Skripsi ini menganalisis usaha peternakan kambing di Kenagarian Saok Laweh, Kabupaten Solok. Analisis mencakup aspek teknis seperti jenis kambing, performa reproduksi, pakan, dan sistem pemeliharaan, serta aspek ekonomi seperti biaya, pendapatan, dan rasio cost-benefit. Hasilnya menunjukkan bahwa usaha peternakan kambing di daerah tersebut masih tradisional tetapi menguntungkan.
Ayam Buras
Ayam buras,buras berasal dari kata "bukan ras."Ayam buras terdiri dari ayam kampung,bangkok,arab dan sebagainya.
Prospek Ayam Buras
Hambatan :
1.memiliki pertumbuhan yang lambat dan bobot tubuhnya kecil,sehingga tidak cocok untuk dijadikan usaha ternak komersial.
Faktor Pendorong :
1. Ayam jenis ini cocok dipelihara sebagai hobi atau usaha sampingan.Namun,karena permintaan tinggi,maka banyak pihak yang mengembangkan secara komersial.
2. Harga jual untuk jenis kampung memang lebih tinggi daripada ras. Biasanya ayam kampung pedaging dibandrol seharga Rp 18.000 sampai Rp 25.000. Faktor tersebut dipengaruhi oleh bobotnya, semakin berat, maka harga yang ditawarkan juga besar. Kelebihan dari memanfaatkan peluang usaha ternak ayam kampung adalah lebih fleksibel untuk masa panen, tidak ada waktu tetap, bisa ditunda hingga berhari-hari atau bahkan minggu, yang disesuaikan dengan keadaan pasar.
Ayam Buras
Ayam buras,buras berasal dari kata "bukan ras."Ayam buras terdiri dari ayam kampung,bangkok,arab dan sebagainya.
Prospek Ayam Buras
Hambatan :
1.memiliki pertumbuhan yang lambat dan bobot tubuhnya kecil,sehingga tidak cocok untuk dijadikan usaha ternak komersial.
Faktor Pendorong :
1. Ayam jenis ini cocok dipelihara sebagai hobi atau usaha sampingan.Namun,karena permintaan tinggi,maka banyak pihak yang mengembangkan secara komersial.
2. Harga jual untuk jenis kampung memang lebih tinggi daripada ras. Biasanya ayam kampung pedaging dibandrol seharga Rp 18.000 sampai Rp 25.000. Faktor tersebut dipengaruhi oleh bobotnya, semakin berat, maka harga yang ditawarkan juga besar. Kelebihan dari memanfaatkan peluang usaha ternak ayam kampung adalah lebih fleksibel untuk masa panen, tidak ada waktu tetap, bisa ditunda hingga berhari-hari atau bahkan minggu, yang disesuaikan dengan keadaan pasar.
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 4 TAHUN 2019
TENTANG
STANDAR TEKNIS PEMENUHAN MUTU PELAYANAN DASAR
PADA STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN
Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan yang selanjutnya disebut SPM Kesehatan merupakan ketentuan mengenai Jenis dan Mutu Pelayanan Dasar yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang berhak diperoleh setiap Warga Negara secara minimal.
Potensi usaha budidaya Ternak Babi
Semua bahan makanan bisa diubah menjadi daging
Dapat beranak 2 kali setahun, sekali beranak 6-12 ekor
Ternak babi mudah beradaptasi dengan lingkungan
Harganya semakin hari semakin tinggi, pemasaran mudah dan
pakan banyak tersedia.
VIDEO Testimoni klik
http://testimonib2.tk
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 4 TAHUN 2019
TENTANG
STANDAR TEKNIS PEMENUHAN MUTU PELAYANAN DASAR
PADA STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN
Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan yang selanjutnya disebut SPM Kesehatan merupakan ketentuan mengenai Jenis dan Mutu Pelayanan Dasar yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang berhak diperoleh setiap Warga Negara secara minimal.
Potensi usaha budidaya Ternak Babi
Semua bahan makanan bisa diubah menjadi daging
Dapat beranak 2 kali setahun, sekali beranak 6-12 ekor
Ternak babi mudah beradaptasi dengan lingkungan
Harganya semakin hari semakin tinggi, pemasaran mudah dan
pakan banyak tersedia.
VIDEO Testimoni klik
http://testimonib2.tk
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFRajaclean
Jasa Cuci Sofa Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor, Laundry Sofa Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Jakarta Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Kulit Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Panggilan Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Di Rumah Bogor Barat Bogor, Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Fabric Bogor Barat Bogor, Laundry Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor,
Jasa cuci sofa kini semakin diminati karena kepraktisannya. Dengan menggunakan jasa ini, Anda tidak perlu repot mencuci sofa sendiri. Profesional dalam bidang ini dilengkapi dengan peralatan modern yang mampu membersihkan sofa hingga ke serat terdalam, menghilangkan kotoran dan bakteri yang tidak terlihat.
aku lah11111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111Kota Bandung Lautan Api Mulai Agresif: Persib Segera Comot Bintang Persija Lagi, Bobotoh Pasti Suka
Tayang: Jumat, 31 Mei 2024 06:00
Penulis: Adi Manggala Saputro Editor: Elfan Fajar Nugroho
zoom-inlihat fotoKota Bandung Lautan Api Mulai Agresif: Persib Segera Comot Bintang Persija Lagi, Bobotoh Pasti Suka
Instagram @persib @persija
Skuad Persib Bandung (kiri) dan Persija Jakarta (kanan). Kota Bandung Lautan Api mulai agresif, Persib Bandung segera comot bintang Persija Jakarta, Bobotoh dijamin pasti suka, berikut sosoknya.
TRIBUNWOW.COM - Kota Bandung Lautan Api mulai agresif, Persib Bandung segera comot bintang Persija Jakarta, Bobotoh dijamin pasti suka, berikut sosoknya.
Dilansir TribunWow.com, keberhasilan Persib Bandung dalam perekrutan Rezaldi Hehanusa nampaknya menjadi motivasi mereka untuk bisa kembali gembosi sang rival abadi, Persija Jakarta.
Hal itu dapat dibuktikan dengan masuknya gelandang bintang Persija Jakarta, Hanif Sjahbandi.
Kabar masuknya Hanif Sjahbandi ke dalam lis belanja Persib Bandung diungkap oleh akun seputar sepak bola Indonesia, @transfernews_ft, Kamis (31/5/2024).
Baca juga: Transfer Kejutan Persib Bandung? Bintang di Luar Dugaan Kepergok Beri Sinyal, Bobotoh Dijamin Suka
"Hanif Sjahbandi (DMF/27) masuk radar Persib Bandung," tulis @transfernews_ft.
Sebagaimana diketahui, masuknya Hanif Sjahbandi selain karena ketagihan akan keberhasilan Persib Bandung dalam merekrut Rezaldi Hehanusa, hal itu menunjukkan sinyal Maung Bandung ingin memulangkan putra daerahnya satu per satu ke Kota Kembang.
Mengingat, Hanif Sjahbandi merupakan gelandang asli jebolan Persib Bandung yang juga pemain kelahiran Kota Bandung.
Meski, ia tercatat belum pernah berkarier di Persib Bandung senior meski pernah bergabung dengan tim juniorn Pangeran Biru pada Januari sampai dengan Juli 2015 silam.
Artikel ini telah tayang di TribunWow.com dengan judul Kota Bandung Lautan Api Mulai Agresif: Persib Segera Comot Bintang Persija Lagi, Bobotoh Pasti Suka, https://wow.tribunnews.
1. ANALISA USAHA PETERNAKAN KAMBING
DI KENAGARIAN SAOK LAWEH KECAMATAN KUBUNG
KABUPATEN SOLOK
SKRIPSI
Oleh :
PRILLA AMEL
06 164 060
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG, 2011
2. ANALISA USAHA PETERNAKAN KAMBING DI KENAGARIAN SAOK
LAWEH KECAMATAN KUBUNG KABUPATEN SOLOK
Prilla Amel, dibawah bimbingan
Ir. Syafril, MS dan Ir. Edwin Heryanto, MP
Program Studi Sosial Ekonomi Jurusan Produksi Ternak
Fakultas Peternakan Universitas Andalas, 2010
ABSTRAK
Penelitian ini dilaksanakan di Kenagarian Saok Laweh Kecamatan Kubung
Kabupaten Solok tanggal 21 Juli sampai 4 November 2010. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui : (1) Aspek teknis usaha ternak kambing (2) Aspek ekonomi usaha
ternak kambing. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei, yaitu
pengamatan langsung ke lapangan. Metode pengambilan sampel adalah metode
sensus dengan jumlah peternak 23 RTP (Rumah Tangga Pemelihara). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa : jenis bibit yang digunakan adalah kambing kacang
dengan performans reproduksi ; umur dewasa kelamin ternak kambing peternak
berumur 6 bulan, umur melahirkan pertama ternak kambing peternak umur 10-12
bulan, lama kebuntingan rata-rata 5,5 – 6 bulan, interval kelahiran rata-rata 7-8 bulan.
Pakan yang diberikan rumput lapangan, Sistem pemeliharaan yang digunakan adalah
semiintensif yakni dengan digembalakan di siang hari dan dikandangkan di malam
hari. 73,91% peternak memiliki kandang panggung dan 26,09% kandang berlantaikan
tanah. Ditemukan 13,04% ternak yang terserang penyakit yakni berupa penyakit
kudis. Dalam hal pemasaran, peternak memasarkan ternaknya dengan cara pembeli
datang langsung ke peternak/lokasi kandang. Aspek ekonomi usaha peternakan
kambing di Nagari Saok Laweh diantaranya : rata-rata biaya produksi uang
dikeluarkan peternak Rp 3.027.679/peternak/tahun, dengan rata-rata penerimaan yang
diperoleh peternak Rp 4.599.694/peternak/tahun dengan total pendapatan peternak
rata-rata Rp 1.532.015/peternak/tahun, sedangkan R/C Ratio peternakan kambing
adalah 1,5 berarti usaha peternakan kambing ini menguntungkan.
Kata kunci : Analisa Usaha Peternakan, Kambing.
3. I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kambing merupakan ternak yang mempunyai kemampuan hidup yang baik
dengan berbagai kondisi iklim dan dapat hidup pada lahan dengan berbagai
topografi, baik dataran rendah maupun dataran tinggi (Dinas Peternakan
Kabupaten Solok, 2009).
Menurut pendapat (Williamson dan Payne, 1993), sebagaimana yang di
kutip oleh Mildatul (2010), menyatakan bahwa kambing merupakan ternak
ruminansia kecil yang relatif mudah dipelihara dan dapat memakan berbagai
hijauan terutama terhadap daun-daun muda. Kambing dapat hidup menyesuaikan
diri pada daerah dimana ternak lain sukar hidup seperti didaerah batu-batuan,
daerah perbukitan atau daerah pegunungan. Selanjutnya ditambahkan oleh
Sarwono (2005), ternak kambing merupakan ruminansia kecil yang mempunyai
arti besar bagi peternak rakyat.
Ternak kambing sudah cukup dikenal oleh masyarakat yang dapat
dijadikan sebagai sumber pendapatan tambahan dalam usaha tani terutama
didaerah pedesaan. Salah satu bangsa kambing yang banyak dipelihara
masyarakat pedesaan adalah kambing kacang. Hal ini disebabkan karena kambing
kacang mempunyai daya adaptasi yang tinggi sehingga mampu hidup dilapangan
pengembalaan yang kurang memadai.
Kenagarian Saok Laweh merupakan salah satu Nagari yang terdapat di
Kecamatan Kubung Kabupaten Solok. Kenagarian ini berpenduduk sebanyak
4. 5.164 jiwa. Kenagarian Saok Laweh memiliki populasi ternak kambing terbesar
di Kecamatan Kubung. Seperti terlihat pada tabel berikut :
Tabel 1. Jumlah Populasi Kambing di Kecamatan Kubung Tahun 2009.
No Nagari
Kambing
Jantan Betina Jumlah
1 Selayo 53 260 313
2 Koto Baru 62 227 289
3 Gantung Ciri 44 191 235
4 Koto Hilalang 62 182 244
5 Tanjung Bingkung 57 232 289
6 Soak Laweh 84 292 376
7 Gaung 51 250 301
8 Panyakalan 56 194 250
Jumlah 469 1.828 2.297
Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Solok Tahun 2009
Usaha peternakan kambing di Nagari Saok Laweh adalah peternakan
rakyat yang masih berskala kecil dengan sistem pemeliharaan yang masih
tradisional. Ternak kambing dipelihara dengan melepas ternaknya di siang hari
di padang penggembalaan dan sore hari digiring ke kandang. Ternak kambing
merupakan sumber pendapatan tambahan bagi petani didaerah ini.
Berdasarkan uraian di atas dan mengingat pentingnya ternak kambing
sebagai sumber pendapatan tambahan bagi petani peternak di wilayah tersebut,
maka penulis tertarik mengetahui kondisi usaha peternakan kambing di Nagari
Saok Laweh Kecamatan Kubung Kabupaten Solok tersebut. Untuk itu penulis
tertarik melakukan penelitian dengan judul “ Analisa Usaha Peternakan
Kambing Di Kenagarian Saok Laweh Kecamatan Kubung Kabupaten
Solok”.
5. B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana aspek teknis usaha peternakan kambing yang dilakukan oleh
peternak di Nagari Saok Laweh Kecamatan Kubung.
2. Bagaimana aspek ekonomi dari usaha ternak kambing di wilayah tersebut.
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan diatas maka tujuan yang
ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk :
1. Mengetahui aspek teknis usaha peternakan kambing di Nagari Saok Laweh.
2. Mengetahui aspek ekonomi usaha ternak kambing di Nagari Saok Laweh.
D. Manfaat Penelitian
1. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan untuk pengembangan usaha ternak kambing dimasa yang akan
datang.
2. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan informasi untuk
penelitian selanjutnya.
6. V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Penerapan aspek teknis ternak kambing di Kenagarian Saok Laweh sudah
cukup baik dengan performans reproduksi ; umur dewasa kelamin 6 bulan,
lama kebuntingan rata-rata 5,5 – 6 bulan, interval kelahiran rata – rata 7 – 8
bulan. Pakan yang diberikan rumput lapangan dengan sistem pemeliharaan
yang digunakan secara semiintensif. Dalam perkandangan peternak
menggunakan 73,91% kandang panggung dan 26,09 % kandang berlantaikan
tanah. Penyakit ditemukan 13,04 % ternak yang terserang penyakit. Dalam
pemasaran pembeli/toke langsung datang ke kandang.
2. Aspek ekonomi usaha ternak kambing di Nagari Saok Laweh adalah sebagai
berikut ; a) rata –rata biaya produksi yang di keluarkan peternak kambing
adalah Rp 3.027.679/peternak/tahun, b) Rata – rata penerimaan yang di peroleh
peternak adalah Rp 4.599.694/peternak/tahun, c) Total pendapatan peternak
rata-rata Rp 1.532.015/peternak/tahun, d) Sedangkan nilai R/C Ratio
peternakan kambing di Kenagarian Saok Laweh adalah 1,5. Berarti usaha
peternakan kambing ini menguntungkan dengan R/C Ratio > 1.
B. Saran
Karena usaha ternak kambing cukup menguntungkan di daerah tersebut,
maka perlu dikembangkan di masa yang akan datang dalam rangka untuk
meningkatkan pendapatan petani peternak di daerah tersebut.
7. DAFTAR PUSTAKA
Adiwilaga, A. 1982. Ilmu Usaha Tani. Penerbit Universitas Padjajaran, Bandung.
BPS. 2009. Kabupaten Solok dalam Angka. BPS Kabupaten Solok, Solok.
Cahyono, B. 1998. Beternak Domba dan Kambing. Kanisius, Yogyakarta.
Devendra dan M Burns.1994. Produksi Kambing di Daerah Tropis,
Diterjemahkan oleh IDK. Harya Putra. Universitas Udayana dan Institut
Teknologi Bandung, Bandung.
Dinas Peternakan Kabupaten Solok. 2009. Data Base Peternakan Tahun 2009.
Hanafi, mamduh. M dan Hali, A. 2000. Analisis Laporan Keuangan. Penerbit
AMP YKPN, Yogyakarta.
Kadariah. Karlina, L Gray, C. 1999. Pengantar Evaluasi Proyek. LPFE.
Universitas Indonesia, Jakarta.
Kadarsan, H. W. 1995. Keuangan Pertanian dan Penbiayaan Perusahaan
Agribisnis. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran. PT Prebalindo, Jakarta.
Middatul, S. 2010. Performans Reproduksi Ternak Kambing PE (Peranakan
Ettawa) di PT. Reanindo Perkasa Kenagarian Barulak Kecamatan Tanjung
Baru Kabupaten Tanah Datar.
Mubyarto. 1989. Pengantar Ekonomi Pertanian, Edisi III. Penerbit LP3ES,
Yogyakarta.
Patrick, J. Ludgate. 2006. Sukses Beternak Kambing Dan Domba. Penerbit Papas
Sinar Sinanti, Jakarta.
Prawirokusumo, S. 1990. Ilmu Usaha Tani Edisi I. Penerbit BPFE, Yogyakarta.
Rangkuti, F. 2001. Business Plan. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
8. Ranupandjojo, H. 1990. Dasar-Dasar Ekonomi Perusahaan. Penerbit AMP
YKPN, Yogyakarta.
Reksoprayitno, S. 2000. Pengantar Ekonomi Mikro. Penerbit BPFE, Yogyakarta.
Sarwono, B. 2002. Beternak Kambing Unggul. Penerbit Swadaya, Jakarta.
_________. 2005. Beternak Kambing Unggul. Penebar Swadaya, Jakarta.
Sarwono, B dan Mulyono, Subangkit. 2010. Penggemukan Kambing Potong.
Penerbit Penebar Swadaya, Jakarta.
Sepda, H.R. 2008. Kajian Aspek Teknis Pemeliharaan Kambing Kacang di
Daerah Pesisir Kabupaten Padang Pariaman.
Sodiq, A. 2008. Meningkatkan Produksi Susu Kambing Peranakan Ettawa.
Agromedia, Jakarta.
Soeharjo, A. 1973. Pokok-Pokok Ilmu Usaha Tani. Depertemen Ilmu Sosial
Ekonomi Pertanian IPB, Bogor.
Soekartawi. 1995. Analisis Usaha Tani. Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta.
_________. 1998. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian. Universitas Indonesia,
Jakarta.
Soekartawi, J. L Dillon, J. B Hardakar dan A. Soeharjo. 1986. Ilmu Usaha Tani
Dan Penelitian Untuk Pengembangan Petani Kecil. Universitas Indonesia
Press, Jakarta.
Sosroamijoyo, M. Samad. 1985. Ternak Potong dan Kerja, Cetakan ke – 10.
Penerbit Yasaguna, Jakarta.
Sudarsono, J. 1994. Pengantar Ekonomi Perusahaan. PT Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
Sukirno, S. 2000. Pengantar Teori Mikro Ekonomi, Edisi 2, Cetakan ke – 12.
Penerbit PT Grafindo Persada, Jakarta.
Sumprastowo, C. D. A. 1980. Beternak Kambing Yang Berhasil. Brahta Karya
Aksara, Jakarta.
9. Susilorini, T. E. 2008. Budidaya 22 Ternak Potensial. Penebar Swadaya, Jakarta.
Taken, I. B dan Asnawi, S. 1997. Teori Ekonomi Mikro. Departemen Ilmu-ilmu
Sosial Ekonomi Pasca Sarjana IPB, Bogor.
Thedford, T.R. 1984. Penuntun Kesehatan Ternak Kambing. Balai Penelitian
Penyakit Hewan, Bogor.
Toelihere, M.R. 1985. Fisiologi Reproduksi pada Ternak. Angkasa, Bandung.
Tony, Setiawan dan Arsa. 2002. Beternak Kambing Perah Peranakan Ettawa.
Penerbit Penebar Swadaya, Jakarta.
Umar, H. 1999. Studi Kelayakan Bisnis Edisi 2. PT Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.