Dokumen tersebut membahas tentang abdomen akut yang merupakan kondisi darurat yang membutuhkan rawat inap dan seringkali tindakan bedah. Beberapa penyebab abdomen akut antara lain infeksi, perforasi organ, obstruksi saluran pencernaan, gangguan vaskular, dan perdarahan. Diagnosis dipermudah dengan memperhatikan riwayat medis, gejala klinis, dan hasil pemeriksaan fisik serta pemeriksaan pendukung. Kelainan bedah seperti
Invaginasi adalah kondisi dimana sebagian usus masuk ke dalam bagian lainnya yang dapat menyebabkan obstruksi atau strangulasi. Gejalanya meliputi nyeri perut berulang, muntah, dan feses berdarah. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan fisik, laboratorium, dan radiologi. Pengobatan utamanya adalah reduksi secara medis atau operasi.
Dokumen tersebut membahas tentang bedah digestif dan urologi. Secara singkat, dibahas tentang penilaian pasien trauma abdomen, appendisitis akut, pankreatitis akut, dan illeus. Diagnosis didukung dengan pemeriksaan fisik, laboratorium, dan pencitraan seperti USG dan CT scan. Tatalaksananya meliputi tindakan konservatif maupun bedah.
Dokumen tersebut membahas tentang abdomen akut yang merupakan kondisi darurat yang membutuhkan rawat inap dan seringkali tindakan bedah. Beberapa penyebab abdomen akut antara lain infeksi, perforasi organ, obstruksi saluran pencernaan, gangguan vaskular, dan perdarahan. Diagnosis dipermudah dengan memperhatikan riwayat medis, gejala klinis, dan hasil pemeriksaan fisik serta pemeriksaan pendukung. Kelainan bedah seperti
Invaginasi adalah kondisi dimana sebagian usus masuk ke dalam bagian lainnya yang dapat menyebabkan obstruksi atau strangulasi. Gejalanya meliputi nyeri perut berulang, muntah, dan feses berdarah. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan fisik, laboratorium, dan radiologi. Pengobatan utamanya adalah reduksi secara medis atau operasi.
Dokumen tersebut membahas tentang bedah digestif dan urologi. Secara singkat, dibahas tentang penilaian pasien trauma abdomen, appendisitis akut, pankreatitis akut, dan illeus. Diagnosis didukung dengan pemeriksaan fisik, laboratorium, dan pencitraan seperti USG dan CT scan. Tatalaksananya meliputi tindakan konservatif maupun bedah.
Kasus ini membahas tentang anak laki-laki berusia 10 tahun dengan keluhan nyeri perut kanan bawah selama 4 hari disertai mual dan demam. Berdasarkan pemeriksaan fisik dan laboratorium didiagnosis menderita appendicitis perforasi dan direncanakan operasi apendektomi.
Appendisitis akut adalah peradangan pada usus buntu yang ditandai dengan nyeri di perut kanan bawah yang berpindah dari epigastrik dan diperparah dengan defens muskuler, demam, dan leukositosis. Diagnosa didasarkan pada gejala klinis dan skor seperti skor Alvarado atau MANTRELS. Pengobatan utama adalah laparotomi eksplorasi dan apendektomi.
Seorang pria berusia 22 tahun datang dengan keluhan nyeri perut kanan bawah selama 3 hari. Pemeriksaan menemukan nyeri dan bengkak di perut kanan bawah yang mendukung diagnosis apendisitis infiltrat. Pasien dirawat dengan antibiotik dan analgesik untuk apendisitis infiltrat.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang tujuan dan teknik pemeriksaan fisik abdomen yang meliputi inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi untuk mendeteksi kelainan pada organ dalam perut.
Presentasi kasus appendisitis perforasi Dody.pptxrezaaulia27
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang kasus pasien dengan keluhan nyeri perut ditambah gejala lain seperti mual dan lemas. Berdasarkan pemeriksaan fisik dan laboratorium didiagnosis menderita appendisitis akut. Pasien mendapat tatalaksana berupa antibiotik, analgesik, cairan infus dan direkomendasikan operasi appendektomi.
Kolon adalah bagian dari sistem pencernaan yang memiliki panjang sekitar 1,5 meter dan terdiri dari beberapa bagian yaitu kolon asenden, kolon transversum, kolon desdenden dan kolon sigmoid. Kolon berperan dalam menyimpan dan mengeluarkan sisa makanan, menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit serta memelihara ekologi flora usus. Beberapa penyakit yang dapat menyerang kolon diantaranya obstruksi, volvulus, end
Studi kasus pasien wanita berumur 39 tahun dengan keluhan utama nyeri ulu hati yang hilang timbul dan seperti tertusuk. Pemeriksaan fisik menunjukkan tekanan darah normal, nadi dan pernafasan cepat, suhu tubuh normal, dan pemeriksaan abdomen menemukan nyeri tekan di ulu hati.
Invaginasi atau intususepsi adalah kondisi dimana bagian usus masuk ke bagian lainnya yang dapat menyebabkan obstruksi. Gejala klinis utama adalah nyeri perut, massa di abdomen, dan feses berdarah. Diagnosis didukung dengan pemeriksaan fisik, foto abdomen, USG, dan CT Scan. Pengobatan meliputi reduksi non-operatif maupun operatif dengan insisi, diseksi, dan menutup luka. Komplikasi berupa dehidrasi,
Pasien perempuan berusia 2 tahun 7 bulan datang dengan keluhan nyeri perut dan kembung selama 3 hari disertai demam dan BAB hijau selama 1 hari. Pemeriksaan fisik menunjukkan abdomen cembung dan nyeri, serta stridor paru. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan anemia dan elektrolit rendah. Diagnosis banding ileus akibat intususepsi atau volvulus.
Perempuan 15 tahun datang dengan keluhan nyeri perut kanan bawah. Didiagnosis appendisitis akut berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan. Dilakukan open appendiktomi dan diberi perawatan pasca operasi.
Dokumen tersebut membahas tentang appendisitis yang merupakan peradangan pada usus buntu yang dapat disebabkan oleh infeksi bakteri atau penyumbatan lumen. Gejala umumnya berupa nyeri di kuadran kanan bawah perut dan pemeriksaan laboratorium menunjukkan peningkatan leukosit. Penatalaksanaannya meliputi pemberian antibiotik dan operasi untuk mengangkat usus buntu (apendektomi).
Kasus ini membahas tentang anak laki-laki berusia 10 tahun dengan keluhan nyeri perut kanan bawah selama 4 hari disertai mual dan demam. Berdasarkan pemeriksaan fisik dan laboratorium didiagnosis menderita appendicitis perforasi dan direncanakan operasi apendektomi.
Appendisitis akut adalah peradangan pada usus buntu yang ditandai dengan nyeri di perut kanan bawah yang berpindah dari epigastrik dan diperparah dengan defens muskuler, demam, dan leukositosis. Diagnosa didasarkan pada gejala klinis dan skor seperti skor Alvarado atau MANTRELS. Pengobatan utama adalah laparotomi eksplorasi dan apendektomi.
Seorang pria berusia 22 tahun datang dengan keluhan nyeri perut kanan bawah selama 3 hari. Pemeriksaan menemukan nyeri dan bengkak di perut kanan bawah yang mendukung diagnosis apendisitis infiltrat. Pasien dirawat dengan antibiotik dan analgesik untuk apendisitis infiltrat.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang tujuan dan teknik pemeriksaan fisik abdomen yang meliputi inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi untuk mendeteksi kelainan pada organ dalam perut.
Presentasi kasus appendisitis perforasi Dody.pptxrezaaulia27
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang kasus pasien dengan keluhan nyeri perut ditambah gejala lain seperti mual dan lemas. Berdasarkan pemeriksaan fisik dan laboratorium didiagnosis menderita appendisitis akut. Pasien mendapat tatalaksana berupa antibiotik, analgesik, cairan infus dan direkomendasikan operasi appendektomi.
Kolon adalah bagian dari sistem pencernaan yang memiliki panjang sekitar 1,5 meter dan terdiri dari beberapa bagian yaitu kolon asenden, kolon transversum, kolon desdenden dan kolon sigmoid. Kolon berperan dalam menyimpan dan mengeluarkan sisa makanan, menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit serta memelihara ekologi flora usus. Beberapa penyakit yang dapat menyerang kolon diantaranya obstruksi, volvulus, end
Studi kasus pasien wanita berumur 39 tahun dengan keluhan utama nyeri ulu hati yang hilang timbul dan seperti tertusuk. Pemeriksaan fisik menunjukkan tekanan darah normal, nadi dan pernafasan cepat, suhu tubuh normal, dan pemeriksaan abdomen menemukan nyeri tekan di ulu hati.
Invaginasi atau intususepsi adalah kondisi dimana bagian usus masuk ke bagian lainnya yang dapat menyebabkan obstruksi. Gejala klinis utama adalah nyeri perut, massa di abdomen, dan feses berdarah. Diagnosis didukung dengan pemeriksaan fisik, foto abdomen, USG, dan CT Scan. Pengobatan meliputi reduksi non-operatif maupun operatif dengan insisi, diseksi, dan menutup luka. Komplikasi berupa dehidrasi,
Pasien perempuan berusia 2 tahun 7 bulan datang dengan keluhan nyeri perut dan kembung selama 3 hari disertai demam dan BAB hijau selama 1 hari. Pemeriksaan fisik menunjukkan abdomen cembung dan nyeri, serta stridor paru. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan anemia dan elektrolit rendah. Diagnosis banding ileus akibat intususepsi atau volvulus.
Perempuan 15 tahun datang dengan keluhan nyeri perut kanan bawah. Didiagnosis appendisitis akut berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan. Dilakukan open appendiktomi dan diberi perawatan pasca operasi.
Dokumen tersebut membahas tentang appendisitis yang merupakan peradangan pada usus buntu yang dapat disebabkan oleh infeksi bakteri atau penyumbatan lumen. Gejala umumnya berupa nyeri di kuadran kanan bawah perut dan pemeriksaan laboratorium menunjukkan peningkatan leukosit. Penatalaksanaannya meliputi pemberian antibiotik dan operasi untuk mengangkat usus buntu (apendektomi).
Similar to AKUT ABDOMEN RS SURYA INSANI divisi bedah.pptx (20)
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
2. • Abdominal condition, typically of sudden
onset, associated with abdominal pain due to
inflammation, perforation, obstruction,
infarction, or rupture of intra-abdominal
organs. Emergency surgical intervention is
often required.
2
Ansari P , Acute abdominal Pain. Merck.September 2007
3. • Istilah lain:
• Gawat Abdomen : “keadaan klinik akibat
kegawatan di rongga perut yang biasanya
timbul mendadak dengan nyeri sebagai
keluhan utama”
3
Buku Ajar Ilmu Bedah, 1997
4. Morbiditas dan Mortalitas
Nyeri Abdomen Akut
Obstruksi usus Gangguan keseimbangan cairan
Perforasi Saluran Cerna Peritonitis
Infeksi Sepsis Shock septik
Perdarahan Shock hipovolemik
Iskemi Perforasi Peritonitis
4
5. PENYEBAB AKUT ABDOMEN
SEGALA USIA ANAK-ANAK
APENDISITIS INVAGINASI
PERFORASI USUS/LAMBUNG RADANG SALURAN KEMIH
NYERI ABDOMEN NON SPESIFIK HERNIA
(NON BEDAH) RADANG SALURAN NAPAS ATAS
OBSTRUKSI USUS
PANKREATITIS AKUT WANITA
KOLIK GINJAL/ URETER RADANG PELVIS
DYSPEPSIA RADANG SALURAN KEMIH
HERNIA KEHAMILAN EKTOPIK
KOLESISTITIS AKUT/BILIER KISTA OVARIUM
USIA TUA
KANKER
VASKULAR
SEBAB-SEBAB MEDIK
5
14. Organ Pecah
Isi Organ
Pus
Material :
• sebum
• mekoneum
Darah
Abdomen
Akut
Torsi
Strangulasi
Regangan
Iskemi
Nyeri
Abdomen
pada
Obstetri &
Ginekologi
14
15. 15
Kavanagh S; The acute abdomen - assessment, diagnosis and pitfalls. UK MPS Casebook 2004
Feb;12(1):11-17
22. Proses Anamnesis
Anamnesis: 3 fase
• Introduksi
• Keluhan spontan
• Pertanyaan terarah &
spesifik
Keluhan Utama
KESIMPULAN
Perjalanan Penyakit
Riwayat obat/alergi
Usia & Gender
Sosial-ekonomi
Pendidikan
Reaksi psikologik
Riwayat keluarga
& perkawinan
Penyakit terdahulu
Kehamilan &
Menstruasi
Penyakit keluarga
Epidemiologi
22
23. Keluhan Utama Nyeri Abdomen Akut
NYERI
Lokasi
Onset
Defekasi
Sifat
Yg meringankan / memberatkan
Intensitas
Durasi
Eksaserbasi
Vomitus
Progresi
Migrasi
Dalam atau superfisial
Posisi
23
25. Sifat dan Intensitas Nyeri
• A. Nyeri Sakit Gigi
• C. Nyeri Kolik dan Awal Radang Organ Berrongga
A
C
25
26. Sifat dan Intensitas Nyeri
Kolik Intermiten
pada awal obstruksi organ berongga
26
27. Sifat dan Intensitas Nyeri
Nyeri Kolik tanpa interval bebas nyeri
Pada obstruksi usus lanjut oleh karena mulai ada iskemi
27
28. Pemeriksaan Fisik Nyeri Abdomen Akut
Inspeksi
Awal
Respirasi: baik / dangkal
Warna kulit: ikterus / anemis / pucat
Gerakan tubuh: diam / gelisah
Dehidrasi / shock / hipoperfusi
Kesadaran: baik / menurun
Raut muka: relaks / cemas / kesakitan
Suhu: febris / hipotermi
Simultan dengan Anamnesis
Sakit ringan / sedang / berat
28
29. Pemeriksaan Fisik
• Inspeksi
– Distensi abdomen: gas/cairan usus karena ileus paralitik
atau obstruksi
– Pelebaran vena: penyakit liver
– Peristalsis usus yang terlihat: obstruksi
– Cullen’s sign, Grey Turner’s sign: pankreatitis
– Lihat pergerakan abdomen saat kesakitan & respirasi
– Lihat adanya massa → simetris abdomen
– Lihat beberapa keadaan seperti:
– bekas operasi/scars
– Stoma
– Fistula
– Perobahan warna kulit : pelebaran vena, skinlession, eritema
29
30. Pemeriksaan Fisik
• Auskultasi
– Seluruh kuadran abdomen: frekuensi dan nada bising usus.
– Ileus : paralitik → melemah
– obstruksi → meningkat
– peritonitis : absen/↓
• Perkusi
– Dimulai dari daerah bebas nyeri, dilakukan secara hati-hati
(terutama pada anak).
– Bunyi tympani : normal pada abdomen, Hypertympani :
udara > dalam usus atau rongga peritoneum. Redup/pekak
: massa padat atau cairan
• Palpasi
– Dimulai dari daerah bebas nyeri, sampai lokasi nyeri maksimal,
dilakukan secara hati-hati
30
viseal :Kerap mendahului nyeri somatis, Peritoneum parietalis belum terkena, Radang atau distensi akut
Sifat : nyeri tumpul, tidak spesifik, selalu di garis tengah
Sering terkecoh :
Mis. apendisitis mulai nyeri
disangka gastritis
Somatik :Biasanya penderita mencari dokter
Peritoneum parietalis sudah terkena,Lokasi dirasakan di tempat proses penyakit
Dapat karena :
= Radang (“Itis”), nyeri radang : Karena proses radang,Contoh adalah sakit gigi (periodontitis)Nyeri dirasakan pada tempat organ terkena,Nyeri dapat hebat, spt. ditusuk-tusuk
= Kolik, nyeri kolik . Karena hiperperistaltik otot polos Contoh adalah rasa mulas saat diare atau menstruasi,Nyeri dirasakan pada tempat otot berkontraksi Nyeri tumpul, bisa sangat hebat, periodik
Jenis kolik :
= Kolik ureter
= Kolik usus (intestinal colic)
= Kolik bilier
= Gangguan vaskular, nyeri vaskular . Karena proses iskemi Contoh adalah rasa jari di ikat karet,Nyeri dirasakan pada tempat organ ybs ,Nyeri sangat hebat, seperti dirobek
Yang relatif sering terjadi :
= Torsio kista ovarium
= Trombosis a/v mesenterika
= Hernia strangulata