Dokumen tersebut membahas perubahan fisiologis dan psikologis pada persalinan kala II, III, dan IV. Pada kala II dijelaskan perubahan organ reproduksi seperti kontraksi rahim, perubahan serviks, dan perubahan vagina. Kala III membahas pelepasan plasenta dan ekstrusi plasenta. Kala IV menjelaskan perubahan rahim, serviks, dan tanda vital setelah melahirkan serta ikatan ibu dan bayi.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan pada masa persalinan yang mencakup definisi, jenis, faktor, tanda-tanda, bentuk panggul wanita, fungsi panggul wanita, perubahan fisiologis, tahap-tahap persalinan, dan teori tentang persalinan.
Persalinan normal terdiri atas 4 kala, dimulai dengan pembukaan serviks sampai diameter 9-10 cm selama kala 1, keluarnya kepala janin selama kala 2, keluarnya tubuh selama kala 3, dan pengawasan pascapersalinan selama kala 4. Kepala janin melakukan fleksi dan putaran paksi dalam untuk melewati rongga panggul, diikuti oleh bahu dan tubuh.
Persalinan adalah proses keluarnya janin, plasenta, dan selaput ketuban dari rahim melalui vagina. Terdiri atas 4 tahapan yaitu pembukaan serviks, pengeluaran janin, pelepasan plasenta, dan pengawasan. Faktor yang mempengaruhi adalah kontraksi rahim, jalan lahir, dan ukuran janin. Persalinan normal disebut eutokia dan memenuhi kriteria spontan, aterm, dan tanpa komplikasi.
Dokumen tersebut membahas proses persalinan normal pada kala I-IV, mulai dari penjelasan persalinan normal dan abnormal, sebab-sebab terjadinya persalinan, his, pemisahan kala-kala persalinan, dan peristiwa penting pada setiap kala persalinan.
Proses persalinan normal melibatkan empat tahap (kala), dimulai dari pembukaan serviks hingga pengeluaran plasenta dan selaput ketuban. Pada setiap tahap terjadi serangkaian gerakan janin untuk melewati panggul ibu, seperti fleksi, desensus, putar paksi, dan ekspulsi. Hormon dan faktor lain seperti kontraksi rahim, tekanan janin, dan elastisitas jalan lahir memungkinkan kelahir
Persalinan normal terjadi ketika bayi, plasenta, dan selaput ketuban keluar dari rahim ibu pada usia kehamilan cukup bulan melalui proses kontraksi rahim yang teratur disertai perubahan serviks menjadi membuka dan tipis serta diakhiri dengan keluarnya plasenta secara utuh.
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor keberhasilan persalinan alami, anatomi jalan lahir ibu yang terdiri atas bagian tulang dan lunak, biometri kepala janin, fase-fase persalinan, dan mekanisme persalinan belakang kepala.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan pada masa persalinan yang mencakup definisi, jenis, faktor, tanda-tanda, bentuk panggul wanita, fungsi panggul wanita, perubahan fisiologis, tahap-tahap persalinan, dan teori tentang persalinan.
Persalinan normal terdiri atas 4 kala, dimulai dengan pembukaan serviks sampai diameter 9-10 cm selama kala 1, keluarnya kepala janin selama kala 2, keluarnya tubuh selama kala 3, dan pengawasan pascapersalinan selama kala 4. Kepala janin melakukan fleksi dan putaran paksi dalam untuk melewati rongga panggul, diikuti oleh bahu dan tubuh.
Persalinan adalah proses keluarnya janin, plasenta, dan selaput ketuban dari rahim melalui vagina. Terdiri atas 4 tahapan yaitu pembukaan serviks, pengeluaran janin, pelepasan plasenta, dan pengawasan. Faktor yang mempengaruhi adalah kontraksi rahim, jalan lahir, dan ukuran janin. Persalinan normal disebut eutokia dan memenuhi kriteria spontan, aterm, dan tanpa komplikasi.
Dokumen tersebut membahas proses persalinan normal pada kala I-IV, mulai dari penjelasan persalinan normal dan abnormal, sebab-sebab terjadinya persalinan, his, pemisahan kala-kala persalinan, dan peristiwa penting pada setiap kala persalinan.
Proses persalinan normal melibatkan empat tahap (kala), dimulai dari pembukaan serviks hingga pengeluaran plasenta dan selaput ketuban. Pada setiap tahap terjadi serangkaian gerakan janin untuk melewati panggul ibu, seperti fleksi, desensus, putar paksi, dan ekspulsi. Hormon dan faktor lain seperti kontraksi rahim, tekanan janin, dan elastisitas jalan lahir memungkinkan kelahir
Persalinan normal terjadi ketika bayi, plasenta, dan selaput ketuban keluar dari rahim ibu pada usia kehamilan cukup bulan melalui proses kontraksi rahim yang teratur disertai perubahan serviks menjadi membuka dan tipis serta diakhiri dengan keluarnya plasenta secara utuh.
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor keberhasilan persalinan alami, anatomi jalan lahir ibu yang terdiri atas bagian tulang dan lunak, biometri kepala janin, fase-fase persalinan, dan mekanisme persalinan belakang kepala.
Fisiologi kehamilan adalah proses fungsi tubuh untuk memelihara janin selama kehamilan yang dimulai dari pembuahan hingga persalinan. Tanda-tanda kehamilan awal antara lain terlambat haid, mual dan muntah, sedangkan tanda lanjutan meliputi terlihatnya janin dan denyut jantungnya. Selama kehamilan terjadi perubahan pada organ reproduksi, payudara, pencernaan, dan sistem muskuloskeletal ibu.
Tinjauan pustaka mendiskusikan masa kehamilan, persalinan, dan komponen-komponen selaput janin seperti amnion dan cairan amnion. Kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan dan persalinan dibagi menjadi 4 kala. Cairan amnion memainkan peran penting dalam melindungi janin dan memungkinkan ruang gerak. Ketuban pecah dini didefinisikan sebagai pecahnya ketuban sebelum persalinan dimulai.
Dokumen tersebut membahas konsep persalinan secara medis, termasuk definisi, jenis, etiologi, tanda-tanda, faktor-faktor yang berperan, penyebab mulainya, tahapan, dan komplikasi persalinan. Secara khusus, dibahas tahapan kala I persalinan yang meliputi pengkajian, diagnosis keperawatan, dan intervensi rasional untuk menangani nyeri dan rasa takut selama kala I.
Dokumen tersebut membahas tentang tindakan pelepasan plasenta secara manual pada kasus retensio plasenta dan prosedurnya yang meliputi eksplorasi rongga rahim untuk mengecek sisa jaringan plasenta serta tindakan yang harus dilakukan bila plasenta belum terlepas dalam 30 menit setelah melahirkan."
Mekanisme persalinan normal meliputi penurunan kepala janin ke dalam panggul, fleksi kepala, putaran internal kepala, ekstensi kepala saat melalui lorong panggul, putaran eksternal setelah kelahiran kepala, dan ekspulsi untuk melahirkan tubuh bayi. Proses ini memungkinkan kelahiran bayi dengan aman melalui panggul ibu.
Dokumen tersebut membahas tentang Kala IV persalinan yang dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua jam setelahnya. Dokumen ini menjelaskan tanda-tanda yang harus diamati pada kala IV seperti tingkat kesadaran, tanda-tanda vital, kontraksi rahim, dan perdarahan. Dokumen juga membahas tanda bahaya, mekanisme fisiologis, asuhan, dan kemungkinan komplikasi pada kala IV seperti at
Modul ini membahas tentang persalinan dan masa nifas. Pada bagian persalinan dijelaskan proses, tanda-tanda, dan tahapan persalinan normal serta adaptasi ibu dan janin selama proses persalinan. Sedangkan pada bagian nifas diuraikan tentang definisi, tahapan, dan perubahan fisiologis ibu selama masa nifas hingga kembali normal setelah melahirkan.
1. Dokumen tersebut membahas tentang masa nifas atau masa puerperium, yang merupakan masa setelah persalinan berakhir yaitu sekitar 6 minggu.
2. Terdapat tiga tahapan masa nifas, yaitu puerperium dini, puerperium intermedial, dan remot puerperium.
3. Terjadi perubahan fisiologis pada uterus dan sistem reproduksi ibu nifas, seperti involusi uterus, involusi tempat implantasi plasenta, dan perub
Proses persalinan normal terjadi ketika bayi lahir melalui vagina dengan kepala kecil di depan tanpa bantuan medis, dihasilkan oleh kontraksi rahim yang dipicu oleh berkurangnya hormon plasenta dan tekanan pada saraf di leher rahim."
Dokumen tersebut membahas tentang fisiologi dan mekanisme persalinan normal serta malpresentasi janin, termasuk definisi, tahapan, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Juga dibahas tentang diagnosis dan komplikasi dari presentasi sungsang.
Persalinan kala 3 dan 4 melibatkan manajemen aktif untuk mencegah perdarahan, termasuk pemberian oksitosin, peregangan tali pusat terkendali, dan masase fundus uteri untuk memastikan pelepasan plasenta yang lengkap. Bentuk kegawatdaruratan yang dapat terjadi termasuk atonia uteri, retensio plasenta, dan robekan jalan lahir atau serviks. Fisiologi kala 4 melibatkan observasi tingkat kesadaran, tanda
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang Cefalo Pelvik Disproportion (CPD), seksio sesarea, dan anatomi fisiologi organ reproduksi wanita. 2) Juga dibahas periode pasca persalinan dengan seksio sesarea atas indikasi CPD dan adaptasi fisik yang terjadi. 3) Seksio sesarea dilakukan karena tidak serasinya ukuran kepala janin dan panggul ibu."
Fisiologi kehamilan adalah proses fungsi tubuh untuk memelihara janin selama kehamilan yang dimulai dari pembuahan hingga persalinan. Tanda-tanda kehamilan awal antara lain terlambat haid, mual dan muntah, sedangkan tanda lanjutan meliputi terlihatnya janin dan denyut jantungnya. Selama kehamilan terjadi perubahan pada organ reproduksi, payudara, pencernaan, dan sistem muskuloskeletal ibu.
Tinjauan pustaka mendiskusikan masa kehamilan, persalinan, dan komponen-komponen selaput janin seperti amnion dan cairan amnion. Kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan dan persalinan dibagi menjadi 4 kala. Cairan amnion memainkan peran penting dalam melindungi janin dan memungkinkan ruang gerak. Ketuban pecah dini didefinisikan sebagai pecahnya ketuban sebelum persalinan dimulai.
Dokumen tersebut membahas konsep persalinan secara medis, termasuk definisi, jenis, etiologi, tanda-tanda, faktor-faktor yang berperan, penyebab mulainya, tahapan, dan komplikasi persalinan. Secara khusus, dibahas tahapan kala I persalinan yang meliputi pengkajian, diagnosis keperawatan, dan intervensi rasional untuk menangani nyeri dan rasa takut selama kala I.
Dokumen tersebut membahas tentang tindakan pelepasan plasenta secara manual pada kasus retensio plasenta dan prosedurnya yang meliputi eksplorasi rongga rahim untuk mengecek sisa jaringan plasenta serta tindakan yang harus dilakukan bila plasenta belum terlepas dalam 30 menit setelah melahirkan."
Mekanisme persalinan normal meliputi penurunan kepala janin ke dalam panggul, fleksi kepala, putaran internal kepala, ekstensi kepala saat melalui lorong panggul, putaran eksternal setelah kelahiran kepala, dan ekspulsi untuk melahirkan tubuh bayi. Proses ini memungkinkan kelahiran bayi dengan aman melalui panggul ibu.
Dokumen tersebut membahas tentang Kala IV persalinan yang dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua jam setelahnya. Dokumen ini menjelaskan tanda-tanda yang harus diamati pada kala IV seperti tingkat kesadaran, tanda-tanda vital, kontraksi rahim, dan perdarahan. Dokumen juga membahas tanda bahaya, mekanisme fisiologis, asuhan, dan kemungkinan komplikasi pada kala IV seperti at
Modul ini membahas tentang persalinan dan masa nifas. Pada bagian persalinan dijelaskan proses, tanda-tanda, dan tahapan persalinan normal serta adaptasi ibu dan janin selama proses persalinan. Sedangkan pada bagian nifas diuraikan tentang definisi, tahapan, dan perubahan fisiologis ibu selama masa nifas hingga kembali normal setelah melahirkan.
1. Dokumen tersebut membahas tentang masa nifas atau masa puerperium, yang merupakan masa setelah persalinan berakhir yaitu sekitar 6 minggu.
2. Terdapat tiga tahapan masa nifas, yaitu puerperium dini, puerperium intermedial, dan remot puerperium.
3. Terjadi perubahan fisiologis pada uterus dan sistem reproduksi ibu nifas, seperti involusi uterus, involusi tempat implantasi plasenta, dan perub
Proses persalinan normal terjadi ketika bayi lahir melalui vagina dengan kepala kecil di depan tanpa bantuan medis, dihasilkan oleh kontraksi rahim yang dipicu oleh berkurangnya hormon plasenta dan tekanan pada saraf di leher rahim."
Dokumen tersebut membahas tentang fisiologi dan mekanisme persalinan normal serta malpresentasi janin, termasuk definisi, tahapan, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Juga dibahas tentang diagnosis dan komplikasi dari presentasi sungsang.
Persalinan kala 3 dan 4 melibatkan manajemen aktif untuk mencegah perdarahan, termasuk pemberian oksitosin, peregangan tali pusat terkendali, dan masase fundus uteri untuk memastikan pelepasan plasenta yang lengkap. Bentuk kegawatdaruratan yang dapat terjadi termasuk atonia uteri, retensio plasenta, dan robekan jalan lahir atau serviks. Fisiologi kala 4 melibatkan observasi tingkat kesadaran, tanda
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang Cefalo Pelvik Disproportion (CPD), seksio sesarea, dan anatomi fisiologi organ reproduksi wanita. 2) Juga dibahas periode pasca persalinan dengan seksio sesarea atas indikasi CPD dan adaptasi fisik yang terjadi. 3) Seksio sesarea dilakukan karena tidak serasinya ukuran kepala janin dan panggul ibu."
1. Dokumen tersebut membahas tentang masa nifas atau masa puerperium, yang merupakan masa setelah persalinan berakhir sampai kira-kira 6 minggu.
2. Terdapat tiga tahapan masa nifas, yaitu puerperium dini, puerperium intermedial, dan remot puerperium.
3. Selama masa nifas terjadi perubahan fisiologis pada uterus dan sistem reproduksi ibu, seperti involusi uterus, involusi tempat implantasi plasent
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Pengertian masa nifas yang berlangsung kira-kira 6 minggu setelah persalinan selesai.
2. Tahapan-tahapan masa nifas yaitu puerperium dini, intermedial, dan remot.
3. Perubahan fisiologis uterus dan sistem reproduksi selama masa nifas seperti involusi uterus, involusi tempat plasenta, dan perubahan ligamen.
Dokumen tersebut membahas tentang fisiologi proses persalinan normal yang terbagi menjadi 4 kala, yaitu kala 1 (pembukaan serviks), kala 2 (pengeluaran bayi), kala 3 (pengeluaran plasenta), dan kala 4 (observasi). Proses ini dipengaruhi oleh kontraksi otot rahim, tekanan pada kepala bayi, serta kontraksi otot perut dan diafragma ibu untuk membantu pengeluaran bayi secara normal melalui vagina.
Dokumen ini membahas proses persalinan pasien bernama Ny. M di Bidan Praktek Swasta Bunda Delima. Ny. M berusia 40 tahun dan sedang hamil 37 minggu 4 hari. Ia datang dengan keluhan nyeri perut tembus belakang. Bidan melakukan pemeriksaan dan menetapkan diagnosis kehamilan 37 minggu 4 hari. Ia dipantau selama proses persalinannya.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar persalinan, mekanisme, fase-fase, dan adaptasi ibu dan janin selama persalinan. Secara ringkas, persalinan adalah proses keluarnya janin dan plasenta dari rahim melalui jalan lahir yang disebabkan kontraksi rahim. Terdapat tiga proses kunci yaitu perubahan aktivitas miometrium, pelunakan dan dilatasi serviks, serta pecahnya membran janin."
Tinjauan pustaka mendiskusikan teori medis tentang persalinan normal dan tak normal. Persalinan normal terjadi pada kehamilan cukup bulan, dengan presentasi kepala dan tanpa komplikasi. Sedangkan persalinan tak normal terjadi karena faktor ibu seperti kelainan kontraksi rahim atau panggul, dan faktor janin seperti posisi kepala yang tidak tepat. Beberapa fase persalinan dijelaskan seperti penurunan kepala, putaran,
Tinjauan pustaka membahas konsep dasar persalinan dan ketuban pecah dini. Persalinan terdiri atas 4 tahap yaitu pembukaan, pengeluaran bayi, pelepasan plasenta, dan observasi. Ketuban pecah dini terjadi sebelum persalinan dimulai dan dapat disebabkan infeksi, trauma, atau kelainan janin/ibu. Gejala berupa keluarnya cairan dari vagina. Diagnosa ditegakkan dengan pemeriksaan cairan dan ultrason
Dokumen tersebut membahas berbagai kelainan kontraksi uterus dan komplikasi yang dapat terjadi selama proses persalinan, seperti inersia uteri, cincin kontraksi, ditosia servikalis, dan partus presipitatus. Berbagai faktor risiko dan penatalaksanaannya juga dijelaskan.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada ibu bersalin menurut 7 langkah Varney. Tujuannya adalah untuk memberikan asuhan kebidanan yang mandiri pada kasus normal serta konsultasi dan kolaborasi pada kasus komplikasi. Dibahas pula tentang pengertian, etiologi, fisiologi keempat kala persalinan, delapan belas penapisan, serta faktor yang mempengaruhi persalinan."
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
2. PERUBAHAN PSIKOLOGIS DAN FISIOLOGIS
PADA PERSALINAN KALA II,III,IV
Kelompok 8
Aditya Agustina
(P3.73.24.3.16.001)
Nabilah Hurul Aini
(P3.73.24.3.16.025)
Ni Made Novita Dewi
(P3.73.24.3.16.028)
Qori Mustika.H
(P3.73.24.3.16.032)
5. DEFINISI
PERUBAHAN FISIOLOGIS PADA KALA II
PERSALINAN
Proses fisiologis kala II persalinan
diartikan sebagai serangkaian peristiwa
alamiah yang terjadi sepanjang periode
tersebut, dimulai ketika pembukaan
serviks sudah lengkap (10 cm) dan
berakhir dengan kelahiran bayi dan
diakhiri dengan lahirnya bayi secara
normal ( dengan kekuatan ibu sendiri).
6. PERUBAHAN FISIOLOGIS SECARA UMUM
YANG TERJADI PADA PERSALINAN KALA II:
His menjadi lebih kuat dan lebih sering
Timbul tenaga untuk meneran
Perubahan dalam dasar panggul
Lahirnya fetus
7. PERUBAHAN FISIOLOGIS ORGAN REPRODUKSI
KALA II PERSALINAN
KONTRAKSI UTERUS ATAU HIS
PERUBAHAN PADA SERVIKS
PERUBAHAN PADA VAGINA DAN
DASAR PANGGUL
PERGESERAN JARINGAN LUNAK
POLA PENURUNAN JANIN
9. KONTRAKSI UTERUS (HIS)
Segmen Atas Rahim (SAR) aktif,
berkontraksi, dinding bertambah tebal
Segmen Bawah Rahim (SBR) pasif, makin
tipis
Selama persalinan, uterus berubah bentuk
menjadi dua bagian yang berbeda.
Segmen atas uterus cukup kencang atau
keras, sedangkan konsistensi segmen bawah
uterus jauh kurang kencang.
Segmen atas berkontraksi, mengalami
retraksi, dan mendorong janin keluar
Bagian atas uterus atau segmen aktif,
16. Perubahan pada serviks pada kala II
ditandai dengan pembukaan lengkap,
pada pemeriksaan dalam tidak teraba lagi
bibir portio, Segmen Bawah Rahim (SBR),
dan Serviks.
19. Pecah ketuban
spontan paling sering
terjadi sewaktu-waktu
pada persalinan aktif
Ciri-cirinya jernih,
sedikit keruh, hampir
tidak berwarna
dengan jumlah yang
bervariasi
21. 1) Jalan lahir disokong dan secara fungsional
ditutup oleh sejumlah lapisan jaringan yang
membentuk dasar panggul.
2) Pada pemeriksaan pervaginam tepi dalam
otot ini dapat diraba sebagai tepi tali tebal
yang membentang kebelakang dari pubis
dan melingkar vagina sekitar 2 cm diatas
hymen.
3) Sewaktu kontraksi, m. levator ani menarik
rectum dan vagina ketas sesuai arah simfisis
pubis sehingga bekerja menutup vagina.
22. 4) Pada kala satu persalinan selaput ketuban
dan bagian terbawah janin memainkan peran
penting untuk membuka bagian atas vagina.
5) Perubahan yang paling nyata terdiri atas
peregangan serabut- serabut m. levatores ani
dan penipisan bagian tengah perineum
6) Ketika perineum teregang maksimal, anus
menjadi jelas terbuka dan terlihat sebagai
lubang berdiameter 2 sampai 3 cm dan disini
dinding anterior rectum menonjol.
25. Dari anterior, kandung kemih terdorong ke atas
ke dalam abdomen. Akibatnya terjadi
perenggangan dan penipisan uretra sehingga
lumen uretra mengecil.
Dari posterior, rectum menjadi rata dengan
kurva sacrum, dan tekanan kepala
menyebabkan keluarnya materi fekal residual
(feses). Otot levator anus berdilatasi, menipis
dan bergeser ke arah lateral dan badan perineal
menjadi datar, teregang dan tipis.
28. Adanya tekanan intra-abdominal yang
meninggi dikarenakan kontraksi otot-otot
abdominal selagi uterus terus berkontraksi
Gaya ini dikenal dengan mengejan
32. Sering timbul rasa jengkel,
tidak nyaman, saat bersalin
Badan selalu kegerahan
Tidak sabaran
Setiap ibu akan tiba pada
tahap persalinan dengan
antisipasinya dan tujuannya
sendiri serta rasa takut dan
kekhawatiran. (Exhaution,
Distress dan Panik)
Ibu cenderung butuh
perhatian (support) lebih
besar dan rasa kooperatif
dengan lingkungan
33. Secara tidak sadar ibu
membuat suara
mendengkur lembut
Ibu kurang relax dan pola
pernapasannya tidak
teratur, dan gugup
Ibu mulai berkeringat,
dan gemetar
Ibu mengeluhkan mual
bahkan muntah-muntah
Dehidrasi bisa menjadi
salah satu tanda bahaya
pada ibu yang sedang
melahirkan.
36. PELEPASAN PLASENTA
Kala tiga persalinan dimulai setelah kelahiran
janin dan melibatkan ekspulsi plasenta.
Setelah kelahiran plasenta dan selaput janin,
persalinan aktif selesai. Karena bayi sudah
lahir, uterus secara spontan berkontraksi
keras dengan isi yang sudah kosong.
37. PENGECILAN UKURAN TEMPAT PLASENTA SETELAH BAYI LAHIR. A. HUBUNGAN-
HUBUNGAN SPASIAL SEBELUM BAYI LAHIR. B. HUBUNGAN SPASIAL PLASENTA
SETELAH BAYI LAHIR
39. EKSTRUSI PLASENTA
Setelah plasenta terpisah dari tempat
implantasinya, tekanan yang diberikan
padanya oleh dinding uterus menyebabkan
organ ini menggelincir turun menuju ke
segmen bawah uterus atau bagian atas
vagina.
43. PERUBAHAN FISIOLOGIS
1. Uterus
Di temukan
berada pada garis
tengah dari
abdomen kira kira
dua pertiga sampai
tiga per empat
antara symphisis
pubis dan umbilicus
44. 2. Serviks, vagina dan perineum
Di periksa terutama untuk laserasi dan
kedua untuk lecet. Segera setelah melahirkan
plasenta, serviks bersifat patulous, tebal, dan
terkulai
3. Plasenta, Membran, dan Umbilikal Cordata
Inspeksi dan evaluasi plasenta, membran
dan umbilikal cordata memerlukan bahwa
bidan mampu mengidentifikasi tipe yang
berbeda dari plasenta dan cordata.
45. 4. Tanda Tanda Vital
Suhu : < 38 ºC
Tekanan Darah : < 140/90 mmHg
Nadi : < 100 kali /menit
5. Rasa Dingin
Mengalami dingin gemetaran
(menggigil)
46. 6. Sistem Gastrointenstinal
Keadaan mual dan muntah sebelumnya
seharusnya berakhir
Mudah merasa haus dan lapar
Kantung kemih hipotonik dengan retensi
urin dan pembesaran kantung kemih
47. PERUBAHAN PSIKOLOGI
Ikatan ibu dan bayi pada periode pasca-
melahirkan awal. Segera setelah melahirkan,
bayi biasanya terbangun , dengan mata
terbuka dan dorongan kuat untuk menyusu,
sementara ibu dan ayah mungkin sangat
kagum dan heran, sering dengan perasaan ibu
dan ayah pelindung yang kuat. Ini adalah
waktu yang tepat untuk keluarga, termasuk
kakak jika diinginkan, untuk berbagi dalam
proses mengenal adik baru.