Konsep Program Pertanian Terpadu Dompet DhuafaDompet Dhuafa
Konsep Program Pertanian Terpadu Dompet Dhuafa merupakan sebuah konsep pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat dibidang ekonomi. Program ini memberdayakan petani mikro dan ekonomi bawah.
Konsep Program Pertanian Terpadu Dompet DhuafaDompet Dhuafa
Konsep Program Pertanian Terpadu Dompet Dhuafa merupakan sebuah konsep pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat dibidang ekonomi. Program ini memberdayakan petani mikro dan ekonomi bawah.
Di Kota Semarang, produk pertanian yang dihasilan oleh petani/ kelompok tani memerlukan adanya fasilitasi dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait, khususnya Dinas Pertanian dalam hal pemasaran dan mempromosikan produk-produk unggulan pada pameran mulai tingkat lokal, regional, hingga tingkat nasional.
Dengan Kegiatan Promosi atas Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Unggulan Daerah Tahun 2015, petani dan kelompok tani dapat turut serta mempromosikan produk unggulan di masing-masing wilayah, bonsai dan menarik wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Hal ini akan berdampak pada meningkatnya pertumbuhan ekonomi lokal di kawasan pengembangan sektor pertanian pada khususnya dan Kota Semarang pada umumnya, sekaligus dapat mendukung program Pemerintah di sektor pertanian, pariwisata, dan ekonomi kreatif.
Di Kota Semarang, produk pertanian yang dihasilan oleh petani/ kelompok tani memerlukan adanya fasilitasi dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait, khususnya Dinas Pertanian dalam hal pemasaran dan mempromosikan produk-produk unggulan pada pameran mulai tingkat lokal, regional, hingga tingkat nasional.
Dengan Kegiatan Promosi atas Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Unggulan Daerah Tahun 2015, petani dan kelompok tani dapat turut serta mempromosikan produk unggulan di masing-masing wilayah, bonsai dan menarik wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Hal ini akan berdampak pada meningkatnya pertumbuhan ekonomi lokal di kawasan pengembangan sektor pertanian pada khususnya dan Kota Semarang pada umumnya, sekaligus dapat mendukung program Pemerintah di sektor pertanian, pariwisata, dan ekonomi kreatif.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. Latar Belakang
Tanaman padi adalah sebagai tanaman penghasil beras
yang merupakan sumber makanan pokok penduduk indonesia,
sebagai makanan pokok tentu saja jumlah penduduknya banyak,
seiring dengan pertambahan jumlah penduduk.
Pembangunan pertanian sampai pada saat ini masih
menjadi prioritas dalam pembangunan nasional, dimana sektor
pertanian masih memberikan kontribusi yang besar dalam
pembangunan ekonomi nasional dan mendorong
berkembangnya sektor industri.
3. Meningkatnya permintaan harus diimbangi dengan
meningkatkan produksi padi melalui penggunaan varietas
unggul, hal yang harus diperhatikan untuk kesuksesan
usahatani diantarannya kelembagaan, penyuluhan dan
koperasi pertanian serta penyediaan sarana dan prasarana
yang mampu mengayomi petani untuk mendapat hasil
yang maksimal.
Rumusan Masalah
1. Apakah layak usahatani yang dijalankan?
2. Apa saja saprodi yang digunakan dalam usahatani padi?
Tujuan
1. Untuk mengetahui kelayakan usahatani yang dijalankan.
2. Untuk mengetahui saprodi yang digunakan dalam usahatani
padi.
4. Metode,Tempatdan WaktuPenelitian
Penelitian ini menggunakan metode survey. Dimana
penelitian di lakukan di desa sipungguk Kecamatan Salo
Kabupaten Kampar dengan alasan mengambil sample di desa
tersebut karena di desa tersebut dominan memiliki usahatani
padi tadah hujan dan aktivitas ekonomi yang lainnya.
Pengambilan sample dilakukan selama satu hari tepatnya
hari Minggu tanggal 15 Maret 2015.
5. PROFIL SAMPEL
Sampel yang penulis ambil ialah seorang ibu berusia 60
tahun, beliau lahir di Bangkinang pada . Ibu Nurhayati telah
menjadi petani padi sejak 40 tahun yang lalu. Beliau memiliki 3
orang putri, 2 orang menantu dan 1 orang cucu laki-laki.
Ibu Nurhayati mengecap pendidikan hanya sampai di
bangku SMP atau berusia 16 tahun. Setelah lulus SMP, ibu
nurhayati langsung bekerja sebagai petani padi hingga sekarang .
Saat ini beliau berumur 58 tahun.
6. PENDAPATAN USAHATANI
luaslahan2500m2
No. Nama alat Jumlah
(unit)
HB/Unit NS MP Penyusuta
n/ tahun
Penusutan/
musim
tanam
1. Cangkul 1 60.000 20% 5 tahun 9.600 4.800
2. Sabit 2 60.000 20% 5 tahun 9.600 4.800
3. Handspayer 1 290.000 20% 5 tahun 46.400 23.200
4. Ani-ani 2 15.000 20% 5 tahun 4.800 2.400
Jumlah 425.000 70.400 35.200
7. Saprodi untuk produksi usahatani padi
Saprodi Penggunaan Harga Jumlah (Rp)
a. Benih 35 kg 10.000 350.000
a. Urea 18 kg 10.000 180.000
a. kcl 4,5 kg 15.000 67.500
a. SP-36 18 kg 10.000 180.000
Jumlah 777.500
8. Penggunaan tenaga kerja
1hkp=100.000
1hkw=80.000
Jenis
kegiatan
T.K Dalam Keluarga T.K Luar Keluarga
Hkp Hkw Hka Jumlah Hkp Hkw Hka Jumlah
Pengolaahan
tanah
2 160.000
Persemaian 4 320.000
Penyiangan 3 240.000
Pemupukan 1 80.000
Pengendalian
hama &
penyakit
1 80.000
pemanenan 4 320.000
Jumlah 12 1.200.000
9. 1. Pendapatan kotor
Dari hasil penelitian yang dilakukan pendapatan kotornya Rp.
5.400.000/musim tanam.
2. Pendapatan bersih
Dari hasil penelitian yang didapat bahwa pendapatan bersih
petani usahatani padi sawah ibu nuurhayati adalah Rp.
3.089.400.
3. Pendapatan keluarga
Dari hasil penelitian pendapatan keluarga adalah 3.089.400 +
1.200.000+ 35.200 = 1.854.200.