Balita di desa Y menghadapi masalah gizi dan penyakit akibat lingkungan yang kurang hygienis serta pengetahuan ibu tentang gizi yang kurang memadai. Perawat berperan sebagai pendidik untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang gizi balita dan sanitasi lingkungan.
2. “ADA YANG SENANTIASA BERDOA
UNTUKMU, SAMPAI DIA LUPA BERDOA
UNTUK DIRINYA SENDIRI, DIA ADALAH
AYAH DAN IBUMU ”
3. ANAK
Menurut WHO, batas usia anak yaitu sejak bayi lahir (0 bulan) sampai usia 19
tahun, dgn klasifikasi :
● Bayi ( Infants ) 0 – < 1 tahun
● Batita (Toddler): 1 - < 3 tahun
● Pra Sekolah : 3 - < 6 tahun
● Remaja (Adolescents) : 11 – 19 thn
4. FASE
PERKEMBANG
AN
Fase atau tahap perkembangan anak ditandai
oleh ciri-ciri atau pola tingkah laku tertentu.
Meskipun setiap anak mempunyai tahapan
perkembangan yang berbeda, namun secara
umum memiliki tanda-tanda yang hampir sama.
5. FASE PERKEMBANGAN
ANAK
Beberapa ahli mengklasifikasi fase perkembangan anak
berdasarkan :
1.Perkembangan Fisik atau proses biologis (pertumbuhan)
2.Perkembangan Kognitif
3.Perkembangan Psikologi
4.Tugas Perkembangan
6. FASE PERKEMBANGAN
ANAK
ARISTOTELES
•Masa Bermain : 0 - 7 tahun
•Masa Belajar : 7 - 14 tahun
•Masa Pubertas : 14 – 21 tahun
ELIZABETH B. HURLOCK
• Prenatal : 280 hari (mulai konsepsi – proses kelahiran)
• Infant : 0 -14 hari
• Bayi : 2 minggu – 2 tahun
• Kanak – kanak : 2 – 11 tahun
• Remaja : 11 – 19 tahun
SIGMUN FREUD
• Infantile : 0 – 6 tahun (Oral, anal, falik)
• Laten : 6 – 12 tahun
• Pubertas : 12 tahun
• Genital : > 12 tahun
7. FASE PERKEMBANGAN
ANAK
JEAN PIAGET
• Fase sensorik motorik (0-2 thn)
• Fase pra operasional (2-7 thn)
• Fase operasi konkret (7-11 thn)
• Fase operasi formal (11-15 thn)
ERICKSON
• Percaya vs tdk percaya (0-1 thn)
• Otonomi vs rasa malu/ragu ( 1-3
thn)
• Inisiatif vs rasa bersalah ( 3-6 thn)
• Industri vs Inferiority (6-12 thn)
• Identitas vs keracunan peran ( 12-
18 thn)
ROBBERT J. HAVIGHURST
● Infancy and early childhood
(masa Prasekolah) : 0-6 tahun
● Middle childood ( masa
sekolah) : 6-12 tahun.
● Adolescence (masa remaja) :
12-18 tahun
8. TUGAS PERKEMBANGAN ANAK
Robert J. Havighurst
suatu hal yang muncul pada periode tertentu dalam
rentang kehidupan individu yang apabila berhasil
dituntaskan akan membawa kesuksesan ke tugas
perkembangan selanjutnya tapi jika gagal akan
menyebabkan kesulitan dalam menuntaskan tugas
berikutnya
Elizabeth B. Hurlock
sebagai social expectations yang artinya setiap kelompok
budaya mengharapkan anggotanya menguasai
keterampilan tertentu yang penting dan memperoleh pola
perilaku yang disetujui oleh berbagai usia sepanjang
rentang kehidupan.
9. TUGAS PERKEMBANGAN ANAK
Charlotte Buhler
• Fase pertama (0-1 tahun) : Belajar
menghayati berbagai objek diluar diri sendiri,
melatih fungsi – fungsi motorik.
• Fase kedua (2-4 tahun) : Belajar mengenal
dunia objektif diluar diri sendiri, disertai
dengan penghayatan yang bersifat subjektif.
• Fase ketiga (> 5 tahun) ; Belajar bersosi
Erik Erickson
• Masa bayi (0-1,5 thn) : anak belajar bahwa dunia
merupakan tempat yang baik baginya, dan ia
belajar menjadi optimis
• Masa toddler (1,5-3 thn): Anak belajar
menggunakan kemampuan bergerak sendiri untuk
melaksanakan dua tugas penting, yakni
pemisahan diri dari ibu dan mulai menguasai diri,
lingkungan, dan keterampilan dasar untuk hidup
• Awal masa kanak-kanak (> 4 thn) : Anak belajar
mencontoh orang tuanya, pusat perhatian anak
berubah dari benda ke orang.
10. TUGAS PERKEMBANGAN ANAK
Robert J. Havighurst
Masa Kanak-kanak awal (0-6 thn)
• Belajar berjalan
• Belajar makan makanan padat
• Belajar berbicara
• Belajar perbedaan jenis kelamin
• Toilet training
• Mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis
• Membentuk konsep sederhana ttg realitas
fisik dan sosial
• Belajar menjalin hubungan emosional dgn org
terdekat
• Belajar membedakan yg baik dan buruk serta
mengembangkan kata hati
Elizabeth B. Hurlock
Masa kanak-kanak awal (0-6 thn)
• Belajar keterampilan fisik yang diperlukan untuk
bermain
• Membina sikap yang sehat (positif) terhadap diri
sendiri , seperti kesadarn tentang harga diri dan
kemampuan diri
• Belajar bergaul dengan teman-teman sebaya
• Belajar memainkan peran sesuai dengan jenis
kelamin
• Mengembangkan dasar-dasar keterampilan
membaca, menulis dan menghitung
• Mengembangkan konsep-konsep yang diperlukan
dalam kehidupan sehari-hari
• Mengembangkan sikap objektif baik positif dan
negatif terhadap kelompok dan masyarakat
• Belajar mencapai kemerdekaan atau kebebasan
pribadi sehingga menjadi diri sendiri, mandiri dan
11.
12. Jumlah anak 0-4 tahun di dunia thn 2018
Jumlah anak 0-6 tahun di Indonesia tahun 2019
Angka kesakitan pada anak di Indonesia thn 2018
680.000.000
35.605.700
5.383.000
14. MASALAH
KESEHATAN
PADA ANAK
Anak adalah kelompok yang rentan thd berbagai
penyakit karena sistem kekebalan tubuh mereka
belum sempurna. Pada usia ini, anak rawan dgn
berbagai penyakit baik jasmani maupun rohani
15. DIARE
Merupakan penyebab
kematian kedua pada
anak dibawah 2 tahun di
dunia. Prevalensi di
Indonesia thn 2019
mencapai 4,5%
GIZI KURANG DAN GIZI
BURUK
Thn 2018 Prevalensi gizi
kurang 13 %, dan gizi
buruk 3,9 % atau masih
terdapat 2 juta anak
menderita gizi buruk
MASALAH KESEHATAN PADA ANAK
ISPA
Merupakan penyakit
yg plg srg terjadi,
mencapai 50% dari
semua penyakit
16. MASALAH KESEHATAN PADA ANAK
DBD
Pada tahun 2016, kasus
DBD mencapai 204.171,
dgn jlh kematian 1.598
org
CAMPAK
Tahun 2019, kasus campak di dunia
mencapai 440.200 dan Indonesia masih
termasuk 10 negara dgn jlh kasus campak
terbesar di dunia
VARICELLA
Paling banyak
ditemukan pada
anak usia 1-9 tahun
CACINGAN
Prevalensi cacingan pada anak
60-70%
17. Sebagai pelaksana
asuhan keperawatan
pada anak
Tempat konsultasi
orang tua untuk
mencari solusi
permasalahan
kesehatan anak
Sebagai panutan
masyarakat dalam
memberi contoh yg
baik bagi masyarakat
Pendidik dan penyuluh
yg memberikan penkes
dan informasi ttg kes
anak
Berperan memantau
kesehatan dan tumbuh
kembang balita
Care Provider Konselor Role Model
Pendidik Pemantau
PERAN PERAWAT
18. Di desa Y terdapat 66 bayi dan balita yg menghadiri Posyandu, terdiri
dari : 21 org usia 0-12 bulan, 15 orang usia 13-36 bulan, dan 30 org
usia 37-60 bulan. Berdasarkan informasi kader posyandu, pada bulan
September terdapat 3 balita gizi buruk, 6 balita diare karena tidak
cocok dgn Sufor, dan terdapat 5 balita yg KMSnya berada di garis
kuning dan merah. Dari hasil wawancara thd ibu, yg memiliki balita 24-
60 bulan diketahui mayoritas ibu memberikan snack/jajanan instan di
warung. Menurut kader, sebagian besar ibu bekerja sebagai IRT, dan
kepala keluarga sebagian sebagai pedagang, sebagian lagi petani dan
bekerja di pemeritahan atau BUMN. Berdasarkan hasil windshield
survey, rumah di desa Y saling berdekatan, selokan di depan rumah
warga banyak yg tersumbat, dan pembuangan sampah dilakukan
sembarangan di selokan, maupun gorong-gorong (irigasi). Mayoritas
penduduk beragama Islam. Di desa Y terdapat 1 mesjid, 1 paud, 1 TK,
PENERAPAN
KASUS
19. 1. DATA INTI
Di Posyandu terdapat 66 balita :
Umur : 0-12 bulan = 21
13-36 bulan =15
37-60 bulan =30
Pekerjaan Ibu : mayoritas IRT
Pekerjaan Ayah : mayoritas Pedagang, sebagian lainnya petani
dan bekerja di pemerintahan atau BUMN
Agama : mayoritas Islam
Balita gizi buruk : 3 org
Balita diare : 6 org
Balita dgn bb dibawah garis kuning dan merah : 5 org
PENGKAJIAN
20. 2. DATA SUBSISTEM
PENGKAJIAN
ELEMEN DESKRIPSI
Lingkungan • Bangunan → mayoritas terbuat dari beton/ permanen
• Rumah saling berdekatan
• Selokan banyak yg tersumbat
• Buang sampah sembarangan
• Mayoritas tidak mempunyai halaman yang luas
• Balita usia 24-60 bulan banyak konsumsi jajanan/snack yg dibeli di
warung
Pelayanan kesehatan /
sosial
• Posyandu dilakukan 1 x setiap bulan
• Kegiatan posyandu diumumkan sehari sebelum pelaksanaan
• Terdapat 1 Puskesmas
21. ELEMEN DESKRIPSI
Ekonomi • Mayoritas pedagang dan petani
• Penghasilan perbulan :Rp. 900.000 – 1.500.000
Keamanan dan trasportasi • Transportasi yang digunakan → mayoritas (80%) memiliki kendaraan bermotor
• Jalan sempit krn rumah terlalu padat
Politik dan Pemerintahan • Posyandu dan PMT balita dibiayai dgn dana desa
• Kader 5 org diberikan biaya transportasi
• Ada pelatihan kader posyandu
• Balita gizi buruk dan gizi kurang mendapat PMT yg dibeli dgn dana desa
Komunikasi • Informasi ttg kegiatan posyandu menggunakan pengeras suara
• Komunikasi antara ibu dan bayi/balita menggunakan komunikasi verbal dan non
verbal
Pendidikan • Pendidikan ibu → mayoritas SMA
Rekreasi • Pada hari libur, anak dibawa bermain/bertamasya ke laut
• Anak dibawa ke pusat kota utk naik odong-odong
22. Analisa Data
No
.
Data Subjektif Data Objektif Etiologi Diagnosa Keperawatan
Komunitas
1 Dari informasi kader:
- 6 orang balita
diare akibat tidak
cocok dgn sufor
Dari hasil windshield
survey:
- Pembuangan
sampah
sembarangan
- Selokan banyak yg
tersumbat
Sanitasi Lingkungan yg
kurang baik
Resiko terjadinya peningkatan
penyakit (Diare) akibat
lingkungan yg kurang baik di
desa Y
2 Dari informasi kader:
- 3 orang Balita gizi
buruk
- 5 orang balita BB
kurang (dibawah
garis kuning,dan
merah)
- Balita 24-60 bulan
banyak konsumsi
snack
- Dari hasil
pengukuran
antropometri 3
balita BB/TB < -3
sd
- Dari observasi
KMS: 4 balita
dibawah garis
kuning, dan 1 balita
berada tepat di
garis merah
Defisit pengetahuan ttg
pemberian makanan pada
balita
Perubahan kebutuhan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
akibat defisit pengetahuan ibu
ttg pemberian makanan pada
balita
23. Prioritas Diagnosa
KeperawatanDiagnosa Keperawatan Urgensi
1 : Rendah
2 : Sedang
3 : Tinggi
Seriousness
1 : Rendah
2 : Sedang
3 : Tinggi
Growth
1 : Rendah
2 : Sedang
3 : Tinggi
Total
skor
Resiko terjadinya
peningkatan penyakit (Diare)
akibat lingkungan yg kurang
baik di desa Y
2 2 2 6
Perubahan kebutuhan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
akibat defisit pengetahuan ibu
ttg pemberian makanan pada
balita
3 3 3 9
24. Perencanaan
Diagnosa
Keperawatan
Tujuan Rencana
Intervensi
Sasaran Metode Waktu Tempat PJ Sumber
Dana
Perubahan
kebutuhan nutrisi
kurang dari
kebutuhan tubuh
akibat defisit
pengetahuan ibu ttg
pemberian
makanan pada
balita
Tujuan
Umum:
Kebutuhan
nutrisi
terpenuhi
1. Penyul
uhan
2. Demon
strasi
Ibu yg
memiliki
bayi dan
balita
-
Cerama
h
- Tanya
jawab
- Diskusi
-
Demons
trasi
2
Oktobe
r
Balai
Desa
25. Seorang perawat melakukan kunjungan ke Posyandu desa X. Ibu yang
membawa balita berjumlah 51 org, dgn rincian 11 org bayi usia 1-11
bulan, 22 org balita usia 14-36 bulan, dan 18 org balita usia 37 bln-60
bln. Mayoritas pekerjaan ibu adalah IRT, dan Kepala keluarga mayoritas
bekerja sbg petani. Lingkungan rumah agak berjauhan dan memiliki
halaman yg luas. Rumah masih banyak yg semi permanen. Dari hasil
wawancara dgn seorang ibu, diketahui bahwa balita S yg saat ini
berusia 18 bulan blm bisa berjalan sendiri, namun sudah dapat
menirukan suara, mengulang bunyi, mengucapkan 8 dari 10 kata, dan
menyusun kotak. Ibu balita S merupakan IRT, dan ayahnya berdagang
kelontong.. Balita S merupakan anak ke 3, 2 anak lainnya berusia 10
dan 6 tahun. Ibu balita S jarang membawa anaknya ke Posyandu,
kecuali saat S sakit atau bulan vitamin A. Ibu balita S merasa sedikit
khawatir dgn keadaan S, namun ibu mengatakan belum pernah
PENERAPAN
KASUS 2
26. 1. DATA INTI
Di Posyandu terdapat 66 balita :
Umur : 0-11 bulan = 11
14-36 bulan =22
37-60 bulan =18
Pekerjaan Ibu : mayoritas IRT
Pekerjaan Ayah : mayoritas Petani
Agama : mayoritas Islam
Balita S usia 18 bulan belum bisa berjalan sendiri
PENGKAJIAN
27. 2. DATA SUBSISTEM
PENGKAJIAN
ELEMEN DESKRIPSI
Lingkungan • Bangunan → mayoritas rumah semipermanen
• Mayoritas Rumah memiliki halaman yang luas
• Rumah saling berjauhan
• Rumah Balita S semi permanen
Pelayanan kesehatan /
sosial
• Posyandu dilakukan 1 x setiap bulan
• Kegiatan posyandu diumumkan sehari sebelum pelaksanaan
• Terdapat 1 Puskesmas
• Bidan desa menetap di desa X
• Ibu balita S tidak rutin membawa anak ke Posyandu
• Ibu balita S tidak pernah datang ke Puskesmas
28. ELEMEN DESKRIPSI
Ekonomi • Mayoritas petani
• Penghasilan perbulan :Rp. 900.000 – 1.500.000
• Banyak pemuda bekerja paruh waktu
• Pekerjaan ayah balita S : Pedagang kelontong
Keamanan dan trasportasi • Transportasi yang digunakan → mayoritas (80%) memiliki kendaraan bermotor
• Jalan utama kondisi baik : aspal dan beton
Politik dan Pemerintahan • Posyandu dan PMT balita dibiayai dgn dana desa
• Kader 5 org diberikan biaya transportasi
• Ada pelatihan kader posyandu
• Balita gizi buruk dan gizi kurang mendapat PMT yg dibeli dgn dana desa
Komunikasi • Informasi ttg kegiatan posyandu menggunakan pengeras suara
• Komunikasi antara ibu dan bayi/balita menggunakan komunikasi verbal dan non
verbal
Pendidikan • Pendidikan ibu → mayoritas SMA
Rekreasi • Pada hari libur, anak dibawa bermain/bertamasya ke laut
• Anak-anak diajak menonton TV setelah org tua bekerja seharian
29. Analisa Data
No Data Subjektif Data Objektif Etiologi Diagnosa Keperawatan
Komunitas
1 Menurut ibu balita S,
saat ini S berusia 18
bulan dan belum
bisa berjalan sendiri
Dari hasil observasi:
- S tidak dapat
berjalan sendiri
- S dapat berjalan
dgn bantuan
- S berusia 18 bulan
- S memiliki 2 orang
kakak usia 10 dan
6 tahun
Defisit pengetahuan
keluarga ttg tumbuh
kembang anak
Gangguan tumbuh kembang
balita S akibat defisit
pengetahuan keluarga ttg
tumbuh kembang anak yg
optimal
30. Perencanaan
Diagnosa
Keperawatan
Tujuan Rencana
Intervensi
Sasaran Metode Waktu Tempat PJ Sumber
Dana
Gangguan tumbuh
kembang balita S
akibat defisit
pengetahuan
keluarga ttg tumbuh
kembang anak yg
optimal
Tujuan
Umum:
Tumbuh
kembang
balita
optimal
1. Penyul
uhan
2. Demon
strasi
Ibu balita
S
-
Cerama
h
- Tanya
jawab
- Diskusi
-
Demons
trasi
1
Oktobe
r
Rumah
Balita S
31. THANK
S!Does anyone have any questions?
addyouremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourcompany.com