Dokumen ini membahas tentang hidrolisis garam dan jenis-jenisnya, termasuk garam dari asam dan basa kuat yang tidak mengalami hidrolisis, garam dari asam lemah dan basa kuat yang menghasilkan larutan bersifat basa, serta garam dari asam lemah dan basa lemah yang dapat terhidrolisis secara sempurna dengan sifat larutan bergantung pada nilai Ka dan Kb.
Larutan penyangga dapat mempertahankan nilai pH tertentu dan terbagi menjadi dua kelompok yaitu larutan penyangga asam dan basa. Larutan penyangga asam mempertahankan pH daerah asam dan dibuat dari basa lemah dan garam asam kuat, sementara larutan penyangga basa mempertahankan pH daerah basa dan dibuat dari basa lemah dan garam asam kuat. Larutan penyangga berfungsi untuk menjaga pH
Dokumen tersebut membahas tentang stoikiometri larutan dan reaksi kimia dalam larutan, termasuk reaksi asam-basa, redoks, dan metatesis. Juga membahas tentang hitungan stoikiometri, titrasi asam-basa, dan contoh soal terkait.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep asam basa menurut Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis. Juga membahas sifat-sifat larutan asam basa dan tujuan pembelajaran tentang konsep teori asam basa serta sifat-sifat asam basa.
Dokumen ini membahas tentang hidrolisis garam dan jenis-jenisnya, termasuk garam dari asam dan basa kuat yang tidak mengalami hidrolisis, garam dari asam lemah dan basa kuat yang menghasilkan larutan bersifat basa, serta garam dari asam lemah dan basa lemah yang dapat terhidrolisis secara sempurna dengan sifat larutan bergantung pada nilai Ka dan Kb.
Larutan penyangga dapat mempertahankan nilai pH tertentu dan terbagi menjadi dua kelompok yaitu larutan penyangga asam dan basa. Larutan penyangga asam mempertahankan pH daerah asam dan dibuat dari basa lemah dan garam asam kuat, sementara larutan penyangga basa mempertahankan pH daerah basa dan dibuat dari basa lemah dan garam asam kuat. Larutan penyangga berfungsi untuk menjaga pH
Dokumen tersebut membahas tentang stoikiometri larutan dan reaksi kimia dalam larutan, termasuk reaksi asam-basa, redoks, dan metatesis. Juga membahas tentang hitungan stoikiometri, titrasi asam-basa, dan contoh soal terkait.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep asam basa menurut Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis. Juga membahas sifat-sifat larutan asam basa dan tujuan pembelajaran tentang konsep teori asam basa serta sifat-sifat asam basa.
Atom karbon memiliki kemampuan untuk membentuk ikatan kovalen ganda dan rantai karbon melalui ikatan antara atom-atom karbon. Ada berbagai jenis senyawa karbon dan hidrokarbon yang dapat dibedakan berdasarkan jenis ikatannya seperti jenuh, tak jenuh, serta sifat rantainya seperti alifatik, alisiklik, dan aromatik.
1. Teori asam basa menjelaskan sifat kimia zat tersebut berdasarkan kemampuannya untuk memberikan atau menerima proton. Beberapa teori yang dikemukakan antara lain teori Arrhenius, Brønsted-Lowry, dan Lewis.
2. Teori Brønsted-Lowry mendefinisikan asam sebagai pemberi proton dan basa sebagai penerima proton. Teori ini memperluas cakupan zat yang dapat berperan sebagai asam basa.
(1) Larutan penyangga adalah larutan nomor 4 karena mampu mempertahankan pHnya setelah ditambah asam atau basa;
(2) Ion HCN dari NH4CN bertindak sebagai asam lemah yang dapat terhidrolisis, sehingga NH4CN termasuk garam dari asam lemah dan basa kuat;
(3) Ion HS- bertindak sebagai basa konjugat karena mampu menerima proton H+ sesuai teori asam-basa Br
Dokumen tersebut membahas tentang teori asam basa menurut beberapa pendekatan seperti teori Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis. Juga membahas tentang konstanta kesetimbangan asam dan basa serta pengukuran pH.
Dokumen tersebut berisi soal-soal tentang pH dan larutan penyangga. Beberapa soal membahas tentang penentuan pH dari larutan asam, basa, dan garam tertentu berdasarkan konsentrasi dan tetapan ionisasi atau hasil kali kelarutan. Soal lain membahas tentang reaksi antara asam dan basa untuk membentuk larutan penyangga dan menentukan jumlah zat yang dibutuhkan.
Dokumen tersebut membahas tentang teori asam basa, dimana asam dapat memberikan proton dan basa dapat menerima proton. Juga dibahas tentang reaksi antara asam dan basa baik tanpa pelarut air maupun dengan pelarut air, serta konsep pasangan asam basa konjugasi, asam konjugasi, dan basa konjugasi.
Larutan Buffer (Penyangga) Kimia SMA Kelas XI Semester Genapdasi anto
Larutan penyangga adalah larutan yang dapat mempertahankan pHnya meskipun terdapat penambahan asam atau basa. Terdapat dua jenis larutan penyangga, yaitu penyangga asam dan penyangga basa. Penyangga asam terdiri dari asam lemah dan basa konjugasinya, sedangkan penyangga basa terdiri dari basa lemah dan asam konjugasinya. pH larutan penyangga dapat dihitung menggunakan konstanta as
Atom karbon memiliki kemampuan untuk membentuk ikatan kovalen ganda dan rantai karbon melalui ikatan antara atom-atom karbon. Ada berbagai jenis senyawa karbon dan hidrokarbon yang dapat dibedakan berdasarkan jenis ikatannya seperti jenuh, tak jenuh, serta sifat rantainya seperti alifatik, alisiklik, dan aromatik.
1. Teori asam basa menjelaskan sifat kimia zat tersebut berdasarkan kemampuannya untuk memberikan atau menerima proton. Beberapa teori yang dikemukakan antara lain teori Arrhenius, Brønsted-Lowry, dan Lewis.
2. Teori Brønsted-Lowry mendefinisikan asam sebagai pemberi proton dan basa sebagai penerima proton. Teori ini memperluas cakupan zat yang dapat berperan sebagai asam basa.
(1) Larutan penyangga adalah larutan nomor 4 karena mampu mempertahankan pHnya setelah ditambah asam atau basa;
(2) Ion HCN dari NH4CN bertindak sebagai asam lemah yang dapat terhidrolisis, sehingga NH4CN termasuk garam dari asam lemah dan basa kuat;
(3) Ion HS- bertindak sebagai basa konjugat karena mampu menerima proton H+ sesuai teori asam-basa Br
Dokumen tersebut membahas tentang teori asam basa menurut beberapa pendekatan seperti teori Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis. Juga membahas tentang konstanta kesetimbangan asam dan basa serta pengukuran pH.
Dokumen tersebut berisi soal-soal tentang pH dan larutan penyangga. Beberapa soal membahas tentang penentuan pH dari larutan asam, basa, dan garam tertentu berdasarkan konsentrasi dan tetapan ionisasi atau hasil kali kelarutan. Soal lain membahas tentang reaksi antara asam dan basa untuk membentuk larutan penyangga dan menentukan jumlah zat yang dibutuhkan.
Dokumen tersebut membahas tentang teori asam basa, dimana asam dapat memberikan proton dan basa dapat menerima proton. Juga dibahas tentang reaksi antara asam dan basa baik tanpa pelarut air maupun dengan pelarut air, serta konsep pasangan asam basa konjugasi, asam konjugasi, dan basa konjugasi.
Larutan Buffer (Penyangga) Kimia SMA Kelas XI Semester Genapdasi anto
Larutan penyangga adalah larutan yang dapat mempertahankan pHnya meskipun terdapat penambahan asam atau basa. Terdapat dua jenis larutan penyangga, yaitu penyangga asam dan penyangga basa. Penyangga asam terdiri dari asam lemah dan basa konjugasinya, sedangkan penyangga basa terdiri dari basa lemah dan asam konjugasinya. pH larutan penyangga dapat dihitung menggunakan konstanta as
Dokumen tersebut membahas tentang teori asam-basa, meliputi:
1. Definisi asam dan basa menurut teori Arrhenius, Brønsted-Lowry, dan Lewis
2. Konsep pH dan pOH serta kriteria larutan bersifat asam, basa, dan netral
3. Perhitungan pH larutan untuk asam dan basa kuat maupun lemah
Dokumen tersebut membahas tentang larutan penyangga dan hidrolisis. Secara singkat, larutan penyangga adalah larutan yang dapat mempertahankan pHnya dengan mengandung zat yang mencegah perubahan konsentrasi ion hidrogen. Larutan penyangga berperan penting dalam tubuh untuk menjaga keseimbangan asam basa darah. Hidrolisis adalah reaksi garam dengan air yang menghasilkan ion-ionnya dan dapat mempengaruhi pH lar
Dokumen tersebut membahas tentang harga pH dari beberapa senyawa seperti kopi kental, sabun, dan jus lemon serta cara mengukur dan menentukan derajat kekuatan asam dan basa. Juga dijelaskan teori asam-basa menurut Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis beserta contohnya dan reaksi yang terjadi ketika asam dan basa direaksikan.
Larutan asam akan menghasilkan ion hidrogen (H+) sedangkan larutan basa akan menghasilkan ion hidroksida (OH-). Asam dan basa dapat dibedakan menjadi kuat, lemah, dan konsentrasi ion H+ atau OH- dapat dihitung berdasarkan reaksi ionisasi dan tetapan ionisasi masing-masing. pH digunakan untuk menggambarkan keasaman suatu larutan.
Dokumen tersebut membahas tentang teori asam basa, indikator asam basa, pH meter, kekuatan asam dan basa, serta perhitungan pH larutan asam dan basa. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan konsep dasar tentang sifat asam basa meliputi teori, indikator, dan perhitungan kekuatan serta pH larutan.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep asam dan basa menurut beberapa teori, yaitu teori Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis. Juga membahas sifat asam dan basa, contoh senyawa asam dan basa, pengukuran derajat keasaman (pH), dan indikator asam basa.
Dokumen tersebut membahas tentang air dan larutan buffer. Air merupakan zat penting bagi kehidupan karena mengandung 76% tubuh manusia dan berperan sebagai pelarut dan medium reaksi metabolisme. Struktur air dipengaruhi oleh ikatan hidrogen antar molekulnya. Larutan buffer terdiri atas campuran asam/basa lemah dengan garamnya yang mampu mempertahankan pH ketika ditambah asam/basa. Persamaan Henderson-Hasselbalch dig
Koloid merupakan sistem dispersi yang terdiri dari partikel yang terdispersi dalam medium. Terdapat tiga jenis sistem dispersi berdasarkan ukuran dan kestabilannya, yaitu suspensi, koloid, dan larutan. Koloid memiliki sifat optik seperti efek Tyndall dan gerak Brown, serta dapat dipisahkan menggunakan koagulasi, elektroforesis, dan dialisis. Ada beberapa cara pembuatan dan pemisahan koloid.
Dokumen tersebut membahas tentang konsentrasi larutan, kemolalan, fraksi mol, serta soal-soal terkaitnya. Terdapat penjelasan mengenai konsentrasi molar, molal, dan fraksi mol beserta contoh perhitungannya. Juga terdapat beberapa soal untuk latihan menghitung konsentrasi larutan.
Dokumen tersebut membahas beberapa soal kimia yang terkait dengan stoikiometri reaksi kimia, meliputi perhitungan massa dan volume produk reaksi, jumlah mol zat yang terbentuk dan sisa, serta perhitungan kadar unsur dalam senyawa kimia.
Etilena glikol dihasilkan dari reaksi etilen oksida dan air dengan perbandingan 1:1 yang menghasilkan 3 molekul etilena glikol dan 2 molekul air sisa. Logam besi 28 g bereaksi dengan oksigen 48 g menghasilkan besi oksida (Fe2O3) sebesar 40 g dan oksigen sisa 36 g.
Siswa belajar tentang rumus empiris dan rumus molekul, termasuk cara menentukan kedua rumus tersebut berdasarkan data komposisi unsur dan massa molekul relatif senyawa. Tujuan pembelajaran adalah agar siswa mampu membedakan dan menghitung rumus empiris dan rumus molekul secara tepat.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang konsep-konsep stoikiometri seperti mol, molalitas, molaritas, dan hukum gas. Juga memberikan contoh soal perhitungan jumlah mol, jumlah partikel, volume, dan tekanan gas oksigen berdasarkan data massanya.
Dokumen tersebut membahas hukum gas ideal dan hukum Avogadro dalam menghitung volume dan jumlah mol gas pada tekanan dan suhu tertentu. Persamaan gas ideal digunakan untuk menghitung volume, jumlah mol, atau tekanan gas bila dua variabel diketahui. Hukum Avogadro menyatakan bahwa volume dua gas sama pada tekanan dan suhu yang sama akan berbanding lurus dengan jumlah molnya. Dokumen ini juga menjelaskan
Dokumen ini membahas konsep mol sebagai satuan untuk mengukur jumlah partikel dalam suatu zat. Mol didefinisikan sebagai jumlah partikel yang sama dengan jumlah atom dalam 12 gram karbon-12. Tetapan Avogadro menyatakan bahwa dalam mol terdapat 6,02x1023 partikel. Dokumen ini juga menjelaskan hubungan antara mol dengan jumlah partikel, massa, dan volume gas pada kondisi standar tekanan dan suhu. Diak
The document discusses several topics related to solubility including:
- Solubility product constant (Ksp) and its relationship to solubility. The Ksp expression is given for different types of salts.
- Factors that influence solubility such as common ions, pH, and temperature. The presence of common ions decreases solubility while increasing pH or temperature increases solubility.
- Precipitation reactions and how to predict if precipitation will occur based on Ksp values and ion concentrations.
1. The document outlines a lesson plan on the topic of solubility and solubility product constant for an 11th grade chemistry class.
2. The plan includes learning objectives, indicators, materials, and methods such as experiments, discussions, and assignments to help students understand solubility, saturation, solubility product constants, and their relationships.
3. Students will conduct experiments on the solubility of salts like NaCl and CaCO3, analyze the results, and make predictions about precipitation based on solubility rules and solubility product constants.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
2. Back Next
Home
Asam Lemah
• Mengalami ionisasi tidak sempurna di dalam larutannya.
• Derajat ionisasinya 1 ( < 1)
• Contoh asam lemah: H2C2O4, HNO2, CH3COOH, H3PO4, dan HF.
• Konsentrasi ion hidrogen untuk asam lemah:
tetapan kesetimbangan asam lemah
konsentrasi molar asam
Contoh Soal:
Hitung konsentrasi H+ dalam larutan HNO2 0,05 M! (Ka = 5 × 10–4)
4 3
[H ] [HA]
5 10 0,05 M 5 10 M
a
K
3. Back Next
Home
Basa Lemah
• Mengalami ionisasi tidak sempurna di dalam larutannya.
• Derajat ionisasinya 1 ( < 1)
• Contoh basa lemah: NH4OH, Be(OH)2, AgOH, dan Zn(OH)2.
• Konsentrasi ion hidroksida untuk basa lemah:
tetapan kesetimbangan basa lemah
konsentrasi molar basa
Contoh Soal:
Hitung konsentrasi OH– dalam larutan NH4OH 0,2 M! (Kb = 2 × 10–5)
5 3
[OH ] [BOH]
2 10 0,2 M 2 10 M
b
K
4. Back Next
Home
Konsentrasi larutan dapat diubah-ubah dengan pengenceran.
MA = konsentrasi awal (M)
MB = konsentrasi akhir (M)
VA = volum awal (L atau mL)
VB = volum akhir (L atau mL)
M = konsentrasi atau molaritas larutan (M)
gr = massa zat (gram)
Mr = massa molekul relatif zat (gram/mol)
V = volum larutan (mL)
Konsentrasi larutan dinyatakan dalam molaritas larutan (M).
Pada pengenceran berlaku persamaan berikut.
5. Back Next
Home
Derajat keasaman merupakan ukuran konsentrasi asam dalam
suatu zat, yang sering dinyatakan dalam pH.
Untuk asam:
Untuk basa:
pH = 7 larutan bersifat netral
pH < 7 larutan bersifat asam
pH > 7 larutan bersifat basa
6. Back Next
Home
pH Asam Kuat
Ma = konsentrasi asam kuat
n = koefisien H+ pada reaksi ionisasi asam
Hitung pH larutan HCl 0,02 M!
Penyelesaian
HCl merupakan asam kuat, sehingga:
HCl (aq) H+
(aq) + Cl–
(aq)
[H+] = n × [HCl] = 1 × 0,02 M = 0,02 M
pH = – log [H+]
= – log (0,02) = – log (2 × 10–2)
= 2 – log 2 = 1,7
Jadi, pH larutan tersebut adalah 1,7.
Contoh Soal
7. Hitung pH larutan Ba(OH)2 0,01 M!
Penyelesaian
Ba(OH)2 merupakan basa kuat, sehingga:
Ba(OH)2(aq) Ba2+
(aq) + 2OH–
(aq)
[OH–] = n × [Ba(OH)2] = 2 × 0,01 M = 0,02 M
pOH = – log [OH– ] = – log (0,02)
= – log (2 × 10–2) = 2 – log 2 = 1,7
pH = 14 – pOH = 14 – 1,7 = 12,3
Jadi, pH larutan tersebut adalah 12,3.
Back Next
Home
pH Basa Kuat
Mb = konsentrasi basa kuat
n = koefisien OH– pada reaksi ionisasi basa
Contoh Soal
8. Back Next
Home
pH Asam Lemah
Hitung pH larutan CH3COOH 0,1 M! (Ka = 10–5)
Penyelesaian
[H+] =
pH = – log [H+]
= – log (10–3) = 3
Jadi, pH larutan tersebut adalah 3.
Contoh Soal
5 1 6 3
3
[CH COOH] 10 10 10 10 M
a
K
9. Back Next
Home
pH Basa Lemah
Hitung pH larutan pH larutan NH4OH 0,05 M! (Kb = 2 × 10–5)
Penyelesaian
[OH–] =
pOH = – log [OH– ]
= – log (10–3) = 3
pH = 14 – pOH = 14 – 3 = 11
Jadi, pH larutan tersebut adalah 11.
Contoh Soal
5 2 6 3
4
[NH OH] 2 10 5 10 10 10 M
b
K