Jenis Permasalahan Pokok Pendidikan dan Keterkaitan Antara Masalah-Masalah Pe...Nurrahmah Fitria
Pendidikan merupakan sebuah proses penting dalam kehidupan setiap manusia, karena melalui proses ini manusia dibentuk dan dilahirkan sebagai seorang manusia yang utuh dan sebenarnya. Oleh karena itulah sistem pendidikan menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sosial budaya dan juga masyarakat.
Membangun suatu sistem pendidikan memeng tidaklah mudah, karena dalam membangun sistem pendidikan haruslah dibarengi dangan pembangunan nasional. Dalam derap langkah pembangunan selalu diupayakan sejalan dengan perkembangan zaman. Dan perkembangan zaman selalu memunculkan persoalan-persoalan baru yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.
Kaitan erat antara sistem pendidikan dan pembangunan nasional, terutama dalam bidang sosial dan budaya juga ekonomi membuktikan bahwa permasalahan dalam sistem pendidikan selalu bekaitan dengan permasalahan yang datang dari luar sistem pendidikan itu sendiri. Misalnya, kondisi sosial budaya serta ekonomi suatu masyarakat pasti akan mempengaruhi mutu hasil belajar suatu sekolah. Selain itu, masih banyak faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi mutu hasil belajar tersebut.
Mengenai masalah pedidikan, perhatian pemerintah kita masih terasa sangat minim. Gambaran ini tercermin dari beragam masalah pendidikan yang makin rumit. Kualitas siswa masih rendah, pengajar kurang profesional, biaya pendidikan yang mahal, bahkan aturan UU Pendidikan kacau. Dampak dari pendidikan yang buruk itu, negeri kita kedepannya makin terpuruk. Keterpurukan ini dapat juga akibat dari kecilnya rata-rata alokasi anggaran pendidikan baik di tingkat nasional, propinsi, maupun kota dan kabupaten.
Pendidikan di Indonesia juga semakin hari kualitasnya makin rendah. Berdasarkan Survey United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), terhadap kualitas pendidikan di Negara-negara berkembang di Asia Pacific, Indonesia menempati peringkat 10 dari 14 negara. Sedangkan untuk kualitas para guru, kulitasnya berada pada level 14 dari 14 negara berkembang.
Berdasarkan kenyataan ini, penanggulangan permasalahan pendidikan menjadi sangat rumit karena masalah ini menyangkut banyak komponen juga melibatkan banyak pihak. Dan pada dasarnya terdapat dua masalah pokok yang dihadapi oleh dunia pendidikan kita, yaitu :
1. Bagaimana semua warga negara Indonesia dapat menikmati bangku sekolah atau pendidikan yang layak.
2. Bagaimana pendidikan negara kita dapat membekali para peserta didik dengan kemampuan serta keterampilan kerja yang berkualitas agar dapat terjun ke dunia kerja dalam kehidupan bermasyarakat.
Jenis Permasalahan Pokok Pendidikan dan Keterkaitan Antara Masalah-Masalah Pe...Nurrahmah Fitria
Pendidikan merupakan sebuah proses penting dalam kehidupan setiap manusia, karena melalui proses ini manusia dibentuk dan dilahirkan sebagai seorang manusia yang utuh dan sebenarnya. Oleh karena itulah sistem pendidikan menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sosial budaya dan juga masyarakat.
Membangun suatu sistem pendidikan memeng tidaklah mudah, karena dalam membangun sistem pendidikan haruslah dibarengi dangan pembangunan nasional. Dalam derap langkah pembangunan selalu diupayakan sejalan dengan perkembangan zaman. Dan perkembangan zaman selalu memunculkan persoalan-persoalan baru yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.
Kaitan erat antara sistem pendidikan dan pembangunan nasional, terutama dalam bidang sosial dan budaya juga ekonomi membuktikan bahwa permasalahan dalam sistem pendidikan selalu bekaitan dengan permasalahan yang datang dari luar sistem pendidikan itu sendiri. Misalnya, kondisi sosial budaya serta ekonomi suatu masyarakat pasti akan mempengaruhi mutu hasil belajar suatu sekolah. Selain itu, masih banyak faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi mutu hasil belajar tersebut.
Mengenai masalah pedidikan, perhatian pemerintah kita masih terasa sangat minim. Gambaran ini tercermin dari beragam masalah pendidikan yang makin rumit. Kualitas siswa masih rendah, pengajar kurang profesional, biaya pendidikan yang mahal, bahkan aturan UU Pendidikan kacau. Dampak dari pendidikan yang buruk itu, negeri kita kedepannya makin terpuruk. Keterpurukan ini dapat juga akibat dari kecilnya rata-rata alokasi anggaran pendidikan baik di tingkat nasional, propinsi, maupun kota dan kabupaten.
Pendidikan di Indonesia juga semakin hari kualitasnya makin rendah. Berdasarkan Survey United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), terhadap kualitas pendidikan di Negara-negara berkembang di Asia Pacific, Indonesia menempati peringkat 10 dari 14 negara. Sedangkan untuk kualitas para guru, kulitasnya berada pada level 14 dari 14 negara berkembang.
Berdasarkan kenyataan ini, penanggulangan permasalahan pendidikan menjadi sangat rumit karena masalah ini menyangkut banyak komponen juga melibatkan banyak pihak. Dan pada dasarnya terdapat dua masalah pokok yang dihadapi oleh dunia pendidikan kita, yaitu :
1. Bagaimana semua warga negara Indonesia dapat menikmati bangku sekolah atau pendidikan yang layak.
2. Bagaimana pendidikan negara kita dapat membekali para peserta didik dengan kemampuan serta keterampilan kerja yang berkualitas agar dapat terjun ke dunia kerja dalam kehidupan bermasyarakat.
SOKONGAN KOMUNITI & SWASTA untuk meningkatkan Elemen KBATMokhzani Fadir
Pemuafakatan dan perkongsian pintar amat penting bagi membawa kejayaan
kepada sesebuah institusi pendidikan masa kini. Jalinan pemuafakatan yang strategik
dan saling melengkapi antara sekolah dengan ibu bapa, antara sekolah dengan
komuniti, dan antara sekolah dengan sektor swasta dapat menjayakan aspirasi
pendidikan serta pembentukan generasi masa depan.
Inisiatif penglibatan Ibu Bapa dan Komuniti merupakan suatu inisiatif
kebangsaan bagi meningkatkan penglibatan ibu bapa dalam
pembelajaran anak-anak di dalam dan di luar sekolah. Antara aktiviti
KBAT yang dapat dilaksanakan dalam Sarana Ibu Bapa adalah melalui
aspek berikut:
• Penyediaan suasana pembelajaran di sekolah
• Interaksi sosial dengan anak-anak
• Komunikasi dengan anak
• Sokongan akademik
Ibu bapa digalakkan untuk melibatkan diri dalam Persatuan Ibu Bapa
dan Guru (PIBG) di sekolah
1. Aktiviti 10.3
Sejauh manakah pencapaian sekolah bestari menjelang 2010 sepertimana yang
dirancangkan pada tahun 1997?
Pendidikan merupakan suatu yang amat penting dalam kehidupan. Justeru
perkembangan pendidikan berkembang secara beransur-ansur bermula dari kemerdekaan
sehinggalah negara mencapai kemerdekaan dan mengalami perubahan yang pesat dalam
sistem pendidikannya. Bagi meningkatkan mutu pendidikan, dasar - dasar pendidikan negara
sentiasa dikaji dan kurikulum diperkemaskan bagi memastikan keberkesanan perlaksanaannya
dalam menghadapi alaf baru yang timbul dalam bidang ekonomi, politik dan sosial selaras
dengan perkembangan pesat yang sedang berlaku dalam negara.
Selaras dengan perkembangan pendidikan serta hasrat negara mencapai matlamat
wawasan 2020 iaitu memerlukan pertumbuhan produktif yang dapat dicapai melalui
kepakaran teknologi, tenaga kerja yang mampu berfikir secara kritis, inovatif dan kreatif serta
bersedia untuk turut serta dalam ekonomi globalisasi. Di samping itu, falsafah pendidikan
negara berhasrat utnuk membentuk perkembangan potensi individu secara holistik dan
bersepadu supaya dapat menghasilkan individu yang seimbang dan harmonis dari segi intelek,
rohani, emosi dan jasmani. Pemangkin ke arah pengubahsuaian ini kerajaan telah
mewujudkan Sekolah Bestari yang lengkap dengan teknologi terkini bagi memperbaiki
sistem pendidikan negara di samping menyediakan tenaga kerja mahir bagi menghadapi
cabaran alaf baru.
Sekolah Bestari adalah salah satu ‘flagship’ dalam Koridor Raya Multimedia (MSC)
yang harus dilaksanakan menjelang tahun 2000. Menjelang tahun 1999 sebanyak 90 buah
sekolah termasuk sekolah-sekolah Asrama Penuh dan sekolah pilihan harian biasa telah
dipilih untuk melaksanakan Sekolah Bestari bukanlah satu kemewahan tetapi satu-satunya
cara untuk maju ke hadapan. Sekolah Bestari juga akan membawa kepada pendemokrasian
pendidikan sepenuhnya. Sekolah ini bukan hanya untuk mereka yang pintar tetapi ia
merupakan cara bestari bagi menjamin setiap pelajar samada kuat atau lemah, kaya atau
miskin dapat mencapai potensi sepenuhnya dalam cara yang paling sesuai mengikut kadar dan
gaya pembelajaran yang berlainan. Teknologi komputer akan membolehkan kepelbagaian
dibina dalam sistem pendidikan.
2. Konsep Sekolah Bestari berpusatkan pengajaran dan pembelajaran berpemikiran kritis
dan kreatif. Pembelajaran yang direka semula secara menyeluruh dan segi pengajaran –
pembelajaran dan pengurusan sekolah untuk mebantu murid menghadapi cabaran Zaman
Maklumat. Proses pengajaran dan pembelajaran, iaitu proses berkaitan dengan kurikulum,
pedagogi, pentaksiran, dan bahan pengajaran dan pembelajaran, akan direka semula untuk
membantu murid belajar dengan lebih berkesan dan cekap. Sekolah Bestari akan mendorong
murid mengamalkan pembelajaran akses kendiri dan terarah kendiri serta mengikut kadar
pembelajaran sendiri. Selain itu melalui pengurus Sekolah Bestari akan dapat menjalankan
tugasnya dengan lebih cekap apabila fungsi utama berkaitan dengan pengurusan sekolah
dikomputerankan. Ibu-bapa, komuniti dan pihak swasta sebagai pihak yang berkepentingan
akan memainkan peranan yang lebih aktif dalam menjayakan prestasi sekolah. Semua pihak
akan sentiasa terlibat dalam peningkatan profesionalisme atau keilmuan berkaitan dengan
pengurusan sekolah, pengajaran-pembelajaran dan sebagainya.
Tiga aspek penting harus dalam pelaksanaan Sekolah Bestari, iaitu yang pertama ialah
menyediakan infrastruktur pelbagai media. Perkakasan akan merangkumi komputer dan
alatan berkaitan, peralatan siding video dan audio dan infrastruktur komunikasi. Perisian akan
mengandungi pemproses perkataan, spresdsheet, perisian penjaringan, perisian, e-mail,
browser internet, alat pengarang dan perisian latihan. Kedua, aspek latihan bagi guru-guru
amat penting. Gabungan rapi antara latihan intensif dan kaunseling adalah perlu untuk
membantu guru menyesuaikan diri dengan sekitaran baru. Hal Ini penting untuk
menghapuskan rasa tidak selamat dan tidak berguna yang akan timbul kerana anjakan
paradigma yang radikal dalam perkaedahan dan peranan guru. Ketiga, aspek bahan kursus.
Bagi kandungan dan bahan kursus yang baru, kemaskini, dan mencukupi perlu disediakan.
Bahan kursus perlu diperkembangkan bagi semua mata pelajaran dan pelbagai jenis pelajar.
Bahan kursus perlu mempamerkan ciri yang seperti pukal disket yang lengkap, interaktif,
mencabar daya kognitif pelajar, mengandungi penilaian kendiri, penyemakan bina dalam bagi
input guru penyediaan bahan untuk pelajar yang lemah.
Dalam pada masa yang sama sekolah bestari diwujudkan dengan hasrat menjadikan
pembelajaran lebih menarik, menggalakkan, merangsangkan dan bermakna melibatkan
minda, semangat dan tubuh badan dalam proses pembelajaran,membina asas kemahiran untuk
menyediakan kanak-kanak bagi menghadapi cabaran masa depan dan mengambil kira
pelbagai keperluan dan kebolehan pelajar.Pedagogi Sekolah Bestari bertujuan menggunakan
3. pelbagai strategi pembelajarn yang sesuai bagi memastikan penguasaan keterampilan asas dan
meningkatkan perkembangan holistik dan mengambil kira pelbagai gaya pembelajaran
individu bagi meningkatkan prestasi pelajar serta mewujudkan suasana bilik darjah yang
bersesuaian dengan pelbagai strategi pengajaran dan pembelajaran.
Persoalan berkaitan sejauhmana Pencapain sekolah Bestari menjelang 2010 seperti
yang dirancang pada tahun 1997 tidak dapat ukur dan nilai kerana kita sedia maklum bahawa
perlaksanaan sekolah bestari memerlukan peruntukan yang banyak dan juga timbul isu sosial
yang mana berlaku ketidakseimbangan antara golongan pelajar miskin dan juga golongan
kaya, serta antara pelajar bandar dan luar bandar dalam proses mengaplikasikan Sekolah
Bestari. Jurang perbezaan tetap wujud antara sekolah bestari atau sebaliknya, namun langkah-
langkah penyelesaian yang diambil menerusi bantuan-bantuan terhadap golongan
berpendapatan rendah dan perluasan program ke seluruh negara secara berperingkat. Latihan
guru dengan melengkapkan diri dengan penggunaan komputer serta menerusi pedagogi
bestari yang tidak tertumpu golongan terpilih sahaja sedikit sebanyak meningkatkan
pencapaian Sekolah Bestari. Seterusnya murid-murid luar bandar diberi peluang yang sama
untuk akses kepada teknologi maklumat. Pihak swasta dan pihak kerajaan turut membantu
sekolah luar bandar dengan memberi peruntukan yang besar, bantuan secara langsung kepada
golongan kurang berkemampuan memperolehi peralatan maklumat, penubuhan makmal-
makmal teknologi maklumat dan sebagainya adalah antara usaha meningkatkan pencapaian
sekolah bestari menjelang 2010.
Selain itu antara hasil pencapaian sekolah bestari yang dapat dikenal pasti menerusi
perlaksaan di beberapa buah sekolah memperlihatkan pencapaian yang membanggakan iaitu
yang pertama dapat dilihat menerusi pembelajaran pelajar telah berubah bercorak ke arah
kendiri mengikut kadar individu, kesinambungan dan reflektif. Pelajar meneroka dan
memperolehi sebanyak mungkin ilmu pengetahuan dan proses pembelajaran berubah daripada
berpusatkan guru kepada yang berpusatkan pelajar itu sendiri.
Keduanya melalui pembentukan diri pelajar ke arah pembelajar aktif . Pembelajaran
yang berpusatkan budaya berfikir dengan memanfaatkan sumber ilmu oleh teknologi serta
menggunakannya secara menyeluruh dan bersepadu dalam berbagai situasi. Sekolah
memupuk kemahiran penyelesaian masalah yang kreatif bagi menghadapi situasi baru. Pelajar
bertindak dengan berani dalam membuat keputusan dan bertanggungjawab terhadap
keputusan itu. Pelajar akan membuat pengembaraan maklumat mengelilingi dunia untuk
4. mencari dan mengumpul data. Pelajar akan dapat mencapai sumber tempatan, kebangsaan dan
global. Penjaringan melalui internet juga membolehkan interaksi antara pelajar dan guru -
guru yang lain serta orang ramai di seluruh dunia.
Ketiga melalui kurikulum pula lebih fleksibel dan terbuka. Kurikulum dirancang
supaya bermakna, mempunyai tanggungjawab sosial, reflektif, holistik, global, terbuka
berdasarkan matlamat. Hal Ini menggalakkan pembelajaran holistik, membenarkan kanak -
kanak maju mengikut tahap pencapaian masing - masing dan mengambil kira keupayaan,
minat dan keperluan pelajar yang berbeza - beza. Kanak - kanak dididik dengan kemahiran
berfikir secara kritis dan kreatif, disemai dengan nilai murni dan digalakkan meningkatkan
kefasihan berbahasa. Kurikulum Sekolah Bestari dibentuk untuk membentuk pelajar
mencapai perkembangan yang seimbang.
Keempat adalah berdasarkan dunia pelajar dapat diperluaskan melalui perhubungan,
pendidikan dan sosial. Pembelajaran yang bermakna ini dapat memupuk dan
mempertingkatkan segala potensi yang ada pada pelajar secara cekap, ekonomis dan berkesan
dengan menggunakan daya fikir, pengetahuan, kemahiran dan teknologi pendidikan era ini
dan cabaran masa hadapan memerlukan Sekolah Bestari sebagai wadah ke arah
pencapaiannya. Penjaringan mempunyai kelebihan dari segi membolehkan pelajar yang tidak
dapat menghadiri sekolah untuk membuat kerja sekolah dari rumah. Hal Ini memberi makna
baru kepada idea ketidakhadiran sekolah kerana pembelajaran masih dapat berlaku di luar
sekolah. Oleh itu, pelajar diajar strategi untuk menerajui maklumat dengan cekap dan
selektif. Usaha berpasukan, kerjasama kumpulan, fleksibiliti, pandangan jauh dan ketrampilan
menggunakan bahasa antarabangsa juga ditekankan. Kesemua yang diperjelaskan antara
pencapaian yang dapat diperlihatkan menerusi perlaksanaan sekolah bestari.
Kesimpulannya, meskipun pelbagai tanggapan serta salah faham yang meluas dalam
kalangan warga pendidik dan ibu bapa menerusi perlaksanaan sekolah bestri yang menyangka
sekolah bestari adalah sekolah yang mesti menggunakan komputer dan kemudahan ICT
semata-mata. Namun penggunaan ICT hanyalah pemangkin dalam melaksanakan konsep
bestari sedangkan terdapat banyak lagi faktor ke arah pembestarian dalam persekolahan yang
menggerakkan ke arah kecemerlangan pelajar ke peringkat yang tertinggi. Dalam pada masa
yang sama hasrat dan rancangan masa depan kerajaan menerusi Kementerian Pendidikan
Malaysia mengalakkan semua sekolah yang lain untuk menjadi sekolah bestari dengan
mencari sumber kewangan dan kepakaran sendiri. Kementerian Pendidikan juga sedang
5. merancang pelan induk bagi memastikan semua sekolah di Malaysia menjadi sekolah bestari
secara berperingkat-peringkat serta kemajuaan dalam pendidikan dapat dicapai sepenuhnya.
sumber maklumat : http://malaysiakita.tripod.com/bestari.html
.