SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Muhammad Erlangga Maulana Yusuf: Analisis Dimensi Linear Model Gips
Analisis Dimensi Linear Model Gips Hasil Cetakan Alginat Stabilitas
Tinggi Yang Mengalami Penundaan Pengecoran
Linear Dimensional Changes Analysis of Cast Made From Delayed Pour
High Stability Alginate Impression
Muhammad Erlangga Maulana Yusuf; Elin Karlina, drg., M.Kes;
Hj. Zulia Hasratiningsih, drg., MDSc
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran
Jl. Sekeloa Selatan I, Bandung, Jawa Barat, Indonesia 40132
Diterima 2 Agustus 2012. Disetujui 31 Juli 2012. Alamat Korespondensi: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Padjadjaran (Muhammad Erlangga Maulana Yusuf – muhammad.erlangga79@gmail.com; Elin Karlina, drg.,
M.Kes - marvianza_78@yahoo.com; Hj. Zulia Hasratiningsih, drg., MDSc - zhzulia@unpad.ac.id)
ABSTRAK
Stabilitas dimensi cetakan alginat sangat penting untuk mendapatkan model yang
akurat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya perubahan signifikan
dimensi linear pada model gips yang dihasilkan dari cetakan alginat stabilitas tinggi yang
mengalami penundaan pengecoran selama 5 hari.
Penelitian dilakukan secara eksperimental laboratoris menggunakan 20 sampel terbagi
dalam 4 kelompok. Kelompok I dan III merupakan model gips hasil pencetakan alginat
stabilitas tinggi dan konvensional yang langsung dilakukan pengecoran. Kelompok II dan IV
merupakan model gips hasil pencetakan alginat stabilitas tinggi dan konvensional yang
ditunda selama 5 hari dalam wadah dengan kelembaban 100%. Perubahan dimensi diukur
pada diameter bagian atas dalam arah bukal-lingual, distal-mesial, serta jarak antar gigi
menggunakan jangka sorong digital merk Mitutoyo berskala 0,01 mm.
Hasil rata-rata diameter mesial-distal (a) kelompok I, II, III sebagai kontrol, dan IV
adalah 8,410 mm, 8,520 mm, 8,420 mm, dan 8,620 mm. Rata-rata diameter mesial-distal (b)
adalah 8,314 mm, 8,416 mm, 8,315 mm, dan 8,513 mm. Rata-rata jarak antar gigi (c) adalah
13,312 mm, 13,240 mm, 13,316 mm, dan 13,191 mm. Rata-rata diameter bukal-lingual (d)
adalah 8,411 mm, 8,530 mm, 8,410 mm, dan 8,608 mm. Rata-rata diameter bukal-lingual (e)
adalah 8,350 mm, 8,441 mm, 8,340 mm, dan 8,524 mm. Data diuji secara statistik dengan
metode ANOVA (α = 0,05).
Muhammad Erlangga Maulana Yusuf: Analisis Dimensi Linear Model Gips
Simpulan penelitian ini menunjukan model gips hasil pencetakan alginat stabilitas tinggi
yang mengalami penundaan pengecoran selama 5 hari mengalami perubahan secara
signifikan.
Kata kunci: cetakan alginat, penundaan pengecoran, model gips, dimensi linear
ABSTRACT
Dimensional stability of alginate impression is important to obtain an accurate cast.
This study was to find the linear dimensional changes of the cast made from delayed pour
high stability alginate impression after 5 days.
This experimental laboratory study used 20 samples, divided into 4 groups. First and
third group were the generated cast produced by immediately pour into high stability and
conventional alginate impressions. Second and fourth group were the generated cast
produced by delayed pour into alginate impression for 5 days in storage with 100% humidity.
Dimensional changes were measured in the upper part of the cast from buccal-lingual and
mesial-distal direction and also measured in the outer distance between the upper cast used
Mitutoyo digital caliper scaled 0.01 mm.
The result of mesial-distal (a) diameter average of group I, II, III as control, and IV
were 8,410 mm, 8,520 mm, 8,420 mm, and 8,620 mm. Meanwhile, diameter averages of
mesial-distal (b) were 8,314 mm, 8,416 mm, 8,315 mm, and 8,513 mm. The averages of
distance between each teeth (c) were 13,312 mm, 13,240 mm, 13,316 mm, dan 13,191 mm.
The diameter averages of buccal-lingual (d) were 8,411 mm, 8,530 mm, 8,410 mm, and 8,608
mm. The diameter averages of buccal-lingual (e) were 8,350 mm, 8,441 mm, 8,340 mm, and
8,524 mm. The data were analyzed using ANOVA (α = 0.05).
The result show there were significant linear dimensional changes on gypsum cast
made from high stability alginate impression and then poured after 5 days.
Keyword: alginate impression, delayed pour, gypsum cast, linear dimensional
PENDAHULUAN
Membuat model rahang sangat penting dalam sebagian besar tahapan pekerjaan di
bidang kedokteran gigi. Model tersebut dapat dibuat dari produk gipsum menggunakan
cetakan atau reproduksi negatif struktur rongga mulut. Model harus akurat agar dapat
memberikan gambaran struktur rongga mulut yang dihasilkan dari cetakan yang akurat
Muhammad Erlangga Maulana Yusuf: Analisis Dimensi Linear Model Gips
sebelumnya (Anusavice, 2003; Bhat and Nandish, 2006; Gladwin and Bagby, 2009). Pada
prosedur pembuatan cetakan digunakan bahan cetak, salah satu bahan cetak yang sering
digunakan adalah alginat (Imbery, et al., 2010).
Alginat banyak digunakan karena beberapa alasan seperti mudah dimanipulasi,
nyaman untuk pasien, dan harganya relatif murah. Selain kelebihan tersebut, alginat juga
memiliki kekurangan yaitu saat cetakan dikeluarkan dari mulut dan terkena udara terbuka,
cetakan ini dapat mengalami penyusutan akibat penguapan atau disebut juga sineresis,
sedangkan apabila direndam di dalam air dapat terjadi penyerapan air atau disebut juga
imbibisi, yang menyebabkan membesarnya cetakan sehingga terjadi penyempitan ruang untuk
model. Keadaan tersebut dapat membuat hasil pengecoran menjadi tidak akurat. (Anusavice,
2003; Noort, 2007; Gladwin and Bagby, 2009). Cetakan ini harus segera dilakukan
pengecoran dengan produk gips agar tidak kehilangan kestabilan dimensinya (Bhat and
Nandish, 2006; Noort, 2007; Mc Cabe and Walls, 2008). Menurut Imbery, et al. (2010) dan
Farzin and Panahandeh (2010) pengecoran cetakan dilakukan paling lambat 12 menit
sedangkan Annusavice (2003) berpendapat bahwa pengecoran cetakan dilakukan paling
lambat 30 menit setelah cetakan dikeluarkan dari dalam rongga mulut.
Produk gips yang banyak digunakan untuk membuat model adalah gips tipe III, karena
gips ini memiliki kekuatan yang cukup untuk dijadikan model dalam prosedur pembuatan gigi
tiruan dan lebih mudah dilepas setelah proses pembuatannya (Annusavice, 2003).
Ketidakcocokan sering terjadi pada kombinasi alginat dengan gips tipe IV. Beberapa
produsen gips tipe IV menyarankan untuk tidak menggunakan alginat sebagai kombinasi yang
cocok untuk membuat model (Phillips and Moore, 1994).
Kini, alginat terbaru mulai beredar di pasaran dengan klaim bahwa cetakannya
memiliki kestabilan dimensi tinggi dan masih akurat hingga 5 hari (Imbery, et al., 2010;
Walker, et al., 2010). Hal ini mungkin berkaitan dengan kemampuan material ini untuk
menjaga air tetap berada di dalam massa alginat (Sedda, et al., 2008). Beberapa produsen
menyatakan bahwa alginat stabilitas tinggi mengandung polyvinil siloxane (PVS) (Nassar, et
al., 2012). Bahan cetak polyvinil siloxane merupakan salah satu jenis dari bahan cetak
elastomer yang dapat dilakukan penundaan pengecoran hingga selama satu minggu
(Annusavice, 2003). Keadaan ini sangat berguna bagi dokter gigi atau praktisi yang akan
menggunakan alginat sebagai bahan cetak tetapi tidak bisa segera melakukan pengecoran
karena satu dan lain hal yang menyebabkan pengecoran tersebut menjadi tertunda.
Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk memperoleh data hasil pengukuran
dimensi linear pada model gips sehingga dapat diketahui ada atau tidaknya perubahan dimensi
Muhammad Erlangga Maulana Yusuf: Analisis Dimensi Linear Model Gips
linear secara signifikan pada model gips yang dihasilkan dari cetakan alginat stabilitas tinggi
yang mengalami penundaan pengecoran selama 5 hari. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat
diketahui apakah alginat stabilitas tinggi yang mengalami penundaan pengecoran selama 5
hari masih bisa atau tidak untuk digunakan secara klinis.
BAHAN DAN METODE
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium yang dilakukan
terhadap model gips yang didapat dari cetakan alginat stabilitas tinggi yang ditunda
pengecorannya selama 5 hari dengan alginat konvensional sebagai kelompok kontrol. Jumlah
sampel penelitian yang digunakan adalah sebanyak 20 buah yang dibagi menjadi 4 kelompok
dengan masing masing terdiri atas 5 buah sampel. Kelompok I dan II merupakan model gips
hasil pencetakan alginat stabilitas tinggi sedangkan kelompok III (kontrol) dan IV adalah
model gips hasil pencetakan alginat konvensional. Kelompok I dan III merupakan model gips
yang langsung dilakukan pengecoran setelah pencetakan sedangkan II dan IV dilakukan
penundaan selama 5 hari sebelum dilakukan pengecoran. Alat dan bahan yang digunakan
dalam penelitian ini gelas ukur, mangkuk karet, kotak tempat penyimpanan kedap udara,
master model, sendok cetak berbentuk persegi panjang terbuat dari alumunium berlubang
yang ukurannya disesuaikan dengan ukuran master model, neraca digital, plastik kedap udara,
spatula alginat, spatula gips, air destilasi, alginat merk Hydrogum 5, alginat merk Cavex
CA37, gips batu merk Moldano, tissue wajah, jangka sorong digital merk Mitutoyo dengan
skala 0,01 mm.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah waktu pengecoran, yaitu langsung dan
ditunda setelah 5 hari. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah dimensi linear model gips,
sedangkan variabel terkendalinya adalah seluruh prosedur pembuatan spesimen, alat uji
beserta prosedur pengujian, suhu lab 23° C ± 1 dan kelembaban lab ± 47%.
Alginat yang sudah dimanipulasi dicetak menggunakan master model yang mewakili
dari gigi asli. Model ini biasanya terbuat dari logam. Untuk kelompok I dan III, pengecoran
dilakukan segera setelah cetakan dilepas dari master model. Untuk kelompok II dan IV,
cetakan disimpan di dalam plastik kedap udara dengan kelembaban 100% menggunakan
tissue wajah seberat ±5 g yang dibasahi 30 ml air distilasi yang telah dimasukan 10 menit
sebelumnya, yang diposisikan tidak berkontak langsung dengan cetakan tersebut, lalu plastik
kedap udara yg telah berisi cetakan alginat dimasukan lagi kedalam kotak kedap udara dengan
kelembaban 100% menggunakan kertas seberat ±10 g yang telah dibasahi 60 ml air distilasi,
Muhammad Erlangga Maulana Yusuf: Analisis Dimensi Linear Model Gips
lalu pengecorannya dilakukan setelah ditunda selama 5 hari, sesuai penelitian yang dilakukan
oleh Sedda, et al. (2008).
Gambar 1 Desain Master Model Gambar 2 Model gips yang dihasilkan dan aspek
pengukuran yang dilakukan
Setelah semua kelompok dilakukan pengecoran, biarkan model gips yang diperoleh
selama 24 jam sebelum dilakukan pengukuran. Aspek pengukuran yang dilakukan adalah
pengukuran secara mesial-distal (a dan b), jarak antar gigi (c), dan bukal-lingual (d dan e)
seperti pada gambar 2.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Setelah data hasil pengukuran didapat, dilakukan perhitungan statistik menggunakan
ANOVA (α = 0,05) yang disertai dengan nilai rata-rata (mean), simpangan baku (stdev), dan
hasil uji perbandingan. Hasil akhirnya disajikan dalam bentuk tabel perhitungan dan diagram
batang.
Tabel 1 Hasil pengukuran pada mesial-distal (a) Diagram 1 Hasil pengukuran pada mesial-distal (a)
Muhammad Erlangga Maulana Yusuf: Analisis Dimensi Linear Model Gips
Berdasarkan hasil uji Anova pada hasil pengukuran mesial-distal (a), diperoleh nilai F
hitung sebesar 168,593, lebih besar dari nilai F tabel (3,239). Demikian pula p-value yang
dihasilkan sebesar 0,000 < 0,01. Dengan demikian maka disimpulkan terdapat perbedaan
dimensi linear yang sangat signifikan pada empat kelompok yang diteliti. Persentase
perubahan dimensi linear terhadap kelompok III (kontrol) untuk kelompok I sebesar 0,12 %,
untuk kelompok II sebesar 1,19 %, dan kelompok IV sebesar 2,38 %.
Tabel 2 Hasil pengukuran pada mesial-distal (b) Diagram 2 Hasil pengukuran pada mesial-distal (b)
Berdasarkan hasil uji Anova pada hasil pengukuran mesial-distal (b), diperoleh nilai F
hitung sebesar 319,345, lebih besar dari nilai F tabel (3,239). Demikian pula p-value yang
dihasilkan sebesar 0,000 < 0,01. Dengan demikian maka disimpulkan terdapat perbedaan
dimensi linear yang sangat signifikan pada empat kelompok yang diteliti. Persentase
perubahan dimensi linear terhadap kelompok III (kontrol) untuk kelompok I sebesar 0,01 %,
untuk kelompok II sebesar 1,21 %, dan kelompok IV sebesar 2,38 %.
Tabel 3 Hasil pengukuran pada jarak antar gigi (c) Diagram 3 Hasil pengukuran pada jarak antar gigi (c)
Muhammad Erlangga Maulana Yusuf: Analisis Dimensi Linear Model Gips
Berdasarkan hasil uji Anova pada hasil pengukuran jarak antar gigi (c), diperoleh nilai
F hitung sebesar 147,850, lebih besar dari nilai F tabel (3,239). Demikian pula p-value yang
dihasilkan sebesar 0,000 < 0,01. Dengan demikian maka disimpulkan terdapat perbedaan
dimensi linear yang sangat signifikan pada empat kelompok yang diteliti. Persentase
perubahan dimensi linear terhadap kelompok III (kontrol) untuk kelompok I sebesar 0,03 %,
untuk kelompok II sebesar 0,59 %, dan kelompok IV sebesar 0,94 %.
Tabel 4 Hasil pengukuran pada bukal-lingual (d) Diagram 4 Hasil pengukuran pada bukal-lingual (d)
Berdasarkan hasil uji Anova pada hasil pengukuran bukal-lingual (d), diperoleh nilai F
hitung sebesar 381,061, lebih besar dari nilai F tabel (3,239). Demikian pula p-value yang
dihasilkan sebesar 0,000 < 0,01. Dengan demikian maka disimpulkan terdapat perbedaan
dimensi linear yang sangat signifikan pada empat kelompok yang diteliti. Persentase
perubahan dimensi linear terhadap kelompok III (kontrol) untuk kelompok I sebesar 0,01 %,
kelompok II sebesar 1,43 %, dan kelompok IV sebesar 2,35 %.
Tabel 5 Hasil pengukuran pada bukal-lingual (e) Diagram 5 Hasil pengukuran pada bukal-lingual (e)
Muhammad Erlangga Maulana Yusuf: Analisis Dimensi Linear Model Gips
Berdasarkan hasil uji Anova pada hasil pengukuran bukal-lingual (e), diperoleh nilai F
hitung sebesar 387,892 lebih besar dari nilai F tabel (3,239). Demikian pula p-value yang
dihasilkan sebesar 0,000 < 0,01. Dengan demikian maka disimpulkan terdapat perbedaan
dimensi linear yang sangat signifikan pada empat kelompok yang diteliti. Persentase
perubahan dimensi linear terhadap kelompok III (kontrol) untuk kelompok I sebesar 0,12 %,
kelompok II sebesar 1,09 %, dan kelompok IV sebesar 2,08 %.
Berdasarkan perhitungan secara statistik, model gips hasil pencetakan alginat yang
mengalami penundaan pengecoran selama 5 hari mengalami perubahan dimensi linear secara
signifikan. Alginat stabilitas tinggi yang mengalami penundaan pengecoran mengalami
perubahan dimensi linear secara signifikan dibandingkan dengan alginat konvensional yang
langsung dilakukan pengecoran sebagai kontrol. Namun, alginat konvensional yang
mengalami penundaan pengecoran memiliki perubahan dimensi linear yang lebih besar
dibandingkan dengan alginat stabilitas tinggi dengan perlakuan sama. Perbedaan dimensi
yang tidak signifikan secara statistik pada model gips kelompok kontrol adalah dengan model
gips pada kelompok cetakan alginat stabilitas tinggi dengan langsung dilakukan pengecoran.
Berdasarkan hasil penelitian, cetakan alginat yang mengalami penundaan pengecoran
mengalami sineresis yang mengakibatkan cetakan menjadi mengkerut. Cetakan yang
mengkerut menghasilkan model gips yang dihasilkan menjadi lebih besar dan mengakibatkan
berkurangnya jarak antar gigi dari yang seharusnya.
Spesifikasi no. 18 American Dental Association (ADA) tidak menentukan seberapa
besar perubahan dimensi yang ditoleransi untuk bahan cetak alginat, tetapi Imbery, et al.
(2010) dan Walker, et al. (2010) berpendapat bahwa bahan perubahan dimensi cetakan alginat
yang masih ditoleransi adalah sebesar 0,50% yang didapat dari rata-rata perubahan dimensi
maksimal cetakan polysulfida sebesar 0,40% dan 0,60% untuk bahan cetak silikon menurut
spesifikasi no. 19 American Dental Association (ADA).
Pada penelitian ini, semua aspek pengukuran baik alginat stabilitas tinggi dan alginat
konvensional yang mengalami penundaan pengecoran selama 5 hari memiliki perubahan
dimensi linear lebih dari 0,50% sehingga dapat disimpulkan bahwa cetakan alginat yang
mengalami penundaan pengecoran selama 5 hari tidak dapat digunakan secara klinis.
UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih penulis sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa; Prof. Dr. H.
Eky S. Soeria Soemantri, drg., Sp.Ort(K), selaku Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Muhammad Erlangga Maulana Yusuf: Analisis Dimensi Linear Model Gips
Padjadjaran; Elin Karlina, drg., M.Kes., selaku dosen pembimbing utama; Hj. Zulia
Hasratiningsih, drg., MDSc., selaku dosen pembimbing pendamping; Asty Samiati Setiawan,
drg., M.Kes., selaku dosen wali; seluruh staf dosen FKG Unpad; Ir. Sugeng Isdwiyanudi,
MT. selaku kepala Lab Metrologi Polban; Ayah, Ibu, dan seluruh rekan-rekan FKG Unpad
angkatan 2008.
DAFTAR PUSTAKA
Anusavice, K.J. 2003. Philip’s Science of Dental Materials. 11th ed. Philadelpia: Saunders
Company. 207, 238-240, 243-248, 256,261, 274-275
Bhat, V.S. and B.T. Nandish. 2006. Science of Dental Materials Clinical Applications. New
Delhi: C.B.S. 73, 107-110, 149
Craig, R.G.; and J.M Powers. 2002. Restorative Dental Materials. St Louis: The C.V. Mosby
Company. 338, 392, 403
Farzin, M.; and H. Panahandeh. 2010. Effect of pouring and storage temperature on
dimensional stability of cast made from irreversible hydrocolloid. Journal of
Dentistry, Tehran University of Medical Science Vol. 7, No. 4. 179. Available online
at http://jdt.tums.ac.ir/index.php/jdt/article/view/244 (diakses 16 Juni 2012)
Gladwin, M. and M. Bagby. 2009. Clinical Aspects of Dental Materials. 3rd ed. Philadelpia:
Lippincott Williams & Wilkins. 105, 111-112
Imbery, T. A., et al. 2010. Accuracy and dimensional stability of extended-pour and
conventional alginate impression materials. JADA; 141; 32-35. Available online at
http://jada.ada.org/content/141/1/32.full (diakses 3 Januari 2012)
Mc Cabe, J.F.; and A.W.G. Walls. 2008. Applied Dental Materials. 9th ed. Singapore:
Blackwell Publishing. 32, 37, 161
Nassar, U., et al. 2012. Dimensional accuracy of 2 irreversible hydrocolloid alternative
impression materials with immediate and delayed pouring. J Can Dent Assoc Jan; Vol
78: c2. 1-2. Available online at http://www.jcda.ca/article/c2/ (diakses 9 Juni 2012)
Noort, R.V. 2007. Introduction to Dental Materials. 3rd ed. London: Mosby Elsevier. 195,
211, 213
Phillips, R.W. and B.K. Moore. 1994. Elements of Dental Materials for Dental Hygienist and
Dental Assistants. 5th ed. Philadelphia: W. B. Saunders Company. 68-69, 71-73.
Sedda, M., et al. 2008. Effect of storage time on the accuracy of cast made from different
irreversible hydrocolloids. Revista Românâ De Stomatologie Vol. LIV. 178, 184.
Avalaible online at
http://www.medica.ro/reviste_med/download/stoma/2008.3-s/Stoma_Nr-3-
s_2008_Art-5.pdf (diakses 20 Januari 2012)
Muhammad Erlangga Maulana Yusuf: Analisis Dimensi Linear Model Gips
Walker, M.P., et al. 2010. Dimensional change over time of extended-storage alginate
impression materials. Angle Orthodontist Vol. 80. 1110. Available online at
http://www.scribd.com/doc/45323472/Dimensional-Change-Over-Time-of-Extended-
storage-Alginate (diakses 4 Maret 2012)

More Related Content

Recently uploaded

OBAT ABORSI SEMARANG 08561234742 OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN 08561234742
OBAT ABORSI SEMARANG 08561234742 OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN 08561234742OBAT ABORSI SEMARANG 08561234742 OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN 08561234742
OBAT ABORSI SEMARANG 08561234742 OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN 08561234742
Jual obat penggugur 08561234742 Cara menggugurkan kandungan 08561234742
 
PPT KELOMPOK A3 HIPERKES KESELAMATAN KERJA FIX.pptx
PPT KELOMPOK A3 HIPERKES KESELAMATAN KERJA FIX.pptxPPT KELOMPOK A3 HIPERKES KESELAMATAN KERJA FIX.pptx
PPT KELOMPOK A3 HIPERKES KESELAMATAN KERJA FIX.pptx
SalwaAplikasi
 

Recently uploaded (11)

PPT Integrasi Layanan Primer PLANTUNGAN.pptx
PPT Integrasi Layanan Primer PLANTUNGAN.pptxPPT Integrasi Layanan Primer PLANTUNGAN.pptx
PPT Integrasi Layanan Primer PLANTUNGAN.pptx
 
Pertussis (Whooping Cough) Health Education
Pertussis  (Whooping Cough) Health EducationPertussis  (Whooping Cough) Health Education
Pertussis (Whooping Cough) Health Education
 
OBAT ABORSI SEMARANG 08561234742 OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN 08561234742
OBAT ABORSI SEMARANG 08561234742 OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN 08561234742OBAT ABORSI SEMARANG 08561234742 OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN 08561234742
OBAT ABORSI SEMARANG 08561234742 OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN 08561234742
 
PPT_KESELAMATAN_PASIEN [patient safety).pptx
PPT_KESELAMATAN_PASIEN [patient safety).pptxPPT_KESELAMATAN_PASIEN [patient safety).pptx
PPT_KESELAMATAN_PASIEN [patient safety).pptx
 
ppt-mpasi pada balita umur 6 - 24 bulan.pptx
ppt-mpasi pada balita umur 6 - 24 bulan.pptxppt-mpasi pada balita umur 6 - 24 bulan.pptx
ppt-mpasi pada balita umur 6 - 24 bulan.pptx
 
jenis patogen bakteri jamur kapang dan mikroorganisme.ppt
jenis patogen bakteri jamur kapang dan mikroorganisme.pptjenis patogen bakteri jamur kapang dan mikroorganisme.ppt
jenis patogen bakteri jamur kapang dan mikroorganisme.ppt
 
Bukti Tindak Lanjut Mitigasi Risiko.docx
Bukti Tindak Lanjut Mitigasi Risiko.docxBukti Tindak Lanjut Mitigasi Risiko.docx
Bukti Tindak Lanjut Mitigasi Risiko.docx
 
pelayanan ILP DI POSYANDU dan IMUNISASI.pptx
pelayanan  ILP DI POSYANDU dan IMUNISASI.pptxpelayanan  ILP DI POSYANDU dan IMUNISASI.pptx
pelayanan ILP DI POSYANDU dan IMUNISASI.pptx
 
Konsep Dasar keperawatan Jiwa Iskandar -Tarakan.pptx
Konsep Dasar keperawatan Jiwa Iskandar -Tarakan.pptxKonsep Dasar keperawatan Jiwa Iskandar -Tarakan.pptx
Konsep Dasar keperawatan Jiwa Iskandar -Tarakan.pptx
 
Case Report Peritonitis Generalisata ec App Perforasi
Case Report Peritonitis Generalisata ec App PerforasiCase Report Peritonitis Generalisata ec App Perforasi
Case Report Peritonitis Generalisata ec App Perforasi
 
PPT KELOMPOK A3 HIPERKES KESELAMATAN KERJA FIX.pptx
PPT KELOMPOK A3 HIPERKES KESELAMATAN KERJA FIX.pptxPPT KELOMPOK A3 HIPERKES KESELAMATAN KERJA FIX.pptx
PPT KELOMPOK A3 HIPERKES KESELAMATAN KERJA FIX.pptx
 

Featured

How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
ThinkNow
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Kurio // The Social Media Age(ncy)
 

Featured (20)

2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot
 
Everything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTEverything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPT
 
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsProduct Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
 
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
 
Skeleton Culture Code
Skeleton Culture CodeSkeleton Culture Code
Skeleton Culture Code
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
 
How to have difficult conversations
How to have difficult conversations How to have difficult conversations
How to have difficult conversations
 
Introduction to Data Science
Introduction to Data ScienceIntroduction to Data Science
Introduction to Data Science
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
 

Analisis Dimensi Linear Alginat Stabilitas Tinggi.doc

  • 1. Muhammad Erlangga Maulana Yusuf: Analisis Dimensi Linear Model Gips Analisis Dimensi Linear Model Gips Hasil Cetakan Alginat Stabilitas Tinggi Yang Mengalami Penundaan Pengecoran Linear Dimensional Changes Analysis of Cast Made From Delayed Pour High Stability Alginate Impression Muhammad Erlangga Maulana Yusuf; Elin Karlina, drg., M.Kes; Hj. Zulia Hasratiningsih, drg., MDSc Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Jl. Sekeloa Selatan I, Bandung, Jawa Barat, Indonesia 40132 Diterima 2 Agustus 2012. Disetujui 31 Juli 2012. Alamat Korespondensi: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran (Muhammad Erlangga Maulana Yusuf – muhammad.erlangga79@gmail.com; Elin Karlina, drg., M.Kes - marvianza_78@yahoo.com; Hj. Zulia Hasratiningsih, drg., MDSc - zhzulia@unpad.ac.id) ABSTRAK Stabilitas dimensi cetakan alginat sangat penting untuk mendapatkan model yang akurat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya perubahan signifikan dimensi linear pada model gips yang dihasilkan dari cetakan alginat stabilitas tinggi yang mengalami penundaan pengecoran selama 5 hari. Penelitian dilakukan secara eksperimental laboratoris menggunakan 20 sampel terbagi dalam 4 kelompok. Kelompok I dan III merupakan model gips hasil pencetakan alginat stabilitas tinggi dan konvensional yang langsung dilakukan pengecoran. Kelompok II dan IV merupakan model gips hasil pencetakan alginat stabilitas tinggi dan konvensional yang ditunda selama 5 hari dalam wadah dengan kelembaban 100%. Perubahan dimensi diukur pada diameter bagian atas dalam arah bukal-lingual, distal-mesial, serta jarak antar gigi menggunakan jangka sorong digital merk Mitutoyo berskala 0,01 mm. Hasil rata-rata diameter mesial-distal (a) kelompok I, II, III sebagai kontrol, dan IV adalah 8,410 mm, 8,520 mm, 8,420 mm, dan 8,620 mm. Rata-rata diameter mesial-distal (b) adalah 8,314 mm, 8,416 mm, 8,315 mm, dan 8,513 mm. Rata-rata jarak antar gigi (c) adalah 13,312 mm, 13,240 mm, 13,316 mm, dan 13,191 mm. Rata-rata diameter bukal-lingual (d) adalah 8,411 mm, 8,530 mm, 8,410 mm, dan 8,608 mm. Rata-rata diameter bukal-lingual (e) adalah 8,350 mm, 8,441 mm, 8,340 mm, dan 8,524 mm. Data diuji secara statistik dengan metode ANOVA (α = 0,05).
  • 2. Muhammad Erlangga Maulana Yusuf: Analisis Dimensi Linear Model Gips Simpulan penelitian ini menunjukan model gips hasil pencetakan alginat stabilitas tinggi yang mengalami penundaan pengecoran selama 5 hari mengalami perubahan secara signifikan. Kata kunci: cetakan alginat, penundaan pengecoran, model gips, dimensi linear ABSTRACT Dimensional stability of alginate impression is important to obtain an accurate cast. This study was to find the linear dimensional changes of the cast made from delayed pour high stability alginate impression after 5 days. This experimental laboratory study used 20 samples, divided into 4 groups. First and third group were the generated cast produced by immediately pour into high stability and conventional alginate impressions. Second and fourth group were the generated cast produced by delayed pour into alginate impression for 5 days in storage with 100% humidity. Dimensional changes were measured in the upper part of the cast from buccal-lingual and mesial-distal direction and also measured in the outer distance between the upper cast used Mitutoyo digital caliper scaled 0.01 mm. The result of mesial-distal (a) diameter average of group I, II, III as control, and IV were 8,410 mm, 8,520 mm, 8,420 mm, and 8,620 mm. Meanwhile, diameter averages of mesial-distal (b) were 8,314 mm, 8,416 mm, 8,315 mm, and 8,513 mm. The averages of distance between each teeth (c) were 13,312 mm, 13,240 mm, 13,316 mm, dan 13,191 mm. The diameter averages of buccal-lingual (d) were 8,411 mm, 8,530 mm, 8,410 mm, and 8,608 mm. The diameter averages of buccal-lingual (e) were 8,350 mm, 8,441 mm, 8,340 mm, and 8,524 mm. The data were analyzed using ANOVA (α = 0.05). The result show there were significant linear dimensional changes on gypsum cast made from high stability alginate impression and then poured after 5 days. Keyword: alginate impression, delayed pour, gypsum cast, linear dimensional PENDAHULUAN Membuat model rahang sangat penting dalam sebagian besar tahapan pekerjaan di bidang kedokteran gigi. Model tersebut dapat dibuat dari produk gipsum menggunakan cetakan atau reproduksi negatif struktur rongga mulut. Model harus akurat agar dapat memberikan gambaran struktur rongga mulut yang dihasilkan dari cetakan yang akurat
  • 3. Muhammad Erlangga Maulana Yusuf: Analisis Dimensi Linear Model Gips sebelumnya (Anusavice, 2003; Bhat and Nandish, 2006; Gladwin and Bagby, 2009). Pada prosedur pembuatan cetakan digunakan bahan cetak, salah satu bahan cetak yang sering digunakan adalah alginat (Imbery, et al., 2010). Alginat banyak digunakan karena beberapa alasan seperti mudah dimanipulasi, nyaman untuk pasien, dan harganya relatif murah. Selain kelebihan tersebut, alginat juga memiliki kekurangan yaitu saat cetakan dikeluarkan dari mulut dan terkena udara terbuka, cetakan ini dapat mengalami penyusutan akibat penguapan atau disebut juga sineresis, sedangkan apabila direndam di dalam air dapat terjadi penyerapan air atau disebut juga imbibisi, yang menyebabkan membesarnya cetakan sehingga terjadi penyempitan ruang untuk model. Keadaan tersebut dapat membuat hasil pengecoran menjadi tidak akurat. (Anusavice, 2003; Noort, 2007; Gladwin and Bagby, 2009). Cetakan ini harus segera dilakukan pengecoran dengan produk gips agar tidak kehilangan kestabilan dimensinya (Bhat and Nandish, 2006; Noort, 2007; Mc Cabe and Walls, 2008). Menurut Imbery, et al. (2010) dan Farzin and Panahandeh (2010) pengecoran cetakan dilakukan paling lambat 12 menit sedangkan Annusavice (2003) berpendapat bahwa pengecoran cetakan dilakukan paling lambat 30 menit setelah cetakan dikeluarkan dari dalam rongga mulut. Produk gips yang banyak digunakan untuk membuat model adalah gips tipe III, karena gips ini memiliki kekuatan yang cukup untuk dijadikan model dalam prosedur pembuatan gigi tiruan dan lebih mudah dilepas setelah proses pembuatannya (Annusavice, 2003). Ketidakcocokan sering terjadi pada kombinasi alginat dengan gips tipe IV. Beberapa produsen gips tipe IV menyarankan untuk tidak menggunakan alginat sebagai kombinasi yang cocok untuk membuat model (Phillips and Moore, 1994). Kini, alginat terbaru mulai beredar di pasaran dengan klaim bahwa cetakannya memiliki kestabilan dimensi tinggi dan masih akurat hingga 5 hari (Imbery, et al., 2010; Walker, et al., 2010). Hal ini mungkin berkaitan dengan kemampuan material ini untuk menjaga air tetap berada di dalam massa alginat (Sedda, et al., 2008). Beberapa produsen menyatakan bahwa alginat stabilitas tinggi mengandung polyvinil siloxane (PVS) (Nassar, et al., 2012). Bahan cetak polyvinil siloxane merupakan salah satu jenis dari bahan cetak elastomer yang dapat dilakukan penundaan pengecoran hingga selama satu minggu (Annusavice, 2003). Keadaan ini sangat berguna bagi dokter gigi atau praktisi yang akan menggunakan alginat sebagai bahan cetak tetapi tidak bisa segera melakukan pengecoran karena satu dan lain hal yang menyebabkan pengecoran tersebut menjadi tertunda. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk memperoleh data hasil pengukuran dimensi linear pada model gips sehingga dapat diketahui ada atau tidaknya perubahan dimensi
  • 4. Muhammad Erlangga Maulana Yusuf: Analisis Dimensi Linear Model Gips linear secara signifikan pada model gips yang dihasilkan dari cetakan alginat stabilitas tinggi yang mengalami penundaan pengecoran selama 5 hari. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat diketahui apakah alginat stabilitas tinggi yang mengalami penundaan pengecoran selama 5 hari masih bisa atau tidak untuk digunakan secara klinis. BAHAN DAN METODE Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium yang dilakukan terhadap model gips yang didapat dari cetakan alginat stabilitas tinggi yang ditunda pengecorannya selama 5 hari dengan alginat konvensional sebagai kelompok kontrol. Jumlah sampel penelitian yang digunakan adalah sebanyak 20 buah yang dibagi menjadi 4 kelompok dengan masing masing terdiri atas 5 buah sampel. Kelompok I dan II merupakan model gips hasil pencetakan alginat stabilitas tinggi sedangkan kelompok III (kontrol) dan IV adalah model gips hasil pencetakan alginat konvensional. Kelompok I dan III merupakan model gips yang langsung dilakukan pengecoran setelah pencetakan sedangkan II dan IV dilakukan penundaan selama 5 hari sebelum dilakukan pengecoran. Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini gelas ukur, mangkuk karet, kotak tempat penyimpanan kedap udara, master model, sendok cetak berbentuk persegi panjang terbuat dari alumunium berlubang yang ukurannya disesuaikan dengan ukuran master model, neraca digital, plastik kedap udara, spatula alginat, spatula gips, air destilasi, alginat merk Hydrogum 5, alginat merk Cavex CA37, gips batu merk Moldano, tissue wajah, jangka sorong digital merk Mitutoyo dengan skala 0,01 mm. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah waktu pengecoran, yaitu langsung dan ditunda setelah 5 hari. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah dimensi linear model gips, sedangkan variabel terkendalinya adalah seluruh prosedur pembuatan spesimen, alat uji beserta prosedur pengujian, suhu lab 23° C ± 1 dan kelembaban lab ± 47%. Alginat yang sudah dimanipulasi dicetak menggunakan master model yang mewakili dari gigi asli. Model ini biasanya terbuat dari logam. Untuk kelompok I dan III, pengecoran dilakukan segera setelah cetakan dilepas dari master model. Untuk kelompok II dan IV, cetakan disimpan di dalam plastik kedap udara dengan kelembaban 100% menggunakan tissue wajah seberat ±5 g yang dibasahi 30 ml air distilasi yang telah dimasukan 10 menit sebelumnya, yang diposisikan tidak berkontak langsung dengan cetakan tersebut, lalu plastik kedap udara yg telah berisi cetakan alginat dimasukan lagi kedalam kotak kedap udara dengan kelembaban 100% menggunakan kertas seberat ±10 g yang telah dibasahi 60 ml air distilasi,
  • 5. Muhammad Erlangga Maulana Yusuf: Analisis Dimensi Linear Model Gips lalu pengecorannya dilakukan setelah ditunda selama 5 hari, sesuai penelitian yang dilakukan oleh Sedda, et al. (2008). Gambar 1 Desain Master Model Gambar 2 Model gips yang dihasilkan dan aspek pengukuran yang dilakukan Setelah semua kelompok dilakukan pengecoran, biarkan model gips yang diperoleh selama 24 jam sebelum dilakukan pengukuran. Aspek pengukuran yang dilakukan adalah pengukuran secara mesial-distal (a dan b), jarak antar gigi (c), dan bukal-lingual (d dan e) seperti pada gambar 2. HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah data hasil pengukuran didapat, dilakukan perhitungan statistik menggunakan ANOVA (α = 0,05) yang disertai dengan nilai rata-rata (mean), simpangan baku (stdev), dan hasil uji perbandingan. Hasil akhirnya disajikan dalam bentuk tabel perhitungan dan diagram batang. Tabel 1 Hasil pengukuran pada mesial-distal (a) Diagram 1 Hasil pengukuran pada mesial-distal (a)
  • 6. Muhammad Erlangga Maulana Yusuf: Analisis Dimensi Linear Model Gips Berdasarkan hasil uji Anova pada hasil pengukuran mesial-distal (a), diperoleh nilai F hitung sebesar 168,593, lebih besar dari nilai F tabel (3,239). Demikian pula p-value yang dihasilkan sebesar 0,000 < 0,01. Dengan demikian maka disimpulkan terdapat perbedaan dimensi linear yang sangat signifikan pada empat kelompok yang diteliti. Persentase perubahan dimensi linear terhadap kelompok III (kontrol) untuk kelompok I sebesar 0,12 %, untuk kelompok II sebesar 1,19 %, dan kelompok IV sebesar 2,38 %. Tabel 2 Hasil pengukuran pada mesial-distal (b) Diagram 2 Hasil pengukuran pada mesial-distal (b) Berdasarkan hasil uji Anova pada hasil pengukuran mesial-distal (b), diperoleh nilai F hitung sebesar 319,345, lebih besar dari nilai F tabel (3,239). Demikian pula p-value yang dihasilkan sebesar 0,000 < 0,01. Dengan demikian maka disimpulkan terdapat perbedaan dimensi linear yang sangat signifikan pada empat kelompok yang diteliti. Persentase perubahan dimensi linear terhadap kelompok III (kontrol) untuk kelompok I sebesar 0,01 %, untuk kelompok II sebesar 1,21 %, dan kelompok IV sebesar 2,38 %. Tabel 3 Hasil pengukuran pada jarak antar gigi (c) Diagram 3 Hasil pengukuran pada jarak antar gigi (c)
  • 7. Muhammad Erlangga Maulana Yusuf: Analisis Dimensi Linear Model Gips Berdasarkan hasil uji Anova pada hasil pengukuran jarak antar gigi (c), diperoleh nilai F hitung sebesar 147,850, lebih besar dari nilai F tabel (3,239). Demikian pula p-value yang dihasilkan sebesar 0,000 < 0,01. Dengan demikian maka disimpulkan terdapat perbedaan dimensi linear yang sangat signifikan pada empat kelompok yang diteliti. Persentase perubahan dimensi linear terhadap kelompok III (kontrol) untuk kelompok I sebesar 0,03 %, untuk kelompok II sebesar 0,59 %, dan kelompok IV sebesar 0,94 %. Tabel 4 Hasil pengukuran pada bukal-lingual (d) Diagram 4 Hasil pengukuran pada bukal-lingual (d) Berdasarkan hasil uji Anova pada hasil pengukuran bukal-lingual (d), diperoleh nilai F hitung sebesar 381,061, lebih besar dari nilai F tabel (3,239). Demikian pula p-value yang dihasilkan sebesar 0,000 < 0,01. Dengan demikian maka disimpulkan terdapat perbedaan dimensi linear yang sangat signifikan pada empat kelompok yang diteliti. Persentase perubahan dimensi linear terhadap kelompok III (kontrol) untuk kelompok I sebesar 0,01 %, kelompok II sebesar 1,43 %, dan kelompok IV sebesar 2,35 %. Tabel 5 Hasil pengukuran pada bukal-lingual (e) Diagram 5 Hasil pengukuran pada bukal-lingual (e)
  • 8. Muhammad Erlangga Maulana Yusuf: Analisis Dimensi Linear Model Gips Berdasarkan hasil uji Anova pada hasil pengukuran bukal-lingual (e), diperoleh nilai F hitung sebesar 387,892 lebih besar dari nilai F tabel (3,239). Demikian pula p-value yang dihasilkan sebesar 0,000 < 0,01. Dengan demikian maka disimpulkan terdapat perbedaan dimensi linear yang sangat signifikan pada empat kelompok yang diteliti. Persentase perubahan dimensi linear terhadap kelompok III (kontrol) untuk kelompok I sebesar 0,12 %, kelompok II sebesar 1,09 %, dan kelompok IV sebesar 2,08 %. Berdasarkan perhitungan secara statistik, model gips hasil pencetakan alginat yang mengalami penundaan pengecoran selama 5 hari mengalami perubahan dimensi linear secara signifikan. Alginat stabilitas tinggi yang mengalami penundaan pengecoran mengalami perubahan dimensi linear secara signifikan dibandingkan dengan alginat konvensional yang langsung dilakukan pengecoran sebagai kontrol. Namun, alginat konvensional yang mengalami penundaan pengecoran memiliki perubahan dimensi linear yang lebih besar dibandingkan dengan alginat stabilitas tinggi dengan perlakuan sama. Perbedaan dimensi yang tidak signifikan secara statistik pada model gips kelompok kontrol adalah dengan model gips pada kelompok cetakan alginat stabilitas tinggi dengan langsung dilakukan pengecoran. Berdasarkan hasil penelitian, cetakan alginat yang mengalami penundaan pengecoran mengalami sineresis yang mengakibatkan cetakan menjadi mengkerut. Cetakan yang mengkerut menghasilkan model gips yang dihasilkan menjadi lebih besar dan mengakibatkan berkurangnya jarak antar gigi dari yang seharusnya. Spesifikasi no. 18 American Dental Association (ADA) tidak menentukan seberapa besar perubahan dimensi yang ditoleransi untuk bahan cetak alginat, tetapi Imbery, et al. (2010) dan Walker, et al. (2010) berpendapat bahwa bahan perubahan dimensi cetakan alginat yang masih ditoleransi adalah sebesar 0,50% yang didapat dari rata-rata perubahan dimensi maksimal cetakan polysulfida sebesar 0,40% dan 0,60% untuk bahan cetak silikon menurut spesifikasi no. 19 American Dental Association (ADA). Pada penelitian ini, semua aspek pengukuran baik alginat stabilitas tinggi dan alginat konvensional yang mengalami penundaan pengecoran selama 5 hari memiliki perubahan dimensi linear lebih dari 0,50% sehingga dapat disimpulkan bahwa cetakan alginat yang mengalami penundaan pengecoran selama 5 hari tidak dapat digunakan secara klinis. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih penulis sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa; Prof. Dr. H. Eky S. Soeria Soemantri, drg., Sp.Ort(K), selaku Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
  • 9. Muhammad Erlangga Maulana Yusuf: Analisis Dimensi Linear Model Gips Padjadjaran; Elin Karlina, drg., M.Kes., selaku dosen pembimbing utama; Hj. Zulia Hasratiningsih, drg., MDSc., selaku dosen pembimbing pendamping; Asty Samiati Setiawan, drg., M.Kes., selaku dosen wali; seluruh staf dosen FKG Unpad; Ir. Sugeng Isdwiyanudi, MT. selaku kepala Lab Metrologi Polban; Ayah, Ibu, dan seluruh rekan-rekan FKG Unpad angkatan 2008. DAFTAR PUSTAKA Anusavice, K.J. 2003. Philip’s Science of Dental Materials. 11th ed. Philadelpia: Saunders Company. 207, 238-240, 243-248, 256,261, 274-275 Bhat, V.S. and B.T. Nandish. 2006. Science of Dental Materials Clinical Applications. New Delhi: C.B.S. 73, 107-110, 149 Craig, R.G.; and J.M Powers. 2002. Restorative Dental Materials. St Louis: The C.V. Mosby Company. 338, 392, 403 Farzin, M.; and H. Panahandeh. 2010. Effect of pouring and storage temperature on dimensional stability of cast made from irreversible hydrocolloid. Journal of Dentistry, Tehran University of Medical Science Vol. 7, No. 4. 179. Available online at http://jdt.tums.ac.ir/index.php/jdt/article/view/244 (diakses 16 Juni 2012) Gladwin, M. and M. Bagby. 2009. Clinical Aspects of Dental Materials. 3rd ed. Philadelpia: Lippincott Williams & Wilkins. 105, 111-112 Imbery, T. A., et al. 2010. Accuracy and dimensional stability of extended-pour and conventional alginate impression materials. JADA; 141; 32-35. Available online at http://jada.ada.org/content/141/1/32.full (diakses 3 Januari 2012) Mc Cabe, J.F.; and A.W.G. Walls. 2008. Applied Dental Materials. 9th ed. Singapore: Blackwell Publishing. 32, 37, 161 Nassar, U., et al. 2012. Dimensional accuracy of 2 irreversible hydrocolloid alternative impression materials with immediate and delayed pouring. J Can Dent Assoc Jan; Vol 78: c2. 1-2. Available online at http://www.jcda.ca/article/c2/ (diakses 9 Juni 2012) Noort, R.V. 2007. Introduction to Dental Materials. 3rd ed. London: Mosby Elsevier. 195, 211, 213 Phillips, R.W. and B.K. Moore. 1994. Elements of Dental Materials for Dental Hygienist and Dental Assistants. 5th ed. Philadelphia: W. B. Saunders Company. 68-69, 71-73. Sedda, M., et al. 2008. Effect of storage time on the accuracy of cast made from different irreversible hydrocolloids. Revista Românâ De Stomatologie Vol. LIV. 178, 184. Avalaible online at http://www.medica.ro/reviste_med/download/stoma/2008.3-s/Stoma_Nr-3- s_2008_Art-5.pdf (diakses 20 Januari 2012)
  • 10. Muhammad Erlangga Maulana Yusuf: Analisis Dimensi Linear Model Gips Walker, M.P., et al. 2010. Dimensional change over time of extended-storage alginate impression materials. Angle Orthodontist Vol. 80. 1110. Available online at http://www.scribd.com/doc/45323472/Dimensional-Change-Over-Time-of-Extended- storage-Alginate (diakses 4 Maret 2012)