
 
BAHAN AJAR.docx
BAHAN AJAR.docxBAHAN AJAR.docx
BAHAN AJAR.docx
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
HUBUNGAN INDEKS TUBUH TERHADAP SIKLUS MENSTRUASI PADA MAHASISWI TINGKAT III ...
HUBUNGAN INDEKS TUBUH TERHADAP SIKLUS MENSTRUASI  PADA MAHASISWI TINGKAT III ...HUBUNGAN INDEKS TUBUH TERHADAP SIKLUS MENSTRUASI  PADA MAHASISWI TINGKAT III ...
HUBUNGAN INDEKS TUBUH TERHADAP SIKLUS MENSTRUASI PADA MAHASISWI TINGKAT III ...
 
Bab i &amp; bab ii
Bab i &amp; bab iiBab i &amp; bab ii
Bab i &amp; bab ii
 
MASA NIFAS
MASA NIFASMASA NIFAS
MASA NIFAS
 
askeb akseptor Kb suntik 3 bulan
askeb akseptor Kb suntik 3 bulanaskeb akseptor Kb suntik 3 bulan
askeb akseptor Kb suntik 3 bulan
 
format dan asuhan kebidanan pada ibu nifas
format dan asuhan kebidanan pada ibu nifasformat dan asuhan kebidanan pada ibu nifas
format dan asuhan kebidanan pada ibu nifas
 
Kel 3 Asuhan internal Berdasarkan Kala 1 Fase Laten.docx
Kel 3 Asuhan internal Berdasarkan Kala 1 Fase Laten.docxKel 3 Asuhan internal Berdasarkan Kala 1 Fase Laten.docx
Kel 3 Asuhan internal Berdasarkan Kala 1 Fase Laten.docx
 
Pengertian nifas
Pengertian nifasPengertian nifas
Pengertian nifas
 
Askeb3 new
Askeb3 newAskeb3 new
Askeb3 new
 
ASUHAN KEBIDANAN METRITIS
ASUHAN KEBIDANAN METRITISASUHAN KEBIDANAN METRITIS
ASUHAN KEBIDANAN METRITIS
 

Recently uploaded

1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxCahyaRizal1
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptxAzwarArifkiSurg
 

Recently uploaded (20)

1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
 

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL TRIMESTER 3 NY. K DI PUSKESMAS .....

  • 1. LAPORAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL FISIOLOGIS TRIMESTER III DI PUSKESMAS BANJARSARI Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Stase Asuhan Kebidanan Holistik Kehamilan Fisiologis Disusun Oleh: RAHMA SASMITA INDRANI P1337424823271 PRODI PROFESI BIDAN JURUSAN KEBIDANAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG TAHUN 2023
  • 2. HALAMAN PENGESAHAN Laporan ilmiah ini disusun oleh : Nama : Rahma Sasmita Indrani NIM : P1337424823271 Prodi : Profesi Bidan Judul laporan “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Fisiologis Pada Ny. S Umur 27 Tahun G2P1A0, Umur Kehamilan 37 Minggu Di Puskesmas Banjarsari Kabupaten Temanggung”. Telah disahkan dan disetujui untuk memenuhi Laporan Praktek hamil di Puskesmas Banjarsari Kabupaten Temanggung. Temanggung, Oktober 2023 Pembimbing Klinik Dewi Ermawati, S.ST., M.M. NIP 197704262007012008 Praktikan Rahma Sasmita Indrani NIM P1337424823271 Mengetahui Pembimbing Institusi Siti Maryani, S.ST, MPH NIP 198905252019022002
  • 3. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kehamilan merupakan hal yang sangat dinantikan oleh sebagian besar perempuan yang telah mengarungi bahtera rumah tangga. Perempuan yang mengalami kehamilan pasti mengalami kekhawatiran yang disebabkan oleh perubahan yang terjadi dalam kurun waktu sembilan bulan. Pada masa kehamilan seiring dengan membesarnya uterus maka pusat gravitasi akan berpindah kearah depan sehingga ibu hamil harus menyesuaikan posisi berdirinya. Postur tubuh yang tidak tepat dimasa kehamilan dapat berakibat peregangan tambahan dan kelelahan pada tubuh, terutama pada tulang belakang, pelvis dan sendi, sehingga hal ini dapat menyebabkan nyeri pinggang pada masa kehamilan (Anugrah, 2020). Kehamilan trimester III yaitu periode 3 bulan terakhir kehamilan yang dimulai pada minggu ke-28 sampai minggu ke-40 (Manuaba, 2018). Selama proses pertumbuhan janin akan terjadi perubahan pada susunan anatomi dan fisiologi pada tubuh ibu. Keadaan ini meliputi bertambahnya berat badan ibu, perubahan pada uterus, serviks, ovarium,vagina dan perineum, kulit, payudara, metabolik, kardiovaskuler, traktusdigestivus, traktus urinarius, sistem endokrin dan sistem muskuloskeletal (Sarwono Prawirohardjo, 2017). Pada wanita hamil trimester III akan mengalami perubahan fisiologis dan psikologis yang disebut sebagai periode penantian. Menanti kehadiran bayinya sebagai bagian dari dirinya, wanita hamil tidak sabar untuk segeramelihat bayinya. Saat ini juga merupakan waktu untuk mempersiapkan kelahiran dan kedudukan sebagai orang tua seperti terpusatnya perhatian pada kelahiran bayi (Manuaba, 2018). B. Rumusan masalah Bagaimana aplikasi asuhan kehamilan fisiologis trimester III secara holistik di Puskesmas Banjarsari Kabupaten Temanggung ? C. Tujuan 1. Tujuan Umum Mendapatkan gambaran secara nyata dan mengembangkan pola pikir ilmiah dalam memberikan asuhan kebidanan pada kasus kehamilan melalui penerapan manajemen kebidanan. 2. Tujuan Khusus
  • 4. Memenuhi tugas target praktik fisiologis Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan Magelang, Poltekkes Kemenkes Semarang dan agar mahasiswa mampu: a. Melakukan pengkajian kepada ibu hamil b. Melakukan interpretasi data c. Merumuskan diagnosa kebidanan sesuai hasil pengkajian d. Mengidentifikasi identifikasi dan antisipasi diagnosa potensial e. Mengidentifikasi tindakan segera f. Menyusun perencanaan sesuai diagnosa yang dirumuskan g. Melaksanakan tindakan sesuai rencana yang sudah disusun h. Melakukan evaluasi tindakan i. Melakukan pendokumentasian j. Melakukan pemantauan ibu dan janin dengan menggunakan buku KIA D. Manfaat 1. Bagi Pasien Pasien mendapatkan asuhan kebidanan kehamilan fisiologis secara holistik Pasien dapat mengetahui pentingnya ibu hamil melakukan ANC rutin 2. Bagi Petugas kesehatan Bidan dan mahasiswa kebidanan mampu menerapkan asuhan berdasarkan teori dan evidence based. 3. Bagi Institusi Pendidikan Institusi dapat menjadikan laporan ini sebagai bahan referensi
  • 5. BAB II TINJAUAN TEORI I. TINJAUAN TEORI MEDIS A. Pengertian Kehamilan Trimester III Kehamilan trimester III berlngsung dalam 13 minggu (minggu ke 28-40). Trimester ketiga sering kali disebut periode menunggu atau waspada sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya, menunggu tanda- tanda persalinan. Perhatian ibu berfokus pada bayinya, gerakan janin dan membesarnya uterus mengingatkan pada bayinya. Sehingga ibu selalu waspada untuk melindungi bayinya dari bahaya, cedera dan akan menghindari orang/hal/benda yang dianggapnya membahayakan bayinya. (Widatiningsih, 2017) B. Fisiologi pada Kehamilan Trimester III 1. Uterus Uterus semakin membesar pada bulan-bulan ini. Pada trimester III karena semakin membesar, fundus uteri menekan kandung kemih menyebabkan wanita mengalami urinary frequeny (sering berkemih); dan pada minggu ke-38 s.d. ke-40 tinggi fundus turun karena janin sudah masuk PAP. Kontraksi semakin jelas dan kuat setelah minggu ke-28 sampai akhir kehamilan. Aliran darah cepat seiring pembesaran uterus, pada kehamilan cukup bulan yang normal 1/6 volume darah total ibu berada dalam sistem pendarahan uterus. (Marmi, 2017) 2. Kenaikan berat badan Pada trimester ke-3 pada perempuan dengan gizi baik dianjurkan menabah berat badan per-minggu sebesar 0,4 kg, sementara pada perempuan dengan gizi kurang atau berlebih dianjurkan menambah berat badan per minggu masing-masing sebesar 0,5 kg dan 0,3 kg (Prawirohardjo, 2014) 3. Sistem Kardiovaskuler Curah jantung meningkat 30-50% pada minggu ke-32 gestasi, kemudian menurun sampai sekitar 20% pada minggu ke-40. Peningkatan terutama disebabkan oleh peningkatan volume sekuncup (stroke volume) dan merupakan respons terhadap peningkatan kebutuhan oksigen jaringan. (nilai N 5-5,5L/menit). Curah jantung tahap lanjut lebih meningkat saat posisi ibu hamil rekumben lateral daripada dalam posisi terlentang. Pada posisi terlentang, uterus yang besar dan berat seringkali menghambat aliran balik vena. Setiap kali terdapat
  • 6. pengerahan tenaga, curah jantung meningkat, misalnya pada persalinan (Marmi, 2017) 4. Sistem Muskuloskeletal Perubahan tubuh secara bertahap dan peningkatan berat bumil menyebabkan postur dan cara berjalan wanita berubah mencolok. (Marmi, 2017) 5. Sistem Pencernaan Seiring dengan makin besarnya uterus, lambung dan usus akan tergeser. Demikian juga dengan yang lainnya seperti apendiks yang akan bergeser ke arah atas dan lateral. Perubahan yang nyata akan terjadi pada penurunan motilitas otot polos dan traktus digestivus dan penurunan sekresi asam hidrokloroid dan peptin di lambung sehingga akan menimbukan gejala pyoris(heartburn) yang disebabkan oleh refleks asam lambung ke esofagus bawah sehingga akibat perubahan posisi lambung dan menurunnya tonus sfingter esofagus bagian bawah. Mual terjadi akibat penurunan asam hidroklorid dan penurunan motilitas, serta konstipasi sebagai akibat penurunan motilitas usus besar. (Prawirohardjo, 2014) 6. Sistem integumen Striae gravidarum terjadi pada bulan-bulan terakhir kehamilan, garis- garis sedikit cekung kemerahan umumnya timbul pada kulit abdomen , kadang pada kulit paha dan payudara. Pada wanita multipara seringkali ditemukan bersamaan dengan striae kehamilan sebelumnya. (Rukiyah, 2013) C. Pertumbuhan dan Perkembangan Janin Trimester III Pertumbuhan dan Perkembangan Janin Kehamilan Trimester III 1. Minggu ke 29 Beratnya sekitar 1250 gram, panjang rata-rata 37 cm. 2. Minggu ke 30 Beratnya mencapai 1400 gram, kisaran panjang 38 cm. Puncak Rahim yang berada sekitar 10 cm diatas pusar memperbesar rasa tak nyaman. Mulai denyutan halus, sikutan/ tendangan sampai gerak cepat meliuk- liuk yang menimbulkan rasa nyeri 3. Minggu ke 31 Berat bayi sekitar 1600 gram, taksiran panjang 40 cm. 4. Minggu ke 32 Pada usia ini berat bayi harus berkisar 1800-2000 gram, panjang tubuh 42 cm. 5. Minggu ke 34
  • 7. Berat bayi hampir 2775 gram, taksiran panjang sekitar 44 cm 6. Minggu ke 35 Secara fisik bayi berukuran sekitar 45 cm, berat 2450 gram. Mulai minggu ini bayi umumnya sudah matang fungsi paru-paru. Ini sangat penting karena kematangan paru-paru sangat menentukan life viabilitas atau kemampuan si bayi untuk bertahan hidup. 7. Minggu ke 38 Seluruh uterus terisi oleh bayi sehingga tidak bisa bergerak atau berputar banyak, antibody ibu di transfer ke bayi. Hal ini akan memberikan kekebalan untuk 6 bulan pertama sampai sistem kekebalan bayi bekerja sendiri. (Nurhayati, 2019) D. Psikologi Ibu Trimester III 1. Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak menarik 2. Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu 3. Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan, khawatir akan keselamatannya 4. Khawatir bayi yang akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi yang mencerminkan perhatian dan kekhawatirannya 5. Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya 6. Merasa kehilangan perhatian 7. Perasaan mudah terluka (sensitif) 8. Libido menurun (Sulistyawati, 2013) E. Ketidaknyamanan Trimester III (Widatiningsih, 2017) KETIDAKNYAMANAN DASAR FISIOLOGI MENGATASINYA Nafas pendek (60% bumil) Pengembangan diafragma terhalang oleh pembesaran uterus; diafragma terdorong ke atas (±4 cm). dapat mereda setelah bagian terbawah janin masuk PAP.  Postur tubuh yang benar  Tidur dengan bantal ekstra  Hindari makan porsi besar  Jangan merokok/hirup asap  Anjurkan berdiri secara periodik & angkat tangan di atas kepala, menarik nafas panjang  Laporkan jika gejala memburuk
  • 8. Insomnia Gerakan janin, kejang otot, peningkatan frekuensi miksi, nafas pendek, atau ketidaknyamanan lain yang dialami  Relaksasi  Masase puggung, atau menggosok perut dengan lembut dan ritmik secara melingkar  Gunakan bantal untuk menyangga bagian tubuh saat istirahat  Mandi air hangat  Jika suka; minum susu hangat sebelum tidur (tidak banyak) Peningkatan frekuensi miksi Penekanan kandung kencing oleh bagian terendah janin  Kosongkan kandung kencing secara teratur  Lakukan Kegel’s exercises  Batasi munum pada malam hari  Pakai pembalut wanita, ganti segera setelah basah  Segera laporkan jika mengalami nyeri/rasa panas saat BAK Kontraksi Braxton Hicks Peningkatan intensitas kontraksi uterus sebagai persiapan persalinan  Istirahat  Ganti posisi  Relaksasi dengan bernafas dalam  Menggosok perut dengan lembut dan ritmik Kram kaki Penekanan pada saraf kaki oleh pembesaran uterus; rendahnya level kalsium yang larut dalam serum atau peningkatan fosfor dalam serum. Dapat dicetuskan oleh kelelahan, sirkulasi yang buruk, posisi jari ekstensi saat meregangkan kaki atau berjalan, munum >1 liter susu perhari  Dorsofleksikan kaki hingga spasme hilang  Suplementasi tablet kalsium karbonat atau kalsium laktat
  • 9. Edema pada kaki Dapat disebabkan oleh bendungan sirkulasi pada ekstremitas bawah; atau karena berdiri/duduk lama, postur yang buruk, kurang latihan fisik, pakaian yang ketat, atau cuaca yang panas  Minum air yang cukup untuk memberikan efek diuretik alami  Istirahat dengan kaki dan paha ditinggikan  Cukup latihan fisik  Hubungi petugas kesehatan jika edema bertambah F. Kebutuhan ibu hamil trimester III 1. Makanan Kebutuhan makanan pada ibu hamil mutlak harus dipenuhi. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan anemia, abortus, IUGR, inersia uteri, perdarahan pasca-persalinan, sepsis puerperalis, dan lain-lain. 2. Senam hamil Kegunaan senam hamil adalah melancarkan sirkulasi darah, nafsu makan bertambah, pencernaan menjadi lebih baik, dan tidur menjadi lebih nyenyak. 3. Pakaian Meskipun pakaian bukan merupakan hal yang berakibat langsung terhadap kesejahteraan ibu dan janin, namun perlu kiranya jika tetap dipertimbangkan beberapa aspek kenyamanan dalam berpakaian. Pakaian harus longgar, bersih, dan tidak ada ikatan yang ketat pada daerah perut. Bahan pakaian usahakan yang mudah menyerap keringat. Memakai bra yang menyokong payudara, memakai sepatu dengan hak yang rendah. Memakai pakaian dalan yang selalu bersih. 4. Istirahat dan rekreasi Dengan adanya perubahan fisik pada ibu hamil, salah satunya beban berat pada perut sehingga terjadi perubahan sikap tubuh, tidak jarang ibu akan mengalami kelelahan, oleh karena itu istirahat dan tidur sangat penting untuk ibu hamil. 5. Perawatan payudara Payudara merupakan aset yang sangat penting sebagai persiapan menyambut kelahiran sang bayi dalam proses menyusui. 6. Seksual Hubungan seksual selama kehamilan tidak dilarang selama tidak ada riwayat penyakit: a) Sering abortus dan kelahiran prematur
  • 10. b) Perdarahan per vaginam c) Koitus harus dilakukan dengan hati-hati terutama pada minggu terakhir kehamilan d) Bila ketuban sudah pecah, koitus dilarang karena dapat menyebabkan infeksi janin intrauteri 7. Sikap tubuh yang baik Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, tubuh akan mengadakan penyesuaian fisik dengan pertambahan ukuran janin. Perubahan tubuh yang paling jelas adalah tulang punggung vertambah lordosis karena tumpuan tubuh bergeser lebih ke belakang dibandingkan sikap tubuh ketika tidak hamil. Untuk mencegah dan mengurangi keluhan ini perlu adanya sikap tubuh yang baik. (Sulistyawati, 2013) G. Tanda bahaya kehamilan trimester III 1. Penglihatan kabur Yaitu masalah visual yang mengindikasikan keadaan yang mengancam jiwa, adanya perubahan visual yang mendadak, misalnya pandangan kabur atau ada bayangan. Perubahan penglihatan ini mungkin disertai dengan sakit kepala yang hebat dan mungkin suatu tanda dari pre-eklamsia. 2. Bengkak pada wajah dan jari tangan Bengkak biasanya menunjukkan adanya masalah serius jika muncul pada muka dan tangan. Hal ini dapat disebabkan adanya pertanda anemia, gagal jantunng, dan preeklamsia. 3. Keluar cairan per vaginam Cairan pervaginam dalam kehamilan normal apabila tidak berupa perdarahan banyak, air ketuban maupun leukhore yang patologis. Penyebabnya adalah serviks inkompeten, ketegangan rahim berlebihan, kelainan bawaan dari selaput ketuban, infeksi. 4. Gerakan janin kurang Ibu hamil mulai dapat merasakan gerakan bayinya pada usia kehamilan 16- 18 minggu (multigravida, sudah pernah hamil dan melahirkan sebelumnya) dan 18-20 minggu (primigravida, baru pertama kali hamil). Jika bayi tidur, gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam (10 gerakan dalam 12 jam). Gerakan janin berkurang dapat disebabkan oleh aktifitas ibu yang berlebihan sehingga gerak janin tidak dirasakan, kematian janin, perut tegang akibat kontraksi berlebihan ataupun kepala sudah masuk panggul pada kehamilan aterm. 5. Nyeri perut yang hebat
  • 11. Hal ini bisa berarti appendicitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang panggul, persalinan preterm, gastritis, penyakit kantong empedu, solutio plasenta, penyakit menular seksual, infeksi saluran kemih atau infeksi lain. (Retnaningtyas, 2021) H. Kunjuangan ANC Trimester III Untuk menghindari risiko komplikasi pada kehamilan dan persalinan, anjurkan setiap ibu hamil unuk melakukan kunjungan antenatal komprehensif yang berkualitas minimal 4 kali, termasuk minimal 1 kali kunjungan diantar suami/pasangan atau anggota keluarga. (Widatiningsih, 2017) Setiap wanita hamil menghadapi resiko komplikasi yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, wanita hamil trimester pertama sebelum 14 minggu memerlukan antenatal untuk mendapatkan informasi yang penting, sebagai berikut Untuk mendapatkan semua informasi yang diperlukan, sehubungan dengan hal-hal diatas, petugas kesehatan akan memberikan asuhan antenatal yang baik dengan langkah-langkah seperti berikut : 1. Sapa ibu beserta keluarganya dan membuatnya merasa nyaman 2. Mendapatkan riwayat kehamilan ibu dan mendengarkan dengan teliti apa yang diceritakan ibu 3. Melakukan pemeriksaan fisik 4. Melakukan pemeriksaan laboratorium 5. Melakukan anamnesis, pemeriksaan laboratorium untuk menilai apakah kehamilannya normal Kunjungan Waktu Alasan Trimester Pertama Sebelum minggu ke 14 - Mendeteksi masalah yang dapat ditangani sebelum membahayakan jiwa - Mencegah masalah, missal tetanus neonatal, anemia, kebiasaan tradisional yang berbahaya - Membangun hubungan saling percaya - Memulai persiapan kelahiran dan kesiapan untuk menghadapi komplikasi. - Mendorong perilaku yang sehat (nutrisi, kebersihan, olahraga, istiraha, seks, dan sebagainya) Trimester II 14-28 minggu Sama dengan TM I ditambah : kewaspadaan khusus terhadap hipertensi kehamilan Trimester III 28-36 minggu Sama, ditambah deteksi kehamilan ganda Setelah 36 minggu Sama, ditambah deteksi kelainan letak atau kondisi yang memerlukan persalinan di RS
  • 12. 6. Membantu ibu dan keluarganya untuk mempersiapkan kelahiran dan kemungkinan keadaan darurat : a. Bekerja sama dengan ibu, keluarganya, serta masyarakat untuk mempersiapkan rencana kelahiran termasuk mengidentifikasi penolong dan tempat persalinan, serta perencanaan tabungan untuk mempersiapkan biaya persalinan. b. Bekerja sama dengan ibu, keluarganya, serta masyarakat untuk mempersiapkan rencana jika terjadi komplikasi, termasuk : 1) Mengidentifikasi ke mana harus pergi dan transportasi untuk mencapai tempat tersebut. 2) Mempersiapkan donor darah 3) Mengadakan persiapan finansial 4) Mengidentifikasi pembuatan keputusan kedua jika pembuat keputusan pertama tidak ada ditempat. I. Kebutuhan nutrisi ibu hamil trimester III: Di trimester ke III, ibu hamil butuh bekal eneegi yang memadai. Selain untuk mengatasi beban yang kian berat, juga sebagai cadangan energi untuk persalinan kelak. Itulah sebabnya pemenuhan gizi seimbang tidak boleh dikesampingkan baik secara kualitas maupun kuantitas. Pertumbuhan otak janin akan terjadi cepat sekali pada dua bulan terakhir menjelang persalinan. Karena itu, jangan sampai kekurangan gizi. Berikut ini sederet zat gizi yang sebaiknya lebih diperhatikan pada kehamilan trimester ke III ini, tentu tanpa mengabaikan zat gizi lainnya: kalori, vitamin B6 (piridoksin), yodium, tiamin (vitamin B1), riboflavin (B2), niasin (B3), dan air (Retnaningtyas, 2021)
  • 13. 2. EVIDENCE BASED Senam hamil merupakan suatu gerakan tubuh berbentuk latihan-latihan dengan aturan, sistematika, dan prinsip-prinsip gerakan khusus yang disesuaikan dengan kondisi ibu hamil, bertujuan agar ibu hamil siap mental dan jasmani dalam menghadapi proses persalinan. Senam hamil merupakan suatu bentuk olah raga atau latihan yang terstruktur. Senam hamil dapat membantu ibu hamil untuk merasakan ketidaknyamanan yang dialami, salah satunya gangguan tidur. Menurut Prawirohardjo (2020) petunjuk senam hamil berupa konsultasi/pemeriksaan kesehatan, dilakukan mulai umur kehamilan 28 minggu, membutuhkan ruangan yang nyaman dan pakaian yang sesuai, minum yang cukup baik sebelum, selama dan setelah melakukan senam, melakukan senam 3x seminggu/teratur, melakukan pemanasan dan pendinginan, tidak menahan nafas selama latian, hentikan bila timbul keluhan, bila dilakukan di rumah sakit senam hamil dipandu dan terdapat sosialisasi. Penelitian Aliyah (2021) menunjukkan bahwa senam hamil berpengaruh dalam meningkatkan durasi tidur ibu hamil trimester III. Penelitian dilakukan pada 22 da ibu hamil trimester II dan III dengan jumlah pertemuan adalah 6 kali pertemuan, 2 kali dalam seminggu. Penelitian ini juga menyatakan bahwa senam hamil memberikan efek relaksasi pada ibu hamil yang bisa berpengaruh terhadap durasi tidur bagi ibu hamil. Berdasarkan penelitian (Wahyuni & Ni’mah, 2019) maka dapat disimpulkan bahwa senam hamil ber- manfaat terhadap peningkatan durasi tidur ibu hamil pada trimester kedua ketiga, dengan nilai p = 0,004 (< 0,05). Ibu hamil hendaknya memper- hatikan durasi tidur untuk menjaga keseha- tan bayi dan dirinya. Apabila terjadi kesulitan dalam tidur, maka perlu melakukan gerakan- gerakan olah raga atau senam yang mampu merelaksasikan otot-otot. Sejalan dengan penelitian (Yunitasari et al., 2021) didapatkan hasil bahwa dari 30 responden tingkat kualitas tidur sesudah intervensi kurang dari pada sebelum intervensi berjumlah 1 responden dengan rata-rata 1.00. Tingkat kualitas tidur sesudah lebih dari sebelum intervensi berjumlah 29 responden dengan rata-rata 16.00. hasil nilai signifikansi (p = 0.000) tingkat kecemasan adalah< α = 0.005 sehingga ada pengaruh sebelum dan sesudah dilakukan intervensi terhadap tingkat kualitas tidur ibu. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Puspitasari (2020) tentang hubungan senam hamil dengan nyeri pinggang pada ibu hamil di RS
  • 14. Kendangsari Surabaya dengan hasil Pvalue = 0,000 yang artinya Ho ditolak artinya ada hubungan yang bermakna antara ibu hamil yang melakukan senam hamil dengan nyeri pinggang. Semakin teratur mengikuti senam hamil maka hal ini dapat meminimalkan nyeri pinggang yang dirasakan oleh ibu hamil
  • 15.
  • 16. II. Tinjauan Teori Asuhan Kebidanan A. Pengkajian Data 1) Menanyakan identitas, meliputi : a) Nama istri/ suami Mengetahui nama klien dan suami berguna untuk memperlancar komunikasi dalam asuhan sehingga tidak terlihat kaku dan lebih akrab (Retnaningtyas, 2021). b) Umur Umur perlu diketahui guna mengetahui apakah klien dalam kehamilan yang beresiko atau tidak. Usia dibawah 20 tahun dan di atas 35 tahun merupakan umur-umur yang beresiko tinggi untuk hamil. Umur yang baik untuk kehamilan atau persalinan adalah 20-35 tahun (Retnaningtyas, 2021). c) Suku/ Bangsa Ras, etnis, dan keturunan harus diidentifikasi dalam rangka memberikan perawatan yang peka budaya kepada klien dan mengidentifikasi wanita atau keluarga yang memiliki kondisi resesif otosom dengan insiden yang tinggi (Retnaningtyas, 2021). d) Pendidikan Untuk mengetahui tingkat intelektualnya, karena tingkat pendidikan mempengaruhi sikap perilaku seseorang e) Agama Informasi ini dapat menuntun ke suatu diskusi tentang pentingnya agama dalam kehidupan klien, tradisi keagamaan dalam kehamilan dan kelahiran, perasaan tentang jenis kelamin tenaga kesehatan (Retnaningtyas, 2021). f) Pekerjaan Mengetahui pekerjaan klien adalah penting untuk mengetahui apakah klien berada dalam keadaan utuh dan untuk mengkaji potensi kelahiran, prematur, dan pajanan terhadap bahaya lingkungan kerja yang dapat merusak janin (Retnaningtyas, 2021). Untuk mengetahui taraf hidup dan sosial ekonomi penderita agar nasehat yang diberikan sesuai. Dan untuk mengetahui pekerjaan ibu mengganggu kehamilan atau tidak. g) Alamat
  • 17. Untuk mengetahui dimana ibu menetap, mencegah kekeliruan bila ada nama yang sama, memudahkan menghubungi keluarga, petunjuk saat kunjungan rumah. B. Data Subyektif Pada langkah ini di lakukan pengkajian dengan mengumpulkan semua data / informasi yang akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Dilakukan untuk mendapatkan biodata, riwayat menstruasi, riwayat kesehatan, riwayat kehamilan, persalinan dan nifas, bio-psiko-sosial- spritual, serta pengetahauan kilen (Hatijar et al., 2020). a) Alasan datang Alasan wanita datang ke tempat bidan/klinik, yang diungkapkan dengan kata-katanya sendiri b) Keluhan utama Keluhan utama adalah alasan kenapa klien datang ke tempat bidan. Hal ini disebut tanda atau gejala. Dituliskan sesuai dengan yang diungkapkan oleh klien serta tanyakan juga sejak kapan hal tersebut dirasakan (Retnaningtyas, 2021). Keluhan yang sering dijumpai pada TM I diantaranya mual dan muntah, rasa lemah dan lelah, sering buang air kecil, ketidaknyamanan pada payudara, hidung tersumbat, epulis, pengeluaran air liur berlebih, dan keputihan. c) Riwayat kesehatan 1) Riwayat kesehatan yang lalu Untuk mengetahui apakah ibu pernah menderita penyakit salah satu faktor predisposisi. Misalnya hipertensi, jantung, kencing manis, asma, TBC dll, pernah opersai atau tidak, pernah opname atau tidak 2) Riwayat kesehatan sekarang Untuk mengetahui apakah penyakit yang diderita oleh ibu saat hamil yang mempengaruhi kehamilan. Misalnya hipertensi, jantung, diabetes melitus a) Jantung: Curah jantung (cardiac output) meningkat 30-50% selama hamil dan akan meningkat secara maksimal pada pertengahan kehamilan. Curah jantung dalam posisi terbaring lateral meningkat 43% akibat meningkatnya frekuensi nadi. Wanita dengan disfungsi jantung yang parah mungkin mengalami perburukan gagal jantung b) Hipertensi: Wanita hipertensi yang dinyatakan hamil perlu mendiskusikan dengan dokter tentang pengobatan mana yang
  • 18. aman digunakan selama mengandung. Selain itu, wanita dengan hipertensi yang sudah ada sebelumnya mengalami peningkatan resiko terjadinya preeklampsia selama kehamilan. (Varney, 2010) c) Diabetes militus: Faktor resiko utama diabetes maternal ini adalah berat badan berlebih, peningkatan berat badan, dan kurangnya aktivitas fisik. Jelas hal ini menjadi pertimbangan bagi semua bidan dalam menganjurkan pola hidup sehat kepada wanita. Diabetes juga merupakan permasalahan yang terus meningkat pada wanita usia subur. Oleh sebab itu, penapisan diabetes harus dilakukan pada semua wanita hamil. (Varney, 2010) d) Asma : umumnya perubahan fisiologis kehamilan tidak mencetuskan serangan asma. Kehamilan dapat berlangsung tanpa gangguan kecuali apabila sering kambuh. Studi tentang asma dalam kehamilan menunjukan bahwa serangan asma berat selama kehamilan berhubungan dengan peningkatan insiden abortus, BBLR, kelahiran prematur, dan IUFD akibat hipoksia dalam kandungan (Widatiningsih & Hiyana, 2017). e) Sifilis : Sifilis merupakan penyakit infeksi sistemik disebabkan oleh Treponema pallidum yang dapat mengenai seluruh organ tubuh, mulai dari kulit, mukosa, jantung hingga susunan saraf pusat, dan juga dapat tanpa manifestasi lesi di tubuh. Sifilis pada umumnya ditularkan lewat kontak seksual, namun juga dapat secara vertikal pada masa kehamilan. Pada kehamilan gejala klinik tidak banyak berbeda dengan keadaan tidak hamil, hanya perlu diwaspadai hasil tes serologi sifilis pada kehamilan normal bisa memberikan hasil positif palsu (Prawirohardjo, 2016). f) HIV/penyakit menular seksual: Hasil konsepsi yang tidak sehat sering kali terjadi akibat PMS, misalnya kematian janin (abortus spontan atau lahir mati). Bayi berat lahir rendah (akibat prematuritas atau retardasi pertumbuhan janin dalam rahim) dan infeksi congenital atau perinatal (kebutaan, pneumonia neonatus, dan retardasi mental) (Prawirohardjo, 2010) 3) Riwayat kesehatan keluarga Jika ada anggota dalam keluarga yang menderita penyakit yang bersifat menurun seperti hipertensi, penyakit jantung, diabetes, kelainan/cacat bawaan, penyakit jiwa, kembar, preeklamsi-eklamsi
  • 19. pada ibu/kakak/adik kandung, maka klien akan berpotensi mengalaminya sehingga membahayakan kehamilan. Begitu juga jika ada anggota keluarga yang menderita penyakit menular seperti TBC, hepatitis, typhoid, herpes maka akan berisiko menularkannya pada ibu hamil. Selain itu jika suami menderita penyakit kelamin seperti sifilis, GO, HIV/AIDS dapat menular ke klien dan membahayakan kehamilan ini (Widatiningsih & Hiyana, 2017). d) Riwayat obstetri 1) Riwayat haid Menarche (usia pertama kali haid) : antara usia 12-16 tahun, hal ini dipengaruhi oleh keturunan, keadaan gizi, bangsa, lingkungan, iklim, dan keadaan umum Siklus haid terhitung mulai hari pertama haid hingga hari berikutnya. Siklus haid perlu ditanyakan untuk mengetahui apakah klien mempunyai kelainan siklus haid atau tidak. Siklus normal haid yaitu 28-30 hari. Lamanya haid normal biasanya 7 hari. Apabila lebih dari 15 hari kemungkinan terdapat keadaan yang abnormal. Banyaknya haid yaitu 2-3 kali ganti pembalut dalam sehari. Dismenorhoe (nyeri haid) perlu ditanyakan untuk mengetahui apakah klien mengalaminya atau tidak. Nyeri haid juga menjadi tanda bahwa uterus klien begitu hebat hingga menimbulkan nyeri. (Retnaningtyas, 2021) 2) Riwayat kehamilan sekarang a) HPHT Mengetahui hari pertama haid terakhir untuk memperkirakan umur kehamilan dan memperkirakan waktu persalinan. b) Imunisasi Imunisasi tetanus toxoid diperlukan untuk memberikan perlindungan pada bayi terhadap penyakit tetanus neonatorum, imunisasi dapat dilakukan pada trimester I-II. (Retnaningtyas, 2021) 3) Riwayat kehamilan yang lalu a) Jumlah kehamilan (Gravida) Untuk mengetahui seberapa besar pengalaman ibu mengenai kehamilan dan untuk dilakukan penapisan mengenai faktor risiko.
  • 20. b) Jumlah persalinan Untuk mengidentifikasi berapa kali persalinan yang dilakukan baik yanng preterm dan aterm, untuk diketahui faktor risiko yang akan terjadi dan dilakukan tindakan yang akan dilakukan. c) Jumlah aborsi Apabila pernah mengalami keguguran dikehamilan sebelumnya tidak menutup kemungkinan akan terjadi pada kehamilan selanjutnya. (Retnaningtyas, 2021) 4) Riwayat KB KB terakhir yang digunakan jika pada kehamilan perlu juga ditanyakan rencana KB setelah melahirkan. Riwayat kontrasepsi hormonal juga dapat mempengaruhi HPHT, riwayat ini perlu dikaji apakah kehamilan ini termasuk kehamilan yang diinginkan atau tidak. 5) Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari a) Pola nutrisi Nafsu makan dengan menu gizi seimbang (termasuk sayur berkuah) 3-4 kali/hari. Minum air putih sehari 8 gelas/hari. Pola nutrisi dikaji untuk mengetahui bagaimana pasien mencakupi asupan gizinya. Peningkatan kalori selama hamil hanya 300 kkal, ibu harus menambah 2 porsi susu dan 1 porsi daging. b) Pola eliminasi BAB : Berkaitan dengan adaptasi gastroinstestinal sehingga menurunkan tonus dan motiliti lambung dan usus terjadi reabsorbsi zat makanan peristaltik usus lebih lambat sehingga menyebabkan konstipasi. BAK : Penekanan kandung kemih karena pengaruh hormon estrogen dan progesteron sehingga menyebabkan sering buang air kecil. Terjadi pengeluaran keringat. c) Pola hygiene Kebersihan jasmani sangat penting karena saat hamil banyak berkeringat terutama didaerah lipatan kulit. Mandi 2-3x sehari membantu kebersihan badan dan mengurangi infeksi d) Pola hubungan seksual
  • 21. Dikaji pola hubungan seksual, frekuensi berhubungan,kelainan, dan masalah seksual dan lain-lain. e) Pola istirahat dan tidur Jadwal istirahat perlu diperhatikan karena istirahat dan tidur yang teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani untuk perkembangan dan pertumbuhan janin f) Pola aktivitas fisik dan olahraga Berhubungan dengan system muskuloskeletal: persendian sakro-iliaka, sakro koksigia dan pubik yang akan meyebabkan adanya keretakan, pusat graviasi berubah sehingga postur tubuh berubah, terjadi perubahan postur tubuh menjadi lordosi fisiologis. Penekanan pada ligamen dan pelvic, cara berbaring, duduk, berjalan, berdiri dihindari jangan sampai mengakibatkan injuri karena jatuh. Wanita hamil boleh bekerja, tetapi jangan terlampau berat. g) Pola kebiasaan yang merugikan Ibu hamil yang merokok akan sangat merugikan dirinya dan bayinya. Bayi akan kekurangan oksigen dan racun yang diisap melalui rokok dapat ditransfer lewat plasenta ke dalam tubuh bayi. Pada ibu hamil dengan merokok berat harus diwaspadai akan risiko keguguran, kelahiran premature, BBLR, bahkan kematian janin. Sangat dianjurkan pada ibu hamil terutama selama trimester I untuk menghindari rokok, minuman beralkohol dan obat-obatan yang tidak dianjurkan oleh dokter atau bidan. h) Riwayat psikososial – spiritual − Riwayat perkawinan Sah tidaknya perkawinan, usia pertama kali menikah, perkawinan ke berapa, pertanyaan tersebut berkaitan dengan psikologis ibu. − Riwayat psikososial Riwayat psikososial meliputi : pengetahuan dan respon ibu terhadap kehamilan dan kondisi yang dihadapi saat ini, jumlah keluarga di rumah, respon keluarga terhadap kehamilan, dukungan keluarga, pengambilan keputusan dalam keluarga, tempat melahirkan dan penolong yang diinginkan ibu.
  • 22. i) Data Pengetahuan Mengetahui seberapa jauh pengetahuan ibu yang dapat menguntungkan ibu. C. Data Obyektif 1. Pemeriksaan fisik a) Pemeriksaan umum 1) Keadaan Umum Jika pasien memperlihatkan responsi yang baik terhadap lingkungan dan orang lain serta secara fisik pasien tidak mengalami ketergantungan saat berjalan, maka keadaan umumnya baik. 2) Kesadaran Kesadaran dilihat untuk mendapatkan gambaran tentang kesadaran pasien. Perhatikan tanda-tanda sehat untuk memeriksa kesadaran umum dengan skor GCS yang dapat diklasifikasikan sebagai composmentis, apatis, somnolen, stupor, koma. (Retnaningtyas, 2021) 3) BB Sebelum hamil pada saat pemeriksaan Kenaikan berat badan ibu hamil dianjurkan sekitar 1-2,5 kg pada trimester pertama 4) Tinggi badan (TB) Tinggi badan kurang dari rata- rata merupakan faktor resiko bagi ibu hamil/ibu bersalin, jika tinggi badan kurang dari 145 cm kemungkinan ibu memiliki panggul sempit. Tubuh yang pendek dapat menjadi indikator gangguan genetik. Karena tinggi yang pasti sering kali tidak diketahui dan tinggi badan berubah seiring peningkatan usai wanita, tinggi badan harus diukur saar kunjungan awal. 5) IMT IMT normal adalah 19,5 sampai 26. 6) LILA Standar minimal untuk ukuran LILA pada wanita dewasa atau usia reproduksi adalah 23,5 cm. 7) Tanda Vital − Tekanan darah Tekanan darah pada ibu hamil tidak boleh mencapai 140 mmHg sistolik atau 90 mmHg diastolik. − Suhu
  • 23. Peningkatan suhu menunjukkan proses infeksi atau dehidrasi. Normalnya sekitar 36 – 37.5 o C. Suhu maternal dapat meningkat 0,5o C. − Nadi Peningkatan denyut nadi dapat menunjukkan infeksi, syok , ansietas, atau dehidrasi. Normalnya 50 – 100 kali per menit. − Pernapasan Peningkatan frekuensi pernapasan dapat menunjukkan syok atau ansietas. Normalnya 16 – 24 kali per menit. b) Status present 1) Kepala : bentuknya mesochepal, tidak ada benjolan. 2) Rambut : warna hitam, bersih, tidak rontok, kulit kepala tidak ketombe. 3) Muka : bersih, tidak sianosis/pucat. 4) Mata : simetris, kelopak mata yang tidak bengkak, konjungtiva merah muda, sklera putih, tidak ada secret, ataupun gangguan penglihatan. 5) Telinga : simetris, bersih, tidak ada gangguan pendengaran tidak ada massa. 6) Hidung : simetris, bersihm tidak ada cairan atau polip. 7) Mulut : basah/lembab, merah muda kecoklatan, bersih termasuk lidah dan gerahamnya, tidak ada karies, dan stomatitis. 8) Leher : mengkaji tiroid, kemungkinan agak membesar selama kehamilan; tandai bila ada pembesaran, nodul dan seterusnya yang dapat mengindikasikan hipertiroidisme atau goiter dan dikaji lebih jauh adanya gangguan. 9) Dada : inspeksi, palpasi, dan auskultasi harus didapati normal tanpa suara tambahan. 10) Payudara : melakukan inspeksi dan palpasi. Dapat dicatat perubahan normal kehamilan, kulit tampak kekuningan dan terabanya nodul memberi kesan kemungkinan karsinoma; warna kemerehan mengindikasi mastitis. 11) Ekstremitas atas : bentuk yang normal, tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, tangan dan kuku bersih, ujung jari tidak pucat. 12) Ekstremitas bawah : kuku bersih dan tidak pucat, tidak ada oedema maupun varises.
  • 24. 13) Abdomen : tidak ada bekas luka operasi, terdengar bising usus. 14) Genetalia : luka, varises, kondiloma, cairan, (warna, konsistensi, jumlah, bau, keluhan gatal/panas), keadaan kelenjar bartholini (pembengkakan,cairan,kista), nyeri tekan, hemoroid dan kelainan lain 15) Punggung : ada kelainan bentuk atau tidak c) Status obstetrik 1) Inspeksi a) Muka : Dilihat ada atau tidaknya edema dan chloasma gravidarum b) Mammae : Hiperpigmentasi areola dan puting susu, glandula montgomery menonjol dan tidak teraba massa kolustrum keluar setelah 32 minggu c) Abdomen : Dilihat pada perut tampak membesar, ada tidaknya linea nigra, linea alba, striae gravidarum d) Vulva : Hipertrofi kelenjar serviks menyebabkan munculnya Tanda chadwick goodell dan hegar 2) Palpasi Palpasi Abdomen menggunakan cara leopold dengan langkah sebagai berikut : a) Leopold I Tujuannya untuk menentukan umur kehamilan (berdasarkan TFU) dan untuk menentukan bagian apa yang terdapat di fundus b) Leopold II Tujuannya untuk menentukan bagian apa yang ada di bagian kanan dan kiri perut ibu c) Leopold III Tujuannya untuk menentukan bagian apa yang terdapat di bawah dan apakah bagian bawah janin sudah atau belum terpegang oleh pintu atas panggul d) Leopold IV Untuk menentukan seberapa jauh bagian terendah janin sudah masuk pintu atas panggul. Jari-jari tangan penolong masih dapat
  • 25. bertemu berarti konvergen, bila tidak dapat bertemu maka divergen. (Yulizawati et al., 2019) 3) Auskultasi Auskultasi untuk mendengar bising usus diseluruh kuadran. Setelah 12 minggu, auskultasi denyut jantung janin (DJJ), perhatikan lokasi. Setelah 20 minggu, tentukan posisi janin dengan menggunakan perasat leopold untuk menentukan lokasi DJJ dengan fetoskop untuk mengonfirmasi tanggal, perhatikan kondisi uterus apakah lembut, lunak, mudah dirangsang atau berkontraksi. Obeservasi adanya gerakan nonverteks, keadaan ini harus ditangani. Pada usia cukup bulan, perkiraan janin. (Retnaningtyas, 2021) 2. Pemeriksaan penunjang a) Pemeriksaan haemoglobin Pemeriksaan haemoglobin adalah pengambilan darah melalui jaringan perifer, untuk mengetahui kadar hemoglobin dalam darah. Tujuan dilakukan pemeriksaan haemoglobin pemriksaan Hb secara rutin selama kehamilan merupakan kegiatan rutin untuk mendeteksi anemia, namun ada kecenderungan bahwa kegiatan ini tidak dilakukan secara optimal selama kehamilan Hasil pemriksaan Hb sahli dapat diklasifikasikan sebagi berikut Hb 11 gr% dikatakan tidak anemia, 9-10 gr% anemia ringan, 7-8 gr% anemia sedang,<7 gr% anemia berat. b) Pemeriksaan protein urine Pemeriksaan protein dalam urine ini bertujuan untuk mengetahui komplikasi adanya preeklamsi pada ibu hamil yang sering kali menyebabkan masalah dalam kehamilan maupun persalinan dan terkadang menyebabkan kesakitan dan kematian ibu dan bayi bila tidak segera diantisipasi. Pemeriksaan protein urine adalah pemeriksaan protein dengan menggunakan asam asetat 5 % dan apabila setelah dipanaskan urine menjadi keruh berarti ada protein di dalam urine. Standar kadar kekeruhan protein urine adalah : 1. Negatif : urine jernih 2. Positif 1 : ada kekeruhan 3. Positif 2 : kekeruhan mudah dilihat dan ada endapan 4. Positif 3 : urine lebih keruh dan endapan yang lebih jelas
  • 26. 5. Positif 4 :urine sangat keruh dan disertai endapan yang menggumpal. c) Pemeriksaan urine reduksi Pemeriksaan urine reduksi bertujuan untuk melihat adanya glukosa dalam urine. Urine normal biasanya tidak mengandung gkukosa. Dalam kasus tertentu urine mengandung glukosa seperti pada ibu yang mempunyai riwayat penyakit DM. Cara membaca hasil pemeriksaan urine reduksi : Negatif: hijau/biru +1 : hijau/kuning +2 : kuning kehijauan +3 : jingga +3 >2% : merah bata. D. Assesment 1. Diagnosa kebidanan Diagnosis kebidanan adalah diagnosis yang ditegakkan bidan dalam lingkup praktik kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur diagnosis kebidanan. Standar nomenklatur daignosis kebidanan adalah sebagai berikut. Beberapa cara penulisan diagnosis kehamilan : G(1-3), P(1-3), A(0),UK (13-27 minggu) dengan...(kehamilan normal/dengan penyulit dan komplikasi) G(gravida) : jumlah kehamilan yang dialami wanita. Diikuti dengan jumlah seluruh kehamilan termasuk kehamilan ini. P(para) : jumlah kehamilan yang diakhiri dengan kelahiran janin yang memenuhi syarat untuk melangsungkan kehidupan(28 minggu atau 1000 gram). A(abortus) : jumlah kelahiran yang diakhiri dengan aborsi spontan atau terinduksi pada usia kehamilan sebelum 20 minggu atau memiliki berat kurang dari 500 gram. 2. Masalah Masalah adalah hal-hal yang berkitan dengan pengalaman klien yang ditemukan dari hasil pengkajian atau yang menyertai diagnosis. Masalah yang dituliskan biasanya sesuai dengan keluhan utama. 1) Kontraksi palsu Braxton-Hicks atau kontraksi palsu ini berupa rasa sakit dibagian perut yang ringan, tidak teratur, dan akan hilang bila ibu hamil duduk atau istirahat. Sebagian ibu hamil mengalami kontraksi palsu pada kehamilan trimester tiga. Braxton Hicks biasanya tidak begitu
  • 27. terasa sakit dan mirip dengan kram menstruasi. Kontraksi ini terjadi sewaktu rahim ibu mengencang lalu mengendor lagi dan terjadi tidak beraturan. Menjelang akhir kehamilan Ibu, kontraksi ini terasa sedikit lebih sakit, terutama bila janin sedang berubah posisi dengan kepala di bawah. 2) Gatal dan kaku pada jari Gatal – gatal dapat terjadi pada ibu hamil sepanjang kehamilan artinya bisa terjadi pada kehamilan trimester I, trimester II maupun trimester III. Hal ini menimbulkan ketidaknyamanan pada ibu hamil sehingga bisa mengganggu istirahat dan aktifitas ibu sehari – hari. Beberapa faktor penyebabnya adalah : − Penyebab gatal – gatal ini belum diketahui secara pasti, kemungkinan penyebabnya adalah hypersensitive terhadap antigen placenta. − Perubahan gaya berat yang disebabkan karena pembesaran rahim membuat berubahnya postur wanita dimana posisi bahu dan kepala lebih kebelakang. Hal ini untuk menyeimbangkan lengkungan punggung dan berat tubuh yang cenderung condong ke depan.Hal ini dapat menekan syarat di lengan sehingga mengakibatkan rasa gatal dan kaku pada jari 3) Edema Kadang-kadang kita temui edema pada ibu hamil trimester II. Edema ini biasa terjadi pada kehamilan trimester II dan III. Faktor penyebab : − Pembesaran uterus pada ibu hamil mengakibatkan tekanan pada vena pelvik sehingga menimbulkan gangguan sirkulasi. Hal ini terjadi terutama pada waktu ibu hamil duduk atau berdiri dalam waktu yang lama. − Tekanan pada vena cava inferior pada saat ibu berbaring terlentang. Kongesti sirkulasi pada ekstremitas bawah − Kadar sodium(Natrium) meningkat karena pengaruh dari hormonal. Natrium bersifat retensi cairan. − Pakaian ketat. 4) Kram kaki atau tangan Kram kaki ini timbul karena sirkulasi darah yang menurun atau karena kekurangan kalsium. 5) Sakit punggung
  • 28. Hal ini disebabkan oleh faktor pembesaran payudara dapat berakibat ketegangan otot, keletihan, posisi tubuh membungkuk ketika mengangkat barang, kadar hormon yang meningkat menyebabkan cartilage pada sendi besar menjadi lembek, posisi tulang belakang hiperlordosis. (Tyastuti & Wahyuningsih, 2016). 3. Diagnosa potensial Pada langkah ini, kita mengidentifikasi masalah potensial atau diagnosis potensial berdasarkan diagnosis/masalah yang sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan, dilakukan pencegahan. Bidan diharapkan waspada dan bersiap-siap mencegah diagnosis/masalah potensial ini menjadi benar-benar terjadi. Langkah ini penting dalam melakukan asuhan yang aman. 4. Identifikasi kebutuhan segera Pada langkah ini, bidan menetapkan terhadap tindakan segera, melakukan konsultasi, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain berdasarkan kondisi klien. Selain itu, juga mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan/untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengn anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien. E. Penatalaksanaan Tanggal / jam: 1) Memberitahu ibu mengenai hasil pemeriksaan bahwa kondisi ibu dan janin baik Hasil : ibu senang mengetahui hasil pemeriksaan dalam kondisi baik 2) Memberikan KIE tentang ketidaknyamanan yang mungkin muncul serta cara mengatasinya. a. Pusing Rasa pusing sering menjadikan keluhan ibu hamil trimester II dan trimester III. Hal ini menimbulkan rasa ketidaknyamanan pada ibu hamil, kalau tidak ditangani penyebabnya maka dapat mengakibatkan tekanan darah rendah dan sampai meninggal. Sebaiknya ibu hamil posisi tidur posisi berbaring terlentang, karena penambahan berat badan dan pembesaran uterus maka menyebabkan menekan pada vena cava inferior sehingga menghambat dan mengurangi jumlah darah yang menuju ke hati dan jantung. Rasa pusing pada ibu hamil pada trimester II dan III, kemungkinan disebabkan karena hypoglycemia. Agar ibu hamil terhindar dari rasa pusing, saat bangun tidur secara perlahan–lahan,
  • 29. menghindari berdiri terlalu lama dalam lingkunagn yang panas dan sesak.dan juga diupayakan untuk tidak berbaring dalam posisi terlentang. (Tyastuti & Wahyuningsih, 2016) b. Gusi berdarah Keluhan gusi berdarah pada ibu hamil sering terjadi pada kehamilan trimester II dan trimester III, kejadian ini paling parah terjadi pada kehamilan trimester II. Pada ibu hamil sering terjadi gusi bengkak yang disebut epulis kehamilan. Gusi yang hiperemik dan lunak cenderung menimbulkan gusi menjadi mudah berdarah terutama pada saat menyikat gigi. Gusi berdarah disebabkan oleh peningkatan hormon estrogen yang berpengaruh terhadap peningkatan aliran darah ke rongga mulut dan pergantian sel–sel pelapis ephitel gusi lebih cepat.Terjadi hipervaskularisasi pada gusi dan penyebaran pembuluh darah halus sangat tinggi.Gusi yang sering berdarah juga disebabkan berkurangnya ketebalan permukaan epithelial sehingga mengakibatkan jaringan gusi menjadi rapuh dan mudah berdarah.Cara mengurangi atau mencegah, ibu hamil dianjurkan minum suplemen vitamin C, berkumur dengan air hangat, air garam, menjaga kebersihan gigi, secara teratur memeriksa gigi ke dokter gigi. (Tyastuti & Wahyuningsih, 2016) c. Gatal dan kaku pada jari Gatal – gatal dapat terjadi pada ibu hamil sepanjang kehamilan artinya bisa terjadi pada kehamilan trimester I, trimester II maupun trimester III. Hal ini menimbulkan ketidaknyamanan pada ibu hamil sehingga bisa mengganggu istirahat dan aktifitas ibu sehari – hari. Beberapa faktor penyebabnya adalah : − Penyebab gatal – gatal ini belum diketahui secara pasti, kemungkinan penyebabnya adalah hypersensitive terhadap antigen placenta. − Perubahan gaya berat yang disebabkan karena pembesaran rahim membuat berubahnya postur wanita dimana posisi bahu dan kepala lebih kebelakang. Hal ini untuk menyeimbangkan lengkungan punggung dan berat tubuh yang cenderung condong ke depan.Hal ini dapat menekan syarat di lengan sehingga mengakibatkan rasa gatal dan kaku pada jari (Tyastuti & Wahyuningsih, 2016)
  • 30. Ada beberapa cara yang dilakukan untuk meringankan dan mencegah antara lain dengan mengkompres dengan air dingin atau mandi berendam atau dengan menggunakan shower. Ibu d. Konstipasi Konstipasi adalah BAB keras atau susah BAB biasa terjadi pada ibu hamil trimester II dan III. Penyebabnya adalah gerakan peristaltik usus lambat oleh karena meningkatnya hormon progesterone. Konstipasi dapat juga disebabkan oleh karena motilitas usus besar lambat sehingga menyebabkan penyerapan air pada usus meningkat. Di samping itu konstipasi dapat terjadi bila ibu hamil banyak mengkonsumsi suplemen zat besi, atau tekanan uterus yang membesar pada usus. Cara meringankan atau mencegah, dapat dilakukan dengan olah raga secara teratur, meningkatkan asupan cairan minimal 8 gelas sehari, minum cairan panas atau sangat dingin pada saat perut kosong, makan sayur segar, makan bekatul 3 sendok makan sehari, nasi beras merah. Konstipasi dapat dicegah dengan membiasakan BAB secara teratur, jangan menahan BAB, segera BAB ketika ada dorongan, dan tidak mengkonsumsi buah apel segar,buahkopi karena dapat meningkatkan konstipasi. (Tyastuti & Wahyuningsih, 2016) e. Haemorroid Haemorroid disebut juga wasir biasa terjadi pada ibu hamil trimester II dan trimester III, semakin bertambah parah dengan bertambahnya umur kehamilan karena pembesaran uterus semakin meningkat. Haemorroid dapat terjadi oleh karena adanya konstipasi. Hal ini berhubungan dengan meningkatnya progesteron yang menyebabkan peristaltik usus lambat dan juga oleh vena haemorroid tertekan karena pembesaran uterus. Haemorroid dapat dicegah atau meringankan efeknya dapat dilakukan dengan menghindari hal yang menyebabkan konstipasi, atau menghindari mengejan pada saat defikasi. Ibu hamil harus membiasakan defikasi yang baik, jangan duduk terlalu lama di toilet. Membiasakan senam kegel secara teratur, dan saat duduk pada bak yang berisi air hangat selama 15 – 20 menit, dilakukan sebanyak 3 sampai 4 kali sehari. (Tyastuti & Wahyuningsih, 2016) f. Sering BAK Pembesaran rahim ketika kepala bayi turun ke rongga panggul akan makin menekan kandung kencing ibu hamil. Sering buang air
  • 31. (BAK) sering disebabkan oleh karena uterus membesar, yang disebabkan karena terjadi penurunan bagian bawah janin sehingga menekan kandung kemih. BAK juga berhubungan dengan ekskresi sodium (unsur Na) yang meningkatdan perubahan fisiologis ginjal sehingga produksi urine meningkat. Upaya untuk meringankan dan mencegah sering BAK, ibu hamil dilarang untuk menahan BAK, upayakan untuk mengosongkan kandung kencing pada saat terasa ingin BAK. Perbanyak minum pada siang hari untuk menjaga keseimbangan hidrasi.Apabila BAK pada malam hari tidak mengganggu tidur maka tidak dianjurkan mengurangi minum dimalam hari, tetapi bila ya, batasi minum setelah makan malam, di samping itu ibu hamil harus membatasi minum yang mengandung diuretic seperti teh, kopi, cola dengan coffeine. Saat tidur ibu hamil dianjurkan menggunakan posisi berbaring miring ke kiri dengan kaki ditinggikan, dan untuk mencegah infeksi saluran kemih selesai BAK alat kelamin di bersihkan dan dikeringkan (Tyastuti & Wahyuningsih, 2016) g. Gusi berdarah Pada ibu hamil sering terjadi gusi bengkak yang disebut epulis kehamilan. Gusi yang hiperemik dan lunak cenderung menimbulkan gusi menjadi mudah berdarah terutama pada saat menuikat gigi. Gusi berdarah ini paling parah terjadi pada kehamilan trimester II. Beberapa faktor penyebab gusi berdarah adalah : − Estrogen berpengaruh terhadap peningkatan aliran darah ke rongga mulut dan pergantian sel – sel pelapis ephitel gusi lebih cepat. − Terjadi hipervaskularisasi pada gusi dan penyebaran pembuluh darah halus sangat tinggi. − Ketebalan permukaan epithelial berkurang sehingga mengakibatkan jaringan gusi menjadi rapuh dan mudah berdarah. (Tyastuti & Wahyuningsih, 2016) h. Keputihan Ibu hamil sering mengeluh mengeluarkan lendir dari vagina yang lebih banyak sehingga membuat perasaan tidak nyaman karena celana dalam sering menjadi basah sehingga harus sering ganti celana dalam. Kejadian keputihan ini bisa terjadi pada ibu hamil
  • 32. trimester pertama, kedua maupun ketiga. Penyebab utama adalah meningkatnya kadar hormon estrogen pada ibu hamil trimester I dapat menimbulkan produksi lendir servix meningkat.Pada ibu hamil terjadi hyperplasia pada mukosa. (Tyastuti & Wahyuningsih, 2016). Sekresi vagina meningkat (tetapi normal jika tidak gatal,iritasi atau berau busuk) (Tyastuti & Wahyuningsih, 2016). i. Kontraksi perut Braxton-Hicks atau kontraksi palsu ini berupa rasa sakit dibagian perut yang ringan, tidak teratur, dan akan hilang bila ibu hamil duduk atau istirahat. Sebagian ibu hamil mengalami kontraksi palsu pada kehamilan trimester tiga. Braxton Hicks biasanya tidak begitu terasa sakit dan mirip dengan kram menstruasi. Kontraksi ini terjadi sewaktu rahim ibu mengencang lalu mengendor lagi dan terjadi tidak beraturan. Menjelang akhir kehamilan Ibu, kontraksi ini terasa sedikit lebih sakit, terutama bila janin sedang berubah posisi dengan kepala di bawah. j. Sesak nafas Sesak nafas ini biasanya mulai terjadi pada awal trimester II sampai pada akhir kehamilan. Keadaan ini disebabkan oleh pembesaran uterus dan pergeseran organ–organ abdomen, pembesaran uterus membuat pergeseran diafragma naik sekitar 4 cm. Peningkatan hormon progesterone membuat hyperventilasi. Cara meringankan atau mencegah dengan melatih ibu hamil untuk membiasakan dengan pernapasan normal,berdiri tegak dengan kedua tangan direntangkan diatas kepala kemudian menarik nafas panjang, dan selalu menjaga sikap tubuh yang baik. Agar ibu hamil tenang para bidan dapat juga menjelaskan penyebab fisiologisyang dapat menyebabkan sesak napas k. Nyeri ulu hati Nyeri ulu hati biasanya mulai terasa pada kehamilan trimester II dan semakin bertambah umur kehamilan biasanya semakin bertambah pula nyeri ulu hati. Nyeri ulu hati dapat disebabkan oleh karena meningkatnya produksi progesteron. Nyeri juga dapat disebabkan oleh adanya pergeseran lambung karena pembesaran uterus. Apendiks bergeser kearah lateral dan keatas sehingga menimbulkan refluks lambung yang dapat mengakibatkan rasa nyeri pada ulu hati. Cara meringankannya yaitu hindari makan gorengan berlebihan, hindari makanan yang berbumbu
  • 33. merangsang, makan sedikit tapi sering, hindari kopi dan rokok, minum 6-8 gelas per hari, kunyah permen karet. l. Perut kembung Tidak jarang ibu hamil mengeluh perut terasa kembung, hal ini sering terjadi pada kehamilan trimester kedua dan ketiga. Faktor penyebabnya adalah : − Peningkatan hormon progesterone membuat motilitas usus turun sehingga pengosongan usus lambat. − Uterus yang membesar menekan usus besar Cara meringankan : Menghindari makan makanan yang mengandung gas, Mengunyah makanan secara sempurna, Lakukan senam secara teratur, Biasakan BAB teratur, Tekuk lutut kedada untuk mengurangi rasa tidak nyaman. m.Insomnia Insomnia dapat terjadi pada wanita hamil maupun wanita yang tidak hamil. Insomnia pada ibu hamil ini biasanya dapat terjadi mulai pada pertengahan masa kehamilan sampai akhir kehamilan. Semakin bertambahnya umur kehamilan maka insomnia semakin meningkat karena kecuali faktor fisik, faktor psikologis juga ikut menjadi penyebab insomnia pada ibu hamil. Insomnia dapat disebabkan oleh perubahan fisik yaitu pembesaran uterus. Di samping itu insomnia dapat juga disebabkan perubahan psikologis misalnya perasaan takut, gelisah atau khawatir karena menghadapi kelahiran. Sering BAK dimalam hari/nochturia, dapat juga menjadi penyebab terjadinya insomniapada ibu hamil. Cara meringankan insomnia dengan mandi air hangat sebelum tidur, minum minuman hangat sebelum tidur, sebelum tidur jangan melakukan aktifitas yang dapat membuat sulit tidur, jangan makan porsi besar 2-3 jam sebelum tidur, kurangi kebisingan dan cahaya, tidur dengan posisi relaks, lakukan relaksasi n. Mati rasa (baal) dan nyeri pada jari tangan dan kaki Mati rasa ini dapat terjadi pada kehamilan trimester II dan trimester III. Makin bertambah umur kahamilan sehingga uterus juga semakin besar maka rasa baal ini semakin bertambah. Faktor penyebab baal antar lain,pembesaran uterus membuat sikap/postur ibu hamil mengalami perubahan pada titik pusat gaya berat sehingga karena postur tersebut dapat menekan syaraf ulna.
  • 34. Hyperventilasi dapat juga menjadi penyebab rasa baal pada jari, namun hal ini jarang terjadi. Cara meringankan atau mencegah baal dapat dilakukan bila pada saat tidur berbaring miring kekiri, dengan postur tubuh yang benar. o. Sakit punggung Hal ini disebabkan oleh faktor pembesaran payudara dapat berakibat ketegangan otot, keletihan, posisi tubuh membungkuk ketika mengangkat barang, kadar hormon yang meningkat menyebabkan cartilage pada sendi besar menjadi lembek, posisi tulang belakang hiperlordosis. p. Edema Kadang-kadang kita temui edema pada ibu hamil trimester II. Edema ini biasa terjadi pada kehamilan trimester II dan III. Faktor penyebab : − Pembesaran uterus pada ibu hamil mengakibatkan tekanan pada vena pelvik sehingga menimbulkan gangguan sirkulasi. Hal ini terjadi terutama pada waktu ibu hamil duduk atau berdiri dalam waktu yang lama. − Tekanan pada vena cava inferior pada saat ibu berbaring terlentang. Kongesti sirkulasi pada ekstremitas bawah − Kadar sodium(Natrium) meningkat karena pengaruh dari hormonal. Natrium bersifat retensi cairan. − Pakaian ketat. Untuk meringankan atau mencegah edema, sebaiknya ibu hamil menghindari menggunakan pakaian ketat, mengkonsumsi makanan yang berkadar garam tinggi sangat tidak dianjurkan. Saat bekerja atau istirahat hindari duduk atau berdiri dalam jangka waktu lama. Saat istirahat, naikkan tungkai selama 20 menit berulang –ulang. Sebaiknya ibu hamil makan makanan tinggi protein q. Nyeri ligamentum rotundum Nyeri ligamentum rotundum ini biasa terjadi pada trimester kedua dan ketiga. Faktor penyebab nyeri pada ibu hamil adalah terjadi hypertropi dan peregangan pada ligamentum.dan juga terjadi penekanan pada ligamentum karena uterus yang membesar. r. Varises Varises pada kaki menyebabkan perasaan tidak nyaman pada ibu hamil, biasa terjadi pada kehamilan trimester II dan Trimester III.
  • 35. Varises dapat terjadi oleh karena bawaan keluarga (turunan), atau oleh karena peningkatan hormon estrogen sehinggajaringan elastic menjadi rapuh. Varises juga terjadi oleh meningkatnya jumlah darah pada vena bagian bawah. Cara meringakannya : − Lakukan olahraga secara teratur. − Hindari duduk atau berdiri dalam jangka waktu lama − Pakai sepatu dengan telapak yang berisi bantalan. − Hindari memakai pakaian ketat − Berbaring dengan kaki ditinggikan. − Berbaring dengan kaki bersandar di dinding s. Kram kaki Kram kaki ini timbul karena sirkulasi darah yang menurun atau karena kekurangan kalsium. Kram pada kaki biasanya timbul pada ibu hamil mulai kehamilan 24 minggu. Kram ini dirasakan oleh ibu hamil sangat sakit. Kadang kala masih terjadi pada saat persalinan sehingga sangat mengganggu ibu dalam proses persalinan. Faktor penyebab belum pasti, namun ada beberapa kemungkinan diantaranya adalah kadar kalsium dalam darah rendah, uterus membesar sehingga menekan pembuluh darah pelvic, keletihan dan sirkulasi darah ke tungkai bagian bawah kurang. Cara meringankan : − Penuhi asuhan kasium yang cukup ( susu, sayuran berwarna hijau gelap). Olahraga secara teratur. − Jaga kaki selalu dalam keadaan hangat − Mandi air hangat sebelum tidur − Meluruskan kaki dan lutut (dorsofleksi) − Duduk dengan meluruskan kaki, tarik jari kaki kearah lutut. − Pijat otot – otot yang kram Rendam kaki yang kram dalam air hangat atau gunakan bantal pemanas. Hasil : ibu paham dan mengerti mengenai pendidikan kesehatan yang disampaikan. Ibu bersedia untuk mengikuti saran yang diberikan. 3) Memberikan informasi ibu mengenai tanda bahaya kehamilan yaitu perdarahan dari vagina, pusing berkepanjangan, hebat dan menetap, pandangan mata kabur, kaki, tangan dan wajah edema, sesak nafas yang tidak berkurang saat istirahat, demam tinggi dan gerakan janin kurang dari 10 kali dalam 12 jam.
  • 36. Hasil : ibu mengerti mengenai apa saja tanda bahaya kehamilan trimester III. 4) Mengajarkan ibu senam hamil, bertujuan agar ibu hamil siap mental dan jasmani dalam menghadapi proses persalinan. Senam hamil merupakan suatu bentuk olah raga atau latihan yang terstruktur. Senam hamil dapat membantu ibu hamil untuk merasakan ketidaknyamanan yang dialami, salah satunya gangguan tidur. Hasil : ibu paham dan mengerti mengenai senam hamil, dan bersedia mengikuti gerakan pada senam hamil 5) Memberikan informasi mengenai persiapan persalinan, antara lain yang berhubungan dengan hal-hal berikut: tanda-tanda persalinan, tempat persalinan yang disepakati ibu, suami dan keluarga, biaya persalinan, perlengkapan persalinan, surat-surat yang dibutuhkan, kendaraan yang akan digunakan menuju tempat persalinan, pendamping persalinan, pengambil keputusan jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Hasil : ibu paham dan mengerti mengenai tanda-tanda persalinan. Ibu dan keluarga juga sudah mempersiapkan segala hal yang berkaitan dengan persalinan 6) Berikan terapi yang dibutuhkan seperti imunisasi TT dan tablet Fe dengan dosis 1x1 @60 mg yang dikonsumsi minimal 90 tablet selama kehamilan. Tidak diminum bersamaan dengan kopi, teh, susu, soda dan dianjurkan diminum bersamaan dengan air jeruk atau yang mengandung vitamin C. Hasil : vitamin telah diberikan sesuai dosis 7) Menganjurkan klien untuk melakukan kunjungan ulang setiap 1 minggu sejak usia kehamilan 36 minggu sampai terjadi persalinan atau bila ada keluhan Hasil : ibu bersedia untuk melakukan kunjungan ulang 8) Melakukan pendokumentasian di buku KIA, register, dan rekam medis Hasil : telah dilakukan pendokumentasian (Sulistyowati, 2013) F. Evaluasi Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan asuhan yang kita berikan kepada pasien, meliputi apakah pemenuhan kebutuhan telah terpenuhi sesuai diagnosis dan masalah (Sulistyowati, 2013) 1) Ibu dalam kondisi baik dengan kriteria: a) Tidak mengalami anemia (Hb >11g/dL) b) Tanda vital dalam batas normal
  • 37. c) Kenaikan BB sesuai IMT d) Memahami dan tidak mengalami tanda bahaya e) Memahami dan dapat mengatasi ketidaknyamanan yang dialami 2) Janin dalam kondisi baik, kriteria: a) TFU sesuai usia kehamilan b) DJJ dalam batas normal (120 kali per menit sampai 160 kali per menit) c) Gerak janin aktif d) Presentasi kepala e) TBJ sesuai usia kehamilan 3) Telah mempersiapkan persalinan, yaitu ibu sudah memutuskan tempat bersalin, biaya persalinan, perlengkpaan persalinan, surat-surat yang dibutuhkan, kendaraan yang akan digunakan untuk ke tempat bersalin. 4) Sudah mendapatkan imunisasi TT sesuai kebutuhan, 5) Ibu mengonsumsi tablet zat besi sesuai anjuran 6) Melakukan ANC sesuai program (minimal sudah 4x sesuai jadwal)
  • 38. BAB III ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL FISIOLOGIS TRIMESTER III PADA NY S USIA 27 TAHUN G2P1A0 HAMIL 37 MINGGU DI PUSKESMAS BANJARSARI I. PENGKAJIAN Tanggal : 25 September 2023 Jam : 08.30 WIB Tempat : Ruang KIA, Puskesmas Banjarsari II. IDENTITAS PASIEN Identitas Pasien Penanggungjawab Nama : Ny. S Nama : Tn S Umur : 27 Tahun Umur : 30 Tahun Agama : Islam Agama : Islam Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Petani Suku bangsa : Jawa, Indonesia Suku bangsa : Jawa, Indonesia Alamat : Banjarsari 2/4 Alamat : Banjarsari 2/4 III. DATA SUBJEKTIF 1. Alasan Datang Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya 2. Keluhan Utama Ibu mengatakan susah tidur 3. Riwayat Kesehatan Ibu a) Riwayat Kesehatan Dulu dan Sekarang Ibu mengatakan tidak pernah dan tidak sedang menderita penyakit : (1) Sistem Kardiovaskuler : Jantung, hipertensi, anemia (2) Sistem Pernafasan : Asma, TBC (3) Sistem Endokrin : DM, hipertyroid (4) Sistem Reproduksi : Kista ovarium, mioma uteri (5) Penyakit Menular : HIV, hepatitis B, sifilis, gonorhoe b) Riwayat Kesehatan Keluarga Ibu mengatakan dari keluarga ibu maupun suami tidak ada yang menderita penyakit menurun seperti jantung, hipertensi, dan DM. Tidak
  • 39. ada yang mempunyai penyakit menular : TBC, Hepatitis, HIV/AIDS. Tidak ada riwayat kelainan cacat bawaan dari keluarga ibu maupun suami. 4. Riwayat Obstetri 1. Riwayat Haid Menarche : 12 Tahun Siklus : 31 hari, teratur Lamanya : 7 hari Warna darah : Merah Nyeri haid : Tidak ada Banyaknya : Hari 1-3 ganti pembalut 3-4x ¾ penuh Hari 4-5 ganti pembalut 3x ½ penuh Hari 6-7 ganti pembalut 2x perhari 2. Riwayat Kehamilan Sekarang G2P1A0 : Hamil 37 minggu ANC : 6x HPHT : 10 Januari 2023 Pemberian Fe : 30 tablet HPL : 17 Oktober 2023 Tanda bahaya : Tidak ada Gerak janin : >10x dalam 12 jam Kekhawatiran Khusus : Tidak ada TT : lengkap Konsumsi jamu/obat selain vitamin : Ibu mengatakan selama hamil tidak mengonsumsi jamu atau obat selain yang diberikan oleh dokter atau bidan. ANC ke Tanggal Tempat Suplemen dan fe (jenis dan jmlh) Masalah Tindakan/pendkes 1 21-02- 2023 Uk 6 minggu Puskesmas Asam folat (x) B6 (x) Mual muntah dan pusing KIE ketidaknyamanan TM I, tanda bahaya TM I, ANC integrasi, cek laborat lengkap 2 30-03- 2023 Uk 11+2 minggu Puskesmas Fe (xxx) Vit C (x) Kalk (xx) Tidak ada keluhan KIE nutrisi selama kehamilan dan konsumsi tablet Fe secara rutin 3 6-05- 2023 Uk 16+4 minggu Puskesmas FE (xxx) Vit C (xx) Kalk (xx) Tidak ada keluhan KIE nutrisi selama Trimester 2. 4 31-05- Puskesmas FE (x) Tidak ada KIE cara menghitung
  • 40. 2023 Uk 20+1 minggu Vit C (x) gerakan janin 5 18-07- 2023 Uk 27 minggu Puskesmas FE (xx) Vit C (xx) Kalk (x) Tidak ada KIE pola istirahat selama kehamilan 6 22-08- 2023 Uk 32 minggu Puskesmas Fe (x) Vit C (x) Kalk (x) Nyeri punggung KIE ketidaknyamanan TM II 3. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu Thn Kehamilan Persalinan Nifas Kondisi anak ANC (ya/tdk) Masalah UK Jenis persalinan Penolong L/P BB/PB Peny ulit 2018 Ya Tidak ada 39 mgg Spontan Bidan ♀/300 0gr/48 cm Tidak ada Fisiol ogis Sehat, Hidup 4. Riwayat Perkawinan Ibu mengatakan ibu dan suami menikah sah secara agama dan negara, lama menikah 5 tahun. Hubungan ibu dan suami baik, ibu tinggal bersama dengan suami dan mertua. 5. Riwayat KB 6. Pola Pemenuhan Nutrisi Sehari-hari a.Pola Pemenuhan Nutrisi Sebelum hamil : Ibu mengatakan makan 2-3x sehari, jenis nasi, lauk, sayuran, kombinasi. Minum 6-7 gelas perhari, jenis air putih. Selama hamil : Ibu mengatakan akan 2x sehari, jenis nasi, lauk, sayur, buah. Minum 8 gelas perhari. Jenis air putih. b. Pola Eliminasi Jenis Kontrasepsi Lama Masalah Alasan lepas Implan 3 tahun 2018-2021 Tidak ada Karena ingin punya anak
  • 41. Sebelum Hamil : Ibu mengatakan BAB 1x perhari, tekstur lembek, warna kecoklatan, dan berbau khas. BAK 5-6x perhari, berwarna kuning jernih, berbau khas. Selama hamil : Ibu mengatakan ada perubahan pada pola eliminasi selama hamil, yaitu BAK lebih sering yaitu 7-8x perhari, untuk BAB tidak ada perubahan yaitu 1x perhari. c. Pola Aktivitas Sebelum hamil : Ibu mengatakan sebelum hamil ibu mengerjakan pekerjaan rumah seperti mencuci piring, menyapu rumah, mengepal, dan mencuci baju dilakukan sendiri. Selama hamil : Ibu mengatakan selama hamil pekerjaan rumah dibantu suami sedkit-sedikit, dan ibu juga mengurangi aktivitas berat. d. Pola Istirahat tidur Sebelum hamil : Ibu mengatakan tidur malam 7-8 jam perhari, dan tidur siang 1 jam perhari. Selama hamil : Ibu mengatakan tidur malam 5 jam perhari, dan tidak pernah tidur siang. e. Pola Hubungan Seksual Sebelum hamil : Ibu mengatakan berhubungan seksual dengan suami 2-3x setiap minggu. Selama hamil : Ibu mengatakan selama hamil sudah pernah melakukan hubungan seksual dengan suami dengan hati-hati. f. Pola Hygiene Sebelum hamil : Ibu mengatakan sebelum hamil mandi sehari 2x, gosok gigi 2-3x sehari, keramas 1x perhari, dang anti baju 2x setelah mandi. Selama hamil : Ibu mengatakan selama hamil ini ibu mandi tetap 2x sehari, gosok gigi 2-3x sehari, keramas 2 hari sekali, dang anti baju 2-3x sehari. g. Pola Hidup Sehat Ibu mengatakan baik sebelum maupun selama hamil ini ibu tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan terlarang, mengkonsumsi minuman beralkohol, maupun merokok. 7. Psikososial Spiritual Kehamilan ini : Ibu mengatakan baik ibu dan suami beserta keluarga menantikan kehamilan ini. Perasaan : Ibu megatakan sangat bahagia atas kehamilannya
  • 42. sekarang, dan keluarga turut menjaga ibu dan janin yang sedang dikandung. Pengambil keputusan : Ibu mengatakan pengambil keputusan utama adalah suami, tetapi jika dalam keadaan mendesak ibu bisa mengambil keputusan sendiri. Spiritual : Ibu mengatakan tetap melakukan ibadah seperti biasa, yaitu sholat karena ibu beragama islam. Penghasil perbulan : Ibu mengatakan penghasilan suami perbulan, cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 8. Tingkat Pengetahuan Ibu mengatakan sudah mengetahui ketidaknyamanan TM III IV. DATA OBJEKTIF 1. Pemeriksaan Umum Keadaan umum : Baik Nadi : 80x/menit Kesadaran : Composmentis RR : 22x/menit BB sebelum/selama : 46/57 kg Suhu : 36,5o C TB : 148 cm TD : 120/76 mmHg LILA : 27 cm IMT : ((57:(1,48)2 ) = 26 kg2 2. Status Present Kepala : Rambut bersih, lurus, warna hitam, rambut tidak mudah rontok Mata : Bersih, sklera putih, konjungtiva merah muda, fungsi penglihatan baik Hidung : Bersih, tidak ada secret, tidak ada polip Telinga : Bibir lemab, bibir warna merah kecoklatan, gigi bersih Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada pembesaran limfe Dada : Simetris, tak ada retraksi dinding dada, payudara simetris, bersih, puting susu menonjol, Perut : Bentuk bulat, tidak ada luka bekas operasi Vulva : Tidak dilakukan karena tak ada indikasi Ekstremitas : Atas : tidak oedema, kuku bersih Bawah : tidak ada oedema, tidak ada varicess Reflex patella : +2/+2 Punggung : Tidak ada benjolan Anus : Bersih, tidak ada hemoroid.
  • 43. 3. Status Obstetrik a. Inspeksi Muka : Tidak ada oedema, tidak ada cloasma gravidarum. Mammae : Simetris, puting susu menonjol, ada hiperpigmentasi areola Abdomen : Ada striae, ada linea nigra, tidak ada bekas operasi Vulva : Tidak ada pengeluaran pervaginam b. Palpasi Leopold I : Teraba lunak, bulat, tidak melenting (bokong). TFU 29 cm Leopold II : Pada bagian kanan teraba bagian kecil-kecil, terputus-putus (ekstremitas), pada bagian kiri teraba panjang seperti ada tahanan (punggung) Leopold III : Teraba keras, bulat, melenting, masih bisa digoyangkan (kepala) Leopold IV : Sudah masuk panggul (divergen) TBJ : 2.790 gram DJJ : 150x/m teratur, punctum maksimum perut bagian kiri bawah Reflex patella : +/+ 4. Pemeriksaan Penunjang Belum dilakukan V. ANALISA Diagnosa Kebidanan : Ny. S usia 26 tahun G2P0A0 hamil 37 minggu, puki, janin tunggal, intrauteri, puka, presentasi kepala, kepala belum masuk PAP dengan kehamilan fisiologis. Masalah : Sering BAK Kebutuhan Tindakan Segera : Tidak ada VI. PENATALAKSANAAN Tanggal : 25 September 2023 Jam : 08.35 WIB 1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan, keadaan ibu dan bayi sehat. Umur kehamilan ibu 37 minggu Keadaan umum : Baik Nadi : 80x/menit Kesadaran : Composmentis RR : 22x/menit BB sebelum/selama : 46/57 kg Suhu : 36,5o C TB : 148 cm TD : 120/76 mmHg
  • 44. LILA : 27 cm IMT : ((57:(1,48)2 ) = 26 kg2 Hasil : ibu mengetahui hasil pemeriksaan 2. Memberikan pendidikan kesehatan mengenai perawatan payudara dengan senantiasa membersihkan area putting untuk persiapan menyusui Hasil: ibu mengerti tentang perawatan payudara dan dapat mempraktikkan penjelasan bidan 3. Menjelaskan kepada ibu bahwa salah satu tanda ketidaknyamanan pada TM III yaitu sulit tidut atau insomnia. Untuk mengatasi masalah tersebut ibu dapat melakukan rileksasi dulu sebelum tidur, mengurangi banyak minum dan aktifitas sebelum tidur agar tidur ibu lebih berkualitas. Hasil : ibu mengerti dan mengatakan akan melaksanakan apa yang disarankan oleh bidan 4. Menjelaskan kepada ibu mengenai pemeriksaan lab ulang dimana wajib pemeriksaan tersebut wajib dilakukan oleh ibu hamil trimester 3. Dan meminta ibu untuk pergi ke ruang lab Hasil : ibu bersedia melakukan cek lab. Dan didapatkan hasil Hb : 12 gr%, Proteiun Urine : - 5. Memberikan terapi Tablet Fe 1x1 60mg diminum di malam hari dengan vit C atau air putih, Vit C 1x1, kalk 1x1 500mg Hasil : ibu mengatakan bersedia mengkonsumsi sesuai dengan anjuran bidan. 6. Memberitahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 minggu lagi atau bila ada keluhan Hasil : ibu mengerti dan bersedia melakukan kunjungan ulang 7. Melakukan dokumentasi dibuku KIA, register Hasil : pemeriksaan telah di dokumentasikan di buku KIA dan buku register ibu hamil.
  • 45. CATATAN PERKEMBANGAN KUNJUNGAN I Tanggal dan Jam CATATAN PERKEMBANGAN (SOAP) Nama dan Paraf 3 Oktober 2023 jam 08.30 WIB S : 1. Ibu mengatakan sudah lebih bisa tidur O : Keadaan umum : baik Kesadaran : composmentis UK : 38+1 minggu TD : 120/80 mmHg Nadi : 82 x/mnt BB : 58 kg Palpasi : Leopold I: teraba satu bagian bulat, besar, lunak, tidak melenting. TFU : 29 cm Leopold II: sebelah kiri: terapa tahanan memanjang seperti papan dan sebelah kanan : teraba bagian bagian kecil dan menonjol. Leopold III: teraba satu bagian bulat, melinting, keras, dan sudah masuk PAP. Leopold IV : kedua tangan sudah tidak dapat bertemu (konvergen) Djj : 145 x/menit Tbj : 2.790 gram Frekuensi : teratur Inspeksi : Mata : konjungtiva tidak kelihatan anemi, sklera tidak ikterik Muka : tidak oedem Extremitas : tangan tidak oedem, kaki oedem, kaki tidak ada varises A : Diagnosa Kebidanan : Ny. S umur 27 tahun, G2P1A0, umur kehamilan 38+1 minggu, janin hidup, tunggal, pungung kiri, presentasi kepala, sudah masuk panggul, intra uterin, hamil fisiologis Masalah : Tidak ada Diagnosa Potensial : Tidak ada P : 1. Menyampaikan kepada ibu hasil dari pemeriksaan bahwa kondisi ibu dan janin dalam keadaan sehat,
  • 46. Hasil : ibu mengerti dengan penjelasan yang disampaikan. 2. Memberikan pendidikan kesehatan mengenai tanda-tanda persalinan diantaranya yaitu kontraksi yang semakin meningkat, ketuban pecah, keluar lender darah Hasil: ibu mengerti dan mengatakan akan segera datang ke puskesmas jika mendapati tanda-tanda persalinan seperti yang sudah bidan jelaskan 3. Mengingatkan ibu untuk rutin mengkonsumsi mutivitamin yang telah diberikan dan kunjungan ulang 1 minggu lagi atau jika ada keluhan Hasil : ibu mengerti dan bersedia melakukan saran-saran yang diberikan. 4. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan Hasil : tindakan telah didokumentasikan
  • 47. BAB IV PEMBAHASAN Ny. S datang ke Puskesmas ingin memeriksakan kehamilannya saat ini. Ny. S berumur 27 tahun. Menurut (Walyani, Elisabeth, 2015: 118) usia dibawah 16 tahun dan di atas 35 tahun merupakan umur-umur yang beresiko tinggi untuk hamil. Umur yang baik untuk kehamilan maupun persalinan adalah 19-25 tahun. Dalam kasus Ny. S usia Ny. S tidak termasuk dalam resiko tinggi dan diharapkan Ibu dalam kondisi kehamilan normal. Keluhan Ny. S yaitu sering BAK. Menurut Varney (2013) riwayat kesehatan dikaji untuk membantu bidan mengidentifikasi kondisi kesehatan yang dapat mempengaruhi kehamilan atau bayi baru lahir. Riwayat kesehatan meliputi penyakit menular (TBC, Hepatitis, Malaria, HIV/AIDS), penyakit menurun (Jantung, Hipertensi, diabetes Mellitus, Asma) dan riwayat kesehatan atau penyakit keluarga. Dalam kasus Ny. S memiliki kondisi kesehatan yang baik dan tidak menderita penyakit menular maupun menurun. Menurut (Retnaningtyas, 2021) HPHT dikaji untuk menentukan HPL. Dalam kasus Ny. S ditemukan HPHT pada 10 Januari 2023. Maka HPL Ny. S adalah 17 Oktober 2023. Itu berarti bahwa kehamilan Ny. S termasuk dalam kehamilan Trimester III dengan usia kehamilan 37 minggu. Pada data objektif dilakukan pemeriksaan umum dan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan tersebut untuk mengetahui apakah Ibu dalam kondisi fisiologis atau terdapat hal-hal yang dapat menyebabkan keadaan Ibu menjadi patologis dan membutuhkan tindakan segera. Pada pemeriksaan obstetric didapatkan hasil untuk leopold I yaitu teraba lunak, bulat, tidak melenting yang berarti posisi bokong berada di bagian atas dan TFU 29 cm yang berarti sesuai dengan usia kehamilan. Pada bagian kanan teraba bagian kecil- kecil, terputus-putus yaitu ekstremitas, pada bagian kiri teraba panjang seperti ada tahanan yang berarti bagian punggung. Setelah dilakukan pemeriksaan leopold III didapatkan hasil posisi kepala. Dan hasil dari leopold IV kepala sudah masuk PAP (divergen). Untuk TBJ yaitu 2.790 gram dan DJJ 150x/menit teratur, punctum maksimum perut bagian kiri bawah. Hasil dari pemeriksaan masih dalam batas normal karena denyut jantung janin masih di antara 120 – 160 dpm.(Saifuddin, 2017:222) Penatalaksanaan umumnya dilakukan sesuai dengan teori. Dalam kasus ini dituliskan pada hari pemeriksaan diberikan penkes mengenai ketidaknyamanan pada ibu hamil trimester 3 salah satunya yaitu insomnia. Menurut (Mardliyana dkk, 2022) insomnia dapat terjadi pada wanita hamil maupun wanita yang tidak hamil. Insomnia ini biasanya dapat terjadi mulai pada pertengahan masa kehamilan. Insomnia dapat disebabkan oleh perubahan fisik yaitu pembesaran uterus, dapat juga disebabkan oleh karena perubahan psikologis misalnya perasaan takut, gelisal atau khawatir karena menghadapi kelahiran. Adakalanya ditambahi dengan sering BAK di malam hari / nocturia. Untuk meringankan
  • 48. hal tersebut, upayakan untuk mandi air hangat sebelum tidur, minum minuman hangat (susu hangat, the hangat) sebelum tidur, sebelum tidur jangan melakukan aktivitas yang dapat memberi susah tidur, tidur dengan posisi relaks, dan melakukan relaksasi. Pemberian suplemen seperti Tablet Fe, Kalsium, dan Vit.C. Tujuan pemberian tablet Fe untuk menambah asupan nutrisi pada janin, mencegah anemia defisiensi zat besi, mencegah pendarahan saat masa persalinan. Kalsium berfungsi untuk mencegah atau mengatasi kadar kalsium yang rendah dalam tubuh. Sedangkan Vitamin C bertujuan untuk melindungi dan menjaga kesehatan sel tubuh serta membentuk kolagen di dalam tulang, otot, kulit, dan pembuluh darah. Disamping itu vitamin C juga berguna dalam penyerapan lemak untuk meningkatkan kadar hemoglobin jika diminum bersamaan dengan tablet Fe. Juga meminta Ibu untuk datang ANC 2 minggu lagi dan mendokumentasikan seluruh asuhan serta hasilnya.
  • 49. DAFTAR PUSTAKA Azis, M., Alza, N., Triananinsi, N., Dian Pertiwi, A.Y. & Kamaruddin, M. 2020. Efektivitas Senam Hamil Terhadap Kelancaran Persalinan Kala Ii Pada Ibu Inpartu Di Puskesmas Bulupoddo Kabupaten Sinjai. Medika Alkhairaat : Jurnal Penelitian Kedokteran dan Kesehatan, 2(2): 70–74. Aliyah, J. (2016). Pengaruh Pemberian Senam Hamil Terhadap Tingkat Kecemasan Dan Kualitas Tidur Ibu Hamil Di Puskesmas Samata Kabupaten Gowa Makassar :Skripsi.Program Studi Fisioterapi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin. repository.unhas.ac.id/handle/123456789/19340 Fitrahadi, E. 2017. Buku Ajar: Asuhan Kehamilan Disertai Daftar Tilik. Sleman: Universitas ’Aisyiyah Yogyakarta. Haslan, H. 2015. Asuhan Kebidanan Kehamilan Terintegrasi. Syria Studies, Solok: CV. Insan Cendekia Mandiri. Tersedia di https://www.researchgate.net/publication/269107473_What_is_governance/link/548173090 cf22525dcb61443/download%0Ahttp://www.econ.upf.edu/~reynal/Civil wars_12December2010.pdf%0Ahttps://think- asia.org/handle/11540/8282%0Ahttps://www.jstor.org/stable/41857625. Hatijar, Saleh, I.S. & Yanti, L.C. 2020. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. CV. Cahaya Bintang Cermelang. Gowa: CV. Cahaya Bintang Cemerlang. Inding, Ilmiati. 2016. Pengaruh Senam Hamil terhadap Perubahan Derajat Nyeri Pada Ibu Hamil yang Menderita Nyeri Pinggang Bawah (NPB).Skripsi.Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar. Kemenkes RI 2020. Pedoman Pelayanan Antenatal, Persalinan, Nifas, dan Bayi Baru Lahir di Era Adaptasi Baru. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI. Prawirohardjo, S. 2010. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Ed.4 ed. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Prawirohardjo, Sarwono. 2014. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Prawirohardjo, S. 2016. ILMU KEBIDANAN SARWONO PRAWIROHARDJO. Edisi keem ed. Jakarta: PT BINA PUSTAKA SARWONO PRAWIROHARDJO. Retnaningtyas, E. 2021. Kehamilan dan Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil. Kediri: Strada Press. Semmaga, N. & Fausyah, aryani nur 2021. Hubungan Senam Hamil Dengan Kelancaran Proses
  • 50. Persalinan Normal Di Puskesmas Wara. Jurnal Sistem Kesehatan, 6(1): 7–13. Tersedia di http://jurnal.unpad.ac.id/jsk_ikm/article/view/35634. Sulistyowati, A. 2013. Asuahan Kebidanan pada Masa Kehamilan Edisi Revisi. Jakarta: Salemba Medika. Sukini, T. 2020. Ketidaknyamanan Masa Kehamilan. Magelang: Pustaka Rumah C1nta. Tyastuti, S. & Wahyuningsih, heni puji 2016. Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta Selatan: Kementrian Kesehatan RI. Varney, H. 2010. Buku Saku Asuhan Kebidanan Varney. Jakarta: EGC. Wahyuni & Ni’mah, L. 2013. Manfaat Senam Hamil Untuk Meningkatkan Durasi Tidur Ibu Hamil. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 02(2): 128–136. Widatiningsih, S. & Hiyana, C. 2017. Praktik Terbaik Asuhan Kebidanan Kehamilan. Yogyakarta: Trans Medika. Yulizawati, Iryani, D.D., Bustami, L.E., Insani, A.A. & Andriani, F. 2019. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. Padang: CV. Rumah Kayu Pustaka Utama. Yunitasari, I., Suwanti, S. & Halimatusyaadiah, S. 2021. Pengaruh Senam Hamil Terhadap Kecemasan Dan Kualitas Tidur Ibu Hamil Trimester Ii Dan Iii. Jurnal Midwifery Update (MU), 3(2): 107.