Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Persiapan Persalinan
1. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Tentang Kehamilan
1. Kehamilan
Kehamilan adalah suatu proses yang dimulai dari konsepsi
sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40
minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.
Kehamilan dibagi dalam triwulan yaitu :
a. Triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan
b. Triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan
c. Triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan
(Sarwono Prawirohardjo 2002)
2. Perubahan – perubahan pada kehamilan
Pada kehamilan terdapat perubahan pada seluruh tubuh wanita
khususnya pada alat genetalia eksterna dan interna dan pada
payudara.
Perubahan yang terdapat pada wanita hamil adalah :
a. Uterus
Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama dibawah
pengaruh estrogen dan progesteron yang kadarnya meningkat
b. Serviks Uteri
Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena
hormon estrogen
2. 7
c. Vagina dan vulva
Vagina dan vulva akibat ekstogen mengalami perubahan pula
adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva
tampak lebih merah dan agak kebirubiruan.
d. Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum
grivicitatis sampai terbentuknya plasenta pada kira-kira 16 minggu
e. Mamma
Mamma akan membesar dan tegang akibat hormon
somatomammotropin,estrigen dan progesteron akan tetapi belum
mengeluarkan air susu.Pada kehamilan 12 minggu keatas dari
puting susu dapat keluar cairan putih berwarna jernih disebut
colostrum.Sedangkan kalau sudah partus colostum akan berubah
warnanya agak kuning.
f. Sirkulasi Darah
Sirkulasi darah ibu dalamkehamilan dipengaruhi oleh adanya
sirkulasi keplasenta, uterus yang membesar dengan pembuluh-
pembuluh darah yang membesar pula,mamma dan alat lain yang
memeng berfungsi berlebihan dalam kehamilan
g. Sistem Respirasi
Seorang wanita hamil pada kehamilannya tidak jarang mengeluh
tentang rasa sesak dan pendek nafas. Hal ini ditemukan pada
kehamilan 32 minggu keatas dikarenakan usus-usustertekan oleh
3. 8
uterus yang membesar kearah diafragma, sehingga diafragma
kurang leluasa bergerak.
h. Traktus Digestifus
Pada bulan-bulan pertama kehamilan terdapat perasaan enek
(nausea) akibat dari kadar hormon estrogen yang meningkat.
i. Traktus Urinarius
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kendung kencing tertekan
oleh uterus yang mulai membesar,sehingga sering timbul kencing.
j. Kulit
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat
tertentu : Pigmentasi disebabkan oleh pengaruh melanophore
stimulating hormone (MSH) yang meningkat.
k. Metabolisme Dalam Kehamilan
Pada wanita hamil basal metabolik rate (BMR) meningkat , sistem
endokrin juga meningkat, dan tampak lebih jelas kelenjar
gondoknya. BMR akan meninggkat hingga 15-20% yang
umumnya ditemukan pada triwulan terakhir.
(Sarwono prawihardjo 2006)
B. Tinjauan Tentang Persalinan
1. Pengertian Persalinan
Menurut World Health Organization (WHO)
Persalinan adalah persalinan yang dimulai secara spontan, beresiko
rendah pada awal persalinan dan tetap demikian selama
4. 9
proses persalinan, bayi lahir secara spontan dalam presentasi
belakang kepala pada usia kehamilan 37-42 minggu lengkap dan
setelah persalinan ibu maupun bayi berada dalam kondisi sehat.
Persalian dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran
janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir
secara spontan dengan presentasi belakang kepala yang
berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi baik pada ibu manupun
pada janin (Saifuddin, 2009)
2. Tahap-Tahap Menjelang Persalinan
Adapun tahap-tahap menjelang persalinan yaitu mulai kala I
sampai dengan kala IV.
a. Kala I
Disebut juga kala pembukaan dimulai dengan pembukaan serviks
sampai terjadi pembukaan 10 cm. Yang menunjukkan kemajuan
yang cukup baik pada kala I yaitu:
1) Kontraksi teratur yang progesif dengan peningkatan frekuensi
dan durasi.
2) Kecepatan pembukaan servik paling sedikit 1 cm (fase aktif).
3) Servik tampak dipenuhi oleh bagian bawah janin.
b. Kala II
Kala II persalinan dimulai ketika pembukaan serviks sudah
lengkap (10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi.
Penangan pada kala II yaitu :
5. 10
1) Memberi dukungan yang terus-menerus kepada ibu.
2) Menjaga kebersihan diri pada ibu.
3) Memberi rasa nyaman kepada ibu.
4) Memberi dukungan mental kepada ibu.
5) Mengatur posisi ibu.
6) Memberi cukup minum pada ibu.
c. Kala III
Kala III persalinan dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir
dengan lahirnya plasenta dan selaput ketuban. Manajemen aktif
pada saat kala III meliputi ;
1) Pemberian oksitosin dengan segera.
2) Pengendalian tarikan pada tali pusat.
3) Masase uterus dengan segera setelah plasenta lahir.
d. Kala IV
Dua jam pertama setelah persalinan adalah waktu yang kritis bagi
ibu dan bayi, karena keduanya baru saja mengalami perubahan
fisik yang luar biasa. Pantau tekanan darah, nadi, tinggi fundus,
kandung kemih dan perdarahan yang terjadi setiap 15 menit
dalam satu jam pertama dan setiap 30 menit dalam satu jam
kedua kala IV. (Sarwono, 2010)
3. Faktor – faktor yang mempengaruhi persalinan
a. Power : His dan tenaga mengejan.
b. Passage : Ukuran panggul dan otot-otot persalinan.
6. 11
c. Passenger : Terdiri dari janin, plasenta dan air ketuban.
d. Personality (kepribadian) : yang diperhatikan kesiapan ibu dalam
menghadapi persalinan dan sanggup berpartisipasi selama proses
persalinan.
e. Provider (penolong) : dokter atau bidan yang merupakan tenaga
terlatih dalam bidang kesehatan. (Wiknjosastro,H. 2005).
4. Persiapan Persalinan
Persiapan persalinan atau rencana persalinan adalah rencana
tindakan yang dibuat oleh ibu, anggota keluarganya dan bidan. Dan
ini akan menurunkan kebingungan dan kekacauan pada saat
persalinan dan meningkatkan kemungkinan dimana ibu akan
menerima asuhan yang sesuai serta tepat waktu (Depkes. RI,2002).
Dalam menghadapi persalinan seorang calon ibu dapat
mempercayakan dirinya pada bidan, dokter umum, dokter spesialis
obstetri dan ginekologi, bahkan seorang dukun untuk pemeriksaan
secara teratur, melakukan pengawasan hamil sekitar 12-14 kali
sampai pada persalinan. Pertemuan konsultasi dan menyampaikan
keluhan, menciptakan hubungan saling mengenal antara calon ibu
dengan bidan atau dokter yang akan menolongnya. Kedatangannya
sudah mencerminkan adanya “Informed consent” artinya telah
menerima informasi dan dapat menyetujui bahwa bidan atau dokter
itulah yang akan menolong persalinannya. Sederet persiapan
biasanya sudah dilakukan menjelang kelahiran bayi. Mulai dari
7. 12
pemilihan tenaga penolong, risiko persalinan yang mungkin dihadapi,
pemilihan tempat bersalin, hingga persiapan perlengkapan bayi.
(Hartanto, 2010).
Kebersihan diri dan aktivitas yang dapat dilakukan menjelang
persalinan sangat disarankan untuk menjaga kebersihan diri
menjelang persalinan, manfaatnya: dengan mandi dan
membersihkan badan, ibu akan mengurangi kemungkinan adanya
kuman yang masuk selama persalinan. Hal ini mengurangi terjadinya
infeksi sesudah melahirkan. Ibu akan merasa nyaman selama
menjalani proses persalinan. Saat ini, ibu yang akan melahirkan,
tidak dihuknah untuk mengeluarkan tinja. Bulu kemaluan tidak
dicukur seluruhnya, hanya bagian yang dekat anus yang akan
dibersihkan, karena hal tersebut akan mempermudah penjahitan jika
ibu ternyata diepisiotomi. Selama menunggu persalinan tiba, ibu
diperbolehkan untuk berjalan-jalan di sekitar kamar bersalin.ibu
boleh minum dan makan makanan ringan selama menunggu
persalinan, disarankan untuk tidak mengkonsumsi makanan yang
berbau menyengat seperti petai atau jengkol. (Wawan, 2010).
Hindari kepanikan dan ketakutan siapkan diri ibu, ingat bahwa
setelah semua ini ibu akan mendapatkan buah hati yang
didambakan.simpan tenaga anda untuk melahirkan,tenaga anda
akan terkuras jika berteriak-teriak dan bersikap gelisah.dengan
bersikap tenang, ibu dapat melalui saat persalinan dengan baik dan
8. 13
lebih siap.Dukungan dari orang-orang terdekat,perhatian dan kasih
sayang tentu akan membantu memberikan semangat untuk ibu yang
akan melahirkan. (Sarsanto, 2007).
Sejak awal kehamilan, pasangan suami-istri dianjurkan untuk
merencanakan hal-hal yang berhubungan dengan persalinan untuk
menganitsipasi berbagai kesulitan yang mungkin terjadi. Ada 5
komponen penting dalam rencana persalinan yaitu:
a. Membuat Rencana Persalinan. Meliputi:
1) Menentukan tempat persalinan yaitu :
Tempat melahirkan hendaknya disesuaikan dengan jarak
tempuh dari rumah untuk memperkirakan waktu sampai ke
rumah bidan. Perhatikan kepadatan lalu lintas pada jam-jam
tertentu sehingga anda dapat mempersiapkan jalur alternatif
untuk sampai ke rumah bidan. Prosedur masuk, fasilitas yang
ada, biaya persalinan. Lokasi kamar bersalin, agar dalam
keadaan darurat mempercepat sampai ke tempat tujuan.
2) Memilih tenaga kesehatan yang terlatih
3) Bagaimana menghubungi tenaga kesehatan tersebut?
4) Bagaimana transportasi ke tempat persalinan tersebut?
5) Siapa yang akan menemani saat persalinan?
6) Berapa banyak biaya yang dibutuhkan dan bagaimana cara
mengumpulkan biaya tersebut?
7) Siapa yang akan menjaga keluarga jika ibu tidak ada?
9. 14
b. Membuat Rencana Pembuatan Keputusan Jika Terjadi
Kegawatdaruratan. Pada Saat Pembuat Keputusan Utama Tidak
Ada. Meliputi:
1) Siapa pembuat keputusan utama dalam keluarga?
2) Siapa yang akan membuat keputusan jika pembuat keputusan
utama tidak ada saat terjadi kegawatdaruratan?
c. Mempersiapkan Sistem Transportasi Jika Terjadi
Kegawatdaruratan. Meliputi:
1) Dimana ibu akan bersalin (desa, fasilitas kesehatan, RS)?
2) Bagaimana cara menjangkau tingkat asuhan yang lebih lanjut
jika terjadi kegawatdaruratan?
3) Kefasilitas kesehatan mana ibu tersebut harus dirujuk?
4) Bagaimana cara mendapatkan dana jika terjadi
kegawatdaruratan?
5) Bagaimana cara mencari donor darah yang potensial ?
d. Membuat Rencana / Pola Menabung. Untuk asuhan selama
kehamilan dan jika terjadi kegawatdaruratan
e. Mempersiapkan Barang - Barang yang Diperlukan untuk
Persalinan. Contohnya: peralatan bayi, pembalut wanita, kain,
sprai yang disimpan untuk persiapan persalinan ( Depkes. RI,
2000).
10. 15
C. Tinjauan Persiapan Persalinan dilihat Berdasarkan Pendidikan,
Pendapatan dan Kondisi Geografis.
1. Pendidikan
Pendidikan adalah upaya yang dapat mempercepat
pengembangan potensi manusia yang mampu mengembann tugas
yang dibebankan padanya karena hanya manusia yang dapat dididik
dan mendidik. Pendidikan dapat mempengaruhi pengembangan fisik,
mental, emosional, moral, serta keimanan, dan ketakwaan manusia
(Syaifudin, 2007).
Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, non formal
dan informal.
a. Pendidikan formal, jenjang pendidikan formal terdiri atas :
1) Pendidikan Dasar
Merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang
pendidikan dasar terbentuk Sekolah Dasar (SD), Madrasah
Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau
bentuk lain yang sederajat.
2) Pendidikan Menengah
Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar
dan terdiri atas pendidikan menengah atas, pendidikan
menengah umum, dan pendidikan menengah kejuruan seperti:
SLTA, MA, SMK, MAK.
11. 16
3) Pendidikan Tinggi
Merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah
yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana,
magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh
perguruan tinggi.
b. Pendidikan non formal
Pendidikan non formal diselenggarakan bagi warga masyarakat
yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai
pengganti, penambah atau pelengkap pendidikan formal dalam
rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat, pendidikan non
formal ini berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan
penekanan pada penguasaan pengetahuan dan ketrampilan
fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional
contoh pendidikan non formal ini seperti: kursus, lembaga
pelatihan.
c. Pendidikan Informal
Kegiatan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan
berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Dari uraian diatas kita
bisa mengetahui bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang
semakin mudah menerima informasi sehingga semakin banyak
pula pengetahuan yang dimiliki, sebaliknya pendidikan yang
kurang akan menghambat sikap seseorang terhadap nilai yang
baru diperkenalkan (Syaifudin, 2007).
12. 17
2. Pendapatan
Secara umum penghasilan atau biasa disebut juga dengan
pendapatan. Pendapatan adalah seluruh hasil kegiatan, baik itu uang
atau materi lainnya. Dalam kamus ekonomi disebutkan pengahasilan
diartikan sebagai suatu hasil berupa uang atau jasa – jasa manusia
dalam kegiatan lainnya. Peningkatan pendapatan dengan dinegara
maju telah membawa taraf kehidupan yang lebih baik yang hanya
dipertahankan dengan keluarga yang kecil. (Dykman, 2009).
Dengan penghasilan yang memadai masyarakat lebih
cenderung memperhatikan pentingnya persiapan persalinan. Dengan
demikian pendapatan merupakan faktor penting yang paling
menentukan persiapan persalinan yang efektif. (Manuaba, 2010)
3. Letak Geografis
Letak geografis adalah jarak atau ruang yang
menghubungkan antara dua lokasi atau dua objek dan panjang
maupun waktu. Konsep letak geografis yang digambarkan atau
dijelaskan melalui ukuran panjang dalam satuan ukuran meter,
kilometer , dsb. Letak geografis juga dapat dijelaskan dalam satuan
waktu/waktu yang ditempuh. (Melvin Greenhut, 2010).
Teori model dalam kepercayaan (health belief model) oleh
Lewin dalam Notoatmodjo (2010) menganut konsep bahwa letak
geografis adalah jarak yang ditempuh dari tempat tinggal mereka
13. 18
sampai ketempat pelayanan kesehatan serta biaya transportasi yang
dibutuhkan. (Notoatmodjo, 2010)
Faktor lingkungan atau letak geografis berpengaruh terhadap
persiapan persalinan pada ibu hamil karena semakin dekat jarak
rumah ketempat pelayanan kesehatan makin besar keinginan ibu
untuk bersalin ketempat pelayanan kesehatan, begitu pula
sebaliknya makin jauh jarak rumah ketempat pelayanan kesehatan
makin kecil keinginan ibu bersalin ketempat pelayanan
kesehatan.(Notoatmodjo, 2003).
D. Kerangka Konsep
. Keterangan :
: Variabel Dependent
: Variabel Independent
: Hubungan antara variabel yang diteliti
E. Hipotesis Penelitian
1. Ho : Tidak ada hubungan pendidikan dengan persiapan persalinan
pada ibu hamil
Pendidikan
Pendapatan
Kondisi Geografis
Persiapan
persalinan
14. 19
Ha : Ada hubungan pendidikan dengan persiapan persalinan pada
ibu hamil
2. Ho : Tidak ada hubungan pendapatan dengan persiapan persalinan
pada ibu hamil
Ha : Ada hubungan pendapatan dengan persiapan persalinan pada
ibu hamil
3. Ho : Tidak ada hubungan letak geografis dengan persiapan
persalinan pada ibu hamil
Ha : Ada hubungan letak geografis dengan persiapan persalinan
pada ibu hamil
F. Definisi Operasional dan Kriteria Obyektif
Variabel dependent dalam penelitian ini adalah persiapan
persalinan dan variable independent adalah pendidikan, pendapatan
dan pengambilan keputusan.
N
o
variabel Devinisi Operasional Kriteria
Obyektif
Skala
1. Persiapan
Persalinan
Persiapan Persalinan
adalah kesanggupan
ibu dalam melakukan
persalinan ditempat
pelayanan kesehatan
1.Tidak siap
2.Siap
Ordina
2. Pendidikan Pendidikan Ibu adalah
jenjang pendidikan
1.Rendah
2.Tinggi
Ordinal
15. 20
formal yang
merupakan
pendidikan terakhir
yang dialami oleh ibu
dan tercatat dalam
buku register ANC
Puskesmas Barangka
tahun 2015.
3. Pendapatan Pendapatan adalah
keseluruhan hasil gaji
upah dan imbalan
yang diterima suami
atau istri atas kegiatan
yang dilakukan
1. ≤1.125.207
,-/bulan.
2. ≥1.125.207
,-/bulan.
Ordinal
4. Letak
geografis
Kondisi geografis
adalah jarak yang
ditempuh oleh
responden ketempat
pelayanan kesehatan
1. < 3Km
2. > 3Km
Ordinal