Analisis jabatan merupakan proses sistematis untuk mengumpulkan informasi mengenai tugas, tanggung jawab, dan persyaratan seseorang untuk menduduki suatu jabatan agar dapat menjalankan pekerjaannya dengan baik. Informasi ini diperlukan untuk menyusun deskripsi dan spesifikasi jabatan serta menentukan program pelatihan dan kompensasi karyawan. Metode pengumpulan informasi jabatan meliputi wawancara, kuesioner,
Analisis jabatan memberikan informasi tentang pekerjaan dan persyaratan yang diperlukan untuk menjalankan pekerjaan tersebut dengan baik. Analisis jabatan digunakan sebagai dasar untuk kegiatan SDM seperti rekrutmen, pelatihan, penilaian kinerja, dan penggajian. Tujuan analisis jabatan adalah untuk menentukan deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan.
Dokumen tersebut membahas tentang staffing atau penyusunan personalia yang mencakup merekrut, pengembangan, dan upaya agar karyawan memberikan kontribusi maksimal. Prosesnya meliputi perencanaan sumber daya manusia, rekrutmen, seleksi, orientasi, pelatihan, pengembangan, dan kompensasi. Tujuannya adalah untuk mendapatkan karyawan yang tepat dan meningkatkan kinerja mereka secara berkelanjutan.
Bab ini membahas mengenai instrumen evaluasi kinerja pegawai. Terdapat beberapa model evaluasi kinerja seperti model esai, critical incident, checklist, graphic rating scale, forced distribution, dan forced choice scale. Setiap model memiliki kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanaan evaluasi kinerja.
1. Dokumen tersebut membahas gaya manajemen di berbagai negara seperti Rusia, Spanyol, Polandia, Amerika Serikat, Australia, Yugoslavia, China, Jepang, dan Jerman.
2. Prinsip-prinsip manajemen klasik seperti yang diusulkan oleh Fayol dan fungsi-fungsi manajemen juga dibahas.
3. Perspektif sistem dan perilaku dalam manajemen dijelaskan.
Analisis jabatan memberikan informasi tentang pekerjaan dan persyaratan yang diperlukan untuk menjalankan pekerjaan tersebut dengan baik. Analisis jabatan digunakan sebagai dasar untuk kegiatan SDM seperti rekrutmen, pelatihan, penilaian kinerja, dan penggajian. Tujuan analisis jabatan adalah untuk menentukan deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan.
Dokumen tersebut membahas tentang staffing atau penyusunan personalia yang mencakup merekrut, pengembangan, dan upaya agar karyawan memberikan kontribusi maksimal. Prosesnya meliputi perencanaan sumber daya manusia, rekrutmen, seleksi, orientasi, pelatihan, pengembangan, dan kompensasi. Tujuannya adalah untuk mendapatkan karyawan yang tepat dan meningkatkan kinerja mereka secara berkelanjutan.
Bab ini membahas mengenai instrumen evaluasi kinerja pegawai. Terdapat beberapa model evaluasi kinerja seperti model esai, critical incident, checklist, graphic rating scale, forced distribution, dan forced choice scale. Setiap model memiliki kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanaan evaluasi kinerja.
1. Dokumen tersebut membahas gaya manajemen di berbagai negara seperti Rusia, Spanyol, Polandia, Amerika Serikat, Australia, Yugoslavia, China, Jepang, dan Jerman.
2. Prinsip-prinsip manajemen klasik seperti yang diusulkan oleh Fayol dan fungsi-fungsi manajemen juga dibahas.
3. Perspektif sistem dan perilaku dalam manajemen dijelaskan.
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia. Ia menjelaskan perbedaan antara pelatihan dan pengembangan, langkah-langkah pelaksanaan pelatihan, metode pelatihan, prinsip-prinsip pelatihan, dan manfaat pengembangan sumber daya manusia.
Manajemen sumber daya manusia menghadapi tantangan lingkungan, organisasi, dan individu seperti perubahan bisnis cepat, globalisasi, dan pengaruh teknologi terhadap kinerja karyawan. Masalah dalam manajemen sumber daya manusia mencakup fungsi-fungsi seperti pengadaan, pengembangan, dan pemeliharaan karyawan yang tidak berjalan secara sinergis.
Variasi teknik dalam pengumpulan data kualitatif cukup banyak, dan semuanya memiliki kegunaan yang berbeda-beda. Memilih teknik yang benar, berarti mampu memilih pisau yang 'pas' untuk memotong buah-buahan.
Pengendalian merupakan proses pemantauan, evaluasi, dan pelaporan atas pencapaian rencana untuk mengambil tindakan korektif guna penyempurnaan. Tujuannya antara lain mencegah kesalahan, meningkatkan akuntabilitas, serta mengarahkan organisasi untuk melakukan perbaikan berdasarkan hasil evaluasi kinerja. Pengendalian manajemen melibatkan tiga aktivitas yakni perumusan strategi, pengendalian manajemen, dan
Dokumen tersebut membahas tentang pemeliharaan sumber daya manusia, yang mencakup pengertian, tujuan, asas-asas, pentingnya, dan program-program pemeliharaan sumber daya manusia seperti keselamatan dan kesehatan kerja serta kesehatan mental.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar dan ruang lingkup manajemen sumber daya manusia (MSDM). MSDM didefinisikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, dan pemeliharaan sumber daya manusia agar tujuan individu, organisasi, dan masyarakat tercapai. MSDM penting karena sumber daya manusia berpengaruh besar terhadap e
UU Nomor 5 Tahun 2014 mengatur tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). UU ini mengatur hak, kewajiban, jenis jabatan, mutasi, pemberhentian, dan pengisian jabatan pimpinan tinggi untuk ASN."
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Dokumen tersebut membahas konsep, tujuan, dan tantangan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM); (2) MSDM bertujuan untuk merekrut, melatih, dan mengelola karyawan secara strategis agar sejalan dengan strategi perusahaan; (3) MSDM harus menghadapi berbagai tantangan seperti globalisasi, teknologi, dan keragaman karyawan.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai analisis jabatan, yang meliputi pengantar, pemanfaatan informasi jabatan, distribusi hierarki tugas, butir informasi jabatan, identitas jabatan, dan uraian jabatan. Dokumen ini menyediakan pedoman untuk menganalisis suatu jabatan."
Dokumen pertama memberikan spesifikasi pekerjaan untuk posisi Kepala Bagian Komputer di Divisi Administrasi perusahaan yang berlokasi di Palembang. Pekerjaan ini membutuhkan pendidikan akademi komputer, pengalaman 3 tahun di bidang komputer, serta kesehatan dan kemampuan mental yang baik.
Teori Manajemen Ilmiah dikembangkan oleh Taylor, Gantt, Gilbreth untuk meningkatkan produktivitas dengan menganalisis efisiensi kerja, mengembangkan standar terbaik, dan meningkatkan motivasi karyawan. Teori ini memberikan kontribusi penting terhadap pengembangan ilmu manajemen melalui pendekatan ilmiah dan efisiensi, namun juga dikritik karena terlalu menekankan aspek ekonomis saja.
Pelatihan Analisis Jabatan memberikan pemahaman tentang konsep dan peran penting Analisis Jabatan dalam sistem kinerja organisasi. Pelatihan ini memberikan pembelajaran tentang metode Analisis Jabatan dan bagaimana membuat laporan hasil Analisis Jabatan.
Analisis jabatan penting untuk menentukan tugas dan tanggung jawab suatu jabatan serta persyaratan individu yang dapat menempati jabatan tersebut agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Analisis jabatan dilakukan dengan mengumpulkan informasi mengenai jabatan, persyaratan jabatan, perilaku, dan konteks pekerjaan melalui wawancara, kuesioner, atau observasi. Hasil analisis jabatan bermanfaat untuk perencana
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia. Ia menjelaskan perbedaan antara pelatihan dan pengembangan, langkah-langkah pelaksanaan pelatihan, metode pelatihan, prinsip-prinsip pelatihan, dan manfaat pengembangan sumber daya manusia.
Manajemen sumber daya manusia menghadapi tantangan lingkungan, organisasi, dan individu seperti perubahan bisnis cepat, globalisasi, dan pengaruh teknologi terhadap kinerja karyawan. Masalah dalam manajemen sumber daya manusia mencakup fungsi-fungsi seperti pengadaan, pengembangan, dan pemeliharaan karyawan yang tidak berjalan secara sinergis.
Variasi teknik dalam pengumpulan data kualitatif cukup banyak, dan semuanya memiliki kegunaan yang berbeda-beda. Memilih teknik yang benar, berarti mampu memilih pisau yang 'pas' untuk memotong buah-buahan.
Pengendalian merupakan proses pemantauan, evaluasi, dan pelaporan atas pencapaian rencana untuk mengambil tindakan korektif guna penyempurnaan. Tujuannya antara lain mencegah kesalahan, meningkatkan akuntabilitas, serta mengarahkan organisasi untuk melakukan perbaikan berdasarkan hasil evaluasi kinerja. Pengendalian manajemen melibatkan tiga aktivitas yakni perumusan strategi, pengendalian manajemen, dan
Dokumen tersebut membahas tentang pemeliharaan sumber daya manusia, yang mencakup pengertian, tujuan, asas-asas, pentingnya, dan program-program pemeliharaan sumber daya manusia seperti keselamatan dan kesehatan kerja serta kesehatan mental.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar dan ruang lingkup manajemen sumber daya manusia (MSDM). MSDM didefinisikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, dan pemeliharaan sumber daya manusia agar tujuan individu, organisasi, dan masyarakat tercapai. MSDM penting karena sumber daya manusia berpengaruh besar terhadap e
UU Nomor 5 Tahun 2014 mengatur tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). UU ini mengatur hak, kewajiban, jenis jabatan, mutasi, pemberhentian, dan pengisian jabatan pimpinan tinggi untuk ASN."
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Dokumen tersebut membahas konsep, tujuan, dan tantangan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM); (2) MSDM bertujuan untuk merekrut, melatih, dan mengelola karyawan secara strategis agar sejalan dengan strategi perusahaan; (3) MSDM harus menghadapi berbagai tantangan seperti globalisasi, teknologi, dan keragaman karyawan.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai analisis jabatan, yang meliputi pengantar, pemanfaatan informasi jabatan, distribusi hierarki tugas, butir informasi jabatan, identitas jabatan, dan uraian jabatan. Dokumen ini menyediakan pedoman untuk menganalisis suatu jabatan."
Dokumen pertama memberikan spesifikasi pekerjaan untuk posisi Kepala Bagian Komputer di Divisi Administrasi perusahaan yang berlokasi di Palembang. Pekerjaan ini membutuhkan pendidikan akademi komputer, pengalaman 3 tahun di bidang komputer, serta kesehatan dan kemampuan mental yang baik.
Teori Manajemen Ilmiah dikembangkan oleh Taylor, Gantt, Gilbreth untuk meningkatkan produktivitas dengan menganalisis efisiensi kerja, mengembangkan standar terbaik, dan meningkatkan motivasi karyawan. Teori ini memberikan kontribusi penting terhadap pengembangan ilmu manajemen melalui pendekatan ilmiah dan efisiensi, namun juga dikritik karena terlalu menekankan aspek ekonomis saja.
Pelatihan Analisis Jabatan memberikan pemahaman tentang konsep dan peran penting Analisis Jabatan dalam sistem kinerja organisasi. Pelatihan ini memberikan pembelajaran tentang metode Analisis Jabatan dan bagaimana membuat laporan hasil Analisis Jabatan.
Analisis jabatan penting untuk menentukan tugas dan tanggung jawab suatu jabatan serta persyaratan individu yang dapat menempati jabatan tersebut agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Analisis jabatan dilakukan dengan mengumpulkan informasi mengenai jabatan, persyaratan jabatan, perilaku, dan konteks pekerjaan melalui wawancara, kuesioner, atau observasi. Hasil analisis jabatan bermanfaat untuk perencana
Makalah ini membahas tentang analisis pekerjaan dan jabatan dalam pendidikan. Analisis pekerjaan merupakan proses untuk menjelaskan tugas-tugas, tanggung jawab, dan persyaratan yang dibutuhkan untuk suatu jabatan. Teknik yang digunakan antara lain observasi, wawancara, dan pencatatan informasi. Analisis beban kerja digunakan untuk menentukan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis jabatan, yang merupakan proses pengumpulan informasi terkait tugas, tanggung jawab, dan persyaratan pekerjaan. Analisis jabatan digunakan untuk menentukan deskripsi dan spesifikasi pekerjaan, serta untuk keperluan seleksi, kompensasi, penilaian kinerja, dan pelatihan karyawan. Terdapat dua jenis analisis jabatan yaitu tradisional dan berorientasi pada hasil. Anal
Makalah ini membahas tentang analisis pekerjaan dan perencanaan pekerjaan SDM, termasuk tujuan, teknik pengumpulan informasi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan pekerjaan. Analisis pekerjaan digunakan untuk menempatkan karyawan yang tepat pada pekerjaan sesuai kemampuan mereka. Perencanaan pekerjaan melibatkan penentuan tugas, metode, dan hubungan antar pekerjaan.
Analisis jabatan merupakan proses penting untuk menetapkan deskripsi pekerjaan, spesifikasi jabatan, dan evaluasi pekerjaan guna mencapai tujuan organisasi. Proses ini perlu dilakukan dengan bijak agar tidak menyakiti perasaan karyawan dan memilih karyawan sesuai kompetensinya.
Menganalisis klasifikasi tugas atau job analysisNurul Wathaniyah
Makalah ini membahas analisis pekerjaan (job analysis) dengan menjelaskan:
1) Pengertian job analysis sebagai proses menguraikan tugas dan persyaratan suatu pekerjaan.
2) Tujuan job analysis untuk mendapatkan deskripsi pekerjaan dan spesifikasi kualifikasi pekerja.
3) Langkah-langkah job analysis meliputi pengumpulan data melalui wawancara, observasi, kuesioner dan penulisan, serta menghasilkan deskripsi pe
Dokumen tersebut membahas analisis pekerjaan dan jabatan dalam pendidikan. Ia menjelaskan tentang pentingnya melakukan analisis pekerjaan untuk pengelolaan sumber daya manusia, dan mendefinisikan beberapa istilah terkait seperti pekerjaan, jabatan, dan kedudukan."
Aspek manajemen pada studi kelayakan bisnis+Studi Kasus-STIE Putra Bangsasiti nurlaeli
Dokumen tersebut membahas aspek-aspek manajemen yang penting dalam studi kelayakan bisnis, termasuk perencanaan proyek, penjadwalan, perekrutan karyawan, dan organisasi perusahaan. Aspek-aspek tersebut diperlukan untuk memastikan keberhasilan pelaksanaan proyek atau bisnis.
1.1 ANALISIS PEKERJAAN DAN RENCANA PEKERJAAN
Pekerjaan dianalisis sebagai kegiatan rutin pada manajemen strategis. Kemudian
diperbarui dengan pengertian mengenai pengukuran kinerja, biaya dan standardisasi, peningkatan produktivitas prosedur teknik industri lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang evaluasi kinerja pegawai dengan fokus pada pengertian, tujuan, aspek yang dinilai, dan pengukuran kinerja. Dibahas pula motivasi kerja dan pengelolaan potensi kecerdasan emosional pegawai.
Makalah ini membahas tentang perencanaan sumber daya manusia (SDM), termasuk analisis pekerjaan dan rancangan pekerjaan. Tujuan perencanaan SDM adalah memastikan jumlah tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan pekerjaan saat ini dan masa depan, serta menghindari kekosongan jabatan. Perencanaan SDM harus mempertimbangkan faktor internal dan eksternal perusahaan.
Similar to analisi jabatan dalam manajemen sumber daya manusia. (20)
kompetensi sdm dan pengaruhnya terhadap kinerja karyawan bagian akuntansi ksp...Immawan Awaluddin
Berikut ringkasan dari dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Dokumen tersebut membahas pengaruh kompetensi sumber daya manusia (knowledge, skill, dan ability) terhadap kinerja karyawan bagian akuntansi di koperasi simpan pinjam di Kabupaten Jepara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua aspek kompetensi berpengaruh signifikan terhadap kinerja, dengan pengaruh paling dominan berasal dari skill. Penelitian ini
pengaruh pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia dalam rangka menigkat...Immawan Awaluddin
Studi ini menganalisis pengaruh pelatihan, pengembangan sumber daya manusia, semangat kerja, dan kinerja karyawan di PT Gudang Garam Kediri. Hasilnya menunjukkan bahwa pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia berpengaruh positif terhadap semangat kerja karyawan, sehingga perusahaan perlu terus meningkatkan pelatihan dan pengembangan untuk meningkatkan produktivitas.
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...Muhammad Nur Hadi
Jurnal "Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ayat 26 dan 32 dan Surah Al-Hujurat Ayat 13), Ditulis oleh Muhammmad Nur Hadi, Mahasiswa Program Studi Ilmu Hadist di UIN SUSKA RIAU.
analisi jabatan dalam manajemen sumber daya manusia.
1. ORBITH VOL. 12 NO. 1 MARET 2016 : 52 – 58
52
ANALISIS JABATAN DALAM MANAJEMEN SUMBER DAYA
MANUSIA
Oleh : Sugijono
Staf Pengajar Jurusan Elektro Politeknik Negeri Semarang
Jl, Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang 50275
Abstrak
Analisis jabatan sebagai bagian dari manajemen sumber daya manusia dalam organisasi merupakan
penentuan isi dari suatu jabatan yang meliputi tugas, tanggung jawab, kewenangan, kondisi kerja,
pendidikan, keahlian, kemampuan, pengalaman kerja, dan hubungan dengan jabatan lain dalam
organisasi, serta persyaratan jabatan yang dibutuhkan seorang karyawan agar mampu melaksanakan
tugas pekerjaan dalam jabatan yang diembannya dengan baik. Analisis jabatan harus dilaksanakan
dengan menganalisis aspek kegiatan pelaksanaan pekerjaan mengenai apa yang sebenarnya dikerjakan
oleh pemangku jabatan, dan aspek persyaratan dari pemangku jabatan mengenai syarat-syarat yang
harus dipenuhi oleh pemangku jabatan agar dapat melaksanakan tugas dan pekerjaannya dengan baik.
Untuk menganalisis dua aspek itu diperlukan informasi-informasi : jabatan, persyaratan jabatan,
perilaku, peralatan yang dibutuhkan, standar kinerja, dan konteks pekerjaan. Informasi-informasi
tersebut dapat dikumpulkan dengan metode-metode : wawancara, diskusi panel para ahli, kuesioner,
buku harian kerja, dan pengamatan. Hasil analisis jabatan dapat disajikan dalam bentuk-bentuk :
deskripsi jabatan, persyaratan jabatan, klasifikasi jabatan, dan desain pekerjaan.
Kata kunci : analisis jabatan, sumber daya manusia, manajemen.
1. Pendahuluan
Sumber daya manusia (SDM) makin besar
peranannya bagi kesuksesan sebuah
perusahaan, sehingga banyak perusahaan
menyadari bahwa unsur manusia dalam
perusahaan itu dapat memberikan
keunggulan daya saing. (Robert L. Mathis,
John H. Jackson, 2001)
SDM adalah manusia yang memiliki
sumber daya atau potensi untuk melakukan
kegiatan-kegiatan yang positif. Manajemen
sumber daya manusia (MSDM) menurut
fungsi manajerial adalah perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian, sedangkan menurut fungsi
operasional adalah pengadaan,
pengembangan, kompensasi, integrasi,
pemeliharaan, dan pemutusan hubungan
kerja. (Petrus Maharsi 2011:1)
Menurut H. Malayu S.P. Hasibuan
(2009:1,10,179),manajemen merupakan alat
untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Manajemen yang baik akan memudahkan
terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan,
dan masyarakat. Unsur-unsur manajemen
terdiri dari 6 M yaitu:man, money, method,
machines, materials, dan market.
Manajemen artinya adalah pengelolaan.
Yang dikelola adalah semua unsur 6 M itu.
Tujuan pengelolaan adalah agar semua
unsur 6 M itu lebih berdaya guna dan
berhasil guna dalam mewujudkan tujuan
perusahaan. Semua unsur 6 M itu harus
dikelola agar memberikan manfaat yang
optimal, terkoordinasi dan terintegrasi
dengan baik dalam menunjang terwujudnya
tujuan perusahaan. Yang mengelola adalah
pimpinan dengan jajarannya yaitu pimpinan
puncak, manajer madya, dan supervisi.
Cara mengelolanya adalah dengan
melakukan kegiatan mengikuti berdasarkan
urutan fungsi manajemen tersebut. Jadi
manajemen adalah ilmu dan seni mengelola
proses pemanfaatan sumber daya manusia
dan sumber-sumber daya lain secara efektif
dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu.
SDM adalah bidang manajemen yang
khusus mempelajari hubungan dan peran
manusia dalam perusahaan perusahaan.
Unsur MSDMadalah manusia sebagai
tenaga kerja pada perusahaan. Manusia
selalu berperan aktif dan dominan dalam
setiap kegiatan perusahaan karena manusia
2. Analisis Jabatan Dalam Manajemen Sumber Daya Manusia………………………...Sugijono
53
bisa menjadi perencana, pelaku dan
terwujudnya tujuan perusahaan. Alat-alat
canggih yang dimiliki perusahaan tidak ada
manfaatnya bagi perusahaan jika peran
aktifkaryawan tidak diikutsertakan.
Karyawan tidak dapat diatur sepenuhnya
seperti mengatur mesin, modal, maupun
gedung. Jadi MSDMmerupakan ilmu dan
seni mengatur hubungan dan peran tenaga
kerja agar efektif dan efisien membantu
terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan
dan masyarakat.Karyawan adalah SDM
atau orang yangbekerja menjual jasa baik
tenaga dan pikirannya kepada perusahaan
guna memperoleh imbalan sesuai dengan
perjanjian atau peraturan.
2. Analisis Jabatan
Menurut Herman Sofyandi (2008:87,95)
dan Dewi Hanggraeni (2012:27), analisis
jabatan/pekerjaan (job analysis) sebagai
bagian dari MSDM dalam suatu organisasi
merupakan suatu penentuan dari isi suatu
jabatan yang meliputi tugas, tanggung
jawab, dan hubungan dengan jabatan lain
dalam organisasi, serta persyaratan yang
dibutuhkan agar seseorang mampu
melaksanakan tugas pekerjaan dalam
jabatan yang diembannya dengan baik.
Melalui analisis jabatan akan diperoleh
berbagai ukuran yang merupakan dasar bagi
kegiatan-kegiatan dalam fungsi-fungsi
manajemen lainnya. Analisis
jabatandiperlukan untuk mengumpulkan
informasi-informasi guna menyusun
deskripsi pekerjaan (job description),
spesifikasi pekerjaan (job specification),
dan evaluasi pekerjaan (job evaluation).
Analisis jabatan memiliki kaitan dengan
berbagai fungsi dari manajemen sumber
daya manusia, karena dapat menghasilkan
deskripsi jabatan atau pekerjaan yang berisi
gambaran mengenai isi dari suatu jabatan
baik yang menyangkut tugas atau
pekerjaan, standar kinerja (performance
standard), dan bobot jabatan (job value),
maupun persyaratan pemangku jabatan (job
specification) yang akan dapat digunakan
sebagai dasar untuk melaksanakan
pekerjaan dalam lingkup penarikan
karyawan (recruitment). Membandingkan
antara standar kinerja (performance
standard) dengan kenyataan kinerja
(actualperformance) akan mendapatkan
penilaian kinerja (performance appraisal)
yang menjadi dasar bagi pengembangan
dan pelatihan karyawan (training and
development). Standar kinerja dan
persyaratan jabatan dapat digunakan untuk
menentukan nilai atau bobot jabatan (job
value) yang menjadi dasar dalam pemberian
kompensasi.
2.1. Pengertian
Job analysis may be defined as the process
of collecting information about two basic
issues : what the job entails (what tasks and
functions employee perform), and what
competencies (that is, knowledges, abilities,
and specifications) the work requires.
(Michael Harris, 2000:133)
Job analysis can be defined as obtaining
information about jobs involve the
following steps : collecting and recording
job information, checking the job
information for accuracy, writing job
description based on the information, using
the information to determine what skill,
abilities, and knowledge are required on
the job, updating the information from time
to time. (Cynthia D. Fisher, 1996:136)
Job analysis is a key element in human
resource management program, results in
two essential documents : job description
summarize the duties, responsibilities,
working conditions, and activities of
particular job, and job specification outline
employee qualifications such as education
level, job-related experience, knowledge,
skill, or abilities that are required to
perform a given job. (Michael D. Crino,
1993:137)
Analisis jabatan merupakan suatu proses
yang sistimatis untuk mengetahui mengenai
isi dari suatu jabatan (job content) yang
meliputitugas-tugas, pekerjaan-pekerjaan,
tanggung jawab, kewenangan, dan kondisi
kerja, serta mengenai syarat-syarat
3. ORBITH VOL. 12 NO. 1 MARET 2016 : 52 – 58
54
kualifikasi dari suatu jabatan (job
specification) yang dibutuhkan seperti
pendidikan, keahlian, kemampuan,
pengalaman kerja, dan lain-lain, agar
seseorang dapat menjalankan tugas-tugas
dalam suatu jabatan dengan baik. (Herman
Sofyandi, 2008:90)
2.2. Tujuan dan Manfaat
Tujuan analisis jabatan adalah untuk : (1)
menetapkan spesifikasi karyawan, yaitu
dengan analisis jabatan, maka dapat
dimiliki persyaratan kepegawaian, dan juga
dapat diberikan pengertian mengenai tugas
yang terkandung dalam suatu jabatan, serta
persyaratan yang harus dipenuhi oleh setiap
orang yang menduduki suatu jabatan agar
pekerjaan terlaksana dan
berhasil.(2)menentukan kebutuhan
pelatihan, yaitu dengan menggunakan hasil
analisis jabatan maka dapat diketahui
kemampuan maupun keahlian apa yang
dibutuhkan karyawan sehingga dapat
ditentukan program pelatihan yang sesuai
dengan kebutuhan karyawan tersebut dalam
membantu pelaksanaan pekerjaannya.
(3)menentukan peringkat, yaitu dengan
analisis jabatan maka dapat diketahui bobot
dari suatu jabatan sehingga dapat dinilai
dan dibandingkan antara jabatan yang satu
dengan jabatan lainnya, dan dapat disusun
peringkat jabatan dalam organisasi.
(4)mengembangkan metode, yaitu dengan
analisis jabatan dapat dilakukan perbaikan
terhadap berbagai metode kerja dalam suatu
jabatan.
Manfaat dari analisis jabatan adalah : (1)
memberikan gambaran mengenai tantangan
yang bersumber dari lingkungan yang dapat
mempengaruhi pekerjan karyawan. (2)
menghilangkan persyaratan jabatan yang
sebenarnya tidak diperlukan karena
didasarkan pada pemikiran yang
diskriminatif. (3) menemukan unsur-unsur
pekerjaan yang mendorong maupun yang
menghambat kualitas kerja karyawan. (4)
merencanakan ketenagakerjaan di masa
depan. (5)menyesuaikan lamaran yang
masuk dengan lowongan pekerjaan yang
tersedia. (6) membantu dalam menentukan
kebijakan dan program-program
manajemen sumber daya manusia, seperti
perencanaan, pelatihan dan pengembangan
karir, apakah karyawan sudah memenuhi
spesifikasi keahlian yang memadai untuk
mengerjakan tugas ataukah membutuhkan
pelatihan karena masih ada kesenjangan
antara tuntutan pekerjaan dengan keahlian
yang dimiliki karyawan. (7) menentukan
standar prestasi yang realistis yaitu kriteria-
kriteria yang harus dipenuhi untuk
menyatakan bahwa suatu pekerjaan berhasil
dikerjakan dengan baik, sehingga dapat
dibandingkan antara hasil nyata kerja
dengan standar yangditetapkan.
(8)berperan dalam penempatan karyawan
agarsesuai dengan tingkat pengetahuan,
keahlian, dan pengalaman yang dibutuhkan.
(9)mengidentifikasi hubungan antara
penyelia(supervisor) dengan bawahan. (10)
memudahkan dalam mendesain ulang
terutama bila terjadi merger, akuisisi, dan
perampingan organisasi. (11)
memperkirakan nilai kompensasi yang tepat
untuk masing-masing jabatan sesuai dengan
beban kerja,kondisi kerja, kewajiban, dan
spesifikasi jabatan yang dibutuhkan dalam
posisitertentu.
(Herman Sofyandi, 2008:90, dan Dewi
Hanggraeni, 2012: 28)
2.3. Informasi Jabatan
Analisis jabatan harus dilaksanakan dengan
menganalisis dua aspek dari suatu jabatan,
yaitu :
a. aspek kegiatan pelaksanaan pekerjaan
mengenai apa yangsebenarnya
dikerjakan oleh pemangku jabatan, dan
b. aspek persyaratan dari seorang
pemangku jabatan mengenai syarat-
syarat yang harus dipenuhi oleh seorang
pemangku jabatan agar dapat
melaksanakan tugas dan pekerjaannya
dengan baik.
Untuk menganalisis dua aspek
itudiperlukan informasi yang berhubungan
dengan jabatan yang akan dianalisis, yaitu :
4. Analisis Jabatan Dalam Manajemen Sumber Daya Manusia………………………...Sugijono
55
a. informasi jabatan (job information)
mengenai pelaksanaan pekerjaan
menyangkut apa yang dikerjakan,
bagaimana mengerjakan, dan mengapa
harus melakukan pekerjaan itu.
b. informasi persyaratan jabatan (job
specification) mengenai kualifikasi
umum dan khusus yang harus dimiliki
seorang karyawan. Kualifikasi umum
menyangkut pendidikan minimum yang
disyaratkan, pengetahuan yangharus
dimiliki, kemampuan dan keahlian yang
dimiliki dan diperoleh baik dari praktik
maupun latihan kerja yang mencakup
keahlian mental, fisik, sosial, dan
pengalaman kerja yang berhubungan
dengan pekerjaan tertentu. Kualifikasi
khusus menyangkut bakat yang dimiliki,
kepribadian, kemampuan pengendalian
diri, minat kerja, kesehatan fisik dan
mental, jenis kelamin yang serasi untuk
menyelesaikan tugas.
c. informasi perilaku (behavior) mengenai
daftar perilaku apa saja yang dibutuhkan
untuk dapat melakukan pekerjaan
tertentu dengan berhasil, dan juga daftar
tuntutan kerja yang diperlukan, seperti
misalnya pekerjaan menuntut duduk
lama, berdiri lama, atau ketahanan fisik
yang tangguh.
d. informasi mengenai peralatan yang
dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan
tertentu.
e. informasi standar kinerja (performance
standard)mengenai indikator-indikator
atau target-target yang harus dicapai
sebagai standar atau ukuran untuk
menentukan apakah pekerjaan berhasil
dilaksanakan dengan baik atau tidak.
f. informasi konteks pekerjaanmengenai
kondisi kerja, beban kerja, waktu dan
jadwal kerja, dan posisi jabatan di dalam
struktur organisasi. (Herman
Sofyandi,2008:92, dan Dewi
Hanggraeni, 2012: 28)
2.4. Metode Pengumpulan Informasi
Jabatan
Menurut Dewi Hanggraeni (2012: 29),
beberapa metode untuk mengumpulkan
informasi jabatan adalah wawancara
(interview), diskusi panel para ahli (panel of
experts), daftar pertanyaan /kuesioner
(questionnaire), buku harian kerja (diary/
logbook), dan pengamatan (observation).
2.4.1. Metode Wawancara
Metode wawancara (interview) adalah
paling efektif dan akurat untuk
mengumpulkan informasi, karena langsung
dari orang yang menduduki jabatan
tertentu. Seorang analis yang melakukan
proses analisis jabatan mewawancarai
penyelia (supervisor) dan orang yang
menduduki jabatan yang akan dianalisis
(job holder), sehingga dapat diketahui
tugas-tugas, aktifitas kerja, beban kerja,
tanggungjawab, dan syarat-syarat lain
dalam jabatan tertentu. Kelemahan metode
ini yaitu membutuhkan banyak waktu (time
consuming) dan mungkin narasumber
memberikan informasi yang tidak sesuai
dengan kondisi kerja yang sebenarnya
sehingga keterangan menjadi bias.
2.4.2. Metode Diskusi Panel
Metode diskusi panel para ahli (panel of
experts) yaitu mengumpulkan para ahli
misalnya manajer senior, konsultan, dan
pekerja senior untuk dimintai informasi-
informasi yang dibutuhkan mengenai
jabatan tertentu. Metode ini mengurangi
bias karena informasi dikumpulkan dari
banyak pihak yang ahli, meskipun
membutuhkan banyak waktu dan biaya.
2.4.3. Metode Kuesioner
Metode daftar pertanyaan /kuesioner
(questionnaire) yaitu mengirimkan
sejumlah kuesioner kepada orang yang
menduduki jabatan yang akan dianalisis
(job holder) untuk mengisi kuesioner dan
menjelaskan tugas-tugas, aktifitas kerja,
dan tanggung jawab yang mereka emban.
Metode ini tidak membutuhkan banyak
waktu dan biaya, tetapi memiliki
kelemahan yaitu kemungkinan terjadi
kesalahan dalam memahami pertanyaan
dalam kuesioner, dan tidak diisi dengan
lengkap, atau bahkan kuesioner tidak
5. ORBITH VOL. 12 NO. 1 MARET 2016 : 52 – 58
56
dikembalikan, sehingga informasi yang
terkumpul tidak akurat.
2.4.4. Metode Buku Harian
Metode buku harian kerja (diary/ log book)
yaitu meminta pemangku jabatan (job
holder) untuk mengisi buku harian setiap
hari dengan mencatat apa saja aktifitas dan
tugas-tugas yang mereka lakukan. Metode
ini dapat memberikangambaran yang
lengkap mengenai suatu jabatan tertentu,
sehingga informasi yang diperoleh akurat
karena semua aktifitas dicatat, tetapi
kelemahannya bila kadang-kadang lupa
mengisi buku harian, maka informasi yang
terkumpul tidak lengkap.
2.4.5. Metode Observasi
Metode pengamatan (observation) yaitu
analis melakukan pengamatan secara
langsung terhadap aktifitas-aktifitas kerja,
tugas, dan tanggungjawab yang dilakukan
dan diemban oleh pemangku jabatan.
Metode ini sangat berguna bila analis dan
pemangku jabatan memilki hambatan
bahasa karena perbedaan bahasa yang
mereka kuasai, tetapi memiliki kelemahan
bila analis kemungkinan melewatkan
aktifitas tertentu dan tidak mengamati
semua aktifitas kerja , sehingga informasi
yang terkumpul tidak lengkap. (Dewi
Hanggraeni, 2012: 29)
2.5. Prinsip dan ProsedurAnalisis
Jabatan
Beberapa prinsip yang harus dilaksanakan
dalam analisis jabatan adalah :
a. Batas-batas pekerjaan dalam suatu
jabatan harus ditentukan dengan jelas
menyangkut kewenangan jabatan dan
batas waktu pekerjaan agar tidak terjadi
tumpang tindih dengan jabatan lain.
b. Analisis jabatan harus didasarkan pada
kenyataan dengan data-data yang
digunakan harus benar-benar aktual dan
dapat dipercaya untuk mengurangi
subyektifitas.
c. Proses aktifitas dalam suatu jabatan
harus disusun secara kronologis untuk
mempermudah dalam menganalisis dan
mengevaluasi.
d. situasi dan kondisi pekerjaan harus
diperhatikan agar analis dapat
memahamimengapa suatu pekerjaan
harus dilakukan dalam suatu jabatan
tertentu.
Prosedur analisis jabatan dapat diuraikan
sebagai berikut :
a. Penentuan tujuan analisis jabatan
merupakan langkah awal yang harus
dilakukan untuk mengetahui tujuan dari
analisis jabatan dan informasi apa yang
diperlukan.
b. Perencanaan analisis jabatan merupakan
penyusunan rencana yang meliputi :
a) Penentuan informasi umum tentang
organisasi seperti visi, misi, struktur
termasuk data jabatan yang ada,
mekanisme kerja organisasi, daftar
karyawan, data mengenai lingkungan
kerja, dan berbagai kebijakan
kepegawaian.
b) Penentuan komponen informasi
jabatan yang menyangkut identifikasi
jabatan, pelaksanaan pekerjaan, dan
persyaratan jabatan.
c) Penentuan metode pengumpulan data
yang mencakup pendekatan yang
digunakan, sumber data, dan teknik
pengumpulan data. Pendekatan yang
dapat digunakan antara lain
pendekatan berdasarkan individu
pemangku jabatan (job holder),
pengambilan sampel, nama-nama
jabatan yang setara atau sama, dan
rumpun jabatan yang sama. Sumber
data dapat diperoleh melalui
karyawan yang bersangkutan,
pimpinan, literatur, maupun orang
lain yang mengetahui jabatan tertentu
tersebut.Pengumpulan data dapat
dilakukan melalui metode-metode
wawancara (interview), diskusi panel
para ahli (panel of experts), daftar
kuesioner (questionnaire), buku
harian (diary/ log book), dan
pengamatan (observation).
6. Analisis Jabatan Dalam Manajemen Sumber Daya Manusia………………………...Sugijono
57
c. Pengumpulan data jabatan dilakukan
dengan urutan sebagai berikut :
a) Memilih unit kerja yang akan diambil
datanya.
b) Menginventaris jabatan yang ada
dalam unit kerja.
c) Menginventaris jumlah pemangku
jabatan.
d) Menentukan jumlah sampel pada unit
kerja.
e) Memilih nama pemangku jabatan
sebagai sampel.
f) Mengumpulkan data
menggunakanmetode tertentu.
g) Mencatat dalam lembar kerja analisis
jabatan (job analysis worksheet).
d. Pengolahan data jabatan menjadi
informasi jabatan.
e. Penyajian hasil analisis jabatan dalam
bentuk uraian jabatan (job description),
persyaratan jabatan (job specification),
klasifikasi jabatan (job classification),
desain jabatan (job design), danbobot
nilai jabatan (job value).
f. Penyusunan program-program
manajemen sumber daya manusia.
(Herman Sofyandi, 2008:93)
2.6. Bentuk PenyajianHasil Analisis
Jabatan
Beberapa bentuk penyajian hasil analisis
jabatan adalah sebagai berikut:
a. Deskripsi jabatan/ uraian pekerjaan/
gambaran jabatan (job description)
merupakan keterangan singkat yang
ditulis dengan cermat mengenai tugas,
kewajiban, tanggung jawab, dan
wewenang dalam jabatan tertentu yang
meliputi :
a) Identifikasi jabatan yang terdiri dari
nama jabatan, nama jabatan yang
setara, dan kode jabatan.
b) Sifat jabatan yang terdiri dari uraian
tugas, wewenang dan tanggung
jawab, hubungan dengan jabatan lain,
pengawasan yang diperlukan,
peralatan/ mesin yang digunakan,
kondisi kerja, dan istilah khusus yang
perlu diketahui.
c) Kualifikasi/ persyaratan pemangku
jabatan yang terdiri dari kualifikasi
umum dan kualifikasi khusus.
b. Persyaratan jabatan/ kualifikasi jabatan/
tuntutan minimalkualitas jabatan/
spesifikasi jabatan (job specification)
merupakan pernyataan mengenai
kualitas minimal seorang karyawanuntuk
menduduki suatu jabatan tertentu yang
meliputi :
a) syarat umum terdiri dari tingkat
pendidikan, pengalaman kerja,
keahlian kerja, dan pengetahuan
kerja.
b) syarat khusus terdiri dari kondisi
fisik, jenis kelamin, bakat, minat,
emosi, dan lain-lain.
c. Klasifikasi/ penggolongan jabatan (job
classification) yaitu penggolongan
jabatan-jabatan berdasarkan basis:
a) Klasifikasi tugas (duty classification)
berdasarkan tugas dan tanggung
jawab jabatan.
b) Klasifikasi peringkat (rank
classification) berdasarkan peringkat
kepangkatan.
d. Desain/ rancangan pekerjaan (job
design) merupakan suatu rancangan
aktifitas dalam suatu jabatan tertentu.
Setelah analisis jabatan dan penyusunan
struktur organisasi, maka penyusunan
rancangan pekerjaan dapat dilakukan
secara sederhana yang bersifat global
dan secara spesial dan rinci.Bagi
organisasi yang memiliki struktur
organisasi lama dapat dilakukan
penyusunan struktur organisasi baru atau
rancangan ulang pekerjaan (job
redesign), sehingga dapat disusun
perluasan jabatan (job enlargement) dan
pengkayaan jabatan (job enrichment)
serta nilai jabatan (job value).Perluasan
jabatan adalah pengembangan suatu
jabatan yang dilakukandengan
mengembangkan tugas-tugas dalam
jabatan tersebut secara horizontal dalam
rangka mengantisipasi ketidakpuasan
kerja karyawan terhadap pekerjaannya
melalui perluasan ruang lingkup
pekerjaannya, misalnya seorang
7. ORBITH VOL. 12 NO. 1 MARET 2016 : 52 – 58
58
karyawan yang tadinya hanya bertugas
menyusun laporan, ditambah tugas baru
menganalisis laporan. Pengkayaan
jabatan adalah pengembangan suatu
jabatan yang dilakukan dengan
mengembangkan tugas-tugas dalam
jabatan tersebut secara vertikal melalui
penambahan wewenang dan tanggung
jawab secara vertikal. Nilai jabatan
merupakan bobot dari suatu jabatan yang
diperoleh dengan membandingkan isi
jabatan (job content) dengan persyaratan
jabatan (job specificasion) dari suatu
jabatan tertentu dengan jabatan lainnya.
Pembandingan tersebut disebut evaluasi
jabatan (job evaluation) Nilai jabatan itu
menentukan besarnya kompensasi yang
diterimakan. (Herman Sofyandi,
2008:96)
3. Kesimpulan
Analisis jabatan/ analisis pekerjaan (job
analysis) sebagaibagian dari manajemen
sumber daya manusiadalam organisasi
merupakan penentuan isi dari suatu jabatan
(job content) yang meliputi tugas, tanggung
jawab, kewenangan, kondisi kerja,
pendidikan, keahlian, kemampuan,
pengalaman kerja, dan hubungan dengan
jabatan lain dalam organisasi, serta
persyaratan jabatan (job specification) yang
dibutuhkan seorang karyawan agar mampu
melaksanakan tugas pekerjaan dalam
jabatan yang diembannya dengan baik.
Analisis jabatan harus dilaksanakan dengan
menganalisis aspek kegiatan pelaksanaan
pekerjaan mengenai apa yang sebenarnya
dikerjakan oleh pemangku jabatan,
danaspek persyaratan dari pemangku
jabatan mengenai syarat-syarat yang harus
dipenuhi oleh pemangku jabatan agar dapat
melaksanakan tugas dan pekerjaannya
dengan baik. Untuk menganalisis dua aspek
itu diperlukan informasi-informasi :jabatan
(job information), persyaratan jabatan (job
specification), perilaku (behavior),
peralatan yang dibutuhkan, standar kinerja
(performance standard), dan konteks
pekerjaan.
Informasi-informasi untuk analisis jabatan
dapat dikumpulkan dengan metode-
metode:wawancara (interview), diskusi
panel para ahli (panel of experts), daftar
pertanyaan /kuesioner (questionnaire),
buku harian kerja (diary/ logbook),
pengamatan (observation).
Hasil analisis jabatan disajikan dalam
bentuk-bentuk: deskripsi jabatan/ uraian
pekerjaan/ gambaran jabatan (job
description), persyaratan jabatan/
kualifikasi jabatan/ tuntutan minimal
kualitas jabatan/ spesifikasi jabatan (job
specification), klasifikasi jabatan
(jobclassification), desain/ rancangan
pekerjaan (job design).
DAFTAR PUSTAKA
Dewi Hanggraeni, S.E., M.B.A., DR, 2012,
Manajemen Sumber Daya Manusia,
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia, Jakarta.
Harris Michael, 2000, Human Resource
Management : A practical Approach,
2nd
Edition, The Dryden Press, USA.
Herman Sofyandi, 2008, Manajemen
Sumber Daya Manusia, Graha Ilmu,
Yogyakarta.
Malayu, H, S.P. Hasibuan, 2009,
Manajemen Sumber Daya Manusia.
Cetakan ke-12, PT. Bumi Aksara,
Jakarta.
Petrus Maharsi, S.E, M.M, 2011,
Manajemen Sumber Daya Manusia
Teori dan Realita di Indonesia Edisi
1, POLINES, Semarang.
Robert L. Mathis, John H. Jackson, 2001,
Manajemen Sumber Daya Manusia -
Human Resource Management Buku
1, PT. Salemba Emban Patria,
Jakarta.