Jalur sepeda yang aman dan terintegrasi dengan moda transportasi lainnya penting untuk mendukung penggunaan sepeda. Namun, pembangunan jalur sepeda di Indonesia masih belum memadai dan perlu ditingkatkan lagi untuk menjamin keselamatan pengendara sepeda.
1. Aspek keselamatan yang paling rawan untuk jalur sepeda adalah :
dipersimpangan karena di sini terjadi konflik antara kendaraan yang berjalan dijalur
lalu lintas dengan sepeda yang berjalan jalur kendaraan bermotor.
pada ruas terutama pada akses jalan ke bangunan atau tempat parkir, karena akan
terjadi konflik
ataupun bila bercampur dengan lalu lintas lainnya, apalagi bila arus lalu lintas
kendaraan bermotornya berjalan pada kecepatan yang tinggi. Perbedaan kecepatan
yang tinggi merupakan peluang untuk terjadinya kecelakaan yang fatal.
Hal ini berbeda dengan di negara-negara maju seperti Jerman dan Belanda. Di negeri tersebut,
pesepeda memperoleh lajur khusus. "Hal terpenting bagi pesepeda di Jerman adalah jalur sepeda
yang tersedia di pinggir jalan raya, sehingga keselamatan pesepeda lebih terjaga," ujar Manfred
Redelfs, Kepala Unit Riset dan Investigasi di Greenpeace, organisasi lingkungan global di Jerman.
Di Negeri Bavaria itu, pesepeda berbagi jalur dengan pejalan kaki. Jalur sepeda diberi cat merah
sebagai pembatas area dengan pejalan kaki yang memiliki area berwarna abu-abu, warna asli
konblok di sisi jalan raya.
Pesepeda pun memiliki rambu lalu lintas. Mereka juga harus menaati peraturan kapan harus
berhenti dan menyeberang jalan karena lampu lalu lintas buat pesepeda juga tersedia.
Usaha pesepeda lokal meminta jalur khusus supaya tidak celaka sudah seringkali dilontarkan.
Namun, hingga kini, usaha tersebut belum membuahkan hasil yang memuaskan.
Toto Sugito, Ketua Bike To Work (B2K) Indonesia, mengaku sudah sering kali menyampaikan
pentingnya jalur khusus itu kepada pemerintah. Tetapi, dia kerap kali gigit jari. “Gerakan moral
untuk mengajak masyarakat bersepeda jauh lebih mudah ketimbang meyakinkan pemerintah untuk
mendukung kegiatan ini lewat pembangunan infrastruktur yang menjamin keselamatan para
pesepeda,” katanya.
2. Setelah sekian lama mengusulkan baru pada Mei 2011 lalu, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo
meresmikan jalur sepeda sepanjang 1,5 kilometer di kawasan Melawai, Jakarta Selatan. Namun,
realisasi tersebut belum memuaskan bagi komunitas pesepeda.
" Gerakan moral untuk mengajak masyarakat bersepeda jauh
lebih mudah, ketimbang meyakinkan pemerintah untuk
mendukung kegiatan ini lewat pembangunan infrastruktur
yang menjamin keselamatan para pesepeda. "
- Toto Sugiarto, Ketua Bike To Work (B2K) Indonesia Toto menilai, jalur tersebut tidak efektif karena pesepeda tidak melewati rute di kawasan tersebut.
Lain halnya jikalau di kawasan perkantoran seperti Thamrin dan Sudirman.
Dia yakin jalur di kawasan jantung ibukota tersebut akan lebih efektif karena menghubungkan
pesepeda dengan tempat kerja. Maklum, pesepeda umumnya pegawai kantoran di tengah kota.
Rudi Ogel, Ketua Komunitas Sepeda Downhill Jakarta, menuding, tidak efektifnya jalur sepeda
yang dibuat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta lantaran kurang koordinasi dengan komunitas
pesepeda. Akibatnya, dia bilang pesepeda masih harus berebut jalur dengan pengendara motor
dan mobil. “Sehingga keselamatan pesepeda kurang diperhatikan," tandasnya.
Namun, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengatakan jalur khusus sepeda di Melawai itu hanya
sebagai awal saja. Mereka mengatakan, keterbatasan anggaran membuat Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta terpaksa membangun jalur sepeda secara bertahap.
Ke depannya, Pemerintah Provinsi DKI berjanji memperbanyak jalur sepeda. Deputi Gubernur
Bidang Kependudukan dan Permukiman Provinsi DKI Jakarta Syahrul Effendi mengaku sudah
memasukkan penambahan jalur sepeda dalam program desain transportasi di Jakarta. Salah
satunya di daerah Banjir Kanal Timur yang bakal ada jalur khusus untuk pesepeda.
Masalahnya, pembangunan jalur khusus saja belumlah cukup. Di Belanda contohnya, para para
pengguna sepeda bisa memperoleh tempat parkir khusus di stasiun kereta dan terminal bus.
Dengan demikian, pengguna sepeda bisa terkoneksi dengan moda transportasi lainnya.
Bagi yang tidak memiliki sepeda, masyarakat bisa memanfaatkan fasilitas penyewaan sepeda.
Sistem ini sudah cukup lama berkembang di Eropa. Worldwatch Institute, badan riset independen
yang menganalisis masalah lingkungan global yang bermarkas di Amerika Serikat menerangkan,
konsep penyewaan sepeda di beberapa kota di Eropa seperti Berlin dan Kopenhagen telah
berjalan cukup lama.
Masyarakat mendapatkan akses menyewa sepeda dengan harga terjangkau di tempat yang telah
disediakan dengan sistem sewa atau dengan kartu elektronik dan kembalikan di tempat yang sama
3. atau di rak parkir setelah selesai digunakan. Di Hamburg, Jerman, harga penyewaan sepeda
berkisar 8,5 euro sampai 12 euro per hari.
Di banyak kota di Eropa, sistem ini dibiayai dari iklan sepeda atau dari konsesi perusahaan yang
mendanai program ini dengan imbalan mereka bisa beriklan di tempat penyewaan-penyewaan
sepeda.
Paris mengikuti konsep ini pada 2007 lalu dengan menyediakan 20.600 unit sepeda di lebih dari
1.450 tempat penyewaan sepeda. Angka ini empat kali lebih banyak dari jumlah stasiun kereta di
negara ini.
Beberapa kota di dunia seperti Roma, London, Moskow, Jenewa, Beijing, Tel Aviv, Sydney dan
beberapa kota di AS seperti Washington DC dan San Francisco juga berinisiatif untuk mengadopsi
program ini.
B2W juga sudah mulai merintis usaha ini dengan mendirikan Rumah Sepeda Indonesia, tempat
penyewaan sepeda pertama di Indonesia yang berada di Jakarta. Tempat rental sepeda yang
beroperasi sejak Agustus 2011 ini menyewakan sekitar 20 unit sepeda.
Biaya sewa Rp 50.000 untuk 12 jam penyewaan. Penyewa juga harus menaruh deposit Rp
200.000 untuk antisipasi kerusakan ataupun sepeda tidak kembali. "Semangat awal program ini
adalah untuk mengedukasi masyarakat, bukan untuk bisnis semata," kata Taufik Hidayat Dewan
Pembina Bike To Work Indonesia.
Akhirnya, seperti jargon B2W Indonesia, agar gerakan ini menghasilkan sesuatu yang nyata,
mulailah dengan 3 M. Mulai bersepeda dari diri kita sendiri, mulai bersepeda dari jarak terdekat,
dan mulai bersepeda sekarang juga!
- See more at: http://lipsus.kontan.co.id/v2/sepeda/read/22/Biar-amanbikinlah-jalur-sepeda#sthash.I4vRwSdp.dpuf