SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
ANTROPOLOGI KESEHATAN
IMPLIKASI TRANSKULTURAL DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN
DOSEN PEMBIMBING:
Hj.Rr Sri Sedjati SST, M.Kes
disusun oleh,
Kelompok 4
1. Elvadatun Maylin K. (03)
2. Tryas Novelina Putri (05)
3. Awalina Nur F. (08)
4. Lisa Astantiana Y. (12)
5. Syervina Khurrun P. (15)
6. Andi Mulia R. (16)
7. Putri Sekar K. (25)
8. Fatma Dewi Prihartini (26)
9. Nurhayati (37)
10. Dyah Retno U. (44)
11. Naufal Ghozy (52)
12. Naila Putri W. (53)
Kelas 1 Regular A
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
PRODI DIII KEPERAWATAN PEKALONGAN
2016
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
Daftar isi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang................................................................................................................4
1.2. Rumusan masalah...........................................................................................................5
1.3. Tujuan Penulisan............................................................................................................5
1.4. Manfaat Penulisan..........................................................................................................5
BAB 2 ISI
2.1 ImplikasiTranskultural Nursing......................................................................................6
2.2 Unsur Implikasi atau Budaya Transkultura…………… ...............................................7
2.3 Karakteristik Implikasi Transkultural............................................................................9
2.4 Karakteristik Implikasi Transkultural..........................................................................10
2.5 Proses Keperawatan Transkultural……………………...............................................11
2.6 Definisi Keperawatan Transkultural……………………………………………........12
BAB 3 PENUTUP
3.1. Kesimpulan...................................................................................................................13
3.2. Saran.............................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat &
Hidayahnya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan tugas Makalah dengan judul
“Implikasi Transkultural dalam Praktik Keperawatan”.
Dalam penulisan makalah ini kami ingin mengucapkan terimakasih . Kami menyadari
bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan siapa
saja yang membacanya.
Pekalongan,19 September 2016
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Transcultural Nursing adalah suatu area/wilayah keilmuwan budaya pada proses
belajar dan praktik keperawatan yang fokus memandang perbedaan dan kesamaan diantara
budaya dengan menghargai asuhan, sehat dan sakit didasarkan pada nilai budaya manusia,
kepercayaan dan tindakan, dan ilmu ini digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan
khususnya budaya atau keutuhan budaya kepada manusia (Leininger, 2002). Asumsi
mendasar dari teori adalah perilaku caring. Caring adalah esensi dari keperawatan,
membedakan, mendominasi serta mempersatukan tindakan keperawatan. Tindakan Caring
dikatakan sebagai tindakan yang dilakukan dalam memberikan dukungan kepada individu
secara utuh. Perilaku caring semestinya diberikan kepada manusia sejak lahir, dalam
perkembangan dan pertumbuhan, masa pertahanan sampai dikala manusia itu meninggal.
Human caring secara umum dikatakan sebagai segala sesuatu yang berkaitan dengan
dukungan dan bimbingan pada manusia yang utuh. Human caring merupakan fenomena
yang universal dimana ekspresi, struktur dan polanya bervariasi diantara kultur satu tempat
dengan tempat lainnya.
Mempertahankan budaya yaitu strategi yang pertama dilakukan bila budaya pasien
pasien tidak bertentangan dengan kesehatan. Perencanaan dan implemenasi keperawatan
diberikan sesuai nilai- nilai yang relevan yang telah di miliki klien, sehingga klien dapat
meningkatkan atau mempertahankan status kesehatannya. Negosiasi budaya merupakan
stategi yang kedua yaitu intervensi dan implementasi keperawatan untuk membantu klien
beradaptasi terhadap budaya tertentu yang lebih menguntungkan kesehatannya.
B. Rumusan masalah
1. Apa Pengertian Pengkajian ImplikasiTranskultural Nursing ?
2. Apa saja unsur Implikasi Transkultural?
3. Bagaimanakah karakteristik Implikasi Transkultural?
4. Bagaimanakah penjelasan Paradigma Implikasi Transkultural?
5. Bagaimana proses Keperawatan Transkultural?
6. Apakah definisi Keperawatan Transkultural ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian Keperawatan Transkultural.
2. Mengetahui penjelasan para ahli mengenai Paradigma Implikasi Transkultural.
3. Mengetahui proses Keperawatan Transkultural.
D. Manfaat Penulisan
1. Mengetahui gambaran Implikasi Transkultural dalam praktik keperawatan.
2. Menambah pengetahuan tentang Implikasi Transkultural dalam praktik Keperawatan.
3. Menjelaskan tentang implikasi antropologi kesehatan dalam praktik Keperawatan.
BAB 2
ISI
A. Implikasi Transkultural Nursing
Implikasi Transcultural nursing adalah suatu area/wilayah keilmuwan budaya pada
proses belajar dan praktik keperawatan yang fokus memandang perbedaanh dan kesamaan
diantara budaya dengan menghargai asuhan, sehat, sakit didasarkan pada nilai budaya
manusia, kepercayaan dan tindakan, dan ilmu ini digunakan untuk memberikan asuhan
keperawatan khususnya budaya atau keutuhan budaya kepada manusia (leininger, 2002)
Calilista Roy (1976) mendefinisikan keperawatan merupakan definisi ilmiah yang
berorientasi pada praktik keperawatan yang memiliki sekumpulan pengetahuan yang
memiliki sekumpulan pengetahuan untuk memberikan pelayanan kepada klien. Dari
beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa keperawatan adalah upaya pemberian
pelayanan atau asuhan keperawatan yang bersifat humanistic dan professional, holistic
berdasarkan ilmu dan kiat, standar pelayanan dengan berpegang teguh kepada kode etik
yang melandasi perawat professional secara mandiri atau melalui upaya kolaborasi.
Peran perawat adalah melaksanakan pelayanan keperawatan dalam suatu sistem
pelayanan kesehatan sesuai dengan kebijakan umum pemerintah yang berlandaskan
pancasila, khususnya pelayanan atau asuhan keperawatan kepada individu, keluarga,
kelompok, dan komunitas berdasarkan kaidah-kaidah, yaitu:
1. Menunjukkan sikap kepemimpinan dan bertanggung jawab dalam mengelola asuhan
keperawatan.
2. Berperan aktif dalam kegiatan penelitian di bidang keperawatan dan menggunakan
hasil dari teknologi untuk meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan atau asuhan
keperawatan.
3. Berperan aktif dalam mendidik dan melatih pasien dalam kemandirian untuk hidup
sehat.
4. Mengembangkan diri terus menerus untuk meningkatkan kemampuan professional.
5. Memelihara dan mengembangkan kepribadian serta sikap yang sesuai dengan etika
keperawatan dalam melaksanakan profesinya. Berfungsi sebagai anggota masyarakat
yang berperan aktif, reproduktif, terbuka untuk menerima perubahan serta berorientasi
kemasa depan, sesuai dengan perannya.
Dibawah ini peran perawat secara umum, yaitu:
1. Meyakinkan bahwa perusahaan memenuhi peraturan perundang-undangan.
2. Mengembangkan program surveillance kesehatan dan melakukan konseling
3. Melakukan koordinasi untuk kegiatan promosi kesehatan dan fitness.
4. Melakukan penilaian bahaya potensial kesehatan dan keselamatan di tempat kerja.
5. Mengelola piñatalaksanaan akibat kerja dan pertolongan pertama pada kecelakaan
6. Melaksanakan evaluasi kesehatan dan kecelakaan kerja.
7. Konsultasi dengan pihak manajemen dan pihak lain yang diperlukan.
8. Mengelola pelayanan kesehatan, termasuk merencanakan, mengembangkan dan
menganalisa program, pembiayaan, staffing serta administrasi umum.
Selain itu, peran perawat menurut konsirsium ilmu kesehatan tahun 1989,
terdiri dari:
1. Peran perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan
2. Peran perawat sebagai advokat klien
3. Peran perawat sebagai edukator
4. Peran perawat sebagai koordinator
5. Peran perawat sebagai kolaborator
6. Peran perawat sebagai konsultan
7. Peran perawat sebagai pembaruan
B. Unsur Implikasi atau Budaya Transkultural
Komponen-komponen atau unsur-unsur utama dari kebudayan antara lain
sebagai berikut.
1. Peralatan dan perlengkapan hidup (teknologi)
Teknologi menyangkut cara-cara atau teknik memproduksi, memakai, serta
memelihara segala perlengkapan. Teknologi muncul dalam cara-cara manusia
mengorganisasikan masyarakat mengekspresikan rasa keindahan, atau memproduksi
hasil-hasil kesenian. Masyrakat kecil yang hidup berpindah-pindah (nomaden) atau
masyarakat pedesaan yang hidup dari pertanian paling sedikit mengenal 8 macam
teknologi traditional yang disebut juga dengan sistem peralatan dan unsur kebudayaan
fisik, yaitu alat-alat produktif, senjata, wadah, alat-alat menyalakan api, makanan,
pakaian,tempat berlindung dan perumahan, dan alat-alat transportasi.
2. Sistem mata pencaharian hidup
Perhatian para ilmuan pada sistem mata pencaharian ini hanya berfokus pada
masalah-masalah mata pencahariantradisional, diantaranya :
a) Berburu dan meramu
b) Beternak
c) Bercocok tanam diladang
d) Menangkap ikan
7
3. Sistem kekerabatan dan organisasi social
Sistem kekerabatan merupakan bagian yang sangat penting dalam struktur
sosial.
Kim uichol mengemukakan bahwa sistem kekerabatan suatu masyarakat dapat
dipergunakan untuk menggambarkan sruktur sosialdarimasayarakat yang bersangkutan.
Kekerabatan adalah unit-unit sosial yang terdiri atas beberapa keluarga yang memiliki
hubungan darah atau hubungan perkawinan. Anggota kekerabatan terdiri atas ayah, ibu,
anak, menantu, cuc, kakak, adik, paman, bibi, kakek, nenek,dan seterusnya. Dalam kajian
sosiologi-antropologi, ada beberapa macam kelompok kekerabatan dari yang jumlahnya
relatiif kecil hingga besar seperti keluarga ambilineal, plan, fatri, dan separuh masyarakat.
Dimasyarakat umum, juga dikennal kelompok kekerabatan lain seperti keluarga inti,
keluarga luas, keluuarga bilatteral, dan keluarga unilateral. Sementara itu, organisasi
sosial adalah perkumpulan keluargayang dibentuk oleh masyarak, baik yang berbadan
hukum maupun yangg tidak berbadan hukum yang berfungsi sebagai sarana partisipasi
masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu
hidup bersam-sama manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujan
tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.
4. Bahasa Bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan
manusia untuk saling berkomunikasi atau berhubungan baik lewat tulisan, lisan, ataupun
gerakan (bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan
kepada lawan bicara (orang lain). Melalui bahasa, manusia dapat menyuusuaikan diri
dengan tingkah laku, adat istiadat, tatakrama masyarakat, dan sekaligus mudah
memebaurkan dirinya kedalam segala bentukmasyarakat. Bahasa memiliki bebrappa
fungsi yang dapat dibagi menjadi fungsi umum dan fingsi khusus. Fungsi bahasa secara
umum adalah sebagai alat berekspresi, berkomunikasi, serta alat untuk mengadakan
intergarsi dan adaptasi sosial. sedangkan, fungsi bahasa secara khusus adalah
untukmengadakan hubunga dalam pergaulan sehari-hari, mewujudkaan seni (sastra),
mempelajari naskah-naskah kuno, serta mengeksploitasi ilmu pengetahuan dan
teknologi.
5. Kesenian Kesenian mengacu pada nilai keindahan (estetika) yang
berasaldari ekspresi hasrat manusia akan keindahan yang dinikmati dengan mata ataupun
telinga sebagai makhluk yang mempunyai cita rasa ti ggi, manusiamenghasilkan berbagai
corak kesenian mulai dari yang sederhana hingga perwujudan yang kompleks.
6. Sistem kepercayaan ada kalanya pengetahuan, pemahaman, dan daya
tahan fisik manusia dalam menguasai rahsia-rahasia alam sangat terbatas. Secara
bersamaan, muncul keyakinan akan adanya penguasa tertingggi dari sistem jagat raya ini
yang juga mengendalikan manusia sebagai salah satu bagian dari jagat raya. Sehubungan
dengan itu, baik secara individual maupun hidup bermasyarakat, manusia tidak dapat
dilepaskan dari religi atau sistem kepercayaan kepada penguasa alam semesta. Agama
daan sistem kepercayaan lainnya sering kali terintegrasi dengan kebudayaan. Agama
(religion) berasal dari bahas latin religare yang berarti menambatkan adalah sebuah unsur
kebudayaan yang penting dalam sejarah umat manusia. Agam biasanya memiliki satu
prisip, seperti 10 firman dalam agama kristem atau 5 rukun islam dalam agama
islam.Kadang-kadang agama dilibatkan dalam sistem pemerintahan seperti dalam sistem
birokrasi diwilayah Nangroe Aceh Darussalam (Effendi & Makhfudli,2013)
8
2.3 Karakteristik Implikasi Transkultural
Dincker menyimpulkan pendapat Boyle dan Andrews yang menggambarkan
empat ciri essensial budaya yaitu : pertama, budaya dipelajari dan dipindahkan, orang
mempelajari budaya mereka sendiri sejak lahir. Kedua, budaya berbagai bersama,
anggota-anggota kelompok yang sama membagi budaya baik secara sadar maupun tidak
sadar, perilaku dalam kelompok merupakan bagian dari identitas budayanya. Ketiga,
budaya adalah adaptasi pada lingkungan yang mencerminkan kondisi khusus pada
sekelompok manusia seperti bentuk rumah, alat-alat dan sebagainya, adaptasi budaya
pada negara maju diadopsi sesuai dengan teknologi yang tinggi. Keempat, budaya adalah
proses yang selalu berubah dan dinamis, berubah seiring kondisi kebutuhan
kelompoknya, misalnya tentang partisipasi wanita dan sebagainya. Penelitian Brunner
yang ditulis Koetjanddiningrat, pada suku Bataak Toba di Indonesia yang beradaptasi
dengan suku Sunda dengan merubah adat ketatnya karena menyesuaikan diri dengan
budaya setempat. Menurut Samovar dan Porter, ada 6 karakteristik budaya :
1)Budaya itu bukan keturunan tapi di pelajari, jika seorang anak lahir di
Amerika dan hidup di Amerika dari orang tua yang berkebangsaan Indonesia maka
tidaklah secara otomatis anak itu bisa berbicara dengan bahasa Indonesia tanpa ada proses
pembelajaran oleh orang tuanya. 2)Budaya itu di transfer dari satu generasi ke generasi
berikutnya, kita mengetahui banyak haltentang kehidupan yang berhubungan dengan
budaya karena generasi sebelum kita mengajarkan kita banyak hal tersebut. Suatu contoh
upacara penguburan plasenta pada masyarakat Jawa, masyarakat tersebut tidak belajar
secara formal tetapi mengikuti perilaku nenek moyangnya.
3)Budaya itu berdasarkan symbol, untuk bisa mempelajari budaya orang
memerlukan symbol. Dengan symbol inilah nantinya kita dapat saling bertukar pikiran
dan komunikasi sehingga memungkinkan terjadinya proses transfer budaya dari satu
generasi ke generasi berikutnya. Contoh beberapa symbol yang mengkarakteristikan
buadaya adalah kalung pada suku Dayak, manik2 gelang dan semua itu menandakan
symbol pada budaya tertentu.
4)Budaya itu hal yang bisa berubah, karena budaya merupakan system yang
dinamis dan adaptif maka budaya rentan terhadap adanya perubahan.
Misalnya pada sekelompok msyarakat merayakan hari kelahiran dengan
tumpeng atau nasi kuning, pada zaman modern tradisi tersebut berubah menjadi kue
ulang tahun.
5)Budaya itu bersifat menyeluruh, satu elemen budaya dapat mempengaruhi
elemen-elemen budaya yang lain. Misalnya lingkungan sosial akan mempengaruhi
perilaku seseorang yang tinggal di lingkungan tersebut, dan
6)Budaya itu Etnosentris, adanya anggapan bahwa budaya kita lah yang
paling baik di antara budaya-budaya yang lain. Suku Badui akan merasa budaya Badui
yang benar, apabila melihat perilaku budaya dari suku lain dianggap aneh, hal ini terjadi
pada kelompok suku yang lainnya juga. Meskipun tiap kelompok memiliki pola yang
dapat dilihat yang membantu membedakannya dengan kelompok lain, sebagian besar
individu juga mengungkapkan keyakinan atau sifat yang tidak sesuai dengan norma
kelompok. Seseorang bisa sangat tradisional dalam satu aspek dan sangat modern dalam
aspek lain. Ketika orang sakit, mereka kadang menjadi lebih tradisional dalam harapan
mereka dan pemikiran mereka. Juga ada fariasi signifikan dan antara kelompok.
Pengetahuan tentang kelompok juga bernilai ketika memberikan sekumpulan harapan
realistik. Tetapi, hanya dengan belajar tentang individiu
9
atau keluarga yang di hadapi sehingga tenaga medis dapat memahami dalam
hal apa pola kelompok bermakna
2.4 Paraadigma Implikasi Transtruktural
Leininger mengartikan paradigma keperawatan transcultural sebagai
cara pandang, keyakinan, nilai-nilai, konsep-konsep dalam terlaksananya asuhan
keperawatan yang sesuai dengan latar belakang budaya terhadap empat konsep sentral
keperawatan yaitu :
1. Manusia Manusia adalah individu, keluarga atau kelompok yang memiliki
nilai-nilai dan norma-norma yang diyakini dan berguna untuk menetapkan pilihan dan
melakukan pilihan. Menurut Leininger, manusia memiliki kecenderungan untuk
mempertahankan budayanya pada setiap saat dimanapun dia berada.
2. Sehat Kesehatan adalah keseluruhan aktifitas yang dimiliki klien dalam
mengisi kehidupannya, terletak pada rentang sehat sakit. Kesehatan merupakan suatu
keyakinan, nilai, pola kegiatan dalam konteks budaya yang digunakan untuk menjaga dan
memelihara keadaan seimbang/sehat yang dapat diobservasi dalam aktivitas sehari-hari.
Klien dan perawat mempunyai tujuan yang sama yaitu ingin mempertahankan keadaan
sehat dalam rentang sehat-sakit yang adaptif.
pilihan dan melakukan pilihan. Menurut Leininger, manusia memiliki
kecenderungan untuk mempertahankan budayanya pada setiap saat dimanapun dia
berada.
2.Sehat Kesehatan adalah keseluruhan aktifitas yang dimiliki klien dalam
mengisi kehidupannya, terletak pada rentang sehat sakit. Kesehatan merupakan suatu
keyakinan, nilai, pola kegiatan dalam konteks budaya yang digunakan untuk menjaga dan
memelihara keadaan seimbang/sehat yang dapat diobservasi dalam aktivitas sehari-hari.
Klien dan perawat mempunyai tujuan yang sama yaitu ingin mempertahankan keadaan
sehat dalam rentang sehat-sakit yang adaptif.
3. Lingkungan didefinisikan sebagai keseluruhan fenomena yang
mempengaruhi perkembangan, kepercayaan dan perilaku klien. Lingkungan dipandang
sebagai suatu totalitas kehidupan dimana klien dengan budayanya saling berinteraksi.
Terdapat tiga bentuk lingkungan yaitu : fisik, sosial dan simbolik. Lingkungan fisik
adalah lingkungan alam atau diciptakan oleh manusia seperti daerah katulistiwa,
pegunungan, pemukiman padat dan iklim seperti rumah di daerah Eskimo yang hampir
tertutup rapat karena tidak pernah ada matahari sepanjang tahun. Lingkungan sosial
adalah keseluruhan struktur sosial yang berhubungan dengan sosialisasi individu,
keluarga atau kelompok ke dalam masyarakatyang lebih luas. Di dalam lingkungan sosial
individu harus mengikuti struktur dan aturan-aturan yang berlaku di
10
lingkungan tersebut. Lingkungan simbolik adalah keseluruhan bentuk dan
simbol yang menyebabkan individu atau kelompok merasa bersatu seperti musik, seni,
riwayat hidup, bahasa dan atribut yang digunakan.
4. Keperawatan Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian
kegiatan pada praktik keperawatan yang diberikan kepada klien sesuai dengan latar
belakang budayanya. Asuhan keperawatan ditujukan memandirikan individu sesuai
dengan budaya klien.
2.5 Proses Keperawatan Transkultural
1. Pengkajian
Pengkajian dirancang berdasarkan 7 komponen yang ada pada “Sunrise
Model”yaitu :
a) Faktor teknologi
b) Faktor agama dan filosofis
c) Faktor kekerabatan dan social
d) Faktornilaibudayadan gaya hidup
e) Faktor politis dan legal
f) Faktor ekonomi
g) Faktor pendidikan
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan perbedaan kultur.
Gangguan interaksi sosial berhubungan disorientasi sosiokultural.
Ketidak patuhan dalam pengobatan berhubungan dengan sistem nilai yang
diyakini.
3. Interverensi
•Mempertahankan budaya àBila menguntungkan & tidak bertentangan
•Negosiasi budaya àakomodasi bila kurang menguntungkan
•Rekonstruksi budaya àubah bila bertentangan dengan kesehatan
4. Evaluasi
Dilakukan terhadap keberhasilan individu/keluarga dalam mempertahankan
budaya yang sesuai dengan kesehatan,negosiasi terhadap budaya tertentu yang lebih
menguntungkan kesehatan dan restrukturisasi budaya yang bertentangan dengan kesehatan.
2.6 Definisi Keperawatan Transkultural
Ilmu dan kiat yang humanis, yang difokuskan pada perilaku individu atau
kelompok, serta proses untuk mempertahankan/meningkatkan perilaku sehat atau perilaku sakit
secara fisikdan psikokultural sesuai latar belakang budaya (Leininger, 1984).
12
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Faktor sosial adalah faktor yang dipengaruhi oleh orang-orang disekitar kita. Hubungan
kekeluargaan adalah salah satu prinsip mendasar untuk mengelompokkan tiap orang ke dalam
kelompok sosial, peran, kategori, dan silsilah. Faktor sosial dan kekeluargaan yang perlu
dikaji oleh perawat adalah nama lengkap dan nama panggilan dalam keluarga, umur atau
tempat dan tanggal lahir, jenis kelamin, status, tipe keluarga, pengambilan keputusan dalam
anggota keluarga, hubungan klien dengan kepala keluarga, kebiasaan yang dilakukan rutin
oleh keluarga.
Nilai-nilai budaya adalah sesuatu yang dirumuskan dan ditetapkan oleh penganut budaya
yang dianggap baik atau buruk. Norma-norma budaya adalah suatu kaidah yang mempunyai
sifat penerapan terbatas pada penganut budaya terkait. Jenis budaya terdiri atas dua yaitu
pertama, etno-caring yaitu budaya yang dipelajari dari orangtuanya. Kedua, professional
caring yaitu budaya yang dipelajari dari pendidikan formal. Hal-hal yang perlu dikaji
berhubungan dengan nilai-nilai budaya dan gaya hidup adalah posisi dan jabatan, bahasa
yang digunakan, kebiasaan membersihkan diri, kebiasaan makan, makan pantang berkaitan
dengan kondisi sakit, sarana hiburan yang dimanfaatkan dan persepsi sakit berkaitan dengan
aktivitas sehari-hari.
3.2 Saran
Sebagai calon perawat hendaklah nantinya mengaplikasikan teori-teori Leininger dalam
setiap melakukan proses keperawatan, tanpa membeda-bedakan pasien, baik itu dari segi
agama, budaya, dan sebagainya sehingga pelayanan kesehatan dapat dilakukan secara
optimal. Selain itu, dengan adanya makalah ini, para mahasiswa keperawatan dapat
mengetahui konsep keperawatan transkultural sehingga mulai sekarang mempersiapkan
diri menghadapi beragam perbedaan dengan pasien yang nantinya akan didapatkan di
pelayanan kesehatan.
13
DAFTAR PUSTAKA
Pengertian Keperawatan Transkultural Nursing
http://warungbidan.blogspot.co.id/2016/07/makalah-antropologi-9-implikasi-trans.html
Keperawatan transkultural (faktor sosial dan kekerabatan, gaya hidup dan nilai budaya)
http://www.academia.edu/9399483/Keperawatan_transkultural_faktor_sosial_dan_kekerabata
n_gaya_hidup_dan_nilai_budaya_
14

More Related Content

What's hot

Konsep dasar etika profesi keperawatan
Konsep dasar etika  profesi keperawatanKonsep dasar etika  profesi keperawatan
Konsep dasar etika profesi keperawatanAde Rahman
 
Falsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatanFalsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatanAmalia Senja
 
Transkultural nursing
Transkultural nursingTranskultural nursing
Transkultural nursingCahya
 
Materi 1 M1KB4 : Komunikasi Terapeutik
Materi 1 M1KB4 :  Komunikasi TerapeutikMateri 1 M1KB4 :  Komunikasi Terapeutik
Materi 1 M1KB4 : Komunikasi Terapeutikppghybrid4
 
Antropologi (makalah masyarakat dan kelompok sosial)
Antropologi (makalah masyarakat dan kelompok sosial)Antropologi (makalah masyarakat dan kelompok sosial)
Antropologi (makalah masyarakat dan kelompok sosial)tita_chubie
 
Makalah etika keperawatan dalam hukum keperawatan
Makalah etika keperawatan  dalam hukum keperawatanMakalah etika keperawatan  dalam hukum keperawatan
Makalah etika keperawatan dalam hukum keperawatanOperator Warnet Vast Raha
 
Hubungan kerja perawat dengan profesi lain
Hubungan kerja perawat dengan profesi lainHubungan kerja perawat dengan profesi lain
Hubungan kerja perawat dengan profesi lainKampus-Sakinah
 
Ppt komunikasi terapeutik
Ppt komunikasi terapeutikPpt komunikasi terapeutik
Ppt komunikasi terapeutikYuli Thamrin
 
Keperawatan transkultural 2
Keperawatan transkultural 2Keperawatan transkultural 2
Keperawatan transkultural 2rakye-psik
 
Peran Fungsi dan tugas Perawat
Peran Fungsi dan tugas PerawatPeran Fungsi dan tugas Perawat
Peran Fungsi dan tugas PerawatUwes Chaeruman
 
Komunikasi terapeutik pada pasien dewasa
Komunikasi terapeutik pada pasien dewasaKomunikasi terapeutik pada pasien dewasa
Komunikasi terapeutik pada pasien dewasaandhika perceka
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfﱞﱞ ﱞﱞ ﱞﱞ
 
Model Konseptual Florence Nightingale dan Virginia Henderson Pada Keperawatan...
Model Konseptual Florence Nightingale dan Virginia Henderson Pada Keperawatan...Model Konseptual Florence Nightingale dan Virginia Henderson Pada Keperawatan...
Model Konseptual Florence Nightingale dan Virginia Henderson Pada Keperawatan...Yolly Finolla
 
Keperawatan sebagai profesi dan proses profesional
Keperawatan sebagai profesi dan proses profesionalKeperawatan sebagai profesi dan proses profesional
Keperawatan sebagai profesi dan proses profesionalocto zulkarnain
 
Model keperawatan primer
Model keperawatan primerModel keperawatan primer
Model keperawatan primerasadul usud
 

What's hot (20)

Pengkajian keperawatan sistem persarafan
Pengkajian keperawatan sistem persarafanPengkajian keperawatan sistem persarafan
Pengkajian keperawatan sistem persarafan
 
Konsep dasar etika profesi keperawatan
Konsep dasar etika  profesi keperawatanKonsep dasar etika  profesi keperawatan
Konsep dasar etika profesi keperawatan
 
Perkembangan antropologi kesehatan
Perkembangan antropologi kesehatanPerkembangan antropologi kesehatan
Perkembangan antropologi kesehatan
 
Falsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatanFalsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatan
 
Makalah komunikasi terapeutik
Makalah komunikasi terapeutikMakalah komunikasi terapeutik
Makalah komunikasi terapeutik
 
Transkultural nursing
Transkultural nursingTranskultural nursing
Transkultural nursing
 
Materi 1 M1KB4 : Komunikasi Terapeutik
Materi 1 M1KB4 :  Komunikasi TerapeutikMateri 1 M1KB4 :  Komunikasi Terapeutik
Materi 1 M1KB4 : Komunikasi Terapeutik
 
Antropologi (makalah masyarakat dan kelompok sosial)
Antropologi (makalah masyarakat dan kelompok sosial)Antropologi (makalah masyarakat dan kelompok sosial)
Antropologi (makalah masyarakat dan kelompok sosial)
 
Makalah etika keperawatan dalam hukum keperawatan
Makalah etika keperawatan  dalam hukum keperawatanMakalah etika keperawatan  dalam hukum keperawatan
Makalah etika keperawatan dalam hukum keperawatan
 
Hubungan kerja perawat dengan profesi lain
Hubungan kerja perawat dengan profesi lainHubungan kerja perawat dengan profesi lain
Hubungan kerja perawat dengan profesi lain
 
Ppt komunikasi terapeutik
Ppt komunikasi terapeutikPpt komunikasi terapeutik
Ppt komunikasi terapeutik
 
Keperawatan transkultural 2
Keperawatan transkultural 2Keperawatan transkultural 2
Keperawatan transkultural 2
 
Peran Fungsi dan tugas Perawat
Peran Fungsi dan tugas PerawatPeran Fungsi dan tugas Perawat
Peran Fungsi dan tugas Perawat
 
Komunikasi terapeutik pada pasien dewasa
Komunikasi terapeutik pada pasien dewasaKomunikasi terapeutik pada pasien dewasa
Komunikasi terapeutik pada pasien dewasa
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
 
Hubungan terapeutik p k
Hubungan terapeutik p kHubungan terapeutik p k
Hubungan terapeutik p k
 
Model Konseptual Florence Nightingale dan Virginia Henderson Pada Keperawatan...
Model Konseptual Florence Nightingale dan Virginia Henderson Pada Keperawatan...Model Konseptual Florence Nightingale dan Virginia Henderson Pada Keperawatan...
Model Konseptual Florence Nightingale dan Virginia Henderson Pada Keperawatan...
 
Keperawatan sebagai profesi dan proses profesional
Keperawatan sebagai profesi dan proses profesionalKeperawatan sebagai profesi dan proses profesional
Keperawatan sebagai profesi dan proses profesional
 
RPS KMB 1 2018.docx
RPS KMB 1 2018.docxRPS KMB 1 2018.docx
RPS KMB 1 2018.docx
 
Model keperawatan primer
Model keperawatan primerModel keperawatan primer
Model keperawatan primer
 

Similar to Implikasi Transkultural Keperawatan

Teori dan Konseptual Asuhan Keperawatan Madeleine Leiniger
Teori dan Konseptual Asuhan Keperawatan Madeleine Leiniger Teori dan Konseptual Asuhan Keperawatan Madeleine Leiniger
Teori dan Konseptual Asuhan Keperawatan Madeleine Leiniger aris munandar
 
Perspektif dan prinsip keperawatan
Perspektif dan prinsip keperawatanPerspektif dan prinsip keperawatan
Perspektif dan prinsip keperawatanEman Syukur
 
Kel.4 Psiko Sosial Budaya-1.pptx
Kel.4 Psiko Sosial Budaya-1.pptxKel.4 Psiko Sosial Budaya-1.pptx
Kel.4 Psiko Sosial Budaya-1.pptxNurulIklima1
 
Culture care leninger.pptx
Culture care leninger.pptxCulture care leninger.pptx
Culture care leninger.pptxAhmadRosuli
 
Makalah transkultural komplit
Makalah transkultural komplitMakalah transkultural komplit
Makalah transkultural komplitAdi Adriansyah
 
PROSES KEPERAWATAN TRANSKULTURAL.pptx
PROSES KEPERAWATAN TRANSKULTURAL.pptxPROSES KEPERAWATAN TRANSKULTURAL.pptx
PROSES KEPERAWATAN TRANSKULTURAL.pptxristarista10
 
Teori madeleine leininger a.n ridwan abadi
Teori madeleine leininger a.n ridwan abadiTeori madeleine leininger a.n ridwan abadi
Teori madeleine leininger a.n ridwan abadiRIDWANABADI3
 
makalah perspektif transkultural dalam keperawatan
makalah perspektif transkultural dalam keperawatan makalah perspektif transkultural dalam keperawatan
makalah perspektif transkultural dalam keperawatan Satya Wijaya
 
Model Konseptual Asuhan Kebidanan
Model Konseptual Asuhan KebidananModel Konseptual Asuhan Kebidanan
Model Konseptual Asuhan Kebidananevianamsaputri
 
Konsep keperawatan, by Muh. Abdurrouf, Ns, M.Kep
Konsep keperawatan, by Muh. Abdurrouf, Ns, M.KepKonsep keperawatan, by Muh. Abdurrouf, Ns, M.Kep
Konsep keperawatan, by Muh. Abdurrouf, Ns, M.KepSerleena Ivaño Sancia
 
Falsafah & Paradigma Keperawatan.ppt
Falsafah & Paradigma Keperawatan.pptFalsafah & Paradigma Keperawatan.ppt
Falsafah & Paradigma Keperawatan.pptAlFatih93
 
Makalah transkultural narsing keperawatan lintas budaya
Makalah transkultural narsing keperawatan lintas budayaMakalah transkultural narsing keperawatan lintas budaya
Makalah transkultural narsing keperawatan lintas budayaSeptian Muna Barakati
 
Makalah transkultural narsing keperawatan lintas budaya
Makalah transkultural narsing keperawatan lintas budayaMakalah transkultural narsing keperawatan lintas budaya
Makalah transkultural narsing keperawatan lintas budayaWarnet Raha
 
TEORI_DAN_MODEL_KONSEP_KEPERAWATAN_ppt.ppt
TEORI_DAN_MODEL_KONSEP_KEPERAWATAN_ppt.pptTEORI_DAN_MODEL_KONSEP_KEPERAWATAN_ppt.ppt
TEORI_DAN_MODEL_KONSEP_KEPERAWATAN_ppt.pptferdiriansyah4
 
Model konseptual dalam keperawatan baru
Model konseptual dalam keperawatan baruModel konseptual dalam keperawatan baru
Model konseptual dalam keperawatan baruIndra Hizkia
 
1. konsep dasar keperawatan profesional
1. konsep dasar keperawatan profesional1. konsep dasar keperawatan profesional
1. konsep dasar keperawatan profesionalrosellamarie
 
1.PENGANTAR_RISET_KEPERAWATAN.pptx
1.PENGANTAR_RISET_KEPERAWATAN.pptx1.PENGANTAR_RISET_KEPERAWATAN.pptx
1.PENGANTAR_RISET_KEPERAWATAN.pptxFebriyanti779061
 
Transkultural Leinenger's.pptx
Transkultural Leinenger's.pptxTranskultural Leinenger's.pptx
Transkultural Leinenger's.pptxTrisaNetNganjuk
 

Similar to Implikasi Transkultural Keperawatan (20)

Teori dan Konseptual Asuhan Keperawatan Madeleine Leiniger
Teori dan Konseptual Asuhan Keperawatan Madeleine Leiniger Teori dan Konseptual Asuhan Keperawatan Madeleine Leiniger
Teori dan Konseptual Asuhan Keperawatan Madeleine Leiniger
 
Perspektif dan prinsip keperawatan
Perspektif dan prinsip keperawatanPerspektif dan prinsip keperawatan
Perspektif dan prinsip keperawatan
 
Kel.4 Psiko Sosial Budaya-1.pptx
Kel.4 Psiko Sosial Budaya-1.pptxKel.4 Psiko Sosial Budaya-1.pptx
Kel.4 Psiko Sosial Budaya-1.pptx
 
Culture care leninger.pptx
Culture care leninger.pptxCulture care leninger.pptx
Culture care leninger.pptx
 
Makalah transkultural komplit
Makalah transkultural komplitMakalah transkultural komplit
Makalah transkultural komplit
 
PROSES KEPERAWATAN TRANSKULTURAL.pptx
PROSES KEPERAWATAN TRANSKULTURAL.pptxPROSES KEPERAWATAN TRANSKULTURAL.pptx
PROSES KEPERAWATAN TRANSKULTURAL.pptx
 
Teori madeleine leininger a.n ridwan abadi
Teori madeleine leininger a.n ridwan abadiTeori madeleine leininger a.n ridwan abadi
Teori madeleine leininger a.n ridwan abadi
 
makalah perspektif transkultural dalam keperawatan
makalah perspektif transkultural dalam keperawatan makalah perspektif transkultural dalam keperawatan
makalah perspektif transkultural dalam keperawatan
 
Model Konseptual Asuhan Kebidanan
Model Konseptual Asuhan KebidananModel Konseptual Asuhan Kebidanan
Model Konseptual Asuhan Kebidanan
 
Konsep keperawatan, by Muh. Abdurrouf, Ns, M.Kep
Konsep keperawatan, by Muh. Abdurrouf, Ns, M.KepKonsep keperawatan, by Muh. Abdurrouf, Ns, M.Kep
Konsep keperawatan, by Muh. Abdurrouf, Ns, M.Kep
 
Falsafah & Paradigma Keperawatan.ppt
Falsafah & Paradigma Keperawatan.pptFalsafah & Paradigma Keperawatan.ppt
Falsafah & Paradigma Keperawatan.ppt
 
Makalah transkultural narsing keperawatan lintas budaya
Makalah transkultural narsing keperawatan lintas budayaMakalah transkultural narsing keperawatan lintas budaya
Makalah transkultural narsing keperawatan lintas budaya
 
Makalah transkultural narsing keperawatan lintas budaya
Makalah transkultural narsing keperawatan lintas budayaMakalah transkultural narsing keperawatan lintas budaya
Makalah transkultural narsing keperawatan lintas budaya
 
Kdk final akbid paramata muna
Kdk final akbid paramata muna Kdk final akbid paramata muna
Kdk final akbid paramata muna
 
Kdk final akbid paramata muna
Kdk final akbid paramata muna Kdk final akbid paramata muna
Kdk final akbid paramata muna
 
TEORI_DAN_MODEL_KONSEP_KEPERAWATAN_ppt.ppt
TEORI_DAN_MODEL_KONSEP_KEPERAWATAN_ppt.pptTEORI_DAN_MODEL_KONSEP_KEPERAWATAN_ppt.ppt
TEORI_DAN_MODEL_KONSEP_KEPERAWATAN_ppt.ppt
 
Model konseptual dalam keperawatan baru
Model konseptual dalam keperawatan baruModel konseptual dalam keperawatan baru
Model konseptual dalam keperawatan baru
 
1. konsep dasar keperawatan profesional
1. konsep dasar keperawatan profesional1. konsep dasar keperawatan profesional
1. konsep dasar keperawatan profesional
 
1.PENGANTAR_RISET_KEPERAWATAN.pptx
1.PENGANTAR_RISET_KEPERAWATAN.pptx1.PENGANTAR_RISET_KEPERAWATAN.pptx
1.PENGANTAR_RISET_KEPERAWATAN.pptx
 
Transkultural Leinenger's.pptx
Transkultural Leinenger's.pptxTranskultural Leinenger's.pptx
Transkultural Leinenger's.pptx
 

Recently uploaded

Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Arif Fahmi
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbSendaUNNES
 
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) CurrentMateri Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Currentaditya romadhon
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxsiampurnomo90
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxmarodotodo
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Codajongshopp
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxmade406432
 
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologijenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologissuser7c01e3
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024Zakiah dr
 
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptStevenSamuelBangun
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptxASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptxabdulmujibmgi
 
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxPB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxHikmaLavigne
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smearprofesibidan2
 
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADAASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADARismaZulfiani
 
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritisfidel377036
 

Recently uploaded (15)

Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
 
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) CurrentMateri Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
 
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologijenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
 
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptxASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
 
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxPB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
 
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADAASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
 
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
 

Implikasi Transkultural Keperawatan

  • 1. ANTROPOLOGI KESEHATAN IMPLIKASI TRANSKULTURAL DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN DOSEN PEMBIMBING: Hj.Rr Sri Sedjati SST, M.Kes disusun oleh, Kelompok 4 1. Elvadatun Maylin K. (03) 2. Tryas Novelina Putri (05) 3. Awalina Nur F. (08) 4. Lisa Astantiana Y. (12) 5. Syervina Khurrun P. (15) 6. Andi Mulia R. (16) 7. Putri Sekar K. (25) 8. Fatma Dewi Prihartini (26) 9. Nurhayati (37) 10. Dyah Retno U. (44) 11. Naufal Ghozy (52) 12. Naila Putri W. (53) Kelas 1 Regular A POLTEKKES KEMENKES SEMARANG PRODI DIII KEPERAWATAN PEKALONGAN 2016
  • 2. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR Daftar isi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang................................................................................................................4 1.2. Rumusan masalah...........................................................................................................5 1.3. Tujuan Penulisan............................................................................................................5 1.4. Manfaat Penulisan..........................................................................................................5 BAB 2 ISI 2.1 ImplikasiTranskultural Nursing......................................................................................6 2.2 Unsur Implikasi atau Budaya Transkultura…………… ...............................................7 2.3 Karakteristik Implikasi Transkultural............................................................................9 2.4 Karakteristik Implikasi Transkultural..........................................................................10 2.5 Proses Keperawatan Transkultural……………………...............................................11 2.6 Definisi Keperawatan Transkultural……………………………………………........12 BAB 3 PENUTUP 3.1. Kesimpulan...................................................................................................................13 3.2. Saran.............................................................................................................................13 DAFTAR PUSTAKA
  • 3. KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat & Hidayahnya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan tugas Makalah dengan judul “Implikasi Transkultural dalam Praktik Keperawatan”. Dalam penulisan makalah ini kami ingin mengucapkan terimakasih . Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan siapa saja yang membacanya. Pekalongan,19 September 2016 Penyusun
  • 4. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang Transcultural Nursing adalah suatu area/wilayah keilmuwan budaya pada proses belajar dan praktik keperawatan yang fokus memandang perbedaan dan kesamaan diantara budaya dengan menghargai asuhan, sehat dan sakit didasarkan pada nilai budaya manusia, kepercayaan dan tindakan, dan ilmu ini digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan khususnya budaya atau keutuhan budaya kepada manusia (Leininger, 2002). Asumsi mendasar dari teori adalah perilaku caring. Caring adalah esensi dari keperawatan, membedakan, mendominasi serta mempersatukan tindakan keperawatan. Tindakan Caring dikatakan sebagai tindakan yang dilakukan dalam memberikan dukungan kepada individu secara utuh. Perilaku caring semestinya diberikan kepada manusia sejak lahir, dalam perkembangan dan pertumbuhan, masa pertahanan sampai dikala manusia itu meninggal. Human caring secara umum dikatakan sebagai segala sesuatu yang berkaitan dengan dukungan dan bimbingan pada manusia yang utuh. Human caring merupakan fenomena yang universal dimana ekspresi, struktur dan polanya bervariasi diantara kultur satu tempat dengan tempat lainnya. Mempertahankan budaya yaitu strategi yang pertama dilakukan bila budaya pasien pasien tidak bertentangan dengan kesehatan. Perencanaan dan implemenasi keperawatan diberikan sesuai nilai- nilai yang relevan yang telah di miliki klien, sehingga klien dapat meningkatkan atau mempertahankan status kesehatannya. Negosiasi budaya merupakan stategi yang kedua yaitu intervensi dan implementasi keperawatan untuk membantu klien beradaptasi terhadap budaya tertentu yang lebih menguntungkan kesehatannya. B. Rumusan masalah 1. Apa Pengertian Pengkajian ImplikasiTranskultural Nursing ? 2. Apa saja unsur Implikasi Transkultural? 3. Bagaimanakah karakteristik Implikasi Transkultural? 4. Bagaimanakah penjelasan Paradigma Implikasi Transkultural?
  • 5. 5. Bagaimana proses Keperawatan Transkultural? 6. Apakah definisi Keperawatan Transkultural ? C. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui pengertian Keperawatan Transkultural. 2. Mengetahui penjelasan para ahli mengenai Paradigma Implikasi Transkultural. 3. Mengetahui proses Keperawatan Transkultural. D. Manfaat Penulisan 1. Mengetahui gambaran Implikasi Transkultural dalam praktik keperawatan. 2. Menambah pengetahuan tentang Implikasi Transkultural dalam praktik Keperawatan. 3. Menjelaskan tentang implikasi antropologi kesehatan dalam praktik Keperawatan.
  • 6. BAB 2 ISI A. Implikasi Transkultural Nursing Implikasi Transcultural nursing adalah suatu area/wilayah keilmuwan budaya pada proses belajar dan praktik keperawatan yang fokus memandang perbedaanh dan kesamaan diantara budaya dengan menghargai asuhan, sehat, sakit didasarkan pada nilai budaya manusia, kepercayaan dan tindakan, dan ilmu ini digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan khususnya budaya atau keutuhan budaya kepada manusia (leininger, 2002) Calilista Roy (1976) mendefinisikan keperawatan merupakan definisi ilmiah yang berorientasi pada praktik keperawatan yang memiliki sekumpulan pengetahuan yang memiliki sekumpulan pengetahuan untuk memberikan pelayanan kepada klien. Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa keperawatan adalah upaya pemberian pelayanan atau asuhan keperawatan yang bersifat humanistic dan professional, holistic berdasarkan ilmu dan kiat, standar pelayanan dengan berpegang teguh kepada kode etik yang melandasi perawat professional secara mandiri atau melalui upaya kolaborasi. Peran perawat adalah melaksanakan pelayanan keperawatan dalam suatu sistem pelayanan kesehatan sesuai dengan kebijakan umum pemerintah yang berlandaskan pancasila, khususnya pelayanan atau asuhan keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok, dan komunitas berdasarkan kaidah-kaidah, yaitu: 1. Menunjukkan sikap kepemimpinan dan bertanggung jawab dalam mengelola asuhan keperawatan. 2. Berperan aktif dalam kegiatan penelitian di bidang keperawatan dan menggunakan hasil dari teknologi untuk meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan atau asuhan keperawatan. 3. Berperan aktif dalam mendidik dan melatih pasien dalam kemandirian untuk hidup sehat. 4. Mengembangkan diri terus menerus untuk meningkatkan kemampuan professional. 5. Memelihara dan mengembangkan kepribadian serta sikap yang sesuai dengan etika keperawatan dalam melaksanakan profesinya. Berfungsi sebagai anggota masyarakat
  • 7. yang berperan aktif, reproduktif, terbuka untuk menerima perubahan serta berorientasi kemasa depan, sesuai dengan perannya. Dibawah ini peran perawat secara umum, yaitu: 1. Meyakinkan bahwa perusahaan memenuhi peraturan perundang-undangan. 2. Mengembangkan program surveillance kesehatan dan melakukan konseling 3. Melakukan koordinasi untuk kegiatan promosi kesehatan dan fitness. 4. Melakukan penilaian bahaya potensial kesehatan dan keselamatan di tempat kerja. 5. Mengelola piñatalaksanaan akibat kerja dan pertolongan pertama pada kecelakaan 6. Melaksanakan evaluasi kesehatan dan kecelakaan kerja. 7. Konsultasi dengan pihak manajemen dan pihak lain yang diperlukan. 8. Mengelola pelayanan kesehatan, termasuk merencanakan, mengembangkan dan menganalisa program, pembiayaan, staffing serta administrasi umum. Selain itu, peran perawat menurut konsirsium ilmu kesehatan tahun 1989, terdiri dari: 1. Peran perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan 2. Peran perawat sebagai advokat klien 3. Peran perawat sebagai edukator 4. Peran perawat sebagai koordinator 5. Peran perawat sebagai kolaborator 6. Peran perawat sebagai konsultan 7. Peran perawat sebagai pembaruan B. Unsur Implikasi atau Budaya Transkultural Komponen-komponen atau unsur-unsur utama dari kebudayan antara lain sebagai berikut. 1. Peralatan dan perlengkapan hidup (teknologi) Teknologi menyangkut cara-cara atau teknik memproduksi, memakai, serta memelihara segala perlengkapan. Teknologi muncul dalam cara-cara manusia mengorganisasikan masyarakat mengekspresikan rasa keindahan, atau memproduksi hasil-hasil kesenian. Masyrakat kecil yang hidup berpindah-pindah (nomaden) atau masyarakat pedesaan yang hidup dari pertanian paling sedikit mengenal 8 macam teknologi traditional yang disebut juga dengan sistem peralatan dan unsur kebudayaan fisik, yaitu alat-alat produktif, senjata, wadah, alat-alat menyalakan api, makanan, pakaian,tempat berlindung dan perumahan, dan alat-alat transportasi.
  • 8. 2. Sistem mata pencaharian hidup Perhatian para ilmuan pada sistem mata pencaharian ini hanya berfokus pada masalah-masalah mata pencahariantradisional, diantaranya : a) Berburu dan meramu b) Beternak c) Bercocok tanam diladang d) Menangkap ikan 7 3. Sistem kekerabatan dan organisasi social Sistem kekerabatan merupakan bagian yang sangat penting dalam struktur sosial. Kim uichol mengemukakan bahwa sistem kekerabatan suatu masyarakat dapat dipergunakan untuk menggambarkan sruktur sosialdarimasayarakat yang bersangkutan. Kekerabatan adalah unit-unit sosial yang terdiri atas beberapa keluarga yang memiliki hubungan darah atau hubungan perkawinan. Anggota kekerabatan terdiri atas ayah, ibu, anak, menantu, cuc, kakak, adik, paman, bibi, kakek, nenek,dan seterusnya. Dalam kajian sosiologi-antropologi, ada beberapa macam kelompok kekerabatan dari yang jumlahnya relatiif kecil hingga besar seperti keluarga ambilineal, plan, fatri, dan separuh masyarakat. Dimasyarakat umum, juga dikennal kelompok kekerabatan lain seperti keluarga inti, keluarga luas, keluuarga bilatteral, dan keluarga unilateral. Sementara itu, organisasi sosial adalah perkumpulan keluargayang dibentuk oleh masyarak, baik yang berbadan hukum maupun yangg tidak berbadan hukum yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersam-sama manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri. 4. Bahasa Bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasi atau berhubungan baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan bicara (orang lain). Melalui bahasa, manusia dapat menyuusuaikan diri dengan tingkah laku, adat istiadat, tatakrama masyarakat, dan sekaligus mudah memebaurkan dirinya kedalam segala bentukmasyarakat. Bahasa memiliki bebrappa fungsi yang dapat dibagi menjadi fungsi umum dan fingsi khusus. Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat berekspresi, berkomunikasi, serta alat untuk mengadakan intergarsi dan adaptasi sosial. sedangkan, fungsi bahasa secara khusus adalah untukmengadakan hubunga dalam pergaulan sehari-hari, mewujudkaan seni (sastra), mempelajari naskah-naskah kuno, serta mengeksploitasi ilmu pengetahuan dan teknologi. 5. Kesenian Kesenian mengacu pada nilai keindahan (estetika) yang berasaldari ekspresi hasrat manusia akan keindahan yang dinikmati dengan mata ataupun telinga sebagai makhluk yang mempunyai cita rasa ti ggi, manusiamenghasilkan berbagai corak kesenian mulai dari yang sederhana hingga perwujudan yang kompleks. 6. Sistem kepercayaan ada kalanya pengetahuan, pemahaman, dan daya tahan fisik manusia dalam menguasai rahsia-rahasia alam sangat terbatas. Secara bersamaan, muncul keyakinan akan adanya penguasa tertingggi dari sistem jagat raya ini yang juga mengendalikan manusia sebagai salah satu bagian dari jagat raya. Sehubungan dengan itu, baik secara individual maupun hidup bermasyarakat, manusia tidak dapat dilepaskan dari religi atau sistem kepercayaan kepada penguasa alam semesta. Agama
  • 9. daan sistem kepercayaan lainnya sering kali terintegrasi dengan kebudayaan. Agama (religion) berasal dari bahas latin religare yang berarti menambatkan adalah sebuah unsur kebudayaan yang penting dalam sejarah umat manusia. Agam biasanya memiliki satu prisip, seperti 10 firman dalam agama kristem atau 5 rukun islam dalam agama islam.Kadang-kadang agama dilibatkan dalam sistem pemerintahan seperti dalam sistem birokrasi diwilayah Nangroe Aceh Darussalam (Effendi & Makhfudli,2013) 8 2.3 Karakteristik Implikasi Transkultural Dincker menyimpulkan pendapat Boyle dan Andrews yang menggambarkan empat ciri essensial budaya yaitu : pertama, budaya dipelajari dan dipindahkan, orang mempelajari budaya mereka sendiri sejak lahir. Kedua, budaya berbagai bersama, anggota-anggota kelompok yang sama membagi budaya baik secara sadar maupun tidak sadar, perilaku dalam kelompok merupakan bagian dari identitas budayanya. Ketiga, budaya adalah adaptasi pada lingkungan yang mencerminkan kondisi khusus pada sekelompok manusia seperti bentuk rumah, alat-alat dan sebagainya, adaptasi budaya pada negara maju diadopsi sesuai dengan teknologi yang tinggi. Keempat, budaya adalah proses yang selalu berubah dan dinamis, berubah seiring kondisi kebutuhan kelompoknya, misalnya tentang partisipasi wanita dan sebagainya. Penelitian Brunner yang ditulis Koetjanddiningrat, pada suku Bataak Toba di Indonesia yang beradaptasi dengan suku Sunda dengan merubah adat ketatnya karena menyesuaikan diri dengan budaya setempat. Menurut Samovar dan Porter, ada 6 karakteristik budaya : 1)Budaya itu bukan keturunan tapi di pelajari, jika seorang anak lahir di Amerika dan hidup di Amerika dari orang tua yang berkebangsaan Indonesia maka tidaklah secara otomatis anak itu bisa berbicara dengan bahasa Indonesia tanpa ada proses pembelajaran oleh orang tuanya. 2)Budaya itu di transfer dari satu generasi ke generasi berikutnya, kita mengetahui banyak haltentang kehidupan yang berhubungan dengan budaya karena generasi sebelum kita mengajarkan kita banyak hal tersebut. Suatu contoh upacara penguburan plasenta pada masyarakat Jawa, masyarakat tersebut tidak belajar secara formal tetapi mengikuti perilaku nenek moyangnya. 3)Budaya itu berdasarkan symbol, untuk bisa mempelajari budaya orang memerlukan symbol. Dengan symbol inilah nantinya kita dapat saling bertukar pikiran dan komunikasi sehingga memungkinkan terjadinya proses transfer budaya dari satu generasi ke generasi berikutnya. Contoh beberapa symbol yang mengkarakteristikan buadaya adalah kalung pada suku Dayak, manik2 gelang dan semua itu menandakan symbol pada budaya tertentu. 4)Budaya itu hal yang bisa berubah, karena budaya merupakan system yang dinamis dan adaptif maka budaya rentan terhadap adanya perubahan. Misalnya pada sekelompok msyarakat merayakan hari kelahiran dengan tumpeng atau nasi kuning, pada zaman modern tradisi tersebut berubah menjadi kue ulang tahun.
  • 10. 5)Budaya itu bersifat menyeluruh, satu elemen budaya dapat mempengaruhi elemen-elemen budaya yang lain. Misalnya lingkungan sosial akan mempengaruhi perilaku seseorang yang tinggal di lingkungan tersebut, dan 6)Budaya itu Etnosentris, adanya anggapan bahwa budaya kita lah yang paling baik di antara budaya-budaya yang lain. Suku Badui akan merasa budaya Badui yang benar, apabila melihat perilaku budaya dari suku lain dianggap aneh, hal ini terjadi pada kelompok suku yang lainnya juga. Meskipun tiap kelompok memiliki pola yang dapat dilihat yang membantu membedakannya dengan kelompok lain, sebagian besar individu juga mengungkapkan keyakinan atau sifat yang tidak sesuai dengan norma kelompok. Seseorang bisa sangat tradisional dalam satu aspek dan sangat modern dalam aspek lain. Ketika orang sakit, mereka kadang menjadi lebih tradisional dalam harapan mereka dan pemikiran mereka. Juga ada fariasi signifikan dan antara kelompok. Pengetahuan tentang kelompok juga bernilai ketika memberikan sekumpulan harapan realistik. Tetapi, hanya dengan belajar tentang individiu 9 atau keluarga yang di hadapi sehingga tenaga medis dapat memahami dalam hal apa pola kelompok bermakna 2.4 Paraadigma Implikasi Transtruktural Leininger mengartikan paradigma keperawatan transcultural sebagai cara pandang, keyakinan, nilai-nilai, konsep-konsep dalam terlaksananya asuhan keperawatan yang sesuai dengan latar belakang budaya terhadap empat konsep sentral keperawatan yaitu : 1. Manusia Manusia adalah individu, keluarga atau kelompok yang memiliki nilai-nilai dan norma-norma yang diyakini dan berguna untuk menetapkan pilihan dan melakukan pilihan. Menurut Leininger, manusia memiliki kecenderungan untuk mempertahankan budayanya pada setiap saat dimanapun dia berada. 2. Sehat Kesehatan adalah keseluruhan aktifitas yang dimiliki klien dalam mengisi kehidupannya, terletak pada rentang sehat sakit. Kesehatan merupakan suatu keyakinan, nilai, pola kegiatan dalam konteks budaya yang digunakan untuk menjaga dan memelihara keadaan seimbang/sehat yang dapat diobservasi dalam aktivitas sehari-hari. Klien dan perawat mempunyai tujuan yang sama yaitu ingin mempertahankan keadaan sehat dalam rentang sehat-sakit yang adaptif. pilihan dan melakukan pilihan. Menurut Leininger, manusia memiliki kecenderungan untuk mempertahankan budayanya pada setiap saat dimanapun dia berada. 2.Sehat Kesehatan adalah keseluruhan aktifitas yang dimiliki klien dalam mengisi kehidupannya, terletak pada rentang sehat sakit. Kesehatan merupakan suatu keyakinan, nilai, pola kegiatan dalam konteks budaya yang digunakan untuk menjaga dan
  • 11. memelihara keadaan seimbang/sehat yang dapat diobservasi dalam aktivitas sehari-hari. Klien dan perawat mempunyai tujuan yang sama yaitu ingin mempertahankan keadaan sehat dalam rentang sehat-sakit yang adaptif. 3. Lingkungan didefinisikan sebagai keseluruhan fenomena yang mempengaruhi perkembangan, kepercayaan dan perilaku klien. Lingkungan dipandang sebagai suatu totalitas kehidupan dimana klien dengan budayanya saling berinteraksi. Terdapat tiga bentuk lingkungan yaitu : fisik, sosial dan simbolik. Lingkungan fisik adalah lingkungan alam atau diciptakan oleh manusia seperti daerah katulistiwa, pegunungan, pemukiman padat dan iklim seperti rumah di daerah Eskimo yang hampir tertutup rapat karena tidak pernah ada matahari sepanjang tahun. Lingkungan sosial adalah keseluruhan struktur sosial yang berhubungan dengan sosialisasi individu, keluarga atau kelompok ke dalam masyarakatyang lebih luas. Di dalam lingkungan sosial individu harus mengikuti struktur dan aturan-aturan yang berlaku di 10 lingkungan tersebut. Lingkungan simbolik adalah keseluruhan bentuk dan simbol yang menyebabkan individu atau kelompok merasa bersatu seperti musik, seni, riwayat hidup, bahasa dan atribut yang digunakan. 4. Keperawatan Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktik keperawatan yang diberikan kepada klien sesuai dengan latar belakang budayanya. Asuhan keperawatan ditujukan memandirikan individu sesuai dengan budaya klien. 2.5 Proses Keperawatan Transkultural 1. Pengkajian Pengkajian dirancang berdasarkan 7 komponen yang ada pada “Sunrise Model”yaitu : a) Faktor teknologi b) Faktor agama dan filosofis c) Faktor kekerabatan dan social d) Faktornilaibudayadan gaya hidup e) Faktor politis dan legal f) Faktor ekonomi g) Faktor pendidikan 2. Diagnosa Keperawatan Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan perbedaan kultur.
  • 12. Gangguan interaksi sosial berhubungan disorientasi sosiokultural. Ketidak patuhan dalam pengobatan berhubungan dengan sistem nilai yang diyakini. 3. Interverensi •Mempertahankan budaya àBila menguntungkan & tidak bertentangan •Negosiasi budaya àakomodasi bila kurang menguntungkan •Rekonstruksi budaya àubah bila bertentangan dengan kesehatan 4. Evaluasi Dilakukan terhadap keberhasilan individu/keluarga dalam mempertahankan budaya yang sesuai dengan kesehatan,negosiasi terhadap budaya tertentu yang lebih menguntungkan kesehatan dan restrukturisasi budaya yang bertentangan dengan kesehatan. 2.6 Definisi Keperawatan Transkultural Ilmu dan kiat yang humanis, yang difokuskan pada perilaku individu atau kelompok, serta proses untuk mempertahankan/meningkatkan perilaku sehat atau perilaku sakit secara fisikdan psikokultural sesuai latar belakang budaya (Leininger, 1984).
  • 13. 12 BAB 3 PENUTUP 3.1 Kesimpulan Faktor sosial adalah faktor yang dipengaruhi oleh orang-orang disekitar kita. Hubungan kekeluargaan adalah salah satu prinsip mendasar untuk mengelompokkan tiap orang ke dalam kelompok sosial, peran, kategori, dan silsilah. Faktor sosial dan kekeluargaan yang perlu dikaji oleh perawat adalah nama lengkap dan nama panggilan dalam keluarga, umur atau tempat dan tanggal lahir, jenis kelamin, status, tipe keluarga, pengambilan keputusan dalam anggota keluarga, hubungan klien dengan kepala keluarga, kebiasaan yang dilakukan rutin oleh keluarga. Nilai-nilai budaya adalah sesuatu yang dirumuskan dan ditetapkan oleh penganut budaya yang dianggap baik atau buruk. Norma-norma budaya adalah suatu kaidah yang mempunyai sifat penerapan terbatas pada penganut budaya terkait. Jenis budaya terdiri atas dua yaitu pertama, etno-caring yaitu budaya yang dipelajari dari orangtuanya. Kedua, professional caring yaitu budaya yang dipelajari dari pendidikan formal. Hal-hal yang perlu dikaji berhubungan dengan nilai-nilai budaya dan gaya hidup adalah posisi dan jabatan, bahasa yang digunakan, kebiasaan membersihkan diri, kebiasaan makan, makan pantang berkaitan dengan kondisi sakit, sarana hiburan yang dimanfaatkan dan persepsi sakit berkaitan dengan aktivitas sehari-hari. 3.2 Saran
  • 14. Sebagai calon perawat hendaklah nantinya mengaplikasikan teori-teori Leininger dalam setiap melakukan proses keperawatan, tanpa membeda-bedakan pasien, baik itu dari segi agama, budaya, dan sebagainya sehingga pelayanan kesehatan dapat dilakukan secara optimal. Selain itu, dengan adanya makalah ini, para mahasiswa keperawatan dapat mengetahui konsep keperawatan transkultural sehingga mulai sekarang mempersiapkan diri menghadapi beragam perbedaan dengan pasien yang nantinya akan didapatkan di pelayanan kesehatan. 13 DAFTAR PUSTAKA Pengertian Keperawatan Transkultural Nursing http://warungbidan.blogspot.co.id/2016/07/makalah-antropologi-9-implikasi-trans.html Keperawatan transkultural (faktor sosial dan kekerabatan, gaya hidup dan nilai budaya) http://www.academia.edu/9399483/Keperawatan_transkultural_faktor_sosial_dan_kekerabata n_gaya_hidup_dan_nilai_budaya_
  • 15. 14