SlideShare a Scribd company logo
1 | P a g e
Analisa SWOT dan Tanggapan Strategy
Bertahan Pesaing Bisnis Minimarket
212Mart di Taman Meruya Ilir
Jakarta Barat
Tugas Kuliah Strategic Management
Hazrin Zainal, Ir. (Retail Profesional dan Mahasiswa MM 55118120140)
Prof. Dr. Hapzi Ali, Ir, MM, CMA, MPM
PROGRAM STUDY MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
Ringkasan
Usaha minimarket makin agresif dan ekspansifdi Indonesia. Format channel ini,tidak saja mengambil pangsa
pasar format channel Supermarket/hypermarket akan tetapi juga pada format channel Pasar Tradisional.
Pemerintah dalampengendaliannya tidak melakukan peran kendali agar format usaha ini tidak beroperasi di
sekitaspasartradisional dan wilayah pedesaan. Fenomena perkembangan bisnis ini juga menjadi isue politik
dan ekonomi yang harus diterima faktanya.
Fakta sosial ekonomi ini secara alamiah menghasilkan reaksi dari kalangan masyarakat Muslimuntuk
mengambil peran dari objek ekonomi sebagai target market menjadi pelaku usaha di channel format
convinenience store setelah adanya aksi massa 212 di tahun 2016. Sejak tahun 2017,koperasi syariah 212
merintis berdirinya usaha format channel convenience dengan Brand 212Mart. Brand retail ini ditawarkan
dengan konsep Waralaba.Membuka kesempatan bagi masyarat Muslim membuka minimarket modern 212Mart
atau mengkonversi usahanya yang sedang dijalankan menjadi 212Mart. Hal ini disebabkan pihak pengelola
usaha ingin mempercepat pertambahan jumlah outlet (toko),agar segera tercapainya posisi bergaining (tawar
manawar) nego yang pada proses pengadaan Barang dagangan dan effisiensi delivery terutama di wilayah
Jabotabek.
Sebagai aktifitasusaha,menjalankan bisnis minimarket 212Mart ini perlu dilakukan analisa SWOT guna
mengetahui posisi strategi bisnis yang akan disusun oleh pihak Franchisor yaitu Koperasi Syariah sebagai
bentuk pertanggung jawaban Pengurus dalammengelola dana anggota.Hasil analisa SWOT pendekatan
kualitatifPierce dan Robinson,usaha membuka minimarket 212Mart di Lokasi taman Meruya Ilir Jakarta Barat
didpatkan ke arah menyusunan strategy bertahn .Hal ini memperkuat dugaan situasi persa ingan yang akan
2 | P a g e
timbul dikarenakan sudah banyaknya Pelaku Minimarket Nasional Alfamart dan Indomaret di lokasi (oulet
sedang beroperasi tujuh unit dalam radius 0,5 - 1 Km.).
Pelaku usaha Minimarket existing, baik tingkat nasional maupun rigional diprediski akan melakukan Strategi
Ofensif dan defensif terhadap masuknya Minimarket 212Mart di pasar retail Indonesia.
Kompetisi memaksa perusahaan untuk terus-menerus terlibat dalam strategi pemasaran yang ofensif dan
defensif. Persaingan terjadi karena satu atau lebih pesaing merasakan tekanan atau melihat peluang untuk
memasuki suatu industri atau meningkatkan posisinya dalamsuatu industri. Dalam kebanyakan kasus,gerakan
kompetitifoleh satu perusahaan memiliki efek nyata pada pesaingnya dan dengan demikian,dapat mengundang
pembalasan atau upaya untuk melawan langkah pemain lama.
LATAR BELAKANG
Bisnis usaha eceran (retail) barang Konsumsi harian atau FMCG (Fast Moving Consumer Good)
dibagi menjadi tiga jenis format : Pasar Tradisional (pasar pagi), Format Supermarket / Hypermarket , dan
Format Convinience atau yang lebih dikenal Format Minimarket.
Penjualan Bisnis Retail meningkat sebesar2,4 Persen year on year July 2019. Sementara dibulan Juni
sales turun 1,8 Persen. Peningkatan sales ini didorong oleh penjualan kategori Makanan, minuman dan Rokok
(naik 2,7 persen vs turun – 3,4 persen di bulan Juni 2019). Perlengkapan Rumah tangga (meningkat empat
persen vs miningkat 5,4 persen di bulan Juni), dan Kategori Pakaian (meningkat 6,3 persen vs 15.8 persen di
bulan Juni) (sumber : https://tradingeconomics.com | Bank Indonesia ).
Pemain retail format convenience (minimarket) : Alfamart dan Indomaret. Channel retail minimarket
ini meningkat + 6,8 persen (Oktober YTD 2018 vs 2017), sementara Chanel atau format Supermarket /
Hypermarket sales turun – 4,7 persen. Format Pasar tradisonal turun dua persen ( Kontribusi Format Pasar
Tradisional 57,7 persen tutun menjadi 56,5 persen YoY Bulan Oktober 2017 vs 2018 ).
Format Bisnis Convenience atau minimarket terus bertumbuh dikarenakan adanya pergeseran tujuan
tempat belanja dari format bisnis lainnya : format Supermarket dan Pasar Tradisional. Semua pergeseran terjadi
di area perkotaan (Urban) maupun di area pedesaan (Rural area ).
Sebagai akibat dari pertumbuhan kelas menengah, jumlah minimarket telah mencapai lebih dari empat
puluh ribu dengan pertambahan lebih dari seribu setiap tahunnya.Format minimarket ini menyumbang 21% dari
nilai penjualan FMCG dan tumbuh 8% pada 2018 (vs total pasar 1%), dengan 75% konsumen berbelanja di
format ini dan mengunjunginya rata-rata dua kali seminggu (Sasongko, 2019).
Berawal dari aksi 212 pada Desember 2016 silam, para perintisnya kemudian resmi mendirikan
Koperasi Syariah pada Januari 2017. Koperasi syariah ini mengambil mementum dan semangat dengan
mendirikan convenience store format : 212 Mart. Mereka mentargetkan customer muslim dan dengan bisnis
strategy memenuhi kebutuhan Masyarakat Muslim sebagain core competitive value.
Minimarket waralaba ini menjual barang kebutuhan sehari-hari masyarakat seperti bahan pokok,
perlengkapan rumah tangga,alat tulis, dll. Berbeda dengan minimarket pada umumnya, 212 Mart tidak menjual
rokok, minuman keras, alat kontrasepsidan produk yang tidak halal. Dalam menjalankan bisnisnya,212 Mart
memberikan lapak kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk dapat menjual produknya.
STUDY PUSTAKA
Dalam literatur dan laporan bisnis Internasional, bisnis retail dibagi menjadi tiga Format Usaha yaitu :
1) Format usaha pertama Retail format Pasar Tradisional. Format ini, banyakditemukan di Indonesia dan
merujuk pada kepemilikan Pribadi (Non Company). Pengelolaan usaha format ini, tidak dikelola dengan
aplikasi komputer terpadu terkait sistemInventory, Keuangan, dan Karyawan. Pemilik banyak
memanfaatkan pengaruh skill pribadi dia atau karyawan dalam mengelola usahanya. Tentunya format
usaha ini tidak akuntabel.
2) Format usaha retail kedua : Format Supermarket / Hypermarket. Pada format ini, sudah dipergunakan
aplikasi komputer terintegrasi terkait systeminventory, keuangan, dan karyawan. Pemajangan barang
dagangan sudah menggunakan Planogram dan berbasis database yang disusun atas rekaman penjualan.
Pengelolaan usaha terpusat,baik Purchasing maupu Logistik. Beberapa Supermarket, menggunakan
bauran systemsentralisasi dan desentralisasi.
3 | P a g e
3) Format ketiga, convenience store atau minimarket. Format channel ini sama mengguanakan aplikasi
komputer seperti Supermarket, hanya saja ukuran ruang usaha dan lokasi toko merujuk pada ke lokasi
pemukiman pendudukserta sentralisasipengelolaan usaha berbasis regional / wilayah.
Retail format Convenience store 212Mart beroperasidan berkembang dengan konsep Waralaba. Suroso
(2006) memberikan pengertian dari waralaba adalah terjemahan bebas dari kata franchise dimana menurut
Peraturan Pemerintah RI nomor 16 tahun 1997 tanggal13 Juni 1997, pengertian waralaba ( franchising ) adalah
suatu bentukkerjasamadimana pemberi waralaba ( franchisor ) memberikan izin kepada penerimawaralaba (
franchisee ) untuk menggunakan hak intelektualnya, seperti nama, merk dagang produk dan jasa dan sistem
operasi usahanya .
Budi Suseno (2006), menerangkan dalam usaha waralaba, bentuk kerjasama dapat ditinjau dari dua aspek
yaitu aspek formal dan relasional. Aspekformal landasan yang paling pentingadalah perjanjian kerjasama yang
dituangkan dalam dokumen tertulis. Sedangkanaspekrelasional adalah kerjasama yang bersifat operasional dan
tidak menutupkemungkinan juga bersifat hubungan emosional. Dalam hal ini kedua belah pihak sudah harus
sepakat untuk melakukan hubungan kerjasama yang saling menguntungkan tersebut dengan penuh kejujuran dan
saling percaya.
Langkah pertama sebelum membuka usaha minimarket adalah penentuan lokasi usaha. Pastikan lokasi
minimarket berada di tempat strategis. Misalkan dekat pusat keramaian orang, berada di sekitar perumahan
warga, di pinggir jalan raya yang ramai oleh lalu lintas kendaraan bermotor dll. Lokasi usaha sangat menentukan
kesuksesan sebuah minimarket. Selain itu, hal yang perlu diperhatikan adalah memilih lokasi usaha minimarket
atau tempat bisnis yang masih jarang pesaing serta belum ada kompetitor. Namun bisa saja Masyarakat
membuka minimarket walaupun sudah ada kompetitor dengan alasan permintaan masih tinggi dan belum bisa
dilayani secara baik.
Nugraheni dan Rachmawati (2018), mengungkapkan Pemanfaatan minimarket oleh masyarakat daerah
rural memiliki intensitasan kunjung kadang kadang ( 5-10 kunjungan selama satu bulan) dalam memanfatkan
minimarket. Alasan sebagian besarresponden memanfaatkan minimarket adalah karena kelengkapan barang,
dimana minimarket dipandang memiliki kelengkapan barang yang lebih tinggi bandingkan dengan warung
kelontong atau warung tradisional. Faktor yang mempengaruhi pemanfaatan minimarket berdasarkan lokasi
geografis pada daerah rural adalah kedekatan dengan tempat tinggal. Kedekatan dengan tempat tinggal menurut
responden menjadi alasan utama hal ini sesuaidengan tujuan dari didirikannya minimarket adalah untuk
memberikan pelayanan kepada masyarakat pada daerah sekita minimarket. Faktor geografis lain yang menjadi
faktor yang mempengaruhi pemanfaatan minimarket adalah kemudahan untuk diakses. Letak minimarket yang
terletak di pinggir jalan utama memberikan kemudahan responden untukmengakses minimarket. Lima faktor
kualitas pelayanan yang mempengaruhi pemilihan minimarket di daerah rural adalah kualitas dan kelengkapan
barang, variasi barang, kebersihan dan kenyamanan di dalam minimarket, kemudahan mencari barang, dan
pelayanan yang memuaskan. Kualitas dan kelengkapan barang memiliki nilai bobot yang paling tinggi.
Faktor lokasi geografis yang paling mempengaruhi pada daerah rural dan urban adalah kedekatan dengan
tempat tinggal dan kemudahan dijangkau. Faktor kualitas pelayanan pada daerah Rural kemudahan mencari
barang dan pelayanan yang memuaskan. Sedangkan daerah Urban faktor kualitas pelayanan yang paling
mempengaruhi adalah ketersediaan fasilitas pendukung dan waktu buka yang lama semisal buka 24 jam.
Fasilitas pendukung sepertiATM centre atau menerima fisilitas pembayaran non perbankan seperti : Bayar
Listrik, PDAM, Cicilan Kredit dan Top Up Pulsa.
Perusahaan besar maupun kecil, usaha rintisan maupun usaha rumahan, sangat membutuhkan analisa
keuangan untuk membantu kestabilan usaha yang dijalankan. Perusahaan-perusahaan besartentunya sudah
memiliki seorang ahli maupun analis keuangan yang bertugas untukmemprediksi kondisi keuangan suatu
perusahaan yang lalu dapat diambil langkah-langkah maupun kebijakan selanjutnya. Begitu juga Usaha Retail
Minimartket. Operator Minimarket(convenience store format) Indomaret, Alfamart dan 212Mart memiliki
kinerja keuangan sebagaimuara dari aktifitas usaha yang dilakukan masing masing management.
Laporan keuangan Almafart 2018, Ayuningtyas (2019), menunjukkan pendapatan perusahaan naik
8,71% menjadi Rp 66,82 triliun dari tahun sebelumnya Rp 61,46 triliun, sementara laba bersih meroket 117%
menjadi Rp 650,14 miliar (0,97%) dari sebelumnya Rp 300,28 miliar (0,49%)
Putra (2019), Franchise fee Indomaret yang ditawarkan ralatif tinggi. Franchise fee yang ditawarkan
Indomaret yaitu 75 juta rupiah (sebelum pajak) per 5 tahun, sedangkan Alfamart 45 juta rupiah per lima tahun.
Wilayah Medan terdapat berbagai daerah kurang mengenal Indomaret,karena kurangmya promosi. Break Event
Points yang ditawarkan Indomaret empat tahun,sedangkan Alfamart antara 3-4 tahun.
212Mart, tidak membebani calon investor dengan biaya Franchise Fee, Royalty, dan management fee
apabila ingin membuka minimarket 212Mart. Anonim (2019), Biaya investasiawal berkisar Rp.212 Juta sampai
Rp. 432 Juta belum termasuk biaya, perizinan , sewa dan renovasi bangunan .
Analisis SWOT merupakan singkatan dari strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunity
(kesempatan), dan threat (ancaman). Analisis ini pertama kali diperkenalkan oleh Albert Humphrey yang
4 | P a g e
memimpin proyek riset di Stanford University. Melalui analisis SWOT, kita dapat melakukan identifikasi faktor
internal (strength dan weakness) dan faktor eksternal (opportunity dan threat) dari organisasi secara sistematis
untuk merumuskan strategi organisasi.
Analisis SWOT adalah analisis yang berdasarkan pada anggapan bahwa suatu strategiyang efektif
berasal dari sumber daya internal (strength dan weakness) dan eksternal (opportunity dan threat). Keuntungan
dari analisis SWOT adalah menghubungkan faktor internal dan eksternal untuk merangsang strategibaru, oleh
karena itu perencanaan yang berdasarkan pada sumber daya dan kompetensi dapat memperkaya analisis SWOT
dengan mengembangkan perspektif internal (Dyson, 2002).
Menurut Ferrel dan Harline (2005), fungsidari Analisis SWOT adalah untukmendapatkan informasi
dari analisis situasi dan memisahkannya dalam pokok persoalan internal (kekuatan dan kelemahan) dan pokok
persoalan eksternal (peluang dan ancaman). Analisis SWOT tersebut akan menjelaskan apakah informasi
tersebut berindikasi sesuatu yang akan membantu perusahaan mencapai tujuannya atau memberikan indikasi
bahwa terdapat rintangan yang harus dihadapi atau diminimalkan untuk memenuhi pemasukan yang diinginkan.
Dalam membuat keputusan,lembaga bisnis atau perusahaan perlu pertimbangan faktor internal yang
mencakup kekuatan dan kelemahan maupun faktor eksternal yang mencakup peluang dan ancaman. Dalam hal
ini analisis SWOT dipakai jika para penentu strategiperusahaan mampu melakukan pemaksimalan peranan
faktor kekuatan dan memanfaatkan peluang sekaligus berperan sebagaialat untukmeminimalisi kelemahan yang
terdapat dalam tubuh organisasidan menekan ancaman yang timbul dan harus dihadapi dengan tepat
(Wahyuning,2008)
METODE PENELITIAN
Penelitian dalam makalah ini menggunakan metode kuatitatif, metode ini digunakan karena beberapa
pertimbangan. Pertama, menyesuaikan metode kuatitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan
ganda. Kedua, metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh
bersama dan terhadap pola-pola nilai yang dihadapi. Sumber data utama dalam penelitian kuatitatif ialah data
seperti dokumen penelitian, media journal dan lain-lain. Sumber data menunjukkan asal informasi diperoleh.
Data diperolehdari sumber yang tepat dan relevan.
1. Analisa SWOT Usaha Minimarket 212mart di Taman Meruya Ilir
Analisis dalam penelitian ini menggunakan matrik SWOT sesuaijudul dantujuan dari penelitian itu sendiri yaitu
untuk menyusun strategy dalam operasional minimarket 212Mart kedepannya di Taman Meruya Ilir. Matrik ini
dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang danancaman eksternal yang dihadapi perusah aan dapat
disesuaikan dengan kekuatandan kelemahan yang dimilikinya. Matrik ini dapat menghasilkan
empatkemungkinan alternatif strategis.
Analisis SWOT kualitatif di Diagram 1 di bawah dapat dioptimalkan secara kuantitaif via perhitungan SWOT
yang dioptimalkan oleh Pearce dan Robinson agar diketahui secara pasti posisi organisasiyang
sebenarnya (Anonim2, 2019). Hasil analisanya Posisi organisasisetelah melakukan analisa kuantitatif ini
terbagi menjadi : empat strategy responding : Strategy Progresif, strategy diversifikasi, ubah strategy dan
Strategy Bertahan.
5 | P a g e
Diagram 1. Analisa SWOT Usaha Pendekatan Pierce dan Robinson
Jeremy Bradley dalam Michelle Seidel ( 2019), Strategi defensif adalah alat manajemen yang dapat
digunakan untuk menangkis serangan dari pesaing potensial. Anggap saja sebagai medan
pertempuran: Anda harus melindungi pangsa pasar Anda untuk menjaga agar pelanggan Anda bahagia
dan keuntungan Anda stabil.
Perusahaan lama juga dapat menyerang dalam upaya Pemain Baru untuk memasuki pasar,
memposisikan ulang diri mereka sendiri, atau meningkatkan posisi pasar mereka. Pasar adalah arena
yang dinamis di mana perusahaan mencoba melakukan ekspansi ke industri mereka atau
memposisikan diri mereka sendiri di segmen lain dalam industri. Ketika perusahaan berusaha untuk
meningkatkan posisi mereka,mereka terlibat dalam pertempuran kompetitif dan mengadopsi strategi
ofensif
Analisa SWOT dalam upaya meritis usaha minimarket 212Mart di Taman Meruya Ilir, dilakukan
dalam dua sisi : Faktor Internal dan Faktor External
A. SWOT FAKTOR INTERNAL
STREGHT
o Captive Market semua Jamaah Muslim di Taman Meruya Ilir sebagaipembeli inti. Bisa terus
bertambah
o Daya Beli dan Gaya Hidup Warga TMI yang sudah sesuaidengan Usaha Minimarket Modern
o Ketersediaan Berbagai Pemasok Inti dan Cadangan yang memperkuat Ketersedian Produk dan
membangan MerekMinimarket
WEAKNESS
o Sewa Tempat Usaha di TMI Mahal lbh dari 10 persen estimate Revenue
o Potensi Kokosongan Barang dagangan merujuk pada Kinerja operator Inti 212Mart ( blm Pengalaman
dan volume Beli grup yang rendah)
o Customer Switch. Potensi Harga Jual Produk yang lebih Mahal dibanding Pesaing (sama formart
minimarket ) yg ada di TMI, mebuat berpeluang Pindah Tempat
o Modal Awal Untuk Investasitidak Cukup dan sulit Mencari tambahan. Butuh Minimal IDR 400 Juta
untuk Ukuran Toko Ukuran 60 M2, diluar biaya sewa tempat usaha dan Renovasi
6 | P a g e
o Jumlah Real Anggota dan Penanam Modal Koperasi kurang 100 Orang. Ini merupakan Cikal Bakal
Pelanggan Loyal (captive Market). BEP jumlah pelanggan tetap secure
B. SWOT FAKTOR EXTERNAL
OPPORTUNITY
o Jumlah Jamaah /calon pembeli yg banyak di TMI serta bisa DIterus bertambah sehubungan lokasiTMI
yang strategis dan banyak Perumahan Lain di sekitaran.
o Semangat Euforia 212 yang bisa membuat Customer Loyal dan sesuaitarget market usaha minimart
terkait daya beli.
o Produk yang ditawarkan bisa melebar pada Items /jasa diluar minimarket terkait Kebutuhan Jamaah
lainnya : Fashion, RTE bahkan Moslim Fashion
TREAT
o Sudah operasionalnya Minimarket Nasional ( 5-7 outlet) sebagaipesaing dan sudah handaldalam
management
o Rendahnya tingkat ketersedian Stock barang Jualan akan membuat Jamaah beralih ke Minimarket
Nasional (switching), sebab ini terkait kebutuhan bahan Pokok.
o Harga Jual Produk berpotensiindex nya lebih tingga dibanding pesaing
2. TATA KELOLA RENCANA BUKA USAHA MINIMARKET BARU
Pada dasarnya , berikut di bawah ini adalah enam faktor yang bisa dijadikan sebagaibahan referensi dalam
membuka Usaha Minimarket pada umumnya :
A. Lokasi Usaha
Hal terpenting yang perlu diperhatikan ketika ingin membuka usaha ritel adalah lokasi. Kesalahan dalam
menentukan lokasi ini bisa membawa dampak negatif dalam jangka panjang. Bukan hanya berdasarkan pada
pertimbangan yang yang sudah dikeluarkan guna menyewa atau membangun tempat, tapi juga biaya tambahan
seperti listrik, surat perizinan usaha dan lain sebagainya. Di samping itu, lokasi yang tidak tepat juga sangat
mempengaruhi tingkat pengunjung atau pembeli. Tentunya akan sangat merugikan, apabila yang terjadi
kemudian adalah pendapatan tidak sebanding dengan jumlah modal yang telah dikeluarkan. Karenanya, pikirkan
dengan matang mengenai rencana penetapan lokasi supaya tidak merugikan Anda di kemudian hari.
Guswai (2013), menyataan bahwa ada beberapa panduan dalam memilih lokasi untuk membangun usaha ritel, di
antaranya adalah : Terlihat, lalu lintas yang padat, arah pulang ke rumah, fasilitas umum, biaya akuisisi,
peraturan atau perizinan, akses,infrastruktur, potensipasar yang tersedia dan juga legalitas
B. Harga Yang Tepat
Seperti pengertiannya,bisnis ritel ini umumnya menyediakan produk konsumsi sehari-hari. Contohnya adalah
perlengkapan mandi dan juga perlengkapan dapur. Dimana sudah jelas bahwa saingan Anda banyak sekali. Oleh
sebab itu, sebagai peretail maka Anda dituntut untukbisa melakukan control harga secara tepat.
Jangan sampai harga jual menjadi terlalu tinggi, karena hal ini akan membuat para pelanggan berpindah belanja
ke tempat lain yang menawarkan harga lebih rendah dan toko menjadi sepi. Sebaliknya, jangan pula menerapkan
harga terlalu murah karena bisa mengakibatkan Anda memeperoleh keuntungan yang sangat sedikit, sehingga
kemudian modal tidak bisa diputar.
C. Menyediakan Produk Lengkap
Meskipun konsepnya adalah usaha ritel, namun kelengkapan ketersediaan produk yang dijual dapat menjadi
salah satu faktor penunjang keberhasilan. Dengan semakin banyak barang jualan, maka akan membuat pembeli
memiliki pilihan lebih. Dengan kata lain, produk yang lengkap tentu dapat memperluas jangkauan pengunjung.
D. Lay Out dan Suasana Toko
Suasana toko juga menjadi faktor yang turut memengaruhi keberhasilan usaha retail. Suasana yang kondusif
tentu bisa membuat pembeli betah belanja di toko Anda. Contoh mudahnya adalah dengan menyetel musik dan
mengatur dekorasi dan penataan barang dagangan (Planogram ) di dalam toko. Oleh sebab itu, sangat penting
7 | P a g e
bagi peretail untukmemerhatikan tingkat kenyamanan pelanggan saat berbelanja. Guna menciptakan sebuah
suasana menyenangkan di toko Anda,maka ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu desain interior dan
eksterior toko. Desain interior meliputi nilai seni sebuah toko, tata letak seperti penempatan meja kasir dan
barang dagangan,desain ruangan yang menarik dan sebagainya. Sedangkan desain eksterior mencakup bentuk
bangunan secara fisik yang bisa dilihat dari luar.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel. Analisa SWOT Usaha Minimarket 212Mart di Taman Meruya Ilir
( Pendekatan Pierce danRobinson)
STRONG SKOR BOBOT TOTAL WEAK SKOR BOBOT TOTAL
o    Captive Market semua Jamaah 
Muslim di Taman Meruya Ilir
sebagai pembeli inti. Bisa terus
bertambah
2 0,2 0,4
o    Sewa Tempat Usaha di TMI Mahal lbh 
dari 10 persen estimate Revenue
8 0,2 1,6
o    Daya Beli dan Gaya Hidup 
Warga TMI yang sudah sesuai
dengan Usaha Minimarket Modern
9 0,3 2,7
o    Potensi Kokosongan Barang dagangan 
merujuk pada Kinerja operator Inti
212Mart
7 0,1 0,7
o    Tersedia Banyak Lokasi Milik 
Komunitas di Lokasi strategis untuk
Minimarket
8 0,4 3,2
o    Customer Switch.  Potensi  Harga Jual 
Produk yang lebih Mahal dibanding
Pesaing
8 0,1 0,8
o    Ketersediaan Berbagai 
Franchisor dan Player lain
memperkuat Ketersedian Produk
9 0,1 0,9
o    Jumlah Real Anggota dan Penanam 
Modal Koperasi kurang 100 Orang. Lokasi
harus open market
9 0,6 5,4
TOTAL 1 7,2 TOTAL 1 8,5
SELISIH PELUANG ( S-W Point = 7,2-8,5 )= - 1,3 = X
STRONG SKOR BOBOT TOTAL WEAK SKOR BOBOT TOTAL
o    Sudah ada Minimarket  ( 5-7 
outlet) sebagai pesaing dan sudah
handal dalam management 9 0,6 5,4
o    Jumlah calon Anggota yg dan bisa 
DIterus bertambah sehubungan banyak
Perumahan Lain di sekitaran. 8 0,55 4,4
o    Potensi Rendahnya OPA akan 
membuat Jamaah beralih ke
Minimarket Nasional (switch out ). 8 0,3 2,4
o    Semangat kolektifitas  Euforia 212 
membuat Customer Loyal 8 0,4 3,2
o    Potensi Index Harga  Jual Lbh 
Mahal dibanding Pesaing 7 0,1 0,7
o    Produk yang ditawarkan bisa melebar 
pada Kategori Lain: Finance Service, RTE,
Jajan Pasar dll 6 0,05 0,3
TOTAL 1 8,5 TOTAL 1 7,9
SELISIH Ancaman ( O-T Point = 7,9-8,5) = - 0,6 = Y
8 | P a g e
Diagram 2. Hasil Analisa SWOT Usaha Minimarket 212MArt Taman Meruya Ilir (TMI)
Posisi spot strategy kelayakan Usaha Minimarket 212Mart di TMI ada pada point (-1,3; -0,6) ini, Pada
diagram ini diggambarkan posisi sebuah organisasiyang lemah dan menghadapi tantangan besar. Anjuran
taktik yang diberikan adalah Strategi Bertahan, artinya kondisi internal organisasiberada pada alternatif
dilematis. Oleh karenanya organisasidisarankan untukmemakai strategi bertahan, mengontrol performa internal
supaya tak semakin terjerembab. Taktik ini dipertahankan sambil terus berusaha memperbaiki diri sepanjang
beroperasi.
Pada dasarnya strategy defensif yang dilakukan perusahaan adalah merasionalisasi biaya. Dalam kondisi
tertentu perusahaan akan lebih memilih strategi yang akan mempertahankan posisiyang ada saat ini atau
karena kondisi yang terbatas maka perusahaan, paling tidak harus survive.
Beberapa strategidefensive yang dapat diterapkan sesuaidengan urutan skala prioritas mulai dari strategi
yang paling awal yaitu strategi penghematan. Apabila apa program yang jika telah diterapkan tidak ada hasil
maka strategi berikutnya adalah divestasi yaitu melepas asset perusahaan yang tidak produktif. Strategy
Mendukung Strategy Berbenah
(Strong)
Mendukung Strategy Agresif
( Weakness)
Kuadran III Kuadran I
-1,3
-0,6
Mendukung Strategy Defensif
( TREAT)
Mendukung Strategy Diversifikasi
( Opportunity)
Kuadran IV Kuadran II
Berbagai Peluang ( S-W Point = 7,2-8,5 = - 1,3 ) = X
KelemahanInternal
KekuatanExternal
Berbagai Ancaman ( O-T Point = 7,9-8,5 = - 0,6 ) = Y
9 | P a g e
divestasisaat ini banyakdilakukan pelaku retail format Hypermarket di Indonesia sepanjang tahun 2017-2019.
PT. Hero Supermarket Tbk, sampai akhir tahun 2017 menutup 32 gerai (outlet) karena outlet ini merugi, PT,
Mitra Adiperkasa menutup 321 gerai tahun 2017 (Widowati, 2019).
Dalam analisanya tentang strategibersaing (competitive strategy atau disebut juga Porter’s Five Forces) suatu
perusahaan, Michael A. Porter dalam Ali (2018), memperkenalkan tiga jenis strategigenerik, yaitu:
Keunggulan Biaya (Cost Leadership), Pembedaan Produk (Differentiation), dan Focus.
Strategi Biaya Rendah (cost leadership) menekankan pada upaya memproduksi produk standar(sama dalam
segala aspek) dengan biaya per unit yang sangat rendah. Produk ini (barang maupun jasa) biasanya ditujukan
kepada konsumen yang relatif mudah terpengaruh oleh pergeseran harga (price sensitive) atau menggunakan
harga sebagaifaktor penentu keputusan. Dari sisi perilaku pelanggan, strategijenis ini amat sesuaidengan
kebutuhan pelanggan yang termasuk dalam kategori perilaku low-involvement, ketika konsumen tidak (terlalu)
peduli terhadap perbedaan merek, (relatif) tidak membutuhkan pembedaan produk, atau jika terdapat sejumlah
besarkonsumen memiliki kekuatan tawar-menawar yang signifikan.
Strategi Pembedaan Produk (differentiation), mendorong perusahaan untuk sanggup menemukan keunikan
tersendiri dalam pasaryang jadi sasarannya.Keunikan produk (barang atau jasa) yang dikedepankan ini
memungkinkan suatu perusahaan untukmenarik minat sebesar-besarnya darikonsumen potensialnya.Cara
pembedaan produk bervariasi dari pasar ke pasar,tetapi berkaitan dengan sifat dan atribut fisik suatu produk atau
pengalaman kepuasan (secara nyata maupun psikologis) yang didapat oleh konsumen dari produk tersebut.
Strategi fokus digunakan untukmembangun keunggulan bersaing dalam suatu segmen pasar yang lebih
sempit. Strategi jenis ini ditujukan untukmelayani kebutuhan konsumen yang jumlahnya relatif kecil dan d alam
pengambilan keputusannya untukmembeli relatif tidak dipengaruhi oleh harga. Dalam pelaksanaannya –
terutama pada perusahaan skala menengah dan besar –, strategi fokus diintegrasikan dengan salah satu dari dua
strategi generik lainnya: strategi biaya rendah atau strategi pembedaan karakteristik produk.
Syarat bagi penerapan strategiini adalah adanya besaran pasar yang cukup (market size), terdapat potensi
pertumbuhan yang baik, dan tidak terlalu diperhatikan oleh pesaing dalam rangka mencapai keberhas ilannya
(pesaing tidak tertarik untuk bergerak pada ceruk tersebut).Strategi ini akan menjadi lebih efektif jika konsumen
membutuhkan suatu kekhasan tertentu yang tidak diminati oleh perusahaan pesaing.Biasanya perusahaan yang
bergerak dengan strategiini lebih berkonsentrasipada suatu kelompok pasartertentu (niche market), wilayah
geografis tertentu,atau produk (barang atau jasa) tertentu dengan kemampuan memenuhi kebutuhan konsumen
secara baik (David, 1998).
Komunitas Pendiri Koperasi Syariah yang merencanakan membuka Minimarket 212Mart diharuskan
membuat rencana usaha yang matang dan terukur juga harus menyusun rencana kerja yang defensif dikarenakan
situasiusaha yang difensif. Merujuk pada teory Michael A. Porter mengintrodusir / memperkenalkan tiga jenis
strategi generik, yaitu: Keunggulan Biaya (Cost Leadership), Pembedaan Produk (Differentiation), dan Focus .
Perlu sekali mendapatkan Lokasi Usaha yang strategis di sekitar Taman Meruya Ilir, yang dilewati tafik lalu
lintas umum, yang akan membuat minimarket 212mart ini akan terbuka pada pasar Umum (pembeli umum).
Rencana bisnis ini sangat significant menghasilkan jumlah trafik pengunjung yang berujung pada penjualan
toko.
Disamping hal di atas perlu juga mendapatkan lokasi usaha dengan sewa lokasi yang murah milik anggota
Koperasi, hal ini untuk menekan biaya operasional. Biaya sewa tempat usaha dalam strukturbiaya opersional
toko termasuk domina. Biaya sewa tempat usaha yang sehat baiknya berkisar 5-7 persen. Apabila lokasi usaha
menghabiskan biaya operasionallebih dari 7 persen dari penjualan sebulan,ini akan mendorong hasil usaha yang
merugi sebab penetapan harga jual (Initial Mark Up) pada format retail ini hanya berkisar 15 – 21 persen dan
Gross Profit hanya sekitar 16 persen tertingginya.
10 | P a g e
Selanjutnya, dari sisi Pemain usaha lama Ada dua pendekatan untukstrategi defensif dalam manajemen
strategis.Pendekatan pertama ditujukan untuk memblokir pesaing yang mencoba mengambil alih bagian dari
pangsa pasar. Memotong harga produk Anda, menambahkan insentif atau diskon untuk mendorong p elanggan
untuk membeli atau meningkatkan kampanye iklan dan pemasaranadalah cara umum terbaik untuk melakukan
hal ini.
Pendekatan kedua lebih pasif. Di sini, pemain Usaha Lama mengumumkan inovasi produk baru,
merencanakan ekspansi perusahaan dengan membuka rantai baru atau menghubungkan kembali dengan
pelanggan lama (sekarang) untuk mendorong mereka membeli . Ini masih merupakan metode untukmencegah
persaingan merampas pelanggan dan penghasilan yang sudah didapatkan,tetapi dilakukan dengan cara yang
lebih santaidan kurang agresif, sedangkan pendekatan pertama aktif dan langsung.
Pemain Usaha lama AlfaMart, baik untuk menghadapi persaingan dengan pendatang baru 212Mart atau
bahkan pesainng lama Indomart, strategy yang mereka lakukan, perusahaan terus melakukan expansi diwilayah
Indonesia yang masih belum ada cabang sperti ke wilayah Indonesia Timur. Tahun 2020, Alfamart membuka
Cabang baru di Kota Palu Sulawesi. Tahun 2019, dipenghujung tahun Alfamart sudah memiliki 13.308 toko
(outlet) di Seluruh Cabang Indonesia. Dalam hal menjaga pangsa pasardi wilayah dimana cabang Alfamart
sudah ada, pihak management mengumumkan innovasil bisnis model baru dengan membuka Gerai Alfa X.
Gerai Alfa X ini merupakan model bisnis Baru dengan mentargetkan Konsumen Millenial dengan menyediakan
gerai yang menyediakan tempat Minum Kopi, tempat duduk yang memenuhi kebutuhan target market untuk
akses internet, ruang meeting kecil, dan tentunya tetap pada bisnis inti Mereka menjual food snack, category
produk yang terkait dan relevan dengan target market tentunya. Aktifitas usaha retail menimarekt Alfamart ini,
sudah cukup menggambarkan bagaimana penerapan Strategy Bertahan yaitu dengan Ekspansi dan Inovasi.
KESIMPULAN
1. Usaha minimarket 212Mart merupaka usaha eceran masuk dalam kategori format Convenience Store. Usaha
format ini, dalam situasibisnis retail di Indonesia sangat agresif dan expansif. Pemain retail format convenience
(minimarket) : Alfamart dan Indomaret. Channel retail minimarket ini meningkat + 6,8 persen (Oktober YTD
2018 vs 2017), sementara itu format Supermarket / Hypermarket sales turun – 4,7 persen. Format Pasar
tradisonal turun dua persen ( Kontribusi Format Pasar Tradisional 57,7 persen tutun menjadi 56,5 persen YoY
Bulan Oktober 2017 vs 2018 ).
2. Minimarket strategy berkembangnya mendekati wilayah permukiman penduduksebagai basis pangsa
pasarnya dan juga merambah ke area pedesaan sehingga membuka pergeseran pembeli bahan pokok dari pasar
tradisional ke format Convenience store atau minimarket.
3. Homogenitas dan semangat 212 Komunitas di Taman Meruya Ilir Jakarta Barat untukmembuka Usaha
minimarket dituntut terus berkembang untuk menambah anggota koperasi sebagaicore competitiveness, hal ini
menjadi kewajiban dikarenakan situasipersaingan usaha sejenis sangat tinggi di wilayah setempat yang
dilakukan oleh Retail existing player: Indomaret dan Alfamart.
4. Analisa SWOT usaha minimarket 212Mart di Perumahan Taman Meruya Ilir dimana sudah banyakpesaing
minimarket Indomaret dan Alfamart, secara kualitatif dan kuantitatif menyimpulkan bahwa Usaha ini
diggambarkan pada posisi sebuah organisasiyang lemah dan menghadapi tantangan besar. Anjuran taktik
strategi yang diberikan adalah Strategi Bertahan
5. Lokasi Usaha, sangat menentukan kinerja usaha minimarket. Lokasi usaha ini tidak saja bermuara pada
pecapian target Sales dikarenakan terbukanya pada pembeli Umum. Lokasi usaha juga terkait pada rendahnya
biaya operasional usaha. Rendahya biaya operasionaltoko mendukung strategy bertahan .
11 | P a g e
6. Pemain Usaha Lama (Alfamart dan Indomaret), makin intensip melakukan Promosi Usaha terkait
Penyampaian harga murah dan Program Loyalty promo penukaran Stamp koleksi dengan peralatan Masak, hal
ini dimaksudkan untuk mempertahankan pelanggan lama tetap setia berbelanja ke Gerai Mereka dan juga
sebagairespon balik terhadap masukannya pemain baru: 212Mart.
7. Pada Pemain retail minimarket lama, Strategy Bertahan diterapkan dengan melakukan expansi usaha ke
wilayah baru ke wilayah Indonesia Timur dan melakukan Inovasi Usaha bisnis model baru seperti gerai Alfa X.
S A R A N
1. Mengingat pentingnya Lokasi Usaha terkait Kinerja Usaha, disarankan koperasi mengajukan sewa tempat
usaha berlokasi strategis dan milik anggota Koperasi sehingga biaya sewa bisa lebih bersaing.
2. Perlu penelitian lebih lanjut perihal korelasi Konsep Komunitas ( Jamaah) terhadap loyalitas sebagai
pelanggan berbelanja pada tempat usaha bersama, yaitu Minimarket 212Mart. Hal ini disebabkan adanya potensi
indeks harga jual dan kekosongan barang dagangan di lokasi usaha (stock out ), barang kosong yang membuat
Pembeli berpindah (switch out )
3. Perlu lakukan analisa SWOT yang terpisah terhadap Franchisor 212Mart, sehingga Franchisee bisa menyusun
strategy yang terkait dan relevan dengan hasil analisa yang pada akhirnya akan membuat rencana usaha yang
ungguldan bertahan
4. Sebagai pendatang baru,franchisee perlu melakukan upaya menjaga soliditas dan loyalty untuk target pasar
inti mengingat pemain lama akan melakukan strategy Promosi terkait Harga Jual yang Murah. Franchisee tegas
dan focus pada visi dan misi Usaha yang terus di tumbuhkan pada target market homogen yaitu : konsumen
Muslim sekitar lokasi outlet.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Hapzi. 2018. ModulManajemen Strategic Program Studi MagisterManagement. UMB Jakarta
Anonim, 2019. https://www.waralabaku.com/franchise-peluang-usaha-minimarket-212mart (Diakses 10
Oktober 2019 Oleh Hazrin Zainal Jam 5.17 WIB)
Anonim2, 2019. Analisis SWOT Internal dan Eksternal Beserta Contohnya pada
https://informazone.com/analisis-swot/ (Diakases oleh Hazrin Zainal, 10 Oktober 19 Jam 11.06)
Ayuningtyas,Dwi. 2019. Usaha Minimarket Kokoh, Fitch: Alfamart Ungguli Pesaing.
https://www.cnbcindonesia.com/market/20190426155045-17-69135/usaha-minimarket-kokoh-fitch-alfamart-
ungguli-pesaing (diakses 9 Oktober 19 oleh Hazrin Zainal jam 18.45 ).
Budi Suseno,Darmawan, 2006. Waralaba Bisnis Minim Resiko Maksim Di Laba. Pilar Media. Yogyakarta
David, F. R.1998. Strategic Management. Prentice Hall, Philiphines.
Dyson, Robert G. 2002. “Strategic development and SWOT Analysis at The University of Warwick”. European
Journal of Operational Research 152: 631-640
Ferrel, O.C danHarline D., 2005. Marketing Strategy.Thomson Corporation. SouthWestern
Guswai,C. F., (2013), Retail Excellence Series - What I Learned From Hypermarket Bussines.Gramedia
12 | P a g e
Jeremy Bradley dalam Michelle Seidel (2019) . https://smallbusiness.chron.com/defensive-strategies-strategic-
management-60016.html (diakses oleh hazrin Zainal 30 Desember 2.12 WIB).
Nugraheni D.Y. dan Rachmawati R., (2018), Kajian Lokasi dan Pola Distribusi Minimarket Serta
Pemanfaatannya Oleh Masyarakat di Kabupaten Sleman. Artikel dalam
http://lib.geo.ugm.ac.id/ojs/index.php/jbi/article/download/876/849 (Diakses 9 Oktober 19 oleh Hazrin
Zainal Jam 10:05)
Putra, Dendy.( 2019) https://independent.academia.edu/DendyPutra1(Diakses oleh Hazrin Zainal 9 Oktober
2019:jam 7:10)
Sasongko, Wisnu.,(2019). Executive Director, Head of Retailer Vertical Nielsen Indonesia.Nielsen : Ritel
Convenience Tumbuh Pesat di Asia Tenggara
Sarosa, Pietra, 2006. Mewaralabakan Usaha Anda Panduan Praktis dan Komprehensif Mengembangkan Usaha
dengan Sistem Waralaba. Elex Media Komputindo. Jakarta
Wahyuning,Ratna. (2008 ). ANALISIS SWOT PADA USAHA WARALABA(Studi Kasus Bakso Kota Cak
Man Malang). Univeritas Islam Negeri. Malang
Widowati, Hari (2019). Giant Supermarket Tutup, 4 Perusahaan Ini Lebih Dulu Tutup Gerai. Artikel ini telah
tayang di Katadata.co.id dengan judul "Giant Supermarket Tutup, 4 Perusahaan Ini Lebih Dulu Tutup Gerai" ,
https://katadata.co.id/berita/2019/06/25/giant-supermarket-tutup-4-perusahaan-ini-lebih-dulu-tutup-gerai/

More Related Content

What's hot

Bab 12 service culture
Bab 12 service cultureBab 12 service culture
Bab 12 service culture
Lizar Alfansi
 
Contoh Kasus Analisis Bisnis
Contoh Kasus Analisis BisnisContoh Kasus Analisis Bisnis
Contoh Kasus Analisis Bisnis
Nurmansyah Arif W
 
Artikel ilmiah msdm
Artikel ilmiah msdmArtikel ilmiah msdm
Artikel ilmiah msdm
magdalena praharani
 
Implementasi erp (enterprise resource planning) indofood tbk.
Implementasi erp (enterprise resource planning) indofood tbk.Implementasi erp (enterprise resource planning) indofood tbk.
Implementasi erp (enterprise resource planning) indofood tbk.Anisa Osariana
 
Bisnis Internasional Bab 8 "Kekuatan Fisik Dan Lingkungan"
Bisnis Internasional Bab 8 "Kekuatan Fisik Dan Lingkungan"Bisnis Internasional Bab 8 "Kekuatan Fisik Dan Lingkungan"
Bisnis Internasional Bab 8 "Kekuatan Fisik Dan Lingkungan"
Farandi Octorizki
 
Kelompok 1 bab 17 pemeliharaan dan keandalan
Kelompok 1 bab 17 pemeliharaan dan keandalanKelompok 1 bab 17 pemeliharaan dan keandalan
Kelompok 1 bab 17 pemeliharaan dan keandalan
FinolaTrisnisa1
 
Etika Bisnis - Tanggung Jawab Perusahaan
Etika Bisnis - Tanggung Jawab PerusahaanEtika Bisnis - Tanggung Jawab Perusahaan
Etika Bisnis - Tanggung Jawab Perusahaan
Sunu Puguh
 
Strategi tata letak (layout)
Strategi tata letak (layout)Strategi tata letak (layout)
Strategi tata letak (layout)
Tika Karomah
 
CONTOH Laporan kunjungan industri tahu (2)(1)
CONTOH Laporan kunjungan industri tahu (2)(1)CONTOH Laporan kunjungan industri tahu (2)(1)
CONTOH Laporan kunjungan industri tahu (2)(1)
RANDI AKHY
 
Tata Letak (Layout)
Tata Letak (Layout)Tata Letak (Layout)
Tata Letak (Layout)
Sifa Siti Mukrimah
 
KELOMPOK 3 PT GARUDA FOOD
KELOMPOK 3 PT GARUDA FOODKELOMPOK 3 PT GARUDA FOOD
KELOMPOK 3 PT GARUDA FOOD
ariqswg
 
Just In Time
Just In Time Just In Time
Just In Time
Yesica Adicondro
 
Analisis SWOT KFC Indonesia
Analisis SWOT KFC IndonesiaAnalisis SWOT KFC Indonesia
Analisis SWOT KFC Indonesia
Mandala Paramadamara Pranata
 
strategi-internasional
strategi-internasionalstrategi-internasional
strategi-internasional
Wudele Phong
 
Tps (toyota production system)
Tps (toyota production system)Tps (toyota production system)
Tps (toyota production system)
systech indonesia
 
Analisis Sistem Informasi Penjualan Alfamart
Analisis Sistem Informasi Penjualan Alfamart Analisis Sistem Informasi Penjualan Alfamart
Analisis Sistem Informasi Penjualan Alfamart
SariWahyuningsih4
 
Supply Chain Management Makalah
Supply Chain Management MakalahSupply Chain Management Makalah
Supply Chain Management Makalah
Yesica Adicondro
 
Pertemuan ke 5
Pertemuan ke 5Pertemuan ke 5
Pertemuan ke 5
padlah1984
 
Makalah SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA
Makalah SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIAMakalah SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA
Makalah SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA
Naila Rosyidah
 

What's hot (20)

Bab 12 service culture
Bab 12 service cultureBab 12 service culture
Bab 12 service culture
 
Contoh Kasus Analisis Bisnis
Contoh Kasus Analisis BisnisContoh Kasus Analisis Bisnis
Contoh Kasus Analisis Bisnis
 
Artikel ilmiah msdm
Artikel ilmiah msdmArtikel ilmiah msdm
Artikel ilmiah msdm
 
Implementasi erp (enterprise resource planning) indofood tbk.
Implementasi erp (enterprise resource planning) indofood tbk.Implementasi erp (enterprise resource planning) indofood tbk.
Implementasi erp (enterprise resource planning) indofood tbk.
 
Bisnis Internasional Bab 8 "Kekuatan Fisik Dan Lingkungan"
Bisnis Internasional Bab 8 "Kekuatan Fisik Dan Lingkungan"Bisnis Internasional Bab 8 "Kekuatan Fisik Dan Lingkungan"
Bisnis Internasional Bab 8 "Kekuatan Fisik Dan Lingkungan"
 
Kelompok 1 bab 17 pemeliharaan dan keandalan
Kelompok 1 bab 17 pemeliharaan dan keandalanKelompok 1 bab 17 pemeliharaan dan keandalan
Kelompok 1 bab 17 pemeliharaan dan keandalan
 
Etika Bisnis - Tanggung Jawab Perusahaan
Etika Bisnis - Tanggung Jawab PerusahaanEtika Bisnis - Tanggung Jawab Perusahaan
Etika Bisnis - Tanggung Jawab Perusahaan
 
Strategi tata letak (layout)
Strategi tata letak (layout)Strategi tata letak (layout)
Strategi tata letak (layout)
 
Analisis pohon kepputusan
Analisis pohon kepputusanAnalisis pohon kepputusan
Analisis pohon kepputusan
 
CONTOH Laporan kunjungan industri tahu (2)(1)
CONTOH Laporan kunjungan industri tahu (2)(1)CONTOH Laporan kunjungan industri tahu (2)(1)
CONTOH Laporan kunjungan industri tahu (2)(1)
 
Tata Letak (Layout)
Tata Letak (Layout)Tata Letak (Layout)
Tata Letak (Layout)
 
KELOMPOK 3 PT GARUDA FOOD
KELOMPOK 3 PT GARUDA FOODKELOMPOK 3 PT GARUDA FOOD
KELOMPOK 3 PT GARUDA FOOD
 
Just In Time
Just In Time Just In Time
Just In Time
 
Analisis SWOT KFC Indonesia
Analisis SWOT KFC IndonesiaAnalisis SWOT KFC Indonesia
Analisis SWOT KFC Indonesia
 
strategi-internasional
strategi-internasionalstrategi-internasional
strategi-internasional
 
Tps (toyota production system)
Tps (toyota production system)Tps (toyota production system)
Tps (toyota production system)
 
Analisis Sistem Informasi Penjualan Alfamart
Analisis Sistem Informasi Penjualan Alfamart Analisis Sistem Informasi Penjualan Alfamart
Analisis Sistem Informasi Penjualan Alfamart
 
Supply Chain Management Makalah
Supply Chain Management MakalahSupply Chain Management Makalah
Supply Chain Management Makalah
 
Pertemuan ke 5
Pertemuan ke 5Pertemuan ke 5
Pertemuan ke 5
 
Makalah SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA
Makalah SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIAMakalah SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA
Makalah SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA
 

Similar to Analisa swot dan tanggapan strategy bertahan bisnis minimarket 212 mart

manajemen retail
manajemen retailmanajemen retail
manajemen retail
Devi Rahmi
 
BE-GG, Yuwan Ditra krahara, Hapzi Ali, Analisis Etika Bisnis dan manajemen ki...
BE-GG, Yuwan Ditra krahara, Hapzi Ali, Analisis Etika Bisnis dan manajemen ki...BE-GG, Yuwan Ditra krahara, Hapzi Ali, Analisis Etika Bisnis dan manajemen ki...
BE-GG, Yuwan Ditra krahara, Hapzi Ali, Analisis Etika Bisnis dan manajemen ki...
yuwan ditra krahara
 
BE-GG, Yuwan Ditra krahara, Hapzi Ali, Analisis Etika Bisnis dan manajemen ki...
BE-GG, Yuwan Ditra krahara, Hapzi Ali, Analisis Etika Bisnis dan manajemen ki...BE-GG, Yuwan Ditra krahara, Hapzi Ali, Analisis Etika Bisnis dan manajemen ki...
BE-GG, Yuwan Ditra krahara, Hapzi Ali, Analisis Etika Bisnis dan manajemen ki...
yuwan ditra krahara
 
Rahasia bisnis minimarket
Rahasia bisnis minimarketRahasia bisnis minimarket
Rahasia bisnis minimarketArya Ningrat
 
Artikel nuke
Artikel nukeArtikel nuke
Artikel nuke
MamanSulaeman21
 
Lulusan 2016 Telkom University
Lulusan 2016 Telkom UniversityLulusan 2016 Telkom University
Lulusan 2016 Telkom UniversityFakhri Muhammad
 
Analisis industri ritel di indonesia
Analisis industri ritel di indonesiaAnalisis industri ritel di indonesia
Analisis industri ritel di indonesia
Tri_Fajar
 
Upaya pemerintah dalam menanggulangi pkl
Upaya pemerintah dalam menanggulangi pklUpaya pemerintah dalam menanggulangi pkl
Upaya pemerintah dalam menanggulangi pkl
Ridwan Qizilbash
 
Modul 5
Modul 5Modul 5
Summary Bisnis Plan Mikro Financing
Summary Bisnis Plan Mikro FinancingSummary Bisnis Plan Mikro Financing
Summary Bisnis Plan Mikro Financing
Amal Rifadly
 
Manajemen retailsmk
Manajemen retailsmkManajemen retailsmk
Manajemen retailsmkAgus Marhadi
 
Example Case of Marketing Research Problem
Example Case of Marketing Research ProblemExample Case of Marketing Research Problem
Example Case of Marketing Research Problem
SoyaParamitha1
 
Bisnis ritel di indonesia
Bisnis ritel di indonesiaBisnis ritel di indonesia
Bisnis ritel di indonesia
tito rolast
 
Strategi Persaingan PT Bank Danamon Indonesia Menghadapi Tumbuhnya Bank Mikro...
Strategi Persaingan PT Bank Danamon Indonesia Menghadapi Tumbuhnya Bank Mikro...Strategi Persaingan PT Bank Danamon Indonesia Menghadapi Tumbuhnya Bank Mikro...
Strategi Persaingan PT Bank Danamon Indonesia Menghadapi Tumbuhnya Bank Mikro...
MochammadAgustianto
 
PEMBUATAN SISTEM INFORMASI PERENCANAAN MINIMARKET (STUDI KASUS : KABUPATEN JE...
PEMBUATAN SISTEM INFORMASI PERENCANAAN MINIMARKET (STUDI KASUS : KABUPATEN JE...PEMBUATAN SISTEM INFORMASI PERENCANAAN MINIMARKET (STUDI KASUS : KABUPATEN JE...
PEMBUATAN SISTEM INFORMASI PERENCANAAN MINIMARKET (STUDI KASUS : KABUPATEN JE...
National Cheng Kung University
 
12 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen manajemen pemasaran dan marketin...
12 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen manajemen pemasaran dan marketin...12 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen manajemen pemasaran dan marketin...
12 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen manajemen pemasaran dan marketin...
anditaoktavia
 
Bab x memahami proses pemasaran dan perilaku konsumen
Bab x memahami proses pemasaran dan perilaku konsumenBab x memahami proses pemasaran dan perilaku konsumen
Bab x memahami proses pemasaran dan perilaku konsumenShelly Intan Permatasari
 
Perilaku Konsumen dan Marketing
Perilaku Konsumen dan MarketingPerilaku Konsumen dan Marketing
Perilaku Konsumen dan Marketing
Najla Q
 

Similar to Analisa swot dan tanggapan strategy bertahan bisnis minimarket 212 mart (20)

manajemen retail
manajemen retailmanajemen retail
manajemen retail
 
BE-GG, Yuwan Ditra krahara, Hapzi Ali, Analisis Etika Bisnis dan manajemen ki...
BE-GG, Yuwan Ditra krahara, Hapzi Ali, Analisis Etika Bisnis dan manajemen ki...BE-GG, Yuwan Ditra krahara, Hapzi Ali, Analisis Etika Bisnis dan manajemen ki...
BE-GG, Yuwan Ditra krahara, Hapzi Ali, Analisis Etika Bisnis dan manajemen ki...
 
BE-GG, Yuwan Ditra krahara, Hapzi Ali, Analisis Etika Bisnis dan manajemen ki...
BE-GG, Yuwan Ditra krahara, Hapzi Ali, Analisis Etika Bisnis dan manajemen ki...BE-GG, Yuwan Ditra krahara, Hapzi Ali, Analisis Etika Bisnis dan manajemen ki...
BE-GG, Yuwan Ditra krahara, Hapzi Ali, Analisis Etika Bisnis dan manajemen ki...
 
Rahasia bisnis minimarket
Rahasia bisnis minimarketRahasia bisnis minimarket
Rahasia bisnis minimarket
 
Artikel nuke
Artikel nukeArtikel nuke
Artikel nuke
 
Soal uts kwu
Soal uts kwuSoal uts kwu
Soal uts kwu
 
Lulusan 2016 Telkom University
Lulusan 2016 Telkom UniversityLulusan 2016 Telkom University
Lulusan 2016 Telkom University
 
Analisis industri ritel di indonesia
Analisis industri ritel di indonesiaAnalisis industri ritel di indonesia
Analisis industri ritel di indonesia
 
Upaya pemerintah dalam menanggulangi pkl
Upaya pemerintah dalam menanggulangi pklUpaya pemerintah dalam menanggulangi pkl
Upaya pemerintah dalam menanggulangi pkl
 
Modul 5
Modul 5Modul 5
Modul 5
 
Summary Bisnis Plan Mikro Financing
Summary Bisnis Plan Mikro FinancingSummary Bisnis Plan Mikro Financing
Summary Bisnis Plan Mikro Financing
 
Manajemen retailsmk
Manajemen retailsmkManajemen retailsmk
Manajemen retailsmk
 
Example Case of Marketing Research Problem
Example Case of Marketing Research ProblemExample Case of Marketing Research Problem
Example Case of Marketing Research Problem
 
Bisnis ritel di indonesia
Bisnis ritel di indonesiaBisnis ritel di indonesia
Bisnis ritel di indonesia
 
Strategi Persaingan PT Bank Danamon Indonesia Menghadapi Tumbuhnya Bank Mikro...
Strategi Persaingan PT Bank Danamon Indonesia Menghadapi Tumbuhnya Bank Mikro...Strategi Persaingan PT Bank Danamon Indonesia Menghadapi Tumbuhnya Bank Mikro...
Strategi Persaingan PT Bank Danamon Indonesia Menghadapi Tumbuhnya Bank Mikro...
 
PEMBUATAN SISTEM INFORMASI PERENCANAAN MINIMARKET (STUDI KASUS : KABUPATEN JE...
PEMBUATAN SISTEM INFORMASI PERENCANAAN MINIMARKET (STUDI KASUS : KABUPATEN JE...PEMBUATAN SISTEM INFORMASI PERENCANAAN MINIMARKET (STUDI KASUS : KABUPATEN JE...
PEMBUATAN SISTEM INFORMASI PERENCANAAN MINIMARKET (STUDI KASUS : KABUPATEN JE...
 
12 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen manajemen pemasaran dan marketin...
12 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen manajemen pemasaran dan marketin...12 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen manajemen pemasaran dan marketin...
12 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen manajemen pemasaran dan marketin...
 
klasifikasi bisnis ritel
klasifikasi bisnis ritelklasifikasi bisnis ritel
klasifikasi bisnis ritel
 
Bab x memahami proses pemasaran dan perilaku konsumen
Bab x memahami proses pemasaran dan perilaku konsumenBab x memahami proses pemasaran dan perilaku konsumen
Bab x memahami proses pemasaran dan perilaku konsumen
 
Perilaku Konsumen dan Marketing
Perilaku Konsumen dan MarketingPerilaku Konsumen dan Marketing
Perilaku Konsumen dan Marketing
 

Analisa swot dan tanggapan strategy bertahan bisnis minimarket 212 mart

  • 1. 1 | P a g e Analisa SWOT dan Tanggapan Strategy Bertahan Pesaing Bisnis Minimarket 212Mart di Taman Meruya Ilir Jakarta Barat Tugas Kuliah Strategic Management Hazrin Zainal, Ir. (Retail Profesional dan Mahasiswa MM 55118120140) Prof. Dr. Hapzi Ali, Ir, MM, CMA, MPM PROGRAM STUDY MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Ringkasan Usaha minimarket makin agresif dan ekspansifdi Indonesia. Format channel ini,tidak saja mengambil pangsa pasar format channel Supermarket/hypermarket akan tetapi juga pada format channel Pasar Tradisional. Pemerintah dalampengendaliannya tidak melakukan peran kendali agar format usaha ini tidak beroperasi di sekitaspasartradisional dan wilayah pedesaan. Fenomena perkembangan bisnis ini juga menjadi isue politik dan ekonomi yang harus diterima faktanya. Fakta sosial ekonomi ini secara alamiah menghasilkan reaksi dari kalangan masyarakat Muslimuntuk mengambil peran dari objek ekonomi sebagai target market menjadi pelaku usaha di channel format convinenience store setelah adanya aksi massa 212 di tahun 2016. Sejak tahun 2017,koperasi syariah 212 merintis berdirinya usaha format channel convenience dengan Brand 212Mart. Brand retail ini ditawarkan dengan konsep Waralaba.Membuka kesempatan bagi masyarat Muslim membuka minimarket modern 212Mart atau mengkonversi usahanya yang sedang dijalankan menjadi 212Mart. Hal ini disebabkan pihak pengelola usaha ingin mempercepat pertambahan jumlah outlet (toko),agar segera tercapainya posisi bergaining (tawar manawar) nego yang pada proses pengadaan Barang dagangan dan effisiensi delivery terutama di wilayah Jabotabek. Sebagai aktifitasusaha,menjalankan bisnis minimarket 212Mart ini perlu dilakukan analisa SWOT guna mengetahui posisi strategi bisnis yang akan disusun oleh pihak Franchisor yaitu Koperasi Syariah sebagai bentuk pertanggung jawaban Pengurus dalammengelola dana anggota.Hasil analisa SWOT pendekatan kualitatifPierce dan Robinson,usaha membuka minimarket 212Mart di Lokasi taman Meruya Ilir Jakarta Barat didpatkan ke arah menyusunan strategy bertahn .Hal ini memperkuat dugaan situasi persa ingan yang akan
  • 2. 2 | P a g e timbul dikarenakan sudah banyaknya Pelaku Minimarket Nasional Alfamart dan Indomaret di lokasi (oulet sedang beroperasi tujuh unit dalam radius 0,5 - 1 Km.). Pelaku usaha Minimarket existing, baik tingkat nasional maupun rigional diprediski akan melakukan Strategi Ofensif dan defensif terhadap masuknya Minimarket 212Mart di pasar retail Indonesia. Kompetisi memaksa perusahaan untuk terus-menerus terlibat dalam strategi pemasaran yang ofensif dan defensif. Persaingan terjadi karena satu atau lebih pesaing merasakan tekanan atau melihat peluang untuk memasuki suatu industri atau meningkatkan posisinya dalamsuatu industri. Dalam kebanyakan kasus,gerakan kompetitifoleh satu perusahaan memiliki efek nyata pada pesaingnya dan dengan demikian,dapat mengundang pembalasan atau upaya untuk melawan langkah pemain lama. LATAR BELAKANG Bisnis usaha eceran (retail) barang Konsumsi harian atau FMCG (Fast Moving Consumer Good) dibagi menjadi tiga jenis format : Pasar Tradisional (pasar pagi), Format Supermarket / Hypermarket , dan Format Convinience atau yang lebih dikenal Format Minimarket. Penjualan Bisnis Retail meningkat sebesar2,4 Persen year on year July 2019. Sementara dibulan Juni sales turun 1,8 Persen. Peningkatan sales ini didorong oleh penjualan kategori Makanan, minuman dan Rokok (naik 2,7 persen vs turun – 3,4 persen di bulan Juni 2019). Perlengkapan Rumah tangga (meningkat empat persen vs miningkat 5,4 persen di bulan Juni), dan Kategori Pakaian (meningkat 6,3 persen vs 15.8 persen di bulan Juni) (sumber : https://tradingeconomics.com | Bank Indonesia ). Pemain retail format convenience (minimarket) : Alfamart dan Indomaret. Channel retail minimarket ini meningkat + 6,8 persen (Oktober YTD 2018 vs 2017), sementara Chanel atau format Supermarket / Hypermarket sales turun – 4,7 persen. Format Pasar tradisonal turun dua persen ( Kontribusi Format Pasar Tradisional 57,7 persen tutun menjadi 56,5 persen YoY Bulan Oktober 2017 vs 2018 ). Format Bisnis Convenience atau minimarket terus bertumbuh dikarenakan adanya pergeseran tujuan tempat belanja dari format bisnis lainnya : format Supermarket dan Pasar Tradisional. Semua pergeseran terjadi di area perkotaan (Urban) maupun di area pedesaan (Rural area ). Sebagai akibat dari pertumbuhan kelas menengah, jumlah minimarket telah mencapai lebih dari empat puluh ribu dengan pertambahan lebih dari seribu setiap tahunnya.Format minimarket ini menyumbang 21% dari nilai penjualan FMCG dan tumbuh 8% pada 2018 (vs total pasar 1%), dengan 75% konsumen berbelanja di format ini dan mengunjunginya rata-rata dua kali seminggu (Sasongko, 2019). Berawal dari aksi 212 pada Desember 2016 silam, para perintisnya kemudian resmi mendirikan Koperasi Syariah pada Januari 2017. Koperasi syariah ini mengambil mementum dan semangat dengan mendirikan convenience store format : 212 Mart. Mereka mentargetkan customer muslim dan dengan bisnis strategy memenuhi kebutuhan Masyarakat Muslim sebagain core competitive value. Minimarket waralaba ini menjual barang kebutuhan sehari-hari masyarakat seperti bahan pokok, perlengkapan rumah tangga,alat tulis, dll. Berbeda dengan minimarket pada umumnya, 212 Mart tidak menjual rokok, minuman keras, alat kontrasepsidan produk yang tidak halal. Dalam menjalankan bisnisnya,212 Mart memberikan lapak kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk dapat menjual produknya. STUDY PUSTAKA Dalam literatur dan laporan bisnis Internasional, bisnis retail dibagi menjadi tiga Format Usaha yaitu : 1) Format usaha pertama Retail format Pasar Tradisional. Format ini, banyakditemukan di Indonesia dan merujuk pada kepemilikan Pribadi (Non Company). Pengelolaan usaha format ini, tidak dikelola dengan aplikasi komputer terpadu terkait sistemInventory, Keuangan, dan Karyawan. Pemilik banyak memanfaatkan pengaruh skill pribadi dia atau karyawan dalam mengelola usahanya. Tentunya format usaha ini tidak akuntabel. 2) Format usaha retail kedua : Format Supermarket / Hypermarket. Pada format ini, sudah dipergunakan aplikasi komputer terintegrasi terkait systeminventory, keuangan, dan karyawan. Pemajangan barang dagangan sudah menggunakan Planogram dan berbasis database yang disusun atas rekaman penjualan. Pengelolaan usaha terpusat,baik Purchasing maupu Logistik. Beberapa Supermarket, menggunakan bauran systemsentralisasi dan desentralisasi.
  • 3. 3 | P a g e 3) Format ketiga, convenience store atau minimarket. Format channel ini sama mengguanakan aplikasi komputer seperti Supermarket, hanya saja ukuran ruang usaha dan lokasi toko merujuk pada ke lokasi pemukiman pendudukserta sentralisasipengelolaan usaha berbasis regional / wilayah. Retail format Convenience store 212Mart beroperasidan berkembang dengan konsep Waralaba. Suroso (2006) memberikan pengertian dari waralaba adalah terjemahan bebas dari kata franchise dimana menurut Peraturan Pemerintah RI nomor 16 tahun 1997 tanggal13 Juni 1997, pengertian waralaba ( franchising ) adalah suatu bentukkerjasamadimana pemberi waralaba ( franchisor ) memberikan izin kepada penerimawaralaba ( franchisee ) untuk menggunakan hak intelektualnya, seperti nama, merk dagang produk dan jasa dan sistem operasi usahanya . Budi Suseno (2006), menerangkan dalam usaha waralaba, bentuk kerjasama dapat ditinjau dari dua aspek yaitu aspek formal dan relasional. Aspekformal landasan yang paling pentingadalah perjanjian kerjasama yang dituangkan dalam dokumen tertulis. Sedangkanaspekrelasional adalah kerjasama yang bersifat operasional dan tidak menutupkemungkinan juga bersifat hubungan emosional. Dalam hal ini kedua belah pihak sudah harus sepakat untuk melakukan hubungan kerjasama yang saling menguntungkan tersebut dengan penuh kejujuran dan saling percaya. Langkah pertama sebelum membuka usaha minimarket adalah penentuan lokasi usaha. Pastikan lokasi minimarket berada di tempat strategis. Misalkan dekat pusat keramaian orang, berada di sekitar perumahan warga, di pinggir jalan raya yang ramai oleh lalu lintas kendaraan bermotor dll. Lokasi usaha sangat menentukan kesuksesan sebuah minimarket. Selain itu, hal yang perlu diperhatikan adalah memilih lokasi usaha minimarket atau tempat bisnis yang masih jarang pesaing serta belum ada kompetitor. Namun bisa saja Masyarakat membuka minimarket walaupun sudah ada kompetitor dengan alasan permintaan masih tinggi dan belum bisa dilayani secara baik. Nugraheni dan Rachmawati (2018), mengungkapkan Pemanfaatan minimarket oleh masyarakat daerah rural memiliki intensitasan kunjung kadang kadang ( 5-10 kunjungan selama satu bulan) dalam memanfatkan minimarket. Alasan sebagian besarresponden memanfaatkan minimarket adalah karena kelengkapan barang, dimana minimarket dipandang memiliki kelengkapan barang yang lebih tinggi bandingkan dengan warung kelontong atau warung tradisional. Faktor yang mempengaruhi pemanfaatan minimarket berdasarkan lokasi geografis pada daerah rural adalah kedekatan dengan tempat tinggal. Kedekatan dengan tempat tinggal menurut responden menjadi alasan utama hal ini sesuaidengan tujuan dari didirikannya minimarket adalah untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat pada daerah sekita minimarket. Faktor geografis lain yang menjadi faktor yang mempengaruhi pemanfaatan minimarket adalah kemudahan untuk diakses. Letak minimarket yang terletak di pinggir jalan utama memberikan kemudahan responden untukmengakses minimarket. Lima faktor kualitas pelayanan yang mempengaruhi pemilihan minimarket di daerah rural adalah kualitas dan kelengkapan barang, variasi barang, kebersihan dan kenyamanan di dalam minimarket, kemudahan mencari barang, dan pelayanan yang memuaskan. Kualitas dan kelengkapan barang memiliki nilai bobot yang paling tinggi. Faktor lokasi geografis yang paling mempengaruhi pada daerah rural dan urban adalah kedekatan dengan tempat tinggal dan kemudahan dijangkau. Faktor kualitas pelayanan pada daerah Rural kemudahan mencari barang dan pelayanan yang memuaskan. Sedangkan daerah Urban faktor kualitas pelayanan yang paling mempengaruhi adalah ketersediaan fasilitas pendukung dan waktu buka yang lama semisal buka 24 jam. Fasilitas pendukung sepertiATM centre atau menerima fisilitas pembayaran non perbankan seperti : Bayar Listrik, PDAM, Cicilan Kredit dan Top Up Pulsa. Perusahaan besar maupun kecil, usaha rintisan maupun usaha rumahan, sangat membutuhkan analisa keuangan untuk membantu kestabilan usaha yang dijalankan. Perusahaan-perusahaan besartentunya sudah memiliki seorang ahli maupun analis keuangan yang bertugas untukmemprediksi kondisi keuangan suatu perusahaan yang lalu dapat diambil langkah-langkah maupun kebijakan selanjutnya. Begitu juga Usaha Retail Minimartket. Operator Minimarket(convenience store format) Indomaret, Alfamart dan 212Mart memiliki kinerja keuangan sebagaimuara dari aktifitas usaha yang dilakukan masing masing management. Laporan keuangan Almafart 2018, Ayuningtyas (2019), menunjukkan pendapatan perusahaan naik 8,71% menjadi Rp 66,82 triliun dari tahun sebelumnya Rp 61,46 triliun, sementara laba bersih meroket 117% menjadi Rp 650,14 miliar (0,97%) dari sebelumnya Rp 300,28 miliar (0,49%) Putra (2019), Franchise fee Indomaret yang ditawarkan ralatif tinggi. Franchise fee yang ditawarkan Indomaret yaitu 75 juta rupiah (sebelum pajak) per 5 tahun, sedangkan Alfamart 45 juta rupiah per lima tahun. Wilayah Medan terdapat berbagai daerah kurang mengenal Indomaret,karena kurangmya promosi. Break Event Points yang ditawarkan Indomaret empat tahun,sedangkan Alfamart antara 3-4 tahun. 212Mart, tidak membebani calon investor dengan biaya Franchise Fee, Royalty, dan management fee apabila ingin membuka minimarket 212Mart. Anonim (2019), Biaya investasiawal berkisar Rp.212 Juta sampai Rp. 432 Juta belum termasuk biaya, perizinan , sewa dan renovasi bangunan . Analisis SWOT merupakan singkatan dari strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunity (kesempatan), dan threat (ancaman). Analisis ini pertama kali diperkenalkan oleh Albert Humphrey yang
  • 4. 4 | P a g e memimpin proyek riset di Stanford University. Melalui analisis SWOT, kita dapat melakukan identifikasi faktor internal (strength dan weakness) dan faktor eksternal (opportunity dan threat) dari organisasi secara sistematis untuk merumuskan strategi organisasi. Analisis SWOT adalah analisis yang berdasarkan pada anggapan bahwa suatu strategiyang efektif berasal dari sumber daya internal (strength dan weakness) dan eksternal (opportunity dan threat). Keuntungan dari analisis SWOT adalah menghubungkan faktor internal dan eksternal untuk merangsang strategibaru, oleh karena itu perencanaan yang berdasarkan pada sumber daya dan kompetensi dapat memperkaya analisis SWOT dengan mengembangkan perspektif internal (Dyson, 2002). Menurut Ferrel dan Harline (2005), fungsidari Analisis SWOT adalah untukmendapatkan informasi dari analisis situasi dan memisahkannya dalam pokok persoalan internal (kekuatan dan kelemahan) dan pokok persoalan eksternal (peluang dan ancaman). Analisis SWOT tersebut akan menjelaskan apakah informasi tersebut berindikasi sesuatu yang akan membantu perusahaan mencapai tujuannya atau memberikan indikasi bahwa terdapat rintangan yang harus dihadapi atau diminimalkan untuk memenuhi pemasukan yang diinginkan. Dalam membuat keputusan,lembaga bisnis atau perusahaan perlu pertimbangan faktor internal yang mencakup kekuatan dan kelemahan maupun faktor eksternal yang mencakup peluang dan ancaman. Dalam hal ini analisis SWOT dipakai jika para penentu strategiperusahaan mampu melakukan pemaksimalan peranan faktor kekuatan dan memanfaatkan peluang sekaligus berperan sebagaialat untukmeminimalisi kelemahan yang terdapat dalam tubuh organisasidan menekan ancaman yang timbul dan harus dihadapi dengan tepat (Wahyuning,2008) METODE PENELITIAN Penelitian dalam makalah ini menggunakan metode kuatitatif, metode ini digunakan karena beberapa pertimbangan. Pertama, menyesuaikan metode kuatitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan ganda. Kedua, metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai yang dihadapi. Sumber data utama dalam penelitian kuatitatif ialah data seperti dokumen penelitian, media journal dan lain-lain. Sumber data menunjukkan asal informasi diperoleh. Data diperolehdari sumber yang tepat dan relevan. 1. Analisa SWOT Usaha Minimarket 212mart di Taman Meruya Ilir Analisis dalam penelitian ini menggunakan matrik SWOT sesuaijudul dantujuan dari penelitian itu sendiri yaitu untuk menyusun strategy dalam operasional minimarket 212Mart kedepannya di Taman Meruya Ilir. Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang danancaman eksternal yang dihadapi perusah aan dapat disesuaikan dengan kekuatandan kelemahan yang dimilikinya. Matrik ini dapat menghasilkan empatkemungkinan alternatif strategis. Analisis SWOT kualitatif di Diagram 1 di bawah dapat dioptimalkan secara kuantitaif via perhitungan SWOT yang dioptimalkan oleh Pearce dan Robinson agar diketahui secara pasti posisi organisasiyang sebenarnya (Anonim2, 2019). Hasil analisanya Posisi organisasisetelah melakukan analisa kuantitatif ini terbagi menjadi : empat strategy responding : Strategy Progresif, strategy diversifikasi, ubah strategy dan Strategy Bertahan.
  • 5. 5 | P a g e Diagram 1. Analisa SWOT Usaha Pendekatan Pierce dan Robinson Jeremy Bradley dalam Michelle Seidel ( 2019), Strategi defensif adalah alat manajemen yang dapat digunakan untuk menangkis serangan dari pesaing potensial. Anggap saja sebagai medan pertempuran: Anda harus melindungi pangsa pasar Anda untuk menjaga agar pelanggan Anda bahagia dan keuntungan Anda stabil. Perusahaan lama juga dapat menyerang dalam upaya Pemain Baru untuk memasuki pasar, memposisikan ulang diri mereka sendiri, atau meningkatkan posisi pasar mereka. Pasar adalah arena yang dinamis di mana perusahaan mencoba melakukan ekspansi ke industri mereka atau memposisikan diri mereka sendiri di segmen lain dalam industri. Ketika perusahaan berusaha untuk meningkatkan posisi mereka,mereka terlibat dalam pertempuran kompetitif dan mengadopsi strategi ofensif Analisa SWOT dalam upaya meritis usaha minimarket 212Mart di Taman Meruya Ilir, dilakukan dalam dua sisi : Faktor Internal dan Faktor External A. SWOT FAKTOR INTERNAL STREGHT o Captive Market semua Jamaah Muslim di Taman Meruya Ilir sebagaipembeli inti. Bisa terus bertambah o Daya Beli dan Gaya Hidup Warga TMI yang sudah sesuaidengan Usaha Minimarket Modern o Ketersediaan Berbagai Pemasok Inti dan Cadangan yang memperkuat Ketersedian Produk dan membangan MerekMinimarket WEAKNESS o Sewa Tempat Usaha di TMI Mahal lbh dari 10 persen estimate Revenue o Potensi Kokosongan Barang dagangan merujuk pada Kinerja operator Inti 212Mart ( blm Pengalaman dan volume Beli grup yang rendah) o Customer Switch. Potensi Harga Jual Produk yang lebih Mahal dibanding Pesaing (sama formart minimarket ) yg ada di TMI, mebuat berpeluang Pindah Tempat o Modal Awal Untuk Investasitidak Cukup dan sulit Mencari tambahan. Butuh Minimal IDR 400 Juta untuk Ukuran Toko Ukuran 60 M2, diluar biaya sewa tempat usaha dan Renovasi
  • 6. 6 | P a g e o Jumlah Real Anggota dan Penanam Modal Koperasi kurang 100 Orang. Ini merupakan Cikal Bakal Pelanggan Loyal (captive Market). BEP jumlah pelanggan tetap secure B. SWOT FAKTOR EXTERNAL OPPORTUNITY o Jumlah Jamaah /calon pembeli yg banyak di TMI serta bisa DIterus bertambah sehubungan lokasiTMI yang strategis dan banyak Perumahan Lain di sekitaran. o Semangat Euforia 212 yang bisa membuat Customer Loyal dan sesuaitarget market usaha minimart terkait daya beli. o Produk yang ditawarkan bisa melebar pada Items /jasa diluar minimarket terkait Kebutuhan Jamaah lainnya : Fashion, RTE bahkan Moslim Fashion TREAT o Sudah operasionalnya Minimarket Nasional ( 5-7 outlet) sebagaipesaing dan sudah handaldalam management o Rendahnya tingkat ketersedian Stock barang Jualan akan membuat Jamaah beralih ke Minimarket Nasional (switching), sebab ini terkait kebutuhan bahan Pokok. o Harga Jual Produk berpotensiindex nya lebih tingga dibanding pesaing 2. TATA KELOLA RENCANA BUKA USAHA MINIMARKET BARU Pada dasarnya , berikut di bawah ini adalah enam faktor yang bisa dijadikan sebagaibahan referensi dalam membuka Usaha Minimarket pada umumnya : A. Lokasi Usaha Hal terpenting yang perlu diperhatikan ketika ingin membuka usaha ritel adalah lokasi. Kesalahan dalam menentukan lokasi ini bisa membawa dampak negatif dalam jangka panjang. Bukan hanya berdasarkan pada pertimbangan yang yang sudah dikeluarkan guna menyewa atau membangun tempat, tapi juga biaya tambahan seperti listrik, surat perizinan usaha dan lain sebagainya. Di samping itu, lokasi yang tidak tepat juga sangat mempengaruhi tingkat pengunjung atau pembeli. Tentunya akan sangat merugikan, apabila yang terjadi kemudian adalah pendapatan tidak sebanding dengan jumlah modal yang telah dikeluarkan. Karenanya, pikirkan dengan matang mengenai rencana penetapan lokasi supaya tidak merugikan Anda di kemudian hari. Guswai (2013), menyataan bahwa ada beberapa panduan dalam memilih lokasi untuk membangun usaha ritel, di antaranya adalah : Terlihat, lalu lintas yang padat, arah pulang ke rumah, fasilitas umum, biaya akuisisi, peraturan atau perizinan, akses,infrastruktur, potensipasar yang tersedia dan juga legalitas B. Harga Yang Tepat Seperti pengertiannya,bisnis ritel ini umumnya menyediakan produk konsumsi sehari-hari. Contohnya adalah perlengkapan mandi dan juga perlengkapan dapur. Dimana sudah jelas bahwa saingan Anda banyak sekali. Oleh sebab itu, sebagai peretail maka Anda dituntut untukbisa melakukan control harga secara tepat. Jangan sampai harga jual menjadi terlalu tinggi, karena hal ini akan membuat para pelanggan berpindah belanja ke tempat lain yang menawarkan harga lebih rendah dan toko menjadi sepi. Sebaliknya, jangan pula menerapkan harga terlalu murah karena bisa mengakibatkan Anda memeperoleh keuntungan yang sangat sedikit, sehingga kemudian modal tidak bisa diputar. C. Menyediakan Produk Lengkap Meskipun konsepnya adalah usaha ritel, namun kelengkapan ketersediaan produk yang dijual dapat menjadi salah satu faktor penunjang keberhasilan. Dengan semakin banyak barang jualan, maka akan membuat pembeli memiliki pilihan lebih. Dengan kata lain, produk yang lengkap tentu dapat memperluas jangkauan pengunjung. D. Lay Out dan Suasana Toko Suasana toko juga menjadi faktor yang turut memengaruhi keberhasilan usaha retail. Suasana yang kondusif tentu bisa membuat pembeli betah belanja di toko Anda. Contoh mudahnya adalah dengan menyetel musik dan mengatur dekorasi dan penataan barang dagangan (Planogram ) di dalam toko. Oleh sebab itu, sangat penting
  • 7. 7 | P a g e bagi peretail untukmemerhatikan tingkat kenyamanan pelanggan saat berbelanja. Guna menciptakan sebuah suasana menyenangkan di toko Anda,maka ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu desain interior dan eksterior toko. Desain interior meliputi nilai seni sebuah toko, tata letak seperti penempatan meja kasir dan barang dagangan,desain ruangan yang menarik dan sebagainya. Sedangkan desain eksterior mencakup bentuk bangunan secara fisik yang bisa dilihat dari luar. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel. Analisa SWOT Usaha Minimarket 212Mart di Taman Meruya Ilir ( Pendekatan Pierce danRobinson) STRONG SKOR BOBOT TOTAL WEAK SKOR BOBOT TOTAL o    Captive Market semua Jamaah  Muslim di Taman Meruya Ilir sebagai pembeli inti. Bisa terus bertambah 2 0,2 0,4 o    Sewa Tempat Usaha di TMI Mahal lbh  dari 10 persen estimate Revenue 8 0,2 1,6 o    Daya Beli dan Gaya Hidup  Warga TMI yang sudah sesuai dengan Usaha Minimarket Modern 9 0,3 2,7 o    Potensi Kokosongan Barang dagangan  merujuk pada Kinerja operator Inti 212Mart 7 0,1 0,7 o    Tersedia Banyak Lokasi Milik  Komunitas di Lokasi strategis untuk Minimarket 8 0,4 3,2 o    Customer Switch.  Potensi  Harga Jual  Produk yang lebih Mahal dibanding Pesaing 8 0,1 0,8 o    Ketersediaan Berbagai  Franchisor dan Player lain memperkuat Ketersedian Produk 9 0,1 0,9 o    Jumlah Real Anggota dan Penanam  Modal Koperasi kurang 100 Orang. Lokasi harus open market 9 0,6 5,4 TOTAL 1 7,2 TOTAL 1 8,5 SELISIH PELUANG ( S-W Point = 7,2-8,5 )= - 1,3 = X STRONG SKOR BOBOT TOTAL WEAK SKOR BOBOT TOTAL o    Sudah ada Minimarket  ( 5-7  outlet) sebagai pesaing dan sudah handal dalam management 9 0,6 5,4 o    Jumlah calon Anggota yg dan bisa  DIterus bertambah sehubungan banyak Perumahan Lain di sekitaran. 8 0,55 4,4 o    Potensi Rendahnya OPA akan  membuat Jamaah beralih ke Minimarket Nasional (switch out ). 8 0,3 2,4 o    Semangat kolektifitas  Euforia 212  membuat Customer Loyal 8 0,4 3,2 o    Potensi Index Harga  Jual Lbh  Mahal dibanding Pesaing 7 0,1 0,7 o    Produk yang ditawarkan bisa melebar  pada Kategori Lain: Finance Service, RTE, Jajan Pasar dll 6 0,05 0,3 TOTAL 1 8,5 TOTAL 1 7,9 SELISIH Ancaman ( O-T Point = 7,9-8,5) = - 0,6 = Y
  • 8. 8 | P a g e Diagram 2. Hasil Analisa SWOT Usaha Minimarket 212MArt Taman Meruya Ilir (TMI) Posisi spot strategy kelayakan Usaha Minimarket 212Mart di TMI ada pada point (-1,3; -0,6) ini, Pada diagram ini diggambarkan posisi sebuah organisasiyang lemah dan menghadapi tantangan besar. Anjuran taktik yang diberikan adalah Strategi Bertahan, artinya kondisi internal organisasiberada pada alternatif dilematis. Oleh karenanya organisasidisarankan untukmemakai strategi bertahan, mengontrol performa internal supaya tak semakin terjerembab. Taktik ini dipertahankan sambil terus berusaha memperbaiki diri sepanjang beroperasi. Pada dasarnya strategy defensif yang dilakukan perusahaan adalah merasionalisasi biaya. Dalam kondisi tertentu perusahaan akan lebih memilih strategi yang akan mempertahankan posisiyang ada saat ini atau karena kondisi yang terbatas maka perusahaan, paling tidak harus survive. Beberapa strategidefensive yang dapat diterapkan sesuaidengan urutan skala prioritas mulai dari strategi yang paling awal yaitu strategi penghematan. Apabila apa program yang jika telah diterapkan tidak ada hasil maka strategi berikutnya adalah divestasi yaitu melepas asset perusahaan yang tidak produktif. Strategy Mendukung Strategy Berbenah (Strong) Mendukung Strategy Agresif ( Weakness) Kuadran III Kuadran I -1,3 -0,6 Mendukung Strategy Defensif ( TREAT) Mendukung Strategy Diversifikasi ( Opportunity) Kuadran IV Kuadran II Berbagai Peluang ( S-W Point = 7,2-8,5 = - 1,3 ) = X KelemahanInternal KekuatanExternal Berbagai Ancaman ( O-T Point = 7,9-8,5 = - 0,6 ) = Y
  • 9. 9 | P a g e divestasisaat ini banyakdilakukan pelaku retail format Hypermarket di Indonesia sepanjang tahun 2017-2019. PT. Hero Supermarket Tbk, sampai akhir tahun 2017 menutup 32 gerai (outlet) karena outlet ini merugi, PT, Mitra Adiperkasa menutup 321 gerai tahun 2017 (Widowati, 2019). Dalam analisanya tentang strategibersaing (competitive strategy atau disebut juga Porter’s Five Forces) suatu perusahaan, Michael A. Porter dalam Ali (2018), memperkenalkan tiga jenis strategigenerik, yaitu: Keunggulan Biaya (Cost Leadership), Pembedaan Produk (Differentiation), dan Focus. Strategi Biaya Rendah (cost leadership) menekankan pada upaya memproduksi produk standar(sama dalam segala aspek) dengan biaya per unit yang sangat rendah. Produk ini (barang maupun jasa) biasanya ditujukan kepada konsumen yang relatif mudah terpengaruh oleh pergeseran harga (price sensitive) atau menggunakan harga sebagaifaktor penentu keputusan. Dari sisi perilaku pelanggan, strategijenis ini amat sesuaidengan kebutuhan pelanggan yang termasuk dalam kategori perilaku low-involvement, ketika konsumen tidak (terlalu) peduli terhadap perbedaan merek, (relatif) tidak membutuhkan pembedaan produk, atau jika terdapat sejumlah besarkonsumen memiliki kekuatan tawar-menawar yang signifikan. Strategi Pembedaan Produk (differentiation), mendorong perusahaan untuk sanggup menemukan keunikan tersendiri dalam pasaryang jadi sasarannya.Keunikan produk (barang atau jasa) yang dikedepankan ini memungkinkan suatu perusahaan untukmenarik minat sebesar-besarnya darikonsumen potensialnya.Cara pembedaan produk bervariasi dari pasar ke pasar,tetapi berkaitan dengan sifat dan atribut fisik suatu produk atau pengalaman kepuasan (secara nyata maupun psikologis) yang didapat oleh konsumen dari produk tersebut. Strategi fokus digunakan untukmembangun keunggulan bersaing dalam suatu segmen pasar yang lebih sempit. Strategi jenis ini ditujukan untukmelayani kebutuhan konsumen yang jumlahnya relatif kecil dan d alam pengambilan keputusannya untukmembeli relatif tidak dipengaruhi oleh harga. Dalam pelaksanaannya – terutama pada perusahaan skala menengah dan besar –, strategi fokus diintegrasikan dengan salah satu dari dua strategi generik lainnya: strategi biaya rendah atau strategi pembedaan karakteristik produk. Syarat bagi penerapan strategiini adalah adanya besaran pasar yang cukup (market size), terdapat potensi pertumbuhan yang baik, dan tidak terlalu diperhatikan oleh pesaing dalam rangka mencapai keberhas ilannya (pesaing tidak tertarik untuk bergerak pada ceruk tersebut).Strategi ini akan menjadi lebih efektif jika konsumen membutuhkan suatu kekhasan tertentu yang tidak diminati oleh perusahaan pesaing.Biasanya perusahaan yang bergerak dengan strategiini lebih berkonsentrasipada suatu kelompok pasartertentu (niche market), wilayah geografis tertentu,atau produk (barang atau jasa) tertentu dengan kemampuan memenuhi kebutuhan konsumen secara baik (David, 1998). Komunitas Pendiri Koperasi Syariah yang merencanakan membuka Minimarket 212Mart diharuskan membuat rencana usaha yang matang dan terukur juga harus menyusun rencana kerja yang defensif dikarenakan situasiusaha yang difensif. Merujuk pada teory Michael A. Porter mengintrodusir / memperkenalkan tiga jenis strategi generik, yaitu: Keunggulan Biaya (Cost Leadership), Pembedaan Produk (Differentiation), dan Focus . Perlu sekali mendapatkan Lokasi Usaha yang strategis di sekitar Taman Meruya Ilir, yang dilewati tafik lalu lintas umum, yang akan membuat minimarket 212mart ini akan terbuka pada pasar Umum (pembeli umum). Rencana bisnis ini sangat significant menghasilkan jumlah trafik pengunjung yang berujung pada penjualan toko. Disamping hal di atas perlu juga mendapatkan lokasi usaha dengan sewa lokasi yang murah milik anggota Koperasi, hal ini untuk menekan biaya operasional. Biaya sewa tempat usaha dalam strukturbiaya opersional toko termasuk domina. Biaya sewa tempat usaha yang sehat baiknya berkisar 5-7 persen. Apabila lokasi usaha menghabiskan biaya operasionallebih dari 7 persen dari penjualan sebulan,ini akan mendorong hasil usaha yang merugi sebab penetapan harga jual (Initial Mark Up) pada format retail ini hanya berkisar 15 – 21 persen dan Gross Profit hanya sekitar 16 persen tertingginya.
  • 10. 10 | P a g e Selanjutnya, dari sisi Pemain usaha lama Ada dua pendekatan untukstrategi defensif dalam manajemen strategis.Pendekatan pertama ditujukan untuk memblokir pesaing yang mencoba mengambil alih bagian dari pangsa pasar. Memotong harga produk Anda, menambahkan insentif atau diskon untuk mendorong p elanggan untuk membeli atau meningkatkan kampanye iklan dan pemasaranadalah cara umum terbaik untuk melakukan hal ini. Pendekatan kedua lebih pasif. Di sini, pemain Usaha Lama mengumumkan inovasi produk baru, merencanakan ekspansi perusahaan dengan membuka rantai baru atau menghubungkan kembali dengan pelanggan lama (sekarang) untuk mendorong mereka membeli . Ini masih merupakan metode untukmencegah persaingan merampas pelanggan dan penghasilan yang sudah didapatkan,tetapi dilakukan dengan cara yang lebih santaidan kurang agresif, sedangkan pendekatan pertama aktif dan langsung. Pemain Usaha lama AlfaMart, baik untuk menghadapi persaingan dengan pendatang baru 212Mart atau bahkan pesainng lama Indomart, strategy yang mereka lakukan, perusahaan terus melakukan expansi diwilayah Indonesia yang masih belum ada cabang sperti ke wilayah Indonesia Timur. Tahun 2020, Alfamart membuka Cabang baru di Kota Palu Sulawesi. Tahun 2019, dipenghujung tahun Alfamart sudah memiliki 13.308 toko (outlet) di Seluruh Cabang Indonesia. Dalam hal menjaga pangsa pasardi wilayah dimana cabang Alfamart sudah ada, pihak management mengumumkan innovasil bisnis model baru dengan membuka Gerai Alfa X. Gerai Alfa X ini merupakan model bisnis Baru dengan mentargetkan Konsumen Millenial dengan menyediakan gerai yang menyediakan tempat Minum Kopi, tempat duduk yang memenuhi kebutuhan target market untuk akses internet, ruang meeting kecil, dan tentunya tetap pada bisnis inti Mereka menjual food snack, category produk yang terkait dan relevan dengan target market tentunya. Aktifitas usaha retail menimarekt Alfamart ini, sudah cukup menggambarkan bagaimana penerapan Strategy Bertahan yaitu dengan Ekspansi dan Inovasi. KESIMPULAN 1. Usaha minimarket 212Mart merupaka usaha eceran masuk dalam kategori format Convenience Store. Usaha format ini, dalam situasibisnis retail di Indonesia sangat agresif dan expansif. Pemain retail format convenience (minimarket) : Alfamart dan Indomaret. Channel retail minimarket ini meningkat + 6,8 persen (Oktober YTD 2018 vs 2017), sementara itu format Supermarket / Hypermarket sales turun – 4,7 persen. Format Pasar tradisonal turun dua persen ( Kontribusi Format Pasar Tradisional 57,7 persen tutun menjadi 56,5 persen YoY Bulan Oktober 2017 vs 2018 ). 2. Minimarket strategy berkembangnya mendekati wilayah permukiman penduduksebagai basis pangsa pasarnya dan juga merambah ke area pedesaan sehingga membuka pergeseran pembeli bahan pokok dari pasar tradisional ke format Convenience store atau minimarket. 3. Homogenitas dan semangat 212 Komunitas di Taman Meruya Ilir Jakarta Barat untukmembuka Usaha minimarket dituntut terus berkembang untuk menambah anggota koperasi sebagaicore competitiveness, hal ini menjadi kewajiban dikarenakan situasipersaingan usaha sejenis sangat tinggi di wilayah setempat yang dilakukan oleh Retail existing player: Indomaret dan Alfamart. 4. Analisa SWOT usaha minimarket 212Mart di Perumahan Taman Meruya Ilir dimana sudah banyakpesaing minimarket Indomaret dan Alfamart, secara kualitatif dan kuantitatif menyimpulkan bahwa Usaha ini diggambarkan pada posisi sebuah organisasiyang lemah dan menghadapi tantangan besar. Anjuran taktik strategi yang diberikan adalah Strategi Bertahan 5. Lokasi Usaha, sangat menentukan kinerja usaha minimarket. Lokasi usaha ini tidak saja bermuara pada pecapian target Sales dikarenakan terbukanya pada pembeli Umum. Lokasi usaha juga terkait pada rendahnya biaya operasional usaha. Rendahya biaya operasionaltoko mendukung strategy bertahan .
  • 11. 11 | P a g e 6. Pemain Usaha Lama (Alfamart dan Indomaret), makin intensip melakukan Promosi Usaha terkait Penyampaian harga murah dan Program Loyalty promo penukaran Stamp koleksi dengan peralatan Masak, hal ini dimaksudkan untuk mempertahankan pelanggan lama tetap setia berbelanja ke Gerai Mereka dan juga sebagairespon balik terhadap masukannya pemain baru: 212Mart. 7. Pada Pemain retail minimarket lama, Strategy Bertahan diterapkan dengan melakukan expansi usaha ke wilayah baru ke wilayah Indonesia Timur dan melakukan Inovasi Usaha bisnis model baru seperti gerai Alfa X. S A R A N 1. Mengingat pentingnya Lokasi Usaha terkait Kinerja Usaha, disarankan koperasi mengajukan sewa tempat usaha berlokasi strategis dan milik anggota Koperasi sehingga biaya sewa bisa lebih bersaing. 2. Perlu penelitian lebih lanjut perihal korelasi Konsep Komunitas ( Jamaah) terhadap loyalitas sebagai pelanggan berbelanja pada tempat usaha bersama, yaitu Minimarket 212Mart. Hal ini disebabkan adanya potensi indeks harga jual dan kekosongan barang dagangan di lokasi usaha (stock out ), barang kosong yang membuat Pembeli berpindah (switch out ) 3. Perlu lakukan analisa SWOT yang terpisah terhadap Franchisor 212Mart, sehingga Franchisee bisa menyusun strategy yang terkait dan relevan dengan hasil analisa yang pada akhirnya akan membuat rencana usaha yang ungguldan bertahan 4. Sebagai pendatang baru,franchisee perlu melakukan upaya menjaga soliditas dan loyalty untuk target pasar inti mengingat pemain lama akan melakukan strategy Promosi terkait Harga Jual yang Murah. Franchisee tegas dan focus pada visi dan misi Usaha yang terus di tumbuhkan pada target market homogen yaitu : konsumen Muslim sekitar lokasi outlet. DAFTAR PUSTAKA Ali, Hapzi. 2018. ModulManajemen Strategic Program Studi MagisterManagement. UMB Jakarta Anonim, 2019. https://www.waralabaku.com/franchise-peluang-usaha-minimarket-212mart (Diakses 10 Oktober 2019 Oleh Hazrin Zainal Jam 5.17 WIB) Anonim2, 2019. Analisis SWOT Internal dan Eksternal Beserta Contohnya pada https://informazone.com/analisis-swot/ (Diakases oleh Hazrin Zainal, 10 Oktober 19 Jam 11.06) Ayuningtyas,Dwi. 2019. Usaha Minimarket Kokoh, Fitch: Alfamart Ungguli Pesaing. https://www.cnbcindonesia.com/market/20190426155045-17-69135/usaha-minimarket-kokoh-fitch-alfamart- ungguli-pesaing (diakses 9 Oktober 19 oleh Hazrin Zainal jam 18.45 ). Budi Suseno,Darmawan, 2006. Waralaba Bisnis Minim Resiko Maksim Di Laba. Pilar Media. Yogyakarta David, F. R.1998. Strategic Management. Prentice Hall, Philiphines. Dyson, Robert G. 2002. “Strategic development and SWOT Analysis at The University of Warwick”. European Journal of Operational Research 152: 631-640 Ferrel, O.C danHarline D., 2005. Marketing Strategy.Thomson Corporation. SouthWestern Guswai,C. F., (2013), Retail Excellence Series - What I Learned From Hypermarket Bussines.Gramedia
  • 12. 12 | P a g e Jeremy Bradley dalam Michelle Seidel (2019) . https://smallbusiness.chron.com/defensive-strategies-strategic- management-60016.html (diakses oleh hazrin Zainal 30 Desember 2.12 WIB). Nugraheni D.Y. dan Rachmawati R., (2018), Kajian Lokasi dan Pola Distribusi Minimarket Serta Pemanfaatannya Oleh Masyarakat di Kabupaten Sleman. Artikel dalam http://lib.geo.ugm.ac.id/ojs/index.php/jbi/article/download/876/849 (Diakses 9 Oktober 19 oleh Hazrin Zainal Jam 10:05) Putra, Dendy.( 2019) https://independent.academia.edu/DendyPutra1(Diakses oleh Hazrin Zainal 9 Oktober 2019:jam 7:10) Sasongko, Wisnu.,(2019). Executive Director, Head of Retailer Vertical Nielsen Indonesia.Nielsen : Ritel Convenience Tumbuh Pesat di Asia Tenggara Sarosa, Pietra, 2006. Mewaralabakan Usaha Anda Panduan Praktis dan Komprehensif Mengembangkan Usaha dengan Sistem Waralaba. Elex Media Komputindo. Jakarta Wahyuning,Ratna. (2008 ). ANALISIS SWOT PADA USAHA WARALABA(Studi Kasus Bakso Kota Cak Man Malang). Univeritas Islam Negeri. Malang Widowati, Hari (2019). Giant Supermarket Tutup, 4 Perusahaan Ini Lebih Dulu Tutup Gerai. Artikel ini telah tayang di Katadata.co.id dengan judul "Giant Supermarket Tutup, 4 Perusahaan Ini Lebih Dulu Tutup Gerai" , https://katadata.co.id/berita/2019/06/25/giant-supermarket-tutup-4-perusahaan-ini-lebih-dulu-tutup-gerai/