SlideShare a Scribd company logo
ANALISIS SOSIAL EKONOMI PENGGEMUKAN SAPI POTONG
GADUHAN (STUDI KASUS) DI DESA WAKOBALU AGUNG
KECAMATAN KABANGKA KABUPATEN MUNA
OLEH :
MASRAWATI ADA
913 03 003
JURUSAN AGRIBISNIS
SEKOLAH TINGGI PERTANIAN WUNA
RAHA 2014
A. ONTOLOGI
Kebutuhan akan konsumsi daging setiap tahunnya selalu meningkat, sementara
itu pemenuhan akan kebutuhan selalu negative, artinya jumlah permintaan lebih
tinggi daripada peningkatan daging. Kondisi perekonomian Indonesia yang sedang
giat-giatnya dipacu dengan mengurangi import, sehingga yang semula kebutuhan
daging ditopang dengan mendatangkan sapi-sapi dari luar negeri sekarang dikurangi
bahkan dicoba untuk dihentikan dan mengandalkan penyediaan dari dalam negeri.
Begitu potensialnya pengembangan sapi potong local sekarang, menjadi daya tarik
untuk diternakan dan dikembangkan dengan cara intensif dan ektensif untuk
mencapai produksi yang maksimal.
Di bidang pertanian walaupun sudah demikian maju, dengan makin banyaknya
penggunaan traktor untuk mengolah tanah, namun tenaga kerja dari sapi masih sangat
dibutuhkan. Pertimbangan lain selain masih menggunakan tenaga ternak didasarkan
atas pola pemilikan tanah yang relative kecil, dimana apabila menggunakan traktor
dirasakan kurang efisien karena penggunaannya sangat sedikit juga tenaga kerja
ternak tidak membutuhkan minyak bumi yang relativ mahal dan susah didapat di
perdesaan tetapi membutuhkan rumput yang banyak di perdesaan. Selain itu traktor
juga membutuhkan montir dan peralatan cadangan, tetapi jika memakai ternak
tentulah lebih mudah dan tidak serumit traktor.
Sejalan dengan itu pengembangan petrnakan sapi di Kecamatan Tikep sedang
dan akan terus dilakukan terutama melalui cara-cara ekstensifikasi dan modifikasi
cara pengembangannya. Salah satu modifikasi cara dan ekstensifikasi peternakan sapi
potong yang ada di Desa Wakobalu Agung Kecamatan Kabangka adalah system
gaduh kepada petani-peternak.
Para peternak sapi potong system gaduh di Desa Wakobalu Agung Kecamatan
Kabangka terdiri atas para peternak yang pada dasarnya tidak dapat membeli ternak
sapi untuk dipelihara sehingga mereka menerima system ini. Pemeliharaan dengan
system ini merupakan salah satu strategi untuk mengatasi kepentingan petani
peternak kecil dalam hal ketersediaan ternak sapi potong untuk dipelihara dan untuk
dimanfaatkan sebagai tenaga kerja pertanian.
Bertolak uraian diatas maka perlu melakukan pencermatan, apakah system
gaduh pada peternakan sapi potong dapat memberikan keuntungan bagi petani-
peternak, serta brapa ekor sebaiknya digaduhkan bagi petani-peternak agar dapat
member nilai tambah bagi pendapatan petani-peternak. Untuk itulah mengapa
mengambil judul “Analisis Sosial Ekonomi Penggemukan Sapi Potong system gaduh
di Desa Wakobalu Agung Kecamatan Kabangka”.
B. EPISTEMOLOGI
1. Sapi potong adalah sapi yang diternakan untuk tujuan diambil dagingnya.
2. Penggemukan adalah teknik atau cara memelihara untuk memperoleh produksi
daging dengan cara cepat.
3. Harga sapi potong adalah nilai tukar sapi potong yang dibeli konsumen yang
diukur dalam rupiah perekor.
4. Gaduhan adalah system usaha bagi hasil antara pemilik sapi potong (pemerintah)
dengan pemelihara (peternak) dimana peternak menanggung biaya selama
penggemukan, yang nilai pembagian berdasarkan keuntungan yaitu harga
penjualan sapi potong kurang harga pembelian. Besarnya pembagian adalah 70%
bagi peternak dan 30% untuk pemerintah.
a. Usaha gaduhan
Anonym (2006) menyatakan bahwa usaha gaduhan merupakan salah satu usaha
kerja sama yang paling sering dilakukan di masyarakat. Usaha kerja sama ini untuk
memenuhi atau menyambung keinginan sebagian masyarakat untuk beternak sapi.
Hal ini biasanya terjadi bila seseorang yang memiliki modal cukup dan ingin beternak
sapi, tetapi tidak ada tempat atau pengetahuan mengenai ternak sapi. Selain itu,
pemilik modal juga tidak mau repot belajar ternak sapi. Oleh karena itu, pemilik
modal menyerahkan sapinya untuk dipelihara pada orang yang dipercaya, mampu
memelihara ternak hingga ada hasilnya.
Lebih lanjut Anonim (2006) menyatakan bahwa pembagian keuntungan antara
pemilik modal dan pemelihara (penggaduh) tergantung kesepakatan, biasanya
50%:50% atau 70%:30%. Bila sapi gaduhan beranak maka anak sapi yang pertama
untuk penggaduh dan anak sapi yang kedua untuk pemilik modal.
b. Jenis-jenis sapi potong
Sugeng (2001) berpendapat bahwa usaha peternakan sapi potong mayoritas
masih pola tradisional dan skala usaha sambilan. Hal ini disebabkan oleh besarnya
investasi jika dilakukan secara besar dan modern, tapi dengan skala usaha kecilpun
akan mendapatkan keuntungan yang baik jika dilakukan dengan prinsip-prinsip usaha
peternakan. Beberapa jenis sapi yang digunakan untuk sapi potong adalah :
1. Sapi bali merupakan sapi local dengan penampilan produksi yang cukup tinggi.
Asal usul sapi bali ini adalah banteng (Bos sondaicus) yang telah mengalami
penjinakkan atau domestikasi selama bertahun-tahun. Sapi jantan dan betina
dilahirkan dengan warna bulu merah bata dengan garis hitam di sepanjang
punggung yang disebut gairs belut. Setelah dewasa, warna sapi jantan berubah
menjadi kehitam-hitaman, sedangkan warna sapi betina relative tetap. Sapi bali
tidak berpunuk. Umumnya, keempat kaki dan bagian pantatnya berwarna putih.
Kemampuan reproduksi sapi bali merupakan yang terbaik diantara sapi-sapi
local. Hal ini disebabkan sapi bali bisa beranak setiap tahun, mudah beradaptasi
dengan lingkungan yang baru, sehingga sering disebut ternak perintis.
2. Sapi ongole merupakan keturunan sapi zebu dari India. Berwarna dominan putih
dengan warna hitam di beberapa bagian tubuh, bergelambir di bawah leher, dan
berpunuk.
3. Sapi Fries Holtein (FH) adalah api yang dipelihara dengan tujuan untuk
menghasilkan susu, warnanya belang hitam dan putih dengan cirri khusus
segitiga pada bagian dahi. Sapi yang tidak berpunuk ini memilki pertumbuhan
yang cukup tinggi, sehingga sapi-sapi jantannya sering dipelihara untuk
digemukkan dan dijadikan sapi potong.
4. Sapi Brahman berasal dari Indian yang merupakan keturunan dari sapi zebu (Bos
Indicus). Sapi ini mampu beradaptasi pada lingkungan baru dan tahan gigitan
caplak. Pertumbuhan sapi Brahman ini sangat cepat. Hal ini yang menyebabkan
sapi Brahman menjadi primadona sapi potong untuk negeri tropis.
5. Sapi Madura merupakan hasil persilangan antara sapi bali dengan sapi Brahman
yang tumbuh daan berkembang di Madura.
c. Peternakan sapi potong
Peternakan sapi potong merupakan usaha penggemukan sapi potong biasanya
membutuhkan sapi jantan untuk digemukkan selama 3 – 6 bulan. Alasannya, pada
umunya sapi jantan memilki pertambahan berat badan harian yang lebih tinggi dari
sapi betina. Selain itu ada peraturan yang melarang pemotongan ternak sapi betina,
terutama yang produktif. Meskipun demikian, tampaknya perlu pula dijejaki usaha
penggemukan sapi betina yang sudah tidak produktif lagi. Meskipun belum ada
penelitian tentang hal ini, landasan teori adanya pertumbuhan kompensasi
memungkinkan penggemukan ternak-ternak sapi-sapi betina non produktif selama
beberapa saat dengan pemberian pakan yang baik. Hal ini dipandang lebih
menguntungkan dibandingkan dengan menjual ternak sapi-sapi betina tersebut tanpa
digemukan (Abidi,2005).
d. Aspek sosial dan ekonomi sapi potong
1. Aspek sosial
Menurut Abidin (2005) aspek social sapi potong meliputi:
 Harga keadaan sapi potong dapat mempengaruhi nilai social terhadap sapi
tersebut, makin tinggi harga makin berkurang yang memliki maka semakin tinggi
nilai sosialnya dan sebaliknya makin rendah harga makin banyak yang dapat
memilki maka semakin kurang nilai sosialnya.
 Selera, selera atau minat terhadap sesuatu termasuk sapi potong dipengaruhi oleh
umur, adat, dan kebiasaan serta agama setempat.
 Lingkunagn hidup, usaha penggemukan sapi potong pasti akan menghasilkan
limbah yang jika tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan perubahan
lingkungan. Penanganan limbah perlu direncanakan dengan sebaik-baiknya,
bahkan perlu diupayakan untuk menghasilkan penghasilan tambahan, seperti
mengelola fases menjadi kompos. Penggunaan kompos untuk memupuk hijauan
atau tanaman lainnya, secara langsung akan meningkatkan kualitas lingkungan.
2. Aspek ekonomi
Lebih lanjut Abidin (2005) aspek ekonomi atau aspek financial sapi potong
meliputi :
 Biaya investasi, biaya investasi adalah biaya tetap yang dikeluarkan oleh
peternak yang dinlainya tetap, meskipun total produksinya berubah. Dengan kata
lain, biaya ini tidak berubah dan harus dibayarkan walaupun usaha tidak
beroperasi. Termasuk dalam biaya investasi adalah biaya pembelian tanah,
pembangunan kandang dan peralatannya. Biasanya, biaya investasi
dadiperhitungkan dalam suatu analisis usaha berbentuk usaha penyusutan.
 Biaya operasional, biaya operasional adalah biaya variabel dalam usaha
penggemukan sapi potong, yang nilainya berkolerasi positif dengan total produk.
Termasuk biaya operasional diantaranya biaya pembelian bahan pakan dan
pengelolaannya, pembelian bakalan, pembayaran tagihan listrik, dan telepon.
Dalam analisis usaha biaya yang diperhitungkan adalah biaya riilnya.
 Jumlah ternak yang digemukkan, jumlah ternak yang digemukkan sangat
menentukan skala usaha yang dilaksanakan.
 Pengelolaan keuangan, kelemahan usaha tani yang dijalankan secara tradisional
adalah tidak adanya pencatatan pengeluaran dan pemasukkan uang, sehingga
sulit didapatkan kesimpulan bahwa suatu usaha yang dijlalankan menguntungkan
atau mengalami kerugian. Meskipun masih berskala kecil, usaha penggemukan
sapi potong memerlukan pencatatan.
C. AKSIOLOGI
Penggemukan sapi potong gaduhan memberikan keuntungan social dan
keuntungan ekonomi.
Keuntungan sosial dan keuntungan ekonomi dari penggemukan sapi potong
gaduhan di Desa Wakobalu Agung tersebut diperlihatkan sebagai berikut :
1. Dalam hal keuntungan social, peternak responden yang mengikuti penggemukan
sapi potong gaduhan tertarik karena sapi potong memiliki harga penjualan yang
tinggi dan tidak bertentangan dengan adat istiadat/agama serta fesesnya dapat
dimanfaatkan sebagai pupuk.
2. Dalam hal keuntugan ekonomi, peternak responden yang mengikuti
penggemukan sapi potong gaduhan mencapai nilai R/C antara 5,3 sampai 6,4 dan
memberikan keuntungan antara Rp 5.400.000,- sampai dengan Rp 10.800.000,-

More Related Content

What's hot

Proposal usaha ayam daging
Proposal usaha ayam dagingProposal usaha ayam daging
Proposal usaha ayam dagingSuratno X-fRiend
 
Laporan ayam bangkok
Laporan ayam bangkokLaporan ayam bangkok
Laporan ayam bangkok
Operator Warnet Vast Raha
 
contoh pendahuluan ayam broiler
contoh pendahuluan ayam broilercontoh pendahuluan ayam broiler
contoh pendahuluan ayam broiler
biehanzie
 
AT Modul 1 kb 1
AT Modul 1 kb 1AT Modul 1 kb 1
AT Modul 1 kb 1
PPGhybrid3
 
Analisis ekonomi usaha tani pada sistem surjan
Analisis ekonomi usaha tani pada sistem surjanAnalisis ekonomi usaha tani pada sistem surjan
Analisis ekonomi usaha tani pada sistem surjan
Nabila_oktaviani19
 
Analisis ekonomi-usaha-ayam-petelur-cv.-santoso-farm-di-desa-kerjen-kecamatan...
Analisis ekonomi-usaha-ayam-petelur-cv.-santoso-farm-di-desa-kerjen-kecamatan...Analisis ekonomi-usaha-ayam-petelur-cv.-santoso-farm-di-desa-kerjen-kecamatan...
Analisis ekonomi-usaha-ayam-petelur-cv.-santoso-farm-di-desa-kerjen-kecamatan...
Iwan Tea
 
Wirausaha ternak ayam
Wirausaha ternak ayamWirausaha ternak ayam
Wirausaha ternak ayam
Muhammad Akmaluddin
 
Laporan praktikum kapita selekta 1
Laporan praktikum kapita selekta 1Laporan praktikum kapita selekta 1
Laporan praktikum kapita selekta 1Maman Fathurrohman
 
Contoh Proposal Usaha Budidaya Ayam Petelur | KEWIRAUSAHAAN
Contoh Proposal Usaha Budidaya Ayam Petelur | KEWIRAUSAHAANContoh Proposal Usaha Budidaya Ayam Petelur | KEWIRAUSAHAAN
Contoh Proposal Usaha Budidaya Ayam Petelur | KEWIRAUSAHAAN
Kevin Meilina
 
Peluang pemanfaatan sapi lokal untuk industri olahan
Peluang pemanfaatan sapi lokal untuk industri olahan Peluang pemanfaatan sapi lokal untuk industri olahan
Peluang pemanfaatan sapi lokal untuk industri olahan
Haniwar Syarief
 
AT Modul 6 kb 4
AT Modul 6 kb 4AT Modul 6 kb 4
AT Modul 6 kb 4
PPGhybrid3
 
7, Wira Usaha, Tri Sutopo, Hapzi Ali, Kuliah Umum Studi Kasus, Universitas Me...
7, Wira Usaha, Tri Sutopo, Hapzi Ali, Kuliah Umum Studi Kasus, Universitas Me...7, Wira Usaha, Tri Sutopo, Hapzi Ali, Kuliah Umum Studi Kasus, Universitas Me...
7, Wira Usaha, Tri Sutopo, Hapzi Ali, Kuliah Umum Studi Kasus, Universitas Me...
Tri Sutopo
 
AT Modul 6 kb 4
AT Modul 6   kb 4AT Modul 6   kb 4
AT Modul 6 kb 4
PPGhybrid3
 
AT Modul 6 kb 1
AT Modul 6 kb 1AT Modul 6 kb 1
AT Modul 6 kb 1
PPGhybrid3
 
Budidaya Sapi Potong
Budidaya Sapi PotongBudidaya Sapi Potong
Budidaya Sapi Potong
BBPP_Batu
 
AT Modul 6 kb 3
AT Modul 6 kb 3AT Modul 6 kb 3
AT Modul 6 kb 3
PPGhybrid3
 
PELUANG USAHA BUDIDAYA UNGGAS PEDAGING
PELUANG USAHA BUDIDAYA UNGGAS PEDAGINGPELUANG USAHA BUDIDAYA UNGGAS PEDAGING
PELUANG USAHA BUDIDAYA UNGGAS PEDAGING
Iqbal Amrullah
 
Integrasi Tebu dan Sapi Potong
Integrasi Tebu dan Sapi PotongIntegrasi Tebu dan Sapi Potong
Integrasi Tebu dan Sapi Potong
BBPP_Batu
 
Budidaya Ayam Petelur
Budidaya Ayam PetelurBudidaya Ayam Petelur
Budidaya Ayam Petelur
Warta Wirausaha
 

What's hot (19)

Proposal usaha ayam daging
Proposal usaha ayam dagingProposal usaha ayam daging
Proposal usaha ayam daging
 
Laporan ayam bangkok
Laporan ayam bangkokLaporan ayam bangkok
Laporan ayam bangkok
 
contoh pendahuluan ayam broiler
contoh pendahuluan ayam broilercontoh pendahuluan ayam broiler
contoh pendahuluan ayam broiler
 
AT Modul 1 kb 1
AT Modul 1 kb 1AT Modul 1 kb 1
AT Modul 1 kb 1
 
Analisis ekonomi usaha tani pada sistem surjan
Analisis ekonomi usaha tani pada sistem surjanAnalisis ekonomi usaha tani pada sistem surjan
Analisis ekonomi usaha tani pada sistem surjan
 
Analisis ekonomi-usaha-ayam-petelur-cv.-santoso-farm-di-desa-kerjen-kecamatan...
Analisis ekonomi-usaha-ayam-petelur-cv.-santoso-farm-di-desa-kerjen-kecamatan...Analisis ekonomi-usaha-ayam-petelur-cv.-santoso-farm-di-desa-kerjen-kecamatan...
Analisis ekonomi-usaha-ayam-petelur-cv.-santoso-farm-di-desa-kerjen-kecamatan...
 
Wirausaha ternak ayam
Wirausaha ternak ayamWirausaha ternak ayam
Wirausaha ternak ayam
 
Laporan praktikum kapita selekta 1
Laporan praktikum kapita selekta 1Laporan praktikum kapita selekta 1
Laporan praktikum kapita selekta 1
 
Contoh Proposal Usaha Budidaya Ayam Petelur | KEWIRAUSAHAAN
Contoh Proposal Usaha Budidaya Ayam Petelur | KEWIRAUSAHAANContoh Proposal Usaha Budidaya Ayam Petelur | KEWIRAUSAHAAN
Contoh Proposal Usaha Budidaya Ayam Petelur | KEWIRAUSAHAAN
 
Peluang pemanfaatan sapi lokal untuk industri olahan
Peluang pemanfaatan sapi lokal untuk industri olahan Peluang pemanfaatan sapi lokal untuk industri olahan
Peluang pemanfaatan sapi lokal untuk industri olahan
 
AT Modul 6 kb 4
AT Modul 6 kb 4AT Modul 6 kb 4
AT Modul 6 kb 4
 
7, Wira Usaha, Tri Sutopo, Hapzi Ali, Kuliah Umum Studi Kasus, Universitas Me...
7, Wira Usaha, Tri Sutopo, Hapzi Ali, Kuliah Umum Studi Kasus, Universitas Me...7, Wira Usaha, Tri Sutopo, Hapzi Ali, Kuliah Umum Studi Kasus, Universitas Me...
7, Wira Usaha, Tri Sutopo, Hapzi Ali, Kuliah Umum Studi Kasus, Universitas Me...
 
AT Modul 6 kb 4
AT Modul 6   kb 4AT Modul 6   kb 4
AT Modul 6 kb 4
 
AT Modul 6 kb 1
AT Modul 6 kb 1AT Modul 6 kb 1
AT Modul 6 kb 1
 
Budidaya Sapi Potong
Budidaya Sapi PotongBudidaya Sapi Potong
Budidaya Sapi Potong
 
AT Modul 6 kb 3
AT Modul 6 kb 3AT Modul 6 kb 3
AT Modul 6 kb 3
 
PELUANG USAHA BUDIDAYA UNGGAS PEDAGING
PELUANG USAHA BUDIDAYA UNGGAS PEDAGINGPELUANG USAHA BUDIDAYA UNGGAS PEDAGING
PELUANG USAHA BUDIDAYA UNGGAS PEDAGING
 
Integrasi Tebu dan Sapi Potong
Integrasi Tebu dan Sapi PotongIntegrasi Tebu dan Sapi Potong
Integrasi Tebu dan Sapi Potong
 
Budidaya Ayam Petelur
Budidaya Ayam PetelurBudidaya Ayam Petelur
Budidaya Ayam Petelur
 

Similar to Analisis sosial ekonomi penggemukan sapi potong gaduhan kab. muna

Strategi Pengembangan Peternakan Itik (Bab I)
Strategi Pengembangan Peternakan Itik (Bab I)Strategi Pengembangan Peternakan Itik (Bab I)
Strategi Pengembangan Peternakan Itik (Bab I)
Randy Chamzah
 
Makalah wirausaha
Makalah wirausahaMakalah wirausaha
Makalah wirausaha
Yogi Aristian
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
Fitri Dewi II
 
Pembiakan Sapi Komersial dengan Sistem Integrasi Kelapa Sawit dan Sapi
Pembiakan Sapi Komersial dengan Sistem Integrasi Kelapa Sawit dan Sapi Pembiakan Sapi Komersial dengan Sistem Integrasi Kelapa Sawit dan Sapi
Pembiakan Sapi Komersial dengan Sistem Integrasi Kelapa Sawit dan Sapi
Bambang Suharno
 
Usaha Penggemukan Sapai Potong
Usaha Penggemukan Sapai PotongUsaha Penggemukan Sapai Potong
Usaha Penggemukan Sapai Potongbambangpoenya
 
Integrasi tan pangan
Integrasi tan panganIntegrasi tan pangan
Integrasi tan pangan
BBPP_Batu
 
Dinamika Populasi Sapi Bali Kabupaten Konawe Utara Provinsi Sulawesi Tenggara
Dinamika Populasi Sapi Bali Kabupaten Konawe Utara Provinsi Sulawesi TenggaraDinamika Populasi Sapi Bali Kabupaten Konawe Utara Provinsi Sulawesi Tenggara
Dinamika Populasi Sapi Bali Kabupaten Konawe Utara Provinsi Sulawesi Tenggara
waodesuriani
 
PPT ANS FIX.pptx
PPT ANS FIX.pptxPPT ANS FIX.pptx
PPT ANS FIX.pptx
farissandi1
 
Bakal sapo
Bakal sapoBakal sapo
Bakal sapo
BBPP_Batu
 
Jen 1
Jen 1Jen 1
Morfologi ayam boiler
Morfologi ayam boilerMorfologi ayam boiler
Morfologi ayam boiler
putri kembar
 
Power point agribisnis peternakan kambing.pptx
Power point agribisnis peternakan kambing.pptxPower point agribisnis peternakan kambing.pptx
Power point agribisnis peternakan kambing.pptx
nicodemustahaf
 
Rp brung puyuh
Rp brung puyuhRp brung puyuh
Rp brung puyuh
ibnujusoh
 
Beternak ayam pedaging
Beternak ayam pedagingBeternak ayam pedaging
Beternak ayam pedaging
Benmart Manalu
 
0812 2838-0678 budidaya beternak kambing
0812 2838-0678 budidaya  beternak kambing0812 2838-0678 budidaya  beternak kambing
0812 2838-0678 budidaya beternak kambing
usahakambingternak
 
Prospek industri pengoalahan daging
Prospek industri pengoalahan daging Prospek industri pengoalahan daging
Prospek industri pengoalahan daging Haniwar Syarief
 

Similar to Analisis sosial ekonomi penggemukan sapi potong gaduhan kab. muna (20)

Strategi Pengembangan Peternakan Itik (Bab I)
Strategi Pengembangan Peternakan Itik (Bab I)Strategi Pengembangan Peternakan Itik (Bab I)
Strategi Pengembangan Peternakan Itik (Bab I)
 
Makalah wirausaha
Makalah wirausahaMakalah wirausaha
Makalah wirausaha
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Pembiakan Sapi Komersial dengan Sistem Integrasi Kelapa Sawit dan Sapi
Pembiakan Sapi Komersial dengan Sistem Integrasi Kelapa Sawit dan Sapi Pembiakan Sapi Komersial dengan Sistem Integrasi Kelapa Sawit dan Sapi
Pembiakan Sapi Komersial dengan Sistem Integrasi Kelapa Sawit dan Sapi
 
Usaha Penggemukan Sapai Potong
Usaha Penggemukan Sapai PotongUsaha Penggemukan Sapai Potong
Usaha Penggemukan Sapai Potong
 
Integrasi tan pangan
Integrasi tan panganIntegrasi tan pangan
Integrasi tan pangan
 
Dinamika Populasi Sapi Bali Kabupaten Konawe Utara Provinsi Sulawesi Tenggara
Dinamika Populasi Sapi Bali Kabupaten Konawe Utara Provinsi Sulawesi TenggaraDinamika Populasi Sapi Bali Kabupaten Konawe Utara Provinsi Sulawesi Tenggara
Dinamika Populasi Sapi Bali Kabupaten Konawe Utara Provinsi Sulawesi Tenggara
 
PPT ANS FIX.pptx
PPT ANS FIX.pptxPPT ANS FIX.pptx
PPT ANS FIX.pptx
 
Bakal sapo
Bakal sapoBakal sapo
Bakal sapo
 
Jen 1
Jen 1Jen 1
Jen 1
 
Morfologi ayam boiler
Morfologi ayam boilerMorfologi ayam boiler
Morfologi ayam boiler
 
Power point agribisnis peternakan kambing.pptx
Power point agribisnis peternakan kambing.pptxPower point agribisnis peternakan kambing.pptx
Power point agribisnis peternakan kambing.pptx
 
Rp brung puyuh
Rp brung puyuhRp brung puyuh
Rp brung puyuh
 
Proposal ternak sapi
Proposal ternak sapiProposal ternak sapi
Proposal ternak sapi
 
Proposal ternak sapi kabupaten muna
Proposal ternak sapi kabupaten munaProposal ternak sapi kabupaten muna
Proposal ternak sapi kabupaten muna
 
Beternak ayam pedaging
Beternak ayam pedagingBeternak ayam pedaging
Beternak ayam pedaging
 
0812 2838-0678 budidaya beternak kambing
0812 2838-0678 budidaya  beternak kambing0812 2838-0678 budidaya  beternak kambing
0812 2838-0678 budidaya beternak kambing
 
Proposal ternak sapi kabupaten muna
Proposal ternak sapi kabupaten munaProposal ternak sapi kabupaten muna
Proposal ternak sapi kabupaten muna
 
Prospek industri pengoalahan daging
Prospek industri pengoalahan daging Prospek industri pengoalahan daging
Prospek industri pengoalahan daging
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
Operator Warnet Vast Raha
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
Operator Warnet Vast Raha
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
Operator Warnet Vast Raha
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Operator Warnet Vast Raha
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
Operator Warnet Vast Raha
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
Operator Warnet Vast Raha
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
Operator Warnet Vast Raha
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
Operator Warnet Vast Raha
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
Operator Warnet Vast Raha
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
Operator Warnet Vast Raha
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
Operator Warnet Vast Raha
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
Operator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Recently uploaded

tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdftantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
muhammadarsyad77
 
Good Ethic will create good business to run with
Good Ethic will create good business to run withGood Ethic will create good business to run with
Good Ethic will create good business to run with
ssuser781f6d1
 
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdfMateri Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
WiwikDewiSusilawati
 
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdfTabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
HuseinKewolz1
 
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
ritaseptia16
 
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdfModul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
muhammadarsyad77
 
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptxmateri perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
RaraStieAmkop
 
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.pptMateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
kurikulumsdithidayah
 
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptxANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxBAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
anselmusl280
 
PPT Data Ekonomi Wilayah SULTRA_Andi Zulfikar.pptx
PPT Data Ekonomi Wilayah SULTRA_Andi Zulfikar.pptxPPT Data Ekonomi Wilayah SULTRA_Andi Zulfikar.pptx
PPT Data Ekonomi Wilayah SULTRA_Andi Zulfikar.pptx
azfikar96
 
AUDITING II chapter25.ppt
AUDITING II                chapter25.pptAUDITING II                chapter25.ppt
AUDITING II chapter25.ppt
DwiAyuSitiHartinah
 
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptxPPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
nugrohoaditya12334
 
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Meihotmapurba
 
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptxMAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
JaffanNauval
 

Recently uploaded (15)

tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdftantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
 
Good Ethic will create good business to run with
Good Ethic will create good business to run withGood Ethic will create good business to run with
Good Ethic will create good business to run with
 
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdfMateri Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
 
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdfTabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
 
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
 
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdfModul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
 
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptxmateri perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
 
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.pptMateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
 
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptxANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
 
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxBAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
 
PPT Data Ekonomi Wilayah SULTRA_Andi Zulfikar.pptx
PPT Data Ekonomi Wilayah SULTRA_Andi Zulfikar.pptxPPT Data Ekonomi Wilayah SULTRA_Andi Zulfikar.pptx
PPT Data Ekonomi Wilayah SULTRA_Andi Zulfikar.pptx
 
AUDITING II chapter25.ppt
AUDITING II                chapter25.pptAUDITING II                chapter25.ppt
AUDITING II chapter25.ppt
 
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptxPPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
 
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
 
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptxMAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
 

Analisis sosial ekonomi penggemukan sapi potong gaduhan kab. muna

  • 1. ANALISIS SOSIAL EKONOMI PENGGEMUKAN SAPI POTONG GADUHAN (STUDI KASUS) DI DESA WAKOBALU AGUNG KECAMATAN KABANGKA KABUPATEN MUNA OLEH : MASRAWATI ADA 913 03 003 JURUSAN AGRIBISNIS SEKOLAH TINGGI PERTANIAN WUNA RAHA 2014
  • 2. A. ONTOLOGI Kebutuhan akan konsumsi daging setiap tahunnya selalu meningkat, sementara itu pemenuhan akan kebutuhan selalu negative, artinya jumlah permintaan lebih tinggi daripada peningkatan daging. Kondisi perekonomian Indonesia yang sedang giat-giatnya dipacu dengan mengurangi import, sehingga yang semula kebutuhan daging ditopang dengan mendatangkan sapi-sapi dari luar negeri sekarang dikurangi bahkan dicoba untuk dihentikan dan mengandalkan penyediaan dari dalam negeri. Begitu potensialnya pengembangan sapi potong local sekarang, menjadi daya tarik untuk diternakan dan dikembangkan dengan cara intensif dan ektensif untuk mencapai produksi yang maksimal. Di bidang pertanian walaupun sudah demikian maju, dengan makin banyaknya penggunaan traktor untuk mengolah tanah, namun tenaga kerja dari sapi masih sangat dibutuhkan. Pertimbangan lain selain masih menggunakan tenaga ternak didasarkan atas pola pemilikan tanah yang relative kecil, dimana apabila menggunakan traktor dirasakan kurang efisien karena penggunaannya sangat sedikit juga tenaga kerja ternak tidak membutuhkan minyak bumi yang relativ mahal dan susah didapat di perdesaan tetapi membutuhkan rumput yang banyak di perdesaan. Selain itu traktor juga membutuhkan montir dan peralatan cadangan, tetapi jika memakai ternak tentulah lebih mudah dan tidak serumit traktor. Sejalan dengan itu pengembangan petrnakan sapi di Kecamatan Tikep sedang dan akan terus dilakukan terutama melalui cara-cara ekstensifikasi dan modifikasi cara pengembangannya. Salah satu modifikasi cara dan ekstensifikasi peternakan sapi potong yang ada di Desa Wakobalu Agung Kecamatan Kabangka adalah system gaduh kepada petani-peternak. Para peternak sapi potong system gaduh di Desa Wakobalu Agung Kecamatan Kabangka terdiri atas para peternak yang pada dasarnya tidak dapat membeli ternak sapi untuk dipelihara sehingga mereka menerima system ini. Pemeliharaan dengan
  • 3. system ini merupakan salah satu strategi untuk mengatasi kepentingan petani peternak kecil dalam hal ketersediaan ternak sapi potong untuk dipelihara dan untuk dimanfaatkan sebagai tenaga kerja pertanian. Bertolak uraian diatas maka perlu melakukan pencermatan, apakah system gaduh pada peternakan sapi potong dapat memberikan keuntungan bagi petani- peternak, serta brapa ekor sebaiknya digaduhkan bagi petani-peternak agar dapat member nilai tambah bagi pendapatan petani-peternak. Untuk itulah mengapa mengambil judul “Analisis Sosial Ekonomi Penggemukan Sapi Potong system gaduh di Desa Wakobalu Agung Kecamatan Kabangka”. B. EPISTEMOLOGI 1. Sapi potong adalah sapi yang diternakan untuk tujuan diambil dagingnya. 2. Penggemukan adalah teknik atau cara memelihara untuk memperoleh produksi daging dengan cara cepat. 3. Harga sapi potong adalah nilai tukar sapi potong yang dibeli konsumen yang diukur dalam rupiah perekor. 4. Gaduhan adalah system usaha bagi hasil antara pemilik sapi potong (pemerintah) dengan pemelihara (peternak) dimana peternak menanggung biaya selama penggemukan, yang nilai pembagian berdasarkan keuntungan yaitu harga penjualan sapi potong kurang harga pembelian. Besarnya pembagian adalah 70% bagi peternak dan 30% untuk pemerintah. a. Usaha gaduhan Anonym (2006) menyatakan bahwa usaha gaduhan merupakan salah satu usaha kerja sama yang paling sering dilakukan di masyarakat. Usaha kerja sama ini untuk memenuhi atau menyambung keinginan sebagian masyarakat untuk beternak sapi. Hal ini biasanya terjadi bila seseorang yang memiliki modal cukup dan ingin beternak
  • 4. sapi, tetapi tidak ada tempat atau pengetahuan mengenai ternak sapi. Selain itu, pemilik modal juga tidak mau repot belajar ternak sapi. Oleh karena itu, pemilik modal menyerahkan sapinya untuk dipelihara pada orang yang dipercaya, mampu memelihara ternak hingga ada hasilnya. Lebih lanjut Anonim (2006) menyatakan bahwa pembagian keuntungan antara pemilik modal dan pemelihara (penggaduh) tergantung kesepakatan, biasanya 50%:50% atau 70%:30%. Bila sapi gaduhan beranak maka anak sapi yang pertama untuk penggaduh dan anak sapi yang kedua untuk pemilik modal. b. Jenis-jenis sapi potong Sugeng (2001) berpendapat bahwa usaha peternakan sapi potong mayoritas masih pola tradisional dan skala usaha sambilan. Hal ini disebabkan oleh besarnya investasi jika dilakukan secara besar dan modern, tapi dengan skala usaha kecilpun akan mendapatkan keuntungan yang baik jika dilakukan dengan prinsip-prinsip usaha peternakan. Beberapa jenis sapi yang digunakan untuk sapi potong adalah : 1. Sapi bali merupakan sapi local dengan penampilan produksi yang cukup tinggi. Asal usul sapi bali ini adalah banteng (Bos sondaicus) yang telah mengalami penjinakkan atau domestikasi selama bertahun-tahun. Sapi jantan dan betina dilahirkan dengan warna bulu merah bata dengan garis hitam di sepanjang punggung yang disebut gairs belut. Setelah dewasa, warna sapi jantan berubah menjadi kehitam-hitaman, sedangkan warna sapi betina relative tetap. Sapi bali tidak berpunuk. Umumnya, keempat kaki dan bagian pantatnya berwarna putih. Kemampuan reproduksi sapi bali merupakan yang terbaik diantara sapi-sapi local. Hal ini disebabkan sapi bali bisa beranak setiap tahun, mudah beradaptasi dengan lingkungan yang baru, sehingga sering disebut ternak perintis. 2. Sapi ongole merupakan keturunan sapi zebu dari India. Berwarna dominan putih dengan warna hitam di beberapa bagian tubuh, bergelambir di bawah leher, dan berpunuk.
  • 5. 3. Sapi Fries Holtein (FH) adalah api yang dipelihara dengan tujuan untuk menghasilkan susu, warnanya belang hitam dan putih dengan cirri khusus segitiga pada bagian dahi. Sapi yang tidak berpunuk ini memilki pertumbuhan yang cukup tinggi, sehingga sapi-sapi jantannya sering dipelihara untuk digemukkan dan dijadikan sapi potong. 4. Sapi Brahman berasal dari Indian yang merupakan keturunan dari sapi zebu (Bos Indicus). Sapi ini mampu beradaptasi pada lingkungan baru dan tahan gigitan caplak. Pertumbuhan sapi Brahman ini sangat cepat. Hal ini yang menyebabkan sapi Brahman menjadi primadona sapi potong untuk negeri tropis. 5. Sapi Madura merupakan hasil persilangan antara sapi bali dengan sapi Brahman yang tumbuh daan berkembang di Madura. c. Peternakan sapi potong Peternakan sapi potong merupakan usaha penggemukan sapi potong biasanya membutuhkan sapi jantan untuk digemukkan selama 3 – 6 bulan. Alasannya, pada umunya sapi jantan memilki pertambahan berat badan harian yang lebih tinggi dari sapi betina. Selain itu ada peraturan yang melarang pemotongan ternak sapi betina, terutama yang produktif. Meskipun demikian, tampaknya perlu pula dijejaki usaha penggemukan sapi betina yang sudah tidak produktif lagi. Meskipun belum ada penelitian tentang hal ini, landasan teori adanya pertumbuhan kompensasi memungkinkan penggemukan ternak-ternak sapi-sapi betina non produktif selama beberapa saat dengan pemberian pakan yang baik. Hal ini dipandang lebih menguntungkan dibandingkan dengan menjual ternak sapi-sapi betina tersebut tanpa digemukan (Abidi,2005).
  • 6. d. Aspek sosial dan ekonomi sapi potong 1. Aspek sosial Menurut Abidin (2005) aspek social sapi potong meliputi:  Harga keadaan sapi potong dapat mempengaruhi nilai social terhadap sapi tersebut, makin tinggi harga makin berkurang yang memliki maka semakin tinggi nilai sosialnya dan sebaliknya makin rendah harga makin banyak yang dapat memilki maka semakin kurang nilai sosialnya.  Selera, selera atau minat terhadap sesuatu termasuk sapi potong dipengaruhi oleh umur, adat, dan kebiasaan serta agama setempat.  Lingkunagn hidup, usaha penggemukan sapi potong pasti akan menghasilkan limbah yang jika tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan perubahan lingkungan. Penanganan limbah perlu direncanakan dengan sebaik-baiknya, bahkan perlu diupayakan untuk menghasilkan penghasilan tambahan, seperti mengelola fases menjadi kompos. Penggunaan kompos untuk memupuk hijauan atau tanaman lainnya, secara langsung akan meningkatkan kualitas lingkungan. 2. Aspek ekonomi Lebih lanjut Abidin (2005) aspek ekonomi atau aspek financial sapi potong meliputi :  Biaya investasi, biaya investasi adalah biaya tetap yang dikeluarkan oleh peternak yang dinlainya tetap, meskipun total produksinya berubah. Dengan kata lain, biaya ini tidak berubah dan harus dibayarkan walaupun usaha tidak beroperasi. Termasuk dalam biaya investasi adalah biaya pembelian tanah, pembangunan kandang dan peralatannya. Biasanya, biaya investasi dadiperhitungkan dalam suatu analisis usaha berbentuk usaha penyusutan.
  • 7.  Biaya operasional, biaya operasional adalah biaya variabel dalam usaha penggemukan sapi potong, yang nilainya berkolerasi positif dengan total produk. Termasuk biaya operasional diantaranya biaya pembelian bahan pakan dan pengelolaannya, pembelian bakalan, pembayaran tagihan listrik, dan telepon. Dalam analisis usaha biaya yang diperhitungkan adalah biaya riilnya.  Jumlah ternak yang digemukkan, jumlah ternak yang digemukkan sangat menentukan skala usaha yang dilaksanakan.  Pengelolaan keuangan, kelemahan usaha tani yang dijalankan secara tradisional adalah tidak adanya pencatatan pengeluaran dan pemasukkan uang, sehingga sulit didapatkan kesimpulan bahwa suatu usaha yang dijlalankan menguntungkan atau mengalami kerugian. Meskipun masih berskala kecil, usaha penggemukan sapi potong memerlukan pencatatan. C. AKSIOLOGI Penggemukan sapi potong gaduhan memberikan keuntungan social dan keuntungan ekonomi. Keuntungan sosial dan keuntungan ekonomi dari penggemukan sapi potong gaduhan di Desa Wakobalu Agung tersebut diperlihatkan sebagai berikut : 1. Dalam hal keuntungan social, peternak responden yang mengikuti penggemukan sapi potong gaduhan tertarik karena sapi potong memiliki harga penjualan yang tinggi dan tidak bertentangan dengan adat istiadat/agama serta fesesnya dapat dimanfaatkan sebagai pupuk. 2. Dalam hal keuntugan ekonomi, peternak responden yang mengikuti penggemukan sapi potong gaduhan mencapai nilai R/C antara 5,3 sampai 6,4 dan memberikan keuntungan antara Rp 5.400.000,- sampai dengan Rp 10.800.000,-