SlideShare a Scribd company logo
1 of 151
ANALISA STRUKTUR KEKUATAN BALOK PADA GEDUNG MAKASSAR MALL
PASCA KEBAKARAN DENGAN SOFTWARE ANALISA STRUKTUR (SAP 2000)
Pada tanggal 27 Juni 2011 telah terjadi kebakaran pada Makassar Mall.
Makassar Mallyang berlokasidijalan Cokroaminoto Makassar adalah bangunan
yang direncanakan sebagai pasar pusatgrosir dan strukturnya didesain dengan
sistem konstruksibeton bertulang biasa. Struktur terdiri atas 4 lantai yang
direncanakan untuk menahan beban mati (DL), beban hidup (LL). Secara garis
besar, Makassar Mallterdiri atas 4 lantai, memiliki ukuran panjang sekitar 126.5
meter, lebar 90.5 meter dan tinggi total bangunan 18.65 meter.
Makassar Mallyang berlokasidi jalan Cokroaminoto Makassar adalah
bangunan yang direncanakan sebagai pasar pusatgrosir dan strukturnya didesain
dengan sistemkonstruksibeton bertulang biasa.
Struktur terdiri atas 4 lantai yang direncanakan untuk menahan beban mati
(DL), beban hidup (LL), dan beban gempa(E). Analisa struktur dihitung dengan
menggunakan softwareanalisa struktur yang umumdipakai yaitu SAP 2000 versi
14.1.0. Secara garis besar, Pasar Butung terdiri atas 4 lantai, memiliki ukuran
panjang sekitar 126.5 meter, lebar 90.5 meter dan tinggi total bangunan
18.65meter. Struktur terdiridaribalok dan kolomyang membentuk rangka
portal(PortalFrame) sedang pelat secara umum didesain sebagaitwo way
slab.Hubungan balok dan kolom didesain sebagai“balok lemah kolom kuat”
dimana .< 1.
Tahap awal analisa adalah mempelajari sistem struktur yang dipakai
dengan mengikuti persyaratan-persyaratan yang ditentukan/ditetapkan oleh
Arsitek dan menentukan pembebanan tergantung dari fungsiruangan-
ruangannya.
Untuk perhitungan pembesian balok dan kolom dilakukan dengan software
SAP 2000 versi14.1.0dimana untuk faktor reduksikekuatan (Re= 3.5) diambil
sesuaidengan ACI-318-2005dan SNI 03-2846-2002. Perencanaan bangunan ini
dianalisa dengan 3 dimensi dan didesain sebagaiStruktur Rangka Pemikul Momen
Biasa (Ordinary Resisting MomentFrame).
Langkah-langkah analisis struktur betonbertulang menggunakanSAP 2000 v14
adalah:
a. Mendefinisikan mutu beton dan tulangan. Karena satuan MPa setara
dengan Nmm, maka terlebih dahulu satuannya diganti menjadi Nmm,
kemudian menginput data ke Define – Material – CONC - Modify/Show
Material.
b. Mendefinisikan penampang : Define–Section Properties–FrameSections.
c. Memodelkan penampang : Define - FrameSections - Add Rectangular.
d. Memasang beban pada model : Assign - FrameLoads - Distributed
Beban yang dimasukkan dalam bentuk beban terfaktor. Sedangkan berat
sendiri penampang diperhitungkan.
 Perhitungan berat sendiri akan secara otomatis (default) dilakukan
oleh SAP 2000 dengan memastikan parameter Self Weight Multiplier
= 1
 Beban dinding diambil 780 kg/m3
(Menggunakan bata ringan pada
seluruh balok induk dan balok anak. Dengan tebal 15 cm diperoleh
beban = 0.468 t/m’)
 Beban mati plat atap diambil 100 kg/mdan plat lantai 100 kg/m
 Beban hidup untuk lantai gedung toko, toserba menurut PBI 1981
sebesar 250 kg/m
 Beban gempa diambil zona II (SNI - 1726 - 2002)
d. Selanjutnya mendefenisikan jenis beban : Define - Load Case – Define
Load
f. Mengatur kombinasipembebanan : Define – Load Combinations.
g. Beban-beban tersebutdimasukkan kedalam frameatau titik yang telah
ditentukan dengan terlebih dahulu menyeleksi area, frame atau yang akan
diberi beban : Assign – Frame Loads
h. Melakukan analisis model (running) : Analize – Run Analysis – Run Now.
Pastikan tidak ada pesan warning yang tampil.
Dari analisa elemenbalok dengan menggunakan softwareSAP.2000, maka
diperolehhasil sebagai berikut:
- Beban maksimumyang dapat dipikul balok beton bertulang pascabakar
dengan mutu beton sebesar 19.7 mpa adalah 1.9 ton/m
- Beban maksimumyang dapat dipikul balok beton bertulang pascabakar
dengan mutu beton sebesar 15 mpa adalah 1.7 ton/m
- Beban maksimumyang dapat dipikul balok beton bertulang pascabakar
dengan mutu beton sebesar 12.6 mpa adalah 1.53 ton/m
- Beban maksimumyang dapat dipikul balok beton bertulang pascabakar
dengan mutu beton sebesar 10.1 mpa adalah 1.32 ton/m
- Beban maksimumyang dapat dipikul balok beton bertulang pascabakar
dengan mutu beton sebesar 8.1 mpa adalah 0.93 ton/m
STUDI GESER PADA BALOK BETON BERTULANG DENGAN
MENGGUNAKAN SAP 2000
KASUS 1
sebuah portal sederhana dengan 4
perletakan jepit. Direncanakan beban yang
dikenakan ialah beban merata sebesar 7500 kg
pada balok. Diketahui material beton dengan :
E : 2625051388,85415kg/m2
G : 1009635149,55929 kg/m2
f’c : 30 MPa
1: 0,85
U : 0,3
Dimensi kolom0,5 x 0,5 m2
, tinggi kolom : 5 m
Dimensi balok 0.3 x 0.4 m2
, panjang balok : 6 m
PerhitunganStudi Kasus 1 dengan SFAP
1. InputGeneral Information
2. InputMaterial Properties
Data-data material beton sebagai berikut :
E : 2625051388,85415kg/m2
G : 1009635149,55929 kg/m2
f’c : 30 MPa
1: 0,85
U : 0,3
3. InputSection Properties
Section Name : Kolom
Cross Section Area = 0,25 m2
Shear Area = 0.208333333333333 m2
TorsionalConstant = 8.80208333333333E-03
Momen Inersia = 5.20833333333333E-03 m4
Use Material : Beton
Section Name : Balok
Cross Section Area = 0,12 m2
Shear Area = 0.100000003973643 m2
TorsionalConstant = 1.94385080995278 E-03
Momen of Inertia = 9.00000120699412 E-04 m4
Momen of Inertia = 1.60000013510387E-03 m4
Use Material : Beton
4. InputNodalCoordinates
Tabel 5.1 Koordinattitik nodal
5. InputFrameProperties
6. Tabel 5.2 FrameProperties
7. InputJoint Restraint ( perletakan )
Joint label 1 : fixed ( jepit )
Joint label 4 : fixed ( jepit )
Joint label 5 : fixed ( jepit )
Joint label 8 : fixed ( jepit )
8. InputDistributed FrameLoads
Framelabel 2 : Force Global Y = 7500 kg/m
Framelabel 5 : Force Global Y = 7500 kg/m
Framelabel 7 : Force Global Y = 7500 kg/m
Framelabel 8 : Force Global Y = 7500 kg/m
Setelah seluruh input telah dimasukkan selanjutnya melakukan proses
analisa dengan klik Analyze pilih Run Analysis. Lalu didapatan output
gambar untuk studikasus 1 sebagai berikut:
Setelah proses Run Analysis akan didapatkan output element forces sebagai
berikut :
 Frame2
fx1 = 5897,68 kg
fy1 = 22500 kg
Mz1 = 19873,69kgm
fx2 = -5897,68kg
fy2 = 22500 kg
Mz2 = -19873,69kgm
 Frame5
fx1 = 5897,68kg
fy1 = 22500 kg
Mz1 = 19873,69kgm
fx2 = -5897,68 kg
fy2 = 22500 kg
Mz2 = -19873,69kgm
Karena beban yang diberikan pada frame7 maupun frame 8 sama dengan beban
yang diberikan pada frame 2 dan 5 maka untuk hasil output programnya terutama
element force nya memiliki hasil yang sama juga.
5.1.2 PerhitunganStudi Kasus 1 dengan SAP 2000 v.14
Dengan menggunakan programSAP 2000 v.14 untuk menghitung portal
sederhana pada studi kasus 1 didapatkan hasil sebagai berikut :
Untuk hasiloutput element forcesnya sebagaiberikut:
5.1.3 Perhitungan Tulangan Geser dengan SFAP
Setelah selesai melakukan run analysis dan menghasilkan outputelement forces
yang telah ditampilkan sebelumnya maka dilanjutkan dengan proses running
shear. Data input yang digunakan sebagai berikut :
- Diameter tulangan lentur : D19
- Diameter tulangan geser : D10
- fy = fyv = 400 Mpa
Kemudian klik Analyze Run Beam Analysis Run Shear Analysis. Hasildari
run shear analysis sebagai berikut:
Setelah proses running analisis geser akan didapatkan hasilseperti Gambar
5.14 diatas. Pada Gambar 5.14 terlihat pengambilan nilai Vu dari 5 titik
pada diagramgeser secara otomatis. Pengambilan bilai Vu daribeberapa
titik ini dimaksudkan untuk kemudahan perhitungan spasi(jarak) antar
tulangan geser. Didapatkan untuk Frame 2 pada Vu berada di titik 1 (Vu1)
dengan nilai 209,617kNmemiliki spasi hitung antar tulangan gesernya
sebesar 118,714mm, lalu pada saat Vu berada di titik 2 (Vu2) dengan nilai
110,325 kNmemilikispasihitung antar tulangan gesernya sebesar 422,144
mm, sedangkan pada saat Vu berada pada titik 3 tidak ada pengaruh dari
gaya geser. Sedangkan untuk Vu pada titik 4 (Vu4) dan Vu pada titik 5 (Vu5)
berlaku gaya geser dan spasiantar tulangan gesernya sama dengan Vu pada
titik 1(Vu1) dan Vu pada titik 2 (Vu2).
KASUS 2
Pada contoh studi kasus yang kedua ini dibuat sebuah portal sederhana
bertingkat dua dengan 4 perletakan jepit. Direncanakan beban yang
dikenakan ialah beban merata sebesar 15000 dan 12500 kg pada balok.
Diketahui material beton dengan :
E : 2625051388,85415kg/m2
G : 1009635149,55929 kg/m2
f’c : 30 MPa
1: 0,85
U : 0,3
Dimensi kolom0,5 x 0,5 m2
, tinggi kolom : 6 m
Dimensi balok 0.3 x 0.4 m2
, panjang balok : 7 m
5.2.1 Perhitungan StudiKasus 2 dengan SFAP
1. InputGeneralInformation
Nama Proyek : Studi Kasus 2
2. InputMaterial Properties
Data-data material beton sebagai berikut :
E : 2625051388,85415 kg/m2
G : 1009635149,55929 kg/m2
f’c : 30 MPa
1: 0,85
U : 0,3
3. InputSection Properties
Section Name : Kolom
Cross Section Area = 0,25 m2
Shear Area = 0.208333333333333 m2
TorsionalConstant = 8.80208333333333E-03
Momen Inersia = 5.20833333333333E-03m4
Use Material : Beton
Section Name : Balok
Cross Section Area = 0,12 m2
Shear Area = 0.100000003973643 m2
TorsionalConstant = 1.94385080995278 E-03
Momen of Inertia = 9.00000120699412E-04 m4
Momen of Inertia= 1.60000013510387E-03 m4
Use Material : Beton
4. InputNodalCoordinates
Tabel 5.5 Koordinattitik nodal
5. InputFrameProperties
Tabel 5.6 FrameProperties
6. InputJoint Restraint ( perletakan )
Joint label 1 : fixed ( jepit )
Joint label 6 : fixed ( jepit )
Joint label 7 : fixed ( jepit )
Joint label 12 : fixed ( jepit )
7. InputDistributed FrameLoads
Framelabel 3 : Force Global Y = 12500 kg/m
Framelabel 5 : Force Global Y = 15000 kg/m
Framelabel 9 : Force Global Y = 12500 kg/m
Framelabel 11 : ForceGlobal Y = 15000 kg/m
Framelabel 13 : ForceGlobal Y = 12500 kg/m
Framelabel 14 : ForceGlobal Y = 12500 kg/m
Framelabel 15 : ForceGlobal Y = 15000 kg/m
Framelabel 16 : ForceGlobal Y = 15000 kg/m
Setelah seluruh input telah dimasukkan selanjutnya melakukan proses
analisa dengan klik Analyze pilih Run Analysis. Lalu didapatan output
gambar untuk studikasus 2 sebagai berikut:
Setelah proses Run Analysis akan didapatkan
output element forces sebagai berikut:
 Frame3
fx1 = 14003,41 kg
fy1 = 43750 kg
Mz1 = 46137,04kgm
fx2 = -14003,41 kg
fy2 = 43750 kg
Mz2 = -46137,04kgm
 Frame5
fx1 = 8853,81 kg
fy1 = 52500 kg
Mz1 = 58518,67kgm
fx2 = -8853,81kg
fy2 = 52500 kg
Mz2 = -58518,67kgm
Karena beban yang diberikan pada frame3, frame9 sama dengan beban
yang diberikan pada frame 13dan frame14 yaknisebesar 15000 kg, maka untuk
hasil output programnya terutama element force nya memiliki hasil yang sama
juga. Beda halnya dengan framepada no 5, frame 11, frame15 dan frame 6 diberi
beban sebesar 12500 kg.
5.2.2 Perhitungan StudiKasus 2 dengan SAP 2000 v.14
Dengan menggunakan programSAP 2000 v.14 untuk menghitung portal
sederhana pada studi kasus 2 didapatkan hasil sebagai berikut :
Untuk hasiloutput element forces nya sebagai berikut:
5.2.3 Perhitungan Tulangan Geser dengan SFAP
Setelah selesai melakukan run analysis dan menghasilkan outputelement forces
yang telah ditampilkan sebelumnya maka dilanjutkan dengan proses running
shear. Data input yang digunakan sebagai berikut :
 Diameter tulangan lentur : D19
 Diameter tulangan geser : D10
 fy = fyv = 400 Mpa
Kemudian klik Analyze Run Beam Analysis Run Shear Analysis. Hasildarirun
shear analysis sebagaiberikut :
Setelah proses running analisis geser akan didapatkan hasilseperti Gambar 5.23
diatas. Pada Gambar 5.24 terlihat pengambilan nilai Vu dari 5 titik pada diagram
geser secara otomatis. Pengambilan nilai Vu dari beberapa titik ini dimaksudkan
untuk kemudahan perhitungan spasi(jarak) antar tulangan geser. Didapatkan
untuk Frame 5 pada Vu berada di titik 1 (Vu1) dengan nilai 410,653 kNmemiliki
spasihitung antar tulangan gesernya sebesar 59,975 mm, lalu pada saat Vu
berada di titik 2 (Vu2) dengan nilai 214.52 kNmemiliki spasihitung antar tulangan
gesernya sebesar 159.201 mm, sedangkan pada saat Vu berada pada titik 3 tidak
ada pengaruh dari gaya geser, maka untuk spasi tulangang nya berlaku praktis.
Sedangkan untuk Vu pada titik 4 (Vu4) dan Vu pada titik 5 (Vu5) berlaku gaya
geser dan spasiantar tulangan gesernya sama dengan Vu pada titik 1(Vu1)
dan Vu pada titik 2 (Vu2).
ANALISIS STATIK DAN DISAIN BANGUNAN BETON BERTULANG LIMA LANTAI YANG
DIBEBANI BEBAN-BEBAN STATIK DENGAN MENGGUNAKAN ETABS
Kuat tekan beton
f’c balok = 30 MPa
f’c kolom = 40 MPa
f’c shearwall = 35 MPa
Tegangan leleh tulangan pokok fy = 400 MPa
Tegangan leleh tulangan geser fys = 320 MPa
Modulus Young untuk beton Ec = 4700*√f'c MPa
Ec balok = 25742.9602 Mpa
Ec Kolom = 29725.41001MPa
Ec Shearwall = 27805.57498 MPa
Penampang Pelat Lantai
Tebal pelat lantai = 120 mm
Pembebanan
BebanMati
DEAD = beban struktur sendiri(gunakan selfweightMultiplier)
SUPERDL = beban mati di luar berat sendiri
Pelat Lantai
Keramik = 1 cm x 0.11 kN/m2
= 0.11 kN/m2
Spesi = 2 cm x 0.21 kN/m2
= 0.42 kN/m2
Pasir urug = 0.03 x 17.64 kN/m2
= 0.5292 kN/m2
Langit-langit + penggantung = 0.178 kN/m2
Jumlah 1.2372 kN/m2
Pelat Atap
Waterproofing (aspal) = 2 cm x 0.14 kN/m2
= 0.28 kN/m2
Langit-langit + penggantung = 0.178 kN/m2
Jumlah 0.458 kN/m2
Beban dinding = 2.45 kN/m2
x4 m = 9.8 kN/m
BebanHidup
Perkantoran = 2.4 kN/m2
Atap = 1.44 kN/m2
BebanGempa
Spectra = beban gempa dinamik sesuaidengan respon spectrumpada wilayah
gempa 4
Bagian A: Pemodelan, Analisis Statik dan Disain
1. Menentukan Garis As Denah dan Data Tingkat
Menganalisis Kuda-Kuda Truss dengan menggunakan SAP 2000
V.14
Masuk programSAP dan akan muncuk Tip of the day apabila mau di baca
klik Next tip
STRUKTUR PORTAL BERTINGKAT 2D DENGAN
MENGGUNAKAN SAP 2000
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON
ANALISA BALOK BETON

More Related Content

What's hot

123756903 perhitungan-struktur-baja-gedung
123756903 perhitungan-struktur-baja-gedung123756903 perhitungan-struktur-baja-gedung
123756903 perhitungan-struktur-baja-gedungWendo Enyos
 
38621358 laporan-perhit-struktur-ruko-3lt-maryadi
38621358 laporan-perhit-struktur-ruko-3lt-maryadi38621358 laporan-perhit-struktur-ruko-3lt-maryadi
38621358 laporan-perhit-struktur-ruko-3lt-maryadiDeniyudi Jayaraya
 
Step by step desain kolom menggunakan software pca col
Step by step desain kolom menggunakan software pca colStep by step desain kolom menggunakan software pca col
Step by step desain kolom menggunakan software pca colAfret Nobel
 
Analisa dimensi dan biaya struktur baja
Analisa dimensi dan biaya struktur bajaAnalisa dimensi dan biaya struktur baja
Analisa dimensi dan biaya struktur bajamoses hadun
 
menghitung Momen Ultimate baja komposit
menghitung Momen Ultimate baja kompositmenghitung Momen Ultimate baja komposit
menghitung Momen Ultimate baja kompositShaleh Afif Hasibuan
 
Presentasi Tugas Akhir
Presentasi  Tugas AkhirPresentasi  Tugas Akhir
Presentasi Tugas AkhirKurniawan Riza
 
Tugas besar struktur beton II Analisis Portal Metode Perbesaran Momen
Tugas besar struktur beton II Analisis Portal Metode Perbesaran MomenTugas besar struktur beton II Analisis Portal Metode Perbesaran Momen
Tugas besar struktur beton II Analisis Portal Metode Perbesaran MomenMercu Buana
 
Anstruk modul 6-sesi-3-jembatan-komposit
Anstruk modul 6-sesi-3-jembatan-kompositAnstruk modul 6-sesi-3-jembatan-komposit
Anstruk modul 6-sesi-3-jembatan-kompositHaryo Seno
 
Perencanaan struktur kolom komposit
Perencanaan struktur kolom kompositPerencanaan struktur kolom komposit
Perencanaan struktur kolom kompositAfret Nobel
 
Perhitungan Balok Baja dan Beton
Perhitungan Balok Baja dan BetonPerhitungan Balok Baja dan Beton
Perhitungan Balok Baja dan Betonasdihss
 
Pelat lantai kendaraan
Pelat lantai kendaraanPelat lantai kendaraan
Pelat lantai kendaraanAgam Agam
 
Perencanaa rumah dua lantai
Perencanaa rumah dua lantaiPerencanaa rumah dua lantai
Perencanaa rumah dua lantairezasholahudin
 
Contoh wingwall
Contoh wingwallContoh wingwall
Contoh wingwalltanchul
 

What's hot (20)

123756903 perhitungan-struktur-baja-gedung
123756903 perhitungan-struktur-baja-gedung123756903 perhitungan-struktur-baja-gedung
123756903 perhitungan-struktur-baja-gedung
 
Tugas Akhir Struktur Beton Prategang
Tugas Akhir Struktur Beton PrategangTugas Akhir Struktur Beton Prategang
Tugas Akhir Struktur Beton Prategang
 
38621358 laporan-perhit-struktur-ruko-3lt-maryadi
38621358 laporan-perhit-struktur-ruko-3lt-maryadi38621358 laporan-perhit-struktur-ruko-3lt-maryadi
38621358 laporan-perhit-struktur-ruko-3lt-maryadi
 
Step by step desain kolom menggunakan software pca col
Step by step desain kolom menggunakan software pca colStep by step desain kolom menggunakan software pca col
Step by step desain kolom menggunakan software pca col
 
Analisa dimensi dan biaya struktur baja
Analisa dimensi dan biaya struktur bajaAnalisa dimensi dan biaya struktur baja
Analisa dimensi dan biaya struktur baja
 
1. analisis slab lantai jembatan
1. analisis slab lantai jembatan1. analisis slab lantai jembatan
1. analisis slab lantai jembatan
 
menghitung Momen Ultimate baja komposit
menghitung Momen Ultimate baja kompositmenghitung Momen Ultimate baja komposit
menghitung Momen Ultimate baja komposit
 
Laporan box 2 x 3
Laporan box 2 x 3Laporan box 2 x 3
Laporan box 2 x 3
 
Presentasi Tugas Akhir
Presentasi  Tugas AkhirPresentasi  Tugas Akhir
Presentasi Tugas Akhir
 
STRUKTUR JEMBATAN
STRUKTUR JEMBATANSTRUKTUR JEMBATAN
STRUKTUR JEMBATAN
 
Tugas besar struktur beton II Analisis Portal Metode Perbesaran Momen
Tugas besar struktur beton II Analisis Portal Metode Perbesaran MomenTugas besar struktur beton II Analisis Portal Metode Perbesaran Momen
Tugas besar struktur beton II Analisis Portal Metode Perbesaran Momen
 
Anstruk modul 6-sesi-3-jembatan-komposit
Anstruk modul 6-sesi-3-jembatan-kompositAnstruk modul 6-sesi-3-jembatan-komposit
Anstruk modul 6-sesi-3-jembatan-komposit
 
Pondasi tiang pancang
Pondasi tiang pancangPondasi tiang pancang
Pondasi tiang pancang
 
54678070 sarjito-bridge
54678070 sarjito-bridge54678070 sarjito-bridge
54678070 sarjito-bridge
 
Perencanaan struktur kolom komposit
Perencanaan struktur kolom kompositPerencanaan struktur kolom komposit
Perencanaan struktur kolom komposit
 
Perhitungan Balok Baja dan Beton
Perhitungan Balok Baja dan BetonPerhitungan Balok Baja dan Beton
Perhitungan Balok Baja dan Beton
 
Pelat lantai kendaraan
Pelat lantai kendaraanPelat lantai kendaraan
Pelat lantai kendaraan
 
Perencanaa rumah dua lantai
Perencanaa rumah dua lantaiPerencanaa rumah dua lantai
Perencanaa rumah dua lantai
 
Yogi oktopianto (16309875)
Yogi oktopianto (16309875)   Yogi oktopianto (16309875)
Yogi oktopianto (16309875)
 
Contoh wingwall
Contoh wingwallContoh wingwall
Contoh wingwall
 

Similar to ANALISA BALOK BETON

PPT BIMA HUTARI.pptx
PPT BIMA HUTARI.pptxPPT BIMA HUTARI.pptx
PPT BIMA HUTARI.pptxGentaPermata2
 
Its paper-32776-4107100041-paper
Its paper-32776-4107100041-paperIts paper-32776-4107100041-paper
Its paper-32776-4107100041-paperlina meliana
 
Perhitungan struktur
Perhitungan strukturPerhitungan struktur
Perhitungan strukturRiski Nugroho
 
Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja)
Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja) Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja)
Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja) NitaMewaKameliaSiman
 
Modul 6-sesi-3-jembatan-komposit
Modul 6-sesi-3-jembatan-kompositModul 6-sesi-3-jembatan-komposit
Modul 6-sesi-3-jembatan-kompositFajar Tsani
 
PPT PRAPRO AZRCHKM.pptx
PPT PRAPRO AZRCHKM.pptxPPT PRAPRO AZRCHKM.pptx
PPT PRAPRO AZRCHKM.pptxGentaPermata2
 
Analisis pelaksanaan dan kekuatan pile cap tipe bp 20
Analisis  pelaksanaan  dan kekuatan  pile  cap  tipe  bp  20Analisis  pelaksanaan  dan kekuatan  pile  cap  tipe  bp  20
Analisis pelaksanaan dan kekuatan pile cap tipe bp 20Aan Kurniawan
 
Konstruksi baja-jembatan truss
Konstruksi baja-jembatan trussKonstruksi baja-jembatan truss
Konstruksi baja-jembatan trussMughny Halim
 
KULIAH(4&5) HITUNGAN PONDASI.UTS .pptx
KULIAH(4&5) HITUNGAN PONDASI.UTS .pptxKULIAH(4&5) HITUNGAN PONDASI.UTS .pptx
KULIAH(4&5) HITUNGAN PONDASI.UTS .pptxTediHermawan5
 
53309952 utf-8-desain-struktur-beton-bertulang-dengan-sap2000
53309952 utf-8-desain-struktur-beton-bertulang-dengan-sap200053309952 utf-8-desain-struktur-beton-bertulang-dengan-sap2000
53309952 utf-8-desain-struktur-beton-bertulang-dengan-sap2000Botak Doohan Jr
 
Bahan Tugas Gempa 2021 (3).pdf
Bahan Tugas Gempa 2021 (3).pdfBahan Tugas Gempa 2021 (3).pdf
Bahan Tugas Gempa 2021 (3).pdfJuanCharlosWanggai
 
Analisis desain baja ringan
Analisis desain baja ringanAnalisis desain baja ringan
Analisis desain baja ringanmoses hadun
 
Its undergraduate-14786-presentationpdf
Its undergraduate-14786-presentationpdfIts undergraduate-14786-presentationpdf
Its undergraduate-14786-presentationpdfRudi Hermana
 
perhitungan jembatan
perhitungan jembatanperhitungan jembatan
perhitungan jembatanFarid Thahura
 

Similar to ANALISA BALOK BETON (20)

PPT BIMA HUTARI.pptx
PPT BIMA HUTARI.pptxPPT BIMA HUTARI.pptx
PPT BIMA HUTARI.pptx
 
Lifting rigging test
Lifting rigging testLifting rigging test
Lifting rigging test
 
Its paper-32776-4107100041-paper
Its paper-32776-4107100041-paperIts paper-32776-4107100041-paper
Its paper-32776-4107100041-paper
 
1913 wall diafragma
1913 wall diafragma1913 wall diafragma
1913 wall diafragma
 
Perhitungan struktur
Perhitungan strukturPerhitungan struktur
Perhitungan struktur
 
Pkki Pertemuan 3
Pkki Pertemuan 3Pkki Pertemuan 3
Pkki Pertemuan 3
 
As well as a funny stories
As well as a funny storiesAs well as a funny stories
As well as a funny stories
 
Teori pascatarik
Teori pascatarikTeori pascatarik
Teori pascatarik
 
Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja)
Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja) Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja)
Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja)
 
Modul 6-sesi-3-jembatan-komposit
Modul 6-sesi-3-jembatan-kompositModul 6-sesi-3-jembatan-komposit
Modul 6-sesi-3-jembatan-komposit
 
PPT PRAPRO AZRCHKM.pptx
PPT PRAPRO AZRCHKM.pptxPPT PRAPRO AZRCHKM.pptx
PPT PRAPRO AZRCHKM.pptx
 
Analisis pelaksanaan dan kekuatan pile cap tipe bp 20
Analisis  pelaksanaan  dan kekuatan  pile  cap  tipe  bp  20Analisis  pelaksanaan  dan kekuatan  pile  cap  tipe  bp  20
Analisis pelaksanaan dan kekuatan pile cap tipe bp 20
 
Konstruksi baja-jembatan truss
Konstruksi baja-jembatan trussKonstruksi baja-jembatan truss
Konstruksi baja-jembatan truss
 
KULIAH(4&5) HITUNGAN PONDASI.UTS .pptx
KULIAH(4&5) HITUNGAN PONDASI.UTS .pptxKULIAH(4&5) HITUNGAN PONDASI.UTS .pptx
KULIAH(4&5) HITUNGAN PONDASI.UTS .pptx
 
53309952 utf-8-desain-struktur-beton-bertulang-dengan-sap2000
53309952 utf-8-desain-struktur-beton-bertulang-dengan-sap200053309952 utf-8-desain-struktur-beton-bertulang-dengan-sap2000
53309952 utf-8-desain-struktur-beton-bertulang-dengan-sap2000
 
Bahan Tugas Gempa 2021 (3).pdf
Bahan Tugas Gempa 2021 (3).pdfBahan Tugas Gempa 2021 (3).pdf
Bahan Tugas Gempa 2021 (3).pdf
 
Analisis desain baja ringan
Analisis desain baja ringanAnalisis desain baja ringan
Analisis desain baja ringan
 
Its undergraduate-14786-presentationpdf
Its undergraduate-14786-presentationpdfIts undergraduate-14786-presentationpdf
Its undergraduate-14786-presentationpdf
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
perhitungan jembatan
perhitungan jembatanperhitungan jembatan
perhitungan jembatan
 

Recently uploaded

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 

ANALISA BALOK BETON

  • 1. ANALISA STRUKTUR KEKUATAN BALOK PADA GEDUNG MAKASSAR MALL PASCA KEBAKARAN DENGAN SOFTWARE ANALISA STRUKTUR (SAP 2000) Pada tanggal 27 Juni 2011 telah terjadi kebakaran pada Makassar Mall. Makassar Mallyang berlokasidijalan Cokroaminoto Makassar adalah bangunan yang direncanakan sebagai pasar pusatgrosir dan strukturnya didesain dengan sistem konstruksibeton bertulang biasa. Struktur terdiri atas 4 lantai yang direncanakan untuk menahan beban mati (DL), beban hidup (LL). Secara garis besar, Makassar Mallterdiri atas 4 lantai, memiliki ukuran panjang sekitar 126.5 meter, lebar 90.5 meter dan tinggi total bangunan 18.65 meter. Makassar Mallyang berlokasidi jalan Cokroaminoto Makassar adalah bangunan yang direncanakan sebagai pasar pusatgrosir dan strukturnya didesain dengan sistemkonstruksibeton bertulang biasa. Struktur terdiri atas 4 lantai yang direncanakan untuk menahan beban mati (DL), beban hidup (LL), dan beban gempa(E). Analisa struktur dihitung dengan menggunakan softwareanalisa struktur yang umumdipakai yaitu SAP 2000 versi 14.1.0. Secara garis besar, Pasar Butung terdiri atas 4 lantai, memiliki ukuran panjang sekitar 126.5 meter, lebar 90.5 meter dan tinggi total bangunan 18.65meter. Struktur terdiridaribalok dan kolomyang membentuk rangka
  • 2. portal(PortalFrame) sedang pelat secara umum didesain sebagaitwo way slab.Hubungan balok dan kolom didesain sebagai“balok lemah kolom kuat” dimana .< 1. Tahap awal analisa adalah mempelajari sistem struktur yang dipakai dengan mengikuti persyaratan-persyaratan yang ditentukan/ditetapkan oleh Arsitek dan menentukan pembebanan tergantung dari fungsiruangan- ruangannya. Untuk perhitungan pembesian balok dan kolom dilakukan dengan software SAP 2000 versi14.1.0dimana untuk faktor reduksikekuatan (Re= 3.5) diambil sesuaidengan ACI-318-2005dan SNI 03-2846-2002. Perencanaan bangunan ini dianalisa dengan 3 dimensi dan didesain sebagaiStruktur Rangka Pemikul Momen Biasa (Ordinary Resisting MomentFrame). Langkah-langkah analisis struktur betonbertulang menggunakanSAP 2000 v14 adalah: a. Mendefinisikan mutu beton dan tulangan. Karena satuan MPa setara dengan Nmm, maka terlebih dahulu satuannya diganti menjadi Nmm, kemudian menginput data ke Define – Material – CONC - Modify/Show Material.
  • 3.
  • 4. b. Mendefinisikan penampang : Define–Section Properties–FrameSections. c. Memodelkan penampang : Define - FrameSections - Add Rectangular. d. Memasang beban pada model : Assign - FrameLoads - Distributed Beban yang dimasukkan dalam bentuk beban terfaktor. Sedangkan berat sendiri penampang diperhitungkan.  Perhitungan berat sendiri akan secara otomatis (default) dilakukan oleh SAP 2000 dengan memastikan parameter Self Weight Multiplier = 1  Beban dinding diambil 780 kg/m3 (Menggunakan bata ringan pada seluruh balok induk dan balok anak. Dengan tebal 15 cm diperoleh beban = 0.468 t/m’)  Beban mati plat atap diambil 100 kg/mdan plat lantai 100 kg/m
  • 5.  Beban hidup untuk lantai gedung toko, toserba menurut PBI 1981 sebesar 250 kg/m  Beban gempa diambil zona II (SNI - 1726 - 2002) d. Selanjutnya mendefenisikan jenis beban : Define - Load Case – Define Load f. Mengatur kombinasipembebanan : Define – Load Combinations. g. Beban-beban tersebutdimasukkan kedalam frameatau titik yang telah ditentukan dengan terlebih dahulu menyeleksi area, frame atau yang akan diberi beban : Assign – Frame Loads h. Melakukan analisis model (running) : Analize – Run Analysis – Run Now. Pastikan tidak ada pesan warning yang tampil. Dari analisa elemenbalok dengan menggunakan softwareSAP.2000, maka diperolehhasil sebagai berikut: - Beban maksimumyang dapat dipikul balok beton bertulang pascabakar dengan mutu beton sebesar 19.7 mpa adalah 1.9 ton/m - Beban maksimumyang dapat dipikul balok beton bertulang pascabakar dengan mutu beton sebesar 15 mpa adalah 1.7 ton/m - Beban maksimumyang dapat dipikul balok beton bertulang pascabakar dengan mutu beton sebesar 12.6 mpa adalah 1.53 ton/m
  • 6. - Beban maksimumyang dapat dipikul balok beton bertulang pascabakar dengan mutu beton sebesar 10.1 mpa adalah 1.32 ton/m - Beban maksimumyang dapat dipikul balok beton bertulang pascabakar dengan mutu beton sebesar 8.1 mpa adalah 0.93 ton/m
  • 7. STUDI GESER PADA BALOK BETON BERTULANG DENGAN MENGGUNAKAN SAP 2000 KASUS 1 sebuah portal sederhana dengan 4 perletakan jepit. Direncanakan beban yang dikenakan ialah beban merata sebesar 7500 kg pada balok. Diketahui material beton dengan : E : 2625051388,85415kg/m2 G : 1009635149,55929 kg/m2 f’c : 30 MPa 1: 0,85 U : 0,3 Dimensi kolom0,5 x 0,5 m2 , tinggi kolom : 5 m Dimensi balok 0.3 x 0.4 m2 , panjang balok : 6 m
  • 8. PerhitunganStudi Kasus 1 dengan SFAP 1. InputGeneral Information 2. InputMaterial Properties Data-data material beton sebagai berikut : E : 2625051388,85415kg/m2 G : 1009635149,55929 kg/m2 f’c : 30 MPa 1: 0,85 U : 0,3
  • 9. 3. InputSection Properties Section Name : Kolom Cross Section Area = 0,25 m2 Shear Area = 0.208333333333333 m2 TorsionalConstant = 8.80208333333333E-03 Momen Inersia = 5.20833333333333E-03 m4 Use Material : Beton Section Name : Balok Cross Section Area = 0,12 m2 Shear Area = 0.100000003973643 m2 TorsionalConstant = 1.94385080995278 E-03 Momen of Inertia = 9.00000120699412 E-04 m4 Momen of Inertia = 1.60000013510387E-03 m4 Use Material : Beton
  • 10. 4. InputNodalCoordinates Tabel 5.1 Koordinattitik nodal
  • 11. 5. InputFrameProperties 6. Tabel 5.2 FrameProperties 7. InputJoint Restraint ( perletakan ) Joint label 1 : fixed ( jepit ) Joint label 4 : fixed ( jepit ) Joint label 5 : fixed ( jepit ) Joint label 8 : fixed ( jepit ) 8. InputDistributed FrameLoads Framelabel 2 : Force Global Y = 7500 kg/m
  • 12. Framelabel 5 : Force Global Y = 7500 kg/m Framelabel 7 : Force Global Y = 7500 kg/m Framelabel 8 : Force Global Y = 7500 kg/m Setelah seluruh input telah dimasukkan selanjutnya melakukan proses analisa dengan klik Analyze pilih Run Analysis. Lalu didapatan output gambar untuk studikasus 1 sebagai berikut:
  • 13. Setelah proses Run Analysis akan didapatkan output element forces sebagai berikut :  Frame2 fx1 = 5897,68 kg fy1 = 22500 kg Mz1 = 19873,69kgm fx2 = -5897,68kg fy2 = 22500 kg Mz2 = -19873,69kgm
  • 14.  Frame5 fx1 = 5897,68kg fy1 = 22500 kg Mz1 = 19873,69kgm fx2 = -5897,68 kg fy2 = 22500 kg Mz2 = -19873,69kgm
  • 15. Karena beban yang diberikan pada frame7 maupun frame 8 sama dengan beban yang diberikan pada frame 2 dan 5 maka untuk hasil output programnya terutama element force nya memiliki hasil yang sama juga.
  • 16. 5.1.2 PerhitunganStudi Kasus 1 dengan SAP 2000 v.14 Dengan menggunakan programSAP 2000 v.14 untuk menghitung portal sederhana pada studi kasus 1 didapatkan hasil sebagai berikut : Untuk hasiloutput element forcesnya sebagaiberikut:
  • 17. 5.1.3 Perhitungan Tulangan Geser dengan SFAP Setelah selesai melakukan run analysis dan menghasilkan outputelement forces yang telah ditampilkan sebelumnya maka dilanjutkan dengan proses running shear. Data input yang digunakan sebagai berikut : - Diameter tulangan lentur : D19 - Diameter tulangan geser : D10 - fy = fyv = 400 Mpa Kemudian klik Analyze Run Beam Analysis Run Shear Analysis. Hasildari run shear analysis sebagai berikut:
  • 18. Setelah proses running analisis geser akan didapatkan hasilseperti Gambar 5.14 diatas. Pada Gambar 5.14 terlihat pengambilan nilai Vu dari 5 titik pada diagramgeser secara otomatis. Pengambilan bilai Vu daribeberapa titik ini dimaksudkan untuk kemudahan perhitungan spasi(jarak) antar tulangan geser. Didapatkan untuk Frame 2 pada Vu berada di titik 1 (Vu1) dengan nilai 209,617kNmemiliki spasi hitung antar tulangan gesernya sebesar 118,714mm, lalu pada saat Vu berada di titik 2 (Vu2) dengan nilai 110,325 kNmemilikispasihitung antar tulangan gesernya sebesar 422,144 mm, sedangkan pada saat Vu berada pada titik 3 tidak ada pengaruh dari gaya geser. Sedangkan untuk Vu pada titik 4 (Vu4) dan Vu pada titik 5 (Vu5) berlaku gaya geser dan spasiantar tulangan gesernya sama dengan Vu pada titik 1(Vu1) dan Vu pada titik 2 (Vu2). KASUS 2 Pada contoh studi kasus yang kedua ini dibuat sebuah portal sederhana bertingkat dua dengan 4 perletakan jepit. Direncanakan beban yang dikenakan ialah beban merata sebesar 15000 dan 12500 kg pada balok. Diketahui material beton dengan : E : 2625051388,85415kg/m2 G : 1009635149,55929 kg/m2 f’c : 30 MPa 1: 0,85 U : 0,3 Dimensi kolom0,5 x 0,5 m2 , tinggi kolom : 6 m Dimensi balok 0.3 x 0.4 m2 , panjang balok : 7 m
  • 19. 5.2.1 Perhitungan StudiKasus 2 dengan SFAP 1. InputGeneralInformation Nama Proyek : Studi Kasus 2 2. InputMaterial Properties Data-data material beton sebagai berikut : E : 2625051388,85415 kg/m2 G : 1009635149,55929 kg/m2 f’c : 30 MPa 1: 0,85 U : 0,3
  • 20. 3. InputSection Properties Section Name : Kolom Cross Section Area = 0,25 m2 Shear Area = 0.208333333333333 m2 TorsionalConstant = 8.80208333333333E-03 Momen Inersia = 5.20833333333333E-03m4 Use Material : Beton Section Name : Balok Cross Section Area = 0,12 m2 Shear Area = 0.100000003973643 m2 TorsionalConstant = 1.94385080995278 E-03 Momen of Inertia = 9.00000120699412E-04 m4 Momen of Inertia= 1.60000013510387E-03 m4 Use Material : Beton 4. InputNodalCoordinates Tabel 5.5 Koordinattitik nodal
  • 21. 5. InputFrameProperties Tabel 5.6 FrameProperties 6. InputJoint Restraint ( perletakan ) Joint label 1 : fixed ( jepit ) Joint label 6 : fixed ( jepit ) Joint label 7 : fixed ( jepit ) Joint label 12 : fixed ( jepit ) 7. InputDistributed FrameLoads Framelabel 3 : Force Global Y = 12500 kg/m Framelabel 5 : Force Global Y = 15000 kg/m Framelabel 9 : Force Global Y = 12500 kg/m Framelabel 11 : ForceGlobal Y = 15000 kg/m Framelabel 13 : ForceGlobal Y = 12500 kg/m Framelabel 14 : ForceGlobal Y = 12500 kg/m Framelabel 15 : ForceGlobal Y = 15000 kg/m Framelabel 16 : ForceGlobal Y = 15000 kg/m Setelah seluruh input telah dimasukkan selanjutnya melakukan proses analisa dengan klik Analyze pilih Run Analysis. Lalu didapatan output gambar untuk studikasus 2 sebagai berikut:
  • 22. Setelah proses Run Analysis akan didapatkan output element forces sebagai berikut:  Frame3 fx1 = 14003,41 kg fy1 = 43750 kg Mz1 = 46137,04kgm fx2 = -14003,41 kg fy2 = 43750 kg Mz2 = -46137,04kgm
  • 23.  Frame5 fx1 = 8853,81 kg fy1 = 52500 kg Mz1 = 58518,67kgm fx2 = -8853,81kg fy2 = 52500 kg Mz2 = -58518,67kgm
  • 24. Karena beban yang diberikan pada frame3, frame9 sama dengan beban yang diberikan pada frame 13dan frame14 yaknisebesar 15000 kg, maka untuk hasil output programnya terutama element force nya memiliki hasil yang sama juga. Beda halnya dengan framepada no 5, frame 11, frame15 dan frame 6 diberi beban sebesar 12500 kg. 5.2.2 Perhitungan StudiKasus 2 dengan SAP 2000 v.14 Dengan menggunakan programSAP 2000 v.14 untuk menghitung portal sederhana pada studi kasus 2 didapatkan hasil sebagai berikut :
  • 25. Untuk hasiloutput element forces nya sebagai berikut: 5.2.3 Perhitungan Tulangan Geser dengan SFAP Setelah selesai melakukan run analysis dan menghasilkan outputelement forces yang telah ditampilkan sebelumnya maka dilanjutkan dengan proses running shear. Data input yang digunakan sebagai berikut :
  • 26.  Diameter tulangan lentur : D19  Diameter tulangan geser : D10  fy = fyv = 400 Mpa Kemudian klik Analyze Run Beam Analysis Run Shear Analysis. Hasildarirun shear analysis sebagaiberikut : Setelah proses running analisis geser akan didapatkan hasilseperti Gambar 5.23 diatas. Pada Gambar 5.24 terlihat pengambilan nilai Vu dari 5 titik pada diagram geser secara otomatis. Pengambilan nilai Vu dari beberapa titik ini dimaksudkan untuk kemudahan perhitungan spasi(jarak) antar tulangan geser. Didapatkan untuk Frame 5 pada Vu berada di titik 1 (Vu1) dengan nilai 410,653 kNmemiliki spasihitung antar tulangan gesernya sebesar 59,975 mm, lalu pada saat Vu berada di titik 2 (Vu2) dengan nilai 214.52 kNmemiliki spasihitung antar tulangan gesernya sebesar 159.201 mm, sedangkan pada saat Vu berada pada titik 3 tidak ada pengaruh dari gaya geser, maka untuk spasi tulangang nya berlaku praktis. Sedangkan untuk Vu pada titik 4 (Vu4) dan Vu pada titik 5 (Vu5) berlaku gaya geser dan spasiantar tulangan gesernya sama dengan Vu pada titik 1(Vu1) dan Vu pada titik 2 (Vu2).
  • 27. ANALISIS STATIK DAN DISAIN BANGUNAN BETON BERTULANG LIMA LANTAI YANG DIBEBANI BEBAN-BEBAN STATIK DENGAN MENGGUNAKAN ETABS Kuat tekan beton f’c balok = 30 MPa f’c kolom = 40 MPa f’c shearwall = 35 MPa Tegangan leleh tulangan pokok fy = 400 MPa Tegangan leleh tulangan geser fys = 320 MPa Modulus Young untuk beton Ec = 4700*√f'c MPa Ec balok = 25742.9602 Mpa Ec Kolom = 29725.41001MPa Ec Shearwall = 27805.57498 MPa Penampang Pelat Lantai Tebal pelat lantai = 120 mm Pembebanan BebanMati DEAD = beban struktur sendiri(gunakan selfweightMultiplier)
  • 28. SUPERDL = beban mati di luar berat sendiri Pelat Lantai Keramik = 1 cm x 0.11 kN/m2 = 0.11 kN/m2 Spesi = 2 cm x 0.21 kN/m2 = 0.42 kN/m2 Pasir urug = 0.03 x 17.64 kN/m2 = 0.5292 kN/m2 Langit-langit + penggantung = 0.178 kN/m2 Jumlah 1.2372 kN/m2 Pelat Atap Waterproofing (aspal) = 2 cm x 0.14 kN/m2 = 0.28 kN/m2 Langit-langit + penggantung = 0.178 kN/m2 Jumlah 0.458 kN/m2 Beban dinding = 2.45 kN/m2 x4 m = 9.8 kN/m BebanHidup Perkantoran = 2.4 kN/m2 Atap = 1.44 kN/m2 BebanGempa Spectra = beban gempa dinamik sesuaidengan respon spectrumpada wilayah gempa 4
  • 29.
  • 30. Bagian A: Pemodelan, Analisis Statik dan Disain 1. Menentukan Garis As Denah dan Data Tingkat
  • 31.
  • 32.
  • 33.
  • 34.
  • 35.
  • 36.
  • 37.
  • 38.
  • 39.
  • 40.
  • 41.
  • 42.
  • 43.
  • 44.
  • 45.
  • 46.
  • 47.
  • 48.
  • 49. Menganalisis Kuda-Kuda Truss dengan menggunakan SAP 2000 V.14
  • 50. Masuk programSAP dan akan muncuk Tip of the day apabila mau di baca klik Next tip
  • 51.
  • 52.
  • 53.
  • 54.
  • 55.
  • 56.
  • 57.
  • 58.
  • 59.
  • 60.
  • 61.
  • 62. STRUKTUR PORTAL BERTINGKAT 2D DENGAN MENGGUNAKAN SAP 2000