2. Analisis jabatan merupakan hal yang perlu dilakukan oleh perusahaan sebagai
dasar dalam penentuan strategi sumber daya SDM yang tepat dalam menghadapi
persaingan. Menurut Dessler (1997), Analisis jabatan adalah prosedur untuk
menetapkan tugas dan tuntunan keterampilan dari suatu jabatan serta individu seperti
apa yang dipekerjakan pada jabatan tersebut. Defenisi ini menunjukkan bahwa dalam
proses menetapkan tugas dan menempatkan karyawan dalam tugas tertentu
dibutuhkan sebuah analisis dan dasar pertimbangan tertentu. Analisis jabatan
merupakan suatu prosedur pengumpulan dan analisis data yang terdefenisi dan melalui
prosedur ini diperoleh informasi mengenai tugas pekerjaan dan persyaratan jabatan
(Jewell, LN & Siegall, M, 1990).
Dalam memahami analisis jabatan, terdapat 3 (tiga) elemen penting yaitu: Elemen Job
Description atau Deskripsi Jabatan, elemen Job Spesification atau Spesifikasi Jabatan
dan job performance standard atau standar kinerja pekerjaan.
Pengertian Analisis Jabatan
3. Analisis jabatan dilaksanakan dalam 3 kesempatan berikut:
1. Pada saat organisasi pertama kali dibentuk dan program analisis jabatan dilakukan untuk
pertama kalinya
2. Pada saat dibuat jabatan yang baru
3. Pada saat pekerjaaan berubah secara signifikan sebagai akibat dari adanya metode baru,
prosedur baru dan teknologi baru.
Tahapan Penyusunan Analisis Jabatan
1. Persiapan penyelenggaraan
2. Pengumpulan data jabatan
3. Pengolahan data jabatan
4. Verifikasi
5. Pembetulan
4. Informasi yang diperoleh dari analisa Jabatan ini dapat digolongkan
dalam beberapa butir berikut:
1. Nama jabatan, lokasi ketja, range gaji
2. Hubungan kerja dan posisi dalam organisasi
3. Tugas-tugas, wewenang dan tanggung jawab yang dibebankan pada
pemangku jabatan
4. Peralatan dan bahan yang digunakan
5. Kondisi lingkungan tempat kerja dan resiko kerja
6. Persyaratan fisik, mental, pengetahuan, pendidikan dan lain-lain
5. Analisis jabatan memiliki peranan penting untuk membantu memposisikan
seseorang pada suatu jabatan dan memberikan kemudahan bagi organisasi, dan dalam
melakukan semua sumber daya manusia yang meliputi penilaian kinerja karyawan,
rekrutmen dan seleksi, pelatihan dan pengembangan serta pelatihan karyawan
(Danofianus dkk, 2019). Kegiatan analisis jabatan dilaksanakan untuk mengetahui
bagaimana gambaran pekerjaan dan persyaratan yang dibutuhkan dalam organisasi.
Hal ini menjadi penting diketahui untuk menentukan karyawan yang berkompeten
dalam bidangnya masing-masing (Kurniawati, 2018). Analisis jabatan dijadikan
sebagai acuan dasar bagi suatu organisasi untuk menemukan orang yang diperlukan.
Berdasarkan hasil analisis jabatan, uraian tugas (job discriotion) dapat disusun
dan spesifikasi jabatan dapat dikembangkan untuk menguraikan apa yang akan
dilakukan oleh pelaku pekerjaan, maupun pengetahuan, keterampilan serta
kemampuan dan kateristik lain yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan
tersebut. Apa yang terjadi pada seseorang di tempat kerja banyak bergantung pada
pekerjaan yang tengah dijalani, atau job yang dikehendaki atau dua-duanya.
6. Pada dasarnya tujuan dilakukannya analisis jabatan adalah agar setiap pemangku jabatan tersebut dapat dengan mudah menjalankan
tugasnya dan dengan jelas harus melakukan apa saja. Dengan adanya dokumen job description yang jelas yang dapat digunakan sebagai
acuan, maka pemangku jabatan akan dapat menjalankan tugas pokok, fungsi, dan kewenangannya dengan tepat sasaran sehingga sang
pemangku jabatan tidak akan mengalami kebingungan (confuse) dalam menjalankan peranannya dan kewenangannya. Selain itu, dengan
adanya Job kualification, maka sang pemangku jabatan akan mengetahui persyaratan apa saja yang harus dipenuhi olehnya untuk dapat
menduduki suatu jabatan. Selain kedua hal tersebut, juga perlu disertakan standar atau target yang harus dicapai secara jelas di setiap jabatan
sehingga memudahkan pimpinan dalam mengukur kinerja sang pemangku jabatan dan dapat memberikan penilaian apakah kinerjanya
tersebut telah sesuai target perusahaan atau belum atau bahkan telah diatas melebihi target sehingga memudahkan pimpinan dalam
memberikan kompensasi yang layak.
Tujuan Analisis Jabatan
Agar tujuan analisis jabatan dapat tercapai, maka perusahaan atau organisasi memikirkan hal-hal sebagai berikut sebagai
pertimbangan penting yaitu, antara lain :
1. Apa saja yang dilakukan oleh pekerja pada jabatan yang didudukinya.
2. Apa saja wewenang dan tanggung jawab pekerja pada jabatan yang di dudukinya.
3. Mengapa pekerjaan tersebut perlu dilakukan dan bagaimana cara melakukan pekerjaan tersebut.
4. Peralatan apa saja yang diperlukan dalam menjalankan pekerjaan tersebut.
5. Berapa besar gaji dan seberapa lama jam kerjanya.
6. Pendidikan, pelatihan dan pengalaman apa saja yang diperlukan untuk menjalankan pekerjaan tersebut.
7. Dan kemampuan, sikap apa saja yang diperlukan dalam menjalankan pekerjaan tersebut.
7. Adapun beberapa manfaat analisis jabatan, yang diantaranya yaitu:
1. Untuk penarikan dan seleksi tenaga kerja.
2. Untuk penempatan posisi dari tenaga kerja.
3. Untuk menentukan pelatihan dari tenaga kerja.
4. Untuk keperluan penilaian kerja.
5. Untuk perbaikan syarat-syarat dalam pekerjaan.
6. Untuk promosi jabatan pada tenaga kerja
7. Untuk perencanaan organisasi.
Selain memberikan manfaat bagi organisasi, analisa jabatan juga bermanfaat bagi pegawai
untuk mencapai tujuan-tujuan pribadinya. Dengan ditempatkan pada jabatan yang sesuai
dengan kualifikasi yang ia miliki, berarti para pegawai tersebut telah diberikan kesempatan
untuk mengembangkan dirinya dan merealisasikan potensinya seoptimal mungkin.
Manfaat Analisis Jabatan
8. 1 2
Penerapan Analisa Jabatan
3 4
Gali Informasi
di Resume
Calon
Kandidat
Melakukan
Research pada
Perusahaan
Lain
Membuat
Deskripsi Kerja
yang Tepat
Mengutamakan
Kebutuhan
Perusahaan