SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
Menerapkan Konsep Kesalahan
Pengukuran
APROKSIMASI

Standart Kompetensi :
  Memecahkan masalah berkaitan dengan konsep Aproksimasi kesalahan


Kompetensi Dasar :
  Menerapkan konsep kesalahan pengukuran


Indikator :
  1. Membedakan pengertian membilang dan mengukur
  2. Menghitung kesalahan (salah mutlak dan salah relatif),
     prosentase kesalahan, toleransi hasil suatu pengukuran




 Hal.: 2                      Aproksimasi                     Adaptif
Ruang Lingkup


Pengertian Aproksimasi

Pembulatan

Macam-macam Kesalahan

Toleransi

Operasi Hasil Pengukuran

Pecahan Berantai



Hal.: 3                    Aproksimasi   Adaptif
Pengertian Aproksimasi

Bagaimana perbedaan bilangan dari kalimat.
misalnya: Panjangnya uang kertas seratus ribuan adalah 15 cm.
          Rombongan yang datang kemarin sebanyak 15 orang.                                              17
            11 12 13 14 15 16       10       9       8       7       6       5        4        3    2   0 1




                0 1    2   3    4        5       6       7       8       9       10       11       12 13 14 15 16
                17


  Hal.: 4                                    Aproksimasi                                                            Adaptif
Aproksimasi

Menyatakan suatu bilangan atau ukuran yang diperoleh dari
kegiatan yang berdasar hasil pendekatan atau pembulatan

Mengukur :
             Memperkirakan
             Hasilnya tidak pasti ( pendekatan)


Membilang :
             Hasilnya eksak ( pasti )




Hal.: 5                       Aproksimasi               Adaptif
Pembulatan

Semua hasil pengukuran menyatakan nilai “pendekatan “
Hasil-hasil pengukuran panjang, massa, waktu, luas dan
sebagainya harus diberikan menurut ketelitian yang diperlukan.

Pembulatan dilakukan dengan aturan :
    Jika angka berikutnya 5 atau lebih dari 5 maka nilai angka di
    depannya ditambah satu
    Jika angka berikutnya kurang dari 5 maka angka tersebut dihilangkan
    dan angka di depannya tetap.

Ada tiga macam cara pembulatan, yaitu :
     a. pembulatan ke satuan ukuran terdekat
     b. pembulatan ke banyaknya angka desimal
     c. pembulatan ke banyaknya angka-angka signifikan

 Hal.: 6                        Aproksimasi                         Adaptif
Pembulatan ke Satuan Ukuran Terdekat

 Dalam hal pembulatan ke ukuran satuan yang terdekat, ditetapkan
lebih dahulu satuan terkecil yang dikehendaki oleh yang mengukur

Contoh :
165,5 cm = 166 cm , dibulatkan ke cm terdekat

2, 43 kg = 2 kg , dibulatkan ke kg terdekat

14,16 detik = 14,2 detik, dibulatkan ke persepuluh detik terdekat

14,149 detik = 14,15 detik, dibulatkan ke ratusan detik terdekat

14,149 detik = 14,1 detik, dibulatkan ke persepuluh detik terdekat




 Hal.: 7                        Aproksimasi                          Adaptif
Pembulatan ke Banyaknya Angka
Desimal
        Untuk mempermudah pekerjaan, kadang-kadang perlu
diadakan pembulatan suatu bilangan desimal sampai ke sekian
          banyak tempat desimal sesuai dengan maksud yang
                                              dikehendaki

5,47035 = 5,4704 dibulatkan sampai empat tempat desimal
           = 5,470 dibulatkan sampai tiga tempat desimal
           = 5,47 dibulatkan sampai dua tempat desimal
           = 5,5 dibulatkan sampai satu tempat desimal

Bagaimana hasilnya apabila 5,44735 dibulatkan sampai
satu tempat desimal
5,44735 = 5,4 dibulatkan sampai satu tempat desimal

 Hal.: 8                      Aproksimasi                  Adaptif
Pembulatan ke Banyaknya Angka-angka
  yang Signifikan
 Pembulatan dengan cara menetapkan banyaknya angka yang signifikan.
              Significant berarti “ bermakna “ → penting
                64,5 cm mempunyai 3 angka signifikan
Jika diketahui suatu bilangan, berikut adalah aturan-aturan untuk
menentukan angka-angka mana yang signifikan :
1). Angka yang tidak nol selalu signifikan, mis: 472,513 → 6 angka signifikan
2). Angka “0” signifikan jika letaknya di antara angka-angka yang signifikan,
    mis: 807003 → 6 angka signifikan
3) Angka “ 0 “ signifikan jika muncul setelah tanda tempat desimal dan angka-
   angka lain yang signifikan, mis: 20,080 → 5 angka signifikan
4). Angka “ 0 “ itu tidak pernah signifikan jika mendahului angka-angka yang
    bukan nol meskipun muncul setelah tanda tempat desimal,
    mis: 043,00 m → 4 angka signifikan; 0,0720 km→ 3 angka signifikan
5) Angka “ 0 “ signifikan jika ditandai “strip “ atau “ bar

  Hal.: 9                         Aproksimasi                        Adaptif
Macam-macam Kesalahan




           0   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12 13 14 15 16 17


Panjangnya lebih dekat ke 15 cm dari pada 14 cm atau 16 cm
Panjang sebenarnya terletak antara 14,5 cm dan 15,5 cm.
Hal ini kesalahan yang masih diterima dari pengukuran ini adalah 0,5 cm
atau salah mutlaknya ialah 0,5 cm.

 Hal.:10                               Aproksimasi                               Adaptif
Macam-macam Kesalahan

 Salah Mutlak = ½ x satuan ukuran
                       terkecil.
 Batas Atas =      Hasil Pengukuran + Salah Mutlak

 Batas Bawah = Hasil Pengukuran – Salah
                       Mutlak

 Salah Relatif =        salah mutlak
                       hasil pengukuran

 Persentase Kesalahan =
                                Salah relatif x 100
                                 %
Hal.:11                Aproksimasi             Adaptif
Toleransi


 Toleransi dalam pengukuran ialah selisih antara pengukuran
 terbesar yang dapat diterima dan pengukuran yang terkecil
                   yang dapat diterima.




Hal.:12                   Aproksimasi                 Adaptif
Contoh 1 :

Diketahui hasil pengukuran tinggi tiang bendera 3,5 meter, carilah satuan
pengukuran terkecil, salah mutlak, salah relatif, prosentase kesalahan
dan toleransi
Jawab :
      Hasil pengukuran 3,5m
           Satuan pengukuran terkecil : 0,1m
           Salah mutlak : 0,5 x 0,1m = 0,05m
           Salah relatif : 0,05 / 3,5 = 0,014
           Prosentase kesalahan : 0,014 x 100% = 1,4%
              Batas atas pengukurn : (3,5 + 0,05)m = 3,55m
              Batas bawah pengukuran : (3,5 – 0,05)m = 3,45m
           Toleransi pengukuran : (3,55 – 3,45)m = 0,10m


 Hal.:13                           Aproksimasi                    Adaptif
Operasi Hasil Pengukuran :

Jumlah hasil Pengukuran
Jika dua pengukuran atau lebih dijumlahkan , maka salah mutlaknya
adalah jumlah salah mutlak dari pengukuran-pengukuran asal
            Jumlah maksimum = b. a pengukuran I + b. a pengukuran II
            Jumlah minimum = b. b pengukuran I + b. b pengukuran II
Selisih hasil Pengukuran
Jika dua pengukuran atau lebih dikurangkan , maka salah mutlak selisihnya
adalah jumlah salah mutlak dari pengukuran asal
            Selisih maksimum = b. a pengukuran I - b. b pengukuran II
            Selisih minimum = b. b pengukuran I - b. a pengukuran II

Hasil kali dua Pengukuran
        Hasil kali maksimum = b. a pengukuran I x b. a pengukuran II
        Hasil kali minimum = b. b pengukuran I x b. b pengukuran II


  Hal.:14                          Aproksimasi                      Adaptif
Contoh 2 :

Suatu hasil pengukuran dinyatakan dengan ( 15 ± 0,5 ) gram. Berikan
pengukuran maksimum dan minimum yang dapat diterima, kemudian
carilah toleransinya ?


Jawab :
Toleransi yang diperkenankan adalah ( 15 ± 0,5 ) gram, berarti:

Pengukuran maksimum yang dapat diterima:15 + 0,5 = 15,5 gram
Pengukuran minimum yang dapat diterima: 15 – 0,5 = 14,5 gram
Sehingga toleransinya adalah 1 gram




 Hal.:15                        Aproksimasi                       Adaptif
Contoh soal

Diketahui dua hasil pengukuran yaitu : 12cm dan 19cm
Tentukan :
a.    Jumlah maksimum dan minimum
      Selisih maksimum dan minimum
      Hasil kali maksimum dan minimum
      Jumlah salah mutlak dan selisih salah mutlak dari pengukuran-
      pengukuran diatas




 Hal.:16                       Aproksimasi                      Adaptif
Jawab :
 Hasil pengukuran I = 12cm
 Hasil pengukuran II = 19cm
 Salah mutlak pengukuran I = 0,5cm
 Salah mutlak pengukuran II = 0,5cm
 Batas atas pengukuran I    : (12 + 0,5)cm = 12,5cm
 Batas bawah pengukuran I : (12 – 0,5)cm = 11,5cm
 Batas atas pengukuran II : (19 + 0,5)cm = 19,5cm
 Batas bawah pengukuran II : (19 – 0,5)cm = 18,5cm


a. Jumlah Maksimum : (12,5 + 19,5)cm = 32cm
   Jumlah Minimum : (11,5 + 18,5)cm = 30cm

b. Selisih Maksimum : (19,5 - 11,5)cm = 8cm
   Selisih Minimum : (18,5 + 12,5)cm = 6cm



   Hal.:17                      Aproksimasi           Adaptif
Jawab :
 Hasil pengukuran I = 12cm
 Hasil pengukuran II = 19cm
 Salah mutlak pengukuran I = 0,5cm
 Salah mutlak pengukuran II = 0,5cm
 Batas atas pengukuran I : (12 + 0,5)cm = 12,5cm
 Batas bawah pengukuran I : (12 – 0,5)cm = 11,5cm
 Batas atas pengukuran II : (19 + 0,5)cm = 19,5cm
 Batas bawah pengukuran II : (19 – 0,5)cm = 18,5cm


c. Hasil kali Maksimum : (12,5 x 19,5)cm = 243,75cm2
   Hasil kali Minimum : (11,5 x 18,5)cm = 212,75cm2

d. Jumlah salah mutlak : 0,5cm + 0,5cm = 1 cm
   Selisih salah mutlak : 0,5cm + 0,5cm = 1 cm



   Hal.:18                      Aproksimasi            Adaptif
APROKSIMASI
 Kompetensi Dasar
   Menerapkan konsep operasi hasil pengukuran


 Indikator
   1. Menghitung jumlah dan selisih hasil
      pengukuran
   2. Menghitung hasil kali maksimum dan minimum
      hasil pengukuran




Hal.:19              Aproksimasi            Adaptif
Aproksimasi Pecahan

Pecahan dapat didekati nilainya dengan pecahan lain
dengan teknik pecahan berantai
                p
   Misal :   x =
                q      dapat ditulis dengan pecahan
                                        1
 berantai sbb:      x = a1 +
                                       1
                               a2 +
                                    a3 + ...
                                   pn
Untuk pendekatan ke-n       xn =
                                   qn

dengan pn=anpn-1+pn-2 dan qn=anqn-1+qn-2

Hal.:20                 Aproksimasi            Adaptif
Untuk Menentukan Pendekatan
Dapat Dengan Tabel


               Hasil bagi pecahan berantai


              a1   a2        a3    …...   an-1    an


                   a2.a1
 0        1   a1    +1
                                                  pn


 1        0                                       qn


Hal.:21              Aproksimasi                 Adaptif
Contoh: 1

                                       224
  Tentukan pecahan yang mendekati:
                                       99




Hal.:22                  Aproksimasi         Adaptif
Kita Buat Pembagian Bersusun

99 / 224  2 = a1
     198                                 Dapat ditulis:
       26 / 99  3 = a2
                                         224               1
            78                               =2 +
            21 / 26  1 = a3             99                    1
                21                                3+
                                                                   1
                  5 / 21  4 = a4                         1+
                                                                  1
                      20                                       4+
                        1 / 5  5 = a5                            5
                            5
                            0


                                                7   9 43 224
Jadi Pecahan yang mendekati adalah: 2           3   4 19 99
  Hal.:23                     Aproksimasi                  Adaptif
Untuk Menentukan Pendekatan
  Dapat Dengan Tabel

                            Hasil bagi pecahan berantai


                        2        3            1       4     5
                    x
   2
   0            2
                1
            +           2        7            9       43   224
                    x
   1            0
   1        +   0       1        3            4       19   99

                                                  7   9 43 224
Jadi Pecahan yang mendekati adalah: 2             3   4 19 99
  Hal.:24                       Aproksimasi                Adaptif
Contoh: 2

Tentukan pecahan yang mendekati:             79
 79 / 213  2
      158                                    213
        55 / 79  1
             55
              24 / 55  2
                    48
                      7 / 24  3
                          21
                           3/72
                               6
                               1 / 3 3
                                   3
                                   0
Hal.:25                        Aproksimasi         Adaptif
Dengan Tabel


                      Hasil bagi pecahan berantai

                  2      1          2      3      2     3

  1         0 x
  1         0
        +         1      1          3      10     23   79
              x
  2       2
  0     + 1       2      3          8      27     62   213

Jadi Pecahan yang mendekati adalah : 1       1   3 10 23 79
                                           2 3   8 27 62 213
  Hal.:26                    Aproksimasi               Adaptif
Contoh:


      Pada mesin bubut yang mempunyai kisar transportir 5 mm
     akan dibuat ulir dengan kisar 2,06 mm. Persediaan roda gigi
     pengganti mempunyai gigi 20-120 dan merupakan kelipatan
          dari 5. Tentukan perbandingan roda gigi penggantinya
       sehingga menghasilkan ulir yang paling mendekati ukuran
              sebenarnya dan berapa persentase kesalahannya!




Hal.:27                     Aproksimasi                   Adaptif
Penyelesaian :

Jika roda gigi yang menggerakkan adalah DR dan roda gigi
yang digerakkan DN, maka:     DR 2,06mm 103
                                    =          =
                              DN         5mm       250
Untuk mencari harga yang mendekati harga asal kita gunakan
pecahan berantai sebagai berikut:
      103 / 250  2
            206
             44 / 103  2
                   88
                    15 / 44  2
                         30
                         14 / 15  1
                              14
                                1 / 14  14
                                    14
                                     0
 Hal.:28                   Aproksimasi                   Adaptif
Untuk Menentukan Pendekatan
  Dapat Dengan Tabel

                            Hasil bagi pecahan berantai


                        2        2            2         1    14
                    x
   1            0
   1        +   0       1        2            5         7    103
                    x
   0            1
   0            1       2        5            12        17   250
            +

                                                  1 2    5 7 103
Jadi Pecahan yang mendekati adalah:               2 5   12 17 250
  Hal.:29                       Aproksimasi                   Adaptif
Hal.:30   Aproksimasi   Adaptif

More Related Content

Similar to MENERAPKAN KONSEP KESALAHAN PENGUKURAN

Aproksimasi (agus yudianto)
Aproksimasi (agus yudianto)Aproksimasi (agus yudianto)
Aproksimasi (agus yudianto)mmwildan
 
Bab 01. Pengukuran, Besaran dan Satuan.pptx
Bab 01. Pengukuran, Besaran dan Satuan.pptxBab 01. Pengukuran, Besaran dan Satuan.pptx
Bab 01. Pengukuran, Besaran dan Satuan.pptxssuser8403d0
 
Aproksimasi kesalahan
Aproksimasi kesalahanAproksimasi kesalahan
Aproksimasi kesalahanceptee
 
Pengukuran_dan_Kesalahan.pptx
Pengukuran_dan_Kesalahan.pptxPengukuran_dan_Kesalahan.pptx
Pengukuran_dan_Kesalahan.pptxToufan1
 
Pengukuran-1.pptx
Pengukuran-1.pptxPengukuran-1.pptx
Pengukuran-1.pptxRiris77
 
Pengukuran-dan-Angka-Penting.ppt
Pengukuran-dan-Angka-Penting.pptPengukuran-dan-Angka-Penting.ppt
Pengukuran-dan-Angka-Penting.pptPPG20221
 
Angka penting dan pengukuran`.ppt
Angka penting dan pengukuran`.pptAngka penting dan pengukuran`.ppt
Angka penting dan pengukuran`.pptssusereb02e6
 
Fisika-besaran-dan-satuan.pptx
Fisika-besaran-dan-satuan.pptxFisika-besaran-dan-satuan.pptx
Fisika-besaran-dan-satuan.pptxriski197593
 
2. Pengukuran-dan-Angka-Penting.pdf
2. Pengukuran-dan-Angka-Penting.pdf2. Pengukuran-dan-Angka-Penting.pdf
2. Pengukuran-dan-Angka-Penting.pdfSalmonRen1
 
Bab 1 besaran fisika dan satuannya ( in indonesian langue)
Bab 1 besaran fisika dan satuannya ( in indonesian langue)Bab 1 besaran fisika dan satuannya ( in indonesian langue)
Bab 1 besaran fisika dan satuannya ( in indonesian langue)Jeremi Mitchell
 
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya.pptx
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya.pptxBab 1 Besaran Fisika dan Satuannya.pptx
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya.pptxKranaSanz1
 
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya - SMA Fisika X.pptx
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya - SMA Fisika X.pptxBab 1 Besaran Fisika dan Satuannya - SMA Fisika X.pptx
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya - SMA Fisika X.pptxHjMuliati
 
Pengukuran..pdf
Pengukuran..pdfPengukuran..pdf
Pengukuran..pdfSalmonRen1
 

Similar to MENERAPKAN KONSEP KESALAHAN PENGUKURAN (20)

Aproksimasi (agus yudianto)
Aproksimasi (agus yudianto)Aproksimasi (agus yudianto)
Aproksimasi (agus yudianto)
 
Bab 01. Pengukuran, Besaran dan Satuan.pptx
Bab 01. Pengukuran, Besaran dan Satuan.pptxBab 01. Pengukuran, Besaran dan Satuan.pptx
Bab 01. Pengukuran, Besaran dan Satuan.pptx
 
Aproksimasi kesalahan
Aproksimasi kesalahanAproksimasi kesalahan
Aproksimasi kesalahan
 
Pengukuran_dan_Kesalahan.pptx
Pengukuran_dan_Kesalahan.pptxPengukuran_dan_Kesalahan.pptx
Pengukuran_dan_Kesalahan.pptx
 
Aproksimasi kesalahan
Aproksimasi kesalahanAproksimasi kesalahan
Aproksimasi kesalahan
 
Ke 1 pengukuran
Ke 1 pengukuranKe 1 pengukuran
Ke 1 pengukuran
 
Ketidakpastian Pengukuran.ppt
Ketidakpastian Pengukuran.pptKetidakpastian Pengukuran.ppt
Ketidakpastian Pengukuran.ppt
 
TEORI RALAT dan PENGUKURAN.pptx
TEORI RALAT dan PENGUKURAN.pptxTEORI RALAT dan PENGUKURAN.pptx
TEORI RALAT dan PENGUKURAN.pptx
 
Pengukuran-1.pptx
Pengukuran-1.pptxPengukuran-1.pptx
Pengukuran-1.pptx
 
Pengukuran-dan-Angka-Penting.ppt
Pengukuran-dan-Angka-Penting.pptPengukuran-dan-Angka-Penting.ppt
Pengukuran-dan-Angka-Penting.ppt
 
Angka penting dan pengukuran`.ppt
Angka penting dan pengukuran`.pptAngka penting dan pengukuran`.ppt
Angka penting dan pengukuran`.ppt
 
Pengukuran-dan-Angka-Penting.ppt
Pengukuran-dan-Angka-Penting.pptPengukuran-dan-Angka-Penting.ppt
Pengukuran-dan-Angka-Penting.ppt
 
fisika
 fisika fisika
fisika
 
Fisika-besaran-dan-satuan.pptx
Fisika-besaran-dan-satuan.pptxFisika-besaran-dan-satuan.pptx
Fisika-besaran-dan-satuan.pptx
 
2. Pengukuran-dan-Angka-Penting.pdf
2. Pengukuran-dan-Angka-Penting.pdf2. Pengukuran-dan-Angka-Penting.pdf
2. Pengukuran-dan-Angka-Penting.pdf
 
Bab 1 besaran fisika dan satuannya ( in indonesian langue)
Bab 1 besaran fisika dan satuannya ( in indonesian langue)Bab 1 besaran fisika dan satuannya ( in indonesian langue)
Bab 1 besaran fisika dan satuannya ( in indonesian langue)
 
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya.pptx
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya.pptxBab 1 Besaran Fisika dan Satuannya.pptx
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya.pptx
 
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya - SMA Fisika X.pptx
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya - SMA Fisika X.pptxBab 1 Besaran Fisika dan Satuannya - SMA Fisika X.pptx
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya - SMA Fisika X.pptx
 
BAB II
BAB IIBAB II
BAB II
 
Pengukuran..pdf
Pengukuran..pdfPengukuran..pdf
Pengukuran..pdf
 

More from Eko Supriyadi

Bahan tayang dupak terbaru ( DUPAK )
Bahan tayang dupak terbaru ( DUPAK )Bahan tayang dupak terbaru ( DUPAK )
Bahan tayang dupak terbaru ( DUPAK )Eko Supriyadi
 
Bahan evaluasi pembelajarann 2
Bahan evaluasi pembelajarann   2Bahan evaluasi pembelajarann   2
Bahan evaluasi pembelajarann 2Eko Supriyadi
 
Penyajian dan Penafsiran Data Tunggal
Penyajian dan Penafsiran Data TunggalPenyajian dan Penafsiran Data Tunggal
Penyajian dan Penafsiran Data TunggalEko Supriyadi
 
Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5
Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5
Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5Eko Supriyadi
 
Volume Kubus dan Balok
Volume Kubus dan BalokVolume Kubus dan Balok
Volume Kubus dan BalokEko Supriyadi
 
Denah dan Skala Kelas 5
Denah dan Skala Kelas 5Denah dan Skala Kelas 5
Denah dan Skala Kelas 5Eko Supriyadi
 
Kecepatan dan Debit air
Kecepatan dan Debit airKecepatan dan Debit air
Kecepatan dan Debit airEko Supriyadi
 
Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5
Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5
Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5Eko Supriyadi
 
2. model pembelajaran lengkap
2. model pembelajaran lengkap2. model pembelajaran lengkap
2. model pembelajaran lengkapEko Supriyadi
 
2. model pembelajaran 2013 2017
2. model pembelajaran 2013 20172. model pembelajaran 2013 2017
2. model pembelajaran 2013 2017Eko Supriyadi
 
Rpp smk agustus 2019
Rpp  smk agustus  2019Rpp  smk agustus  2019
Rpp smk agustus 2019Eko Supriyadi
 
Ppt metamorfosis kelas vi
Ppt metamorfosis kelas viPpt metamorfosis kelas vi
Ppt metamorfosis kelas viEko Supriyadi
 
Ppt bumi bulan kelas vi
Ppt bumi bulan kelas viPpt bumi bulan kelas vi
Ppt bumi bulan kelas viEko Supriyadi
 
Penilaian sd 2018 lengkap
Penilaian sd 2018 lengkapPenilaian sd 2018 lengkap
Penilaian sd 2018 lengkapEko Supriyadi
 
Soal pretest revisi Prajab
Soal pretest revisi PrajabSoal pretest revisi Prajab
Soal pretest revisi PrajabEko Supriyadi
 
Pola pikir asn sbg pelayan masyarakat
Pola pikir asn sbg pelayan masyarakatPola pikir asn sbg pelayan masyarakat
Pola pikir asn sbg pelayan masyarakatEko Supriyadi
 

More from Eko Supriyadi (20)

Bahan tayang dupak terbaru ( DUPAK )
Bahan tayang dupak terbaru ( DUPAK )Bahan tayang dupak terbaru ( DUPAK )
Bahan tayang dupak terbaru ( DUPAK )
 
Bahan evaluasi pembelajarann 2
Bahan evaluasi pembelajarann   2Bahan evaluasi pembelajarann   2
Bahan evaluasi pembelajarann 2
 
Penyajian dan Penafsiran Data Tunggal
Penyajian dan Penafsiran Data TunggalPenyajian dan Penafsiran Data Tunggal
Penyajian dan Penafsiran Data Tunggal
 
Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5
Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5
Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5
 
Volume Kubus dan Balok
Volume Kubus dan BalokVolume Kubus dan Balok
Volume Kubus dan Balok
 
Denah dan Skala Kelas 5
Denah dan Skala Kelas 5Denah dan Skala Kelas 5
Denah dan Skala Kelas 5
 
Kecepatan dan Debit air
Kecepatan dan Debit airKecepatan dan Debit air
Kecepatan dan Debit air
 
Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5
Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5
Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5
 
Penilaian hots sd
Penilaian hots sdPenilaian hots sd
Penilaian hots sd
 
2. model pembelajaran lengkap
2. model pembelajaran lengkap2. model pembelajaran lengkap
2. model pembelajaran lengkap
 
2. model pembelajaran 2013 2017
2. model pembelajaran 2013 20172. model pembelajaran 2013 2017
2. model pembelajaran 2013 2017
 
Rpp smk agustus 2019
Rpp  smk agustus  2019Rpp  smk agustus  2019
Rpp smk agustus 2019
 
Ppt metamorfosis kelas vi
Ppt metamorfosis kelas viPpt metamorfosis kelas vi
Ppt metamorfosis kelas vi
 
Ppt darah kelas vi
Ppt darah kelas viPpt darah kelas vi
Ppt darah kelas vi
 
Ppt bumi bulan kelas vi
Ppt bumi bulan kelas viPpt bumi bulan kelas vi
Ppt bumi bulan kelas vi
 
Penilaian sd 2018 lengkap
Penilaian sd 2018 lengkapPenilaian sd 2018 lengkap
Penilaian sd 2018 lengkap
 
Soal pretest revisi Prajab
Soal pretest revisi PrajabSoal pretest revisi Prajab
Soal pretest revisi Prajab
 
Soal pretest revisi
Soal pretest revisiSoal pretest revisi
Soal pretest revisi
 
Pre tes prajab
Pre tes prajabPre tes prajab
Pre tes prajab
 
Pola pikir asn sbg pelayan masyarakat
Pola pikir asn sbg pelayan masyarakatPola pikir asn sbg pelayan masyarakat
Pola pikir asn sbg pelayan masyarakat
 

MENERAPKAN KONSEP KESALAHAN PENGUKURAN

  • 2. APROKSIMASI Standart Kompetensi : Memecahkan masalah berkaitan dengan konsep Aproksimasi kesalahan Kompetensi Dasar : Menerapkan konsep kesalahan pengukuran Indikator : 1. Membedakan pengertian membilang dan mengukur 2. Menghitung kesalahan (salah mutlak dan salah relatif), prosentase kesalahan, toleransi hasil suatu pengukuran Hal.: 2 Aproksimasi Adaptif
  • 3. Ruang Lingkup Pengertian Aproksimasi Pembulatan Macam-macam Kesalahan Toleransi Operasi Hasil Pengukuran Pecahan Berantai Hal.: 3 Aproksimasi Adaptif
  • 4. Pengertian Aproksimasi Bagaimana perbedaan bilangan dari kalimat. misalnya: Panjangnya uang kertas seratus ribuan adalah 15 cm. Rombongan yang datang kemarin sebanyak 15 orang. 17 11 12 13 14 15 16 10 9 8 7 6 5 4 3 2 0 1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Hal.: 4 Aproksimasi Adaptif
  • 5. Aproksimasi Menyatakan suatu bilangan atau ukuran yang diperoleh dari kegiatan yang berdasar hasil pendekatan atau pembulatan Mengukur : Memperkirakan Hasilnya tidak pasti ( pendekatan) Membilang : Hasilnya eksak ( pasti ) Hal.: 5 Aproksimasi Adaptif
  • 6. Pembulatan Semua hasil pengukuran menyatakan nilai “pendekatan “ Hasil-hasil pengukuran panjang, massa, waktu, luas dan sebagainya harus diberikan menurut ketelitian yang diperlukan. Pembulatan dilakukan dengan aturan : Jika angka berikutnya 5 atau lebih dari 5 maka nilai angka di depannya ditambah satu Jika angka berikutnya kurang dari 5 maka angka tersebut dihilangkan dan angka di depannya tetap. Ada tiga macam cara pembulatan, yaitu : a. pembulatan ke satuan ukuran terdekat b. pembulatan ke banyaknya angka desimal c. pembulatan ke banyaknya angka-angka signifikan Hal.: 6 Aproksimasi Adaptif
  • 7. Pembulatan ke Satuan Ukuran Terdekat Dalam hal pembulatan ke ukuran satuan yang terdekat, ditetapkan lebih dahulu satuan terkecil yang dikehendaki oleh yang mengukur Contoh : 165,5 cm = 166 cm , dibulatkan ke cm terdekat 2, 43 kg = 2 kg , dibulatkan ke kg terdekat 14,16 detik = 14,2 detik, dibulatkan ke persepuluh detik terdekat 14,149 detik = 14,15 detik, dibulatkan ke ratusan detik terdekat 14,149 detik = 14,1 detik, dibulatkan ke persepuluh detik terdekat Hal.: 7 Aproksimasi Adaptif
  • 8. Pembulatan ke Banyaknya Angka Desimal Untuk mempermudah pekerjaan, kadang-kadang perlu diadakan pembulatan suatu bilangan desimal sampai ke sekian banyak tempat desimal sesuai dengan maksud yang dikehendaki 5,47035 = 5,4704 dibulatkan sampai empat tempat desimal = 5,470 dibulatkan sampai tiga tempat desimal = 5,47 dibulatkan sampai dua tempat desimal = 5,5 dibulatkan sampai satu tempat desimal Bagaimana hasilnya apabila 5,44735 dibulatkan sampai satu tempat desimal 5,44735 = 5,4 dibulatkan sampai satu tempat desimal Hal.: 8 Aproksimasi Adaptif
  • 9. Pembulatan ke Banyaknya Angka-angka yang Signifikan Pembulatan dengan cara menetapkan banyaknya angka yang signifikan. Significant berarti “ bermakna “ → penting 64,5 cm mempunyai 3 angka signifikan Jika diketahui suatu bilangan, berikut adalah aturan-aturan untuk menentukan angka-angka mana yang signifikan : 1). Angka yang tidak nol selalu signifikan, mis: 472,513 → 6 angka signifikan 2). Angka “0” signifikan jika letaknya di antara angka-angka yang signifikan, mis: 807003 → 6 angka signifikan 3) Angka “ 0 “ signifikan jika muncul setelah tanda tempat desimal dan angka- angka lain yang signifikan, mis: 20,080 → 5 angka signifikan 4). Angka “ 0 “ itu tidak pernah signifikan jika mendahului angka-angka yang bukan nol meskipun muncul setelah tanda tempat desimal, mis: 043,00 m → 4 angka signifikan; 0,0720 km→ 3 angka signifikan 5) Angka “ 0 “ signifikan jika ditandai “strip “ atau “ bar Hal.: 9 Aproksimasi Adaptif
  • 10. Macam-macam Kesalahan 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Panjangnya lebih dekat ke 15 cm dari pada 14 cm atau 16 cm Panjang sebenarnya terletak antara 14,5 cm dan 15,5 cm. Hal ini kesalahan yang masih diterima dari pengukuran ini adalah 0,5 cm atau salah mutlaknya ialah 0,5 cm. Hal.:10 Aproksimasi Adaptif
  • 11. Macam-macam Kesalahan  Salah Mutlak = ½ x satuan ukuran terkecil.  Batas Atas = Hasil Pengukuran + Salah Mutlak  Batas Bawah = Hasil Pengukuran – Salah Mutlak  Salah Relatif = salah mutlak hasil pengukuran  Persentase Kesalahan = Salah relatif x 100 % Hal.:11 Aproksimasi Adaptif
  • 12. Toleransi Toleransi dalam pengukuran ialah selisih antara pengukuran terbesar yang dapat diterima dan pengukuran yang terkecil yang dapat diterima. Hal.:12 Aproksimasi Adaptif
  • 13. Contoh 1 : Diketahui hasil pengukuran tinggi tiang bendera 3,5 meter, carilah satuan pengukuran terkecil, salah mutlak, salah relatif, prosentase kesalahan dan toleransi Jawab : Hasil pengukuran 3,5m Satuan pengukuran terkecil : 0,1m Salah mutlak : 0,5 x 0,1m = 0,05m Salah relatif : 0,05 / 3,5 = 0,014 Prosentase kesalahan : 0,014 x 100% = 1,4% Batas atas pengukurn : (3,5 + 0,05)m = 3,55m Batas bawah pengukuran : (3,5 – 0,05)m = 3,45m Toleransi pengukuran : (3,55 – 3,45)m = 0,10m Hal.:13 Aproksimasi Adaptif
  • 14. Operasi Hasil Pengukuran : Jumlah hasil Pengukuran Jika dua pengukuran atau lebih dijumlahkan , maka salah mutlaknya adalah jumlah salah mutlak dari pengukuran-pengukuran asal Jumlah maksimum = b. a pengukuran I + b. a pengukuran II Jumlah minimum = b. b pengukuran I + b. b pengukuran II Selisih hasil Pengukuran Jika dua pengukuran atau lebih dikurangkan , maka salah mutlak selisihnya adalah jumlah salah mutlak dari pengukuran asal Selisih maksimum = b. a pengukuran I - b. b pengukuran II Selisih minimum = b. b pengukuran I - b. a pengukuran II Hasil kali dua Pengukuran Hasil kali maksimum = b. a pengukuran I x b. a pengukuran II Hasil kali minimum = b. b pengukuran I x b. b pengukuran II Hal.:14 Aproksimasi Adaptif
  • 15. Contoh 2 : Suatu hasil pengukuran dinyatakan dengan ( 15 ± 0,5 ) gram. Berikan pengukuran maksimum dan minimum yang dapat diterima, kemudian carilah toleransinya ? Jawab : Toleransi yang diperkenankan adalah ( 15 ± 0,5 ) gram, berarti: Pengukuran maksimum yang dapat diterima:15 + 0,5 = 15,5 gram Pengukuran minimum yang dapat diterima: 15 – 0,5 = 14,5 gram Sehingga toleransinya adalah 1 gram Hal.:15 Aproksimasi Adaptif
  • 16. Contoh soal Diketahui dua hasil pengukuran yaitu : 12cm dan 19cm Tentukan : a. Jumlah maksimum dan minimum Selisih maksimum dan minimum Hasil kali maksimum dan minimum Jumlah salah mutlak dan selisih salah mutlak dari pengukuran- pengukuran diatas Hal.:16 Aproksimasi Adaptif
  • 17. Jawab : Hasil pengukuran I = 12cm Hasil pengukuran II = 19cm Salah mutlak pengukuran I = 0,5cm Salah mutlak pengukuran II = 0,5cm Batas atas pengukuran I : (12 + 0,5)cm = 12,5cm Batas bawah pengukuran I : (12 – 0,5)cm = 11,5cm Batas atas pengukuran II : (19 + 0,5)cm = 19,5cm Batas bawah pengukuran II : (19 – 0,5)cm = 18,5cm a. Jumlah Maksimum : (12,5 + 19,5)cm = 32cm Jumlah Minimum : (11,5 + 18,5)cm = 30cm b. Selisih Maksimum : (19,5 - 11,5)cm = 8cm Selisih Minimum : (18,5 + 12,5)cm = 6cm Hal.:17 Aproksimasi Adaptif
  • 18. Jawab : Hasil pengukuran I = 12cm Hasil pengukuran II = 19cm Salah mutlak pengukuran I = 0,5cm Salah mutlak pengukuran II = 0,5cm Batas atas pengukuran I : (12 + 0,5)cm = 12,5cm Batas bawah pengukuran I : (12 – 0,5)cm = 11,5cm Batas atas pengukuran II : (19 + 0,5)cm = 19,5cm Batas bawah pengukuran II : (19 – 0,5)cm = 18,5cm c. Hasil kali Maksimum : (12,5 x 19,5)cm = 243,75cm2 Hasil kali Minimum : (11,5 x 18,5)cm = 212,75cm2 d. Jumlah salah mutlak : 0,5cm + 0,5cm = 1 cm Selisih salah mutlak : 0,5cm + 0,5cm = 1 cm Hal.:18 Aproksimasi Adaptif
  • 19. APROKSIMASI  Kompetensi Dasar Menerapkan konsep operasi hasil pengukuran  Indikator 1. Menghitung jumlah dan selisih hasil pengukuran 2. Menghitung hasil kali maksimum dan minimum hasil pengukuran Hal.:19 Aproksimasi Adaptif
  • 20. Aproksimasi Pecahan Pecahan dapat didekati nilainya dengan pecahan lain dengan teknik pecahan berantai p Misal : x = q dapat ditulis dengan pecahan 1 berantai sbb: x = a1 + 1 a2 + a3 + ... pn Untuk pendekatan ke-n xn = qn dengan pn=anpn-1+pn-2 dan qn=anqn-1+qn-2 Hal.:20 Aproksimasi Adaptif
  • 21. Untuk Menentukan Pendekatan Dapat Dengan Tabel Hasil bagi pecahan berantai a1 a2 a3 …... an-1 an a2.a1 0 1 a1 +1 pn 1 0 qn Hal.:21 Aproksimasi Adaptif
  • 22. Contoh: 1 224 Tentukan pecahan yang mendekati: 99 Hal.:22 Aproksimasi Adaptif
  • 23. Kita Buat Pembagian Bersusun 99 / 224 2 = a1 198 Dapat ditulis: 26 / 99 3 = a2 224 1 78 =2 + 21 / 26 1 = a3 99 1 21 3+ 1 5 / 21 4 = a4 1+ 1 20 4+ 1 / 5 5 = a5 5 5 0 7 9 43 224 Jadi Pecahan yang mendekati adalah: 2 3 4 19 99 Hal.:23 Aproksimasi Adaptif
  • 24. Untuk Menentukan Pendekatan Dapat Dengan Tabel Hasil bagi pecahan berantai 2 3 1 4 5 x 2 0 2 1 + 2 7 9 43 224 x 1 0 1 + 0 1 3 4 19 99 7 9 43 224 Jadi Pecahan yang mendekati adalah: 2 3 4 19 99 Hal.:24 Aproksimasi Adaptif
  • 25. Contoh: 2 Tentukan pecahan yang mendekati: 79 79 / 213 2 158 213 55 / 79 1 55 24 / 55 2 48 7 / 24 3 21 3/72 6 1 / 3 3 3 0 Hal.:25 Aproksimasi Adaptif
  • 26. Dengan Tabel Hasil bagi pecahan berantai 2 1 2 3 2 3 1 0 x 1 0 + 1 1 3 10 23 79 x 2 2 0 + 1 2 3 8 27 62 213 Jadi Pecahan yang mendekati adalah : 1 1 3 10 23 79 2 3 8 27 62 213 Hal.:26 Aproksimasi Adaptif
  • 27. Contoh: Pada mesin bubut yang mempunyai kisar transportir 5 mm akan dibuat ulir dengan kisar 2,06 mm. Persediaan roda gigi pengganti mempunyai gigi 20-120 dan merupakan kelipatan dari 5. Tentukan perbandingan roda gigi penggantinya sehingga menghasilkan ulir yang paling mendekati ukuran sebenarnya dan berapa persentase kesalahannya! Hal.:27 Aproksimasi Adaptif
  • 28. Penyelesaian : Jika roda gigi yang menggerakkan adalah DR dan roda gigi yang digerakkan DN, maka: DR 2,06mm 103 = = DN 5mm 250 Untuk mencari harga yang mendekati harga asal kita gunakan pecahan berantai sebagai berikut: 103 / 250 2 206 44 / 103 2 88 15 / 44 2 30 14 / 15 1 14 1 / 14 14 14 0 Hal.:28 Aproksimasi Adaptif
  • 29. Untuk Menentukan Pendekatan Dapat Dengan Tabel Hasil bagi pecahan berantai 2 2 2 1 14 x 1 0 1 + 0 1 2 5 7 103 x 0 1 0 1 2 5 12 17 250 + 1 2 5 7 103 Jadi Pecahan yang mendekati adalah: 2 5 12 17 250 Hal.:29 Aproksimasi Adaptif
  • 30. Hal.:30 Aproksimasi Adaptif