SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Download to read offline
JETri, Volume 12, Nomor 2, Februari 2015, Halaman 75 - 86, ISSN 1412-0372
ANALISIS PERANCANGAN SISTEM PROTEKSI
BANGUNAN THE BELLAGIO RESIDENCE TERHADAP
SAMBARAN PETIR
Maula Sukmawidjaja, Syamsir Abduh & Shahnaz Nadia
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Universitas Trisakti
Jalan Kiai Tapa No. 1, Jakarta 11440
E-mail: maula@trisakti.ac.id
ABSTRACT
High rise building is one of the objects that have the possibility of being struck by lightning
considering geographical location of Indonesia which in equator, resulted in rainfall and
intensity of lightning strikes is quite high. Hence it is important to protect high rise
buildings with a reliable system such as Electric Field Lightning Protection System (E.F
Lightning Protection System). This system is more active due to the addition of the charge
induced lightning rod from the earth's surface. This protection system has 150,597.54 m2
wide protection area by E.F terminals. The 35mm2
conductor dealer (E.F Carrier) carry
high voltage with additional dealer conductor. The distance between lighting rods is 38.73
meters. The first resistance grounding is 1.72Ω and the second resistance is 2.32Ω. The
result shows thet the system already meets standards for ng buildings protection.
Keyword: lightning, E.F Lightning Protection System, E.F terminal, E.F carrier
ABSTRAK
Bangunan tinggi merupakan salah satu objek yang memiliki kemungkinan besar tersambar
petir mengingat letak geografis Indonesia yang dilewati garis khatulistiwa yang
mengakibatkan curah hujan dan intensitas sambaran petir cukup tinggi. Oleh karena itu
penting untuk memproteksi bangunan tinggi dengan sistem yang handal seperti Electric
Field Lightning Protection System (E.F Lightning Protection System). Sistem ini bersifat
lebih aktif karena adanya penambahan muatan pada ujung penangkal petir yang diinduksi
dari permukaan bumi. Sistem proteksi ini memiliki daerah proteksi cukup luas sebesar
150.597,54 m2
yang dihasilkan oleh E.F Terminal sehingga dapat memproteksi seluruh area
gedung. Konduktor penyalur (E.F Carrier) yang digunakan berdiameter 35 mm2
dapat
menerima tegangan tinggi namun harus diadakan penambahan konduktor penyalur. Jarak
tahanan pembumian 2 sebesar 2,32 Ω. Dari hasil perhitungan sistem ini sudah memenuhi
standar untuk memproteksi bangunan tinggi.
Kata kunci: petir, E.F Lightning Protection System, terminal E.F, konduktor E.F.
JETri, Volume 12, Nomor 2, Februari 2015, Halaman 75 - 86, ISSN 1412-0372
76
1. PENDAHULUAN
Petir pada umumnya terjadi karena adanya muatan negatif yang terkumpul
dibagian bawah awan dan menyebabkan terinduksinya muatan positif diatas
permukaan tanah sehingga terbentuk medan listrik antara awan dan tanah. Semakin
besar beda potensial antara muatan pada awan dan permukaan bumi, maka terjadi
pelepasan muatan berupa petir [1].
Oleh karena kerugian-kerugian yang ditimbulkan sangat besar, maka
diperlukanlah suatu sistem proteksi petir yang dapat melindungi semua bagian
dari suatu bangunan, termasuk manusia dan peralatan yang ada di dalamnya
terhadap bahaya dan kerusakan akibat sambaran petir [2] .
Salah satu cara yang ditempuh untuk melindungi bangunan tinggi
dari sambaran petir adalah dengan instalasi atau pemasangan penangkal petir
yang handal dan memenuhi persyaratan yang berlaku, sehingga jika terjadi
sambaran petir maka sarana inilah yang akan menyalurkan arus petir kedalam
tanah [3].
Ada berbagai jenis metode dalam pemasangan penangkal petir, yaitu
penangkal petir jenis Franklin, sangkar Faraday, radioaktif dan elektrostatik.
Dari analisis perhitungan data, dapat diketahui arus maksimum yang dapat
menyebabkan kegagalan proteksi, resiko kegagalan proteksi per tahun dan
sambaran pertahunnya. Dari data yang diperoleh, dapat ditentukan perlu atau
tidaknya suatu gedung tersebut diproteksi. Proteksi terhadap sambaran petir
terdiri dari beberapa tingkatan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan. Semakin
penting dan tinggi bangunan tersebut semakin tinggi pula tingkat proteksi yang
dibutuhkan [4].
2. METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk merancang suatu sistem proteksi petir untuk
gedung The Bellagio Residence, sehingga gedung tersebut dapat terlindungi dari
bahaya sambaran petir. Langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian adalah
sebagai berikut:
Maula Sukmawidjaja dkk. “Analisa Perancangan Sistem Proteksi Bangunan .................”
77
Gambar 1. Diagram alir prosedur pemilihan sistem proteksi petir [5]
 Tentukan posisi bangunan
 Kerapatan sambaran petir ke tanah
 Kelas dari bangunan gedung
Nd < Nc ?
E > Ec ?
Hitung:
Ec = 1 – (Nc/Nd)
Tidak diperlukan
proteksi
Tentukan tingkat
proteksi sesuai
nilai E
Tentukan tingkat proteksi
sesuai nilai E dan beri
proteksi tambahan
Hitung:
- Frekuensi sambaran petir yang diperbolehkan (Nc)
- Frekuensi sambaran langsung (Nd)
- Area cakupan ekivalen gedung (Ae)
Ya
Tidak
Ya
Tidak
JETri, Volume 12, Nomor 2, Februari 2015, Halaman 75 - 86, ISSN 1412-0372
78
Tahap pertama prosedur pemilihan sistem proteksi petir menghendaki penilaian
memadai terhadap bangunan gedung yang dipertimbangkan sesuai dengan indek-
indek standar. Selanjutnya harus ditentukan dimensi bangunan gedung dan
penempatan, aktivitas badai guntur (densitas sambaran petir tahunan) di daerah yang
dipertimbangkan, juga harus ditentukan klasifikasi bangunan gedung.
Data berikut ini memberikan latar belakang untuk penilaian:
a. Frekuensi sambaran petir rata-rata tahunan Nd sebagai hasil perkalian densitas
sambaran ke tanah Ng lokal dan area cakupan ekivalen Ae dari bangunan
gedung.
b. Frekuensi sambaran rata-rata tahunan Nc yang dapat diterima untuk bangunan
gedung yang dipertimbangkan. Nc sudah ditetapkan bernilai 0,1.
Nilai frekuensi sambaran rata-rata tahunan Nc yang dapat diterima harus
dibandingkan dengan harga nyata frekuensi sambaran petir Nd ke bangunan gedung.
Perbandingan berikut menentukan apakah Sistem Proteksi Petir (SPP) diperlukan,
dan jika diperlukan, jenisnya apa:
a. Jika Nd ≤ Nc tidak diperlukan SPP.
b. Jika Nd > Nc, SPP dengan effisiensi E ≥ 1 - Nc/Nd sebaiknya dipasang dan
tingkat proteksi yang tepat.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini menggunakan E.F Lightning Protection System yang bersifat
seperti penangkal petir elektrostatik dimana terdapat penambahan elektron yang
diinduksi dari permukaan bumi sehingga muatan-muatan yang terkumpul pada
bagian penangkal petir itu menarik muatan-muatan pada awan. Sistem ini memiliki 2
bagian yaitu E.F Carrier dan E.F Terminal.
Gambar 2. E.F Carrier
Maula Sukmawidjaja dkk. “Analisa Perancangan Sistem Proteksi Bangunan .................”
79
Gambar 3. E.F Terminal
3.1. Deskripsi Lokasi
Dalam penelitian akan dilakukan analisis mengenai perencanaan instalasi
penangkal petir dengan menggunakan penangkal petir E.F Lightning Protection
System pada Gedung The Bellagio Residence. Adapun kondisi gedung tersebut
adalah sebagai berikut :
a. Tinggi gedung = 129 meter
b. Panjang gedung = 81,98 meter
c. Lebar gedung = 72,17 meter
d. Jumlah lantai = 37 lantai
e. Jarak penangkal Petir = 40 meter
f. Luas lahan = 18.000 m2
g. Curah hujan per tahun di daerah gedung dengan rata-rata 193 hari per
tahun [5].
3.2. Penentuan Tingkat Proteksi
Untuk merencanakan instalasi penangkal petir, maka terlebih dahulu
ditentukan tingkat proteksi pada bangunan tersebut dengan cara [5]:
JETri, Volume 12, Nomor 2, Februari 2015, Halaman 75 - 86, ISSN 1412-0372
80
a. Menentukan tingkat perkiraan bahaya R = A + B + C + D + E melalui indek :
1. Indek A, penggunaan dan isi.
Gedung ini merupakan apartemen, mall dan perkantoran. Nilai = 3
2. Indek B, konstruksi bangunan.
Gedung ini termasuk konstruksi beton bertulang. Nilai = 2
3. Indek C, tinggi bangunan
Gedung ini memiliki tinggi 129 meter. Nilai = 9
4. Indek D, situasi bangunan.
Gedung ini berdiri di dataran rendah. Nilai = 0
5. Indek E, pengaruh petir
Hari guruh per tahun Jakarta 193. Nilai = 7
Jadi jumlah R = 3 + 2 + 9 + 0 + 7
= 21
Karena nilai R = 21 maka indek perkiraan bahaya pada gedung tersebut adalah
sangat besar.
b. Kerapatan sambaran petir ke tanah (Ng).
Kerapatan sambaran petir ke tanah dapat diketahui dengan persamaan (1):
Ng = 0,04 × Td1,26
(1)
= 0,04 × 1931,26
= 30,32 sambaran
dimana:
Td: jumlah hari guruh per tahun
c. Area proteksi pada gedung.
Area ekivalen pada gedung dapat dicari menggunakan persamaan (2):
Ae = ab + 6h(a+b) + 9𝜋(h)2
(2)
Maula Sukmawidjaja dkk. “Analisa Perancangan Sistem Proteksi Bangunan .................”
81
= (81,98 × 72,17) + 6 × 129 (81,98 + 72,17) + 99𝜋(129)2
= 595.503,25 m2
dimana:
a: panjang gedung, b: lebar gedung, h: tinggi gedung
d. Jumlah rata-rata frekuensi sambaran petir langsung per tahun (Nd).
Jumlah rata-rata frekuensi sambaran langsung pertahun diketahui melalui
persamaan (3):
Nd = Ng × Ae × 10-6
(3)
= 30,32 × 595503,25 × 10-6
= 18,06 sambaran petir per tahun
e. Efisiensi sambaran petir (E)
Efisiensi diketahui dengan persamaan (4) :
E > 1 −
𝑁𝑐
𝑁𝑑
(4)
> 1 −
0,1
18,06
> 1 – 0,0055
> 0,99
> 99%
Nc diketahui bernilai 0,1. Karena hasil efisiensi adalah sebesar 99%, maka tingkat
proteksi adalah tingkat pertama.
3.3. Radius Proteksi
a. Menggunakan system E.F Lightning Protection System dengan tinggi
bangunan 129 meter maka radius proteksi (rs) adalah 219 meter. Luas
JETri, Volume 12, Nomor 2, Februari 2015, Halaman 75 - 86, ISSN 1412-0372
82
daerah proteksi (Ax):
AX = π . rs
2
= π . 2192
= 3,14 . 2192
= 3,14 . 47961
= 150.597,54 m2
Hasil luas daerah proteksi memperlihatkan bahwa sistem ini sudah bisa
memproteksi seluruh area gedung yang seluas 18.000 m2
b. Menggunakan metode bola bergulir dengan radius proteksi (R) tingkat I adalah 20
meter.
r = 10 . I0,65
= 10 . 30,65
= 20,423
Dengan radius sebesar 20 meter, maka luas daerah proteksinya (Ax) adalah :
Ax = π × (R)2
= 3,14 ×(20)2
= 1.256 m2
Hasil luas daerah proteksi memperlihatkan bahwa metode ini belum bisa
memproteksi seluruh area gedung, maka harus diadakan menambahan penangkal
petir sebanyak :
Penyalur petir tambahan =
𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑟𝑒𝑎
𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑑𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ 𝑝𝑟𝑜𝑡𝑒𝑘𝑠𝑖
Maula Sukmawidjaja dkk. “Analisa Perancangan Sistem Proteksi Bangunan .................”
83
=
18.000
16.744
= 14,3
≈ 14 unit
c. Jarak antara 2 penangkal petir (d) dapat diketahui dengan persamaan (5):
d = 2√2𝑟ℎ − ℎ2 (5)
= 2√2 × 20 × 15 − 152
= 38,73 m
Radius proteksi (r) sesuai dengan tingkat proteksi yaitu tingkat I dan tinggi
bangunan (h).
3.4. Konduktor Penyalur (Down Conductor)
Konduktor penyalur yang terpasang pada Gedung The Bellagio Residence
adalah kabel koaksial yang memiliki 2 kabel yang masing-masing berdiameter
35 mm2
.
3.5. Sistem Pembumian (Grounding)
Sistem pembumian pada gedung ini menggunakan elektroda batang
sepanjang 34 cm yang berdiameter 2,54 cm. Hasil pengukuran tahanan
pentanahan menggunakan alat Kyoritzu 1402 didapat hasil tahanan pentanahan
1 sebesar 1,1 dan tahanan pentanahan 2 sebesar 1,4. Maka tahanan
pembumian 1:
R1 =
ρ
4πl
× ln(
4(l)2
(d×h)
− 1)
=
110
4π(25+0,34)
× ln(
4(25+0,34)2
(0,0254 ×25)
− 1)
JETri, Volume 12, Nomor 2, Februari 2015, Halaman 75 - 86, ISSN 1412-0372
84
= 0,34 × 5,06
= 1,72 Ω
Tahanan pentanahan 2:
R2 =
ρ
4πl
× ln(
4(l)2
(d×h)
− 1)
=
140
4π(25+0,34)
× ln(
4(25+0,34)2
(0,0254 ×25)
− 1)
= 2,23 Ω
Kedua hasil tahanan pembumian dibawah 5, maka untuk sistem pembumian
gedung tersebut sudah sesuai standar [5].
4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis perancangan sistem proteksi petir bangunan The
Bellagio Residence yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan :
1. Dari data yang didapat gedung The Bellagio Residence menggunakan tingkat
proteksi I mengingat pentingnya gedung tersebut akan sistem proteksi sambaran
petir.
2. Untuk luas daerah yang terproteksi oleh E.F Lightning Protection System adalah
sebesar 150597,54 m2
. Dilihat dari luas lahan bangunan sebesar 18.000 m2
, maka
luas daerah proteksi yang dihasilkan sistem ini sudah dapat melindungi luas
gedung tersebut.
3. Dengan metode bola bergulir mendapatkan hasil bahwa penyalur petir tersebut
hanya melindungi daerah seluas 1.256 m2
. Ini berarti dari luas lahan sebesar
18.000 m2
masih ada 16.744 m2
area gedung yang belum terproteksi,
maka
dibutuhkan penangkal petir tambahan sebanyak 14 buah lagi agar daerah tersebut
dapat terlindungi.
4. Jarak antara kedua unit penangkal petir adalah 38,73 m.
Maula Sukmawidjaja dkk. “Analisa Perancangan Sistem Proteksi Bangunan .................”
85
5. Konduktor penyalur yang digunakan berdiameter 35 mm2
.
6. Tahanan pembumian gedung sudah sesuai ketentuan yang dianjurkan yaitu < 5Ω.
Tahanan pembumian pada Tower A adalah 1,72 dan tahanan pembumian pada
Tower B adalah 2,23.
5. SARAN
1. Menggunakan konstruksi bangunan sebagai konduktor penyalur murni agar arus
petir dapat tersalurkan dengan lebih baik ke pembumian.
2. Sistem pembumian tidak hanya memiki 6 titik saja, melainkan > 6 titik yang
memiliki jarak disesuaikan dengan jarak antara konduktor penyalur sesuai dengan
tingkat proteksinya.
3. Penempatan ulang penangkal petir yang mulanya berjarak 40 meter diubah
menjadi 38,73 meter satu sama lain.
4. Menggunakan metode E.F Lightning Protection karena tidak memerlukan banyak
penangkal petir sehingga lebih efisien.
5. Penambahan konduktor penyalur agar memenuhi standar minimum konduktor
penyalur yang berdiameter 75 mm2
.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Bandri, Sepannur., “Sistem Proteksi Petir Internal Dan Eksternal”, Jurnal Teknik
Elektro ITP, Volume 3 No. 1, hlm. 51-56, Januari 2014.
[2] Hosea, Emmy., Iskanto, Edy dan M. Harnyatris Luden., “Penerapan Metode Jala,
Sudut Proteksi dan Bola Bergulir Pada Sistem Proteksi Petir Eksternal yang
Diaplikasikan pada Gedung W Universitas Kristen Petra”, Jurnal Teknik Elektro
Vol. 4, No. 1, hlm. 1-9, Maret 2004.
[3] Bandri, Sepannur., “Perancangan Instalasi Penangkal Petir Eksternal Gedung
Bertingkat (Aplikasi Balai Kota Pariaman)”, Jurnal Teknik Elektro ITP, Volume
1, No. 2, hlm. 12-18, July 2012.
[4] Tabrani, Aan., “Sistem Proteksi Penangkal Petir Di Gedung PT. Bhakti
Wasantara Net Jakarta”, Tugas Akhir Sl, Universitas Mercu Buana, Jakarta,
JETri, Volume 12, Nomor 2, Februari 2015, Halaman 75 - 86, ISSN 1412-0372
86
2009.
[5] Standar Nasional Indonesia. “Sistem Proteksi Petir pada Bangunan Gedung”. SNI
03-7015-2004. 17 Juni 2003.

More Related Content

Similar to ANALISIS PERANCANGAN SISTEM PROTEKSI BANGUNAN THE BELLAGIO RESIDENCE TERHADAP SAMBARAN PETIR

Electromagnetic interference shielding in unmanned aerial vehicle against lig...
Electromagnetic interference shielding in unmanned aerial vehicle against lig...Electromagnetic interference shielding in unmanned aerial vehicle against lig...
Electromagnetic interference shielding in unmanned aerial vehicle against lig...
TELKOMNIKA JOURNAL
 

Similar to ANALISIS PERANCANGAN SISTEM PROTEKSI BANGUNAN THE BELLAGIO RESIDENCE TERHADAP SAMBARAN PETIR (20)

Smart india inteligence india presentation by jmv lps
Smart india inteligence india presentation by jmv lpsSmart india inteligence india presentation by jmv lps
Smart india inteligence india presentation by jmv lps
 
Lightning threat and protection from lightning information and product by jm...
Lightning threat and  protection from lightning information and product by jm...Lightning threat and  protection from lightning information and product by jm...
Lightning threat and protection from lightning information and product by jm...
 
Case Study - Lightning Protection
Case Study - Lightning ProtectionCase Study - Lightning Protection
Case Study - Lightning Protection
 
Electromagnetic interference shielding in unmanned aerial vehicle against lig...
Electromagnetic interference shielding in unmanned aerial vehicle against lig...Electromagnetic interference shielding in unmanned aerial vehicle against lig...
Electromagnetic interference shielding in unmanned aerial vehicle against lig...
 
10.1.1.192.9435(1)
10.1.1.192.9435(1)10.1.1.192.9435(1)
10.1.1.192.9435(1)
 
One nation pride defence presentation jmv lps
One nation pride defence presentation jmv lpsOne nation pride defence presentation jmv lps
One nation pride defence presentation jmv lps
 
ORBITAL ESE ACTIVE LIGHTNING ARRESTER
ORBITAL ESE ACTIVE LIGHTNING ARRESTERORBITAL ESE ACTIVE LIGHTNING ARRESTER
ORBITAL ESE ACTIVE LIGHTNING ARRESTER
 
LPS study
LPS studyLPS study
LPS study
 
The Performance of a Cylindrical Microstrip Printed Antenna for TM10 Mode as...
The Performance of a Cylindrical Microstrip Printed Antenna for TM10  Mode as...The Performance of a Cylindrical Microstrip Printed Antenna for TM10  Mode as...
The Performance of a Cylindrical Microstrip Printed Antenna for TM10 Mode as...
 
[IJET V2I2P26] Authors: Pruthak C. Chauhan., Rinkesh S. Kansara, Mukesh P. Pa...
[IJET V2I2P26] Authors: Pruthak C. Chauhan., Rinkesh S. Kansara, Mukesh P. Pa...[IJET V2I2P26] Authors: Pruthak C. Chauhan., Rinkesh S. Kansara, Mukesh P. Pa...
[IJET V2I2P26] Authors: Pruthak C. Chauhan., Rinkesh S. Kansara, Mukesh P. Pa...
 
J1103046570
J1103046570J1103046570
J1103046570
 
LIGHTINING PROTECTION.pptx
LIGHTINING PROTECTION.pptxLIGHTINING PROTECTION.pptx
LIGHTINING PROTECTION.pptx
 
LIGHTNING CATALOGUE
LIGHTNING CATALOGUELIGHTNING CATALOGUE
LIGHTNING CATALOGUE
 
H011135565
H011135565H011135565
H011135565
 
Lightnng protection as Per IEC 62305 Presentaton by JMV LPS LTD
Lightnng protection  as Per IEC 62305 Presentaton by JMV LPS LTDLightnng protection  as Per IEC 62305 Presentaton by JMV LPS LTD
Lightnng protection as Per IEC 62305 Presentaton by JMV LPS LTD
 
PERANCANGAN SISTEM PENTANAHAN GAS INSULATED SWITCHGEAR 150KV PULOGADUNG DENGA...
PERANCANGAN SISTEM PENTANAHAN GAS INSULATED SWITCHGEAR 150KV PULOGADUNG DENGA...PERANCANGAN SISTEM PENTANAHAN GAS INSULATED SWITCHGEAR 150KV PULOGADUNG DENGA...
PERANCANGAN SISTEM PENTANAHAN GAS INSULATED SWITCHGEAR 150KV PULOGADUNG DENGA...
 
E010623639
E010623639E010623639
E010623639
 
Shielding Effect Analysis of Em Waves for Oblique Incidence in Double Shields
Shielding Effect Analysis of Em Waves for Oblique Incidence in Double ShieldsShielding Effect Analysis of Em Waves for Oblique Incidence in Double Shields
Shielding Effect Analysis of Em Waves for Oblique Incidence in Double Shields
 
Aq36257262
Aq36257262Aq36257262
Aq36257262
 
Lightning Protection Considerations for Wired Systems
Lightning Protection Considerations for Wired SystemsLightning Protection Considerations for Wired Systems
Lightning Protection Considerations for Wired Systems
 

More from SyamsirAbduh2

Article-IJBMM Volume 8 Issue 4- July-August 2023.pdf
Article-IJBMM Volume 8 Issue 4- July-August 2023.pdfArticle-IJBMM Volume 8 Issue 4- July-August 2023.pdf
Article-IJBMM Volume 8 Issue 4- July-August 2023.pdf
SyamsirAbduh2
 
Analisis Kuat Hantar Arus-Sekararum & S.Abduh.pdf
Analisis Kuat Hantar Arus-Sekararum & S.Abduh.pdfAnalisis Kuat Hantar Arus-Sekararum & S.Abduh.pdf
Analisis Kuat Hantar Arus-Sekararum & S.Abduh.pdf
SyamsirAbduh2
 
BIS Complete Floating PV-Dianing & S.Abduh.pdf
BIS Complete Floating PV-Dianing & S.Abduh.pdfBIS Complete Floating PV-Dianing & S.Abduh.pdf
BIS Complete Floating PV-Dianing & S.Abduh.pdf
SyamsirAbduh2
 
Hosting Capacity Analysis for Photovoltaic Rooftop in Indonesia
Hosting Capacity Analysis for Photovoltaic Rooftop in IndonesiaHosting Capacity Analysis for Photovoltaic Rooftop in Indonesia
Hosting Capacity Analysis for Photovoltaic Rooftop in Indonesia
SyamsirAbduh2
 
Design of Street Light Revitalitation using Dialux EVO
Design of Street Light Revitalitation using Dialux EVODesign of Street Light Revitalitation using Dialux EVO
Design of Street Light Revitalitation using Dialux EVO
SyamsirAbduh2
 
ICHVEPS23-OS1-B6_449-Jujun & S.Abduh.pdf
ICHVEPS23-OS1-B6_449-Jujun & S.Abduh.pdfICHVEPS23-OS1-B6_449-Jujun & S.Abduh.pdf
ICHVEPS23-OS1-B6_449-Jujun & S.Abduh.pdf
SyamsirAbduh2
 
Daftar Anggota Senat-Institut Teknologi PLN.pdf
Daftar Anggota Senat-Institut Teknologi PLN.pdfDaftar Anggota Senat-Institut Teknologi PLN.pdf
Daftar Anggota Senat-Institut Teknologi PLN.pdf
SyamsirAbduh2
 

More from SyamsirAbduh2 (20)

Certificate of Engineer Registration (STRI-PII
Certificate of Engineer Registration (STRI-PIICertificate of Engineer Registration (STRI-PII
Certificate of Engineer Registration (STRI-PII
 
Article-IJBMM Volume 8 Issue 4- July-August 2023.pdf
Article-IJBMM Volume 8 Issue 4- July-August 2023.pdfArticle-IJBMM Volume 8 Issue 4- July-August 2023.pdf
Article-IJBMM Volume 8 Issue 4- July-August 2023.pdf
 
ANALISIS LAJU PENUAAN ISOLASI KERTAS MENGGUNAKAN ESTER BASED OIL PADA TRANSFO...
ANALISIS LAJU PENUAAN ISOLASI KERTAS MENGGUNAKAN ESTER BASED OIL PADA TRANSFO...ANALISIS LAJU PENUAAN ISOLASI KERTAS MENGGUNAKAN ESTER BASED OIL PADA TRANSFO...
ANALISIS LAJU PENUAAN ISOLASI KERTAS MENGGUNAKAN ESTER BASED OIL PADA TRANSFO...
 
Analisis Kuat Hantar Arus-Sekararum & S.Abduh.pdf
Analisis Kuat Hantar Arus-Sekararum & S.Abduh.pdfAnalisis Kuat Hantar Arus-Sekararum & S.Abduh.pdf
Analisis Kuat Hantar Arus-Sekararum & S.Abduh.pdf
 
BIS Complete Floating PV-Dianing & S.Abduh.pdf
BIS Complete Floating PV-Dianing & S.Abduh.pdfBIS Complete Floating PV-Dianing & S.Abduh.pdf
BIS Complete Floating PV-Dianing & S.Abduh.pdf
 
Photovoltaic and Diesel Power Plant Optimization for Isolated Island
Photovoltaic and Diesel Power Plant Optimization for Isolated IslandPhotovoltaic and Diesel Power Plant Optimization for Isolated Island
Photovoltaic and Diesel Power Plant Optimization for Isolated Island
 
Techno Economic Modeling for Replacement of Diesel Power Plant
Techno Economic Modeling for Replacement of Diesel Power PlantTechno Economic Modeling for Replacement of Diesel Power Plant
Techno Economic Modeling for Replacement of Diesel Power Plant
 
Analysis of Modelling and Engineering Building Power Integration System Based...
Analysis of Modelling and Engineering Building Power Integration System Based...Analysis of Modelling and Engineering Building Power Integration System Based...
Analysis of Modelling and Engineering Building Power Integration System Based...
 
Hosting Capacity Analysis for Photovoltaic Rooftop in Indonesia
Hosting Capacity Analysis for Photovoltaic Rooftop in IndonesiaHosting Capacity Analysis for Photovoltaic Rooftop in Indonesia
Hosting Capacity Analysis for Photovoltaic Rooftop in Indonesia
 
Design of Street Light Revitalitation using Dialux EVO
Design of Street Light Revitalitation using Dialux EVODesign of Street Light Revitalitation using Dialux EVO
Design of Street Light Revitalitation using Dialux EVO
 
Military Microgrid in Indonesia
Military Microgrid in IndonesiaMilitary Microgrid in Indonesia
Military Microgrid in Indonesia
 
ICVEPS23-OS3-C6_4830-Riqi & S.Abduh.pdf
ICVEPS23-OS3-C6_4830-Riqi & S.Abduh.pdfICVEPS23-OS3-C6_4830-Riqi & S.Abduh.pdf
ICVEPS23-OS3-C6_4830-Riqi & S.Abduh.pdf
 
ICHVEPS23-OS1-B6_449-Jujun & S.Abduh.pdf
ICHVEPS23-OS1-B6_449-Jujun & S.Abduh.pdfICHVEPS23-OS1-B6_449-Jujun & S.Abduh.pdf
ICHVEPS23-OS1-B6_449-Jujun & S.Abduh.pdf
 
Collaborative Research- ITPLN_UNITEN.pdf
Collaborative Research- ITPLN_UNITEN.pdfCollaborative Research- ITPLN_UNITEN.pdf
Collaborative Research- ITPLN_UNITEN.pdf
 
Daftar Anggota Senat-Institut Teknologi PLN.pdf
Daftar Anggota Senat-Institut Teknologi PLN.pdfDaftar Anggota Senat-Institut Teknologi PLN.pdf
Daftar Anggota Senat-Institut Teknologi PLN.pdf
 
SK DOSEN TETAP INSTITUT TEKNOLOGI PLN - Syamsir Abduh.pdf
SK DOSEN TETAP INSTITUT TEKNOLOGI  PLN - Syamsir Abduh.pdfSK DOSEN TETAP INSTITUT TEKNOLOGI  PLN - Syamsir Abduh.pdf
SK DOSEN TETAP INSTITUT TEKNOLOGI PLN - Syamsir Abduh.pdf
 
2023-CV-Syamsir-Abduh (English Version).pdf
2023-CV-Syamsir-Abduh (English Version).pdf2023-CV-Syamsir-Abduh (English Version).pdf
2023-CV-Syamsir-Abduh (English Version).pdf
 
Sertifikat_EC00202314077-HKI-26012023.pdf
Sertifikat_EC00202314077-HKI-26012023.pdfSertifikat_EC00202314077-HKI-26012023.pdf
Sertifikat_EC00202314077-HKI-26012023.pdf
 
New CV-Syamsir_Abduh(2022).docx
New CV-Syamsir_Abduh(2022).docxNew CV-Syamsir_Abduh(2022).docx
New CV-Syamsir_Abduh(2022).docx
 
SK PAK Tahun 2023.pdf
SK PAK Tahun 2023.pdfSK PAK Tahun 2023.pdf
SK PAK Tahun 2023.pdf
 

Recently uploaded

21P35A0312 Internship eccccccReport.docx
21P35A0312 Internship eccccccReport.docx21P35A0312 Internship eccccccReport.docx
21P35A0312 Internship eccccccReport.docx
rahulmanepalli02
 
一比一原版(NEU毕业证书)东北大学毕业证成绩单原件一模一样
一比一原版(NEU毕业证书)东北大学毕业证成绩单原件一模一样一比一原版(NEU毕业证书)东北大学毕业证成绩单原件一模一样
一比一原版(NEU毕业证书)东北大学毕业证成绩单原件一模一样
A
 

Recently uploaded (20)

Introduction-to- Metrology and Quality.pptx
Introduction-to- Metrology and Quality.pptxIntroduction-to- Metrology and Quality.pptx
Introduction-to- Metrology and Quality.pptx
 
21P35A0312 Internship eccccccReport.docx
21P35A0312 Internship eccccccReport.docx21P35A0312 Internship eccccccReport.docx
21P35A0312 Internship eccccccReport.docx
 
Call for Papers - Journal of Electrical Systems (JES), E-ISSN: 1112-5209, ind...
Call for Papers - Journal of Electrical Systems (JES), E-ISSN: 1112-5209, ind...Call for Papers - Journal of Electrical Systems (JES), E-ISSN: 1112-5209, ind...
Call for Papers - Journal of Electrical Systems (JES), E-ISSN: 1112-5209, ind...
 
analog-vs-digital-communication (concept of analog and digital).pptx
analog-vs-digital-communication (concept of analog and digital).pptxanalog-vs-digital-communication (concept of analog and digital).pptx
analog-vs-digital-communication (concept of analog and digital).pptx
 
SLIDESHARE PPT-DECISION MAKING METHODS.pptx
SLIDESHARE PPT-DECISION MAKING METHODS.pptxSLIDESHARE PPT-DECISION MAKING METHODS.pptx
SLIDESHARE PPT-DECISION MAKING METHODS.pptx
 
Max. shear stress theory-Maximum Shear Stress Theory ​ Maximum Distortional ...
Max. shear stress theory-Maximum Shear Stress Theory ​  Maximum Distortional ...Max. shear stress theory-Maximum Shear Stress Theory ​  Maximum Distortional ...
Max. shear stress theory-Maximum Shear Stress Theory ​ Maximum Distortional ...
 
8th International Conference on Soft Computing, Mathematics and Control (SMC ...
8th International Conference on Soft Computing, Mathematics and Control (SMC ...8th International Conference on Soft Computing, Mathematics and Control (SMC ...
8th International Conference on Soft Computing, Mathematics and Control (SMC ...
 
handbook on reinforce concrete and detailing
handbook on reinforce concrete and detailinghandbook on reinforce concrete and detailing
handbook on reinforce concrete and detailing
 
Theory of Time 2024 (Universal Theory for Everything)
Theory of Time 2024 (Universal Theory for Everything)Theory of Time 2024 (Universal Theory for Everything)
Theory of Time 2024 (Universal Theory for Everything)
 
Seismic Hazard Assessment Software in Python by Prof. Dr. Costas Sachpazis
Seismic Hazard Assessment Software in Python by Prof. Dr. Costas SachpazisSeismic Hazard Assessment Software in Python by Prof. Dr. Costas Sachpazis
Seismic Hazard Assessment Software in Python by Prof. Dr. Costas Sachpazis
 
Circuit Breakers for Engineering Students
Circuit Breakers for Engineering StudentsCircuit Breakers for Engineering Students
Circuit Breakers for Engineering Students
 
Databricks Generative AI Fundamentals .pdf
Databricks Generative AI Fundamentals  .pdfDatabricks Generative AI Fundamentals  .pdf
Databricks Generative AI Fundamentals .pdf
 
UNIT 4 PTRP final Convergence in probability.pptx
UNIT 4 PTRP final Convergence in probability.pptxUNIT 4 PTRP final Convergence in probability.pptx
UNIT 4 PTRP final Convergence in probability.pptx
 
Passive Air Cooling System and Solar Water Heater.ppt
Passive Air Cooling System and Solar Water Heater.pptPassive Air Cooling System and Solar Water Heater.ppt
Passive Air Cooling System and Solar Water Heater.ppt
 
一比一原版(NEU毕业证书)东北大学毕业证成绩单原件一模一样
一比一原版(NEU毕业证书)东北大学毕业证成绩单原件一模一样一比一原版(NEU毕业证书)东北大学毕业证成绩单原件一模一样
一比一原版(NEU毕业证书)东北大学毕业证成绩单原件一模一样
 
Developing a smart system for infant incubators using the internet of things ...
Developing a smart system for infant incubators using the internet of things ...Developing a smart system for infant incubators using the internet of things ...
Developing a smart system for infant incubators using the internet of things ...
 
Filters for Electromagnetic Compatibility Applications
Filters for Electromagnetic Compatibility ApplicationsFilters for Electromagnetic Compatibility Applications
Filters for Electromagnetic Compatibility Applications
 
Artificial Intelligence in due diligence
Artificial Intelligence in due diligenceArtificial Intelligence in due diligence
Artificial Intelligence in due diligence
 
Maximizing Incident Investigation Efficacy in Oil & Gas: Techniques and Tools
Maximizing Incident Investigation Efficacy in Oil & Gas: Techniques and ToolsMaximizing Incident Investigation Efficacy in Oil & Gas: Techniques and Tools
Maximizing Incident Investigation Efficacy in Oil & Gas: Techniques and Tools
 
litvinenko_Henry_Intrusion_Hong-Kong_2024.pdf
litvinenko_Henry_Intrusion_Hong-Kong_2024.pdflitvinenko_Henry_Intrusion_Hong-Kong_2024.pdf
litvinenko_Henry_Intrusion_Hong-Kong_2024.pdf
 

ANALISIS PERANCANGAN SISTEM PROTEKSI BANGUNAN THE BELLAGIO RESIDENCE TERHADAP SAMBARAN PETIR

  • 1. JETri, Volume 12, Nomor 2, Februari 2015, Halaman 75 - 86, ISSN 1412-0372 ANALISIS PERANCANGAN SISTEM PROTEKSI BANGUNAN THE BELLAGIO RESIDENCE TERHADAP SAMBARAN PETIR Maula Sukmawidjaja, Syamsir Abduh & Shahnaz Nadia Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Universitas Trisakti Jalan Kiai Tapa No. 1, Jakarta 11440 E-mail: maula@trisakti.ac.id ABSTRACT High rise building is one of the objects that have the possibility of being struck by lightning considering geographical location of Indonesia which in equator, resulted in rainfall and intensity of lightning strikes is quite high. Hence it is important to protect high rise buildings with a reliable system such as Electric Field Lightning Protection System (E.F Lightning Protection System). This system is more active due to the addition of the charge induced lightning rod from the earth's surface. This protection system has 150,597.54 m2 wide protection area by E.F terminals. The 35mm2 conductor dealer (E.F Carrier) carry high voltage with additional dealer conductor. The distance between lighting rods is 38.73 meters. The first resistance grounding is 1.72Ω and the second resistance is 2.32Ω. The result shows thet the system already meets standards for ng buildings protection. Keyword: lightning, E.F Lightning Protection System, E.F terminal, E.F carrier ABSTRAK Bangunan tinggi merupakan salah satu objek yang memiliki kemungkinan besar tersambar petir mengingat letak geografis Indonesia yang dilewati garis khatulistiwa yang mengakibatkan curah hujan dan intensitas sambaran petir cukup tinggi. Oleh karena itu penting untuk memproteksi bangunan tinggi dengan sistem yang handal seperti Electric Field Lightning Protection System (E.F Lightning Protection System). Sistem ini bersifat lebih aktif karena adanya penambahan muatan pada ujung penangkal petir yang diinduksi dari permukaan bumi. Sistem proteksi ini memiliki daerah proteksi cukup luas sebesar 150.597,54 m2 yang dihasilkan oleh E.F Terminal sehingga dapat memproteksi seluruh area gedung. Konduktor penyalur (E.F Carrier) yang digunakan berdiameter 35 mm2 dapat menerima tegangan tinggi namun harus diadakan penambahan konduktor penyalur. Jarak tahanan pembumian 2 sebesar 2,32 Ω. Dari hasil perhitungan sistem ini sudah memenuhi standar untuk memproteksi bangunan tinggi. Kata kunci: petir, E.F Lightning Protection System, terminal E.F, konduktor E.F.
  • 2. JETri, Volume 12, Nomor 2, Februari 2015, Halaman 75 - 86, ISSN 1412-0372 76 1. PENDAHULUAN Petir pada umumnya terjadi karena adanya muatan negatif yang terkumpul dibagian bawah awan dan menyebabkan terinduksinya muatan positif diatas permukaan tanah sehingga terbentuk medan listrik antara awan dan tanah. Semakin besar beda potensial antara muatan pada awan dan permukaan bumi, maka terjadi pelepasan muatan berupa petir [1]. Oleh karena kerugian-kerugian yang ditimbulkan sangat besar, maka diperlukanlah suatu sistem proteksi petir yang dapat melindungi semua bagian dari suatu bangunan, termasuk manusia dan peralatan yang ada di dalamnya terhadap bahaya dan kerusakan akibat sambaran petir [2] . Salah satu cara yang ditempuh untuk melindungi bangunan tinggi dari sambaran petir adalah dengan instalasi atau pemasangan penangkal petir yang handal dan memenuhi persyaratan yang berlaku, sehingga jika terjadi sambaran petir maka sarana inilah yang akan menyalurkan arus petir kedalam tanah [3]. Ada berbagai jenis metode dalam pemasangan penangkal petir, yaitu penangkal petir jenis Franklin, sangkar Faraday, radioaktif dan elektrostatik. Dari analisis perhitungan data, dapat diketahui arus maksimum yang dapat menyebabkan kegagalan proteksi, resiko kegagalan proteksi per tahun dan sambaran pertahunnya. Dari data yang diperoleh, dapat ditentukan perlu atau tidaknya suatu gedung tersebut diproteksi. Proteksi terhadap sambaran petir terdiri dari beberapa tingkatan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan. Semakin penting dan tinggi bangunan tersebut semakin tinggi pula tingkat proteksi yang dibutuhkan [4]. 2. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk merancang suatu sistem proteksi petir untuk gedung The Bellagio Residence, sehingga gedung tersebut dapat terlindungi dari bahaya sambaran petir. Langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut:
  • 3. Maula Sukmawidjaja dkk. “Analisa Perancangan Sistem Proteksi Bangunan .................” 77 Gambar 1. Diagram alir prosedur pemilihan sistem proteksi petir [5]  Tentukan posisi bangunan  Kerapatan sambaran petir ke tanah  Kelas dari bangunan gedung Nd < Nc ? E > Ec ? Hitung: Ec = 1 – (Nc/Nd) Tidak diperlukan proteksi Tentukan tingkat proteksi sesuai nilai E Tentukan tingkat proteksi sesuai nilai E dan beri proteksi tambahan Hitung: - Frekuensi sambaran petir yang diperbolehkan (Nc) - Frekuensi sambaran langsung (Nd) - Area cakupan ekivalen gedung (Ae) Ya Tidak Ya Tidak
  • 4. JETri, Volume 12, Nomor 2, Februari 2015, Halaman 75 - 86, ISSN 1412-0372 78 Tahap pertama prosedur pemilihan sistem proteksi petir menghendaki penilaian memadai terhadap bangunan gedung yang dipertimbangkan sesuai dengan indek- indek standar. Selanjutnya harus ditentukan dimensi bangunan gedung dan penempatan, aktivitas badai guntur (densitas sambaran petir tahunan) di daerah yang dipertimbangkan, juga harus ditentukan klasifikasi bangunan gedung. Data berikut ini memberikan latar belakang untuk penilaian: a. Frekuensi sambaran petir rata-rata tahunan Nd sebagai hasil perkalian densitas sambaran ke tanah Ng lokal dan area cakupan ekivalen Ae dari bangunan gedung. b. Frekuensi sambaran rata-rata tahunan Nc yang dapat diterima untuk bangunan gedung yang dipertimbangkan. Nc sudah ditetapkan bernilai 0,1. Nilai frekuensi sambaran rata-rata tahunan Nc yang dapat diterima harus dibandingkan dengan harga nyata frekuensi sambaran petir Nd ke bangunan gedung. Perbandingan berikut menentukan apakah Sistem Proteksi Petir (SPP) diperlukan, dan jika diperlukan, jenisnya apa: a. Jika Nd ≤ Nc tidak diperlukan SPP. b. Jika Nd > Nc, SPP dengan effisiensi E ≥ 1 - Nc/Nd sebaiknya dipasang dan tingkat proteksi yang tepat. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini menggunakan E.F Lightning Protection System yang bersifat seperti penangkal petir elektrostatik dimana terdapat penambahan elektron yang diinduksi dari permukaan bumi sehingga muatan-muatan yang terkumpul pada bagian penangkal petir itu menarik muatan-muatan pada awan. Sistem ini memiliki 2 bagian yaitu E.F Carrier dan E.F Terminal. Gambar 2. E.F Carrier
  • 5. Maula Sukmawidjaja dkk. “Analisa Perancangan Sistem Proteksi Bangunan .................” 79 Gambar 3. E.F Terminal 3.1. Deskripsi Lokasi Dalam penelitian akan dilakukan analisis mengenai perencanaan instalasi penangkal petir dengan menggunakan penangkal petir E.F Lightning Protection System pada Gedung The Bellagio Residence. Adapun kondisi gedung tersebut adalah sebagai berikut : a. Tinggi gedung = 129 meter b. Panjang gedung = 81,98 meter c. Lebar gedung = 72,17 meter d. Jumlah lantai = 37 lantai e. Jarak penangkal Petir = 40 meter f. Luas lahan = 18.000 m2 g. Curah hujan per tahun di daerah gedung dengan rata-rata 193 hari per tahun [5]. 3.2. Penentuan Tingkat Proteksi Untuk merencanakan instalasi penangkal petir, maka terlebih dahulu ditentukan tingkat proteksi pada bangunan tersebut dengan cara [5]:
  • 6. JETri, Volume 12, Nomor 2, Februari 2015, Halaman 75 - 86, ISSN 1412-0372 80 a. Menentukan tingkat perkiraan bahaya R = A + B + C + D + E melalui indek : 1. Indek A, penggunaan dan isi. Gedung ini merupakan apartemen, mall dan perkantoran. Nilai = 3 2. Indek B, konstruksi bangunan. Gedung ini termasuk konstruksi beton bertulang. Nilai = 2 3. Indek C, tinggi bangunan Gedung ini memiliki tinggi 129 meter. Nilai = 9 4. Indek D, situasi bangunan. Gedung ini berdiri di dataran rendah. Nilai = 0 5. Indek E, pengaruh petir Hari guruh per tahun Jakarta 193. Nilai = 7 Jadi jumlah R = 3 + 2 + 9 + 0 + 7 = 21 Karena nilai R = 21 maka indek perkiraan bahaya pada gedung tersebut adalah sangat besar. b. Kerapatan sambaran petir ke tanah (Ng). Kerapatan sambaran petir ke tanah dapat diketahui dengan persamaan (1): Ng = 0,04 × Td1,26 (1) = 0,04 × 1931,26 = 30,32 sambaran dimana: Td: jumlah hari guruh per tahun c. Area proteksi pada gedung. Area ekivalen pada gedung dapat dicari menggunakan persamaan (2): Ae = ab + 6h(a+b) + 9𝜋(h)2 (2)
  • 7. Maula Sukmawidjaja dkk. “Analisa Perancangan Sistem Proteksi Bangunan .................” 81 = (81,98 × 72,17) + 6 × 129 (81,98 + 72,17) + 99𝜋(129)2 = 595.503,25 m2 dimana: a: panjang gedung, b: lebar gedung, h: tinggi gedung d. Jumlah rata-rata frekuensi sambaran petir langsung per tahun (Nd). Jumlah rata-rata frekuensi sambaran langsung pertahun diketahui melalui persamaan (3): Nd = Ng × Ae × 10-6 (3) = 30,32 × 595503,25 × 10-6 = 18,06 sambaran petir per tahun e. Efisiensi sambaran petir (E) Efisiensi diketahui dengan persamaan (4) : E > 1 − 𝑁𝑐 𝑁𝑑 (4) > 1 − 0,1 18,06 > 1 – 0,0055 > 0,99 > 99% Nc diketahui bernilai 0,1. Karena hasil efisiensi adalah sebesar 99%, maka tingkat proteksi adalah tingkat pertama. 3.3. Radius Proteksi a. Menggunakan system E.F Lightning Protection System dengan tinggi bangunan 129 meter maka radius proteksi (rs) adalah 219 meter. Luas
  • 8. JETri, Volume 12, Nomor 2, Februari 2015, Halaman 75 - 86, ISSN 1412-0372 82 daerah proteksi (Ax): AX = π . rs 2 = π . 2192 = 3,14 . 2192 = 3,14 . 47961 = 150.597,54 m2 Hasil luas daerah proteksi memperlihatkan bahwa sistem ini sudah bisa memproteksi seluruh area gedung yang seluas 18.000 m2 b. Menggunakan metode bola bergulir dengan radius proteksi (R) tingkat I adalah 20 meter. r = 10 . I0,65 = 10 . 30,65 = 20,423 Dengan radius sebesar 20 meter, maka luas daerah proteksinya (Ax) adalah : Ax = π × (R)2 = 3,14 ×(20)2 = 1.256 m2 Hasil luas daerah proteksi memperlihatkan bahwa metode ini belum bisa memproteksi seluruh area gedung, maka harus diadakan menambahan penangkal petir sebanyak : Penyalur petir tambahan = 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑟𝑒𝑎 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑑𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ 𝑝𝑟𝑜𝑡𝑒𝑘𝑠𝑖
  • 9. Maula Sukmawidjaja dkk. “Analisa Perancangan Sistem Proteksi Bangunan .................” 83 = 18.000 16.744 = 14,3 ≈ 14 unit c. Jarak antara 2 penangkal petir (d) dapat diketahui dengan persamaan (5): d = 2√2𝑟ℎ − ℎ2 (5) = 2√2 × 20 × 15 − 152 = 38,73 m Radius proteksi (r) sesuai dengan tingkat proteksi yaitu tingkat I dan tinggi bangunan (h). 3.4. Konduktor Penyalur (Down Conductor) Konduktor penyalur yang terpasang pada Gedung The Bellagio Residence adalah kabel koaksial yang memiliki 2 kabel yang masing-masing berdiameter 35 mm2 . 3.5. Sistem Pembumian (Grounding) Sistem pembumian pada gedung ini menggunakan elektroda batang sepanjang 34 cm yang berdiameter 2,54 cm. Hasil pengukuran tahanan pentanahan menggunakan alat Kyoritzu 1402 didapat hasil tahanan pentanahan 1 sebesar 1,1 dan tahanan pentanahan 2 sebesar 1,4. Maka tahanan pembumian 1: R1 = ρ 4πl × ln( 4(l)2 (d×h) − 1) = 110 4π(25+0,34) × ln( 4(25+0,34)2 (0,0254 ×25) − 1)
  • 10. JETri, Volume 12, Nomor 2, Februari 2015, Halaman 75 - 86, ISSN 1412-0372 84 = 0,34 × 5,06 = 1,72 Ω Tahanan pentanahan 2: R2 = ρ 4πl × ln( 4(l)2 (d×h) − 1) = 140 4π(25+0,34) × ln( 4(25+0,34)2 (0,0254 ×25) − 1) = 2,23 Ω Kedua hasil tahanan pembumian dibawah 5, maka untuk sistem pembumian gedung tersebut sudah sesuai standar [5]. 4. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis perancangan sistem proteksi petir bangunan The Bellagio Residence yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan : 1. Dari data yang didapat gedung The Bellagio Residence menggunakan tingkat proteksi I mengingat pentingnya gedung tersebut akan sistem proteksi sambaran petir. 2. Untuk luas daerah yang terproteksi oleh E.F Lightning Protection System adalah sebesar 150597,54 m2 . Dilihat dari luas lahan bangunan sebesar 18.000 m2 , maka luas daerah proteksi yang dihasilkan sistem ini sudah dapat melindungi luas gedung tersebut. 3. Dengan metode bola bergulir mendapatkan hasil bahwa penyalur petir tersebut hanya melindungi daerah seluas 1.256 m2 . Ini berarti dari luas lahan sebesar 18.000 m2 masih ada 16.744 m2 area gedung yang belum terproteksi, maka dibutuhkan penangkal petir tambahan sebanyak 14 buah lagi agar daerah tersebut dapat terlindungi. 4. Jarak antara kedua unit penangkal petir adalah 38,73 m.
  • 11. Maula Sukmawidjaja dkk. “Analisa Perancangan Sistem Proteksi Bangunan .................” 85 5. Konduktor penyalur yang digunakan berdiameter 35 mm2 . 6. Tahanan pembumian gedung sudah sesuai ketentuan yang dianjurkan yaitu < 5Ω. Tahanan pembumian pada Tower A adalah 1,72 dan tahanan pembumian pada Tower B adalah 2,23. 5. SARAN 1. Menggunakan konstruksi bangunan sebagai konduktor penyalur murni agar arus petir dapat tersalurkan dengan lebih baik ke pembumian. 2. Sistem pembumian tidak hanya memiki 6 titik saja, melainkan > 6 titik yang memiliki jarak disesuaikan dengan jarak antara konduktor penyalur sesuai dengan tingkat proteksinya. 3. Penempatan ulang penangkal petir yang mulanya berjarak 40 meter diubah menjadi 38,73 meter satu sama lain. 4. Menggunakan metode E.F Lightning Protection karena tidak memerlukan banyak penangkal petir sehingga lebih efisien. 5. Penambahan konduktor penyalur agar memenuhi standar minimum konduktor penyalur yang berdiameter 75 mm2 . DAFTAR PUSTAKA [1] Bandri, Sepannur., “Sistem Proteksi Petir Internal Dan Eksternal”, Jurnal Teknik Elektro ITP, Volume 3 No. 1, hlm. 51-56, Januari 2014. [2] Hosea, Emmy., Iskanto, Edy dan M. Harnyatris Luden., “Penerapan Metode Jala, Sudut Proteksi dan Bola Bergulir Pada Sistem Proteksi Petir Eksternal yang Diaplikasikan pada Gedung W Universitas Kristen Petra”, Jurnal Teknik Elektro Vol. 4, No. 1, hlm. 1-9, Maret 2004. [3] Bandri, Sepannur., “Perancangan Instalasi Penangkal Petir Eksternal Gedung Bertingkat (Aplikasi Balai Kota Pariaman)”, Jurnal Teknik Elektro ITP, Volume 1, No. 2, hlm. 12-18, July 2012. [4] Tabrani, Aan., “Sistem Proteksi Penangkal Petir Di Gedung PT. Bhakti Wasantara Net Jakarta”, Tugas Akhir Sl, Universitas Mercu Buana, Jakarta,
  • 12. JETri, Volume 12, Nomor 2, Februari 2015, Halaman 75 - 86, ISSN 1412-0372 86 2009. [5] Standar Nasional Indonesia. “Sistem Proteksi Petir pada Bangunan Gedung”. SNI 03-7015-2004. 17 Juni 2003.