Dokumen tersebut membahas tentang cairan tubuh, elektrolit, dan kebutuhan cairan pada berbagai kondisi seperti dehidrasi, luka bakar, dan trauma. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan komposisi dan jumlah cairan tubuh yang berbeda pada bayi, anak, dan dewasa, serta pedoman penggantian cairan dan elektrolit untuk mengatasi dehidrasi, luka bakar, dan pendarahan.
Dokumen ini membahas 12 saraf kranial dan fungsi serta cara pemeriksaannya. Saraf-saraf kranial tersebut adalah saraf olfaktori (penciuman), optikus (penglihatan), okulomotorius (gerakan mata), trochlearis (gerakan mata), trigeminus (wajah dan gigi), abdusen (deviasi mata), fasialis (ekspresi wajah), vestibulocochlearis (pendengaran dan keseimbangan), glosofaringeus (rasa), vagus
Laporan ini membahas asuhan keperawatan pada klien amputasi. Mencakup pengertian amputasi sebagai pemotongan sebagian anggota tubuh, penyebabnya seperti trauma dan penyakit vaskular, tanda dan gejalanya seperti nyeri dan keterbatasan gerak, serta penanganannya seperti balutan dan pencegahan infeksi.
Dokumen tersebut membahas tentang glaukoma, penyakit mata yang ditandai dengan peningkatan tekanan intraokuler yang dapat menyebabkan kerusakan saraf optik dan gangguan penglihatan. Dokumen tersebut menjelaskan definisi, klasifikasi, gejala, pemeriksaan, dan penatalaksanaan glaukoma serta faktor risikonya.
Konjungtiva adalah lapisan tipis di mata yang melindungi sklera. Radang konjungtiva (konjungtivitis) dapat disebabkan oleh mikroorganisme, iritasi, atau reaksi alergi. Gejalanya meliputi mata merah, gatal, dan penurunan penglihatan. Penanganannya meliputi pembersihan sekret mata dan pemberian obat tetes mata.
Dokumen tersebut membahas tentang cairan tubuh, elektrolit, dan kebutuhan cairan pada berbagai kondisi seperti dehidrasi, luka bakar, dan trauma. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan komposisi dan jumlah cairan tubuh yang berbeda pada bayi, anak, dan dewasa, serta pedoman penggantian cairan dan elektrolit untuk mengatasi dehidrasi, luka bakar, dan pendarahan.
Dokumen ini membahas 12 saraf kranial dan fungsi serta cara pemeriksaannya. Saraf-saraf kranial tersebut adalah saraf olfaktori (penciuman), optikus (penglihatan), okulomotorius (gerakan mata), trochlearis (gerakan mata), trigeminus (wajah dan gigi), abdusen (deviasi mata), fasialis (ekspresi wajah), vestibulocochlearis (pendengaran dan keseimbangan), glosofaringeus (rasa), vagus
Laporan ini membahas asuhan keperawatan pada klien amputasi. Mencakup pengertian amputasi sebagai pemotongan sebagian anggota tubuh, penyebabnya seperti trauma dan penyakit vaskular, tanda dan gejalanya seperti nyeri dan keterbatasan gerak, serta penanganannya seperti balutan dan pencegahan infeksi.
Dokumen tersebut membahas tentang glaukoma, penyakit mata yang ditandai dengan peningkatan tekanan intraokuler yang dapat menyebabkan kerusakan saraf optik dan gangguan penglihatan. Dokumen tersebut menjelaskan definisi, klasifikasi, gejala, pemeriksaan, dan penatalaksanaan glaukoma serta faktor risikonya.
Konjungtiva adalah lapisan tipis di mata yang melindungi sklera. Radang konjungtiva (konjungtivitis) dapat disebabkan oleh mikroorganisme, iritasi, atau reaksi alergi. Gejalanya meliputi mata merah, gatal, dan penurunan penglihatan. Penanganannya meliputi pembersihan sekret mata dan pemberian obat tetes mata.
1. Asam salisilat telah digunakan sebagai bahan terapi topikal selama lebih dari 2000 tahun dengan berbagai manfaat seperti efek keratolitik, anti-inflamasi, dan fungistatik.
2. Asam salisilat digunakan dalam terapi berbagai kondisi kulit seperti psoriasis, dermatitis seboroik, iktiosis, hiperkeratosis, kalus, dan veruka.
3. Meskipun umumnya aman, asam salisilat d
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas konsep gangguan kebutuhan dasar berupa nyeri, termasuk definisi, etiologi, klasifikasi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi nyeri
2. Ada dua jenis nyeri utama yaitu nyeri akut dan nyeri kronik, yang berbeda dalam durasi, penyebab, dan karakteristiknya
3. Banyak faktor yang dapat mempeng
1. Pasien laki-laki berusia 6 tahun dengan keluhan lenting-lenting di seluruh tubuh sejak 1 hari. 2. Status general baik dengan status dermatologi menunjukkan lesi berupa makula, vesikel dan krusta di seluruh tubuh. 3. Diagnosis kerja varicella didukung anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Laporan kasus ini membahas tentang seorang perempuan berusia 19 tahun dengan keluhan utama hidung meler sejak 6 tahun. Berdasarkan pemeriksaan fisik didiagnosis dengan rhinitis alergi. Penatalaksanaan yang diberikan meliputi penghindaran alergen, olah raga, mandi air hangat, menggunakan masker, serta obat antibiotik, antihistamin, dan kortikosteroid.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pelayanan kesehatan, meliputi definisi, teori, tingkatan, lembaga terkait, lingkup, dan faktor yang mempengaruhinya. Sistem pelayanan kesehatan bertujuan untuk memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat secara menyeluruh guna meningkatkan kualitas kesehatan. Subsistem utamanya terdiri dari input, proses, output, dampak, dan umpan balik.
Dokumen tersebut membahas tentang proses penuaan yang terjadi secara alami pada manusia. Proses penuaan ditandai dengan perubahan anatomi, fisiologi, biomekanik, dan penurunan kemampuan untuk mempertahankan homeostasis. Faktor genetik dan lingkungan seperti radikal bebas berperan dalam proses penuaan sel yang menyebabkan kerusakan sel. Tanda-tanda penuaan meliputi penurunan fungsi organ dan munculnya garis-garis
Dokumen tersebut membahas tentang tanda-tanda infeksi yang dapat dirasakan seperti nyeri, panas, pembengkakan, kemerahan, perubahan fungsi jaringan, dan timbulnya nanah. Tanda-tanda tersebut muncul karena respon tubuh berupa peningkatan aliran darah ke area infeksi untuk melawan patogen penyebab infeksi.
Dokumen tersebut membahas tentang perawatan luka dan praktik pemasangan bandage. Terdapat informasi mengenai definisi luka, klasifikasi luka, proses penyembuhan luka, faktor yang mempengaruhinya, perawatan luka bersih dan kotor, serta teknik pemasangan bandage.
Dokumen tersebut membahas tentang kehilangan, berduka, dan kematian. Secara garis besar, kehilangan adalah kondisi dimana seseorang kehilangan sesuatu yang sebelumnya dimiliki, berduka adalah respon emosi atas kehilangan, dan kematian adalah proses alami yang dihadapi manusia namun dapat menimbulkan trauma.
Dokumen tersebut membahas tentang konstipasi pada lansia, termasuk definisi konstipasi, faktor risiko, manifestasi klinis, dan penatalaksanaannya. Konstipasi didefinisikan sebagai defekasi yang jarang atau feses yang keras dan kering. Faktor risikonya antara lain obat-obatan, kondisi neurologis, diet rendah serat, dan imobilitas. Manifestasinya berupa kesulitan dan rasa sakit saat BAB beserta massa feses yang keras.
Dokumen tersebut membahas tentang dua jenis virus herpes yaitu herpes simpleks dan herpes zoster. Herpes simpleks memiliki dua tipe, yaitu tipe 1 yang menyebabkan herpes labialis dan tipe 2 yang menyebabkan herpes genitalis. Sedangkan herpes zoster disebabkan oleh virus varicella zoster yang dapat menyebabkan varicella atau cacar air pada anak-anak dan herpes zoster pada orang dewasa. Dokumen ini membandingkan karakteristik, pat
Pemilihan kortikosteroid pada penyakit kulitpeternugraha
Kortikosteroid topikal memiliki mekanisme kerja yang kompleks melalui jalur genomik dan nongenomik. Pemilihan kortikosteroid dan penggunaannya harus mempertimbangkan faktor penyakit, pasien, dan obat. Kortikosteroid topikal dapat mengobati berbagai penyakit kulit dengan respons yang bervariasi, namun harus digunakan dengan tepat dosis dan lama pengobatan untuk mencapai efek maksimal dan menghind
Makalah ini membahas tentang Herpes Zoster dan Herpes Simpleks, yang disebabkan oleh infeksi virus. Makalah ini memberikan penjelasan mengenai pengertian, etiologi, patofisiologi, gejala, komplikasi, pemeriksaan, dan penatalaksanaan Herpes Zoster dan Herpes Simpleks."
This document is a resume for Mahadev Bapurao Salunkhe. It summarizes his educational qualifications including an MCA from University of Pune in 2014 and BCA from University of Pune in 2011. It outlines his work experience as a technical support at Mphasis Limited from February 2015 to August 2015. It also provides details on his software testing training and proficiency in languages and technologies like C, C++, Java, HTML, CSS, SQL Server 2000.
1. Asam salisilat telah digunakan sebagai bahan terapi topikal selama lebih dari 2000 tahun dengan berbagai manfaat seperti efek keratolitik, anti-inflamasi, dan fungistatik.
2. Asam salisilat digunakan dalam terapi berbagai kondisi kulit seperti psoriasis, dermatitis seboroik, iktiosis, hiperkeratosis, kalus, dan veruka.
3. Meskipun umumnya aman, asam salisilat d
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas konsep gangguan kebutuhan dasar berupa nyeri, termasuk definisi, etiologi, klasifikasi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi nyeri
2. Ada dua jenis nyeri utama yaitu nyeri akut dan nyeri kronik, yang berbeda dalam durasi, penyebab, dan karakteristiknya
3. Banyak faktor yang dapat mempeng
1. Pasien laki-laki berusia 6 tahun dengan keluhan lenting-lenting di seluruh tubuh sejak 1 hari. 2. Status general baik dengan status dermatologi menunjukkan lesi berupa makula, vesikel dan krusta di seluruh tubuh. 3. Diagnosis kerja varicella didukung anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Laporan kasus ini membahas tentang seorang perempuan berusia 19 tahun dengan keluhan utama hidung meler sejak 6 tahun. Berdasarkan pemeriksaan fisik didiagnosis dengan rhinitis alergi. Penatalaksanaan yang diberikan meliputi penghindaran alergen, olah raga, mandi air hangat, menggunakan masker, serta obat antibiotik, antihistamin, dan kortikosteroid.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pelayanan kesehatan, meliputi definisi, teori, tingkatan, lembaga terkait, lingkup, dan faktor yang mempengaruhinya. Sistem pelayanan kesehatan bertujuan untuk memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat secara menyeluruh guna meningkatkan kualitas kesehatan. Subsistem utamanya terdiri dari input, proses, output, dampak, dan umpan balik.
Dokumen tersebut membahas tentang proses penuaan yang terjadi secara alami pada manusia. Proses penuaan ditandai dengan perubahan anatomi, fisiologi, biomekanik, dan penurunan kemampuan untuk mempertahankan homeostasis. Faktor genetik dan lingkungan seperti radikal bebas berperan dalam proses penuaan sel yang menyebabkan kerusakan sel. Tanda-tanda penuaan meliputi penurunan fungsi organ dan munculnya garis-garis
Dokumen tersebut membahas tentang tanda-tanda infeksi yang dapat dirasakan seperti nyeri, panas, pembengkakan, kemerahan, perubahan fungsi jaringan, dan timbulnya nanah. Tanda-tanda tersebut muncul karena respon tubuh berupa peningkatan aliran darah ke area infeksi untuk melawan patogen penyebab infeksi.
Dokumen tersebut membahas tentang perawatan luka dan praktik pemasangan bandage. Terdapat informasi mengenai definisi luka, klasifikasi luka, proses penyembuhan luka, faktor yang mempengaruhinya, perawatan luka bersih dan kotor, serta teknik pemasangan bandage.
Dokumen tersebut membahas tentang kehilangan, berduka, dan kematian. Secara garis besar, kehilangan adalah kondisi dimana seseorang kehilangan sesuatu yang sebelumnya dimiliki, berduka adalah respon emosi atas kehilangan, dan kematian adalah proses alami yang dihadapi manusia namun dapat menimbulkan trauma.
Dokumen tersebut membahas tentang konstipasi pada lansia, termasuk definisi konstipasi, faktor risiko, manifestasi klinis, dan penatalaksanaannya. Konstipasi didefinisikan sebagai defekasi yang jarang atau feses yang keras dan kering. Faktor risikonya antara lain obat-obatan, kondisi neurologis, diet rendah serat, dan imobilitas. Manifestasinya berupa kesulitan dan rasa sakit saat BAB beserta massa feses yang keras.
Dokumen tersebut membahas tentang dua jenis virus herpes yaitu herpes simpleks dan herpes zoster. Herpes simpleks memiliki dua tipe, yaitu tipe 1 yang menyebabkan herpes labialis dan tipe 2 yang menyebabkan herpes genitalis. Sedangkan herpes zoster disebabkan oleh virus varicella zoster yang dapat menyebabkan varicella atau cacar air pada anak-anak dan herpes zoster pada orang dewasa. Dokumen ini membandingkan karakteristik, pat
Pemilihan kortikosteroid pada penyakit kulitpeternugraha
Kortikosteroid topikal memiliki mekanisme kerja yang kompleks melalui jalur genomik dan nongenomik. Pemilihan kortikosteroid dan penggunaannya harus mempertimbangkan faktor penyakit, pasien, dan obat. Kortikosteroid topikal dapat mengobati berbagai penyakit kulit dengan respons yang bervariasi, namun harus digunakan dengan tepat dosis dan lama pengobatan untuk mencapai efek maksimal dan menghind
Makalah ini membahas tentang Herpes Zoster dan Herpes Simpleks, yang disebabkan oleh infeksi virus. Makalah ini memberikan penjelasan mengenai pengertian, etiologi, patofisiologi, gejala, komplikasi, pemeriksaan, dan penatalaksanaan Herpes Zoster dan Herpes Simpleks."
This document is a resume for Mahadev Bapurao Salunkhe. It summarizes his educational qualifications including an MCA from University of Pune in 2014 and BCA from University of Pune in 2011. It outlines his work experience as a technical support at Mphasis Limited from February 2015 to August 2015. It also provides details on his software testing training and proficiency in languages and technologies like C, C++, Java, HTML, CSS, SQL Server 2000.
1. The document provides instructions for creating a website using NetObjects Fusion. It covers topics like adding pages, setting styles, previewing the site, and inserting images and videos.
2. Specific instructions include how to add new pages by clicking the new page button four times and renaming the pages, and how to set button navigation bar properties by selecting the navigation bar and enabling highlight and rollover effects.
3. Guidance is also given for inserting images by dragging the picture tab and adjusting properties, and inserting YouTube videos by dragging the media component and embedding the video ID code.
Alpine Viva is a luxury residential development located in Whitefield, near Sai Baba Ashram in Bangalore. It consists of 400 apartments spread across 4 blocks up to 16 floors high. Amenities include a 150 foot tall fountain, swimming pools, gym, tennis courts, and children's play areas. The development is close to IT parks, hospitals, schools, and transportation.
How do educators make Common Core (CCSS) accessible for all students, regardless of special needs? Make the invisible, necessary skills visible, accessible, and "easier" to use.
The document is a collection of 10 photos from Flickr shared under various Creative Commons licenses. The photos show nature scenes and landscapes. All photos credit the photographer and link to the original on Flickr.
Chef A La Local is holding a fundraising event to support local food, chefs, and taste in the Springfield area. The target markets are young professionals called "The 417 Socialite" and supporters of local causes called "The Springfield Culture Yuppie". The goals are to increase event awareness and grow attendance to 150. Objectives include maximizing exposure, developing a resonant brand message, and pulling in 100 new donors. A press kit and invitation materials will be used to promote through traditional media outlets and a PR campaign for a cooking competition show. Evaluation methods include analyzing media coverage, social media metrics, stakeholder feedback, and benchmarks.
Ashraf Mohammed Shammet has over 25 years of experience in civil and environmental engineering, currently managing engineering projects for utilities. He has extensive experience managing multi-million dollar infrastructure projects for water and wastewater utilities. Shammet holds engineering and project management certifications and has managed projects and engineering teams for various public agencies and private companies.
This document provides a summary of new functionality and updates in IP 4.4 software for interactive petrophysics analysis. Key additions include a database query tool, graphical workflow designer, log plot and crossplot highlighting, new log header editor, plot composer, and upgrades to NMR analysis, saturation height modeling, mineral solving, and production logging modules. The updates allow for improved integration and analysis of petrophysical data across modules and workflows.
Shelly Jones is seeking a position that utilizes her experience in organizational development, business development, fundraising, and event management. She has a bachelor's degree in communications and a minor in training and development. She has experience coordinating fundraising events, developing training programs, and managing non-profit and private organizations. Her resume details her skills, qualifications, work history, education, and references.
Dokumen tersebut membahas tentang herpes zoster dan HIV/AIDS. Herpes zoster adalah infeksi virus yang menyebabkan ruam kulit unilateral sesuai dengan dermatom saraf tertentu, sedangkan HIV/AIDS disebabkan oleh infeksi virus HIV yang menurunkan sistem kekebalan tubuh. Kedua penyakit ini ditandai dengan gejala klinis khas dan dapat diobati dengan antivirus serta menjaga kekebalan tubuh.
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, etiologi, patofisiologi, tanda dan gejala, komplikasi, pemeriksaan, dan penatalaksanaan herpes zoster. Herpes zoster disebabkan oleh reaktivasi virus varicella zoster yang telah menetap secara laten di gonglion saraf setelah infeksi varisela pada masa lalu. Gejalanya berupa nyeri dan erupsi kulit berupa vesikel yang terbatas pada dermatom tertentu. Peng
Herpes zoster adalah penyakit yang disebabkan oleh reaktivasi virus varicella zoster setelah infeksi primer cacar. Virus ini menyerang kulit dan saraf secara segmental. Tanda dan gejalanya berupa nyeri dan erupsi kulit berupa vesikel pada dermatom tertentu. Pemeriksaan diagnostik meliputi pemeriksaan Tzanck dan kultur virus. Pengobatannya meliputi antiviral seperti acyclovir dan manajemen nyeri.
Cacar air adalah infeksi yang disebabkan oleh virus Varicella-zoster. Sebagian besar kasusnya terjadi pada anak-anak di bawah usia 12 tahun.
Penyakit ini juga dapat terjadi pada orang dewasa yang belum pernah terinfeksi. Ketika dialami oleh orang dewasa, umumnya gejala dari cacar air akan lebih parah.
Penyakit dapat dengan mudah menyebar dari satu orang ke orang lain. Jika sudah terkena, kekebalan tubuh akan mengenalinya, sehingga kamu tidak akan terinfeksi penyakit untuk kedua kalinya.
Waspadai, penanganan dibutuhkan ketika gejala justru memburuk seiring dengan berjalannya waktu.
Pasien laki-laki berumur 13 tahun datang dengan keluhan demam dan luka di mulut yang menyebabkan nyeri dan sulit makan. Luka tersebut muncul setelah menggunakan obat gentian violet dari puskesmas. Berdasarkan riwayat penyakit, lokalisasi luka, dan gejala klinis, diduga pasien mengalami dermatitis kontak alergi akibat obat gentian violet.
Penyakit kulit umumnya terjadi pada semua usia dan sebagian besar pengobatan membutuhkan waktu lama untuk menunjukkan efek. Masalah menjadi lebih mencemaskan jika penyakit tidak merespon terhadap pengobatan.
Virus herpes memiliki sifat yang menonjol seperti menyandikan banyak enzim, menyebabkan infeksi laten, dan dapat diaktifkan kembali oleh imunosupresi. Virus herpes simpleks dan varicella-zoster memiliki siklus replikasi yang serupa dimana virus bereplikasi di sel epitel dan ganglia saraf sebelum menetap secara laten.
2. PENGERTIAN
Peradangan akut pada kulit dan mukosa yang disebabkan
oleh virus varicella zoster. salah satu penyakit kulit (radang
kulit) disebabkan oleh virus Varisella zoster dan memiliki
sifat yang khas yaitu terdapat vesikel yang tersusun
berkelompok sepanjang persyarafan sensorik sesuai dengan
dermatomnya dan biasanya unilateral.
3. ETIOLOGI
Herpes zoser disebabkan oleh infeksi virus varicella zoster (VVZ) dan tergolong
virus berinti DNA, virus ini berukuran 140-200 mm, yang termasuk subfamili alfa
herpes viridae. Berdasarkan sifat biologisnya seperti siklus replikasi, penjamu,
sitotoksik dan sel tempat hidup laten diklasifikasikan kedalam 3 subfamili yaitu alfa,
beta dan gamma.
4. VIRUS VARICELLA
Virus varicella zoster (VVZ) dalam subfamili alfa mempunyai sifat khas
menyebabkan infeksi primer pada sel epitel yang menimbulkan lesi vaskuler.
Selanjutnya setelah infeksi primer, infeksi oleh virus herpes alfa biasanya
menetap dalam bentuk laten didalam neuron dari ganglion. Virus yang laten ini
pada saatnya akan menimbulkan kekambuhan secara periodik. Secara virus
herpes alfa mempunyai jajaran penjamu yang relative luas dengan siklus
pertumbuhan yang pendek serta mempunyai enzim yang penting untuk replikasi
meliputi virus spesifik DNA.
5. PATOFISIOLOGI
Infeksi primer dari virus varicella zoster ini pertama kali terjadi didaerah
nasofaring. Disini virus mengadakan replikasi dan dilepas ke darah sehingga
terjadi viremia permulaan yang sifatnya terbatas dan asimptomatif.keadaan ini
diikuti masuknya virus kedalam Reticulo Endothelial Sytem (RES) yg kemudian
mengadakan replikasi kedua yg sifat viremianya lebih luas dan simptomatik dg
penyebaran virus ke kulit dan mukosa. Sebagian virus jg menjalar melalui serat-
serat sesoris ke satu / lebih ganglion sensoris dan berdiam diri / laten didalam
neuron. Selama antibody yg beredar didalam darah masih tinggi, reaktivasi dan
virus yg laten ini dapat dinetralisir, tetapi pada saat tertentu dimana antibodi
tersebut turun dibawah titik kritis maka terjadilah reaktivitas dari virus sehingga
terjadi herpes.
6. PATOFISIOLOGI
Selama terjadi varicella, virus varicella zoster berpindah tempat dari lesi kulit
dan permukaan mukosa ke ujung saraf sensorik dan ditransportasikan secara
sentripetal melalui serabut saraf sensoris ke ganglion sensoris. Pada ganglion
terjadi infeksi laten, virus tersebut tidak lagi menular dan tidak bermultiplikasi,
tetapi tetap mempunyai kemampuan untuk berubah menjadi infeksius. Herpes
zoster pada umumnya terjadi pada dermetom sesuai dengan lokasi ruam
varicella yang terpadat. Aktivasi virus varicella zoster laten diduga karena
keadaan tertentu yang berhubungan dengan imunosupresi, dan imunitas selular
merupakan factor penting untuk pertahanan pejamu terhadap infeksi endogen.
7. TANDA DAN GEJALA
Kadang-kadang didahului dengan demam.
Neuralgia hebat pada orang tua, dapat terjadi beberapa hari sebelum kelainan
kulit atau bersama-sama.
Kelainan kulit mula-mula berbentuk eritema yang kemudian menjadi papel
yang akan bersatu membentuk bulae.Isi vesikel mula-mula jernih dan
translusen,setelah beberapa hari menjadi keruh. Bila bercampur darah disebut
herpes zoster haemoragik.
Herpes zoster biasanya disertai dengan pembesaran kelenjar limfe.
8. PEMERIKSAAN KLINIS
Tzanck Smear : mengidentifikasi virus herpes tetapi tidak dapat membedakan
herpes zoster dan herpes simplex.
Kultur dari cairan vesikel dan tes antibody : membedakan diagnosis herpes virus
Immunofluororescent : mengidentifikasi varicella di sel kulit
Pemeriksaan histopatologik
Pemerikasaan mikroskop electron
Kultur virus
Identifikasi anti gen / asam nukleat VVZ (virus varisela zoster)
Deteksi antibody terhadap infeksi virus
9. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Kultur virus
Cairan dari unilepuh yg baru pecah dapat diambil dan dimasukkan ke dalam media virus untuk
segera dianalisa di laboratorium virologi. Apabila waktu pengiriman cukup lama, sampel dapat
diletakkan pada es cair. Pertumbuhan virus varicella-zoster akan memakan waktu 3-14 hari dan uji ini
memiliki tingkat sensitivitas 30-70% dg spesifitas mencapai 100%.
Deteksi antigen
Uji antibodi fluoresens langsung lebih sensitif bila dibandingkan dengan teknik kultur sel. Sel dari
ruam / lesi diambil dengan menggunakan scapel (semacam pisau) atau jarum kemudian dioleskan
pada kaca dan diwarnai dengan antibodi monoklonal yg terkonjugasi dg pewarna fluoresens. Uji ini
akan mendeteksi glikoproten virus.
Uji serologi : untuk mendeteksi herpes zoster adalah ELISA.
PCR : untuk mendeteksi DNA virus varicella-zoster di dalam cairan tubuh, mis : cairan
serebrospina.
10. KLASIFIKASI
Herpes Zoster Optalnikus : infeksi cabang pertama N. Trigenirus menimbulkan kelainan
mata cabang kedua dan ketiga yg menyebabkan kelainan kulit pada daerah persyarafan.
Sindrom Ramsay Hurt diakibatkan gangguan N. Fasiolis dan optikus sehingga
memberikan gejala paralysis otot muka (paralisis Bell) kelainan kulit sesuai tingkat
persyarafan, kliris vertigo, gangguan pendengaran, regtagnius dan raisea juga terdapat
gangguan pengecapan.
Herpes Zoster Abortif berlangsung dalam waktu singkat dan kelainan kulitnya berupa
beberapa vesikel dan eritem.
Herpes Zoster Generaligata kelainan kulit unilateral dan segmental ditambah yg menyebar
secara generalisata berupa vesikel soliter dan ada umbilikasi. Kasus ini terutama terjadi
pada orang tua / pada orang yg kondisi fisiknya sangat lemah, mis: Umforra malignum.
11. SIAPA YG BISA TERKENA???
Herpes zoster dapat terjadi pada siapa pun di usia berapapun. Sekitar 1 dari 5 orang pernah
terkena herpes zoster pada suatu saat dalam hidupnya. Meskipun jarang terjadi, seseorang
bisa terkena herpes zoster lebih dari sekali. Dalam kebanyakan kasus, serangan herpes
zoster terjadi tanpa alasan yang jelas. Kadang-kadang stres atau sakit dapat menjadi
pemicunya. Herpes zoster lebih umum pada orang yang berusia di atas 50 tahun dan yang
memiliki sistem kekebalan lemah, mis : penderita HIV/AIDS atau mereka yg sistem
kekebalannya ditekan untuk pengobatan kanker.
Bila belum pernah menderita cacar air, akan terkena cacar air bila tertular varisela zoster
dari penderita herpes zoster. (tidak bisa terkena herpes zoster dari penderita herpes
zoster). Virus ini menular melalui kontak langsung dengan kulit yg terkena. Namun,
kebanyakan orang dewasa dan anak-anak yg lebih tua pernah menderita cacar air sehingga
kebal terhadapnya.
12. KOMPLIKASI
Neuralgia (nyeri syaraf) pasca herpes.
Infeksi kulit
Masalah mata
Kelayuhan/ lemah otot
Komplikasi lain
13. PENGOBATAN
Pengobatan topical
Pada stadium vesicular diberi bedak salicyl 2% / bedak kocok kalamin untuk mencegah vesikel pecah
Bila vesikel pecah dan basah, diberikan kompres terbuka dengan larutan antiseptik atau kompres
dingin dengan larutan burrow 3 x sehari selama 20 menit
Apabila lesi berkrusta dan agak basah dapat diberikan salep antibiotik (basitrasin / polysporin ) untuk
mencegah infeksi sekunder selama 3 x sehar
Pengobatan sistemik
Drug of choice- nya adalah acyclovir dapat mengintervensi sintesis virus dan replikasinya. Meski
tidak menyembuhkan infeksi herpes namun dapat menurunkan keparahan penyakit dan nyeri. Dapat
diberikan secara oral, topical atau parenteral. Pemberian lebih efektif pada hari pertama dan kedua
pasca kemunculan vesikel. Namun hanya memiliki efek yg kecil terhadap postherpetic neuralgia.
Antiviral lain yang dianjurkan adalah vidarabine (Ara – A, Vira – A) dapat diberikan lewat infus
intravena atau salep mata.
14. PENGOBATAN
a.Kortikosteroid dapat digunakan untuk menurunkan respon inflamasi dan efektif namun
penggunaannya masih kontroversi karena dapat menurunkan penyembuhan dan menekan respon
immune. Analgesik non narkotik dan narkotik diresepkan untuk manajemen nyeri dan antihistamin
diberikan untuk menyembuhkan priritus.
b. Penderita dengan keluhan mata
Keterlibatan seluruh mata atau ujung hidung yg menunjukan hubungan dg cabang nasosiliaris
nervus optalmikus, harus ditangani dengan konsultasi opthamologis. Dapat diobati dg salaep mata
steroid topical dan mydriatik, anti virus dapat diberikan
c. Neuralgia Pasca Herpes zoster
Bila nyeri masih terasa meskipun sudah diberikan acyclovir pada fase akut, maka dapat diberikan
anti depresan trisiklik ( misalnya : amitriptilin 10 – 75 mg/hari)
Tindak lanjut ketat bagi penanganan nyeri dan dukungan emosional merupakan bagian terpenting
perawatan. Intervensi bedah atau rujukan ke klinik nyeri diperlukan pada neuralgi berat yg tidak
teratasi.
15. PERAWATAN Nyeri awal berkurang dg mengompres es batu (dibungkus dalam kain/ plastik).
Tetaplah mandi seperti biasa, karena bakteri di kulit dapat menginfeksi kulit yg sedang
terkena cacar air.
Hindari pecahnya gelembung cacar air agar tidak meninggalkan parut permanen
dengan:
• Tidak menggosoknya dengan handuk terlalu keras setelah mandi.
• Memberikan bedak yg mengandung menthol / salisil pada lepuhan untuk
mengurangi gatal.
• Menutup lepuhan dg kain kasa yang lembut.
• Memakai pakaian katun longgar untuk mengurangi gesekan dg kulit terkena.
• Cuci tangan dengan sabun dan air jika telah menyentuh lepuhan kulit. Hindari
bersentuhan dg bayi dan anak-anak yg belum menderita cacar air, wanita hamil,
orang sakit serius, dan orang dg sistem kekebalan tubuh yg lemah.
Konsumsi buah- buahan yang mengandung vitamin C seperti jambu biji, pepaya dan
tomat merah meningkatkan kekebalan tubuh dan kelembaban kulit yg mempercepat
penyembuhan.
17. PENGKAJIAN Riwayat
• Riwayat menderita penyakit cacar
• Riwayat immunocompromised (HIV/AIDS, Leukimia)
• Riwayat terapi radiasi
Diet
Keluhan utama
Nyeri, Sensasi gatal, Lesi kulit, Kemerahan, Fatige
Riwayat psikososial
Kondisi psikologis pasien, Kecemasan
Respon pasien terhadap penyakit
Pemeriksaan fisik
Tanda vital
Tes diagnostik
18. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan rasa nyaman nyeri b.d proses inflamasi virus
Gangguan integritas kulit b.d vesikel yang mudah pecah
Gangguan citra tubuh b.d perubahan penampilan, sekunder akibat penyakit
herpes.
Potensial terjadi penyebaran penyakit b.d infeksi virus
21. QT
Kenapa herpes bisa sampai ke asofaring sampai ke pembuluh darah?
Diantara 4 diagnosa, mana yang paling aktual?
Dari sumber mana kelompok anda mengatakan herpes zoster sama dg cacar air?
Apakah herpes zoster dapat tidak terjadi pd seseorang dalam seumur hidupnya?
Bagaimanakah cara pencegahan herpes zoster?
Bagaimanakah komplikasi sampai pada mata?
Apa nama vaksinasi yang dapat mencegah herpes zoster?
Mengapa kebanyakan herpes kebanyakan menyerang dewasa daripada anak?