1. PROPOSAL
BANTUAN DANA USAHA TERNAK
KAMBING PERAH ETAWA (PE)
KELOMPOK PETANI PETERNAK
“MITRA SENTOSA”
DESA LAMBANGKUNING KECAMATAN LUMBANG
KABUPATEN PROBOLINGGO
PROVINSI JAWA TIMUR
2. BERITA ACARA
PEMBENTUKAN KELOMPOK PETANI PETERNAK
“ MITRA SENTOSA “
Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Desa Lambangkuning, Kecamatan
Lumbang, Kabupaten Probolinggo Jawa Timur menerangkan bahwa pada hari Minggu, 01
Februari 2015 di Rumah Bpk. Alwiyanto, Dusun Krajan, Kec. Lumbang, Probolinggo telah
terbentuk Kelompok Peternak yang bernama “ MITRA SENTOSA “. Pembentukan tersebut
dihadiri oleh 10 orang dan disetujui oleh Kepala Desa Lambangkuning, Kec. Lumbang.
Hasil dari pertemuan tersebut adalah :
Pembentukan Kelompok Petani Peternak “ MITRA SENTOSA “.
Pembentukan pengurus Kelompok Petani Peternak “ MITRA SENTOSA ”
Adapun struktur Kelompok Petani Peternak MITRA SENTOSA adalah sebagai berikut :
Penasehat :
Kasubdin Peternakan Dinas Pertanian,
Perkebunan dan Peternakan, Kota Probolinggo
Kepala Desa Lambangkuning, Kec. Lumbang
Ketua : Alwiyanto
Dusun Krajan-Lambangkuning, RT 05, RW 02.
Sekretaris : Moh. Yunus Andriyono, S.Pd.
Dusun Krajan-Lambangkuning, RT 05, RW 02.
Bendahara : Yuda tri prasetyo
Dusun Sentono-Lambangkuning, RT 01, RW 01.
Tenaga Ahli : Abd. Salam S.Pt.
Dusun Krajan-Lambangkuning, RT 05, RW 02
Anggota Kelompok :
1. Khoiriyah
Dusun Krajan-Lambangkuning, RT 05, RW 02
2. Khoirul Anam
Dusun Sentono-Lambangkuning, RT 01, RW 01
3. Abdul Wahab
Dusun Sentono-Lambangkuning, RT 01, RW 01
4. Kariyono
Dusun Krajan-Lambangkuning, RT 7, RW 4
5. Saniman
Dusun Krajan-Lambangkuning, RT 8, RW 4
6. Gaguk Eka Prastya
Dusun Krajan-Lambangkuning, RT 7, RW 4
7. Ali Mustofa
Dusun Krajan-Lambangkuning, RT 7, RW 4
3. Tujuan Kelompok Petani Peternak “ MITRA SENTOSA “:
Memberdayakan peternak kambing kecil yang tergabung dalam Kelompok Peternak MITRA
SENTOSA dalam hal Managemen Kemitraan, Managemen pemeliharaan, Pakan, Reproduksi,
Higienitas Air Susu, Penyakit dan Kesehatan Hewan, Bekerjasama dan Mengembangkan
Usaha.
Memanfaatkan potensi desa, limbah pertanian, lebih lanjut membuat Konsentrat untuk
produksi kambing etawa. Kontak antar peternak besar, menjalin hubungan dengan sejawat
dalam peningkatkan nilai tambah bagi petani dan peternak kecil.
Peningkatan pendapatan masyarakat petani peternak yang tergabung dalam kelompok
Peternak MITRA SENTOSA melalui usaha intensifikasi ternak kambing etawa.
Mengembangkan Ketrampilan Peternak
Demikian Berita Acara Pembentukan Kelompok Peternak MITRA SENTOSA ini
kami buat, untuk menjadi perhatian pihak-pihak yang terkait. Terima kasih.
Probolinggo, 01 Februari 2015
Ketua Kelompok Pimpinan Rapat
Petani Peternak
“ MITRA SENTOSA “
Alwiyanto Abd. Salam, S.Pt
Mengetahui,
PJS Kepala Desa Lambangkuning
SAIFUL
4. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kambing perah merupakan miniature (bentuk kecil) dari sapi perah. Kedua ternak
perah ini memiliki banyak persamaan, tetapi juga memiliki perbedaan yang menonjol.
Seperti sapi perah, kambing perah dikembangkan dan diseleksi sejak zaman kuno untuk
menghasilkan susu dalam jumlah banyak. Konformasi tubuh pada sapi perah, juga
diinginkan pada kambing perah. Struktur kelenjar ambing alveoli, saluran susu, sinterva
kelenjar, fungsi anatomi dan fungsi puting dalam memproduksi susu pada kambing perah
sama dengan sapi. Penyebaran atau konversi pakan menjadi susu sama antara keduanya.
Kambing PE selain sebagai sumber Daging, kambing ini juga diternak untuk diambil
susunya. Jika dibandingkan dengan susu sapi, susu kambing lebih mahal harganya. Saat ini
harga susu kambing bisa mencapai Rp.10.000 sampai Rp.20.000 / liter, sedangkan susu
sapi hanya Rp.3000 / liter. Produksi susu kabing PE berkisar 1 sampai 2 liter perhari
(dengan manajemen dan pakan yang baik).
Pemberdayaan Peternak adalah salah satu bagian dari pengembangan Indonesia
Menuju Swasembada Daging dan Susu. Guna menghidupkan potensi peternakan lokal
masyarakat yang berbasis pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dhuafa, khususnya di pedesaan/perkotaan pinggiran. Maka perlunya adanya
kemitraan yang ada di masyarakat.
Dari kenyataan yang ada saat ini, perkembangan permintaan terhadap Daging
Kambing dan Susu Kambing dari tahun ke tahun semakin meningkat, sementara produksi
Daging dan Susu Kambing yang dihasilkan tidak sebanyak jumlah permintaan. Artinya,
jumlah permintaan Daging dan Susu Kambing masih jauh lebih tinggi dibandingkan
jumlah produksi Daging dan Susu yang dihasilkan para peternak Kambing.
Oleh karena itu, Kami menawarkan Rencana Pembuatan Mitra Peternakan Kambing
Etawa di masyarakat. Melalui kegiatan ini, disamping meningkatkan kualitas kesejahteraan
penanam modal dan masyarakat sebagai pengelola peternakan, juga anda akan membantu
dalam mensukseskan setiap kegiatan dinas Peternakan.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Membantu Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Kambing Potong dan Produksi
Susu Kambing.
2. Memanfaatkan sumber daya manusia dan potensi desa, limbah pertanian, lebih lanjut
membuat Konsentrat untuk produksi kambing etawa
3. Mengenalkan Kambing Etawa di Masyarakat.
4. Membantu kemudahan perencanaan dan pelaksanaan program kemitraan di
masyarakat.
5. Menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.
6. Sebagai mediasi antara peternak besar dengan mitra peternakan, untuk menjalin
hubungan dengan sejawat dalam meningkatkan nilai tambah bagi Petani Peternak
Kecil
7. Mendukung terbukanya jaringan pasar ternak sehingga membantu menghidupkan roda
perekonomian masyarakat.
8. Mengembangkan Ketrampilan Peternak
5. C. SASARAN
Sasaran dari program SMD adalah kalangan peternak kecil yang berada di daerah
sekitar yang memiliki potensi berkembang dengan sistim kemitraan usaha. Peternak yang
menjadi sasaran merupakan peternak yang memiliki kriteria-kriteria sebagai berikut :
1. Peternak Kecil.
2. Peternak yang belum memiliki teknologi tepat guna.
3. Memiliki kendala dalam segi pemodalan.
4. Peternak yang belum memiliki pasar yang kontinyu.
D. KELUARAN
Hasil yang di harapkan dengan adanya program SMD sebagai berikut :
1. Bermanfaatnya potensi Sarjana Peternakan.
2. Peternak memiliki sistim manajemen yang bagus.
3. Peternak menerapkan teknologi tepat guna.
4. Peningkatkan kesejahteraan peternak dan kelompok ternak.
5. Peternak memiliki tempat penjualan produk yang kompetitif dan pasti.
6. Meningkatkan produksi dari daging dan susu kambing
7. Menjadi tempat riset dan Pembelajaran Sarjana Peternakan
6. PROFIL KELOMPOK PETERNAK
“MITRA SENTOSA”
A. IDENTITAS
Nama Kelompok : Petani Peternak Mitra Sentosa
Alamat : Desa Lambangkuning, Kecamatan Lumbang,
Kabupaten Proboblinggo, Jawa Timur.
Tahun Berdiri : 2015
Jumlah Anggota : 10 ( sepuluh ) Orang.
Kegiatan Usaha : - Pemeliharaan kambing ( Usaha Pokok ).
- Penjualan Pupuk ( Usaha Tambahan )
B. PENGURUS
Penasehat : - Kasubdin Peternakan Dinas Pertanian,
Perkebunan dan Peternakan, Kota Sidoarjo
- Kepala Desa Tropodo, Kec. Krian
Ketua : Alwiyanto
Dusun Krajan-Lambangkuning, RT 05, RW 02.
Sekretaris : Moh. Yunus Andriyono, S.Pd.
Dusun Krajan-Lambangkuning, RT 05, RW 02.
Bendahara : Yuda tri prasetyo
Dusun Sentono-Lambangkuning, RT 01, RW 01.
Tenaga Ahli : Abd. Salam S.Pt.
Dusun Krajan-Lambangkuning, RT 05, RW 02
C. ANGGOTA KELOMPOK :
1. Nama : Khoiriyah
Alamat : Dusun Krajan-Lambangkuning, RT 05, RW 02
Pekerjaan : Peternak
2. Nama : Khoirul Anam
Alamat : Dusun Sentono-Lambangkuning, RT 01, RW 01
Pekerjaan : Peternak
3. Nama : Abdul Wahab
Alamat : Dusun Sentono-Lambangkuning, RT 01, RW 01
Pekerjaan : Peternak
4. Nama : Kariyono
Alamat : Dusun Krajan-Lambangkuning, RT 7, RW 4
Pekerjaan : Peternak
5. Nama : Saniman
Alamat : Dusun Krajan-Lambangkuning, RT 8, RW 4
Pekerjaan : Peternak
6. Nama : Gaguk Eka Prastya
Alamat : Dusun Krajan-Lambangkuning, RT 7, RW 4
Pekerjaan : Peternak
7. Nama : Ali Mustofa
Alamat : Dusun Krajan-Lambangkuning, RT 7, RW 4
Pekerjaan : Peternak
7. D. SUMBERDAYA YANG DIMILIKI
1. Kandang Kambing
2. Tanah Lapang
3. Limbah Industri Tahu
4. Pengalaman berternak
5. Lahan Hijauan Pakan Ternak
E. KEGIATAN USAHA YANG DILAKUKAN SAAT INI
1. Peternakan Kambing
2. Jual beli Kambing
F. POTENSI YANG DAPAT DIKEMBANGKAN
1. Perkembangan Peternak dan Mitra kelompok peternakan
2. Manjemen Pemeliharaan ternak
3. Potensi Penerapan Teknologi Tepat Guna dalam meningkatkan produktifitas
4. Pemanfaatan limbah industri tahu sebagai pakan ternak
5. Pemanfaatan limbah pertanian sebagai bahan pakan ternak
8. RENCANA PENGEMBANGAN USAHA KELOMPOK
A. LOKASI USAHA
Lokasi usaha peternakan Kambing Etawa, Kelompok MITRA SENTOSA berada di Desa
Lambangkuning, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
B. BIDANG USAHA
Komoditi Peternakan yang di lakukan kelompok MITRA SENTOSA berupa peternakan
kambing Etawa penghasil daging dan susu.
C. RENCANA TEKNIS PRODUKSI
Batasan-batasan
Kapasitas 52 ekor kambing
• Induk Betina 50 ekor
• Induk Jantan 2 ekor
• Persentase bunting dan beranak 90 %
• Jumlah Anak Lahir 45 x 1,5 ekor = 67 ekor
Pengadaan ternak
Pengadaan ternak dengan membeli dari pasar ternak mauapun dari peternak kambing
etawa. Kambing etawa yang di beli merupakan kambing betina yang siap produksi susu
kambing (siap kawin/melahirkan 1 kali).
Pegadaan ternak Kambing Perah sejumlah :
• Kambing Perah Jantan 2 ekor Siap Kawin (40 kg)
• Kambing Perah Betina 50 ekor siap Kawin (35 kg)
Ciri-ciri kambing yang baik
o Tubuh Besar
o Tinggi gumba kambing jantan 90 – 110 cm, betina 70 – 90 cm
o Berat hidup kambing jantan dewasa 55 – 90 kg, betina 30 – 50 kg
o Panjang tubuh kambing jantan dewasa 85 – 105 cm, betina 65 – 85 cm
o Kepala tegak, garis profil wajah melengkung sekali
o Kepala bertanduk, baik kambing jantan maupun kambing betina. Posisi tanduk
mengarah ke belakang
o Telinga lebar, panjang, menggantung (terkulai), dan sedikit melipat pada bagian
ujungnya.
o Panjang telinga kambing jantan 25 – 41 cm dengan lebar 8 – 14 cm, yang betina
panjang 21 – 31,5 cm dengan lebar 8 – 13 cm.
o Kambing betina berkembang baik. Putting susu cukup besar dan panjang seperti botol.
o Masa laktasi setelah melahirkan anak dapat menghasilkan 2 – 3 liter per hari. Pada
kambing jantan memiliki lingkaran testis 23 cm atau lebih.
o Warna bulu bermacam-macam antara lain belang purtih dengan bercak-bercak hitam,
merah cokelat, atau campuran ketiganya.
o Pada bagian belakang kaki terdapat bulu gambol yang lebar dan panjang, baik pada
kambing jantan maupun betina
Sistem perkandangan
Sistim Perkandangan di gunakan sistim kandang panggung koloni dan individu per ekor
kambing. Perkandangan di lakukan pada 1 komplek peternakan MITRA SENTOSA
Kambing Etawa. Tujuan dari pendirian komplek adalah agar pengawasan dan fungsi
9. kontrol dari pemeliharaan berjalan lebih baik dan efisiensi peralatan. Sistim perkandangan
secara lengkap sebagai berikut :
1. Pembuatan Kandang
a. Kandang Pejantan
o Sistim Perkandangan Individu ukuran per ekor 1,25 m x 1,75 m
o Tinggi Panggung 1 meter dari atas tanah
b. Kandang Betina
o Sistim Koloni dengan 5 ekor per petak drngan ukuran 5 m x1,75 m
o Dengan palung pakan di luar dan tempat minum di dalam
o Tinggi Panggung 1 meter dari atas tanah
c. Kandang Anakan
o Kadang pasca lahir sampai umur 2 bulan
o Kandang dengan sistim semi koloni di khususkan bagi ternak pasca melahirkan
langsung di pisah dari induknya
o Pemberian kolostrum bagi ternak selama 1 minggu pasca melahirkan
o Setelah umur 1 minggu – 2 bulan di berikan susu sapi pengganti susu kambing
buat
pembentukan tubuh kambing perah
o Tinggi Panggung 1 meter dari atas tanah
2. Perlengkapan Kandang
a. Tempat Pakan
Tempat pakan terletak di luar kandang, untuk memudahkan pemberian pakan dan
menefisiensikan pakan.
b. Tempat Minum
Tempat minum berupa bak yang di tempatkan di luar kandang, agar tidak di injak-
injak oleh kambing.
c. Sumber Air
Sumber air sebagai penyediaan air minum dan membersihkan kandang.
d. Peralatan Lainnya
Untuk menunjang kelacaran usaha, kandang harus di lengkapi dengan berbagai
peralatan lain, seperti selang air, sabit, cangkul, sapu lidi, palu, pisau pemotong
kuku, dan sikat.
Manajemen
Analisis kelayakan anggota yang akan mejadi peternak :
1. Sudah Pernah memelihara Kambing / Ternak (peternak yang memelihara skala
kecil).
2. Tidak mempunyai pekerjaan tetap (buruh tani, buruh pabrik, pekerjaan sampingan
dll)
3. Track Record Kepribadian yang baik.
4. Setuju untuk mengisi dan menaati perjanjian Mitra Usaha
Sewa Tanah
Persewaan tanah buat kandang di lakukan di sekitar anggota peternak MITRA SENTOSA,
yang di usahakan milik salah satu anggota MITRA SENTOSA. Persewaan tanah pertama
kali di lakukan selam 3 tahun.
Pembangunan Kandang
Semua populasi kambing etawa di letakkan pada satu empat kandang dengan pemisahan
kandang per anggota MITRA SENTOSA. Setiap anggota memiliki wewenang satu buah
kandang dengan ukuran 7 meter x 1,75 meter dengan alokasi 5 meter x 1,75 meter untuk
kandang induk dan 2 meter x 1,75 meter untuk kandang cempe.
Kandang pejantan di letakkan secara terpisah dengan ukuran 3 meter x 1,75 meter untuk 2
10. ekor kambing pejantan yang di beri sekat pembatas. Perawatan dari kandang jantan dan
keseluruhan komplek kandang merupakan wewenang dari keseluruhan anggota kelompok
MITRA SENTOSA.
Pembelian Induk dan Pejantan Kambing Etawa
Pembelian induk dilakukan secara serentak, dengan pengkodean dilakukan tiap ekor yang
di isikan pada blangko induk.
Kegiatan Peternakan :
1. Pengelolaan dan Pemeliharaan kambing
a. Setiap Hari dilakukan pencatatan dan koordinasi meliputi :
Pakan
Penyakit dan Kesehatan
Catatan Birahi, perkawinan, dan kelahiran
Kendala dan Problem Solving yang dihadapi.
b. Setiap Minggu dilakukan pencatatan dan koordinasi meliputi :
Recording
Penjumlahan Total Pakan Ternak
Pemasukan Susu
Administrasi
c. Setiap Bulan dilakukan pencatatan dan koordinasi meliputi :
Monitoring
Evaluasi Produksi Susu Per individu Ternak
Treatmen Kesehatan ternak
Evaluating
Penyuluhan
Rapat Koordinasi Kelompok
Setiap Tiga Bulan dilakukan pelaporan dan evaluasi.
2. Kegiatan Pelatihan Peternakan ( Teknologi Tepat Guna )
a. Reproduksi.
Beberapa aspek reproduksi yang harus diperhatikan antara lain dewasa kelamin,
masa berahi, saat mengawinkan, kebuntingan dan penanganan kelahiran.
Dewasa kelamin adalah keadaan dimana ternak siap melaksanakan proses
reproduksi. Kambing mencapai umur dewasa kelamin pada umur 6 - 8 bulan.
b. Ciri-ciri berahi :
- Ternak gelisah, mencoba menaiki kawan-kawan yang lain
- Alat kelamin bengkah, kemerahan dan agak basah (3 A = Abuh, Abang dan
Anget)
- Diam jika dinaiki Berahi akan terulang lagi 19 - 21 hari kemudian apabila
tidak dikawinkan atau gagal bunting.
c. Mengawinkan ternak :
Saat yang baik untuk mengawinkan kambing adalah 12 - 18 jam setelah tanda-
tanda berahi muncul/tampak. Untuk menghindari kegagalan perkawinan,
campurkan betina berahi dgn pejantan dalam satu kandang.
Hindarkan terjadinya perkawinan sedarah/ ada garis keturunan yang sama
antara kambing jantan dengan betina atau yang masih dekat hubungan
kekerabatannya (anak dengan bapak, anak dengan induk, antar saudara
kandung).
d. Kebuntingan :
Tanda-tanda kebuntingan antara lain :
- Tidak terlihat tanda-tanda berahi pada siklus berahi berikutnya
- Perut sebelah kanan tampak membesar
11. - Ambing tampak menurun
- Ternak tampak tenang
Tangani ternak yang bunting secara benar dengan memisahkan dikandang
tersendiri agar tidak diganggu oleh ternak lainnya. Berikan pakan yang baik 2
bulan sebelum melahirkan hingga 3 bulan setelah melahirkan yang terdiri dari :
- Rumput
- Makanan penguat
e. Ternak Melahirkan :
Tanda-tanda induk akan melahirkan :
- Pinggul mengendur
- Ambing tampak besar dan puting susu terisi penuh
- Alat kelamin (vulva) membengkak kemeraha-merahan dan lembab
- Gelisah, menggaruk-garuk tanah/lantai kandang dan sering mengembik
- Nafsu makan menurun
f. Persiapan perawatan kelahiran :
- Bersihkan kandang
- Sediakan alas yang kering dan bersih untuk menyerap cairan yang keluar
selama proses kelahiran (jerami, karung goni)
- Sediakan Yodium tinctur untuk dioleskan pada bekas potongan tali pusar
g. Proses Kelahiran :
- Kantong ketuban pecah
- Beberapa saat kemudian anak mulai keluar
- Setelah anak lahir potonglah tali pusarnya dan oleskan jodium tincture pada
bekas potongannya
- Biarkan induk menjilati anak yang baru lahir, jika induk tidak mau menjilati
bersihkan cairan yang menempel dengan menggunakan kan lap yang bersih dan
kering
- Bersihkan lubang hidung dan mulut anak kambing yang baru lahir agar mudah
bernafas.
h. Perawatan Anak Yang Baru Lahir :
- Setelah anak lahir maka akan segera menyusu pada induknya. Sebaiknya anak
dibantu untuk dapat segera menyusui induknya.
- Anak yang tidak segera menyusui dalam waktu 12 jam setelah lahir harus
segera diberi susu pengganti kolostrum.
i. Pembuatan Susu Kolostrum Buatan :
- Campurkan 0,25-0,5 liter susu sapi/susu bubuk dengan 1 sendok teh minyak
ikan, 1 butir telor ayam dan setengah sendok makan gula pasir. Berikan dengan
cara dicekok 2 – 4 kali sehari
Kesehatan Hewan
1. Periodik
a. Obat Cacing 3 bulanan
b. Skabies 6 Bulanan
c. Vitamin 1 Bulanan
2. Tidak Periodik
a. Pakan
Pakan yang di gunakan ada 3 jenis pakan dia antaranya Hijauan dan Konsentrat.
Rasio Komposisi Energi Metabolisme 3.25 Mcal/kg BK
Protein Kasar 13.31% BK
Jumlah Kosumsi (BK) 5,7% Bobot Hidup
Harga Hijauan @ Rp. 200 /kg
Harga Konsentrat @ Rp 1000 /kg
Tongkol Jagung Rp. 400 /kg
12. Bekatul Rp. 900 /kg
Polard Rp. 2.100 /kg
Klenteng Rp. 1.800 /kg
Urea Rp. 8.500/kg
Garam Rp. 5.000/kg
Promix Rp. 10.000/kg
b. Hijauan
Menggunakan campuran Rumput gajah dengan Rambanan/legume (Pahitan,
daun
singkong, sesuai surve pakan yang ada)
Penggunaan Rumput campuran per hari 2 Kg dengan rincian
Pada pagi jam 06.00 pemberian 700 g campuran
Pada sore jam 16.00 pemberian 700 g campuran
Rumput Gajah PK 9 % Bahan Kering (BK 18%)
Leguminosa PK 20 % Bahan Kering (BK 27%)
Campuran PK 14,5 % Bahan Kering (BK 22,5%)
c. Konsentrat
Pemberian konsentrat 1 kg per hari dengan protein 13,31% BK (BK 87,8%)
Pada pagi jam 06.00 pemberian 400 g
Pada sore jam 16.00 pemberian 400 g
Campuran Konsentrat adalah Empok Jagung, Bekatul, Klenteng, Urea dan
Polard
Perbandingan Tongkol Jagung 50% PK 2.70% BK 86%
Bekatul 05% PK 8% BK 88%
Polard 10% PK 15% BK 91%
Klenteng 10% PK 25% BK 92%
Urea 02%
Garam 02%
Promix 01%
d. Perhitungan Konsumsi Pakan
Maintenance bobot 30kg 543 g (TDN) 74 g (True Protein)
Milk produksi 333 g (TDN) 59 g (True Protein)
Total 876 g (TDN) 133 g (True Protein)
e. Bahan Kering Bahan Segar
Pakan Terkosumsi True Protein Bahan Kering Pakan Terkonsumsi % ratio
Hijauan 315 g 45,6 g 22,5% 1400 g 31%
Konsentrat 702,4 g 93,5 g 87,8% 800 g 69%
Total 1017,4 g 139,1 g - 2800 g 100%
Pemberian pakan tambahan berupa ampas tahu di berikan dalam bentuk basah 2 kali
sehari setelah pemberian konsentrat. Pemberian sebesar 0,5kg ampas tahu di campur
dengan air limbah tahu sebanyak 2 liter. Pembemberian dilakukan setelah pemberian
konsentrat agar pakan konsentrat habis terkonsumsi dan juga sebagai penambah protein
untuk proses pembentukan susu dan bobot badan.
3. Pengolahan limbah
Pengolahan limbah di lakukan setiap 1 minggu sekali dengan di olah sebagai pupuk
kandang. Teknik pengolahan pupuk kandang dengan pemberian EM 4 setiap hari
dengan di semprotkan pada kandang dan kotoran kambing. Fungsi dai penyemprotan
EM 4 adalah sebagai bakteri perombak kotoran kambing menjadi pupuk dan sebagai
penghilang bau juga sebagai pembersih kandang.
13. D. RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN
Rencana kegiatan Tahun Pertama
Bulan 1.1. Pembentukan Kelompok MITRA SENTOSA
Pelatiahan Manajemen Pemeliharaan Kambing Perah
Pelatihan Penyusunan Ransum oleh kelompok ternak
Pengenalan Kambing dan strategi pemasarannya Pembentukan sistim Mitra usaha
Kelompok Ternak Kambing etawa
Pelatiahan Sisitim Pengobatan Ternak Kambing
Pelatihan Sistim Pengawinan Kambing Etawa
Pembuatan dan renovasi Kandang
Bulan 2.1. Pembelian Bahan Pakan Ternak
Produksi Pakan ternak
Pembuatan lahan Pastura
Pembelian Ternak
Pengobatan Periodik
Pengawinan Ternak
Pelatihan teknik Pemerah Kambing Susu
Pemeliharaan secara rutin
Cek Kesehatan dan pengobatan perkala
Bulan 3.1. Pelatihan teknik perawatan kambing bunting
Pelatiahan pengobatan kambing bunting
Pemeliharaan secara rutin
Cek Kesehatan dan pengobatan perkala
Bulan 4.1. Pelatihan pengobatan secara tradisional
Pelatihan Pemerahan periode II
Pelatihan Menghadapi Kambing Beranak
Perliharaan secara rutin
Cek Kesehatan dan pengobatan perkala
Bulan 5.1. Pelatihan pemerahan kambing etawa
Pemeliharaan secara rutin
Cek Kesehatan dan pengobatan perkala
Bulan 6.1. Pelatihan Pemeliharaan cempe
Pelatihan Penyusunan ransom cempe
Pemeliharaan secara rutin
Cek Kesehatan dan pengobatan perkala
Bulan 7.1. Pemeliharaan secara rutin
Cek Kesehatan dan pengobatan perkala
Bulan 8.1. Pemeliharaan secara rutin
Cek Kesehatan dan pengobatan perkala
Bulan 9.1. Pemeliharaan secara rutin
Cek Kesehatan dan pengobatan perkala
Bulan 10.1. Pemeliharaan secara rutin
Cek Kesehatan dan pengobatan perkala
Bulan 11.1. Pemeliharaan secara rutin
Cek Kesehatan dan pengobatan perkala
Bulan 12.1. Pemeliharaan secara rutin
Cek Kesehatan dan pengobatan perkala
Rencana kegiatan Tahun Kedua
Bulan 1.2. Penambahan Anggota Kelompok Ternak
Pembuatan dan renovasi Kandang
Pemeliharaan secara rutin
14. Cek Kesehatan dan pengobatan perkala
Bulan 2.2. Pelatiahan Manajemen Pemeliharaan Kambing Perah anggota baru
Pelatihan Penyusunan Ransum oleh kelompok ternak anggota baru
Pengenalan Kambing dan strategi pemasarannya Pembentukan sistim Mitra usaha
Kelompok Ternak Kambing etawa anggota baru
Pelatiahan Sisitim Pengobatan Ternak Kambing anggota baru
Pelatihan Sistim Pengawinan Kambing Etawa anggota baru
Bulan 3.2. Pelatihan teknik Pemerah Kambing Susu
1. Pemeliharaan secara rutin
2. Cek Kesehatan dan pengobatan perkala
Bulan 4.2. Pelatihan teknik perawatan kambing bunting
Pelatiahan pengobatan kambing bunting
Pemeliharaan secara rutin
Cek Kesehatan dan pengobatan perkala
Bulan 5.2. Pelatihan pengobatan secara tradisional
Pelatihan Pemerahan periode II
Pelatihan Menghadapi Kambing Beranak
Perliharaan secara rutin
Cek Kesehatan dan pengobatan perkala
Bulan 6.2. Pelatihan pemerahan kambing etawa
Pemeliharaan secara rutin
Cek Kesehatan dan pengobatan perkala
Bulan 7.2. Pelatihan Pemeliharaan cempe
Pelatihan Penyusunan ransom cempe
Pemeliharaan secara rutin
Cek Kesehatan dan pengobatan perkala
Bulan 8.2. Pemeliharaan secara rutin
Cek Kesehatan dan pengobatan perkala
Bulan 9.2. Pemeliharaan secara rutin
Cek Kesehatan dan pengobatan perkala
Bulan 10.2. Penambahan Anggota Kelompok Ternak
Pembuatan dan renovasi Kandang
Pemeliharaan secara rutin
Cek Kesehatan dan pengobatan perkala
Bulan 11.2. Pelatiahan Manajemen Pemeliharaan Kambing Perah anggota baru
Pelatihan Penyusunan Ransum oleh kelompok ternak anggota baru
Pengenalan Kambing dan strategi pemasarannya Pembentukan sistim Mitra usaha
Kelompok Ternak Kambing etawa anggota baru
Pelatiahan Sisitim Pengobatan Ternak Kambing anggota baru
Pelatihan Sistim Pengawinan Kambing Etawa anggota baru
Pelatihan teknik Pemerah Kambing Susu
Bulan 12.2. Pemeliharaan secara rutin
Cek Kesehatan dan pengobatan perkala
Rencana kegiatan Tahun Ketiga
Bulan 1.3. Pelatihan teknik perawatan kambing bunting
Pelatihan pengobatan kambing bunting
Pemeliharaan secara rutin
Cek Kesehatan dan pengobatan perkala
Bulan 2.3. Pelatihan pengobatan secara tradisional
Pelatihan Pemerahan periode II
Pelatihan Menghadapi Kambing Beran
Perliharaan secara rutin
15. Cek Kesehatan dan pengobatan perkala
Bulan 3.3. Pelatihan pemerahan kambing etawa
Pemeliharaan secara rutin
Cek Kesehatan dan pengobatan perkala
Bulan 4.3. Pelatihan Pemeliharaan cempe
Pelatihan Penyusunan ransom cempe
Pemeliharaan secara rutin
Cek Kesehatan dan pengobatan perkala
Bulan 5.3. Pemeliharaan secara rutin
Cek Kesehatan dan pengobatan perkala
Bulan 6.3. Pemeliharaan secara rutin
Cek Kesehatan dan pengobatan perkala
Bulan 7 1. Pemeliharaan secara rutin
Cek Kesehatan dan pengobatan perkala
Bulan 8.3. Pelatihan teknik perawatan kambing bunting
Pelatiahan pengobatan kambing bunting
Pemeliharaan secara rutin
Cek Kesehatan dan pengobatan perkala
Bulan 9.3. Pelatihan pengobatan secara tradisional
Pelatihan Pemerahan periode II
Pelatihan Menghadapi Kambing Beranak
Perliharaan secara rutin
Cek Kesehatan dan pengobatan perkala
Bulan 10.3. Pelatihan pemerahan kambing etawa
Pemeliharaan secara rutin
Cek Kesehatan dan pengobatan perkala
Bulan 11.3. Pelatihan Pemeliharaan cempe
Pelatihan Penyusunan ransom cempe
Pemeliharaan secara rutin
Cek Kesehatan dan pengobatan perkala
Bulan 12.3. Pemeliharaan secara rutin
Cek Kesehatan dan pengobatan perkala
Rancangan Anggaran
1. Bibit Kambing Etawa
· Pembelian 50 ekor induk Kambing PE @ Rp. 2.500.000 Rp. 125.000.000
· Pembelian 5 ekor pejantan kambing PE @ Rp. 3.500.000 Rp. 17.500.000
2. Kandang
· 10 kandang ukuran 5 m x 1,75 m @ Rp. 1.250.000 Rp. 12.500.000
· 1 Kandang jantan 5 ekor ukuran 3 m x 1,75 m Rp. 800.000
3. Sewa Lahan Seluas 2000 m2 selama 3 tahun Rp. 6.000.000
4. Perlengkapan Kandang
· Gudang Pakan & Peralatan ukuran 5 m x 5 m Rp. 5.000.000
· 1 Mesin Choper Rp. 7.000.000
· 1 Fukuda Kendaraan Rp. 7.000.000
· 1 Gerobak Dorong Rp. 500.000
· 1 Freeser/Kulkas Pembeku Susu Rp. 4.000.000
· 10 Penampung sementara susu/Tremos Rp. 1.000.000
· 10 Gelas ukur Rp. 100.000
· 52 Bak Minum Tempat Minum Rp. 1.200.000
· 50 buah dot minum anak Rp. 1.000.000
· 10 buah selang 10 meter Rp. 800.000
· 10 buah Cangkul Rp. 500.000
16. · 10 buah pisau / parang Rp. 200.000
· 10 buah sapu lidi Rp. 100.000
· 10 buah Sabit Rp. 400.000
· 10 Buah Cattel Pak Rp. 500.000
· 10 buat Sepatu Boot Rp. 500.000 +
Rp. 191.600.000
5. Biaya Pemeliharaan induk dan Pejantan PE ( 52 ekor )
Biaya pembelian konsentrat @ Rp. 800 / hari ( 1 bulan ) Rp. 1.248.000
Biaya pembelian hijauan @ 280 / hari ( 1 bulan ) Rp. 436.800
Biaya obat-obatan @ Rp. 30.000 /30 hari ( 1 bulan ) Rp. 1.560.000 +
Total biaya 52 ekor kambing per bulan Rp. 3.244.800
Total biaya pemeliharaan induk dan pejantan sebelum menghasilkan produk
6 bulan pertama adalah Rp. 3.244.800 x 6 bulan Rp. 19.468.800
TOTAL ANGGARAN PROPOSAL Rp. 211.068.800
E. ANALISIS USAHA
BIAYA INVESTASI
1. Bibit 55 ekor Rp. 142.500.000
2. Kandang Rp. 13.300.000
3. Sewa Lahan Rp. 6.000.000
4. Perlengkapan Kandang Rp. 29.800.000 +
Rp. 191.600.000
TAHUN I
BIAYA PRODUKSI ATAU VARIABEL
1. Biaya Pemeliharaan induk dan Pejantan PE ( 52 ekor ) Rp. 38.937.600
2. Biaya pemeliharaan cempe periode 1 ( 67 ekor ) Rp. 15.276.000
3. Biaya-biaya Rp. 11.000.000 +
Rp. 65.213.600
PENDAPATAN
1. Penjualan Susu Rp. 67.500.000
2. Penjualan anak kambing umur 6 bulan Rp. 46.900.000
3. Penjualan Pupuk Kandang Rp. 759.200 +
Rp. 115.159.200
LABA TAHUN I ( Pedapatan dikurangi biaya produksi ) Rp. 49.945.600
TAHUN II
BIAYA PRODUKSI ATAU VARIABEL
1. Biaya Pemeliharaan induk dan Pejantan PE ( 52 ekor ) Rp. 38.937.600
2. Biaya pemeliharaan anak/cempe periode 2 ( 67 ekor ) Rp. 22.311.000
3. Biaya pemeliharaan anak/cempe periode 3 ( 67 ekor ) Rp. 12.462.000
4. Biaya-biaya Rp. 11.000.000 +
Rp. 84.710.600
PENDAPATAN
1. Penjualan Susu Rp. 101.250.000
2. Penjualan anak kambing periode 2 Rp. 67.000.000
3. Penjualan anak kambing periode 3 Rp. 26.800.000
4. Penjualan Pupuk Kandang Rp. 759.200 +
Rp. 195.809.200
17. LABA TAHUN II ( Pedapatan dikurangi biaya produksi ) Rp. 111.098.600
TAHUN III
BIAYA PRODUKSI ATAU VARIABEL
1. Biaya Pemeliharaan induk dan Pejantan PE ( 52 ekor ) Rp. 38.937.600
2. Biaya pemeliharaan anak/cempe periode 4 ( 67 ekor ) Rp. 15.276.000
3. Biaya-biaya Rp. 11.000.000 +
Rp. 65.213.600
PENDAPATAN
1. Penjualan Susu Rp. 101.250.000
2. Penjualan anak kambing periode 4 Rp. 46.900.000
3. Penjualan Pupuk Kandang Rp. 759.200 +
Rp. 148.909.200
LABA TAHUN III ( Pedapatan dikurangi biaya produksi ) Rp. 83.695.600
PENUTUP
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT. atas selesainya Proposal Permohonan
Bantuan Modal Unit Kemitraan dan Kemandirian Usaha kambing, Kelompok Petani Peternak
MITRA SENTOSA, Desa Lambangkuning, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo,
Jawa Timur.
Semoga permohonan ini dapat dikabulkan dan bermanfaat bagi anggota kelompok
petani peternak dan bagi masyarakat pada umumnya. Terima Kasih.
# MAJULAH PETERNAKAN INDONESIA #