Dokumen tersebut membahas analisis alkana, alkena, dan alkuna. Secara ringkas:
1. Alkana adalah hidrokarbon jenuh dengan rumus CnH2n+2 yang tidak reaktif kecuali dengan karbon dan hidrogen. Alkena dan alkuna memiliki ikatan rangkap dua dan tiga sehingga lebih tak jenuh.
2. Karakterisasi meliputi tes dekolorisasi bromin dan permanganat yang menunjukkan ikatan rangkap. Ozonolisis menghas
ANALISIS SENYAWA (ALKANA, SIKLOALKANA, ALKENA, ALKUNA, ALKOHOL DAN ETER)Avivah Nasution
Makalah ini membahas analisis beberapa senyawa organik seperti alkana, sikloalkana, alkena, alkuna, alkohol dan eter. Analisis dilakukan dengan mengetes reaksi khas masing-masing senyawa seperti pembakaran untuk menentukan rumus alkana, dekolorisasi larutan bromin untuk mengidentifikasi alkena, dan oksidasi oleh KMnO4 untuk membedakan alkohol dan alkuna. Tujuannya adalah memahami sifat
Kelompok 2 melakukan identifikasi anhidrida asam dan asil halida dengan melakukan beberapa reaksi kimia seperti pembentukan anilida, hidrolisis, uji asam hidroksamat, pembentukan ester menggunakan reaksi Schotten-Baumann, dan identifikasi dengan perak nitrat. Kelompok tersebut juga melakukan identifikasi alkohol menggunakan asetil klorida, oksidasi Jones, cerium amonium nitrat,
Identifikasi senyawa organik (reaksi, m l, teori)Tillapia
Laporan praktikum ini bertujuan untuk mengidentifikasi beberapa senyawa organik berdasarkan sifat kelarutannya dalam beberapa pelarut. Senyawa uji meliputi NaCl, alkohol, metanol, isopropil, urea, dan alkohol. Berdasarkan hasil pengamatan, diketahui bahwa NaCl, alkohol, dan metanol larut dalam air, sedangkan isopropil dan urea larut dalam n-heksana. Alkohol dan urea larut sebagian dalam NaOH 10
Alkana adalah hidrokarbon jenuh yang hanya mengandung ikatan tunggal antara atom karbon. Rumus umum alkana adalah CnH2n+2. Alkana memiliki sifat nonpolar, tidak larut dalam air, dan memiliki titik didih rendah. Beberapa contoh alkana adalah metana yang merupakan bahan bakar gas alam, dan karbon tetraklorida yang digunakan sebagai zat pemadam api.
ANALISIS SENYAWA (ALKANA, SIKLOALKANA, ALKENA, ALKUNA, ALKOHOL DAN ETER)Avivah Nasution
Makalah ini membahas analisis beberapa senyawa organik seperti alkana, sikloalkana, alkena, alkuna, alkohol dan eter. Analisis dilakukan dengan mengetes reaksi khas masing-masing senyawa seperti pembakaran untuk menentukan rumus alkana, dekolorisasi larutan bromin untuk mengidentifikasi alkena, dan oksidasi oleh KMnO4 untuk membedakan alkohol dan alkuna. Tujuannya adalah memahami sifat
Kelompok 2 melakukan identifikasi anhidrida asam dan asil halida dengan melakukan beberapa reaksi kimia seperti pembentukan anilida, hidrolisis, uji asam hidroksamat, pembentukan ester menggunakan reaksi Schotten-Baumann, dan identifikasi dengan perak nitrat. Kelompok tersebut juga melakukan identifikasi alkohol menggunakan asetil klorida, oksidasi Jones, cerium amonium nitrat,
Identifikasi senyawa organik (reaksi, m l, teori)Tillapia
Laporan praktikum ini bertujuan untuk mengidentifikasi beberapa senyawa organik berdasarkan sifat kelarutannya dalam beberapa pelarut. Senyawa uji meliputi NaCl, alkohol, metanol, isopropil, urea, dan alkohol. Berdasarkan hasil pengamatan, diketahui bahwa NaCl, alkohol, dan metanol larut dalam air, sedangkan isopropil dan urea larut dalam n-heksana. Alkohol dan urea larut sebagian dalam NaOH 10
Alkana adalah hidrokarbon jenuh yang hanya mengandung ikatan tunggal antara atom karbon. Rumus umum alkana adalah CnH2n+2. Alkana memiliki sifat nonpolar, tidak larut dalam air, dan memiliki titik didih rendah. Beberapa contoh alkana adalah metana yang merupakan bahan bakar gas alam, dan karbon tetraklorida yang digunakan sebagai zat pemadam api.
Praktikum ini bertujuan untuk mengidentifikasi gugus fungsi pada senyawa organik dengan melakukan reaksi adisi. Gugus fungsi diidentifikasi dengan menggunakan beberapa reagen seperti KMnO4 untuk menguji tingkat ketidakjenuhan, asam kromat untuk alkohol, dan FeCl3 untuk alkohol dan fenol. Hasilnya menunjukkan bahwa heksana bersifat jenuh, sedangkan etanol dan fenol memiliki gugus fungsi ber
1. Dokumen tersebut membahas tentang analisis kuantitatif gugus fungsi karbonil pada aldehida dan keton melalui beberapa uji, yaitu uji Fehling, bisulfit, iodoform, dan 2,4-dinitrofenilhidrazin.
2. Uji-uji tersebut digunakan untuk membedakan aldehida dan keton berdasarkan sifat kimiawi masing-masing, dimana aldehida lebih mudah dioksidasi dibanding keton.
Laporan praktikum kimia ini membahas tentang sifat fisik dan kimia dari beberapa alkohol seperti titik didih, bau, kelarutan, dan kecepatan reaksi dengan asam klorida dan senyawa dikromat. Berdasarkan hasil percobaan, diketahui bahwa struktur molekul dan jumlah atom karbon mempengaruhi titik didih alkohol, sedangkan kedudukan gugus hidroksil mempengaruhi kecepatan reaksinya.
Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)Firda Shabrina
Laporan praktikum kimia mengenai pengenalan gugus fungsi fenol dan asam karboksilat. Tujuannya adalah mengetahui perbedaan golongan senyawa organik berdasarkan gugus fungsinya, sifat kimia dan fisika golongan tersebut, serta reaksi yang terjadi. Dilakukan uji kelarutan, uji khas fenol dengan NaOH dan FeCl3, serta uji khas asam format dan asetat dengan berbagai zat kimia.
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilatzakirafi
Laporan ini merangkum hasil praktikum identifikasi senyawa golongan alkohol, fenol, dan asam karboksilat. Praktikum ini bertujuan untuk mengenali gugus fungsional dari senyawa-senyawa tersebut melalui reaksi kimia khas. Beberapa senyawa diuji meliputi etanol, gliserin, mentol, fenol, dan asam tartrat. Hasil pengujian menunjukkan adanya reaksi esterifikasi pada alkohol dan pembentukan kompleks
laporan praktikum Penentuan gugus fungsiwd_amaliah
1. Dokumen tersebut membahas tentang penentuan gugus fungsi pada senyawa organik melalui reaksi adisi menggunakan beberapa reagen seperti KMnO4, FeCl3, dan asam kromat.
2. Dilakukan uji terhadap alkana (heksana), alkohol (etanol), dan fenol untuk mengetahui tingkat ketidakjenuhan dan jenis gugus fungsionalnya.
3. Hasilnya menunjukkan heksana bersifat jenuh
Dokumen tersebut membahas tentang senyawa hidrokarbon, yaitu alkana, alkena, dan alkuna. Alkana merupakan hidrokarbon jenuh dengan ikatan tunggal antar atom karbon. Alkena memiliki ikatan rangkap dua dan lebih reaktif dari alkana. Alkuna memiliki ikatan rangkap tiga dan merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh yang paling reaktif.
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN TOPIK ORGAN PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA KELAS V SEMESTER I SD NEGERI 17 KATOBU.
Dokumen tersebut membahas tentang alkana dan alkena. Alkana adalah hidrokarbon jenuh yang tidak reaktif kecuali terhadap oksigen dan halogen dalam kondisi tertentu. Alkena adalah hidrokarbon tidak jenuh yang mengandung ikatan rangkap karbon-karbon dan lebih reaktif karena ikatan rangkap tersebut. Dokumen ini juga membahas struktur, sifat fisik, dan penamaan dari alkana dan alkena.
Praktikum ini bertujuan untuk mengidentifikasi gugus fungsi pada senyawa organik dengan melakukan reaksi adisi. Gugus fungsi diidentifikasi dengan menggunakan beberapa reagen seperti KMnO4 untuk menguji tingkat ketidakjenuhan, asam kromat untuk alkohol, dan FeCl3 untuk alkohol dan fenol. Hasilnya menunjukkan bahwa heksana bersifat jenuh, sedangkan etanol dan fenol memiliki gugus fungsi ber
1. Dokumen tersebut membahas tentang analisis kuantitatif gugus fungsi karbonil pada aldehida dan keton melalui beberapa uji, yaitu uji Fehling, bisulfit, iodoform, dan 2,4-dinitrofenilhidrazin.
2. Uji-uji tersebut digunakan untuk membedakan aldehida dan keton berdasarkan sifat kimiawi masing-masing, dimana aldehida lebih mudah dioksidasi dibanding keton.
Laporan praktikum kimia ini membahas tentang sifat fisik dan kimia dari beberapa alkohol seperti titik didih, bau, kelarutan, dan kecepatan reaksi dengan asam klorida dan senyawa dikromat. Berdasarkan hasil percobaan, diketahui bahwa struktur molekul dan jumlah atom karbon mempengaruhi titik didih alkohol, sedangkan kedudukan gugus hidroksil mempengaruhi kecepatan reaksinya.
Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)Firda Shabrina
Laporan praktikum kimia mengenai pengenalan gugus fungsi fenol dan asam karboksilat. Tujuannya adalah mengetahui perbedaan golongan senyawa organik berdasarkan gugus fungsinya, sifat kimia dan fisika golongan tersebut, serta reaksi yang terjadi. Dilakukan uji kelarutan, uji khas fenol dengan NaOH dan FeCl3, serta uji khas asam format dan asetat dengan berbagai zat kimia.
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilatzakirafi
Laporan ini merangkum hasil praktikum identifikasi senyawa golongan alkohol, fenol, dan asam karboksilat. Praktikum ini bertujuan untuk mengenali gugus fungsional dari senyawa-senyawa tersebut melalui reaksi kimia khas. Beberapa senyawa diuji meliputi etanol, gliserin, mentol, fenol, dan asam tartrat. Hasil pengujian menunjukkan adanya reaksi esterifikasi pada alkohol dan pembentukan kompleks
laporan praktikum Penentuan gugus fungsiwd_amaliah
1. Dokumen tersebut membahas tentang penentuan gugus fungsi pada senyawa organik melalui reaksi adisi menggunakan beberapa reagen seperti KMnO4, FeCl3, dan asam kromat.
2. Dilakukan uji terhadap alkana (heksana), alkohol (etanol), dan fenol untuk mengetahui tingkat ketidakjenuhan dan jenis gugus fungsionalnya.
3. Hasilnya menunjukkan heksana bersifat jenuh
Dokumen tersebut membahas tentang senyawa hidrokarbon, yaitu alkana, alkena, dan alkuna. Alkana merupakan hidrokarbon jenuh dengan ikatan tunggal antar atom karbon. Alkena memiliki ikatan rangkap dua dan lebih reaktif dari alkana. Alkuna memiliki ikatan rangkap tiga dan merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh yang paling reaktif.
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN TOPIK ORGAN PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA KELAS V SEMESTER I SD NEGERI 17 KATOBU.
Dokumen tersebut membahas tentang alkana dan alkena. Alkana adalah hidrokarbon jenuh yang tidak reaktif kecuali terhadap oksigen dan halogen dalam kondisi tertentu. Alkena adalah hidrokarbon tidak jenuh yang mengandung ikatan rangkap karbon-karbon dan lebih reaktif karena ikatan rangkap tersebut. Dokumen ini juga membahas struktur, sifat fisik, dan penamaan dari alkana dan alkena.
Alkena merupakan senyawa organik yang mengandung ikatan rangkap karbon-karbon. Alkena bersifat tidak jenuh dan reaktif karena ikatan rangkapnya. Alkena dapat mengalami berbagai reaksi seperti adisi, polimerisasi, dan pembakaran yang terjadi pada ikatan rangkapnya. Keisomeran dan sifat fisika serta kimiawi alkena dipengaruhi oleh struktur molekulnya.
Alkuna merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh yang memiliki satu ikatan rangkap tiga. Alkuna memiliki sifat fisika dan kimia yang mirip dengan alkena namun lebih reaktif karena adanya ikatan rangkap tiga. Alkuna dapat mengalami berbagai reaksi seperti adisi, reduksi, hidrasi, dan polimerisasi.
Dokumen tersebut membahas tentang kimia organik yang mencakup struktur, sifat, komposisi, reaksi, dan sintesis senyawa organik yang terdiri atas karbon dan hidrogen beserta unsur lain. Juga membahas tentang jenis senyawa organik seperti alkana, alkena, alkuna, sikloalkana, dan gugus-gugus fungsional seperti alkohol, eter, aldehida, keton, asam karboksilat, dan ester beserta sifat
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis senyawa karbon seperti isomer, gugus fungsional, hidrokarbon, alkana, alkena, alkohol, eter, aldehida, keton, asam karboksilat, ester, lemak, minyak, dan haloalkana. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan definisi, tatanama, sifat kimia, dan contoh dari berbagai senyawa karbon dasar.
Alkuna adalah golongan hidrokarbon yang memiliki ikatan ganda tiga antar atom karbon. Wujudnya bervariasi dari gas hingga padatan tergantung panjang rantai karbonnya. Alkuna tidak larut dalam air namun larut dalam pelarut organik. Ikatannya yang tidak jenuh membuat alkuna bereaksi dengan berbagai pereaksi. Alkuna digunakan sebagai bahan bakar las dan bahan awal senyawa organik lain.
Dokumen tersebut membahas tentang alkana, termasuk reaksi-reaksinya seperti oksidasi, halogenasi, nitrasi, sulfonasi, dan isomerisasi. Juga dibahas tentang pembuatan alkana melalui hidrogenasi alkena, reduksi alkil halida, dan penggandengan alkil halida. Sumber alkana utama di alam adalah bahan bakar fosil seperti gas alam, minyak bumi, dan batu bara.
Laporan praktikum kimia organik I mengenai percobaan reaksi pengenalan hidrokarbon. Percobaan meliputi pembuatan alkana dari aldehid melalui reduksi Clemensen, uji bromine untuk mengetahui pengaruh cahaya dalam reaksi, uji Bayers untuk mengetes kereaktifan hidrokarbon terhadap oksidator, dan uji asam sulfat untuk membedakan alkana dan sikloalkana. Hasilnya menunjukkan terbentuknya alkana, terb
Este documento parece ser una lista de nombres y direcciones. Contiene más de 200 entradas con los nombres de personas y parejas, seguidos de sus direcciones. Las direcciones incluyen nombres de calles, pueblos y ciudades en Indonesia.
Proposal ini meminta dana sebesar Rp1.750.000 untuk seragam, biaya pendaftaran, dan konsumsi tim sepak bola Garlo FC dalam mengikuti turnamen di Laiworu pada 3 Maret 2017 guna mengembangkan bakat pemuda dan memajukan sepak bola di masyarakat.
Surat pernyataan yang berisi 10 poin pernyataan dari Lilis Fitra Saswati Arsil tentang statusnya yang tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai, menjadi pengurus partai, terikat kerja, bersedia tidak menikah dan ditempatkan di seluruh Indonesia, serta bersedia mengembalikan biaya seleksi dan pelatihan jika mengundurkan diri.
Surat pernyataan yang ditandatangani oleh Fajar Aswati yang menyatakan bahwa dirinya tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai negeri, menjadi pengurus partai politik, sedang terikat kontrak kerja, bersedia tidak menikah selama 6 bulan, ditempatkan di seluruh Indonesia, mengembalikan biaya seleksi jika mengundurkan diri, dan mengganti biaya enam kali lipat jika mengundurkan
This document contains reports from midwives at the Paramata Raha Midwifery Academy in Muna Regency on their targets for antenatal care, infant care, postnatal care, and family planning in 2017. The reports provide the midwife's name, student ID number, and academic institution for each of their assigned targets.
Dokumen tersebut membahas tentang makromolekul yang terdiri dari berbagai jenis seperti karbohidrat, lipid, dan protein. Karbohidrat dibagi menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Lipid terdiri dari lemak, fosfolipid, dan steroid. Sedangkan protein tersusun atas kombinasi asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Ketiga makromolekul ini memainkan peran penting dalam struktur dan metabolisme sel.
Pemimpin perlu memahami karakteristik karyawan sesuai teori X, Y, dan Z McGregor. Teori X mengasumsikan karyawan malas, teori Y mengasumsikan karyawan akan bekerja keras jika kondisinya tepat, teori Z menekankan partisipasi karyawan. Pemimpin harus mengembangkan kompetensi karyawan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Membangun budaya kepemimpinan penting agar kaderisasi terj
Tes akhir semester mata pelajaran Seni Budaya di SMK Kelautan dan Perikanan Raha meliputi berbagai aspek seni seperti seni rupa, musik, tari, dan drama. Soal-soalnya mencakup pengetahuan tentang sejarah seni, tokoh-tokoh seniman, unsur-unsur karya seni, dan fungsi seni dalam kehidupan. Ujian ini dimaksudkan untuk menilai pemahaman siswa terhadap berbagai aspek seni.
1. Karsinoma tulang adalah pertumbuhan sel ganas abnormal pada tulang dan jaringan terkaitnya.
2. Penyebabnya belum jelas tetapi kemungkinan termasuk genetik, radiasi, bahan kimia, dan trauma.
3. Gejalanya berupa nyeri tulang, bengkak, dan fraktur patologis yang dapat menyebar ke organ lain.
Undangan sosialisasi program tanaman jagung kuning kecamatan Lasalepa yang akan diselenggarakan pada tanggal 7 Maret 2017 pukul 09.00 di Balai Pertemuan Desa Labone. Kehadiran para tokoh masyarakat, tokoh agama, kelompok tani, dan aparat desa sangat diharapkan.
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...Muhammad Nur Hadi
Jurnal "Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ayat 26 dan 32 dan Surah Al-Hujurat Ayat 13), Ditulis oleh Muhammmad Nur Hadi, Mahasiswa Program Studi Ilmu Hadist di UIN SUSKA RIAU.
PPT PERTEMUAN VALIDASI DAN EVALUASI USIA PRODUKTIF DAN LANSIA.ppt
Analisis alkana, alkuna
1. A. Analisis Alkana
Alkana merupakan hidrocarbon jenuh oleh karena itu bersifat tidak reaktif bila
direaksikan dengan unsur unsur logam kecuali karbon dan hydrogen
Untuk menentukan rumus molekul alkana dapat dilakukan dengan reaksi
pembakaran(combustion). Dari hasil pembakaran akan diperoleh rumus umum dari
alkana CnH2n+n, dari rumus umum ini melalui perhitungan secara stokiometri dapat
ditentukan rumus molekul dari senyawa yang dianalisis.
Alkana bersifat nonpolar tidak larut dalam air, asam, dan H2SO4. Sifat fisik ini dapat
digunakan untuk mengidentifikasi senyawa alkana, jadi bila kita melarutkan suatu
senyawa organik yang belum diketahui jenisnya ke dalam air, asam, basa, atau H2SO4
dan senyawa tersebut tidak larut maka dapat dicurigai senyawa tersebut adalah alkana,
tetapi uji ini tidak bersifat spesifik terhadap alkana karena ada senyawa organik lain yang
bersifat nonpolar selain alkana.
Alkana tidak mempunyai gugus fungsi yang bersifat spesifik seperti OH, C=O, C=C,
dan lain-lain oleh karena itu jika dilakukan analisis terhadap suatu senyawa campuran
dengan spektrum infrared maka alkana dapat diidentifikasi setelah senyawa lainnya yang
mempunyai gugus fungsi spesifik teridentifikasi terlebih dahulu.
Analisis Fisika terhadap alkana meliputi titik didih, titik leleh, bobot jenis,index bias,
dapat dilakukan dengan membandingkan hasil analisis dengan standar yang telah ada.
Struktur dari atom-atom yang menyusun molekul senyawa alkana dapat ditentukan
menggunakan spektrum inframerah dan spektrum NMR, dengan terlebih
dahulumenentukan/menemukan rumus molekul melalui reaksi pembakaran
(combustion).
B. Analisis Alkena
Pembelahan sikloalkana mengikuti pola yang sama persis, tetapi struktur siklik dari
alkena tercermin dalam sifat khusus dari produk. Ozonolysis dari sikloheksena,
misalnya, tidak merusak molekul menjadi dua aldehida jumlah karbon yang lebih rendah,
tetapi hanya menjadi senyawa enam karbon yang berisi dua kelompok aldehida
2. Alkena mempunyai gugus fungsi yang berupa ikatan-ikatan rangkap (double bound).
Untuk mengkarakterisasi senyawa yang tidak diketahui sebagai suatu alkena,kita harus
menunjukkan bahwa ia mengalami reaksi khas ikatan karbon-karbon ganda.
Kita bisa mencoba untuk menghidrogenasi senyawa yang tidak diketahui. Di sini, kita
bisa mengatakan, kita pasti bisa mengatakan apakah atau tidak terjadi reaksi: penurunan
tekanan hidrogen akan menunjukkan kepada kita selain yang telah terjadi. Hal ini benar,
dan hidrogenasi dapat menjadi alat analisis yang berguna. Tapi katalis harus siap, dan
sepotong yang cukup rumit aparat harus digunakan, seluruh operasi mungkin memakan
waktu beberapa jam.
Bila mungkin, kami memilih untuk tes karakterisasi reaksi yang cepat dan mudah
dilakukan, dan yang menimbulkan perubahan mudah diamati. Kami memilih tes yang
memerlukan beberapa menit dan tabung beberapa tes, tes di mana warna muncul atau
menghilang, atau gelembung gas yang berevolusi, atau bentuk endapan atau larut.
Pengalaman telah membuktikan bahwa alkena mempunyai ciri yg palingbagus,
daripada solusi dekolorisasi antara bromin didalam tetraklorid karbon dan dingin, encer,
larutan permanganat netral. Kedua tes tersebut mudah dilakukan ; pertama, warna merah
menghilang dan di sisi lain warna ungu menghilang dan diganti dengan mangan dioksida
coklat.
Pemberian bahwa kita telah memilih tes terbaik untuk karakterisasi alkena. Kita
tambah bromin dalam tetraklorid karbon dengan senyawa organik yang tidak diketahui
,selanjutnya warna merah menghilang. Hanya dengan senyawa yang tidak kita ketahui
bereaksi dengan bromine, mungkin itu alkena. Tetapi ini tidak cukup hanya tahu bahwa
jenis senyawa tertetu berekasi dengan pereaksi yang diberikan ; kita juga harus tau apa
jenis senyawa lain yang juga bereaksi dengan preaksi tersebut. Dalam kasus ini, zat yang
diketahui tersebut kemungkinan adalah alkuna. (itu mungkin juga menjadi salah satu dr
sejumlah senyawa yang mengalami substitusi cepat oleh bromin; dalam kasus itu,
hydrogen bromida akan berevolusi dan dapat dideteksi dengan adanya awan yang
terbentuk ketika kita menghembuskan napas selama di dalam tabung tes.
3. Dengan cara yang sama, dekolorisasi tidak membuktikan bahwa senyawa tersebut
adalah suatu alkena, tetapi hanya jika itu berisi beberapa kelompok fungsional yang
dapat teroksidasi oleh permanganat. Senyawa itu mungkin alkena, tapi sebaliknya ungkin
alkuna, aldehid atau sejumlah senyawa yang mudah teroksidasi. Bahkan mungkin suatu
senyawa yang telah terkontaminasi dengan kotoran yang teroksidasi ; contohnya,
alkohol, tidak teroksidasi di bawah kondisi ini. Tetapi sering mengandung kotoran
tersebut. Kita biasanya bisa mengesampingkan hal ini dengan memastikan bahwa lebih
dari satu atau dua tetes preaksi terdekolarisasi.
Dengan sendirinya, tes karakterisasi tunggal jarang membuktikan bahwa tidak
diketahuinya salah satu jenis senyawa tertentu. Mungkin akan membatasi jumlah
kemungkinan; sehingga keputusan akhir kemudian dapat dibuat atas dasar uji tambahan.
Atau, sebaliknya, jika kemungkinan tertentu telah dieleminasi, tes tunggal dapat
mengizinkan pilihan akhir harus dibuat. Dengan demikian, uji bromine/permanganat
akan cukup untuk membedakan alkena dari alkana/ alkena dari alkil halide/ alkena dari
alkohol.
Tes yang paling sering digunakan dalam menggambarkan alkena, adalah sebagai
berikut : (a) dekolorisasi cepat bromin dalam tetraklorid karbon tanpa evolusi HBr, tes
juga diberikan oleh alkuna; (b) dekolorisasi dingin, encer, netral, larutan permanganat
berair (uji Baeyer), tes jg diberikan olh alkuna dan aldehid. Juga membatu pelarutan
alkena dikonsentrasi dingin asam sufat, tes juga diberikan oleh bnyak senyawa yang
baik, termasuk semua yang mengandung oksigen. (Mereka berbentuk garam yang dapat
dilarutkan) dan senyawanya dapat langsung disulfonasi. Alkena dan alkilhalida tidak
dapat dilarutkan didalam asam belerang pekat dingin.
(Siklopropana yang siap untuk dilarutka didalam larutan asam belerang pekat, tetapi
tidak dioksidasi oleh permanganat).
Dari bentuk yang sudah kita lihat sejauh ini, alkohol juga dapat diuraikan didalam
larutan asam belerang. Alkohol juga dapat diunggulkan dari alkena, namun
kenyataannya, alkohol memberikan tes negatif selama kita tidak dialihkan oleh kotoran.
Alkohol primer dan sekunder dioksidasi oleh khrom anhidrida, CRO3, dalam larutan
asam belerang encer, tanpa dua detik, larutan orange bening ternyata., biru-hijau,
menjadi buram.
Karakter dari alkena, yang mungkin tidak dapat diidentifikasi seperti alkena yang
sebelumnya dijelaskan sebagai dasar dari properti fisik, termasuk spektrum inframerah
dan berat molekul. Bukti dari struktur baru dari senyawa baru adalah pencapaian terbaik
4. dari degradasi; pembelahan oleh ozon atau periodat/ permanganat, yang diikuti oleh
identifikasi dari bentuk potongan-potongan.
Sikloalkena adalah karakteristik dijalan yang sama dan rantai alkena terbuka. Salah
satunya adalah pembagian senyawa yang ditunjukkan oleh formula molekul mereka dan
degradasi produk. Sebagai contoh, hasil absorpsi dari hanya satu mol hidrogen
menunjukkan bahwa sikloheksana mengandung hanya satu ikatan karbon ganda, namun
formula molekulnya adalah C6H10, yang dalam satu rantai senyawa terbuka dapat sesuai
dengan dua rantai terbuka (atau tiga rantai terbuka). Hanya satu hubungan putaran
struktur yang cocok kenyataannya.
C. Analisis Alkuna
Ikatan-ikatan rangkap tiga telah menjadi bangunan penting untuk blok sintesis
organik. Keasaman alkuna memungkinkan dengan mudah dikonversi menjadi acetylide
logam, karena acetylide ini mempunyai ikatan rangkap tiga yang di kenal dengan
berbagai jenis khususnya dalam ikatan rangkap dua dan dengan tingkat tinggi
stereoselektivitas.
Dalam uji karakterisasi, alkuna menyerupai alkena: kedua senyawa tersebut
dekolorisasi bromin dalam karbon tetraklorida tanpa evolusi hidrogen bromida, dan
keduanya dekolorisasi dingin, netral, permanganat encer: mereka tidak teroksidasi oleh
kromat anhidrida. Seperti diena, bagaimanapun, mereka lebih tak jenuh yang
alkena. Sifat ini dapat dideteksi dengan penentuan rumus molekul mereka (CnH2n-2) dan
oleh hidrogenasi kuantitatif (dua mol hidrogen diambil per mol hidrokarbon).
Bukti struktur paling baik dilakukan dengan metode degradativ sama yang digunakan
dalam mempelajari alkena. Setelah alkuna ozonolysis menghasilkan asam karboksilat,
sedangkan alkena menghasilkan aldehid dan ketons. Sebagai contoh:
5. Alkuna Asam bereaksi dengan ion logam berat tertentu, terutama Ag+
dan Cu+
, untuk
membentuk acetylides larut. Pembentukan endapan pada penambahan sebuah alkuna ke
dalam larutan AgNO3 dalam alkohol, merupakan indikasi dari hidrogen yang terikat
triply-ikatan karbon. Reaksi ini dapat digunakan untuk differentiatie terminal alkuna
(orang-orang dengan tiga ikatan di ujung rantai) dari alkuna non-terminal.
Jika dibiarkan kering, ini acetylides logam berat cenderung meledak. Mereka harus
dihancurkan saat masih basah oleh pemanasan dengan asam nitrat, asam mineral kuat
meregenerasi asam lemah, asetilena.
ALKANA
Alkana adalah senyawa hidrokarbon jenuh dengan rumus umum : CnH2n + 2
Jenuh artinya semua ikatan yang digunakan adalah ikatan tunggal.
Tata nama alkana menurut IUPAC:
* Alkana rantai tak bercabang, diberi nama dengan menambahkan awalan n (normal). Misal :
n-pentana, n-heksana, ...
* Alkana bercabang terdiri atas dua bagian yaitu bagian rantai utama dan cabang.
* Rantai utama adalah rantai terpanjang dalam molekul yaitu yang memiliki jumlah atom C
paling banyak.
* Rantai utama diberi nama sesuai tabel di atas, sedangkan nama cabang diberi nama sesuai
cabangnya misalnya alkil, -CnH(2n+1).
* Posisi cabang pada rantai utama dinyatakan dengan awalan angka yang ditentukan dari
nomor atom terkecil pada ujung. Atom C ujung dipilih dari ujung di mana cabang
memperoleh nomor
terkecil.
*Jika terdapat 2 atau lebih cabang yang sama, nama cabang ditambah awalan di, tri, tetra, dst
sesuai jumlah cabang yang sama.
* Jika terdapat cabang-cabang yang berbeda penamaannya disusun menurut abjad.
6. * Jika terdapat penomoran yang sama dari kedua ujung rantai tama, mulailah dari salah satu
ujung sehingga cabang yang ditulis terlebih dahulu memiliki nomor terkecil.
ALKENA
Alkena merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh yang memiliki satu ikatan rangkap,
dengan rumus umum CnH2n
Aturan Penamaan Senyawa Alkena
1. Periksa jenis ikatannya, jika memiliki ikatan rangkap dua, berarti senyawa tersebut
merupakan senyawa alkena.
2. Hitung jumlah atom C-nya.
3. Tuliskan awalan berdasarkan jumlah atom C-nya dan diakhiri dengan akhiran -ena.
4. Jika jumlah atom C senyawa alkena lebih dari 3, beri nomor setiap atom sedemikian rupa
sehingga nomor paling kecil terletak paling dekat dengan atom C yang terikat ikatan rangkap
dua. Kemudian, penamaan senyawa diawali oleh nomor atom C pertama yang terikat ke
ikatan rangkap 2, diikuti tanda (-) dan nama rantai induk.
5. Jika alkena memiliki cabang, tentukan rantai induk dan rantai cabangnya. Rantai induk
ditentukan dari rantai atom C terpanjang yang mengandung ikatan rangkap dua.
6. Rantai induk diberi nama sesuai aturan penamaan senyawa alkena rantai lurus.
7. Rantai cabang diberi nama sesuai jumlah atom C dan struktur gugus alkil.
8. Urutan penulisan nama senyawa sama dengan urutan penulisan nama senyawa alkana.
Alkena yang Memiliki Ikatan Rangkap Dua Lebih dari Satu
1. Periksa jenis ikatannya, jika memiliki ikatan rangkap dua, berarti senyawa tersebut
merupakan senyawa alkena.
2. Hitung jumlah atom C-nya.
3. Hitung jumlah ikatan rangkap duanya. Jika jumlah ikatan rangkap duanya = 2, nama
senyawa diakhiri dengan akhiran -diena. Jika jumlah ikatan rangkap duanya = 3, nama
senyawa diakhiri dengan akhiran -triena.
4. Beri nomor setiap atom sedemikian rupa sehingga nomor paling kecil terletak pada dua
atau tiga atom C pertama yang terikat ikatan rangkap dua. Kemudian, penamaan senyawa
diawali oleh nomor atom C pertama dan kedua/ketiga yang terikat ke ikatan rangkap 2,
diikuti tanda (-) dan nama rantai induk.
5. Jika terdapat rantai cabang, penamaan rantai cabang seperti penamaan senyawa alkena.
7. ALKUNA
Alkuna merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh yang memiliki satu ikatan rangkap tiga
dengan rumus umum :
CnH2n - 2
Secara umum, penamaan alkuna tidak jauh beda dengan penamaan alkana dan alkena.
Perbedaannya terletak pada akhiran nama senyawa. Berikut langkah-langkah memberi nama
senyawa alkuna :
1. Periksa jenis ikatannya, jika memiliki ikatan rangkap tiga, berarti senyawa tersebut
merupakan
senyawa alkuna.
2. Hitung jumlah atom C-nya.
3. Tuliskan awalan berdasarkan jumlah atom C-nya dan diakhiri dengan akhiran -una.
4. Jika jumlah atom C senyawa alkuna lebih dari 3, beri nomor setiap atom sedemikian rupa
sehingga nomor paling kecil terletak pada atom C yang terikat ikatan rangkap tiga.
Kemudian, penamaan senyawa diawali oleh nomor atom C pertama yang terikat ke ikatan
rangkap 3, diikuti tanda (-) dan nama rantai induk.
5. Untuk alkuna bercabang:
* Periksa jenis ikatannya, jika memiliki ikatan rangkap tiga, berarti senyawa tersebut
merupakan senyawa alkuna.
* Tentukan rantai induk dan rantai cabangnya. Rantai induk ditentukan dari rantai atom C
terpanjang yang mengandung ikatan rangkap tiga.
* Beri nomor setiap atom sedemikian rupa sehingga nomor paling kecil terletak pada atom C
yang terikat ikatan rangkap tiga.
* Rantai induk diberi nama sesuai aturan penamaan senyawa alkuna rantai lurus.
* Rantai cabang diberi nama sesuai jumlah atom C dan struktur gugus alkil.
* Urutan penulisan nama senyawa sama dengan urutan penulisan nama senyawa alkana dan
alkena.