Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan LumpurJoy Irman
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan LumpurJoy Irman
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
2. Anantomi Fisiologi Kulit
Kulit :
-
suatu organ pembungkus tubuh
organ terberat dan terbesar dari tubuh
beratnya sekitar 16 % berat tubuh
orang dewasa sekitar 2,7 – 3,6 kg
luasnya sekitar 1,5 – 1,9 meter persegi
Tebalnya kulit mulai 0,5 mm sampai 6 mm
Kulit tipis terletak pada kelopak mata, penis, labium
minus dan kulit bagian medial lengan atas
- Sedangkan kulit tebal terdapat pada telapak tangan,
telapak kaki, punggung, bahu dan bokong.
3. EPIDERMIS
Epidermis adalah lapisan luar kulit yang tipis
dan avaskuler.
Terdiri dari epitel berlapis gepeng bertanduk,
mengandung sel melanosit, Langerhans dan
merkel.
Tebal epidermis berbeda-beda pada
berbagai tempat di tubuh, paling tebal pada
telapak tangan dan kaki. Ketebalan epidermis
hanya sekitar 5 % dari seluruh ketebalan kulit.
4. DERMIS
Merupakan bagian yang paling penting di kulit
Terdiri atas jaringan ikat yang menyokong
epidermis dan menghubungkannya dengan jaringan
subkutis.
Tebalnya bervariasi, yang paling tebal pada
telapak kaki.
Terdiri dari dua lapisan :
Lapisan papiler; tipis mengandung jaringan ikat
jarang.
Lapisan retikuler; tebal terdiri dari jaringan ikat
padat.
5. SUBKUTIS
Merupakan lapisan di bawah dermis atau
hipodermis yang terdiri dari lapisan lemak.
Lapisan ini terdapat jaringan ikat yang
menghubungkan kulit secara longgar dengan
jaringan di bawahnya.
Jumlah dan ukurannya berbeda-beda
menurut daerah di tubuh dan keadaan nutrisi
individu.
6. LUKA
Luka : suatu keadaan terputusnya kontinuitas
jaringan tubuh, yang dapat menyebabkan
terganggunya fungsi tubuh sehingga menganggu
aktivitas sehari – hari.
Jenis Luka :
Berdasarkan sifat kejadiannya terbagi :
1. Luka disengaja : terkena radiasi, bedah
2. Luka tidak disengaja : luka akibat trauma.
7. Luka yang tidak disengaja terbagi :
1. Luka Tertutup : tidak terjadi robekan
2. Luka Terbuka
: terjadi robekan (akibat
gesekan, tusukan ).
Di kebidanan luka yang sering terjadi :
Luka Episiotomi
Bedah Sectio Caesaria
Luka saat proses persalinan.
8. Berdasarkan penyebabnya luka terbagi :
1. Luka Mekanik : vulnus scissum, vulnus
contusum, vulnus Laceratum, vulnus
seloferadum, vulnus morcum, vulnus
abrasio.
2. Luka Non Mekanik : luka akibat zat kimia,
radiasi atau serangan listrik.
9. Lanjutan :
Vulnus Scissum : luka sayat akibat benda tajam,
pinggor lukanya terlihat rapi.
vulnus contusum : luka memar karena cedera
pada jaringan bawah kulitnakibat benturan benda
tumpul.
Vulnus laceratum : luka robek akibat terkena
mesin atau benda lainnya yang menyebabkan
robeknya jaringan.
vulnus puncture : luka tusuk yang kecil dibagian
luar (dibagian mulut lukanya), tetapibesar dibagian
dalam lukanya.
10. Lanjutan…
vulnus sclopetorum : luka tembak
vulnus morsum : luka gigitan yang tidak jelas
bentunya padabagian luka.
vulnus abrasio : luka terkikis yang terjadi pa
bagian luka dan tidak sampai ke pembuluh darah.
11. Proses Penyembuhan Luka
Empat tahap proses penyembuhan luka :
1. Tahap respon inflamasi : dimulai saat
terjadinya luka.
2. Tahap destruktif : terjadi pembersihan
jaringan yang mati oleh leukosit dan
makrofag.
3. Tahap poliferatif : pembuluh darah baru
diperkuat oleh jaringan ikat dan menginfiltrasi
luka.
4. Tahap maturasi : terjadi reepielisasi.
12. Faktor Yang Mempengaruhi Penyembuhan Luka :
Faktor Sistemik
1. usia
2. nutrisi
3. insufisiensi vaskular (gangguan sirkulasi
darah).
4. obat-obatan (terutama ada pasien yang
menggunan terapi steroid dan kemoterapi.
14. Masalah Yang Terjadi Pada Luka Bedah
1. Perdarahan : ditandai dengan perubahan
tanda-tanda vital (peningkatan denyut nadi,
pernapaan cepat, penurunan tekan darah),
dan melemahnya kondisi tubuh.
2. Infeksi : kulit kemerahan, demam/panas, rasa
nyeri bengkak, jaringan disektar luka
mengeras serta adaya kenaikan leukosit.
3. Dehiscene : pecahnya luka secara sebagian
atau keseluruhan yang dapat dipengaruhi
oleh berbagai faktor seperti kegemukan,
kurang nutrisi trauma, dll..