SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Download to read offline
28 NEUTRON, VOL.10, NO.1, PEBRUARI 2010: 28 - 42
ANALISA DIMENSI DAN BIAYA STRUKTUR BAJA
M. Ikhsan Setiawan
ABSTRAK
Perhitungan-perhitungan struktur yang dilakukan dalam penelitian ini disesuaikan
dengan peraturan-peraturan yang berlaku seperti SKSNI T-15-1991-03, , PPBBI 1984,
PPIUG 1983. Setelah dilakukan analisa ulang terhadap gedung RSUD Surabaya Barat,
peneliti mendapatkan pengurangan dari data awal dengan data hasil analisa terhadap
dimensi struktur atap. Pada data awal, untuk struktur atap baja, menggunakan WF
250x125x6x9 dengan tegangan ijin < 1600 kg/m2
pada rafternya. Sedangkan untuk
gordingnya menggunakan C 150x65x20x3,2 dengan untuk kolom pendek menggunakan
WF 300.175.7.11 dengan tegangan ijin < 1600 kg/m2
, tetapi profil tersebut dipasaran
tidak tersedia. Pada rafter dan kolom pendek menggunakan WF 250x125x5x8 dengan
tegangan ijin <1600 kg/m2 sedangkan untuk gordingnya menggunakan C
125x50x20x2.3 dengan tegangan ijin < 1600 kg/m2
dan untuk kolom pendek
menggunakan WF300.175.6.9. Dari hasi analisa untuk proyek pembangunan Blok A
RSUD.Surabaya Barat untuk Kuda-kuda menggunakan WF 250.125.5.8,untuk Gording
menggunakan C 150.65.20.2.3, dan untuk Kolom pendek menggunakan WF
300.175.6.9 dengan tegangan ijin lebih kecil dari < 1600 kg/m2
masih aman untuk
dipakai. Biaya pelaksanaan untuk rangka atap baja pada proyek pembangunan Blok A
RSUD.Surabaya Barat pada data awal sebesar Rp.186,231,123, setelah dianalisa biaya
pelaksanaan proyek untuk rangka atap baja pada proyek pembangunan Blok A RSUD
Surabaya Barat sebesar Rp.161,706,10.
Kata Kunci: efisiensi, dimensi, atap baja, biaya
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dari data awal pembangunan proyek Blok A RSUD Surabaya barat menggunakan profil
rangka atap baja WF dengan model rangka atap perisai. Dari data yang sudah ada
peneliti mencoba menganalisa desain profil baja WF dengan menggunakan profil baja
WF yang lebih ekonomis dan efisien dengan desain kuda-kuda dan jarak yang sesuai
dengan Peraturan Perencanaan bangunan Baja Indonesia (PPBBI 1984).
Rumusan Masalah `
Akan dilakukan analisa desain dari data awal WF250.125.6.9 (A) yang di gunakan
sesuai dengan tabel profil baja tegangan ijinnya memenuhi, tetapi WF250.125.6.9 tidak
ada, yang ada dipasaran adalah WF250.125.5.8 (B) sehingga dimensi WF250.125.5.8
tersebut harus dianalisa lebih lanjut untuk mengetahui kelayakan tegangan ijin tersebut.
TINJAUAN PUSTAKA
Tegangan – Tegangan Baja:
a) Tegangan-tegangan leleh dan tegangan-tegangan dasar dari bermacam-macam baja
bangunan. Apabila titik lelehnya tidak jelas, maka tegangan leleh tersebut
didefinisikan sebagai tegangan yang menyebabkan regangan tetap sebesar 0,2 %
b) Untuk dasar perhitungan tegangan-tegangan diizinkan pada suatu kondisi
pembebanan tertentu, dipakai tegangan dasar yang besarnya dapat dihitung dari
persamaan :
 =  : 1,5 ........................................kg/cm2
Analisa Dmensi dan Biaya Struktur Baja 29
c) Tegangan geser yang diizinkan untuk pembebanan tetap, besarnya sama dengan 0,58
kali tegangan dasar.
 = 0,58  ....................................................kg/cm2
d) Untuk elemen baja yang mengalami kombinasi tegangan normal dan tegangan
geser, maka tegangan ideal yang terjadi tidak boleh melebihi tegangan dasar.
1 ≤  .................................................kg/cm2
e) Untuk pembebanan sementara akibat berat sendiri, beban berguna, dan gaya gempa
atau gaya angin, maka besarnya tegangan dasar boleh dinaikkan sebesar 30 %.
sem = 1,30 ×  .....................................kg/cm2
Stabilitas Batang – Batang Tekan
1. Batang-batang tekan harus direncanakan sedemikian rupa sehingga terjamin
stabilitasnya ( tidak ada bahaya tekuk ), hal ini harus diperlihatkan dengan
menggunakan persamaan :
A
N
 ≤  ................ kg/cm2
Dimana :
N = gaya tekan pada batang tersebut.
A = luas penampang batang.
 = tegangan dasar.
 = faktor tekuk yang tergantung dari kelangsingan ( ) dari macam bajanya.
Harga  dapat juga ditentukan dengan persamaan :
..7,0 

E
g 
g
s


 
Dimana :
 = angka kelangsingan batang
s = Jarak antara sumbu- kesumbu dari 2 baut yang berurutan
Untuk :  183,0s maka 1
Untuk : 0,183  s  1 maka 
Untuk : s 1  maka  2,381 2
s
2. Kelangsingan pada batang-batang tunggal dicari dengan persamaan :
i
Lk

Dimana :
kL panjang tekuk batang tersebut.
i = jari-jari kelembaman batang itu.
Karena batang-batang mempunyai dua jari-jari kelembaman, umumnya akan
terdapat dua harga  . Yang menentukan adalah harga  yang terbesar. Apab ila
dapat dipastikan bahwa bahaya tekuk hanya ada pada satu arah, maka diambil
harga  untuk arah itu.
Stabilitas Balok – balok yang dibebani lentur (kip)
30 NEUTRON, VOL.10, NO.1, PEBRUARI 2010: 28 - 42
1. Yang dimaksud dengan balok-balok yang penampangnya tidak berubah bentuk,
adalah balok-balok yang memenuhi syarat-syarat :

bt
h
75 Dan 
bh
L
1,25
st
b
Sumber : PPBBI 1984 Hal 41
Dimana :
h = tinggi balok.
b = lebar sayap.
bt = tebal badan.
L = jarak antara dua titik dimana tepi tertekan dari balok itu ditahan
terhadap kemungkinan terjadinya lendutan ke samping.
2. Tegangan tekan yang terjadi adalah tegangan tekan pada tengah bentang L, dimana L
tidak boleh lebih besar dari tegangan kip yang diizinkan.
3. Pada balok-balok statis tertentu dimana pada perletakan pelat badan balok diberi
pengaku samping, maka tegangan kip yang diizinkan dihitung dari:
Jika c1 ≤ 250 ; maka :
 kip
Jika 250  c1  c 2 ; maka :




250
250
2
1
c
c
kip  0,3
Jika c1 ≥ c 2 ; maka :
 7,0
1
2

c
c
kip
Dimana :
c
sbt
Lh
1
c

E
63,02 
 tegangan dasar
1. Jika pada balok statis tertentu dimana pada perletakan, pelat badan balok tidak
diberi pengaku samping maka tegangan kip yang menentukan adalah kip terkecil
dan harus memenuhi :
042,0kip .c1 .c 2
3
][
h
tb

2. Pada balok-balok statis tak tentu, dimana pada perletakan pelat badan balok diberi
pengaku samping, maka tegangan kip yang diizinkan dihitung dari :
Jika c1 ≤ 250; maka :
kip 
Jika 250 < c1 < c3 ; maka :
 3,0
250
250
3
1




c
c
kip
Analisa Dmensi dan Biaya Struktur Baja 31
Jadi c 31 c ; maka :
 7,0
1
3

c
c
kip
Dimana :
c3 = 0,21 ( 1 + 
 ) ( 3 - 2 
 )

E

 =
jep
kaki
M
MM
2

3. M adalah momen lentur terbesar akibat gaya-gaya yang berkerja diantara kedua
ujung ,ujung tadi dengan mengganggap bahwa titik tumpul pada kedua ujung batang
itu adalah sendi
kiM dan kaM adalah momen pada ujung-ujung bagian balok antara pelat-
pelat kopel yang jaraknya L.
jepM = momen pada ujung-ujung balok antara pelat-pelat kopel yang
jaraknya L dengan anggapan bahwa ujung-ujung itu terjepit.
4. Jika pada balok statis tak tentu dimana pada perletakan, pelat badan tidak diberi
pengaku samping maka tegangan kip yang menentukan adalah kip terkecil dan
harus memenuhi :
 3
21 ].[..042,0
h
t
cc b
kip 
Pembebanan
Beban Mati { PPIUG 1983 Pasal 1.0 (1) }
Beban mati adalah berat dari semua bagian dari suatu gedung yang bersifat
tetap, termasuk segala unsur tambahan, penyelesaian-penyelesaian, mesin-mesin serta
peralatan tetap yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari gedung itu. Dalam
menentukan beban mati struktur bangunan sebagai berikut: Beban mati pada konstruksi
atap terdiri dari: berat penutup atap, berat gording, berat sendiri rafter, berat alat
penyambung
Beban Hidup pada atap gedung (PPIUG 1983)
1. Beban hidup, pada atap dan atau bagian atap serta pada struktur tudung (canopy)
yang dapat dicapai dan dibebani oleh orang, harus diambil minimum sebesar 100
kg / m² bidang datar.
2. Beban hidup pada atap dan atau bagian yang tidak dapat dicapai dan dibebani
oleh orang, harus diambil yang paling menentukan diantara dua macam beban
berikut :
a. Beban terbagi rata per m² bidang datar berasal dari beban air hujan sebesar (
40 - 0,8  ) kg / m². Dimana  adalah sudut kemiringan atap dalam derajat,
dengan ketentuan bahwa beban tersebut tidak perlu diambil lebih besar dari
20 kg / m² dan tidak perlu ditinjau bila kemiringan atapnya adalah lebih besar
dari 50º.
b. Beban terpusat berasal dari seorang pekerja atau seorang pemadam kebakaran
dengan peralatannya sebesar minimum 100 kg.
32 NEUTRON, VOL.10, NO.1, PEBRUARI 2010: 28 - 42
3. Pada balok tepi atau dari atap yang tidak cukup ditunjang oleh dinding atau
penunjang lainnya dan pada kantilever harus ditinjau kemungkinan adanya
beban hidup terpusat sebesar minimum 200 kg.
Beban Angin ( PPIUG 1983 Pasal 1.0 (3))
Beban angin ialah semua beban yang bekerja pada gedung atau bagian gedung
yang disebabkan oleh selisih dalam tekanan udara. Beban angin ditentukan dengan
menganggap adanya tekanan positip dan tekanan negatip (isapan), yang bekerja tegak
lurus pada bidang-bidang yang ditinjau. Besarnya tekanan positip dan tekanan negatip
ini dinyatakan dalam kg/ m2
, ditentukan dengan mengalikan tekanan tiup yang
ditentukan kemudian dengan koefisien-koefisien angin yang ditentukan pula.
1. Tekanan tiup.
a. Tekanan tiup harus diambil minimum 25 kg / m², kecuali yang ditentukan
dalam ayat-ayat (a),(c), dan (d ).
b. Tekanan tiup di laut dan di tepi laut sampai sejauh 5 km dari pantai harus
diambil minimum 40 kg / m², kecuali yang ditentukan dalam ayat-ayat ( c ) dan (
d ).
c. Untuk daerah-daerah didekat laut dan daerah-daerah lain tertentu, dimana
terdapat kecepatan-kecepatan angin yang mungkin menghasilkan tekanan tiup
yang lebih besar dari pada yang ditentukan dalam ayat-ayat ( a ) dan ( b ),
tekanan tiup ( p ) harus dihitung dengan rumus :
P = )/(
16
2
2
mkg
V
Dimana V adalah kecepatan angin dalam m / det, yang harus ditentukan oleh
instansi yang berwenang.
d. Pada cerobong, tekanan tiup dalam kg / m² harus ditentukan dengan
rumus (42,5 + 0,6 h), dimana h adalah tinggi cerobong seluruhnya
dalam meter, diukur dari lapangan yang berbatasan.
e. Apabila dapat dijamin suatu gedung terlindung efektif terhadap angin
dari suatu jurusan tertentu oleh gedung-gedung lain, hutan-hutan
pelindung atau penghalang-penghalang lain, maka tekanan tiup dari
jurusan itu menurut ayat-ayat (a) s/d (d) dapat dikalikan dengan
koefisien reduksi sebesar 0,5.
2. Koefisien angin Sumber: PPIUG 1983 Hal : 23
1. Gedung tertutup
Untuk bidang-bidang luar, koefisien angin (+ berarti tekanan dan -
berarti isapan), adalah sebagai berikut :
a. Dinding vertikal :
di pihak angin +0,9
di belakang angin -0,4
sejajar dengan arah angin -0,4
b. Atap segi tiga dengan sudut kemiringan  :
Di pihak angin :   65º ( 0,02  -0,4 )
65º    90º +0,9
Dibelakang angin, untuk semua  -0,4
c. Atap lengkung dengan sudut pangkal β :
Analisa Dmensi dan Biaya Struktur Baja 33
β  22º : untuk bidang lengkung di pihak angin :
pada seperempat busur pertama 0,6
pada seperempat busur kedua -0,7
untuk bidang lengkung dibelakang angin :
pada seperempat busur pertama -0,5
pada seperempat busur kedua -0,2
β > 22º : untuk bidang lengkung di pihak angin :
pada seperempat busur pertama -0,5
pada seperempat b usur kedua -0,6
untuk bidang lengkung di belakang angin :
pada seperempat busur pertama -0,4
pada seperempat busur terakhir -0,2
Catatan :
Sudut pangkal adalah sudut antara garis penghubung titik pangkal
dengan titik puncak dan garis horisontal.
d. Atap segitiga majemuk :
Untuk bidang-bidang atap di pihak angin :
  65º ( 0,2  - 0,4 )
65º    90º +0,9
Untuk semua bidang atap di belakang angin, kecuali yang vertikal
menghadap angin, untuk semua  -0,4
Untuk semua bidang atap vertikal di belakang angin yang
menghadap angin +0,4
2. Gudang terbuka sebelah PPIUG 1983 Hal : 24
Untuk bidang luar, koefisien angin yang ditentukan dalam ayat ( a ) tetap
berlaku, sedangkan pada waktu yang bersamaan didalam gedung
dianggap bekerja suatu tekanan positip dengan koefisien angin +0,6
apabila bidang yang terbuka terletak di pihak angin dan suatu tekanan
negatip dengan koefisien angin -0,3 apabila bidang yang terbuka terletak
di belakang angin.
Desain dengan SAP 2000
Salah satu program aplikasi yang paling populer dalam dunia disain struktur
konstruksi adalah SAP 2000. Hal ini tidak lepas dari kemudahan yang ditawarkan
software ini yang antara lain dengan menyediakan modus grafis dan sepenuhnya bekerja
dalam lingkungan sistem operasi Windows.
SAP 2000 benar-benar mampu mengambil tugas analisis struktur karena jika kita
sudah melakukan input data dengan benar, maka proses analisis akan langsung diambil
alih oleh SAP 2000 dan prosesnya tergolong sangat cepat (tergantung spesifikasi
komputer yang digunakan). Dengan kondisi ini maka asumsi yang disampaikan bahwa
tugas utama seorang Teknik semestinya adalah tugas perancangan dan bukan pada
proses perhitungan analisis mendapatkan pembenaran. Dengan SAP 2000, tugas analisis
dari konstruktor bergeser dari menghitung ke analisis hasil output.
Fasilitas yang disediakan oleh SAP2000 antara lain adalah kemampuannya untuk
merancang model struktur dari yang sederhana (sendi-roll) hingga yang rumit seperti
frame 3D, cangkang 3D, beban bergerak, analisis dinamis dan sebagainya. Khusus
34 NEUTRON, VOL.10, NO.1, PEBRUARI 2010: 28 - 42
untuk struktur baja, SAP2000 menyediakan fasilitas Auto Select yang mampu mendisain
profil baja yang paling optimal.
Salah satu kelebihan program SAP 2000 adalah kita tidak hanya berhenti pada
analisis struktur (untuk mengetahui gaya dalam yang timbul) saja, tapi juga bisa
melanjutkan ke bagian check/disain struktur untuk mengetahui tegangan yang timbul
pada profil (baja).
Secara garis besar, perancangan model struktur frame dengan SAP 2000 ini akan
melalui 7 tahapan yaitu :
1. Menentukan geometri model struktur.
2. Mendefinisikan data-data ;
- Jenis dan kekuatan bahan.
- Dimensi penampang elemen struktur.
- Macam beban.
- Kombinasi pembebanan.
3. Menempatkan (assign) data-data yang telah didefinisikan ke model struktur ;
- Data penampang.
- Data beban.
4. Memeriksa input data.
5. Analisis Mekanika Teknik ( MT ).
6. Disain struktur baja sesuai aturan yang ada.
7. Modifikasi struktur/re-design.
Data dan Metode
a. Data Awal
Bahan Kuda – Kuda : Baja WF 250 x 125 x 6 x 9
Bahan Gording : Light Channel C 150x65x20x3.2
Mutu baja : BJ 37 ( σ = 1600 kg/cm2
)
Jenis Bangunan : Konstruksi Tertutup
Bahan Penutup Atap : Genteng Tegola
Berat Penutup Atap : 8.5 kg/m2
Bentang Kuda-Kuda : 13 m ; Panjang rafter 1 sisi = 10.68 m
Jarak Kuda-Kuda : 3 m
Jenis Atap : Perisai
Jarak Antar Gording : 1,3 m
Sudut Miring Atap Atas ( α ) : 54o
Sin α = 0.80 ; Cos α = 0.58
Rencana Beban Angin : 40 kg/m2
Penggantung Gording : untuk bentang 3.00 m = 1 buah
Analisa Dmensi dan Biaya Struktur Baja 35
Tabel 1: Rencana Anggaran Biaya
NO URAIAN PANJANG ( m) JUMLAH BERAT (kgm) VOLUME
I. A . Kuda-kuda
1 WF250x125x6x9 3,945 4 29,6 467,088
2 WF250x125x6x9 4,32 8 29,6 1,022,976
3 WF250x125x6x9 14,64 2 29,6 866,688
4 WF250x125x6x9 15,695 1 29,6 464,572
5 WF250x125x6x9 2,159 1 29,6 639,064
6 WF250x125x6x9 16,14 1 29,6 477,774
7 WF250x125x6x9 10,125 2 29,6 20,25
8 WF250x125x6x9 11,185 3 29,6 993,228
9 WF250x125x6x9 9,085 1 29,6 268916
10 WF150x75x5x7 9,405 2 14 263,34
11 WF150x75x5x7 10,347 1 14 144,858
12 WF150x75x5x7 2,062 1 14 28,868
JUMLAH A 5,082,464
II. B. KOLOM PENDEK
13 WF300x175x7x11 0,75 10 49,6 372
JUMLAH B 372
III. C.GORDING
14 C 150x65x20x3,2 27,093 18 7,51 3,662,432
JUMLAH C 3,662,432
IV. D.RG-1
15 C150x65x20x2,3 13,7 1 5,5 75,35
16 C150x65x20x2,3 10,75 2 5,5 118,25
17 C150x65x20x2,3 15,2 2 5,5 167,2
18 C150x65x20x2,3 12,106 1 5,5 66,583
19 C150x65x20x2,3 12,131 1 5,5 667,205
C150x65x20x2,3 JUMLAH D 4,941,035
Total Volume Keseluruhan :
A + B + C + D
5082.4644 + 372 + 3662.432 + 494.1035
= 9610.9999 x Harga Satuan
= 9610.9999 x 19375
Rp= 186,213,123
Data Rencana
 Lokasi Jl.Sememi Surabaya Barat
 Luas Bangunan : 1553.180625 M²
 Kuda-kuda = WF 250.125.6.9
 Gording = C 150.65.20.3,2
 Kolom Pendek = WF 300.175.7.11
 Balok GR-1 = WF 150.65.20.2,3
 Mutu Baja Bj 37
 Jenis Bangunan Tertutup
 Genteng tegola,Berat = 8.5 kg/m²
 Bentang Kuda-kuda =13 m
 Jarak Kuda-kuda = 3 m
 Jarak Antar Gording = 1.3 m
 Sudut miring Atas 54º
 Rencana Beban angin 40 kg/m²
PEMBAHASAN
36 NEUTRON, VOL.10, NO.1, PEBRUARI 2010: 28 - 42
A. Perhitungan Konstruksi Baja Atap
Data-data perhitungan Kuda-Kuda ( Data Analisa )
Bahan Kuda – Kuda : Baja WF 250 x 125 x 5 x 8
Bahan Gording : Light Channel C 150x65x20x2.3
Mutu baja : BJ 37 ( σ = 1600 kg/cm2
)
Jenis Bangunan : Konstruksi Tertutup
Bahan Penutup Atap : Genteng Tegola
Berat Penutup Atap : 8.5 kg/m2
Bentang Kuda-Kuda : 13 m ; Panjang rafter 1 sisi = 10.68 m
Jarak Kuda-Kuda : 3 m
Jenis Atap : Perisai
Jarak Antar Gording : 1,3 m
Sudut Miring Atap Atas ( α ) : 54o
Sin α = 0.80 ; Cos α = 0.58
Rencana Beban Angin : 40 kg/m2
Penggantung Gording : untuk bentang 3.00 m = 1 buah
B. Perhitungan Gording
Dicoba Lip Channel C 150 x 65 x 20 x 2.3
Diperoleh dari tabel Profil Baja Hal : 70 ( Baja Kanal Tipis )
Dengan data – data sbb :
Berat : 5.50 kg/m
Ix : 284 cm4
Wx : 33.0 cm4
Iy : 41.1 cm4
Wy : 9.37 cm4
ix : 5.94 cm4
iy : 2.42 cm4
Pembebanan Akibat Beban Mati :
Diperoleh dari tabel PPIUG Hal : 11,12.pasal 2.1
 Berat sendiri gording = 5.50 kg/m²
 Berat atap ( 1.3 x 8.5 ) = 11.05 kg/m²
 Usuk reng ( 1.3 x 40 ) = 52 kg/m²
 Beban air hujan ( 1.3 x 20 ) = 26 kg/m²
 Trekstang Ø 10 + ikatan angin Ø 10 = 1.2 kg/m²
 Berat pengantung langit-langit enternit
Dari asbes semen 11 + 7 = 17 kg/m²
WD total = 112.75 kg/m²
Pembebanan Akibat Beban Hidup :
Diperoleh dari Tabel PPIUG Hal : 17,pasal 3.1
 Beban terpusat ( P ) = 100 kg/m²
 Beban hidup = 250 kg/m²
WL total = 350 kg/m²
Pembebanan Akibat Beban Angin :
Diperoleh dari tabel PPIUG Hal : 23,pasal 4.3
Analisa Dmensi dan Biaya Struktur Baja 37
 Koefisien angin kanan = 0.02 x ( 54 ) – 0.4
= 0.68 kg/m² ( Tekan )
 Koefisien angin kiri = - 0.02 x ( 54 )
= 1.08 kg/m²
 q angin kanan = 0.68 x ( 40 ) x ( 1.3 )
= 35 kg/m² ≥ 25 kg/m²... ok
 q angin kiri = -0.4 ( 54) ( 1.3 )
= 28.08 kg/m ² ≥ 25 kg/m²
Q total angin kanan + kiri = 35 + 28.08 = 63.08 kg/m²
Kombinasi Pembebanan :
Diperoleh dari tabel SKSNI 15-1991-03, Hal : 13
1. WD = 112.75 kg/m²
2. WL = 350 kg/m²
3. W = 63.08 kg/m²
= 0.75 x ( 1.2 . D + 1.6 . L + 1 . ( W )
= 0.75 x ( 1.2 x 112.75 ) + ( 1.6 x 350 ) + ( 1 x ( 63.08 )
= 568.78 kg/m²
Mmax ( arah x )
= 1/8 . q . l²
= 1/8 x 568.78 x ( 10.82 )²
= 8323 kgm
Mmax ( arah Y )
= 1/8 x q x l²
= 1/8 x 568.78 x ( 13 )²
= 12015 kgm
Kontrol tegangan
Tegangan yang terjadi :
Wy
My
Wx
Mx

=
37.9
12015
0.33
8323

= 251.78 + 1282
= 1534 kg/cm2
< 1600 Kg/cm2
.................( OK )
Kontrol lendutan :
Lendutan yang terjadi :
xx IE
LP
IE
Lq
x





34
cos
48
1)cos(
384
5 

28410.1.2
)82.10.(58.0100
48
1
28410.1.2
)82.10).(58.0.8323(
384
5
6
3
6
4




x
= 0.001447 cm
yy IE
LP
IE
Lq
y





34
sin
48
1)sin(
384
5 

1.4110.1.2
.)13.(8.0100
48
1
1.4110.1.2
)13).(80.0.12015(
384
5
6
3
6
4




y
38 NEUTRON, VOL.10, NO.1, PEBRUARI 2010: 28 - 42
= 0.041458 cm
22
yxtot  
= 22
041458.0001447.0 
= 0.0414 cm
Lijin
360
1

= )82.10(
360
1
= 0.030 cm > 0.0414 cm………………..( OK )
C. Perhitungan Kuda-Kuda
Dicoba WF 250 x 125 x 5 x 8
Diperoleh dari Tabel Profil Baja Hal : 23
Berat : 25.7 kg/m
A : 32.68 cm2
Ix : 3.540 cm4
Iy : 255 cm4
Wx : 285cm3
Wy : 41.4 cm3
ix : 10,4 cm4
iy : 2,79 cm4
Pembebanan Akibat Beban Mati :
Diperoleh Dari PPIUG Hal : 11,12. tabel 2.1
 Berat gording ( 3x18x5.50) = 297 kg m²
 Berat atap ( 3x8.5x13.5) = 344.25 kg m²
 Usuk + reng ( 3x13.5x40) = 1620 kg m²
 Beban air hujan ( 3x20x13.5 ) = 8.1 kg m
 Berat alat penyambung ( 10%) = 60 kg m²
Wdtotal = 2329 kg
Berat per m1 = 2329 / 13.5
= 172.5 kg/m1
Beban dalam arah vertikal = 172.5 / cos 540
= 297.4 kg/m1
Pembebanan Akibat Beban Hidup :
 Beban terpusat ( P ) = 100 kg/m²
 Beban hidup = 250 kg/m²
WLtotal = 350 kg/m²
Pembebanan Akibat Beban Angin
Diperoleh dari tabel PPIUG Hal : 23,pasal 4.3
 Koefisien angin kanan = 0.02 x ( 54 ) – 0.4
= 0.68 kg/m² ( Tekan )
 Koefisien angin kiri = - 0.02 x ( 54 )
= 1.08 kg/m²
Analisa Dmensi dan Biaya Struktur Baja 39
 q angin kanan = 0.68 x ( 40 ) x ( 1.3 )
= 35 kg/m² ≥ 25 kg/m²... ok
 q angin kiri = -0.4 ( 54) ( 1.3 )
= 28.08 kg/m ² ≥ 25 kg/m²
Q total angin kanan + kiri = 35 + 28.08 = 63.08 kg/m²
 Kontrol Kestabilan kuda-kuda :
Dari Output SAP diketahui :
N : 40890 Kgm
M : 19810 Kgm
D : 14649 Kgm
 Stabilitas batang tekan
Lk = 10.68 m = 1068 cm
- cm3.83
2.79
1068
iy
L
λ k

000.1ω  { Tabel 3 PPBBI 1984 }
 Kontrol terhadap tegangan
2
Cm32.68
Kg40890
1.000
A
N
ωσ 
= 1251.22 Kg / Cm2
< 1600 Kg / Cm2
( OK )
 Stabilitas terhadap KIP ( Lateral Torsional Buckling )
tb
h
≤ 75
5
250
= 50 ≤ 75
h
L
≥ 1,25
ts
b
25
1068
= 43.44 >1,25
8.0
5.12
= 19.531
Penampang tidak berubah bentuk.
8.1708
8,05.12
251068
1 
x
x
bxt
Lxh
C
s
875.826
1600
101,2
63.063.0
6
2 
xE
C
dasar
C1 > C2 maka :
16007,0
8.1708
875.826
7,0
1
2
 
C
C
kip
= 541.95 kg / cm2
dasar
h
tb
CCkipp  






3
21042,0
= 1600
25
5,0
875.8268.1708042,0
3






 x
= 759.6 Kg / cm2
> 541.95 Kg / cm2
… (OK)
 Kontrol terhadap tegangan
40 NEUTRON, VOL.10, NO.1, PEBRUARI 2010: 28 - 42
2
Cm32.68
Kg40890
1.000
A
N
ωσ 
= 1251.22 Kg / Cm2
< 1600 Kg / Cm2
( OK )
d. Perhitungan Kolom Pendek
Dicoba WF 300 x175 x 6 x 9
Diperoleh dari Tabel Profil Baja Hal : 23
Dengan data – data sbb :
Berat : 41.1 kg/m
A : 52.68 cm2
Ix : 11.100 cm4
Iy :792 cm4
Wx : 641 cm3
Wy : 91.0 cm3
ix : 14.5 cm
iy : 388 cm
 Kontrol Kestabilan Kolom Pendek
Dari Output SAP diketahui :
N : 38907 Kgm
M : 18786 Kgm
D : 25048 Kgm
 Stabilitas batang tekan
Lk = 750 mm = 75 cm
- cm0.180
3.88
75
i
L
λ
min
k

000.1ω  { Tabel 3 PPBBI 1984 }
 Kontrol terhadap tegangan
2
Cm52.68
Kg38907
1.000
A
N
ωσ 
= 738.55 Kg / Cm2
< 1600 Kg / Cm2
(OK)
E. Perhitungan Anggaran Biaya Kontruksi Baja (Data Analisa)
Analisa Dmensi dan Biaya Struktur Baja 41
Tabel 2: Analisa Biaya Kontruksi Baja
NO URAIAN PANJANG ( m) JUMLAH BERAT (kgm) VOLUME
I. A . Kuda-kuda
1 WF250x125x5x8 3,945 4 25.7 405.546
2 WF250x125x5x8 4,32 8 25.7 888.192
3 WF250x125x5x8 14,64 2 25.7 752.496
4 WF250x125x5x8 15,695 1 25.7 403.3615
5 WF250x125x5x8 2,159 1 25.7 55.4863
6 WF250x125x5x8 16,14 1 25.7 414.798
7 WF250x125x5x8 10,125 2 25.7 520.425
8 WF250x125x5x8 11,185 3 25.7 862.3635
9 WF250x125x5x8 9,085 1 25.7 233.4845
10 WF125x60x6x8 9,405 2 13.2 248.292
11 WF125x60x6x8 10,347 1 13.2 136.5804
12 WF125x60x6x8 2,062 1 13.2 27.2184
JUMLAH A 4948.244
II. B. KOLOM PENDEK
13 WF300x175x6x11 0,75 10 41.4 310.5
JUMLAH B 310.5
III. C.GORDING
14 C 150x65x20x2.3 27,093 18 5.5 2682.207
JUMLAH C 2682.207
IV. D.RG-1
15 C150x50x20x2,3 13,7 1 4.51 61.787
16 C150x50x20x2,3 10,75 2 4.51 96.965
17 C150x50x20x2,3 15,2 2 4.51 137.104
18 C150x50x20x2,3 12,106 1 4.51 54.59806
19 C150x50x20x2,3 12,131 1 4.51 54.71081
405.1709
F. Total Volume Keseluruhan
A + B + C + D
4948.2436 + 310.5 + 2682.207 + 405.17087
= 8346.12147 x Harga Satuan
= 8346.12147 x 19375
Rp= 161.706.103
KESIMPULAN
Pada pekerjaan kontruksi baja pada proyek pembangunan RSUD.Surabaya
Barat, terjadi pengefisiensian dimensi profil baja untuk kuda –kuda .Pada data awal
,dimensi profil untuk kuda-kuda baja WF 250x125x6x9.Setelah dilakukan analisa ulang
,dimensi profil untuk kuda-kuda dengan menggunakan WF 250x125x5x8,
pengefisiensian dimensi profil baja berlaku juga untuk profil gording, dan kolom
pendek.Berdasarkan analisa teknis WF 250x125x5x8 masih cukup aman untuk
digunakan yaitu dengan tegangan yang terjadi kurang dari tegangan ijin (σactual = 1251
kg/cm2
< σijin = 1600 kg/m2).Penefisiensian/ pengurangan dimensi profil berakibat pada
besarnya biaya yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan tersebut.
Data hasil analisa adalah sebagai berikut:
a. menggunakan WF250.125.5.8 (Analisa )
42 NEUTRON, VOL.10, NO.1, PEBRUARI 2010: 28 - 42
 Tegangan ijin WF 250 .125.5.8 = 1251 kg/m2 < 1600 kg/m2... ok
 Tegangan ijin C 150.65.20.2,3 =1534 kg/m2 < 1600 kg/m2 ... ok
 Tegangan ijin WF 300.175.6.9 = 738.55kg/m2 < 1600 kg/m2.. ok
b.menggunakan WF250.125.6.9 : (Data awal )
 Tegangan ijin WF 250.125.6.9 = 1103 kg/m2 < 1600 kg/m2...... ok
 Tegangan ijin C 150.65.20.3.2 = 1258.2 kg/m2 < 1600kg/m2...ok
 Tegangan ijin WF 300.175.7.11 = 612,3 kg/m2 < 1600kg/m2.....ok
2.Dari analisa kemudian ditinjau dari segi biaya :
a.WF250.125.5.8 =Rp.161,706,103
b.WF250.125.6.9 =Rp.186,706,103
Tabel 3: Perbandingan Biaya
STRUKTUR DATA AWAL BIAYA DATA DATA HASIL BIAYA DATA EFISIENSI
AWAL ANALISA ANALISA
KUDA-KUDA WF250,125,6,9 WF250,125,5,8
K.PENDEK WF300,175,7,11 Rp.186,213,123 WF300,175,7,11 Rp.161,706,103 86%
GORDING C 150,65,20,3,2 C 150,65,20,3,2
Daftar Pustaka
Departemen Pekerjaan Umum, Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung
(PPIUG 1983),Yayasan Lembaga Penyelidiki Masalah Bangunan , Bandung
Departemen Pekerjaan Umum, Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia
(PPBBI 1984), Yayasan Lembaga Penyelidiki Masalah Bangunan , Bandung
Santoso H.Ir, Tabel Profil Baja
Departeman Pekerjaan Umum, Tata Cara Perhitungan Beton Untuk Bangunan Gedung
(SKSNI-1-1991-03)

More Related Content

What's hot

Desain struktur portal baja dan detailing
Desain struktur portal baja dan detailingDesain struktur portal baja dan detailing
Desain struktur portal baja dan detailingrhtrusli
 
Contoh soal komposit
Contoh soal kompositContoh soal komposit
Contoh soal kompositkahar pasca
 
Cek penampang kolom baja gable
Cek penampang kolom baja gableCek penampang kolom baja gable
Cek penampang kolom baja gableAfret Nobel
 
Konstruksi baja-3 sambungan-baut
Konstruksi baja-3 sambungan-bautKonstruksi baja-3 sambungan-baut
Konstruksi baja-3 sambungan-bautJunaida Wally
 
Struktur baja-5 lentur-balok
Struktur baja-5 lentur-balokStruktur baja-5 lentur-balok
Struktur baja-5 lentur-balokLeticia Freidac
 
Materi kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhanaMateri kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhanaperkasa45
 
Struktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangStruktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangMira Pemayun
 
Struktur Baja: Desain dan Perilaku Jilid 2
Struktur Baja: Desain dan Perilaku Jilid 2Struktur Baja: Desain dan Perilaku Jilid 2
Struktur Baja: Desain dan Perilaku Jilid 2Nurul Angreliany
 
Bab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gordingBab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gordingGraham Atmadja
 
contoh kerjaan struktur beton bertulang 2
contoh kerjaan struktur beton bertulang 2contoh kerjaan struktur beton bertulang 2
contoh kerjaan struktur beton bertulang 2Aryo Bimantoro
 
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapak
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapakBeton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapak
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapakMaman Asep
 
Contoh penyelesaian soal uas beton ii
Contoh penyelesaian soal uas beton iiContoh penyelesaian soal uas beton ii
Contoh penyelesaian soal uas beton iiHarry Calbara
 
Modul batang tekan
Modul batang tekanModul batang tekan
Modul batang tekanMOSES HADUN
 
Perhitungan sambungan lentur dan geser balok baja
Perhitungan sambungan lentur dan geser balok bajaPerhitungan sambungan lentur dan geser balok baja
Perhitungan sambungan lentur dan geser balok bajaAfret Nobel
 
STRUKTUR KAYU, SAMBUNGAN, PAKU, SAMBUNGAN MEKANIK
STRUKTUR KAYU, SAMBUNGAN, PAKU, SAMBUNGAN MEKANIKSTRUKTUR KAYU, SAMBUNGAN, PAKU, SAMBUNGAN MEKANIK
STRUKTUR KAYU, SAMBUNGAN, PAKU, SAMBUNGAN MEKANIKMOSES HADUN
 
Belajar sendiri-sap2000-versi-10
Belajar sendiri-sap2000-versi-10Belajar sendiri-sap2000-versi-10
Belajar sendiri-sap2000-versi-10Muhammad Umari
 
Laporan tugas struktur baja
Laporan tugas struktur bajaLaporan tugas struktur baja
Laporan tugas struktur bajatanchul
 

What's hot (20)

Desain struktur portal baja dan detailing
Desain struktur portal baja dan detailingDesain struktur portal baja dan detailing
Desain struktur portal baja dan detailing
 
Contoh soal komposit
Contoh soal kompositContoh soal komposit
Contoh soal komposit
 
Cek penampang kolom baja gable
Cek penampang kolom baja gableCek penampang kolom baja gable
Cek penampang kolom baja gable
 
Konstruksi baja-3 sambungan-baut
Konstruksi baja-3 sambungan-bautKonstruksi baja-3 sambungan-baut
Konstruksi baja-3 sambungan-baut
 
Struktur baja-5 lentur-balok
Struktur baja-5 lentur-balokStruktur baja-5 lentur-balok
Struktur baja-5 lentur-balok
 
Materi kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhanaMateri kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhana
 
Struktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangStruktur Beton Bertulang
Struktur Beton Bertulang
 
Struktur Baja: Desain dan Perilaku Jilid 2
Struktur Baja: Desain dan Perilaku Jilid 2Struktur Baja: Desain dan Perilaku Jilid 2
Struktur Baja: Desain dan Perilaku Jilid 2
 
Bab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gordingBab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gording
 
contoh kerjaan struktur beton bertulang 2
contoh kerjaan struktur beton bertulang 2contoh kerjaan struktur beton bertulang 2
contoh kerjaan struktur beton bertulang 2
 
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapak
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapakBeton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapak
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapak
 
analisa-struktur
analisa-strukturanalisa-struktur
analisa-struktur
 
Contoh penyelesaian soal uas beton ii
Contoh penyelesaian soal uas beton iiContoh penyelesaian soal uas beton ii
Contoh penyelesaian soal uas beton ii
 
Modul batang tekan
Modul batang tekanModul batang tekan
Modul batang tekan
 
Perhitungan sambungan lentur dan geser balok baja
Perhitungan sambungan lentur dan geser balok bajaPerhitungan sambungan lentur dan geser balok baja
Perhitungan sambungan lentur dan geser balok baja
 
Perencanaan balok
Perencanaan balokPerencanaan balok
Perencanaan balok
 
STRUKTUR KAYU, SAMBUNGAN, PAKU, SAMBUNGAN MEKANIK
STRUKTUR KAYU, SAMBUNGAN, PAKU, SAMBUNGAN MEKANIKSTRUKTUR KAYU, SAMBUNGAN, PAKU, SAMBUNGAN MEKANIK
STRUKTUR KAYU, SAMBUNGAN, PAKU, SAMBUNGAN MEKANIK
 
Belajar sendiri-sap2000-versi-10
Belajar sendiri-sap2000-versi-10Belajar sendiri-sap2000-versi-10
Belajar sendiri-sap2000-versi-10
 
Laporan tugas struktur baja
Laporan tugas struktur bajaLaporan tugas struktur baja
Laporan tugas struktur baja
 
Balok lentur dan geser baja
Balok lentur dan geser  bajaBalok lentur dan geser  baja
Balok lentur dan geser baja
 

Similar to Analisa dimensi dan biaya struktur baja

Its paper-32776-4107100041-paper
Its paper-32776-4107100041-paperIts paper-32776-4107100041-paper
Its paper-32776-4107100041-paperlina meliana
 
Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja)
Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja) Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja)
Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja) NitaMewaKameliaSiman
 
2. Perancangan Fondasi Dalam_CPT
2. Perancangan Fondasi Dalam_CPT 2. Perancangan Fondasi Dalam_CPT
2. Perancangan Fondasi Dalam_CPT tenggom
 
ppt struktur beton oleh kelompok 04 .pptx
ppt struktur beton oleh kelompok 04 .pptxppt struktur beton oleh kelompok 04 .pptx
ppt struktur beton oleh kelompok 04 .pptxTikaIka7
 
Perancangan Konstruksi
Perancangan KonstruksiPerancangan Konstruksi
Perancangan KonstruksiArchthink
 
Slide-CIV204-CIV204-slide-3-7.pdf
Slide-CIV204-CIV204-slide-3-7.pdfSlide-CIV204-CIV204-slide-3-7.pdf
Slide-CIV204-CIV204-slide-3-7.pdfMuhamadIlham279890
 
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1MOSES HADUN
 
Perhitungan turbin propeller poros horizontal
Perhitungan turbin propeller poros horizontalPerhitungan turbin propeller poros horizontal
Perhitungan turbin propeller poros horizontalSelly Riansyah
 
Modul 3-perencanaan-lantai-kenderaan
Modul 3-perencanaan-lantai-kenderaanModul 3-perencanaan-lantai-kenderaan
Modul 3-perencanaan-lantai-kenderaanSibujang Civil
 
Tugas besar baja 1
Tugas besar baja 1Tugas besar baja 1
Tugas besar baja 1Aziz Adi
 
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESINMACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESINDwi Ratna
 
Unit 4 Kaji Daya Bahan
Unit 4 Kaji Daya BahanUnit 4 Kaji Daya Bahan
Unit 4 Kaji Daya BahanMalaysia
 
SNI Tata Cara Perencanaan Struktur Baja.ppt
SNI Tata Cara Perencanaan Struktur Baja.pptSNI Tata Cara Perencanaan Struktur Baja.ppt
SNI Tata Cara Perencanaan Struktur Baja.pptdarmadi ir,mm
 
STRUKTUR BAJA TARIK DAN TEKAN rev.ppt
STRUKTUR BAJA TARIK DAN TEKAN rev.pptSTRUKTUR BAJA TARIK DAN TEKAN rev.ppt
STRUKTUR BAJA TARIK DAN TEKAN rev.pptDitaLestari18
 
ANALISA_KOLOM_PENDEK.pptx
ANALISA_KOLOM_PENDEK.pptxANALISA_KOLOM_PENDEK.pptx
ANALISA_KOLOM_PENDEK.pptxDimasPrayuda9
 
Analisa penahan tekuk lateral pada balok baja proril i
Analisa penahan tekuk lateral pada balok baja proril iAnalisa penahan tekuk lateral pada balok baja proril i
Analisa penahan tekuk lateral pada balok baja proril imoses hadun
 

Similar to Analisa dimensi dan biaya struktur baja (20)

Its paper-32776-4107100041-paper
Its paper-32776-4107100041-paperIts paper-32776-4107100041-paper
Its paper-32776-4107100041-paper
 
Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja)
Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja) Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja)
Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja)
 
2. Perancangan Fondasi Dalam_CPT
2. Perancangan Fondasi Dalam_CPT 2. Perancangan Fondasi Dalam_CPT
2. Perancangan Fondasi Dalam_CPT
 
ppt struktur beton oleh kelompok 04 .pptx
ppt struktur beton oleh kelompok 04 .pptxppt struktur beton oleh kelompok 04 .pptx
ppt struktur beton oleh kelompok 04 .pptx
 
Bab iii perencanaan kuda
Bab iii perencanaan kudaBab iii perencanaan kuda
Bab iii perencanaan kuda
 
Perancangan Konstruksi
Perancangan KonstruksiPerancangan Konstruksi
Perancangan Konstruksi
 
Slide-CIV204-CIV204-slide-3-7.pdf
Slide-CIV204-CIV204-slide-3-7.pdfSlide-CIV204-CIV204-slide-3-7.pdf
Slide-CIV204-CIV204-slide-3-7.pdf
 
Laporan box 2 x 3
Laporan box 2 x 3Laporan box 2 x 3
Laporan box 2 x 3
 
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
 
Perhitungan turbin propeller poros horizontal
Perhitungan turbin propeller poros horizontalPerhitungan turbin propeller poros horizontal
Perhitungan turbin propeller poros horizontal
 
sway column.pdf
sway column.pdfsway column.pdf
sway column.pdf
 
Modul 3-perencanaan-lantai-kenderaan
Modul 3-perencanaan-lantai-kenderaanModul 3-perencanaan-lantai-kenderaan
Modul 3-perencanaan-lantai-kenderaan
 
Tugas besar baja 1
Tugas besar baja 1Tugas besar baja 1
Tugas besar baja 1
 
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESINMACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
 
Unit 4 Kaji Daya Bahan
Unit 4 Kaji Daya BahanUnit 4 Kaji Daya Bahan
Unit 4 Kaji Daya Bahan
 
SNI Tata Cara Perencanaan Struktur Baja.ppt
SNI Tata Cara Perencanaan Struktur Baja.pptSNI Tata Cara Perencanaan Struktur Baja.ppt
SNI Tata Cara Perencanaan Struktur Baja.ppt
 
Analisis desain sistem syamsir
Analisis desain sistem   syamsirAnalisis desain sistem   syamsir
Analisis desain sistem syamsir
 
STRUKTUR BAJA TARIK DAN TEKAN rev.ppt
STRUKTUR BAJA TARIK DAN TEKAN rev.pptSTRUKTUR BAJA TARIK DAN TEKAN rev.ppt
STRUKTUR BAJA TARIK DAN TEKAN rev.ppt
 
ANALISA_KOLOM_PENDEK.pptx
ANALISA_KOLOM_PENDEK.pptxANALISA_KOLOM_PENDEK.pptx
ANALISA_KOLOM_PENDEK.pptx
 
Analisa penahan tekuk lateral pada balok baja proril i
Analisa penahan tekuk lateral pada balok baja proril iAnalisa penahan tekuk lateral pada balok baja proril i
Analisa penahan tekuk lateral pada balok baja proril i
 

More from moses hadun

Uji Kompetensi Ahli Muda Teknik Jalan Jenjang 7 MOSES HADUN.pptx
Uji Kompetensi Ahli Muda Teknik Jalan Jenjang 7 MOSES HADUN.pptxUji Kompetensi Ahli Muda Teknik Jalan Jenjang 7 MOSES HADUN.pptx
Uji Kompetensi Ahli Muda Teknik Jalan Jenjang 7 MOSES HADUN.pptxmoses hadun
 
Analisis desain baja ringan
Analisis desain baja ringanAnalisis desain baja ringan
Analisis desain baja ringanmoses hadun
 
Analisa perbandingan biaya pada kuda baja ringan dengan kuda kuda kayu
Analisa perbandingan biaya pada kuda baja ringan dengan kuda kuda kayuAnalisa perbandingan biaya pada kuda baja ringan dengan kuda kuda kayu
Analisa perbandingan biaya pada kuda baja ringan dengan kuda kuda kayumoses hadun
 
Analisa biaya bangunan pekerjaan konstruksi baja
Analisa biaya bangunan pekerjaan konstruksi bajaAnalisa biaya bangunan pekerjaan konstruksi baja
Analisa biaya bangunan pekerjaan konstruksi bajamoses hadun
 
PERENCANAAN ULANG PEMBANGUNAN GEDUNG KAMPUS
PERENCANAAN ULANG PEMBANGUNAN GEDUNG KAMPUSPERENCANAAN ULANG PEMBANGUNAN GEDUNG KAMPUS
PERENCANAAN ULANG PEMBANGUNAN GEDUNG KAMPUSmoses hadun
 
177937 id-redesain-pasar-tradisonal-bersehati-mana
177937 id-redesain-pasar-tradisonal-bersehati-mana177937 id-redesain-pasar-tradisonal-bersehati-mana
177937 id-redesain-pasar-tradisonal-bersehati-manamoses hadun
 
TATA CARA PERHITUNGAN STRUKTUR BETON UNTUK BANGUNAN GEDUNG
TATA CARA PERHITUNGAN STRUKTUR BETON UNTUK BANGUNAN GEDUNGTATA CARA PERHITUNGAN STRUKTUR BETON UNTUK BANGUNAN GEDUNG
TATA CARA PERHITUNGAN STRUKTUR BETON UNTUK BANGUNAN GEDUNGmoses hadun
 
ANALISIS PEMILIHAN KONSTRUKSI KUDA-KUDA BAJA BENTANG BESAR
ANALISIS PEMILIHAN KONSTRUKSI KUDA-KUDA BAJA BENTANG BESARANALISIS PEMILIHAN KONSTRUKSI KUDA-KUDA BAJA BENTANG BESAR
ANALISIS PEMILIHAN KONSTRUKSI KUDA-KUDA BAJA BENTANG BESARmoses hadun
 
tabel profil konstruksi baja
tabel profil konstruksi bajatabel profil konstruksi baja
tabel profil konstruksi bajamoses hadun
 
STRUKTUR RANGKA ATAP RUMAH TRADISIONAL SUMBA
STRUKTUR RANGKA ATAP RUMAH TRADISIONAL SUMBASTRUKTUR RANGKA ATAP RUMAH TRADISIONAL SUMBA
STRUKTUR RANGKA ATAP RUMAH TRADISIONAL SUMBAmoses hadun
 
konstruksi baja lengkap
konstruksi baja lengkapkonstruksi baja lengkap
konstruksi baja lengkapmoses hadun
 
kuda-kuda dan Atap
kuda-kuda dan Atapkuda-kuda dan Atap
kuda-kuda dan Atapmoses hadun
 
melaksanakan pekerjaan-pemasangan-rangka-atap-baja-ringan1
melaksanakan pekerjaan-pemasangan-rangka-atap-baja-ringan1melaksanakan pekerjaan-pemasangan-rangka-atap-baja-ringan1
melaksanakan pekerjaan-pemasangan-rangka-atap-baja-ringan1moses hadun
 
rangka atap struktur
rangka atap strukturrangka atap struktur
rangka atap strukturmoses hadun
 
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2009 tanggal 8 juni
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2009 tanggal 8 juniPeraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2009 tanggal 8 juni
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2009 tanggal 8 junimoses hadun
 
LAPORAN PKL STRUKTUR KUDA-KUDA BAJA WF
LAPORAN PKL STRUKTUR KUDA-KUDA BAJA WFLAPORAN PKL STRUKTUR KUDA-KUDA BAJA WF
LAPORAN PKL STRUKTUR KUDA-KUDA BAJA WFmoses hadun
 
Surat perintah mulai kerja (SMPK) terbaru
Surat perintah mulai kerja (SMPK) terbaruSurat perintah mulai kerja (SMPK) terbaru
Surat perintah mulai kerja (SMPK) terbarumoses hadun
 
Surat perjanjian sebuah proyek pekerjaan umum
Surat perjanjian sebuah proyek pekerjaan umumSurat perjanjian sebuah proyek pekerjaan umum
Surat perjanjian sebuah proyek pekerjaan umummoses hadun
 
LAPORAN PKL STRUKTUR KUDA-KUDA BAJA WF
LAPORAN PKL STRUKTUR KUDA-KUDA BAJA WFLAPORAN PKL STRUKTUR KUDA-KUDA BAJA WF
LAPORAN PKL STRUKTUR KUDA-KUDA BAJA WFmoses hadun
 

More from moses hadun (19)

Uji Kompetensi Ahli Muda Teknik Jalan Jenjang 7 MOSES HADUN.pptx
Uji Kompetensi Ahli Muda Teknik Jalan Jenjang 7 MOSES HADUN.pptxUji Kompetensi Ahli Muda Teknik Jalan Jenjang 7 MOSES HADUN.pptx
Uji Kompetensi Ahli Muda Teknik Jalan Jenjang 7 MOSES HADUN.pptx
 
Analisis desain baja ringan
Analisis desain baja ringanAnalisis desain baja ringan
Analisis desain baja ringan
 
Analisa perbandingan biaya pada kuda baja ringan dengan kuda kuda kayu
Analisa perbandingan biaya pada kuda baja ringan dengan kuda kuda kayuAnalisa perbandingan biaya pada kuda baja ringan dengan kuda kuda kayu
Analisa perbandingan biaya pada kuda baja ringan dengan kuda kuda kayu
 
Analisa biaya bangunan pekerjaan konstruksi baja
Analisa biaya bangunan pekerjaan konstruksi bajaAnalisa biaya bangunan pekerjaan konstruksi baja
Analisa biaya bangunan pekerjaan konstruksi baja
 
PERENCANAAN ULANG PEMBANGUNAN GEDUNG KAMPUS
PERENCANAAN ULANG PEMBANGUNAN GEDUNG KAMPUSPERENCANAAN ULANG PEMBANGUNAN GEDUNG KAMPUS
PERENCANAAN ULANG PEMBANGUNAN GEDUNG KAMPUS
 
177937 id-redesain-pasar-tradisonal-bersehati-mana
177937 id-redesain-pasar-tradisonal-bersehati-mana177937 id-redesain-pasar-tradisonal-bersehati-mana
177937 id-redesain-pasar-tradisonal-bersehati-mana
 
TATA CARA PERHITUNGAN STRUKTUR BETON UNTUK BANGUNAN GEDUNG
TATA CARA PERHITUNGAN STRUKTUR BETON UNTUK BANGUNAN GEDUNGTATA CARA PERHITUNGAN STRUKTUR BETON UNTUK BANGUNAN GEDUNG
TATA CARA PERHITUNGAN STRUKTUR BETON UNTUK BANGUNAN GEDUNG
 
ANALISIS PEMILIHAN KONSTRUKSI KUDA-KUDA BAJA BENTANG BESAR
ANALISIS PEMILIHAN KONSTRUKSI KUDA-KUDA BAJA BENTANG BESARANALISIS PEMILIHAN KONSTRUKSI KUDA-KUDA BAJA BENTANG BESAR
ANALISIS PEMILIHAN KONSTRUKSI KUDA-KUDA BAJA BENTANG BESAR
 
tabel profil konstruksi baja
tabel profil konstruksi bajatabel profil konstruksi baja
tabel profil konstruksi baja
 
STRUKTUR RANGKA ATAP RUMAH TRADISIONAL SUMBA
STRUKTUR RANGKA ATAP RUMAH TRADISIONAL SUMBASTRUKTUR RANGKA ATAP RUMAH TRADISIONAL SUMBA
STRUKTUR RANGKA ATAP RUMAH TRADISIONAL SUMBA
 
konstruksi baja lengkap
konstruksi baja lengkapkonstruksi baja lengkap
konstruksi baja lengkap
 
kuda-kuda dan Atap
kuda-kuda dan Atapkuda-kuda dan Atap
kuda-kuda dan Atap
 
melaksanakan pekerjaan-pemasangan-rangka-atap-baja-ringan1
melaksanakan pekerjaan-pemasangan-rangka-atap-baja-ringan1melaksanakan pekerjaan-pemasangan-rangka-atap-baja-ringan1
melaksanakan pekerjaan-pemasangan-rangka-atap-baja-ringan1
 
rangka atap struktur
rangka atap strukturrangka atap struktur
rangka atap struktur
 
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2009 tanggal 8 juni
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2009 tanggal 8 juniPeraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2009 tanggal 8 juni
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2009 tanggal 8 juni
 
LAPORAN PKL STRUKTUR KUDA-KUDA BAJA WF
LAPORAN PKL STRUKTUR KUDA-KUDA BAJA WFLAPORAN PKL STRUKTUR KUDA-KUDA BAJA WF
LAPORAN PKL STRUKTUR KUDA-KUDA BAJA WF
 
Surat perintah mulai kerja (SMPK) terbaru
Surat perintah mulai kerja (SMPK) terbaruSurat perintah mulai kerja (SMPK) terbaru
Surat perintah mulai kerja (SMPK) terbaru
 
Surat perjanjian sebuah proyek pekerjaan umum
Surat perjanjian sebuah proyek pekerjaan umumSurat perjanjian sebuah proyek pekerjaan umum
Surat perjanjian sebuah proyek pekerjaan umum
 
LAPORAN PKL STRUKTUR KUDA-KUDA BAJA WF
LAPORAN PKL STRUKTUR KUDA-KUDA BAJA WFLAPORAN PKL STRUKTUR KUDA-KUDA BAJA WF
LAPORAN PKL STRUKTUR KUDA-KUDA BAJA WF
 

Recently uploaded

Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdfGambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdfYoyokSuwiknyo
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxyoodika046
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptxVinaAmelia23
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxArisatrianingsih
 
ESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptx
ESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptxESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptx
ESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptxadnijayautama
 
MATERI-FINON-ANALISIS-KEUANGAN-14-16-AGUSTUS-2017.pdf
MATERI-FINON-ANALISIS-KEUANGAN-14-16-AGUSTUS-2017.pdfMATERI-FINON-ANALISIS-KEUANGAN-14-16-AGUSTUS-2017.pdf
MATERI-FINON-ANALISIS-KEUANGAN-14-16-AGUSTUS-2017.pdfHiburanEmail
 
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistikaPengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika3334230074
 
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasissupi412
 
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptxPPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptxHeruHadiSaputro
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxMuhamadIrfan190120
 
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.pptKalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.pptAchmadDwitamaKarisma
 
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturAhmadAffandi36
 
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung KonstruksiContoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung KonstruksiIhsanGaffar3
 
K3 INSTALASI PENYALUR PETIR PERMEN 31 TH 2015
K3 INSTALASI PENYALUR PETIR PERMEN 31 TH 2015K3 INSTALASI PENYALUR PETIR PERMEN 31 TH 2015
K3 INSTALASI PENYALUR PETIR PERMEN 31 TH 2015IrfanAdiPratomo1
 
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdfGambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdfYoyokSuwiknyo
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman MadyaPelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madyadedekhendro370
 

Recently uploaded (20)

Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdfGambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
 
ESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptx
ESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptxESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptx
ESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptx
 
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953  Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakartaObat Aborsi jakarta WA 082223109953  Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
 
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai PenuhObat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
 
MATERI-FINON-ANALISIS-KEUANGAN-14-16-AGUSTUS-2017.pdf
MATERI-FINON-ANALISIS-KEUANGAN-14-16-AGUSTUS-2017.pdfMATERI-FINON-ANALISIS-KEUANGAN-14-16-AGUSTUS-2017.pdf
MATERI-FINON-ANALISIS-KEUANGAN-14-16-AGUSTUS-2017.pdf
 
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistikaPengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
 
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
 
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptxPPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
 
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.pptKalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
 
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
 
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung KonstruksiContoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
 
K3 INSTALASI PENYALUR PETIR PERMEN 31 TH 2015
K3 INSTALASI PENYALUR PETIR PERMEN 31 TH 2015K3 INSTALASI PENYALUR PETIR PERMEN 31 TH 2015
K3 INSTALASI PENYALUR PETIR PERMEN 31 TH 2015
 
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdfGambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman MadyaPelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
 

Analisa dimensi dan biaya struktur baja

  • 1. 28 NEUTRON, VOL.10, NO.1, PEBRUARI 2010: 28 - 42 ANALISA DIMENSI DAN BIAYA STRUKTUR BAJA M. Ikhsan Setiawan ABSTRAK Perhitungan-perhitungan struktur yang dilakukan dalam penelitian ini disesuaikan dengan peraturan-peraturan yang berlaku seperti SKSNI T-15-1991-03, , PPBBI 1984, PPIUG 1983. Setelah dilakukan analisa ulang terhadap gedung RSUD Surabaya Barat, peneliti mendapatkan pengurangan dari data awal dengan data hasil analisa terhadap dimensi struktur atap. Pada data awal, untuk struktur atap baja, menggunakan WF 250x125x6x9 dengan tegangan ijin < 1600 kg/m2 pada rafternya. Sedangkan untuk gordingnya menggunakan C 150x65x20x3,2 dengan untuk kolom pendek menggunakan WF 300.175.7.11 dengan tegangan ijin < 1600 kg/m2 , tetapi profil tersebut dipasaran tidak tersedia. Pada rafter dan kolom pendek menggunakan WF 250x125x5x8 dengan tegangan ijin <1600 kg/m2 sedangkan untuk gordingnya menggunakan C 125x50x20x2.3 dengan tegangan ijin < 1600 kg/m2 dan untuk kolom pendek menggunakan WF300.175.6.9. Dari hasi analisa untuk proyek pembangunan Blok A RSUD.Surabaya Barat untuk Kuda-kuda menggunakan WF 250.125.5.8,untuk Gording menggunakan C 150.65.20.2.3, dan untuk Kolom pendek menggunakan WF 300.175.6.9 dengan tegangan ijin lebih kecil dari < 1600 kg/m2 masih aman untuk dipakai. Biaya pelaksanaan untuk rangka atap baja pada proyek pembangunan Blok A RSUD.Surabaya Barat pada data awal sebesar Rp.186,231,123, setelah dianalisa biaya pelaksanaan proyek untuk rangka atap baja pada proyek pembangunan Blok A RSUD Surabaya Barat sebesar Rp.161,706,10. Kata Kunci: efisiensi, dimensi, atap baja, biaya PENDAHULUAN Latar Belakang Dari data awal pembangunan proyek Blok A RSUD Surabaya barat menggunakan profil rangka atap baja WF dengan model rangka atap perisai. Dari data yang sudah ada peneliti mencoba menganalisa desain profil baja WF dengan menggunakan profil baja WF yang lebih ekonomis dan efisien dengan desain kuda-kuda dan jarak yang sesuai dengan Peraturan Perencanaan bangunan Baja Indonesia (PPBBI 1984). Rumusan Masalah ` Akan dilakukan analisa desain dari data awal WF250.125.6.9 (A) yang di gunakan sesuai dengan tabel profil baja tegangan ijinnya memenuhi, tetapi WF250.125.6.9 tidak ada, yang ada dipasaran adalah WF250.125.5.8 (B) sehingga dimensi WF250.125.5.8 tersebut harus dianalisa lebih lanjut untuk mengetahui kelayakan tegangan ijin tersebut. TINJAUAN PUSTAKA Tegangan – Tegangan Baja: a) Tegangan-tegangan leleh dan tegangan-tegangan dasar dari bermacam-macam baja bangunan. Apabila titik lelehnya tidak jelas, maka tegangan leleh tersebut didefinisikan sebagai tegangan yang menyebabkan regangan tetap sebesar 0,2 % b) Untuk dasar perhitungan tegangan-tegangan diizinkan pada suatu kondisi pembebanan tertentu, dipakai tegangan dasar yang besarnya dapat dihitung dari persamaan :  =  : 1,5 ........................................kg/cm2
  • 2. Analisa Dmensi dan Biaya Struktur Baja 29 c) Tegangan geser yang diizinkan untuk pembebanan tetap, besarnya sama dengan 0,58 kali tegangan dasar.  = 0,58  ....................................................kg/cm2 d) Untuk elemen baja yang mengalami kombinasi tegangan normal dan tegangan geser, maka tegangan ideal yang terjadi tidak boleh melebihi tegangan dasar. 1 ≤  .................................................kg/cm2 e) Untuk pembebanan sementara akibat berat sendiri, beban berguna, dan gaya gempa atau gaya angin, maka besarnya tegangan dasar boleh dinaikkan sebesar 30 %. sem = 1,30 ×  .....................................kg/cm2 Stabilitas Batang – Batang Tekan 1. Batang-batang tekan harus direncanakan sedemikian rupa sehingga terjamin stabilitasnya ( tidak ada bahaya tekuk ), hal ini harus diperlihatkan dengan menggunakan persamaan : A N  ≤  ................ kg/cm2 Dimana : N = gaya tekan pada batang tersebut. A = luas penampang batang.  = tegangan dasar.  = faktor tekuk yang tergantung dari kelangsingan ( ) dari macam bajanya. Harga  dapat juga ditentukan dengan persamaan : ..7,0   E g  g s     Dimana :  = angka kelangsingan batang s = Jarak antara sumbu- kesumbu dari 2 baut yang berurutan Untuk :  183,0s maka 1 Untuk : 0,183  s  1 maka  Untuk : s 1  maka  2,381 2 s 2. Kelangsingan pada batang-batang tunggal dicari dengan persamaan : i Lk  Dimana : kL panjang tekuk batang tersebut. i = jari-jari kelembaman batang itu. Karena batang-batang mempunyai dua jari-jari kelembaman, umumnya akan terdapat dua harga  . Yang menentukan adalah harga  yang terbesar. Apab ila dapat dipastikan bahwa bahaya tekuk hanya ada pada satu arah, maka diambil harga  untuk arah itu. Stabilitas Balok – balok yang dibebani lentur (kip)
  • 3. 30 NEUTRON, VOL.10, NO.1, PEBRUARI 2010: 28 - 42 1. Yang dimaksud dengan balok-balok yang penampangnya tidak berubah bentuk, adalah balok-balok yang memenuhi syarat-syarat :  bt h 75 Dan  bh L 1,25 st b Sumber : PPBBI 1984 Hal 41 Dimana : h = tinggi balok. b = lebar sayap. bt = tebal badan. L = jarak antara dua titik dimana tepi tertekan dari balok itu ditahan terhadap kemungkinan terjadinya lendutan ke samping. 2. Tegangan tekan yang terjadi adalah tegangan tekan pada tengah bentang L, dimana L tidak boleh lebih besar dari tegangan kip yang diizinkan. 3. Pada balok-balok statis tertentu dimana pada perletakan pelat badan balok diberi pengaku samping, maka tegangan kip yang diizinkan dihitung dari: Jika c1 ≤ 250 ; maka :  kip Jika 250  c1  c 2 ; maka :     250 250 2 1 c c kip  0,3 Jika c1 ≥ c 2 ; maka :  7,0 1 2  c c kip Dimana : c sbt Lh 1 c  E 63,02   tegangan dasar 1. Jika pada balok statis tertentu dimana pada perletakan, pelat badan balok tidak diberi pengaku samping maka tegangan kip yang menentukan adalah kip terkecil dan harus memenuhi : 042,0kip .c1 .c 2 3 ][ h tb  2. Pada balok-balok statis tak tentu, dimana pada perletakan pelat badan balok diberi pengaku samping, maka tegangan kip yang diizinkan dihitung dari : Jika c1 ≤ 250; maka : kip  Jika 250 < c1 < c3 ; maka :  3,0 250 250 3 1     c c kip
  • 4. Analisa Dmensi dan Biaya Struktur Baja 31 Jadi c 31 c ; maka :  7,0 1 3  c c kip Dimana : c3 = 0,21 ( 1 +   ) ( 3 - 2   )  E   = jep kaki M MM 2  3. M adalah momen lentur terbesar akibat gaya-gaya yang berkerja diantara kedua ujung ,ujung tadi dengan mengganggap bahwa titik tumpul pada kedua ujung batang itu adalah sendi kiM dan kaM adalah momen pada ujung-ujung bagian balok antara pelat- pelat kopel yang jaraknya L. jepM = momen pada ujung-ujung balok antara pelat-pelat kopel yang jaraknya L dengan anggapan bahwa ujung-ujung itu terjepit. 4. Jika pada balok statis tak tentu dimana pada perletakan, pelat badan tidak diberi pengaku samping maka tegangan kip yang menentukan adalah kip terkecil dan harus memenuhi :  3 21 ].[..042,0 h t cc b kip  Pembebanan Beban Mati { PPIUG 1983 Pasal 1.0 (1) } Beban mati adalah berat dari semua bagian dari suatu gedung yang bersifat tetap, termasuk segala unsur tambahan, penyelesaian-penyelesaian, mesin-mesin serta peralatan tetap yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari gedung itu. Dalam menentukan beban mati struktur bangunan sebagai berikut: Beban mati pada konstruksi atap terdiri dari: berat penutup atap, berat gording, berat sendiri rafter, berat alat penyambung Beban Hidup pada atap gedung (PPIUG 1983) 1. Beban hidup, pada atap dan atau bagian atap serta pada struktur tudung (canopy) yang dapat dicapai dan dibebani oleh orang, harus diambil minimum sebesar 100 kg / m² bidang datar. 2. Beban hidup pada atap dan atau bagian yang tidak dapat dicapai dan dibebani oleh orang, harus diambil yang paling menentukan diantara dua macam beban berikut : a. Beban terbagi rata per m² bidang datar berasal dari beban air hujan sebesar ( 40 - 0,8  ) kg / m². Dimana  adalah sudut kemiringan atap dalam derajat, dengan ketentuan bahwa beban tersebut tidak perlu diambil lebih besar dari 20 kg / m² dan tidak perlu ditinjau bila kemiringan atapnya adalah lebih besar dari 50º. b. Beban terpusat berasal dari seorang pekerja atau seorang pemadam kebakaran dengan peralatannya sebesar minimum 100 kg.
  • 5. 32 NEUTRON, VOL.10, NO.1, PEBRUARI 2010: 28 - 42 3. Pada balok tepi atau dari atap yang tidak cukup ditunjang oleh dinding atau penunjang lainnya dan pada kantilever harus ditinjau kemungkinan adanya beban hidup terpusat sebesar minimum 200 kg. Beban Angin ( PPIUG 1983 Pasal 1.0 (3)) Beban angin ialah semua beban yang bekerja pada gedung atau bagian gedung yang disebabkan oleh selisih dalam tekanan udara. Beban angin ditentukan dengan menganggap adanya tekanan positip dan tekanan negatip (isapan), yang bekerja tegak lurus pada bidang-bidang yang ditinjau. Besarnya tekanan positip dan tekanan negatip ini dinyatakan dalam kg/ m2 , ditentukan dengan mengalikan tekanan tiup yang ditentukan kemudian dengan koefisien-koefisien angin yang ditentukan pula. 1. Tekanan tiup. a. Tekanan tiup harus diambil minimum 25 kg / m², kecuali yang ditentukan dalam ayat-ayat (a),(c), dan (d ). b. Tekanan tiup di laut dan di tepi laut sampai sejauh 5 km dari pantai harus diambil minimum 40 kg / m², kecuali yang ditentukan dalam ayat-ayat ( c ) dan ( d ). c. Untuk daerah-daerah didekat laut dan daerah-daerah lain tertentu, dimana terdapat kecepatan-kecepatan angin yang mungkin menghasilkan tekanan tiup yang lebih besar dari pada yang ditentukan dalam ayat-ayat ( a ) dan ( b ), tekanan tiup ( p ) harus dihitung dengan rumus : P = )/( 16 2 2 mkg V Dimana V adalah kecepatan angin dalam m / det, yang harus ditentukan oleh instansi yang berwenang. d. Pada cerobong, tekanan tiup dalam kg / m² harus ditentukan dengan rumus (42,5 + 0,6 h), dimana h adalah tinggi cerobong seluruhnya dalam meter, diukur dari lapangan yang berbatasan. e. Apabila dapat dijamin suatu gedung terlindung efektif terhadap angin dari suatu jurusan tertentu oleh gedung-gedung lain, hutan-hutan pelindung atau penghalang-penghalang lain, maka tekanan tiup dari jurusan itu menurut ayat-ayat (a) s/d (d) dapat dikalikan dengan koefisien reduksi sebesar 0,5. 2. Koefisien angin Sumber: PPIUG 1983 Hal : 23 1. Gedung tertutup Untuk bidang-bidang luar, koefisien angin (+ berarti tekanan dan - berarti isapan), adalah sebagai berikut : a. Dinding vertikal : di pihak angin +0,9 di belakang angin -0,4 sejajar dengan arah angin -0,4 b. Atap segi tiga dengan sudut kemiringan  : Di pihak angin :   65º ( 0,02  -0,4 ) 65º    90º +0,9 Dibelakang angin, untuk semua  -0,4 c. Atap lengkung dengan sudut pangkal β :
  • 6. Analisa Dmensi dan Biaya Struktur Baja 33 β  22º : untuk bidang lengkung di pihak angin : pada seperempat busur pertama 0,6 pada seperempat busur kedua -0,7 untuk bidang lengkung dibelakang angin : pada seperempat busur pertama -0,5 pada seperempat busur kedua -0,2 β > 22º : untuk bidang lengkung di pihak angin : pada seperempat busur pertama -0,5 pada seperempat b usur kedua -0,6 untuk bidang lengkung di belakang angin : pada seperempat busur pertama -0,4 pada seperempat busur terakhir -0,2 Catatan : Sudut pangkal adalah sudut antara garis penghubung titik pangkal dengan titik puncak dan garis horisontal. d. Atap segitiga majemuk : Untuk bidang-bidang atap di pihak angin :   65º ( 0,2  - 0,4 ) 65º    90º +0,9 Untuk semua bidang atap di belakang angin, kecuali yang vertikal menghadap angin, untuk semua  -0,4 Untuk semua bidang atap vertikal di belakang angin yang menghadap angin +0,4 2. Gudang terbuka sebelah PPIUG 1983 Hal : 24 Untuk bidang luar, koefisien angin yang ditentukan dalam ayat ( a ) tetap berlaku, sedangkan pada waktu yang bersamaan didalam gedung dianggap bekerja suatu tekanan positip dengan koefisien angin +0,6 apabila bidang yang terbuka terletak di pihak angin dan suatu tekanan negatip dengan koefisien angin -0,3 apabila bidang yang terbuka terletak di belakang angin. Desain dengan SAP 2000 Salah satu program aplikasi yang paling populer dalam dunia disain struktur konstruksi adalah SAP 2000. Hal ini tidak lepas dari kemudahan yang ditawarkan software ini yang antara lain dengan menyediakan modus grafis dan sepenuhnya bekerja dalam lingkungan sistem operasi Windows. SAP 2000 benar-benar mampu mengambil tugas analisis struktur karena jika kita sudah melakukan input data dengan benar, maka proses analisis akan langsung diambil alih oleh SAP 2000 dan prosesnya tergolong sangat cepat (tergantung spesifikasi komputer yang digunakan). Dengan kondisi ini maka asumsi yang disampaikan bahwa tugas utama seorang Teknik semestinya adalah tugas perancangan dan bukan pada proses perhitungan analisis mendapatkan pembenaran. Dengan SAP 2000, tugas analisis dari konstruktor bergeser dari menghitung ke analisis hasil output. Fasilitas yang disediakan oleh SAP2000 antara lain adalah kemampuannya untuk merancang model struktur dari yang sederhana (sendi-roll) hingga yang rumit seperti frame 3D, cangkang 3D, beban bergerak, analisis dinamis dan sebagainya. Khusus
  • 7. 34 NEUTRON, VOL.10, NO.1, PEBRUARI 2010: 28 - 42 untuk struktur baja, SAP2000 menyediakan fasilitas Auto Select yang mampu mendisain profil baja yang paling optimal. Salah satu kelebihan program SAP 2000 adalah kita tidak hanya berhenti pada analisis struktur (untuk mengetahui gaya dalam yang timbul) saja, tapi juga bisa melanjutkan ke bagian check/disain struktur untuk mengetahui tegangan yang timbul pada profil (baja). Secara garis besar, perancangan model struktur frame dengan SAP 2000 ini akan melalui 7 tahapan yaitu : 1. Menentukan geometri model struktur. 2. Mendefinisikan data-data ; - Jenis dan kekuatan bahan. - Dimensi penampang elemen struktur. - Macam beban. - Kombinasi pembebanan. 3. Menempatkan (assign) data-data yang telah didefinisikan ke model struktur ; - Data penampang. - Data beban. 4. Memeriksa input data. 5. Analisis Mekanika Teknik ( MT ). 6. Disain struktur baja sesuai aturan yang ada. 7. Modifikasi struktur/re-design. Data dan Metode a. Data Awal Bahan Kuda – Kuda : Baja WF 250 x 125 x 6 x 9 Bahan Gording : Light Channel C 150x65x20x3.2 Mutu baja : BJ 37 ( σ = 1600 kg/cm2 ) Jenis Bangunan : Konstruksi Tertutup Bahan Penutup Atap : Genteng Tegola Berat Penutup Atap : 8.5 kg/m2 Bentang Kuda-Kuda : 13 m ; Panjang rafter 1 sisi = 10.68 m Jarak Kuda-Kuda : 3 m Jenis Atap : Perisai Jarak Antar Gording : 1,3 m Sudut Miring Atap Atas ( α ) : 54o Sin α = 0.80 ; Cos α = 0.58 Rencana Beban Angin : 40 kg/m2 Penggantung Gording : untuk bentang 3.00 m = 1 buah
  • 8. Analisa Dmensi dan Biaya Struktur Baja 35 Tabel 1: Rencana Anggaran Biaya NO URAIAN PANJANG ( m) JUMLAH BERAT (kgm) VOLUME I. A . Kuda-kuda 1 WF250x125x6x9 3,945 4 29,6 467,088 2 WF250x125x6x9 4,32 8 29,6 1,022,976 3 WF250x125x6x9 14,64 2 29,6 866,688 4 WF250x125x6x9 15,695 1 29,6 464,572 5 WF250x125x6x9 2,159 1 29,6 639,064 6 WF250x125x6x9 16,14 1 29,6 477,774 7 WF250x125x6x9 10,125 2 29,6 20,25 8 WF250x125x6x9 11,185 3 29,6 993,228 9 WF250x125x6x9 9,085 1 29,6 268916 10 WF150x75x5x7 9,405 2 14 263,34 11 WF150x75x5x7 10,347 1 14 144,858 12 WF150x75x5x7 2,062 1 14 28,868 JUMLAH A 5,082,464 II. B. KOLOM PENDEK 13 WF300x175x7x11 0,75 10 49,6 372 JUMLAH B 372 III. C.GORDING 14 C 150x65x20x3,2 27,093 18 7,51 3,662,432 JUMLAH C 3,662,432 IV. D.RG-1 15 C150x65x20x2,3 13,7 1 5,5 75,35 16 C150x65x20x2,3 10,75 2 5,5 118,25 17 C150x65x20x2,3 15,2 2 5,5 167,2 18 C150x65x20x2,3 12,106 1 5,5 66,583 19 C150x65x20x2,3 12,131 1 5,5 667,205 C150x65x20x2,3 JUMLAH D 4,941,035 Total Volume Keseluruhan : A + B + C + D 5082.4644 + 372 + 3662.432 + 494.1035 = 9610.9999 x Harga Satuan = 9610.9999 x 19375 Rp= 186,213,123 Data Rencana  Lokasi Jl.Sememi Surabaya Barat  Luas Bangunan : 1553.180625 M²  Kuda-kuda = WF 250.125.6.9  Gording = C 150.65.20.3,2  Kolom Pendek = WF 300.175.7.11  Balok GR-1 = WF 150.65.20.2,3  Mutu Baja Bj 37  Jenis Bangunan Tertutup  Genteng tegola,Berat = 8.5 kg/m²  Bentang Kuda-kuda =13 m  Jarak Kuda-kuda = 3 m  Jarak Antar Gording = 1.3 m  Sudut miring Atas 54º  Rencana Beban angin 40 kg/m² PEMBAHASAN
  • 9. 36 NEUTRON, VOL.10, NO.1, PEBRUARI 2010: 28 - 42 A. Perhitungan Konstruksi Baja Atap Data-data perhitungan Kuda-Kuda ( Data Analisa ) Bahan Kuda – Kuda : Baja WF 250 x 125 x 5 x 8 Bahan Gording : Light Channel C 150x65x20x2.3 Mutu baja : BJ 37 ( σ = 1600 kg/cm2 ) Jenis Bangunan : Konstruksi Tertutup Bahan Penutup Atap : Genteng Tegola Berat Penutup Atap : 8.5 kg/m2 Bentang Kuda-Kuda : 13 m ; Panjang rafter 1 sisi = 10.68 m Jarak Kuda-Kuda : 3 m Jenis Atap : Perisai Jarak Antar Gording : 1,3 m Sudut Miring Atap Atas ( α ) : 54o Sin α = 0.80 ; Cos α = 0.58 Rencana Beban Angin : 40 kg/m2 Penggantung Gording : untuk bentang 3.00 m = 1 buah B. Perhitungan Gording Dicoba Lip Channel C 150 x 65 x 20 x 2.3 Diperoleh dari tabel Profil Baja Hal : 70 ( Baja Kanal Tipis ) Dengan data – data sbb : Berat : 5.50 kg/m Ix : 284 cm4 Wx : 33.0 cm4 Iy : 41.1 cm4 Wy : 9.37 cm4 ix : 5.94 cm4 iy : 2.42 cm4 Pembebanan Akibat Beban Mati : Diperoleh dari tabel PPIUG Hal : 11,12.pasal 2.1  Berat sendiri gording = 5.50 kg/m²  Berat atap ( 1.3 x 8.5 ) = 11.05 kg/m²  Usuk reng ( 1.3 x 40 ) = 52 kg/m²  Beban air hujan ( 1.3 x 20 ) = 26 kg/m²  Trekstang Ø 10 + ikatan angin Ø 10 = 1.2 kg/m²  Berat pengantung langit-langit enternit Dari asbes semen 11 + 7 = 17 kg/m² WD total = 112.75 kg/m² Pembebanan Akibat Beban Hidup : Diperoleh dari Tabel PPIUG Hal : 17,pasal 3.1  Beban terpusat ( P ) = 100 kg/m²  Beban hidup = 250 kg/m² WL total = 350 kg/m² Pembebanan Akibat Beban Angin : Diperoleh dari tabel PPIUG Hal : 23,pasal 4.3
  • 10. Analisa Dmensi dan Biaya Struktur Baja 37  Koefisien angin kanan = 0.02 x ( 54 ) – 0.4 = 0.68 kg/m² ( Tekan )  Koefisien angin kiri = - 0.02 x ( 54 ) = 1.08 kg/m²  q angin kanan = 0.68 x ( 40 ) x ( 1.3 ) = 35 kg/m² ≥ 25 kg/m²... ok  q angin kiri = -0.4 ( 54) ( 1.3 ) = 28.08 kg/m ² ≥ 25 kg/m² Q total angin kanan + kiri = 35 + 28.08 = 63.08 kg/m² Kombinasi Pembebanan : Diperoleh dari tabel SKSNI 15-1991-03, Hal : 13 1. WD = 112.75 kg/m² 2. WL = 350 kg/m² 3. W = 63.08 kg/m² = 0.75 x ( 1.2 . D + 1.6 . L + 1 . ( W ) = 0.75 x ( 1.2 x 112.75 ) + ( 1.6 x 350 ) + ( 1 x ( 63.08 ) = 568.78 kg/m² Mmax ( arah x ) = 1/8 . q . l² = 1/8 x 568.78 x ( 10.82 )² = 8323 kgm Mmax ( arah Y ) = 1/8 x q x l² = 1/8 x 568.78 x ( 13 )² = 12015 kgm Kontrol tegangan Tegangan yang terjadi : Wy My Wx Mx  = 37.9 12015 0.33 8323  = 251.78 + 1282 = 1534 kg/cm2 < 1600 Kg/cm2 .................( OK ) Kontrol lendutan : Lendutan yang terjadi : xx IE LP IE Lq x      34 cos 48 1)cos( 384 5   28410.1.2 )82.10.(58.0100 48 1 28410.1.2 )82.10).(58.0.8323( 384 5 6 3 6 4     x = 0.001447 cm yy IE LP IE Lq y      34 sin 48 1)sin( 384 5   1.4110.1.2 .)13.(8.0100 48 1 1.4110.1.2 )13).(80.0.12015( 384 5 6 3 6 4     y
  • 11. 38 NEUTRON, VOL.10, NO.1, PEBRUARI 2010: 28 - 42 = 0.041458 cm 22 yxtot   = 22 041458.0001447.0  = 0.0414 cm Lijin 360 1  = )82.10( 360 1 = 0.030 cm > 0.0414 cm………………..( OK ) C. Perhitungan Kuda-Kuda Dicoba WF 250 x 125 x 5 x 8 Diperoleh dari Tabel Profil Baja Hal : 23 Berat : 25.7 kg/m A : 32.68 cm2 Ix : 3.540 cm4 Iy : 255 cm4 Wx : 285cm3 Wy : 41.4 cm3 ix : 10,4 cm4 iy : 2,79 cm4 Pembebanan Akibat Beban Mati : Diperoleh Dari PPIUG Hal : 11,12. tabel 2.1  Berat gording ( 3x18x5.50) = 297 kg m²  Berat atap ( 3x8.5x13.5) = 344.25 kg m²  Usuk + reng ( 3x13.5x40) = 1620 kg m²  Beban air hujan ( 3x20x13.5 ) = 8.1 kg m  Berat alat penyambung ( 10%) = 60 kg m² Wdtotal = 2329 kg Berat per m1 = 2329 / 13.5 = 172.5 kg/m1 Beban dalam arah vertikal = 172.5 / cos 540 = 297.4 kg/m1 Pembebanan Akibat Beban Hidup :  Beban terpusat ( P ) = 100 kg/m²  Beban hidup = 250 kg/m² WLtotal = 350 kg/m² Pembebanan Akibat Beban Angin Diperoleh dari tabel PPIUG Hal : 23,pasal 4.3  Koefisien angin kanan = 0.02 x ( 54 ) – 0.4 = 0.68 kg/m² ( Tekan )  Koefisien angin kiri = - 0.02 x ( 54 ) = 1.08 kg/m²
  • 12. Analisa Dmensi dan Biaya Struktur Baja 39  q angin kanan = 0.68 x ( 40 ) x ( 1.3 ) = 35 kg/m² ≥ 25 kg/m²... ok  q angin kiri = -0.4 ( 54) ( 1.3 ) = 28.08 kg/m ² ≥ 25 kg/m² Q total angin kanan + kiri = 35 + 28.08 = 63.08 kg/m²  Kontrol Kestabilan kuda-kuda : Dari Output SAP diketahui : N : 40890 Kgm M : 19810 Kgm D : 14649 Kgm  Stabilitas batang tekan Lk = 10.68 m = 1068 cm - cm3.83 2.79 1068 iy L λ k  000.1ω  { Tabel 3 PPBBI 1984 }  Kontrol terhadap tegangan 2 Cm32.68 Kg40890 1.000 A N ωσ  = 1251.22 Kg / Cm2 < 1600 Kg / Cm2 ( OK )  Stabilitas terhadap KIP ( Lateral Torsional Buckling ) tb h ≤ 75 5 250 = 50 ≤ 75 h L ≥ 1,25 ts b 25 1068 = 43.44 >1,25 8.0 5.12 = 19.531 Penampang tidak berubah bentuk. 8.1708 8,05.12 251068 1  x x bxt Lxh C s 875.826 1600 101,2 63.063.0 6 2  xE C dasar C1 > C2 maka : 16007,0 8.1708 875.826 7,0 1 2   C C kip = 541.95 kg / cm2 dasar h tb CCkipp         3 21042,0 = 1600 25 5,0 875.8268.1708042,0 3        x = 759.6 Kg / cm2 > 541.95 Kg / cm2 … (OK)  Kontrol terhadap tegangan
  • 13. 40 NEUTRON, VOL.10, NO.1, PEBRUARI 2010: 28 - 42 2 Cm32.68 Kg40890 1.000 A N ωσ  = 1251.22 Kg / Cm2 < 1600 Kg / Cm2 ( OK ) d. Perhitungan Kolom Pendek Dicoba WF 300 x175 x 6 x 9 Diperoleh dari Tabel Profil Baja Hal : 23 Dengan data – data sbb : Berat : 41.1 kg/m A : 52.68 cm2 Ix : 11.100 cm4 Iy :792 cm4 Wx : 641 cm3 Wy : 91.0 cm3 ix : 14.5 cm iy : 388 cm  Kontrol Kestabilan Kolom Pendek Dari Output SAP diketahui : N : 38907 Kgm M : 18786 Kgm D : 25048 Kgm  Stabilitas batang tekan Lk = 750 mm = 75 cm - cm0.180 3.88 75 i L λ min k  000.1ω  { Tabel 3 PPBBI 1984 }  Kontrol terhadap tegangan 2 Cm52.68 Kg38907 1.000 A N ωσ  = 738.55 Kg / Cm2 < 1600 Kg / Cm2 (OK) E. Perhitungan Anggaran Biaya Kontruksi Baja (Data Analisa)
  • 14. Analisa Dmensi dan Biaya Struktur Baja 41 Tabel 2: Analisa Biaya Kontruksi Baja NO URAIAN PANJANG ( m) JUMLAH BERAT (kgm) VOLUME I. A . Kuda-kuda 1 WF250x125x5x8 3,945 4 25.7 405.546 2 WF250x125x5x8 4,32 8 25.7 888.192 3 WF250x125x5x8 14,64 2 25.7 752.496 4 WF250x125x5x8 15,695 1 25.7 403.3615 5 WF250x125x5x8 2,159 1 25.7 55.4863 6 WF250x125x5x8 16,14 1 25.7 414.798 7 WF250x125x5x8 10,125 2 25.7 520.425 8 WF250x125x5x8 11,185 3 25.7 862.3635 9 WF250x125x5x8 9,085 1 25.7 233.4845 10 WF125x60x6x8 9,405 2 13.2 248.292 11 WF125x60x6x8 10,347 1 13.2 136.5804 12 WF125x60x6x8 2,062 1 13.2 27.2184 JUMLAH A 4948.244 II. B. KOLOM PENDEK 13 WF300x175x6x11 0,75 10 41.4 310.5 JUMLAH B 310.5 III. C.GORDING 14 C 150x65x20x2.3 27,093 18 5.5 2682.207 JUMLAH C 2682.207 IV. D.RG-1 15 C150x50x20x2,3 13,7 1 4.51 61.787 16 C150x50x20x2,3 10,75 2 4.51 96.965 17 C150x50x20x2,3 15,2 2 4.51 137.104 18 C150x50x20x2,3 12,106 1 4.51 54.59806 19 C150x50x20x2,3 12,131 1 4.51 54.71081 405.1709 F. Total Volume Keseluruhan A + B + C + D 4948.2436 + 310.5 + 2682.207 + 405.17087 = 8346.12147 x Harga Satuan = 8346.12147 x 19375 Rp= 161.706.103 KESIMPULAN Pada pekerjaan kontruksi baja pada proyek pembangunan RSUD.Surabaya Barat, terjadi pengefisiensian dimensi profil baja untuk kuda –kuda .Pada data awal ,dimensi profil untuk kuda-kuda baja WF 250x125x6x9.Setelah dilakukan analisa ulang ,dimensi profil untuk kuda-kuda dengan menggunakan WF 250x125x5x8, pengefisiensian dimensi profil baja berlaku juga untuk profil gording, dan kolom pendek.Berdasarkan analisa teknis WF 250x125x5x8 masih cukup aman untuk digunakan yaitu dengan tegangan yang terjadi kurang dari tegangan ijin (σactual = 1251 kg/cm2 < σijin = 1600 kg/m2).Penefisiensian/ pengurangan dimensi profil berakibat pada besarnya biaya yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan tersebut. Data hasil analisa adalah sebagai berikut: a. menggunakan WF250.125.5.8 (Analisa )
  • 15. 42 NEUTRON, VOL.10, NO.1, PEBRUARI 2010: 28 - 42  Tegangan ijin WF 250 .125.5.8 = 1251 kg/m2 < 1600 kg/m2... ok  Tegangan ijin C 150.65.20.2,3 =1534 kg/m2 < 1600 kg/m2 ... ok  Tegangan ijin WF 300.175.6.9 = 738.55kg/m2 < 1600 kg/m2.. ok b.menggunakan WF250.125.6.9 : (Data awal )  Tegangan ijin WF 250.125.6.9 = 1103 kg/m2 < 1600 kg/m2...... ok  Tegangan ijin C 150.65.20.3.2 = 1258.2 kg/m2 < 1600kg/m2...ok  Tegangan ijin WF 300.175.7.11 = 612,3 kg/m2 < 1600kg/m2.....ok 2.Dari analisa kemudian ditinjau dari segi biaya : a.WF250.125.5.8 =Rp.161,706,103 b.WF250.125.6.9 =Rp.186,706,103 Tabel 3: Perbandingan Biaya STRUKTUR DATA AWAL BIAYA DATA DATA HASIL BIAYA DATA EFISIENSI AWAL ANALISA ANALISA KUDA-KUDA WF250,125,6,9 WF250,125,5,8 K.PENDEK WF300,175,7,11 Rp.186,213,123 WF300,175,7,11 Rp.161,706,103 86% GORDING C 150,65,20,3,2 C 150,65,20,3,2 Daftar Pustaka Departemen Pekerjaan Umum, Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung (PPIUG 1983),Yayasan Lembaga Penyelidiki Masalah Bangunan , Bandung Departemen Pekerjaan Umum, Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia (PPBBI 1984), Yayasan Lembaga Penyelidiki Masalah Bangunan , Bandung Santoso H.Ir, Tabel Profil Baja Departeman Pekerjaan Umum, Tata Cara Perhitungan Beton Untuk Bangunan Gedung (SKSNI-1-1991-03)