2. Rekayasa Lalu Lintas
Rekayasa Lalu lintas adalah :
Bagian dari kerekayasaan yang berhubungan dengan perancangan lalu lintas
(jalan,lingkungan,fasilitas parkir), perencanaan geometri dan operasi lalu lintas
guna memberikan keamanan, kenyamanan dan pergerakan yang ekonomis dan
efisien bagi kendaraan dan pejalan kaki.
4. Kemacetan di Palembang Kian Parah
Kemacetan lalu lintas di Kota Palembang, semakin
parah terutama terjadi pada jam sibuk pagi, dan sore
hari. Kini kemacetan tidak hanya terjadi di jalan
utama tetapi juga di jalan menuju kawasan
permukiman penduduk.
Sehingga,kondisi ini pun mulai mengganggu aktivitas
warga dan keselamatan berlalu lintas.
Akibat sering terjadi kemacetan, berbagai kegiatan
sering terhambat dan biaya transportasi meningkat.
Selain itu akibat kemacetan sering terjadi kecelakaan
lalu lintas karena warga yang telah kehilangan waktu
saat terjebak di jalur macet. Ketika melihat ada
sedikit kelonggaran berusaha tancap gas dan
ternyata pengendara lain di jalur yang sama atau di
jalur dari arah berlawanan memanfaatkan
kesempatan yang sama akhirnya terjadi tabrakan
maut.
5. Kemacetan Rutin yang terjadi di
Jakarta
Jakarta - Sebagai kota metropolitan terbesar
dan terpadat di Asia Tenggara, Jakarrta dihuni
oleh sekitar delapan juta jiwa penduduknya
dengan segala permasalahan dan
kesemerawutannya. Persoalan utama
tranportasi di Ibukota adalah kemacetan dan
polusi udara. Mudah dan murahnya
penggunaan kendaraan pribadi membuat
masyarakat di Jakarta lebih memilih kendaraan
pribadi dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
6. Waspada Titik Rawan Kecelakaan Lalu
lintas
SEMARANG--MICOM: Dinas Perhubungan
Komunikasi dan Informasi Kabupaten
Semarang, Jawa Tengah, meminta warga
untuk mewaspadai beberapa titik rawan
kecelakaan lalu lintas dan kemacetan di
wilayahnya.
Kemacetan ini diakibatkan oleh berbagai
hal seperti pasar tumpah, pabrik yang
berlokasi di tepi jalan, lalu lintas campuran
dan keadaaan jalan linear atau tunggal,
pangkalan angkot di tepi jalan dan parkir
tidak pada tempatnya.
7. Data peningkatan Jumlah kendaraan
bermotor di Jakarta
Menurut data tahun 2011 dari Dishub DKI Jakarta, jumlah
kendaraan bermotor di Jakarta pada tahun 2005 mencapai
7.230.319 unit yang diantaranya 47% merupakan mobil
berpenumpang, 7% mobil beban (truk), 4 % nya adalah bus
dan sisanya 64% merupakan sepeda motor. Bahkan pada
tahun 2008 jumlah kendaraan pribadi mencapai 9,5 juta unit.
Sekitar 600.000 kendaraan masuk ke Jakarta dari Bodetabek
setiap harinya. Peningkatan yang paling ekstrim adalah
pertumbuhan jumlah sepeda motor yang meningkat tajam
dengan rata-rata 26.5% per tahunnya. Peningkatan
penggunaan kendaraan pribadi berdampak pula pada
penurunan pelayanan kendaraan umum. Sehingga rasio
kendaraan pribadi dengan kendaraan umum 98 % dibanding
2%.
8. DataLalu Lintas Polri pada Operasi
Ketupat 2012
DATA KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS
URAIAN 2011 2012 ANGKA
PERSENTAS
E
Jumlah
Kejadian
4.744 5.233 489 10%
a.
Korban Meni
nggal Dunia
779 908 129 17%
b. Korban
Luka Berat
1.334 1.505 171 13%
c. Korban
Luka Ringan
3.443 5.139 1.696 49%
Dari data diatas terlihat jumlah korban akibat
kecelakaan lalu lintas pada tahun 2012
mengalami kenaikan sebesar 17%
dibandingkan tahun 2011.
9. DATA KENDARAAN YANG TERLIBAT PELANGGARAN
URAIAN 2011 2012 ANGKA
PERSENTA
SE
KETERAN
GAN
a. Sepeda
Motor
48.059 44.906 -3.153 -7% Unit
b. Mobil
Penumpan
g
19.583 6.252 -13.331 -68% Unit
c.
Mobil Bus
1.225 1.198 -27 -2% Unit
d.
Mobil Bara
ng
1.020 5.150 4.130 405% Unit
e.
Kendaraan
Khusus
0 68 68 0% Unit
Jumlah 69.887 57.574 -12.313 -17.6% Unit
Dari data diatas terlihat jumlah kendaraan sepeda motor yang
melakukanpelanggaran pada tahun 2012 dibanding tahun 2011
mengalami penurunan sebesar 7%. Namun demikian Sepeda Motor
masih menempati posisi tertinggi yang terlibat pelanggaran
10. FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN
URAIAN 2011 2012 ANGKA
PERSENT
ASE
KETERAN
GAN
1) Manusi
a
5.293 3,806 -1,487 -28% Perkara
2) Alam 93 74 -19 -19% Perkara
3) Kelaik
an
Kendara
an
691 567 -124 -18% Perkara
4) Kelaik
an Jalan
712 607 -105 -124% Perkara
5) Prasar
ana
Jalan
399 742 343 86% Perkara
Jumlah 7.188 5.796 -1.392 -19% Perkara
Meski pada tahun 2012 mengalami penurunan
sebesar 28% dibanding tahun 2011. Tahun ini
faktor manusia masih menjadi faktor yang
mendominasi yang mengakibatkan kecelakaan.
11. Solusi yang dapat dilakukan :
1. Pembenahan perilaku pengendara
Seperti yang kita ketahui bahwa penyebab kecelakaan yang utama adalah
manusia untuk itu perlu dilakukan dengan cara mengubah perilaku masyarakat dalam
mentaati rambu-rambu lalu lintas dengan cara menumbuhkan rasa tanggung jawab
para pengendara dan membuat mereka sadar bahwa jalan ini adalah milik bersama
2. Menambahkan ruas jalan
Penambahan ruas jalan ini dilakukan di jalur yang memungkinkan.
3. Melakukan kebijakan perparkiran
Kebijakan ini perlu diambil dalam rangka mengendalikan penggunaan
kendaraan bermotor pribadi yang dapat diakukan dengan cara menerapkan
penilangan bagi mobil yang parkir di tepi jalan, dan menaikan tarif parkir.
12. 4. Membenahi Tata Ruang
Transportasi dan tata ruang merupakan dua aspek yang saling mempengaruhi
satu sama lain, karena transportasi dalam hal ini lalu lintas atau traffic merupakan fungsi
dari tata guna lahan. Maka perlu diadakan penataan ruang kota yang baik.
5. Revitalisasi angkutan umum
Dengan cara mengembangkan Angkutan umum dengan kapasitas besar,
fasilitas yang memadahi,mengadakan Standar Pelayanan Minimum (SPM), dan
melakukan kebijakan mensubsidi angkutan umum sehingga dapat membuat masyarakat
lebih tertarik menggunakan angkutan umum
6. Membenahi Fasilitas Pedestrian
Meningkatnya angka kecelakaan pejalan kaki beberapa tahun belakangan ini
perlu segera mendapat menjadi perhatian. Masih minimnya fasilitas pejalan kaki, seperti
trotoar dan jembatan penyeberangan pejalan kaki. Apabila fasilitas ini memadahai,maka
masyarakat pun bisa lebih emilih untuk berjalan kaki daripada berkendara ke tempat
tempat terdekat.
7. Optimalisasi Ruang Jalan dan Penegakan Hukum
Dengan dioptimalkannya penggunaan jalan dan penegakan hukum yang tegas
dapat mengurangi kemacetan yang terjadi
13. Komentar
Menurut saya kemacetan adalah suatu fenomena yang sering
dihadapi masyarakat yang sebenarnya tidak sulit untuk
diselesaikan. Seperti yang kita ketahui bahwa kecelakaan lalu
lintas ketika terjadi kemacetan disebabkan oleh manusia, maka
solusi mendasar yang harus kita lakukan adalah membenahi
perilaku manusia. Ketika perilaku tersebut dapat terkendali
maka, kemacetan yang terjadi sangat minim dan hal tersebut
dapat mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas yang terjadi akibat
kemacetan.